24
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai macam penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986). Dalam Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi struktural serta pertumbuhan dan reproduksi. Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur sebagai golongan organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa yang lebih tinggi 1

Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mikologi

Citation preview

Page 1: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik. Mereka

memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda

organik mati yang terlarut, mereka disebut sporofit. Fungi memiliki berbagai

macam penampilan tertgantung pada spesiesnya (Pelczar, 1986). Dalam

Campbell (2003), Fungi adalah eukariota, dan sebagian besar adalah eukariota

multiseluler. Meskipun fungi pernah dikelompokkan ke dalam kingdom

tumbuhan, fungi adalah organisme unik yang umumnya berbeda dari

eukariota lainnya ditinjau dari cara memperoleh makanan, organisasi

struktural serta pertumbuhan dan reproduksi.

Jamur sering dianggap sebagai organisme yang tergolong dalam

tumbuhan, tetapi adapula yang menganggap jamur sebagai golongan

organisme yang terpisah dari tumbuhan. Dengan demikian terdapat pula

perbedaan dalam klasifikasinya, tetapi perbedaan tadi terletak pada taksa yang

lebih tinggi dari kelas, sedangkan taksa dari kelas kebawah tidak terdapat

perbedaan. Jamur atau Fungi diklasifikasikan menjadi Khamir dan Kapang

(molds).

Kapang (molds) adalah jamur berfilamen. Disebut berfilamen karena

tersusun atas hifa yang berbentuk benang (Brock et al., 1994). Kapang di

alam memiliki peranan yang besar dalam siklus nitrogen, fosfor dan karbon

(Sonjak, 2009), bersimbiosis dengan akar tanaman (Boddy, 1999),

biodegradasi (Valentin, 2006) dan bioremidiasi (Gadd and Sayer, 2000).

Dalam kegiatan industri, kapang memiliki potensi yang berbeda karena setiap

kapang memiliki keunikan sifat dan karakteristik. Ada kapang yang

1

Page 2: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

berperanan dalam proses fermentasi untuk menghasilkan antibiotik (Akio,

2009), enzim (Palaniswamy, 2006 dan Luis, 2006), sebagai bahan pangan,

obat-obatan, penyubur lahan, biopestisida, serta obyek dalam penelitian

genetika (Alexopoulos et al., 1996).

Pada makalah ini, penulis akan membahas beberapa kapang (molds)

antara lain Mucor sp. , Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.

1.2 Rumusan masalah

1.2.1 Bagaimanakah gambaran umum mengenai Mucor sp.?

1.2.2 Bagaimanakah gambaran umum mengenai Microsporum?

1.2.3 Bagaimanakah gambaran umum mengenai Trichophyton?

1.2.4 Bagaimanakah gambaran umum mengenai Epidermophyton?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui gambaran umum mengenai Mucor sp.?

1.3.2 Untuk mengetahui gambaran umum mengenai Microsporum?

1.3.3 Untuk mengetahui gambaran umum mengenai Trichophyton?

1.3.4 Untuk mengetahui gambaran umum mengenai Epidermophyton?

2

Page 3: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mucor sp.

2.1.1 Pengertian

Mucor adalah kapang bersifat mesofilik, yaitu tumbuh baik

pada suhu kamar sekitar 25-30 0C. Kapang ini juga bersifat aerobic

yaitu membutuhkan oksigen untuk pertumbuhannya. Kebanyakan

mucor dapat tumbuh pada kisaran pH yang luas yaitu 2 - 8,5 tapi

biasanya pertumbuhannya akan lebih pada kondisi pH (asam rendah).

Kapang ini termasuk fungi multiselular yang mempunyai

filament, yang pertumbuhannya pada makanan mudah dilihat karena

penampakannya yang berserabut seperti kapas.Pertumbuhannya mula-

mula akan berwarna putih, tetapi jika spora telah timbul akan

terbentuk warna hitam.

Kapang ini terdiri dari satu thallus yang tersusun dari filament

yang bercabang disebut hifa (tunggal=hypha, jamak=hyphae).

Kumpulan dari hifa ini disebut miselium (tunggal = mycelium, jamak

= mycelia). Hifa tumbuh dari spora yang melakukan germinasi

membentuk suatu tuba grem, dimana tuba ini akan tumbuh terus

membentuk filament yang panjang dan bercabang disebut hifa,

kemudian seterusnya akan membentuk suatu masa hifa yang disebut

miselium.

Hifa tumbuh dibawah permukaan yaitu terendam dalam

substrat/makanan, atau pertumbuhannya mungkin muncul diatas

substrat /makanan. Pada mucor terdapat dua macam hifa yaitu hifa

vegetative atau hifa tumbuh, dan hifa fertile membentuk bagian

reproduksi. Penyerapan nutrient terjadi pada permukaan miselium.

3

Page 4: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

Mucor juga disebut fungi dimorfik karena dapat berubah dari bentuk

filament menja dibentuk seperti khamir. Pertumbuhan yang

menyerupai khamir dirangsang jika kondisinya anaerobic dan dengan

adanya CO2.

2.1.2 Klasifikasi

Kingdom : Fungi

Divisi : Amastigomycota

Subdivisi :Zygomycotina

Kelas :Zygomycetes

Ordo :Mucorales

Famili :Mucoraceae

Genus :Mucor

Spesies :Mucor sp. (Sutanto (Ed),2008)

2.1.3 Ciri Spesifik

Mucor sering menyebabkan kerusakan pada bahan makanan,

tetapi sebaliknya beberapa spesies juga digunakan untuk fermentasi

makanan, seperti  Mucorrouxii dan Mucorracemosus. Mucor  juga

disebut fungi dimorfik karena dapat berubah dari bentuk filament

menjadi bentuk seperti khamir. Pertumbuhan seperti khamir di

rangsang jika kondisinya anaerobic dan dengan adanya CO2. (Waluyo,

2004).

Ciri-ciri spesifik  Mucor sp

1. Hifa nonseptat

2. Sporangiospora (Aseksual) tumbuh pada seluruh bagian miselium,

bentuk sederhana atau bercabang

3. Kolumela berbentuk bulat, silinder atau seperti buah advokat

4. Spora halus dan teratur

4

Page 5: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

5. Tidak membentuk stolon, rhizoid atau sporangiola (sporangia kecil

yang mengandung beberapa spora) (Waluyo, 2004).

Mucor, saprofit banyak kedapatan pada sisa-sisa makanan yang

banyak mengandung karbohidrat. Mucor membiak dengan dua

jalan, yaitu dengan spora yang semacam saja dan spora-spora yang

berlainan jenis. Spora-spora yang sejenis itu dihasilkan oleh

sporangium yang tumbuh pada ujung hifa. Mula-mula ujung suatu

hifa menggelembung, kemudian protoplas yang ada di dalam

gelembung itu membelah diri menjadi spora. Jika spora-spora itu

sudah dewasa, maka pecahlah sporangium, sehingga spora-spora

tersebut bertebaran kemana-mana. Pembiakan secara generative

dilakukan dengan bersatunya tonjolan pada hifa yang berlainan

(Dwidjoseputro, 2005).

2.1.4 Tempat Hidup

Mucor adalah jamur yang bersifat saprofit yaitu memperoleh makanan

dari benda mati. Misalnya dalam fermentasi makanan yang digunakan

dalam pembuatan roti , pembuatan keju Gammelot dan pembuatan

makanan oriental .selain itu ada Mucor yang saprofit pada kotoran

hewan missal mucormucedo/ jamurkelapa.

2.1.5 Kerugian atau Manfaat

Kerugian Jamur Mucor sp

1. Menyebabkan kerusakan pada bahan makanan (Waluyo, 2004).  

2. Sebagai salah satu penyebab penyakit pada liang telinga, kelainan

kulit dan infeksi sistemik (Sutanto, 2008)

5

Page 6: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

2.2 Microsporum

2.2.1 Pengertian

Microsporum adalah genus jamur yang menyebabkan tinea

capitis,tinea corpus,kurap,dan dermatophytoses lain infeksi jamur pada

kulit).Bentuk Microsporum kedua macroconidia struktur reproduksi

aseksual besar) dan microconidia (struktur reproduksi aseksual lebih

kecil) pada konidiofor pendek

2.2.2 Klasifikasi

Kingdom : Fungi

Division : Asmomycota

Class : Eurotiomycetes

Orde : Onygenales

Family : Arthrodermataceae

Genus : Microsporum

Spesies : Microsporum audouinii

Microsporum canis

Microsporum cookie

Microsporum equinum

Microsporum ferrugineum

Microsporum fulvum

Microsporum gallinae

Microsporum gypseum

Microsporum nanum

Microsporum persicolor

6

Page 7: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

2.2.3 Jenis

Beberapa jenis Microsporum antara lain :

Microsporum gypseum  merupakan fungi yang umum

menginfeksi kulit dan rambut. Kurniati dan Rosita (2008) melaporkan

bahwa penyakit yang disebabkan infeksi fungi ini antara lain tinea

kapitis (infeksi jamur pada kulit kepala dan rambut) dan tinea favosa

(infeksi jamur pada kulit kepala dan kulit muda).

Microsporum canis termasuk ke dalam organisme fungi

dermotatif zoofilik yaitu organisme fungi mengyerang kulit (terutama

kulit kepala dan rambut) dan merupakan fungi yang umumnya hidup

dan tumbuh pada hewan (kucing dan anjing ).Penyebarannya meluas

di seluruh dunia .Microsporus canis ini merupakan fungi dan memiliki

hifa yang bersepta,dan maksokonidia serta mikrokonidia sebagai alat

reproduksinya.

2.2.4 Kerugian atau Manfaat

Walaupun sifatnya yang dermatotif zoofilik, Microsporum

canis dapat menyebabkan infeksi pada kulit kepala manusia atau yang

dikenal sebagai penyakit tinea capitis.Penyakit ini dapat disebabkan

karena adanya kontak dengan kucing atau anjing yang terinfeksi.Tinea

capitis paling lazim di temukan pada anak-anak berumur 3-7 tahun dan

lebih banyak menyerang anak laki-laki daripada perempuan. Seorang

diduga terinfeksi dan terserag tinea capitis jika terjadi kombinasi dari

kebotakan,serta perubahan kulit kepala menjasi kering dan bersisik.

7

Page 8: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

2.2.5 Pengobatan dan Pencegahan

Apabila seorang anak terinfeksi,semua anggota keluarga yang

lain seharusnya diperika dan diobati jika perlu.Bahkan di beberapa

negara anak yang terinfeksi tidak dibolehkan untuk masuk sekolah.

Carries mungkin tidak menunjukkan adanya symptom .Namun

pengobatan pada carrier ini perlu dilakukan untuk mencegah

penyebaran infeksi. Pengobatannya cukup dengan menggunakan

shampoo anti fungi 2 kali seminggu selama 4 minggu.

Shampoo yang cocok tersebut mengandung :

2,5 % selenium sulfide

1-2 % zinc pyrithione

Povidone-iodine

2% ketonozole

2.3 Trichophyton

2.3.1 Pengertian

Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah,

binatang atau manusia.Berdasarkan tempat tinggal terdiri atas

anthropophilic,zoophilic,dan geophilic. Trichophyton adalah suatu

peyebab infeksi pada rambut ,kulit terutama kutu air (tinea pedis),dan

infeksi pada kuku manusia.

2.3.2 Klasifikasi

Kerajaan : Fungi

Divinisi : Ascomycota

Kelas : Eurotiomycetes

Ordo : Onygenales

Family : Arthrodermataceae

Genus : Trichophyton

8

Page 9: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

Spesies :

`Trichophyton ajelloi geophilic

Trichophyton concentricum anthropophilic

Trichophyton equinum zoophilic (kuda)

Trichophyton flavescens geophilic (feathers)

Trichophyton gloriae geophilic

Trichophyton megnini anthropophilic

Trichophyton mentagrophytes zoophilic (landak)

Trichophyton mentagrophytes anthropophilic

Trichophyton phaseoliforme geophilic

Trichophyton rubrum anthropophilic

Trichophyton schoenleinii anthropophilic

Trichophyton simii zoophilic (kera)

Trichophyton soudanense anthropophilic

Trichophyton terrestre geophilic

Trichophyton tonsurans anthropophilic

Trichophyton vanbreuseghemii geophilic

Trichophyton verrucosum zoophilic (kuda)

Trichophyton violaceum anthropophilic

Trichophyton yaoundei anthropophilic

2.3.3 Jenis

9

Page 10: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

Jamur dapat tumbuh di tubuh kita sendiri. Sebenarnya ia bisa

hidup dan tumbuh di mana saja seperti udara, air, tanah, pakaian,

almari, kuku, tangan dan tempat-tempat lain. Indonesia sebagai negara

tropis menjadi lahan subur tumbuhnya jamur khususnya jamur

Trichophyton rubrum. Trichophyton rubrum adalah salah satu spesies

jamur yang menyebabkan banyak penyakit. Penyakit-penyakit akibat

jamur ini seringkali menjangkiti masyarakat. Infeksii jamur disebut

mikosis. Trichophyton rubrum menyerang jaringan kulit dan

menyebabkan beberapa infeksi kulit.

2.3.4 Kerugian atau Manfaat

Trichophyton rubrum menyerang jaringan kulit dan

menyebabkan beberapa infeksi kulit antara lain :

A. Tinea pedis, orang Jawa menyebutnya ”rangen” yang berlokasi

diantara jari- jari dan dapat jadi infeksi kronis. Awalnya rasa gatal

diantara jari, kemudian vesikel kecil pecah mengeluarkan cairan

encer. Kulit di sela-sela jari maserasi dan mengelupas, nampak

pecah-pecah. Kala infeksi jadi kronis, pengelupasan dan pecah-

pecah pada kulit jadi manifestasi yang mendasar, disertai nyeri dan

pruritus. Infeksi ini banyak dialami oleh orang yang kerap

memakai sepatu .

B. Tinea corporis, lesinya berlokasi di kulit tipis yang tidak berambut.

seperti bercak sirkuler dengan tepi merah, melebar, bervesikel dan

pusat bersisik, menimbulkan rasa gatal.

C. Tinea cruris (”jock itch”) biasanya infeksi ini pada laki-laki dan

tampak sebagai lesi kering yang gatal dan sering dimulai pada

scrotum dan menyebar ke selangkangan. Infeksi ini juga

menyebabkan rasa gatal.

10

Page 11: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

D. Tinea unguium yang berlokasi di kuku tangan mapun kaki. Selain

itu dapat juga menyebabkan kurap pada badan. Bila kurap di badan

tertumpu pada sebelah badan saja dikatakan asimetri.

2.3.5 Pengobatan dan Pencegahan

Adapun obat-obat yang biasa digunakan dalam proses

pengobatan yaitu :krim anti jamur(ex:fungisol), minum obat

(ex:cetirizine) dan gunakan  sabun antiseptic. Cara paling baik untuk

menghindarinya adalah dengan menjaga kebersihan badan dan

lingkungan sebaik mungkin

2.4 Epidermophyton

2.4.1 Pengertian

Epidermophyton adalah genus jamur yang menyebabkan

dangkal dan kulit mikosis, termasuk E. floccosum, penyebab tinea

corporis (kurap), tinea cruris (gatal-gatal), tinea pedis (kaki atlet), dan

onikomikosis atau tinea unguium, infeksi jamur kuku. Sebagaimana

umumnya jamur, maka jamur jamur penyebab kurap ini berkembang

biak dengan spora. sangat mudah menular dan menyebar.

2.4.2 Klasifikasi

Kingdom   : Fungi

Phylum     : Ascomycota

Class         : Saccharomycetes

Order        : Saccaharomycetaceles

Family      : Saccharomycetaceae

Genus       : Epidermophyton

Spesies      : Epidermophyton floccosum,

Epidermophyton stockdalae

11

Page 12: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

2.4.3 Jenis

Jenis Epidermophyton terdiri dari dua jenis; Epidermophyton

floccosum dan Epidermophyton stockdaleae. E. stockdaleae dikenal

sebagai non-patogenik, sedangkan E. floccosum satu-satunya jenis

yang menyebabkan infeksi pada manusia. E. floccosum adalah satu

penyebab tersering dermatofitosis pada individu tidak sehat.

Menginfeksi kulit (tinea corporis, tinea cruris, tinea pedis) dan kuku

(onychomycosis). Infeksi terbatas kepada lapisan korneum kulit luar.

koloni E. floccosum tumbuh cepat dan matur dalam 10 hari. Diikuti

inkubasi pada suhu 25 ° C pada agar potato-dextrose, koloni kuning

kecoklat-coklatan (Anonymous, 2011)

2.4.4 Tempat Hidup

Jamur Epidermophyton spesies E. floccosum  merupakan jenis

jamur patogen bukan dari golongan flora normal. Tempat hidup atau

habitat dari jamur ini adalah pada kulit hewan dan manusia terutama

pada bagian selangkangan. Jamur ini berada pada bagian selangkangan

karena pada daerah tersebut biasanya apabila suhu tubuh meningkat

akan lebih banyak menghasilkan keringat sehingga memacu

pertumbuhan dari jamur ini sebab jamur ini menyukai tempat yang

lembab dan tertutup dengan pH yang cukup asam biasanya pada

bagian tubuh yang ditempeli jamur ini akan mengakibatkan gatal –

gatal yang lama kelamaan akan memerah dan menjadi hitam biasanya

diikuti dengan timbulnya kurap pada kulit.

2.4.5 Kerugian atau Manfaat

Jamur jenis ini termasuk jamur yang patogen atau yang

merugikan karena menyebabkan penyakit seperti penyakit gatal-gatal

karena infeksi jamur atau sering disebut kurap. Penyakit kurap yang

disebabkan oleh infeksi jamur ini biasanya dapat timbul akibat sering

12

Page 13: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

berganti-ganti pakaian dengan orang lain dan juga kontak

langsung. Penyebab tersering adalah akibat infeksi jamur yang

mengenai kulit bagian terluar. Penyakit ini cukup umum ditemui pada

orang-orang yang: Mudah berkeringat, gemuk, diabetes, Suka

menggunakan pakaian ketat dan  suka menggunakan pakaian secara

bergantian dengan orang lain. Hendaknya tidak menggunakan atau

berbagi pakaian dengan orang lain, selain itu juga mengganti pakaian

dalam setiap 8 jam sekali. Handuk yang digunakan untuk mengelap

badan bagian atas dan bawah sebaiknya dipisahkan, dan setelahnya

dijemur dan sesering mungkin diganti.

2.4.6 Pengobatan dan Pencegahan

 Adapun obat-obat yang biasa digunakan dalam proses

pengobatan yaitu :krim anti jamur(ex:fungisol), minum obat

(ex:cetirizine) dan gunakan  sabun antiseptic. Cara paling baik untuk

menghindarinya adalah dengan menjaga kebersihan badan dan

lingkungan sebaik mungkin. dan jika memang sudah terkena penyakit

kulit ini, obat paling ampuh biasanya adalah obat luar, yang bisa

langsung berkontak dengan jamur dan sporanya.

13

Page 14: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

BAB III

PENUTUP

1.1 Simpulan

Mucor adalah kapang bersifat mesofilik, bersifat aerobic, termasuk fungi

multiselular yang mempunyai filament, yang pertumbuhannya pada makanan

mudah dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas.

Microsporum adalah genus jamur yang menyebabkan tinea capitis, tinea

corporis, kurap,dan dermatophytoses lain infeksi jamur pada kulit.

Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah, binatang atau

manusia. Trichophyton adalah suatu peyebab infeksi pada rambut ,kulit

terutama kutu air (tinea pedis),dan infeksi pada kuku manusia.

Epidermophyton adalah genus jamur yang menyebabkan mikosis, termasuk

tinea corporis (kurap), tinea cruris (gatal-gatal), tinea pedis, dan onikomikosis

atau tinea unguium, infeksi jamur kuku

1.2 Saran

Beberapa yang telah dipaparkan dalam makalah merupakan jamur yang

tergolong patogen atau yang merugikan karena menyebabkan penyakit seperti

hidup pada makanan yang membusuk, menimbulkan penyakit gatal-gatal karena

infeksi, serta beberapa infeksi serius lainnya. Disarankan untuk segera memberi

pengobatan apabila terinfeksi beberapa jenis jamur yang telah dibahas di dalam

makalah.

14

Page 15: Makalah Microsporum, Trichopython, Epidermopython.docx

DAFTAR PUSTAKA

http:/digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-17787-Chapter1-370730.pdf (Diakses

Jumat, 16 Oktober 2015)

http://panacea.med.uoa.gr/topic.aspx?id=869 Aristea Velegraki, Asisten Profesor,

Wakil Presiden International Society of Medis dan Kedokteran Hewan Mikologi

Isham 

Michalis Arabatzis, Dermatologist dan Kelamin, Clinical Research Associate. 

Departemen Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran 

Direktur: Assoc. . Profesor A. Tseleni-Kotsovili 

revisi terakhir: 2007/03/12

Dwidjoseputro. 2005. Dasar-DasarMikrobiologi. Jakarta :Djambatan.

Gandjar, Indrawati, dkk. 2000. Pengenalan Kapang Tropik Umum. Jakarta :Yayasan

Obor Indonesia.

Gandjar, Indrawati, dkk. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan .Jakarta :Yayasan Obor

Indonesia. Hariskal. 2010.

.

Sutanto, Inge (Ed). 2008. Parasitologi Kedokteran. Jakarta : Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia.

Tim Laboratorium Mikologi. 2011.  Petunjuk Praktikum Mikologi.

Kediri :Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata

15