40
1. Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat A. Pencernaan Karbohidrat Pencernaan merupakan pemecahan makanan menjadi molekul yang cukup kecil untuk di serap ke dalam sistem sirkulasi. Pencernaan mekanik memecah partikel makanan menjadi lebih kecil. Pencernaan kimia melibatkan pemecahan ikatan kovalen pada molekul organik menggunakan enzim pencernaan. Berikut adalah proses pencernaan karbohidrat: a)Mulut Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bila makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase ( sebelumnya dikenal sebagai ptialin ). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila ada dimulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lubang. b)Esofagus Tidak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan melewati saluran dalam esofagus sangat mudah dalam hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin karena mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel- sel yang terdapat di dindingnya. c)Lambung

Makalah Bkg Kelompok 3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ya

Citation preview

Page 1: Makalah Bkg Kelompok 3

1. Pencernaan dan Penyerapan Karbohidrat

A. Pencernaan KarbohidratPencernaan merupakan pemecahan makanan menjadi molekul yang cukup kecil untuk di serap ke dalam sistem sirkulasi. Pencernaan mekanik memecah partikel makanan menjadi lebih kecil. Pencernaan kimia melibatkan pemecahan ikatan kovalen pada molekul organik menggunakan enzim pencernaan. Berikut adalah proses pencernaan karbohidrat:

a) Mulut Pencernaan karbohidrat dimulai di mulut. Bila makanan yang diperoleh setelah makanan dikunyah bercampur dengan ludah yang mengandung enzim amilase ( sebelumnya dikenal sebagai ptialin ). Amilase menghidrolisis pati atau amilum menjadi bentuk karbohidrat lebih sederhana, yaitu dekstrin. Bila ada dimulut cukup lama, sebagian diubah menjadi disakarida maltosa. Enzim amilase ludah bekerja paling baik pada pH ludah yang bersifat netral. Bolus yang ditelan masuk ke dalam lubang.

b) Esofagus Tidak ada proses khusus pencernaan makanan disini. Makanan melewati saluran dalam esofagus sangat mudah dalam hitungan detik. Dinding saluran esofagus sangat licin karena mengandung cairan mucus yang dihasilkan sel-sel yang terdapat di dindingnya.

c) Lambung Proses yang sangat penting di lambung adalah bercampurnya makanan dengan getah lambung yang bersifat asam dengan Ph lambung normal 1-2. Disini juga terjadi proses pencampuran makanan oleh gerakan konstraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur yang disebut chymus.Di dalam cairan sekresi lambung tidak ada enzim yang memecah karbohidrat. Kalau makanan hanya mengandung karbohidrat saja, akan tinggal di dalam gaster dan diteruskan

Page 2: Makalah Bkg Kelompok 3

ke dalam duodenum. Karena itu, hidangan karbohidrat akan lebih cepat menimbulkan rasa lapar kembali.

d) Usus halusDi dalam duodenum chymus dicampur dengan sekresi pankreas dan sekresi duodenum. Keduanya mengandung enzim yang dapat memecah karbohidrat lebih lanjut. Pencernaan karbohidrat dilakukan oleh enzim-enzim disakarida yang dikeluarkan oleh sel-sel mukosa usus halus berupa maltase, sukrase, dan laktase. Perlu diketahui bahwa panjang seluruh usus halus orang dewasa sekitar 2-8 meter, 1-2 meter merupakan bagian usus kosong.

e) Usus besarDalam waktu 1-4 jam setelah selesai makan, pati nonkarbohidrat atau serat makanan dan sebagian kecil pati yang tidak dicernakan masuk ke dalam usus besar. Sisa-sisa pencernaan ini merupakan substrat potensial untuk difermentasi oleh mikroorganisme di dalam usus besar. Substrat potensial lain yang difermentasi adalah fruktosa, sorbitol, dan monomer lain yang sudah dicernakan , laktosa pada mereka yang kekurangan laktase, serta rafinosa, stakiosa, verbaskosa, dan fruktan.

Produk utama fermentasi karbohidrat di dalam usus besar adalah karbondioksida, hidrogen, metan dan asam-asam lemak rantai pendek yang mudah menguap, seperti asam asetat, asam propionat dan asam butirat. Fermentasi yang meningkat di dalam kolon menghasilkan banyak gas karbondioksida yang kemudian keluar sebagai flatus (kentut). Sisa karbohidrat yang masih ada dibuang sebagai tinja.

B. Penyerapan karbohidratPencernaan atau digesti adalah pemecahan makromolekul yang berasal dari makanan (bentuk kompleks) menjadi bentuk yang monomer atau molekul yang lebih kecil sehingga dapat diabsorbsi atau diasimilasi. Proses pencernaan ini dibantu oleh tersebut kemudian diabsorbsi melalui sel epitel usus halus dan diangkut oleh sistem sirkulasi darah melalui vena porta. Mekanisme absorbsi terjadi melalui dua mekanisme yaitu transpor aktif dan

Page 3: Makalah Bkg Kelompok 3

transpor pasif. Disebut transpor aktif karena membutuhkan energi ( ATP ) untuk melawan gradien konsentrasi sedangkan pada transpor pasif tidak membutuhkan energi ( ATP ) karena searah gradien konsentrasi.

Penyerapan karbohidrat juga dapat dilakukan dihati. Hati mengambil glukosa dan monosakarida lainnya dari dalam plasma. Gula diubah menjadi glukosa 6-fosfat atau metabolit lainnya pada glikolisis. Kemudian zat-zat tersebut dapat disimpan sebagai cadangan karbohidrat dalam bentuk glikogen atau dipecah. Pada peristiwa ini, sebagian besar gula diubah menjadi asam lemak dan hanya sebagian kecil yang digunakan untuk memproduksi ATP. Pada penurunan kadar gula darah, aliran glukosa berbalik arah. Hati tidak mengambil glukosa, malahan organ ini mengeluarkan nya. Glukosa yang dikeluarkan tersebut diambil dari simpanan glikogen. Bila simpanan glikogen telah habis terpakai, glukosa dapat dibentuk dari laktat, gliserol atau kerangka karbon asam amino dengan bantuan proses glukoneogenesis.

2. Jalur Metabolisme KarbohidratMetabolisme adalah keseluruhan proses kimiawi dalam tubuh organisme yang melibatkan energi dan enzim, diawali dengan substrat awal dan diakhiri produk akhir. Metabolisme dapat digolongkan menjadi dua, yakni proses penyusunan yang disebut anabolisme dan proses pembongkaran yang disebut katabolisme. Terdapat beberapa jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis, oksidasi piruvat, siklus asam sitrat, glikogenesis, glikogenolisis serta glukoneogenesis.

A. GlikolisisGlikolisis secara harfiah berarti pemecahan glukosa atau dekomposisi. Melalui proses ini, satu molekul glukosa sepenuhnya dipecah untuk menghasilkan dua molekul asam piruvat, dua molekul ATP dan NADH ( reduced nikotinamida adenin dinukleotida ). Glikolisis juga merupakan katabolisme glukosa yang berlangsung di dalam sitosol semua sel, menjadi asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen) dan asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen).

Page 4: Makalah Bkg Kelompok 3

B. Oksidasi piruvatDalam jalur ini, piruvat dioksidasi (dekarboksilasi oksidatif) menjadi asetil-KoA, yang terjadi di dalam mitokondria sel. Jalur ini merupakan penghubung antara glikolisis dengan siklus Kreb’s. Jalur ini juga merupakan konversi glukosa menjadi asam lemak dan lemak sebaliknya dari senyawa non karbohidrat menjadi karbohidrat.

C. Siklus asam sitratSiklus asam sitrat juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s atau siklus asam trikarboksilat dan berlangsung di dalam mitokondria. Siklus asam sitrat merupakan jalur akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi katabolisme asetil KoA yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

Selama proses oksidasi asetil KoA, terbentuk ekuivalen pereduksi berbentuk hidrogen atau elektron. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi (proses fosforilasi oksidatif) menghasilkan ATP. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.

D. Glikogenesis Tahap pertama metabolisme karbohidrat adalah pemecahan glukosa (glikolisis) menjadi piruvat. Selanjutnya piruvat dioksidasi menjadi asetil KoA. Akhirnya asetil KoA masuk ke dalam rangkaian siklus asam sitrat untuk dikatabolisir menjadi energi. Proses diatas terjadi jika kita membutuhkan energi, misalnya untuk berpikir, mencerna makanan, bekerja dan sebagainya. Jika jumlah glukosa melampaui kebutuhan, maka dirangkai menjadi glikogen untuk cadangan makanan melalui proses glikogenesis.

Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam tubuh dan analog dengan amilum pada tumbuhan. Glikogen terdapat dalam hati (sampai 6%) dan otot jarang melampaui jumlah 1%. Tetapi karena massa otot jauh lebih besar daripada hati, maka besarnya simpanan glikogen di otot bisa mencapai tiga sampai empat kali lebih banyak. Seperti amilum, glikogen merupakan polimer D-Glukosa yang bercabang. Glikogen otot adalah sumber heksosa untuk proses glikolisis di dalam otot itu sendiri. Sedangkan

Page 5: Makalah Bkg Kelompok 3

glikogen hati adalah simpanan sumber heksosa untuk dikirim keluar guna mempertahankan kadar glukosa darah, khususnya diantara waktu makan. Setelah 12-18 jam puasa, hampir semua simpanan glikogen hati terkuras. Tetapi glikogen otot hanya terkuras setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama.

E. GlikogenolisisGlikogenolisis adalah reaksi hidrolisis glikogen menjadi glukosa, perubahan glikogen menjadi sumber energi merupakan proses katabolisme cadangan sumber energi. Enzim utama yang berperan dalam glikogenolisis terkadang menyebabkan meningkatnya kadar gula dalam darah yang dapat menyebabkan penyakit diabetes. Glikogen dalam hati akan di glikogenolisis setelah 12-18 jam puasa. Glikogen dalam otot hanya akan mengalami glikogenolisis setelah seseorang melakukan olahraga yang berat dan lama

Proses glikogenolisis jika terjadi secara terus-menerus akan dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi liver. Kerusakan pada fungsi liver akan menyebabkan penyakit yang sebagian besar tidak dapat diobati dan berakhir dengan kematian. Penyakit liver adalah penyakit yang sering timbul pada mereka yang pekerja keras tetapi tidak mempunyai sumber energi yang banyak. Kekurangan sumber energi terjadi karena para pekerja yang workalkoholik itu terkadang lupa makan tepat waktu sehingga kebutuhan tenaga untuk melakukan kerja sangat banyak tetapi asupan energi kurang dan tidak dapat memenuhi kebutuhan. Akhirnya untuk dapat memenuhi kebutuhan energi tersebut, tubuh terpaksa harus merubah glikogen menjadi glukosa sehingga terjadilah peristiwa glikogenolisis.

F. GlukoneogenesisGlukoneogenesis terjadi jika sumber energi dari karbohidrat tidak tersedia lagi. Maka tubuh akan menggunakan lemak sebagai sumber energi. Jika lemak juga tak tersedia, barulah memecah protein untuk energi yang sesungguhnya. Protein berperan pokok sebagai pembangun tubuh. Proses glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Jadi bisa disimpulkan bahwa

Page 6: Makalah Bkg Kelompok 3

glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid maupun protein.

3. Tahap-tahap Proses Glikolisis dan Perhitungan EnerginyaGlikolisis adalah katabolisme glukosa yang berlangsung di dalam sitosol semua sel, menjadi:1. Asam piruvat, pada suasana aerob (tersedia oksigen)2. Asam laktat, pada suasana anaerob (tidak tersedia oksigen)

Secara rinci, tahap-tahap dalam lintasan glikolisis adalah sebagai berikut:

1) Glukosa mengalami fosforilasi menjadi glukosa -6 fosfat dengan dikatalisir oleh enzim heksokinase atau glukokinase pada sel parenkim hati dan sel pulau langerhans pancreas. ATP diperlukan sebagai donor fosfat dan bereaksi sebagai kompleks Mg-ATP. Satu fosfat berenergi tinggi digunakan, sehingga hasilnya adalah ADP (-1P).

Mg2+¿¿

Glukosa + ATP a glukosa 6-fosfat + ADP2) Glukosa 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 6-fosfat dengan bantuan

enzim fosfoheksosa isomerase. Enzim ini hanya bekerja pada anomer µ-glukosa 6-fosfat.µ-D-glukosa 6-fosfat < µ-D- fruktosa 6-fosfat

3) Fruktosa 6- fosfat diubah menjadi fruktosa 1,6- biofosfat dengan bantuan enzim fosfofruktokinase. ATP menjadi donor fosfat, sehingga hasilnya adalah ADP (-1 P)µ - D - fruktosa6 – fosfat + ATP < D – fruktosa 1,6 – biofosfat

4) Fruktosa 1,6 – biofosfat dipecah menjadi gliserahdehid 3- fosfat dan dihidroksi aseton fosfat. Reaksi ini dikatalisir oleh enzim aldolase ( fruktosa 1,6-biofosfat aldolase).D-fruktosa 1,6- biofosfat < D-gliseraldehid 3-fosfat + dihidroksiaseton fosfat

5) Gliseraldehid 3- fosfat dapat berubah menjadi dihidroksi aseton fosfat dan sebaliknya (reaksi interkonversi). Reaksi bolak-balik ini mendapatkan katalisator enzim fosfotriosa isomerase.D-gliseraldehid 3- fosfat <dihidroksiaseton fosfat

Page 7: Makalah Bkg Kelompok 3

6) Gliseraldehid 3-fosfat dioksidasi menjadi 1,3 – bifosfogliserat dengan bantuan enzim gliseraldehid 3- fosfat dehidrogenase. Dihidroksi aseton fosfat bisa diubah menjadi gliseraldehid 3 – fosfat maka juga akan dioksidasi menjadi 1,3 – bifosfogliserat.D-gliseraldehid 3 –fosfat + NAD❑2 + P@ @@@i <1,3- bifosfogliserat + NADH +H+¿¿

Atom-atom hidrogen yang dikeluarkan dari proses oksidasi ini dipindahkan kepada NAD yang terikat pada enzim. Pada rantai respirasi mitokondria akan dihasilkan tiga fosfat berenergi tinggi (+3P).CATATAN:Karena fruktosa 1,6- bifosfat yang memiliki 6 atom C dipecah menjadi gliseraldehid 3-fosfat dan dihidroksi aseton fosfat yang masing-masing memiliki 3 atom C, dengan demikian terbentuk 2 molekul gula yang masing-masing beratom C tiga (triosa). Jika molekul dihidroksiaseton fosfat juga berubah menjadi 1,3 – bifosfogliserat, maka dari satu molekul glukosa pada bagian awal, sampai dengan tahap ini akan menghasilkan 2 x 3P = 6P. (+6P)

7) Pada 1,3 – bifosfogliserat, fosfat posisi 1 bereaksi dengan ADP menjadi ATP dibantu enzim fosfogliserat kinase. Senyawa sisa yang dihasilkan adalah 3 – fosfofliserat.1,3 – bifosfogliserat + ADP < 3 – fosfogliserat + ATPCATATAN :Karena ada dua molekul 1,3 – bifosfogliserat, maka energi yang dihasilkan adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)

8) 3- fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat dengan bantuan enzim fosfogliserat mutase.3 – fosfogliserat < 2 – fosfogliserat

9) 2 – fosfogliserat diubah menjadi fosfoenol piruvat (PEP) dengan bantuan enzim enolase. Enolase dihambat oleh fluoride. Enzim ini bergantung pada Mg2+¿¿ atau Mn2+¿¿

2 –fosfogliserat < fosfoenol piruvat + H2O10) Fosfat pada PEP bereaksi dengan ADP menjadi ATP

dengan bantuan enzim piruvat kinase. Enol piruvat yang terbentuk dikonversi spontan menjadi keto piruvat.Fosfoenol piruvat + ADP a piruvat + ATPCATATAN :

Page 8: Makalah Bkg Kelompok 3

Karena ada dua molekul PEP maka terbentuk dua molekul enol piruvat sehingga total hasil energi pada tahap ini adalah 2 x 1P = 2P. (+2P)

11) Jika tidak tersedia oksigen (anaerob), tak terjadi reoksidasi NADH melalui pemindahan unsur ekuivalen pereduksi. Piruvat akan direduksi oleh NADH menjadi laktat dengan bantuan enzim laktat dehidrogenase.Piruvat + NADH + H+ a L(+)- Laktat + NAD+Dalam keadaan aerob, piruvat masuk mitokondria, lalu dikonversi menjadi asetil-KoA, selanjutnya dioksidasi dalam siklus asam sitrat menjadi CO2.

KESIMPULAN :a. Pada glikolisis aerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai

berikut:-hasil tingkat subsrat :+4P-hasil oksidasi respirasi :+6P Jumlah :+10P-dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P :-2P

+8Pb. Pada glikolisis anaerob, energi yang dihasilkan terinci sebagai

berikut:-hasil tingkat substrat :+4P-hasil oksidasi respirasi :+0P

Jumlah :+4P-dikurangi untuk aktifasi glukosa dan fruktosa 6P :-2P

+2P4. Proses Siklus Kreb dan Perhitungan Energinya

Siklus asam sitrat juga sering disebut sebagai siklus Kreb’s atau siklus asam trikarboksilat dan berlangsung di dalam mitokondria. Dinamakan siklus TCA karena melibatkan asam sitrat dengan tiga gugus karboksil (COOH). Krebs adalah nama ahli biokimia yang menemukan siklus ini. Siklus asam sitrat merupakan jalur akhir bersama oksidasi karbohidrat, lipid dan protein. Siklus asam sitrat merupakan rangkaian reaksi katabolisme asetil KoA yang menghasilkan energi dalam bentuk ATP.

Page 9: Makalah Bkg Kelompok 3

Selama proses oksidasi asetil KoA, terbentuk ekuivalen pereduksi berbentuk hidrogen atau elektron. Unsur ekuivalen pereduksi ini kemudian memasuki rantai respirasi (proses fosforilasi oksidatif) menghasilkan ATP. Pada keadaan tanpa oksigen (anoksia) atau kekurangan oksigen (hipoksia) terjadi hambatan total pada siklus tersebut.Reaksi-reaksi pada siklus asam sitrat diuraikan sebagai berikut:1. Kondensasi asetil KoA dengan oksaloasetat membentuk sitrat,

dikatalisir sitrat sintase.Asetil KoA + Oksaloasetat + H2O a Sitrat + KoA

2. Sitrat dikonversi menjadi isositrat oleh enzim akonitase (akonitat hidratase) yang mengandung besi Fe2+. Konversi berlangsung dalam 2 tahap, yaitu: dehidrasi menjadi sisa-akonitat dan rehidrasi menjadi isositrat.

3. Isositrat mengalami dehidrogenasi menjadi oksalosuksinat dibantu enzim isositrat dehidrogenase, yang bergantung NAD+.Isositrat + NAD+ < Oksalosuksinat < µ - ketoglutarat + CO2 + NADH + H+.Kemudian terjadi dekarboksilasi menjadi µ-ketoglutarat yang juga dikatalisir oleh enzim isositrat dehidrogenase.Mn2+ atau Mg2+ berperan penting dalam reaksi dekarboksilasi.

4. µ - ketoglutarat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi suksinil KoA dengan bantuan kompleks µ - ketoglutarat dehidrogenase, dengan kofaktor misalnya TDP, lipoat, NAD+, FAD serta KoA.µ - ketoglutarat + NAD + KoA a suksinil KoA + CO2 + NADH + H+

5. Suksinil KoA berubah menjadi suksinat dengan bantuan suksinat tiokinase (suksinil KoA sintetase).Suksinil KoA + Pi + ADP < suksinat + ATP + KoA

6. Suksinat mengalami dehidrogenasi menjadi fumarat dengan peran suksinat dehidrogenase yang mengandung FAD.Suksinat + FAD < Fumarat + FADH2

7. Fumarat mendapatkan penambahan air menjadi malat dengan bantuan enzim fumarase (fumarat hidratase)Fumarat + H2O < L-malat

Page 10: Makalah Bkg Kelompok 3

8. Malat mengalami hidrogensi menjadi oksaloasetat dengan katalisator malat dehidrogenase, suatu reaksi yang memerlukan NAD+.L-malat + NAD+ < Oksaloasetat + NADH + H

Energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat:

Pada proses oksidasi asetil KoA, dihasilkan 3 molekul NADH dan 1 FADH2. Sejumlah ekuivalen pereduksi dipindahkan kerantai respirasi dalam membran interna mitokondria. Ekuivalen pereduksi NADH menghasilkan 3 ikatan fosfat berenergi tinggi (esterifikasi ADP menjadi ATP). FADH2 menghasilkan 2 ikatan fosfat berenergi tinggi. Fosfat berenergi tinggi juga dihasilkan pada tingkat siklus (tingkat substrat) saat suksinil KoA diubah menjadi suksinat.

Dengan demikian rincian energi yang dihasilkan dalam siklus asam sitrat adalah:

1. Tiga molekul NADH, menghasilkan : 3 x 3P =9P2. Satu molekul FADH2, menghasilkan : 1 X 2P =2P3. Pada tingkat substrat =1P +

JUMLAH =12P

Satu siklus Kreb’s akan menghasilkan energi 3P + 3P + 1P + 2P + 3P = 12P.

Kalau kita hubungkan jalur glikolisis, oksidasi piruvat dan siklus Kreb’s, akan dapat kita hitung bahwa 1 mol glukosa jika dibakar sempurna (aerob) akan menghasilkan energi dengan rincian sebagai berikut :

1. Glikolisis :8P2. Oksidasi piruvat (2 x 3P) :6P3. Siklus Kreb’s (2 x 12P) :24P +

JUMLAH :38P4. Penentuan Kadar Gula dalam Darah dan Interpretasi Hasil

PemeriksaanA. Penentuan Kadar Gula dalam Darah

Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kepada tingkat glukosa di dalam darah. Konsentrasi

Page 11: Makalah Bkg Kelompok 3

gula darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa yang dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh. Kadar gula darah yang normal berada pada angka antara70-110mg/dl setelah berpuasa selama 8 jam. Dan 2 jam setelah makan kadar gula darah seharusnya dibawah 200mg/dl. Kadar gula darah meningkat setelah makan, karena ada pasokan gula dari makanan yang dikonsumsi.

Terdapat dua metode utama yang digunakan untuk mengukur glukosa. Metode yang pertama adalah metode kimiawi yang memanfaatkan sifat mereduksi dari glukosa, dengan bahan inkubator yang akan berubah warna apabila tereduksi. Metode yang kedua adalah enzimatik yang umumnya menggunakan kerja enzim glukosa oksidase atau heksokinase, yang bereaksi pada glukosa, tetapi tidak pada gula lain (misal: fruktosa, galaktosa, dll) dan pada bahan pereduksi.

1). Metode kimiawiPrinsip pemeriksaan, yaitu proses kondensasi glukosa

dengan akromatik amin dan asam asetat glasial pada suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau kemudian diukur secara fotometri (Departemen Kesehatan RI, 2005).2). Metode Enzimatik

Metode enzimatik pada pemeriksaan glukosa darah memberikan hasil dengan spesifitas yang tinggi, karena hanya glukosa yang akan terukur. Cara ini adalah cara yang digunakan untuk menentukan nilai batas. Ada 2 macam metode enzimatik yang digunakan yaitu glucose oxidase dan metode hexokinase (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Metode glucose oxidasePrinsip pemeriksaan pada metode ini adalah enzim glucose oxidase mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4-amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer pada panjang gelombang 546 nm. Intensitas warna yang terbentuk setara dengan kadar

Page 12: Makalah Bkg Kelompok 3

glukosa darah yang terdapat dalam sampel (Riyani, 2009). Metode ini menggunakan reagent yang bernama reagent kit sehingga terkadang metode ini disebut dengan metode kit.

Metode hexokinaseMetode hexokinase merupakan metode pengukuran kadar glukosa darah yang dianjurkan oleh WHO dan IFCC. Prinsip pemeriksaan pada metode ini adalah hexokinase akan mengkatalis reaksi fosforilasi glukosa dengan ATP membentuk glukosa – 6- fosfat dan ADP. Enzim kedua yaitu glukosa -6 –fosfat dehidrogenase akan mengkatalisis oksidasi glukosa -6 - fosfat dengan nicotinamide adenine dinocleotide phosphate (NADP +) (Departemen Kesehatan RI, 2005).

Metode IodometriPada prinsipnya protein darah diendapkan dengan Zn(OH2) agar tidak mengganggu penentuan, gula akan mereduksi Potasium Ferri Cianida. Kelebihan Potasium Ferri Cianida akan ditentukan secara Iodometri.

B. Interpretasi Hasil Pemeriksaan Glukosa darah dibentuk dari hasil penguraian karbohidrat dan perubahan glikogen dalam hati. Pemeriksaan glukosa darah adalah prosedur skrinning tes yang menunjukkan ketidakmampuan sel pankreas memproduksi insulin, ketidakmampuan usus halus mengabsorbsi glukosa, ketidakmampuan hati mengumpulkan dan memecahkan glikogen.

NILAI NORMAL GLUKOSA TEST Glukosa Puasa :70-100 mg/dL Glukosa 2 jam PP :< 140 mg/dL Glukosa adrandom :< 180 mg/dl

Page 13: Makalah Bkg Kelompok 3

Kelompok 11

A. Makro Mineral1. Kalsium (Ca)

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membran sel. Kalsium mengatur kerja hormone dan faktor pertumbuhan.

Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju, ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahannya, daun singkong, daun lamtoro.

Fungsi utama dari kalsium antara lain:1. Pembentukan tulang dan gigi.2. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari

struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium.3. Mengatur pembekuan darah.4. Katalisator reaksi biologic, seperti absorbsi vitamin B12,

tindakan enzim pemecah lemak, lipase pankreas, ekskresi insulin oleh pankreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin.

5. Relaksasi dan kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin.

6. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.

7. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.

Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia

Page 14: Makalah Bkg Kelompok 3

lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. Kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.

Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal, gangguan absorbsi mineral lain serta konstipasi.

Sebanyak 30-50% kalsium yang dikonsumsi diabsorbsi tubuh yang terjadi dibagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan Ph6 agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorbsi kalsium terutama dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalsium. Absorbsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bisa diabsorbsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsur makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorbsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urine , sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.

DISTRIBUSI DALAM TUBUH:

1,5 – 2% BB ( dewasa : 1100-1200 g ) 99% pada tulang dan gigi 4 – 5 g pada jaringan lunak/ otot lurik.

DISTRIBUSI DALAM CAIRAN TUBUH:

Bentuk ion Ca++ (60%) Bentuk garam (Ca fosfat, Ca sitrat, Ca sulfat) Bentuk senyawa dengan protein (35%)

Fungsi Kalsium:

1. Bersenyawa dengan P & Mg membentuk bagian tulang yang 2. Dalam serum & jaringan lunak:

Di darah sebagai katalisator pembentukan trombin & protrombin.Di otot : mempertahankan tonus & kepekaan.Pada jaringan syaraf sebagai transmisi syaraf.Sebagai zat pengaktif enzim (lipase, ATP ase)Berpengaruh pada permeabilitas membrane

Page 15: Makalah Bkg Kelompok 3

Metabolisme (intake dan ekskresi)Tubuh memperoleh Ca dari makanan sehari-hari.Rata-rata intake 1 g/hari, absorbsinya dipengaruhi oleh vitamin D.70-80% ekskresi fesesMetabolismenya berhubungan dengan konsep homeostatis.Kebutuhan Ca ditentukan dari:

Jumlah Ca yang diekskresi ginjal. Ca jaringan yang dilepas melalui feses. Ca yang terbuang melalui keringat. Wanita hamil dengan Ca yang dibutuhkan feses. Wanita menyusui dengan cara Ca yang diekskresi dalam

ASI3. Phosfor ( P )

Fosfor merupakanmineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1% dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP)Fosfor terdapat pada semua sel makhluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasil olahannya, kacang-kacangan serta serealia.

Fungsi dari fosfor antara lain:1. Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada

matriks tulang.2. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat,

protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B.

3. Absorbsi dan transportasi zat gizi serta sistem buffer.4. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta

ATP dan fosfolipid.5. Mengatur keseimbangan asam basa.

Kekurangan fosfor bisa terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorbsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang

Page 16: Makalah Bkg Kelompok 3

kehilangan banyak cairan melalui urine. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang.

Fosfor dapat diabsorbsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus halus dan diabsorbsi secara aktip yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosofor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorbsi fosfor oleh ginjal. Kalsitonin meningkatkan ekskresi fosfat oleh ginjal.

Pada gizi manusia P berhubungan erat dengan Ca, oleh karena:

Ca & P sumber utamanya susuKeduanya merupakan pembentuk tulangKeduanya membutuhkan vitamin DKeduanya sangat dipengaruhi hormon paratiroid

Distribusi dalam tubuh:

o 0,8 – 1,1% berat badan

o 80 -90% ditulang bersama Ca

o 20% lainnya pada tiap sel hidup

Absorbsi – Ekskresi

70% P dalam BM dapat diabsorbsi Ekskresi terutama melalui mekanisme homeostatis (+)

Fungsi:

Bagian dari tulang dan gigi Sangat berguna pada metabolisme tubuh pada sel hidup

Kebutuhan :

Page 17: Makalah Bkg Kelompok 3

Bila Ca terpenuhi berarti P terpenuhi.

4. Magnesium (Mg)Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interseluler. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses metabolisme.Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya.

Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dan kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta coklat merupakan sumber magnesium yang baik.Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi, karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak.

Di dalam sel ekstraseluler, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.

Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi.

Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai komplikasi penyakit yang menyebabkan gangguan arbsorbsi atau penurunan fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut (intravena). Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika (perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.

Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.

Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium terjadi pada penyakit gagal ginjal.

Page 18: Makalah Bkg Kelompok 3

DISTRIBUSI DALAM TUBUH:

1. Pada dewasa 25 g (20-28 g)2. 70% sebagai senyawa dengan Ca & P dalam bentuk garam

kompleks.

3. 30% dalam jaringan lunak dan cairan tubuh4. 1,4 -2,5% mg dalam plasma5. Sebagian besar pada sel darah merah

FUNGSI:

a. Pada metabolisme karbohidrat & phosphorb. Proses pertumbuhan & pemeliharaan jaringanc. Berhubungan dengan cortison dalam meregulasi kadar Pd. Bila kadar Mg menurun, vasodilatasi & pekerjaan otot

terganggue. Secara alamiah pada manusia tidak pernah defisiensi

4.NATRIUM ( Na )

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40% terdapat dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan pancreas mengandung banyak natrium.

Sumber utama natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut lainnya.

Fungsi dari natrium antara lain:

1. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluler.

2. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke dalam sel

3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zat-zat yang membentuk asam.

4. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot

Page 19: Makalah Bkg Kelompok 3

5. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.

Dampak kekurangan dan kelebihan akibat kekurangan natrium adalah sebagai berikut:

1. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan2. Dapat terjadi setelah muntah, diare, keringat berlebihan, dan

diet rendah natrium.

Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan odema dan hipertensi.

DISTRIBUSI DALAM TUBUH:

a. 1/3 pada jaringan rangka dalam bentuk Na anorganik.b. 2/3 pada cairan ekstra sel adalah Na+c. Natrium serum 310 – 340 mg%

ABSORBSI – EKSKRESI

Terutama di usus halus. Jika intake menurun absorbsi menurun Glukosa dalam lumen usus banyak absorbsi berkurang Ekskresi 90% melalui urine, 5% melalui feses

Konsentrasi NaCl plasma sangat bervariasi secara langsung atau tidak langsung berpengaruh pada:

1. Tekanan osmotik plasma2. Volume cairan plasma & interstitial3. Keseimbangan asam basa4. Mempertahankan hantaran listrik di sel tubuh5. Kepekaan system cardiovascular untuk mengedarkan senyawa

5.KALIUM ( K )

Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan

Page 20: Makalah Bkg Kelompok 3

hewan. Sumber utama adalah makanan segar/mentah, terutama buah, sayuran, kacang-kacangan.

FUNGSI dari kalium ini antara lain:

1. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium

2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.

3. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.

4. Berperan dalam pertumbuhan sel

Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut. Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu, lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau dan konstipasi.

Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/m2 permukaan tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan ekskresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.

Kalium diabsorbsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium diekskresi melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsorbsi kembali dan mengeluarkan kalium dibawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubuh ginjal.

ABSORBSI – EKSKRESI

1. Mudah diabsorbsi di usus2. Ekskresi terutama melalui urin, sedikit di fese

FUNGSI:

Page 21: Makalah Bkg Kelompok 3

a. Kesetimbangan elektrolit cairan tubuh.b. Keseimbangan asam basa.c. Aktivitas otot lurik (rangka & jantung )d. Metabolisme karbohidrat.e. Sintesis protein.

6.CHLOR ( Cl )

Klor merupakan anion utama cairan ekstraseluler. Konsentrasi klor tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan pancreas.

Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor

Fungsi dari klorida ini antara lain:

1. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan ekstraseluler.

2. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.

3. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam lainnya.

4. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari tubuh.

5. Mengatur system rennin – angiotensin – aldosteron yang mengatur keseimbangan cairan tubuh.

Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg.

Klor diabsorbsi di usus halus dan diekskresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.

DISTRIBUSI DALAM TUBUH:

Dalam bentuk Cl – 3% total mineral tubuh. Absorbsi terjadi sempurna

Page 22: Makalah Bkg Kelompok 3

Ekskresi terutama melalui urine.

FUNGSI METABOLISME:

a. Keseimbangan elektrolit cairan tubuh.b. Regulasi tekanan osmotic bersama Na.c. Keseimbangan asam basa.d. Keasaman lambung.

7.SULFUR ( S )

Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein.

Rantai samping molekul sistein yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein.

Sulfur terdapat dalam tulangrawan, kulit, rambut, dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein.

Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin, dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bisa dikeluarkan melalui urine, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.

Kecukupan sehari sulfurtidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.

Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.

DISTRIBUSI DALAM TUBUH:

An organic : sulfat dari Na, K, Mg Organic : sulfur protein

Page 23: Makalah Bkg Kelompok 3

Sulfur non protein ( sulfolipid, sulfotide )

SULFOPROTEIN:

1. Asam amino yang mengandung S (metionin, sistein)2. Glikoprotein3. Hasil produk detoksifikasi4. Bersenyawa dengan heparin, insulin, tiamin5. Keratin : protein rambut, kulit, kuku, bulu6. S ada pada tiap sel, umumnya merupakan bagian protein sel7. Sulfur an organic melalui sirkulasi portal8. Ekskresi melalui urine

B. METABOLISME MINERAL

Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui ( senyawa organik biasanya tidak termasuk ). Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari hemoglobine dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Disamping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeluharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan. Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik dan biokimia.

Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/hari.

Mikromineral : diperlukan dalam jumlah yang kecil daripada 100 mg/hari.

Page 24: Makalah Bkg Kelompok 3

B. PROSES METABOLISME MINERAL MAKRO

1.Metabolisme Natrium

Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorbsi, terutama di dalam usus halus. Natrium yang diabsorbsi secara aktif ( membutuhkan energi ). Natrium yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Disini natrium disaring dan dikembalikan kealiran darah dalam jumlah yang cukup mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin. Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun.

Aldosteron merangsang ginjal untuk mengabsorbsi kembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan rendah bila konsumsi rendah.

Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di dalam cairan ekstraseluler (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145 mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intraseluler ( ICF ) namun dengan konsentrasi yang lebih kecil yaitu ± 3 mmol/L.

2.Metabolisme Fosfor (P)

Fosfor dapat diabsorbsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor yang berasal dari air susu ibu sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 50-70% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorbsi oleh anak-anak dan orang dewasa.

Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa usus halus dan di absorbsi secara aktif dan difusi pasif. Absorbsi aktif dibantu oleh bentuk aktif vitamin D. Sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat sebagai fosfat anorganic atau sebagai fosfolipida. Kadar fosfor di dalam darah diatur hormone paratiroid (PTH)

Page 25: Makalah Bkg Kelompok 3

yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh hormone kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta jumlah yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.

Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serealia tidak dapat dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorbsi. Faktor-faktor makanan lain yang menghalangi absorbsi fosfor adalah Fe++, Mg++, asam lemak tidak jenuh dan antasid yang mengandung aluminium, karena membentuk garam yang tidak larut air.

3.Metabolisme Kalsium (Ca)

Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat – kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.

4.Metabolisme Magnesium

Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam cairan intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun.

Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu untuk pernafasan.

Magnesium terutama diabsorbsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan bantuan alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian ekskresi magnesium melalui urine. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya dijaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh dari padi-padian, kacang, coklat, seafood, ASI. Alkohol meningkatkan hilangnya Mg dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan gangguan fungsi otot dengan tremor, kejang. Kebutuhan laki-laki 200-700 mg/hari.

5.Metabolisme Kalium (K)

Page 26: Makalah Bkg Kelompok 3

Kation utama di dalam cairan intrasel: fungsi saraf dan otot, Na +K + ATPase, keseimbangan asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.

Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam cairan intraseluler (ICF) dengan konsentrasi ±150mmol/L. Sekitar 90% dari total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0,4% dari total kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan ekstraseluler dengan konsentrasi antara 3,5 – 5,0 mmol/L. Konsentrasi total kalium di dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.

C. Hormon yang Mengatur Metabolisme Air dan MineralHormon yang berhubungan dengan metabolisme air dan mineral yaitu hormon paratiroid dan hormon kalsition1. Hormon Paratiroid

Berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari empat kelenjar kecil, terletak bilateral pada ujung atas dan bawah kelenjar tiroid. Hormon paratiroid merupakan rantai polipeptida tunggal yang terdiri dari 84 asam amino, 34 asam amino pertama merupakan bagian yang penting karena menentukan aktivitas biologisnya. Hormon paratiroid disintesis dalam kelenjar paratiroid.Parathormon (PTH) berfungsi untuk mengatur kadar Ca2+ (kalsium) dalam darah, menurunkan kadar (PO4)3+ dalam darah dan mengendalikan pembentukan tulang.

2. Hormon kalsitoninKalsitonin merupakan hormon polipeptida yang berefek hipokalsemik dan hipofosfatemik. Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yang membentuk rantai tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis kalsitonin kalsitonin dipengaruhi oleh kadar ion Ca2+ plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat, dan sebaliknya.Metabolisme kalsitonin manusia terjadi di ginjal

Page 27: Makalah Bkg Kelompok 3

B.INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN KADAR KALSIUM PADA TULANG

KALSIUM (Ca)

Merupakan elektrolit dalam serum, berperan dalam kesimbangan elektrolit, pencegahan tetani, dan dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi gangguan hormon tiroid dan paratiroid.

NILAI NORMAL:

NILAI NORMAL:

Dewasa 9-11 mg/dl (diserum);<150 mg/24jam (di urin & diet

Rendah Ca); 200-300 mg/24jam (di urin & diet Ca)

Anak 9-11,5 mg/dl

Bayi 10-12 mg/dl

Bayi baru lahir 7,4-14 mg/dl

Penurunan kalsium dapat terjadi pada kondisi malabsorbsi saluran cerna, kekurangan asupan kalsium dan vitamin D, gagal ginjal kronis, infeksi yang luas, luka bakar, radang pankreas, diare, pecandu alkohol, kehamilan. Selain itu penurunan kalsium juga dapat dipicu oleh penggunaan obat pencahar, obat maag, insulin, dll.

Peningkatan kalsium terjadi karena adanya keganasan (kanker) pada tulang, paru, payudara, kandung kemih, dan ginjal. Selain itu, kelebihan vitamin D, adanya batu ginjal, olahraga berlebihan, juga dapat memacu peningkatan kadar kalsium dalam tubuh.

Page 28: Makalah Bkg Kelompok 3