29
MAKALAH HASIL PENELITIAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Judul : Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya Nama/NIM : Budi Maryanto / 06053132010 Dosen Pembimbing : 1. Dr. Riyanto, S.Pd., M.Si. 2. Meilinda, S. Pd., M. Pd ABSTRAK Telah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya pada bulan Nopember-Desember 2010. Pengambilan data dilakukan di SMA N 1 Indralaya dengan satu kelas eksperimen dan satu kelas pembanding. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata pretest dan postes kelas eksperimen adalah 37,54 dan 83,83 dan kelas pembanding 34,85 dan 72,42 serta peningkatan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen adalah 46,29 dan kelas pembanding 37,57. Dari hasil uji normalitas Gain dadapat tingkat penguasaan konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi (0,74) dibandingkan kelas pembanding (0,58). Tingkat signifikasi perbedaan penguasaan konsep antar kelompok penelitian adalah 0,005, ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media animasi secara signifikan dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa dibanding pembelajaran dengan media gambar. Kata Kunci : Media animasi, penguasaan konsep.

MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

MAKALAH HASIL PENELITIANMAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SRIWIJAYA

Judul : Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep Sistem

Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya

Nama/NIM : Budi Maryanto / 06053132010

Dosen Pembimbing : 1. Dr. Riyanto, S.Pd., M.Si.

2. Meilinda, S. Pd., M. Pd

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep

Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA N 1 Indralaya pada bulan Nopember-Desember 2010. Pengambilan data dilakukan di SMA N 1 Indralaya dengan satu kelas eksperimen dan satu kelas pembanding. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh nilai rata-rata pretest dan postes kelas eksperimen adalah 37,54 dan 83,83 dan kelas pembanding 34,85 dan 72,42 serta peningkatan rata-rata hasil belajar kelas eksperimen adalah 46,29 dan kelas pembanding 37,57. Dari hasil uji normalitas Gain dadapat tingkat penguasaan konsep siswa kelas eksperimen lebih tinggi (0,74) dibandingkan kelas pembanding (0,58). Tingkat signifikasi perbedaan penguasaan konsep antar kelompok penelitian adalah 0,005, ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media animasi secara signifikan dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa dibanding pembelajaran dengan media gambar.Kata Kunci : Media animasi, penguasaan konsep.

PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi modern tentang komputer merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi pembaharuan dalam dunia pendidikan. Pada bidang pendidikan, pemerintah dan

masyarakat umum telah memberikan perhatian yang mendalam tentang kemajuan teknologi

modern ini. Teknologi dapat membantu mencapai sasaran dan tujuan pendidikan sehingga proses

belajar mengajar akan lebih berkesan dan bermakna (Asra, 2009). Teknologi informasi turut

berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi

informasi meliputi perkembangan infrastruktur teknologi informasi, seperti hardware, software,

Page 2: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006 dalam Noviari,

2009).

Kemajuan media komputer memberikan beberapa kelebihan untuk kegiatan produksi

audio visual. Pada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena

kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran. Ditambah dengan

teknologi jaringan dan internet, komputer seakan menjadi primadona dalam kegiatan

pembelajaran (Putranti, 2007). Media pembelajaran memberikan penekanan pada posisi media

sebagai wahana penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk

belajar. Dengan kata lain, pada saat kegiatan belajar berlangsung bahan belajar (learning

matterial) yang diterima siswa diperoleh melalui media (Asra, 2009)

Media pengajaran yang sedang berkembang untuk saat ini yaitu multimedia. Penggunaan

multimedia merupakan kombinasi dari grafik, teks, suara, video, dan animasi. Objek yang tidak

dapat dilihat langsung, dapat digantikan dengan penggunaan multimedia yang berupa penayangan

teks, grafik, suara, video, dan animasi. Multimedia mengandung unsur komputer. Multimedia

memberikan kesempatan untuk belajar tidak hanya dari satu sumber belajar seperti guru, tetapi

memberikan kesempatan kepada subjek mengembangkan kognitif dengan lebih baik, kreatif dan

inovatif. Hal ini salah satunya karena informasi disajikan dalam dua atau lebih bentuk seperti

dalam bentuk gambar dan kata-kata (Saguni, 2006). Media pembelajaran dapat digunakan untuk

meningkatkan pengalaman belajar ke arah yang lebih konkret. Pembelajaran dengan

menggunakan multimedia tidak hanya menggunakan kata-kata atau simbol-simbol verbal tetapi

melibatkan teks, grafik, suara, video, dan animasi sehingga dapat kita harapkan hasil

pengalaman belajar yang diperoleh lebih berarti bagi siswa. Multimedia sebagai media

pengajaran dapat mempermudah guru dalam penyampaian materi. Multimedia sebagai inovasi

pembelajaran dengan teknologi komputer dapat membuat materi yang disampaikan lebih

menarik, sehingga siswa mudah memahami pelajaran yang disampaikan (Wiryokusumo, 2002).

Media animasi yang merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga

menghasilkan gerakan dan dilengkapi dengan audio sehingga berkesan hidup serta menyimpan

pesan-pesan pembelajaran. Kehadiran media animasi dalam pembelajaran Biologi sangat

mendukung proses penyampaian berbagai informasi dari guru ke siswa. Proses-proses biologi

2

Page 3: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

yang kompleks dapat dengan mudah dijelaskan kepada siswa, seperti proses fotosintesis, respirasi

aerob, dan berbagai proses dalam sistem organ manusia. Pentingnya animasi sebagai media

pembelajaran adalah memiliki kemampuan untuk memaparkan sesuatu yang rumit atau kompleks

serta sulit dijelaskan hanya dengan gambar atau kata-kata saja. Media animasi pembelajaran

dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat terlihat oleh mata.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Radita (2010) didapatkan bahwa perencanaan

penggunaan media pembelajaran dalam silabus dan RPP belum sesuai dengan realisasinya.

Media pembelajaran yang sering digunakan terdiri dari 2-3 jenis media antara lain media visual

yaitu charta, media benda yaitu model, dan media cetak yaitu LKS. Hanya beberapa guru yang

mencantumkan penggunaan media komputer dalam RPP dan silabus. Kendala dalam

merealisasikan penggunaan media komputer adalah kurangnya kreativitas guru. Padahal menurut

penelitian Puryaningsih dalam India (2010) menunjukkan penggunaan media animasi dalam

pembelajaran biologi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar siswa.

SMA Negeri 1 Indralaya adalah salah satu SMA yang terdapat di Ogan Ilir. SMA ini

memiliki ruang multimedia yang didalamnya terdapat komputer dan LCD yang bisa menunjang

proses pembelajaran. Berdasarkan pengamatan peneliti, ruang multimedia ini hanya digunakan

oleh guru mata pelajaran komputer, sedangkan guru mata pelajaran lain jarang sekali

menggunakan ruang multimedia ini.

Berdasarkan uraian diatas, maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian tentang

penggunaan media animasi dalam pembelajaran biologi di kelas XI SMA Negeri I Indralaya.

Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul penelitian ”Pengaruh

Media Animasi terhadap Penguasaan Konsep Sistem Sirkulasi pada Siswa Kelas XI IPA SMA

Negeri I Indralaya”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh media

animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Indralaya. Dalam penelitian ini dibatasi pada penggunaan animasi dengan menggunakan software Microsoft Power Point pada proses penyampaian pembelajaran terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada siswa kelas

XI IPA SMA Negeri I Indralaya. Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari

3

EDI KURNAWAN, 05/13/11,
DP????
Page 4: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep

sistem sirkulasi pada siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi tentang pengaruh media

animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

Indralaya. Bagi guru, dapat memberikan masukan cara atau metode yang cocok dalam

menyajikan materi agar mampu merangsang siswa untuk belajar. Serta dapat mengetahui sukses

tidaknya penerapan pengajaran dengan menggunakan multimedia khususnya animasi terhadap

penguasaan konsep siswa dalam mempelajari biologi. Bagi sekolah, agar lebih memperhatikan

pengadaan media pendidikan bagi menunjang lancarnya pelaksanaan proses belajar mengajar.

Hipotesis Penelitian

Ho : Tidak terdapat pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada

siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

Ha : Terdapat pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep sistem sirkulasi pada

siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilakukan di SMA Negeri 1 Indralaya pada bulan Nopember –

Desember 2010.

Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

Variabel bebasnya adalah media animasi, dan variabel terikatnya adalah penguasaan konsep.

Definisi Operasional Variabel

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel terikat dan variabel

bebas. Variabel bebasnya adalah media. Media yang digunakan adalah animasi yang merupakan

suatu media pembelajaran yang menggunakan berbagai kombinasi antara teks, grafik, gambar,

4

Page 5: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

dan suara yang memudahkan proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan penguasaan

konsep sistem sirkulasi siswa. Penguasaan konsep siswa dinilai dalam bentuk skor atau angka

yang dicapai siswa setelah diberikan tes pada konsep tertentu, yang disusun untuk penelitian ini.

Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Indralaya

tahun ajaran 2010/2011.

Sampel Penelitian

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah dua kelas dari kelas XI IPA SMA

Negeri I Indralaya tahun ajaran 2010/2011 yaitu satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

kelas lagi sebagai kelas kontrol yang kemudian dilakukan rotasi pada pertemuan selanjutnya.

Metode Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metode eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan

desain penelitian sebagai berikut:Tabel 1. Desain penelitian kelas eksperimen dan kelas pembanding

KELOMPOK PRETEST VARIABEL TERIKAT

POSTEST

Eksperimen Y1 X Y2

Pembanding Y1 - Y2

Keterangan:

Y1 : Tes awal atau pretest

X : Pemberian perlakuan

Y2 : Tes akhir atau posttest

Prosedur Kerja

Persiapan

5

Page 6: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas eksperimen dan

pembanding

2. Menentukan kelas eksperimen dan kelas pembanding sebagai sampel penelitian.

PelaksanaanTabel 2. Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dan Kelas Pembanding

Kelas Eksperimen Kelas Pembanding

1. Pendahuluan (15 menit) 1. Pendahuluan (15 menit)

a.       Guru memberikan tes awal (10 menit) a.       Guru memberikan tes awal (10 menit)

b.      Guru memerikan apersepsi (3 menit) b.      Guru memberikan apersepsi (3 menit)

c.       Guru menyampaikan indkator (2 menit) c.       Guru Menyampaikan indikator (2 menit)

2. Kegiatan inti (60 menit) 2. Kegiatan Inti (60 menit)

a.       Melaksanakan pembelajaran dengan

metode ceramah dan tanya jawab dengan

menggunakan alat bantu laptop dan LCD

yang menampilkan slide dan animasi (45

menit)

a. Melaksanakan pembelajaran dengan

metode ceramah dan tanya jawab dengan

menggunakan alat bantu laptop dan LCD

yang menampilkan slide dan gambar (45

menit)

b. Guru mereview sedikit materi yang telah

diajarkan (10 menit)

b. Guru mereview sedikit materi yang telah

diajarkan (10 menit)

c.       Guru membimbing siswa membuat

kesimpulan (5 menit)

c. Guru membimbing siswa untuk membuat

kesimpulan (5 menit)

3. Penutup (15 menit) 3. Penutup (15 menit)

a.       Memberikan tes akhir (10 menit) a.       Memberikan tes akhir (10 menit)

b.      Memberitahukan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya (5

menit).

b.      Memberitahukan materi yang akan

dipelajari pada pertemuan berikutnya (5

menit).

Penyelesaian Penelitian

a. Melakukan analisis data dan pembahasan

b. Merumuskan kesimpulan dari hasil analisis

6

Page 7: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Teknik Pengumpulan Data

Tes

Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

oleh individu dan kelompok (Riduwan, 2003).

Kuesioner (Angket)

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia

memberikan respon (responden) sesuai permintaan pengguna (Riduwan, 2003). Angket

digunakan pada penelitian ini untuk mengukur minat siswa terhadap animasi yang telah

disampaikan oleh peneliti. Validitas isi angket diuji dengan bertanya kepada ahli (dosen).

Pelaksanaan pengambilan data (pengisian angket) dilakukan setelah penggunaan media

pembelajaran. Skala pengukuruan angket dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Angket

ini terdiri dari pertanyaan positif seperti terlihat pada Tabel 2:

Tabel 2. Skor pernyataan Tanggapan

Pernyataan SS S TS STSSkor 4 3 2 1

(Sudjana, 1999)

Teknik Analisa Data

Analisa data tes

Sebelum digunakan dalam penelitian, soal yang akan digunakan sebagai alat uji dianalisis

terlebih dahulu. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan realibilitas soal tersebut

dengan menggunakan sofware AnatesV4.

Uji Validitas

Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

(instrumen) dalam mengukur suatu data.

7

Page 8: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Untuk mengetahui validitas suatu instrumen dilakukan dengan teknik korelasi product

momen (r), dengan sofware AnatesV4.

Keputusan uji:

Bila rhitung > rteori, maka instrumen dinyatakan valid (diterima)

Bila rhitung < rteori, maka instrumen dinyatakan tidak valid (ditolak)

Reliabilitas

Reliabelitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan alat

pengukuran yang sama.

Pengujian reliabelitas soal menggunakan sofware AnatesV.

Sedangkan untuk membuktikan perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas pembanding

digunakan perhitungan statistik yaitu uji mann-whitney (mann-whitney test). Untuk mengetahui,

apakah hipotesis ditolak atau diterima, maka dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan

uji mann-whitney. Sebelum dilakukan uji mann-whitney, terlebih dahulu dilakukan uji narmalitas

dan uji homogenitas. Uji normalitas untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal dan uji

homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya kecenderungan sebaran data

untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Uji normalitas

Pada penelitian ini, uji Normalitas dilakukan dengan menggunakan program pengolah

data SPSS (Statistical Product and Service Solution) melalui uji Normalitas one sample

Kolomogorof-Sminov (K-S). Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikasi) atau nilai

probabilitas <0,05 maka dikatakan data tidak terdistribusi normal, sedangkan jika nila sig.

(signifikasi) >0,05 maka dikatakan data terdistribudi normal.

Uji Homogenitas

Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga

generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Pada penelitian ini, uji Homogenitas dilakukan

8

Page 9: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

dengan menggunakan program pengolah data SPSS melalui uji Levene (Levene Test). Kriteria

pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikasi) atau nilai probabilitas <0,05 maka data berasal

dari populasi-populasi yang variannya tidak sama, sedangkan jika nila sig. (signifikasi) atau

nilai probabilitas >0,05 maka dikatakan data berasal dari populasi-populasi yang mempunya

varian yang sama.

Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dilakukan dengan menggunakan program pengolah data SPSS melalui uji

mann-whitney (mann-whitney test). Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig. (signifikasi) atau

nilai probabilitas >0,05 maka berarti tidak ada pengaruh media animasi terhadap penguasaan

konsep biologi, sedangkan jika nila sig. (signifikasi) atau nilai probabilitas <0,05 maka ada

pengaruh media animasi terhadap penguasaan konsep biologi.

Kategorisasi terhadap nilai indeks gain yang diperoleh siswa dilakukan untuk mengetahui

tingkat penguasaan konsep siswa yang telah dilakukan pembelajaran dengan penghitungan

sebagai berikut:

n

Tabel 4. Kategorisasi Indeks Gain

Nilai Indeks Gain Kategori> 0,7 Tinggi

0,3 – 0,7 Sedang< 0,3 Rendah

Analisis Data Angket

Uji hasil angket dapat dianalisis dengan menggunakan skala likert yaitu menganalisis

jawaban pada angket yang telah diisi, menghitung skor jawaban, mencari letak dari jumlah skor

9

Page 10: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

yang diperoleh dengan melihat pada rentang, kemudian menarik kesimpulan dengan

menjumlahkan persentase pada pernyataan.

1. Skor antara 0-50 berarti sangat tidak setuju

2. Skor antara 51-100 berarti tidak setuju

3. Skor antara 101-150 berarti setuju

4. Skor antara 151-200 berarti sangat setuju

Persentase dari skor yang diperoleh, dianalisis dengan rumus:

(Riduwan, 2003)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penguasaan Konsep

Data tes adalah hasil analisa data pretest dan posttest pada KD 3.2 (Menjelaskan

keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan penyakit yang terjadi pada sistem

peredaran darah). Pada kelas eksperimen digunakan media animasi dan kelas pembanding

digunakan media gambar. Setelah didapat nilai pretest dan posttest dari kedua kelas penelitian

dapat dilakukan uji Normalitas Gain untuk mengetahui tingkat penguasaan konsep siswa terhadap

sistem sirkulasi. Hasil analisis data dapat dilihat pada Tabel 5 dan Gambar 1.

Tabel 5. Hasil analisis nilai rata-rata pretes dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding

No Kelas Rata-rata GainPretest Posttest

1 Eksperimen 37,5387 83,8304 46,29172 Pembanding 34,8482 72,4182 37,5700

10

Page 11: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Diagram Hasil Analisis Data

37,5387

83,8304

46,291734,8482

72,4182

37,5700

0102030405060708090

Pretest Posttest Gain

Frek

uens

i

Kelas EksperimenKelas Pembanding

Gambar 1. Rata-rata nilai pretes, posttes, gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

Berdasarkan Tabel 5 dan Gambar 1 dapat diketahui rata-rata hasil analisis data pretest dan

posttest kedua kelas penelitian. Nilai rata-rata pretest kedua kelas penelitian terdistribusi normal

dan homogen. Artinya, kemampuan awal dari kedua kelas adalah sama. Pada nilai posttest

terdapat perbedaan yang cukup besar yaitu pada kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas

pembanding, yaitu 11,4122. Hal ini karena kelas eksperimen dikenai perlakuan, yaitu

penggunaan media animasi dalam poses pembelajarannya. Dari nilai pretest dan posttest ini,

maka akan dilanjutkan uji Normalitas Gain untuk melihat tingkat penguasaan konsep siswa

terhadap materi yang telah diberikan. Hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6 dan Gambar 2.

Tabel 6. Hasil analisis data dengan uji Normalitas Gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

No Kelas N Gain Kategori1 Eksperimen 0,7411 Tinggi2 Pembanding 0,5767 Sedang

11

Page 12: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Diagram Hasil Analisis Data

0,7411

0,5767

00,10,20,30,40,50,60,70,8

N Gain

Frek

uens

i

Kelas Eksperimen

Kelas Pembanding

Gambar 2. N Gain kelas eksperimen dan kelas pembanding

Setelah dilakukan uji Normalitas Gain, dapat diketahui bahwa kelas eksperimen yang

dilakukan pembelajaran dengan media animasi, tingkat penguasaan konsep siswa >0,7, maka

penguasaan konsep siswa kelas eksperiman termasuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pada

kelas pembanding yang dilakukan pembelajaran dengan media gambar, tingkat penguasaan

konsep siswa berada pada rentang 0,3 – 0,7, maka penguasaan konsep siswa kelas pembanding

termasuk dalam kategori sedang. Bisa dikatakan bahwa penguasaan konsep siswa yang diajar

dengan menggunakan media animasi lebih tnggi dibanding penguasaan konsep siswa yang diajar

dengan media gambar. Setelah penghitungan rerata nilai posttest, maka rerata tersebut diuji

dengan menggunakan Mann-Whytney U test. Sebelum dilakukan uji Mann-Whytney U terlebih

dahulu dilakukan uji normalitas dan homogenitas. Setelah dilakukan uji normalitas dengan uji

Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan uji Levene, didapatlah hasil pada Tabel 7

dibawah ini:

Tabel 7. Hasil Analisa data pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas pembanding

No 

Kelas 

JumlahData (n)

Uji Normalitas Uji HomogenitasPretest Posttest Pretest Posttest

1 Eksperimen 24 0,2715 0,1940 0,5680 0,21432 Pembanding 28 0,2370 0,2065

Berdasarkan Tabel 7 dapat dilihat bahwa nilai pretest dan posttest terdistribusi normal. Ini

ditunjukkan oleh nilai signifikasi > α . Nilai signifikasi rata-rata pretest kelas eksperimen dan

kelas pembanding >0,05. Nilai signifikasi rata-rata posttest kelas eksperimen dan kelas

12

Page 13: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

pembanding >0,05. Jadi, semua data terdistribusi normal dan bisa dilanjutkan dengan uji

homogenitas data. Setelah dilakukan uji homogenitas data terhadap dua kelompok penelitian,

nilai homogenitas rata-rata pretest adalah > 0,05 dan homogenitas rata-rata posttest adalah > 0,05.

Dengan demikian nilai pretest dan posttest terdistribusi normal dan homogen sehingga memenuhi

syarat untuk dilakukan uji hipotesis.

Untuk melihat tingkat signifikasi perbedaan penguasaan konsep antar kelompok

penelitian dilakukan Uji statistik non-parametrik dengan Mann-Whytney U. Setelah dilakukan uji

Mann-Whytney diperoleh signifikasi 0,005. Hasil uji Mann-Whytney ini menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan media animasi secara signifikan dapat meningkatkan

penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa dibanding pembelajaran dengan media gambar.

Lebih unggulnya penguasaan konsep siswa kelompok eksperimen disebabkan karena

dalam proses pembelajaran menggunakan media animasi, proses-proses biologis yang kompleks

dapat dengan mudah dijelaskan pada siswa. Animasi memiliki kemampuan untuk menyampaikan

sesuatu yang rumit atau kompleks dan sulit dijelaskan dengan gambar atau kata-kata saja. Media

animasi dapat digunakan untuk menjelaskan materi yang secara nyata tidak dapat dilihat oleh

mata sehingga membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan konkret.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sahin (2006), animasi memberikan kesempatan siswa

untuk mengamati dunia nyata dan berinteraksi dengannya, memberikan pengalaman, dan

membantu memecahkan masalah. Dengan animasi dapat meniru/replika opjek sebenarnya

sehingga siswa tidak hanya dimotivasi oleh animasi, tetapi belajar dengan berinteraksi dengan

raplika itu seolah siswa melihat opjek aslinya. Menurut Grabe dan Grabe (1996) dalam Sahin

(2006), dengan animasi akan lebih sederhana shingga memungkinkan pelajar fokus pada

informasi paenting dan membuat pelajar lebih mudah mengingatnya. Kennepohl (2001) dalam

Sahin (2006) mengatakan animasi dapat menjelaskan pada situasi laboratorium dan menjadikan

lebih unggul dalam waktu sehingga proporsi laboratorium dapat dikurangi, dan eksperimen yang

berbahaya dapat dilakukan dengan animasi sehingga akan lebih efektif.

McClean at all (2005) mengatakan bahwa dengan animasi dapat membantu pemahaman

konsep yang kompleks karena dapat membantu mengkonversi konsep yang abstrak ke objek

visual tertentu yang dapat dimanipulasi. Grafis adalah visualisai untuk menambah informasi yang

13

Page 14: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

disajikan dalam teks sehingga menjadikan siswa fokus pada pelajaran. Menurut O’Day (2006),

animasi yang paling efektif adalah ketika animasi dipadukan dengan suara (audio) dan diikuti

oleh narasi secara serempak untuk membatu proses pembalajaran. Animasi dan grafis dengan

narasi lisan atau tulisan lebih efektif daripada tanpa narasi. Animasi menyediakan cara urutan

menyampaikan peristiwa biologi yang komplek untuk lebih mudah dipahami. Hal yang membuat

animasi lebih efektif adalah katika animasi memiliki atribut-atribut pedagogis yang lengkap

misalnya animasi yang bernarasi lebih efektif dibanding animasi yang tidak bernarasi, animasi

verbal lebih bermanfaat dibanding animasi bernarasi visual, kata-kata dan gambar

dikombinasikan.

Animasi merupakan kumpulan gambar yang diolah sedemikian rupa sehingga

menimbulkan kesan bahwa gambar-gambar yang ditampilkan bergerak. Animasi sesuai untuk

menciptakan realita dari sesuatu yang tidak dapat ditangkap oleh realita dalam citra visual.

Dengan karakteristik yang demikian, animasi dapat menjadi media pembelajaran yang baik

karena dapat memperlihatkan aspek-aspek yang dinamik sehingga lebih informatif, lebih jelas

menampilkan materi subjek sehingga siswa mampu membuat interpretasi yang benar.

Animasi tidak memerlukan pemakaian simbol tambahan (tanda panah, garis putus-putus, dan

lain-lain) seperti yang sering digunakan pada ilustrasi statis. Dengan demikian, siswa yang

belajar dengan memanfaatkan animasi tidak perlu melakukan proses dekoding untuk

menginterpretasikan simbol agar dapat memahami materi. Selain itu tampilan keduanya yang

memikat dapat menarik perhatian siswa karena pada dasarnya manusia lebih menyukai sesuatu

yang dinamis daripada. Animasi dapat membantu sisa yang memiliki pengetahuan awal yang

rendah untuk memahami materi yang disampaikan. Animasi menyediakan sejumlah peranan

pengajaran yaitu menarik dan mengarahkan perhatian, menggambarkan domain pengetahuan

mengenai perpindahan, dan menjelaskan fenomena pengetahuan komplek (Puspita ,2008)

Menurut pendapat Soendari (2010), dengan menggunakan media animasi komputer, siswa terbantu dalam memahami materi. Penyajian gambar yang menarik dan bergerak menjadi daya tarik tersendiri bagi anak untuk memperhatikan materi yang disajikan dalam animasi tersebut.

14

Page 15: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Fasilitas yang dihadirkan oleh tampilan gambar animasi menambah kesan pada anak sehingga dapat mendorong minat dan motivasi anak yang cenderung memiliki hambatan dalam memfokuskan perhatian untuk pembelajaran -pembelajaran yang bersifat akademis seperti halnya mata pelajaran sains. Ketertarikan anak terhadap gambar animasi didukung oleh tampilan fasilitas animasi tersebut diataranya warna yang menarik, pemilihan background, dan pemilihan karakter. Selain gambar yang menarik, animasi juga menampilkan penjabaran kata-kata sederhana untuk memahami gambar. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada Gambar 3.

a

b

c

d

Gambar 3. a. Animasi komponen darah; b. gambar komponen darah; c. animasi kelainan/penyakit pada

sistem peredaran darah (sklerosis); d. gambar kelainan/penyakit pada sistem peredaran darah (sklerosis).

15

Page 16: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Hal ini didukung oleh data hasil angket/kuisioner yang telah diberikan pada siswa setelah

proses pembelajaran dengan media animasi. Dari hasil angket dapat diketahui bahwa 57,69%

siswa sangat berminat terhadap animasi yang telah diberikan, 42,31% menyatakan berminat, 0%

menyatakan kurang berminat, 0% menyatakan tidak berminat terhadap animasi yang telah

diberikan dalam proses pembelajaran. Dari data ini dapat dikatakan bahwa siswa tertarik terhadap

animasi yang telah diberikan saat proses pembelajaran. Dengan ketertarikan ini, maka siswa akan

termotivasi dan mudah menerima pelajaran yang diberikan serta menguasai konsep-konsep

materi yang telah diberikan.

Berikut adalah tabel ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dan kelas pembanding.Tabel 7. Ketuntasan Belajar Siswa

No Variabel Kelas Eksperimen Kelas PembandingPertemuan Pertemuan

    1 2 3 4 1 2 3 41 Kriteria Ketuntasan Minimal 65 65 65 65 65 65 65 652 Jumlah Siswa 28 24 28 28 24 28 24 283 Jumlah siswa tuntas belajar 26 20 26 28 19 18 13 244 % siswa tuntas belajar 92,8% 83,3% 92,8% 100% 79,2% 64,3% 54,2% 85,7%5 Rata-rata % siswa tuntas

belajar 92,23% 70,85%

Kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran biologi pada SMA N 1 Indralaya

kelas XI adalah 65. Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa rata-rata ketuntasan belajar siswa setalah

dilakukan pembelajaran pada kelas eksperimen adalah 92,23 %, jauh lebih tinggi dibanding

dengan rata-rata ketuntasan belajar siswa kelas pembanding yaitu 70,85 %. Hal ini menunjukkan

bahwa panggunaan media animasi dapat meningkatkan penguasaan konsep siswa pada mata

pelajaran biologi pokok bahasan sistem sirkulasi. Dengan menggunakan media animasi,

penguasaan konsep siswa menjadi lebih merata. Hal ini didukung oleh data angket yang telah

diberikan pada siswa setelah proses pembelajaran yang menunjukkan bahwa siswa tertarik

terhadap animasi yang telah diberikan. Sehingga penguasaan konsep siswa tinggi dan persentase

ketuntasan belajar siswa tinggi dan merata.

Penguasaan konsep siswa diukur dari tes evaluasi hasil belajar. Soal yang ada dianalisis

jenjang kognitifnya berdasarkan taksonomi Bloom revisi. Pembuatan soal tidak lepas dari tingkat

16

Page 17: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

tujuan pembelajaran yang telah didesain sebelumnya. Setelah dilakukan uji validitas soal, maka

didapatkan formulasi perbandingan soal untuk setiap jenjang yaitu soal yang menguji tingkat

pengetahuan siswa 31,1% (C1), soal yang menguji tingkat pemahaman siswa 37,8% (C2), soal

yang menguji kemampuan dalam penerapan pengetahuan 6,7% (C3), soal yang menguji tingkat

kemapuan analisis siswa 15,6% (C4), soal yang menguji tingkat kemapuan evaluasi siswa 4,4%

(C5), soal yang menguji tingkat kemapuan membuat atau kreasi siswa 4,4% (C6). Analisis

terhadap setiap indikator jenjang kognitif juga dilakukan untuk melihat sebaran penguasaan

konsep siswa pada setiap jenjang kemampuan berpikir. Informasi mengenai hal tersebut disajikan

pada Tabel 8.Tabel 8. Rata-rata persentase Setiap Jenjang Kognitif Dapat Dijawab Oleh Siswa

NoJenjang

Koqnitif

Jumlah

Soal

Persentase Siswa Menjawab Benar

Eksperimen Pembanding

1 C1 14 84,56% 85,72%

2 C2 17 83,19% 63,94%

3 C3 3 87,70% 71,63%

4 C4 7 75,86% 55,73%

5 C5 2 91,65% 80,35%

6 C6 2 92,85% 62,50%

Pada Tabel 8 terlihat penguasaan konsep siswa di kelas eksperimen unggul di semua

jenjang kognitif kecuali pada jenjang C1. Pada jenjang C1 kelas pembanding 1,16% lebih unggul

dibanding kelas eksperimen. Kealas eksperimen jenjang C2 19,25%, C3 16,07%, C4 20,13%, C5

11,3%, C6 30,35% lebih unggul dari kelas pembanding. Dari setiap jenjang kognitif rata-rata

kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas pembanding. Ini menunjukkan bahwa dengan

menggunakan media animasi dalam proses pembelajaran, siswa akan mudah menguasai konsep-

konsep yang ada dalam materi, sehingga soal dengan berbagai jenjang yang diberikan bisa

dijawab oleh sebagian besar siswa.

17

Page 18: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, hasil belajar siswa untuk mengukur penguasaan konsep

dengan menggunakan media animasi mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan data gain

sebesar 0,74 yang dikategorikan tinggi, dengan signifikasi perbedaan penguasaan konsep antar

kelompok penelitian adalah 0,005 yang menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan

media animasi secara signifikan dapat meningkatkan penguasaan konsep sistem sirkulasi siswa

dibanding pembelajaran dengan media gambar.

Saran

Setelah melakukan penelitian, hal yang disarankan oleh peneliti adalah agar sebelum

proses pembelajaran dilakukan, media yang akan digunakan diipersiapkan lebih dulu sehingga

waktu yang digunakan bisa maksimal.

18

Page 19: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Asra, Darmawan, Reina. 2009. Komputer dan Media Pendidikan si sekolah Dasar. Jakarta:

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

India, 2010. Penggunaan Animasi dalam Pelajaran Biologi. http://biosman11.blogspot.com/2010/03/penggunaan-animasi-dalam-pembelajaran.html. Diakses tanggal 23 Mei 2010.

McClean, P, Jhonson C, Rogers R, Daniels L, Reber J, Slator B M, Terpstra J, White A. (2005). Molecular and Cellular Biology Animations: Development and Impact on Student Learning. Departemat of Plant, Departeement of Biological Sciences, School Education, Departemat of Statistics, Departemat of Computer Science: North Dakota State University.

Noviari, N. 2009. Pengaruh Kemajuan Teknologi Informasi terhadap Perkrmbangan Akuntansi. Skripsi. Bali. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. http://eujurnal.unud.ac.id/abstrak/naniek%20noviari(1).pdf. Diakses tanggal 30 Mei 2010.

O’Day, D H. 2006. Animated Cell Biology: A Quick and Easy Method for Making Effective, High-Quality Teaching Animations. Department of Biology, University of Toronto at Mississauga, Mississauga, Ontario, Canada L5L 1C6.

Puspita, G. N. 2008. Penggunaan Multimedia Interaktif dalam Pembalajaran Biologi. http://www.scribd.com/doc/35945204/Penggunaan-Multimedia-Interaktif-Reproduksi-Hewan-untuk-Meningkatkan-Keterampilan-Generik-dan-Berpikir-Kritis-Siswa-SMPPutantri, Nutirta. 2007. Komputer Sebagai Alat Bantu Pembelajaran.

http://nuritaputranti.wordpress.com/2007/08/23/komputer-sebagai-alat-bantu-pembelajaran/#comment-3333. Diakses tanggal 23 Mei 2010.

Radita, A. 2010. Kajian Implementasi penggunaan Media Pembelajaran dalam Pembelajaran Biologi di SMA Kelas XI di Kabupaten Ogan Ilir. Skripsi. Indralaya: FKIP Universitas Sriwijaya.

Riduwan. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Pemula. Jakarta: Alphabeta.

Saguni, F. 2006. Prinsip-prinsip Kognitif Pembelajaran Multimedia: Peran Modality dan Contiguity Terhadap Peningkatan Hasil Belajar. Palu: Fakultas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/01%20-%20Prinsip-Prinsip%20Kognitif%20Pembelajaran%20Multimedia=Peran%20Modality%20dan%20Contiguity%20Terhadap%20Peningkatan%20Hasil%20Belajar.pdf Diakses tanggal 26 April 2011.

Sahin, Sami (2006). Computer Simulation In Education: Implications for Distance Education. Gazi University: Turkey

Soendari. 2010. Pengaruh Media Animasi Komputer terhadap Hasil Belajar Sains Anak Tunagrahita Ringan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sudjana, N. 1999. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

19

EDI KURNAWAN, 05/13/11,
web
EDI KURNAWAN, 05/13/11,
blog
EDI KURNAWAN, 05/13/11,
Ganti dengan jurnal
Page 20: MAKALAH HASIL PENELITIAN - … · Web viewPada tahun-tahun belakangan komputer mendapat perhatian besar karena kemampuannya yang dapat digunakan dalam bidang kegiatan pembelajaran

Wiryokusumo, I. 2002. “Inovasi Pendidikan Sebagai Usaha Menciptakan Manusia Belajar”. Makalah Seminar Pendidikan HMJ TEP Universitas Negeri Malang.

20