49
BAB II TEKNIK ANALISIS DATA KORELASIONAL DAN KOMPARASIONAL A. Pengertian Ananlisis Data Data adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel peneletian. Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang berfungsi untuk menjelaskan variabel penelitian sehingga memiliki makna yang dapat dipahami. Data penelitian berarti catatan atau fakta empiris tentang masalah yang diteliti. Data penelitian dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan dasar penarikan kesimpulan dalam penelitian. Dilihat dari proses dan kegunaannya, ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan secara langsung dari informan atau responden untuk menjadi bahan analisis. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan dari sumber lani, serta tidak dijadikan bahan utama dalam analisis penelitian. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali 3

Makalah Teknik Analisis Data Korelasional Dan Komparasional

Embed Size (px)

Citation preview

37

BAB IITEKNIK ANALISIS DATA KORELASIONAL DAN KOMPARASIONALA. Pengertian Ananlisis DataData adalah catatan atau kumpulan fakta yang berupa hasil pengamatan empiris pada variabel peneletian. Data dapat berupa angka, kata, atau dokumen yang berfungsi untuk menjelaskan variabel penelitian sehingga memiliki makna yang dapat dipahami.Data penelitian berarti catatan atau fakta empiris tentang masalah yang diteliti. Data penelitian dikumpulkan dan dianalisis untuk dijadikan dasar penarikan kesimpulan dalam penelitian. Dilihat dari proses dan kegunaannya, ada dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan secara langsung dari informan atau responden untuk menjadi bahan analisis. Sedangkan data sekunder adalah data yang tidak berkaitan langsung dengan masalah penelitian dan didapatkan dari sumber lani, serta tidak dijadikan bahan utama dalam analisis penelitian.Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Di samping itu, statistik membandingkan hasil yang diperoleh dengan hasil yang terjadi secara kebetulan sehingga memungkinkan peneliti untuk menguji apakah hubungan yang amati memang betul terjadi karena adanya hubungan sistematis antara variabel-variabel yang diteliti atau hanya terjadi secara kebetulan.[footnoteRef:2] [2: Sofian Effendi, Tukiran. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES) h. 250]

Analisis data juga diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data dapat diartikan sebagai cara melaksanakan analisis terhadap data, dengan tujuan mengolah data tersebut menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian, baik berkaitan dengan deskripsi data maupun untuk membuat induksi, atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi (parameter) berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Analisis data dari hasil pengumpulan data, merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang telah terkumpul tanpa dianalisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data ini untuk member arti, makna, dan nilai yang terkandung dalam data.Suatu penelitian yang efektif dan efesisen, bila semua data yang dikumpulkan dapat dianalisis dengan teknik analisis tertentu. Itulah sebabnya pada saat merancang penelitian, sudah harus dipikirkan data yang akan dikumpulkan dan teknik analisis data yang akan digunakan. Peneliti harus memastikan pola analisis data mana yang akan digunakan. Pola mana yang akan digunakan sangat bergantung kepada data yang dikumpulkan.

Data yang dikumpulkanPerumusanMasalahPenjabaran MasalahTeknik Analisis MasalahMasalahPenelitian

Tanda panah berarti saling bergantung, artinya teknik analisis data bergantung pada jenis data yang dikumpulkan, data yang dikumpulkan tergantung pada jabaran masalahnya, jabaran masalah bergantung pada perumusan (scope) masalah dan perumusan masalah bergantung pada masalah penelitiannya. Jadi pemikiran penggunaan teknik analisis data sudah harus dilakukan pada saat menyusun desain penelitian.

B. Tujuan Analisis DataAnalysis means the categorizing, ordering, manipulating and summarizing of data to obtain answers to research questions (Kerlinger 1973:134). Dari pernyataan Kerlinger di atas, ternyata bahwa analisis data mencakup banyak kegiatan, yaitu : mengkakategorikan data, memanipulasi data, menjumlahkan data, yang diarahkan untuk memperoleh jawaban dari problem penelitian.Adapun tujuan utama dari analisis data ialah untuk meringkaskan data dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga hubungan antar problem penelitian dapat dipelajari dan diuji. The purpose of analysis is to reduce data to intelligible and interpretable form, so that the relations of research problem can be studied and tested (Kerlinger, 1973:134). Untuk itu, kita harus dapat mengolah dan menyajikan data dalam bentuk tabel-tabel atau grafik yang mudah dibaca dan dipahami.[footnoteRef:3] [3: Moh. Kasiram. Metodologi Penelitian. (Malang: UIN-Malang Press) h. 128]

Secara rinci, kegiatan analisis data bertujuan sebagai berikut :1. Mendeskripsikan data, biasanya dalam bentuk frekuensi, ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, sehingga dapat dipahami karakteristik datanya. Dalam statistika, kegiatan mendeskripsikan data ini dibahas pada statistika deskriptif. 2. Membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi, atau karakteristik populasi berdasarkan data yang diperoleh dari sampel (statistik). Kesimpulan yang diambil ini bisanya dibuat berdasarkan pendugaan (estimasi) dan pengujian hipotesis. Dalam statistika, kegiatan membuat induksi atau menarik kesimpulan tentang karakteristik populasi atau sampel ini dibahas pada statistika inferensial.

C. Langkah-langkah Ananlisis DataDalam analisis kuantitatif ada beberapa langkah yang perlu dilalui, agar proses analisis menjadi lebih terarah. Dalam analisi kuantitatif antra lain :1. Skoring Tahapan scoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang dikumpulkan peneliti dari instrument yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan dan pernyataan yang dimunculkan dalam instrumen dikuantifikasikan dalam bentuk angka. Misalnya, pada saat angket disebarkan alternatif jawaban yang diberikan masih berupa kualitatif, maka pada tahap ini harus dikuantitatifkan, misalnya.Alternatif jawaban :a. Selalu: 3b. Belum tentu: 2c. Tidak: 1Pada tahap scoring, peneliti memberikan nilai atau bobot pada setiap alternative jawaban. Langkah ini juga disebut konversi data dari kualitatif menjadi kuantitatif. Pemberian skor pada setiap item dan alternative jawaban ditentukan oleh peneliti dengan mempertimbangkan kesesuaian pendekatan analisis yang digunakan.2. CodingDalam tahapan ini peneliti melakukan klasifikasi data, antara data primer dengan data sekunder. Data primer akan dimasukkan pada tabel data yang dijadikan bahan analisis penelitian. Klasifikasi ini juga dilakukan berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian. Data variabel X dimasukkan klasifikasi sendiri, begitu juga data klasifikasi variabel Y disendirikan.3. TabulasiLangkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi data. Tabulasi data ini dilakukan dengan cara peneliti membuat tabel yang formatnya disesuaikan dengan jenis data yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Melalui tabel ini dimaksudkan agar data penelitian lebih mudah dibaca dan dianalisis menggunakan rumus statistik yang dipilih. Peneliti tinggal melakukan importing data ketika data sudah ditabulasikan.

D. ANALISIS DATA KORELASIONALKorelasi adalah sebuah statement yang menyatakan adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. [footnoteRef:4] Penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih. Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan fungsional. Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel, keeratan hubungan ini dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi. koefisien korelasi suatu indek numerik dari derajat relasi antara 2 variabel. Koefisien korelasi bergerak antara 0.00 dan 1.00 bisa positif maupun negatif. Uji korelasi terdiri dari pearson, spearmen, dan kendal. Berikut akan dijelaskan teknik manual uji korelasi. [4: Nuraida, metode penelitian pendidikan, (ciputat: Islamic Research Publishing, 2009), h. 132]

1. Uji Korelasi Manuala. Product MomentKorelasi ini dikembangkan oleh pearson dan sering diberi notasi r. Korelasi product moment ini adalah indeks korelasi yang paling banyak digunakan dalam statistik. Indeks korelasi r hanya dapat digunakan apabila data diperoleh dalam bentuk skala atau rasio. Pengukuran dua variabel yang dikorelasikan semuanya dalam bentuk data interval atau rasio. Korelasi r dihitung dari skor z dari tiap-tiap subyek variabel x dikalikan dengan skor z tiap subyek pada variabel y. Hasil kali ini kemudian dijumlahkan lalu dibagi ddengan banyak pasangan. Rumus yang digunakan adaalah:

Dalam rumus diatas skor mentah diubah dahulu menjadi skor z dengan mencari terlebih dahulu mean dan simpangan baku. Karena dinilai kurang praktis maka cara lain menghitung korelasi diatas dapat menghitung langsung skor mentah dengan rumus :

r = koefisien korelasiX = jumlah skor dalam sebaran XY = jumlah skor dalam sebaran yXY = jumlah hasil skor X dengan skor Y yang berpasanganX2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dengan sebaran XY2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran Yn = banyaknya subjek skor X dan skor Y yang berpasangan.Pengujian r apakah berarti atau tidak pada taraf nyata tertentu digunakan rumus :

Harga t dihitung kemudian dibandingkan dengan harga t tabel dengan taraf nyata tertentu dan dengan derajat bebas n-2. Erima H0 (tidak ada perbedaan berarti) bila t hitung t tabel. Korelasi tata jenjang dikembangkan oleh spearmaen dengan notasi . Korelasi ini tidak menggunakan data interval tapi dalam skala ordinal. Data diurutkan berdasarkan ranking yakni, rangking dari setiap variabel (variabel x dan y). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

= koefisisen korelasiD2 =- Jumlah kuadrat selisih rankingn = banyaknya subjek

Contoh korelasi product momentAkan dilihat korelasi hasil tes matematika dengan hasil tes statistika dari enam orang siswa sebagai sampel dari kelas satu, kelas tertentu. Hasil matematiika (X) adalah: 7,96 9,49 7,52 7,52 7,42 7,49Hasil tes statistik (Y) adalah : 7,60 7,30 7,20 7,30 7,20 7,30Selanjutnya buatlah tabel distribusi skor sebagai berikut :

Hasil tes matematika (X) dan Statistik (Y)NoXiYiXiYiXi2Yi2

17,967,6060,5063,3657,76

27,497,3054,6856,1053,29

37,527,2054,1456,5551,84

47,527,3054,9056,5553,29

57,427,2053,4255,0651,84

67,497,3054,6856,1053,29

45,4043,90332,32343,72321,31

Dari hasil perhitungan diatas didapat r = 0, 989 dan dapat dikatakan terdapat hubungan positif yang cukup antara hasil belajar matematika dengan statistika. Selanjutnya dapat diuji apakah hubungan itu berarti pada taraf nyata tertentu, artinya adanya hubungan tersebut bukan karena faktor kebetulan.

Nilai t diatas dibandingkan dengan tabel kritis dalam tabel untuk taraf nyata tertentu misalkan 0,05 dengan derajat bebas n-2. Harga tersebut adalah 2, 772. T hitung lebih kecil daripada t tabel 2 < 2,772. Artinya perbedaan tersebut tidak berarti (menolak H1 atau menerima H0).1) Teknik korelasi Rank Order, Rumus korelasi rank order yang dikembangkan oleh charles spearman ini, digunakan untuk mencari koefisien relasi antara data ordinal dan data ordinal lainnya. Namun rank order dapat digunakan untuk data interval, tetapi sebelumnya telah diubah menjadi data ordinal. Rumus ini hanya efektif menganalisis data penelitian untuk sampel yang tidak lebih dari N30.Rumus korelasi tank order :

Keterangan:

1 = bilangan konstan6= bilangan konstand= perbedaan antara pasangan jenjang= jumlahN = Jumlah individu dalam sampelLangkah penggunaan rumus ini sama dengan yang ditempuh oleh rumus-rumus korelasi poduct moment. Namun penggunaannya, rumus ini dibedakan antara penggunaan untuk data ordinal dan untuk data interval yang telah berubah menjadi data ordinal, akan tetapi bentuk rumusnya tetap seperti itu, perbedaannya adalah pada tabel kerja yang digunakan.

Contoh (data sama seperti di atas) :NoXiRYRDd2

17,9617,60100

27,494,57,3031,52,25

37,522,57,205,539

47,522,57,3030,50,25

57,4267,205,50,50,25

67,494,57,301,52,250,25

R = Rankingd = selisih ranking

2. Secara Softwarea. Uji Korelasi Product Moment (data seperti di atas) menggunakan SPSS1) Buka software SPSS, klik variable view.

2) Isi Nama dan Label seperti di bawah ini .

3) Klik data view

4) Isi data yang ingin anda olah, seperti di bawah ini

5) Lakukan uji korelasi seperti di bawah ini.6) Klik Analyze7) Klik Correlate8) Klik Bivariate

9) Akan muncul layar sebagai berikut10) Sorot variable X dan variabel Y yang tadinya berada di kotak sebelahnya ke kotak variable.11) Klik tanda panah12) Variabel X dan Y masuk ke kolom variabel13) Pilih jenis korelasi Pearson14) Klik OK.

15) SPSS akan menampilkan hasil hitungan sebagai berikut.

Dari tabel Correlations dapat disimpulkan bahwa :1) Angka korelasi dantara variabel Matematika dengan variabel Statistika adalah sebesar 0,951**. Artinya hubunga kedua variabel tersebut kuat.2) Angka probabilitas antara variabel Matematika dengan variabel Statistika adalah sebesar 0,003 < = 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa antara

b. Uji Spearman Brown menggunakan SPSS1) Langkah 1-5 sama, tetapi ketika langkah ke 6 klik jenis korelasi Spearman.

2) SPSS akan menampilkan hasil hitungan sebagai berikut .

E. ANALISIS DATA KOMPARASIONALMenurut Anas Sudjiono(2004:276) komparasi diambil dari kata comparation dengan arti perbadingan atau pembandingan.[footnoteRef:5] Komparasi sering dipergunakan untuk meneliti sesuatu sehingga disebut penelitian. Komparasi secara sederhana bisa diartikan sebagai perbandingan yaitu membandingkanpersamaan maupun perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide, kritikterhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Menurut Suharsimi Arikunto(1983), penelitian komparasi pada pokoknya adalah penelitian yang berusaha untukmenemukan persamaan dan perbedaan tentang benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide,kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau prosedur kerja.[footnoteRef:6] [5: ArwayanSyah, Supardi, Abd. Aziz Hasibuan, Pengantar Statstik Pendidikan, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010] [6: ]

Bertitik tolak dari pengertian tentang komparasi dan pengertian tentang penelitian komperasi seperti telah dikemukakan diatas, maka dapat diberikan pengertian tentang teknik analisis komparasional, yaitu : salah satu teknik analisis kuantitatif atau salah satu teknik analisis statistik yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada tidaknya perbedaan antarvariabel yang sedag diteliti. Jika perbedaan itu memang ada, apakah perbedaan itu merupakan perbedaan yang berarti atau menyakinkan ( signifikan ) ataukah bahwa perbedaan itu hanyalah secara kebetulan saja ( by chance ). Teknik analisis perbandingantermasuk dalam kelompok metode Analisis Statistik Inferensial: dalam hal ini adalah teknik analisis inferensial yang dipergunakan untuk menguji hipotesis dan selanjutnya menarik kesimpulan mengenai ada-tidaknya perbedaan yang signifikan antarvariabel yang sedang diteliti.Dalam menguji perbedaan antarvariabel yang sedang diteliti, mungkin saja variabelnya dua buah dan mungkin pula lebih dari dua buah. Teknik analisis komprasional dengan variabel yang diperbandingkan hanya dua buah saja, disebut teknik analisis komprasional multivariat.1. Uji Komparasional Manual Merupakan prosedur pengujian parametrik rata-rata lebih dari dua kelompok data. Pada pengujian Anova selain data harus terdistribusi normal, variansi antar perlakuan harus homogen. Sebelum pengujian Anova dilakukan, maka perlu dilakukan explorasi data untuk melihat apakah kedua asumsi dipenuhi. Jika asumsi kehomogenan varian tidak terpenuhi dapat diatasi dengan mentransformasi data yang ada, prinsipnya adalah rentang data yang besar diusahakan menjadi mengecil, salah satu dengan tranformasi Logaritma. Untuk data yang tidak terdistribusi normal dapat di transormasi dengan beberapa teknik tranformasi seperti Box-Cox Transformation atau Johnson Transformation.Pada uji Anova umumnya diikuti oleh uji lanjutan berupa uji Turkey (Beda Nilai Jujur), Beda Nilai Terkecil (BNT), Benferoni dll. Penggunaan jenis uji lanjutan didasarkan pada pemenuhan asumsi ke homogenan variansi serta tingkat sensitifitasan dari pengujian.Analisis variansi digunakan untuk menguji hipotesis yang berkenaan dengan perbedaan dua mean atau lebih. Indeks perbedaan menggunakan variansi melalui F rasio. Dibandingkan dengan uji-t, analisis variansi lebih banyak manfaatnya, sebab tidak hanya bisa menguji seperti yang dilakukan oleh uji-t tapi juga untuk hal lainnya. Unsur utama dalam ANOVA adalah variansi antar kelompok dan variansi di dalam kelompok ditempatkan sebagai pembilang sedangkan variansi di dalam kelompok sebagai penyebut. Karenanya makin besar variansi di dalam kelompok makin menurun harga F rasio yang diperolehnya. Demikian pula makin banyak subjek yang diteliti makin besar pula angka penyebutnya. Nilai F rasio yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan F table pada taraf nyata dan derajat bebas tertentu.a. Analisis Variansi Sederhana Teknik analisis data ini dilakukan ketika hanya ada 1 variabel yang digunakan. Hipotesis yang diuji melalui F rasio dirumuskan sebagai berikut:Ho: A = B H1 : A BTolak Ho dan terima H1 apabila Frasio dari F table pada taraf nyata dan derajat bebas tertentu.

Table 1.1 Langkah perhitunganNOLangkahNotaRumus

1.Hitung jumlah simpangan kuadrat tiap skor dari rata-rata keseluruhan. Indeks ini disebut jumlah kuadrat keseluruhan diberi nota dengan rumus.

2.Cari jumlah kuadrat keseluruhan yang disebabkan oleh penyimpangan rata-rata kelompok dari rata-rata kelompok dari rata-rata keseluruhan yang dinamakan jumlah kuadrat antar kelompok

3.Cari jumlah kuadrat keseluruhan yang disebabkan oleh penyimpangan tiap skor dari rata-rata kelompok masing-masing yang disebut jumlah kuadrat dalam kelompok

4. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam table analisis variansi.

5.Membandingkan F rasio dengan F table pada taraf nyata 0,01 dengan derajat bebas (jumlah kelompok-1). Bila F rasio F table maka tolak Ho, bila Frasio F table maka terima Ho dan tolak H1 yang artinya tidak terdapat perbedaan yang berarti antara ketiga kelompok tersebut, pada taraf nyata 0,01.

Table1.2 analisis variansiSumber VariansiJumlah KuadratDerajat Kebebasan (d)Kuadran mean (M)*F*Taraf nyata 0,01

Diantara kelompok (ak)Jml klmpk-1

Di dalam kelompok ( dk)Jmlh klmpk (jml anggota dlm klmpok-1)

Keseluruhan (total)(Jmlklompok*JmlAnggota)-1

*Kuadrat mean didapat dengan membagi kolom kedua dengan kolom ketiga.*F rasio adalah hasil bagi kuadrat mean antara kelompok dengan kuadrat mean dalam kelompok

Contoh: Misalkan akan membandingkan prestasi belajar dari tiga kelompok siswa yakni Kelas A, Kelas B, Kelas C masing-masing kelas terdiri dari 20 orang siswa. Datanya sebagai berikut:

Kelas AKelas BKelas C

XAXXBXXCX

749636749

864749749

636636749

749749864

636749749

749636749

749636636

636636749

636749864

749636636

= 6,7= 6,4 = 7,0

= 12,3

Sumber VariansiJumlah KuadratDerajat Kebebasan (d)Kuadran mean (M)*F*Taraf nyata 0,01

Diantara kelompok (ak)1,820,92,300.118

Di dalam kelompok ( dk)10,5270,39

Keseluruhan (total)12,329

Kesimpulan: Frasio < Ftabel. 2,30 < 5,49 dengan demikian terima Ho dan tolak H1. Artinya tidak terdapatperbedaan yang berarti antara ketiga kelompok tersebut, pada taraf nyata 0,01.b. Analisis variansi multifactorTeknik analisis data ini digunakan ketika membandingkan data dengan dua variable atau lebihMisalkan kita ingin mengetahui pengaruh motivasi yang terdiri atas dua kelompok, yakni motivasi tinggi dan motivasi rendah terhadap kemampuan memecahlan masalah dari kelompok siswa pria dan siswa wanita. Bila dilukiskan desainya seperti berikut:

Variabel Bebas

Variabel TerikatMotivasi

TinggiRendah

PriaWanitaPriaWanita

Kemampuan memacahkan masalahY1Y2Y3Y4

Desain tersebut dinamakan desain factorial 2 x 2.1) Ho : Y(1+2) = Y(3+4) melawan; H1 : Y(1+2) Y (3+4)2) Ho : Y(1+3) = Y(2+4) melawan; H1 : Y(1+3) Y (2+4)3) Ho : Tidak ada interaksi melawan; H1 : ada interaksi.

NOLangkahNotaRumus

1.Hitung Kuadrat Keseluruhan

2.Cari jumlah kuadrat keseluruhan yang disebabkan oleh penyimpangan rata-rata kelompok dari rata-rata kelompok dari rata-rata keseluruhan yang dinamakan jumlah kuadrat antar kelompok

3.Pecahkan jumlah kuadrat antar kelompok menjadi tiga macam jumlah kuadrat, yakni:1) Jumlah kuadrat antarkolom (Jkk)

2) Jumlah kuadrat antarbaris (Jkb)

3) Jumlah kuadrat interaksi kolom dan baris (Jki)

4. Menetapkan derajat bebas yang dikaitkan dengan tiap sumber variansia. df untuk jumlah kuadrat antarkolomb. df untuk jumlah kuadrat antarbarisc. df untuk jumlah kuadrat interaksid. df untuk jumlah kuadrat antarkelompoke. df untuk jumlah kuadrat dalam kelompokf. df untuk subjek dalam semua kelompok

Jumlah kolom -1Jumlah baris -1(jml kolom-1)(jml baris-1)(jml kolom*jml baris)-1

n-1

5.Carilah nilai kuadrat mean dengan memberi setiap jumlah kuadrat dengan derajat bebas masing-masing (lihat table ringkasan Anova)

6.Hitung F rasio bagi pengaruh utama (main effect) dan pengaruh interaksi dengan membagi kuadrat mean antar kelompok dengan kuadrat mean di dalam kelompok untuk masing-masing komponen tersebut (lihat table ringkasan Anova)

Sumber VariasiJumlah kuadratDerajat bebasKuadrat Mean*F rasio*Taraf nyata 0,05Kesimpulan

AntarkolomFrasio