25
MAKALAH PERLAKUAN ANAK TERHADAP ORANG TUA “ BIRULWALIDAIN KUNCI KESUKSESAN “ Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Islamiyah Dosen : Mustolah Maufur, Lc., MA. Oleh : ThyaLarasaty NIM.A0910473 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS DJUANDA

Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

MAKALAH PERLAKUAN ANAK TERHADAP ORANG TUA

“ BIRULWALIDAIN KUNCI KESUKSESAN “

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Islamiyah

Dosen : Mustolah Maufur, Lc., MA.

Oleh :

ThyaLarasaty

NIM.A0910473

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN DAN TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS DJUANDA

2011

Page 2: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

KATA PENGANTAR

Segala puji marilah kita panjatkan Kehadirat Allah SWT karena atas

Rahmat dan HidayahNya akhirnya makalah bertema “Perlakuan Anak

Terhadap Orang tua” ini dapat saya selesaikan. Pada kesempatan ini judul

yang saya angkat untuk tugas makalah Akhlak Islamiyah adalah “Birrul

Walidain Kunci Kesuksesan”, karena berbakti kepada orang tua dan

kesuksesan merupakan dua aspek yang saling berkaitan dan tidak dapat

ditiadakan satu sama lain. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada

Bapak Mustolah selaku dosen mata kuliah Akhlak Islamiyah atas ilmu dan

bimbingannya selama ini.

Birrul walidain merupakan aspek yang sangat penting bagi diri

seorang muslim, bahkan dikatakan bahwa berbakti kepada orang tua

merupakan amalan yang paling utama setelah beriman kepada Allah SWT.

Karena sifatnya yang urgen inilah, saya rasa perlu untuk mengkajinya lebih

dalam, dan siapapun yang ingin membuka pintu kesuksesan dalam hidupnya

maka berbakti kepada orang tua adalah kuncinya.

Tak ada gading yang tak retak, saya sadari bahwa makalah ini masih

jauh dari sempurna, karenanya saran dan kritik sangat saya harapkan dari

pembaca. Akhir kata, selamat membaca !!!

Bogor, 09 januari 2011

Penulis

Page 3: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kesuksesan merupakan hal yang diimpikan oleh setiap orang di

dunia ini. Siapa yang tak mau sukses??? Pasti jawabannya tak ada. Apa

sebenarnya kesuksesan itu sehingga orang – orang begitu ingin meriahnya,

bahkan mereka melakukan berbagai cara untuk meraih sukses. Di dunia ini

ada banyak definisi tentang sukses dan setiap orang memiliki pandangan

yang berbeda dalam mendefinisikan makna kesuksesan. Menurut Kamus

Besar Indonesia sendiri sukses berarti berhasil atau beruntung, sedangkan

kesuksesan memiliki pengertian keberhasilan dan keberuntungan.

Secara lebih luas makna hakiki dari kesuksesan berdasarkan makna

awal yang berasl dari Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti berhasil

memperoleh apa yang dicari. Dari sinilah muncul keberagaman makna

sukses setiap orang. Sukses bagi sebagian orang adalah mempunyai

limpahan materi, keluarga yang bahagia. Bagi sebagian yang lain sukses

berarti memiliki nama besar dan disegani banyak orang. Semua definisi

sukses itu adalah tidak salah, kerana sukses berfokus pada apa yang

diinginkan seseorang. Bila seseorang menginginkan kekayaan lalu

kemudian orang itu mendapatkannya maka pasti orang tersebut mengatakan

dirinya berhasil meraih kesuksesan. Lain halnya bagi seseorang yang sangat

bercita – cita menjadi seorang jurnalis, dia akan mengatakan dirinya sukses

bila keinginannya itu dapat dia raih meskipun, mungkin, profesinya tidak

begitu menjadikan kekayaannya melimpah ruah.

Namun yang menjadi persoalannya saat ini adalah bagaimana meraih

kesuksesan itu. Orang – orang berlomba – lomba untuk meriah kesuksesan.

Mereka melakukan berbagai cara agar semakin dekat pada kesuksesan yang

mereka mimpikan. Bahkan saat ini banyak sekali buku – buku, program

motivasi, dan acara televisi yang membahas mengenai kiat – kiat meriah

kesuksesan. Tak ada yang salah dengan semua itu, dan tak ada salahnya

Page 4: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

pula bila banyak orang “appreciate” terhadap hal tersebut, karena pada

dasarnya apa yang dibahas dalam buku dan program tersebut adalah benar.

Lalu mengapa bila ternyata kesuksesan itu belum juga datang?? Apa yang

salah?? Bisa jadi kesalahan itu ternyata ada pada diri kita. Seberapa baikkah

kita memperlakukan ibu dan ayah kita selama ini??

Berbuat baik kepada orang tua atau sering kali dikenal dengan istilah

Birrul Walidain merupakan hak orang tua atas anaknya. Adalah merupakan

sebuah kewajiban seorang anak untuk berbakti terhadap orang yang selama

ini menyayangi dan mencintainya tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih. Bila

disadari berbuat baik kepada orang tua bukanlah lagi sebuah kewajiban

melainkan telah menjadi fitrah manusia untuk menyayangi orang yang

menyayanginya. Birrul Walidain merupakan amalan yang paling utama

disertai dengan banyaknya keutamaan bila seorang muslim berbakti kepada

orang tuanya. Terkait dengan kesuksesan, peranan orang tua dan sikap

seorang anak pada orang tuanya akan sangat mempengaruhi kehidupan si

anak pada nantinya. Tidaklah mungkin seorang anak yang selama hidupnya

durhaka akan memperoleh kebahagiaan di dunia bahkan di akhirat. Lalu

bukankah kesuksesan pun bermakna kebahagiaan. Sehingga menjadi sangat

penting Birrul Walidain berada dalam kehidupan seorang muslim untuk

memperoleh kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Urgensitas Birrul Walidain pada diri setiap muslim

2. Makna kesuksesan seorang muslim dalam perannya sebagai anak

3. Meraih kesuksesan yang hakiki dengan Birrul Walidain

Page 5: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

C. TUJUAN

Makalah ini disusun bertujuan untuk,

1. Kembali menyadarkan kita tentang betapa pentingnya keberadaan

orang tua dalam hidup

2. Birrul walidain merupakan hal yang sudah seharusnya kita lakukan

terhadap orang tua kita, sebagai bentuk cinta kasih dan pengabdian

kita terhadap dua sosok yang yang telah banyak berkorban untuk

kehidupan kita

3. Menyadarkan akan makna kesuksesan yang hakiki pada diri seorang

muslim dalam posisinya sebegai seorang anak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan

sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtua.” (An-Nisa’: 36)

“ Bersyukurlah kepadaKu dan kepada Orang tuamu….” ( Luqman : 14 )

“ Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada kedua

orangtuanya, apalagi ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan

susah payah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersykurlah kepadaKu dan

kepada kedua orangtuamu, hanya kepadaKu lah tempatmu kembali. Dan

jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang

tidak ada pengetahuannya, maka janganlah engkau turut keduanya, tetapilah

pergaulilah mereka dengan baik di dunia dan ikutilah jalan orang yang

kembali kepadaKu. Kemudian hanya kepadaKu jua kalian kembali, lalu Aku

beritakan kepada kalian tentang apa yang dulu kalian lakukan ( Luqman : 14

– 15 )

Page 6: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

“ Barang siapa yang ingn dilimpahkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya

hendaklah ia menyambung tali persaudaraan “ H.R Muslim

“ Semua dosa diakhirkan oleh Allah diantaranya sesuai yang Dia kehendaki

hingga hari kiamat selain durhaka kepada orangtua. Karena sesungguhnya

Allah menyegerakan terhadap pelakunya sebelum meninggal dunia “

“ Sesungguhnya bakti yang paling baik adalah menyambung tali kasih

sayang anak dengan keluarga teman kesayangan ayahnya “

BAB III PEMBAHASAN

1. Urgensitas Birrul Walidain pada diri setiap muslim

Orang tua adalah sosok yang paling yang sempurna dalam kehidupan

seorang anak. Sosok yang penuh cinta dan kasih sayang, sosok yang dalam

setiap hembusan nafasnya tersimpan pengorbanan untuk keberlangsungan

hidup sang anak. Tidak ada kebaikan hati seorang manusia melebihi

kebaikan yang diberikan oleh orangtua kepada anaknya. Maka tepatlah bila

ada ungkapan yang mengatakan bahwa singa yang buas sekalipun, tak

pernah memangsa anaknya sendiri. Dari ungkapan tersebut dapat diambil

hikmah bahwa seburuk apapun dan bagaimana berkekurangannya orang tua

tak akan memberikan keburukan dan hal yang buruk kepada anak yang

sangat dikasihinya. Pengorbanan orang tua kepada anaknya tak ada

bandingannya, menyeluruh menyangkut setiap aspek kehidupan sang anak.

Adalah merupakan sebuah fitrah bila seorang anak pada akhirnya berbuat

baik kepada orang tuanya sebagai bentuk balasan cinta yang telah lebih dulu

didapat si anak dari orang tua. Hanya hati – hati yang tumpul dan gersang

Page 7: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

yang tak pernah menyadari betapa besar kasih yang telah diberikan orang

tua kepadanya.

Kedahsyatan cinta orang tua lah yang menyebabkan berbakti kepada

orang tua menjadi amalan yang mulia bagi seorang muslim. Sehingga Allah

menyertakan hak kedua orang tua dengan hakya, menyertakan tanda terima

kasih kepada orang tua dengan ungkapan rasa syukur kepadaNya. Bahkan

disebutkan bahwa berbakti kepada orang tua merupakan amalan yang utama

dan termasuk amalan mulia yang keberadaannya selalu menyertai perintah

untuk tidak menyekutukan Allah, hal ini menunjukkan bahwa berbakti

kepada orang tua menduduki posisi penting dalam kehidupan seorang

manusia. Bakti kepada orang tua atau biasa disebut birrul walidain

merupakan salah sifat yang dicirikan para Nabi dan Rasul, cara yang paling

agung unttuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, meraih keridhaannya,

dan cara yang paling disukai Allah. Bahkan birrul walidain, mengurus orang

tua saat masih hidup dipersamakan sebagai bentuk jihad seorang anak

kepada orang tuanya. Berbakti kepada orang tua haruslah dilakukan

sekalipun orang tua tersebut memaksa sang anak dalam hal keburukan

seperti menyekutukan Allah. Sang anak tetaplah harus memperlakukan

kedua orang tuanya dengan baik meski orang tua bertindak salah. Karena

kesalahan dan perintah orang tua dalam keburukan tidak mengubah esensi

peran orang tua itu sendiri dalam kehidupan sang anak. Seburuk apapun

orang tua, mereka lah yang telah membantu proses keberadaan sang anak di

dunia, yang telah merawat dan memberi penghidupan. Inilah urgensitas

yang seharusnya dipahami pada diri seorang muslim. Birrul walidain atau

berbakti kepada orang tua merupakan bentuk kasih sayang sang anak pada

orang tuanya, sebagai balas jasa – meskipun tak akan pernah setimpal-

seorang anak pada kedua orang tuanya.

Birrul walidain dalam kehidupan seorang muslim memiliki banyak

fadhilah, diantaranya :

1. Doanya mustajab

Page 8: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim

dikisahkan ada tiga orang yang bermalam di sebuah gua. Tiba-tiba gua

itu tersumbat oleh batu besar. Salah satu dari tiga orang itu adalah orang

yang sangat berbakti kepada orangtuanya. Maka orang itu dan Allah

mengabulkan doanya, sehingga batu besar tersebut bergeser sehingga

ketiganya bisa keluar dari gua dengan selamat.

2. Dosanya diampuni

Dalam sebuah hadits dikisahkan ada seseorang datang kepada Nabi

Muhammad saw, orang itu berkata, “Aku telah melakukan dosa besar.

Apakah dosaku bisa diampuni?” Rasulullah saw balik bertanya, “Apakah

engkau masih punya ibu?’ Orang itu menjawab, “Tidak.” Rasulullah

bertanya lagi, ‘Apakah engkau masih punya bibi?’ Ia menjawab, ‘Ya.’

Rasulullah bersabda, “Berbaktilah kepadanya.” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits tersebut menyatakan bahwa berbakti dengan orangtua dapat

menyebabkan dosa terampuni.

3. Mendapat pahala berjihad di jalan Allah

Suatu ketika ada seorang datang kepada Nabi Muhammad saw meminta

izin untuk berjihad. Beliau bertanya, “Apakah kedua orangtuamu masih

hidup?” Ia menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Berjihadlah pada mereka

berdua.” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud)

4. Mendapatkan keberkahan umur dan rezeki

Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang ingin dipanjangkan

umurnya dan melimpah rezekinya, maka, berbaktilah kepada kedua

orangtuanya dan menyambung tali silaturrahim.” (HR. Ahmad)

5. Masuk surga

Page 9: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

Suatu ketika ada seorang yang bernama Jamihah datang menemui Nabi

Muhammad saw. Jamihah berkata, “Wahai Rasulullah, aku ingin

berperang. Aku datang untuk bermusyawarah denganmu.” Rasulullah

saw bertanya, “Apakah engkau masih punya ibu?” Jamihah menjawab,

“Ya.” Rasulullah saw bersabda, “Jangan tinggalkan dia (ibumu).

Sesungguhnya surga berada di telapak kakinya.” (HR. An-Nasa`i dan

Ibnu Majah)

6. Memperoleh ridha Allah

Rasulullah saw bersabda,

“Keridhaan Allah terletak pada keridhaan orangtua, dan murka Allah

terletak pada murka orangtua.” (At-Tirmidzi dan Ibnu Hibban )

2. Makna kesuksesan seorang muslim dalam perannya sebagai anak

Kesuksesan merupakan hal yang didambakan setiap orang dalam

kehidupannya. Setiap orang akan melakukan berbagai cara untuk dapat

meraih kesuksesan tersebut. Setiap orang memiliki tolok ukur dan standar

tersendiri dalam menilai sebuah kesuksesan, dan bisa jadi definisi

kesuksesan antara satu orang dengan orang lain berbeda, kesuksesan

adalah masalah keinginan, masalah hati yang tidak pasti tidak akan sama.

Tapi agama islam memiliki parameter tersendiri dalam menilai

kesuksesan tersebut. Parameter yang digunakan adalah kembali pada

fitrah manusia itu sendiri sebagai seorang hamba Allah, yang Allah

ciptakan semata – mata hanya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ibadah yang dilakukan manusia bukanlah semata – mata sekedar untuk

memperoleh pahala maupun surga, ada esensi dari ibadah yang kadang

dilupakan oleh manusia yakni keridhoan Allah SWT, inilah yang

sebenarnya menjadi barometer kesuksesan seorang manusia. Seorang

muslim dikatakan sukses apabila ia telah meraih keridhoan Allah.

Page 10: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

Seorang muslim mungkin tak pernah tahu apakah hidupnya telah meraih

ridho Allah atau belum, seorang muslim hanya harus senantiasa

menjadikan ridho Allah satu – satunya yang dituju dalam hidupnya.

Banyak cara untuk dapat meraih ridho, seorang muslim diberi banyak

pilihan melalui pintu manakah dia mau memasuki gerbang keridhoan

Allah. Pintu yang paling mudah dimasuki oleh seorang muslim dalam

perannya sebagai seorang anak adalah dengan berbakti kepada orang tua.

Sebuah hadits menyebutkan bahwa keridhoan Allah dapat diindikasikan

dengan ridhonya orang tua terhadap anaknya. Dengan demikian, sebagai

seorang anak, sudah seharusnya mengharap ridho dari orang tua untuk

meraih keridhoan Allah SWT. Ridho orang tua akan dengan serta merta

datang saat seorang anak berbakti kepada orang tuanya, memenuhi segala

apa – apa yang menjadi hak orang tua atas anaknya. Sehingga apapun

bentuk kesuksesan yang didambakan akan semakin mudah diraih apabila

orang tua telah ridho, karena orang tua yang ridho pada anaknya, maka

Allah akan memberikan kemudahan dalam urusan sang anak, pun

termasuk dalam usaha si anak meraih kesuksesan yang diidam –

idamkannya.

Berbakti kepada orang tua adalah suatu kewajiban yang harus

dilakukan seorang anak untuk memenuhi hak orang tua atas anaknya,

karena sesungguhnya hak orang tua atas anaknya sangatlah besar dan

mulia. Diantara hak orang tua yang harus dipenuhi adalah hak untuk

dicintai, disayangi, dipenuhi segala hajatnya selama sang anak mampu,

minimal dengan tidak menyusahkan dan membuat hati orang tua terluka

bahkan menangis. Kewajiban berbakti kepada orang tua ini sangatlah

urgen, bahkan sekalipun orang tua mengajak si anak pada kemaksiatan

dan menyekutukan Allah, hal itu sama sekali tidak menghilangkan

kewajiban sang anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya sendiri.

Dari uraian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kesuksesan seorang

muslim sebagai seorang anak adalah berbakti kepada orang tua, seorang

anak yang telah mampu memuliakan orang tuanya, maka dapatlah

dikatakan bahwa dia telah satu tahap menuju kesuksesan karena dengan

Page 11: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

bakti kepada orang tua, sang anak akan memperoleh ridho orang tua,

yang juga menyebabkan ridho Allah pun datang kepada si anak tersebut,

kalau lah ridho Allah telah diperoleh seorang manusia, apalagi yang

hendak dicari, kenudahan dalam setiap urusan, ketenangan hidup, dan

senantiasa dalam kesabaran an ketawadhuan akan menjadi bagian dalam

hidupnya.

3. Meraih kesuksesan yang hakiki dengan Birrul Walidain

Pada dasarnya kesuksesan adalah saat seorang manusia berhasil

dalam meraih apa yang diidam – idamkannya. Saat seseorang bercita – cita

menjadi seorang jurnalis, lalu orang tersebut berhasil meraih impiannya,

maka tak akan salah saat orang tersebut dikatakan sukses. Di dunia ini

banyak sekali persepsi tentang makna kesuksesan, setiap orang memiliki

pandangan tersendiri mengenai makna sebuah kesuksesan, dan itu sama

sekali tidak bisa dipersalahkan. Namun apakah makna sebuah kesuksesan

yang hakiki??

Seperti yang telah diuraikan pada pembahasan sebelumnya bahwa

kesuksesan sejatinya adalah saat seorang manusia telah meraih ridho Allah

SWT, hal ini didasarkan pada fitrah manusia itu sendiri sebagai hamba

Allah, yang diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT,

sebagaimana yang tertuang dalam firman Allah dalam QS. Az Zariyat ayat

56 yang artimya, “ sesungguhnya Aku tidak menciptakn jin dan manusia

melainkan untuk beribadah kepadaku..” dari potongan ayat tersebut jelaslah

apa yang menjadi fokus dan tujuan sebenarnya manusia diciptakan, inilah

esensi dari kehidupan manusia, sehingga manusia dikatakan sukses secara

hakiki ketika manusia tersebut mampu meraih apa yang menjadi esensi

dalam kehidupannya.

Berbakti kepada orang tua merupakan salah satu pintu untuk

menggapai ridho Allah SWT. Berbakti kepada orang tua atau dikenal

dengan istilah birrul walidain merupakan sebuah kewajiban seorang anak

Page 12: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

terhadap orang tuanya. Seorang anak yang memuliakan orang tuanya, maka

dia pun akan dimuliakan dalam kehidupannya. kesuksesan dalam bentuk

apapun akan menemukan jalan untuk mempermudah pencapaiannya. Ini

bukanlah sebuah teori yang mengada – ngada tanpa bukti, bukan pula

sebuah karangan dan hipotesa tak beralasan, ini merupakan bukti

dahsyatnya keridhoan orang tua dalam hidup seorang manusia. Zaman telah

membuktikan, bahkan mungkin kita sendiri para pelaku peradaban telah

menyaksikan sendiri bagaimana segala kemudahan datang saat bakti kepada

orang tua telah ditunaikan. Ketika bakti kepada orang tua telah ditunaikan,

seorang anak akan memperoeh banyak fadhilah dari perbuatannya tersebut,

seperti yang telah dipaparkan pada uraian sebelumnya.

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk berbakti kepada orang tua

diantaranya,memenuhi segala apa yang diperintahkan dengan tetap pada

koridor yang telah ditetapkan Allah SWT, menyenangkan hati orang tua,

tidak berkata kasar bahkan membentaknya, dalam hal ini berkata “ah”

sekalipun tidak diperbolehkan, menjaga nama baik dan kehormatan orang

tua, dan senantiasa mendoakan orang tua untuk kebaikannya di dunia

maupun di akhirat. Urgensitas berbakti kepada orang tua pun sangat tampak

bahkan saat orang tua sudah tiada. Seorang anak masih dapat menunaikan

baktinya kepada orang tuanya sudah meninggal dengan cara diantaranya

dengan memenuhi segala hutang – hutang orang tua semasa hidupnya dan

tetap menjalin silaturahim dan menghormati siapa – siapa yang menjadi

kawan dari orang tua.

Berbakti kepada orang tua merupakan pangkal dari kesuksesan,

karena dalam bakti kepada orang tua, ada ridho orang tua, ada do’a tulus

ayah bunda yang senantiasa mengiringi kehidupan sang anak yang selalu

memohonkan kebaikan untuk si buah hati tercinta, dan yang paling utama

adalah ridho Allah yang menjadi kesuksesan dari segala kesuksesan yang

ada di dunia ini.

Jika selama ini kadang kala seseorang begitu sulit dalam menjalani

kehidupannya, betapa kesuksesan terasa amat jauh dijangkaunya, patutlah

Page 13: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

dipertanyakan bagaimanakah dia memperlakukan kedua orang tuanya?

Orang tua adalah segala – segala dalam kehidupan bagi manusia,

pengorbanannya adalah setiap helaan nafas, cintanya sepanjang zaman,

perkataannya adalah do’a, dan ridhonya adalah keberkahan.

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesuksesan sejati dalam parameter kehidupan seorang muslim

sebagai fitrahnya sebagai manusia adalah hidup dalam ridho Allah SWT.

Hal ini sebagaimana esensi keberadaan manusia itu sendiri sebagai makhluk

ciptaan Allah yang diciptkan untuk beribadah kepadaNya. Namun terkadang

orang – orang sering melupakan esensi kehidupan itu.

Banyak cara untuk meraih kesuksesan secara hakiki, salah satunya

adalah dengan birrul walidain. Urgensitas birrul walidain akan sangat

terlihat dalam posisinya sebagai amalan yang palin mulia setelah tidak

menyekutukan Allah. Birrul walidain atau berbakti kepada orang tua adalah

satu bentuk cinta kasih seorang muslim terhadap dua sosok tangguh dalam

kehidupan seorang muslim. Ada banyak fadhilah berbakti kepada orang tua,

salah satunya adalah memperoleh ridho Allah, yang mana disebutkan di atas

sebagai inti dari kehidupan seorang muslim.

2. Kritik dan saran

Penyusunan makalah ini disadari banyak sekali kekurangan dalam

berbagai aspek. Terutama dalam kepadatan uraian masalah yang

dimunculkan, tapi semoga dengan kesederhanaan ditambah proses

Page 14: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

pembelajaran yang tak pernah henti – hentinya makalah ini dapat

menggugah hati para pembaca akan esensi berbakti kepada orang tua dalam

meraih apa yang dinamakan sukses dalam kehidupan. Makalah ini

didasarkan pengalaman para pelaku peradaban betapa ridho orang tua sangat

mempengaruhi kehidupan seseorang, dan siapapun yang ingin hidupnya

mulia hendaknya memuliakan kedua orang tuanya.

Page 15: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Sri. 2010. Definisi Sukses dan Sukses Total.

Http://www.suksestotal.com. [ 09 Januari 2011].

Aziz, Abdul. 2010. Aturan Islam Tentang Bergaul dengan Sesama.

Jakarta: Griya Ilmu.

Page 16: Makalah Perlakuan Anak Terhadap Orang Tua

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang masalah

2. Identifikasi Masalah

3. Tujuan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PEMBAHASAN

1. Urgensitas Birrul Walidain pada diri setiap muslim

2. Makna kesuksesan seorang muslim dalam perannya sebagai anak

3. Meraih kesuksesan yang hakiki dengan Birrul Walidain

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan

2. Saran dan Kritik

DAFTAR PUSTAKA