86
http://mika15purniati.blogspot.com/2013/11/ilmu-pengetahuan- teknologi-dan-seni.html KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………. DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………………. 1. BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………………………….. - Latar belakang masalah…………………………………………………………………………………. -Rumusan masalah……………………………………………………………………………………………………….. -tujuan penulisan masalah……………………………………………………………………………………………. 2. BAB II……………………………………………………………………………………………………………….. -Pengertian ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam …………………….. -iman, ilmu dan amal sebagai kesatuan…………………………………………………………….. -keutamaan orang beriman dan berilmu……………………………………………………………. -tanggung jawab ilmuwan terhadap alam lingkungannya…………………………………… 3. BAB III………………………………………………………………………………………………………………….. -Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………. -Daftar pustaka……………………………………………………………………………………………………. KATA PENGANTAR

Makalah Lia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Lia

http://mika15purniati.blogspot.com/2013/11/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-seni.html

KATA

PENGANTAR……………………………………………………………………………………

……………………….

DAFTAR

ISI…………………………………………………………………………………………………

…………………….

1.      BAB I

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………

……..

- Latar belakang

masalah………………………………………………………………………………….

-Rumusan

masalah……………………………………………………………………………………………

…………..

-tujuan penulisan

masalah…………………………………………………………………………………………….

2.      BAB

II……………………………………………………………………………………………………

…………..

-Pengertian ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam ……………………..

-iman, ilmu dan amal sebagai

kesatuan……………………………………………………………..

-keutamaan orang beriman dan

berilmu…………………………………………………………….

-tanggung jawab ilmuwan terhadap alam lingkungannya……………………………………

3.      BAB

III……………………………………………………………………………………………………

……………..

Page 2: Makalah Lia

-

Kesimpulan…………………………………………………………………………………………

……………….

-Daftar

pustaka……………………………………………………………………………………………

……….

KATA PENGANTAR

Sebagai agama yang universal Islam tidak hanya

menitikberatkan pada persoalan ukhrawi saja saja seperti ibadah, aqidah dan tauhid. Pada

kenyataannya, Islam juga sangat memerhatikan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni

(IPTEKS) dalam kehidupan umat manusia. Itulah sebabnya dalam al-quran tidak hanya mengatur

tentang ubudiyah saja tetapi juga banyak memuat ayat-ayat yang berkenaan dengan IPTEK dan

seni. Hal itu karena disamping ditentukan oleh nilai-nilai peribadatannya kepada Allah, martabat

manusia juga ditentukan oleh kemampuannya mengembangkan IPTEK dan seni, untuk

kemanfaatan hidupnya. Hal itu karena disamping ditentukan oleh nilai-nilai peribadatannya

kepada Allah, martabat manusia juga ditentukan oleh kemampuannya mengembangkan IPTEK

dan seni, untuk kemanfaatan hidupnya. Dengan IPTEK alam dan isinya yang telah dianugrahkan

Allah kepada manusia dapat dieksplorasi dan dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan

manusia. Sedangkan dengan seni manusia bias menjaga keasrian alam, agar selalu tetap dalama

fitrahnya sebagai alam dan mencegah ketidak seimbangan yang mungkin terjadi sebagai akibat

dari kemajuan IPTEK. Untuk itulah Islam tidak memisahkan antara ilmu pengetahuan, teknologi

dan seni dengan masalah peribadatan lainnya

Page 3: Makalah Lia

DAFTAR ISI

1.1    Pengertian ilmu pengetahuan , teknologi dan seni dalam islam1.2    Iman, ilmu dan amal sebagai kesatuan1.3    Keutamaan orang beriman dan berilmu1.4    Tanggung jawab ilmuan terhadap alam lingkungannya

BAB IPENDAHULUAN

Pendidikan Agama Islam adalah usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan ajaran Islam, bersikap inklusif, rasional dan filosofis dalam rangka menghormati orang lain dalam hubungan kerukunan dan kerjasama antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (UU No. 2 Tahun 1989). Dan bisa

LATAR BELAKANG MASALAHDi zaman modern pada saat ini ilmu pengetahuan sangat dibutuhkan dalam kemajuan

suatu bangsa, serta ilmu tersebut akan  berpengaruh terhadap taraf ekonomi, social, dan intelktual seseorang. Dari tahun ketahun IPTEK sudah berkembang dengan pesat. Bahkan untuk oknum-oknum tertentu IPTEK merupakan suaut kebutuhan primer.

Islam sangat memperhatikan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam kehidupan umat manusia. Martabat manusia disamping ditentukan oleh peribadahannya kepada Allah, juga ditentukan oleh kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bahkan di dalam Al-Qur’an sendiri Allah menyatakan bahwa hanya orang yang berilmulah yang benar-benar takut kepada allah Dialog antara Allah dengan malaikat ketika Allah mau menciptakan manusia dan malaikat mengatakan bahwa manusia akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah, Allah membutikan keunggulan manusia daripada malaikat dengan kemampuan manusia menguasai ilmu melalui kemampuan menyebutkan nama-nama. IPTEK dan seni dalam praktek mampu mengangkat harkat dan martabat manusia karena melalui IPTEK dan seni manusia mampu melakukan eksplorasi kekayaan alam yang disediakan oleh Allah. Karena itu dalam pengembangan ilmu IPTEK dan seni, nilai-nilai Islam tidak boleh diabaikan agar hasil yang diperoleh memberikan kemanfaatan sesuai dengan fitrah hidup manusia.

RUMUSAN MASALAH

Page 4: Makalah Lia

1.      Bagaimana konsep IPTEKS seni dalam islam ?2.      Bagaimana korelasi antara iman , ilmu dan amal di dalam kehidupan ?3.      Bagaimana menjelaskan keutamaan orang beriman ?4.      Bagaimana komitmen islam dalam ilmu pengetahuan ?

TUJUANTujuan dari makalah ini adalah agar mampu :

1.    Mengetahui dan menjelaskan tentang konsep IPTEK dalam islam.

2.    Mengetahui apa saja yang menjadi sumber ilmu pengetahuan dalam islam.

3.    Menjelaskan korelasi antara iman, ilmu dan amal di dalam kehidupan.

4.    Menjelaskan keutamaan orang yang berilmu.

5.    Mengetahui komitmen islam terhadap lmu pengetahuan.

6.    Mengetahui modernisasi  pendidikan dalam islam.

7.    Mengetahui komitmen islam terhadap ilmu pengetahuan.

BAB IIPEMBAHASAN

ILMU PENGETAHUAN , TEKNOLOGI DAN SENI DALAM ISLAM

1.1 A.Konsep Ilmu Pengetahuan , Teknologi dan Seni dalam Islam

Page 5: Makalah Lia

Pengetahuan dapat di artikan sebagai hasil tahu manusia terhadap sesuatu objek yang

dihadapi, hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Maka , pengetahuan adalah

segala fenomena alam yang dapat dicapai oleh indra manusia . Konsekwensi logis dari

pengetahuan akan melahirkan berbagai pengalaman manusia , akan tetapi pengalaman manusia

ini terkadang kebenarannya tidak mutlak dan perlu diuji lagi.

Kata sains disadur dalam bahasa Indonesia menjadi ilmu pengetahuan , sedangkan dalam

sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dengan ilmu sangat berbeda maknanya. Pengetahuan

adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tanggapan panca indera dan instuisi,

sedangkan ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang telah diinterpretasi , diorganisasi dan

disistematisasi sehingga menghasilkan kebenaran obyektif , sudah diuji kebenarannya dan dapat

diuji ulang secara alamiah. Secara etimologis kata ilmu berarti kejelasan , karena segala yang

terbentuk dari akar katanya mempunyai cirri kejelasan (M. Daud Ali, 1998:69)

Istilah teknologi merupakan produk ilmu pengetahuan. Dalam sudut pandang budaya ,

teknologi merupakan salah satu unsur budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu

pengetahuan. Meskipun pada dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral.

Dalam situasi tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan

potensi kekuasaan. Disinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan teknologi.

Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi

manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpangan-ketimpangan

dalam kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta.

Netralitas teknologi dapat digunakan untuk kemanfaatan sebesar-besarnya bagi kehidupan

manusia dan atau digunakan untuk kehancuran manusia itu sendiri. Oleh sebab itu kebenaran

ipteks sangat relatif. Sumber ipteks dalam islam adalah wahyu allah. Ipteks yang islami selalu

mengutamakan kepentingan orang banyak dan kemaslahatan bagi kehidupan manusia. Untuk itu

ipteks dalam pandangan islam tidak bebas nilai. Integrasi ipteks dengan agama merupakan suatu

keniscayaan untuk menghindari terjadinya proses sekularisasi yaitu pemisah antaradoktrin-

doktrin agama dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (Hamda

Mansoer,2004:93)

Tujuh factor yang menjadi pendorong bagi kemajuan IPTEK di dunia islam pada abad

yang lalu, antara lain:

Page 6: Makalah Lia

1.   kesatuan agama dan budaya agama islam

2.      arabisasi dan peranan bahasa arab

3.      akademi, sekolah, observasi, dan perpustakaa

4.      kebijakan Negara tentang pengembangan IPTEK

5.      Perlindungan Negara sangat jelas terhadap para ilmuan dan para insinyur

6.      Penelitian, eksperimen dan penemuan baru

7.      Perdagangan internasional

Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari ketuhanan tidak akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan jiwanya terus bertambah.

Menurut Ernst Diez dalam Muhammad abdul jabbar (1998:2) cirri ciri seni islam atau

seni islamisadalah seni yang mengungkapkan sikap pengabdian kepada allah.

Syarat-syarat ilmu.

Suatu pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu apabila memenuhi tiga unsure

pokok sebagai berikut:

1.      Ontologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki obyek studi yang jelas. Obyek studi

sebuah ilmu ada dua yaitu obyek material dan obyek formal.

2.      Epistimologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki metode kerja yag jelas. Ada tiga

metode kerja suatu bidang studi yaitu metode deduksi, induksi dan edukasi.

3.      Aksiologi artinya bidang studi yang bersangkutan memiliki nilai guna atau kemanfaatannya.

Bidang studi tersebut dapat menunjukkan nilai-nilai teoritis,hukum—hukum, generalisasi,

kecenderungan umum, konsep-konsep, dan kesimpulan-kesimpulan logis, sistematis dan

koheren.

1.2 B. Iman , ilmu dan Amal Sebagai Kesatuan

Page 7: Makalah Lia

Islam merupakan ajaran agama yang landasan pengembangannya adalah iman. Iman

adalah kepercayaan terhadap wujud zat yang maha mutlak yang menjadi tujuan hidup manusia.

Iman merupakan fundamen dalam sistem ajaran islam. Iman merupakan potensi dasar yang

harus di kembangkan dan pengembangannya adalah dalam bentuk amal. Iman tanpa amal sama

saja potensi yang tak dikembangkan.

Di dalam pengetahuan teknologi , dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan

dinamis yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul islam, yang terkandung tiga

unsure pokok yaitu akidah, syari’ah dan akhlak. Dengan kata lain ilmu , dan amal sholeh.

Ada tiga inti ajaran islam yaitu iman , islam , dan ikhsan. Ketiga inti ajaran itu

terintegrasi didalam sebuah sistem ajaran yang disebut dinul islam Dalam QS 14 (ibrahim) :24-

25 yang artinya : “tidaklah kamu perhatikan bagaimana allah telah membuat perumpamaan

kalimat yang baik (dinul islam)seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam

kebumi)dan cabangnya menjulang ke langit. Pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim

dengan seizing tuhannya,. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar

mereka selalu ingat”.

Ayat diatas menggambarkan keutuhan antara iman , ilmu dan amal atau aqidah. Syari’ah dan

akhlak dengan menganalogikan bangunan dinul islam bagaikan sebatang pohon yang baik.

Akarnya menghujam ke bumi , bbatangnya menjulang tinggi ke langit , cabangnya atau

dahannya rindang, dan buahnya amat lebat.

Islam melihat bahwa IPTEKS dan agama adalah sesuatu yang memiliki kaitan. Sains

tidak dapat dipisahkan dari nilai-nilai keagamaan. Agama menjadi landasan segala prilaku

manusia termasuk didalam sains dan teknologi . islam melihat sains sebagai suatu perkara yang

amat penting karena dengan sains dan teknologi manusia dapat :

1.      Mengenal tuhannya

2.      Menegakkan hakikat kebenaran

3.      Membawa manusia kepada sikap tafakkur dan berfikir

4.      Membantu manusia memenuhi keperluan material untuk kehidupannya

5.      Membantu manusia dalam melaksanakan syariat

6.      Menjaga keseimbangan dan keharmonisan alam

Page 8: Makalah Lia

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut tidak di

bangun di atas landasan iman dan takwa. Sama halnya pengembangan ipteks yang lepas dari

keimanan dan ketakwaan , tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan

kemaslahatan bagi umat manusia dan alam lingkungannya. Apabila IPTEKS tidak

dikembangkan di atas dasar iman , maka yang akan timbul adalah kerusakan dan kehancuran

bagi kehidupan umat manusia.

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah

memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah yang

artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya

(Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang

diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-

Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.”

(Q.S. An Nisa : 136)

Ayat di atas memberikan penjelasan bahwa Bila kita ingkar kepada Allah, maka akan

mengalami kesesatan yang nyata. Orang yang sesat tidak akan merasakan kebahagiaan dalam

hidup. Oleh karena itu, beriman kepada Allah sesungguhnya adalah untuk kebaikan manusia.

BAB III

1.3 C. Keutamaan Orang Beriman dan Berilmu

Perbuatan baik seseorang tidak akan bernilai amal shaleh apabila perbuatan tersebut tidak

di bangun diatas nilai-nilai iman dan ilmu yang benar. Sama halnya pengembangan ipteks yang

lepas dari keimanan dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan

kemaslahatan bagi umat manusia dan dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka

bagi kehidupannya sendiri.

Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling sempurna. Kesempurnaannya karena

dibekali seperangkat potensi. Potensi yang paling utama adalah akal. Akal berfungsi untuk

berfikir hasil pemikirannya adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

Ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan kepada allah Swt, akan

memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan umat manusia termasuk bagi lingkungannya.

Page 9: Makalah Lia

Allah berjanji dalam QS 58(al-Mujadalah) :11 yang artinya “allah akan meninggikan orang-

orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat”

Disamping itu Rasullulah SAW banyak memberikan perumpamaan tentang keutamaan

orang yang berilmu dengan sabdanya : “carilah ilmu walaupun di negeri china, mencari ilmu itu

wajib bagi kaum muslim laki-laki dan perempuan sejak dari ayunan sampai ke liang lahat”.

Berikut ini adalah beberapa ayat al-Qur’an dan hadist yang dapat dijadikan sebagai dalil

orang yang beriman dan berilmu memiliki keutamaan dan derajat yang istimewa.

1.      Surat az-Zumar ayat : 9 yang artinya “katakanlah : “adakah sama orang-orang yang

mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?”

2.      Surat father ayat : 28 yang artinya : “sesungguhnya yang takut kepada allah diantara hamba-

hambNya adalah ulama.

3.      Hadits riwayat bukhori yang artinya : “barang siapa melalui sesuata jalan untuk mencari ilmu,

maka allah memudahkan jalan baginya kesurga.

4.      Hadist riwayat tirmidzi (sunan tirmidzi juz 4) yang artinya : “dunia dilaknat, dilaknat apa yang

ada di dalamnya kecuali zikir kepada allah Taa’ala dan orang alim (berilmu)atau penuntut

ilmu”

5.      Hadits riwayat tirmidzi yang artinya :”keutamaan orang pandai terhadap orang yang beribadah

adalah sebagai mana keutamaanku atas orang yang paling rendah diantara

kalian.”dilanjutkan :”sesungguhnya allah , malaikatNya, penghuni langit dan bumi sampai

semut didalam lubangnya dan juga ikan , mendoakan kepada orang yang mengajarkan kebaikan

kepada manusia (ulama).

Ilmu pada prinsipnya merupakan usaha untuk mengorganisasikan dan mensistematisasikan

usaha untuk mengorganisasikan yang berasal dari pengalaman dan pengamatan dalam kehidupan

sehai-hari. Namun, dilanjutkan dengan suatu pemikiran secara cermat dan teliti dengan

menggunakan berbagai metode.

Ilmu dapat merupakan suatu metode berfikir secara objektif, tujuannya untuk

menggambarkan dan member makna terhadap dunia faktual. Analisis ilmu itu objektif dan

menyampingkan unsure pribadi , pemikiran logika diutamakan , netral dalam arti tidak

dipengaruhi oleh sesuatu yang bersifat kedirian, karena dimulai dengan fakta. Ilmu merupakan

Page 10: Makalah Lia

lukisan dan keterangan yang lengkap dan konsisten mengenai hal-hal yang dipelajarinya dalam

ruang dan waktu yang jauh dan dapat diamati panca indera manusia.

Dari sejumlah pengertian yang ada , sering ditemukan kerancuan antar pengertian

pengetahuan dan ilmu. Kedua kata tersebut memiliki arti yang sama. Dalam kamus besar bahasa

Indonesia ilmu disamakan artinya dengan pengetahuan. Dari asal katanya bahwa pengetahuan

diambil dari kata bahasa inggris yaitu knowledge , sedangkan ilmu diambil dari kata science dan

peralihan dari kata arab ilm.

Menjelaskan keutamaan-keutamaan orang yang berilmu , Al-Gazali mengatakan “barang

siapa berilmu , membimbing manusia dan memanfaatkan ilmunya bagi orang lain, bagaikan

matahari, selain menerangi dirinya uga menerangi orang lain. Dia bagaikan minyak kesturi

yang harum dan menyebarkan keharumannya kepada orang yang berpapasan dengannya.

Dan menurut al-Gazali mengatakan juga “seluruh manusia akan binasa, kecuali orang yang

berilmu. Orang-orang berilmu pun akan celaka jika tidak mengamalkan ilmunya. Dan orang

yang mengamalkan ilmunya pun akan binasa kecuali orang-orang yang ikhlas”

BAB IV

1.4 D. Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Alam Lingkungan

Kemajuan IPTEK tidak dipungkiri telah mengantar manusia kepada kemudahan, efektivitas

Sdan efisiensi hidup. Dengan IPTEK manusia telah mampu meraih apa yang dulu dianggap

sebagai suatu yang mustahil.

Namun disisi lain kemajuan IPTEK juga telah membawa akses yang negative dan destruktif

yang merugikan dan mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan lingkungannya. Dalam

(QS. Ar-Rum:45) menyebutkan “telah timbul kerusakan di darat di lautan karena ulah tangan

manusia”.

        Untuk itu ilmuan memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dari kelompok-

kelompok perusak (ya’juj dan ma’juj). Ilmuan harus mempunyai tanggung jawab karena diberi

amanahAllah untuk berbuat baik terhadap lingkungan

Page 11: Makalah Lia

Ada dua fungsi manusia didunia yaitu sebagai ‘abdun (hamba allah)dan sebagai khalifah

allah di bumi. Tugas utama seorang abdun adalah mengaktualisasikan ketaatan, ketundukan dan

kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan allah. Adapun tugas utamanya sebagai khalifah allah

di muka bumi adalah memakmurkan dunia ini sekaligus menjaga keseimbangan alam dan

lingkungan tempat mereka tinggal. Manusia diberi kebebasan untuk mengeksplorasi , menggali

sumber daya alam , serta memanfaatkannya dengan sebesar-beesar kemanfaatanuntuk kehidupan

umat manusia dengan tidak menimbulkan dampak negatif lingkungan , karena alam diciptakan

untuk kehidupan manusia sendiri.

Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang memadai. Tanpa menguasai IPTEKS , fungsi hidup manusia sebagai khalifah

akan menjadi kurang dan kehidupan yang lebih baik tidak akan terwujud dan kehidupan manusia

akan tetap terbelakang. Allah menciptakan alam karena allah menciptakan manusia. Seandainya

allah tidak menciptakan manusia. Maka tidak perlu menciptakan alam. Oleh karena itu maka

manusia mendapat amanah dari allah untuk memelihara alam agar terjaga kelestariannya dan

keseimbangannya untuk kepentingan umat manusia itu sendiri.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manusia adalah satu-satunya makhluk yang Allah karuniakan akal sebagai alat untuk

berfikir. Dengan akal manusia mampu menyerap ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi,

serta manghasilkan karya seni, sehingga dapat menciptakan peradaban di muka bumi.

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan pancaindra intuisi

dan firasat. Jadi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni dalam islam sangat mempengaruhi

bagi kemajuan agama islam.

Page 12: Makalah Lia

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan

iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara

mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.

Daftar pustaka

Mansoer,Hamdan,dkk.2004.ilmu pengetahuan teknologi dan seni dalam

islam.Jakarta:Departemen agama RI.

Aminuddin,dkk.2005.islam pengetahuan dan teknologi .Bandung:PT Ghalia

Indonesia.

Imtihana,Aida,dkk.2009.pendidikan agama islam untuk perguruan tinggi

umum.Palembang:Universitas Sriwijaya.

Faridi. 2002. Agama Jalan Kedamaian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Bakhtiar,Amsal.2010.filsafat ilmu.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada.

http://fadjaer-dodolanol.blogspot.com/2011/11/dodolan-pulsa-ol.html

IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM

Pengertian Iptek dan Seni, Iptek dan Seni Menurut Islam,

Kontribusi dan Seni bagi Dakwah Islam, Tokoh-tokoh Iptek dan Seni Islam

Di susun oleh:Fajar Bangun Prasetyo

Page 13: Makalah Lia

Galih Dirgantoro

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKAPOLITEKNIK SAWUNGGALIH AJI PURWOREJO

Tahun Akademik 2011

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala puji hanya bagiNya. Semoga sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, dan juga kepada para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Puji syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala rahmat,hidayah,inayah-Nya. Sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Makalah dengan judul “IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM” sebagai tugas mata kuliah Agama.

Dalam penulisan makalah ini kami bayak menerima bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini ,kami tidak lupa mngucapkan terima kasih yang sedalam- dalamnnya kepada:

1.      Bapak H.Mulyadi selaku direktur Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo. 2.      Bapak Nasrudin selaku dosen mata kuliah agama.3.      Orang tua kami yang telah memberikan bantuan materiil dan spirtual.4.      Teman-teman kami di Politeknik Sawunggalih Aji Purworejo umumnya dan kelas TIC

khususnya atas segala bantuannya.Penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa Politeknik

Sawunggalih Aji Purworejo khususnya kelas TI C. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna, karena masih banyak kekurangan dan kesalahan. Maka penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk meyempurnakan makalah ini.

Dengan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi penulis serta pembaca pada umumnya.

DAFTAR ISI

Page 14: Makalah Lia

HALAMAN JUDUL.................................................................................................................1KATA PENGANTAR ..............................................................................................................2DAFTAR ISI .............................................................................................................................3PENDAHULUAN ....................................................................................................................5BAB IPENGERTIAN IPTEK DAN SENI..........................................................................................6

1.      Pengertian Iptek .............................................................................................................6a.       Definisi Iptek ...........................................................................................................6b.      Pelaksanaan dan Perkembangan Iptek di Indonesia.................................................7c.       Dmpak Negatif Iptek ...............................................................................................82.      Pengertian Seni ..............................................................................................................9a.       Definisi Seni ............................................................................................................9b.      Cabang Seni ...........................................................................................................10c.       Fungsi Seni ............................................................................................................10

BAB IIIPTEK DAN SENI MENURUT ISLAM ................................................................................12

1.      Iptek Menurut Islam ....................................................................................................12a.       Kewajiban Mencari Ilmu .......................................................................................13b.      Interaksi Iman, Ilmu, dan Amal ............................................................................14c.       Keutamaan Orang Yang Berilmu...........................................................................14d.      Tanggung Jawab Ilmuan Terhadap Alam..............................................................15e.       Penyikapan Terhadap Iptek ...................................................................................16f.       Keselarasan IMTAQ dan IPTEK ..........................................................................172.      Seni Menurut Islam .....................................................................................................19a.       Definisi Seni Menurut Islam..................................................................................19b.      Perkembangan Seni Pada Masa Bani Ummayyah.................................................22c.       Alat Musik Islam....................................................................................................23d.      Hal yang Perku Diperhatikan Dalam Menyanyi....................................................24e.       Pendapat Tentang Seni Menurut Para Ulama........................................................24

BAB IIIKONTRIBUSI IPTEK DAN SENI BAGI DAKWAH ISLAM.............................................27Kontribusi Terhadap Dakwah..................................................................................................27

BAB IVTOKOH-TOKOH IPTEK DAN SENI DALAM ISLAM..................................................... 30

1.      Tokoh Musik Islam .....................................................................................................302.      Tokoh Filsafat Islam ...................................................................................................303.      Tokoh Islam di Bidang Kedokteran ............................................................................314.      Tokoh Muslim di Bidang Sejarah ...............................................................................315.      Tokoh Islam di bidang Geografi .................................................................................326.      Geometri dan Tokoh-Tokohnya ..................................................................................327.      Kesenian dan Tokohnya ..............................................................................................33

PENUTUP................................................................................................................................35DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................36

Page 15: Makalah Lia

PENDAHULUAN

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan

Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki

umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini

menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi

seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam

ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu

pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang

bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah

Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan

sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan

standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini

mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram

(hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh

Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak

boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat

satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan

Page 16: Makalah Lia

dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern membuat

orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis

trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada

banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu.

Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah

sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam

dan kehidupanya keimanan

BAB I

PENGERTIAN IPTEK DAN SENI

1.      Pengertian Iptek

A.    Definisi Iptek

Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu

sama lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai

penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat

ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang lbh

maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk

mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini

banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Seperi kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan kebanyakan manusia

bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut

merupakan cara atau jalan di dalam mewudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan

martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan iptek dalam rangka

untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam

pengembangan iptek harus didasari terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar

semua masyarakat mengecam IPTEK secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan

yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun oelaksanaan pembangunan IPTEK

masih belum merata.

Page 17: Makalah Lia

Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk mendapatkan

pengetahuan dan teknologi. Hal itu dikarenakan tingginy biaya pendidikan yang harus mereka

tanggung. Makadari itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut,

agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada. Perkrmbangan IPTEK

disamping bermanfaat untukkemajuan hidup Indonesia juga memberikan dampak negatif. Hal

yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal

mungkin antara lain:

1.      Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.

2.      Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya permasalahan

di tempat itu.

3.      Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang

ada.

Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan

penguatan iptek mutlak diperlukan untuk mencapaikesejahteraan bangsa. Visi dan Misi iptek

dirumuskan sebagai paduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya iptek yang dimiliki oleh

bangsa Indonesia.Undang-undang No.18 Tahun2002 tentang Sistem Nasional Penelitiha,

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang yelah berlaku sejak 29 Juli

2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi Iptek sebagaimana termaksud dalam UUD 1945

Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat

dengan sebaik baiknya. Selain itu pula perkembangan iptek di berbagai bidang di tengah

perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di

tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek, sehingga diperlukan

pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan

baru tersebut.

B.     Pelaksanaan Dan Pengembangan Iptek di Indonesia

Peradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah di pahami dan disadari

akan berhadapan dengan situasi yang serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan,

sebut saja antara lain: cloning, cosmology, cryonics, cybernities, exobiology, genetik,

engineering dan nanoteknology. Cabang-cabang Iptek itu telah memunculkan berbagai

Page 18: Makalah Lia

perkembangan yang sangat cepat dan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau

sebaliknya.

Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan.

Rumusan 4 nilai luhur pembangunan Iptek nasional.

1.      Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral,

lingkungan, finansial bahkan dampak politis.

2.      Visionary, pembangunan ipek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis

dimana kini tidak bersifat sektoral dan hanya memberi implikasi terbatas.

3.      Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai

luhur dari pembangunan iptek artinya dapat berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan

memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inivasi baru dalam upaya

inovatif untuk mendapatkan produktifitas.

4.      Excellence, keseluruhan tahapan pembanguna iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan,

pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau

berusaha menuju terbaik. Pesatnya kemajuan iptek untek memperkuat posisi daya saing

Indonesia dalam kehidupan global.

C.     Dampak Negatif Iptek

Bagi masyarakat sekarang iptek sudah merupakan suatu religion. Pengembangan iptek

dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek

lebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Iptek

yakina akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek

terhadap peradaban dan kesejahteraan manusiatidak dapat dipungkiri. Namum manusia tidak

bisa menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi

manusia.Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oloh disilusi

dari dampak negatif iptek terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun ipek mampu

mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan

kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi

haruslah lebih dari sekedar kenyataan objektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan.

Tentu saja iptek tidak mengenal unsur kemanusiaan, oleh karena itu iptek tidak pernah bisa

menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-maslah kemanusiaan. Dari segala

Page 19: Makalah Lia

dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap peri laku dari manusia

penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya di hinggapi sifat over confidence dan

superiotas tidak saja terhadap alam melainkan pula terhadap sesamamya. Eksploitasi terhadap

alam dan dominasi pihak yang kuat(negara barat) terhadap negara yang lemah (negara dunia

ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.

2.      Pengertian Seni

a.       Definisi Seni

Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti

berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indak atau

dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang

menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra adalah buku atau pedoman bagi para

cilpin, yaitu tukang, termasuk didalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu

belum ada perbedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan

ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif.

Yang demikian ini ternyate tidak hanya terdapat di India dan Indonesia. Juga terdapat di Barat

pada masa lampau.

Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan

artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaituketangkasan dan kemahiran dalam

mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan

atau kemahiran; artista adalah anggota yang ada didalam kelompok-kelompok itu. Ars inilah

yang kemudian berkembang menjadi I’arte (italia), I’art (Perancis),Elarte (Spanyol), dan Art

(Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembang sedikit demi sedikit kearah

pengertiaannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman

menyebut seni dengan Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari kata lain

walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga menyebut dengan istilah die Art

yang berarti cara, jalan, atu modus, yang juga dapat dikembalikan pada asal mula pengertian dan

kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang di angkat untuk istilah tersebut.

Pengertian seni menurut beberapa ahli:

1.      Ki Hajar Dewantara

Page 20: Makalah Lia

Seni merupakan segala perbuatan mansia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah

hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.

2.      Prof. Drs. Suwaji Bastomi

Seni adalah aktifitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam brntuk agung

yng mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.

3.      Drs. Sudarmaji

Seni adalah segala manisvestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media

bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

4.      Enslikopedia Indonesia

Seni adalah penciptaa segala sesuatu hal atau benda yang karena keindahannya orang senang

melihatnya atau mendengarkan

b.      Cabang Seni

1.      Seni Musik atau seni suara

2.      Seni tari atu seni gerak

3.      Seni drama

4.      Seni Rupa

c.       Fungsi Seni

1.      Untuk Kebutuhan Individu

a.       Kebutuhan Fisik

Sejarah membuktikan bahwa perkembangan seni musik selalu seiring dengan peradaban

mausia. Sejhak dulu, benda-benda diciptakan dengan mempertimbangkan nilai seni. Misalnya,

model baju yang bernilai seni tinggi tentu harganya jauh lebih mahal dibanding yang kurang

berseni.

b.      Kebutuhan Emosional

Manusia juga mempunya kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Saat sedang sedih,

gembira, dan sebagainya. Lewat seni inilah seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan daya

Page 21: Makalah Lia

imajinasinya atau menikmati seni tersebut untuk menghibur hatinya. Untuk itulah orang

seringkali melukis, bernyayi, membuat puisi, mendengarkan lagu atau menonton drama.

2.      Untuk Kebutuhan Sosial

a.       Bidang Agama

Contoh: Dakwah melalui seni musik yaitu dengan lagu-lagu religi atau menggambarkan

kekuasaan Allah SWT melalui lukisan atau Kaligrafi.

b.      Bidang Pendidikan

c.       Bidang Komunikasi

d.      Bidang Rekreasi

BAB II

Page 22: Makalah Lia

IPTEK DAN SENI MENURUT ISLAM

1.      Iptek Menurut Islam

Peran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan

standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib dijadikan

tolok ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh

dimanfaatkan adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek yang tidak boleh

dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan

ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan, Keindahan, dan Kemuliaan. Keimanan

dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu

pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai

tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.

Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan,sangat mendorong

dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan

segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan

ilmu pengetahuandan teknologi. Berbeda dengan pandangan Barat yang melandasi

pengembangan Ipteknya hanya untuk mementingkan duniawi, maka Islam mementingkan

penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah atau pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan

mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat

kepada manusia dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-

Quran yang mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan pengamatan tehadap berbagai

gejala alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada Allah.

Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta ilmiah,

maka kemumgkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut.

Bila ada ilmu pengetahuan yang menentang prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah

adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme yang beradadi balik wajah ilmu

pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan

dan ayat-ayat suci Tuhan( Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah SAW yang di pelajari melalui

agama adalah sama-sama ayat (tanda-tanda dan perwujudan ) Allah SWT, maka tidak mungkin

satu sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu

sumber sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.

a.      Kewajiban Mencari Ilmu

Page 23: Makalah Lia

Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah.

Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh perpedoman

pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada 3, sedangkan

yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah ayatun

muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari Al-

hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh yang adil)

Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim,

dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata

dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)

Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”. Dalam

hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini rasulullah menyuruh

kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu haru tetap dikejar.

Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut trlebih

dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang dseketika itu pasti digunakan dal diamalkan bagi setiap

orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila kedua bidang ilmu itu telah

dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainya, misalnya ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan

lainya.

Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih mengutamakan

ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak menjadi orang yang buta agama dan

menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali memberikan

bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu umum.

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah orang

islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu

Majah)

Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu kemudian

ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dibanding sedekah harta

benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti menenan amal yang

muta’adi (dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu

sendiri, tetapi dapat dinikmati orang lain

Page 24: Makalah Lia

b.      Interaksi iman, ilmu dan amal

Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan

yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam,

didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain

iman, ilmu dan amal shaleh.

Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam

keutuhan inti ajarannya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya “Tidaklah kamu

memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam)

seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi) dan cabangnya

menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin Tuhannya.

Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar  mereka ingat”.

Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau

syariah dan akhlak dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini

merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh

tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon

yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan.

Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat

dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan

menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.

c.       Keutamaan orang yang berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan

masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat

yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan

makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al

Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-

A'limun” (al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai nama

baik dan gelar mulia lain.

Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah menyatakan bahwasanya tidak

ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat

dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan

Page 25: Makalah Lia

melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana". Dalam ayat

ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat istimewa di sisi Allah SWT .

Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT.

Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan

kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya: "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan

apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah

Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan

dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159) Rasulullah saw

juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendali mulutnya oleh Allah

pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau.

Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini

sahih) Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia peroleh

dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal-

hal yang bermanfaat.

d.      Tanggung jawab ilmuwan terhadap alam

Manusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki ketergantungan terhadap alam.

Namun, di sisi lain, manusia justru suka merusak alam. Bahkan tak cukup merusak, juga

menhancurkan hingga tak bersisa. Tiap sebentar kita mendengar berita menyedihkan tentang

kerusakan baru yang timbul pada sumber air, gunung atau laut. Para ilmuwan mengumumkan

ancaman meluasnya padang pasir, semakin berkurangnya hutan, berkurangnya cadangan air

minum, menipisnya sumber energi alam, dan semakin punahnya berbagai jenis tumbuhan dan

hewan.

Sayangnya, meski nyata terasa dampak akibat kerusakan tersebut, sebagian besar manusia

sulit menyadarinya. Mereka berdalih apa yang mereka lakukan adalah demi kepentingan masa

depan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya; tragedi masa depan itu sedang berjalan di depan

kita. Dan, kitalah sesungguhnya yang menjadi biang kerok dari tragedi masa depan tersebut.

Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di

bumi. Namun, manusia mengingkari peringatan tersebut.

Allah SWT menggambarkan situasi ini dalam Al-Qur’an: “Dan bila dikatakan kepada mereka,

‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’, mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami

orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS Al-Baqarah:11)

Page 26: Makalah Lia

Allah SWT juga mengingatkan manusia: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’.

Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-

orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan

(Allah).’’ (QS Ar-ruum: 41-42)

Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi mutlak diperlukan. Tujuannya

mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga jangan sampai berbagai unsur lingkungan

menjadi hancur, tercemar, atau rusak. Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai

ilmuwan harus bisa melestarikan alam. Mungkin bisa dengan cara mengembangkan teknlogi

ramah lingkungan, teknologi daur ulang, dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam

dengan bijak..

e.       Penyikapan terhadap Perkembangan IPTEKSetiap manusia diberikan hidayah dari Allah SWT berupa “alat” untuk mencapai dan

membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah :

a.       indera, untuk menangkap kebenaran fisik,

b.      naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara probadi maupun

sosial

c.       pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan kemampuan tiga jenis

pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga merupakan penghantar

untuk menuju kebenaran tertinggi

d.      imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan kreativitas dan menyempurnakan

pengetahuannya

e.       hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah laku

manusia sebagai makhluk yang harus bermoral.

Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang

sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam

dengan perkembangan tersebut. Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi

perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok:

  Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-

hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai;

Page 27: Makalah Lia

  Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan

filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami,

  Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.

Untuk kelompok ketiga ini memunculkan nama Al-Faruqi yang mengintrodusir istilah

“islamisasi ilmu pengetahuan”. Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang

tegas antara ilmu agama dan ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang

dikembangkan manusia merupakan “jalan” untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri.

Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya

Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat

spiritialitas, martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta,

bahkan membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.

Dari uraian di atas “hakekat” penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang islami adalah

memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan

kualitas ibadah kepada Allah SWT. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan

kemanfaatannya IPTEK itu sendiri.

IPTEK akan bermanfaat apabila:

a.       Mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannya

b.      Dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik),

c.       Dapat memberikan pedoman bagi sesama,

d.      Dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan

mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.

f.       Keselarasan IMTAQ dan IPTEK

“Barang siapa ingin menguasai dunia dengan ilmu, barang siapa ingin menguasai akhirat

dengan ilmu, dan barang siapa ingin menguasai kedua-duanya juga harus dengan ilmu” (Al-

Hadist). Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak globalisasi dan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), harus diakui telah memberikan

kemudahan terhadap berbagai aktifitas dan kebutuhan hidup manusia. Di sisi lain, memunculkan

kekhawatiran terhadap perkembangan perilaku khususnya para pelajar dan generasi muda kita,

dengan tumbuhnya budaya kehidupan baru yang cenderung menjauh dari nilai-nilai spiritualitas.

Page 28: Makalah Lia

Semuanya ini menuntut perhatian ekstra orang tua serta pendidik khususnya guru, yang kerap

bersentuhan langsung dengan siswa.

Dari sisi positif, perkembangan iptek telah memunculkan kesadaran yang kuat pada

sebagian pelajar kita akan pentingnya memiliki keahlian dan keterampilan. Utamanya untuk

menyongsong kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam rangka mengisi era milenium ketiga

yang disebut sebagai era informasi dan era bio-teknologi. Ini sekurang-kurangnya telah

memunculkan sikap optimis, generasi pelajar kita umumya telah memiliki kesiapan dalam

menghadapi perubahan itu. Don Tapscott, dalam bukunya Growing up Digital (1999), telah

melakukan survei terhadap para remaja di berbagai negara. Ia menyimpulkan, ada sepuluh ciri

dari generasi 0 (zero), yang akan mengisi masa tersebut. Ciri-ciri itu, para remaja umumnya

memiliki pengetahuan memadai dan akses yang tak terbatas. Bergaul sangat intensif lewat

internet, cenderung inklusif, bebas berekspresi, hidup didasarkan pada perkembangan teknologi,

sehingga inovatif, bersikap lebih dewasa, investigative arahnya pada how use something as good

as possible bukan how does it work.

Sikap optimis terhadap keadaan sebagian pelajar ini tentu harus diimbangi dengan

memberikan pemahaman, arti penting mengembangkan aspek spiritual keagamaan dan aspek

pengendalian emosional. Sehingga tercapai keselarasan pemenuhan kebutuhan otak dan hati

(kolbu). Penanaman kesadaran pentingnya nilai-nilai agama memberi jaminan kepada siswa akan

kebahagiaan dan keselamatan hidup, bukan saja selama di dunia tapi juga kelak di akhirat. Jika

hal itu dilakukan, tidak menutup kemungkinan para siswa akan terhindar dari kemungkinan

melakukan perilaku menyimpang, yang justru akan merugikan masa depannya serta

memperburuk citra kepelajarannya. Amatilah pesta tahunan pasca ujian nasional, yang kerap

dipertontonkan secara vulgar oleh sebagian para pelajar. Itulah salah satu contoh potret buram

kondisi sebagian komunitas pelajar kita saat ini. Untuk itu, komponen penting yang terlibat

dalam pembinaan keimanan dan ketakwaan (imtak) serta akhlak siswa di sekolah adalah guru.

Kendati faktor lain ikut mempengaruhi, tapi dalam pembinaan siswa harus diakui guru faktor

paling dominan. Ia ujung tombak dan garda terdepan, yang memberi pengaruh kuat pada

pembentukan karakter siswa. Kepada guru harapan tercapainya tujuan pendidikan nasional

disandarkan. Ini sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003,

tentang Sistem Pendidikan Nasional. Intinya, para pelajar kita disiapkan agar menjadi manusia

Page 29: Makalah Lia

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri. Sekaligus jadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan sebenarnya mengisyaratkan, proses dan hasil harus

mempertimbangkan keseimbangan dan keserasian aspek pengembangan intelektual dan aspek

spiritual (rohani), tanpa memisahkan keduanya secara dikhotomis. Namun praktiknya, aspek

spiritual seringkali hanya bertumpu pada peran guru agama. Ini dirasakan cukup berat, sehingga

pengembangan kedua aspek itu tidak berproses secara simultan. Upaya melibatkan semua guru

mata ajar agar menyisipkan unsur keimanan dan ketakwaan (imtak) pada setiap pokok bahasan

yang diajarkan, sesungguhnya telah digagas oleh pihak Departeman Pendidikan Nasional

maupun Departemen Agama. Survei membuktikan, mengintegrasikan unsur ‘imtaq’ pada mata

ajar selain pendidikan agama adalah sesuatu yang mungkin. Namun dalam praktiknya, target

kurikulum yang menjadi beban setiap guru yang harus tuntas serta pemahaman yang berbeda

dalam menyikapi muatan-muatan imtaq yang harus disampaikan, menyebabkan keinginan

menyisipkan unsur imtak menjadi terabaikan. Memang tak ada sanksi apapun jika seorang guru

selain guru agama tidak menyisipkan unsur imtaq pada pelajaran yang menjadi tanggung

jawabnya. Jujur saja guru umumnya takut salah jika berbicara masalah agama, mereka mencari

aman hanya mengajarkan apa yang menjadi tanggung jawabnya.

Sesungguhnya ia bukan sekadar tanggung jawab guru agama, tapi tanggung jawab

semuanya. Dalam kacamata Islam, kewajiban menyampaikan kebenaran agama kewajiban setiap

muslim yang mengaku beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.

2.      Seni Menurut Islam

a.      Definisi Seni Menurut Islam

Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun

dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang

lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilimu di Eropa

mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah

kegiatan.

Page 30: Makalah Lia

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan

menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui

kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala

keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit

yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada

baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].

Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi saw.,

kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda :

“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong seberat atom.” Ada

orang berkata,” Sesungguhnya seseorang senang berpakaian bagus dan bersandal bagus.” Nabi

bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah

sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim). Bahkan salah satu

mukjizat Al-Qur’an adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga para sastrawan arab dan

bangsa arab pada umumnya merasa kalah berhadapan dengan keindahan sastranya, keunggulan

pola redaksinya, spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga sebagian mereka menyebutnya

sebagai sihir. Dalam membacanya, kita dituntut untuk menggabungkan keindahan suara dan

akurasi bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus.

Rasulullah bersabda :

“Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.”  (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu

Hibban, Darimi)

Maka manusia menyukai kesenian sebagai representasi dari fitrahnya mencintai keindahan. Dan

tak bisa dipisahkan lagi antara kesenian dengan kehidupan manusia. Namun bagaimana dengan

fenomena sekarang yang ternyata dalam kehidupan sehari-hari nyanyian-nyanyian cinta ataupun

gambar-gambar  seronok yang diklaim sebagai seni oleh sebagian orang semakin marak menjadi

konsumsi orang-orang bahkan anak-anak.Sebaiknya di kembalikan kepada Al-Qur’an dan As-

Sunnah.  Bahwa dalam Al-Qur’an disebutkan :

“Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk

menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu

sebagai olok-olokan. Mereka itu memperoleh azab yang menghinakan.” (Luqman:6)

Jikalau kata-kata dalam nyanyian itu merupakan perkataan-perkataan yang tidak berguna bahkan

menyesatkan manusia dari jalan Allah, maka HARAM nyanyian tersebut. Nyanyian-nyanyian

Page 31: Makalah Lia

yang membuat manusia terlena, mengkhayalkan hal-hal yang tidak patut maka kesenian tersebut

haram hukumnya.

Pendapat tentang pengertian seni dalam Islam

.            Menurut Seyyed Hossein Nasr, seni Islam merupakan hasil dari pengejawantahan

Keesaan pada bidang keanekaragaman. Artinya seni Islam sangat terkait dengan karakteristik-

karakteristik tertentu dari tempat penerimaan wahyu al-Qur’an yang dalam hal ini adalah

masyarakat Arab. Jika demikian, bisa jadi seni Islam adalah seni yang terungkap melalui

ekspresi budaya lokal yang senada dengan tujuan Islam. Sementara itu, bila kita merujuk pada

akar makna Islam yang berarti menyelamatkan ataupun menyerahkan diri, maka bisa jadi yang

namanya seni Islam adalah ungkapan ekspresi jiwa setiap manusia yang termanifestasikan dalam

segala macam bentuknya, baik seni ruang maupun seni suara yang dapat membimbing manusia

kejalan atau pada nilai-nilai ajaran Islam.

Di sisi lain, dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan rasa

indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi

kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran (seni suara), penglihatan (seni

lukis dan ruang), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari dan drama).

              Dari difinisi yang kedua ini bisa jadi seni Islam adalah ekspresi jiwa kaum muslim yang

terungkap melalui bantuan alat instrumental baik berupa suara maupun ruang. Hal ini juga bisa

kita lihat dalam catatan sejarah bahwa dalam perkembangannya baik seni suara maupun ruang

termanifestasikan.

Dengan definisi demikian, maka setiap perkembangan seni baik pada masa lampau maupun masa

kini bisa dikatakan seni Islam asalkan memenuhi kerangka dasar dari difinisi-difinisi di atas.

Dengan kata lain, seni bisa kita kategorikan seni Islam bukan terletak pada dimana dan kapan

seni tersebut termanifestasikan, melainkan pada esensi dari ajaran-ajaran Islam yang

terejahwantah dalam karya seni tersebut.

b.      Perkembangan seni pada masa bani umayyah

Perkembangan seni Pada masa Daulah Bani Umayyah , terutama seni bahasa, seni suara, seni

rupa, dan seni bangunan (Arsitektur).

1.  Seni Bahasa

Page 32: Makalah Lia

           Kemajuan seni bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan bahasa. Sedangkan

kemajuan bahasa mengikuti kemajuan bangsa. Pada masa Daulah Bani Umayyah kaum muslimin

sudah mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, yaitu bidang politik, ekonomi, sosial, dan

ilmu pengetahuan. Dengan sendirinya kosakata bahasa menjadi bertambah dengan kata-kata dan

istilah –istilah baru yang tidak terdapat pada zaman sebelumnya.

           Kota Basrah dan Kufah pada zaman itu merupakan pusat perkembangan ilmu dan sastra

(adab). Di kedua kota itu orang-orang Arab muslim bertukar pikiran dalam diskusi-diskusi

ilmiah dengan orang-orang dari bangsa yang telah mengalami kemajuan terlebih dahulu. Di kota

itu pula banyak kaum muslimin yang aktif menyusun dan menuangkan karya mereka dalam

berbagai bidang ilmu. Maka dengan demikian berkembanglah ilmu tata bahasa (Ilmu Nahwu dan

sharaf) dan Ilmu Balaghah, serta banyak pula lahir-lahir penyair-penyair terkenal.

2.  Seni Rupa

           Seni rupa yang berkembang pada zaman Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir, seni

pahat, sama halnya dengan zaman permulaan, seni ukir yang berkembang pesat pada zaman itu

ialah penggunaan khat arab (kaligrafi) sebagai motif ukiran.

Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dinding tembok. Banyak Al-Qur’an, Hadits Nabi dan

rangkuman syair yang di pahat dan diukir pada tembok dinding bangunan masjid, istana dan

gedung-gedung.

3. Seni Suara

           Perkembangan seni suara pada zaman pemerintahan Daulat Bani Umayyah yang

terpenting ialah Qira’atul Qur’an, Qasidah, Musik dan lagu-lagu lainnya yang bertema cinta

kasih.

4. Seni Bangunan (Arsitektur)

                   Seni bangunan atau Arsitektur pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah pada

umumnya masih berpusat pada seni bangunan sipil, seperti bangunan kota Damaskus, kota

Kairuwan, kota Al- Zahra. Adapun seni bangunan agama antara lain bangunan Masjid Damaskus

dan Masjid Kairuwan, begitu juga seni bangunan yang terdapat pada benteng- benteng

pertahanan masa itu.

Page 33: Makalah Lia

            Adapun kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, berkembangnya dilakukan dengan

jalan memberikan dorongan atau motivasi dari para khalifah. Para khalifah selaku memberikan

hadiah-hadiah cukup besar bagi para ulama, ilmuwan serta para seniman yang berprestasi dalam

bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan untuk kepentingan ilmu pengetahuan di sediakan

anggaran oleh negara, itulah sebabnya ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya.

           Pusat penyebaran ilmu pengetahuan pada masa itu terdapat di masjid-masjid. Di masjid-

masjid itulah terdapat kelompok belajar dengan masing-masing gurunya yang mengajar ilmu

pengetahuan agama dan umum ilmu pengetahuan agama yang berkembang pada saat itu antara

lain ialah, ilmu Qira’at, Tafsir, Hadits Fiqih, Nahwu, Balaqhah dan lain-lain. Ilmu tafsir pada

masa itu belum mengalami perkembangan pesat sebagaimana yang terjadi pada masa

pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah. Tafsir berkembang dari lisan ke lisan sampai akhirnya

tertulis. Ahli tafsir yang pertama pada masa itu ialah Ibnu Abbas, salah seorang sahabat Nabi

yang sekaligus juga paman Nabi yang terkenal.

c.       Alat Musik Islam

Musik Islam selanjutnya berkembang sejalan dengan perkembangan musik di Eropa.

Penggunaan alat musik seperti oud sangat membantu dalam memahai pelajaran musik islam.

Oud adalah alat musik berbentuk seperti buah piryang di potong setengah dan di lengkapi senar

atau sring sebanyak 12 buah.

Oud di Italia berubah nama menjadi il luto.Berbeda dengan Jerman, il luto dikenaldengan nama

laute.Terjadi perubahan bahasa penyebutan pada alat musik yang benar-benar sama ini.Prancis

menyebutnya le luth.Sementara itu, Inggris menamainya lute.

Selain oud,ada alat musik lain yang sering dipakai dalam seni musik Islam.Sebelum menjadi

biola,alat musik berdawai dengan tabung resonansi yang lebih kecil dari gitar ini dikenal dengan

nama rebab. Alat musik rebab menyebar dari Spanyolke Eropa dengan nama rebec. Bila rebab

tersedia, rebana sudah pasti ada . Instrumen musik Arab yang satu ini terbuat dari kayu dan

perkamen. Penggunaan alat musik rebana telah di lirik dunia barat, kemudian membawa rebana

ke negaranya. Acara kenegaraan di istana dan gedung pertemuan sering menghadirkan rebana

sebagai hiburan. Sampai sekarang rebana masih digunakan dalam bermusik di beberapa negara

seluruh dunia.

d.      Hal yang perlu di perhatikan dalam Menyanyi

Page 34: Makalah Lia

Maka menurut DR. Yusuf Qardhawi, hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal nyanyian antara

lain :

1.      Tidak semua nyanyian hukumnya mubah, karena isinya harus sesuai dengan etika islami dan

ajaran-ajarannya.

2.      Penampilan dan gaya menyanyikannya juga perlu dilihat

3.      Nyanyian tersebut tidak disertai dengan sesuatu yang haram, seperti minum khamar,

menampakkan aurat, atau pergaulan bebas laki-laki dan perempuan tanpa batas.

4.      Nyanyian –sebagaimana semua hal yang hukumnya mubah (boleh)- harus dibatasi dengan sikap

tidak berlebih-lebihan.

d. Pendapat Tentang Seni Menurut Para Ulama

1.   Imām Asy-Syaukānī, dalam kitabnya NAIL-UL-AUTHĀR menyatakan sebagai berikut:

a. Para ‘ulamā’ berselisih pendapat tentang hukum menyanyi dan alat musik. Menurut

mazhab Jumhur adalah harām, sedangkan mazhab Ahl-ul-Madīnah, Azh-Zhāhiriyah dan jamā‘ah

Sūfiyah memperbolehkannya.

b. Abū Mansyūr Al-Baghdādī (dari mazhab Asy-Syāfi‘ī) menyatakan: "‘ABDULLĀH BIN

JA‘FAR berpendapat bahwa menyanyi dan musik itu tidak menjadi masalah.

Dia sendiri pernah menciptakan sebuah lagu untuk dinyanyikan para pelayan (budak) wanita

(jawārī) dengan alat musik seperti rebab. Ini terjadi pada masa Amīr-ul-Mu’minīn ‘Alī bin Abī

Thālib r.a.

c.  Imām Al-Haramain di dalam kitābnya AN-NIHĀYAH menukil dari para ahli sejarah bahwa

‘Abdullāh bin Az-Zubair memiliki beberapa jāriyah (wanita budak) yang biasa memainkan alat

gambus. Pada suatu hari Ibnu ‘Umar datang kepadanya dan melihat gambus tersebut berada di

sampingnya. Lalu Ibnu ‘Umar bertanya: "Apa ini wahai shahābat Rasūlullāh? " Setelah diamati

sejenak, lalu ia berkata: "Oh ini barangkali timbangan buatan negeri Syām," ejeknya. Mendengar

itu Ibnu Zubair berkata: "Digunakan untuk menimbang akal manusia."

d.  Ar-Ruyānī meriwayatkan dari Al-Qaffāl bahwa mazhab Maliki membolehkan menyanyi

dengan ma‘āzif (alat-alat musik yang berdawai).

e.  Abū Al-Fadl bin Thāhir mengatakan: "Tidak ada perselisihan pendapat antara ahli Madīnah

tentang, menggunakan alat gambus. Mereka berpendapat boleh saja." Ibnu An Nawawi di dalam

kitabnya AL-‘UMDAH mengatakan bahwa para shahābat Rasūlullāh yang membolehkan

Page 35: Makalah Lia

menyanyi dan mendengarkannya antara lain ‘Umar bin Khattāb, ‘Utsmān bin ‘Affān, ‘Abd-ur-

Rahmān bin ‘Auf, Sa‘ad bin Abī Waqqās dan lain-lain. Sedangkan dari tābi‘īn antara lain Sa‘īd

bin Musayyab, Salīm bin ‘Umar, Ibnu Hibbān, Khārijah bin Zaid, dan lain-lain.

2        Abū Ishāk Asy-Syirāzī dalam kitābnya AL-MUHAZZAB

a.  Diharāmkan menggunakan alat-alat permainan yang membangkitkan hawa nafsu seperti alat

musik gambus, tambur (lute), mi‘zah (sejenis piano), drum dan seruling.

b.  Boleh memainkan rebana pada pesta perkawinan dan khitanan. Selain dua acara tersebut tidak

boleh.

c. Dibolehkan menyanyi untuk merajinkan unta yang sedang berjalan.

3.   Al-Alūsī dalam tafsīrnya RŪH-UL-MA‘ĀNĪ

a.  Al-Muhāsibi di dalam kitābnya AR-RISĀLAH berpendapat bahwa menyanyi itu harām

seperti harāmnya bangkai.

b.  Ath-Thursusi menukil dari kitāb ADAB-UL-QADHA bahwa Imām Syāf‘ī berpendapat

menyannyi itu adalah permainan makrūh yang menyerupai pekerjaan bāthil (yang tidak benar).

Orang yang banyak mengerjakannya adalah orang yang tidak beres pikirannya dan ia tidak boleh

menjadi saksi.

c.  Al-Manawi mengatakan dalam kitābnya: ASY-SYARH-UL-KABĪR bahwa menurut mazhab

Syāfi‘ī menyanyi adalah makrūh tanzīh yakni lebih baik ditinggalkan daripada dikerjakan agar

dirinya lebih terpelihara dan suci. Tetapi perbuatan itu boleh dikerjakan dengan syarat ia tidak

khawatir akan terlibat dalam fitnah.

d.  Dari murīd-murīd Al-Baghāwī ada yang berpendapat bahwa menyanyi itu harām dikerjakan

dan didengar.

e.  Ibnu Hajar menukil pendapat Imām Nawawī dan Imām Syāfi‘ī yang  mengatakan bahwa

harāmnya (menyanyi dan main musik) hendaklah dapat dimengerti karena hāl demikian biasanya

disertai dengan minum arak, bergaul dengan wanita, dan semua perkara lain yang membawa

kepada maksiat. Adapun nyanyian pada saat bekerja, seperti mengangkut suatu yang berat,

nyanyian orang ‘Arab untuk memberikan semangat berjalan unta mereka, nyanyian ibu untuk

mendiamkan bayinya, dan nyanyian perang, maka menurut Imām Awzā‘ī adalah sunat.

Page 36: Makalah Lia

f.  Jamā‘ah Sūfiah berpendapat boleh menyanyi dengan atau tanpa iringan alat-alat musik.

g.  Sebagian ‘ulamā’ berpendapat boleh menyanyi dan main alat musik tetapi hanya pada

perayaan-perayaan yang memang dibolehkan Islam, seperti pada pesta pernikahan, khitanan, hari

raya dan hari-hari lainnya.

h.  Al-‘Izzu bin ‘Abd-us-Salām berpendapat, tarian-tarian itu bid‘ah. Tidak ada laki-laki yang

mengerjakannya selain orang yang kurang waras dan tidak pantas, kecuali bagi wanita. Adapun

nyanyian yang baik dan dapat mengingatkan orang kepada ākhirat tidak mengapa bahkan

sunat dinyanyikan.

i.  Imām Balqinī berpendapat tari-tarian yang dilakukan di hadapan orang banyak tidak harām

dan tidak pula makrūh karena tarian itu hanya merupakan gerakan-gerakan dan belitan serta

geliat anggota badan. Ini telah dibolehkan Nabi s.a.w. kepada orang-orang Habsyah di dalam

masjid pada hari raya.

j.  Imām Al-Mawardī berkata: "Kalau kami mengharamkan nyanyian dan bunyi-bunyian alat-alat

permainan itu maka maksud kami adalah dosa kecil bukan dosa besar."

4. ‘ABD-UR-RAHMĀN AL-JAZARĪ di dalam kitabnya AL-FIQH ‘ALĀ AL-MADZĀHIB-IL

ARBA‘A , menyatakan:

a.  ‘Ulamā’-‘ulamā’ Syāfi‘iyah seperti yang diterangkan oleh Al-Ghazali di dalam kitab IHYA

ULUMIDDIN. Beliau berkata: "Nash nash syara' telah menunjukkan bahwa menyanyi, menari,

memukul rebana sambil bermain dengan perisai dan senjata-senjata perang pada hari raya adalah

mubah (boleh) sebab hari seperti itu adalah hari untuk bergembira. Oleh karena itu hari

bergembira dikiaskan untuk hari-hari lain, seperti khitanan dan semua hari kegembiraan yang

memang dibolehkan syara'.

b.  Al-Ghazali mengutip perkataan Imam Syafi'i yang mengatakan bahwa sepanjang

pengetahuannya tidak ada seorangpun dari para ulama Hijaz yang benci mendengarkan

nyanyian, suara alat-alat musik, kecuali bila di dalamnya mengandung hal-hal yang tidak baik.

Maksud ucapan tersebut adalah bahwa macam-macam nyanyian tersebut tidak lain nyanyian

yang bercampur dengan hal-hal yang telah dilarang oleh syara'.

c.  Para ulama Hanfiyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkan itu adalah nyanyian yang

mengandung kata-kata yang tidak baik (tidak sopan), seperti menyebutkan sifat-sifat jejaka

(lelaki bujang dan perempuan dara), atau sifat-sifat wanita yang masih hidup ("menjurus" point,

Page 37: Makalah Lia

lead in certain direction, etc.). Adapun nyanyian yang memuji keindahan bunga, air terjun,

gunung, dan pemandangan alam lainya maka tidak ada larangan sama sekali. Memang ada orang

orang yang menukilkan pendapat dari Imam Abu Hanifah yang mengatakan bahwa ia benci

terhadap nyanyian dan tidak suka mendengarkannya. Baginya orang-orang yang mendengarkan

nyanyian dianggapnya telah melakukan perbuatan dosa. Di sini harus dipahami bahwa nyanyian

yang dimaksud Imam Hanafi adalah nyanyian yang bercampur dengan hal-hal yang dilarang

syara'.

d.  Para ulama Malikiyah mengatakan bahwa alat-alat permainan yang digunakan untuk

memeriahkan pesta pernikahan hukumnya boleh. Alat musik khusus untuk momen seperti itu

misalnya gendang, rebana yang tidak memakai genta, seruling dan terompet.

e.  Para ulama Hanbaliyah mengatakan bahwa tidak boleh menggunakan alat-alat musik, seperti

gambus, seruling, gendang, rebana, dan yang serupa dengannya. Adapun tentang nyanyian atau

lagu, maka hukumnya boleh. Bahkan sunat melagukannya ketika membacakan ayat-ayat Al-

Quran asal tidak sampai mengubah aturan-aturan bacaannya

BAB III

Kontribusi Iptek dan Seni Bagi Dakwah Islam

Kontribusi Terhadap Dakwah

Kontribusi adalah kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang di hasilkan oleh

perkembangan iptek moderen membuat orang mengagumi meniru gaya hidup peradaban orang

barat samapidi barengi sikap kritis terhadap segala dampak negatif yang diakibatkannya, bukan

hanya bidang iptek saja tetapi dalam bidang seni juga.

Dalam kontribusi iptek dan seni dalam dakwah islam banyak memberikan perkembangan di

dalam dakwahnya, misalnya pada jaman dahulu ketika para ulama di pulau jawa menyebarkan

ajaran agama Islam mereka menyebarkan dakwahnya melalui kesenian wayang yang isinya

tentang ajaran-ajaran agama Islam. Maka dengan adanya kesenian wayang ini digunakan sebagai

media dakwah Islam dan daya tarik masyarakat untuk menyaksikan kesenian wayang tersebut.

Page 38: Makalah Lia

Pada saat ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah sangat maju, di buktikan dengan

adanya penemuan-penemuan baru yang fungsinya untuk memudahkan segala aktifias manusia,

begitu juga kemudahan dalam derdakwah bagi para ulama. Ada banyak hal yang sudah

dihasilkan oleh teknologi untuk dakwah Islam sebagai bagian dari integrasi itu sendiri, Al Quran

digital, akses hadist shahih yang bisa dilakukan dimana saja,silahturahmi yang tidak pernah

putus karena sudah ada HP, jejaring sosial dan sebagainya. Bahkan media pembelajaran yang

menyenangkan dengan menggunakan game untuk memperdalam ilmu Islam itu sendiri.

Contok-contoh Kontribusi Iptek dan Seni bagi dakwah Islam

  Arsitektur masjid yang indah membuat para jamaah senang dan nyaman beribadah

  Wayang sebagai media dakwah bagi Wali Songo

  Perkembangan busana muslim seperti jilbab

  Media dakwah di televisi, internet, koran, dan majalah

  Penggunaan internet, blog, dan situs Islami sepertisuara Islam, Muslim,dll

  Al Quran dan Hadist dalam bentuk digital semuga mempermudah pencarian ayat, terjemaah,

tafsiran Al Quran

  Penggunaan LCD sebagai media dakwah sehingga lebih jelas dipahami.

Page 39: Makalah Lia

BAB IV

Tokoh Iptek dan Seni dalam Islam

1.Tokoh Musik Islam

Tokoh-tokoh yang berjasa dalam membawa 3 jenis musik tersebut adalah Said Bin

Misjah yang dengan tekunya mempelajari seni musikitu dan memadukannyasehingga

membentuk seni musikyang sesuai. Saidbin Misjah adalah pelopor berdirinya bangunan musik

islam. Tidak lama setelah debut Said bin Misjah,munculah muridnya yang bernama ibnu muhriz

pada 715 M. Muhri telah maju beberapa langkah dalam mengembangkan musikislam yang telah

dikombinasikan oleh gurunya.Bersamaan dengan itu masa pemerintah Islam banyak penguasa

islam di Baghdad pergi ke Kordoba untuk mendukung musisi dan perkembangan musik

disana.Dari situ lahirlah beberapaalat musik yang berkembang hingga ke luar wilayah islam.

Salah satunya sebagai sarana hiburan sekaligus menyampaikan ajaran. Yunus al atibhadir sekitar

742M merupakan ahli musik yg berasal dari anggota pengiring KHALIFAH Al walid ke

II.Kontribusi terhadap perkembangan dunia musik islam yang sangat kuat pengaruhnya adalah

buku musik yang di tulisnya sendiriyaitu kitab Al Ojan, buku berbahasa Arab paling tua dalam

ilmu musik.

2. Tokoh-tokoh filsafat Islam adalah :

1. Ibnu Sina (980 - 1037) (Avicenna) Disamping mendapat julukan FATHER OF

DOKTORS, Ibnu Sina diakui sebagai Filosuf besar yang amat berpengaruh di

kalangan Filosuf barat. Karyanya adalah : Al Qonun Fitthib dan Asy Syifa’ yang

merupakan Ensiklopedi besar tentang Filsafat Kedokteran dan ilmu pasti, sampai

tahun 1982 masih dicetak ulang di Leiden.

2. Ibnu Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy) (1926 - 1198 M) Kelahiran Cordova,

beliau pengupas dan penganallisa Filsafat Aristoteles yang paling mendalam,

hingga mendapat julukan “Sang Komentator”. Aliran Filsafat nya disebut

Averoisme inilah yang mengantarkan Eropah ke pintu gerbang Renaissance

(abad 15-16).

Page 40: Makalah Lia

3. Imam Al Ghozali (1058 - 1109) Mendapat gelar Hujjatul Islam, karena ahli dalam

bidang Fiqh (Filsafat dan Tashawwuf). Aliran Filsafat Al Ghozali banyak

bertentangan dengan aliran Filsafat masa itu. Karyanya banyak diterjemahkan ke

dalam bahasa Latin, Prancis, Inggris dan digunakan oleh gereja/ Kristen sebagai resensi dalam

mempertahankan diri dari gelombang Filsafat Aviroisme yang

menguasai alam fikiran Eropah pada saat itu.

4. Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M), Ahli filsafat sejarah. Al

Kindi (Alchendius - 873 M) dan lain-lain.

3. Tokoh-tokoh Islam dalam bidang kedokteran adalah :

a. Arrozi, (Rhoses, 805 - 925 M), 200 jilid buku telah ditulisnya, yang paling terkenal

adalah “Al Hawi”, tentang kedokteran. Tahun 1279 M, diterjemahkan kedalam

bahasa latin dengan judul LIBER CONTINENS, atas perintah Raja Charles I, dan

diterjemahkan kedalam bahasa Inggris sampai 40 kali cetak.

b. Ibnu Sina (Avicenna, 980 - 1037 M). Al Qonun fit Thib (Conon of medicine),

diterjemahkan dalam berbagai bahasa di Eropa dan Al Qonun fit Thib ini menjadi

text book utama dari ilmu kedokteraan Eropa (Perancis dan Itali) sampai pada

abad 16 M.

c. Ibnu Rusydi (Averroes - wafat 1198 M). Ahli filsafat yang mengantar Eropa ke

pintu gerbang Renaissance. Buku kedokterannya Kulliyat fit Thib

4. Tokoh-tokoh muslim dalam bidang sejarah antara lain :

a. Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M) Beliau merupakan konseptor pertama sejarah,

dalam penulisannya berpegang pada kaidah-kaidah yang bersifat obyektif ilmiah

dalam mengumpulkan fakta, pengamatan fakta, analisa fakta serta hubungan

antara fakta-fakta. Karya sejarahnya adalah “Al Ibrar”, dan yang paling terkenal

adalah “Muqaddimah” sebuah buku filsafat sejarah.

b. Ibnu Ishaq (85 H / 618 M - 150 H / 768 M). Lahir di Madinah, ahli sejarah dan

penyusun pertama sejarah dan biografi Nabi besar Muhammad saw.

5. Tokoh-tokoh Islam dalam bidang Geografi antara lain :

a. Abu Raihan Muhammd Al Baituni (973 - 1048 M). Sebelum Galileo, beliau telah

mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitar asnya, selanjutnya beliau

mengadakan penyelidikan tentang kecepatan suara dan cahaya.

Page 41: Makalah Lia

b. Abu Hasan Ali Al Mas’udi. Seorang pengembara yang sering mengadakan

kunjungan ke berbagai dunia Islam di abad X. Beliau menulis buku “Maruj Al

Zahab” didalamnya diterangkan tentang geografi, agama, adat istiadat dan

sebagainya.

c. Ibnu Yunus (ALI BEN YOUNIS).Adalah penemu jam ayunan dan jam matahari

(Sundial), jadwal waktu (yang menggeser Ptolomeus (Almaqest)).

d. Hasan Ibnul Haitam. Menulis karyanya mengenai optik yang menjadi dasar bagi

Roger Bacon dan Kepler.

6.Geometri dan tokoh-tokohnya

Adalah satu ilmu yang berkaitan dengan ukur mengukur bumi, menghitung panjang,

lebar (luas/keliling) bumi. Prof. Carra de Vaux menyatakan : sebenarnya orang Islam telah

memperoleh kemajuan pesat dalam lapangan ilmu, mereka mengajar kita ilmu berhitung,

mereka mendapat aljabar dan ilmu pasti, ilmu ukur analitic, mereka pertama kali mendapat

ilmu planimetri dan trigonometri, ilmu-ilmu ini belum pernah diketahui oleh orang-orang

Yunani sebelumnya.

Tokoh-tokoh ilmu pasti / matematik (976) :

a. AL Khowarismi, LOGARITMA (Alqorithm) Ciptaannya berasal dari namanya, ini

dianggap dasar asasi dari matematika. Beliau menemukan Aljabar, Hisabljabar wal

muqabalah (the matematic of integration an equation) karangannya, merupakan

buku pertama/terutama tentang aljabar yang sampai abad ke XVI, merupakan

referensi utama pada universitas-universitas di Eropa. Angka 0 (nol) adalah

penemuannya, yang merupakan penentu pesatnya perkembangan dari ilmu pasti

dewasa ini. Dua setengah abad setelah Islam/Arab menggunakan angka nol

barulah bangsa-bangsa barat menggunakannya.

b. Al Battani (858 - 929 M) adalah penemu Trigonometri (ilmu ukur segitiga).

Beliaulah yang pertama menggunakan istilah SINUS san COSINUS. Trigonometri

ini disempurnakan oleh Abul Wafa (940 - 998 M), beliau yang pertama

menemukan istilah dan rumus sinus, tangens, secans dan cosecans.

c. Jabir bin Hujan (221 - 782 M) di Eropa dikenal dengan nama GEBER, di dunia

diakui sebagai bapak ilmu kimia, penemu dan ahli metallurgi (memasak benda

logam). 6 abad kemudian barulah orang barat menemukan ilmunya (sekitar abad

Page 42: Makalah Lia

XI - XIII), Karya-karya ilmiahnya banyak diterjemahkan oleh Eropa.

7. Kesenian dan tokoh-tokohnya

Karya seni dalam segala bentuknya, jika tidak bertentangan dengan batas-batas

ketentuan Allah swt. atau Rasul, maka termasuk hal-hal yang disukai Allah swt, karena

karya seni itu merupakan keindahan.

Nabi saw. bersabda yang artinya :

“Sesungguhnya Allah itu indah, suka kepada yang indah-indah”.

Manusia, memiliki kecenderungan kepada yang indah-indah terutama dalam hal

memberi kepuasan bathin, menghilangkan kejenuhan, mendorong gairah hidup dan lainlain.

Untuk itu semua diperlukan karya seni yang betul-betul indah, (keindahan) seni lukis,

seni suara dan lain-lain dapat memberi kepuasan bathin bagi yang menikmatinya.

Kesenian menjadi terlarang bila mendorong pada pelanggaran agama dan norma-norma

yang telah ada dan baik.

Tokoh muslim dalam bidang ini antara lain : Ibnu Abdi Robbani (dlam bidang

sastra/syair/60 - 940 M) salah satu karyanya berjudul “Iqdul Farid” yang disalin dalam

bahasa Inggris The Precious Necklace (seuntai kalung indah). Nama lain muncul pada

pertengahan abad X adalah Al Jasairi karyanya Alfu Lailah wa Lailah (seribu satu malam).

PENUTUP

Page 43: Makalah Lia

Perkembangan iptek dan seni, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk

memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek dan seni. Dari uraian di atas dapat

dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek dan seni setidaknya ada 2

(dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan.

Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan iptek dan seni. Jadi, syariah Islam-

lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat

Islam dalam mengaplikasikan iptek dan seni.

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk perkembangan

iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang ada. Yaitu dengan cara

mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang teguh pada syari’at Islam.

Saran Untuk mengembangkan IPTEKS harus kita dasar dengan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt agar dapat memberikan jaminan kemaslahatan bagi kehidupan serta lingkungan sekitar kita.

Daftar Pustaka

Samantho, Y.Ahmad.IPTEK dari Sudut Pandang Islam.http://ahmadsamantho.wordpress.com

Taher, Tarmizi.Ummatan Wasathan.www.republika.co.id

http://makalah-artikel-online.blogspot.com/

Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesiahttp://www.dakwahkeadilan.blogspot.com

http://www.kispa.org

http://www.eramuslim.com

Page 44: Makalah Lia

http://www.pk-sejahtera.org

http://www.akhwatumar.blogspot.com

http://mitaunair-fk12.web.unair.ac.id/artikel_detail-69627-Gudang%20Rongsokan-MAKALAH%20IPTEK%20DAN%20SENI%20MENURUT%20PANDANGAN%20ISLAM.html

diposting oleh mitaunair-fk12 pada 20 December 2012di Gudang Rongsokan - 0 komentar

PENDAHULUANPeran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimananBAB I

Page 45: Makalah Lia

PENGERTIAN IPTEK DAN SENI1.      Pengertian IptekA.    Definisi IptekIlmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yg tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adl sumber teknologi yg mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknoogi adl terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg lbh canggih dan dapat mendorong manusia utk berkembang lbh maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Seperi kita ketahui, teknologi kini telah merembet dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan iptek dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Dimana dalam pengembangan iptek harus didasari terhadap moral dan kemanusiaan yang adil dan beradab, agar semua masyarakat mengecam IPTEK  secara merata. Disatu sisi telah terjadi perkembangan yang sangat baik sekali di aspek telekomunikasi, namun oelaksanaan pembangunan IPTEK masih belum merata. Masih banyak masyarakat kurang mampuyang putus harapannya untuk mendapatkan pengetahuan dan teknologi. Hal itu dikarenakan tingginy biaya pendidikan yang harus mereka tanggung. Makadari itu pemerintah perlu menyikapi dan menanggapi masalah-masalah tersebut, agar peranan IPTEK dapat bertujuan untuk meningkatkan SDM yang ada. Perkrmbangan IPTEK disamping bermanfaat untukkemajuan hidup Indonesia juga memberikan dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin antara lain:1.      Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.2.      Teknologi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu.3.      Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.Dengan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguatan iptek mutlak diperlukan untuk mencapaikesejahteraan bangsa. Visi dan Misi iptek dirumuskan sebagai paduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya iptek yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.Undang-undang No.18 Tahun2002 tentang Sistem Nasional Penelitiha, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang yelah berlaku sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi Iptek sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah beserta seluruh rakyat dengan sebaik baiknya. Selain itu pula perkembangan iptek di berbagai

Page 46: Makalah Lia

bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.B.     Pelaksanaan Dan Pengembangan Iptek di IndonesiaPeradaban bangsa dan masyarakat dunia di masa depan sudah di pahami dan disadari akan berhadapan dengan situasi yang serba kompleks dalam berbagai cabang ilmu pengetahuan, sebut saja antara lain: cloning, cosmology, cryonics, cybernities, exobiology, genetik, engineering dan nanoteknology. Cabang-cabang Iptek itu telah memunculkan berbagai perkembangan  yang sangat cepat dan implikasi yang menguntungkan bagi manusia atau sebaliknya.Untuk mendayagunakan Iptek diperlukan nilai-nilai luhur agar dapat dipertanggungjawabkan. Rumusan 4 nilai luhur pembangunan Iptek nasional.1.      Accountable, penerapan Iptek harus dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, lingkungan, finansial bahkan dampak politis.2.      Visionary, pembangunan ipek memberikan solusi strategis dan jangka panjang, tetapi taktis dimana kini tidak bersifat sektoral dan hanya memberi implikasi terbatas.3.      Innovative, asal katanya adalah “innovere” yang artinya temuan baru yang bermanfaat. Nilai luhur dari pembangunan iptek artinya dapat berorientasi pada segala sesuatu yang baru, dan memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya untuk memproduksi inivasi baru dalam upaya inovatif untuk mendapatkan produktifitas.4.      Excellence, keseluruhan tahapan pembanguna iptek mulai dari fase inisiasi, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, implikasi pada bangsa harus baik, yang terbaik atau berusaha  menuju terbaik. Pesatnya kemajuan iptek untek memperkuat posisi daya saing Indonesia dalam kehidupan global.C.     Dampak Negatif IptekBagi  masyarakat sekarang  iptek sudah merupakan suatu  religion. Pengembangan iptek dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja iptek lebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan  kefanaan dunia. Iptek yakina akan memberi umat manusia kesehatan, kebahagiaan dan imortalitas. Sumbangan iptek terhadap peradaban dan kesejahteraan manusiatidak dapat dipungkiri. Namum manusia tidak bisa menipu diri akan kenyataan bahwa iptek mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oloh disilusi dari dampak negatif iptek  terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun ipek mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti iptek sinonim dengan kebenaran. Sebab iptek hanya mampu menampilkan kenyataan. Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan objektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja iptek tidak mengenal unsur kemanusiaan, oleh karena

Page 47: Makalah Lia

itu iptek tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-maslah kemanusiaan. Dari segala dampak terburuk dari perkembangan iptek adalah dampak terhadap peri laku dari manusia penciptanya. Iptek telah membuat sang penciptanya di hinggapi sifat over confidence dan superiotas tidak saja terhadap alam melainkan pula terhadap sesamamya. Eksploitasi terhadap alam dan dominasi pihak yang kuat(negara barat) terhadap negara yang lemah (negara dunia ketiga) merupakan ciri yang melekat sejak lahirnya revolusi industri.2.      Pengertian Senia.       Definisi     Seni Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indak atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk didalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum ada perbedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian ini ternyate tidak hanya terdapat di India dan Indonesia. Juga terdapat di Barat pada masa lampau.Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaituketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; artista adalah anggota yang ada didalam kelompok-kelompok itu. Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi I’arte (italia), I’art (Perancis),Elarte (Spanyol), dan Art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembang sedikit demi sedikit kearah pengertiaannya yang sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman menyebut seni dengan Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari kata lain walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga menyebut dengan istilah die Art yang berarti cara, jalan, atu modus, yang juga dapat dikembalikan pada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die Kunst-lah yang di angkat untuk istilah tersebut.Pengertian seni menurut beberapa ahli:1.      Ki Hajar DewantaraSeni merupakan segala perbuatan mansia yang timbul dari perasaannya dan bersifat indah hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.2.      Prof. Drs. Suwaji BastomiSeni adalah aktifitas batin dengan pengalaman estetik yang dinyatakan dalam brntuk agung yng mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.3.      Drs. SudarmajiSeni adalah segala manisvestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.

Page 48: Makalah Lia

4.      Enslikopedia IndonesiaSeni adalah penciptaa segala sesuatu hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarkanb.      Cabang Seni1.      Seni Musik atau seni suara2.      Seni tari atu seni gerak3.      Seni drama4.      Seni Rupac.       Fungsi Seni1.      Untuk Kebutuhan Individua.       Kebutuhan FisikSejarah membuktikan bahwa perkembangan seni musik selalu seiring dengan peradaban mausia. Sejhak dulu, benda-benda diciptakan dengan mempertimbangkan nilai seni. Misalnya, model baju yang bernilai seni tinggi tentu harganya jauh lebih mahal dibanding yang kurang berseni.b.      Kebutuhan EmosionalManusia juga mempunya kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Saat sedang sedih, gembira, dan sebagainya. Lewat seni inilah seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan daya imajinasinya atau menikmati seni tersebut untuk menghibur hatinya. Untuk itulah orang seringkali melukis, bernyayi, membuat puisi, mendengarkan lagu atau menonton drama.2.      Untuk Kebutuhan Sosiala.       Bidang AgamaContoh: Dakwah melalui seni musik yaitu dengan lagu-lagu religi atau menggambarkan kekuasaan Allah SWT melalui lukisan atau Kaligrafi.b.      Bidang Pendidikanc.       Bidang Komunikasid.      Bidang RekreasiBAB IIIPTEK DAN SENI MENURUT ISLAM1.      Iptek Menurut IslamPeran Islam dalam perkembangan iptek adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah islam) wajib dijadikan tolok ukur dan pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan  adalah yang telah dihalalkan oleh syariah islam. Sedangkan Iptek yang tidak boleh dimanfaatkan adalah yang telah diharamkan. Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT sumber segala kebaikan, Keindahan, dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.Islam sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan,sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata

Page 49: Makalah Lia

lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuandan teknologi. Berbeda dengan pandangan Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk mementingkan duniawi, maka Islam mementingkan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah atau pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada manusia dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Quran  yang mementingkan proses perenungan, pemikiran, dan pengamatan tehadap berbagai gejala alam, untuk di tafakuri dan menjadi bahan dzikir kepada Allah.Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta ilmiah, maka kemumgkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ilmu pengetahuan yang menentang prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme yang beradadi balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut. Karena alam semesta yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan dan ayat-ayat suci Tuhan( Al-Quran) dan Sunnah Rasulullah SAW yang di pelajari melalui agama adalah sama-sama ayat (tanda-tanda dan perwujudan ) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan  dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu sumber sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.a.      Kewajiban Mencari IlmuPada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah. Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist. Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada 3, sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah dari Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh yang adil)Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi setiap muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”. Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini rasulullah menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu haru tetap dikejar.Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut trlebih dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang dseketika itu pasti digunakan dal diamalkan bagi setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila kedua bidang ilmu itu telah dikuasai, baru

Page 50: Makalah Lia

mempelajari ilmu-ilmu lainya, misalnya ilmu kedokteran, fisika, matematika, dan lainya.Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih mengutamakan ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak menjadi orang yang buta agama dan menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu umum.Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah)Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dibanding sedekah harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat dinikmati orang lainb.      Interaksi iman, ilmu dan amal Dalam pandangan Islam, antara agama, ilmu pengetahuan, teknologi dan seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terinteraksi ke dalam suatu sistem yang disebut dinul Islam, didalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan akhlak dengan kata lain iman, ilmu dan amal shaleh.Islam merupakan ajaran agama yang sempurna, karena kesempurnaannya dapat tergambar dalam keutuhan inti ajarannya. Di dalam al-Qur’an dinyatakan yang artinya “Tidaklah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (dinul Islam) seperti sebatang pohon yang baik, akarnya kokoh (menghujam kebumi) dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu mengeluarkan buahnya setiap muslim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia agar  mereka ingat”.Dari penjelasan tersebut di atas menggambarkan keutuhan antara iman, ilmu dan amal atau syariah dan akhlak dengan menganalogikan dinul Islam bagaikan sebatang pohon yang baik. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu dan amal merupakan suatu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang menupang tegaknya ajaran Islam, ilmu bagaikan batang pohon yang mengeluarkan dahan. Dahan dan cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal ibarat buah dari pohon itu ibarat dengan teknologi dan seni. IPTEKS yang dikembangkan di atas nilai-nilai iman dan ilmu akan menghasilkan amal shaleh bukan kerusakan alam.c.       Keutamaan orang yang berilmu   Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi” (Al Imran :

Page 51: Makalah Lia

18), “Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-A'limun” (al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai nama baik dan gelar mulia lain.Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman:   "Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang  berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada  Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi  Maha Bijaksana". Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat  istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para  malaikat yang menjadi saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya:  "Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159) Rasulullah saw juga bersabda: "Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari kiamat dengan kendali dari api neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau. Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits ini sahih)      Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat.d.        Tanggung jawab ilmuwan terhadap alam   Manusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki ketergantungan terhadap alam. Namun, di sisi lain, manusia justru suka merusak alam. Bahkan tak cukup merusak, juga menhancurkan hingga tak bersisa. Tiap sebentar kita mendengar berita menyedihkan tentang kerusakan baru yang timbul pada sumber air, gunung atau laut. Para ilmuwan mengumumkan ancaman meluasnya padang pasir, semakin berkurangnya hutan, berkurangnya cadangan air minum, menipisnya sumber energi alam, dan semakin punahnya berbagai jenis tumbuhan dan hewan.Sayangnya, meski nyata terasa dampak akibat kerusakan tersebut, sebagian besar manusia sulit menyadarinya. Mereka berdalih apa yang mereka lakukan adalah demi kepentingan masa depan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya; tragedi masa depan itu sedang berjalan di depan kita. Dan, kitalah sesungguhnya yang menjadi biang kerok dari tragedi masa depan tersebut. Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di bumi. Namun, manusia mengingkari peringatan tersebut. Allah SWT menggambarkan situasi ini dalam Al-Qur’an: “Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi’, mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS Al-Baqarah:11) Allah SWT juga mengingatkan manusia: “Telah tampak kerusakan di darat

Page 52: Makalah Lia

dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’. Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).’’ (QS Ar-ruum: 41-42)Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi mutlak diperlukan. Tujuannya mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga jangan sampai berbagai unsur lingkungan menjadi hancur, tercemar, atau rusak. Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai ilmuwan harus bisa melestarikan alam. Mungkin bisa dengan cara mengembangkan teknlogi ramah lingkungan, teknologi daur ulang, dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak..e.       Penyikapan terhadap Perkembangan IPTEKSetiap manusia diberikan hidayah dari Allah SWT berupa “alat” untuk mencapai dan membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah :a.        indera, untuk menangkap kebenaran fisik,b.       naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup manusia secara probadi maupun sosialc.        pikiran dan atau kemampuan rasional yang mampu mengembangkan kemampuan tiga jenis pengetahuan akali (pengetahuan biasa, ilmiah dan filsafi). Akal juga merupakan penghantar untuk menuju kebenaran tertinggid.      imajinasi, daya khayal yang mampu menghasilkan kreativitas dan menyempurnakan pengetahuannyae.        hati nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah laku manusia sebagai makhluk yang harus bermoral.Dalam menghadapi perkembangan budaya manusia dengan perkembangan IPTEK yang sangat pesat, dirasakan perlunya mencari keterkaitan antara sistem nilai dan norma-norma Islam dengan perkembangan tersebut. Menurut Mehdi Ghulsyani (1995), dalam menghadapi perkembangan IPTEK ilmuwan muslim dapat dikelompokkan dalam tiga kelompok:Ø  Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai;Ø  Kelompok yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami,Ø  Kelompok yang percaya adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya. Untuk kelompok ketiga ini memunculkan nama Al-Faruqi yang mengintrodusir istilah “islamisasi ilmu pengetahuan”. Dalam konsep Islam pada dasarnya tidak ada pemisahan yang tegas antara ilmu agama dan ilmu non-agama. Sebab pada dasarnya ilmu pengetahuan yang dikembangkan manusia merupakan “jalan” untuk menemukan kebenaran Allah itu sendiri. Sehingga IPTEK menurut Islam haruslah bermakna ibadah. Yang dikembangkan dalam budaya Islam adalah bentuk-bentuk IPTEK yang

Page 53: Makalah Lia

mampu mengantarkan manusia meningkatkan derajat spiritialitas, martabat manusia secara alamiah. Bukan IPTEK yang merusak alam semesta, bahkan membawa manusia ketingkat yang lebih rendah martabatnya.Dari uraian di atas “hakekat” penyikapan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari yang islami adalah memanfaatkan perkembangan IPTEK untuk meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah SWT. Kebenaran IPTEK menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya IPTEK itu sendiri. IPTEK akan bermanfaat apabila:a.       Mendekatkan pada kebenaran Allah dan bukan menjauhkannyab.      Dapat membantu umat merealisasikan tujuan-tujuannya (yang baik),c.       Dapat memberikan pedoman bagi sesama,d.      Dapat menyelesaikan persoalan umat. Dalam konsep Islam sesuatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas.f.       Keselarasan IMTAQ dan IPTEK“Barang siapa ingin menguasai dunia dengan ilmu, barang siapa ingin menguasai akhirat dengan ilmu, dan barang siapa ingin menguasai kedua-duanya juga harus dengan ilmu” (Al-Hadist). Perubahan lingkungan yang serba cepat dewasa ini sebagai dampak globalisasi dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), harus diakui telah memberikan kemudahan terhadap berbagai aktifitas dan kebutuhan hidup manusia. Di sisi lain, memunculkan kekhawatiran terhadap perkembangan perilaku khususnya para pelajar dan generasi muda kita, dengan tumbuhnya budaya kehidupan baru yang cenderung menjauh dari nilai-nilai spiritualitas. Semuanya ini menuntut perhatian ekstra orang tua serta pendidik khususnya guru, yang kerap bersentuhan langsung dengan siswa.Dari sisi positif, perkembangan iptek telah memunculkan kesadaran yang kuat pada sebagian pelajar kita akan pentingnya memiliki keahlian dan keterampilan. Utamanya untuk menyongsong kehidupan masa depan yang lebih baik, dalam rangka mengisi era milenium ketiga yang disebut sebagai era informasi dan era bio-teknologi. Ini sekurang-kurangnya telah memunculkan sikap optimis, generasi pelajar kita umumya telah memiliki kesiapan dalam menghadapi perubahan itu. Don Tapscott, dalam bukunya Growing up Digital (1999), telah melakukan survei terhadap para remaja di berbagai negara. Ia menyimpulkan, ada sepuluh ciri dari generasi 0 (zero), yang akan mengisi masa tersebut. Ciri-ciri itu, para remaja umumnya memiliki pengetahuan memadai dan akses yang tak terbatas. Bergaul sangat intensif lewat internet, cenderung inklusif, bebas berekspresi, hidup didasarkan pada perkembangan teknologi, sehingga inovatif, bersikap lebih dewasa, investigative arahnya pada how use something as good as possible bukan how does it work.Sikap optimis terhadap keadaan sebagian pelajar ini tentu harus diimbangi dengan memberikan pemahaman, arti penting mengembangkan aspek spiritual keagamaan dan aspek pengendalian emosional. Sehingga tercapai keselarasan pemenuhan kebutuhan otak dan hati (kolbu). Penanaman

Page 54: Makalah Lia

kesadaran pentingnya nilai-nilai agama memberi jaminan kepada siswa akan kebahagiaan dan keselamatan hidup, bukan saja selama di dunia tapi juga kelak di akhirat. Jika hal itu dilakukan, tidak menutup kemungkinan para siswa akan terhindar dari kemungkinan melakukan perilaku menyimpang, yang justru akan merugikan masa depannya serta memperburuk citra kepelajarannya. Amatilah pesta tahunan pasca ujian nasional, yang kerap dipertontonkan secara vulgar oleh sebagian para pelajar. Itulah salah satu contoh potret buram kondisi sebagian komunitas pelajar kita saat ini. Untuk itu, komponen penting yang terlibat dalam pembinaan keimanan dan ketakwaan (imtak) serta akhlak siswa di sekolah adalah guru. Kendati faktor lain ikut mempengaruhi, tapi dalam pembinaan siswa harus diakui guru faktor paling dominan. Ia ujung tombak dan garda terdepan, yang memberi pengaruh kuat pada pembentukan karakter siswa. Kepada guru harapan tercapainya tujuan pendidikan nasional disandarkan. Ini sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. Intinya, para pelajar kita disiapkan agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. Sekaligus jadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.Tujuan pendidikan sebenarnya mengisyaratkan, proses dan hasil harus mempertimbangkan keseimbangan dan keserasian aspek pengembangan intelektual dan aspek spiritual (rohani), tanpa memisahkan keduanya secara dikhotomis. Namun praktiknya, aspek spiritual seringkali hanya bertumpu pada peran guru agama. Ini dirasakan cukup berat, sehingga pengembangan kedua aspek itu tidak berproses secara simultan. Upaya melibatkan semua guru mata ajar agar menyisipkan unsur keimanan dan ketakwaan (imtak) pada setiap pokok bahasan yang diajarkan, sesungguhnya telah digagas oleh pihak Departeman Pendidikan Nasional maupun Departemen Agama. Survei membuktikan, mengintegrasikan unsur ‘imtaq’ pada mata ajar selain pendidikan agama adalah sesuatu yang mungkin. Namun dalam praktiknya, target kurikulum yang menjadi beban setiap guru yang harus tuntas serta pemahaman yang berbeda dalam menyikapi muatan-muatan imtaq yang harus disampaikan, menyebabkan keinginan menyisipkan unsur imtak menjadi terabaikan. Memang tak ada sanksi apapun jika seorang guru selain guru agama tidak menyisipkan unsur imtaq pada pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Jujur saja guru umumnya takut salah jika berbicara masalah agama, mereka mencari aman hanya mengajarkan apa yang menjadi tanggung jawabnya.Sesungguhnya ia bukan sekadar tanggung jawab guru agama, tapi tanggung jawab semuanya. Dalam kacamata Islam, kewajiban menyampaikan kebenaran agama kewajiban setiap muslim yang mengaku beriman kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa.2.      Seni Menurut Islama.      Definisi     Seni Menurut Islam Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal

Page 55: Makalah Lia

dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilimu di Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan Nabi saw., kepada para sahabatnya. Ibnu Mas’ud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda :“Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong seberat atom.”Ada orang berkata,” Sesungguhnya seseorang senang berpakaian bagus dan bersandal bagus.” Nabi bersabda,” Sesungguhnya Allah Maha Indah, menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah sikap menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.”(HR. Muslim). Bahkan salah satu mukjizat Al-Qur’an adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga para sastrawan arab dan bangsa arab pada umumnya merasa kalah berhadapan dengan keindahan sastranya, keunggulan pola redaksinya, spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir. Dalam membacanya, kita dituntut untuk menggabungkan keindahan suara dan akurasi bacaannya dengan irama tilawahnya sekaligus.Rasulullah bersabda :“Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu.”  (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Darimi)Maka manusia menyukai kesenian sebagai representasi dari fitrahnya mencintai keindahan. Dan tak bisa dipisahkan lagi antara kesenian dengan kehidupan manusia. Namun bagaimana dengan fenomena sekarang yang ternyata dalam kehidupan sehari-hari nyanyian-nyanyian cinta ataupun gambar-gambar  seronok yang diklaim sebagai seni oleh sebagian orang semakin marak menjadi konsumsi orang-orang bahkan anak-anak.Sebaiknya di kembalikan kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah.  Bahwa dalam Al-Qur’an disebutkan :“Dan diantara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu sebagai olok-olokan. Mereka itu memperoleh azab yang menghinakan.” (Luqman:6)Jikalau kata-kata dalam nyanyian itu merupakan perkataan-perkataan yang tidak berguna bahkan menyesatkan manusia dari jalan Allah, maka HARAM nyanyian tersebut. Nyanyian-nyanyian yang membuat manusia terlena, mengkhayalkan hal-hal yang tidak patut maka kesenian tersebut haram hukumnya.Pendapat tentang pengertian seni dalam Islam

Page 56: Makalah Lia

.            Menurut Seyyed Hossein Nasr, seni Islam merupakan hasil dari pengejawantahan Keesaan pada bidang keanekaragaman. Artinya seni Islam sangat terkait dengan karakteristik-karakteristik tertentu dari tempat penerimaan wahyu al-Qur’an yang dalam hal ini adalah masyarakat Arab. Jika demikian, bisa jadi seni Islam adalah seni yang terungkap melalui ekspresi budaya lokal yang senada dengan tujuan Islam. Sementara itu, bila kita merujuk pada akar makna Islam yang berarti menyelamatkan ataupun menyerahkan diri, maka bisa jadi yang namanya seni Islam adalah ungkapan ekspresi jiwa setiap manusia yang termanifestasikan dalam segala macam bentuknya, baik seni ruang maupun seni suara yang dapat membimbing manusia kejalan atau pada nilai-nilai ajaran Islam.Di sisi lain, dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan bahwa seni adalah penjelmaan rasa indah yang terkandung dalam jiwa manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi kedalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indra pendengaran (seni suara), penglihatan (seni lukis dan ruang), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari dan drama).              Dari difinisi yang kedua ini bisa jadi seni Islam adalah ekspresi jiwa kaum muslim yang terungkap melalui bantuan alat instrumental baik berupa suara maupun ruang. Hal ini juga bisa kita lihat dalam catatan sejarah bahwa dalam perkembangannya baik seni suara maupun ruang termanifestasikan.

Dengan definisi demikian, maka setiap perkembangan seni baik pada masa lampau maupun masa kini bisa dikatakan seni Islam asalkan memenuhi kerangka dasar dari difinisi-difinisi di atas. Dengan kata lain, seni bisa kita kategorikan seni Islam bukan terletak pada dimana dan kapan seni tersebut termanifestasikan, melainkan pada esensi dari ajaran-ajaran Islam yang terejahwantah dalam karya seni tersebut.b.      Perkembangan seni pada masa bani umayyah   Perkembangan seni Pada masa Daulah Bani Umayyah , terutama seni bahasa, seni suara, seni rupa, dan seni bangunan (Arsitektur). 1.  Seni Bahasa              Kemajuan seni bahasa sangat erat kaitannya dengan perkembangan bahasa. Sedangkan kemajuan bahasa mengikuti kemajuan bangsa. Pada masa Daulah Bani Umayyah kaum muslimin sudah mencapai kemajuan dalam berbagai bidang, yaitu bidang politik, ekonomi, sosial, dan ilmu pengetahuan. Dengan sendirinya kosakata bahasa menjadi bertambah dengan kata-kata dan istilah –istilah baru yang tidak terdapat pada zaman sebelumnya.           Kota Basrah dan Kufah pada zaman itu merupakan pusat perkembangan ilmu dan sastra (adab). Di kedua kota itu orang-orang Arab muslim bertukar pikiran dalam diskusi-diskusi ilmiah dengan orang-orang dari bangsa yang telah mengalami kemajuan terlebih dahulu. Di kota itu pula banyak kaum muslimin yang aktif menyusun dan menuangkan karya mereka dalam berbagai bidang ilmu. Maka dengan demikian berkembanglah ilmu tata bahasa (Ilmu Nahwu dan sharaf) dan Ilmu Balaghah, serta banyak pula lahir-lahir penyair-penyair terkenal.

Page 57: Makalah Lia

2.  Seni Rupa              Seni rupa yang berkembang pada zaman Daulah Bani Umayyah hanyalah seni ukir, seni pahat, sama halnya dengan zaman permulaan, seni ukir yang berkembang pesat pada zaman itu ialah penggunaan khat arab (kaligrafi) sebagai motif ukiran.Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dinding tembok. Banyak Al-Qur’an, Hadits Nabi dan rangkuman syair yang di pahat dan diukir pada tembok dinding bangunan masjid, istana dan gedung-gedung.3. Seni Suara              Perkembangan seni suara pada zaman pemerintahan Daulat Bani Umayyah yang terpenting ialah Qira’atul Qur’an, Qasidah, Musik dan lagu-lagu lainnya yang bertema cinta kasih.4. Seni Bangunan (Arsitektur)                      Seni bangunan atau Arsitektur pada masa pemerintahan Daulah Bani Umayyah pada umumnya masih berpusat pada seni bangunan sipil, seperti bangunan kota Damaskus, kota Kairuwan, kota Al- Zahra. Adapun seni bangunan agama antara lain bangunan Masjid Damaskus dan Masjid Kairuwan, begitu juga seni bangunan yang terdapat pada benteng- benteng pertahanan masa itu.            Adapun kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, berkembangnya dilakukan dengan jalan memberikan dorongan atau motivasi dari para khalifah. Para khalifah selaku memberikan hadiah-hadiah cukup besar bagi para ulama, ilmuwan serta para seniman yang berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan untuk kepentingan ilmu pengetahuan di sediakan anggaran oleh negara, itulah sebabnya ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya.           Pusat penyebaran ilmu pengetahuan pada masa itu terdapat di masjid-masjid. Di masjid-masjid itulah terdapat kelompok belajar dengan masing-masing gurunya yang mengajar ilmu pengetahuan agama dan umum ilmu pengetahuan agama yang berkembang pada saat itu antara lain ialah, ilmu Qira’at, Tafsir, Hadits Fiqih, Nahwu, Balaqhah dan lain-lain. Ilmu tafsir pada masa itu belum mengalami perkembangan pesat sebagaimana yang terjadi pada masa pemerintahan Daulah Bani Abbasiyah. Tafsir berkembang dari lisan ke lisan sampai akhirnya tertulis. Ahli tafsir yang pertama pada masa itu ialah Ibnu Abbas, salah seorang sahabat Nabi yang sekaligus juga paman Nabi yang terkenal.c.       Alat Musik IslamMusik Islam selanjutnya berkembang sejalan dengan perkembangan musik di Eropa. Penggunaan alat musik seperti oud sangat membantu dalam memahai pelajaran musik islam. Oud adalah alat musik berbentuk seperti buah piryang di potong setengah dan di lengkapi senar atau sring sebanyak 12 buah.Oud di Italia berubah nama menjadi il luto.Berbeda dengan Jerman, il luto dikenaldengan nama laute.Terjadi perubahan bahasa penyebutan pada alat musik yang benar-benar sama ini.Prancis menyebutnya le luth.Sementara itu, Inggris menamainya lute.

Page 58: Makalah Lia

Selain oud,ada alat musik lain yang sering dipakai dalam seni musik Islam.Sebelum menjadi biola,alat musik berdawai dengan tabung resonansi yang lebih kecil dari gitar ini dikenal dengan nama rebab. Alat musik rebab menyebar dari Spanyolke Eropa dengan nama rebec.  Bila rebab tersedia, rebana sudah pasti ada . Instrumen musik Arab yang satu ini terbuat dari kayu dan perkamen. Penggunaan alat musik rebana telah di lirik dunia barat, kemudian membawa rebana ke negaranya. Acara kenegaraan di istana dan gedung pertemuan sering menghadirkan rebana sebagai hiburan. Sampai sekarang rebana masih digunakan dalam bermusik di beberapa negara seluruh dunia.d.      Hal yang perlu di perhatikan dalam MenyanyiMaka menurut DR. Yusuf Qardhawi, hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal nyanyian antara lain :1.      Tidak semua nyanyian hukumnya mubah, karena isinya harus sesuai dengan etika islami    dan ajaran-ajarannya.2.      Penampilan dan gaya menyanyikannya juga perlu dilihat3.      Nyanyian tersebut tidak disertai dengan sesuatu yang haram, seperti minum khamar, menampakkan aurat, atau pergaulan bebas laki-laki dan perempuan tanpa batas.4.      Nyanyian –sebagaimana semua hal yang hukumnya mubah (boleh)- harus dibatasi dengan sikap tidak berlebih-lebihan.d. Pendapat Tentang Seni Menurut Para Ulama1.   Imām Asy-Syaukānī,   dalam kitabnya NAIL-UL-AUTHĀR menyatakan sebagai berikut:   a. Para ‘ulamā’ berselisih pendapat tentang hukum menyanyi dan alat musik. Menurut     mazhab Jumhur adalah harām, sedangkan mazhab Ahl-ul-Madīnah, Azh-Zhāhiriyah dan jamā‘ah Sūfiyah memperbolehkannya.b. Abū Mansyūr Al-Baghdādī (dari mazhab Asy-Syāfi‘ī) menyatakan: "‘ABDULLĀH BIN JA‘FAR berpendapat bahwa menyanyi dan musik itu tidak menjadi masalah.Dia sendiri pernah menciptakan sebuah lagu untuk dinyanyikan para pelayan (budak) wanita (jawārī) dengan alat musik seperti rebab. Ini terjadi pada masa Amīr-ul-Mu’minīn ‘Alī bin Abī Thālib r.a.c.  Imām Al-Haramain di dalam kitābnya AN-NIHĀYAH menukil dari para ahli sejarah bahwa ‘Abdullāh bin Az-Zubair memiliki beberapa jāriyah (wanita budak) yang biasa memainkan alat gambus. Pada suatu hari Ibnu ‘Umar datang kepadanya dan melihat gambus tersebut berada di sampingnya. Lalu Ibnu ‘Umar bertanya: "Apa ini wahai shahābat Rasūlullāh? " Setelah diamati sejenak, lalu ia berkata: "Oh ini barangkali timbangan buatan negeri Syām," ejeknya. Mendengar itu Ibnu Zubair berkata: "Digunakan untuk menimbang akal manusia."d.  Ar-Ruyānī meriwaya