Upload
mutiara-ferina
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
1/18
LAPORAN KASUS
SEORANG ANAK LAKI-LAKI DENGAN DEMAM 1 BULAN
KELOMPOK 10
0302009018 ANDRI CHANGAT 0302011220 NURICHWANI W.
0302009160 M. TAUFIQ HIDAAT 030201123! PUTRI CAESARRINI
03020092!! SURE"A LARKE W. 03020112!9 RE"TA FALASI#A
0302010128 I GEDE PUTU ARSA 0302011269 SCHERLL RE#IANA
030201026$ SIMLIN SUTARLI 030201128! TARATHA BUNGA D.
03020111%1 LUSI &ELITA SARI 0302011303 #I# DESANTI
0302011188 MEIRIA SARI 0302011319 USE RHISNA K. R 0302011202 MUTIARA FERINA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI#ERSITAS TRISAKTI
&AKARTA
2012
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
2/18
BAB I
PENDAHULUAN
Tuberkulosis (TB atau TBC) pada anak memang berbeda dengan TB pada orang
dewasa. TB pada anak menginfeksi primer di parenkim paru yang tidak menyebabkan
refleks batuk, sehingga jarang ditemukan gejala khas TB seperti batuk berdahak.
Pada parenkim paru ini juga kuman cenderung lebih sedikit, maka TB tidak menular
antara sesama anak. TB sangat mudah menular dari orangtua ke anak, tapi TB tidak
menular dari anak ke anak.
TBC adalah penyakit serius yang gampang menular secara langsung melalui udara.
nak!anak dengan kekebalan tubuh buruk paling rentan tertular TB dari orang dewasa
yang positif TB. Tapi TB tidak menular antara sesama anak.
"ejala TB pada anak lebih susah didiagnosis karena bukan merupakan gejala khas
TB. Pada anak jarang ditemukan gejala batuk berdahak seperti yang diderita pada
orang dewasa. #an seringkali terjadi salah diagnosa, karena gejala yang dialami bisa juga merupakan gejala penyakit lain.
#iagnosis TB pada anak tidak bisa dilakukan dengan uji dahak (sputum test), karena
memang jarang pasien TB anak mengalami batuk berdahak. $elain itu, foto roentgen
pada anak juga tidak bisa memberikan diagnosa yang tepat. %aka diperlukan uji
Tuberkulin atau uji %antou&.
BAB II
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
3/18
LAPORAN KASUS
'iwayat penyakit sekarang
$eorang anak laki!laki usia tahun, dibawa ibunya ke rumah sakit B karena
demam. #emam dirasakan sejak bulan yang lalu. Panas naik turun, agak meningkat
menjelang malam hari. $ejak * hari yang lalu, os batuk, batuk terutama pagi hari
setelah bangun tidur. Bila batuk, os muntah, bening, tidak berdarah, nafsu makan
menurun. Berat badan os sulit naik, nafsu makannya semakin sulit. Buang air kecil
lancar, tidak mengejan, tidak menetes, jernih. Buang air besar normal, kali sehari.
'iwayat keluarga yah os sering pilek, terutama pada pagi hari, menghilang saat siang hari.
yah dan ibu os tidak ada yang sakit batuk lama ataupun batuk berdarah.
'iwayat makan
* kali sehari, nasi + piring makan sehari. #engan lauk kadang telur, sayur sop
sedikit.
'iwayat imunisasi
epatitis B, #PT, Polio kali, usia bulan
'iwayat tumbuh kembang
%erambat usia - bulan, saat ini sudah bisa berjalan ! langkah, lalu terjatuh.
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
4/18
BAB III
PEMBAHASAN
/#01T/T$
/dentitas nak 1ama anak #
2mur anak bulan
3enis kelamin 4aki!laki
/dentitas 5rang tua 1ama orangtua !
Pekerjaan !
lamat !
1%10$/$
6eluhan utama demam sejak bulan yang lalu
'iwayat penyakit sekarang
! panas naik turun agak meningkat menjelang malam
! * hari yang lalu terdapat batuk terutama pagi hari
setelah bangun tidur, bila batuk orang sakit
muntah, bening, tidak berdarah, nafsu makan
menurun
! berat badan sulit naik, nafsu makannya semakin
sulit
! buang air kecil lancar, tidak mengejan, tidak
menetes, jernih
! buang air besar normal, kali sehari.
'iwayat keluarga
! ayah sering pilek, terutama pada pagi hari,
menghilang saat siang hari.
! ayah dan ibu tidak ada yang sakit batuk lama
ataupun
! batuk berdarah.
'iwayat makan !* kali sehari, nasi + piring makan sehari. #engan
lauk kadang telur, sayur sop sedikit
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
5/18
'iwayat imunisasi
! epatitis B, #PT, Polio kali, usia bulan
'iwayat tumbuh kembang ! merambat usia - bulan, saat ini sudah bisa berjalan
! langkah, lalu terjatuh
%$4 7 /1T'P'0T$/
Berdasarkan hasil anamnesis pasien, masalah yang didapatkan, adalah
%$4 /1T0'P'0T$/ %$4
#emam sejak bulan yang lalu %enandakan demam kronis dari lamanya
Panas naik turun, agak meningkat
menjelang malam hari
#emam yang meningkat pada malam hari merupakan
gelaja khas pada demam typhoid dan juga tuberkulosis
Batuk terutama pagi hari setelah
bangun tidur
danya kemungkinan alergi pada pasien dan pada anak
biasanya disebabkan karena keturunan
1afsu makan menurun Biasanya terjadi pada radang perut, maag, infeksi,
demam, tuberkulosis, sakit tenggoran dan lain!lain.
Berat badan sulit naik supan dari makanan yang berkurang, karena adanya
penurunan nafsu makan pada pasien, sehinggamengakibatkan berat badan sulit naik
yah sering pilek terutama pagi
hari dan menghilang saat siang hari
6arena dengan adanya rinitis alergi pada keluarga,
memungkinkan anak ini juga terkena gejala yang sama.
%akan * kali sehari, nasi + piring
makan sehari
supan gi8i kurang, dimana pada usia bulan
seharusnya anak bisa makan 9!: sendok makan satu
kali makan.
epatitis B, #PT, polio kali pada
usia bulan
/munisasi tidak lengkap karena tidak adanya ;aksinasi
BC" (Bacillus Calmette-Guerin) dan campak,
seperti yang telah diketahui bahwa ;aksin BC" itu
penting untuk mencegah penyakit TB pada anak.
merambat usia - bulan, saat ini
sudah bisa berjalan ! langkah,
lalu terjatuh
(15'%4 masih dimasukkin ga
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
6/18
1%10$/$ T%B1
'iwayat penyakit sekarang
• pakah ada sakit tenggorokkan<
•Berapa kali muntah dalam sehari<
• pakah disertai keringat pada malam hari<
• pakah disertai sesak napas<
'iwayat penyakit dahulu
• pakah ada riwayat TB <
'iwayat kelahiran dan tumbuh kembang
• pakah bayi lahir cukup bulan atau premature<
• pakah bayi mendapat $/ intensif<
'iwayat keluarga
• pakah ada anggota keluarga yang menderita TB dirumah<
• pa ada yang merokok di rumah<
'iwayat sosial dan ekonomi
• Bagaimana sirkulasi udara dan sinar matahari di lingkungan rumah<
• pakah ada tetangga sekitar yang menderita gejala yang sama <
'iwayat obat!obatan
• pakah pernah berobat atau mengonsumsi obat!obatan<
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda =ital
6eadaan 2mum Tampak sakit sedang
6esadaran Compos mentis
1adi - &>menit ? (1 usia * bulan! tahun :-!@- &>menit)
Pernapasan Arekuensi *: &>menit ? (1 usia bulan! tahun *-!- &>menit)
$uhu tubuh *:,-C ? Aebris
Berat badan , kg
Tinggi Badan * cm
6epala 1ormocefali,
rambut hitam tidak mudah dicabutTelinga #alam batas normal
1 2sia tahun ! BB :,!, kg ! PB -,!:,@ cm.
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
7/18
idung $ekret (!)
%ulut Bibir kering (7) dehidrasi (kurang makan dan minum)
4idah kotor (7) sering dijumpai saat demam.
Tenggorokan %ukosa faring hiperemis (7) radang
4eher Pembesaran 6"B (7) infeksi, di colli anterior jumlah *
TB, diameter ,@! (1 Dcm sampai usia tahun).
Thoraks
! /nspeksi Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis 1ormal
! Palpasi Aremitus kanan E kiri 1ormal
! Perkusi $onor
! uskultasi =esikuler, ronki (!), lendir (!) 1ormal
3antung #alam batas normal
bdomen #alam batas normal
"enitalia 0ksterna Testis (7), fimosis (!), hipospodia (!)
PEMERIKSAAN PENUN&ANG
'. P()(*+,'' L'/
3enis pemeriksaan asil 1ilai normal /nterpretasib g>d4 -,@!9 g>d4 1ormal
0ritrosit @,@ juta >u4 *,@!@, juta >u4 1ormal
Trombosit *9 ribu >u4 @-!9-- ribu >u4 1ormal
4eukosit F,F ribu >u4 ---!@--- >u4 1ormal
40# @ mm>jam D- mm>jam
G, menandakan adanya
infeksi yang
menyebabkan demam
t ** H **!9 H 1ormal
, i t u n g 3 e n i s 4 e u k o s i t
Basofil ! -! 1ormal
0osinofil ! !*
I, biasanya pada
stress,inflamasi akut,
luka bakar, syok,
hiperfungsi
adrenokortikal.
1etrofil Batang ! I
1etrofil $egmen @: @-!- 1ormal,
4imfosit 9 -!9-
G, menandakan adanya
infeksi kronik
%onosit ! !:
I, biasanya pada
leukemia limfositik,anemia aplastik.
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
8/18
/. F T*'
Pada gambaran foto thora& pasien,
didapatkan
adanyaJ danya kompleks primer dengan focus
"hon
Jdanya infiltrate yang terdistribusi di
seluruh
lapangan paru
#iagnosis
#iagnosis 6erja
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang,didapatkan diagnosis kerja yaitu TB milier. #ata yang menunjang diagnosis tersebut
sebagai berikut
• "ejala klinis demam lama dengan penyebab yang tidak jelas serta batuk,
pembengkakan kelenjar getah bening dileher, berat badan sulit naik tanpa
diketahui penyebabnya, nafsu makan menurun.
• "ambaran foto radiologi yang khas, terdapat infiltrate yang halus tersebar
dikedua lapang paru
• 2ji tuberkulin yang positif (7)
• $ystem scoring diagnosi tuberculosis anak
"ejala - * $kor
6ontak Tidak jelas 4aporan
keluarga
(BT atau
tdk jls)
BT(7) -
Tes tuberculin negati;e ! ! Positif (K- atau
K@ dalam
keadaan
imunosupresi )
*
BB ! BB>TB DF-Hatau Bb>u D
6linis gi8i buruk atau
!
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
9/18
:-H Bb>TB D
-H atau
BB>2 D-H
#emam ! K minggu ! !
Batuk kronik ! K * minggu ! ! -
Pembesaran
kelenjar limfe
! 3umlah K,
ukuran K cm
tdk nyeri
! !
Tulang>sendi ! bengkak ! ! -
Aoto thora& 1ormal atau
kelainan
tidak jelas
"ambaran
sugestif TB
! !
total
#iagnosis Banding
• Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan yang disebabkan mikroorganisme
(bakteri, ;irus, jamur, parasit) peradangan ini mengenai parenkim paru,
distal dari bronkiolus respiratorius dan al;eoli, serta menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan pertukaran gas setempat. "ejala dari
pneumonia yaitu demam menggigil yang mendadak, batuk yang
produktif, nyeri dada, pleuritik, sesask napas.
• %alaria
dalah penyakit infeksi parasti yang disebabkan oleh plasmodium
yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentukaseksual didalam darah, infeksi malaria memberikan gejala berupa
demam, menggigil, anemia, dan splenomegali. #apat berlangsung akut
maupun kronik
• #emam tifoid
#emam tifoid adalah penyakit infeksi sistemik yang disebabkan oleh
salmonella typhi. #emam tifoid masih menjadi penyakit yang endemic
di /ndonesia. Penyakit tersebut menyeran anak!anak dan dewasa.
"ejala utama demam tifoid adalah demam berkepanjangan ( pro
longed fe;er , yaitu demam yang berlangsung K @ hari ). Pola demam
dapat bersifat khas atau klasik tifoid yaitu demam yang rendah dan
perlahan!lahan demam meningkat dari hari kehari sehingga demam
cenderung konstan tinggi. #emam dapat disertai gejala non spesifik
lainnya seperti menggigil, sakit kepala, lemas, pusing, batuk kering,
dan nyeri otot, atau pegal!pegal. "ejala tidak spesifik tersebut sering
juga dikenal dengan istilah flu!like illness dan dapat disebabkan oleh
infeksi laiinya. Pada demam tifoid juga terdapat keluhan gangguan
pencernaan yaitu nyeri perut, diare atau konstipasi. #iare leih sering
ditemukan pada nak!anak.
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
10/18
Prognosis
! d ;itam L ad bonam
#i karenakan pada pasien ini belum terjadi komplikasi walaupun TB
sudah termasuk berat tetapik kesembuhannya masih baik.- d fungsionam d bonam
Aungsi paru bias kembali normal jika pengobatan adekuat.
- d sanationam dubia ad bonam
6ekambuhan bias kembali karena tergantung paparan(lingkungan)
dan system imun.
6omplikasi
Paru! pneumothoraks
! bronkiektasis
! abses paru
Penyebab secara hematogen
! TB kulit
! meningitis tb
! spondylitis
! tb ginjal
Penyebaran secara limfogen
! lymphodenitis TB
P(''4','''
Terapi yang diberikan kepada pasien adalah 9 obat anti tuberculosis yang
diberikan selama !- bulan tergantung dari hasil terapinya.
Pada anak ini diberikan
. /1 -: mg>hari (, kg & - mg)
. 'ifampisin 99 mg>hari (, kg & - mg)
*. Pira8inamid mg>hari (, kg &*- mg)
9. 0thambuthol 99 mg> hari (, & - mg)
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
11/18
da @ macam obat anti tuberculosis (5T) lini pertama rifampisin, /1,
pira8inamid, etambutol dan streptomisin. 'ifampisin memberikan efek samping
berupa kemerahan dalam air seni sehingga harus diedukasikan kepada orang tua
pasien. 0tambutol memiliki efek samping yaitu terjadinya gangguan ;isus mata pada
anak dan streptomisin mempunyai efek samping terhadap ner;us =/// (ner;us
;estibulokoklearis) yang dapat memberikan gangguan pendengaran kepada anak atau
janin dari ibu hamil sehingga streptomisin tidak diberikan pada terapi anak ini.
9 5T yang diberikan adalah /1, rifampisin, etambutol dan pira8inamid.
• /1 diberikan sampai bulan ke ! (dosis @!@ mg>kgbb>hari, ma&
*--mg>hari)
• 'ifampisin diberikan sampai bulan ke ! (dosis -!- mg>kgbb>hari, ma&
--mg>hari)
• Pira8inamid diberikan sampai bulan ke (dosis -!9- mg>kgbb>hari, ma&
g>hari)
• 0tambutol diberikan sampai bulan pertama (dosis @!- mg>kgbb>hari, ma&
.@ g>hari)
Pada bulan pertama, pasien diberikan 9 macam 5T, kemudian setelah bulan
pertama, etambutol dihentikan sehingga pasien hanya menerima * 5T, dilanjutkan
setelah bulan kedua, pira8inamid dihentikan sehingga pasien hanya menerima /1
dan rifampisin hingga terapi selesai.
Terapi dapat diberikan juga kortikosteroid seperti prednisone dengan dosis !
mg>kgbb>hari secara tapering off atas indikasi TB milier. Pemberian kortikosteroid
ditujukan untuk mengurangi reaksi inflamasi akibat infeksi TB tersebut.
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
12/18
5bat ntituberkulosis yang biasa dipakai dan dosisnya
N')' /' D+ '*+'
5 )7,BB7'*+
D+
)',+)'4 5 )
(* '*+
E:(, ')+
/sonia8id @ M @N *-- epatitis, neuritis perifer,
hipersensiti;itas'ifampisinNN - M - -- "astrointestinal, reaksi kulit,
hepatitis, trombositopenia,
peningkatan en8im hati, cairan
tubuh berwarna oranye
kemerahan
pira8inamid @ M *- --- Toksisitas hati, artralgia,
gastrointestinal
etambutol @ M - @- 1euritis optik, ketajaman mata
berkurang, buta warna merah M
hijau, penyempitan lapang
pandang, hipersensiti;itas,
gastrointestinal
streptomisin @ ! 9- --- 5totoksik, nefrotoksik
N Bila isonia8id dikombinasikan dengan rifampisin, dosisnya tidak boleh melebihi -
mg>kgBB>hari.
NN 'ifampisin tidak boleh diracik dalam satu puyer dengan 5T lain karena dapat
mengganggu bioa;iabilitas rifampisin.
#osis 6ombinasi pada Tuberkulosis nak
B(*' /';' 5, 2 /
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
13/18
B(*' /';' 5 , F'( +++'4 5 2 /
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
14/18
anak besar mempunyai daerah aksila cukup lebar, pada anak kecil ketiaknya sempit
sehingga terpengaruh suhu luar. Pastikan puncak ujung termometer tepat pada tengah
aksila dan pengukuran dilakukan selama @ menit. asil pengukuran aksila akan
lebih rendah -,@!,--C dibandingkan dengan hasil pengukuran melalui dubur.
Pengukuran suhu dengan cara meraba kulit, daerah yang diraba adalah daerah yang
pembuluh darahnya banyak seperti di daerah pipi, dahi, tengkuk. %eskipun cara inikurang akurat (tergantung kondisi tangan ibu), namun perabaan ibu cukup bisa
dipercaya dan digunakan sebagai tanda demam pada program %TB$ ( Manajemen
Terpadu Balita Sakit ).
Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang menjangkit lebih dari sepertiga pendudukdunia. Pada akhir abad - ini diseluruh negara terdapat peningkatan jumlah kasus
baru TB, dan F@ H dari kasus terdapat di negara berkembang. 5 memperkirakan
terdapat lebih dari : juta kasus baru, dan yang meninggal adalah * juta setiap tahun, di
antaranya .9 juta kasus adalah terdiri dari anak 9@-,--- kematian.
0tiologi
Penyebabnya adalah %ycabacterium tuberculosis termasuk dalam famili
%ycobacteriaceae.
Basil TB mempunyai sifat tidak membentuk spora, tidak bergerak, pleomorf, gram
positif, tahan asam (basil tahan asam), berbentuk batang. #inding sel mengandung
banyak lemak yang bermanfaat untuk pertahanan terhadap daya bakterisida dari
antibodi dan komplemen.
/nhalasi basil TB melalui percikan waktu batuk atau bersin menimbulkan infeksi TB
laten (/TB4), dengan tanda adanya uji %antou& positif tanpa disertai adanya kelainan
fisis dan radiologi. Penyakit TB adalah diartikan bila pada pasien didapatkan gejala
fisis dan radiologi yang jelas. Beban akibat TB terus meningkat karena adanya
berbagai faktor, yaitu keadaan sosial ekonomi, hunian padat dan tidak sehat,
terbatasnya akses layanan kesehatan, migrasi > urbanisasi, epidemi /= /#$,
program pemberantasan TB tidak efisien > efektif, dan lain lain. Penularan TB terjadi
melalui udara dengan percikan partikel mukus yang mengandung %.tuberculosis.Penularan jarang terjadi secara kontak dengan bahan sekresi atau yang terpajan basil
TB. 6emungkinan tertular meningkat bila sputum bersifat tahan asam (acid
fast)adanya infiltrat luas atau ka;itas si lobus atas paru, banyak sputum, batuk sangat
kuat, dan lingkungan kurang sirkulas udara. $etelah mendapat pengobatan selama
minggu kasus TB pada orang dewasa biasanya tidak lagi menularkan. nak dengan
TB jarang sekali menularkan karena jumlah basil di sekresi bronkus hanya sedikit,
dan batuk pada anak adalah jarang dan tidak kuat.
Patogenesis>patologi
Tempat kuman TB masuk ke paru!paru yaitu di al;eoli > duktus, disebut fokus primeratau fokus "hon, disini basil memperbanyak diri. Banyak kuman yang dimusnahkan,
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
15/18
dan sebagian yang hidup masuk ke makrofag inaktif dan kelenjar getah bening
disekitar (kompleks primer) termasuk kelenjar hilus dan kelenjar paratrakea. Proses
selanjutnya adalah terjadi nekrosis jaringan dan pembentukan simpai. Penyembuhan
kompleks primer sering terjadi dengan pembentukan jaringan fibrotik atau
perkapuran. Proses dapat berlanjut dan terjadilah pneumonitis atau pleuritis, atau
terjadi proses perkejuan (caseous formation) yang isinya kemudian mengalami perlunakan dan mengalir ke bronkus dengan meninggalkan suatu ka;erna. Basil dapat
bertahan hidup dalam waktu lama bahkan puluhan tahun. Pembesaran kelenjar di
hilus dan paratrakea dapat menekan bronkus dan mengakibatkan hiperinflasi atau
atelektasis paru dibagian distalnya, Terutama di lobus medialis (sindrom Brock),w
dapat pula mengakibatkan erosi dinding bronkus sehingga terbentuk fistula atau TB
endobronkial. 4esi berupa gabungan dari pneumonitis dan atelektasis disebut lsi
segmental atau konsolidasi kolap. $epanjang perjalanan dari proses tersebut. Basil TB
dapat menyebar secara hematogen atau limfogen ke jaringan atau organ tubuh seperti
sistem retikuloendotelial, paru, otak, ginjal, dan tulang. al ini dapat terjadi bila
jumlah basil TB sangat banyak disertai dengan adanya keterbatasan respons imun dari
pasien. Bila jumlah basil tidak cukup banyak untuk menimbulkan gejala klinik makaterbentuklah fokus metastasis di berbagai organ.
$ecara imunologi infeksi TB menyebabkan adanya respon antibodi humoral yang
kurang berperan dalam pertahanan tubuh. #i pihak lain, dinding basi mengandung
sulfatide yang mampu menghalangi fusi antara fagosom dan lisosom sehingga basil
terhindar dari destruksi oleh ensim intraseluler. #alam waktu ! minggu setelah
infeksi terbentuklah cell mediated immunity dan juga hipersensiti;itas jaringan.
$etelah basil masuk ke mkakrofag inaktif, maka limfosit yang mengenal antigen TB
mengadakan proliferasi dan memproduksi limfokin dan mediator lain yang dapat
menarik limfosit dan makrofag ketempat infeksi. $elanjutnya limfokin mengakti;asi
makrofag untuk menghasilkan ensim lisis dalam kadar tinggi yang mampu
meningkatkan fungsi mikobakterisida. Progresifitas infeksi TB tergantung pada
keseimbangan antara jumlah antigen TB dengan cell mediated immunity
( meningkatkan penghancuran basil dalam sel) dan hipersensitifitas jaringan
( mendorong memusnahkan basil diluar sel). Bila antigen TB lemah maka terbentuk
granuloma dari hasil pengorganisasian oleh limfosit, makrofag, dan fibroblast. Bila
kedua unsur adalah seimbang maka terbentuk granuloma yang kurang
terorganisasikan disertai adanya daerah nekrosis dan perkejuan. Bila hipersensitifitas
jaringan lebih lemah seperti pada anak dengan immunocompromi8ed, maka reaksinya
adalah difus dengan penyebaran infeksi disertai destruksi jaringan.
%anifestasi klinik
%anifestasi dari infeksi TB pada sebagian besar anak adalah asimtomatik dengan
tidak pernah memperlihatkan gejala apapun. $ebagian yang lain memperlihatkan
gejala demam tak tinggi, batuk ringan, maleis, gejala menyerupai flu dan gejala ini
hilang dalam seminggu. #iperkirakan terdapat @!*-H dari anak dengan infeksi TB
akan mengalami TB ekstrapulmoner. TB paru primer merupakan manifestasi inisial
dari infeksi TB di paru. 6ompleks primer adalah terdiri dari fokus primer dijaringan
parenkim paru dan kelenjar limfe regional. Pada umumnya -H dari fokus primer
terletak subpleura dan biasanya disertai adanya pleuritis lokal. Tanda utama dari TB
primer adalah pembesaran kelenjar limfe regional. Pembesaran kelenjar di hilus dapat
berlanjut dan menekan bronkus mengakibatkan obstruksi dan hiperinflasi danatelektasis paru yang pada foto toraks nampak adanya konsolidasi kolap atau TB
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
16/18
segmental. 6adang pembesaran kelenjar menimbulkan erosi pada dinding bronkus
dan esofagus sehingga menimbulkan fistula bronko!esofagus. #engan terapi adekuat
primer dan penyertanya dapat pulih total dengan terkadang meninggalkan perkapuran
dan ini menandakan bahwa proses telah berlangsung selama lebih dari ! bulan.
Bila proses TB primer berlanjut maka dapat terjadi pnemonia lobaris, atau berturut
turut terjadi destruksi, nekrosis, dan perkejuan lalu terbentuk ka;erna, atau parenkim paru dapat pecah menimbulkan pneumothoraks, dan mungkin pula terjadi penyebaran
basil TB di lapangan paru kanan dan kiri menimbulkan nodul nodul halus yang pada
foto thoraks nampak sebagai TB miliaris. 4ebih dari @- H bayi dan anak #engan TB
primer menunjukan kelainan yang nyata pada foto thoraks, namun pada pemeriksaan
fisis tidak dijumpai adanya kelainan yang jelas. 6eluhan yang sering dikemukakan
adalah batuk tidak produktif dan sesak nafas ringan. $elain itu juga disertai demam,
keringat malam, anoreksia, anak terlihat kurang akrif bermain, berat badan tidak
bertambah atau terjadi sindrom gagal tumbuh ( failure to thri;e syndrome). $ecara
fisis mungkin dijumpai adanya takipnea, suara napas melemah, mengi (whee8ing),
dan tanda distres pernapasan. 6onfirmasi diagnosis adalah dengan isolasi %.
Tuberculosis dari biakan sputum 9 jam atau aspirasi lambung yang diambil pagi hari.#engan cara ini basil dapat diidentifikasi pada @-H kasus. Biakan dengan hasil
negati; tidak menyingkirkan kemungkinan adanya TB paru. 2ntuk diagnosis TB
diperlukan data data tentang adanya kontak dengan kasus positif TB, keluhan dan
temuan fisis, uji mantou&, dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti darah tepi dan
pemeriksaan pencitraan.
BAB #
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang,
pasien ini menderita tuberculosis milier. TB milier merupakan komplikasi dari
tuberculosis yang biasa terjadi pada bayi dan anak kecil dan terjadi dalam waktu
bulan, terutama dalam * bulan setelah terbentuknya komplek primer., sebagian besar
penyebab dari tuberculosis adalah microbakterium tuberculosis.
Bila pasien ini mengikuti anjuran pada tatalaksana yang telah diberikan secara
medica mentosa atapun nonmedicamentosa, maka keadaan pasien ini akan membaik.
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
17/18
DAFTAR PUSTAKA
. idayat, . Buku $aku Praktikum 6eperawatan nak. ed st. 3akarta 0"CL
--:. Page -!
. %atondang,C$L ahidiyat,/L $astroasmoro,$. #iagnosis Aisis pada nak. ed nd.
3akarta $agung $etoL --*. Page -
8/15/2019 Makalah Seminar 2 Modulpulmo
18/18
*. idagdo. %asalah dan Tatalaksana Penyakit /nfeksi Pada nak. 3akarta $agung
$etoL -. page !
9. 'ahajoe,11L $upriyanto,BL $etyanto,#B. Buku jar 'espiratologi nak. 3akarta
Badan Penerbit /#/L -. Page 9!-
@. 6liegman '%, Behrman '0. Ae;er. #alam Behrman '0, 6liegman '%, 1elson
0, =aughn =C, penyunting. 1elson te&tbook of pediatrics, edisi 9, Philadelphia
B $aunders, FFLh.9!@.
. $inclair 3C. The control of body temperature and the pathogenesis of fe;er
de;elopmental aspects. #alam nnales 1estle Ae;er in children. =e;ey, $wit8erland
1estle 1utrition $, F:9Lh.!-.
. ardiono # Pusponegoro. Penatalaksanaan demam pada anak.
:. Behrman, 6liegman, r;in. /lmu 6esehatan nak 1elson. =ol.//. 3akarta
0"CL--:
F.6ee 34. Buku $aku Pemeriksaan 4aboratorium S #iagnostik dengan /mplikasi
6eperawatan. nd ed. 3akarta 0"C Penerbit Buku 6edokteranL FF. p.*!9
-.6ee 34. Buku $aku Pemeriksaan 4aboratorium S #iagnostik dengan /mplikasi
6eperawatan. nd ed. 3akarta 0"C Penerbit Buku 6edokteranL FF. p.!9