Upload
afdhalia-syarif
View
752
Download
14
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai ilmu mengenai epidemic. Hal ini berarti
bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja, tetapi dalam
perkembangannya yang selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non
infeksi, sehingga pada saat ini epidemiologi dapat diartikan sebagai ilmu mengenai
penyebaran penyakit pada manusia di dalam konteks lingkungannya. Mencakup juga ilmu
mengenai pola – pola penyakit serta pencarian determinan-determinan penyakit tersebut.
(Soekidjo,2003).
Perkembangan mengenai pengertian epidemiologi ini karena transisi pola penyakit yang
terjadi pada masyarakat, pergeseran pola hidup, peningkatan pola sosial ekonomi masyarakat
dan semakin luasnya jangkauan kesehatan masyarakat. Pergeseran pola penyakit dari
penyakit – penyakit menular kearah penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung
dan pembuluh darah (kardiovaskuler), penyakit kanker dan penyakit gangguan jiwa yang
banyak diderita masyarakat saat ini. Sehingga pengertian dari epidemiologi yang pada
mulanya hanyalah menekankan pada penyakit-penyakit menular ( pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular), kini berkembang mempelajari masalah-masalah kesehatan
yang terjadi pada masyarakat atau sekelompok manusia mengenai frekuensi, distribusi
masalah kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya ( Nasrul,1998 )
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui definisi epidemiologi.
Untuk mengetahui bagaimana sejarah dan perkembangan epidemiologi.
Untuk mengetahui tokoh-tokoh epidemilogi.
Untuk mengetahui kegunaan epidemiologi.
Untuk mengetahui ruang lingkup epidemiologi.
1
BAB II
ISI
2.1 Pengertian Epidemiologi
1. Pengertian Epidemiologi Berdasarkan Asal Kata
Ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri
dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti pada atau tentang, demos yang berati
penduduk dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Jadi epidemilogi adalah ilmu
yang mempelajari tentang penduduk.
Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah
ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi (penyebaran) serta determinat
masalah kesehatan pada sekelompok orang atau masyarakat serta determinannya
(faktor – faktor yang mempengaruhinya).
2. Pengertian Epidemiologi Menurut Pendapat Para Ahli
Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami
perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam
batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar
epidemiologi, beberapa diantaranya adalah :
1. Greenwood ( 1934 )
Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala
macam kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk. Kelebihannya adalah
adanya penekanan pada kelompok penduduk yang mengarah kepada Distribusi suatu
penyakit.
2. Brian Mac Mahon ( 1970 )
Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease
frequency in man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab
frekwensi penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini
sudah mulai menentukan Distribusi Penyakit dan mencari penyebab terjadinya
distribusi dari suatu penyakit.
3. Wade Hampton Frost ( 1972 )
Mendefinisikan Epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena
massal ( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural
History ) penyakit menular. Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian
2
epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah penyakit infeksi yang terjadi atau
mengenai masyarakat atau massa.
4. Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )
Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada
populasi manusia.
5. Gary D. Friedman ( 1974 )
Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.
6. Abdel R. Omran ( 1974 )
Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan
kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta
akibat – akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
7. Barbara Valanis
Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos
= people ; logos = science ).
8. Last ( 1988 )
Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related
states or events in specified population and the application of this study to control
of problems.
9. Hirsch ( 1883 )
Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis
penyakit pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan
dengan kondisi eksternal
10. Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn
Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in
groups of people and with the factors which influence their distribution.
11. Robert H. Fletcher ( 1991 )
Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan
determinan penyakit dalam populasi.
12. Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn
Epidemiology is the description and explanation of the differences in
accurence of events of medical concern in subgroup of population, where the
population has been subdivided according to some characteristic believed to influence
of the event.
3
13. Lilienfeld ( 1977 )
Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan
dengan penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan
populasi.
14. Moris ( 1964 )
Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu
penduduk.
15. Mac Mohan(1986)
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan
penyakit.
16. Gerstman (1998)
“The core science of public health “ bahwa epidemiologi adalah inti dari
disiplin ilmu Public Health(kesehatan masyarakat).
3. Pengertian Epidemiologi Ditinjau Dari Berbagai Aspek
1. Aspek Akademik
Secara akademik, epidemiologi berarti analisa data kesehatan, sosial-ekonomi,
dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-
perubahan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau
kelompok penduduk tertentu.
2. Aspek Klinik
Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi
secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan
klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya
epidemi.
3. Aspek praktis
Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya
pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk
atau masyarakat umum.
4
4. Aspek Administrasi
Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan
masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
4. Pengertian Epidemiologi Menurut Center Of Disease Control (Cdc) 2002
Adapun definisi Epidemiologi menurut CDC 2002, Last 2001, Gordis
2000 menyatakan bahwa EPIDEMIOLOGI adalah : “ Studi yang mempelajari
Distribusi dan Determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi serta
penerapannya untuk pengendalian masalah – masalah kesehatan”.
Dari pengertian ini, jelas bahwa Epidemiologi adalah suatu Studi dan Studi itu
adalah Riset.
5. Pengertian Epidemiologi Menurut Who
Epiemiologi adalah studi tentang distribusi dan determinan kesehatan yg
berkaitan dgn kejadian di populasi dan aplikasi dari studi untuk pemecahan masalah
kesehatan.
2.2 Sejarah Epidemiologi
Sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu :
1. Tahap pengamatan
Cara awal untuk mengetahui frekwensi dan penyebaran suatu masalah
kesehatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi ini dilakukan dengan pengamatan
(observasi). Dari hasil pengamatan tersebut Hippocrates (ahli epidemiologi
pertama/460-377SM) lebih kurang 2400 tahun yang lalu berhasil menyimpulkan
adanya hubungan antara timbul atau tidaknya penyakit dengan lingkungan. Pendapat
ini dituliskannya dalam bukunya yang terkenal yakni : Udara, Air, dan Tempat.
Sekalipun Hippocrates tidak berhasil membuktikan pendapatnya tersebut, karena
memang pengetahuan untuk itu belum berkembang, tetapi dari apa yang
dikemukakan oleh Bapak Ilmu Kedokteran ini di pandang telah merupakan landasan
perkembangan selanjutnya dari epidemiologi. Tahap perkembangan awal
5
epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan nama “Tahap Penyakit dan
Lingkungan”.
2. Tahap perhitungan
Tahap perkembangan selanjutnya dari epidemiologi disebut dengan tahap
perhitungan. Pada tahap ini upaya untuk mengukur frekwensi dan penyebaran suatu
masalah kesehatan, dilakukan dengan bantuan ilmu hitung. Ilmu hitung masuk ke
epidemiologi adalah berkat jasa Jonh Graunt (1662) melakukan pencatatan dan
perhitungan terhadap angka kematian yang terjadi di kota London. John Graunt tidak
melanjutkan penelitiannya dalam epidemiologi, tetapi beralih kepada peristiwa-
peristiwa kehidupan. John Graunt lebih dikenal dengan sebutan Bapak Statistik
Kehidupan. Tahap kedua perkembangan epidemiologi yang seperti ini dikenal dengan
nama “Tahap Menghitung dan Mengukur”.
3. Tahap pengkajian
John graunt memang berhasil memberikan gambaran tetang frekwensi dan
penyebaran masalah kesehatan, tetapi belum untuk faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Karena ktidak puasan terhadap hasil yang diperoleh, maka
dikembangkan teknik yang lain yang dikenal sebagai teknik pengkajian.
Teknik ini pertama kali diperkenalkan oleh William Farr (1839) yang
melakukan pengkajian data. Dari pengkajian ini dibuktikan adanya hubungan statistik
antara peristiwa kehidupan dengan keadaan kesehatan masyarakat, seperti : adanya
hubungan status pendidikan dengan tingkat sosial ekonomi penduduk.
Cara kerja yang sama juga dilakukan secara terpisah oleh John Snow(1849)
yang menemukan adanya hubungan antara timbulnya penyakit kolera dengan sumber
air minum penduduk. John Snow menganalisa pada dua perusahaan air minum di
London yakni Lambeth Company dan Southwark & Vauxhall Company.
Pekerjaan yang dilakukan oleh William Farr dan John Snow ini
hanya melakukan pengkajian data yang telah ada, dalam arti yang terjadi secara
alamiah, bukan dari data hasil percobaan. Karena pengkajian data alamiah inilah,
maka tahap perkembangan epidemiologi pada waktu itu dikenal dengan nama “Tahap
Eksperimental Alamiah”.
6
4. Tahap uji coba
Cara kerja uji coba tidak sekedar mengkaji data alamiah saja, tetapi mengkaji
data yang diperoleh dari suatu uji coba yang dengan sengaja dilakukan. Uji coba ini
telah lama dikenal di kalangan kedokteran, misalnya yang dilakukan oleh Lind (1774)
yang melakukan pengobatan kekurangan Vitamin C dengan pemberian jeruk. Atau
yang dilakukan oleh Jenner (1796) yang melakukan uji coba vaksin cacar pada
manusia.
Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya mencakup
sekurang-kurangnya 3 elemen, yakni :
1. Mencakup semua penyakit
Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit
non infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu
lintas maupun kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara
maju, epidemiologi ini mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.
2. Populasi
Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-
penyakit individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi
penyakit pada populasi (masyarakat) atau kelompok.
3. Pendekatan ekologi
Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan
lingkungan manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang
dimaksud pendekatan ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari
manusia dan total lingkungannya.
Cukup banyak peristiwa-peristiwa penting bersejarah sepanjang perjalanan waktu
epidemiolgi dari masa ke masa. Sebagian diantaranya:
1. Wabah Diare Di London
2. Kisah Rubella
3. Awan Asap Di Atas Kota London
7
4. Pandemi Cacar Dan Eradiksinya
5. Penelitian kohor Framingham.
6. Upaya Eradiksi Polio
Epidemiologi sebagai suatu ilmu berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan itu
dilatarbelakangi oleh beberapa hal :
1. Tantangan zaman dimana terjadi perubahan masalah dan perubahan pola penyakit.
Sewaktu zaman john snow epidemilogi mengarahkan dirinya untuk masalah penyakit
infeksi dan wabah. Dewasa ini telah terjadi perubahan pola penyakit kea rah penyakit
tidak menular, dan epidemiolgi tidak hanya diperhadapkan dengan masalah penyakit
semata tetapi juga hal lain baik berkaitan langsung ataupun tidak langsung dengan
penyakit atau kesehatan, serta masalah non kesehatan.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. Pengetahuan kedokteran begitu pesat
disamping perkembangan begitu pesat disamping perkembangan ilmu-ilmu lainnya
seperti biostatistik, administrasi, dan ilmu perilaku (behavior scine).
Seperti halnya ilmu kedokteran, ilmu epidemiologi lahir dari asumsi bahwa penyakit
pada populasi manusia tidak terjadi dan tersebar begitu saja secara acak, namun ada
faktor penyebab dan usaha preventif yang dilakukan. Perkembangan ilmu epidemiologi
tidak terlepas dari tokoh – tokoh yang berjasa dalam perkembangan ilmu kedokteran.
2.3 Tokoh - Tokoh Epidemiologi
Untuk berkembangnya suatu ilmu tidak lepas dari peran Tokoh-Tokoh Epidemiologi
1. Hippocrates (Abad ke-5)
Membangkitkan kesadaran akan kemungkinan terjadinya penyakit pada manusia
berikatan dengan faktor eksternal, yaitu: musim, angin, udara, air yang di minum, jenis
tanah, perilaku manusia, dan jnis pekerjaan.
2. Galen (129-199)
Ahli bedah tentara romawi ini sering dianggap sebagai The Father Of Experimental
Physiology. Dia mengajukan konsep tentang bahwa status kesehatan berkaitan dengan
temperament. Penyakit berhubungan dengan personality type dan lifestyle factory.
8
3. John Graunt (1662)
Orang yang pertama menganalisis statistic kematian untuk mengevaluasi masalah
kesehatan. Beliau juga yang mengembangkan beberapa metoda penting dalam
epidemiologi, seperti: definisi populasi berisiko, populasi pembanding, dll.
4. John Snow (1854)
Orang pertama yang mengembangkan metoda intestigas wabah yang dapat
mengantarkan penyelidikan kea rah penyebab. Beliau menyelidiki dan menganalisis
kejadian kematian karena wabah kolera dengan langkah-langkah mengembangkan
metoda intesvigasi, menyusun hipotesis, dan membuktikan tesis tersebut. Beliau dianggap
sebagai The Father of Epidemiology.
5. Antonio van Leewenhoek
Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop yang menemukan
mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa ( 1677). Penemu
bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis
epidemiologi selanjutnya.
6. Robert Koch
Namanya tidak asing jika dihubungkan dengan penyakit tuberculosis pada tahun
1882. Selain itu Koch berperan dalam memperkenalkan tuberculin pada tahun 1890, yang
dianggapnya sebagai suatu cara pengobatan TBC.
7. Max Van Patternkofer
Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dan
percobannnya pun juga menunjukkan demikian. Salah satu kemungkinannya karena dosis
yang digunakannya terlalu kecil.
Dengan demikian terjadilah perubahan dan perkembangan dasar berpikir para
ahli kesehatan masyarakat dari masa ke masa sesuai dengan kondisi zaman di mana
mereka berada.
2.4 Kegunaan Epidemiologi
1) Untuk Mempelajari / Menjelaskan Riwayat Penyakit atau Perkembangan Alamiah
Suatu Penyakit.
Salah satu masalah kesehatan yang sangan penting adalah tentang
Penyakit. Dengan menggunakan metode Epidemiologi dapat diterangkan Riwayat
Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit (Natural History of Disease). Dengan
9
pengetahuan tersebut dapat dilakukan berbagai upaya untuk menghentikan
perjalanan penyakit sehingga perkembangan penyakit tidak berkelanjutan.
Manfaat atau peranan epidemiologi dalam hal ini adalah tersedianya keterangan
tentang Frekuensi dan penyebaran penyakit, baik menurut Waktu, Orang dan
Tempat.
2) Menerangkan Penyebab Suatu Masalah Kesehatan dan Sumber Penyakit
Dengan diketahuinya Penyebab suatu masalah kesehatan, maka dapat
disusun langkah – langkah penanggulangannya, baik yang bersifat pencegahan
maupun pengobatan.
3) Mengkaji Resiko dan Menerangkan Keadaan Suatu Masalah Kesehatan
Karena Epidemiologi mempelajari tentang Frekuensi dan Penyebaran
Suatu Masalah Kesehatan, maka akan diperoleh keterangan tentang keadaan
masalah kesehatan dan resikonya. Keadaan yang dimaksud merupakan perpaduan
dari keterangan menurut ciri – ciri manusia, tempat dan waktu. Perpaduan dari
ketiga ciri ini menghasilkan 4 (empat) keadaan masalah kesehatan, yaitu :
Epidemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan pada
suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat berada dalam frekuensi yang
meningkat.
Pandemi
Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ditemukan
pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang singkat memperlihatkan
peningkatan yang amat tinggi serta penyebarannya telah mencakup suatu
wilayah yang sangat luas.
Endemi
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang frekuensinya
menetap di wilayah tertentu dalam waktu yang lama.
Sporadik
Keadaan dimana suatu masalah kesehatan (penyakit) yang ada disuatu
wilayah tertentu dengan Frekuensi yang berubah-ubah menurut perubahan
waktu.
4) Membantu menegakkan diagnosa dalam masyarakat.
5) Pengkajian, evaluasi dan penelitian masalah kesehatan dalam masyarakat
10
6) Melengkapi gambaran klinis suatu masalah kesehatan (penyakit)
7) Identifikasi sindroma (kumpulan gejala) masalah kesehatan dalam masyarakat.
2.5 Ruang Lingkup Epidemiologi
Ruang lingkup Epidemiologi adalah sebagai berikut :
1. Epidemiologi penyakit menular
Sebagai bentuk upaya manusia untuk mengatasi gangguan penyakit menular yang
saat ini hasilnya sudah tampak sekali.
2. Epidemiologi penyakit tidak menular
Sebagai bentuk upaya untuk mencegah penyakit yang tidak menular seperti
kecelakaan lalu lintas, penyalahgunaan obat dan lain-lain.
3. Epidemiologi klinik
Banyak yang saat ini sedang dikembangkan para klinisi yang bertujuan untuk
membekali para klinisi atau para dokter dan tenaga medis tentang cara pendekatan
masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.
4. Epidemiologi kependudukan
Cabang epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam
menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi
serta faktor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografi yang
terjadi dalam masyarakat.
5. Epidemiologi gizi
Banyak digunakan dalam menganalisis masalah gizi masyarakat, dimana masalah
ini erat hubungannya dengan berbagai faktor yang menyangkut pola hidup
masyarakat.
6. Epidemiologi kesehatan jiwa
Salah satu pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat baik
mengenai keadaan kelainan jiwa kelompok penduduk tertentu, maupun analisis
berbagai factor yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.
7. Epidemiologi pengolahan pelayanan kesehatan
Salah satu system pendekatan managemen dalam menganalisis masalah, mencari
faktor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunan rencana pemecahan
masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.
11
8. Epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja
Merupakan bagian dan cabang dari epidemiologi yang mempelajari dan
menganalisis keadaan kesehatan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada
lingkungan kerja baik yang bersifat fisik, kimia, biologi, social budaya serta
kebiasaan hidup para pekerja.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. EPIDEMIOLOGI adalah ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan distribusi
(penyebaran) serta determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang atau
masyarakat serta determinannya (faktor – faktor yang mempengaruhinya).
2. Sejarah perkembangan epidemiologi dapat dibedakan menjadi 4 tahap, yaitu tahap
pengamatan, tahap perhitungan, tahap pengkajian dan uji coba.
3. Tokoh - Tokoh Epidemiologi yaitu, Hippocrates (Abad ke-5), Galen (129-199), John
Graunt (1662), John Snow (1854), Antonio van Leewenhoek, Robert Koch, Max Van
Patternkofer.
4. Kegunaan epidemiologi adalah untuk mempelajari atau menjelaskan Riwayat
Penyakit atau Perkembangan Alamiah Suatu Penyakit, Menerangkan Penyebab Suatu
Masalah Kesehatan dan Sumber Penyakit, Mengkaji Resiko dan Menerangkan
Keadaan Suatu Masalah Kesehatan, membantu menegakkan diagnosa dalam
masyarakat, Pengkajian, evaluasi dan penelitian masalah kesehatan dalam
masyarakat, Melengkapi gambaran klinis suatu masalah kesehatan (penyakit),
Identifikasi sindroma (kumpulan gejala) masalah kesehatan dalam masyarakat.
5. Ruang lingkup epidemiologi adalah epidemiologi penyakit menular, epidemiologi
penyakit tidak menular, epidemiologi klinik, epidemiologi kependudukan,
epidemiologi gizi, epidemiologi kesehatan jiwa, epidemiologi pengolahan pelayanan
kesehatan dan epidemiologi lingkungan dan kesehatan kerja.
3.2 SARAN
1. Diharapkan agar mahasiswa dapat memahami pengertian dari epidemiologi.
2. Diharapkan agar mahasiswa dapat menjelaskan sejarah epidemiologi.
3. Diharapkan agar mahasiswa dapat menyebutkan tokoh-tokoh dari epidemiologi.
4. Diharapkan agar mahasiswa dapat memahami kegunaan dan ruang lingkup
epidemiologi.
13