50
 @RahmaHusain Page 1 Makalah Perkembangan Hewan Diferensiasi Mesoderm dan Ektoderm Oleh : Rahmawati N. Husian (431411098) Kelas C JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2013

Makalah Mesoderm

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Mula-mula sel lapisan benih mesoderm membentuk lembaran tipis jaringan ikat pada kedua sisi garis tengah berkembang membentuk mesoderm paraksial, lebih ke lateral tetap tipis disebut lempeng lateral. Dengan timbulnya serta bersatunya rongga interselular pada lempeng lateral jaringan ini terpecah menjadi dua lapisan yaitu :a. Mesoderm parietal yang meliputi amnionb. Mesoderm viseral yang meliputi kandung kuning telur.

Citation preview

  • @RahmaHusain Page 1

    Makalah Perkembangan Hewan

    Diferensiasi Mesoderm dan Ektoderm

    Oleh :

    Rahmawati N. Husian (431411098)

    Kelas C

    JURUSAN BIOLOGI

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN IPA

    UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

    2013

  • @RahmaHusain Page 2

    KATA PENGANTAR

    Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT. Atas berkat dan

    rahmat-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini disusun

    untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Perkembangan Hewan.

    Saya mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah mendukung dan

    memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah ini, terutama kepada dosen

    Perkembangan Hewan. saya menyadari bahwa dalam penulisan masih terdapat

    banyak kesalahan dan kekurangan karena faktor batasan pengetahuan penyusun,

    maka dengan senang hati saya menerima kritik dan saran, yang bersifat

    membangun demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.

    Semoga dari hasil penyusunan tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca

    khususnya mahasiswa dan mahasiswi biologi.

    Gorontalo, 19 Mei 2013

    Rahmawati N. Husain

  • @RahmaHusain Page 3

    Daftar isi

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang..................................................................................................4

    1.2 Rumusan masalah............................................................................................6

    1.3 Tujuan...............................................................................................................6

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pembentukan awal dari derivat-derivat lapisan benih mesoderm..............7

    2.1.1 Diferensiasi somit dan pembentukkannya......................................................7

    2.1.2 Mesoderm intermediat..................................................................................10

    2.1.3 Lapisan mesoderm pariental dan visera........................................................11

    2.1.4 Darah dan pembuluh darah...........................................................................11

    2.2 Organogenesis pada bumbung mesoderm...................................................14

    2.3 Daerah turunan mesoderm...........................................................................15

    2.3.1 Kardameseoderm..........................................................................................15

    2.3.2 Mesoderm dorsal (paraksial) ........................................................................15

    2.3.2.1 Pembentukan tulang belakang...................................................................16

    2.3.3 Mesoderm intermediet..................................................................................18

    2.3.3.1 Pembentukan ginjal....................................................................................18

    2.3.3.2 pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi..................................26

    2.3.4 Mesoderm lateral...........................................................................................31

    2.3.4.1 Pembentukan anggota tubuh......................................................................31

    2.3.5 Mesoderm kepala..........................................................................................41

    2.4 Hubungan perkembangan organ genitalia dan urinaria...........................41

    2.5 Diverensiasi lapisan ektoderm......................................................................41

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan...... ..............................................................................................48

    Daftar pustaka

  • @RahmaHusain Page 4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Diferensiasi berlangsung pada jaringan embrio awal. Di sini berlaku daur

    sel. Sel muda yang bersifat pluripotent atau totipotent, setelah mengalami

    diferensiasi akan jadi sel dewasa unipotent. Yaitu yang memiliki satu macam

    struktur dan aktivitas. Diferensiasi mulai berlangsung sejak zigot, yakni setelah

    fertilisasi, dan berakhir pada tingkat organogenesis. Zigot sendiri sudah mulai

    memiliki orientasi bakal jari jaringan apa. Kutub animal akan jadi bagian dorso-

    anterior dan bakal jadi ektoderm. Kutub vegetal akan jadi bagian ventro-posterior

    embrio, dan bakal jadi endoderm.

    Zigot mengalami cleavage untuk membentuk blastula. Setiap sel blastomer

    ini masih pluripotent. Karena itu jika satu sel diambil dan dikultur, itu bisa tumbuh

    jadi embrio sendiri yang utuh.

    Sejak gastrula kadar diferensiasi makin meningkat. Pada tingkat ini

    terbentuk 3 lapis benih (germ layers).

    1. Ektoderm

    2. Mesoderm

    3. Endoderm

    Setiap satu sel gastroderm tidak lagi pluripotent.

    Lazimnya sel yang sudah dewasa, yaitu yang sudah berdiferensiasi tidak

    dapat menempuh daur sel, berarti tidak dapat lagi membelah.

    Ada jaringan dalam tubuh dewasa yang sudah berdiferensiasi, dapat

    kembali bermitosis. Kejadian ini disebut dediferensiasi. Selnya tidak jadi muda dan

    pluripotent, tetapi unipotent, yakni hanya membelah untuk membentuk sel anak

    yang struktur dan fungsinya sama dengan sel lain jaringan bersangkutan.

    Dediferensiasi perlu untuk penyembuhan dan mengganti bagian tubuh yang

    hilang atau lepas. Ada jaringan yang daya diferensiasinya tinggi, ada yang rendah.

    Yang daya diferensiasinya tinggi sukar atau hampir tak dapat lagi

    berdediferensiasi. Yang termasuk ke sini ialah saraf dan otot jantung. Sedangkan

  • @RahmaHusain Page 5

    yang daya diferensiasinya rendah masih dapat berdediferensiasi. Contohnya adalah

    hati, ginjal dan pankreas. Jika suatu bagian pusat saraf atau ganglion rusak, badan

    sel sarafnya yang rusak tidak dapat lagi membelah. Ia hanya mampu menyambung

    kembali serabaut yang putus, dan daerah yang sel sarafnya mati akan digantikan

    oleh neuroglia. Begitu pula halnya jika ada sebagian jantung yang nekrosis, karena

    asalnya aliran darah ke situ terputus. Sel otot jantung yang sudah mati tidak dapat

    lagi digantikan oleh sel otot baru, tapi hanya oleh jaringan pengikat. Karena itu

    jantung yang kena infark kurang bingkas.

    Sel otot lurik dan otot polos buat sekedar dapat juga berdediferensiasi.

    Yakni jika terjadi luka kecil saja. Namun sebagian besar daerah bekas luka itu akan

    ditempati oleh kalogen saja, sehingga perut itu tidak dapat berkerut-kerut. Sel hati

    berdaya dediferensiasi yang tinggi. Jika suatu bagian hati tikus diangkat, segera

    akan terjadi mitosis berulang-ulang di sekitar yang diangkat, dan dalam beberapa

    hari hati itu akan kembali mencapai besar semula. Sel hati orang juga dikira mampu

    demikian.

    Daya dediferensiasi akan turun sebanding dengan berlanjutnya umur

    individualnya. Meski daya dediferensiasi hati tinggi, tapi pada individu berumur

    lanjut daya itu akan turun.

    Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah

    organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada

    makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-

    masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula. Contohnya :

    a. Lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem

    saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indra.

    b. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon),

    alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti

    ren.

    c. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar

    pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua

    lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk

  • @RahmaHusain Page 6

    hidup. Contohnya : Lapisan mesoderm dengan lapisan ektoderm yang keduanya

    mempengaruhi dalam pembentukan kelopak mata.

    Adapun lapisan mesoderm embrio tahap neurula dapat dibagi menjadi 5

    daerah yaitu (i) Kordamesoderem yaitu jaringan yang akan membentuk notokorda.

    Notokorda berfungsi sebagai sumbu tumbuh dan menginduksi pembentukan

    tabung saraf, (ii) Mesoderem dorsal, terletak pada pada kedua sisi dari tabung saraf.

    Jaringan ini menghasilkan jaringan ikat tubuh, tulang, otot, kertilago, dan dermis

    kulit, (iii) Mesoderem intermediat, membentuk sistem urinaria dan saluran-saluran

    genital (iv) Mesoderem lateral, membentuk hati, pembuluh darah, sel-sel darah dari

    sistem sirkulasi serta saluran rongga tubuh dan semua komponen mesoderem

    tungkai kecuali otot, juga membentuk jaringan berupa membran ekxtra embrio, dan

    (v) Mesoderem kepala, bagian yang membentuk otot-otot wajah.

    1.2 Rumusan masalah

    Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan :

    1.2.1 Bagaimana pembentukan awal dari derivat-derivat lapisan benih

    mesoderm?

    1.2.2 Bagaimana organogenesis pada bumbung mesoderm?

    1.2.3 Apa saja daerah turunan mesoderm?

    1.2.4 Apa hubungan antara perkembangan organ genitalia dan urinaria?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Siswa mampu mengetahui pembentukan awal dari derivat-derivat lapisan

    mesoderm.

    1.3.2 Siswa mampu mengetahui derivat yang dihasilkan oleh bumbung

    mesoderm pada saat organogenesis.

    1.3.3 Siswa mampu mengetahui daerah-daerah turunan mesoderm.

    1.3.4 Siswa mampu mengetahui hubungan antara perkembangan organ genitalia

    dan urinaria.

    BAB II

  • @RahmaHusain Page 7

    PEMBAHASAN

    2.1 PEMBENTUKAN AWAL DARI DERIVAT-DERIVAT LAPISAN BENIH

    MESODERM

    Mula-mula sel lapisan benih mesoderm membentuk lembaran tipis jaringan

    ikat pada kedua sisi garis tengah berkembang membentuk mesoderm paraksial,

    lebih ke lateral tetap tipis disebut lempeng lateral. Dengan timbulnya serta

    bersatunya rongga interselular pada lempeng lateral jaringan ini terpecah menjadi

    dua lapisan yaitu :

    a. Mesoderm parietal yang meliputi amnion

    b. Mesoderm viseral yang meliputi kandung kuning telur.

    Kedua selaput ini membatasi suatu rongga baru yang disebut rongga selom

    intra-embrional, dimana melanjutkan diri dengan selon ekstra-embrional pada

    kedua sisi mudigah. Jaringan yang menghubungkan mesoderm paraksial dan

    lempeng lateral disebut mesoderm intermediat. Menjelang akhir minggu ketiga

    mesoderm paraksial terpecah dalam kelompok-kelompok sel epiteloid yang disebut

    somit. Pasangan somit pertama timbul pada bagian leher mudigah. Setiap hari akan

    timbul 3 somit sehingga pada akhir minggu kelima terdapat 42 sampai 44 pasang

    somit. Pasangan somit ini adalah; 4 oksipital, 8 servikal, 12 torakal, 5 lumbal, 5

    sakral dan 8 sampai 10 pasang koksigeal. Somit oksipital pertama dan sampai 7

    somit koksigeal yang terakhir kemudian menghilang.

    2.1.1 Diferensiasi somit

    Sisa mesoderem yang tidak ikut dalam pembentukan notokorda bermigrasi

    secara lateral; membentuk mesoderem paraksial yang merentang sepanjang kedua

    sisi notokorda dan tabung saraf.

    Pada embrio ayam, sewaktu primitif streak mulai menyusut, mesoderem

    paraksial mulai memisah menjadi blok-blok sel yang berbentuk segitiga dan

    disebut somit. Somit pertama terlihat pada bagian anterior embrio, dan somit-somit

    berikutnya dibentuk pada bagian posterior dengan interval yang teratur. Sel-sel

    yang menyusun somit sangat mampat dan tersusun sebagai suatu epitel.

  • @RahmaHusain Page 8

    Mekanisme pembentukan somit belum jelas, akan tetapi studi-studi

    belakangan menunjukkan bahwa sel-sel mesoderem paraksial menjadi gumpalan-

    gumpalan sel yang disebut somitomer. Penyusutan primitif streak menyebabkan

    sel-sel tersebut membentuk somit. Sel-sel somit bagian luar berlekatan satu sama

    lain. Somit dibungkus oleh lamina basal yang terdiri atas kolagen dan

    glikosaminoglikan atau GAG, GAG dari tabung neural dan notokorda menginduksi

    somit untuk menhhasilkan GAGnya sendiri (Gilbert, 1985)

    Gambar 1. Perkembangan embrio ayam. (A) Daerah primitif streak

    memperlihat-kan migrasi bakal mesoderem dan endoderem, (B)

    Pembentukan notokorda dan mesoderem paraksial, (C dan D)

    differensiasi somit, coelom, dan aorta A-C embrio ayam umur 24

    jam, D. Umur 48 jam (Gilbert, 1985).

  • @RahmaHusain Page 9

    Gambar 2. Scanning elektron mikrograf tabung saraf dan somit

    (Gilbert, 1985)

    Gambar 3. Diagram sayatan transversal embrio manusia (A) pada umur awal minggu 4 menunjukkan arah migrasi sel-sel sklerotom dan (B) pada umur akhir minggu ke 4 menunjukkan kondensasi sel-sel mesoderem sklerotom membentuk vertebra (Gilbert, 1985)

    Pada perkembangan selanjutnya, sel-sel somit (sel-sel yang letaknya

    berlawanan dengan daerah punggung) pada bagian ventral bermitosis dan

    kehilangan sifat epitelnya dan menjadi sel-sel mesenkim. Bagian somit yang

    membentuk sel-sel ini disebut skeleretom. Sel-sel mesenkim bermigrasi ke arah

    tabung saraf dan notokorda dan akhirnya menjadi kondrosit. Kondrosit

    bertanggungjawab dalam mensekresi kolagen dan GAG yang khas untuk kartilago.

  • @RahmaHusain Page 10

    Kondrtosit ini bertangungjawab dalam susunan skeleton aksial seperti vertebra dan

    rusuk. Setelah skletotom memisahkan diri dari somit, sisa sel-sel yang telah

    bermigrasi membentuk suatu tabung padat berlapis dua, lapisan dorsal disebut

    dermatom yang akan membentuk jaringan ikat kulit. Lapisan dalam disebut

    myotom yang akan berdifferensiasi membentuk otot-otot dinding tubuh dan

    tungkai (Gilbert, 1985)

    Menjelang permulaan minggu keempat sel-sel epiteloid yang membentuk

    dinding ventral dan dinding medial somit kehilangan bentuk epitelnya menjadi

    polimorf dan berpindah mengelilingi korda dorsalis. Sel-sel ini bersama-sama

    disebut sklereton, membentuk jaringan yang dikenal sebagai mesenkim. Mereka

    akan mengelilingi sumsum tulang belakang dan korda dorsalis untuk membentuk

    kolumna vertebralis. Dinding korsal somit yang masih tertinggal dinamakan

    dermatom membentuk suatu lapisan sel baru. Segera setelah terbentuk sel ini gagal

    membelah diri dan jaringan yang terbentuk ini disebut miotom. Setiap miotom

    mempersiapkan otot-otot untuk segmennya sendiri.

    Setelah sel-sel dermatom membentuk, miotom dan menyebar di bawah

    ectoderm sekitarnya. Di sini sel-sel tersebut membentuk dermis dan jaringan

    subkutan. Karena itu setiap somit membentuk skleroton (komponen tulang rawan

    dan tulang), mioton (mempersiapkan komponen otot segmental) dan dermatom

    (komponen kulit disegmennya). Sebagaimana akan terlihat kemudian, setiap

    mioton dan dermatom masing-masing mempunyai komponen saraf disegmennya

    sendiri.

    2.1.2 Mesoderm intermediat

    Jaringan ini berdiferensiasi dengan cara yang berbeda dengan somit. Di

    daerah servikal dan torakal bagian atas jaringan ini secara segmental menyusun

    kelompok-kelompok sel yang kelak menjadi nefrotom, sedangkan lebih kaudal

    membentuk massa jaringan yang tak bersegmen dikenal sebagai korda nefrogenik

    yang nantinya berkembang menjadi satuan ekskresi susunan kemih.

  • @RahmaHusain Page 11

    2.1.3 Lapisan-lapisan mesoderm parietal dan visera

    Kedua lapisan ini membatasi selom intra-embrional. Mesoderm pariental

    bersama ektoderm disekitarnya membentuk dinding lateral dan ventral tubuh.

    Mesoderm viseral dan entoder embrional membentuk dinding usus.

    2.1.4 Darah dan pembuluh darah

    Pembentukan pembuluh darah

    Kebutuhan embrio yang sedang berkembang berbeda dengan organisme

    dewasanya, hal ini dapat dilihat pada perbedaan sistem sirkulasinya. Pada embrio,

    makanan yang dibutuhkan melalui kantung yolk atau plasenta, sedangkan pada

    orgnisme dewasa makanan diabsorbsi melalui usus. Selain itu respirasi pada embrio

    dilakukan melalui membran chorion atau allantois, sedangkan organisme dewasa

    dilakukan melalui insang atau paru-paru.

    Pada hewan-hewan vertebrata yang memiliki yolk, vena vitelin atau

    omphalomesenterica adalah pembuluh darah utama pada embrio, dibentuk dari

    kumpulan sel-sel mesenkim dari mesoderem splanknik membentuk pulau-plau

    darah pada kantung yolk. Pulau-pulau darah mulai tampak pada derah opaka pada

    saat primitiv streak mencapai ukuran maksimal. Pulau-pulau darah kemudian

    berongga dan akhirnya membentuk saluran yang berdinding rangkap. Bagian

    dalam menjadi sel-sel endotelium dan bagian luar menjadi otot polos. Di antara

    kedua lapisan tersebut terdapat lamina basal, mengandung kolagen yang spesifik

    untuk pembuluh darah. Kelompok sel-sel pulau-pulau darah yang terletak di tengah

    berdifferensiasi menjadi sel-sel darah embrio. Sambil pulau-pulau darah tumbuh,

    mereka lalu bersatu membentukjaringan kapiler yang bermuara di kedua pembuluh

    vitellin yang membawa makanan dan darah ke jantung yang baru dibentuk.

    Pembentukan pembuluh darah di dalam tubuh (pembuluh darah intra embrio) sama

    dengansama dengan yang berlangsung pada pembuluh darah ekstra embrio pada

    kantung yolk.

  • @RahmaHusain Page 12

    Gambar 4. Angigenesis. Pembentukan pembuluh darah pertama terlihat pada

    dinding kantung yolk dimana mesenkim terdifferensiasi. (A)

    Kondensasi untuk membentuk kelompok sel-sel angigenetik, (B)

    sel-sel bagian tengah membentuk sel-sel darah dan sel-sel bagian

    luar berkembang menjadi sel-sel endotelium pembuluh darah

    (Gilbert, 1985).

    Embrio pada vertebrata memiliki 6 pasang lengkung aorta yang terletak di

    atas farinks. Pada ikan primitif, lengkung aorta dipertahankan sehingga

    memungkinkan insang mengambil oksigen dari darah. Pada embrio mamalia dan

    burung, sebagian dari lengkung aorta yang terbentuk berdegenerasi atau mengalami

    modifikasi selama proses perkembangannya.

    Gambar 5. Lengkung aorta pada embrio manusia. (A) Pada umumnya trunkus

    anteriosus memompa darah menuju aorta yang bercabang pada

    kedua sisi usus depan. Keenam lengkung aorta membawa darah

    aorta ventral dan mengalir menuju aorta dorsal, (B) lengkung aorta

    mulai berdegenerasi atau dimodifikasi. Garis terputus menunjukkan

    struktur yang berdegenerasi, dan (C) lengkung aorta yang tersisa

    dimodifikasi dan sistem arteri dewasa diebentuk (Gilbert, 1985).

  • @RahmaHusain Page 13

    Gambar 6. Diagram sistem sirkulasi embrio ayam umur 44 jam (Gilbert, 1985).

    Pada embrio mamalia, makanan dan oksigen diperoleh dari plasenta. Pada

    mamalia, suplai utama makanan dan oksigen berasal dari vena umbilika yang

    menyatukan embrio pada plasenta.

    Gambar 7. Sistem sirkulasi embrio manusia umur 4 minggu. Walaupun pada

    stadiium ini semua pembuluh darah uitama berpasangan, hanya

    pembuluh darah kanan yang tampak berwarna hitam (Gilbert,

    1985).

  • @RahmaHusain Page 14

    Vena umbilika membawa makanan dan oksigen kembali ke embrio.

    Sementara itu, arteri umbilika mengangkut bahan buangan menuju plasenta.pada

    mamalia, darah yang telah memasuki jantung dipompa ke dalam lengkung aorta

    yang mmengelilingi farinks untuk membawa darah ke dorsal. Pada mamalia,

    lengkung aorta keempat bagian kiri merupakan satu-satunya jalan untuk mencapai

    aorta, lengkung aorta bagian kanan menjadi arteri subclavia. Lengkung aorta ketiga

    termodifikasi membentuk arteri carotid internal yang mensuplai darah ke otak dan

    kepala. Lengkung aorta keenam termodifikasi untuk membentuk arteri pulmonalis.

    Lengkung aorta pertama kedua dan kelima berdegenerasi.

    Sel-sel darah dan kapiler berkembang di dalam mesoderm ekstraembrional

    dari jonjot-jonjot dan tangkai penghubung. Dengan terus bertunasnya pembuluh

    ekstraembrional terbentuklah hubungan dengan pembuluuh darah mudigah,

    sehingga menghubungkan mudigah dan plasenta. Sel-sel darah dan pembuluh

    darah intra-embrional termasuk tabung jantung dibentuk dengan cara yang sama

    dengan pembuluh ekstra-embrional yakni dari sel-sel mesoderm yang membentuk

    kelompok sel-sel angiogenetik yang membentuk rongga karena bergabungnya

    celah antar sel-sel. Yang terletak di tengah membentuk sel darah sederhana

    sedangkan sel yang terletak di tepi yang bersatu membentuk pembuluh kecil.

    Jaringan-jaringan dan organ berikut ini dipertimbangkan berasal dari mesoderm :

    a. Jaringan penunjang seperti jaringan penyambung, tulang rawan dan tulang.

    b. Otot-otot serat lintang dan polos

    c. Sel-sel darah dan getah bening dan dinding jantung, pembuluh darah dan

    pembuluh getah bening.

    d. Ginjal, kelenjar kelamin dan saluran keluarnya

    e. Korteks anak ginjal dan limpa.

    2.2 ORGANOGENESIS PADA BUMBUNG MESODERM

    Pada periode pertumbuhan antara atau transisi terjadi transformasi dan

    differensiasi bagian-bagian tubuh embryo dari bentuk primitive sehingga menjadi

    bentuk definitif. Pada periode ini embryo akan memiliki bentuk yang khusus bagi

    suatu spesies. Pada periode pertumbuhan akhir, penyelesaian secara halus bentuk

    definitive sehingga menjadi ciri suatu individu. Pada periode ini embryo

  • @RahmaHusain Page 15

    mengalami penyelesaian pertumbuhan jenis kelamin, watak (karakter fisik dan

    psikis) serta wajah yang khusus bagi setiap individu.

    Bumbung mesoderm ini akan menumbuhkan :

    Otot lurik, polos dan jantung.

    Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan

    jaringan.

    Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.

    Ginjal dan ureter.

    Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia,

    tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti

    pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.

    Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium,

    peritoneum dan mesenterium.

    Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.

    Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya

    2.3 DAERAH TURUNAN MESODERM

    2.3.1 Kordameseoderm

    Membentuk notochord (sumbu tubuh) sumbu tubuh yang berfungsi sebagai

    penyokong tubuh itu sendiri.

    2.3.2 Mesoderm Dorsal ( Paraksial )

    Membentuk jaringan ikat tubuh, tulang otot, tulang rawan, tulang belakang dan

    dermis. Ada yang bersifat segmental maupun yang tidak, tergantung pada

    hewannya.

    Pada Ayam

    Sel-sel mesoderm (yang tidak membentuk notochord) menyebar ke arah

    lateral membentuk lempengan yang tebal disebut dengan mesoderm paraksial

    (terlentang sepanjang kedua sisi notochord dan bumbung neural). Sementara

    daerah unsure primitive memendek dan bumbung neural terbentuk.

    Dari mesoderm paraksial terpisah balok-balok berbentuk segitiga yang

    disebut somit. Somit pertama dibentuk pada bagian interior dari embrio, dan somit-

    somit baru dibentuk dibelakang secara teratur. Sel-sel yang menyusun somit sangat

  • @RahmaHusain Page 16

    mampat dan tersusun atas suatu epitel. Perkembangan selanjutnya sel-sel pada

    bagian ventral dari somit bermitosis (kehilangan sifat epithelnya) dan menjadi

    mesenkim (kendur), daerah ini disebut sklerotum. Sel-sel mesenkim akan

    bermigrasi ke arah bumbung neural dan notochord menjadi kondrosit akan

    membangun rangka tubuh. Selanjutnya sel-sel sklerotum memisahkan diri dari

    somit. Sisa-sisa sel-sel somit membentuk suatu tabung padat berlapis-lapis dimana

    lapisan dorsal disebut Dermaton (membentuk jarikat kulit/ dermis) dan lapisan

    dalam disebut miotom ( sel-selnya membentuk otot membentuk otot serat lintang

    dari punggung dan anggota tubuh)

    Pada Burung

    Disebut juga mesoderm segmental

    Pada Manusia

    Tidak bersegmen

    Pembentukan Otot

    Pembentukan otot melaui proses yang disebut Myogenesis.

    - Dibentuk dari sel mesenkim membentuk mioblast (sel otot)

    - Terdiri dari 4 tingkatan: 1. Sel (somit) sebagai precursors; 2. Sel

    ini mengalami proliferasi membentuk populasi sel otot; 3.

    Diferensiasi membentuk protein spesifik; 4. Menjadi sel otot yang

    matang

    Cranium

    Terdiri dari Neurocranium (tempurung otak) dan

    Spalanchnocranium (tulang-tulang muka)

    2.3.2.1 Perkembangan tulang belakang

    Bagian bawah permukaan myotom yang berhadapan dengan notokorda

    disebut skleretom. Skleretom lepas menghasilkan sel-sel mesenkim yang menutupi

    notokorda. Sebagian dari sel-sel tersebut ditransformasi menjadi kartilago

    membentuk arcualia yang kelak akan membentuk tulang belakang atau vertebrae.

    Setiap vertebra dibentuk oleh 8 arcualia, 4 pada setiap sisi (Majumdar, 1985).

  • @RahmaHusain Page 17

    Gambar 8. Sel-sel skleretom lepas dan menutupi notokorda. (A) sayatan

    longituginal, stadium awal dan (B) stadium lanjut (Majumdar, 1985)

    Dari empat arcualia ini, dua diatas disebut arcualia interdorsal dan arcualia

    basidoral, serta dua dibawah disebut arcualia interventral dan basiventral. Bagian

    arcualia dorsal tubuh memanjang sepanjang sisi tabung saraf dan berfusi di atasnya

    membentuk lengkung neural dan spine neural dari vertebra. Arcualia ventral tubuh

    membentuk lengkung haemal dan spina haemal. Bagian yang tersisa dari arcualia

    tumbuh ke arah pusat notokorda membentuk centrum vertebra (Majumdar, 1985)

  • @RahmaHusain Page 18

    Gambar 9. Transformasi sel-sel skleretom menjadi vertebra. (A) sstadium

    skleretom, (B) stadium arcualia, (C) tonjolan arcualia membentuk

    lengkung neural dan elngkung haemal, (D) pembentukan prosessus

    transverr dari dasar arcualia (Majumdar, 1985)

    2.3.3 Mesoderm Intermediet

    Mesoderm intermediet akan membentuk system urogenital. Mesoderm

    intermediat Terdiri atas dua bagian, yaitu pita nefrogenik yang akan menjadi

    apparatus urinaria dan pematang genital yang menjadi gonad. Dimana pematang

    genital memanjang mulai dari bagian thoraks atas ke daerah kloaka. Bakal gonad

    yang akan berkembang hanya bagian tengah saja sedangkan bagian kranial dan

    kaudal pematang urogenital membentuk pita-pita gonad atas dan bawah.

    2.3.3.1 Pertumbuhan dan perkembangan ginjal

    Pada vertebarata dikenal ada tiga tipe ginjal yaitu pronefros, mesonefros

    dan metanefros. Pronefros merupakan ginjal yang paling primitif dan hanya

    fungsional pada beberapa golongan ikan tingkat rendah, misalnya pada

    Cyclostoma. Pada ikan tingkat tinggi dan amphibia, ginjal pronefros berdegenerasi,

    dan ginjal yang fungsional adalah mesonefros. Pada hewan yang memiliki ginjal

    mesonefros, pembentukan mesonefros diikuti oleh berdegenerasinya pronefros.

  • @RahmaHusain Page 19

    Pada reptilia, aves dan mamalia, ginjal yang fungsional adalah metanefros.

    Jadi dalam ontogeninya mamalia pernah memiliki ginjal pronefros, mesonefros,

    dan metanefros sebagai ginjal yang defenitif. Selama perkembangan embrio

    (reptilia, aves dan mamalia), ketiga tipe ginjal tersebut dibentuk secara berurutan.

    Gambar 10. Diagram tahap-tahap perkembangan pronefros, mesonefros dan

    metanefros. (A) gambar yang memperlihatkan pembagian

    mesoderem intermediat atas pronefros, mesonefros dan

    metanefros, (B) stadium awal yang menunjukkan pemanjangan

    ductus nefric ke arah kolaka, (C) ginjal mesonefros, (D) awal

    ginjal metanefros, dan (E) sistem urogenitalia setelah differensiasi

    seks. Ductus Mullerian adalah struktur yang dibentuk belakangan

    dan bukan bagian dari sitem urinaria (Carlson, 1988).

  • @RahmaHusain Page 20

    Gambar 11. Gambar tubulus nefros. (A) Sayatan transversal melalui somit ke-12

    pada embrio ayam stadium 16 somit, memperlihatkan tubulus

    pronefros, (B) diagram tubulus pronefros yang fungsional, (C)

    sayatan transversal melalui somit ke 17 pada embrio ayam stadium

    30 somit memperlihatkan tubulus mesonefros, dan (D) diagram

    tubulus mesonefros (Calson, 1988).

    Ginjal yang pertama kali dibentuk adalah ginjal pronefros yang terletak di

    daerah kepala dan berfungsi sebagai organ sekresi pada ikan tingkat rendah.

    Selanjutnya dibentuk ginjal mesonefros yang diikuti dengan berdegenerasinya

    pronefros. Kemudian pada daerah sebelah posterior mesonefros dibentuk ginjal

    metanefros. Ketiga jenis ginjal tersebut merupakan organ-organ yang berpasangan.

    Ginjal dibentuk dari mesoderem intermediat, dimulai dengan tampaknya

    pronefros yang terdiri atas beberapa pasang tubulus pronefros yang teletak pada

    bagian cephal dari mesoderem intermediat. Tubulus-tubulus tersebut dibentuk

    dengan urutan cephalocaudal. Pronefros pertama tampak sebagai deretan yang

    terdiri atas segmen-segmenn yang disebut nefrotom, yaitu massa sel-sel

    mesoderem intermediat. Nefrotom kemudian berpisah membentuk suatu rongga

  • @RahmaHusain Page 21

    yang disebut nefrocoel yang berhubungan dengan coelom, yaitu rongga yang

    memisahkan lapisan parietal dari mesoderem lateral (Carlson, 1989)

    Bagian distal dari tubulus pronefros akhirnya bersatu membentuk ductus

    pronefros yang memanjang ke arah posterior dan bermuara di kloaka. Dari aorta

    dorsal keluar gulungan pembuluh darah glomus, yaitu jalinan pembuluh darah

    tanpa kapsula bowman yang membawah sampah metabolisme keluar dari pebuluh

    darah ke coelom, dan selanjutnya sampah metabolisme diteruskan melewati

    nefrostom tubulu pronefros, dan seterusnya melalui ductus pronefros, sampah-

    sampah metabolisme dikeluarkan ke kloaka. Pada ayam, panjang ductus pronefros

    adalah kira-kira 15 somit. Pada ayam, bakal tubulus pronefros pertama terbentuk

    pada mesoderem intermediat sebagai satu sel-sel tunas yang solit pada umur

    inkubasi 36 jam.

    Pada bagian caudal pronefros, terdapat jaringan nefrogenik. Ductus

    pronefros tumbuh ke belakang dan sel-sel di belakangnya terinduksi untuk

    berkembang menjadi komponen-komponen ginjal mesonefros. Jadi tubulus

    mesonefros berkembang dari mesoderem intermediat sebelah caudal pronefros, dan

    ductus pronefros sekarang disebut sebagai ductus mesonefros atau ductus Wolf.

    Tubulus mesonefros dibentuk dari jaringan mesonefrogenik yang diinduksi oleh

    ductus pronefros.

    Tubulus mesonefros berbeda dengan tubulus pronefros. Pada tubulus

    mesonefrol terjadi invaginasi membentuk suatu bangun berbentuk cawan yang

    disebut kapsula bowman. Aorta dorsal membentuk pembuluh darah yang

    menggelung dan disebut glomerulus yang berhubungan dengan kapsula Bowman.

  • @RahmaHusain Page 22

    Gambar 12. Perkembangan tubulus mesonefros (A) tubulus primordial, (B) gabungan tubulus dengan ductus nefric primer, (C) Awal perkembangan glomerulus dan kapsul, (D) perkembangan lanjut kapsul dan pemanjangan tubulus, (E) Pembuluh darah pada tubulus mesonefros, dan (F) glomerulus dan kapsul membesar (Carlson, 1989)

    Metanefros berkembang dari dua komponen mesoderem yaitu epitel tunas

    ureter dan mesenkim metanefrogenik. Mesenkim jaringan metanefrogenik

    menginduksi epitelium tunas ureter dan menyebabkan epitel tunas ureter tumbuh

  • @RahmaHusain Page 23

    memanjang dan bercabang. Dengan demikian pada bagian posterior ductus

    mesonefros dekat kloaka, tebentuk struktur yang sdisebut diventrikula metanefros

    atau tunas ureter. Tunas ureter tumbuh masuk ke dalam mesenkim metanefros, dan

    selanjutnya mesenkim metanefros merangsang tunas ureter untuk tumbuh dan

    bercabang-cabang. Pada ujung percabangan, epitelium menginduksi mesenkim

    untuk beragregasi dan mengalami kavitasi untuk membentuk tubulus metanefros

    hingga terbentuk ginjal yang definitif. Dengan terbentuknya ginjal metanefros,

    maka ginjal mesonefros mulai bedegernerasi kecuali pada beberapa bagian seperti

    ductus dan tubululs-tubulus yang pada hewan jantan berkembang menjadi saluran-

    saluran reproduksi (Carlson, 1989).

    Gambar 13. Stadium pertumbuhan dan differensiasi divertikulum metanefros (Carlson, 1989).

  • @RahmaHusain Page 24

    Gambar 14. Diagram posisi dan ukuran relatif organ-organ nefric pada embrio manusia pada berbagai stadium perkembangan (A) awal minggu ke 5, (B) awal minggu ke 6, (C) awal minggu ke 7, (D) awal minggu ke 9, (E) embrio laki-laki pada umur 3 bulan, dan (F) embrio wanita pada umur 3 bulan (Carlson, 1989)

  • @RahmaHusain Page 25

    Gambar 15. Diagram yang menunjukkan perkembangan tubulus metanefros pada embrio mamalia (Carlson, 1989)

    Pada tahap perkembangan selanjutnya, tubulus-tubulus pada ujung tunas

    ureter akan mebentuk nefron ginjal yang fungsional, sedang pada bagian pangkal

    tunas ureter akan berkembang menjadi saluran pengumpul dan ureter yang befungsi

    mengalirkan urin dari ginjal fungsional.

  • @RahmaHusain Page 26

    Sebagai akibat interaksi mesenkim metanefrogenik terhadap epitelium

    tunas ureter adalah terbentuknya cabang-cabang pada tunas ureter. Interaksi

    tersebut dinamakan interaksi permissif artinya epitelium tunas ureter ini sudah

    dipersiapkan untuk membentuk cabang, namun perlu diinduksi oleh mesenkim

    metenefrogenik.

    Gambar 16. Diagram perubahan posisi ginjal selama perkembangan (Carlson, 1989)

    2.3.3.2 Pertumbuhan dan perkembangan sistem reproduksi

    Ada dua pendapat umum berkenaan dengan perkembangan sistem

    reproduksi pada mamalia yaitu :

    1. Gonad pada tahap indifferen secara morfologis belum dapat dibedakan

    antara jantan dan betina, dan selanjutnya mengalami perkembangan sesuai

    degan ciri khas masing-masing jenis kelamin.

    2. Adanya kecenderungan sistem genital berkembang menjadi tipe seks betina

    tidak dipengaruhi faktor-faktor maskulin spesifik (Carlson, 1988).

    Dalam perkembangan sistem reproduksi, fertilisasi merupakan tahap kritis

    pertama karena pada saat itu jenis kelamin secara genetis telah ditentukan.

  • @RahmaHusain Page 27

    Gambar 17. Ringkasan kejadian-kejadian utama dalam pembentukan fenotip

    jantan dari gonad indifferen pada mamalia (Carlson, 1988).

    Fungsi dari kromosonY mengarahkan differensiasi gonad indiffren

    menjadi testes, ini diikuti setelah migrasi PGC ke dalam gonad awal. Kromosom Y

    menghasilkan atau mengatur pembentukan subtansi penentu testes yang disebut H-

    Y antigen yaitu suatu melekul permukaan sel. Semua sel-sel jantan memiliki H-Y

    antigen, sedangkan pada betina tidak. Untuk memahami dengan jelas peranan H-Y

    antigen dalam perkembangan gonad indifferen, maka perlu diperhatikan homologi

    organ-organ dalam sistem reproduksi.

    Seperti telah dikemukahkan bahwa kromosom Y menghasilkan substansi

    H-Y antigen yang mengarahkan differensiasi gonad indifferen menjadi testes.

    Sekali testes terbentuk, maka ia menghahsilkan dua hormon utama yaitu

    testosteron, akan memaskulinisasi fetus dan menyebabkan pembentukan penis,

    scrotum dan bagian-bagian lain dari anatomi jantan dan hormon yang kedua adalah

    Anti Mullerian Duct Factor yang menyebabkan ductus mullerian berdegenerasi

    sehingga tidak dibentuk uterus, oviduct, cervix dan vagina bagian atas. Tidak

    adanya H-Y antigen maka gonad indifferen akan ditransformasi menjadi ovarium.

    Jadi transformasi gonad indifferen menjadi testes atau ovarium merupakan periode

    kritis kedua pada differensiasi seksual (Gilbert, 1985; Carlson, 1989)

  • @RahmaHusain Page 28

    Tabel 1. Homologi-homologi utama dalam sistem urogenitalia (Carlson, 1980).

    JANTAN STRUKTUR

    INDIFFEREN BETINA

    Testis Gonad Ovarium

    Spermatozoa PGC Ovum

    Tubulus seminiferus (sel

    sertoli) Pita-pita seks Sel-sel folikel

    Ductus efferen Tuulus mesonefros Epoophoron

    Ductus epididimis,

    Ductus defferen

    Ductus mesonefros

    (Ductus Wolffian) Berdegenerasi

    Bedegenerasi Ductus pareamesonefros

    (ductus mullerian

    Uterus, oviduct, cervix,

    vagina atas

    Kantung kencing, urethra

    prostatik

    Sinus urogenital awal

    (atas) Kantung kencing urethra

    Urethra bawah Sinus urogenitalia defenitif

    (bawah) Vestibule

    Penis Genital tubecle Clitoris

    Dasar urethra penis Genital fold Labia minora

    Scrotum Genital swillings Laba amayora

    Gonad dibentuk dari dua jaringan yangberbeda yaitu jaringan mesoderem

    yang membentuk matriks pada gonad dan PGC yang bermigrasi ke dalam gonad

    membentuk gamet.

  • @RahmaHusain Page 29

    Gambar 18. Perkembangan gonad indifferen menjadi testis atau ovarium (Gilbert, 1985)

    Gonad pertama terbentuk sebagai suatu penebalan pada permukaan

    ventromedial mesonefros yang menonjol ke dalam coelom. Pematang genital

    terdiri atas mesenkim di bagian dalam dan epitel pada bagian luar. Epitel kemudian

    menebal menjadi epitel germinal atau korteks. Sel-sel PGC yang bermigrasi masuk

  • @RahmaHusain Page 30

    ke dalam epitel germinal menyebabkan epitel germinal berproliferasi ke arah

    dalam atau medulla dan pembentuk pita-pita seks primer. Pada tahap ini gonad

    yang terbentuk belum dapat dibedakan antara gonad jantan dan betina dan disebut

    sebagai gonad indifferen. Pada saat ini pita-pita skes primer tetap berhubungan

    dengan permukaan epitel.

    Gambar 19. Diagram yang menunjukkan differensiasi organ-organ reproduksi

    jantan atau betina dari stadium gonad indifferen (Calrson,

    1988).

    Pada embrio jantan, pita-pita seks terus mengalami proliferasi dan

    menembus ke dalam jaringan ikat, sedangkan pada betina pita-pita seks

    berdegenerasi. Namun demikian epitel germinal segera menghasilkan pita-pita seks

    yang baru, akan tetapi pita-pita seks tersebut tidak menembus jaringan ikat dan

    tetap tinggal pada permukaan luar (korteks) dari ovarium. Pita-pita seks ini disebut

  • @RahmaHusain Page 31

    pita-pita seks kortikal. Pita-pita seks kemudian berkelompok dan mengelilingi satu

    atau lebih bakal sel kelamin. Pada perkembangan selanjutnya, pita-pita seks akan

    berdifferensiasi menjadi sel-sel granulalosa yang kelak akan membentuk folikel

    ovarium. Masing-masing folikel mengandung satu folikel germa. Pada jantan, pita-

    pita seks primer bertumbuh terus membentuk pita-pita seks internal. Pada ujung

    distal menjadi retestis. Pita-pita kemudian akan terlepas dari epitel germinal dan

    mereka dipisahkan oleh suatu lapisan yang disebut tunika albugenia. Pada mulanya

    pita-pita seks masif, dan pada periode pubertas akan membentuk suatu rongga dan

    menjadi tubulus seminiferus yang bermuara pada ductus efferensia. Selama periode

    fetus, mesenkim yang terdapat di antara pita-pita testis berdifferensiasi menjadi sel-

    sel leydig yang menghasilkan testosteron, sedangkan pita-pita testis

    berdifferensiasi menjadi sel-sel sertoli.

    2.3.4 Mesoderm Lateral

    Mesoderm lateral terbagi menjadi dua yaitu somatis dan planknis. Somatis

    akan berdiferensiasi menjadi insang, perikardium, pleura, peritonium dan dermis

    sedangkan planknis yang terbagi menjadi dua masing-masing akan berdiferensiasi

    jantung dan bagian-bagiannya. Pembentukan sistem sirkulasi, permukaan rongga

    tubuh, dan komponen anggota tubuh termasuk pertumbuhan anggota gerak.

    2.3.4.1 Pembentukan anggota tubuh

    Pembentukan anggota tubuh nerupakan contoh yang baik mengenai saling

    pengaruh mempengaruhi dalam beberapa mekanisme morfogenesis. Sel-sel

    mesoderem somatik beragregasi di bawah ektoderem bakal anggota tubuh dan

    kemudian berploriferasi dengan cepat, membentuk suatu penonjolan dari dinding

    tubuh berbentuk kerucut misalnya pada urodela atau berbentuk dayung misalnya

    pada manusia dan ayam, penonjolan tersebut disebut tunas anggota tubuh

  • @RahmaHusain Page 32

    Gambar 20. Pembentukan kuncup anggota. Migrasi sel-sel mesoderem dari

    daerah keping lateral mesoderem somatik menyebabkan kuncup

    anggota pada embrio amphibia membentuk suatu tonjolan (Gilbert,

    1985).

    Pada amniota, bakal anggota tubuh tampak sepanjang pematang wolf, yaitu

    penebalan horisontal sepanjang tubuh. Pada bagian anterior dan posterior terjadi

    penebalan dan berkembang secara progresif membentuk anggota depan dan

    belakang, sedangkan bagian di antara keduanya akan menipis dan hilang. Kuncup

    anterior muncul mulai dari somit 17 sampai dengan somit 19, sedangkan kuncup

    posterior mulai somit 26 sampai somit 32.

    Pada ikan, anura, reptilia, burung, dan mamalia, permukaan tonjolan

    ditutupi oleh pematang ektoderem apikal (apical ectodermal ridge = AER) yang

    merupakan hasil penebalan dari ektoderem. Sedangkan pada urodela berbentuk

    sebagai suatu tudung. Terdapat suatu ketergantungan antara AER dan mesoderem

    tunas anggota tubuh. Bila mesoderem tunas anggota tidak ada, maka AER tidak

    akan terbentuk, sebaliknya bila AER tidak ada, misalnya dibuang melalui

    pembedahan, maka mesoderem tidak akan tumbuh.

    Morfologi anggota tubuh dicapai melalui terjadinya kematian sel sepanjang

    tepi anterior dan posterior mesoderem anggota tubuh. Kematian sel juga terjadi

    pada erosi jaringan antar jari-jari dalam pembentukan jari sehingga bila hal ini tidak

  • @RahmaHusain Page 33

    terjadi maka jari akan tetap dihubungkan oleh selaput seperti halnya selaput renang

    pada bebek.

    Kematian sel adalah suatu mekanisme yang sangat penting dalam

    mengontrol perkembangan bentuk pada kuncup anggota yang telah mencapai

    stadium dayung. Kematian sel terutama terjadi di daerah antar jari-jari. Kematian

    sel-sel disebabkan karena meningkatnya enzim-enzim lisosom (misalnya asam

    fosfatase, ribonuklease, dan katepsin) pada daerah tersebut. Kematian sel-sel

    merupakan sesuatu yang telah diprogramkan, dan oleh Sounders (1969) disebutnya

    sebagai jam kematian. Jika sel-sel diambil pada stadium 17 kuncup sayap embrio

    ayam, sel-sel tersebut akan mengalami kematian pada stadium 24 jam. Jadi sel-sel

    tersebut telah diprogramkan untuk mati dan akan mati pada saat yang tepat.

    Gambar 21. Zona kematian sel-sel pada berbagai stadium perkembangan

    embrionik pada kaki ayam dan bebek, serta tangan pada manusia

    (Carlson, 1988).

  • @RahmaHusain Page 34

    Gambar 22. Stadium perkembangan anggota gerak depan manusia (Carlson, 1989)

    a. Asal mesoderm pada daerah pembentuk anggota

    Mesoderem pada daerah pembentuk anggota tubuh berasal dari dua sumber

    yaitu mesoderem somatik dan sel-sel somit yang bermigrasi ke daerah bakal

    anggota tubuh yang kelak akan menjadi otot anggota tubuh. Setelah sel-sel somit

    berada di tunas anggota tubuh, sel-sel somit tidak dapat lagi dibedakan dari

    mesoderem somatik. Sementara tunas anggota tubuh memanjang, sel-sel bakal

    rawan akan menempati bagian tengah. Tunas anggota tubuh kemudian berubah

    bentuk dari bentuk dayung atau bentuk kerucut menjadi bentuk anggota tubuh yang

    sesungguhnya. Bentuk anggota tubuh dicapai karena terjadinya pertumbuhan

    differensial dan dibantu dengan kematian sel.

    Berbagai cara dapat dilakukan untuk mengidentifikasi sel-sel mesoderem

    yang terlibat dalam pembentukan anggota tubuh antara lain:

    1. Dengan cara membuang kelompok sel-sel mesoderem tertentu dn

    selanjutnya diamati apakah ada bagian anggota yang tidak berkembang

    tanpa kehdiran sel-sel mesoderem tersebut.

  • @RahmaHusain Page 35

    2. dengan cara transplasi kelompok sel-sel tertentu dari mesoderem ke lokasi

    baru, kemudian dilakukan pengamatan apakah sel-sel yang ditranplasikan

    tersebut membentuk anggota tubuh, dan

    3. Dengan menandai kelompok sel-sel mesoderem tertentu dengan pewarna

    vital dan diamati apakah sel-sel yang telah ditandai tersebut ikut mengambil

    bagian dalam perkembangan anggota.

    Bakal anggota dapat berdifferensiasi mandiri karena mengandung semua

    informasi yang dibutuhkan untuk mencapai bentuk normmalnya, sekalipun

    dilepaskan dari embrio. Sifat ini dibuktikan melalui beberpa hasil eksperimen yaitu

    :

    1. Jika bagian cakram anggota dibuang, bagian yang tersisa akan berkembang

    lebih lanjut membentuk anggota yang sempurna.

    2. Bila cakram anggota dibagi menjadi dau bagian dan dicegah agar tidak

    bergabung kembali, maka setiap bagian tersebut akan berkembang menjadi

    anggota yang sempurna.

    3. Bila dua cakram anggota sebangun dilapiskan atau satu sama lain, sel-sel

    tersebut terorganisasi kembali dan hanya membentuk satu anggota yang

    sempurna, dan

    4. Jika mesoderem anggota yang terpisah-pisah dicangkokkan ke sayap, maka

    ia mengalami reorganisasi ulang dan biasanya membentuk anggota yang

    normal.

    b. Peranan mesoderem dalam perkembangan anggota tubuh

    Dalam proses pementukan anggota tubuh terjadiinterkasi antara ektoderem

    dan mesoderem anggota tubuh. Mesoderem merupakan penggerak awal. Jika

    mesoderem anggota tubuh digabungkan dengan ektoderem dini, maka ektoderem

    akan menebal dan berperan serta dalam perkembangan anggota tubuh. Jika

    mesoderm anggota ditranplantasikan di bawah ektoderem bagian lain, maka akan

    terbentuk kuncup anggota. Dengan demikian terbukti bahwa mesoderm memegang

    peranan yangsangat penting dalam pembentukan anggota tubuh. Beberapa bukti

    yang lain adalah :

  • @RahmaHusain Page 36

    1. Jika sel-sel sel-sel mesenkim dibuang, anggota tubuh tidak terbentuk

    2. Jika mesenkim anggota tubuh ditransplantasikan ke bagian lain, maka

    anggota tubuh akan terbentuk

    3. Bila mesenkim anggota belakang dikombinasikan dnegan ektoderem

    anggota depan, yang terbentuk adalah anggota belakang, dan

    4. Bila ektoderem anggota ditransplantasikan ke bagian lain, tidak terbentuk

    anggota tubuh.

    Dari hasil tersebut menunjukan bahwa mesenkim anggota bersitaf intruktif.

    Mesenkim menjadi penentu macam anggota yang dibentuk dan bersifat spesifik.

    Peranan mesoderem dalam memelihara AER sangat penting dalam proses

    perkembangan anggota. Jika mesoderem mutan Wingless ditempatklan dibawah

    AER kuncup sayap ayam yang normal, AER akan berdegenerasi. Mutan Wingless

    rupanya tidak memiliki Maintenance factor untuk AER. Bila suatu lapisan tipis

    mika ditempatkan di antara AER dengan mesoderm kuncup anggota yang normal,

    maka AER menjadi rata, dengan kata lain tidak terbentuk tudung. Hasil tersebut

    menunjukkan bahwa mesoderem anggota menghasilkan maintenance factor yang

    berperan mengginduksi dan memelihara AER.

    c. Pernanan AER dalam perkembangan anggota tubuh

    AER sangat penting dalam perkembangan anggoata tubuh. AER

    berinteraksi dengan mesoderem dalam menginduksi perkembangan anggota tubuh.

    Beberapa bukti peranan AER adalah:

    1. Bila AER dibuang selama perkembangan anggota, perkembnagan anggota

    akan terhenti.

    2. Bila AER ditransplantasikan kedalam kuuncup anggoat yang sudah ada

    AERnya, maka akan menghasilkan struktur Supenumerary dan biasanya

    struktru tersebut terletak di ujung distal anggota.

    3. Bila mesoderem kaki ditempatkan dibawah AER sayap, struktur kaki

    berkembang pada bagian distal sedangkan struktur sayap berkembang pada

    bagian proksimalnyua.

  • @RahmaHusain Page 37

    d. Diferensiasi anggota tubuh adalah proksimodistal

    Dalam differensiasi anggota tubuh berlangsung proksimodistal. Struktur

    yang pertama dibentuk adalah struktur-struktur stilopodium (humerus, dan femur),

    kemudian struktur zeugopodium (radius dann ulna) dan terakhir adalah strukktur-

    struktur autopodium (karpal dan tarsal). Differensiasi proksimodistal berawal dari

    perpanjangan kuncup anggota, sehingga struktur-struktur proksimal mulai

    berdifferensiasi. Struktur-struktur yang lebih distal perlahan-lahan timbul sebagai

    perpanjangan selanjutnya. Dengan demikian tulang humerus berkembang jauh

    sebelum jari-jari muncul. Urutan differensiasi anggota yang proksimodistal adalah

    akibat pengaruh AER terhadap mesenkim. Mesenkim yang lepas belum

    terdifferensiasi. Pada daerah yang lebih ke proksimal, sel-sel mesoderem

    teragregasi membentuk rawan dan otot. Komponen pokok yang membangun

    anggota adalah mesoderem keping lateral, epidermis, dan somit (Balinsky, 1976).

    Ada tiga hipotesis mengenai morfogenesis anggota yaitu :

    1. Hipotesis Saunders dan Zwilling (1961)

    Ia memusatkan interaksi antara AER dan mesoderem. AR mengeluarkan

    aksi induktif terhadap mesoderem, menyebabkan peningkatan masas oleh

    proliperasi sel. Aktivitas selanjutnya dari AER dikontrol oleh pengaruh

    mesoderem terhadap AER yang mensuplai faktor pemeliharaan.

    2. Hipotesis Amprino (1965)

    Ektoderem yang tumbuh menyebabkan pergerakan proksimodistal pada

    anggota, dan terbentuk rongga di antara ektoderem dan mesoderem.

    Rongga tersebut diisi oleh sel-sel mesoderem hasil proliferasi.

    3. Hipotesis Summerbel dan Wolpert (1975)

    Model progress (PZ). PZ adalah wilayah mesenkim distal di bawah AER

    yang merupakan sel-sel mesoderem yang belum terdifferensiasi, dan

    memiliki laju mitosis yang tinggi.

    2.3.4.2 Pembentukan jantung

    Pada embrio vertebrata, jantung berkembang dalam posisi anterior di dalam

    mesoderem splankink leher. Mesoderen bakal jantung ini terdapat pada dua daerah

    yang terpisah, masing-masing terletak pada kedua sisi sumbu embrio. Pada bagian

  • @RahmaHusain Page 38

    ventral berhubungan dengan endoderem yang akan menjadi usus depan embrio.

    Pada amphibia, kedua bakal daerah pembentuk jantung pada mulanya dijumpai

    pada posisis paling anterior mantel mesoderem. Pada saat embrio melangsungkan

    neurulasi, kedua daerah tersebut bersatu bersama-sama pada daerah ventral embrio

    sehingga mereka membentuk rongga perikardium. Pada burung dan mamalia,

    jantung juga berkembang sebelum mencapai perkembangan yang lebih lanjut. Pada

    amniota, embrio berbentuk cakram, dan mesoderem lateral tidak melingkar secara

    sempurna di sekeliling yolk, sehingga kedua bakal jantung berdifferensiasi secara

    terpisah satu sama lain. Sel-sel bakal jantung pada burung dan mamalia membentuk

    sepasang tabung yang berdinding rangkap yang terdiri atas endokardium di dalam

    dan epimiokardium di luar. Endokardium akan membentuk lapisan dalam jantung

    dan lapisan luar akan membentuk lapisan otot jantung.

    Pada saat neurulasi, usus depan tertutup karena pelipatan ke dalam

    mesoderem splanknik. Sel-sel mesoderem splanknik bakal jantung melepaskan diri

    dan membentuk sepasan tabung yang dibatasi oleh endokardium. Kedua tabung

    tersebut kemudian bersatu membentuk epimiokardium yang akan membentuk

    lapisan otot jantung. Bila kedua otot jantung dicegah untuk bersatu, maka akan

    terbentuk dua jantung yang terpisah disebut cardia bifida.

  • @RahmaHusain Page 39

    Gambar 23. Sayatan transversal melalui daerah pembentukan jantung dari

    embrio ayam (A) 25 jam, (B) 26 jam, (C) 28 jam, dan (D) 29 jam

    inkubasi (Gilbert, 1985)

  • @RahmaHusain Page 40

    Gambar 24. Kardia bifida pada embrio ayam yang disebbakan oleh

    penghambatan fusi dari ekedua primordium jantung (Gilbert, 1985).

    Pada mulanya jantung merupakan satu tabung yang lurus dan selanjutnya

    mengalami berbagai perubahan bentuk hingga menyerupai huruf S. Pada beberapa

    tempat mengalami konstriksi dan menggelembung sehingga jantung terbagi

    menjadi beberapa daerah yaitu bagian yang terletak di sebelah posterior dan

    bersinambungan dengan vena vetellin disebut sinus venosus terletak pada bagian

    posterior. Bagian atrium yang tadinya masih berupa tabung rangkap membentuk

    saluran atrioventrikular, yang menghubungkan atrium communis dengan ventrikel

    sederhana. Bulbus cordis, kecuali sepertiga proksimalnya membentuk bagian

    ventrikel kanan yang berdinding kasar. Bagian distal bulbus, yaitu truncus

    anteriosus menjadi pangkal dan bagian proksimal aorta dan arteri pumonalis.

    Persambungan antara ventrikel dan bulbus cordis yang dari luar ditandai oleh

    sulcus bulboventrikulus tetap sempit dan disebut interventriculare primarius.

  • @RahmaHusain Page 41

    Gambar 25. Pembentukan kamar-kamar jantung dari tabung sederhana selama

    minggu ke tiga perkembangan manusia. (A-D) Tampak dari kiri,

    dan (E) tampak ventral (Gilbert, 1985).

    Sebelum kamar-kamar jantung terbentuk, jantung telah berfungsi dan mulai

    berdenyut dengan teratur. Dari semua organ pada vertebrata, jantung merupakan

    organ yang berfungsi sangat awal.

    2.3.5 Mesoderm Kepala

    Secara khusus membentuk otot pada wajah/muka.

    2.4 Hubungan perkembangan organ genitalia dengan urinaria

    1. Perkembangan organ genital berkaitan dengan sistem urinaria

    2. Berasal dari mesoderm intermadiat

    3. Primordial germ cells merupakan turunan ektoderm, migrasi ke gonad

    4. Pada jantan : perkembangan testis dipengaruhi mesonefros

    5. Pada betina, mesonefros tidak berperan dalam perkembangan gonad

  • @RahmaHusain Page 42

    2.5 Diferensiasi Lapisan Ektoderm

    Turunan atau diferensiasi dari lapisan ektoderm yaitu akan berdiferensiasi

    membentuk sistem saraf, pembentukan mata, telinga, hidung, serta pembentukan

    kulit.

    2.5.1 Pembentukan sistem saraf pusat

    Bumbung neural akan berkembang menjadi sistem saraf pusat, yaitu otak dan

    sumsum tulang belakang. Bagian bumbung neural yang tersisa akan menjadi

    medula spinalis.

    Gambar 26. Bagan turunan dari bumbung neural. Sumber : (Gilbert, 1985).

    Differensiasi tabung saraf berlangsung dalam beberapa tingkatan yaitu

    tingkat anatomi, jaringan dan seluler. Differensiasi tingkat anatomi meliputi

    pembentukan kamar-kamar pada daerah otak dan spinal cord. Differensiasi tingkat

    jaringan mencakup perubahan-perubahan dinding tabung saraf menjadi daerah-

    daerah fungsional pada otak dan spinal cord. Sementara itu differensiasi tingkat

    seluler meliputi differensiasi sel-sel neuroepitel menjadi berbagai jenis sel-sel saraf

    yang terdapat di dalam tubuh.

    Tabung saraf terdiri atas dua bagian yaitu bagian anterior dan bagian

    posterior. Bagian anterior akan berkembang menjadi daerah otak, sedangkan bagian

    posterior akan berkembang menjadi sumsum tulang belakang. Pada bagian anterior

    tabung saraf embrio manusia terjadi perubahan-perubahan yang drastis dan

    menghasilkan tiga vesikula utama atau gelembung-gelembung otak primer, yaitu

  • @RahmaHusain Page 43

    otak depan atau proencephalon, otak tengah atau mesencephalon dan otak belakang

    atau robencephalon. Sementara itu, tabung saraf juga membentuk dua lekukan,

    yaitu lekuk leher pada perbatasan otak belakang dan medulla spinalis dan lekuk

    kepala yang terletak di daerah otak tengah.

    2.5.2 Pembentukan mata

    Proses pembentukan mata dimulai dari prosensefalon bakal diensefalon

    berevaginasi ke arah lateral membentuk vesikula optik. Vesikula optik menginduksi

    ektoderm epidermis di hadapannya untuk membentuk penebalan/ plakoda lensa.

    Selanjutnya plakoda lensa berinvaginasi menjadi vesikula lensa, lalu menginduksi

    balik vesikula optik menjadi cawan optik.

    Cawan optik berdiferensiasi menjadi dua lapisan, yaitu sebelah luar yaitu

    lapisan berpigmen menjadi retina berpigmen,dan sebelah dalam yaitu lapisan

    sensoris menjadi retina sensoris. Bagian pangkal cawan optik menyempit, disebut

    tangkai optik dan berhubungan dengan diensefalon. Akson sel-sel ganglionik dari

    retina sensoris bertemu pada bagian dasar mata sepanjang tangkai optik dan

    menjadi sarafoptik.

    Vesikula lensa melepaskan diri dari ektoderm epidermis menjadi lensa.

    Kemudian lensa akan berdiferensiasi menjadi transparan, berkaitan dengan

    perubahan struktur sel dan sintesis protein spesifik yang disebut kristalin. Lensa

    menginduksi ektoderm epidermis yang menutupinya menjadi kornea. Selanjutnya

    kornea akan menjadi jernih, karena pigmen pada sel-selnya menjadi hilang. Bagian

    tepi cawan optik yang tidak ikut berubah menjadi retina sensoris akan berkembang

    menjadi iris.Lapisan koroid dan sklera dibentuk dari mesenkim yang berakumulasi

    mengelilingi bola mata. Ektoderm epidermis di depan kornea akan menjadi kelopak

    mata. Kematian sel-sel di tengah-tengah bagian tersebut menyebabkan terpisahnya

    kelopak mata atas dan bawah.

  • @RahmaHusain Page 44

    Gambar 27. Tahap-tahap pembentukan cawan optik (Carlson, 1988)

    2.5.3 Pembentukan telinga

    Ketika bumbung neural menutup, ektoderm dikedua sisi bumbung neural

    mengalami penebalan menjadi plakoda otik dan plakoda lensa. Selanjutnya plakoda

    otik mengalami invaginasi menjadi vesikula otik. Saat vesikula otik lepas,

    terbentuk ganglion saraf pendengaran. Berikut induksi proses pembentukan telinga.

    Plakoda otik Cawan otik

    Otosist koklea Ganglion

    spinal

    Aparatus

    vestibular

    Ganglion

    vestibular

    Ganglion

    statoakustik

  • @RahmaHusain Page 45

    Gambar 28. Perkembangan telinga dalam pada manusia (Majumdar, 1985)

    Telinga pada manusia terdiri atas tiga daerah yaitu telinga luar, telinga

    tenga, dan telinga dalam. Telinga luar pada dasarnya merupakan corong pengumpul

    suara yang tediri atas pinna dan saluran pendengar luar. Telinga tengah adalah

    bagian yang menyalurkan suara dari telinga luar ke telinga dalam, dan telinga

    dalam yang mengubah gelombang suara menjdi rangsang saraf.

    2.5.4 Pembentukan hidung

    Hidung mulai terbentuk selama minggu keempat perkembangan embrio

    sebagai hasil penebalan ektoderem pada bagian ventrolateral otak depan. Pada

    mulanya penebalan tersebut berupa plakoda olfactori. Pada akhir minggu kelima,

    plakoda berinvaginasi membentuk vesikula olfactori atau kantung olafactori.

    Bagian tepi kantung tumbuh keluar membentuk struktru seperti tapak kuda yang

    menyerupai cincin. Setiap kantung dan cincinnya saling mendekati satu sama lain

    melalui sisi depan mulut, selanjutnya cincin kantung membentuk dinding nostril

    dan septum nasal, sedangkan sel-sel pada atap dan sisi kantung olfactori

    membentuk epitel olfactori yang berdifferensiasi menjadi saraf olfactori yang

    berhubungan dengan lobus olfactori, memanjang dan terbuka ke dalam naso farinks

    dimana rongga kantong olfactori berhubungan dengan rongga farinks.

  • @RahmaHusain Page 46

    Gambar 29. Perkembangan organ olfactori (Majumdar, 1985)

    Kantung olfactori yang terbuka dikelilingi oleh cincin membentuk nostril

    atau nares eksterna dan kantung yang terbuka meluas ke naso farinks membentuk

    nares interna atau choanae.

    2.5.5 Pembentukan kulit

    Sel-sel ektoderm membelah secara mitosis membentuk 2 lapisan, yaitu

    periderm (sebelah atas) dan ektoderm (sebelah bawah). Pada akhir bulan ke-2 sel-

    sel ektoderm berproliferasi membentuk 2-3 lapis sel yang disebut stratum

    germinativum (stratum basale). Stratum berikutnya terbentuk di atasnya, yaitu

    stratum spinosum. Terbentuk stratum granulosum yang terdiri dari 3-5 lapis sel

    yang memiliki granula keratohialin. Berikutnya terbentuk stratum lusidum (pada

    kulit tak berambut/ kulit tebal) berupa selapis tipis sel.

    Selanjutnya terbentuk stratum korneum yang merupakan lapisan epidermis

    teratas. Sel-sel mati dari startum korneum secara kontinyu dilepaskan dari

    permukaan kulit, digantikan oleh sel-sel lusidum. Sel-sel lusidum digantikan oleh

    sel-sel dari lapisan granulosum, dan seterusnya. Hal ini dapat terjadi karena sel-sel

    pada stratum germinativum selalu aktif berproliferasi. Dermis kulit dibentuk oleh

    sel-sel mesenkim yang berasal dari mesoderm somatik hipomer atau dari dermatom

    epimer. Sel-sel mesenkim membentuk jaringan ikat, pembuluh darah, serta otot

    polos penegak rambut (pada kulit berambut). Saraf dan ujung-ujung saraf yang

    terdapat di dermis merupakan cabang dari saraf-saraf yang memasuki kulit.

  • @RahmaHusain Page 47

    Gambar 30. Perkembangan kulit (Gilbert, 1985)

    BAB III

    PENUTUP

  • @RahmaHusain Page 48

    3.1 Kesimpulan

    Derivat-derivat lapisan benih mosederm :

    1. Diferensiasi somit

    2. Mesoderm intermediat

    3. Lapisan-lapisan mesoderm pariental dan viseral

    4. Darah dan pembuluh darah

    Derivat yang dihasilkan oleh bumbung mesoderm pada saat organogenesis :

    1. Otot lurik, polos dan jantung.

    2. Mesenkim yang dapat berdifferensiasi menjadi berbagai macam sel dan

    jaringan.

    3. Gonad, saluran serta kelenjar-kelenjarnya.

    4. Ginjal dan ureter.

    5. Lapisan otot dan jaringan pengikat (tunica muscularis, tunica adventitia,

    tunica musclarismucosa dan serosa) berbagai saluran dalam tubh, seperti

    pencernaan, kelamin, trakea, bronchi, dan pembuluh darah.

    6. Lapisan rongga tubuh dan selaput-selaput berbagai alat: plera, pericardium,

    peritoneum dan mesenterium.

    7. Jaringan ikat dalam alat-alat seperti hati, pancreas, kelenjar buntu.

    8. Lapisan dentin, cementum dan periodontum gigi, bersama pulpanya

    Ginjal terbagi menjadi 3 tipe ginjal :

    1. Pronefros - Sangat vertigal, paling awal dibentuk

    2. Mesonefros - Organ ekskresi selama periode embrio

    3. Metanefros - Dibentuk tahap akhir dan berfungsi setelah mesonefros

    regresi

    Lapisan mesoderm embrio tahap neurula dapat dibagi menjadi 5 daerah yaitu

    1. Kordamesoderem yaitu jaringan yang akan membentuk notokorda.

    Notokorda berfungsi sebagai sumbu tumbuh dan menginduksi

    pembentukan tabung saraf

    2. Mesoderem dorsal, terletak pada pada kedua sisi dari tabung saraf. Jaringan

    ini menghasilkan jaringan ikat tubuh, tulang, otot, kertilago, dan dermis

    kulit

  • @RahmaHusain Page 49

    3. Mesoderem intermediat, membentuk sistem urinaria dan saluran-saluran

    genital

    4. Mesoderem lateral, membentuk hati, pembuluh darah, sel-sel darah dari

    sistem sirkulasi serta saluran rongga tubuh dan semua komponen

    mesoderem tungkai kecuali otot, juga membentuk jaringan berupa

    membran ekxtra embrio

    5. Mesoderem kepala, bagian yang membentuk otot-otot wajah.

    Hubungan perkembangan organ genitalia dengan urinaria

    1. Perkembangan organ genital berkaitan dengan sistem urinaria

    2. Berasal dari mesoderm intermadiat

    3. Primordial germ cells merupakan turunan ektoderm, migrasi ke gonad

    4. Pada jantan : perkembangan testis dipengaruhi mesonefros

    5. Pada betina, mesonefros tidak berperan dalam perkembangan gonad

    Daftar pustaka

  • @RahmaHusain Page 50

    Anonim. 2011. Organogenesis. Online. Tersedia di http://aryaarsyad.blogspot.com

    /2011/04/makalah-organogenesis.html. Diakses tanggal 18 Mei 2013

    Gilbert, S.F. 1985.Developmental Biology. Ed. 8, Sunderland: Sinauer

    Surjono, T.W. 2001. Perkembangan Hewan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas

    Terbuka b

    Yatim, W. (1990). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito

    Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA: ITS