Upload
ahmed-babay
View
2.155
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Makalah Sejarah Dunia
Imperialisme dan Kolonialsme
Disusun Oleh :
Khairul Anwar
Siti Aisyah Fauziah
Nur Asiah
Muh. Nurul Fajri
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2011
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjantkan kepada Allah SWT yang memberi hidayah kepada hamba-NYA
yang memohon petunjuk kepadanya-NYA, agar diselamatkan dari jalan kesesatan dan tipu daya syaitan,
dan dengan izin-NYA juga makalah kelompok yang berjudul Imperialisme dan Kolonialisme yang
ditugaskan kepada kami sudah terselesaikan dengan baik. Ya Allah, semoga Engkau menurunkan rahmat
kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang berhasil merevolusi akhlak dari alam jahiliyah
menuju ke alam penuh ketauhidan dan akhlakul karimah. Semoga shalawat dan salam juga tercurahkan
kepada ahlul bait beliau dan para sahabatnya.
Makalah ini ditulis dan disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Dunia. Kami
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya, kritik dan saran yang
bersifat konstruktif sangat kami harapkan. Meski begitu, kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi kami selaku penulis dan teman-teman yang membacanya, amin. Mohon maaf
atas segala kesalahan dalam penulisan, karena kami masih dalam tahap pembelajaran.
Jakarta , 26 Mei 2011
Penyusun
2
MAKALAH SEJARAH DUNIA
PENDAHULUAN
Istilah imperialisme yang diperkenalkan di Perancis pada tahun 1830-an, imperium
Napoleon Bonaparte. Pada tahun 1830-an, istilah ini diperkenalkan oleh penulis Inggris untuk
menerangkan dasar-dasar perluasan kekuasaan yang dilakukan oleh Kerajaan Inggris. Orang
Inggris menganggap merekalah yang paling berkuasa (Greater Britain) karena mereka telah
banyak menguasai dan menjajah di wilayah. Asia dan Afrika. Mereka menganggap bahwa
penjajahan bertujuan untuk membangun masyarakat yang dijajah yang dinilai masih terbelakang
dan untuk kebaikan dunia. Dasar imperialisme awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide
dan kebuadayaan. Barat ke seluruh dunia. Oleh karena itulah, imperialisme bukan hanya dilihat
sebagai penindasan terhadap tanah jajahan tetapi sebaliknya dapat menjadi 3 faktor pendorong
pembaharuan pembaharuan yang dapat menyumbang kearah pembinaan sebuah bangsa seperti
pendidikan, kesehatan, perundang-undangan dan pemerintahan.
Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaan asing.
Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme
adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan
bahan mentah, keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya.
Revolusi Industri di Inggris. Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk
pemerintahan atas sebuah wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk
mendapatkan sebuah wilayah baik melalui paksaan atau dengan cara damai. Usaha untuk
mendapatkan wilayah biasanya melalui penaklukan. Penaklukan atas sebuah wilayah bisa
dilakukan secara damai atau paksaan baik secara langsung maupun tidak langsung.
3
MAKALAH SEJARAH DUNIA
BAB II
PEMBAHASAN
KOLONIALISME
Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaan asing.
Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme
adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni yang dijajah adalah wilayah yang kaya akan
bahan mentah, keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya
Revolusi Industri di Inggris.
Istilah kolonialisme bermaksud memaksakan satu bentuk pemerintahan atas sebuah
wilayah atau negeri lain (tanah jajahan) atau satu usaha untuk mendapatkan sebuah wilayah baik
melalui paksaan atau dengan cara damai. Usaha untuk mendapatkan wilayah biasanya melalui
penaklukan. Penaklukan atas sebuah wilayah bisa dilakukan secara damai atau paksaan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Pada mulanya mereka membeli barang dagangan dari
penguasa lokal, untuk memastikan pasokan barang dapat berjalan lancar mereka kemudian mulai
campur tangan dalam urusan pemerintahan penguasa setempat dan biasanya mereka akan
berusaha menjadikan wilayah tersebut sebagai tanah jajahan mereka. Negara yang menjajah
menggariskan panduan tertentu atas wilayah jajahannya, meliputi aspek kehidupan sosial,
pemerintahan, undang-undang dan sebagainya.
Sejarah perkembangan kolonialisme bermula ketika Vasco da Gama dari Portugis
berlayar ke india pada tahun 1498. Di awali dengan pencarian jalan ke Timur untuk mencari
sumber rempah-rempah perlombaan mencari tanah jajahan dimulai. Kuasa Barat Portugis dan
Spanyol kemudian diikuti Inggris dan Belanda berlomba-lomba mencari daerah penghasil
rempah-rempah dan berusaha mengusainya. Penguasaan wilayah yang awalnya untuk
kepentingan ekonomi akhirnya beralih menjadi penguasaan atau penjajahan politik yaitu campur
tangan untuk menyelesaikan pertikaian, perang saudara, dan sebagainya. Ini karena kuasa
kolonial tersebut ingin menjaga kepentingan perdagangan mereka daripada pergolakan politik
lokal yang bisa mengganggu kelancaran perdagangan mereka.
Kolonialisme berkembang pesat setelah perang dunia I. Sejarah kolonialisme Eropa
dibagi dalam tiga peringkat. Pertama dari abad 15 hingga Revolusi industry (1763) yang 4
MAKALAH SEJARAH DUNIA
memperlihatkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan Portugis. Kedua, setelah Revolusi
Industri hingga tahun 1870-an. Ketiga, dari tahun 1870-an hingga tahun 1914 ketika meletusnya
Perang Dunia I yang merupakan puncak pertikaian kuasa-kuasa imperialis.
IMPERIALISME
Secara bahasa kata imperialisme yang berasal dari kata”imperare” yang artinya suatu
negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik dan budaya agar
mencapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi negaranya. Dari situ kemudian berkembang
istilah imperator yaitu sebutan untuk orang yang berkuasa atas suatu wilayah. Sedangkan
wilayah kekuasaanya kemudian disebut dengan imperium.
Pengertian imperialisme secara umum adalah tindakan suatu negara atau bangsa yang ingin
menaklukan bangsa lain dengan tujuan untuk menguasai daerah tersebut agar dapat menunjuk
aspek kehidupan dari negara penakluk tersebut. Imperialisme biasanya dilakukan oleh negara
atau bangsa yang memiliki kekuatan militer yang kuat serta memiliki persenjataan yang kuat
pula sehingga mudah melakukan penaklukan. Biasanya negara-negara tersebut yang sudah
mengalami kemajuan dalam berbagai bidang kehidupan, misalnua spanyol, inggris, belanda,
prancis, dan lain sebagainya.
Dalam sejarah imperialisme yang dilakukan oleh negara-negara kuat dibedakan menjadi
dua macam yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Keduanya adalah memiliki
kesamaan tujuan yaitu untuk menguasai daerah untuk kepentingan pribadi negara imperialisme.
Adapun perbedaan dari kedua imperialisme tersebut adalah sebagai berikut.
Macam Imperialisme, Lazimnya imperialisme dibagi menjadi dua:
1. Imperialisme Kuno (Ancient Imperialism). Inti dari imperialisme kuno adalah semboyan
gold, gospel, and glory (kekayaan, penyebaran agama dan kejayaan). Suatu negara
merebut negara lain untuk menyebarkan agama, mendapatkan kekayaan dan menambah
kejayaannya. Imperialisme ini berlangsung sebelum revolusi industri dan dipelopori oleh
Spanyol dan Portugal.
5
MAKALAH SEJARAH DUNIA
2. Imperialisme Modern (Modern Imperialism). Inti dari imperialisme modern ialah
kemajuan ekonomi. Imperialisme modern timbul sesudah revolusi industri. Industri
besar-besaran (akibat revolusi industri) membutuhkan bahan mentah yang banyak dan
pasar yang luas. Mereka mencari jajahan untuk dijadikan sumber bahan mentah dan pasar
bagi hasil-hasil industri, kemudian juga sebgai tempat penanaman modal bagi kapital
surplus.
Pembagian Imperialisme, yaitu:
1. Imperialisme politik. Si imperialis hendak mengusai segala-galnya dari suatu negara
lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya.
Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui di zaman modern karena pada
zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini
biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate.
2. Imperialisme Ekonomi. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari
suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan
imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara
itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat
disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik.
3. Imperialisme Kebudayaan. Si imperialis hendak menguasai jiwa (de geest, the mind)
dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika
kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak
melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan
kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi
satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-
galnya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat
berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika
berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan
mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
6
MAKALAH SEJARAH DUNIA
4. Imperialisme Militer (Military Imperialism). Si imperialis hendak menguasai
kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si
imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara
diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara
berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
Sebab-sebab Imperialisme
1. Keinginan untuk menjadi jaya, menjadi bangsa yang terbesar di seluruh dunia (ambition,
eerzucht). Tiap bangsa ingin menjadi jaya. Tetapi sampai dimanakah batas-batas
kejayaan itu ? Jika suatu bangsa tidak dapat mengendalikan keinginan ini, mudah bangsa
itu menjadi bangsa imperialis. Karena itu dapat dikatakan, bahwa tiap bangsa itu
mengandung benih imperialisme.
2. Perasaan sesuatu bangsa, bahwa bangsa itu adalah bangsa istimewa di dunia ini (racial
superiority). Tiap bangsa mempunyai harga diri. Jika harga diri ini menebal, mudah
menjadi kecongkakan untuk kemudian menimbulakan anggapan, bahwa merekalah
bangsa teristimewa di dunia ini, dan berhak menguasai, atau mengatur atau memimpin
bangsa-bangsa lainnya.
3. Hasrat untuk menyebarkan agama atau ideologi dapat menimbulkan imperialisme.
Tujuannya bukan imperialisme, tetapi agama atau ideologi. Imperialisme di sini dapat
timbul sebagai "bij-product" saja. Tetapi jika penyebaran agama itu didukung oleh
pemerintah negara, maka sering tujuan pertama terdesak dan merosot menjadi alasan
untuk membenarkan tindakan imperialisme.
4. Letak suatu negara yang diangap geografis tidak menguntungkan. Perbatasan suatu
negara mempunyai arti yang sangat penting bagi politik negara.
5. Sebab-sebab ekonomi. Sebab-sebab ekonomi inilah yang merupakan sebab yang
terpenting dari timbulnya imperialisme, teistimewa imperialisme modern.
7
MAKALAH SEJARAH DUNIA
1. Keinginan untuk mendapatkan kekayaan dari suatu negara
2. Ingin ikut dalam perdagangan dunia
3. Ingin menguasai perdagangan
4. Keinginan untuk menjamin suburnya industri
Akibat Imperialisme
1. Akibat politik
1. Terciptanya tanah-tanah jajahan
2. Politik pemerasan
3. Berkorbarnya perang kolonial
4. Timbulnya politik dunia (wereldpolitiek)
5. Timbulnya nasionalisme
1. Akibat Ekonomis
1. Negara imperislis merupakan pusat kekayaan, negara jajahan lembah kemiskinan
2. Industri si imperialis menjadi besar, perniagaan bangsa jajahan lenyap
3. Perdagangan dunia meluas
4. Adanya lalu-lintas dunia (wereldverkeer)
5. Kapital surplus dan penanamna modal di tanah jajahan
6. Kekuatan ekonomi penduduk asli tanah jajahan lenyap
2. Akibat sosial
1. Si imperialis hidup mewah sementara yang dijajah serba kekurangan
8
MAKALAH SEJARAH DUNIA
2. Si imperialis maju, yang dijajah mundur
3. Rasa harga diri lebih pada bangsa penjajah, rasa harga diri kurang pada bangsa
yang dijajah
4. Segala hak ada pada si imperialis, orang yang dijajah tidak memiliki hak apa-apa
5. Munculnya gerakan Eropa-isasi.
Berdasarkan waktu munculnya imperialisme dibagi menjadi 2 yaitu: imperialisme kuno,
dan imperialisme modern. Adapun perbedaan dari Imperialisme kuno dan imperialisme modern
adalah sebagai berikut:
Jenis Imperialism Kuno Imperialisme Modern
-Dari segi waktu terjadinya
Dari segi kepentingan
-Negara Pelopor
terjadi sebelum revolusi
industry.
Berpijak pada semboyan 3 G
(Gold, Gospel, Glory)
Gold; memperoleh kekayaan
sebanyak-banyaknya
Gospel;menyebarkan agama
Glory;Memperoleh kejayaan
secara politik
Portugis dan Spanyol
terjadi setelah revolusi industri
-Menguasai suatu daerah
untuk kepentingan industri
yaitu;
- tempat mendapatkan bahan
mentah
-tempat memasarkan hasil
-tempat menanamkan modal
Inggris
Awal Kolonialisme Bangsa Barat
Di satu pihak jatuhnya Byzantium ke tangan Turki Usmani telah menyebabkan komoditi
dari Asia Timur dan Asia Tenggara di Eropa langka dan kalaupun adany harganya sangat mahal.
9
MAKALAH SEJARAH DUNIA
Namun di pihak lainnya peristiwa itu berdampak positif karena telah mendorong meningkatnya
ilmu pengetahuan di dunia Barat. Hal ini karena banyak ahli budaya-teknologi dari Byzantium
yang lari ke Barat berhasil menularkan pengetahuannya di sana. Di Portugal misalnya,
pengetahuan geografis dan astronominya meningkat semakin baik, sehingga orang-orang
Portugis berhasil menjadi mualim-mualim kapal yang mahir dan tangguh. Kepandaian ini
kemudian dipadukan dengan berkembangnya teknologi perkapalannya mulai dari penemuan
sistem layar segitiga dengan temali-temali persegi, serta kontruksi kapal yang semakin baik
sehingga kapal-kapal mereka lebih mudah digerakkan dan lebih layak dipakai untuk pelayaran
samudra.
Demikian pula teknologi persenjataan mereka berkembang sehingga mampu menciptakan
meriam-meriam yang dapat ditempatkan di atas kapal-kapal mereka. Kapal-kapal perangnya
lebih menyerupai panggung meriam di lautan daripada istana terapung bagi para pemanah atau
geladak balista (alat pelontar) seperti pada kapal-kapal Romawi pada masa Julius Caesar dan
Oktavianus Agustus. Penemuan-penemuan teknologi itulah yang kemudian mendorong mereka
untuk mencari jalur baru ke India (dalam mitos masyarakat Eropa waktu itu, rempah-rempah
berasal dari India, sehingga mereka berlayar ke timur termasuk ke benua Amerika, adalah untuk
mencari India).
Namun perlu dikemukakan di sini, bahwa Portugis berlayar ke timur bukan semata-mata
untuk mencari rempah-rempah, tetapi juga untuk mencari emas dan sekutu untuk melawan Turki
dalam arti melanjutkan “perang salib”. Pencarian emas dan perak kemudian menjadi penting
karena kedua logam mulia itu dijadikan semacam indikator kesuksesan satu negara, seperti
dikemukakan oleh Antonio Serra bahwa kekayaan itu tiada lain adalah emas dan perak. Politik
ekonomi ini dikenal di Eropa sebagai ekonomi Merkantilis. Paham ini mulai berkembang sekitar
tahun 1500-an dan semakin berkembang setelah terbit tulisan-tulisan dari para pendukung paham
ini, seperti Jean Colbert dari Perancis dan Thomas Mun dari Inggris.
Atas dorongan Pangeran Henry ‘Si Mualim’, Portugis memulai usaha pencarian emas dan
jalan untuk mengepung lawan yang beragama Islam dengan menelusuri pantai barat Afrika.
Mereka berusaha mencari jalan menuju Asia (India) guna memotong jalur pelayaran pedagang
Islam, sekaligus untuk memonopoli perdagangan komoditi tersebut.
10
MAKALAH SEJARAH DUNIA
Pada tahun 1478, Bartolomeu Diaz sampai ke Tanjung Harapan di ujung selatan Benua
Afrika. Kemudian pada tahun 1497 armada pimpinan Vasco da Gama sampai ke India.
Pengalaman di India ini telah menyadarkan orang-orang Portugis bahwa barang-barang
perdagangan mereka tidak dapat bersaing di pasaran India yang canggih dengan hasil-hasil yang
mengalir melalui jaringan perdagangan Asia.
Oleh karena itulah semboyan “God –Gold – Glory” bagi mereka menjadi relevan, karena
tidak ada cara lain untuk menguasai perdagangan Asia selain melalui peperangan dan
menjadikan daerah-daerah penghasil komoditi itu sebagai koloni.
Dampak dikuasainya Malaka oleh Portugis
Setelah Portugis berhasil menguasai Malaka, mereka menemukan kenyataan yang di luar
perkiraannya. Kota pelabuhan itu bagaikan ayam dalam dongeng “ayam bertelor emas” yang
cukup terkenal di kalangan masyarakat Melayu. Seekor ayam yang setiap hari bertelor satu butir
telor emas, yang kemudian disembelih oleh pemiliknya karena tidak sabar menunggu dan ingin
segera mendapatkan telor-telor emas itu. Ternyata dalam tubuh ayam itu tidak ada telor emas.
Portugis menemukan suatu kenyataan bahwa Malaka bukanlah produsen dari semua komoditi
ekspor (khususnya merica) yang dicari-cari oleh para pedagang Barat. Kebesaran Malaka adalah
karena peranannya sebagai emporium, pelabuhan transit bagi para pedagang Asia. Dengan
diterapkannya politik monopoli serta upaya kristenisasi oleh Portugis, peranan yang disebutkan
terakhir justru terganggu. Para perdagangan Asia, khususnya pedagang Islam merasa tidak
nyaman lagi berdagang di kota tersebut.
Umumnya mereka berupaya menghindari kota emporium itu dan mencari jalan alternatif
guna mencapai tempat-tempat atau pelabuhan-pelabuhan lain yang diduga dapat memenuhi
kebutuhan dagangnya.
Jalur perdagangan di Asia Tenggara pun berubah, tidak lagi melalui Malaka tetapi
melalui pantai barat Sumatera, lalu masuk selat Sunda untuk selanjutnya menelusuri pantai utara
Jawa menuju kepulauan Indonesia bagian Timur yang menghasilkan banyak rempah-rempah. Di
jalur perdagangan baru itu umbuh pusatpusat perdagangan baru, seperti Aceh, Banten,
Semarang, Jepara dan Surabaya.
11
MAKALAH SEJARAH DUNIA
Sementara itu Malaka yang dihindari oleh para pegadang Islam kedudukannya semakin
merosot dan tidak pernah meraih kembali kejayaan dan kebesarannya. Portugis sendiri akhirnya
menyadari bahwa pentingnya Malaka adalah peranannya sebagai pelabuhan emporium,
pelabuhan transito. Guna mempertahankan fungsinya itu, kapal-kapal Portugis belayar ke
Maluku untuk mengambil komoditi tersebut. Pada waktu itu di Maluku ada dua kesultanan Islam
yang besar dalam kondisi sedang menurun dalam kekuasaan politiknya dan saling bermusuhan
satu sama lain, yaitu Ternate dan Tidore.
Selain ke Maluku Portugis berusaha menjalin hubungan diplomatik dengan Pajajaran,
satu kerajaan Hindu di Jawa Barat yang kedudukan politiknya juga sedang menurun. Namun
kerjasama dengan kerajaan ini tidak sempat terwujud karena Pajajaran tenggelam oleh kekuatan
Islam Demak - Banten.
Kenyataan ini telah memaksa Portugis untuk meninggalkan politik anti Islamnya (Perang
Salib), dan berusaha mencari mitra kerja atau sekutu dagang dari kalangan Islam. Sebab, (1)
Portugis harus menerima kenyataan bahwa kerajaankerajaan di sekitarnya adalah Islam, dan (2)
perdagangan Islam di Asia Tenggara sampai Timur Tengah cukup dominani.
Pengaruh kolonialisme dan imperialisme di Indonesia
Kolonialisme Barat di Indonesia tidak dapat dilepaskan dengan peristiwa-peristiwa di
Eropa pada abad ke-8 sampai dengan abad ke-13. Dan perubahan-perubahan di Eropa membawa
pengaruh terhadap dunia timur. Perubahan tersebut diantaranya adalah adanya reformasi Gereja
(abad 16-17), Gerakan Merkantilisme, Revolusi Perancis(1789), Revolusi Industri(1780).
1. Reaksi Rakyat Indonesia terhadap Upaya Perdagangan Portugis dan Belanda
Menjelang kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan
tenteram di bawah kekuasaan raja-raja. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula-
mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat Indonesia mengadakan
perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai terkuak dan diketahui oleh
bangsa Indonesia.
12
MAKALAH SEJARAH DUNIA
Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat
ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan
di Indonesia. Adapun perlawanan-perlawanan tersebut antara lain: Perlawanan di Aceh terhadap
Portugis, Ternate melawan Portugis, Perlawanan Mataram (Perlawanan Sultan Agung) terhadap
Belanda, Banten melawan VOC, Makassar melawan VOC, Perlawanan Diponegoro (1825–1830)
terhadap Belanda dan Perang Padri (1821–1837)
Perkembangan Agama Kristen di Indonesia
Sejak abad ke-15 Paus di Roma memberi tugas kepada misionaris bangsa Portugis dan
Spanyol untuk menyebarkan agama Katholik. Kemudian bangsa Belanda pun tertarik untuk
menyebarkan ajaran agama Kristen Protestan dengan mengirimkan para zending di negeri-negeri
jajahannya.
1. Misionaris Portugis di Indonesia
Pada abad ke-16 kegiatan misionaris sangat aktif menyampaikan kabar Injil ke seluruh
penjuru dunia dengan menumpang kapal pedagang Portugis dan Spanyol. Salah seorang
misionaris yang bertugas di Indonesia terutama Maluku adalah Fransiscus Xaverius (1506–
1552). Ia seorang Portugis yang membela rakyat yang tertindas oleh jajahan bangsa Portugis. Di
kalangan pribumi ia dikenal kejujuran dan keikhlasannya membantu kesulitan rakyat. Ia
menyebarkan ajaran agama Katholik dengan berkeliling ke kampung-kampung sambil membawa
lonceng di tangan untuk mengumpulkan anak-anak dan orang dewasa untuk diajarkan agama
Katholik.
Kegiatan misionaris Portugis tersebut berlangsung di Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara,
Nusa Tenggara Timur, P ulau Siau, dan Sangir, kemudian menyebar ke Kalimantan dan Jawa
Timur.
Penyebaran agama Katholik di Maluku menjadi tersendat setelah terbunuhnya Sultan
Hairun yang menimbulkan kebencian rakyat terhadap semua orang Portugis. Setelah jatuhnya
Maluku ke tangan Belanda, kegiatan misionaris surut dan diganti kegiatan zending Belanda yang
menyebarkan agama Kristen Protestan.
13
MAKALAH SEJARAH DUNIA
2. Zending Belanda di Indonesia
Pada abad ke-17 gereja di negeri Belanda mengalami perubahan, agama Katholik yang
semula menjadi agama resmi negara diganti dengan agama Kristen Protestan. Pemerintah
Belanda melarang pelaksanaan ibadah agama Katholik di muka umum dan menerapkan anti
Katholik, termasuk di tanah-tanah jajahannya.
VOC yang terbentuk tahun 1602 mendapat kekuasaan dan tanggung jawab memajukan
agama. VOC mendukung penyebaran agama Kristen Protestan dengan semboyan “siapa punya
negara, dia punya agama”, kemudian VOC menyuruh penganut agama Katholik untuk masuk
agama Kristen Protestan. VOC turut membiayai pendirian sekolah-sekolah dan membiayai upaya
menerjemahkan injil ke dalam bahasa setempat. Di balik itu para pendeta dijadikan alat VOC
agar pendeta memuji-muji VOC dan tunduk dengan VOC. Hal tersebut ternyata sangat
menurunkan citra para zending di mata rakyat, karena VOC tidak disukai rakyat.
Tokoh zending di Indonesia antara lain Ludwig Ingwer Nommensen, Sebastian
Danckaerts, Adriaan Hulsebos, dan Hernius. Kegiatan zending di Indonesia meliputi:
Menyebarkan agama Kristen Protestan di Maluku, Sangir, Talaud, Timor, Tapanuli, dan kota-
kota besar di Jawa dan Sumatra dan Mendirikan Nederlands Zendeling Genootschap (NZG),
yaitu perkumpulan pemberi kabar Injil Belanda yang berusaha menyebarkan agama Kristen
Protestan, mendirikan wadah gereja bagi jemaat di Indonesia seperti Gereja Protestan Maluku
(GPM), Gereja Kristen Jawa (GKJ), Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), dan mendirikan
sekolah-sekolah yang menitikberatkan pada penyebaran agama Kristen Protestan.
3. Wilayah Persebaran Agama Nasrani di Indonesia pada Masa Kolonial
Saat VOC berkuasa, kegiatan misionaris Katholik terdesak oleh kegiatan zending Kristen
Protestan, dan bertahan di Flores dan Timor. Namun sejak Daendels berkuasa, agama Katholik
dan Kristen Protestan diberi hak sama, dan mulailah misionaris menyebarkan kembali agama
Katholik terutama ke daerah-daerah yang belum terjangkau agama-agama lain.
Penyebaran agama Kristen Protestan di Maluku menjadi giat setelah didirikan Gereja
Protestan Maluku (GPM) tanggal 6 September 1935. Organisasi GPM menampung penganut
Kristen Protestan di seluruh Maluku dan Papua bagian selatan. Penyebaran agama Kristen
14
MAKALAH SEJARAH DUNIA
menjangkau Sulawesi Utara di Manado, Tomohon, Pulau Siau, Pulau Sangir Talaud, Tondano,
Minahasa, Luwu, Mamasa dan Poso, serta di Nusa Tenggara Timur yang meliputi Timor, Pulau
Ende, Larantuka, Lewonama, dan Flores. Adapun persebaran agama Katholik di Jawa semula
hanya berlangsung di Blambangan, Panarukan, Jawa Timur. Namun, kemudian menyebar ke
wilayah barat, seperti Batavia, Semarang, dan Jogjakarta.
Agama Kristen Protestan di Jawa Timur berkembang di Mojowarno, Ngoro dekat
Jombang. Di Jawa Tengah meliputi Magelang, Kebumen, Wonosobo, Cilacap, Ambarawa,
Salatiga, Purworejo, Purbalingga, dan Banyumas. Di Jawa Barat pusat penyebaran agama
Kristen terdapat di Bogor, Sukabumi, dan Lembang (Bandung). Di Sumatra Utara masyarakat
Batak yang menganut agama Kristen berpusat di Angkola Sipirok, Tapanuli Selatan, Samosir,
Sibolga, Buluh Hawar di Karo, Kabanjahe, Sirombu, dan kepulauan Nias. Kegiatan agama
Kristen pada masyarakat Batak dipusatkan pada organisasi HKBP. Adapun di Kalimantan
Selatan agama Kristen berkembang di Barito dan Kuala Kapuas. Di Kalimantan Barat umat
Nasrani banyak terdapat di Pontianak. Di Kalimantan Timur banyak terdapat di Samarinda,
Kalimantan Tengah di pemukiman masyarakat Dayak desa Perak dan Kapuas Kahayan.
Faktor-faktor penyebab sulitnya perkembangan agama Kristen di Indonesia pada waktu itu
adalah:
a) Pada waktu itu agama Kristen dianggap identik dengan agama penjajah.
b) Pemerintah kolonial tidak menghargai prinsip persamaan derajat manusia.
c) Sebagian besar rakyat Indonesia telah menganut agama lain.
Oleh karena itulah upaya penyebaran dilakukan di daerah-daerah yang belum tersentuh
agama lainnya. Juga dilakukan dengan mengadakan tindakan-tindakan kemanusiaan seperti
mendirikan rumah sakit dan sekolah. Akhirnya berkat kerja keras kaum misionaris dan zending,
agama Kristen dapat berkembang di Indonesia sampai sekarang.
15
MAKALAH SEJARAH DUNIA
KESIMPULAN
Imperialisme merujuk pada sistem pemerintahan serta hubungan ekonomi dan politik
negara-negara kaya dan berkuasa , mengawal dan menguasai negaranegara lain yang dianggap
terbelakang dan miskin dengan tujuan mengeksploitasi sumber-sumber yang ada di negara
tersebut untuk menambah kekayaan dan kekuasaan negara penjajahnya. Dasar imperialism
awalnya bertujuan untuk menyebarkan ide-ide dan kebuadayaan Barat ke seluruh dunia.
Koloni merupakan negeri, tanah jajahan yang dikuasai oleh sebuah kekuasaan asing.
Koloni adalah satu kawasan diluar wilayah negara asal atau induk. Tujuan utama kolonialisme
adalah kepentingan ekonomi.Kebanyakan koloni yangdijajah adalah wilayah yang kaya akan
bahan mentah, keperluan untuk mendapatkan bahan mentah adalah dampak dari terjadinya
Revolusi Industri di Inggris.
16
MAKALAH SEJARAH DUNIA
DAFTAR PUSTAKA
http://dahlanforum.wordpress.com/2009/05/03/pengaruh-kolonialisme-dan-imperialisme-di-indonesia-1-perlawanan-rakyat-2-perkembangan-agama-kristen/
http://rinahistory.blog.friendster.com/2007/05/
http://berita.balihita.com/masa-kolonialisme-dan-imperialisme-inggris-di-indonesia.html
http://anakmadiun.wordpress.com/2011/02/14/masa-kolonialisme-dan-imperialisme-inggris-di-indonesia/
http://in.wikipedia.com/imperialisme
17
MAKALAH SEJARAH DUNIA