27
PENDAHULUAN Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna agama-agama terdahulu yang dibawa oleh Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. karena dipandang sudah tidak relevan dengan kondisi sosial masyarakat pada saat itu. Kemudian Islam datang sebagai agama rahmatal lil ’alamin yang dapat bertahan sampai akhir zaman. Secara umum, Islam dipandang sebagai sebuah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.dengan kitab sucinya Al-Qu’an untuk menunjukkan umatnya ke jalan yang lurus. Makalah ini disusun untuk membahas mengenai pengertian Islam, sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an, Al-Hadist dan Ijma’. Bisa dibayangkan jika manusia di dunia ini tanpa mempunyai suatu agama dan kitab sucinya sebagai pedoman hidup, tentunya kemungkaran disana-sini akan terjadi, sudah mempunyai agamapun kemungkaran sering terjadi di muka bumi ini. Siapa yang salah, agama atau manusianya ? Secara etimologis Islam berasal dari kata aslama yang berarti ”menyerahkan diri” ada pula aslama mengandung pengertian ”menyerahkan diri dengan penuh ketulusan hati” atau dengan kata lain ”mengikhlaskan”.

Makalah Agama Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

religius

Citation preview

Page 1: Makalah Agama Islam

PENDAHULUAN

Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW sebagai penyempurna agama-agama terdahulu yang dibawa oleh Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad SAW. karena dipandang sudah tidak relevan dengan kondisi sosial masyarakat pada saat itu. Kemudian Islam datang sebagai agama rahmatal lil ’alamin yang dapat bertahan sampai akhir zaman. Secara umum, Islam dipandang sebagai sebuah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.dengan kitab sucinya Al-Qu’an untuk menunjukkan umatnya ke jalan yang lurus.

Makalah ini disusun untuk membahas mengenai pengertian Islam, sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an, Al-Hadist dan Ijma’. Bisa dibayangkan jika manusia di dunia ini tanpa mempunyai suatu agama dan kitab sucinya sebagai pedoman hidup, tentunya kemungkaran disana-sini akan terjadi, sudah mempunyai agamapun kemungkaran sering terjadi di muka bumi ini. Siapa yang salah, agama atau manusianya ?

Secara etimologis Islam berasal dari kata aslama yang berarti ”menyerahkan diri” ada pula aslama mengandung pengertian ”menyerahkan diri dengan penuh ketulusan hati” atau dengan kata lain ”mengikhlaskan”. 

Page 2: Makalah Agama Islam

Pembahasan

A. Pengertian Islam Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:

Pertama: Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan, meyakini dengan hati dan berserah diri kepada Allah Azza wa Jalla atas semua yang telah ditentukan dan ditakdirkan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala tentang Nabi Ibrahim Alaihissallam [1]:

ن� م�ي ن� ن�ا ل� ا ب� ن م� ت� ل� ن� ل� ن�ا ن� ن�ا � ل� م� ل� ن�ا ت� ت�� ن� ت� ن� ن� ن�ا �ل م�ا

“(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab: ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]

Allah Azza wa Jalla juga berfirman:

م� ن�ا م� ل� ا ت م ي ن� ن� �� ن ا� ن�" م�ا ن# م� �� ن ا� م$ نيا آا م� ل ت& ل' ني ن)� ن( � ل� ت+ ن, لي ن� ييا ل. ن� ت� ل� م� ل� ا ت� ت/ ن0 ن1ا ن)ا م2 ل� ن� م)� ن�4ا م�ا ن� ن5ا م' ل� ا ت7وا ت�ا( ن� م8ي �� ن ا ن9 ن� ن5 ل: ا ن)ا ن( � ت; ن=ا ل� م�ا ل4 ا م� �� ن ا� ن2 م<, ن� ب2ي ا� ن�" م�ا

“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” [Ali ‘Imran: 19]Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman:

ن� م ي م� ن?ا ل� ا ن� م) م@ ن م: آا ل4 ا م#ي نو ت/ ن( ت� ل, م) Bن Cن Dل تي ن�� ن# ي,ا مEي م; ن=ا ل� م�ا ل4 ا ن لي Fن Gم ن5 Cل ني ن)� ن(“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” [Ali ‘Imran: 85]

Menurut Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahulllah, definisi Islam adalah:

ن م�: م� ل/ ن�ا ن( Hم ل Iب ا� ن� م) ت@ ن0 ن ا Cن ل� ن(ا Jم ن< ن�Kا ما� � ت� ن� Eت نيا Dم Lل م�ا لا4 ن( م2 لي Mم لو 5� ن م�ا� م� م��� ت; نا =�ل م5 ل� م�ا لا4 ن� ت; نا ل�= م�ا لا4 .“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya.”

Kedua:

Page 3: Makalah Agama Islam

Apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud Islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan hartanya [2], baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan dengan amal hati [3].

Sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla:ر� ت&و Fن ن� �� ن ا� ن�" م�ا � يPا لي Qن ل� ت' م� ن�ا ل< ن�ا ل� ب) ت'� ل5 م� ني ن4ا ت� ن� ت�و ن� ن( ن� �� ن ا� ت�وا مKي ت7 م�ا" ن( � ل� ت' م� ت�و ت� م#ي ت" ن�ا م�اي ل4 ا Bم ت: ل2 ني ن��ا ن� ن( ن,ا ل� ن� ل� ن�ا ت�وا ت�و م'� لن� ن( ت,وا م) Sل ت7 ل� �� ن Bت� � �,ا ن ن) آا ت� ن ا ل< ن�ا ل4 ا م� ن� ن�ار� مMي �� ن

“Orang-orang Arab Badui berkata, ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah (kepada mereka), ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.’” [Al-Hujuraat: 14]

B. Sumber Ajaran Islam1. Al-Qur’an

Al-Qur’an adalah kalam Tuhan yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam waktu kurang lebih dua puluh tiga tahun yang tertuang dalam mushaf (lembaran) yang selanjutnya sebagai pedoman umat manusia sepanjang masa. Ada beberapa nama lain dari Al-Qur’an yang masing-masing menunjukkan fungsinya yaitu : 1) Al-Qur’an, yang berarti bacaan yang harus dibaca; 2) Al-Furqan, pembeda antara yang baik dan yang buruk yang benar dan yang salah; 3) Al-Kitab, berupa tulisan atau yang ditulis; 4) Al-Dikr, berisi peringatan dari Allah SWT; 5) At-Tibyan, merupakan penjelasan dari Allah atas segala sesuatu; 6) Asy-Syifa’, obat penawar hati.

Al-Qur’an merupakan kitab yang terakhir diturunkan kepada umat manusia di bumi. Oleh karenanya ia adalah kitab yang paling sempurna yang dilengkapi dan menguji segala apa yang ada pada kitab sebelumnya. Jadi kehadiran Al-Qur’an tidak lain adalah merupakan respon terhadap kondisi dan situasi yang ada terjadi dalam kehidupan manusia, karena apa yang ada dalam kitab-kitab suci lain telah tidak sesuai lagi dengan konteks ruang dan waktu di mana Al-Qur’an diturunkan. Juga dalam kitab-kitab lain telah banyak terjadi perubahan dari teks aslinya. Akibatnya, terjadilah banyak versi tentang kitab yang diturunkan kepada Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad.

Al-Qur’an adalah kitab yang dijamin oleh Allah dari kemungkinan terjadinya perubahan baik dalam bentuk pengurangan maupun penambahan. Dan Dia akan senantiasa memelihara dan melestarikannya.

Page 4: Makalah Agama Islam

2.      As-Sunnah

As-Sunnah berasal dari kata sanna yang berarti jalan baik maupun yang tercela. Atau sebagaimana yang disampaikan oleh an-Na’im yaitu menciptakan sesuatu dan menjadikannya suatu model. Atau dengan kata lain adalah tingkah laku yang patut dicontoh. Merujuk pada beberapa hadits Nabi antara lain menyatakan : “Barangsiapa membuat sunnah yang terpuji maka baginya pahala sunnah itu dan pahala orang lain yang mengamalkannya, dan barangsiapa menciptakan sunnah yang buruk maka padanya dosa sunnah buruk itu dan dosa orang yang mengamalkannya sampai hari kiamat.” (Hadits Muslim).

Secara umum sunnah dapat diartikan sebagai tingkah laku yang secara historis dapat dibuktikan sebagai perilaku Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya yang secara keseharian hidup dan lingkungannya.

Musthafa asy-Syiba’i menjelaskan dalam bukunya as-Sunnah Wa Makanatuba Fi Tasyri’ Al-Islami, bahwa terjadinya perbedaan diantara para ulama’ tentang pengertian as-Sunnah. Dalam pengertian ulama’ ahli Hadis Sunnah didefinisikan sebagai sesuatu yang didapat dari Nabi Muhammad SAW yang terdiri dari sabda, perbuatan, persetujuan, sifat fisik, atau budi pekerti, atau biografi, baik dari masa sebelum kenabian maupun sesudahnya. Menurut ahli ushul, sunnah adalah sesuatu yang diambil dari Nabi SAW yang terdiri dari perkataan, perbuatan dan persetujuannya.

Sebagian para ulama’ menggunakan kata Sunnah dalam setiap sesuatu yang mengandung dalil syar’i baik yang berasal dari kitab suci maupun yang berasal dari ijtihad sahabat : Hal ini berdasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW : “Hendaknya kamu mengikuti sunnahku dan Khulafa’urrasyidin sesudahku.”

3.      Ijtihad

Secara harfiah ijtihad berarti upaya seseorang untuk melakukan sesuatu pekerjaan secara giat. Adapun ijtihad secara istilah hukum Islam bermakna usaha seseorang untuk memecahkan persoalan hukum yang tidak ditemukan jawabannya baik dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah melalui proses nalar dengan teori-teori tertentu secara independen.

Ijtihad dapat dilakukan secara individu dengan bersama-sama. Ijtihad individu yang dilakukan oleh seorang ulama’ dalam memutuskan atau menjawab suatu persoalan disebut denganijtihad fardi sedangkan ijtihad yang dilakukan oleh para ulama’ secara bersama-sama disebut dengan ijma’.

Fazlur Rahman mendefinisikan ijtihad sebagai upaya untuk memahami teks atau peristiwa yang relevan di masa lampau dengan memperluas atau membatasi dan memodifikasikannya sedemikian rupa sehingga situasi baru dapat tercakup di dalamnya dengan solusi yang baru. Dengan pengertian lain bahwa mustahil untuk dapat memahami teks al-Qur’an meskipun telah jelas dan terinci, tanpa menggunakan

Page 5: Makalah Agama Islam

ijtihad. Karena dalam pengalamannya, teks al-Qur’an harus disesuaikan dengan kondisi sosio kultural masyarakat tertentu dimana al-Qur’an dipahami.

C. Tingkatan Islam Tidak diragukan lagi bahwa prinsip agama Islam yang wajib diketahui dan diamalkan oleh setiap muslim ada tiga, yaitu; (1) mengenal Allah Azza wa Jalla, (2) mengenal agama Islam beserta dalil-dalilnya [4], dan (3) mengenal Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Mengenal agama Islam adalah landasan yang kedua dari prinsip agama ini dan padanya terdapat tiga tingkatan, yaitu Islam, Iman dan Ihsan. Setiap tingkatan mempunyai rukun sebagai berikut:

Tingkatan Pertama: IslamIslam memiliki lima rukun, yaitu:

1. Bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam adalah utusan Allah.2. Menegakkan shalat.3. Membayar zakat.4. Puasa di bulan Ramadhan.5. Menunaikan haji ke Baitullah bagi yang mampu menuju ke sana.

Kelima rukun Islam ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam ;

م� ن لي ن� م�ا ن� ل� Kن ن5 ل� ا م" م�ا ن� لي Cن ل� ا Tن� ت� ن7 ن( ن"، نVا ن) ن� ن; لو Wت ن7 ن( ن@، نا �Yك ن ا� ني م7 Sل ت7 ن( ن@، نا =Wن� ا� ن� لي Dم ت7 ن( م�، ا�� ت� لو ت� ن� يا ن��2 ن� ت) ن�" ن�ا ن( ت� ا�� ن�ا م�ا4 ن� م�ا� نا 4 ل" ن�ا ن2 ن+ Iل ن7 ل" ن�ا ت; نا ل�= م�ا لا4يا لي= Cم ن� .

“Islam itu adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah jika engkau mampu menuju ke sana.” [5]

Juga sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :

: م� لي Cن ل� ا Tب Mن ن( ن" نVا ن) ن� م; لو Zن ن( م@، نكا Y� ن ا� م0 ن5ا لي م�ا ن( م@، نا =Wن� ا� م; ن�ا م�ا ن( م�، ا�� ت� لو ت� ن� ي2ا ن�� ن� ت) ن�" ن�ا ن( ت� ا�� ن�ا م�ا4 ن� ن� م�ا نا 4 ل" ن�ا م@ Eن ن+ا Qن س] ل� ن: ن�ى ن< ت; نا ل�= م�ا لا4 ني م, ت� .

“Islam dibangun atas lima hal: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, berpuasa di bulan Ramadhan dan menunaikan haji ke Baitullah.” [6]Tingkatan Kedua: Iman

Page 6: Makalah Agama Islam

Definisi iman menurut Ahlus Sunnah mencakup perkataan dan perbuatan, yaitu meyakini dengan hati, meng-ikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan anggota badan, dapat bertambah dengan ketaatan dan dapat berkurang dengan sebab perbuatan dosa dan maksiyat.

Iman memiliki beberapa tingkatan, sebagaimana terdapat dalam sabda beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam :

ن ت" ن�ا لي م�ا ر لا4 Vل ن" م� لو ت� Cل ن� ل( ن( ر ن�ا Vل ن" م� لو ت�5 م� ، ن( Jي Cن ل� Qن+ا ت ت� Vن ل# ن�ا ت� ن# لو نا ن� ن� 4 ن�ا م�ا� ن/ا الله�، م�ا4 نLا Eل ن�ا تJ ن( ن ن)ا ى م�ا �ن�ان 4 م� لا ، ن< ق� ت0 الط�ر�ي نيا ن� ل� رJ ن(ا Cن ل� Qن� ت م" م) ن�ا لي م�ا لا4 .“Iman memiliki lebih dari tujuh puluh cabang atau lebih dari enam puluh cabang, cabang yang paling tinggi adalah ucapan laa ilaaha illallaah, dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (rintangan) dari jalan, dan malu adalah salah satu cabang iman.” [7]

Rukun Iman ada enam, yaitu:1. Iman kepada Allah.2. Iman kepada Malaikat-Malaikat-Nya.3. Iman kepada Kitab-Kitab-Nya.4. Iman kepada Rasul-Rasul-Nya.5. Iman kepada hari Akhir.6. Iman kepada takdir yang baik dan buruk.

Keenam rukun iman ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu dalam jawaban Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam atas pertanyaan Malaikat Jibril Alaihissallam tentang iman, yaitu:

ل" ن� ن�ا م) Sل �الله�، ت7 �ه�، ب �ت �ك �ئ �ه�، و�م�ال �ب �ت �ه�، و�ك ل س� م; و�ر� لو ني ل� آلخ��ر�، ن(ا ن� ا م) Sل ت7 م� ن( ن2 Dن ل� م م�ا م لي م ن: ب Qن ن( .

“Engkau beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari Akhir, dan engkau beriman kepada takdir yang baik dan buruk.” [8]

Tingkatan Ketiga: IhsanIhsan memiliki satu rukun yaitu engkau beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari ‘Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu anhu dalam kisah jawaban Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Jibril Alaihissallam ketika ia bertanya tentang ihsan, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:

ل" ن2 ن�ا Cت ل� ن� ن7 نa ا�� Lن� ن�ا ت نك ن ا ل" ن7 م�ا ل� ن# ل� ن� ت' ت ن7 ن ا ت� ن7 L� ن م�ا نH ن# ن ا ني .

Page 7: Makalah Agama Islam

“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka bila engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.” [9]

Tidak ragu lagi, bahwa makna ihsan secara bahasa adalah memperbaiki amal dan menekuninya, serta mengikhlaskannya. Sedangkan menurut syari’at, pengertian ihsan sebagaimana penjelasan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam :

ل" ن2 ن�ا Cت ل� ن� ن7 نa ا�� Lن� ن�ا ت نك ن ا ل" ن7 م�ا ل� ن# ل� ن� ت' ت ن7 ن ا ت� ن7 L� ن م�ا نH ن# ن ا ني .

“Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, maka jika engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Allah melihatmu.”

Maksudnya, bahwasanya Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menjelaskan ihsan dengan memperbaiki lahir dan batin, serta menghadirkan kedekatan Allah Azza wa Jalla, yaitu bahwasanya seakan-akan Allah berada di hadapannya dan ia melihat-Nya, dan hal itu akan mengandung konsekuensi rasa takut, cemas, juga pengagungan kepada Allah Azza wa Jalla, serta mengikhlaskan ibadah kepada Allah Azza wa Jalla dengan memperbaikinya dan mencurahkan segenap kemampuan untuk melengkapi dan menyempurnakannya.

D.  Dasar – Dasar Ajaran Islam (Rukun Islam)

Dasar-dasar ajaran agama islam adalah sebagai berikut :1. Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat, Pengucapan kalimat syahadat

dinyatakan penting karena dengan kalimat syahadat ini kita berikrar baik secara lisan dan perbuatan bahwasanya kita bersaksi tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah.

2. Mendirikan Sholat, Sholat dalam ajaran islam di seumpamakan dengan tiang agama, sesuai sabda rosulullah yang artinya “barang siapa mengerjakan sholat berarti menegakkan agamaya dan barang siapa meninggalkan sholat berarti meruntuhkan agamanya”. Dalam hal ini islam juga mengajarkan disiplin waktu, karena dengan disiplin manusia bisa mencapai cita-citanya dan kita diajarkan lebih menghargai waktu agar digunakan dengan sebaik-baiknya. Ini juga bisa disebut dengan sholat islam mengajarkan profesisionalisme.

3. Puasa mengajarkan kepada orang islam agar tawadu’ merendahkan diri kepada sesamanya, tidak sombong dan takabur, dengan puasa kita bisa merasakan betapa laparnya orang kekurangan, dengan puasa Islam mengajarkan rasa kesetiakawanan. kalau pepatah menagatakan “berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.

4. Zakat, mengapa dalam islam diwajibkan berzakat karena disinilah Islam mengajarkan kepada umatnya agar mau berbagi terhadap sesamanya. inilah prinsip sosial yang diajarkan kepada islam.

Page 8: Makalah Agama Islam

5. Haji, mengajarkan rasa syukur kita kehadirat Allah atas segala rahmat dan rezekinya, kepada kita yang telah dilimpahkan kepada kita yang tiada pernah terputus.

            Pokok Ajaran Islam

Kerangka dasar ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. bersifat multidimensional, universal, abadi dan fithri. Dikatakan multi dimensional karena ajarannya mencakup dimensi-dimensi yang menyangkut hubungan manusia dengan khaliqnya (hablu minallah) dan hubungan manusia dengan dirinya, dengan sesamanya, maupun dengan makhluk lainnya (hablu minannas) (QS. Ali-Imran/3:112). Kerangka dasar atau pokok-pokok ajaran Islam, yaitu :

1. Aspek keyakinan yang disebut dengan aqidah, yaitu aspek credial atau keimanan terhadap Allah dan semua yang difirmankan-Nya dan disabdakan oleh rasul-Nya untuk diyakini. Aqidah Islam ini telah dirumuskan dalam bentuk rukun iman. Penafsiran terhadap aqidah melahirkan literatur keislaman yang dikenal dengan istilah ilmu kalam atau teologi Islam dengan berbagai macam aliran pemikiran.

2. Aspek norma atau hukum yang disebut syari’ah, yaitu aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan Allah, sesama manusia dan alam semesta. Penafsiran terhadap syariah Islam melahirkan literature keislaman yang disebut dengan fikhi Islam dengan berbagai macam mazhab.

3. Aspek perilaku yang disebut dengan akhlaq atau ihsan, yaitu sikap-sikap atau perilaku baik yang nampak maupun tidak nampak dari pelaksanaan aqidah dan syari’ah. Penafsiran terhadap akhlak melahirkan literature keislaman yang disebut dengan ilmu tasawauf dengan berbagai macam aliran (tarekat).

Ketiga aspek tersebut tidak dapat berdiri sendiri dan dipisahkan satu dengan lainnya tetapi menyatu membentuk kepribadian yang utuh pada diri setiap manusia muslim. Aqidah digambarkan sebagai akar yang menunjang kokoh dan tegaknya batang di atas muka bumi, syari’ah diumpamakan sebagai batang yang berdiri kokoh diatas akar yang menancap ke bumi, sedangkan akhlaq dimisalkan dengan buah yang dihasilkan dari proses yang berlangsung pada akar dan batang. Keutuhan dan kesatuan ketiga aspek inilah yang diperintahkan oleh Allah kepada ummat Islam, ketika mereka mengikrarkan dirinya untuk memeluk agama Islam (QS. Al-Baqarah/2:208). Aqidah (keimanan) yang benar, akan melahirkan sikap kepatuhan pada ajaran dan norma-norma yang telah digariskan dalam hukum (syari’ah), dan pelaksanaan norma dan hukum tersebut yang didasari oleh aqidah yang benar, akan melahirkan perilaku zhahiriyah dan bathiniyah yang sesuai dengan kaedah dan norma moralitas (akhlak).Pokok – pokok ajaran agama islam mencakup :1. Iman

Page 9: Makalah Agama Islam

Iman berasal dari bahasa arab yang artinya percaya. Jadi iman berhubungan dengan kepercayaan dan keyakinan. Perkataan iman yang berarti 'membenarkan' itu disebutkan dalam al-Quran, di antaranya dalam Surah At-Taubah ayat 62 yang bermaksud: "Dia (Muhammad) itu membenarkan (mempercayai) kepada Allah dan membenarkan kepada para orang yang beriman." Iman itu ditujukan kepada Allah , kitab kitab dan Rasul. Iman itu ada dua Iman Hak dan Iman Batil. Definisi Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan, maka orang - orang beriman adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip atau juga pandangan dan sikap hidup.Pokok atau pilar keimanan yang disebut dengan rukun iman terdiri dari 6 perkara, yaitu:

Iman kepada Allah Iman kepada malaikat Iman kepada kitab – kitab suci yang diturunkan kepada Nabi

Iman kepada Nabi dan Rasul Allah Iman kepada hari kiamat Iman kepada qadha dan qadar Allah

2. IslamIslam artinya patuh dan tunduk. Islam berkaitan dengan amal zhahir. Islam (Arab: al-islām, اإلسالم: "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimah bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh - sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah. Pokok-pokok keislaman ada 5, yaitu:ᵜ    Mengucapkan dua kalimat syahadatᵜ    Mendirikan sholatᵜ    Berpuasaᵜ    Menunaikan zakatᵜ    Menunaikan ibadah haji

3.     Ihsan

Page 10: Makalah Agama Islam

Ihsan berarti baik. Ihsan berkaitan dengan akhlak dan moral. Ihsan (bahasa Arab: adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti "kesempurnaan" atau (احسان"terbaik." Dalam terminologi agama Islam, Ihsan berarti seseorang yang menyembah Allah seolah-olah ia melihat-Nya, dan jika ia tidak mampu membayangkan melihat-Nya, maka orang tersebut membayangkan bahwa sesungguhnya Allah melihat perbuatannya. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim, rasulullah saw bersabda : “Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Namun, jika engkau tidak dapat (beribadah seolah-olah) melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihat engkau”.

E. Bidang-Bidang Dalam Ajaran Islam1. Aqidah

Aqidah dalam Islam dapat didefinisikan sebagai perjanjian manusia dengan Tuhan yang berisi tentang kesediaan manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak Allah. Kesediaan manusia untuk tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak Allah tersebut mengandung 6 komponen dasar perjanjian :o   Keyakinan hati bahwa tidak ada Tuhan selain Allaho   Keyakinan hati bahwa ada hal yang ghaibo   Keyakinan hati bahwa ada manusia biasa yang diberi amanah kerasulan oleh Allaho   Keyakinan hati bahwa ada petunjuk hidup yang diberikan Allaho   Keyakinan hati bahwa ada pertanggungjawaban amal perbuatan setelah kematian. Keyakinan hati bahwa ada aturan pasti yang melandasi kehidupan yang dibuat oleh Allah (QS. Al-Baqarah, 2: 2 -4 & 177; Al Bayan, Kitab Iman, No.5)

Aqidah merupakan akar bagi setiap perbuatan manusia. Manusia yang menyatakan tunduk dan patuh secara suka rela pada kehendak Allah, pasti dampak perbuatannya akan bermanfaat bagi manusia lain yang ada di sekitarnya. Apabila akar perbuatan manusia itu kokoh, maka pohon perbuatan manusia itu akan berbuah dan tahan dari berbagai angin cobaan. Sebaliknya apabila akar perbuatan manusia itu rapuh atau bahkan tanpa akar sama sekali, maka buah perbuatan manusia itu tidak bermakna dan mudah roboh oleh tiupan godaan angin sepoi-sepoi sekalipun.

2. Ibadah

Page 11: Makalah Agama Islam

Ibadah atau ibadat adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa arab. Ibadah berarti perbuatan atau pernyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan yang didasari peraturan agama. Ibadah juga dapat diartikan segala usaha lahir dan batin yang sesuai perintah agama yang harus dituruti pemelukknya. Ibadah, yaitu peraturan yang berkaitan dengan perbuatan manusia guna mendekatkan diri pada Allah, mengingat-ingat keagungan-Nya, dan berterima kasih atas karunia yang diberikan-Nya kepada manusia.Kesadaran beragama pada manusia membawa konsekwensi manusia itu melakukan penghambhaan kepada tuhannya. Dalam ajaran Islam manusia itu diciptakan untuk menghamba kepada Allah, atau dengan kata lain beribadah kepada Allah (Adz-Dzaariyaat QS. 51:56).Manusia yang menjalani hidup beribadah kepada Allah itu tiada lain manusia yang berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Yaasiin QS 36:61).Sedangkan manusia yang berpegang teguh kepada apa yang diwahyukan Allah, maka ia berada pada shiraathal mustaqiem atau jalan yang lurus (Az Zukhruf QS. 43:43).Dengan demikian apa yang disebut dengan manusia hidup beribadah kepada Allah itu ialah manusia yang dalam menjalani hidupnya selalu berpegang teguh kepada wahyu Allah. Jadi pengertian ibadah menurut Al-Quran tidak hanya terbatas kepada apa yang disebut ibadah mahdhah atau Rukun Islam saja, tetapi cukup luas seluas aspek kehidupan yang ada selama wahyu Allah memberikan pegangannya dalam persoalan itu.Itulah mengapa umat Islam tidak diperkenankan memutuskan suatu persoalan hidupnya sekiranya Allah dan Rasul-Nya sudah memutuskan perkara itu (Al-Ahzab QS. 33:36).

“Ibadah secara bahasa berarti perendahan diri, ketundukan dan kepatuhan.” (Tanbihaat Mukhtasharah, hal. 28).

3. Akhlak

Akhlak secara terminologi berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan suatu perbuatan yang baik. Akhlak didefinisikan sebagai tindakan membentuk atau membiasakan perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain. Kedudukan akhlaq dalam ajaran Islam adalah hasil, dampak, atau buah dari perbuatan perbuatan (syari’ah) yang dilandasi keyakinan hati yang tunduk dan patuh secara sukarela pada kehendak Allah (aqidah).

Akhlak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

Page 12: Makalah Agama Islam

         Akhlak Al-Karimah (Mahmudah)Akhlak Al-Karimah yaitu akhlak yang senantiasa berada dalam kontrol ilahiyah

yang dapat membawa nilai-nilai positif dan kondusif bagi kemaslahatan ummat. Adapun yang tergolong akhlak al – karimah atau akkhlak yang terpujia diantaranya :

        Kejujuran        Ikhlas        Qonna’ah artinya menerima dengan rela atau merasa cukup dengan apa

yang dimiliki        Menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangn-Nya         Akhlak MazmumahAkhlak mazmumah yaitu akhlak yang tidak dalam kontrol ilahiyah, atau berasal

dari hawa nafsu yang berada dalam lingkaran syaithoniyah dan dapat membawa suasana negatif serta destruktif bagi kepentingan umat islam. Adapaun yang tergolong akhlak mazmumah atau akhlak yang tercela diantarannya :

        Bohong atau dusta        Takabur artinya merasa atau mengaku bahwa dirinya besar, tinggi atau

mulia, dan melebihi orang lain dalam segala hal.         Dengki artinya rasa atau sikap tidak senang atas kenikmatan yang

diperoleh orang lain dan berusaha menghilangkan kenikmatan tersebut,

Ada empat hal yang harus ada apabila seseorang ingin dikatakan berakhlak. 1.      Perbuatan yang baik atau buruk.2.      Kemampuan melakukan perbuatan.3.      Kesadaran akan perbuatan itu4.      Kondisi jiwa yang membuat cenderung melakukan perbuatan baik atau buruk.

4. MuamalahMenurut fiqih, muamalah ialah tukar menukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditentukan. Yang termasuk dalam hal muamalah adalah jual beli, sewa menyewa, upah mengupah, pinjam meminjam, urusan bercocok tanam, berserikat dan lain-lain.Agar hak masing-masing tidak sia-sia dan guna menjaga kemaslahatan umat, maka agar semuanya dapat berjalan dengan lancar dan teratur, agama Islam memberikan peraturan yang sebaik-baiknya aturan.

F. Kesempurnaan IslamAllah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam QS Al-Baqarah: 208, “Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian kedalam Islam secara keseluruhan.” Ayat ini jelas-jelas memerintahkan kita semua yang mengaku beriman untuk masuk kedalam Islam secara keseluruhan (kaaffah), tidak setengah-setengah.

Page 13: Makalah Agama Islam

Islam adalah agama yang sempurna. Hanya saja kesempurnaan Islam ini hanya bisa kita rasakan dalam kehidupan jika kita pun melaksanakannya secara sempurna. Jika kita hanya melaksanakan Islam secara setengah-setengah, separuh-separuh, atau sebagiannya saja, maka kita tidak akan bisa merasakan kesempurnaan Islam itu sendiri. Kita hanya akan bisa merasakan sebagian dari kesempurnaan itu sendiri. Dan yang lebih penting, kita hanya akan bisa menjadi muslim yang seutuhnya jika kita masuk kedalam Islam secara keseluruhan. Jika kita masuk kedalam Islam secara setengah-setengah, kita pun akan menjadi muslim yang setengah-setengah.

Banyak dari kita telah berlaku tidak adil terhadap Islam. Pada saat kita menerapkan sistem hidup yang tidak islami lalu mendapatkan masalah, kita berteriak-teriak menuntut agar Islam memberikan solusi. Sebetulnya ini sikap yang tidak konsisten. Semestinya, Islam layak kita tuntut memberikan solusi jika Islam itu sendiri yang memunculkan masalah.

Jika Islam diterapkan secara kaaffah, niscaya akan tercipta harmoni dalam kehidupan karena Islam adalah agama yang selaras dengan fitrah manusia, dan selaras dengan sunnatullah. Yang demikian ini karena Islam adalah agama yang berasal dari Dzat yang menciptakan manusia, kehidupan, dan alam semesta semuanya.

Islam Perpaduan antara Hukum dan Akhlaq

Islam bukanlah agama yang berisi kumpulan hukum yang kaku. Sebaliknya, Islam sangat mengedepankan kemuliaan akhlaq. Bahkan, Islam memandang hukum dan akhlaq sebagai dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Buktinya, segala bentuk ibadah dalam Islam pasti memiliki orientasi akhlaq. Sholat, misalnya, dilakukan untuk mencegah diri dari perbuatan keji dan munkar. Zakat ditunaikan untuk menyucikan harta dan jiwa. Puasa dilakukan untuk mengendalikan nafsu dalam jiwa. Haji dilakukan untuk melatih diri berkorban, menjauhi perkataan yang buruk dan menjauhi kebiasaan berbantah-bantahan. Tidak ada satupun bentuk ibadah kecuali bertujuan untuk meraih kesempurnaan akhlaq. Tidak heran jika Rasulullah bersabda, ”Sesungguhnya aku ini diutus hanya untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia.”

Islam Perpaduan antara Kemuliaan dan Kasih Sayang

Kemuliaan (‘izzah) pada dasarnya hanyalah milik Allah semata. Hanya saja, Allah kemudian juga memberikan kemuliaan tersebut kepada para rasul-Nya dan orang-orang yang beriman kepada-Nya. Dan kita diperintahkan untuk menjaga kemuliaan kita di hadapan orang-orang yang ingkar kepada-Nya, dengan cara bersikap tegas – bukan keras atau kasar – kepada mereka. Namun pada saat yang sama, Allah memerintahkan kita untuk saling berendah hati dan berkasih sayang terhadap sesama

Page 14: Makalah Agama Islam

mukmin. Ini tidak berarti bahwa Islam mengajarkan kita untuk tidak mengasihi non muslim. Bahkan sebaliknya, Islam mendeklarasikan diri sebagai rahmatan lil ’alamin. Artinya, Islam adalah rahmat bagi semua manusia, baik muslim mapun non muslim, bahkan bagi binatang, tumbuhan, dan alam semesta seluruhnya.

Islam Perpaduan antara Ilmu dan Amal

Islam memandang bahwa ilmu sangatlah penting, karena ilmu akan mengarahkan kita pada amal yang benar. Amal tanpa didasari dengan ilmu besar kemungkinan akan salah, menyimpang, dan bahkan menimbulkan mudharat dan kerusakan. Karena sedemikian utamanya ilmu itulah, Allah pun mengangkat derajat orang-orang mukmin yang berilmu beberapa derajat. Dan Rasulullah juga mewajibkan umatnya untuk senantiasa menuntut ilmu sepanjang hayat, mulai dari buaian sampai masuk ke liang lahat. Namun ilmu saja tanpa amal sama dengan omong kosong. Islam memandang bahwa ilmu mesti membuahkan amal shalih. Dan kelak pada Hari Pengadilan, Allah akan meminta pertanggungjawaban setiap orang yang memiliki ilmu. Islam juga membenci orang-orang yang hanya berbicara tetapi tidak mau berbuat. ”Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kalian mengatakan apa yang tidak kalian perbuat. Amatlah besar kebencian di sisi Allah bahwa kalian mengatakan apa-apa yang tidak kalian kerjakan.” (QS Ash-Shaff: 2-3)

Islam Perpaduan antara Kerja dan Harapan

Islam menganjurkan umatnya untuk bekerja keras, dan mencela orang yang hanya duduk berdoa di masjid agar uang turun dari langit sedangkan ia malas bekerja. Namun Islam juga memerintahkan agar kita selalu berdoa pada saat kita bekerja. Ketika kita berdoa, kita berharap kepada Allah. Kita pun diperintahkan untuk senantiasa optimis ketika berdoa. Inilah Islam yang memerintahkan keseimbangan antara berusaha dan berdoa, antara kerja dan harapan.

Islam Perpaduan antara Dzikir dan Fikir

Di akhir QS Ali ’Imran, Allah mendeskripsikan ulul albab sebagai berikut: “(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” Demikianlah Islam, yang senantiasa memerintahkan keseimbangan antara dzikir dan fikir, antara hati dan otak, antara imtaq (keimanan dan ketaqwaan) dan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi).

Page 15: Makalah Agama Islam

Islam adalah Negara Sekaligus Ibadah

Islam menyadari bahwa negara dengan berbagai bagiannya – seperti politik, ekonomi, sosial dan budayanya – sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Oleh karena itu, Islam tidak mengenal pemisahan antara negara dan agama. Islam tidak menginginkan negara dipimpin oleh orang-orang yang tidak beragama dan dijalankan ke arah yang bertentangan dengan agama. Sebaliknya, Islam menginginkan agar negara bisa mengkondisikan warganegaranya untuk taat beragama. Islam bukanlah agama yang hanya dipraktekkan di masjid-masjid saja, namun juga menjadi panduan dalam mewujudkan segenap kemaslahatan umat. Islam bukan hanya melakukan sholat dan dzikir saja, namun juga kepemimpinan yang adil serta pemerintahan yang bersih dan cakap.

Islam adalah Konsep Sekaligus Pergerakan

Konsep Islam yang sempurna tidak akan bisa kita implementasikan dalam kehidupan tanpa adanya pergerakan. Kita semua tahu bahwa konsep agama ini adalah haq (benar), namun tidak sedikit orang-orang yang senantiasa berusaha menghalangi tegaknya kebenaran tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan pergerakan dalam memperjuangkan dan membumikan konsep Islam di muka bumi ini. Dibutuhkan kekuatan agar kebenaran yang termaktub dalam kitab suci bisa benar-benar terwujud dalam kehidupan. Jika tidak, niscaya konsep yang ada dalam kitab suci selamanya hanya akan menjadi tulisan diatas kertas atau lantunan kata yang hanya diucapkan. Demikianlah kira-kira gambaran kesempurnaan Islam, yang mengatur segala sisi kehidupan manusia dengan begitu indahnya, untuk mengantarkan manusia pada kebahagiaan yang hakiki di dunia dan di akhirat. Dan jika kita ingin merasakan kesempurnaan Islam, tidak ada jalan lain kecuali ber-Islam secara kaaffah, masuk kedalam Islam secara keseluruhan, seluas ajaran Islam itu sendiri.

G. Hukum-Hukum Dalam Islam  Agama Islam mempunyai hukum atau peraturan-peraturan yang berhubungan dengan perbuatan yang mengandung suatu keharusan atau boleh memiliki atau mengandung wadla’, yakni mengandung isyarat tentang adanya suatu hukum.

Hukum menurut bahasa adalah menetapkan sesuatu pada sesuatu, sedangkan menurut arti istilah adalah kitab Allah atau sabda Nabi Muhammad SAW. yang berhubungan dengan amal perbuatan mukallaf, baik titah itu mengandung tuntutan, suruhan, larangan atau membolehkan sesuatu atau menjadikan suatu sebab, syarat atau menghalang bagi sesuatu hukum.

Adapun hukum Islam itu berlaku bagi orang dewasa (mukallaf) atau orang yang sudah baligh, yakni sudah cukup umur, berakal sehat dan sudah menerima seruan agama semenjak ia berumur 9 tahun, bagi pria dan wanita bila sudah bermimpi basah

Page 16: Makalah Agama Islam

(tanda dewasa). Umur 9 tahun bagi wanita yang sudah haidh, sedang untuk pria dan wanita yang belum bermimpi ataupun haidh tapi ia sudah berumur 15 tahun maka sudah termasuk usia baligh.

Adapun hukum-hukum dalam Islam secara garis besarnya adalah sebagai berikut :

1. Wajib. Wajib adalah sesuatu perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan akan diberi siksa. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum wajib adalah shalat lima waktu, puasa di bulan ramadhan, dan Zakat.

2. Mandud atau Sunnah. Mandud atau sunnah ialah sesuatu perbuatan yang dituntut agama untuk dikerjakan tetapi tuntutannya tidak sampai ke tingkatan wajib atau sederhananya perbuatan yang jika dikerjakan akan mendapatkan pahala dan jika ditinggalkan tidak akan mendapatkan siksaan atau hukuman. Contoh dari perbuatan yang memiliki hukum mandud atau sunnah ialah  shalat yang dikerjakan sebelum/sesudah shalat fardhu.

3. Haram. Haram ialah sesuatu perbuatan yang jika dikejakan pasti akan mendapatkan siksaan dan jika ditinggalkan akan mendapatkan pahala. Contoh perbuatan yang memiliki hukum haram adalah membunuh, mabuk, judi, dan sebagainya.

4. Makruh. Perbuatan makruh adalah suatu perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik dari pada mengerjakannya. Contoh dari perbuatan makruh ini adalah memakai sutra atau cincin emas bagi laki-laki.

5. Mubah.Ada yang mengartikan bahwa mubah adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan oleh agama antara mengerjakannya atau meninggalkannya. Contoh dari mubah adalah makan, minum, bermain yang sehat dan sebagainya.

Page 17: Makalah Agama Islam

PENUTUP

Hanya ini makalah tentang Al-Islam yang dapat kami susun. Sebagai akhir kata kami mengucapkan alhamdulillah walaupun kami sadari tentunya masih banyak kekurangan dan kekhilafan di sana-sini baik dari segi susunan bahasa dan

sitematikanya. Semoga apa yang kami susun ini dapat bermanfa’at bagi kita semua dan mendapat ridlo dari Allah SWT. Amin.

Page 18: Makalah Agama Islam

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

Agus Fitri Sukeshi

Aini Ria Rahayu.BM

Amelia Lestari

Ariska Ardianti

Atika Indah Nurani

Cici Anggriyani

Kelas : D3 A Farmasi

YAYASAN SEKOLAH TINGGI BHAKTI PERTIWI PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2013