Upload
rissty-nugrahani
View
267
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 1/66
MAKALAH MIKROBIOLOGI BAKTERI
PATOGEN PADA SALURAN
PERNAPASANJumat, 29 April 20
p!"ti#$ p%rtama
alhamdulillah .
akhirnya saya mempunyai blog di blogspot. walaupun ada sedikit masalah tentang koneksi
internet saya yang putu-putus.
Tapi saya tidak putus asa, saya mencoba terus sampai bisa.
akhirnya saya bisa membuat blog.
Diposkan oleh eko di 19.49 Tidak ada komentar:
Kirimkan ni lewat !mail"logThis#"erbagi ke Twitter"erbagi ke $acebook"agikan ke
%interest
MAKALAH MIKROBIOLOGI BAKTERI PATOGEN PADA SALURAN
PERNAPASAN
KATA PENGANTAR
%u&i dan syukur kami pan&atkan ke hadirat Tuhan 'ang (aha !sa, )ang %encipta alam
semesta, manusia, dan kehidupan beserta segala isinya, karena berkat pimpinan, bimbingan,
bantuan, i*in serta bimbingan-+ya kami dapat menyelesaikan makalah dengan &udul "akteri
%atogen %ada )aluran %ernapasan ini tepat pada waktunya.
%ada kesempatan ini, %enulis &uga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bu +daru )etyaningrum. ). $arm,. pt selaku dosen mata kuliah
(ikrobiologi atas bimbingannya.
Topik pada makalah ini adalah bakteri patogen, khususnya mengarah pada
pembahasan mengenai bakteri penyebab in/eksi pada saluran pernapasan. Kami
mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti buku, internet, maupun orang-orang
yang memiliki kemampuan lebih mendalam mengenai topik yang kami bahas.
)emoga makalah ini dapat berman/aat dan dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. %enulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu %enulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari para pembaca demi peningkatan kualitas makalah.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 2/66
'ogyakarta, 0 pril 011
!ko )aputro
DA&TAR ISI
KT %!+2+T3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
D$T3 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0
")T3K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
"" . %endahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
.1. 5atar "elakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
.0. 3umusan (asalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 6
.. Tu&uan %enelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
.4. (etode %enulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
.6. )istematika %enulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
"" . %embahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
.1. Streptococcus . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
.0. Mycobacterium tuberculosis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
.. Streptococcus pneumoniae . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .14
.4. Haemophilus influenza . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 17
.6. Mycoplasma pneumoniae .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19
.7. Corynebacterium diphtheriae . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0
.8. Bordetella pertussis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . .. . . 0
.. Legionella pneumophila . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
"" . %enutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . .
.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
.0. )aran . . . . .. ... . . . .. .. .. .. . .. . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. . . . . . . . .
Da/tar %ustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 3/66
ABSTRAK
)aluran perna/asan adalah pintu gerbang utama, tempat bakteri mungkin memasukitubuh. Dalam makalah ini tekanan diletakkan pada mikroorganisme yang menginansi
dengan melalui saluran perna/asan serta penyakit yang ditimbulkannya.
)atu pen&elasan tentang bagaimana saluran perna/asan bawah tetap bebas dari
mikroorganisme berpusat pada pelapisan salurannya, dengan silianya dan sel-sel yang
menyekresi lendir. Ker&a sekresi lendir dan gerakan silia yang terkombinasi cenderung
menghasilkan eskalator mukosilia yang dengan e/ekti/ membuang setiap bakteri atau
partikel lain yang mungkin telah memperoleh &alan sampai saluran perna/asan bawah.
;al lain yang perlu diperhatikan pula ialah bahwa dalam makalah ini tekanan
diletakkan pada mikroorganisme yang masuk terutama melalui saluran perna/asan . beberapa
di antara organisme ini mungkin mempunyai pintu gerbang masuk lainnya &uga. (asih ada
organisme lain yang kadang-kadang memasuki tubuh dan menimbulkan penyakit melaluisaluran perna/asan yang tidak tercakup dalam makalah ini karena langkahnya sebagai
penyebab penyakit.
Kata Ku#'i : )treptococcus, ;aemophilus in/luen*a, (ycobacterium tuberculosis, "ardetela
pertussis, )treptococcus pneumoniae, <orynebacterium dipththeriae, (ycoplasma
pneumonia, 5egionella pneumophila
BAB I
PENDAHULUAN
I( ( LATAR BELAKANG
"ernapas adalah sebuah proses yang dilakukan oleh sebagian besar mahluk hidup di
muka bumi ini. Dalam prosesnya, bernapas &uga memerlukan suatu sistem yang kita kenal
sebagai sistem pernapasan. Di dalam sistem pernapasan, kita memiliki apa yang disebut
sebagai saluran pernapasan. )aluran pernapasan merupakan sebuah saluran yang berawal dari
hidung ataupun mulut dan berakhir di paru-paru.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 4/66
)aluran pernapasan kita terdiri dari saluran hidung /aring laring trakea
bronkus bronkiolus aleolus. )aluran pernapasan ini bisa dibagi men&adi dua yaitu
saluran pernapasan atas dan &uga saluran pernapasan bawah. )aluran pernapasan atas dimulai
dari saluran hidung hingga /aring. =alaupun mempunyai sistem pertahanan tersendiri padasaluran pernapasan, namun saluran pernapasan ini &uga rentan terhadap berbagai macam
penyakit, misalnya sa&a yang sering kita kenal sebagai in/eksi saluran pernapasan.
%enyebab in/eksi ini bisa bermacam-macam dan salah satunya adalah bakteri. da
berbagai macam bakteri yang bisa menyebabkan in/eksi pada saluran pernapasan. "akteri-
bakteri ini bisa menular melalui berbagai cara seperti melalui udara, droplet, air, dan lain-lain.
Terdapat beberapa bakteri penyebab in/eksi saluran pernapasan, diantaranya Streptococcus,
Mycobacterium tuberculosis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza,
Corynebacterium diphtheriae, Mycoplasma pneumonia, Bordetella pertussis, dan Legionella
pneumophila.
I( 2( RUMUSAN MASALAH
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap beberapa &enis bakteri patogen yang
dapat menyebabkan in/eksi pada saluran pernapasan.
I( )( TUJUAN PENULISAN
%enulisan makalah ini bertu&uan untuk memberikan in/ormasi ilmiah kepada sesama
mahasiswa /armasi khususnya dan masyarakat secara umum tentang &enis-&enis bakteri
penyebab in/eksi saluran pernapasan. )elain itu &uga diharapkan adanya pengembangan untuk
pengobatan penyakit berdasarkan in/ormasi yang terdapat dalam makalah.
I( *( METODE PENULISAN
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 5/66
(etode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode
pustaka dan studi literatur. Dengan metode ini, penulis mencari dan mengumpulkan in/ormasi
penting yang sesuai dengan topik penulisan dari berbagai sumber seperti beberapa buku,
artikel dan website atau situs-situs internet yang terkait.
I( +( SISTEMATIKA PENULISAN
)istematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu "ab : %endahuluan,
terdiri atas 5atar "elakang, 3umusan (asalah, Tu&uan %enulisan, (etode %enulisan, dan
)istematika %enulisan. "ab : %embahasan, serta "ab : %enutup, yang terdiri atas
Kesimpulan dan )aran.
BAB II
PEMBAHASAN
II( ( STREPTOKOKUS
)treptokokus adalah patogen penting karena banyak in/eksi hebat yang disebabkannya
dan karena komplikasi yang mungkin ter&adi setelah sembuh dari in/eksi akut itu. Komplikasi
yang ter&adi setelah in/eksi streptokokus meliputi demam reumatik dan glomerulone/ritis
akut.
iri-'iri Utama
(ikroba bersi/at 2ram-positi/, bentuk kokus dengan penataan tunggal, berpasangan
atau berantai. 5a*imnya bersi/at /akultati/ anaerob, katalase-negati/ dan /ermentati/.
(ikroba ini banyak ditemukan di alam dan &uga sebagai mikroba komensal pada
hewan. Streptococcus yang bersi/at patogen dapat ditemukan pada kulit, mukosa mebran,
traktus genitalis dan saluran pencernaan.
Si.at Bia/a#
"eberapa galur Streptococcus hanya dapat tumbuh dalam keadaan anaerobik.
Kelompok ini agak berbeda dengan Streptococcus lainnya yang la*imnya bersi/at anaerobik oleh karena tidak dapat mensintesis senyawa heme. Kelompok Streptococcus anaerobik ini
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 6/66
tidak dapat mensintesis sitokromdan dengan demikian tidak dapat melakukan /os/orilasi
oksidati/ yang ditengahi oleh sitokrom-!T). "erdasarkan si/at ini, maka untuk mengisolasi
Streptococcus seringkali ditambahkan inhibitor sitokrom yaitu Na-azide.
H%m!li"i"
Daya ker&a Streptococcus pada eritrosit kuda merupakan salah-satu dasar identi/ikasi
kelompok ini. %ada umumnya galur yang bersi/at patogen menghasilkan hemolisisn yang
melisiskan eritrosit kuda. ni disebut beta-hemolisis dan ditandai oleh *one terang disekeliling
koloni pada biakan agar darah.
%ada kelompok riridans akan terlihat hemofilis-alpha yang ditandai oleh perubahan
warna kehi&auan di sekitar kolonisetelah 1-04 &am bila diinkubasikan pada suhu 8 <. "ila
Streptococcus kelompok ini kemudian diinkubasikan pada suhu yang rendah maka akan
terlihat *one &ernih di luar *one kehia&auan. >one hi&au ini tidak akan berubah warna
meskipun diinkubasikan lebih lama.
)i/at hemolisis ini paling &elas terlihat pada koloni yang ditumbuhkan pada biakan
agar tuang.
I#.%/"i Bi!$%#i/
Kelompok bakteri yang terutama menghasilkan nanah adalah staphylococcus,
streptococcus dan corynebacterium. "ila bakteri piogenik merasuki åan maka akan
ter&adi proses peradangan yang ditandai dilatasi askuler dan peningkatan ¨ah neutro/il
dan plasma. +eutro/il akan melingkupi bakteri dengan proses /agositosis. Dalam proses
/agositosis ini ada bakteri yang dihancurkan tetapi ada &uga bakteri yang resisten terhadap
en*im liso*im dan berkembang biak dalam neutro/il. "akteri ini ada yang berbentuk toksin,
sehingga menghancurkan neutro/il. !n*im yang dikeluarkan oleh neutro/il akan
menyebabkan pencairan dari åan sel yang mati dan &uga sel-sel /agosit. )el dan åan
yang mencair ini terlihat sebagai nanah yang kental dan bewarna kuning. )i/at kental dari
nanah ini disebabkan deoksiribonukleoprotein dari inti sel yang rusak dan mati.
"erbagai penyakit yang ditimbulkan oleh in/eksi streptococcus dipengaruhi oleh port
d’entre! &enis hewan dan species streptococcus. Tiga macam penyakit yang memperlihatkan
ge&ala yang berbeda ialah strangles pada kuda, &owl abcesses pada babi dan anthritis.
n/eksi streptococcus biasanya bersi/at setempat, namun demikian dapat ter&adi kematian
akibat septicemia atau bakteriaemia.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 7/66
Pr!u/ M%ta1!li"m% Str%pt!'!''u"
1. sam hialuronat
$aktor irulensi yang memberikan perlindungan terhadap /agositosis.
0. %rotein-(
%enyebab si/at irulen, type-speci/ic immunity.
. ;emolisin
)treptolisin ? dan ) adalah penyebab beta-hemolisis. ntibodi terhadap streptolisin ?
merupakan petun&uk yang baik terhadap adanya in/eksi di masa lampau.
4. )treptokinase
(enyebabkan lisis dari gumpalan /ibrin.
6. )treptodornase
Deoksiribonuklease yang menyebabkan si/at kental D+ berkurang. "ila Streptococcus
mengandung en*im ini maka nanahnya akan bersi/at encer.
7. ;ialuronidase
Keterkaitan antara produksi en*im ini dengan irulensi terlihat pada in/eksi oleh S. cellulitis.
8. Toksin eritrogenik
(enyebabkan rash pada scarlet /eer. ;anya dihasilkan oleh galuur yang bersi/at lisogenik.
I#.%/"i Str%pt!/!/u" H%m!liti" K%l!mp!/ A
( Sa/it t%#$$!r!/a# "tr%pt!/!/u"
)i/at-si/at klinis in/eksi streptokokus bermacam-macam. Tipe yang paling sering adalah
in/eksi amandel dan /aring. %ada anak-anak khususnya, sakit tenggorokan mungkin akut.
)elaput lender biasanya merah dan membengkak, mengeluarkan nanah. Kelen&ar lim/a leher
mungkin membesar dan suhu biasanya tinggi. @umlah sel darah putih meningkat. (asa
inkubasi berariasi dari 1 sampai hari. !pidemic penyakit ini biasanya sebagai akibat
kontak dengan orang yang terin/eksi atau pembawa yang sehat. )tudi epidemiologi
menunu&ukan bahwa biasanya anak sekolah yang membawa in/eksi ini ke rumah dan
menyebabkannya dalam keluarga.
2( Imp%ti$!
mpetigo A&uga disebut pioderma streptokokusB adalah in/eksi kulit yang ter&adi paling sering
pada anak-anak muda, terutama yang hidup dalam tara/ sosioekonomi rendah yang padat.
mpetigo streptokokus diciri dengan ter&adinya lepuh kecil pada kulit yang kemudian
membentuk kerak tipis berwarna kuning. 5uka itu tidak sakit dan kesembuhan ter&adi tanpa
bekas.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 8/66
)( D%mam S/arl%t
Demam skarlet mungkin disebabkan oleh tipe streptokokus kelompok apa sa&a, yang dapat
menyekresi salah satu toksin eritrogen. Terdapat tiga tipe berbeda dari toksin ini yang &uga
disebut eksotoksin pirogen streptokokus yang masing-masing akan menyebabkan gatal kulit.
Terdapat cukup data yang menyarankan bahwa gatal yang sebenarnya adalah akibat reaksi
hipersensitiitas terhadap toksin. @adi, demam skarlet adalah in/eksi streptokokus Amisalnya
sakit tengggorokanB yang di dalamnya terlibat galur yang memproduksi toksin eritirogen.
Kini diketahui bahwa seperti banyak bakteri yang memproduksi eksotoksin, streptokokus
yang memproduksi toksin eritrogen bersi/at melisogen dan produksi toksin adalah hasil
lisogenisitasnya atau konersi lisogen. )treptokokus sendiri biasanya terbatas pada
tenggorokan dan naso/aring, tetapi pada beberapa hal organisme ini mungkin menginasi
darah untuk menyebabkan in/eksi streptokokus darah. )etelah mulainya sakit tenggorokan,
biasanya gatal kulit demam skarlet muncul dalam 0 hari.
*( I#.%/"i "tr%pt!/!/u" /%l!mp!/ A lai#
%uerperal sepsis Ain/eksi kelahiranB adalah in/eksi uterus yang telah meminta banyak korban
&iwa wanita setelah kelahiran. Cntungnya, teknik asepsis telah mengeliminasi banyak in/eksi
tipe ini di +egara ma&u. )treptokokus mungkin &uga tersebar ke rongga hidung dan telinga
tengah.
K!mpli/a"i N!#"upurati. Lam1at
( D%mam r%umati/
Demam reumatik ter&adi pada se¨ah kecil persentase in/eksi streptokokus kelompok
hemolitis , yang tidak diobati. Kesembuhan dari demam reumatik ter&adi tanpa kerusakan
permanen pada persendian, tetapi keterlibatan &antung adalah bagian terpenting penyakit ini,
karena dalam organ inilah kerusakan permanen mungkin ter&adi. (ekanisme yang digunakan
streptokokus untuk menimbulkan demam reumatik masih belum &elas, tetapi banyak bukti
ke&adian menun&ukan bahwa demam reumatik adalah akibat reaksi imunologi.
0. Gl!m%rul!#%.riti"
2lomerulone/ritislebih &arang sebagai akibat in/eksi streptokokus daripada demam reumatik.
2lomerulone/ritis diperkirakan sebagai penyakit autoimun yang di dalamnya streptokokus itu
memiliki atau menyintesis antigen yang bereaksi silang dengan membran dasar glomerulus
gin&al atau streptokokus menyimpan kompleks antigen-antibodi pada membran dasar.
P%#$!1ata# i#.%/"i /%l!mp!/ A
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 9/66
%enisilin masih merupakan antibiotika pilihan tetapi kebanyakan, para pakar
menyetu&ui bahwa tara/ penisilin tarapeutik harus dipertahankan untuk selama paling sedikit
sampai 1 hari untuk men&amin pemberantasan organisme seluruhnya. Terapi antibiotika
yang intensi/ hanya menolong sedikit untuk memperpendek &alannya in/eksi tenggorokan
II( 2( MYCOBACTERIUM
iri Utama M3'!1a't%ria
(ikroba yang termasuk kelompok ini bersi/at tahan asam, berbentuk batang halus,
tidak bergerak, tidak membentuk spora dan bersi/at aerobic. %enguraian karbohidrat
dilaksanakan melalui proses oksidasi.
K!mp!#%# M3'!1a't%ria
(ikroba ini tidak menghasilkan eksotoksin. Kandungan lipidnya sangat tinggi A0-
4E dari berat keringB bahan ini diduga sebagai penyebab resistensi pertahanan humoral,
desin/ektans, larutan asam dan basa.
Dinding sel yang tebal dari mycobacterium kaya akan asam mikolat dan asam lemak
lainnya, sehingga menyebabkan mikroba ini bersi/at hidro/obik dan bersi/at impermeable
terhadap *at warna.
5ipida yang terdapat pada mycobacterium ialah :
1. sam (ikolat
0. 5lin D
. (ikosida
4. 2likolipida
M%/a#i"m% I#.%/"i Mycobacterium tuberculosis
(ikroba dikeluarkan melalui sputum dan saluran perna/asan. n/eksi ter&adi melalui
muntahan atau saluran perna/asan. 5esion utama ter&adi pada paru-paru dan lim/oglandula.
B%1%rapa &a/t!r 3a#$ M%mp%#$aru4i I#.%/"i Tu1%r/ul!"i"
1. Kepadatan ¨ah hewan dalam satu kandang.
0. $aktor genetic
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 10/66
. Kekebalan alami dan kekebalan perolehan
Gam1ar( P%#3%1ara# tu1%r'ul!"i"
Pat!$%#%"i"
(ani/estasi penyakit tergantung pada masuknya mikroba. @ika ter&adi melalui
inhalasi, maka paru-paru dan lim/oglandula tracheobronchial yang terserang. @ika melalui
ingesti, maka &alur in/eksi ter&adi melalui lim/oglandula mesenterium, dinding usus dan hati
melalui sistem portal. (ikroba dari lim/oglandula dapat mencapai duktus thorasikus melalui
in/eksi umum. ;ipersensitiitas dan kekebalan seluler digertak disertai dengan penghambatan
perkembangbiakan dan penyebaran mikroba. Delayed hypersensitiity yang disebabkan
¨ah antigen yang banyak menyebabkan kerusakan åan. %ada umumnya lokus in/eksi
bersi/at mikroskopik dan dapat menghilang dengan sendirinya. +amun, beberapa
mikroorganisme dapat bertahan sehingga mengakibatkan tuberkel yang bersi/at karakteristik.
Pat!$%#ita" Mycobacterium tuberculosis
(ikroba ini dapat mengin/eksi manusia, primata dan kera. %rimata dan kera dapat
ditulari oleh manusia. Ternak disensitisasi oleh manusia. %ada babi in/eksi ter&adi melalui sisa
makanan tercemar, ge&ala terlihat pada lim/oglandula di daerah kepala. yam &arang
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 11/66
terin/eksi. n&ing dan kucing dapat terin/eksi. ;ewan percobaan, marmot bersi/at peka
terhadap in/eksi (. tuberculosis.
ara P%m%ri/"aa#
%erlakuan pada bahan terduga harus hati-hati karena kemungkinan penularan.
%emeriksaan langsung pada bahan tersangka dilakukan dengan pewarnaan tahan-asam.
I"!la"i
Diagnosis tuberkulosis sering kali didasarkan pada ditemukannya mikroba tahan-asam
di lesion yang bersi/at karakteristik. "ila bahan terduga berupa nodula, maka digunakan
mortar dengan pasir halus dan steril. %ada gerusan ditambahkan 1 ml 4E +a?; yang
mengandung merah /enol, kemudian pusingkan. )edimen dinetralisasikan dengan ;<l 0+
selama paling lama menit. )edimen ini kemudian diinokulasikan ke medium
5?ewenstein-&ensen dan diinkubasikan pada 8F< selama 7- minggu.
I%#ti.i/a"i
denti/ikasi didasarkan pada si/at biakan, pertumbuhan dan ciri biokimia. %eneguhan
biasanya dilakukan di laboratorium ru&ukan.
Si.at Bia/a#
Koloni terlihat kering, berbutir, dan subur. %ermukaan koloni terlihat kasar dan
bewarna kuning. %ertumbuhan pada media padat dengan suhu inkubasi 8F< terlihat setelah 0
minggu.
R%"i"t%#"i
%ada umumnya mycobacteria bersi/at resisten terhadap berbagai /aktor /isik dan
desin/ektan kimia. 3esisten ini disebabkan oleh kandungan lipida dalam dinding sel. "ahan
yang mengandung tuberkulosis tetap hidup dalam karkas yang membusuk dan tanah lembab
selam 1-4 tahun. Dalam tin&a sapi yang kering mikroba ini dapat bertahan selam 16 hari.
%embekuan tidak mempengaruhi daya hidup mikroba. Kekeringan mempengaruhi daya hidup
mikroba bila dilakukan bersamaan dengan sinar matahari. (ikroba ini resisten terhadap asam
dan basa, namun /enol A6EB, lisol AEB, dan kresol berdya ker&a sedang.
P%#$!1ata#
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 12/66
%enggunaan obat mungkin tidak dapat diterapkan pada hewan. ?bat yang paling
ampuh dalam pengobatan tuberculosis adalah isonia*id. ?bat ini digunakan bersama para-
aminosalisilat atau ethambutol dan kadangkala bersama dengan streptomycin merupakan
triple therapy. %engobatan dapat diberikan selam tahun, namun untuk streptomycin
pengobatan dilakukan untuk beberapa bulan sa&a.
"eberapa galur dapat men&adi resisten terhadap streptomycin dan gangguan terhadap
syara/ pendengaran dapat ter&adi. )elain itu terdapat pula galur yang resisten terhadap
isonia*id. 3i/ampin &uga merupakan obat man&ur dan dapat digabung dengan ionia*id.
%enggabungan kedua obat ini sering diberikan pada hewan penderita di kebun binatang.
P%#'%$a4a#
Di lapangan, diagnosis dilakukan dengan u&i tuberkulin yang didasarkan pada
Delayed-hypersensitiity. "eberapa macam tuberculin dapat digunakan, semuanya
mengandung protein mycobacterium yang menyebabkan hewan terin/eksi men&adi
hipersensiti/ . ?ld Tuberculin menurut Koch merupakan /iltrat dari biakan (. tuberculosis
yang berumur minggu.
K%/%1ala#
(eskipun antibody diproduksikan dalam tuberkulosis, imunitas terutama disebabkan
A<ell (ediated mmunityB <(. Gaksin yang terutama digunakan ialah aksin "<2 yang
merupakan (. bois yang hidup dan diatenuasikan dengan menumbuhkannya pada biakan
kentang-gliserin empedu dengan pemindahan berulang kali. Gaksin ini digunakan untuk
pencegahan penyakit pada pedet.
;ipersensitiitas terhadap tuberkulin menun&ukan resistensi terhadap tuberkulin.
3eaksi ini terkadang bersi/at negati/ bila tingkat in/eksinya parah ataupun bila terdapat
kelemahan tedapat pada <(.
II( )( Streptococcus pneumoniae 5P#%um!/!/u"6
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "akteri
$ilum : $rimicutesKelas : <occi
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 13/66
?rdo : 5actobacillales
$amili : )treptococcaceae
2enus : )treptococcus
)pesies : Streptococcus pneumoniae
%ada tahun 11, 2eorge )ternberg dan 5ouis %asteur menemukan bakteri ini dalam
salia manusia di tempat yang terpisah. =alaupun mereka dapat membuat septikemia dengan
menyuntikkan kuman ini pada kelinci, namun mereka tidak menghubungkannya dengan
penyakit pneunomia. Kemudian pada tahun 17 diketahui bahwa kuman ini dapat
menyebabkan pneumonia lobaris, oleh $runkel dan =eischselbaum di tempat yang terpisah
&uga.
K!l!#i Kuma# a# Si.at Bia/a
Kuman ini merupakan positi/ 2ram berbentuk diplokokus dan seperti lanset. +amun
pada perbenihan tua dapat nampak sebagai negati/ 2ram, tidak membentuk spora, tidak
bergerak Atidak ber/lagelB. S. pneunomiae adalah anaerob /akultati/, larut dalam empedu dan
merupakan al/a hemolitis. )elubungnya terutama dibuat oleh &enis yang irulen.
S. pneunomiae tumbuh pada p; normal, yaitu 8,7-8,, dan &arang terlihat tumbuh
pada suhu di bawah 06°< dan di atas 41°<, melainkan tumbuh dengan suhu optimum 8,6°<.
2lukosa dan gliserin meningkatkan perkembangbiakannya, tapi bertambahnya pembentukan
asam laktat dapat menghambat dan membunuhnya, kecuali &ika ditambahkan kalsium
karbonat 1E untuk menetralkannya. Dalam lempeng agar darah sesudah pengeraman selama
4 &am akan terbentuk koloni yang bulat kecil dan dikelilingi *ona kehi&au-hi&auan identik
dengan *ona yang dibentuk oleh Streptococcus "iridans. %erbedaan antara S. pneumoniae
dengan S. "iridans tersebut adalah si/at S. "iridans yang lisis dalam larutan empedu 1E
AotolisisB atau natrium desoksikholat 0E dalam waktu 6-1 menit. %neumokokus dapat
dibedakan dengan kokus lainnya, sebab kuman ini dihambat pertumbuhannya oleh optokhin.
%neumokokus tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. %enyimpanan bakteri ini
adalah baik &ika dalam keadaan lio/il. Kuman ini lebih mudah mati dengan /enol, ;g<l0,
kalium permanganat dan antiseptikum lainnya daripada (ikrokokus dan )treptokokus lain.
%neumokokus &uga rentan terhadap sabun, empedu, natrium oleat, *at warna dan deriat
kuinin. )ul/adia*in &uga dapat menghambatnya, namun sering ter&adi resistensi sesudah
beberapa hari.
Ma#i.%"ta"i Kli#i"
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 14/66
n/eksinya pada manusia yang khas ialah menyebabkan penyakit pneumonia lobaris.
%enyakit lain yang disebabkannya &uga adalah sinusitis, otitis media, osteomielitis, artritis,
peritonitis, ulserasi kornea, dan meningitis. %neumonia lobaris dapat menyebabkan
komplikasi berupa septikemia, empiema, endokarditis, perikarditis, meningitis dan artritis.
Pat!l!$i
ngka kematian pada pneumonia tergantung pada ras, seks, umur dan keadaan umum
penderita, tipe kumannya, luasnya bagian paru-paru yang terkena, ada tidaknya septikemia,
ada tidaknya komplikasi, pemberian terapi spesi/ik, dan /aktor-/aktor lainnya.
P%#$!1ata#
%enisilin merupakan obat yang sangat e/ekti/. 'ang berbahaya bila ter&adi in/eksi
sekunder oleh )ta/ilokokus yang resisten terhadap penisilin dan antibiotika lainnya. Dosis
yang lebih tinggi diperlukan untuk mengobati meningitis agar dapat mencapai selaput otak.
+amun, akhir-akhir ini pneumokokus sudah resisten terhadap banyak preparat antibiotika,
misalnya tetrasiklin, eritromisin, dan linkonmisin. %eningkatan resistensi terhadap penisilin
&uga terlihat pada %neumokokus yang diisolasi dari +ew 2uinea.
II( * . aemop!ilus in"luen#ae
Kla"i.i/a"i
Diisi : "akteri
Kelas : )chi*omicetes
?rdo : !ubacteriales
$amili : ;aemophilunaceae
2enus : ;aemophilus
)pesies : Haemophilus influenzae
"akteri H. influenzae pertama kali ditemukan oleh 3ichard %/ei//er A190B ketika
sedang ter&adi wabah in/luen*a. H. influenzae disalah artikan sebagai penyebab in/luen*a
sampai tahun 19, ketika etiologi irus /lu men&adi &elas.
K!l!#i Kuma# a# Si.at Bia/a#
H. influenzae mempunyai ukuran A1 Hm I . HmB. "akteri ini berbentuk
cocobacillus negati/ 2ram dan merupakan anaerob /akultati/. %ada 19, bakteri ini dibagi
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 15/66
men&adi 0 &enis, yaitu koloni 3 yang dibentuk oleh kuman-kuman tak bersimpai A+T;iB dan
koloni ) yang dibentuk oleh kuman-kuman bersimpai.
Kuman-kuman koloni ) dianggap irulen dan secara serologik dibagi dalam 7 tipe
berdasarkan simpainya: a,b,c,d,e, dan /. %enyelidikan-penyelidikan menun&ukkan bahwa H.
influenzae tak bersimpai AroughB biasa diasosiasikan dengan penyakit saluran perna/asan
kronik, terutama pada orang dewasa. )edangkan H. influenzae bersimpai merupakan
penyebab penyakit-penyakit inasi/ seperti meningtis, piartrosis, sellulitis, pneumonia,
perikarditis, dan epiglotitis akut. )alah satu &enis dari kuman bersimpai ini adalah H.
influenzae tipe b A;ibB, yang merupakan penyebab sebagian besar penyakit inasi/, termasuk
penyakit pneunomia dan meningitis bakterial akut pada bayi dan anak-anak.
)esuai dengan namanya, H. influenzae membutuhkan /aktor-/aktor pertumbuhan yang
terdapat di dalam darah yang dilepaskan ketika sel darah merah mengalami lisis
AhaemoJdarah, philosJmenyukaiB. $aktor-/aktor tersebut adalah /aktor I AheminB, suatu
deriat haemoglobin yang termostabil, dan /aktor G Anicotinamide-adenine-dinucleotideB
yang termolabil. )pesies ini memerlukan salah satu atau kedua /aktor pertumbuhan tersebut.
H. influenzae sangat peka terhadap disin/ektan dan kekeringan. Kuman ini tumbuh
optimum pada suhu 8°< dan p; 8,4-8, dalam suasana <?0 1E. Kuman ini &uga tumbuh
subur sebagai satelit )ta/ilokokus karena )ta/ilokokus menghasilkan /aktor G.
P%#3%1%ra#
n/eksi oleh H. influenzae ter&adi setelah mengisap droplet yang berasal dari
penderita baru sembuh, atau carrier , yang biasanya menyebar secara langsung saat bersin
atau batuk. H. influenzae menyebabkan se¨ah in/eksi pada saluran perna/asan bagian atas
seperti /aringitis, otitis media, dan sinusitis yang terutama penting pada penyakit paru kronik.
(eningitis karena H. influenzae &arang ter&adi pada bayi berumur kurang dari bulan dan
tidak umum di&umpai pada anak-anak diatas umur 7 tahun. %ada anak-anak, selain
meningitis, H. influenzae tipe b &uga menyebabkan penyakit bacterial epiglottitis akut.
Ma#i.%"ta"i Kli#i"
2e&ala-ge&ala klinis yang disebabkan penyakit ini cukup banyak, tergantung letak
in/eksi dan &enis penyakit yang disebabkannya. nak-anak mungkin memiliki ge&ala klinis
yang berbeda tiap pribadi, namun &ika disimpulkan, ge&ala klinis tersebut adalah #rritability
Akekurangan makanan dan nutrisi saat bayi, demam Apada bayi prematur temperaturnya
dibawah normalB, sakit kepala, muntah, sakit di leher, sakit di punggung, posisi badan yang
tidka biasa, kepekaan terhadap cahaya, epiglottitis! dyspnoea Asulit berna/asB, dysphagia Asulit
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 16/66
menelanB, septic arthritis! cellulitis! pneumonia! sepicaemia! osteomyelitis! bacteramia! dan
empyema. Kasus ;ib &arang ter&adi pada bayi di bawah bulan atau di atas 7 tahun. "iasanya
ter&adi pada umur 4-1 bulan.
Dia$#!"i"
Dalam mendiagnosis penyakit ini, dapat dipergunakan cairan serebrospinal, sputum,
dan cairan telinga sebagai bahah pemeriksaan. Dari bahan ini dibuat preparat 2ram, dan
ditanam pada perbenihan agar coklat yang dieramkan dalam suasana <? 0 1E. da cara
untuk mendiagnosanya, yaitu dengan Staphylococcus strea$ techni%ue, untuk mengasingkan
H. influenzae! terutama dari bahan-bahan yang tidak terkontaminasi dengan kuman-kuman
lain seperti cairan serebrospinal dan darah. <ara lain adalah dengan reaksi &uellung yang
khas sangat membantu diagnosis, kecuali untuk kuman-kuman tak bersimpai. )edangkan
untuk menegakkan diagnosis meningitis, digunakan deteksi antigen polisakarida simpai di
dalam cairan tubuh.
P%#$!1ata#
%emilihan antibiotika yang akan digunakan dapat ditentukan dengan tes kepekaan
secara in itro. Kebanyakan H. influenzae peka terhadap ampisilin, khloram/enikol,
tetrasiklin, sul/onamida dan kotrimoksasol, dan terapi dengan salah satu atau kombinasi obat-
obat ini, namun kepekaan kumannya sendiri dan hasil suatu terapi tidak dapat diperkirakan.
Terapi untuk anak atau bayi yang terin/eksi meningitis karena ;bi dapat diberikan
deamethasone atau campuran dari ce/otaime sodiumLce/triaone sodiumLampicillin dengan
chloramphenicol.
)ementara untuk pencegahannya, dapat digunakan aksin khas polisakarida simpai
Aaksin %3%B. Disarankan &uga untuk men&aga pola hidup bersih di daerah yang padat
penduduk.
II( $. Mycoplasma pneumoniae
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "acteria
Diisi : $irmicutes
Kelas : (ollicutes
?rdo : (ycoplasmatales
$amili : (ycoplasmataceae
2enus : (ycoplasma
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 17/66
)pesies : Mycoplasma pneumoniae
Mycoplasma pneumoniae merupakan salah satu penyebab in/eksi saluran na/as akut
A)+B pada anak-anak dan dewasa muda. %ada awalnya penyakit ini dikenal dengan
%neumonia typical %rimer A%%B karena gambarannya tidak menyerupai bakteri tipikal dari
pneumonia, gambaran radiologis paru tidak spesi/ik dan angka kematian yang rendah. Tetapi
kemudian ditemukan kesamaan antara bakteri ini dengan bakteri penyebab pneuropneumonia
pada ternak oleh !aton dkk. (aka se&ak saat itu disebut !aton egent atau 'leuropneumonia-
Li$e (rganism A%%5?B.
Mycoplasma dapat tumbuh atau berkembang biak dalam perbenihan tanpa sel, dan
pertumbuhannya dihambat oleh antibodi spesi/ik. Kuman ini mempunyai a/initas selekti/
untuk sel epitel saluran na/as misalnya bronkus, bronkiolus, dan aleolus yang akan
menghasilkan hidrogen peroksida A;0?0B. %ada umumnya bersi/at anaerob /akultati/ dengan
suhu pertumbuhan optimal 7-8M < dan p; optimum 8. Cntuk pertumbuhannya diperlukan
kolesterol dan asam lemak rantai pan&ang, sedangkan sumber energi utama didapatkan dari
glukosa atau arginin.
K!l!#i Kuma#
(ikroorganisme ini mempunyai struktur yang sangat primiti/ dan merupakan
prokariota yang paling kecil yang masih dapat melakukan self replication. "ersi/at sangat
pleomor/ karena spesies ini tidak memiliki dinding sel peptidoglikan, ia memiliki tiga lapis
membran sel yang menggabungkan senyawa sterol, mirip dengan sel-sel eukariotik.
Mycoplasma pneumoniae merupakan bakteri gram negati/ dengan ukuran pan&ang 1 mm - 0
Nm dan lebar ,1 mm - ,0 Nm, berbentuk bundar agak datar, pinggirnya bening AtransculentB,
bagian tengah keruh dan granuler. Kuman tumbuh &auh ke dalam agar dan membentuk
penampilan fried egg. %ermukaan koloni dapat mengadsorpsi sel darah merah, membentuk
*ona hemolisis. %ertumbuhannya sangat lambat antara 6-1 hari atau lebih.
Epi%mi!l!$i
n/eksi M. 'neumoniae dapat di&umpai di seluruh dunia dan bersi/at endemik.
%realensi kasus yang paling banyak di&umpai biasanya pada musim panas sampai ke awal
musim gugur yang dapat berlangsung satu sampai dua tahun. n/eksi menyebar luas dari satu
orang ke orang lain dengan percikan air liur AdropletB sewaktu batuk. tulah sebabnya in/eksi
ini lebih mudah tersebar pada populasi penduduk yang padat.
Pat!l!$i
"aru sedikit in/ormasi yang diperoleh mengenai gambaran histopatologi in/eksi M.
'neumoniae ini pada manusia, penyakit ini &arang menyebabkan kematian. %ada beberapa
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 18/66
kematian yang pernah dilaporkan, ditemui gambaran interstitial pneumonia dan bronkiolitis
yaitu penebalan dinding bronkus karena edeme, penyempitan pembuluh darah, dan in/iltrat
dari mononuklear.
Gam1ara# Kli#i"
2ambaran klinis dari Mycoplasma pneumoniae sangat berariasi dari yang ringan
hingga berat, bahkan ada yang dapat menimbulkan kematian, tetapi hal ini &arang ditemukan.
Demam dan batuk merupakan mani/estasi klinik yang biasanya ter&adi, ditambah in/eksi
saluran pernapasan atas disertai myringitis, /aringitis, bronkitis, atau kombinasi ketiganya.
+amun terkadang &uga sering ter&adi mani/estasi klinis lain, misalnya in/eksi telinga kira-kira
0E terdiri dari otitis media, otitis eterna dan bullous myringitis.
Komplikasi pulmonal yang paling sering ter&adi adalah %leural e//usi ringan,
sedangkan komplikasi berat menyebabkan bronkiolitis obliterans dan respiratori distress
sindrom pada orang dewasa yang dapat menyebabkan kematian. Komplikasi gastrointestinal
&arang ter&adi, ge&ala ringan berupa diare, mual, muntah, dan anoreksia. %ada darah, hemolitik
anemi dapat ter&adi pada pasien yang memiliki titer glutinin dingin yang sangat tinggi,
penurunan angka hematrokrit hingga 6E &uga dapat ter&adi pada minggu ke 0- per&alanan
penyakit. Komplikasi pada kulit &arang ter&adi dan bersi/at sementara, terlihat rash yang
berariasi dari makular, esikular, dan eritema multi/orme mayor A)teens-@ohnson
)ymdromeB
n/eksi Mycoplasma pneumoniae pada kulit
Dia$#!"i"
)ecara umum, terdapat beberapa cara untuk mendiagnosis M. 'neumoniae pada
pasien terin/eksi, namun hanya beberapa cara yang e/ekti/. 2ambaran radiologik paru dapat
digunakan, tetapi tidak dapat digunakan sebagai patokan karena tidak ada kelainan yang
patognomomik dan cepat membaik dalam waktu yang relati/ singkat kurang dari seminggu.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 19/66
%emeriksaan laboratorium dengan menghitung leukosit, namun biasanya leukosit penderita
berada pada tingkat normal atau sedikit meninggi. Kemudian dapat pula dengan kultur dari
sputum atau hapusan tenggorokan, namun diperlukan waktu 0- minggu hingga terdapat
pertumbuhan kuman. 5alu dengan pemeriksaan serologik yang umum digunakan saat ini
adalah pemeriksaan terhadap antibodi g( spesi/ik, antibodi g2 spesi/ik, antibodi
/luoresense, inhibisi pertumbuhan, /iksasi komplemen, dan glutinin dingin. (etode yang
dipakai untuk pemeriksaan serologik adalah !/isa A!n*yme linked immunosorbent assayB
atau ! A!n*yme mmuno ssayB. +amun dari semuanya, diagnosis M. 'neumoniae cepat
dapat dilakukan dengan D+ probe test yang mempunyai sensitiitas 87E dan sensitiitas
91,8E dibandingkan dengan kultur.
P%#$!1ata#
1. ntibiotika
M. 'neumoniae secara initro memperlihatkan sensitiitas terhadap !ritromisin dan
Tetrasiklin sebagai obat pilihan untuk in/eksi M. 'neumoniae. %ada anak dengan usia kurang
dari 1 tahun, obat pilihan adalah !ritromisin, sedangkan Tetrasiklin tidak dian&urkan karena
memiliki e/ek samping pada anak. 3incian dosisnya adalah sebagai berikut.
Dewasa dengan berat badan O 07 kg :
Tetrasiklin 1 mgLhari dibagi 4 dosis
!rotromisin 16 mgLhari dibagi 4 dosis
nak-anak dengan berat badan P 06 kg :
Tetrasiklin 06 mgLkg ""Lhari dalam 4 dosis
!ritromisin -6 mgLkg ""Lhari
Diberi selama 0- minggu
%emberian obat di atas dalam &angka waktu pendek menun&ukkan hasil yang baik,
tapi mikroorganisme ini bisa tidak segera hilang dari sputum atau hapusan tenggorokan,
sehingga dapat mempengaruhi /ungsi paru di kemudian hari. ?bat baru yang sekarang ini
banyak dipakai adalah 3oytromycin, yang ternyata cukup e/ekti/ terhadap M. 'neumoniae
dengan sedikit e/ek samping. Dosis yang diberikan 6-1 mgLkg ""Lhari dibagi dalam 0 dosis
secara oral, diberikan selama 8-14 hari.
0. )imtomatik, yaitu :
a. stirahat
b. nalgetik atau ntipiretik
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 20/66
c. ntitussie
d. supan cairan
P%#'%$a4a#
Tidak ada cara spesi/ik untuk mencegah pertumbuhan penyakit ini. <ara yang dapat
ditempuh hanya berupa men&aga kebersihan diri, terutama kebiasaan mencuci tangan, serta
menghindari kontak langsung dengan pasien yang terin/eksi.
II( 7 . Corynebacterium %ip!t!eriae
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "akteri
$ilum : ctinobacteria
Kelas : ctinobacteria
?rder : ctinomycetales
Keluarga : <orynebacteriaceae
2enus : <orynebacterium
)pesies : Corynebacterium diphtheriae
<orynebacterium diphtheriae adalah bakteri patogen yang menyebabkan di/teri
berupa in/eksi akut pada saluran pernapasan bagian atas. a &uga dikenal sebagai basil Klebs-
5Q//ler, karena ditemukan pada tahun 14 oleh bakteriolog @erman, !dwin Klebs A14-
1910B dan $riedrich 5Q//ler A160-1916B.
da tiga strain C. diphtheriae yang berbeda yang dibedakan oleh tingkat keparahan
penyakit mereka yang disebabkan pada manusia yaitu grais, intermedius, dan mitis. Ketiga
subspesies sedikit berbeda dalam mor/ologi koloni dan si/at-si/at biokimia seperti
kemampuan metabolisme nutrisi tertentu. %erbedaan irulensi dari tiga strain dapat dikaitkan
dengan kemampuan relati/ mereka untuk memproduksi toksin di/teri Abaik kualitas dankuantitasB, dan tingkat pertumbuhan masing-masing. )train grais memiliki waktu generasi
Ain itroB dari 7 menitR strain intermedius memiliki waktu generasi dari sekitar 1 menit,
dan mitis memiliki waktu generasi dari sekitar 1 menit.. Dalam tenggorokan Ain ioB,
tingkat pertumbuhan yang lebih cepat memungkinkan organisme untuk menguras pasokan
besi lokal lebih cepat dalam menyerang åan.
M!r.!l!$i a# Si.at Bia/a#
Kuman di/teri berbentuk batang ramping berukuran 1,6-6 um ,6-1 um, tidak berspora, tidak bergerak, termasuk 2ram positi/, dan tidak tahan asam. C. )iphtheriae
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 21/66
bersi/at anaerob /akultati/, namun pertumbuhan maksimal diperoleh pada suasana aerob.
%embiakan kuman dapat dilakukan dengan perbenihan %ai, perbenihan serum 5oe//ler atau
perbenihan agar darah. %ada perbenihan-perbenihan ini, strain mitis bersi/at hemolitik,
sedangkan grais dan intermedius tidak. Dibanding dengan kuman lain yang tidak berspora,
C. )iphtheriae lebih tahan terhadap pengaruh cahaya, pengeringan dan pembekuan. +amun,
kuman ini mudah dimatikan oleh desin/ektan.
Epi%mi!l!$i
Di/teri terdapat di seluruh dunia dan sering terdapat dalam bentuk wabah. %enyakit
ini terutama menyerang anak umur 1-9 tahun. Di/teri mudah menular dan menyebar melalui
kontak langsung secara droplet. "anyak spesies <orynebacteria dapat diisolasi dari berbagai
tempat seperti tanah, air, darah, dan kulit manusia. )train patogenik dari Corynebacteria
dapat mengin/eksi tanaman, hewan, atau manusia. +amun hanya manusia yang diketahui
sebagai reseroir penting in/eksi penyakit ini. "akteri ini umumnya ditemukan di daerah
beriklim sedang atau di iklim tropis, tetapi &uga dapat ditemukan di bagian lain dunia.
P%#%#tu Pat!$%#ita"
%atogenisitas Corynebacterium diphtheriae mencakup dua /enomena yang berbeda, yaitu
1. nasi åan lokal dari tenggorokan, yang membutuhkan kolonisasi dan proli/erasi
bakteri berikutnya. )edikit yang diketahui tentang mekanisme kepatuhan terhadap di/teri C.
diphtheriae tapi bakteri menghasilkan beberapa &enis pili. Toksin di/teri &uga mungkin terlibat
dalam kolonisasi tenggorokan.
0. Toigenesis: produksi toksin bakteri. Toksin di/teri menyebabkan kematian sel eukariotik
dan åan oleh inhibisi sintesis protein dalam sel. (eskipun toksin bertanggung &awab atas
ge&ala-ge&ala penyakit mematikan, irulensi dari C. diphtheriae tidak dapat dikaitkan dengan
toigenesis sa&a, se&ak /ase inasi/ mendahului toigenesis, sudah mulai tampak perbedaan.
+amun, belum dipastikan bahwa toksin di/teri memainkan peran penting dalam proses
pen&a&ahan karena e/ek &angka pendek di lokasi kolonisasi.
Pat!$%#%"i"
?rganisme ini menghasilkan toksin yang menghambat sintesis protein seluler dan
bertanggung &awab atas kerusakan åan lokal dan pembentukan membran. Toksin yang
dihasilkan di lokasi membran diserap ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke åan
tubuh. Toksin yang bertanggung &awab atas komplikasi utama dari miokarditis dan neuritis
dan &uga dapat menyebabkan rendahnya ¨ah trombosit AtrombositopeniaB dan protein
dalam urin AproteinuriaB.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 22/66
%enyakit klinis terkait dengan &enis non-toksin umumnya lebih ringan. )ementara
kasus yang parah &arang dilaporkan, sebenarnya ini mungkin disebabkan oleh strain toksigen
yang tidak terdeteksi karena contoh koloni tidak memadai.
Gam1ara# /li#i"
(asa inkubasi di/teri adalah 0-6 hari A&angkauan, 1-1 hariB. Cntuk tu&uan klinis, akan
lebih mudah untuk mengklasi/ikasikan di/teri men&adi beberapa mani/estasi, tergantung pada
tempat penyakit.
1B nterior nasal di/teri : "iasanya ditandai dengan keluarnya cairan hidung mukopurulen
Aberisi baik lendir dan nanahB yang mungkin darah men&adi kebiruan. %enyakit ini cukup
ringan karena penyerapan sistemik toksin di lokasi ini, dan dapat diakhiri dengan cepat oleh
antitoksin dan terapi antibiotik.
0B %haryngeal dan di/teri tonsillar : Tempat yang paling umum adalah in/eksi /aring dan tonsil.
wal ge&ala termasuk malaise, sakit tenggorokan, anoreksia, dan demam yang tidak terlalu
tinggi. %asien bisa sembuh &ika toksin diserap. Komplikasi &ika pucat, denyut nadi cepat,
pingsan, koma, dan mungkin mati dalam &angka waktu 7 sampai 1 hari. %asien dengan
penyakit yang parah dapat ditandai ter&adinya edema pada daerah submandibular dan leher
anterior bersama dengan lim/adenopati.
B Di/teri laring : Di/teri laring dapat berupa perpan&angan bentuk /aring. 2e&ala termasuk
demam, suara serak, dan batuk menggonggong. membran dapat menyebabkan obstruksi &alan
napas, koma, dan kematian.
4B Di/teri kulit : Di/teri kulit cukup umum di daerah tropis. n/eksi kulit dapat terlihat oleh ruam
atau ulkus dengan batas tepi dan membran yang &elas. )itus lain keterlibatan termasuk selaput
lendir dari kon&ungtia dan daerah ulo-agina, serta kanal auditori eksternal.
Kebanyakan komplikasi di/teri, termasuk kematian, yang disebabkan oleh pengaruh
toksin terkait dengan perluasan penyakit lokal. Komplikasi yang paling sering adalah
miokarditis di/teri dan neuritis. (iokarditis berupa irama &antung yang tidak normal dan
dapat menyebabkan gagal &antung. @ika miokarditis ter&adi pada bagian awal, sering berakibat
/atal. +euritis paling sering mempengaruhi sara/ motorik. Kelumpuhan dari åan lunak,
otot mata, tungkai, dan kelumpuhan dia/ragma dapat ter&adi pada minggu ketiga atau setelah
minggu kelima penyakit.
Komplikasi lain termasuk otitis media dan insu/isiensi perna/asan karena obstruksi
&alan napas, terutama pada bayi. Tingkat /atalitas kasus keseluruhan untuk di/teri adalah 6E
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 23/66
-1E, dengan tingkat kematian lebih tinggi Ahingga 0EB. +amun, tingkat /atalitas kasus
untuk di/teri telah berubah sangat sedikit selama 6 tahun terakhir.
Dia$#!"i"
Diagnosis klinik di/teri tidak selalu mudah ditegakkan oleh klinikus-klinikus dan
sering ter&adi salah diagnosis. ;al ini ter&adi karena strain C. )iphtheriae baik yang
toksigenik maupun nontoksigenik sulit dibedakan, lagipula spesies Corynebacterium yang
lain pun secara mor/ologik mungkin serupa. Karena itu bila pada pemeriksaan mikroskopik
ditemukan kuman khas di/teri, maka hasil presumti/ adalah: ditemukan kuman-kuman
tersangka di/teri. ;al ini menun&ukkan pentingnya dilakukan diagnosis laboratorium secara
mudah, cepat, dan dengan hasil yang dipercaya untuk membantu klinikus. =alaipun
demikian, diagnosis laboratorium harus dianggap sebagai penun&ang bukan pengganti
diagnosis klinik agar penanganan penyakit dapat cepat dilakukan. ;apusan tenggorok atau
bahan pemeriksaan lainnya harus diambil sebelum pemberian obat antimikroba, dan harus
segera dikirim ke laboratorium.
P%#$!1ata#
ntitok
sin
Di/teri
ntitoksin di/teri diproduksi dari kuda, yang pertama kali
digunakan di merika )erikat pada tahun 191. %engobatan di/teri
dilakukan dengan pemberian antitoksin yang tepat ¨ahnya dan
&uga cepat. ntitoksin dapat diberikan setelah diagnosis presumti/
keluar, tanpa perlu menunggu diagnosis laboratorium. ;al ini
dilakukan karena toksin dapat dengan cepat terikat pada sel
åan yang peka, dan si/atnya irreersibel karena ikatan tidak
dapat dinetralkan kembali. @adi penggunaan antitoksin bertu&uanuntuk mencegah ter&adinya ikatan lebih lan&ut dari toksin dalam sel
åan yang utuh dan akan mencegah perkembangan penyakit.
)elain antitoksin, umumnya diberi %enisilin atau antibiotik lain seperti Tetrasiklin atau
!ritromisin yang bermaksud untuk mencegah in/eksi sekunder AStreptococcusB dan
pengobatan bagi carrier penyakit ini. %engobatan dengan eritromisin secara oral atau melalui
suntikan A4 mg L kg L hari, maksimum, 0 gram L hariB selama 14 hari, atau penisilin prokain
2 harian, intramuskular A. C L hari untuk orang dengan berat 1 kg atau kurang dan
7. C L sehari bagi mereka yang berat lebih dari 1 kgB selama 14 hari.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 24/66
P%#'%$a4a#
%encegahan in/eksi bakteri ini dapat dilakukan dengan men&aga kebersihan diri dan
tidak melakukan kontak langsung dengan pasien terin/eksi. )elain itu, imunisasi akti/ &uga
perlu dilakukan. munisasi pertama dilakukan pada bayi berusia 0- bulan dengan pemberian
0 dosis %T A *lum 'recipitated +o,oid B dikombinasikan dengan toksoid tetanus dan aksin
pertusis. Dosis kedua diberikan pada saat anak akan bersekolah.munisasi pasi/ dilakukan
dengan menggunakan antitoksin berkekuatan 1- unit pada orang tidak kebal yang
sering berhubungan dengan kuman yang irulen, namun penggunaannya harus dibatasai pada
keadaan yang memang sanagt gawat. Tingkat kekebalan seseorang terhadap penyakit di/teri
&uga dapat diketahui dengan melakukan reaksi )chick.
II( 8( Bor%etella pertussis
Kla"i.i/a"i
Kingdom : !ubacterium
$ilum : <occobacillus
Kelas : "acillus
?rdo : <occobacillus
$amili : lcaligenaceae
2enus : "ordetella
)pesies : Bordetella pertussis
%enyakit pertusis atau batuk re&an Awhooping choughB atau batuk seratus hari
merupakan penyakit akut saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk paroksismal. Di
dunia ter&adi sekitar sampai 6 &uta kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada
. kasus Adata dari =;?B. %enyakit ini biasanya ter&adi pada anak berusia di bawah 1
tahun. 9 persen kasus ini ter&adi di negara berkembang dan merupakan penyakit yang
menular.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 25/66
%enyakit ini disebabkan oleh "ordetella pertussis yang untuk pertama kalinya
diasingkan oleh "ordet dan 2engou pada tahun 197. %enyakit-penyakit serupa berhasil
ditemukan kemudian, yaitu yang disebabkan oleh "ordetella parapertussis dan "ordetella
bronchiseptica. )tandarisasi waksin serta penggunaannya secara luas sangat menurunkan
morbiditas dan mortalitas penyakit ini. "akteri ini mengandung beberapa komponen yaitu
Peitusis To&in 'PT() *ilamentous ema++lutinin '*A() A+lutino+en) en%oto,sin) %an
protein lainnya.
M!r.!l!$i a# &i"i!l!$i
"oredetella pertussis berbentuk coccobacillus kecil-kecil, terdapat sendiri-sendiri,
berpasangan, atau membentuk kelompok-kelompok kecil. %ada isolasi primer, bentuk kuman
biasanya uni/orm, tetapi setelah subkultur dapat bersi/at pleomor/ik."entuk koloni pada biakan agar yaitu smooth, cembung, mengkilap, dan tembus cahaya. "entuk-bentuk /ilament
dan batang-batang tebal umum di&umpai. )impai dibentuk tapi hanya dapat dilihat dengan
pewarnaan khusus, dan tidak dengan penggabungan simpai. Kuman ini hidup aerob, tidak
membentuk ;0), indol serta asetilmetilkarbinol. "akteri ini merupakan gram negatie dan
dengan pewarnaan toluidin biru dapat terlihat granula bipolar metakromatik.
%ada "ordetella pertussis ditemukan dua macam toksin yaitu
• !ndotoksin yang si/atnya termostabil dan terdapat dalam dinding sel kuman. )i/at
endotoksin ini mirip dengan si/at endotoksin-endotoksin yang dihasilkan oleh kuman
negatie gram lainnya.
• %rotein yang bersi/at termolabil dan dermonekrotik. Toksin ini dibentuk di dalam
protoplasma dan dapat dilepaskan dari sel dengan &alan memecah sel tersebut atau
dengan &alan ekstraksi memakai +a<l.
"aik endotoksin maupun toksin yang termolabil tersbeut tidak dapat memancing
timbulnya proteksi terhadap in/eksi "ordetella pertussis. %eranan yang pasti daripada kedua
toksin ini dalam pathogenesis pertusis belum diketahui.
"erbeda dengan spesies-spesies ;emophilus, kuman "ordetella dapat tumbuh tanpa
adanya hemin A/actor IB dan koen*im A/actor GB. %embiakan dilakukan pada perbenihan
"ordet-gengou, dimana kuman-kuman ini tumbuh dengan membentuk koloni yang bersi/at
smooth, cembung, mengkilat, dan tembus cahaya. Kuman ini membentuk *ona hemolisis.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 26/66
)i/at-si/at ini dapat ebrubah tergantung lingkungan dimana kuman ini dibiakkan, yang diikuti
oleh perubahan-perubahan si/at antigenic serta irulensinya.
Stru/tur a#ti$%#
%roteksi terhadap in/eksi oleh "ordetella pertussis merupakan respon imunoloik
terhadap antigen Aantigen-antigenB kuman. )i/at antigen protekti/ kuman ini tidak diketahui.
=alaupun demikian, penelitian serologic yang ekstensi/ telah berhasil menemukan antigen-
antigen yang penting. Diketahui adanya antigen permukaan ? yang termostabil pada smooth
strains dan rough strains "ordetella pertussis. ntigen ? ini berupa protein, mudah
diekstraksi dari sel dan terdapat di dalam cairan supernatant biakan kuman.
ntigen-antigen serta /actor-/aktor lainnya seperti ;5T Aheat-labile toinB,
lipopolisakarida AendotoksinB, ;)$ Ahistamine-sensiti*ing /actorB, 5%$ Alymphocytosis-
promoting /actorB, (%$ Amouse-protectie /actorB, hemaglutinin dan agaknya &uga % Aislet-
actiating proteinB adalah sangat erat kaitannya dengan in/eksi, penyakit dan kekebalan.
Epi%mi!l!$i
%enyakit pertusis tersebar di seluruh dunia dan mudah sekali menular. (anusia
merupakan satu-satunya sumber "ordetella pertussis, dan penyebaran penyakit ini hampir
selalu disebabkan oleh orang-orang dengan in/eksi akti/. "anyak kasus ter&adi pada anak-anak di bawah 6 tahun, sebagian besar meninggal pada usia 1 tahun.
P%#ulara#
%ertusis menular melalui droplet batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan
kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak mempunyai kekebalan tubuh, antibiotik dapat
diberikan untuk mengurangi ter&adinya in/eksi bakterial yg mengikuti dan mengurangi
kemungkinan memberatnya penyakit ini Asampai pada stadium catarrhal B sesudah stadium
catarrhal antibiotik tetap diberikan untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, antibiotik &uga
diberikan pada orang yg kontak dengan penderita, diharapkan dengan pemberian seperti ini
akan mengurangi ter&adinya penularan pada orang sehat tersebut.
Pat!$%#%"i"
)etelah menghisap droplet yang terin/eksi, kuman akan berkembang biak di dalam
saluran perna/asan. 2e&ala sakit hampir selalu timbul dalam 1 hari setelah kontak, meskipunmasa inkubasi berariasi antara 6-01 hari. %enyakit ini terbagi dalam stadium.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 27/66
• )tadium prodromal AkataralB berlangsung selama 1-0 minggu. )elama stadium ini,
penderita hanya menun&ukkan ge&ala-ge&ala in/eksi saluran perna/asan bagian atas
yang ringan seerti bersin, keluarnya cairan dari hidung, batuk dan kadang-kadang
kon&ungtiitis. %emeriksaan /isik tidak memberikan hasil yang menentukan. (asa ini
merupakan masa perkebmangbiakan kuman di dalam epitel perna/asan.
• )tadium kedua biasanya berlangsung selama 1-7 minggu dan ditandai dengan
peningkatan batuk paroksismal. )uatu batuk paroksismal yang khas adalah dimana
dalam &angka waktu 16-0 detik ter&adi 6-0 batuk beruntun biasanya diakhiri dengan
keluarnya lenderLmuntah serta tidak ada kesempatan untuk berna/as diantara batuk-
batuk tersebut. Tarikan na/as setelah batuk biasanya menimbulkan bunyi yang keras.
• )tadium ketiga berupa stadium konalessen. "atuk dapat berlangsung sampai
beberapa bulan setelah permulaans akit. "eratnya penyakit berariasi.
)indrom respiratorik ringan yang disebabkan oleh "ordetella pertussis tidak
mungkin dikenal atas dasar klinik sa&a. Kurang lebih 0E in/eksi pertusis diperkirakan
sebagai penyakit-penyakit atipik dan penderita-penderita ini berbahaya bagi orang lain.
Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada
paru, dan in/eksi bakterial yg mengikuti.Dia$#!"i" la1!rat!rium
Diagnosis yang pasti tergantung pada diasingkannya "ordetella pertussis dari
penderita. ;asil isolasi tertinggi diperoleh pada stadium kataral, dan kuman pertusis biasanya
tidak dapat ditemukan lagi setelah 4 minggu pertama sakit. "ahan pemeriksaan berupa
usapan naso/aring penderita atau dengan menampung batuk secara langsung pada
perbenihan. solasi "ordetella pertussis dari bahan klinik sangat bergantung pada transportasi
dan pengolahan bahan tersbeut.
"ila diperlukan lebih dari 0 &am sebelum bahan tersebut sampai di laboratorium,
sebaiknya bahan pemeriksaan tadi ditanam pada perbenihan )tuart Adimodi/ikasikanB.
%enambahan penicillin ,06-,6 unitLml di dalam perbenihan kedua adalah berguna untuk
menghambat pertumbuhan kuman positi/ gram saluran perna/asan, tanpa mengurangi
pertumbuhan kuman pertusis.
)elain reaksi-reaksi biokimiawi, identi/ikasi "ordetella pertussis secara serologic
akan memastikan isolasi tersebut. %ewarnaan antibody /luoresensi A$B telah dipakai untuk
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 28/66
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 29/66
II( ( -e+ionella pneumop!ila
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "acteria
$ilum : %roteobacteria
Kelas : 2amma proteobacteria
?rdo : 5egionellales
$amili : 5egionellaceae
2enus : 5egionella
)pesies : Legionella pneumophila5egionella adalah bakteri tipis, pleomor/ik, ber/lagel dan merupakan bakteri gram
negatie. "akteri yang berasal dari genus legionella ini merupakan bakteri yang
menyebabkan penyakit legionellosis. 5egionellosis adalah suatu penyakit in/eksi bakteri akut
yang bersi/at new emerging disease. )ecara keseluruhan baru dikenal 0 spesies.
"akteri ini pertama kali diidenti/ikasi pada tahun 1987, namun kasus-kasus
sebelumnya telah dikon/irmasikan se&ak tahun 1948. %ertama kali wabah legionellosis ini
ter&adi di %hiladelphia, ) pada tahun 1987 dengan ¨ah kasus mencapai 10 dan dengan
¨ah kematian mencapai 09 orang. Di ndonesia sendiri kasus ini ada di se¨ah tempat
antara lain seperti di "ali A1997B, di Karawaci, Tangerang A1999B dan di se¨ah kota
lainnya.
Kara/t%ri"ti/
5egionella termasuk bakteri gram negatie batang yang tidak meragi D-glukosa, dan
&uga tidak meragi nitrat men&adi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa
karet dan plastic yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 07 mgLl.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 30/66
legionella dapat hidup pada suhu antara 6,8o< S 7o< dan tumbuh subur pada suhu o< S
46o<.
"akteri ini termasuk bakteri aerobic dan tidak mampu menghidrolisis gelatin
ataupun memproduksi urease. "akteri ini &uga termausk bakteri yang non/ermentati/. "akteri
ini &uga tidak berpigmen dan tidak berauto/luoresensi. )elain itu bakteri ini &uga merupakan
en*im yang mengkatalis proses redoks atau bisa &uga disebut sebagai katalase positi/ dan
menghasilkan beta-laktamase.
Epi%mi!l!$i
"akteri ini ditemukan secara alami di alam, biasanya di air. "akteri ini tumbuh subur
di air hangat, seperti di kolam air panas, menara pendingin, atau bagian dari system
pendingin bangunan besar. "akteri ini ditemukan di sungai dan &uga kolam, keran air panas
dan dingin, tangki air panas, dan &uga tanah di lokasi penggalian.
Pat!$%#%"i"
5egionellosis yang disebabkan oleh 5egionella pneumophila bisa men&adi penyakit
perna/asan ringan atau dapat cukup parah untuk dapat menyebabkan kematian. %enyakit ini
bisa men&adi sangat serius dan menyebabkan kematian dari 6E-E kasus yang ada. Dari
1E-4E orang dewasa yang sehat memiliki antibody menun&ukkan paparan sebelumnyaterhadap organism, namun hanya sebagian kecil yang memiliki riwayat pneumonia
sebelumnya.
%ada manusia, legionella pneumophila menyerang dan replikasi di dalam bentuk
makro/ag. nternalisasi dari bakteri dapat ditingkatkan dengan adanya antibody dan system
komplemen namun tidak mutlak diperlukan. Terdapat sebuah pseudopod koil di sekitar
bakteri dalam bentuk /agositosis yang unik. "egitu diinternalisasi, bakteri mengelilingi diri
dalam membrane akuola yang terikat yang tidak bereaksidengan lisosom yang akanmenurunkan bakteri. Dalam kompartemen yang terlindungi ini, bakteri akan berkembang
biak. "akteri menggunakan system sekresi tipe G " yang dikenal sebagai <(LDot untuk
menyuntikkan protein e/ektor ke dalam host. !/ektor ini terlihat dalam meningkatkan
kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dalam sel inang. Tingkat bertahan hidup
ditingkatkan oleh protein e/ektor Ank proteinB karena mereka mengganggu /usi dari
legionella yang mengandung akuola dengan degradasi inang endosom
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 31/66
P%#ulara#
%enyakit ini tampaknya menyebar melalui udara dari tanah atau sumber air. )emua
penelitian hingga saat ini telah menun&ukkan bahwa penularan dari orang ke orang tidak
ter&adi. ?rang dari segala usia dapat terkena penyakit ini. +amun yang biasanya terkena
adalah orang-orang dengan usia lan&ut A diatas 76 tahunB ataupun orang-orang dengan system
imun yang lemah terhadap penyakit. Terkadang perokok, orang-orang yang mengalami
penyakit paru yang kronis Amisal em/isemaB, dan orang-orang yang menggunakan obat
penekan system kekebalan Amisal setelah operasi transplantasiB &uga mempunyai resiko lebih
tinggi terkena penyakit ini. %enyakit ini &arang ter&adi pada orang yang sehat.
=abah ini ter&adi ketika dua atau lebih orang men&adi sakit di tempat yang sama
pada waktu yang sama, seperti pasien di rumah sakit terkena penyakit ini. "angunan 3umah
)akit memiliki sistem air yang kompleks, dan banyak orang di rumah sakit telah memiliki
penyakit yang meningkatkan resiko mereka untuk in/eksi legionella.
%enularan pada manusia antara lain melalui aerosol di udara, atau minum air yang
mengandung 5egionella. )elain itu dapat pula ter&adi melalui aspirasi air yang
terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan perna/asan atau melalui pengompresan
luka dengan air yang terkontaminasi. <ontoh lain adalah dengan menghirup uap dari sauna di
spa atau hotel yang tidak dibersihkan secara seksama dengan desin/ektan.
G%:ala
(asa inkubasi penyakit ini berkisar antara 1 sampai 1 hari, namun biasanya
berkisar antara 6 sampai 7 hari. %enyakit ini dapat memiliki ge&ala seperti bentuk lain dari
pneumonia sehingga sulit untuk mendiagnosis pada awalnya. Tanda-tanda penyakit ini bisa
mencakup demam tinggi, menggigil dan batuk. "ahkan pada beberapa orang ada yang
menderita nyeri otot dan sakit kepala.
n/eksi ringan yang disebabkan oleh se&enis bakteri legionella disebut 'ontiac e"er .
2e&ala Demam %ontiac biasanya berlangsung selama 0 sampai 6 hari dan bisa &uga
menyertakan demam, sakit kepala, dan nyeri otot, namun tidak ada pneumonia. 2e&ala pergi
sendiri tanpa pengobatan dan tanpa menyebabkan masalah lebih lan&ut.
Dia$#!"i"
5egionellosis sering menyebabkan ge&ala yang mirip dengan yang disebabkan oleh
organisme lain, termasuk &enis irus in/luen*a dan bakteri pneumonia lainnya. )elain itu tes
laboratorium khusus diperlukan untuk mengkon/irmasi diagnosis tidak selalu diminta.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 32/66
Diagnosis tergantung pada tes laboratorium yang sangat khusus yang melibatkan dahak
pasien atau mendeteksi organism dalam urin. Tes laboratorium rutin tidak akan
mengidenti/ikasi bakteri 5egionella.
)edangkan sera AserumB telah digunakan baik untuk studi aglutinasi serta untuk
mendeteksi langsung dari bakteri dalam åan dengan menggunakan antibody /luorescent-
labelled. ntibody spesi/ik pada pasien &uga dapat ditentukan dengan u&i antibody /luoresen
tidak langsung. !5) dan ter mikroaglutinasi &uga telah berhasil ditetapkan.
P%#'%$a4a# a# P%#$!1ata#
%engobatan legionellosis dengan menggunakan antibiotic seperti eritromisin,
leauin atau a*itromisin bisa dikatakan cukup e/ekti/ dalam menangani penyakit ini.
)edangkan makrolid Aa*itromisinB atau /luorouinolones Amoi/loacinB merupakan
pengobatan standar untuk pneumonia legionella pada manusia
%encegahan perkembangan bakteri legionella bisa dilakukan dengan cara minimal
seminggu sekali dilakukan pemeriksaan penampungan air terhadap kerusakan /isik, bau dan
*at organic serta keberadaan serbuk-serbuk yang mengandung legionella.
BAB III
PENUTUP
III(( KESIMPULAN
)ingkatnya, materi pembela&aran pada bakteri yang memasuki tubuh melalui saluran
perna/asan ini merupakan materi dasar yang wa&ib untuk dipela&ari dan dipahami secara
mendalam. (ateri yang secara umum mencakup Streptococcus! Haemophilus influenza!
Mycobacterium tuberculosis! Bardetela pertussis! Streptococcus pneumoniae!
Corynebacterium dipththeriae! Mycoplasma pneumonia! Legionella pneumophila merupakan
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 33/66
bakteri yang dpaat menyebabkan penyakit pada saluran perna/asan. (ateri-materi dasar
dalam pela&aran mikrobiologi ini berguna untuk mempela&ari materi selan&utnya yang tentu
sa&a lebih rumit. Dalam makalah ini materi duraikan secara singkat agar para pembaca lebih
mudah memahaminya.
III(2( SARAN
Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para pembaca
dapat memahami materi bakteri yang memasuki tubuh melalui saluran perna/asan ini dengan
mudah. )aran dari penyusun agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam
makalah ini dengan baik, kemudian pembaca dapat mengetahui cara pencegahan dari
penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang memasuki saluran perna/asan dan mengetahui
cara mengobatinya.
DA&TAR PUSTAKA
5ay, "ibiana. =, dan ;astowo )ugoyo 1990. M#/(B#(L(0# . @akarta : <G 3a&awali.
=heller dan Golk. 199. Mi$robiologi )asar 1disi elima 2ilid 3. @akarta : %.T. 2elora
ksara %ratama
MAKALAH MIKROBIOLOGI BAKTERI
PATOGEN PADA SALURAN
PERNAPASAN
Jumat, 29 April 20
p!"ti#$ p%rtama
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 34/66
alhamdulillah .
akhirnya saya mempunyai blog di blogspot. walaupun ada sedikit masalah tentang koneksi
internet saya yang putu-putus.
Tapi saya tidak putus asa, saya mencoba terus sampai bisa.
akhirnya saya bisa membuat blog.
Diposkan oleh eko di 19.49 Tidak ada komentar:
Kirimkan ni lewat !mail"logThis#"erbagi ke Twitter"erbagi ke $acebook"agikan ke
%interest
MAKALAH MIKROBIOLOGI BAKTERI PATOGEN PADA SALURAN
PERNAPASAN
KATA PENGANTAR
%u&i dan syukur kami pan&atkan ke hadirat Tuhan 'ang (aha !sa, )ang %encipta alam
semesta, manusia, dan kehidupan beserta segala isinya, karena berkat pimpinan, bimbingan,
bantuan, i*in serta bimbingan-+ya kami dapat menyelesaikan makalah dengan &udul "akteri
%atogen %ada )aluran %ernapasan ini tepat pada waktunya.
%ada kesempatan ini, %enulis &uga ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada bu +daru )etyaningrum. ). $arm,. pt selaku dosen mata kuliah
(ikrobiologi atas bimbingannya.
Topik pada makalah ini adalah bakteri patogen, khususnya mengarah pada
pembahasan mengenai bakteri penyebab in/eksi pada saluran pernapasan. Kami
mengumpulkan data-data dari berbagai sumber seperti buku, internet, maupun orang-orang
yang memiliki kemampuan lebih mendalam mengenai topik yang kami bahas.
)emoga makalah ini dapat berman/aat dan dapat memberikan wawasan yang lebih
luas kepada pembaca. %enulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu %enulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
para pembaca demi peningkatan kualitas makalah.
'ogyakarta, 0 pril 011
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 35/66
!ko )aputro
DA&TAR ISI
KT %!+2+T3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1D$T3 ) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0
")T3K . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
"" . %endahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
.1. 5atar "elakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .6
.0. 3umusan (asalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... 6
.. Tu&uan %enelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
.4. (etode %enulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
.6. )istematika %enulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6
"" . %embahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7
.1. Streptococcus . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .7
.0. Mycobacterium tuberculosis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
.. Streptococcus pneumoniae . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .14
.4. Haemophilus influenza . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . 17
.6. Mycoplasma pneumoniae .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .19
.7. Corynebacterium diphtheriae . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .0
.8. Bordetella pertussis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . . . . . .. . . 0
.. Legionella pneumophila . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .4
"" . %enutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . . . .
.1. Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..
.0. )aran . . . . .. ... . . . .. .. .. .. . .. . . . . . . . . .. .. . . . . . . .. . . . . . . . .
Da/tar %ustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .9
ABSTRAK
)aluran perna/asan adalah pintu gerbang utama, tempat bakteri mungkin memasuki
tubuh. Dalam makalah ini tekanan diletakkan pada mikroorganisme yang menginansi
dengan melalui saluran perna/asan serta penyakit yang ditimbulkannya.
)atu pen&elasan tentang bagaimana saluran perna/asan bawah tetap bebas dari
mikroorganisme berpusat pada pelapisan salurannya, dengan silianya dan sel-sel yangmenyekresi lendir. Ker&a sekresi lendir dan gerakan silia yang terkombinasi cenderung
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 36/66
menghasilkan eskalator mukosilia yang dengan e/ekti/ membuang setiap bakteri atau
partikel lain yang mungkin telah memperoleh &alan sampai saluran perna/asan bawah.
;al lain yang perlu diperhatikan pula ialah bahwa dalam makalah ini tekanan
diletakkan pada mikroorganisme yang masuk terutama melalui saluran perna/asan . beberapa
di antara organisme ini mungkin mempunyai pintu gerbang masuk lainnya &uga. (asih ada
organisme lain yang kadang-kadang memasuki tubuh dan menimbulkan penyakit melaluisaluran perna/asan yang tidak tercakup dalam makalah ini karena langkahnya sebagai
penyebab penyakit.
Kata Ku#'i : )treptococcus, ;aemophilus in/luen*a, (ycobacterium tuberculosis, "ardetela
pertussis, )treptococcus pneumoniae, <orynebacterium dipththeriae, (ycoplasma
pneumonia, 5egionella pneumophila
BAB I
PENDAHULUAN
I( ( LATAR BELAKANG
"ernapas adalah sebuah proses yang dilakukan oleh sebagian besar mahluk hidup di
muka bumi ini. Dalam prosesnya, bernapas &uga memerlukan suatu sistem yang kita kenal
sebagai sistem pernapasan. Di dalam sistem pernapasan, kita memiliki apa yang disebut
sebagai saluran pernapasan. )aluran pernapasan merupakan sebuah saluran yang berawal dari
hidung ataupun mulut dan berakhir di paru-paru.
)aluran pernapasan kita terdiri dari saluran hidung /aring laring trakea
bronkus bronkiolus aleolus. )aluran pernapasan ini bisa dibagi men&adi dua yaitu
saluran pernapasan atas dan &uga saluran pernapasan bawah. )aluran pernapasan atas dimulai
dari saluran hidung hingga /aring. =alaupun mempunyai sistem pertahanan tersendiri pada
saluran pernapasan, namun saluran pernapasan ini &uga rentan terhadap berbagai macam
penyakit, misalnya sa&a yang sering kita kenal sebagai in/eksi saluran pernapasan.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 37/66
%enyebab in/eksi ini bisa bermacam-macam dan salah satunya adalah bakteri. da
berbagai macam bakteri yang bisa menyebabkan in/eksi pada saluran pernapasan. "akteri-
bakteri ini bisa menular melalui berbagai cara seperti melalui udara, droplet, air, dan lain-lain.
Terdapat beberapa bakteri penyebab in/eksi saluran pernapasan, diantaranya Streptococcus,
Mycobacterium tuberculosis, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza,
Corynebacterium diphtheriae, Mycoplasma pneumonia, Bordetella pertussis, dan Legionella
pneumophila.
I( 2( RUMUSAN MASALAH
Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap beberapa &enis bakteri patogen yang
dapat menyebabkan in/eksi pada saluran pernapasan.
I( )( TUJUAN PENULISAN
%enulisan makalah ini bertu&uan untuk memberikan in/ormasi ilmiah kepada sesama
mahasiswa /armasi khususnya dan masyarakat secara umum tentang &enis-&enis bakteri
penyebab in/eksi saluran pernapasan. )elain itu &uga diharapkan adanya pengembangan untuk
pengobatan penyakit berdasarkan in/ormasi yang terdapat dalam makalah.
I( *( METODE PENULISAN
(etode penulisan yang digunakan dalam menyusun makalah ini adalah metode
pustaka dan studi literatur. Dengan metode ini, penulis mencari dan mengumpulkan in/ormasi
penting yang sesuai dengan topik penulisan dari berbagai sumber seperti beberapa buku,
artikel dan website atau situs-situs internet yang terkait.
I( +( SISTEMATIKA PENULISAN
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 38/66
)istematika penulisan makalah ini terdiri dari tiga bab, yaitu "ab : %endahuluan,
terdiri atas 5atar "elakang, 3umusan (asalah, Tu&uan %enulisan, (etode %enulisan, dan
)istematika %enulisan. "ab : %embahasan, serta "ab : %enutup, yang terdiri atas
Kesimpulan dan )aran.
BAB II
PEMBAHASAN
II( ( STREPTOKOKUS
)treptokokus adalah patogen penting karena banyak in/eksi hebat yang disebabkannya
dan karena komplikasi yang mungkin ter&adi setelah sembuh dari in/eksi akut itu. Komplikasi
yang ter&adi setelah in/eksi streptokokus meliputi demam reumatik dan glomerulone/ritis
akut.
iri-'iri Utama
(ikroba bersi/at 2ram-positi/, bentuk kokus dengan penataan tunggal, berpasangan
atau berantai. 5a*imnya bersi/at /akultati/ anaerob, katalase-negati/ dan /ermentati/.
(ikroba ini banyak ditemukan di alam dan &uga sebagai mikroba komensal pada
hewan. Streptococcus yang bersi/at patogen dapat ditemukan pada kulit, mukosa mebran,
traktus genitalis dan saluran pencernaan.
Si.at Bia/a#
"eberapa galur Streptococcus hanya dapat tumbuh dalam keadaan anaerobik.Kelompok ini agak berbeda dengan Streptococcus lainnya yang la*imnya bersi/at anaerobik
oleh karena tidak dapat mensintesis senyawa heme. Kelompok Streptococcus anaerobik ini
tidak dapat mensintesis sitokromdan dengan demikian tidak dapat melakukan /os/orilasi
oksidati/ yang ditengahi oleh sitokrom-!T). "erdasarkan si/at ini, maka untuk mengisolasi
Streptococcus seringkali ditambahkan inhibitor sitokrom yaitu Na-azide.
H%m!li"i"
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 39/66
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 40/66
. ;emolisin
)treptolisin ? dan ) adalah penyebab beta-hemolisis. ntibodi terhadap streptolisin ?
merupakan petun&uk yang baik terhadap adanya in/eksi di masa lampau.
4. )treptokinase
(enyebabkan lisis dari gumpalan /ibrin.
6. )treptodornase
Deoksiribonuklease yang menyebabkan si/at kental D+ berkurang. "ila Streptococcus
mengandung en*im ini maka nanahnya akan bersi/at encer.
7. ;ialuronidase
Keterkaitan antara produksi en*im ini dengan irulensi terlihat pada in/eksi oleh S. cellulitis.
8. Toksin eritrogenik
(enyebabkan rash pada scarlet /eer. ;anya dihasilkan oleh galuur yang bersi/at lisogenik.
I#.%/"i Str%pt!/!/u" H%m!liti" K%l!mp!/ A
( Sa/it t%#$$!r!/a# "tr%pt!/!/u"
)i/at-si/at klinis in/eksi streptokokus bermacam-macam. Tipe yang paling sering adalah
in/eksi amandel dan /aring. %ada anak-anak khususnya, sakit tenggorokan mungkin akut.
)elaput lender biasanya merah dan membengkak, mengeluarkan nanah. Kelen&ar lim/a leher
mungkin membesar dan suhu biasanya tinggi. @umlah sel darah putih meningkat. (asa
inkubasi berariasi dari 1 sampai hari. !pidemic penyakit ini biasanya sebagai akibat
kontak dengan orang yang terin/eksi atau pembawa yang sehat. )tudi epidemiologi
menunu&ukan bahwa biasanya anak sekolah yang membawa in/eksi ini ke rumah dan
menyebabkannya dalam keluarga.
2( Imp%ti$!
mpetigo A&uga disebut pioderma streptokokusB adalah in/eksi kulit yang ter&adi paling sering
pada anak-anak muda, terutama yang hidup dalam tara/ sosioekonomi rendah yang padat.
mpetigo streptokokus diciri dengan ter&adinya lepuh kecil pada kulit yang kemudian
membentuk kerak tipis berwarna kuning. 5uka itu tidak sakit dan kesembuhan ter&adi tanpa
bekas.
)( D%mam S/arl%t
Demam skarlet mungkin disebabkan oleh tipe streptokokus kelompok apa sa&a, yang dapat
menyekresi salah satu toksin eritrogen. Terdapat tiga tipe berbeda dari toksin ini yang &uga
disebut eksotoksin pirogen streptokokus yang masing-masing akan menyebabkan gatal kulit.
Terdapat cukup data yang menyarankan bahwa gatal yang sebenarnya adalah akibat reaksi
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 41/66
hipersensitiitas terhadap toksin. @adi, demam skarlet adalah in/eksi streptokokus Amisalnya
sakit tengggorokanB yang di dalamnya terlibat galur yang memproduksi toksin eritirogen.
Kini diketahui bahwa seperti banyak bakteri yang memproduksi eksotoksin, streptokokus
yang memproduksi toksin eritrogen bersi/at melisogen dan produksi toksin adalah hasil
lisogenisitasnya atau konersi lisogen. )treptokokus sendiri biasanya terbatas pada
tenggorokan dan naso/aring, tetapi pada beberapa hal organisme ini mungkin menginasi
darah untuk menyebabkan in/eksi streptokokus darah. )etelah mulainya sakit tenggorokan,
biasanya gatal kulit demam skarlet muncul dalam 0 hari.
*( I#.%/"i "tr%pt!/!/u" /%l!mp!/ A lai#
%uerperal sepsis Ain/eksi kelahiranB adalah in/eksi uterus yang telah meminta banyak korban
&iwa wanita setelah kelahiran. Cntungnya, teknik asepsis telah mengeliminasi banyak in/eksi
tipe ini di +egara ma&u. )treptokokus mungkin &uga tersebar ke rongga hidung dan telinga
tengah.
K!mpli/a"i N!#"upurati. Lam1at
( D%mam r%umati/
Demam reumatik ter&adi pada se¨ah kecil persentase in/eksi streptokokus kelompok
hemolitis , yang tidak diobati. Kesembuhan dari demam reumatik ter&adi tanpa kerusakan
permanen pada persendian, tetapi keterlibatan &antung adalah bagian terpenting penyakit ini,
karena dalam organ inilah kerusakan permanen mungkin ter&adi. (ekanisme yang digunakan
streptokokus untuk menimbulkan demam reumatik masih belum &elas, tetapi banyak bukti
ke&adian menun&ukan bahwa demam reumatik adalah akibat reaksi imunologi.
0. Gl!m%rul!#%.riti"
2lomerulone/ritislebih &arang sebagai akibat in/eksi streptokokus daripada demam reumatik.
2lomerulone/ritis diperkirakan sebagai penyakit autoimun yang di dalamnya streptokokus itu
memiliki atau menyintesis antigen yang bereaksi silang dengan membran dasar glomerulus
gin&al atau streptokokus menyimpan kompleks antigen-antibodi pada membran dasar.
P%#$!1ata# i#.%/"i /%l!mp!/ A
%enisilin masih merupakan antibiotika pilihan tetapi kebanyakan, para pakar
menyetu&ui bahwa tara/ penisilin tarapeutik harus dipertahankan untuk selama paling sedikit
sampai 1 hari untuk men&amin pemberantasan organisme seluruhnya. Terapi antibiotika
yang intensi/ hanya menolong sedikit untuk memperpendek &alannya in/eksi tenggorokan
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 42/66
II( 2( MYCOBACTERIUM
iri Utama M3'!1a't%ria(ikroba yang termasuk kelompok ini bersi/at tahan asam, berbentuk batang halus,
tidak bergerak, tidak membentuk spora dan bersi/at aerobic. %enguraian karbohidrat
dilaksanakan melalui proses oksidasi.
K!mp!#%# M3'!1a't%ria
(ikroba ini tidak menghasilkan eksotoksin. Kandungan lipidnya sangat tinggi A0-
4E dari berat keringB bahan ini diduga sebagai penyebab resistensi pertahanan humoral,
desin/ektans, larutan asam dan basa.
Dinding sel yang tebal dari mycobacterium kaya akan asam mikolat dan asam lemak
lainnya, sehingga menyebabkan mikroba ini bersi/at hidro/obik dan bersi/at impermeable
terhadap *at warna.
5ipida yang terdapat pada mycobacterium ialah :
1. sam (ikolat
0. 5lin D
. (ikosida
4. 2likolipida
M%/a#i"m% I#.%/"i Mycobacterium tuberculosis
(ikroba dikeluarkan melalui sputum dan saluran perna/asan. n/eksi ter&adi melalui
muntahan atau saluran perna/asan. 5esion utama ter&adi pada paru-paru dan lim/oglandula.
B%1%rapa &a/t!r 3a#$ M%mp%#$aru4i I#.%/"i Tu1%r/ul!"i"
1. Kepadatan ¨ah hewan dalam satu kandang.
0. $aktor genetic
. Kekebalan alami dan kekebalan perolehan
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 43/66
Gam1ar( P%#3%1ara# tu1%r'ul!"i"
Pat!$%#%"i"
(ani/estasi penyakit tergantung pada masuknya mikroba. @ika ter&adi melalui
inhalasi, maka paru-paru dan lim/oglandula tracheobronchial yang terserang. @ika melalui
ingesti, maka &alur in/eksi ter&adi melalui lim/oglandula mesenterium, dinding usus dan hati
melalui sistem portal. (ikroba dari lim/oglandula dapat mencapai duktus thorasikus melalui
in/eksi umum. ;ipersensitiitas dan kekebalan seluler digertak disertai dengan penghambatan
perkembangbiakan dan penyebaran mikroba. Delayed hypersensitiity yang disebabkan
¨ah antigen yang banyak menyebabkan kerusakan åan. %ada umumnya lokus in/eksi
bersi/at mikroskopik dan dapat menghilang dengan sendirinya. +amun, beberapa
mikroorganisme dapat bertahan sehingga mengakibatkan tuberkel yang bersi/at karakteristik.
Pat!$%#ita" Mycobacterium tuberculosis
(ikroba ini dapat mengin/eksi manusia, primata dan kera. %rimata dan kera dapat
ditulari oleh manusia. Ternak disensitisasi oleh manusia. %ada babi in/eksi ter&adi melalui sisa
makanan tercemar, ge&ala terlihat pada lim/oglandula di daerah kepala. yam &arang
terin/eksi. n&ing dan kucing dapat terin/eksi. ;ewan percobaan, marmot bersi/at peka
terhadap in/eksi (. tuberculosis.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 44/66
ara P%m%ri/"aa#
%erlakuan pada bahan terduga harus hati-hati karena kemungkinan penularan.
%emeriksaan langsung pada bahan tersangka dilakukan dengan pewarnaan tahan-asam.
I"!la"i
Diagnosis tuberkulosis sering kali didasarkan pada ditemukannya mikroba tahan-asam
di lesion yang bersi/at karakteristik. "ila bahan terduga berupa nodula, maka digunakan
mortar dengan pasir halus dan steril. %ada gerusan ditambahkan 1 ml 4E +a?; yang
mengandung merah /enol, kemudian pusingkan. )edimen dinetralisasikan dengan ;<l 0+
selama paling lama menit. )edimen ini kemudian diinokulasikan ke medium
5?ewenstein-&ensen dan diinkubasikan pada 8F< selama 7- minggu.
I%#ti.i/a"i
denti/ikasi didasarkan pada si/at biakan, pertumbuhan dan ciri biokimia. %eneguhan
biasanya dilakukan di laboratorium ru&ukan.
Si.at Bia/a#
Koloni terlihat kering, berbutir, dan subur. %ermukaan koloni terlihat kasar dan
bewarna kuning. %ertumbuhan pada media padat dengan suhu inkubasi 8F< terlihat setelah 0
minggu.
R%"i"t%#"i
%ada umumnya mycobacteria bersi/at resisten terhadap berbagai /aktor /isik dan
desin/ektan kimia. 3esisten ini disebabkan oleh kandungan lipida dalam dinding sel. "ahan
yang mengandung tuberkulosis tetap hidup dalam karkas yang membusuk dan tanah lembab
selam 1-4 tahun. Dalam tin&a sapi yang kering mikroba ini dapat bertahan selam 16 hari.
%embekuan tidak mempengaruhi daya hidup mikroba. Kekeringan mempengaruhi daya hidup
mikroba bila dilakukan bersamaan dengan sinar matahari. (ikroba ini resisten terhadap asam
dan basa, namun /enol A6EB, lisol AEB, dan kresol berdya ker&a sedang.
P%#$!1ata#
%enggunaan obat mungkin tidak dapat diterapkan pada hewan. ?bat yang paling
ampuh dalam pengobatan tuberculosis adalah isonia*id. ?bat ini digunakan bersama para-
aminosalisilat atau ethambutol dan kadangkala bersama dengan streptomycin merupakan
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 45/66
triple therapy. %engobatan dapat diberikan selam tahun, namun untuk streptomycin
pengobatan dilakukan untuk beberapa bulan sa&a.
"eberapa galur dapat men&adi resisten terhadap streptomycin dan gangguan terhadap
syara/ pendengaran dapat ter&adi. )elain itu terdapat pula galur yang resisten terhadap
isonia*id. 3i/ampin &uga merupakan obat man&ur dan dapat digabung dengan ionia*id.
%enggabungan kedua obat ini sering diberikan pada hewan penderita di kebun binatang.
P%#'%$a4a#
Di lapangan, diagnosis dilakukan dengan u&i tuberkulin yang didasarkan pada
Delayed-hypersensitiity. "eberapa macam tuberculin dapat digunakan, semuanya
mengandung protein mycobacterium yang menyebabkan hewan terin/eksi men&adi
hipersensiti/ . ?ld Tuberculin menurut Koch merupakan /iltrat dari biakan (. tuberculosis
yang berumur minggu.
K%/%1ala#
(eskipun antibody diproduksikan dalam tuberkulosis, imunitas terutama disebabkan
A<ell (ediated mmunityB <(. Gaksin yang terutama digunakan ialah aksin "<2 yang
merupakan (. bois yang hidup dan diatenuasikan dengan menumbuhkannya pada biakan
kentang-gliserin empedu dengan pemindahan berulang kali. Gaksin ini digunakan untuk
pencegahan penyakit pada pedet.
;ipersensitiitas terhadap tuberkulin menun&ukan resistensi terhadap tuberkulin.
3eaksi ini terkadang bersi/at negati/ bila tingkat in/eksinya parah ataupun bila terdapat
kelemahan tedapat pada <(.
II( )( Streptococcus pneumoniae 5P#%um!/!/u"6
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "akteri
$ilum : $rimicutes
Kelas : <occi
?rdo : 5actobacillales
$amili : )treptococcaceae2enus : )treptococcus
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 46/66
)pesies : Streptococcus pneumoniae
%ada tahun 11, 2eorge )ternberg dan 5ouis %asteur menemukan bakteri ini dalam
salia manusia di tempat yang terpisah. =alaupun mereka dapat membuat septikemia dengan
menyuntikkan kuman ini pada kelinci, namun mereka tidak menghubungkannya dengan
penyakit pneunomia. Kemudian pada tahun 17 diketahui bahwa kuman ini dapat
menyebabkan pneumonia lobaris, oleh $runkel dan =eischselbaum di tempat yang terpisah
&uga.
K!l!#i Kuma# a# Si.at Bia/a
Kuman ini merupakan positi/ 2ram berbentuk diplokokus dan seperti lanset. +amun
pada perbenihan tua dapat nampak sebagai negati/ 2ram, tidak membentuk spora, tidak
bergerak Atidak ber/lagelB. S. pneunomiae adalah anaerob /akultati/, larut dalam empedu dan
merupakan al/a hemolitis. )elubungnya terutama dibuat oleh &enis yang irulen.
S. pneunomiae tumbuh pada p; normal, yaitu 8,7-8,, dan &arang terlihat tumbuh
pada suhu di bawah 06°< dan di atas 41°<, melainkan tumbuh dengan suhu optimum 8,6°<.
2lukosa dan gliserin meningkatkan perkembangbiakannya, tapi bertambahnya pembentukan
asam laktat dapat menghambat dan membunuhnya, kecuali &ika ditambahkan kalsium
karbonat 1E untuk menetralkannya. Dalam lempeng agar darah sesudah pengeraman selama
4 &am akan terbentuk koloni yang bulat kecil dan dikelilingi *ona kehi&au-hi&auan identik
dengan *ona yang dibentuk oleh Streptococcus "iridans. %erbedaan antara S. pneumoniae
dengan S. "iridans tersebut adalah si/at S. "iridans yang lisis dalam larutan empedu 1E
AotolisisB atau natrium desoksikholat 0E dalam waktu 6-1 menit. %neumokokus dapat
dibedakan dengan kokus lainnya, sebab kuman ini dihambat pertumbuhannya oleh optokhin.
%neumokokus tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. %enyimpanan bakteri ini
adalah baik &ika dalam keadaan lio/il. Kuman ini lebih mudah mati dengan /enol, ;g<l0,
kalium permanganat dan antiseptikum lainnya daripada (ikrokokus dan )treptokokus lain.
%neumokokus &uga rentan terhadap sabun, empedu, natrium oleat, *at warna dan deriat
kuinin. )ul/adia*in &uga dapat menghambatnya, namun sering ter&adi resistensi sesudah
beberapa hari.
Ma#i.%"ta"i Kli#i"
n/eksinya pada manusia yang khas ialah menyebabkan penyakit pneumonia lobaris.
%enyakit lain yang disebabkannya &uga adalah sinusitis, otitis media, osteomielitis, artritis,
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 47/66
peritonitis, ulserasi kornea, dan meningitis. %neumonia lobaris dapat menyebabkan
komplikasi berupa septikemia, empiema, endokarditis, perikarditis, meningitis dan artritis.
Pat!l!$i
ngka kematian pada pneumonia tergantung pada ras, seks, umur dan keadaan umum
penderita, tipe kumannya, luasnya bagian paru-paru yang terkena, ada tidaknya septikemia,
ada tidaknya komplikasi, pemberian terapi spesi/ik, dan /aktor-/aktor lainnya.
P%#$!1ata#
%enisilin merupakan obat yang sangat e/ekti/. 'ang berbahaya bila ter&adi in/eksi
sekunder oleh )ta/ilokokus yang resisten terhadap penisilin dan antibiotika lainnya. Dosis
yang lebih tinggi diperlukan untuk mengobati meningitis agar dapat mencapai selaput otak.
+amun, akhir-akhir ini pneumokokus sudah resisten terhadap banyak preparat antibiotika,
misalnya tetrasiklin, eritromisin, dan linkonmisin. %eningkatan resistensi terhadap penisilin
&uga terlihat pada %neumokokus yang diisolasi dari +ew 2uinea.
II( * . aemop!ilus in"luen#ae
Kla"i.i/a"i
Diisi : "akteri
Kelas : )chi*omicetes
?rdo : !ubacteriales
$amili : ;aemophilunaceae
2enus : ;aemophilus
)pesies : Haemophilus influenzae
"akteri H. influenzae pertama kali ditemukan oleh 3ichard %/ei//er A190B ketika
sedang ter&adi wabah in/luen*a. H. influenzae disalah artikan sebagai penyebab in/luen*a
sampai tahun 19, ketika etiologi irus /lu men&adi &elas.
K!l!#i Kuma# a# Si.at Bia/a#
H. influenzae mempunyai ukuran A1 Hm I . HmB. "akteri ini berbentuk
cocobacillus negati/ 2ram dan merupakan anaerob /akultati/. %ada 19, bakteri ini dibagi
men&adi 0 &enis, yaitu koloni 3 yang dibentuk oleh kuman-kuman tak bersimpai A+T;iB dan
koloni ) yang dibentuk oleh kuman-kuman bersimpai.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 48/66
Kuman-kuman koloni ) dianggap irulen dan secara serologik dibagi dalam 7 tipe
berdasarkan simpainya: a,b,c,d,e, dan /. %enyelidikan-penyelidikan menun&ukkan bahwa H.
influenzae tak bersimpai AroughB biasa diasosiasikan dengan penyakit saluran perna/asan
kronik, terutama pada orang dewasa. )edangkan H. influenzae bersimpai merupakan
penyebab penyakit-penyakit inasi/ seperti meningtis, piartrosis, sellulitis, pneumonia,
perikarditis, dan epiglotitis akut. )alah satu &enis dari kuman bersimpai ini adalah H.
influenzae tipe b A;ibB, yang merupakan penyebab sebagian besar penyakit inasi/, termasuk
penyakit pneunomia dan meningitis bakterial akut pada bayi dan anak-anak.
)esuai dengan namanya, H. influenzae membutuhkan /aktor-/aktor pertumbuhan yang
terdapat di dalam darah yang dilepaskan ketika sel darah merah mengalami lisis
AhaemoJdarah, philosJmenyukaiB. $aktor-/aktor tersebut adalah /aktor I AheminB, suatu
deriat haemoglobin yang termostabil, dan /aktor G Anicotinamide-adenine-dinucleotideB
yang termolabil. )pesies ini memerlukan salah satu atau kedua /aktor pertumbuhan tersebut.
H. influenzae sangat peka terhadap disin/ektan dan kekeringan. Kuman ini tumbuh
optimum pada suhu 8°< dan p; 8,4-8, dalam suasana <?0 1E. Kuman ini &uga tumbuh
subur sebagai satelit )ta/ilokokus karena )ta/ilokokus menghasilkan /aktor G.
P%#3%1%ra#
n/eksi oleh H. influenzae ter&adi setelah mengisap droplet yang berasal dari
penderita baru sembuh, atau carrier , yang biasanya menyebar secara langsung saat bersin
atau batuk. H. influenzae menyebabkan se¨ah in/eksi pada saluran perna/asan bagian atas
seperti /aringitis, otitis media, dan sinusitis yang terutama penting pada penyakit paru kronik.
(eningitis karena H. influenzae &arang ter&adi pada bayi berumur kurang dari bulan dan
tidak umum di&umpai pada anak-anak diatas umur 7 tahun. %ada anak-anak, selain
meningitis, H. influenzae tipe b &uga menyebabkan penyakit bacterial epiglottitis akut.
Ma#i.%"ta"i Kli#i"
2e&ala-ge&ala klinis yang disebabkan penyakit ini cukup banyak, tergantung letak
in/eksi dan &enis penyakit yang disebabkannya. nak-anak mungkin memiliki ge&ala klinis
yang berbeda tiap pribadi, namun &ika disimpulkan, ge&ala klinis tersebut adalah #rritability
Akekurangan makanan dan nutrisi saat bayi, demam Apada bayi prematur temperaturnya
dibawah normalB, sakit kepala, muntah, sakit di leher, sakit di punggung, posisi badan yang
tidka biasa, kepekaan terhadap cahaya, epiglottitis! dyspnoea Asulit berna/asB, dysphagia Asulit
menelanB, septic arthritis! cellulitis! pneumonia! sepicaemia! osteomyelitis! bacteramia! dan
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 49/66
empyema. Kasus ;ib &arang ter&adi pada bayi di bawah bulan atau di atas 7 tahun. "iasanya
ter&adi pada umur 4-1 bulan.
Dia$#!"i"
Dalam mendiagnosis penyakit ini, dapat dipergunakan cairan serebrospinal, sputum,
dan cairan telinga sebagai bahah pemeriksaan. Dari bahan ini dibuat preparat 2ram, dan
ditanam pada perbenihan agar coklat yang dieramkan dalam suasana <? 0 1E. da cara
untuk mendiagnosanya, yaitu dengan Staphylococcus strea$ techni%ue, untuk mengasingkan
H. influenzae! terutama dari bahan-bahan yang tidak terkontaminasi dengan kuman-kuman
lain seperti cairan serebrospinal dan darah. <ara lain adalah dengan reaksi &uellung yang
khas sangat membantu diagnosis, kecuali untuk kuman-kuman tak bersimpai. )edangkan
untuk menegakkan diagnosis meningitis, digunakan deteksi antigen polisakarida simpai di
dalam cairan tubuh.
P%#$!1ata#
%emilihan antibiotika yang akan digunakan dapat ditentukan dengan tes kepekaan
secara in itro. Kebanyakan H. influenzae peka terhadap ampisilin, khloram/enikol,
tetrasiklin, sul/onamida dan kotrimoksasol, dan terapi dengan salah satu atau kombinasi obat-
obat ini, namun kepekaan kumannya sendiri dan hasil suatu terapi tidak dapat diperkirakan.
Terapi untuk anak atau bayi yang terin/eksi meningitis karena ;bi dapat diberikan
deamethasone atau campuran dari ce/otaime sodiumLce/triaone sodiumLampicillin dengan
chloramphenicol.
)ementara untuk pencegahannya, dapat digunakan aksin khas polisakarida simpai
Aaksin %3%B. Disarankan &uga untuk men&aga pola hidup bersih di daerah yang padat
penduduk.
II( $. Mycoplasma pneumoniae
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "acteria
Diisi : $irmicutes
Kelas : (ollicutes
?rdo : (ycoplasmatales
$amili : (ycoplasmataceae
2enus : (ycoplasma
)pesies : Mycoplasma pneumoniae
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 50/66
Mycoplasma pneumoniae merupakan salah satu penyebab in/eksi saluran na/as akut
A)+B pada anak-anak dan dewasa muda. %ada awalnya penyakit ini dikenal dengan
%neumonia typical %rimer A%%B karena gambarannya tidak menyerupai bakteri tipikal dari
pneumonia, gambaran radiologis paru tidak spesi/ik dan angka kematian yang rendah. Tetapi
kemudian ditemukan kesamaan antara bakteri ini dengan bakteri penyebab pneuropneumonia
pada ternak oleh !aton dkk. (aka se&ak saat itu disebut !aton egent atau 'leuropneumonia-
Li$e (rganism A%%5?B.
Mycoplasma dapat tumbuh atau berkembang biak dalam perbenihan tanpa sel, dan
pertumbuhannya dihambat oleh antibodi spesi/ik. Kuman ini mempunyai a/initas selekti/
untuk sel epitel saluran na/as misalnya bronkus, bronkiolus, dan aleolus yang akan
menghasilkan hidrogen peroksida A;0?0B. %ada umumnya bersi/at anaerob /akultati/ dengan
suhu pertumbuhan optimal 7-8M < dan p; optimum 8. Cntuk pertumbuhannya diperlukan
kolesterol dan asam lemak rantai pan&ang, sedangkan sumber energi utama didapatkan dari
glukosa atau arginin.
K!l!#i Kuma#
(ikroorganisme ini mempunyai struktur yang sangat primiti/ dan merupakan
prokariota yang paling kecil yang masih dapat melakukan self replication. "ersi/at sangat
pleomor/ karena spesies ini tidak memiliki dinding sel peptidoglikan, ia memiliki tiga lapis
membran sel yang menggabungkan senyawa sterol, mirip dengan sel-sel eukariotik.
Mycoplasma pneumoniae merupakan bakteri gram negati/ dengan ukuran pan&ang 1 mm - 0
Nm dan lebar ,1 mm - ,0 Nm, berbentuk bundar agak datar, pinggirnya bening AtransculentB,
bagian tengah keruh dan granuler. Kuman tumbuh &auh ke dalam agar dan membentuk
penampilan fried egg. %ermukaan koloni dapat mengadsorpsi sel darah merah, membentuk
*ona hemolisis. %ertumbuhannya sangat lambat antara 6-1 hari atau lebih.
Epi%mi!l!$i
n/eksi M. 'neumoniae dapat di&umpai di seluruh dunia dan bersi/at endemik.
%realensi kasus yang paling banyak di&umpai biasanya pada musim panas sampai ke awal
musim gugur yang dapat berlangsung satu sampai dua tahun. n/eksi menyebar luas dari satu
orang ke orang lain dengan percikan air liur AdropletB sewaktu batuk. tulah sebabnya in/eksi
ini lebih mudah tersebar pada populasi penduduk yang padat.
Pat!l!$i
"aru sedikit in/ormasi yang diperoleh mengenai gambaran histopatologi in/eksi M.
'neumoniae ini pada manusia, penyakit ini &arang menyebabkan kematian. %ada beberapa
kematian yang pernah dilaporkan, ditemui gambaran interstitial pneumonia dan bronkiolitis
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 51/66
yaitu penebalan dinding bronkus karena edeme, penyempitan pembuluh darah, dan in/iltrat
dari mononuklear.
Gam1ara# Kli#i"
2ambaran klinis dari Mycoplasma pneumoniae sangat berariasi dari yang ringan
hingga berat, bahkan ada yang dapat menimbulkan kematian, tetapi hal ini &arang ditemukan.
Demam dan batuk merupakan mani/estasi klinik yang biasanya ter&adi, ditambah in/eksi
saluran pernapasan atas disertai myringitis, /aringitis, bronkitis, atau kombinasi ketiganya.
+amun terkadang &uga sering ter&adi mani/estasi klinis lain, misalnya in/eksi telinga kira-kira
0E terdiri dari otitis media, otitis eterna dan bullous myringitis.
Komplikasi pulmonal yang paling sering ter&adi adalah %leural e//usi ringan,
sedangkan komplikasi berat menyebabkan bronkiolitis obliterans dan respiratori distress
sindrom pada orang dewasa yang dapat menyebabkan kematian. Komplikasi gastrointestinal
&arang ter&adi, ge&ala ringan berupa diare, mual, muntah, dan anoreksia. %ada darah, hemolitik
anemi dapat ter&adi pada pasien yang memiliki titer glutinin dingin yang sangat tinggi,
penurunan angka hematrokrit hingga 6E &uga dapat ter&adi pada minggu ke 0- per&alanan
penyakit. Komplikasi pada kulit &arang ter&adi dan bersi/at sementara, terlihat rash yang
berariasi dari makular, esikular, dan eritema multi/orme mayor A)teens-@ohnson
)ymdromeB
n/eksi Mycoplasma pneumoniae pada kulit
Dia$#!"i"
)ecara umum, terdapat beberapa cara untuk mendiagnosis M. 'neumoniae pada
pasien terin/eksi, namun hanya beberapa cara yang e/ekti/. 2ambaran radiologik paru dapat
digunakan, tetapi tidak dapat digunakan sebagai patokan karena tidak ada kelainan yang
patognomomik dan cepat membaik dalam waktu yang relati/ singkat kurang dari seminggu.
%emeriksaan laboratorium dengan menghitung leukosit, namun biasanya leukosit penderita
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 52/66
berada pada tingkat normal atau sedikit meninggi. Kemudian dapat pula dengan kultur dari
sputum atau hapusan tenggorokan, namun diperlukan waktu 0- minggu hingga terdapat
pertumbuhan kuman. 5alu dengan pemeriksaan serologik yang umum digunakan saat ini
adalah pemeriksaan terhadap antibodi g( spesi/ik, antibodi g2 spesi/ik, antibodi
/luoresense, inhibisi pertumbuhan, /iksasi komplemen, dan glutinin dingin. (etode yang
dipakai untuk pemeriksaan serologik adalah !/isa A!n*yme linked immunosorbent assayB
atau ! A!n*yme mmuno ssayB. +amun dari semuanya, diagnosis M. 'neumoniae cepat
dapat dilakukan dengan D+ probe test yang mempunyai sensitiitas 87E dan sensitiitas
91,8E dibandingkan dengan kultur.
P%#$!1ata#
1. ntibiotika
M. 'neumoniae secara initro memperlihatkan sensitiitas terhadap !ritromisin dan
Tetrasiklin sebagai obat pilihan untuk in/eksi M. 'neumoniae. %ada anak dengan usia kurang
dari 1 tahun, obat pilihan adalah !ritromisin, sedangkan Tetrasiklin tidak dian&urkan karena
memiliki e/ek samping pada anak. 3incian dosisnya adalah sebagai berikut.
Dewasa dengan berat badan O 07 kg :
Tetrasiklin 1 mgLhari dibagi 4 dosis
!rotromisin 16 mgLhari dibagi 4 dosis
nak-anak dengan berat badan P 06 kg :
Tetrasiklin 06 mgLkg ""Lhari dalam 4 dosis
!ritromisin -6 mgLkg ""Lhari
Diberi selama 0- minggu
%emberian obat di atas dalam &angka waktu pendek menun&ukkan hasil yang baik,
tapi mikroorganisme ini bisa tidak segera hilang dari sputum atau hapusan tenggorokan,
sehingga dapat mempengaruhi /ungsi paru di kemudian hari. ?bat baru yang sekarang ini
banyak dipakai adalah 3oytromycin, yang ternyata cukup e/ekti/ terhadap M. 'neumoniae
dengan sedikit e/ek samping. Dosis yang diberikan 6-1 mgLkg ""Lhari dibagi dalam 0 dosis
secara oral, diberikan selama 8-14 hari.
0. )imtomatik, yaitu :
a. stirahat
b. nalgetik atau ntipiretik
c. ntitussie
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 53/66
d. supan cairan
P%#'%$a4a#
Tidak ada cara spesi/ik untuk mencegah pertumbuhan penyakit ini. <ara yang dapat
ditempuh hanya berupa men&aga kebersihan diri, terutama kebiasaan mencuci tangan, serta
menghindari kontak langsung dengan pasien yang terin/eksi.
II( 7 . Corynebacterium %ip!t!eriae
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "akteri
$ilum : ctinobacteria
Kelas : ctinobacteria
?rder : ctinomycetales
Keluarga : <orynebacteriaceae
2enus : <orynebacterium
)pesies : Corynebacterium diphtheriae
<orynebacterium diphtheriae adalah bakteri patogen yang menyebabkan di/teri
berupa in/eksi akut pada saluran pernapasan bagian atas. a &uga dikenal sebagai basil Klebs-
5Q//ler, karena ditemukan pada tahun 14 oleh bakteriolog @erman, !dwin Klebs A14-
1910B dan $riedrich 5Q//ler A160-1916B.
da tiga strain C. diphtheriae yang berbeda yang dibedakan oleh tingkat keparahan
penyakit mereka yang disebabkan pada manusia yaitu grais, intermedius, dan mitis. Ketiga
subspesies sedikit berbeda dalam mor/ologi koloni dan si/at-si/at biokimia seperti
kemampuan metabolisme nutrisi tertentu. %erbedaan irulensi dari tiga strain dapat dikaitkan
dengan kemampuan relati/ mereka untuk memproduksi toksin di/teri Abaik kualitas dan
kuantitasB, dan tingkat pertumbuhan masing-masing. )train grais memiliki waktu generasiAin itroB dari 7 menitR strain intermedius memiliki waktu generasi dari sekitar 1 menit,
dan mitis memiliki waktu generasi dari sekitar 1 menit.. Dalam tenggorokan Ain ioB,
tingkat pertumbuhan yang lebih cepat memungkinkan organisme untuk menguras pasokan
besi lokal lebih cepat dalam menyerang åan.
M!r.!l!$i a# Si.at Bia/a#
Kuman di/teri berbentuk batang ramping berukuran 1,6-6 um ,6-1 um, tidak
berspora, tidak bergerak, termasuk 2ram positi/, dan tidak tahan asam. C. )iphtheriae bersi/at anaerob /akultati/, namun pertumbuhan maksimal diperoleh pada suasana aerob.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 54/66
%embiakan kuman dapat dilakukan dengan perbenihan %ai, perbenihan serum 5oe//ler atau
perbenihan agar darah. %ada perbenihan-perbenihan ini, strain mitis bersi/at hemolitik,
sedangkan grais dan intermedius tidak. Dibanding dengan kuman lain yang tidak berspora,
C. )iphtheriae lebih tahan terhadap pengaruh cahaya, pengeringan dan pembekuan. +amun,
kuman ini mudah dimatikan oleh desin/ektan.
Epi%mi!l!$i
Di/teri terdapat di seluruh dunia dan sering terdapat dalam bentuk wabah. %enyakit
ini terutama menyerang anak umur 1-9 tahun. Di/teri mudah menular dan menyebar melalui
kontak langsung secara droplet. "anyak spesies <orynebacteria dapat diisolasi dari berbagai
tempat seperti tanah, air, darah, dan kulit manusia. )train patogenik dari Corynebacteria
dapat mengin/eksi tanaman, hewan, atau manusia. +amun hanya manusia yang diketahui
sebagai reseroir penting in/eksi penyakit ini. "akteri ini umumnya ditemukan di daerah
beriklim sedang atau di iklim tropis, tetapi &uga dapat ditemukan di bagian lain dunia.
P%#%#tu Pat!$%#ita"
%atogenisitas Corynebacterium diphtheriae mencakup dua /enomena yang berbeda, yaitu
1. nasi åan lokal dari tenggorokan, yang membutuhkan kolonisasi dan proli/erasi
bakteri berikutnya. )edikit yang diketahui tentang mekanisme kepatuhan terhadap di/teri C.
diphtheriae tapi bakteri menghasilkan beberapa &enis pili. Toksin di/teri &uga mungkin terlibat
dalam kolonisasi tenggorokan.
0. Toigenesis: produksi toksin bakteri. Toksin di/teri menyebabkan kematian sel eukariotik
dan åan oleh inhibisi sintesis protein dalam sel. (eskipun toksin bertanggung &awab atas
ge&ala-ge&ala penyakit mematikan, irulensi dari C. diphtheriae tidak dapat dikaitkan dengan
toigenesis sa&a, se&ak /ase inasi/ mendahului toigenesis, sudah mulai tampak perbedaan.
+amun, belum dipastikan bahwa toksin di/teri memainkan peran penting dalam proses
pen&a&ahan karena e/ek &angka pendek di lokasi kolonisasi.
Pat!$%#%"i"
?rganisme ini menghasilkan toksin yang menghambat sintesis protein seluler dan
bertanggung &awab atas kerusakan åan lokal dan pembentukan membran. Toksin yang
dihasilkan di lokasi membran diserap ke dalam aliran darah dan didistribusikan ke åan
tubuh. Toksin yang bertanggung &awab atas komplikasi utama dari miokarditis dan neuritis
dan &uga dapat menyebabkan rendahnya ¨ah trombosit AtrombositopeniaB dan protein
dalam urin AproteinuriaB.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 55/66
%enyakit klinis terkait dengan &enis non-toksin umumnya lebih ringan. )ementara
kasus yang parah &arang dilaporkan, sebenarnya ini mungkin disebabkan oleh strain toksigen
yang tidak terdeteksi karena contoh koloni tidak memadai.
Gam1ara# /li#i"
(asa inkubasi di/teri adalah 0-6 hari A&angkauan, 1-1 hariB. Cntuk tu&uan klinis, akan
lebih mudah untuk mengklasi/ikasikan di/teri men&adi beberapa mani/estasi, tergantung pada
tempat penyakit.
1B nterior nasal di/teri : "iasanya ditandai dengan keluarnya cairan hidung mukopurulen
Aberisi baik lendir dan nanahB yang mungkin darah men&adi kebiruan. %enyakit ini cukup
ringan karena penyerapan sistemik toksin di lokasi ini, dan dapat diakhiri dengan cepat oleh
antitoksin dan terapi antibiotik.
0B %haryngeal dan di/teri tonsillar : Tempat yang paling umum adalah in/eksi /aring dan tonsil.
wal ge&ala termasuk malaise, sakit tenggorokan, anoreksia, dan demam yang tidak terlalu
tinggi. %asien bisa sembuh &ika toksin diserap. Komplikasi &ika pucat, denyut nadi cepat,
pingsan, koma, dan mungkin mati dalam &angka waktu 7 sampai 1 hari. %asien dengan
penyakit yang parah dapat ditandai ter&adinya edema pada daerah submandibular dan leher
anterior bersama dengan lim/adenopati.
B Di/teri laring : Di/teri laring dapat berupa perpan&angan bentuk /aring. 2e&ala termasuk
demam, suara serak, dan batuk menggonggong. membran dapat menyebabkan obstruksi &alan
napas, koma, dan kematian.
4B Di/teri kulit : Di/teri kulit cukup umum di daerah tropis. n/eksi kulit dapat terlihat oleh ruam
atau ulkus dengan batas tepi dan membran yang &elas. )itus lain keterlibatan termasuk selaput
lendir dari kon&ungtia dan daerah ulo-agina, serta kanal auditori eksternal.
Kebanyakan komplikasi di/teri, termasuk kematian, yang disebabkan oleh pengaruh
toksin terkait dengan perluasan penyakit lokal. Komplikasi yang paling sering adalah
miokarditis di/teri dan neuritis. (iokarditis berupa irama &antung yang tidak normal dan
dapat menyebabkan gagal &antung. @ika miokarditis ter&adi pada bagian awal, sering berakibat
/atal. +euritis paling sering mempengaruhi sara/ motorik. Kelumpuhan dari åan lunak,
otot mata, tungkai, dan kelumpuhan dia/ragma dapat ter&adi pada minggu ketiga atau setelah
minggu kelima penyakit.
Komplikasi lain termasuk otitis media dan insu/isiensi perna/asan karena obstruksi
&alan napas, terutama pada bayi. Tingkat /atalitas kasus keseluruhan untuk di/teri adalah 6E
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 56/66
-1E, dengan tingkat kematian lebih tinggi Ahingga 0EB. +amun, tingkat /atalitas kasus
untuk di/teri telah berubah sangat sedikit selama 6 tahun terakhir.
Dia$#!"i"
Diagnosis klinik di/teri tidak selalu mudah ditegakkan oleh klinikus-klinikus dan
sering ter&adi salah diagnosis. ;al ini ter&adi karena strain C. )iphtheriae baik yang
toksigenik maupun nontoksigenik sulit dibedakan, lagipula spesies Corynebacterium yang
lain pun secara mor/ologik mungkin serupa. Karena itu bila pada pemeriksaan mikroskopik
ditemukan kuman khas di/teri, maka hasil presumti/ adalah: ditemukan kuman-kuman
tersangka di/teri. ;al ini menun&ukkan pentingnya dilakukan diagnosis laboratorium secara
mudah, cepat, dan dengan hasil yang dipercaya untuk membantu klinikus. =alaipun
demikian, diagnosis laboratorium harus dianggap sebagai penun&ang bukan pengganti
diagnosis klinik agar penanganan penyakit dapat cepat dilakukan. ;apusan tenggorok atau
bahan pemeriksaan lainnya harus diambil sebelum pemberian obat antimikroba, dan harus
segera dikirim ke laboratorium.
P%#$!1ata#
ntitoksin Di/teri
ntitoksin di/teri diproduksi dari kuda, yang pertama kali
digunakan di merika )erikat pada tahun 191. %engobatan di/teridilakukan dengan pemberian antitoksin yang tepat ¨ahnya dan
&uga cepat. ntitoksin dapat diberikan setelah diagnosis presumti/
keluar, tanpa perlu menunggu diagnosis laboratorium. ;al ini
dilakukan karena toksin dapat dengan cepat terikat pada sel
åan yang peka, dan si/atnya irreersibel karena ikatan tidak
dapat dinetralkan kembali. @adi penggunaan antitoksin bertu&uan
untuk mencegah ter&adinya ikatan lebih lan&ut dari toksin dalam sel
åan yang utuh dan akan mencegah perkembangan penyakit.
)elain antitoksin, umumnya diberi %enisilin atau antibiotik lain seperti Tetrasiklin atau
!ritromisin yang bermaksud untuk mencegah in/eksi sekunder AStreptococcusB dan
pengobatan bagi carrier penyakit ini. %engobatan dengan eritromisin secara oral atau melalui
suntikan A4 mg L kg L hari, maksimum, 0 gram L hariB selama 14 hari, atau penisilin prokain
2 harian, intramuskular A. C L hari untuk orang dengan berat 1 kg atau kurang dan
7. C L sehari bagi mereka yang berat lebih dari 1 kgB selama 14 hari.
P%#'%$a4a#
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 57/66
%encegahan in/eksi bakteri ini dapat dilakukan dengan men&aga kebersihan diri dan
tidak melakukan kontak langsung dengan pasien terin/eksi. )elain itu, imunisasi akti/ &uga
perlu dilakukan. munisasi pertama dilakukan pada bayi berusia 0- bulan dengan pemberian
0 dosis %T A *lum 'recipitated +o,oid B dikombinasikan dengan toksoid tetanus dan aksin
pertusis. Dosis kedua diberikan pada saat anak akan bersekolah.munisasi pasi/ dilakukan
dengan menggunakan antitoksin berkekuatan 1- unit pada orang tidak kebal yang
sering berhubungan dengan kuman yang irulen, namun penggunaannya harus dibatasai pada
keadaan yang memang sanagt gawat. Tingkat kekebalan seseorang terhadap penyakit di/teri
&uga dapat diketahui dengan melakukan reaksi )chick.
II( 8( Bor%etella pertussis
Kla"i.i/a"i
Kingdom : !ubacterium
$ilum : <occobacillus
Kelas : "acillus
?rdo : <occobacillus
$amili : lcaligenaceae
2enus : "ordetella
)pesies : Bordetella pertussis
%enyakit pertusis atau batuk re&an Awhooping choughB atau batuk seratus hari
merupakan penyakit akut saluran pernapasan yang ditandai dengan batuk paroksismal. Di
dunia ter&adi sekitar sampai 6 &uta kasus per tahun, dan menyebabkan kematian pada
. kasus Adata dari =;?B. %enyakit ini biasanya ter&adi pada anak berusia di bawah 1
tahun. 9 persen kasus ini ter&adi di negara berkembang dan merupakan penyakit yang
menular.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 58/66
%enyakit ini disebabkan oleh "ordetella pertussis yang untuk pertama kalinya
diasingkan oleh "ordet dan 2engou pada tahun 197. %enyakit-penyakit serupa berhasil
ditemukan kemudian, yaitu yang disebabkan oleh "ordetella parapertussis dan "ordetella
bronchiseptica. )tandarisasi waksin serta penggunaannya secara luas sangat menurunkan
morbiditas dan mortalitas penyakit ini. "akteri ini mengandung beberapa komponen yaitu
Peitusis To&in 'PT() *ilamentous ema++lutinin '*A() A+lutino+en) en%oto,sin) %an
protein lainnya.
M!r.!l!$i a# &i"i!l!$i
"oredetella pertussis berbentuk coccobacillus kecil-kecil, terdapat sendiri-sendiri,
berpasangan, atau membentuk kelompok-kelompok kecil. %ada isolasi primer, bentuk kuman
biasanya uni/orm, tetapi setelah subkultur dapat bersi/at pleomor/ik."entuk koloni pada biakan agar yaitu smooth, cembung, mengkilap, dan tembus cahaya. "entuk-bentuk /ilament
dan batang-batang tebal umum di&umpai. )impai dibentuk tapi hanya dapat dilihat dengan
pewarnaan khusus, dan tidak dengan penggabungan simpai. Kuman ini hidup aerob, tidak
membentuk ;0), indol serta asetilmetilkarbinol. "akteri ini merupakan gram negatie dan
dengan pewarnaan toluidin biru dapat terlihat granula bipolar metakromatik.
%ada "ordetella pertussis ditemukan dua macam toksin yaitu
• !ndotoksin yang si/atnya termostabil dan terdapat dalam dinding sel kuman. )i/at
endotoksin ini mirip dengan si/at endotoksin-endotoksin yang dihasilkan oleh kuman
negatie gram lainnya.
• %rotein yang bersi/at termolabil dan dermonekrotik. Toksin ini dibentuk di dalam
protoplasma dan dapat dilepaskan dari sel dengan &alan memecah sel tersebut atau
dengan &alan ekstraksi memakai +a<l.
"aik endotoksin maupun toksin yang termolabil tersbeut tidak dapat memancing
timbulnya proteksi terhadap in/eksi "ordetella pertussis. %eranan yang pasti daripada kedua
toksin ini dalam pathogenesis pertusis belum diketahui.
"erbeda dengan spesies-spesies ;emophilus, kuman "ordetella dapat tumbuh tanpa
adanya hemin A/actor IB dan koen*im A/actor GB. %embiakan dilakukan pada perbenihan
"ordet-gengou, dimana kuman-kuman ini tumbuh dengan membentuk koloni yang bersi/at
smooth, cembung, mengkilat, dan tembus cahaya. Kuman ini membentuk *ona hemolisis.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 59/66
)i/at-si/at ini dapat ebrubah tergantung lingkungan dimana kuman ini dibiakkan, yang diikuti
oleh perubahan-perubahan si/at antigenic serta irulensinya.
Stru/tur a#ti$%#
%roteksi terhadap in/eksi oleh "ordetella pertussis merupakan respon imunoloik
terhadap antigen Aantigen-antigenB kuman. )i/at antigen protekti/ kuman ini tidak diketahui.
=alaupun demikian, penelitian serologic yang ekstensi/ telah berhasil menemukan antigen-
antigen yang penting. Diketahui adanya antigen permukaan ? yang termostabil pada smooth
strains dan rough strains "ordetella pertussis. ntigen ? ini berupa protein, mudah
diekstraksi dari sel dan terdapat di dalam cairan supernatant biakan kuman.
ntigen-antigen serta /actor-/aktor lainnya seperti ;5T Aheat-labile toinB,
lipopolisakarida AendotoksinB, ;)$ Ahistamine-sensiti*ing /actorB, 5%$ Alymphocytosis-
promoting /actorB, (%$ Amouse-protectie /actorB, hemaglutinin dan agaknya &uga % Aislet-
actiating proteinB adalah sangat erat kaitannya dengan in/eksi, penyakit dan kekebalan.
Epi%mi!l!$i
%enyakit pertusis tersebar di seluruh dunia dan mudah sekali menular. (anusia
merupakan satu-satunya sumber "ordetella pertussis, dan penyebaran penyakit ini hampir
selalu disebabkan oleh orang-orang dengan in/eksi akti/. "anyak kasus ter&adi pada anak-anak di bawah 6 tahun, sebagian besar meninggal pada usia 1 tahun.
P%#ulara#
%ertusis menular melalui droplet batuk dari pasien yg terkena penyakit ini dan
kemudian terhirup oleh orang sehat yg tidak mempunyai kekebalan tubuh, antibiotik dapat
diberikan untuk mengurangi ter&adinya in/eksi bakterial yg mengikuti dan mengurangi
kemungkinan memberatnya penyakit ini Asampai pada stadium catarrhal B sesudah stadium
catarrhal antibiotik tetap diberikan untuk mengurangi penyebaran penyakit ini, antibiotik &uga
diberikan pada orang yg kontak dengan penderita, diharapkan dengan pemberian seperti ini
akan mengurangi ter&adinya penularan pada orang sehat tersebut.
Pat!$%#%"i"
)etelah menghisap droplet yang terin/eksi, kuman akan berkembang biak di dalam
saluran perna/asan. 2e&ala sakit hampir selalu timbul dalam 1 hari setelah kontak, meskipunmasa inkubasi berariasi antara 6-01 hari. %enyakit ini terbagi dalam stadium.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 60/66
• )tadium prodromal AkataralB berlangsung selama 1-0 minggu. )elama stadium ini,
penderita hanya menun&ukkan ge&ala-ge&ala in/eksi saluran perna/asan bagian atas
yang ringan seerti bersin, keluarnya cairan dari hidung, batuk dan kadang-kadang
kon&ungtiitis. %emeriksaan /isik tidak memberikan hasil yang menentukan. (asa ini
merupakan masa perkebmangbiakan kuman di dalam epitel perna/asan.
• )tadium kedua biasanya berlangsung selama 1-7 minggu dan ditandai dengan
peningkatan batuk paroksismal. )uatu batuk paroksismal yang khas adalah dimana
dalam &angka waktu 16-0 detik ter&adi 6-0 batuk beruntun biasanya diakhiri dengan
keluarnya lenderLmuntah serta tidak ada kesempatan untuk berna/as diantara batuk-
batuk tersebut. Tarikan na/as setelah batuk biasanya menimbulkan bunyi yang keras.
• )tadium ketiga berupa stadium konalessen. "atuk dapat berlangsung sampai
beberapa bulan setelah permulaans akit. "eratnya penyakit berariasi.
)indrom respiratorik ringan yang disebabkan oleh "ordetella pertussis tidak
mungkin dikenal atas dasar klinik sa&a. Kurang lebih 0E in/eksi pertusis diperkirakan
sebagai penyakit-penyakit atipik dan penderita-penderita ini berbahaya bagi orang lain.
Komplikasi yg dapat mengikuti keadaan ini adalah pneumonia, encephalitis, hipertensi pada
paru, dan in/eksi bakterial yg mengikuti.Dia$#!"i" la1!rat!rium
Diagnosis yang pasti tergantung pada diasingkannya "ordetella pertussis dari
penderita. ;asil isolasi tertinggi diperoleh pada stadium kataral, dan kuman pertusis biasanya
tidak dapat ditemukan lagi setelah 4 minggu pertama sakit. "ahan pemeriksaan berupa
usapan naso/aring penderita atau dengan menampung batuk secara langsung pada
perbenihan. solasi "ordetella pertussis dari bahan klinik sangat bergantung pada transportasi
dan pengolahan bahan tersbeut.
"ila diperlukan lebih dari 0 &am sebelum bahan tersebut sampai di laboratorium,
sebaiknya bahan pemeriksaan tadi ditanam pada perbenihan )tuart Adimodi/ikasikanB.
%enambahan penicillin ,06-,6 unitLml di dalam perbenihan kedua adalah berguna untuk
menghambat pertumbuhan kuman positi/ gram saluran perna/asan, tanpa mengurangi
pertumbuhan kuman pertusis.
)elain reaksi-reaksi biokimiawi, identi/ikasi "ordetella pertussis secara serologic
akan memastikan isolasi tersebut. %ewarnaan antibody /luoresensi A$B telah dipakai untuk
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 61/66
mengidenti/ikasi "ordetella pertussis pada preparat langsung hapusan naso/aring dan untuk
mengidenti/ikasi kuman-kuman yang tumbuh pada perbenihan "ordet-gengou. <ara $ ini
tidak dapat menggantikan isolasi kuman, namun dapat mengidenti/ikasi kuman secara lebih
cepat.
P%#$!1ata# a# p%#'%$a4a#
%encegahan dilakukan dengan cara mencegah kontak langsung dengan penderita dan
dengan imunisasi. Dilakukan aksinasi akti/ pada bayi. )etiap bayi sebaiknya menerima
suntikan dari aksin pertusis selama 1 tahun pertama diikuti serum tambahan sampai ¨ah
keseluruhan.
%ada saat ini, eritromisin merupakan obat pilihan. %emberian antibiotika ini akan
menyingkirkan kuman-kuman tersebut dari naso/aring dan karenanya dapat mempersingkat
masa penularanLpenyebaran kuman.
)elain eritromisin, tetrasiklin, kloram/enikol dan ampisilin &uga berman/aat. <ara
pencegahan terbaik terhadap pertusis adalah dengan imunisasi dan dengan mencegah kontak
langsung dengan penderita. %roteksi bayi terhadap pertusis dengan aksinasi akti/ adalah
penting karena komplikasi-komplikasi berat serta morbiditas tertinggi terdapat pada usian ini.
ntibodi yang masuk melalui plasenta tidak cukup memberikan proteksi. Gaksinyang dipergunakan biasanya merupakan kombinasi toksoid di/teri dan tetanus dengan aksin
pertusis Aaksin D%TB. munitas yang diperoleh baik karena in/eksi alamiah maupun karena
imunisasi akti/, tidak berlangsung untuk seumur hidup.
@ika penyakit berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. (ereka ditempatkan
di dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan
batuk. "isa pula dilakukan pengisapan lender dari tenggorokan. %ada kondisi yang berat,
oksigen diberikan langsung ke paru-paru melalui selang yang dimasukkan ke trakea. Cntuk menggantikan cairan yang hilang karena muntah, dan bayi biasanya tidak dapat makan
karena batuk, maka diberikan cairan melalui in/us. 2i*i yang baik sangat penting dan
sebaiknya makanan diberikan dalam porsi kecil namun sering.
Pr!$#!"i"
)ebagian besar penderita mengalami pemulihan total, meskipun berlangsung lambat.
)ekitar 1-0E anak yang berusia dibawah 1 tahun meninggal. Kematian ter&adi karena
berkurangnya oksigen ke otak Aense/alopati anoksiaB dan bronkopneumonia.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 62/66
II( ( -e+ionella pneumop!ila
Kla"i.i/a"i
Kingdom : "acteria
$ilum : %roteobacteria
Kelas : 2amma proteobacteria
?rdo : 5egionellales
$amili : 5egionellaceae
2enus : 5egionella
)pesies : Legionella pneumophila5egionella adalah bakteri tipis, pleomor/ik, ber/lagel dan merupakan bakteri gram
negatie. "akteri yang berasal dari genus legionella ini merupakan bakteri yang
menyebabkan penyakit legionellosis. 5egionellosis adalah suatu penyakit in/eksi bakteri akut
yang bersi/at new emerging disease. )ecara keseluruhan baru dikenal 0 spesies.
"akteri ini pertama kali diidenti/ikasi pada tahun 1987, namun kasus-kasus
sebelumnya telah dikon/irmasikan se&ak tahun 1948. %ertama kali wabah legionellosis ini
ter&adi di %hiladelphia, ) pada tahun 1987 dengan ¨ah kasus mencapai 10 dan dengan
¨ah kematian mencapai 09 orang. Di ndonesia sendiri kasus ini ada di se¨ah tempat
antara lain seperti di "ali A1997B, di Karawaci, Tangerang A1999B dan di se¨ah kota
lainnya.
Kara/t%ri"ti/
5egionella termasuk bakteri gram negatie batang yang tidak meragi D-glukosa, dan
&uga tidak meragi nitrat men&adi nitrit. Koloni bakteri ini hidup subur menempel di pipa-pipa
karet dan plastic yang berlumut dan tahan kaporit dengan konsentrasi klorin 07 mgLl.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 63/66
legionella dapat hidup pada suhu antara 6,8o< S 7o< dan tumbuh subur pada suhu o< S
46o<.
"akteri ini termasuk bakteri aerobic dan tidak mampu menghidrolisis gelatin
ataupun memproduksi urease. "akteri ini &uga termausk bakteri yang non/ermentati/. "akteri
ini &uga tidak berpigmen dan tidak berauto/luoresensi. )elain itu bakteri ini &uga merupakan
en*im yang mengkatalis proses redoks atau bisa &uga disebut sebagai katalase positi/ dan
menghasilkan beta-laktamase.
Epi%mi!l!$i
"akteri ini ditemukan secara alami di alam, biasanya di air. "akteri ini tumbuh subur
di air hangat, seperti di kolam air panas, menara pendingin, atau bagian dari system
pendingin bangunan besar. "akteri ini ditemukan di sungai dan &uga kolam, keran air panas
dan dingin, tangki air panas, dan &uga tanah di lokasi penggalian.
Pat!$%#%"i"
5egionellosis yang disebabkan oleh 5egionella pneumophila bisa men&adi penyakit
perna/asan ringan atau dapat cukup parah untuk dapat menyebabkan kematian. %enyakit ini
bisa men&adi sangat serius dan menyebabkan kematian dari 6E-E kasus yang ada. Dari
1E-4E orang dewasa yang sehat memiliki antibody menun&ukkan paparan sebelumnyaterhadap organism, namun hanya sebagian kecil yang memiliki riwayat pneumonia
sebelumnya.
%ada manusia, legionella pneumophila menyerang dan replikasi di dalam bentuk
makro/ag. nternalisasi dari bakteri dapat ditingkatkan dengan adanya antibody dan system
komplemen namun tidak mutlak diperlukan. Terdapat sebuah pseudopod koil di sekitar
bakteri dalam bentuk /agositosis yang unik. "egitu diinternalisasi, bakteri mengelilingi diri
dalam membrane akuola yang terikat yang tidak bereaksidengan lisosom yang akanmenurunkan bakteri. Dalam kompartemen yang terlindungi ini, bakteri akan berkembang
biak. "akteri menggunakan system sekresi tipe G " yang dikenal sebagai <(LDot untuk
menyuntikkan protein e/ektor ke dalam host. !/ektor ini terlihat dalam meningkatkan
kemampuan bakteri untuk bertahan hidup dalam sel inang. Tingkat bertahan hidup
ditingkatkan oleh protein e/ektor Ank proteinB karena mereka mengganggu /usi dari
legionella yang mengandung akuola dengan degradasi inang endosom
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 64/66
P%#ulara#
%enyakit ini tampaknya menyebar melalui udara dari tanah atau sumber air. )emua
penelitian hingga saat ini telah menun&ukkan bahwa penularan dari orang ke orang tidak
ter&adi. ?rang dari segala usia dapat terkena penyakit ini. +amun yang biasanya terkena
adalah orang-orang dengan usia lan&ut A diatas 76 tahunB ataupun orang-orang dengan system
imun yang lemah terhadap penyakit. Terkadang perokok, orang-orang yang mengalami
penyakit paru yang kronis Amisal em/isemaB, dan orang-orang yang menggunakan obat
penekan system kekebalan Amisal setelah operasi transplantasiB &uga mempunyai resiko lebih
tinggi terkena penyakit ini. %enyakit ini &arang ter&adi pada orang yang sehat.
=abah ini ter&adi ketika dua atau lebih orang men&adi sakit di tempat yang sama
pada waktu yang sama, seperti pasien di rumah sakit terkena penyakit ini. "angunan 3umah
)akit memiliki sistem air yang kompleks, dan banyak orang di rumah sakit telah memiliki
penyakit yang meningkatkan resiko mereka untuk in/eksi legionella.
%enularan pada manusia antara lain melalui aerosol di udara, atau minum air yang
mengandung 5egionella. )elain itu dapat pula ter&adi melalui aspirasi air yang
terkontaminasi, inokulasi langsung melalui peralatan perna/asan atau melalui pengompresan
luka dengan air yang terkontaminasi. <ontoh lain adalah dengan menghirup uap dari sauna di
spa atau hotel yang tidak dibersihkan secara seksama dengan desin/ektan.
G%:ala
(asa inkubasi penyakit ini berkisar antara 1 sampai 1 hari, namun biasanya
berkisar antara 6 sampai 7 hari. %enyakit ini dapat memiliki ge&ala seperti bentuk lain dari
pneumonia sehingga sulit untuk mendiagnosis pada awalnya. Tanda-tanda penyakit ini bisa
mencakup demam tinggi, menggigil dan batuk. "ahkan pada beberapa orang ada yang
menderita nyeri otot dan sakit kepala.
n/eksi ringan yang disebabkan oleh se&enis bakteri legionella disebut 'ontiac e"er .
2e&ala Demam %ontiac biasanya berlangsung selama 0 sampai 6 hari dan bisa &uga
menyertakan demam, sakit kepala, dan nyeri otot, namun tidak ada pneumonia. 2e&ala pergi
sendiri tanpa pengobatan dan tanpa menyebabkan masalah lebih lan&ut.
Dia$#!"i"
5egionellosis sering menyebabkan ge&ala yang mirip dengan yang disebabkan oleh
organisme lain, termasuk &enis irus in/luen*a dan bakteri pneumonia lainnya. )elain itu tes
laboratorium khusus diperlukan untuk mengkon/irmasi diagnosis tidak selalu diminta.
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 65/66
Diagnosis tergantung pada tes laboratorium yang sangat khusus yang melibatkan dahak
pasien atau mendeteksi organism dalam urin. Tes laboratorium rutin tidak akan
mengidenti/ikasi bakteri 5egionella.
)edangkan sera AserumB telah digunakan baik untuk studi aglutinasi serta untuk
mendeteksi langsung dari bakteri dalam åan dengan menggunakan antibody /luorescent-
labelled. ntibody spesi/ik pada pasien &uga dapat ditentukan dengan u&i antibody /luoresen
tidak langsung. !5) dan ter mikroaglutinasi &uga telah berhasil ditetapkan.
P%#'%$a4a# a# P%#$!1ata#
%engobatan legionellosis dengan menggunakan antibiotic seperti eritromisin,
leauin atau a*itromisin bisa dikatakan cukup e/ekti/ dalam menangani penyakit ini.
)edangkan makrolid Aa*itromisinB atau /luorouinolones Amoi/loacinB merupakan
pengobatan standar untuk pneumonia legionella pada manusia
%encegahan perkembangan bakteri legionella bisa dilakukan dengan cara minimal
seminggu sekali dilakukan pemeriksaan penampungan air terhadap kerusakan /isik, bau dan
*at organic serta keberadaan serbuk-serbuk yang mengandung legionella.
BAB III
PENUTUP
III(( KESIMPULAN
)ingkatnya, materi pembela&aran pada bakteri yang memasuki tubuh melalui saluran
perna/asan ini merupakan materi dasar yang wa&ib untuk dipela&ari dan dipahami secara
mendalam. (ateri yang secara umum mencakup Streptococcus! Haemophilus influenza!
Mycobacterium tuberculosis! Bardetela pertussis! Streptococcus pneumoniae!
Corynebacterium dipththeriae! Mycoplasma pneumonia! Legionella pneumophila merupakan
7/23/2019 Makalah Mikrobiologi Bakteri Patogen Pada Saluran Pernapasan
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mikrobiologi-bakteri-patogen-pada-saluran-pernapasan 66/66
bakteri yang dpaat menyebabkan penyakit pada saluran perna/asan. (ateri-materi dasar
dalam pela&aran mikrobiologi ini berguna untuk mempela&ari materi selan&utnya yang tentu
sa&a lebih rumit. Dalam makalah ini materi duraikan secara singkat agar para pembaca lebih
mudah memahaminya.
III(2( SARAN
Dengan adanya makalah sederhana ini, penyusun mengharapkan agar para pembaca
dapat memahami materi bakteri yang memasuki tubuh melalui saluran perna/asan ini dengan
mudah. )aran dari penyusun agar para pembaca dapat menguasai materi singkat dalam
makalah ini dengan baik, kemudian pembaca dapat mengetahui cara pencegahan dari
penyakit yang disebabkan oleh bakteri yang memasuki saluran perna/asan dan mengetahui
cara mengobatinya.
DA&TAR PUSTAKA
5ay, "ibiana. =, dan ;astowo )ugoyo 1990. M#/(B#(L(0# . @akarta : <G 3a&awali.
=heller dan Golk. 199. Mi$robiologi )asar 1disi elima 2ilid 3. @akarta : %.T. 2elora
ksara %ratama