27
1. AKUNTANSI DAN DOUBLE ENTRY 1.1 Praktek Akuntansi Praktek akuntan di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, yakni sejak zaman Hindia Belanda, tahun 1642. Akuntan- akuntan Belanda tersebut mendirikan perusahaan-perusahaan yang juga dimonopoli kaum penjajah, sampai abad ke-19. Sesudah Belanda terusir oleh masuknya tentara pendudukan Jepang, mulai dikenal kursus akuntan di Jakarta oleh Departemen Keuangan, yang bisa dinikmat warga Indonesia. Sesudah Indonesia merdeka, pembentukan Ikatan Akuntan Indonesia dirintis pada tahun 1957 oleh sejumlah akuntan lulusan pertama Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan lulusan Belanda. Pada tahun-tahun inilah, pemerintah Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda. Dengan pulangnya akuntan-akuntan Belanda ke negerinya, peran para akuntan Indonesia pun semakin berkembang. Perkembangan itu semakin pesat setelah diresmikannya kegiatan pasar modal, 10 Agustus 1977, yang menjadikan akuntansi keuangan sangat penting. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat pada awal periode Orde Baru, serta tumbuhnya berbagai perusahaan dan jenis usaha, peran akuntan Indonesia pun makin berkibar. IAI sendiri sebagai organisasi juga berkembang pesat, dengan anggota sekitar 5.000 orang, terdiri dari akuntan 1

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

1. AKUNTANSI DAN DOUBLE ENTRY

1.1 Praktek Akuntansi

Praktek akuntan di Indonesia sebenarnya sudah berlangsung lama, yakni

sejak zaman Hindia Belanda, tahun 1642. Akuntan-akuntan Belanda tersebut

mendirikan perusahaan-perusahaan yang juga dimonopoli kaum penjajah, sampai

abad ke-19. Sesudah Belanda terusir oleh masuknya tentara pendudukan Jepang,

mulai dikenal kursus akuntan di Jakarta oleh Departemen Keuangan, yang bisa

dinikmat warga Indonesia.

Sesudah Indonesia merdeka, pembentukan Ikatan Akuntan Indonesia dirintis

pada tahun 1957 oleh sejumlah akuntan lulusan pertama Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia dan lulusan Belanda. Pada tahun-tahun inilah, pemerintah

Indonesia melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan-perusahaan milik Belanda.

Dengan pulangnya akuntan-akuntan Belanda ke negerinya, peran para akuntan

Indonesia pun semakin berkembang.

  Perkembangan itu semakin pesat setelah diresmikannya kegiatan pasar

modal, 10 Agustus 1977, yang menjadikan akuntansi keuangan sangat penting.

Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat pada awal periode Orde

Baru, serta tumbuhnya berbagai perusahaan dan jenis usaha, peran akuntan

Indonesia pun makin berkibar.

IAI sendiri sebagai organisasi juga berkembang pesat, dengan anggota

sekitar 5.000 orang, terdiri dari akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan

pendidik, dan akuntan yang bekerja di sektor pemerintah. Jumlah anggota ini terus

meningkat dari tahun ke tahun. Keanggotaan IAI sebenarnya masih dapat

ditingkatkan, karena jumlah akuntan Indonesia yang terdaftar dan memiliki register

seluruhnya adalah 16.000 orang.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, yang seiring dengan peningkatan peran

akuntan Indonesia itu, sayangnya tidak berlanjut mulus karena hantaman krisis

ekonomi, yang dampaknya masih terasa sampai sekarang. Bagaimanapun, krisis ini

telah membuka mata kita tentang pengaruh globalisasi terhadap ekonomi Indonesia,

selain membuktikan masih lemahnya fundamental ekonomi nasional selama ini.

Sebelum merumuskan peran dan kontribusi akuntan Indonesia, tentu kita harus 1

Page 2: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

memahami secara lebih spesifik, apa saja bentuk tantangan dan permasalahan yang

dihadapi Indonesia dewasa ini, serta kaitannya dengan kondisi global. Pemahaman

ini penting, karena peran dan kontribusi akuntan Indonesia --yang hendak

dirumuskan tersebut-- bukanlah sesuatu yang diada-adakan, melainkan sesuatu

yang diharapkan mampu diaktualisasikan, guna menjawab tantangan dan

permasalahan secara proporsional.

1.2Sejarah Metode Pencatatan Double Entry

Penelitian terhadap sejarah akuntansi sudah semakin semarak dan publikasi

yang khusus menganalisa dan mempelajari sejarah akuntansi ini dimuat melalui

berbagai publikasi akuntansi umumnya dn dalam The Accounting Historian Journal

khususnya yang merupakan bagian dari The Academy of Accounting Historian.

Untuk mempelajari sejarah Akuntansi kita haru dapat membedakan antara

praktek akuntansi itu sendiri sebagai pencatatan transaksi dengan system

pembukuan yang sekarang dikenal dengan double entry accounting system. Pada

hakikatmya para ahli akan sepakat apabila dikatakan bahwa praktek pencatatan

akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah

dimulai lama sejak adanya kejadian transaksi dimaksud. Hal ini terbukti dari

berbagai penemuan-penemuan seperti dikemukakan Ernest Stevelinck dalam

artikelnya yang berjudul Accounti ng in Ancient Times ( The Accounting Historians

Journal Volume 12 No 1 (1985) sebagai berikut :

“Mesir memiliki sejarah akuntansi yang panjang. Ribuan bukti catatan

akuntansi dalam kulit kayu (papyri) yang ditemukan lebih lima belas abad

yang lalu dan menjelaskan bahwa akuntansi ini telah ada lebih daripada

3.000 tahun yang lalu dengan beberapa tingkat kejelasannya”.

Dalam artikel itu dijelaskan pada awal kerajaan Mesir itu seorang manajer

yang bernama My mencatat transaksi hariannya dalam Calamos reed (sejenis

kulit). Disini My yang memiliki asisten telah bekerja secara efisien dan dengan

sistem yang dibuatnya ia mampu mengamati kapalnya yang mengangkut barang-

barang dari tokonya melalui sungan Nil.

Pada tahun 3200 sebelum masehi telah dikenal dua macam teknik akuntansi

secara simultan. Yang pertama koin dengan bentuk tertentu disimpan dan ditandai

2

Page 3: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

kemudian dimasukkan dalam amplop. Jenis lainnya token disimpan dalam bentuk

yang lebih besar dengan berbagai variasi yang lebih kompleks. Pemisaham ini

menggambarkan perbedaan transaksi cash (Utang, Piutang, dll) dengan transaksi

non cash (Persediaan, Peralatan , Tanah, dll) (Mattessich, 1987 hlm.79).

Dari kisah penemuan ini jelas kita lhat bahwa pada masa itu dikenal

keberadaan dungsi akuntansi. Bahkan hal yang sama dalam bentuk lain ditemukan

dalam kerajaan Babylonia 2500 tahun yang lalu., pada tahun1893 ditemukan lagi

oleh seorang yang melakukan ekspedisi ke Amerika di Nippur sejenis batuan dala,

bentuk tablet yang dibuat 455 tahun sebelum masehi (Stevelinck,1985). Bahkan

arkeologi ini dapat ditemukan di museum Archeological Museumof Constantinople,

Museum University of Pennsylvania, University of Jena. Dan penulis yakin hal yang

sama akan juga ditemukan dalam kebudayaan lain yang telah pernah maju

menguasai dunia seperti kebudayaan China, India, Mesopotamia, dan Persi.

Pendapat ini dapat diperkuat lagi oleh Richard Mattessich (1987) dalam

artikelnya yang berjudul Prehistoric Accounting and The Problem of Representation:

On recent archeological evidence of the middle east from 8000 BC to 3000 BC.

Abstrak dari artikel ini mengemukakan sebagai berikut :

“Penelitian arkeologi akhir-akhir ini menghasilkan pandangan revolusioner

tentang penemuan perhitungan, gambaran, dan idiografi tulisan. Penemuan

ini adalah system pemrosesan data dalam “clay tokens” (sejenis koin yang

terbuat dari bahan plastik) yang sederhana dan kompleks dari berbagai

bentuk telah terkumpul dalam sebuah amplop plastik (clay envelops) untuk

mengungkapkan secara simbolis nilai asset dan transaksi ekonomis. Nominal

dari koin telah ditemukan oleh arkeolog sepanjang Fertle Crescent denagn

berlapis-lapis yang merupakan benda yang dikeluarkan antara tahun 8000-

3100 sebelum Masehi. Setelah itu baru ditemukan tablet plastik.

Penemuan penting ini menimbulkan dampak filosofi ekonomi yang penting

yaitu (Mattessich, 1987):

1. Penemuan ini menyimpulkan bahwa akuntansi mendahului perhitungan dan

penulisan.

2. konsep penyajian laporan keuangan ternyata berkembang secara perlahan.

3. Perhitungan angka muncul setelah melalui berbagai tahapan.

3

Page 4: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

4. Dikenalnya eksistensi abstract input output principle 10000 tahun yang lalu dan

double entry 5000 tahun yang lalu.

5. Memperkenalkan validitas “Correspondence theory”. Dalam teori ini dibahas

bagaimana bahasa menggambarkan realitas, kombinasi apa yang digunakan

untuk menggambarkan relitas, bagaimana menyusun suatu kalimat untuk

menggambarkan ini dan seterusnya.

Menurut pendapat Mattessich di ata system double entry sudah ada 5000

tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sisten double entry

ini adala Lucas Pacioli, bagaimana kita memahami persoalan ini? Untuk menjawab

ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Sistem double entry accounting telah

disepakati para ahli mula-mula “diterbitkan” oleh Lucas Pacioli dalam bukunya yang

berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1494 di Florence, Italia dengan judul: Summa

d’Arithmethica, Geometria, Propotioni et Propotionalita.

Beberapa masalah yang menimbulkan diperlukannya akuntansi adalah:

perkembangan ilmu yang berjalan sedemikian cepat dan menimbulkan berbagai

teknik dan penerapan sistem akuntansi di antara perusahaan-perusahaan sehingga

masalah perbandingan dan kebenaran (kewajaran) laporan keungan menjadi

permasalahan. Keadaan ini menimbulkan prasangka negatif bahwa manajemen

dapat menyusun laporan keuangan sesuai dengan kehendak dan kepentingannya

sehingga dia dapat memanipulasi laporan keuangandan akibatnya laporan

keuangan dianggap kurang bernilai dan pada sanpai puncaknya tahun 1930 pada

masa depresi berat di USA. Akhirnya USA membentu SEC (Security Exchange

Commision) sebagai salah satu lembaga yang banyak mendorong tercapainya suatu

prinsip akuntansi yang baku. Dari lembaga ini dan dari lembaga lainnya muncullah

konsep, teori, dan perumusan-perumusan yang sistematis tentang teori akuntansi.

4

Page 5: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

2. PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI

Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara

sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang

berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia

pada 3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yonani kuno.

Pencatatan itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap.

Pencatatan yang lebih lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka

desimal arab dan semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.

Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan

kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga

seluruh kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli

Matematika berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang

akuntansi dengan judul “Tractatus de Cumputis at Scritorio” buku ini berorientasi

pada pembukuan berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry

bookkeeping) mencatat kedua aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk

suatu pemikiran yang berimbang. Praktek pencatatan akuntansi dalam arti

pencatatan kejadian yang berhubungan dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya

kejadian dalam double entry bookkeeping.

Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry

sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa

penemu sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut.

Double entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh

Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di

Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni et

Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.

Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama

“menulis” (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping

system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku

Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89

tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka

pertentangan sebenarnya tidak ada.”

5

Page 6: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal

pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur

belum banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu (±

570 Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999)

“Sebenarnya orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem

pembukuan berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-

saudagar Moslem (Moslem Merchants).”

Revolusi indusrti di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif

terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang-undang perusahaan

yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status

perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan

perusahaan meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat

bertindak sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang

menimbulkan perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai

pertanggungjawaban.

Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan

perkembangan akuntansi sebagai berikut.

Tahun 1775   : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single

entry maupun double entry.

Tahun 1800   : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama

digunakan dalam perusahaan.

Tahun 1825   : mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850   : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang

dianggap lebih penting.

Tahun 1900   : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui

ujian yang dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925   : banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

6

Page 7: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

1. Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,

akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;

2. Laporan keuangan mulai diseragamkan;

3. Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan

4. Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai

dikenalkannya “punch card record”.

Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam

perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.

1. Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan

data.

2. Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).

3. Analisis Cost Revenue semakin dikenal.

4. Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai

ditawarkan profesi akuntan.

5. Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk

kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.

6. Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.

7. Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975   : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi

bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:

1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen

dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-

kekurangannya;

2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-

model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan

analisis cost benefit;

7

Page 8: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;

4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai

dikenal; dan

5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi

perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru

ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.

Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang

mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam

paksa, kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk

menanamkan modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah

seperti yang diajarkan oleh Luca Pacioli.

Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia

menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya

sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya,

diantaranya  teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika

(Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem pembukuan yang

dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke sistem Amerika

(Anglo-Saxon).

Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907,

yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol

pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal

dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients) yang

resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese & Hogeweg,

yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.

Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di

bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90%

dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.

Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan

tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa

Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis

8

Page 9: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang

Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di

Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas

Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).

Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia bediri 23

Desember 1957. Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan

pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan

pesat sejak tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarjannya undang-undang modal

asing yang kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam

negeri tahun 1968 yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi.

Setelah krisis ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin

signifikan mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan

iklim transparansi di Indonesia.

9

Page 10: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

3. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA

3.1 Zaman Kolonial

Pada waktu orang-orang Belanda datang ke Indonesia kurang lebih abad ke-

16, mereka datang dengan tujuan untuk berdagang. Kemudian mereka membentuk

perserikatan Maskapai Belanda yang dikenal dengan nama Vereenidge Oost

Indische Campagnie (VOC), yang didirikan pada tahun 1602. Akhir  abad ke-18 VOC

mengalami kemunduran dan akhirnya dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799.

Dalam kurun waktu itu, VOC memperoleh hak monopoli perdagangan

rempah-rempah yang dilakukan secara paksa di Indonesia, dimana jumlah transaksi

dagangnya, baik frekuensi maupun nilainya terus bertambah dari waktu ke waktu.

Pada tahun itu bisa dipastikan Maskapai Belanda telah melakukan pencatatan atas

mutasi transaksi keuangan.

Dalam hubungan itu, Ans Saribanon Sapiie (1980), mengemukakan bahwa

menurut Stible dan Stroomberg, bukti autentik mengenai catatan pembukuan di

Indonesia paling tidak sudah ada menjelang pertengahan abad ke-17.

Hal Itu ditunjukkan dengan adanya sebuah instruksi Gubernur Jenderal VOC

pada tahun 1642 yang mengharuskan delakukan pengurusan pembukuan atas

penerimaan uang, pinjaman-pinjaman, dan jumlah uang yang diperlukan untuk

pengeluaran (eksploitas) garnisun-garnisun dan galangan kapal yang ada di Batavia

dan Surabaya.

3. 2 Zaman Penjajahan Belanda

Setelah VOC bubar pada tauhn 1799, kekuasaannya diambil alih oleh

Kerajaan Belanda,zaman penjajahan Belanda dimulai tahun 1800-1942. Pada waktu

itu, catatan pembukuannya menekankan pada mekanisme debet dan kredit, yang

antara lain dijumpai  pada pembukuan Amphioen Socyteit bergerak dalam usaha

peredaran candu atau morfin (amphioen) yang merupakan usaha monopoli di 10

Page 11: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Belanda.

Catatan pembukuannya merupakan modifikasi system Venesia-Italia, dan

tidak dijumpai adanya kerangka pemikiran konseptual untuk mengembangkan

system pencatatan karena kondisinya sangat menekankan pada praktik-praktik

dagang yang semata-mata untuk kepentingan perusahaan Belanda.

Hadibroto (1992) mengikhtisarkan system pembukuan asal etnis sebagai berikut.

1. System pembukuan Cina, terdiri dari lima kelompok, yaitu

-         System Hokkian (Amoy);

-         System Kanton;

-         System  Hokka;

-         System Tio Tjoe atau System Swatow;

-         System gaya baru.

1. System pembukuan India atau system Bombay

2. System pembukuan Arab atau Hadramaut

3. Zaman Penjajahan Jepang

Pada masa penjajahan Jepang 1942-1945, banyak orang Belanda yang

ditangkap dan dimasukkan  kedalam sel-sel oleh tentara Jepang. Hal ini

menyebabkan kekurangan tenaga kerja pada jawatan-jawatan negara termasuk

Kementrian Keuangan. Untuk mengatasi hal tersebut, diadakan latihan pegawai dan

kursus-kursus pembukuan pola Belanda.

Sejalan dengan itu, kondisi pembukuan pada masa pendudukan Jepang tidak

mengalami perubahan. Jepang juga mengajarkan pembukuan dengan

menggunakan huruf Kanji, namun tidak diajarkan pada orang-orang Indonesia.

3.3. Zaman Kemerdekaan

11

Page 12: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Sistem akuntansi yang berlaku awalnya di Indonesia  adalah sistem akuntansi

Belanda yang lebih dikenal sistem tata buku. Setelah pada tahun 1950-an

perusahaan milik Belanda dinasionalisasi dan modal asing pun mulai masuk,

terutama dari Amerika yang juga membawa system akuntansinya sendiri yang harus

diikuti perusahaan miliknya di Indonesia. Pada saat yang sama, perusahaan yang

ada masih tetap menigkuti system akuntansi Belanda yang sudah mapan. Sejak

saat ini muncullah dualisme system akuntansi di Indonesia.

Pada tahum 1980 atas bantuan pinjaman dari World Bank, pemerintah

Indonesia melakukan upaya harmonisasi system akuntansi sehingga diupayakan

untuk menghapus dualisme tadi sehingga berakhirlah dualisme system akuntansi di

Indonesia.

3.4 Pengaruh Pola Belanda

Sebagai daerah bekas jajahan Belanda, kondisi praktik pembukuan dan

perkembangan pemikiran akuntansinya adalah bagian sejarah perkembangan

profesi akuntansi Belanda yang berpengaruh cukup kuat sampai dengan daswarsa

1969-an.

Profesi akuntansi Belanda memfokuskan pada teori nilai ganti, belum ada

usaha konkret untuk merumuskan standar akuntansi yang berlaku umum,

sebagaimana dilakukan profesi akuntan Amerika. Kebutuhan prinsip atau standar

akuntansi sebagai pedoman dalam praktik pembukuan, didasarkan pada ukuran

etika umum yang harus dipegang teguh oleh para saudagar, yaitu adat kebiasaan

dagang yang baik (goed koopman’s gebruik).

Dunia pendidikan tinggi kurikulum akuntansinya berpola Belanda masih

berpengaruh kuat sampai dengan pertengahan daswarsa tahun 1970-an. Dalam

masa itu, untuk memperoleh gelar akuntan harus melalui system panjang dengan

lama pendidikan 6 tahun, yaitu 4 tahun untuk studi ekonomi perusahaan

(manajemen) ditambah 2 tahun studi akuntansi, dengan buku teks karangan penulis

Belanda yang telah diterjemahkan atau disadur ke dalam bahasa Indonesia oleh R.

Soemita Adikoesoemah, antara lain Tata Buku oleh Amaniuli; Tata Buku Lanjutan

(Vooretgezet Boekhouden) oleh Dr. A.J.A. Prange; Administrasi Perusahaan modern

(APM); Teori ilmu Biaya dan Neraca oleh Prof. Dr. Mey Jr; Ilmu Biaya dan Harga

12

Page 13: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Pokok oleh Van Der Schroef; Ilmu Neraca (Bedrijfshuis boundkonde-Balansleer)

oleh Prof. Dr. O Bakker; Dasar-dasar Organisasi Admisistrsi oleh J. Van Nimwegen:

Pengantar Kontrol bagi Akuntan (Inleiding Tot de Leer van de Accountantscontrole)

oleh J.E. Spinosa Cattela dan L.G. Van Der Hoek.

Tingkat pendidikan menegah SMEA dan SLTA/SMU, buku pegangannya

dalah Tata Buku-Amaniuli dan Hitungan Dagang saduran Effendi harahap maupun

buku-buku karangan Z.A Moecthar. Pengajaran tata buku terus berlangsung bahkan

sampai dengan dasawarsa 1970-an, ditandai dengan terbitnya Tata Buku dalam

Masa Pembangunan,dan Hitung Dagang Karangan Z.A Moechtar, yang terutama

digunakan untuk pendidikan di luar sekolah atau kursus-kursus guna memperoleh

ijazah keterampilan bond A (A1 dan A2) bond B serta APM. Instalasi pemerintahan

dan swasta mempekerjakan tenaga-tenaga yang berpengatahuan pembukuan pola

belanda.

3.5 Pengaruh Pola Amerika

Pada tahun 1905 dengan ditetapkannya kebijaksanaan pintu terbuka open

door policy), beberapa perusahaaan asing selain belanda mulai masukan beroperasi

di Indonesia antara lain Shell (Inggris),Caltex, dan tanvak (Amerika Seirikat), maka

nuansa baru praktik pembukaan mulai timbul di Indonesia, namun masih terbatas

sekali pengaruhnya.

Perjalanan sejarah menunjukkan bahwa sejak diputusnya hubungan iplomasi

antara Indonesia dengan belanda pada tahun 1957 karena konfrontasi irian barat,

antara lain berdampaknya pada dunia pendidikan. Dampak yang ditimbulkan, yaitu

para pengajar belanda dikembalikan kenegrinya, publikasi dan literature-lilteratur

terhenti pengirimanya,dan para pelajar yang memperoleh beasiswa dari pemerintah

atau yayasan diberi kesempatan studi ke Amerika atau Negara lain selain Belanda.

Para mahasiswa telah menyelesaikan tugas belajarnya antara lain S.Hadibroto

Tahun 1958,Oskar Surjaatmadja,Soemantri Soedirono,Rasidi, dan Arifin

Wirakusumah, mendapatkan gelar M.A.Sc dari Universitas Illinois dan California

sekitar tahun 1963.

3.6. Standar Akuntansi di Indonesia

13

Page 14: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Mungkin sebagian besar dari pembaca sudah mengetahui bahwa saat ini

Indonesia sedang melakukan konvergensi Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Konvergensi standar

akuntansi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu, harmonisasi (membuat standar

sendiri yang tidak berkonflik dengan IFRS), adaptasi (membuat standar sendiri yang

disesuaikan dengan IFRS), atau adopsi (mengambil langsung dari IFRS). Indonesia

memilih untuk melakukan adopsi. Namun bukan adopsi penuh, mengingat adanya

perbedaan sifat bisnis dan regulasi di Indonesia. Oleh karena itu, saat ini Standar

Akuntansi Keuangan milik Indonesia sebagian besar sudah sama dengan IFRS.

Indonesia melakukan konvergensi IFRS ini karena Indonesia (diwakili

Presiden SBY) sudah memiliki komitmen dalam kesepakatan negara-negara G-20.

Tujuan dari kesepakatan tersebut adalah untuk meningkatkan transparansi dan

akuntabilitas dalam pelaporan keuangan. Selain itu, konvergensi IFRS ini memiliki

manfaat lain seperti meningkatkan arus investasi global melalui keterbandingan

laporan keuangan (saat ini sekitar 120 negara sudah berkomitmen untuk melakukan

konvergensi dengan IFRSs). Konvergensi ini seharusnya dicapai Indonesia pada

tahun 2008 lalu, namun karena beberapa hal, DSAK (Dewan Standar Akuntansi

Keuangan) berkomitmen bahwa konvergensi akan dicapai pada 1 Januari 2012.

Kegagalan Indonesia untuk mencapai konvergensi pada tahun 2008 ini harus

dibayar dengan masih tingginya tingkat suku bunga kredit untuk Indonesia yang

ditetapkan oleh World Bank. Hal ini dikarenakan World Bank menganggap investasi

di Indonesia masih berisiko karena penyajian laporan keuangan masih

menggunakan Standar Akuntansi buatan Indonesia (belum IFRS).

SAK yang dikonvergensikan dengan IFRSs ini diterapkan pada entitas-entitas

yang memiliki fungsi fidusia (memegang kepentingan orang banyak) atau disebut

juga dengan berakuntabilitas publik. Contoh entitas yang memiliki fungsi fidusia

adalah entitas perbankan, BUMN, dan entitas yang menjual saham di pasar modal.

Komponen utama dari SAK adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) yang diadopsi dari International Accounting Standard (IAS) dan International

Financial Reporting Standard (IFRS), dan Intepretasi atas Standar Akuntansi

Keuangan (ISAK) yang diadopsi dari SIC (Standard Intepretation Committee) dan

IFRIC (International Financial Reporting Intepretation Committee). Hal ini berarti

bahwa IFRSs terdiri dari IAS, IFRS, SIC, dan IFRIC. Perbedaannya, IAS dibuat oleh

14

Page 15: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

International Accounting Standards Committee (IASC) organisasi pendahulu IASB

yang berdiri pada tahun 1973. IASC ini kemudian direstrukturisasi menjadi IASB

pada tahun 1999. Pada tahun 2001, IASC menjadi foundation (IASCF) yang

mendanai IASB. Sejak saat itu, IASB meneruskan tugas dari IASC. Untuk

membedakan produk buatan IASC dan IASB, standar-standar yang selanjutnya

dibuat oleh IASB dinamai dengan IFRS. SIC dibuat oleh Standards Intepretation

Committee, suatu komite khusus yang berfungsi membuat intepretasi dari IAS yang

principle based. Intepretasi ini sifatnya menjelaskan lebih lanjut mengenai hal-hal

yang lebih detail. IFRIC dibuat oleh International Financial Reporting Intepretation

Committee, suatu komite khusus yang berfungsi membuat intepretasi dari IFRS.

Entitas yang tidak memiliki fungsi fidusia atau entitas yang memiliki fungsi

fidusia namun diijinkan regulatornya (sebagai contoh adalah BPR), menggunakan

SAK ETAP (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik). Hal ini

berdasarkan pertimbangan biaya manfaat dalam penyajian laporan keuangan, yang

mana biaya penyajian laporan keuangan jangan sampai terlalu besar sehingga tidak

sesuai dengan manfaatnya. Untuk entitas tanpa akuntabilitas publik, kebanyakan

manfaat laporan keuangan adalah untuk pemilik. Dalam hal ini, penerapan

persyaratan SAK (yang konvergen dengan IFRSs) untuk entitas tanpa akuntabilitas

publik akan menghabiskan banyak biaya yang tidak akan sebanding dengan

manfaatnya. Seperti misalnya pengukuran dengan nilai wajar, atau persyaratan

pengungkapan informasi yang cukup banyak. Pengaturan dalam SAK ETAP

berdasarkan pada prinsip pervasif. Dalam prinsip ini, Kerangka Dasar Penyajian dan

Pelaporan Keuangan (KDPPLK) yang dalam SAK bukan merupakan bagian dari

standar, dijadikan bagian dari standar ETAP yang memiliki kekuatan mengatur.

Selain itu, SAK ETAP masih menggunakan konsep biaya historis (historical cost).

Contoh entitas tanpa akuntabilitas publik adalah UMKM dan perusahaan privat.

Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim, saat ini sudah

memiliki banyak produk-produk keuangan syariah. Dalam hal ini, entitas-entitas yang

melakukan transaksi syariah, harus melaporkan transaksi syariah tersebut

menggunakan Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah). Oleh karena itu,

saat ini di Indonesia bisa jadi satu entitas yang berakuntabilitas publik (sebagai

contoh perbankan) akan melaporkan transaksi konvensionalnya menggunakan SAK

dan melaporkan transaksi syariahnya menggunakan SAK Syariah.

15

Page 16: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Di dunia ini, selain entitas bisnis terdapat juga entitas non-bisnis yang

melakukan kegiatan tanpa berorientasi laba. Entitas non-bisnis ini biasa juga disebut

sebagai entitas sektor publik (public sector entity) yang terbagi menjadi

pemerintahan dan organsiasi non pemerintahan (non governmental organisation).

Secara internasional, akuntansi untuk entitas sektor publik diatur oleh International

Public Sector Accounting Standards Board (IPSASB) dengan produknya yang

disebut dengan IPSAS. IPSAS ini diterapkan untuk entitas sektor publik seperti

misalnya pemerintahan, lembaga sosial kemasyarakatan, yayasan, dan partai politik.

Di Indonesia, pengaturan untuk sektor publik dipisahkan. Entitas pemerintahan

menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang disusun oleh komite

standar akuntansi pemerintahan, sedangkan entitas nirlaba menggunakan PSAK 45:

Pelaproan Keuangan Organisasi Nirlaba. Sementara ini PSAK 45 masih menjadi

bagian SAK. Di masa depan, PSAK 45 ini akan dipisahkan menjadi standar

akuntansi tersendiri mengingat perbedaan tujuan entitas, tujuan pelaporan, dan

rerangka konseptual.

3.7 Pendidikan Akuntansi

Sebelum dikeluarkannya UU No. 34/1954 tentang Gelar Akuntan , semua

orang dapat menyatakan dirinya selaku akuntan dan memakai gelar akuntan.

Dengan dikeluarkannya UU tersebut maka pemerintah mengatur mereka yang

berhak memakai gelar akuntan hanyalah mereka yang lulus  dari Fakultas Ekonomi

Negeri Jurusan Akuntansi dan Swasta yang disamakan, diatur oleh panitia

Persamaan Ijasah Akuntan. Dengan semakin banyaknya fakultas ekonomi swasta

maka pemerintah bersama IAI mengatur pelaksanaan Ujian Negara Akuntan.

Pelaksanaan ujian ini terus dibenahi sampai pada akhirnya lulusan negeri dan

swasta diwajibkan harus mengikuti ujian yang sama jika ingin mendapatkan gelar

akuntan.

Sejarah perkembangan dunia pendidikan akuntansi waktu itu mengalami

kemajuan menarik, yaitu Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam dasawarsa

1960 –an membuka jurusan akuntansi dengan muatan kurikulum dan systemnya

berpola Amerika.

16

Page 17: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Dalam rangka meningkatkan penguasaan akuntansi terhadap pengetahuan

dan kompetensi teknis dibidang akuntansi, dan untuk menyongsong keterbukaan

dalam era perdagangan bebas, maka IAI dengan dukunagn Departemen Keuangan

RI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP), dengan tujuan untuk

menguji kemampuan akuntan untuk berpraktik sebagai Akunta Publik. Adapun mata

kuliah yang diajukan adalah sebagai berikut.

a. Teori dan Praktik Akuntansi, yaitu pola Amerika

b. Auditing dan jasa Profesional Akuntan Publik lainnya

c. Akuntansi Manajemen dan Manajemen Keuangan

d. Sistem Informasi Akuntansi

e. Perpajakan dan Hubungan Komersial

Peserta USAP hanya dapat diikuti oleh mereka yang memiliki gelar Akuntan.

Ujian USAP diselenggarakan pertama kali pada bulan September 1997 dan akan

dilaksanakan dua kali dalam setiap periode atau setiap tahun. Adapun kesempatan

dan batas waktunya adalaha sebagai berikut.

a. Peserta yang mengikuti ujian pertama kali harus menempuh seluruh

mata ujian.

b. Ujian ulangan hanya dapat ditempuh untuk mata ujian yang belum lulus

dalam ujian-ujian sebelumnya.

c. Kesempatan untuk menyelesaikan seluruh mata ujian adalah empat kali

ujian atau dua tahun sejak ujian pertama kali ditempuh.

d. Apabila dalam periode waktu tersebut masih belum lulus seluruh mata

ujian, maka yang bersangkutan dinyatakan gagal untuk seluruh mata

ujian. Dalam hal ini, peserta yang bersangkutan dalam mendaftar

kembali sebagai peserta USAP dan dinyatakan sebagai peserta baru.

3.8 Tantangan Baru Akuntansi

17

Page 18: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

Pada era globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh. Kemajuan teknologi

akuntansi dan computer, semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi

juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global. Globalisasi

menimbulkan global market dimana investor sudah borderless sudah tidak

memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi

yang mereka butuhkan.

Akhir-akhir ini ada kecenderungan menolak akuntansi konvensional

disebabkan karena akuntansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan

informasi kepada para pemakainnya sehingga ada resistensi. Misalnya, apakah

akuntansi ini masih tetap sebagai sumber informasi yang paling uatama bagi

investor seperti selama ini atau sebagai salah satu sumber ; apakah penekanannya

pada proses pengambilan keputusan (decision making) lebih penting dari

penekanannya pada pertanggung jawaban (Accountability); Apakah standar

akuntansi yang beralaku regional atau Negara masih relevan dalam dunia bisnis yan

g sudah mengglobal ini; apakah akuntansi yang selama ini dianggap bagian dari

system ideologi kapitalis, secular masih bias diterima oleh kelompokm yang

mengutamkan etikadan agama ? isu-isu ini akan menjadi isu besar yang akan

mengubah sejarah akuntansi nantinya.

Disamping itu, semua profesi diharapkan pada perubahan ekonomi social

ekonomi yang sangat cepat. Ada kecenderungan dan tekanan perlunya profesi

memiliki standar akuntansi dunia yang berlaku untuk semua. Adanya perubahan

struktur industry dari basis manufaktur ke basis Information technology (IT) yang

tentu memerlukan standar-standar baru seperti dalam penilaian, pengukuran, dan

pelaporan” Intellectual Capital,” emotional capital, spiritual capital, social capital.

Kalau kita lihat Megatrend 2010 oleh Patrice Aburdene (2005) kita

menentukan 7 kecenderungan bisnis yang tentu nantinya akan mempengaruhi

profesi akuntansi. Ke- 7itu Megatrend adalah :

1. Kekuatan Spiritual (The Power of Spirituality);

2. Munculnya kapitalisme yang sadar (the Dawn of Consius Capitalism);

3. Pemimpin lahir dari level tengah (Leadin g from the middle);

4. Bisnis Spiritulisme( Spirituality in Business);

5. Konsumen berbasis nilai ( the Value-Driven Consumer);

6. Gelombang solusi kendaraan (the Wave of Conscious Solutions);

18

Page 19: MAKALAH TEORI AKUNTANSI

7. Boom investasi pada perusahan yang memiliki tanggung jawab social ( the

socially responsible investment boom).

DAFTAR PUSTAKA

AgusSuranto,Kardiman.Sudibyo.2010.Sejarah Perkembangan Akuntansi.http ://id. shvoong.com /humanities /history/1699638-sejarah perkembangan-akuntansi/

Ferdian,Ferry. Sejarah Akuntansi di Indonesia.2011 .http://ferry. adsnimation.com /?p=18

Handoko,Yohanes.Standar Akuntansi Indonesia.2010.http://rogonyowosukmo.

wordpress.com/2010/11/25/standar-akuntansi-di-indonesia/

Rizky Kurniawan,Galih.Perkembangan, Tantangan Dan Peluang Profesi Akuntansi

DiIndonesia.2010.http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_28943/

title_perkembangan-tantangan-dan-peluang-profesi/

Syafri, Sofyan Harahap. Teori Akuntansi edisi revisi. PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta 2010.

http://en.wikipedia.org/wiki/Double-entry_bookkeeping_system

http://joernalakuntansi. wordpress.com/home/

http://accountance.wordpress.com/about/makalah sejarah_perkembangan

_akuntansi/

www.dailybust.com/pdf-files/jurnal-akuntansi-n

19