34
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latarbelakang Dalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.Organogenesis merupakan tahapan perkembangan embrio yang paling sensitif dan memerlukan waktu paling lama. Suatu organ dikatakan turunan atau pun derivat dari suatu lapisan lembaga, bukan berarti seluruh bagian organ itu terbentuk dari lapisan lembaga tersebut, tetapi karena bagian yang terbentuk pertama kali dari organ itu dibentuk pada lapisan lembaga tersebut. Lapisan-lapisan tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-masing pada saat dewasa. Misalnya lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Namun pada makalah ini kelompok kami membahas tentang turunan mesosderm. Salah satu dari turunan mesoderm itu sendiri adalah sistem peredaran darah. 1

Turunan Mesoderm Ok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

turunan mesoderm

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN1.1. LatarbelakangDalam pembentukan organ tubuh mahluk hidup dikenal adanya istilah organogenesis. Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ tubuh pada makhluk hidup (hewan dan manusia). Organ yang dibentuk ini berasal dari masing-masing lapisan dinding tubuh embrio pada fase gastrula.Organogenesis merupakan tahapan perkembangan embrio yang paling sensitif dan memerlukan waktu paling lama.Suatu organ dikatakan turunan atau pun derivat dari suatu lapisan lembaga, bukan berarti seluruh bagian organ itu terbentuk dari lapisan lembaga tersebut, tetapi karena bagian yang terbentuk pertama kali dari organ itu dibentuk pada lapisan lembaga tersebut.Lapisan-lapisan tersebut berkembang menjadi turunan jaringan dan organ masing-masing pada saat dewasa. Misalnya lapisan Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi cor (jantung), otak (sistem saraf), integumen (kulit), rambut dan alat indera. Lapisan Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otot, rangka (tulang/osteon), alat reproduksi (testis dan ovarium), alat peredaran darah dan alat ekskresi seperti ren. Lapisan Endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan, kelenjar pencernaan, dan alat respirasi seperti pulmo. Imbas embrionik yaitu pengaruh dua lapisan dinding tubuh embrio dalam pembentukan satu organ tubuh pada makhluk hidup. Namun pada makalah ini kelompok kami membahas tentang turunan mesosderm. Salah satu dari turunan mesoderm itu sendiri adalah sistem peredaran darah.Sistem perdaran darah adalah suatu sistem organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem perdaran darah teridiri atas jantung, pembuluh darah, dan sel-sel darah, berperan dalam menyiapkan pemberian nutrisi dan berbagai kebutuhan fisiologis bagi embrio vertebrata. Sistem peredaran darah merupakan unit fungsional pertama pada embrio, dan jantung adalah organ tubuh yang berfungsi terlebih dahulu. Untuk itu pada makalah ini kami membahas tentang pembentukan pembuluh darah agar kami lebih memahami dan mengerti mengenai organogenesis.

1.2. Rumusan Masalah1. Aapa saja turunan derivat dari mesoderm ?2. Bagaimanakah mekanisme pembentukan sistem peredaran darah ?3. Bagaimanakah proses pembentukan pembuluh darah ?4. Apa saja kelainan bawaan pada jantung ?5. 1.3. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui turunan derivat dari mesoderm2. Untuk mengetahui mekanisme pembentukan sistem peredaran darah3. Untuk mengetahui proses pembentukan pembuluh darah4. Untuk mengetahui kelainan bawaan pada jantung.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1. Turunan MesodermMesoderm adalah lapisan nutfah ktiga yang terbentuk, tetapi merupakan sumber bagian terbesar zat hidup dalam organisme. Seluruh otot, jaringan- jaringan ikat padat (tulang, Kartilago dan serat), darah dari pembuluh-pembuluhnya, serta mesenterium tipis yang menghubungkan hampir semua organ dalam ke dinding tubuh, (Nurhayati, 2004).Turunan mesodermataukulittengahembrioitudibagimenjadi 5 daerahutamayaituadalahsebagaiberikut:a. CordamesodermFungsinyasecarakhususyaitumembentuk notochord atausumbutubuh yang berfungsisebagaipenyokongtubuhitusendiri.b. Mesoderm Dorsal (Paraksial)Membentukjaringanikattubuh, tulangotot, tulangrawan, dan dermis.Diferensiasi mesoderm Dorsal (Paraksial) ada yang bersifat segmental maupun yang tidak, tergantungpadahewannya.c. Mesoderm IntermedietMembentuk system urogenital dimanadiferensiasinyameliputipembentukanpembentukanginjal yang sebelumnyadimulaidenganpembentukannefrosdimanapadaikanprimitifdinamakanPronefrossedangkanpadaikankelastinggisertaamphibiadinamakanmesonefroskemudianpadabangsaAves danmamalia, bukanlagididalambentuknefrontetapinefron-nefrontersebutsudahmembentuk organ berupaginjalatauren. d. Mesoderm LateralMembentuk system sirkulasi, permukaanronggatubuh, dankomponenanggotatubuhsertapertumbuhananggotagerak, adapunpertumbuhandari derivate mesoderm lateral tersebutadalahsebagaiberikut:e. Mesoderm kepala (Neural Tube)Membentukototpadawajah/muka.

Pembentukan pembuluh darahSistem kardiovaskuler ialah sistem organ pertama yang berfungsi dalam perkembangan manusia. Pembentukan pembuluh darah dan sel darah dimulai pada minggu ketiga dan bertujuan menyuplai embrio dengan oksigen dan nutrien dari ibu. Pembuluh darah utama pada embrio adalah pembuluh yang membawa nutrisi ke tubuh dan gas dari dan ke tempat terjadinya respirasi. Pada hewan vertebrata yang kaya yolk (seperti ayam), vena vitellin (omfalomesenterika) dibentuk dari kumpulan sel-sel mesoderem splanknik menjadi pulau-pulau darah pada kantung yolk (Kusdiantoro,2006).Pulau darah mulai tampak pada area opaka ketika area primitif mencapai ukuran maksimal. Pulau-pulau darah kemudian berongga membentuk tabung berdinding rangkap seperti pada jantung. Sel-sel lapisan dalam memipih dan menjadi lapisan endotelium, sedangkan sel sebelah luar menjadi otot polos. Kelompok sel pulau darah yang di tengah terdiferensiasi menjadi sel-sel darah embrio (Kusdiantoro,2006)..Sambil pulau darah terus tumbuh, mereka bersatu membenttk jaringan kapiler yang bermuara dikedua pembuluh vitellin yang membawa makanan dan darah ke jantung yang baru dibentuk. Pembentukan pembuluh darah intra embrio berlangsung sama seperti pembuluh darah ekstra embrio pada kantung yolk, tapi sel-selnya berasal dari mesenkim (Kusdiantoro,2006).

Pembentukan peredaran darah extra embryo

Pembentukan bagian ekstra embrio

Embrio umur 24 jam : ditandai penebalan mesoderm splanknik di area opaca pulau-pulau darah.

Umur 33-38 jam Pulau-pulau darah beranastomosis satusama lain membentuk Vena vitelina

Umur 48 jam Vena vitelina bergabung membentuk vena omfalomesentrika yang bermuara di dalam jantung yang baru terbentuk

Pembentukan pembuluh darah pada embryo ayam

Pembentukan sistem peredaran darah intra embryo

Pembentukan peredaran darah di dalam tubuh dimulai dengan pembentukan jantung. Gejala pembentukan tampak pada embryo umur kira-kira 25 jam(Kusdiantoro,2006).2.2. Mekanisme Pembentukan Sistem Peredaran Darah2.2.1. Pembentukan Medan KardiogenikSistem pembuluh darah manusia muncul pada pertengahan minggu ketiga, saat mudigah tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan gizinya hanya melalui difusi. Sel progenitor jantung terletak di epiblas, tepat di sebelah lateral dari garis primitif. Dari sini sel-sel itu berimigrasi melalui garis primitif. Sel-sel yang ditakdirkan untuk membentuk segmen kranial jantung, saluran aliran ke luar, berimigrasi pertama kali, dan sel-sel membentuk bagian lebih kaudal, masing-masing ventrikel kanan, ventrikel kiri, dan sinus venosus, berimigrasi secara berurutan. Sel-sel bergerak ke arah kranium dan menempatkan diri mereka di sebelah rostral dari membrana bukofaringealis dan lipata saraf. Di sini sel-sel itu terletak di lapisan splanknik mesoderm lempeng lateral. Pada saat ini pada tahap lanjut perkembangan presomit, sel-sel ini diinduksi oleh endoderm faringdi bawahnya untuk membentukm mioblas jantung. Pulau-pulau darah juga terbentuk di mesoderm ini, tempat pulau-pulau tersebut akan membentuk sel darah dan pembuluh darah melalui proses vaskulogenesis. Seirin g dengan waktu, pulau-pulau tersebut menyatu dan membentuk saluran berlapisendotel berbentuk tapal kuda yang dikelilingi oleh mioblas. Regio ini dikenal sebagai medan kardiogenetik, rongga intraembrional di atasnya kemudian berkembang menjadi rongga perikardium.Selain di regio kardiogenik, timbul pulau-pulau darah lain secara bilateral, sejajar dan dekat dengan garis tengah selubung mudgah. Pulau-pulau ini membentuk sepasang pembuluh darah longitudinal, aorta dorsalis (Langman,2011).

2.2.2 . Pembentukan Dan Posisi Tabung JantungPada awalnya, bagian sentral medan kardiogenetik terletak di sebelah anterior dari membrana buko faringealis dan lempeng saraf. Namun, dengan tertutupnya tabung saraf dan terbentuknya vesikel otak, susunan saraf tumbuh ke arah kepala dengan pesat sehingga meluas di atas pusat medan kardiogenik dan bakal rongga pericardium. Akibat pertumbuhan otak dan pelipatan sefalik mudigah, membrana bukofaringealis tertarik ke depan, sementara jantung dan rongga pericardium mula-mula bergerak ke daerah servikal dan akhirnya ke toraks.

Sewaktu melipat secara sefalokaudal, mudigahnya melipat secara lateral. Akibatnya, daerah kaudal pasangan primodia jantung menyatu kecuali di ujung paling kaudalnya. Secara bersamaan, bagian cekung dari daerah berbentuk tapal kuda meluas untuk membentuk bakal saluran aliran keuar dan region ventrikel. Karena tu, jantung menjadi suatu tabung yang terus membesar yang terdiri dari lapisan endotel di sebelah dalam dan lapisan miokardium disebelah luar. Jantung menerima drainase vena di kutub kaudalnya dan mulai memompa darah keluar arkus aortae pertama ke dalam aorta dorsalis di kutub kranialnya.Tabung jantung yang sedang terbentuk semakin menonjol ke dalam rongga pericardium. Namun, pada awalnya tabung ini tetap melekat ke sisi dorsal rongga pericardium melalui suatu lipatan jaringan mesoderm, mesokardium dorsal. Mesokardium ventral tidak pernah terbentuk.Seiring dengan perkembangan lebih lanjut, mesokardium dorsal lenyap, menciptakan sinus peri kardium tranversal yang menghubungkan kedua rongga pericardium. Jantung kini tergantung di rongga oleh pembuluh-pembuluh darah di kutub cranial dan kaudalnya.Selama proses-proses ini berlangsung, miokardium menebal dan mengeluarkan suatu lapisan tebal matriks ekstrasel yang kaya akan asam hialuronat dan memisahkan miokardium dari endotel. Sekain itu, sel-sel mesotel di permukaan septum transversium membentuk proepikardium di dekat sinus venous dan bermigrasi ke jantung untuk membentuk sebagian besar epikardium. Epikardium sisanya dibentuk oleh sel mesotel yang berasal dari region saluran/pembuluh keluar. Karena itu, tabung jantung terdiri dari tiga lapisan (a) endokardium yang membenuk lapisan endotel di sebelah dalam jantung; (b) miokardium yang membentuk dinding berotot, dan (c) epikardium atau pericardium viseralis yang menutupi bagian luar tabung. Lapisan luar ini berperan membentuk arteri koronaria, termasuk lapisan endotel dan otot polosnya.

2.2.3 Pembentukan Lengkung JantungTabung jantung terus memanjang dan melengkung pada hari ke-23. Bagian sefalik tabung melengkung ke arah ventral, kaudal, dan ke kanan, dan bagian atrium (kaudal) bergeser ke dorsokranial dan ke kiri. Pelengkungan ini yang mungkin disebabkan oleh perubahan bentuk sel, menyebabkan terbentuknya lengkung jantung (cardiac loop). Lengkung ini selesai pada hari ke-28. Selagi lengkung jantung terbentuk, disepanjang tabung jantung terlihat ekspansi local. Bagian atrium yang semula adalah struktur berpasangan di luar rongga pericardium, membentuk satu atrium bersama dan masuk ke dalam rongga pericardium. Taut atrioventrikel (arioventricular junction) tetap sempit dan membentuk kanalis atrioventricularis, yang menghubungkan atrium bersama dengan ventrikel mudigah dini. Bulbus kordis terlihat sempit kecuali di sepertiga proksimalnya. Bagian ini akan membentuk bagian betrabekula ventrikel kanan. Bagian tengah, konus kordis, akan membentuk pembuluh-pembuluh yang keluar dari kedua ventrikel. Bagian distal bulbus, trunkus arteriosus, akan membentuk pangkal dan bagian proksimal aorta dan arteri pulmonalis. Taut antara ventrikel dan bulbus kordis yang di bagian luar ditandai oleh sulkus bulboventrikularis, tetap tetap sempit. Taut ini disebut foramen interventrikulare primer. Karena itu, tabung jantung tersusun oleh region-regio di sepanjang sumbu kraniokaudalnya masng-masing dari konotrunkal ke ventrikel kanan ke ventrikel kiri ke region atrium. Bukti-bukti menunjukkan organisasi segmen-segmen ini diatur oleh gen-gen homeobox dengan cara serupa seperti untuk sumbu kraniokaudal mudigah.Pada akhir pembentuk lengkung, tabung jantung dengan dinding licin ini mulai membentuk trabekula primitif di dua daerah berbatas tegas tepat proksimal dan distal dari foramen interventrikulare primer. Bulbus untuk sementara tetap berdinding licin. Ventrikel primitif yang sekarang mengalami trabekulasi, disebut ventrikel kiri primitive. Demikian juga, sepertiga proksimal bulbus kordis yang mengalami trabekulasi dapat disebut sebagai ventrikel kanan primitif. Bagian konotrunkal tabung jantung yang mula-mula terletak di sisi kanan rongga pericardium, secara bertahap bergeser ke posisi yang lebih medial. Perubahan posisi ini adalah hasil dari pembentukan dua dilatasi transversal atrium yang menonjol di kedua sisi bulbus kordis.

2.2.4. Perkembangan Sinus VenosusPada pertengahan minggu empat, sinus venosus menerima darah vena dari kornu sinus kanan dan kiri. Maing- masing kornu menerima darah dari tiga vena penting yaitu vena vitelina atau vena omfalomesenterika, vena umbilikalis, dan vena kardinalis komunis. Mula- mula hubungan antar sinus dan atrium berukuran besar. Namun, tidak lama kemudian pintumasuk sinus bergeser kekanan. Pergeseran ini terutama disebabkan oleh pirau darah kiri kekanan yang terjadi pada sistem vena pada minggu keempat dan kelima perkembangan.Dengan menutupnya vena umbilikalis kanan dan dan vena vitelina kiri pada minggu kelima, kornu sinus kiri segera tidak menjadi penting. Ketika vena kardinalis komunis kiri terobliterasi pada minggu kesepuluh yang tersisa dari kornu sinus kiri hanyalah vena oblikua atrium kiri dan sinus koronarius.Akibat pengalihan darah dari kiri kekenan, vena dan kornu sinus kanan sangat membesar. Kornu kanan, untuk membentuk bagian atrium kanan yang berdinding licin. Pintu masuknya, ostium sinutriale, diapit di kedua sisi oleh lipatan valvular, katup vena kanan dan kiri. Di dorsokranial, katup- katup menyatu membentuk suatu bubugan (ridge) yang dikenal sebagai septum spurium. Pada awalnya katup- katup ini berukuran besar, tetapi ketika kornu sinus kanan bergabung kedinding atrium, karup vena kiri dan septum spurium menyatu dengan septum atrium yang sedang terbentuk. Bagian superior katup kanan lenyap seluruhnya. Bagian inferior berkembang menjadi dua bagian yaitu katup sinus vena kava inferior dan katup sinus koronarius. Krista terminalis membentuk garis pembagi antara bagian atrium kanan yang bertrabekula dengan bagian yang berdinding licin ( sinus venarum) yang berasal dari kornu sinus kanan.

2.2.5 Pembentukan Septum JantungSeptum-septum utama jantung terbentuk antara hari 27 dan 37 perkembangan, saat mudgah tumbuh dari panjang 5mm hingga sekitar 16mm sampai 17mm. Salah satu metode bagaimana suatu septum dapat terbentuk adalah melalui pembentukan dua massa jaringan yang tumbuh aktif yang saling mendekati sampai menyatu, membagi lumen menjadi dua saluran terpisah.

2.2.6. Pembentukan Septum di Kanalis AtrioventrikularisPada akhir minggu keempat, muncul dua bantalan masenkim, bantalan endokardium atrioventrikel, di batas superior dan inferior kanalis atrioventrikularis. Pada walnya kanalis atrioventrikularis hanya memberi akses ke ventrikel kiri primitif dan dipisahkan dari bulbus kordis danoleh bulbo (cono) ventricular flange. Namun, menjelang akhir minggu kelima, ekstremitas posteriro kerah ini berakhir hapir di pertengahan pangkal bantalan endokardium superior dan menjadi jauh kurang mencolok dibandingkan dengan sebelumnya. Karena kanalis atrioventrikularis membesar ke kanan, darah yang mengalir melalui ostium atrium ventrikulare kini memiliki akses langsung ke ventrikel kiri dan kanan primitif. Selain itu muncul dua bantalan atrioventrikel lateral di batas kiri dan kanan kanalis. Sementara itu, bantalan superior dan inferior semakin menonjol ke dalam lumen dan menyatu menyebabakan kanalis terbagi sempurna menjadi ostium atrioventrikuler kana dan kiri pada akhir minggu kelima.

2.2.7 Pembentukan Septum di Trunkus Arteriosus dan Konus KordisSelama minggu kelima, muncul pasangan bubungan yang berlawanan di trunkus. Bubungan ini, penebalan atau bantalan trunkus, terletak di dinding superior kanan (penebalan trunkus superior kanan) dan dinding inferior kiri (penebalan trunkus inferior kiri). Penebalan trunkus superior kanan tumbuh ke distal dan kiri, dan penebalan trunkus inferior kiri tumbuh kea rah distal dan kanan. Karena itu, selagi tumbuh menuju sakus aortikus, penebalan-penebalan ini saling memilin satu sama lain, memberikan gambaran perjalanan bakal septum yang berbentuk spiral. Setelah menyatu sempurna, bubungan-bubungan itu membentuk septum aortikus pulmonale, membagi trunkus menjadi saluran aorta dan pulmonal. Ketik penebalan trunkus muncul, penebalan (bantalan) serupa terbentuk di sepanjang dinding dorsal kanan dan ventral kiri konus kordis. Penebalan konus tumbuh saling mendekati dan ke arah distal untuk menyatu dengan septum trunkus. Ketika kedua penebalan konus menjadi bagian anterolatelar (saluran aliran keluar ventrikel kiri) dan bagian posteromedial (saluran aliran keluar ventrikel kiri).Sel-sel krista neuralis, yang bermigrasi dari tepi-tepi lipatan saraf di region otak belakang, ikut serta membentuk bantalan endokardium baik di konus kordis maupun trunkus arteriosus. Kelainan migrasi, profilerasi, atau diferensiasi sel-sel ini menyebabkan malformasi congenital di regio ini, misalnya tetralogi Fallot, stenosis pulmonal, trunkus arteriosus persisten, dan transposisi pembuluh darah besar. Karena sel-sel Krista neuralis juga ikut berperan dalam pembentukan bagian kraniofasial, tidak jarang dijumpai kelainan wajah dan jantung pada orang yang sama.

2.2.8 Pembentukan Septum di VentrikelPada akhir minggu keempat, kedua ventrikel primitive mulai membesar. Hal ini mulai terjadi melalui pertumbuhan miokardium yang terus menerus di bagian luar serta divertikulasi yang terus berlangsung dan pembentukan trabekula di bagian dalam.Dinding medial vntrikel-ventrikel yang sedang mengembang menjadi saling berhadapan dan secara bertahap menyatu, membentuk septum interventrikulare pars muskularis. Kadang-kadang kedua dinding ini tidak menyatu dengan sempurna, dan terbentuk celah apical yang agak dalam diantara kedua ventrikel. Ruang antara tepi bebas septum interventrikulare pars muskularis dan bantalan endokardium yang menyatu memungkinkan terjadinya hubungan di antara kedua ventrikel.Foramen interventrikulare, di atas septum interventrikulare pars muskularis, menciut dengan terbentuknya septum konus. Selama perkembangan lebih lanjut, pertumbuhan keluar jaringan dari bantalan endokardium inferior di sepanjang bagian atas septum interventrikulare pars muskularis akan menutup lubang ini. Jaringan ini menyatu dengan bagian-bagian septum konus yang berbatasan. Penutupan lengkap foramen interventrikulare membentuk septum interventrikulare pars membranasea.Katup SeminularSaat pemisahan trunkus hamper sempurna, primordia katup seminularis mulai tampak sebagai tuberkel-tuberkel kecil di penebalan trunkus utama. Salah satu dari pasangan ini ditakdirkan masing-masing menjadi saluran pulmonal dan aorta. Tuberkel ketiga muncul di kedua saluran di seberang penebalan trunkus yang menyatu. Secara bertahap, tuberkel-tuberkel membentuk cekungan di permukaan atasnya, membentuk katup semilunaris. Bukti-bukti terakhir menunjukkan bahwa sel-sel Krista neuralis ikut berperan dlam pembentukan katup ini.

2.3. Mekanisme Pembentukan Pembuluh DarahPembentukan pembulah darah terjadi melalui dua mekanisme :a. VaskulogenesisVaskulogenesis yaitu mekanisme pembentukan pembuluh darah melalui penyatuan angioblas.b. AngiogenesisAngiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru yang terjadi secara normal dan sangat penting dalam proses pertumbuhan dan perkembangan. Angiogenesis juga terlibat dalam proses penyembuhan, seperti pembentukan jaringan baru setelah cidera. Akan tetapi, angiogenesis juga merupakan langkah yang sangat penting dalam karsiogenesis atau pertumbuhan sel kanker sehingga terjadi perkembangan sel kanker yang tidak terkendali dan bersifat ganas. (Kuswani: 2011).Angiogenesis merupakan proses yang terjadi pada embriogenesis dan pada berbagai keadaan fisiologik maupun patologik orang dewasa. Pada angiogenesis pembentukan pembuluh darah baru berasal dari kapiler-kapiler yang muncul dari pembuluh darah kecil di sekitarnya. Pada proses angiogenesis terdapat faktor-faktor pendorong dan penghambat angiogenesis yang berinteraksi. Faktor-faktor angiogenik yang berinteraksi dalam proses angiogenesis juga membutuhkan molekul-molekul adhesi sel endotel. Akumulasi berbagai bukti menunjukkan bahwa integrin reseptor adhesi sel endotel yang berhubungan dengan peradangan dan penyembuhan luka terlibat dalam proses angiogenesis. (Kuswani: 2011).2.4. Kelainan Pada JantungPenyakit jantung bawaanialah kelainan susunanjantung, mungkin sudah terdapat sejak lahir. Perkataan susunan berarti menyingkirkan aritmia jantung, sedangkan mungkin sudah terdapat sejak lahir berarti tidak selalu dapat ditemukan selama beberapa minggu/bulan setelah lahir.Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung. "congenital" hanya berbicara tentang waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir pada kelahiran". Congenital heart disease (CHD) atau penyakit jantung bawaan adalah kelainan jantung yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir. Tetapi kelaianan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi lahir tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun (Ngastiyah:1997).a. Tetralogi FallotTetralagi fallot merupakan penyebab paling sering dari bayi biru dimana sebahagian besar darah gagal mengalir melalui paru-paru dank daerah itu, darah terutama masih darah vena yang tidak teroksigenasi. Terjadi malformasi yang terdiri dari stenosis katup pulmonal (umumnya stenosissubfundibular), defek septum ventrikel, deviasi katup aorta ke kanan sehingga kedua ventrikel bermuara ke aorta (overriding aorta), dan hipertrofi ventrikel kanan.Gangguan ini merupakan kumpulan 4 defek yang terdiri atas sektum ventricular, dstenosis pulmonal, overriding aorta, dan hypertrofi ventrikel kanan.1. Defek septum ventrikel : adanya lubang di sekat pemisah bilik kiri (ventrikel kiri) dengan bilik kanan (ventrikel kanan)2. Stenosis pulmonal : penyempitan klep pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju paru, bagian otot dibawah klep juga menebal dan menimbulkan penyempitan3. Overriding Aorta : pembuluh darah utama yang keluar dari bilik kiri mengangkang sekat bilik, sehingga seolah-olah sebagian aorta keluar dari bilik kanan4. Hipertrofi ventrikel kanan :penebalan otot bilik kanan akibat kerja keras (karena jalan keluarnya terhambat) dan tekanan dalam rongga ini meningkat.

Komponen yang paling penting dalam menentukan derajat beratnya penyakit adalah stenosis pulmonal dari sangat ringan sampai berat. Stenosis pulmonal bersifat progresif , makin lama makin berat. Pada bayi kondisi membiru (spell) terjadi bila kebutuhan oksigen otak melebihi suplaynya. Episode ini biasanya terjadi apabila bayi menangis lama, setelah makan dan mengejan. Bayi-bayi ini leboih menyukai posisi knee chest dari pada posisi tegak. Anak-anak tampak sianotis pada bibir dan kuku, keterlambatan tumbuh kembang, bentuk jari gada (clubbing finger), tubuh sering dalam posisi jongkok untuk mengurangi hypoksia.Pingsan atau keterbelakangan mental bisa terjadi akibat hypoksia kronis pada otak. Kejang dapat terjadi setelah melakukan aktifitas. EKG memperlihatkan hypertrofi ventrikel kanan.

Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaan tidak diketahui secara pasti. Diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor factor tersebut antara lain :Faktor Endogen1.Berbagai jenis penyakit genetik : Kelainan kromosom2.Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaan3.Adanya penyakit tertentu dalam keluarga seperti diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung atau kelainan bawaan

Faktor eksogen : Riwayat kehamilan ibu1.Sebelumnya ikut program KB oral atau suntik, minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)2. Ibu menderita penyakit infeksi : Rubella3. Pajanan terhadap sinar XPara ahli berpendapat bahwa penyebab endogen dan eksogen tersebut jarang terpisah menyebabkan penyakit jantung bawaan. Apapun sebabnya, pajanan terhadap faktor penyebab harus ada sebelum akhir bulan kedua kehamilan, oleh karena pada minggu ke delapan kehamilan pembentukan jantung janin sudah selesai

b. Atrial septal Defek ( ASD )ASD adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defek) pada septum interatrial (sekat antar serambi) yang terjadi karena kegagalan fusi septum interatrial semasa janin. Defek Septum Atrium (ASD, Atrial Septal Defect) adalah suatu lubang pada dinding (septum) yang memisahkan jantung bagian atas (atrium kiri dan atrium kanan). Kelainan jantung ini mirip seperti VSD, tetapi letak kebocoran di septum antara serambi kiri dan kanan. Kelainan ini menimbulkan keluhan yang lebih ringan dibanding VSD. Atrial Septal Defect adalah adanya hubungan (lubang) abnormal pada sekat yang memisahkan atrium kanan dan atrium kiri. Kelainan jantung bawaan yang memerlukanpembedahan jantung terbuka adalah defek sekat atrium. Defek sekat atrium adalah hubungan langsung antara serambi jantung kanan dan kiri melalui sekatnya karena kegagalanpembentukan sekat. Defek ini dapat berupa defek sinus venousus di dekat muara vena kavasuperior, foramen ovale terbuka pada umumnya menutup spontan setelah kelahiran, defekseptum sekundum yaitu kegagalan pembentukan septum sekundum dan defek septumprimum adalah kegagalan penutupan septum primum yang letaknya dekat sekat antar bilikatau pada bantalan endokard. Macam-macam defek sekat ini harus ditutup dengan tindakanbedah sebelum terjadinya pembalikan aliran darah melalui pintasan ini dari kanan ke kiri sebagai tanda timbulnya sindrome Eisenmenger. Bila sudah terjadi pembalikan aliran darah, maka pembedahan dikontraindikasikan. Tindakan bedah berupa penutupan dengan menjahit langsung dengan jahitan jelujur atau dengan menambal defek dengan sepotong dakron. ASD di awalnya tidak menimbulkan gejala. Saat tanda dan gejala muncul biasanyaurmur akan muncul. Seiring dengan berjalannya waktu ASD besar yang tidak diperbaikidapat merusak jantung dan paru dan menyebabkan gagal jantung. Tanda dan gejala gagaljantung diantaranya: Kelelahan Mudah lelah dalam beraktivitas Napas pendek dan kesulitan bernapas Berkumpulnya darah dan cairan pada paru Berkumpulnya cairan pada bagian bawah tubuh

Penderita ASD sebagian besar menunjukkangejalaklinissebagaiberikut: Detak jantung berdebar-debar (palpitasi) Tidak memiliki nafsu makan yang baik Sering mengalami infeksi saluran pernafasan Berat badan yang sulit bertambah Gejala lain yang menyertai keadaan ini adalah : Sianosis pada kulit di sekitar mulut atau bibir dan lidah Cepat lelah dan berkurangnya tingkat aktivitas Demam yang tak dapat dijelaskan penyebabnya Respon tehadap nyeri atau rasa sakit yang meningkat

Mild dyspneu pada saat bekerja (dispneu deffort) dan atau kelelahan ringan adalah gejala awal yang paling sering ditemui pada hubungan antar atrium. Pada bayi yang kurang dari 1 tahun jarang sekali memperlihatkan tanda-tanda gagal jantung kongestif yang mengarah pada defek atrium yang tersembunyi. Gejala menjadi semakin bertambah dalam waktu 4 sampai 5 dekade. Pada beberapa pasien yang dengan ASD yang lebar, mungkin dalam 10 atau 7 dekade sebelumnya telah memperlihatkan gejala dispneu deffort, kelelahan ringan atau gagal jantung kongestif yang nyata.Pada penderita ASD terdapat suara splitting yang menetap pada S2.Tanda ini adalah khas pada patologis pada ASD dimana pada defek jantung yang tipe lain tidak menyebabkan suara splitting pada S2yang menetap. ASD ini dapat dilakukan pemeriksaan penunjang dengan cara :1.ElektrokardiografiMenilai irama, heart rate, gangguan konduksindan perubahan pola2.Radiologi Rontgen thorak untuk mengetahui gambaran paru dan jantung3.EkokardiografiDari pemeriksaan ini maka akan dapat dilihat adanyan kebocoran aliran darah dari atrium kiri ke atrium kanan.4.Kateterisasiprosedur diagnostik dimana kateter radiopaque dimasukankedalam serambi jantung melalui pembuluh darah perifer, diobservasi dengan fluoroskopi atau intensifikasi pencitraan; pengukuran tekanan darah dan sample darah memberikan sumber-sumber informasi tambahan.

Penatalaksanaan medisBila pemeriksaan klinis dan elektrokardiografi sudah dapat memastikan adanya defek septum atrium, maka penderita dapat diajukan untuk operasi tanpa didahului pemeriksaan kateterisasi jantung. Bila telah terjadi hipertensi pulmonal dan penyakit vaskuler paru, serta pada kateterisasi jantung didapatkan tahanan arteri pulmonalis lebih dari 10U/m yang tidak responsif dengan pemberian oksigen 100%, maka penutupan defek septum atrium merupakan indikasi kontra.1. Tindakan operasiIndikasi operasi penutupan ASD adalah bila rasio aliran darah ke paru dan sistemik lebih dari 1,5. Operasi dilakukan secara elektif pada usia pra sekolah (34 tahun) kecuali bila sebelum usia tersebut sudah timbul gejala gagal jantung kongaestif yang tidak teratasi secara medikamentosa. Defect atrial ditutup menggunakan patch2. Tanpa operasiLubang ASD dapat ditutup dengan tindakan nonbedah, Amplatzer Septal Occluder (ASO), yakni memasang alat penyumbat yang dimasukkan melalui pembuluh darah di lipatan paha. Meski sebagian kasus tak dapat ditangani dengan metode ini dan memerlukan pembedahan. Amplatzer septal occluder(ASO) adalah alat yang mengkombinasikan diskus ganda dengan mekanisme pemusatan tersendiri (self-centering mechanism). Ini adalah alat pertama dan hanya menerima persetujuan klinis pada anak dan dewasa dengan defek atrium sekundum (DAS) dari the United States Food and Drug Administration (FDA US). Alat ini telah berhasil untuk menutup defek septum atrium sekundum, patensi foramen ovale, dan fenestrasi fontanella (online).

BAB IIIPENUTUP

3.1. Kesimpulan1. Turunan mesoderm dibagi menjadi 5 daerah yaitu: Kordamesoderm, Mesoderm Dorsal (Paraksial), mesodermintermediet, mesoderm lateral dan mesoderm kepala.2. Proses perkembangan jantung dimulai dari pembentukan tabung jantung, kemudian pembentukan rongga jantung. Pada pertengahan minggu keempat terjadi perkembangan sinus venosus, lalu dilanjutkan dengan pembentukan sekat-sekat jantung, baik sekat di dalam Atrium Komunis, di kanalis atrioventrikuler, pada trunkus arteriosus dan konus kordis, maupun di dalam ventrikel.3. Proses pembentukan pembuluh darah tejadi melalui dua mekanisme yaitu vaskulogenesis dan angiogeneis.4. Penyakit jantung bawaan atau congenital heart disease adalah suatu kelainan formasi dari jantung atau pembuluh besar dekat jantung. "congenital" hanya berbicara tentang waktu tapi bukan penyebabnya. Itu artinya "lahir dengan" atau "hadir pada kelahiran".

DAFTAR PUSTAKA

Kusdiantoro, Mohamad. 2006. PerkembanganJantung, PembuluhDarahdanLimfe. http://Perkembangan-Jantung-dan-Sistem-Sirkulasi.pdf. [13 Maret 2015].Kuswani. 2011. Pembentukan peredaran darah ekstra embrio.http://repository.u su.ac.id/bitstream/123456789/23056/4/Chapter%20II.pdf. [13Maret 2014].Ngastiyah. 1995. Pedoman Anak Sakit. Jakarta: EGC.Nurhayati, A. 2004. Diktat Perkembangan Hewan. FMIPA: ITS.Rianda,D. 2012. Tetralogi of fallot. http://made-m-p-fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-63375-Keperawatan%20Kardiovaskuler-ASKEP%20Tetralogi%20of%20fallot.html (diakses 12 Maret 2015).

1