Upload
muhammad-himam-aula
View
308
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
akuntansi kuliah umk
Citation preview
AKUNTANSI KAS, GIRO PADA BANK INDONESIA
DAN
AKUNTANSI GIRO PADA BANK LAINNYA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1. LINA WIDIYANTI 201212085
2. NUR KHALIMAH 201212138 3. SRI DONO 2012121874. LENI DHURIYAH 201212227
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2015
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang dengan rahmat dan hidayahNya kami dapat
menyelesaikan makalah ini, untuk memenuhi tugas Akuntansi Perbankan dengan tema Akuntansi Kas,
Giro pada Bank Indonesia dan Akuntansi Giro pada Bank lainnya.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat berguna bagi kami dalam memenuhi tugas Mata
Kuliah Akuntansi Perbankan. Dan dengan tersusunnya makalah ini diharapkan juga bisa menjadi
pedoman bagi yang membaca.
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, sebagai
pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran-saran anda
kami butuhkan agar makalah ini menjadi lebih baik dan digunakan sebagaimana fungsinya.
Melalui kesempatan yang sangat berharga ini kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini, terutama kepada
yang terhormat Ibu Sri Mulyani, SE, M.Si, Akt selaku pengajar Akuntansi Perbankan. Serta Semua pihak
yang tidak dapat disebutkan satu persatu dalam kesempatan ini, yang telah memberikan bantuan moral
dan materiil dalam proses penyelesaian makalah ini. Semoga Allah SWT, memberikan balasan atas
kebaikan yang telah diberikan kepada penulis. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………............................................................ 1
KATA PENGANTAR...................................................................................... 2
DAFTAR ISI ................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 4
Latar Belakang Masalah....................................................................... .4
Rumusan Masalah................................................................................. 4
Tujuan................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 6
Pengertian Kas...................................................................................... 6
Prosedur Akuntansi Kas....................................................................... 7
Akuntansi Giro Pada Bank Indonesia................................................... 17
Akuntansi Giro Pada Bank Lain........................................................... 30
Pembentukan PPAP.............................................................................. 61
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 62
Kesimpulan........................................................................................... 62
Saran .................................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 63
3
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dana masyarakat yang disimpan dalam bank sebagaimana diketahui merupakan sumber
dana yang dominan dan paling diandalkan bank dalam melangsungkan kegiatan usahanya.
Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua orang tahu apa yang disebut bank dan orang dapat
menunjukkan mana bukan bank dan mana yang merupakan bank. Namun demikian patut
diketahui defenisi baku mengenai bank dari beberapa sumber. Sebagai lembaga keuangan, bank
memiliki usaha pokok berupa menghimpun dana yang (sementara) tak dipergunakan untuk
kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat untuk jangka waktu tertentu.
Fungsi untuk mencari dan selanjutnya menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposito)
turut mempengaruhi pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang berhasil dihimpun atau
disimpan tentunya akan menentukan pula volume dana yang dikembangkan oleh bank tersebut
dalam bentuk penanaman dana yang menghasilkan.
Menurut Undang-undang No.10/1998 pasal 1 ayat 5 (1998, hal. 6) yang memberikan
pengertian simpanan pada bank adalah sebagai berikut: “ Simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam
bentuk giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang di persamakan
dengan itu”. Uang tunai yang dimiliki ataupun dikuasai bank tidaklah berasal dan uang milik
bank itu sendiri, tetapi juga berasal dari uang orang lain, pihak lain yang “dititipkan” pada bank
dan sewaktu-waktu atau pada saat tertentu akan diambilnya baik sekaligus maupun berangsur-
angsur.
1.2 Rumusan masalah
Dalam hal ini ada beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Apakah yang dimaksud kas dan giro ?
2. Bagaimana mekanisme pencatatan akuntansi kas dan giro di Bank Indonesia ?
3. Bagaimana mekanisme pencatatan akuntansi kas dan giro di bank lainnya?
4
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang giro
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskann tentang mekanisme pencatatan akuntansi kas
dan giro di Bank Indonesia
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan tentang mekanisme pencatatanakuntansi giro
di Bank lainnya.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kas
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Pengertian kas mencakup uang kertas dan uang logam, baik Rupiah
maupun valuta asing yang yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah. Termasuk
dalam pengertian kas adalah mata uang Rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam
masa tenggang untuk penukarannya ke Bank Indonesia. Dalam pengertian kas ini tidak termasuk
commerative coin, emas batangan dan mata uang emas serta valuta asing sudah tidak berlaku.
Transaksi kas dicatat sebesar nilai nominal.
Dalam kegiatan operasional bank, uang kas dikelola oleh teller dan supervisor
kas/pimpinan unit kerja bank. Uang yang berada dalam counter teller merupakan tanggung jawab
teller,sedangkan uang kas yang berada dalam brankas bank merupakan tanggung jawab
supervisorunit kerja bank. Untuk pengamanan dan pengawasan pengelolaan kas, bank
menetapkan bahwa semua transaksi yang berkaitan dengan kas harus melalui teller. Dengan
demikian teller merupakan satu-satunya petugas bank yang menjadi pintu bagi keluar-masuknya
uang kas bank. Teller diberikan kewenangan untuk mengeluarkan kas sampai jumlah tertentu,
diatas jumlah yang ditetapkan tersebut wajib minta persetujuan dari supervisor kas.
Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan kas setiap hari adalah pengurusan kas
harian, kas porti, kas di ATM, pergeseran kas antar unit kerja/kantor cabang dan pengamanan
kas.
Pengurusan kas harian adalah pengurusan kas selama jam kerja. Kas yang dimaksud
adalah uang kas yang masih disimpan dalam brankas kantor cabang/kas induk maupun kas yang
dipegang oleh teller. Kas yang dipegang oleh teller adalah uang kas yang dipergunakan untuk
operasional teller selama jam kerja. Jika kas yang digunakan untuk operasional habis, teller
meminta tambahan kas yang ada dibrankas kantor cabang/induk.
Kas porti (petty cash) adalah dana khusus yang disediakan untuk membayar pengeluaran
–pengeluaran yang jumlahnya relative kecil dan untuk keperluan internal, misalnya membayar
6
bensin, pembelian materai, dll. Kas ATM adalah kas yang disediakan dalam mesin ATM untuk
keperluan pengambilan uang tunai oleh nasabah setiap saat.
Jika kebutuhan kas untuk operasional hari tersebut kurangdari uang kas yang ada di
brankas kantor cabang/kantor induk maka dilakukan penambahan kas dari kantor cabang/unit
lain. Sebaliknya jika uang kas kantor cabang melebihi ketentuan maksimum maka kantor cabang
tersebut harus menyetorkan ke Bank Indonesia atau mengiriman ke kantor unti lain yang
membutuhkan.
Prosedur Akuntansi Kas
1. Penambahan Kas Teller Awal Hari
Pada pagi hari sebelum jam kerja dimulai, pemegang kas kantor cabang/kas induk
(supervisor) akan memberikan uang kas kepada teller sebagai modal awal operasional
kegiatan pelayanan kepada nasabah. Unutk mencatat kegiatan ini, supervisor akan
melakukan pembukuan dengan memilih menu “TAMBAHAN KAS Teller” kemudian
sub menu “Teller 1” dan mengisi jumlah kas sesuai kebutuhan, misalnya Rp
1.000.000.000 yang dirinci berdasarkan pecahannya. Komputer akan mencatat transaksi
penambahan kas dengan jurnal :
Debit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Induk 1.000.000.000
Pada saat yang sama teller menerima uang kas tunai dari supervisor sesuai dengan rincian
pecahannya.
2. Kegiatan Penerimaan Setoran
a. Tunai
Kegiatan setoran tunai misalnya setoran pinjaman, setoran simpanan. Teller
akan memilih menu sesuai produknya, misalnya menu “TABUNGAN”, kemudian
memilih sub menu “SETORAN TUNAI” selanjutnya Teller memasukkan nomor
rekening yang dituju dan jumlah nominal setoran (misalnya Rp 50.000.000).
Komputer akan mencatat transaksi dengan jurnal :
Penerimaan Setoran Tunai
Debit 100-010-00-000x Kas teller 50.000.000
Kredit xxxx-01-xxxxxx-50-x Rekening Tabungan 50.000.000
7
b. Nontunai
Misalnya melakukan setoran tabungan dengan cek sebesar Rp 50.000.000
maka teller akan mencatat dengan dengan memilih menu “TABUNGAN” kemudian
sub menu “SETORAN NON TUNAI”. Teller akan memasukkan nomor rekening
sumber dana dan yang dituju beserta nominal uangnya. Maka computer akan
mencatat transaksi dengan jurnal:
Penerimaan Setoran Nontunai
Debit xxxx-01-xxxxxx-30-x Rekening Giro an Nasabah 50.000.000
Kredit xxxx-01-xxxxxx-50-x Rekening Tabungan an Nasabah 50.000.000
3. Kegiatan Pembayaran Pengambilan
Kegiatan pembukuan, pembayaran, dan pengambilan oleh nasabah berupa
pengambilan simpanan, pengambilan transfer, dsb. Dilakukan oleh teller dengan memilih
produknya, misalnya “TABUNGAN” kemudian sub menu “PENGAMBILAN TUNAI”.
Selanjutnya teller memasukkan rekening tabungan yang dimaksud dan nominal yang
diambil nasabah. (misalnya Rp 50.000.000), computer akan mencatat dengan jurnal :
Pembayaran Pengambilan Tunai
Debit xxxx-01-xxxxxx-50-x Rekening Tabungan Nasabah 50.000.000
Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 50.000.000
4. Tambahan dan Setoran Kas Teller Selama Jam Kerja
Apabila dari kegiatan penerimaan dan pembayaran ternyata uang kas teller
kurang, maka teller meminta tambahan kas dari kantor cabang/kas induk. Transaksi ini
akan dibukukan seperti halnya transaksi pada kegiatan tambahan kas diawal, jurnalnya :
Debit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Induk 1.000.000.000
8
Pada saat yang sama teller menerima uang kas tunai dari supervisor sesuai dengan rincian
pecahannya.
Sebaliknya jika kegiatan operasional bank ternyata kas teller sangat besar dan
melebihi jumlah ketentuan maksimal maka teller harus menyetor ke kantor kas
cabang/kas induk. Dengan computer maka teller akan memilih menu “SETORAN KAS
KE KANTOR CABANG/INDUK” kemudian memilih sub menu “Teller 1” dan
memasukkan nominal uang yang disetor (misalnya Rp 1.000.000.000). Jurnalnya adalah :
Debit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Induk 1.000.000.000
Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000
Pada saat yang sama teller menyerahkan uang sejumlah Rp 1.000.000.000 kepada
supervisor sesuai dengan rincian pecahannya.
5. Setoran Kas Teller Akhir Hari
Pada akhir hari, kas yang dipegang teller harus disetorkan ke kas kantor
cabang/induk dan disimpan di brankas. Dengan komputernya teller akan memilih menu
“SETORAN KASKE KANTOR CABANG/INDUK” kemudian sub menu “Teller 1”
(tergantung kode masing-masing Teller) kemudian memasukkan nominal yang disetor
sesuai rincian. Misalnya Teller 1 menyetor Rp 1.500.500.000, maka computer akan
menjurnal :
Debit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Induk 1.500.500.000
Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.500.500.000
Pada saat yang sama teller menyerahkan uang kas fisik kepada supervisor
sejumlah Rp 1.500.500.00 sesuai dengan rincian pecahannya. Bila ada lima orang teller
maka ada lima transaksi yang sama sesuai jumlah yang disetor masing-masing teller
berikut kodenya.
9
Setelah saldo disetor, kas teller saldonya nihil dan akan ditambah pada keesokan harinya.
Selanjutnya teller akan mencetak daftar transaksi penerimaan dan pengeluaran kas yang
dilakukan pada hari tersebut. Selisih jumlah penerimaan dan pengeluaran kas adalah
sebesar kas yang disetor ke kas kantor cabang/induk. Bila terjadi kelebihan maka akan
dicatat sebagai pendapatan non-operasional, bila terjadi kekuarangan, maka harus
dipertanggungjawabkan pada teller yang bersangkutan.
6. Kas ATM
Kegiatan kas yang berkaitan dengan ATM adalah tambahan kas ATM dan
pengambilan kas oleh nasabah. Tambahan kas ATM dilakukan oleh salah satu teller
dengan pengawasan supervisor kas dengan cara melakukan pencatatan dalam computer
dengan memilih menu “TAMBAHAN KAS ATM” kemudian sub menu “ATM 1” dan
memasukkan nominal beserta rincian pecahannya (misalnya pecahan Rp 50.000 dengan
jumlah total setoran Rp 100.000.000) serta fisik tersebut dimasukkan dalam Mesin ATM.
Jurnal yang dicatat oleh computer adalah :
Debit 100-010-00-0002 Kas ATM 1 100.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Induk 100.000.000
Sedangkan untuk pengambilan kas oleh nasabah melalui Mesin ATM (misalnya
pengambilan dengan jumlah Rp 100.000), akan dicatat oleh computer dengan jurnal :
Debit xxxx-01-xxxxxx-50-x Rekening Tabungan Nasabah 100.000
Kredit 100-010-00-000x Kas ATM 1 100.000
7. Tambahan Kas Kantor Cabang/Induk
Jika kebutuhan kas untuk operasional kantor cabang/unit kerja tidak dapat
dipenuhi dari uang di brankas kantor cabang/unit kerja, maka kantor cabang/unit kerja
harus melakukan penambahan kas fisik dari kantor cabang unit lain. Tambahan kas
tersebut akan dibukukan oleh supervisor unit penerima dengan menu “TAMBAHAN
KAS KANTOR CABANG/KAS INDUK” kemudian sub menu kantor cabang yang
10
memberikan kas, misalnya “KANTOR CABANG X” dan memasukkan nominal kas
sesuai rincian pecahan serta total kas, misalnya Rp 2.000.000.000. Jurnal yang dicatat
computer adalah
Tambahan Kas dari Kantor Cabang/Unit Kerja Lain sebelum berangkat mengambil uang kas
dilakukan pembukuan
Debit
Kredit
100-020-00-0001
157-080-00-0002
Kas dalam Perjalanan
Rekening Antarkantor Likuiditas Nasabah-
Kantor Cabang X
2.000.000.000
2.000.000.000
Tambahan Kas dari Kantor Cabang/Unit Kerja Lain setelah uang kas diterima di Kantor
Cabang yang membutuhkan dilakukan pembukuan
Debit
Kredit
100-010-00-0001
199-020-00-0001
Kas Kantor/Kas Induk
Kas Dalam Perjalanan
2.000.000.000
2.000.000.000
Sedangkan Unit kerja lain yang diminta untuk mencukupi kebutuhan kas tersebut
akan mencatat transaksi sebagai setoran kas ke unit kerja lain dengan menggunakan menu
“SETORAN KAS KANTOR CABANG/KAS INDUK” Kemudian memilih sub menu
kantor cabang tujuan, missal “KANTOR CABANG Y” dan memasukkan nominal sesuai
jumlah rinciannya dengan total Rp 2.000.000.000. Jurnal di computer :
Setoran Kas ke kantor Cabang/unit kerja lain pada saat menyerahkan uang kas dilakukan
pembukuan dengan jurnal
Debit 157-080-00-0002 Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah-Kantor Cabang Y
2.000.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Kas Induk 2.000.000.000
Atas kedua transaksi tersebut maka system di kantor pusat bank akan melakukan
pembukuan secara otomatis :
Debit 157-080-00-0002 Rekening Antarkantor Likuiditas Nasabah- 2.000.000.000
11
Kantor Cabang Y
Kredit 157-080-00-0002 Rekening Antarkantor Likuiditas Nasabah-
Kantor Cabang x
2.000.000.000
Tambahan kas tersebut disamping dapat dipenuhi dari unit kerja bank yang sama,
dapat juga dilakukan dengan cara pengambilan kas ke kantor Bank Indonesia atau ke
kantor Bank lainnya. Kedua cara tersebut hanya bisa dilakukan setelah ada persetujuan
darai supervisor dari unit masing-masing. Penyelesaian pembukuannnya dilakukan
dengan sarana real time gross settlement (RTGS) yang dilakukan kantor pusat masing-
masing bank melalui kantor pusat Bank Indonesia.
Misal, Bank BRI cabang Kudus mengambil uang fisik ke Bank Indonesia
Semarangsebesar Rp 8.000.000.000, pencatatannya adalah
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BRI Kudus
Debit
Kredit
100-010-00-0001
200-030-30-0999
Kas Kantor Cabang/Induk
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit
Kredit
200-030-30-0999
103-101-10-0001
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
Giro pada Bank Indonesia
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit
Kredit
xxxx-xxxx-xxxxx
xxxx-xxxx-xxxxx
Giro Bank BRI pada Bank Indonesia
Kas
8.000.000.000
8.000.000.000
Bila tambahan kas Kantor Cabang Bank BRI Kudus dilakukan dengan mengambil kas
fisik ke Kantor Cabang Bank BNI Kudus sebesar Rp 8.000.000.000, maka pencatatannya
adalah
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BRI Kudus
12
Debit
Kredit
100-010-00-0001
200-030-30-0999
Kas Kantor Cabang/Induk
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit
Kredit
200-030-30-0999
103-101-10-0001
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
Giro pada Bank Indonesia
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit
Kredit
xxxx-xxxx-xxxxx
xxxx-xxxx-xxxxx
Giro Bank BRI pada Bank Indonesia
Giro Bank BNI pada Bank Indonesia
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BNI
Debit
Kredit
xxx-xxxx-xxxxxxx
xxx-xxxx-xxxxxxx
Giro Bank BNI pada Bank Indonesia
Tagihan Bank BRI Kudus melalui
Kantor Pusat (HO)
8.000.000.000
8.000.000.000
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BNI Kudus
Debit
Kredit
xxx-xxxx-xxxxxxx
xxx-xxxx-xxxxxxx
Tagihan ke Bank BRI Kudus melalui
Kantor Pusat (HO)
Kas Kantor
8.000.000.000
8.000.000.000
8. Setoran Kas Kantor Cabang/Kas Induk
Bila uang kas kantor cabang/kas induk melebihi batas maksimum, maka kantor
cabang/unit kerja harus menyetorkan kas tersebut ke Bank Indonesia atau mengirimkan
ke kantor unit lain yang membutuhkan. Setoran tersebut dilakukan oleh supervisor
dengan memilih menu “SETORAN KAS KANTOR CABANG/KAS INDUK” kemudian
memilih sub menu Kantor cabang tujuan, misalnya “KANTOR CABANG A” dan
memasukkan nominal beserta rinciannya (misalnya Rp 2.000.000.000), jurnal yang
dicatat adalah
Setoran Kas ke kantor Cabang/unit kerja lain pada saat menyerahkan uang kas dilakukan
pembukuan dengan jurnal
Debit 157-080-00-0002 Rekening Antarkantor Likuiditas 2.000.000.000
13
Nasabah-Kantor Cabang A
Kredit 100-010-00-0001 Kas Kantor/Kas Induk 2.000.000.000
Sedangkan unit kerja lain yang menerima setoran kas tersebut akan mencatatnya
denganmenggunakan menu “TAMBAHAN KAS KANTOR CABANG/KAS INDUK”
kemudian pilih sub menu kantor cabang lawan “KANTOR CABANG B” berikut
memasukkan nominal dan rinciannya. Jurnal yang dicatat adalah
Tambahan Kas dari Kantor Cabang/Unit Kerja Lain sebelum berangkat mengambil uang kas
dilakukan pembukuan
Debit
Kredit
100-020-00-0001
157-080-00-0002
Kas dalam Perjalanan
Rekening Antarkantor Likuiditas Nasabah-
Kantor Cabang B
2.000.000.000
2.000.000.000
Tambahan Kas dari Kantor Cabang/Unit Kerja Lain setelah uang kas diterima di Kantor
Cabang yang membutuhkan dilakukan pembukuan
Debit
Kredit
100-010-00-0001
199-020-00-0001
Kas Kantor/Kas Induk
Kas Dalam Perjalanan
2.000.000.000
2.000.000.000
Atas kedua transaksi tersebut maka system di kantor pusat bank akan melakukan
pembukuan secara otomatis :
Debit 157-080-00-0002 Rekening Antarkantor Likuiditas Nasabah-
Kantor Cabang A
2.000.000.000
Kredit 157-080-00-0002 Rekening Antarkantor Likuiditas Nasabah-
Kantor Cabang B
2.000.000.000
Setoran kas kantor cabang tersebut disamping dapat dilakukan ke unit kerja lain di
bank yang sama, juga bisa dilakukan dengan disetorkan ke Bank Indonesia atau ke kantor
cabang lainnya.
14
Misal Bank BRI Cabang Kudus kelebihan uang fisik sebesar Rp 12.000.000.000
dan disetorkan ke Bank Indonesia Semarang, jurnalnya adalah
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BRI Kudus
Debit
Kredit
200-030-00-0999
100-010-00-0001
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
Kas Kantor Cabang/Induk
12.000.000.000
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit
Kredit
103-101-10-0001
200-030-30-0999
Giro pada Bank Indonesia
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
12.000.000.000
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit
Kredit
xxxx-xxxx-xxxx
xxxx-xxxx-xxxx
Kas
Giro Bank BRI pada Bank Indonesia
12.000.000.000
12.000.000.000
Sedangkan bila kelebihan kas fisik kantor Cabng Bank BRI Kudus diambil oleh Kanto
Cabang Bank Mandiri Kudus sebesar Rp 12.000.000.000, maka jurnalnya
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BRI Kudus
Debit
Kredit
200-030-30-0999
100-010-00-0001
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
Kas Kantor Cabang/Induk
12.000.000.000
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit
Kredit
103-101-10-0001
200-030-30-0999
Giro pada Bank Indonesia
Titipan Lainnya dengan Kantor Pusat
(HO)
12.000.000.000
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit
Kredit
xxxx-xxxx-xxxx
xxxx-xxxx-xxxx
Giro Bank Mandiri pada Bank
Indonesia
Giro Bank BRI pada Bank Indonesia
12.000.000.000
12.000.000.000
15
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BNIDebit
Kredit
xxxx-xxxx-xxxx
xxxx-xxxx-xxxx
Kewajiban ke Bank BRI Kudus melalui Kantor Pusat (HO)Giro Bank Mandiri pada Bank Indonesia
12.000.000.000
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Cabang Bank Mandiri KudusDebitKredit
xxxx-xxxx-xxxxxxxx-xxxx-xxxx
KasKewajiban ke Bank BRI Kudus melalui Kantor Pusat (HO)
12.000.000.00012.000.000.000
9. Pengurusan Kas Porti
Petugas yang mengurus kas porti pada awal hari mengambil kas dari teller dan
sepanjang hari tersebut melakukan pencatatn penggunaannya dan pada akhir hari
membuat bukti pembukuan untuk diselesaikan oleh teller.
Pembukuan pada awal hari pengambilan di teller
Pengisian Kas Porti pada awal hari
Debit
Kredit
100-010-00-0099
100-010-00-000x
Kas Porti
Kas Teller
1.000.000
1.000.000
Misal pada hari tersebut kas porti digunakan untuk membayar biaya porto Rp 100.000,
membeli alat tulis Rp 500.000 membeli bensin Rp 150.000, maka akan dicatat
Penggunan Kas Porti
Debit
Kredit
521-030-00-09xx
100-010-00-0099
Biaya Porto
Kas Porti
100.000
100.000
Debit
Kredit
521-030-00-09xx
100-010-00-0099
Biaya Alat Tulis
Kas Porti
500.000
500.000
Debit
Kredit
521-030-00-09xx
100-010-00-0099
Biaya Bensin
Kas Porti
150.000
150.000
16
Pada akhir hari sisa kas porti Rp 250.000, maka harus disetorkan ke teller dengan
pencatatan :
Penyetoran Kas Porti pada akhir hari
Debit
Kredit
100-010-00-000x
100-010-00-0099
Kas Teller
Kas Porti
250.000
250.000
10. Pengamanan Kas dan Pengamanan Operasional Lembaga Penyimpanan
Jika polis asuransi telah diterima oleh kantor unit kerja, maka premi harus segera
dibayar. Misal tagihan premi asuransi CIT Rp 5.000.000, asuransi CIS sebesar Rp
3.000.000 dan tagihan untuk premi asuransi CICB Rp 1.500.000, maka jurnal
pencatatannya adalah
Debit
Debit
Debit
521-030-00-1204
521-030-00-1204
521-030-00-1204
Biaya Asuransi CIT
Biaya Asuransi CIS
Biaya Asuransi CICB
5.000.000
3.000.000
1.500.000
Kredit 100-010-00-000x/
xxxx-01-xxxxxx-30-x
Kas Teller
Rekening Giro Perusahaan Asuransi
9.500.000
2.2 Giro pada Bank Indonesia
1.Pengertian
Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro Bank baik dalam Rupiah
maupun valuta asing di Bank Indonesia. Transaksi giro pada Bank Indonesia dicatat
sejumlah nilai nominal. Transaksi Giro pada Bank Indonesia dalam valuta asing dicatat
berdasarkan valuta asingnya dan diekuivalenkan dalam rupiah dengan kurs laporan Bank
Indonesia saat terjadinya transaksi.
Kegiatan Bank yang berkaitan dengan pengelolaan giro pada Bank Indonesia
adalah pengambilan dan penyetoran kas fisik, penyelesaian kewajiban pada pihak lain,
penerimaan tagihan dari pihak lain,dsb.
2. Penyelesaian Utang-piutang dengan Bank Lain/Bank Indonesia
17
Penyelesaian Utang-piutang dengan bank lain/Bank Indonesia dilakukan melaui
sarana kliring. Kliring adalah suatu tata cara lalu lintas pembayaran giral antar bank
dengan menggunakan warkat kliring yang dilakukan dengan cara saling
memperhitungkan, baik atas beban maupun untuk keuntungan nasabah masing-masing
bank peserta kliring yang dilakukan melalui lembaga kliring. Kliring dibedakan menjadi
2, yaitu :
a. Kliring Keluar
Merupakan kegiatan penerimaan warkat-warkat kliring dari nasabah untuk
ditagihkan/ diserahkan ke bank lain melalui lembaga kliring.
b. Kliring Masuk
Merupakan kegiatan penerimaan warkat-warkat kliring yang diterima dari bank
lain atas beban rekening nasabah yang ditatausahakan di bank yang bersangkutan.
Mekanisme kerja di lembaga kliring dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Kliring pertama
Yaitu kliring penyerahan warkat-warkat kliring untuk diperhitungkan kepada
Bank perserta kliring lainnya
b. Kliring kedua
Yaitu kliring pengembalian warkat-warkat kliring yang ditolak.
Lembaga kliring ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan tukar-
menukar warkat kliring serta mengontrol pelaksanaan kliring.
Selanjutnya mekanisme kerja kliring dijelaskan sebagai berikut :
Kliring Keluar
a. Teller Kliring Bank : Setiap hari menerima setoran dari nasabah dalam bentuk
warkat/tagihan ke bank lain. Tagihan ke Bank lain selanjutnya dikliringkan.
Warkat ada 2, yaitu
Warkat kliring keluar debit, berupa cek/bilyet giromilik bank lain atau
nota debit atas beban bank lain
Misal ada warkat kliring debit dengan nilai Rp 2.500.000, maka jurnalnya
adalah
18
Debit 157-070-00-0018 Pelimpahan Kliring 2.500.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas Kliring keluar 2.500.000
Warkat kliring keluar kredit, berupa nota kredit kepada bank lai atau
transfer ke bank lain
Misal satu nota kredit sebesar Rp 5.000.000 maka pada saat penerimaan
setoran nasabah dilakukan pencatatan sbb.
Debit xxx-xxxx-xxxxx Kas kantor/Rek
Giro/Tabungan/Pinjaman
5.000.000
Kredi
t
Kredi
t
157-070-00-0004
043-041-00-0602
Kas Kliring Keluar
Jas Transaksi Kliring
5.000.000
15.000
b. Petugas Kliring Bank : Mencatat awrkat-warkat kliring tersebut pada daftar
kliring menurut bank bank dan menjumlahkannya. Masing-masing bank
peserta kliring dibuatkan satu daftar kliring
c. Pejabat Bank : Sebelum petugas kliring berangkat ke lembaga kliring, semua
hasil kerjanya diperiksa dulu oleh pejabat bank. Hal ini merupaka system
control. Jika sudah disetujui maka daftar kliring dibawa ke lembaga kliring.
d. Lembaga Kliring : Merupakan tempat berkumpulnya para peserta kliring.
Dilakukan kegiatan penghitungan dan pembukuan.
Misal peserta kliring ada 5, yaitu Bank A, Bank B, Bank C, Bank D, dan Bank
E, maka daftar kliring yang dibuat Bank E untuk masing-masing bank adalah
Daftar Kliring untuk Bank A
Cek
Cek
Cek
Bilyet Giro
CAA251100
CAA251102
CAA251104
BAA252703
2.500.000
5.000.000
10.000.000
2.500.000
19
Bilyet Giro
Bilyet Giro
BAA252707
BAA252708
Subjumlah Warkat Debit
5.000.000
10.000.000
35.000.000
Nota Kredit
Transfer
NK 002011
TR 003002
Subjumlah Warkat Kredit
15.000.000
5.000.000
20.000.000
Jumlah Tagihan dari Bank E 15.000.000
Daftar Kliring untuk Bank B
Cek
Cek
Cek
Bilyet Giro
Bilyet Giro
Bilyet Giro
CAA251109
CAA251110
CAA251112
BAA252715
BAA252718
BAA252719
Subjumlah Warkat Debit
12.500.000
5.000.000
1.000.000
2.500.000
15.000.000
10.000.000
46.000.000
Nota Kredit
Transfer
NK 002014
TR 003005
Subjumlah Warkat Kredit
15.000.000
15.000.000
30.000.000
Jumlah Tagihan dari Bank E 16.000.000
Daftar Kliring untuk Bank C
Cek
Cek
Cek
Bilyet Giro
Bilyet Giro
CAA251120
CAA251122
CAA251127
BAA252730
BAA252736
Subjumlah Warkat Debit
10.500.000
15.000.000
10.000.000
12.500.000
5.000.000
53.000.000
20
Nota Kredit
Transfer
NK 002017
TR 003019
Subjumlah Warkat Kredit
20.000.000
10.000.000
30.000.000
Jumlah Tagihan dari Bank E 23.000.000
Daftar Kliring untuk Bank D
Cek
Cek
Cek
Bilyet Giro
Bilyet Giro
Bilyet Giro
Bilyet Giro
CAA251140
CAA251142
CAA251145
BAA262748
BAA252750
BAA252753
BAA252755
Subjumlah Warkat Debit
2.500.000
15.000.000
10.000.000
12.500.000
5.000.000
1.000.000
4.000.000
50.000.000
Nota Kredit
Transfer
NK 002021
TR 003002
Subjumlah Warkat Kredit
15.000.000
5.000.000
20.000.000
Jumlah Tagihan dari Bank E 30.000.000
Daftar Kliring untuk Bank E
Bank A
Bank B
Bank C
Bank D
8 Warkat
8 Warkat
7 Warkat
9 Warkat
15.000.000
16.000.000
23.000.000
30.000.000
Jumlah Tagihan 84.000.000
Kliring masuk
21
a. Petugas Kliring Bank : Membawa pulang daftar kliring yang
diterimanya dari bank-bank lainnya. Petugas Kliring juga bertugas
untuk mengoreksi.
b. Teller Kliring Bank : Memeriksa keaslian warkat dan kebenaran
penulisan tanda tangan, kemudian mengecek saldo masing-masing
nasabah. Jika saldonya cukup maka, masing-masing warkat akan
dibukukan ke rekening nasabah sesuai dengan jumlah tagihan, dan
dilakukan pencatatan jurnal sbb :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening Giro/Pinjaman Nasabah Sesuai Nilai
WarkatKredit 157-070-00-0005 Kas Kliring masuk
Bila saldonya kurang atau ada ketidak cocokan dalam warkat,
maka dibuatkan surat penolakan dan dijurnal :
Debit 157-070-00-0021 Outward Return/Pengembalian Kliring Sesuai Nilai
WarkatnyaKredit 157-070-00-0021 Outward Return/Pengembalian Kliring
Warkat-warkat yang ditolak diserahkan pada petugas
kliring untuk dikembalikan kepada petugas kliring bank lawan di
lembaga kliring.
Bila semua warkat kliring masuk berhasil ditagihkan, (missal
jumlah seluruhnya Rp 350.000.000) maka jurnalnya :
Debit 157-070-00-0005 Kas Kliring masuk 350.000.000
Kredit 157-010-10-0002 Giro pada Bank Indonesia-Penampungan
Hasil Kliring
350.000.000
22
Warkat Kliring masuk berupa nota kredit dari bank lain,
oleh teller akan dilakukan pembukuan ke rekening masing-masing
yang dituju sesuai dengan nilai nominal, dengan jurnal :
Debit 157-070-00-0005 Kas Kliring masuk Sesuai nilai
warkat
kreditnya
Kredit xxxx-xx-xxxxxx Rekening Giro/Tabungan/Pinjaman Nasabah
c. Petugas Kliring Bank : Menerima warkat-warkat yang ditolak dan
membuat daftra kliring warkat yang ditolak serta membuat
rekapitulasi daftar kliring toakan. Selanjutnya diserahkan kepada
pejabat bank untuk diperiksa.
d. Lembaga Kliring : Warkat dan surat-surat diserahkan ke bank
lawan dan tindasannya diserahkan ke Bank Indonesia atau Bank
coordinator kliring.
Pembukuan untuk mengefektifkan warkat kliring keluar
debit dilakukan terhadap masing-masing rekening
tujuannya sebesar nilai warkat dengan jurnal :
Debit 157-070-00-0004 Kas Kliring keluar Sesuai nilai
WarkatnyaKredit xxxx-xx-xxxxxx-xx-x Rekening Simpanan/ Pinjaman Nasabah
Jurnal untuk penihilan rekening pelimpahan kliring atas
beban rekening penampungan hasil kliring
Debit 103-010-10-0002 Giro pada BI-Penampungan Hasil Kliring Sesuai nilai
WarkatnyaKredit 157-070-00-0018 Pelimpahan Kliring
Jurnal penolakan warkat Kliring keluar debit (cek/bilyet
giro yang ditolak Bank lain) :
23
Debit 157-070-00-0004 Kas Kliring keluar Sesuai nilai
Warkat yang ditolakKredit 157-070-00-0018 Pelimpahan Kliring
Pembukuan pelimpahan hasil kliring ke bagian settlement
kantor pusat :
Pembukuan di Kantor Cabang
Debit
Kredit
Debit/
Kredit
Debit/
Kredit
157-070-00-0004
103-010-10-0002
103-010-10-0002
xxx-xxx-xx-xxxx
Kas Kliring keluar
Giro pada BI-Penampungan Hasil Kliring
Giro pada BI-Penampungan Hasil Kliring
Penampungan Hasil Kliring Bagian
Settlement Kantor Pusat
Jumlah yang
dilimpahkan
sesuai dengan
besarnya nilai
menang/kalah
kliring
Pembukuan di Settlement Kantor Pusat Bank saat memberikan persetujuan
Debit/
Kredit
Debit/
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
157-070-00-0005
Penampungan Hasil Kliring Bagian
Settlement Kantor Pusat
Kas Kliring masuk
Sesuai jumlah
yang
dilimpahkan
kantor cabang
Pembukuan di bagian settlement Kantor Pusat Bank pada akhir hari
Debit/
Kredit
Debit/
Kredit
157-070-00-0005
103-010-10-0001
Kas Kliring masuk
Giro pada BI
Sesuai jumlah
yang
dilimpahkan
kantor cabang
Kliring RTGS Keluar
RTGS (real time gross settlement) adalah pelimpahan dana ke
bank lain atau ke Bank Indonesia dalam jumlah tertentu yang
diterapkan oleh Bank Indonesia. Misal Bank BRI Cabang Kudus
24
melimpahkan dana ke Bank Indonesia sebesar Rp 1.000.000.000 maka
jurnal transaksinya
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BRI Kudus
Debit
Kredit
xxx-xx-xxxxxx-xx-x
157-070-00-0005
Kas/Rekening Nasabah
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah-Kantor Pusat (HO)
1.000.000.000
1.000.000.000
Pada saat Kantor Cabng Bank BRI Kudus melakukan transaksi RTGS maka di bagian
Settlement Kantor Pusat Bank BRI terjadi pembukuan otomatis sbb
Debit
Kredit
157-080-00-0002
157-070-00-0005
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah-Kantor Pusat (HO)
Kas Kliring masuk
1.000.000.000
1.000.000.000
Pada akhir hari dilakukan pembukuan transaksi RTGS di Bagian Settlement Kantor Pusat
Bank BRI dengan jurnal
Debit
Kredit
157-070-00-0005
103-010-10-0001
Kas Kliring masuk
Giro pada BI
1.000.000.000
1.000.000.000
Kliring RTGS Masuk
RTGS masuk berarti bahwa bank yang bersangkutan menerima
melimpahkan dana atau tagihan dari Bank Indonesia atau bank lain.
a. Nasabah kantor cabang bank menerima transfer dari bank lain.
Misal Kantor Cabng Bank BRI Kudus menerima pelimpahan dana dari BI sebesar
Rp 500.000.000 untuk kepentingan nasabahnya maka jurnalnya
Saat menerima RTGS masuk Bagian Settlement membukukan
Debit
Kredit
157-070-00-0005
157-080-00-0002
Kas Kliring masuk
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah
500.000.000
500.000.000
Kantor Cabang Bank BRI Kudus pada saat menerima RTGS melakukan pembukuan sbb.
25
Debit
Kredit
157-080-00-0002
xxxx-10-xxxxxx-xx-x
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah
Rekening Simpanan/Pinjaman
Nasabah
500.000.000
500.000.000
b. Kantor Cabang bank menerima nota kredit dari BI
Misalkan Kantor Cabang Bank BRI Kudus menerima nota kreditdari BI sebesar
Rp 500.000.000 maka jurnalnya sbb
Saat menerima Credit Advice dari Bank Indonesia melalui RTGS masuk, bagian
settlement membukukan :
Debit
Kredit
157-070-00-0005
227-990-90-002
Kas Kliring masuk
RTGS-Transaksi dari BI
500.000.000
500.000.000
Saat settlement Kantor Pusat BRI melimpahkan RTGS ke kantor cabang Bank BRI Kudus
dilakukan pembukuan sbb.
Debit
Kredit
227-990-90-0002
157-080-00-0002
RTGS-Transaksi dari BI
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah
500.000.000
500.000.000
Kantor Cabang Bank BRI Kudus pada saat menerima RTGS melakukan pembukuan sbb
Debit
Kredit
157-080-00-0002
200-030-30-0999
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah
Titipan lainnya (Penampungan)
500.000.000
500.000.000
c. Kantor Cabang bank menerima nota debit dari BI
Misalkan Kantor Cabang Bank BRI Kudus menerima nota debit dari BI sebesar
Rp 500.000.000 maka jurnalnya sbb
Saat menerima Nota Debit dari Bank Indonesia melalui RTGS masuk, bagian settlement
membukukan :
Debit
Kredit
227-990-90-002
157-070-00-0005
RTGS-Transaksi dari BI
Kas Kliring masuk
500.000.000
500.000.000
26
Saat settlement Kantor Pusat BRI melimpahkan RTGS ke kantor cabang Bank BRI Kudus
dilakukan pembukuan sbb.
Debit
Kredit
157-080-00-0002
227-990-90-0002
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah
Transaksi dari BI
500.000.000
500.000.000
Kantor Cabang Bank BRI Kudus pada saat menerima RTGS melakukan pembukuan sbb
Debit
Kredit
200-030-30-0999
157-080-00-0002
Titipan lainnya (Penampungan)
Rekening Antarkantor Likuiditas
Nasabah
500.000.000
500.000.000
d. Kantor Cabang bank membukukan hasil kliring
Misalkan Kantor Cabang Bank BRI Kudus menang/kalah kliringpada hari tersebut
sebesar Rp 500.000.000 maka jurnal pembukuannya
Kantor Cabang Bank BRI Kudus ketika melakukan pembukuan menang kliring
Debit
Kredit
200-030-30-0999
103-010-10-0002
Titipan lainnya (Penampungan)
Giro pada BI-Penampungan Kliring
500.000.000
500.000.000
Bagian settlement setelah menerima RTGS menang kliring melakukan pembukuan
Debit
Kredit
157-070-00-0005
200-030-30-0999
Kas Kliring masuk
Titipan lainnya (Penampungan)
500.000.000
500.000.000
Kantor Cabang Bank BRI Kudus ketika melakukan pembukuan kalah kliring
Debit
Kredit
103-010-10-0002
200-030-30-0999
Giro pada BI-Penampungan Kliring
Titipan lainnya (Penampungan)
500.000.000
500.000.000
Bagian settlement bila menerima RTGS kalah kliring melakukan pembukuan
Debit
Kredit
200-030-30-0999
157-070-00-0005
Titipan lainnya (Penampungan)
Kas Kliring masuk
500.000.000
500.000.000
e. Bagian Settlement Kantor Pusat Bank melakukan penyesuaian saldo Giro BI
Setiap akhir hari bagian settlement Kantor pusat melakukan pembukuan
penyesuaian saldo Giro di BI berdasarkan debit advice dan kekalahan kliring
27
denagn jurnal
Bagian settlement saat menyelesaikan debit advice melakukan pembukuan pada akhir hari
sbb.
Debit
Kredit
157-070-00-0005
103-010-10-0001
Kas Kliring masuk
Giro pada BI
Sesuai nilai
debit advice
Bagian settlement saat menyelesaikan kalah kliring melakukan pembukuan sbb.
Debit
Kredit
103-010-10-0001
157-070-00-0005
Giro pada BI
Kas Kliring masuk
500.000.000
500.000.000
3. Tambahan/Setoran Kas Kantor Cabang
Apabila suatu Kantor bank atau unit kerja kekurangan kas untuk kegiatan
operasionalnya, maka disamping dapat dipenuhi dari kantor cabang unit kerja lain juga
dapat dipenuhi dari Bank Indonesia atau Bank lainnya. Penambahan ini dilakukan oleh
supervisor kas di unit kerja tersebut dengan menu “TAMBAHAN KAS KANTOR
CABANG/INDUK” dan memasukkan jumlah nominal sesuai dengan rinciannya.
Misalnya Bank BRI Cabang Kudus melakukan tambahan kas dari Bank Indonesia
Semarang sebesar Rp 10.000.000.000 maka dilakukan pencatatan sbb.
Bank BRI Kantor Cabang Kudus melakukan pembukuan sbb
Debit
Kredit
100-010-00-0001
200-030-30-0999
Kas Kantor Cabang
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
10.000.000.000
10.000.000.000
Bagian settlement Kantor Pusat Bank BRI setelah menerima informasi RTGS tersebut
kemudian melakukan pembukuan sbb
Debit
Kredit
200-030-30-0999
103-010-10-0001
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
Giro pada BI
10.000.000.000
10.000.000.000
Bank Indonesia melakukan pembukuan atas RTGS tersebut dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
Giro Bank BRI
Kas
10.000.000.000
10.000.000.000
28
Bila Bank BRI melakukan tambahan kas fisik pada Bank Mandiri Kanot Cabang Kudus
sebesar Rp 10.000.000.000, maka pencatatan jurnalnya adalah
Bank BRI Kantor Cabang Kudus melakukan pembukuan
Debit
Kredit
100-010-00-0001
200-030-30-0999
Kas Kantor Cabang
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
10.000.000.000
10.000.000.000
Bagian settlement Kantor Pusat Bank BRI setelah menerima informasi RTGS tersebut
kemudian membukukan
Debit
Kredit
200-030-30-0999
103-010-10-0001
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
Giro pada Bank Indonesia
10.000.000.000
10.000.000.000
Bank Indonesia melakukan pembukuan atas RTGS dari KANTOR Pusat BRI dengan
jurnal sbb.
Debit
Kredit
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
Giro Bank BRI
Giro Bank Mandiri
10.000.000.000
10.000.000.000
Kantor Pusat Bank Mandiri menerima RTGS dari BI, selanjutnya dicatat denagm jurnal
Debit
Kredit
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
Giro pada Bank Indonesia
Kas
10.000.000.000
10.000.000.000
Begitu juga sebaliknya, apbila kas Kantor Cabng melebihi batas maksimum maka
supervisor menyetorkan ke Kantor Cabang lain yang membutuhkan atau disetorkan ke
Bank Indonesia. Denagn menggunakan menu “SETORAN KAS KANTOR
CABANG/KAS INDUK” kemudian memasukkan jumlah sesuai rinciannya.
Misalkan Bank BRI Cabang Kudus melakukan setoran kas fisik ke Bank Indonesia
Semarang sebesar RP 10.0000.000.000, maka pencatatannya adalah
Bank BRI Kantor Cabang Kudus melakukan pembukuan
Debit
Kredit
200-030-30-0999
100-010-00-0001
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
Kas Kantor Cabang
10.000.000.000
10.000.000.000
Bagian settlement Kantor Pusat Bank BRI setelah menerima informasi RTGS tersebut
kemudian membukukan
29
Debit
Kredit
103-010-10-0001
200-030-30-0999
Giro pada Bank Indonesia
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
10.000.000.000
10.000.000.000
Bank Indonesia melakukan pembukuan atas RTGS dari BRI dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
Kas
Giro Bank BRI
10.000.000.000
10.000.000.000
Bila kas diperlukan Bank Mandiri sebesar RP 10.000.000.000, maka pencatatnnya adalah
Bank BRI Kantor Cabang Kudus melakukan pembukuan
Debit
Kredit
200-030-30-0999
100-010-00-0001
Tititpan lainnya-dengan Kantor Pusat
Kas Kantor Cabang
10.000.000.000
10.000.000.000
Bagian settlement Kantor Pusat Bank BRI setelah menerima informasi RTGS tersebut
kemudian membukukan
Debit
Kredit
103-010-10-0001
200-030-30-0999
Giro pada Bank Indonesia
Titipan lainnya-dengan Kantor Pusat
10.000.000.000
10.000.000.000
Bank Indonesia melakukan pembukuan atas RTGS dari BRI dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
Giro Bank Mandiri
Giro Bank BRI
10.000.000.000
10.000.000.000
Kantor Pusat Bank Mandiri menerima RTGS dari BI, selanjutnya dicatat dengan jurnal
Debit
Kredit
xxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxx
Kas
Giro pada Bank Indonesia
10.000.000.000
10.000.000.000
2.3 Akuntansi Giro Pada Bank Lain
1. Pengertian
Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah maupun
dalam valuta asing di bank lain. Giro pada Bank Indonesia tidak termasuk dalam
rekening ini. Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan giro pada bank lain
adalah penerimaan setoran pajak, penyelesaian utang-piutang,dsb. Giro pada bank lain
bukan saja di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, hal ini dimaksudkan untuk
30
menyelesaikan kewajiban utang-piutang dengan bank-bank yang ada di luar negeri,
misalnya pembayaran impor barang, pengiriman uang ke luar negeri, dsb.
2. Prosedur Akuntansi Giro pada Bank Lain di Dalam Negeri
Misalnya Bank Papua Cabang Nabire akan melimpahkan dana pajak yang telah
diterima dari masyarakat sebesar Rp 25.000.000 ke Kantor Cabang Bank BRI cabang
Biak. Untuk menyelesaiakn transaksi ini Bank Papua cabang Nabire membuka rekening
Giro di Kantor Cabang Bank BRI Biak. Dengan pembukaan rekening tersebut akan
memudahkan dalam pelimpahan pajak ke kas Negara. Dalam kasus ini yang mempunyai
giro pada bank lain adalah Bank Papua Cabang Nabire, sedangkan Bank BRI Cabang
Biak akan tercatat sebagai simpanan bank lain. Dari ilustrasi tersebut maka masing-
masing bank akan menjurnal :
BPD Papua Cabang Nabire setelah menerima setoran pajak dari masyarakat, maka akan
membukukan :
Debit
Kredit
xxx-xxx-xxxxxx-x
xxx-xxx-xxxxxx-x
Kas
Titipan Pajak
Sesuai penerimaan
oajak dr masyarakat
BPD Papua Cabang Nabire pada saat melimpahkan pajak sebesar 25.000.000 ke Bank
BRI Cabang Biak
Debit
Kredit
xxx-xxx-xxxxxx-x
xxx-xxx-xxxxxx-x
Titipan Pajak
Giro pada Bank lain-BRI Cabang
Biak
25.000.000
25.000.000
Bank BRI cabang Biak seterimanya bilyet giro tersebut akan melakukan pembukuan
denagan jurnal :
Debit
Kredit
206-010-xx-xxxx
203-010-xx-xxxx
Giro pada Bank lain-BPD Papua
Cabang Nabire
Giro Kas Negara
25.000.000
25.000.000
3. Prosedur Akuntansi Giro Pada Bank Lain di Luar Negeri
31
Pembukaan rekening giro pada bank lain di luar negeri (NOSTRO) dimaksudkan
untuk menyelesaikan utang-piutang dengan pihak di luar negeri, antaralain penyelesaian
transaksi perdagangan internasional, pembayaran transfer ke luar negeri, dsb.
Perdagangan Luar Negeri (Internasional)
Pada perdagangan luar negeri, setiap transaksi selalu melibatkan bank. Hal ini
dikarenakan pembeli tidak mungkin membawa uang dalam jumlah banyak untuk
membayar ke penjual. Transaksi perdagangan luar negeri terdiri dari transaksi ekspor
dan transaksi impor. Transaksi ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dan atau
jasa ke luar wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku. Sedangkan transaksi impor adalah kegiatan memasukkan barang dan atau
jasa ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
Cara pembayaran perdagangan internasional yang lazim digunakan pada dasarnya
dibagi menjadi 2, yaitu :
Pembayaran tanpa Letter of Credit (L/C)
Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Pembayaran tanpa Letter of Credit (L/C) terdiri dari
1. Advace Payment
Cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer/pembeli/importer sebelum barang
dikirimkan atau dikapalkan, baik untuk seluruh nilai barang (full payment)
maupun untuk sebagian nilai barang (partial payment). Ini berarti bahwa pembeli
memberikan kredit kepada seller. Kesepakatan pembayaran dicantumkan dalam
kontrak jual beli dan disepakati penjual dan pembeli. Cara pembayaran ini dapat
dilakukan dengan transfer, payment order, cheques, wesel, dsb.
2. Open Account
Cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer kepada seller suatu waktu tertentu
setelah barang dikapalkan/diterima. Ini berarti seller memberikan kredit kepada
buyer.
3. Collection Inkaso
32
Cara pembayaran yang dilakukan buyer setelah buyer menerima tagihan dari
seller. Collection dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Documentary Collection, yaitu penagihan dilakukan dengan mengirimkan
seluruh dokumen, baik commercial document maupun financial document.
b. Clean/Bill Collection, yaitu penagihan hanya dilakukan dengan
mengirimkan financial document (wesel)
c. Cash Against Document, yaitu pembayaran hanya dilakukan dengan
mengirimkan commercial document.
4. Consigment (Konsinyasi)
Merupakan kegiatan mengekspor barang yang belum terjual. Barang merupakan
titipan oleh eksportir kepada importer. Sampai saat barang dijual pada importer,
hak atas barang tersebut masih milik eksportir. Pembayaran dilakukan setelah
barang laku dijual.
Pembayaran tanpa L/C tersebut diselesaikan oleh Bank dalam negeri dengan
cara mengirimkan instruksi pembayaran ke Bank korespondennya di luar negeri,
selanjutnya bank koresponden tersebut yang akan meneruskan ke rekening penjual
eksportir di luar negeri. Bank koresponden merupakan bank di luar negeri yang
mempunyai hubungan bisnis dengan bank dalam negeri.
Pembayaran dengan Letter of Credit yang lazim berlaku dalam perbankan terdiri atas
1. Payment (Pembayaran)
Pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank pembayar di luar negeri yang
ditunjuk oleh bank pembuka letter of credit di dalam negeri pada saat penjula
menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam letter of credit tersebut.
2. Negotiation (Negosiasi)
Pembayaran kepada penjual dilakukan oleh bank di luar negeri yang bersedia
mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas penyerahn dokumen-dokumen
dari penjual
3. Acceptance (Akseptasi)
33
Pembayaran kepada penjual dilakukan dengan caa mengaksep wesel
berjangkaoleh bank di luar negeri. Jangka waktu pembayaran tersebut misalnya
60 hari,90 hari, 360 hari, dsb.
Prosedur Akuntansi Transaksi Bill Collection
Collection adalah penagihan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen ekspor kepada
opening bank. Sedangkan opening bank adalah bank yang menerbitkan L/C. Ada 2 cara
Collection, yaitu :
a. Dokumen penagihan atas dasar sight L/C
Jika bank di dalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank di luar negeri atas hasil
ekspor nasabahnya, pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden di luar negeri
harus dilakukan pencatatan atas outgoing collection.
Misalnya nilai collection dokumen sebesar USD 1.000.000, maka jurnalnya adalah
Debit
Kredit
911-000-00-0501
921-000-00-0601
Inkaso keluar-Memorandum Debit
Kontra Inkaso Keluar-Memorandum
Kredit
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Atas pengiriman dokumen tersebut, nasabah dikenakan biaya. Misalnya biaya provisi
USD 100, baiya administrasi USD 20 dan biaya komunikasi USD 25, maka akan dicatat
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening Nasabah/Kas Kantor USD 145
Kredit
Kredit
Kredit
403-020-30-0102
403-044-00-0004
403-044-00-0001
Provisi InkasoKeluar-Pihak III
Penggantian Biaya Administrasi
Penggantian biaya komunikasi
USD 100
USD 20
USD 25
34
Saat menerima pemberitahuan pembayaran outgoing collection dari bank koresponden
melalui nota faksimilli atau message type perihal pengkreditan rekening nostro atas
pembayaran ekspor, bank akan melakukan pembukuan sbb
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang selanjutnya dilakukan pembukuan dengan
jurnal
Debit
Kredit
157-080-00-0011
xxx-xxx-xx-xxxx
Perantara Trade Finance
Rekening Nasabah
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi devisa-divisi Internasional Kantor Pusat bank akan
dilakukan pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro dengan jurnal sbb
Debit
Kredit
106-010-20-00xx
157-080-00-0011
Rekening Nostro
Perantara Trade Finance
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Setelah semua tagihan selesai, selanjutnya dilakukan penihilan rekening memorandum
inkaso keluar yang dilakukan dengan jurnal :
Debit
Kredit
921-000-00-0601
911-000-00-0501
Kontra Inkaso Keluar-Memorandum
Kredit
Inkaso keluar-Memorandum Debit
USD 1.000.000
USD 1.000.000
b. Collection dokumen atas dasar usance L/C
Misalnya nilai dokumen penagihan sebesar USD 1.000.000 maka jurnal pembukuannya
adalah
Debit
Kredit
911-000-00-0501
921-000-00-0601
Inkaso keluar-Memorandum Debit
Kontra Inkaso Keluar-Memorandum
Kredit
USD 1.000.000
USD 1.000.000
35
Atas pengiriman dokumen tersebut, nasabah dikenakan biaya. Misalnya biaya provisi
USD 100, baiya administrasi USD 20 dan biaya komunikasi USD 25, maka akan dicatat
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening Nasabah/Kas Kantor USD 145
Kredit
Kredit
Kredit
403-020-30-0102
403-044-00-0004
403-044-00-0001
Provisi InkasoKeluar-Pihak III
Penggantian Biaya Administrasi
Penggantian biaya komunikasi
USD 100
USD 20
USD 25
Atas pengiriman dokumen ke luar negeri tersebut akan diterima kembali surat akseptasi
dari bank koresponden, yang kemudian dijurnal :
Debit
Kredit
145-040-20-0001
221-040-30-0001
Tagihan Akseptasi kepada Accepting
Bank
Kewajiban Akseptasi L/C Ekspor Pihak
III
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Setelah semua tagihan diselesaikan, selanjutnya dilakukan penihilan rekening
memorandum inkaso keluar yang dilakukan dengan jurnal :
Debit
Kredit
921-000-00-0601
911-000-00-0501
Kontra Inkaso Keluar-Memorandum
Kredit
Inkaso keluar-Memorandum Debit
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Saat menerima pemberitahuan pembayaran dari bank koresponden melalui nota
faksimilli atau message type perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran
proced ekspor, bank akan melakukan pembukuan sbb
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang selanjutnya dilakukan pembukuan dengan
jurnal
Debit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
36
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening Nasabah USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi devisa-divisi Internasional Kantor Pusat bank akan
dilakukan pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro dengan jurnal sbb
Debit
Kredit
106-010-20-00xx
157-070-00-0014
Rekening Nostro
Perantara Trade Finance
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Prosedur Akuntansi Transaksi Ekspor Sight Letter of Credit (Sight LC)
Sight L/C adalah L/C yang pembayaran kepada eksportir (beneficiary) dilakukan pada saat
dokumen L/C ditunjukkan kepada bank. Sedang beneficiary adalah eksportir/penjual yang
tercantum dalam L/C sebagai pihak yang menerima pembukuan L/C.
a. Pada saat menerima L/C atau perubahan-perubahan L/C dari bank pembuka L/C,
misalkan senilai USD 1.000.000.000 dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Jika bank tidak melakukan konfirmasi atas L/C tersebut
Tidak ada jurnal
Jika bank melakukan konfirmasi atas L/C tersebut, maka dilakukan pembukuan sbb.
Debit
Kredit
821-010-00-0801
820-010-00-0801
Kontra kewajibanKontijensi Konfirmasi
Kewajiban Kontinjensi Konfirmasi L/C
Masuk
USD 1.000.000
USD 1.000.000
b. Pada saat meneruskan L/C kepada penerima dilakukan pencatatan untuk
membebankan biaya penerusan dan penggantian biaya lain (jika ada). Misalnya
biaya fee penerusan sebesar USD 20, biaya administrasi USD 20 dan biaya
komunikasi USD 25, maka akan dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening Nasabah/Kas Kantor USD 65
Kredit
Kredit
Kredit
403-044-00-0006
403-044-00-0004
403-044-00-0001
Pendapatan Fee Penerusan L/C
Penggantian Biaya Administrasi
Penggantian biaya komunikasi
USD 20
USD 20
USD 25
37
c. Saat mengambil alih dokumen ekspor yang diserahkan oleh eksportir dilakukan
pencatatn dengan jurnal :
Jika L/C sebelumnya dilakukan konfirmasi maka harus dilakukan penihilan rekening
kontijensi lebih dulu dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
820-010-00-0801
821-010-00-0801
Kewajiban Kontinjensi Konfirmasi
L/C Masuk
Kontra kewajiban Kontijensi
Konfirmasi
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Membukukan pengambilalihan dokumen (negosiasi) dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
115-050-30-0001
xxx-xxx-xx-xxx
Wesel Ekspor –Sight
Rekening Nasabah Eksportir
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Membebankan fee-fee dan penggantian biaya lainnya (jika ada) missal besarnya provisi
negosiasi wesel ekspor USD 100, biaya komunikas USD 25, dan biaya administrasi
USD 20 maka dilakukan pembukuan sbb.
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxx
403-020-30-0101
403-044-00-0001
403-044-00-004
Rekening Nasabah
Pendapatan Negosisasi Provisi
Penggantian Biaya Komunikasi
Penggantian Biaya Komunikasi
USD 145
USD100
USD 25
USD 20
Melakukan pembukuan Transit interest secara akrual setiap hari. Karena bank telah
melakukan pembayaran kepada eksportir di pihak lain bank mengambil alih wesel
ekspor yang diterbitkan eksportir. Pembukuan yang dicatat adalah
Debit
Kredit
157-022-39-0006
403-020-30-0104
Tagihan Bunga Transit Interest
Pendapatan Bunga Transit Interest
Sesuai perhitungan
bunga yang berlaku
d. Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari opening Bank melalui nota
faksimili atau message type (MT 910) perihal pengkreditanrekening nostro atas
pembayaran proceed ekspor, bank akan melakukan pembukuan :
Setelah transaksi di approve oleh kantor cabang dan nilai proceed di ekspor sama
dengan nilai wesel ekspor, misalnya sebesar USD 1.000.000 Kantor Cabng aka
membukukan sbb.
38
Debit
Kredit
157-070-00-0014
115-050-30-0001
Perantara Trade Finance
Wesel Ekspor-Sight
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Setelah transaksi di approve oleh kantor cabang dan nilai proceed ekspornya ternyata
lebih kecil dibandingkan nilai wesel ekspor, misalnya proceed espor yang diterima
sebesar USD 950.000 dan kekurangan tersebut dibayarkan oleh nasabah secara tunai
maka kantor cabang akan melakukan jurnal sbb.
Debit
Debit
Kredit
157-070-00-0014
157-070-00-0014
115-050-30-0001
Perantara Trade Finance (sebesar
kekurangan proceed ekspor)
Perantara Trade Finance (sebesar
proceed yang diterima)
Wesel Ekspor-Sight
USD 50.000
USD 950.000
USD 1.000.000
Pada saat diterima pembayaran kas dari nasabah kemudian dilakukan penihilan rekening
perantara sebesar kekurangan proceed eksporyang akan dibayar tunai oleh nasabah.
Transaksi tersebut akan dijurnal sbb.
Debit
Kredit
100-010-00-0001
157-070-00-0014
Kas Kantor
Perantara Trade Finance
USD 50.000
USD 50.000
Setelah transaksi di approve oleh kantor cabang dan nilai proceed ekspor lebih kecil
dibandingkan nilai wesel ekspor dan kekurangan tersebut dibayar dengan mendebit
rekening nasabh maka di kantor cabang akan dilakukan pembukuan sbb,
Debit
Debit
Kredit
xxxx-02-xxxxxx-xx-x
157-070-00-0014
115-050-30-0001
Rekening Nasabah
Perantara Trade Finance
(sebesar proceed yang diterima)
Wesel Ekspor-Sight
USD 50.000
USD 950.000
USD 1.000.000
Sedangkan dibagian administrasi devisa-divisi Internasional dikantor pusat bank akan
dilakukan pembukuan untuk menyelesaikan posisi rekening nostro. Misal proceed
ekspor yang diterima sama dengan wesel ekspor sebesar USD 1.000.000 maka
dilakukan pembukuan dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
106-010-20-00xx
157-070-00-0014
Rekening nostro
Perantara Trade Finance (sebesar
proceed yang diterima)
USD 1.000.000
USD 1.000.000
39
e. Selanjutnya tagihan transit interest tersebut di atas harus dibayar oleh nasabah. Jika
pembayaran dilakukan secara tunai, maka dilakukan pembukuan sbb.
Penerimaan kas dibukukan terlebih dahulu ke rekening perantara kemudian baru
dibukukan ke rekening tagihan bunga transit
Debit
Kredit
Debit
Kredit
100-010-00-0001
157-070-00-0014
157-070-00-0014
157-022-39-0006
Kas Kantor
Perantara Trade Finance
Perantara Trade Finance
Tagihan bunga transit
Sesuai perhitungan
bunga yang
diterapkan
Sedangkan jika tagihan bunga transit tersebut diatas dibayar dengan membebankan
ke rekening nasabah , maka dilakukan pembukuan sbb.
Debit
Kredit
xxxx-xx-xxxxxx-xx-x
157-022-39-0006
Rekening nasabah
Tagihan Bunga Transit
Sesuai perhitungan
yang diterapkan
Prosedur Akuntansi Transaksi Ekspor Uscance Letter Of Credit (LC)
Usance L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada waktu tertentu atau
pada suatu jangka waktu tertentu setelah tanggal pengapalan barang atau tanggal penyerahan
dokumen ekspor. Sedangkan beneficiary adalah eksportir/penjual yang tercantum dalam L/C
sebagai pihak yang menerima pembukuan L/C.
a. Pada saat menerima L/C dan atau perubahan-perubahan (amendment) L/C dari bank
pembukuan dengan jurnal:
Jika bank tidak melakukan konfirmasi atas L/C tersebut(confirmed L/C
Tidak ada jurnal pembukuan
Jika bank melakuakan konfirmasi atas L/C tersebut(confirmed L/C) dilakukan jurnal pembukuan
Debit 821-010-00-0801 kontra kewajiban kontenjensi konfirmasi USD
40
Kredit 820-010-00-0801 kewajiban kontijensi konfirmasi L/C masuk 1.000.000USD 1.000.000
b. Pada saat menerusakan L/C kepada penerima (beneficiary) dilakukan pencatatan untuk
membebankan biaya penerusan (advising fee L/C) dan pengganti biaya lain kepada nasabah
(jika ada), misalnya biaya penerusan sebesar USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya
komunikasi USD 25, maka dicatat dengan jurnal pembukuan:
DebitKreditDebitKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-044-00-0006403-044-00-0004403-044-00-0001
Rekening nasabah/kas kantorPendapatan fee penerusan L/CPenggantian biaya administrasiPenggantian biayakomunikasi
USD 65USD 20USD 20USD 25
c. Pada saat eksportir menyerahkan dokumen ekspor kepada bank, eksportir dapat meminta
pembayaran dari bank dengan cara mendiskontokan tagihan wesel ekspor. Transaksi ini oleh
bank akan dicatat dengan jurnal pembukuan:
Debitkredit
115-050-30-0002xxx-xxx-xx-xxxx
Wesel ekspor-usanceRekening nasabah
USD 1.000.000USD 1.000.000
Apabila dari transaksi mendiskontokan wesel ekspor tersebut timbul biaya, maka biaya-biaya dibebankan kepada nasabah. Missal besarnya provisi negosiasi wesel ekspor USD 100 biaya komunikasi USD 25 dan biaya administrasi USD 20, maka dilakukan pembukuan dengan jurnal.
DebitKreditKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-020-30-0103403-044-00-0001403-044-00-0004
Rekening nasabahPendapatan provisi diskonto wesel eksporPenggantian biaya komunikasiPenggantian biaya administrasi
USD 145USD 100USD 25USD 20
d. Tagihan wesel ekspor dikirim ke opening bank/accepting bank untuk mendapatkan akseptasi.
Jika tagihan wesel ekspor telah mendapatkan akseptasi dari opening/accepting bank, maka
dilakukan pencatatan dengan jurnal pembukuan:
Debit 145-040-20-0001 Tagihan akseptasi-l/c ekspor usance-bank USD 1.000.000
41
Kredit 157-010-20-0005 Wesel ekspor-usance USD 1.000.000
Pada saat yang sama bank mulai membukukan bunga diskonto wesel ekspor danUsance dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
157-024-30-0002227-113-00-0004
Tagihan Bunga EksporPendapatan Bunga Ditangguhkan-Ekspor
Sesuai perhitungan bunga diskonto
Pendapatan bunga ditangguhkan tersebut setiap hari diakui sebagai pendapatan bank (akrual) dan dibukukan dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
227-113-00-0004400-024-31-0002
Pendapatan Bunga Ditangguhkan-EksporPendapatan Bunga Wesel
Sesuai perhitungan bunga diskonto
e. Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari opening bank melalui nota facsimile
atau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran proceed
ekspor, bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal:
Setelah transaksi disapprove oleh kantor cabang dan nilai proceed ekspor sama dengan nilai wesel ekspor misalnya sebesar USD 1.000.000 kantor cabang akan melakukan pembukuan
157-070-00-0014145-040-20-0001
Perantara Trade finance (sebesar proceed diterima)Wesel ekspor-usance
USD 1.000.000USD 1.000.000
Setelah transaksi disapprove oleh cabang dan nilai proceed ekspor ternyata lebih kecil dibandingkan nilai wesel ekspor, misalnya proceed ekspor yang diterima sebesar USD 950.000 dan kekurangan tersebut dibayar oleh nasabah secara tunai, maka kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan
157-070-00-0014
157-070-00-0014
145-040-20-0001
Perantara trade finance (sebesar kekurangan proceed ekspor)Perantara trade finance (sebesar proceed yang diterima)Tagihan akseptasi-L/C ekspor asance-bank
USD 50.000
USD 950.000
USD 1.000.000
Pada saat diterima pembayaran kas dari nasabah kemudian dilakukan penihilan rekening perantara trade finance,debit sebesar kekurangan proceed ekspor yang akan dibayar tunai oleh nasabah. Transaksi tersebut dicata dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
100-010-00-0001157-070-00-0014
Kas kantorPerantara trade finance
USD 50.000USD 50.000
42
Sedangkan jika setelah transaksi disapprove oleh kantor cabang dan nilai proceed ekspor lebih kecil dibandingkan wesel ekspor dan kekurangan tersebut dibayar dengan mendebit rekening nasabah, maka kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan.
DebitDebit
Kredit
xxxx-02-xxxxxx-xx-x157-070-00-0014
145-040-20-0001
Rekening nasabahPerantara trade finance (sebesar proceed yang diterima)Tagihan akseptasi-L/C ekspor usance-bank
USD 50.000USD 950.000
USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi Devisa-divisi internasional kantor pusat bank akan dilakukan pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro. Misalkan proceed ekspor yang diterima sama dengan wesel ekspor sebesar USD 1.000.000 maka dijurnal :
DebitKredit
106-010-20-00xx157-070-00-0014
Rekening NostroPerantara Trade finance (sebesar nilai preceed ekspor yang diterima)
USD 1.000.000USD 1.000.000
f. Selanjutnya tagihan transit interest tersebut di atas harus dibayar oleh nasabah. Apabila
pembayaran dilakukan secara tunai dilakukan pembukuansebagai berikut:
Peneriman kas dilakukan terlebih dahulu ke rekening perantara, kemudian baru dibukukan ke rekening tagihan bunga wesel ekspor
DebitKreditDebitKredit
100-010-00-0001157-070-00-0014157-070-00-0014157-024-30-0002
Kas KantorPerantara Trade financePerantara Trade FinanceTagihan bunga wesel
Sesuai perhitungan bunga yang ditetapkan
Sedangkan jika tagihan transit interest tersebut di atas dibayar dengan membebankan ke rekening nasabah, maka dilakukan pembukuan dengan jurnal:
DebitKredit
xxxx-xx-xxxxxx-xx-x157-024-30-0002
Rekening nasabahTagihan bunga wesel ekspor
Sesuai perhitungan bunga yang ditetapkan
Prosedur Akuntansi Transaksi Impor Sight Letter Of Credit (LC)
43
Impor adalah kegiatan memasukkan barang dan atau jasa ke dalam wilayah pabean
Indonesia sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sight L/C adalah L/C yang
pembayaran kepada beneficiary dilakukan pada saat dokumen-dokumen L/C diunjukkan kepada
bank.
Letter of credit (L/C) adalah jaminan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh bank atas
permintaan importir (applicant) dimana bank berjanji akan melaksanakan pembayaran atau
akseptasi kepada eksportir (beneficiary) jika eksportir telah memenuhi ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C. prosedur pembukuan untuk transaksi impor sight L/C
adalah sebagai berikut:
a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukuan L/C, bank akan membuka L/C dan
melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalkan nilai L/C yang dibuka sebesar
USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut:
Debitkredit
721-030-00-0201720-030-00-0201
Kontra kewajiban komitmen sight L/CKewjiban komitmen sight L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
Pada saat yang sama, jika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada
nasabah,maka apabila nasabah menyetor jaminan impor senilai L/C yang dibuka ditambah
dengan biaya yang akan timbul misalnya USD 1.300.000, akan dicatat dengan jurnal
pembukuan:
DebitKredit
xxx-xxx-xx-xxxx227-080-30-0001
Rekening nasabahSetoran jaminan L/C impor
USD 1.300.000USD 1.300.000
Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan nasabah berkaitan
dengan pembukaan L/C impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya komunikasi USD 25 dan
biaya administrasi USD 20, akan dicatat dengan jurnal pembukuan:
DebitKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-020-30-0601
Rekening nasabahPendapatan provisi impor
USD 145USD 100
44
KreditKredit
403-044-00-0001403-044-00-0004
Penggantian biaya komunikasiPenggantian biaya administrasi
USD 25USD 20
b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukuan L/C (amendment).
Apabila perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan
pembukuan terhadap biaya-biaya komunikasi dan administrasi dan dicatat dengan jurnal
pembukuan:
DebitKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-044-00-0001403-044-00-0004
Rekening nasabahPenggantian biaya komunikasiPenggantian biaya administrasi
USD 45USD 25USD 20
Apabila perubahan L/C (amendment) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C
impor (increase), maka dilakukan pembukuan sebagai berikut:
Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalkan sebesar USD 500.000, maka dilakukan pembukuan sbb :
Debitkedit
721-030-00-0201720-030-00-0201
Kontra kewajiban komitmen sight L/CKewajiban komitmen sight L/C
USD 500.000USD 500.000
Membukukan tambahan setoran jaminan impor misalkan sebesar USD 600.000, maka dibukukan dengan jurnal :
Debitkredit
xxx-xxx-xx-xxxx227-080-30-0001
Rekening nasabahSetoran jaminan L/C impor
USD 600.000USD 600.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi misalnya provisi impor USD 50, biaya komunikasi USD 25, dan biaya administrasi USD 20, maka jurnalnya adalah
DebitKreditKreditkredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-020-30-0601403-044-00-0001403-044-00-0004
Rekening nasabahPendapatan provisi imporPenggantian baiya komunikasi penggantian biaya administrasi
USD 95USD 50USD 25USD 20
45
Sedangkan apabila perubahan L/C (amendment) berkaitan dengan pengurangan nilai
nominal L/C impor (decrease), misalkan dikurangi sebesar USD 200.000, maka dilakukan
pembukuan sebagai berikut:
Membukukan pengurangan kewajiban komitmen dengan jurnal sbb :
DebitKredit
720-030-00-0201721-030-00-0201
Kewajiban komitmen sight L/CKontra kewajiban komitmen sight L/C
USD 200.000USD 200.000
Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada), misalkan jaminan impor yang dikurangi sebesar USD 150.000, dijurnal :
DebitKredit
227-080-00-0201xxx-xxx-xx-xxxx
Setoran jaminan L/C imporRekening nasabah
USD 150.000USD 150.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubshsn L/C dan provisi impor USD 20, biaya komunikas USD 25, dan biaya administrasi USD 20, maka dijurnal
DebitKreditKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-020-30-0601403-044-00-0001403-044-00-0004
Rekening nasabahPendapatan provisi imporPenggantian biaya komunikasiPenggantian biaya administrasi
USD 65USD 20USD 25USD 20
c. Pada saat terjadinya pembatalan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening komitmen,
pengembalian setoran dan membebankan setoran jaminan dan membebankan biaya
pembatalan pembukuan L/C kepada nasabah, dengan jurnal pembukuan:
Membukukan pengembalian setoran jaminan impor jika ada dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
227-080-30-0001xxx-xxx-xx-xxxx
Setoran jaminan L/C imporRekening nasabah
USD 1.300.000USD 1.300.000
Membukuan biaya berkaitan dengan pembatalan pembukuan L/C impor dengan jurnal sebagai berikut
DebitKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-044-00-0001
Rekening nasabahPenggantian biaya komunikasi
USD 45USD 25
46
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Membukukan penihilan kewajiban komitmen dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
720-030-00-0201721-030-00-0201
Kewajiban komitmen sight L/CKontra kewajiban komitmen sight L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
d. Pada saat menerima dokumen impor dan menyelesaikan kewajiban impor kepada bank
koresponden (sight L/C) harus dilakukan pengakuan kewajiban impor kepada beneficiary
(bank koresponden) atas beban nasabah. Misalkan nilai impor sebesar USD 1.000.000, bank
akan mencatat transaksi tersebut dengan pembukuan:
Apabila setoran jaminan impor 100% atau lebih dari nilai L/C impor maka dicatat dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
227-080-30-0001200-030-30-0017
Setoran jaminan L/C imporKewajiban impor Sight L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
Apabila setoran jaminan impor kurang dari 100% dari nilai L/C impor (misalkan hanya USD 900.000) maka dicatat dengan jurnal pembukuan
DebitDebitKredit
227-080-30-0001xxx-xxx-xx-xxxx200-030-30-0017
Setoran jaminan L/C ImporRekening nasabahKewajiban Impor Sight L/C
USD 900.000USD 100.000USD 1.000.000
Apabila setoran jaminan impor tidak ada sama sekali maka dicatat dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
xxx-xxx-xx-xxxx200-030-30-0017
Rekening nasabahKewajiban Impor Sight L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
Pada saat yang sama membukukan biaya-biaya berkaitan dengan penyelesaian impor (jika ada)
dengan jurnal pembukuan :
DebitKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-020-30-0602403020-30-0603
Rekening nasabahPendapatan Komisi L/C Impor (Endosement)Pendapatan Komisi L/C Impor (Komisi Atas PIUD)
Sesuia dengan ketentuan yang berlaku di bank yang bersangkutan
47
Membukukan penihilan kewajiban komitmen dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
720-030-00-0201721-030-00-0201
Kewajiban komitmen Sight L/CKontra kewajiban Komitmen Sight L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
e. Pada saat melakukan pembayaran kepada bank di luar negeri melalui kantor pusat bank
(sebagai pngelola rekening nostro).Apabila tidak menunjuk bank lain sebagai
reimbursing bank (reimbursing bank adalah bank yang ditunjuk oleh opning bank untuk
melakukan pembayaran kepada eksportir atau banknya)maka dilakukan pengiriman
remittance kepada bank koresponden di luar negeri untuk membayarkan sejumlah nilai
impor kepada eksportir (beneficiary) dan dicatat dengan jurnal pembukuan sebagai
berikut:
Pembukuan di kantor cabang pelaksana L/C Impor dicatat dengan jurnal pembukuan
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
200-030-30-0017
403-044-00-0007
403-044-00-0001
227-220-00-0011
Kewajiban impor Sight L/C
Discrepan Free
Penggantian Biaya
Komunikasi
Perantara Trade Finance
USD 1.000.000
0
0
USD 1.000.000
Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan bagian Administrasi devisa-divisi internasional kantor
pusat bank yang dicatat dengan jurnal pembukuan
Debet
Kredit
227-220-00-0011
106-010-20-xxxx
Perantara Trade Finance
Rekening Nostro
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Sedangkan apabila menunuk bank lain sebagai reimbursing bank ,maka pembayaran tidak
dilakukan dengan mengirimkan remittance ,melainkan menunggu debet advice atau messege
type(MT 900)dari bank pembayar di luar negeri .Selanjutnya dilakukan jurnal pembukuan
sebagai berikut:
Pembukuan di kantor cabang pelaksana L/C Impor setelah menerima debit advice dari kantor
pusat bank yang bersangkutan dicatat dengan jurnal pembukuan :
48
Debet
Kredit
200-030-30-0017
227-220-00-0011
Kewajiban impor Sight
L/C
Perantara Trade Finance
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di divisi internasional kantor pusat bank dicatat dengan
jurnal pembukuan :
Debet
Kredit
227-220-200-0011
106-010-20-xxxx
Perantara Trade Finance
Rekening Nostro
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Prosedur Akuntansi Transaksi Impor Usance Letter Of Credit (LC)
Usance L/C adalah L/C yang pembayaran kepada beneficiary dilakukan pada waktu
tertentu atau pada suatu jangka waktu tertentu setelah tanggal pengapalan atau tanggal
penyerahan dokumen ekspor.Sedangkan pengertian Letter Of Credit (L/C) adalah jaminan yang
dikeluarkan /diterbitkan oleh bank atas permintaan importer (applicant)di mana bank berjanji
akan melaksanakan pembayaran atau apseptasi kepada eksportir (beneficiary) jika eksportir telah
memenuhi ketentuan –ketentuan dan syarat –syarat yang ditetapkan dalam L/C.Prosedur
pembukuan untuk transaksi impor usance L/C adalah sebagai berikut :
a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukuan L/C ,bank akan membuka L/C
dan melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen.Misalkan nilai L/C yang dibuka
sebesar USD 1.000.000,maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut:
Debet
Kredit
721-030-00-
0202
720-030-00-
0202
Kontra kewajiban komitmen usance
L/C
Kewajiban komitmen usance L/C
USD
1.000.000
USD
1.000.000
Pada saat yang sama ,jika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah
,maka apabila nasabah menyetor jaminan impor senilai L/C yang dibuka ditambah
dengan biaya yang akan timbul misalnya USD 1.300.000,akan dicatat dengan jurnal
pembukuan :
49
Debet
kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
227-080-30-0001
Rekening nasabah
Setoran jaminan L/C
impor
USD 1.300.000
USD 1.300.000
Sedangkan biaya –biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukuan
L/C impor ,misalnya provisi impor sebesar USD 100,biaya komunikasi USD 25 dan
biaya administrasi USD 20,akan dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0601
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Rekening nasabah
Pendapatan provisi impor
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 145
USD 100
USD 25
USD 20
b. Pada saat trjadi perubahan –perubahan berkaitan dengan pembukuan L/C
(amendment).Apabila perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C ,maka
hanya dilakukan pembukuan terhadap biaya –biaya komunikasi dan administrasi dan
dicatat dengan jurnal pembukuan .
Debet
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Rekening nasabah
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 45
USD 25
USD 20
Apabila perubahan L/C (amendment)berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C
impor (increase),maka dilakukan pembukan sebagai berikut:
Membukukan tambahan kewajiban komitmen, misalkan sebesar USD 500.000 dengan
jurnal :
Debet
Kredit
721-030-00-0202
720-030-00-0202
Kontra kewajiban komitmen usance
L/C
USD 500.000
USD 500.000
50
Kewajiban komitmen usance L/C
Membukukan tambahan setoran jaminan impor, misalkan sebesar USD 600.000
dibukukan dengan jurnal :
Debet
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
227-080-30-0001
Rekening nasabah
Setoran jaminan L/C impor
USD 600.000
USD 600.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya
provisi impor USD 50, biaya komunikasi USD 25, dan biaya administrasi USD 20 akan
dicatat dengan jurnal
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0601
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Rekening nasabah
Pendapatan provisi impor
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 95
USD 50
USD 25
USD 20
Sedangkan ,apabila perubahan L/C (amendment)berkaitan dengan pengurangan nilai
nominal L/C impor(decrease),misalkan dikurangi sebesar USD 200.000,maka dilakukan
pembukuan sebagai berikut:
Membukukan pengurangan kewajiban komitmen dengan jurnal pembukuan :
Debet
Kredit
720-030-00-0202
721-030-00-0202
Kewajiban komitmen usance L/C
Kontra kewajiban komitmenusance
L/C
USD 200.000
USD 200.000
Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada), misalkan jaminan impor
yang dikurangi sebesar USD 150.000, dibukukan dengan jurnal :
Debet
Kredit
227-080-30-0001
xxx-xxx-xx-xxxx
Setoran jaminan L/C impor
Rekening nasabah
USD 150.000
USD 150.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi. Misalnya
provisi impor sebesar USD 20, biaya komunikasi USD 25, dan biaya administrasi USD
20, akan dicatat dengan jurnal :
Debet
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0601
Rekening nasabah
Pendapatan provisi impor
USD 65
USD 20
51
Kredit
Kredit
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 25
USD 20
c. Pada saat terjadi pembatalan L/C impor ,maka dilakukan penilaian rekening
komitmen ,pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan
pmbukuan L/C kepada nasabah ,dengan jurnal pembukuan :
Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada) dengan jurnal :
Debet
Kredit
227-080-30-0001
xxx-xxx-xx-xxxx
Setoran jaminan L/C impor
Rekening nasabah
USD 1.300.000
USD 1.300.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembatalan pembukaan L/C impor dengan
jurnal :
Debet
Kredit
kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-044-00-0001
403-044-0004
Rekening nasabah
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 45
USD 25
USD 20
Membukukan penihilan kewajiban komitmen dengan jurnal :
Debet
kredit
720-030-00-0202
721-030-00-0202
Kewajiban komitmen usance L/C
Kontra kewajiban komitmen usance
L/C
USD 1.000.000
USD 1.000.000
d. Pada saat menerima dokumen impor dari bank koresponden di luar negeri dilakukan
apsptasi terhadap wesel impor dan dilakukan pembukuan trhadap wesel impor ,biaya –
biaya yang berkaitan dengan akseptasi dan penihilan rekening komitmen,dan dicatat
dengan jurnal pembukuan :
Mencatat tagihan dan kewajiban akseptasi impor Usance dan dicatat dengan jurnal :
Debet
kredit
145-010-30-0001
221-010-30-0001
Tagihan akseptasi L/C impor Usance
Kewajiban akseptasi L/C impor
Usance
USD 1.000.000
USD 1.000.000
52
Pada saat yang sama membukukan biaya-biaya berkaitan dengan akseptasi (jika
ada)dengan jurnal pembukuan :
Debet
Kredi
t
Kredi
t
kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0304
403-020-30-0602
403-020-30-0603
Rekening nasabah
Provisi aksptasi-dokumen impor
Pendapatan komisi L/C impor
(Endosemen)
Pendapatan komisi L/C impor
(komisi atas PIUD)
Sesuai dngan
ketentuan yang
berlaku di bank
yang
bersangkutan
Membukukan penihilan kewajiban komitmen dengan jurnal :
Debet
kredit
720-030-00-0202
721-030-00-0202
Kwajiban komitmen usance L/C
yang masih berjalan
Kontra kewajiban komitmen usance
L/C
USD 1.000.000
USD 1.000.000
e. Pada saat tagihan akseptasi L/C impor jatuh tempo ,bank mlakukan pembayaran kepada
bank di luar negeri melalui kantor pusat (sebagai pengelola rekning nostro).Apabila tidak
menunjuk bank lain sebagai reimbursing bank (reimbursing bank adalah bank yang
ditunjuk oleh opening bank untuk melakukan pembayaran kepada eksportir atau banknya
)maka dilakukan pengiriman dengan remittance kepada bank koresponden di luar negeri
untuk membayarkan sejumlah nilaiimpor kepada eksportir(beneficiary )dan dicatat
dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Penyelesaian tagihan impor oleh importer dilakukan di kantor cabang pelaksana
L/C impor dicatat dengan jurnal :
Debet
Debet
Kredit
227-080-03-0001
xxx-xxx-xx-xxxx
145-010-30-0001
Setoran jaminan L/C jika ada
Rekening nasabah
Tagihan akseptasi L/C impor
usance
USD 1.000.000
0
USD 1.000.000
Kantor cabang pelaksana L/C impor melakukan pembayaran ke bank koresponden
53
di luar negeri melalui kantor pusatnya dan dicatat dengan jurnal ;
Debet
Kredit
Kredit
221-010-30-0001
403-044-00-0001
227-220-00-0011
Kewajiban impor usance L/C
Enggantian biaya komunikasi
Perantara trade finance
USD 1.000.025
USD 25
USD 1.000.000
Penerusan pembayaran ke bank koresponden dan penyesuaian saldo nostro yang
dilakukan di bagian administrasi devisa-divisi internasional di kantor pusat bank
dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debet
Kredit
227-220-00-0011
106-010-20-xxxx
Perantara trade finance
Rekening nostro
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Sedangkan apabila menunjuk bank lain sebagai reimbursing bank ,maka pembayaran
tidak dilakukan dengan pengiriman remittance ,melainkan menunggu debet advice atau
Messege Type(MT 900) dari bank pembayar di luar negeri .Selanjutnya dilakukan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Pembukuan di kantor cabang pelaksana L/C impor setelah meneria debit advice dari
kantor pusat bank yang bersangkutan dicatat dengan jurnal :
Debet
Kredi
t
221-010-30-0001
227-220-00-0011
Kewajiban akseptasi L/C impor
usance
Prantara trade finance
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di bagian administrasi devisa-divisi
internasional kantor pusat bank dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debet
Kredi
t
227-220-00-0011
106-010-20-xxxx
Perantara trade finance
Rekening nostro
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Prosedur Akuntansi Transaksi Refinancing Impor
Refinancing impor adalah fasilitas pembiayaan impor yang diberikan kepada
importer dengan menggunakan dana dari bank lain (bank koresponden ).Prosedur
54
pembukuan transaksi refinancing impor hamper sama dengan pembukuan transaksi
impor lainnya,hanya terjadi penambahan transaksi atas kredit yang diterima importer
dari bank.Prosedur pembukuan untuk transaksi refinancing impor adalah sebagai berikut:
a) Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukuan L/C bank akan membuka
L/C misalnya nilainya sebesar USD 1.000.000 dan melakukan jurnal pembukuan
kewajiban komitmen :
Debet
Kredit
721-030-00-0202
720-030-00-0202
Kontra kewajiban komitmen
usance L/C
Kewajiban komitmen usance L/C
USD 1.000.000
USD 1.000.000
Pada saat yang sama ,jika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah
,maka apabila nasabah menyetor jaminan impor,misalnya sebesar USD 1.300.000 akan
dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debet
kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
227-080-30-0001
Rekening nasabah
Setoran jaminan L/C impor
USD 1.300.000
USD 1.300.000
Sedangkan biaya –biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukuan
L/C impor tersebut,misalkan provisi impor sebesar USD 1.00,biaya komunikasi USD 25
dan biaya administrasi USD 20,akan dicatat dengan pembukuan :
Debet
Kredit
Kredit
kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0601
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Rekening nasabah
Pendapatan provisi impor
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 145
USD100
USD25
USD 20
b) Pada saat terjadi perubahan –perubahan berkaitan dengan pembukuan
I/C(amendment L/C ).Apabila perubahan tersebut tidak berkaitan dengan jumlah
nominal L/C maka hanya dilakukan pembukuan terhadap biaya-biaya dan dicatat
dengan jurnal pembukuan :
55
DebetKreditkredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-044-00-0001403-044-00-0004
Rekening nasabahPenggantian biaya komunikasiPenggantian biaya administrasi
USD 45USD 25USD 20
Apabila perubahan L/C (amendment L/C )tersebut brkaitan dengan penambahan
nilai nominal L/C impor (increase),misalkan nilainya sebesar USD 500.000 dan
ditambahkan jaminan sebesar USD 600.000 maka dilakukan pembukuan sebagai
berikut:
Membukukan tambahan kewajiban komitmen dengan jurnal pembukuan
Debit
Kredit
721-030-00-0202
720-030-00-0202
Kontra kewajiban komitmen Usance L/C
Kewajiban Komitmen Usance L/C
USD 500.000
USD 500.000
Membukukan tambahan setoran jaminan impor dengan jurnal pembukuan
Debit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
227-080-30-0001
Rekening Nasabah
Setoran Jaminan L/C impor
USD 600.000
USD 600.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi dengan jurnal pembukuan
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0601
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Rekening Nasabah
Pendapatan provisi impor
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 95
USD 50
USD 25
USD 20
Sedangkan apabila perubahan L/C (amendment L/C) tersebut berkaitan dengan
pengurangan nilai nominal L/C impor (decrease), misalkan nilai L/C turun sebesar USD 500.000
dan jaminan impor ditarik USD 400.000, maka dilakukan pembukuan sebagai berikut:
Membukukan penguranagan kewajiban komitmen dengan jurnal pembukuan
Debit 720-030-00-0202 Kontra kewajiban komitmen Usance L/C USD 500.000
56
Kredit 721-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 500.000
Membukukan tambahan setoran jaminan impor dengan jurnal pembukuan
Debit
Kredit
227-080-30-0001
xxx-xxx-xx-xxxx
Setoran Jaminan L/C impor
Rekening nasabah
USD 400.000
USD 400.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi dengan jurnal pembukuan
Debit
Kredit
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
403-020-30-0601
403-044-00-0001
403-044-00-0004
Rekening Nasabah
Pendapatan provisi impor
Penggantian biaya komunikasi
Penggantian biaya administrasi
USD 95
USD 50
USD 25
USD 20
c. Pada saat terjadinya pembatalan pembukuan L/C impor, maka dilakukan penihilan
rekening komitmen, pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan
pembukuan L/C kepada nasabah, dengan jurnal pembukuan:
Membukukan pengembalian setoran jaminan impor jika ada dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
227-080-30-0001xxx-xxx-xx-xxxx
Setoran jaminan L/C imporRekening nasabah
USD 1.300.000USD 1.300.000
Membukuan biaya-biaya berkaitan dengan pembatalan pembukuan L/C impor dengan jurnal pembukuan
DebitKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-044-00-0001403-044-00-0004
Rekening nasabahPenggantian biaya komunikasiPenggantian biaya administrasi
USD 45USD 25USD 20
Membukukan penihilan kewajiban komitmen misalkan besarnya USD 1.000.000 dilakukan dengan jurnal pembukuan
DebitKredit
720-030-00-0201721-030-00-0201
Kewajiban komitmen Usance L/CKontra kewajiban komitmen Usance L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
d. Pada saat bank menerima konfirmasi refinancing dari funding bank, kantor cabang
pelaksana transaksi L/C impor membuku kredit refinancing dan pinjaman yang diterima
57
dari funding bank. Sedangkan pembukuan rekening kredit dana refinancing dilakukan
seperti halnya membuka rekening pinjaman padaumumnya. Biaya-biaya yang berkaitan
dengan pemberian kredit dipungut sesuai ketentuan yang berlaku. Misalkan debitur
diberikan kredit refinancing sebesar USD 1.000.000. Jurnal transaksi pembukuan
berkaitan dengan penerimaan kredit refinancing adalah sebagai berikut:
Membukukan rekening pinjaman refinancing dan pinjaman yang diterima dari funding bank denan jurnal pembukuan :
Debit
Kredit
127-010-34-0001
215-080-20-0001
Kredit modal kerja –refinancing
Pinjaman diterima-refinancing
USD 1.000.000USD 1.000.000
Membukuan biaya provisi (kredit dan biaya-biaya lain) dengan jurnal sbb.
DebitKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxxxxx-xxx-xx-xxxx403-044-00-0004
Kas kantor / Rekening NasabahBiaya-biaya lain (kalau ada)Penggantian biaya administrasi
Sesuai ketentuan yang berlaku
Pada saat yang sama dilakukan penihilan atau pengurangan kewajiban komitmen pembukuan L/C usance payable at sight basis sesuai denan realisasi L/C dengan jurnal sbb.
Debit
Kredit
720-030-00-0202
721-030-00-0202
Kewajiban komitmen Usance L/C yang masih berjalanKontra kewajiban komitmen Usance L/C
USD 1.000.000USD 1.000.000
e. Pada saat menerima dokumen impor dari bank koresponden di luar negeri kemudian
diteruskan kepada importer dan kepada importer dikenakan biaya-biaya berkaitan
dengan penyerahan dokumen impor yang dicatat dengan jurnal pembukuan:
DebitKreditKredit
xxx-xxx-xx-xxxx403-020-30-0602403-020-30-0603
Rekening nasabahPendapatan komisi L/C Impor (Endosemen)Pendapatan komisi L/C Impor (Komisi atas PIUD)
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bank bersangkutan
f. Atas pinjaman yang diterima berkaitan dengan refinancing impor tersebut, bank
harus melakukan pengakuan utang dan perhitungan bunga atas pinjaman diterima ,
yang dilakukan secara akrual dengan jurnal pembukuan.
58
Debet 500-058-20-0001 Beban bunga pinjaman diterima-
Refinancing Perhitungan bunga
sesuai dengan
saldonya
Kredit 227-047-20-0001 Beban bunga yang masih harus dibayar
Refinancing
g. pada saat refinancing impor jatuh tempo, nasabah harus menyelesaikan kewajiban
pokok beserta bunga, kemudian bank melakukan pembayaran kepada bank di luar
negeri (funding bank) melalui kantor pusat bank (sebagai pengelolarekening nostro).
Misalkan tagihan bunga sebesar USD 100.000. Transaksi ini dicatat dengan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Penyelesaian kewajiban oleh nasabah dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debet
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxx
027-010-34-0001
xxx-xxx-xx-xxxx
Kas kantor/ rekening nasabah
Kredit modal kerja-refinancing
Tagihan bunga(bunga dalam
penyelesaian)
USD 110,000
USD 100.000
USD 10.000
Kemudian bunga yang menjadi hak bank koresponden dan pokok pinjaman diterima refinancing
dijadikan satu dan dibayarkan ke bank koresponden di luar negeri yang dicatat dengan jurnal
pembukuan :
Debet
Kredit
227-047-20-0001
215-080-20-0001
Beban bunga masih harus dibayar
Refinancing
Pinjaman diterima- refinancing
USD 110.000
USD110.000
Debet
Kredit
215-080-20-0001
227-047-20-0001
Pinjaman diterima-refinancing
Perantara trade financing
USD 110.000
USD110.000
Penerusan pembayaran ke bank koresponden dan penyesuaian saldo nostro dilakukan di bagian
administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank dicatat dengan jurnal sbb.
Debet
Kredit
227-220-00-011
106-010-20-xxxx
Perantara trade finance
Rekenining nostro
USD 110.000
USD110.000
Pengiriman/Peneriman Transfer ke/dari Luar Negeri
59
Pengiriman/pemerimaan transfer ke luar negeri juga akan melibatkan penggunaan
rekening nostro di bank koresponden atau menggunakan rekening giro di bank lain di luar
negeri.Prosedur pembukuan transfer yang di kirim ke luar negeri atau transfer yang diterima dari
luar negeri adalahsebagai berikut:
a. Transfer Keluar( Outgoing transfer)
Pada saat kantor cabang bank menerima permohonan pengiriman uang ke luar negeri dari
nasabah, maka transfer akan dilakukan dengan sarana SWIFT(society of worldwide international
funds transfer) yaitu sarana komunikasi antar bank yang telah diterima oleh perbankan seluruh
dunia atau menggunakan Western union, pada saat teller menerima permohonan transfer dan
uang yang akan di transfer (misalnya sebesar USD 15.000) dari nasabah dikenakan provisi
sebesar 1% dan biaya transfer sebesar rp. 100.000 kemudian dilakukan jurnal pembukuan
sebagai berikut:
Debet
Kredit
Kredit
Kredit
xxx-xxx-xx-xxxx
157-070-00-0224
403-044-00-0005
403-044-00-0001
Kas kantor/rekening nasabah
Perantaea SWIFT keluar
Provisi transfer
Pendapatan biaya komunikasi
USD15150-IDR 100.000
USD 150.000
USD 150
IDR 100.000
Apabila penyetoran dilakukan dengan mata uang rupiah,(IDR) maka tidak dikenakan provisi
transfer akan tetapi diberlakukan kurs jual devisa umum(DU).
Pengiriman melalui SWIFT tersebut harus mendapar persetujuan/approval dari bagian
administrasi devisa-devsa internasional kantor pusat bank yang sekaligus bertindak sebagai
pengelola rekening nostro dan penghubung dengan bank koresponden di luar negeri. Dengan
persetujuan untuk meneruskan dana ke bank di luar negeri tersebut pada bank yang samauang
sudah dapat dicairkan di bank koresponden bank(bank tujuan transfer). Sedangkan pada saat
yang sama bagian administrasi devisa=devisa internasional melakukan penyesuaian pembukuan
rekening nostrodengan jurnal sebagai berikut :
Debet
Kredit
157-070-00-0024
106-010-20-00xx
Perantara SWIFT keluar
Rekening nostro
USD 15.000
USD 15.000
60
Apabila bagian administrasi devisa-devisa internasional kantor pusat bank ternyata
menolak mengirim transfer dengan alasan tertentu (misalnya tidak ada bank koresponden di
negaraaa tujuan) maka dana dikembalikan kepada pengirim dan teller melakukan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Debet
Debet
Debet
Kredit
157-070-00-0224
403-044-00-0005
403-044-00-0001
xxx-xxx-xx-xxxx
Perantaea SWIFT keluar
Provisi transfer
Pendapatan biaya komunikasi
Kas kantor/rekening nasabah
USD 150.000
USD 150
IDR 100.000
USD15150-IDR 100.000
b. Transfer Masuk(Incoming transfer)
Bank-bank koresponden di luar negeri, apabila mengirim uang ke bank-bank di dalam
negeri juga menggunakan sarana SWIFT atau western Union. Miasal nya citiBank Amerika
mengirim dana sebesar USD 20.000 sdr.Sudirman di klaten, maka citiBamk Amerika
menggunakan Bank BRI untuk menyampaikan kepada penerima. Penerima transfer dari luar
negeri ertama kali akan diterima oleh bagian devisa-devisa internasional kantor pusat bank.
Apabila transfer telah mendapat persetujuan maka akan diteruskan kekantor cabang cabang bank
pembayar, Pada saat yang sama bagian administrasi devisa-devisa internasional melakukan
penyesuaian pembukuan rekening nostro dengan jurnal sebaiagi berikut:
Debet
Kredit
106-010-20-00xx
227-220-00-0020
Rekening nostro
Perantara SWIFT masuk
USD20.000
USD20.000
Sedangkan kantor cabang bank BRI klaten akan membayarkan kepada penerima dengan
pembukuan sebagai berikut:
Dedet
Kerdit
227-220-00-0020
403-044-00-0005
Perantara SWIFT
Provisi Transfer
USD 20.000
61
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Kas kantor/rekening nasabah USD20.000
Jika transfer dicairkan oleh nasabah atau di setorkan di rekening simpanan nya dalam mata uang
rupiah maka nasabah dikenakan kurs beli.
Pembentukan PPAP
Penempatan giro pada bank lain mengandung resiko tidak dapat ditarik sesuai dengan
ketentuan bank Indonesia pada SK BI No.31/148/KEP/DIR Tanggal !2 november 1998
penempatan giro pada bank lain harus dibentuk PPAP-nya (penyisihan penghapusan aktiva
produktif) minimal sebesar sebagai berikut:
Cadangan umum sebesar 1%Aktiva produktif lancarxresiko bank(%)
Cadangan khusus sebesar:
5%x aktiva produktif dalam perhatian khusus (DPK) x resiko bank
15% x(aktiva produktif lancar- nilai agunan) x risiko bank
50% x (aktiva produktif diragukanr- nilai agunan) x risiko bank
100% x (aktiva produktif macetr- nilai agunan) x risiko bank
Tata cara perhitungan PPAP dan prosedur pembukuannya akan di bahas sebagai berikut:
Dengan selesainya pembukuan yang berkaitan dengan rekening giro pada banklain, maka selesai
sudah lah kegiatan yang menyangkut giro pada bank lain. Saldo giro pada bank lain ini lah yang
akan tampak pada laporan neraca pada pos giro pada bank lain. Sedangkan saldo PPAP akan
disajikan sebagai pos pengurang dari saldo Giro pada bank lain tersebur.
62
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai
kegiatan umum perusahaan. Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik
dalam rupiah maupun dalam valuta asing di bank lain. Giro pada Bank Indonesia tidak
termasuk dalam rekening ini. Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro Bank
baik dalam Rupiah maupun valuta asing di Bank Indonesia.
B. SaranBerdasarkan pembahasan, tim penyusun memberikan saran bahwa dalam praktek
nyata harus mengikuti tata aturan yang sudah berlaku sesuai ketentuan perundang-
undangan yang telah disepakati
63