Upload
irfauc
View
115
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Makalah Bab II-Bab III dan pertanyaan seputar Uang Inflasi dan Deflasi
Citation preview
BAB II
PEMBAHASAN
A. UANG
1. Sejarah Timbulnya Uang
Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses
perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal
pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan
usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari
bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri,
singkatnya apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan
bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui
seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat
dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang
yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya
muncullah sistem 'barter' yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun
pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.
Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai
barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya
serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu
sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama
nilainya.
Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk
menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.
Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda
yang diterima oleh umum (generally accepted) benda-benda yang dipilih
bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai magis dan mistik), atau
benda-benda yang merupakan kebutuhan primer sehari-hari,
1
misalnya garam yang oleh orang Romawi digunakan sebagai alat tukar
maupun sebagai alat pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi tersebut
masih terlihat sampai sekarang seperti orang Inggris menyebut upah sebagai
salary yang berasal dari bahasa Latin salarium yang berarti garam. Barang-
barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan
sebagai alat tukar sebelum manusia menemukan uang logam.
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada.
Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat
tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang,
penyimpanan (storage), dan pengangkutan (transportation) menjadi sulit
dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-
benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama. Kemudian
muncul apa yang dinamakan dengan uang logam. Logam dipilih sebagai alat
tukar karena memiliki nilai yang tinggi sehingga digemari umum, tahan lama
dan tidak mudah rusak, mudah dipecah tanpa mengurangi nilai, dan mudah
dipindah-pindahkan. Logam yang dijadikan alat tukar karena memenuhi
syarat-syarat tersebut adalah emas dan perak. Uang logam emas dan perak
juga disebut sebagai uang penuh (full bodied money). Artinya, nilai intrinsik
(nilai bahan) uang sama dengan nilai nominalnya (nilai yang tercantum pada
mata uang tersebut). Pada saat itu, setiap orang berhak menempa uang,
melebur, menjual atau memakainya, dan mempunyai hak tidak terbatas
dalam menyimpan uang logam.
Sejalan dengan perkembangan perekonomian, timbul suatu anggapan
kesulitan ketika perkembangan tukar-menukar yang harus dilayani dengan
uang logam bertambah sementara jumlah logam mulia (emas dan perak)
sangat terbatas. Penggunaan uang logam juga sulit dilakukan untuk transaksi
dalam jumlah besar sehingga diciptakanlah uang kertas. Mula-mula
uang kertas yang beredar merupakan bukti-bukti pemilikan emas dan perak
sebagai alat/perantara untuk melakukan transaksi. Dengan kata lain, uang
kertas yang beredar pada saat itu merupakan uang yang dijamin 100%
dengan emas atau perak yang disimpan di pandai emas atau perak dan
2
sewaktu-waktu dapat ditukarkan penuh dengan jaminannya. Pada
perkembangan selanjutnya, masyarakat tidak lagi menggunakan emas
(secara langsung) sebagai alat pertukaran. Sebagai gantinya, mereka
menjadikan 'kertas-bukti' tersebut sebagai alat tukar.
2. Pengertian Uang
Banyak definisi uang yang dikemukaakan para ahli, berikut merupakan
definisi uang menurut para ahli:
a. Robertson : “money is something which is widely accepted in the
payment for goods” (uang adalah segala sesuatu yang umum diterima
dalam pembayaran barang-barang)
b. R.S. Sayers : “money is something that is widely accepted for the
settlement of debt” (uang adalah sesuatu yang umum deterima sebagai
pembayaran utang)
c. Walker : “money is what money does” (semua barang yang melakukan
tugas sebagai uang)
d. Pigou : “money are those things that sure widely used as a media for
exhange” (uang adalah segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai
alat penukar)
e. Albert Gailord Hart : “money is property with which the owner can play a
mount of the debt with certainty and without delay” (uang adalah
kekayaan dengan mana si empunya dapat melunaskan hutangnya dalam
jumlah yang tertentu dan dalam itu juga/tanpa menunda.
Melihat pendapat para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
Uang adalah segala sesuatu yang umum diterima sebagai alat penukar dan
alat pengukur nilai, yang pada waktu bersamaan sebagai penimbun
kekayaan atau alat yang dapat mempermudah pertukaran.
3. Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk
pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan
3
dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua
yaitu fungsi asli dan fungsi turunan.
a. Fungsi asli
Fungsi asli uang ada tiga, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan
hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
a) Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang
dapat mempermudah pertukaran. Orang yang akan melakukan
pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup
menggunakan uang sebagai alat tukar. Kesulitan-kesulitan
pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.
b) Uang juga berfungsi sebagai satuan hitung (unit of account) karena
uang dapat digunakan untuk menunjukan nilai berbagai macam
barang/jasa yang diperjualbelikan, menunjukkan besarnya
kekayaan, dan menghitung besar kecilnya pinjaman. Uang juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa (alat penunjuk harga).
Sebagai alat satuan hitung, uang berperan untuk memperlancar
pertukaran.
c) Selain itu, uang berfungsi sebagai alat penyimpan nilai (valuta)
karena dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa
sekarang ke masa mendatang. Ketika seorang penjual saat ini
menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas barang dan jasa
yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut untuk
digunakan membeli barang dan jasa di masa mendatang.
b. Fungsi Turunan
Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang
disebut sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan itu antara lain:
a) Uang sebagai alat pembayaran yang sah
Kebutuhan manusia akan barang dan jasa yang semakin bertambah
dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara tukar-menukar
atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan
4
jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang
dapat diterima semua orang, yaitu uang.
b) Uang sebagai alat pembayaran utang
Uang dapat digunakan untuk mengukur pembayaran pada masa
yang akan datang.
c) Uang sebagai alat penimbun kekayaan
Sebagian orang biasanya tidak menghabiskan semua uang yang
dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada sebagian uang yang
disisihkan dan ditabung untuk keperluan di masa datang.
d) Uang sebagai alat pemindah kekayaan
Seseorang yang hendak pindah dari suatu tempat ke tempat lain
dapat memindahkan kekayaannya yang berupa tanah dan bangunan
rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya. Di tempat
yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.
e) Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Apabila nilai uang stabil orang lebih bergairah dalam melakukan
investasi. Dengan adanya kegiatan investasi, kegiatan ekonomi akan
semakin meningkat.
4. Jenis-Jenis Uang
Jenis uang sebagai alat pembayaran yang sah dibedakan atas dua
macam, yaitu uang kartal dan uang giral.
a. Uang Kartal
Uang kartal adalah alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari. Uang kartal
terdiri dari dua yaitu uang logam dan uang kertas.
b. Uang Giral
Uang giral adalah uang yang berbentuk saldo rekening di bank milik
nasabah, yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran. Cara
pembayaran dapat menggunakan cek, giro, telegraphic transfer, travel
5
chek (cek dengan perjanjian), dalam melakuakn pembayaran dengan uang
giral ini seseorang boleh menolak. Syarat utama uang giral adalah
seseorang harus mempunyai tabungan/simpanan di bank.
a) Cek
Cek adalah Surat perintah dari seseorang yang mempunyai rekening di
bank agar bank membayarkan sejumlah uang kepada orang yang
disebut dalam cek tersebut.
b) Giro
Giro adalah permintaan seseorang yg mempunyai rekening di bank
supaya bank membayar dengan cara memindahkan sebagian/ seluruh
rekeningnya kepada rekening pihak yg dibayar.
c) Telegraphic Transfer
Telegraphic transfer adalah orang yang mempunyai rekening di bank,
memerinatahkan bank agar membayarkan sejumlah uangnya kepada
seseorang dengan cara memindahkan/ atau mentransfer rekening
melalui telegram.
d) Perintah membayar
Perintah membayar adalah orang yang mempunyai rekening di bank,
memerintahkan secara langsung untuk membayar kepada seseorang
dengan tunai
5. Nilai Uang
Ditinjau dari pembuatanya:
a. Nilai intrinsik
Nilai intrinsik adalah nilai uang berdasarkan bahan-bahan pembuatan
uang.
b. Nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai yang tertera/tertuis pada setiap mata uang yang
bersangkutan.
Dari kedua pengertian nilai uang tersebut diatas munculah istilah-
istilah sebagai berikut :
6
a) Fisudier money yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih besar
dari nilai intrinsiknya.
Contoh : jenis uang kertas, maka uang kertas disebut juga uang
kepercayaan (fiduciary).
Alasan mengapa masyarakat mau menerima kertas :
Pemerintah mau menerima dan menggunakanya
Memiliki daya beli
Dilindungi dengan undang-undang
b) Full bodied money, yaitu uang yang memiliki nominal sama dengan
intrinsiknya.
Contoh : jenis uang logam
Ditinjau dari penggunaannya
a. Nilai internal
Nilai internal uang adalah kemampuan suatu uang apabila ditukarkan
dengan sejumlah barang.
b. Nilai eksternal
Nilai eksternal uang adalah perbandingan nilai mata uang dalam negeri
dengan nilai mata uang negara lain.
Berikut adalah beberapa contoh nama mata uang asing negara-
negara di dunia :
NONAMA
NEGARAMATA UANG NO
NAMA
NEGARAMATA UANG
1 Aljazair Dinar 11 Jerman Deuts Mark
2 Argentina Peso 12 Jepang Yen
3 Amerika US Dollar 13 Korea Selatan Won
4 Arab Saudi Riyal 14 Kamboja Real
5 Belanda Golden 15 Malaysia Ringgit
6 Brazil Cruzeiro 16 Portugal Escudo
7 Fhilifina Peso 17 Prancis Franch
8 Inggris Poundsterling 18 Singapura Dollar Sin
B. Deflasi
7
1. Pengertian Deflasi
Dalam keuangan modern, deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya
permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah uang yang berada di
masyarakat. Teori Jumlah Peredaran Uang (Quantity Theory of Money)
didapatkan dari persamaan Irving Fisher sebagai berikut:
Keterangan: :
M :Money Supply atau Persediaan Uang di masyarakat
V :Velocity atau kecepatan perputaran uang.
P :Average Price Level atau tingkat harga rata-rata.
T :Total Number of transactions atau Jumlah Transaksi.
2. Jenis-Jenis Deflasi
Terdapat dua jenis deflasi yaitu:
a. Deflasi Strategis
Deflasi ini terjadi akibat diterapkannya kebijakan pengontrolan terhadap
gejala konsumsi berlebihan untuk mengatasi kenaikan harga pasar.
b. Deflasi Sirkulasi
Deflasi ini terjadi pada masa transisi dari kemakmuran ekonomi menjadi
kemerosotan ekonomi, akibat ketidakseimbangan antara daya produksi
dan konsumsi. Gejala ini mendorong penurunan harga penjualan pasar
dalam resesi ekonomi, akibat semakin kurangnya jumlah kebutuhan
terhadap barang-barang ekonomis yang berlebihan.
3. Penyebab Deflasi
a. Menurunnya persediaan uang di masyarakat.
b. Meningkatnya Persediaan Barang
c. Menurunnya permintaan akan barang.
d. Naiknya permintaan akan uang
4. Dampak Deflasi
8
M.V = P.T
a. Deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang di masyarakat
dan membuat pasar Investasi (Saham) akan mengalami kekacauan.
b. Dikarenakan harga barang mengalami penurunan, konsumen memiliki
kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan
harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi
akan melambat dan memberikan pengaruh pada spiral deflasi
(deflationary spiral).
c. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja
yang akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup
membayar gaji karyawannya. Dengan demikian pendapatan yang diterima
masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang yang beredar di masyarakat
semakin berkurang.
d. Dari sisi investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di
sektor riil maupun di lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat
kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada lagi aktivitas bisnis yang
berjalan.
e. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol
persen. Lalu diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank
C. Inflansi
1. Pengertian Inflansi
Inflasi adalah kecenderungan dari harga-harga untuk menaik secara
umum dan terus menerus.Kenaikan harga-harga karena misalnya: musiman,
menjelang hari-hari besar, atau yang terjadi sekali saja (tidak mempunyai
pengaruh lain) tidak di sebut inflasi.Kenaikan harga di ukur dengan
menggunakan indeks harga,dan indeks harga yang sering di gunakan untuk
mengukur inflasi adalah
a. Indeks biaya hidup (consumer price index)
b. Indeks harga perdagangan besar (whole sale index)
2. Macam-Macam Inflansi
9
Berdasarkan parah tidaknya inflasi
a. Inflasi ringan ( di bawah 10% setahun)
b. Inflasi sedang (antara 10% - 30% setahun)
c. Inflasi berat (antara 30% - 100% setahun)
d. Hiper inflasi ( lebih dari 100% setahun)
Berdasarkan sebab musbab awal dari inflasi
a. Demand inflasion timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai
barang terlalu kuat .
b. Cost inflasion timbul karena kenaikan ongkos produksi.
Berdasarkan asal dari inflasi
a. Domestc Inflation .Inflasi yang berasal dari dalam negeri.
b. Imported Inflation. Inflasi yang berasal dari luar negeri.
3. Timbulnya Inflasi
a. Teori kuantitas
Teori ini menyoroti peranan dalam proses inflasi dari jumlah uang yang
beredar dan psikologi/harapan ,masyarakat mengenai kenaikan
harga.Inflasi hanya bisa terjadi jikalau ada penambahan jumlah uang yang
beredar.Laju inflasi di tentukan oleh laju pertumbuhan jumlah yang
beredar dan oleh harapan masyarakat terhadap harga di masa yangakan
datang.Keadaan ketiga terjadi sewaktu tahap inflasi sudah parah.
b. Teori keynes
a) Inflasi menurut teori ini, inflasi terjadi karena suatu masyarakat ingin
hidup di luar batas kemampuan ekonomisnya.
b) Menurut teori ini inflasi terjadi karena masyarakat memiliki
permintaan melebihi jumlah uang yang tersedia. Dalam teorinya,
Keynes menyatakan bahwa inflasi terjadi karena masyarakat ingin
hidup melebihi batas kemampuan ekonomisnya. Proses perebutan
rezeki antar antar golongan masyarakat masih.
10
c) Menimbulkan permintaan agregat (keseluruhan) yang lebih besar
daripada jumlah barang yang tersedia, mengakibatkan harga secara
umum naik. Jika hal ini terus terjadi maka selama itu pula proses
inflasi akan berlangsung .
c. Teori strukturalis
Teori mengenai inflasi yang di dasarkan atas pengalaman di negara –
negara amerika latin.
a) Ketidakelastisan penerimaan ekspor
Ekspor tumbuh lamban dibandingkan pertumbuhan sektor lain.
b) Ketidak elastisan suply atau produksi bahan makanan di dalam negri.
Pertumbuhan bahan makanan di dalam negri tidak secepat
pertumbuhan penduduk dan penghasilan perkapia, sehingga harga
bahan makanan di dalam negri cenderung menraik melebihi kenaikan
harga barang-barang lain.
Dari teori strukturalis diatas ada tiga hal yang perlu kita perhatikan
dan tekankan yaitu
a. Teori ini menerangkan proses inflasi jangka panjang di negara – negara
berkembang.
b. Teori strukturalis mengasumsikan:jumlah uang yangberedar bertambah
dan secara pasif mengikuti dan menampung kenaikan harga – harga
tersebut.
c. Tidak jarang faktor – faktor struktural yang menjadi sebab inflasi yang
paling dasar bukan 100% faktor structural.
4. Efek Inflasi
a. Efek terhadap pendapatan (equityeffect)
Dengan adanya inflasi akibatnyaterhadap pendapatan sifatnya tidak
merata,ada yang di untungkan dan ada yang di rugikan. Yang di rugikn
adalah orang yang berpenghasilan tetap,orang yangmenumpuk hartanya
dalam bentuk uang kas, kreditor yang membebankan bunga yang lebih
rendah dari laju inflasi.
b. Efek terhadap Efisiensi (Efficiency effect)
11
Inflasi dapat mengubah pola alokasi faktor – faktor produksi. Perubahan
ini melalui kenaikan permintann akan berbagai macam barang yang
kemudiandapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi
beberapa barang tertentu.
c. Efek terhadap out-put(Out-put Effect)
Digunakan suatu asumsi bahwa out-put tetap. Hal ini di lakulan agar di
ketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi dari
jumlah out-put tertentu tersebut.
5. Cara Mencegah Inflasi
a. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
a) Politik diskoto (Politik uang ketat)
Bank menaikkan suku bunga sehingga jumlah uang yang beredar dapat
dikurangi.
b) Politik pasar terbuka
Bank sentral menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk
menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga
bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar
sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflansi dapat
lebih rendah.
c) Peningkatan cash ratio
Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah
uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi
berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar.
b. Kebijakan Fisikal
Kebijakan fiskal dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a) Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Pemerintah tidak
menambah pengeluarannya agar anggaran tidak defisit.
b) Menaikkan pajak. Dengan menaikkan pajak, konsumen akan
mengurangi jumlah konsumsinya karena sebagian pendapatannya
untuk membayar pajak.
12
c. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a) Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil produksinya.
b) Menekan tingkat upah.
c) Pemerintah melakukan pengawasan harga dan sekaligus menetapkan
harga maksimal.
d) Pemerintah melakukan distribusi secara langsung.
e) Penanggulangan inflasi yang sangat parah (hyper inflation) ditempuh
dengan cara melakukan sneering (pemotongan nilai mata uang).
d. Kebijakan Sektor Riil
Kebijakan sektor riil dapat dilakukan melalui instrument berikut:
a) Pemerintah menstimulus bank untuk memberikan kredit lebih spesifik
kepada UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Contohnya bank BRI
mencanangkan tahun ini sebagai Microyear.
b) Menekan arus barang impor dengan cara menaikkan pajak.
c) Menstimulus masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Uang merupakan alat pembayaran yang berlaku sekarang untuk semua
transaksi jual-beli baik secara langsung maupun tidak secara langsung.
Dengan adanya uang , kita mendapatkan kemudahan untuk transaksi dimana
kita tidak perlu lagi barter dengan barang yang harganya sesuai dengan
barang yang kia inginkan, sehingga kita tinggal menukarnya dengan uang
sesuai harga barang tersebut.
Deflasi atau resesi ekonomi dunia, biasanya menyebabkan keadaan
deflasi sutau Negara yang menganut sistem ekonomi terbuka (open economy).
Resesi atau deflasi ekonomi dunia membawa pengaruh kepada permintaan
terhadap baranng-barang ekspor, mengurangi kegiatan produksi, pertambahan
pengangguaran tenaga kerja dan modal serta faktor-faktor produksi lainnya,
menurunnya pendapatan dan penurunan investasi, diikuti penurunan
konsumsi, sehingga saving lebih besar dari pada invetasi.
Secara kontinu kebijakan pemerintah diperlukan untuk menjaga
kestabilan harga-harga dan mengurangi tingkat pengangguran pada tingkat
yang sangat rendah. Kebijakan pemerintah tersebut dapat dibedakan menjadi
dua bentuk, yaitu Kebijakan Fiskal dan Kebijakan Moneter. Alat yang
digunakan dalam kebijakan fiskal adalah mengubah pengeluaran pemerintah,
mengubah pajak dan gabungan dari keduanya. Kebijakan moneter dijalankan
dengan mempengaruhi kebijakan penawaran uang dan suku bunga.
14
PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Menurut kelompok Anda, antara Inflasi dan Deflasi mana yang lebih mudah
diatasi? (Irna Setiyanningrum / 12809134042)
Jawab: (Tri Joko Setiono / 12809134052)
Menurut kelompok kami, Deflasi yang lebih mudah diatasi daripada inflasi.
Adapun langkah yang harus diambil untuk mengatasi deflasi adalah
a. Pemerintah menambah pembelanjaan
b. Masyarakat menambah pengeluarannya, baik untuk konsumsi maupun
investasi
2. Mengapa di negara maju uang giral lebih banyak beredar daripada uang
kertas dan uang logam? (Rizka Nanda F. / 12809134058)
Jawab : (Novita Dwi Astuti / 12809134049)
Di negara maju lebih banyak beredar uang giral daripada uang kertas dan
logam karena di negara maju perekonomiannya lebih maju sehingga
masyarakat lebih suka menggunakan alat tukar yang lebih mudah, praktis
dan aman.
3. Bagaimana upaya pemerintah untuk mengatasi deflasi? (Baiq Novia
Patilaya / 12809134062)
Jawab: (Irfa Ummul Chasanah / 12809134051)
Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi
berupa bantuan likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan
kegiatan ekonomi kembali berputar. Pemerintah juga dapat memotong pajak
dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk menggairahkan perekonomian.
Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan peredaran uang
di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan
15
menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan
memotong suku bunga. Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku
bunga bukanlah jalan keluar yang sesungguhnya tetapi hanya sekedar
pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi dan mengharapkan
harga bergerak naik dengan sendirinya.
4. Apa saja kelemahan giro? Jelaskan! (Nurul Hidayati / 12809134059)
Jawab: (Rizky Primadita Ayuwardani / 12809134050)
Kelemahan giro, adalah sebagai berikut:
a. Bunganya kecil
b. Penerima giro tidak bisa langsung mencairkan uang tersebut
c. Pencairan dari giro tersebut harus mengikuti jam kantor
5. Apa saja penyebab krisis moneter? (Syarofi Abdillah / 12809134055)
Jawab: (Farid Apriyanto / 12809134053)
Penyebab krisis moneter adalah sebagai berikut:
a. Stok hutang luar negeri swasta yang sangat besar dan umumnya
berjangka pendek, telah menciptakan kondisi bagi “ketidakstabilan”. Hal
ini diperburuk oleh rasa percaya diri yang berlebihan, bahkan cenderung
mengabaikan, dari para menteri di bidang ekonomi maupun masyarakat
perbankan sendiri menghadapi besarnya serta persyaratan hutang swasta
tersebut.
b. Banyaknya kelemahan dalam sistem perbankan di Indonesia. Dengan
kelemahan sistemik perbankan tersebut, masalah hutang swasta eksternal
langsung beralih menjadi masalah perbankan dalam negeri.
c. Sejalan dengan makin tidak jelasnya arah perubahan politik, maka isu
tentang pemerintahan otomatis berkembang menjadi persoalan ekonomi
pula.
16
d. Perkembangan situasi politik telah makin menghangat akibat krisis
ekonomi, dan pada gilirannya memberbesar dampak krisis ekonomi itu
sendiri.
6. Menurut kelompok Anda, Indonesia sedang mengalami inflasi atau deflasi?
Mengapa demikian? (Aprilia Fitriani / 12809134063)
7. Apakah barter mempengaruhi peredaran uang di masyarakat? (Yordan Aditia
/ 12809134039)
8. Mengapa penggunaan Emas dan Perak sebagai mata uang menguntungkan?
(Arif Sultoni / 12809134035)
Jawab: (Irfa Ummul Chasanah / 12809134051)
Penggunaan emas dan perak sebagai mata uang menguntungkan karena:
a. Disukai umum
b. Tahan lama
c. Mudah disimpan
d. Volume kecil, nilainya tinggi
e. Mudah dibawa
f. Memiliki nilai yang stabil dalam jangka panjang, dan lain sebagainya.
9. Apa dampak positif dan negatif menggunakan kebijakan fiskal dalam
mengatasi inflasi? (Unan kharisma Fajar / 12809134065)
17
DAFTAR PUSTAKA
Teguh Sihono (2008). Dasar-Dasar Ekonomika
18