22
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN (Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan) Disusun Oleh : Kelompok 5 M. Zahid Abdul Aziz Rahma Nur Sabrina Siti Ipah Masripah Widya Fitriani PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN 1

Makalah Administrasi Pendidikan (1) Kel5

Embed Size (px)

Citation preview

KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN (Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan)

Disusun Oleh: Kelompok 5M. Zahid Abdul AzizRahma Nur SabrinaSiti Ipah MasripahWidya FitrianiPROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIAJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA2013KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Allah SWT. berkat rahmat dan krunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini pada waktu yang telah ditentukan. Makalah ini membahas tentang pembelajaran Administrasi Pendidikan yang berjudul Kepemimpinan Pendidikan. Shalawat dan salam semoga tak pernah lupa kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa kita kejalan yang penuh dengan ilmu. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan. Sehubungan dengan terselesaikannya makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dr. Didi Suprijadi, MM. sebagai dosen mata kuliah Administrasi Pendidikan, Teman-teman kelompok 5 yang telah menyelesaikan tugas makalah iniTidak ada kata sempurna melainkan hanya untuk Allah SWT. dan tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah ini, masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis meminta maaf yang sebear-besarnya jika tertera banyak kesalahan baik dalam penulisan dan penyampaian atau bahkan terdapat ketidakterkaitan dengan tema. Selain itu, penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya karya tulis ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber belajar dan referansi khususnya bagi penulis dan umumnya bagi para pembaca.

Jakarta, April 2013 Penyusun

DAFTAR ISI

Kata PengantariiDaftar isiiiiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang1B. Rumusan Masalah2C. Tujuan2

BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan . B. Tujuan dan Fungsi KepemimpinanC. Konsep Munculnya PemimpinD. Pendekatan KepemimpinanE. Syarat-syarat Peminpin PendidikanBAB III PENUTUPA. Kesimpulan11Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUANA. LatarbelakangKepemimpinan merupakan bagian penting dari manajemen yaitu merencanakan dan mengorganisasi, tetapi peran utama kepemimpinan adalah mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan bukti bahwa pemimpin boleh jadi manajer yang lemah apabila perencanaannya jelek yang menyebabkan kelompok berjalan ke arah yang salah. Akibatnya walaupun dapat menggerakkan tim kerja, namun mereka tidak berjalan kearah pencapaian tujuan organisasi. Guna menyikapi tantangan globalisasi yang ditandai dengan adanya kompetisi global yang sangat ketat dan tajam.Sebuah sekolah adalah organisasi yang kompleks dan unik, sehingga memerlukan tingkat koordinasi yang tinggi. Untuk membantu para kepala sekolah di dalam mengorganisasikan sekolah secara tepat, diperlukan adanya satu esensi pemikiran yang teoretis, seperti kepala sekolah harus bisa memahami teori organisasi formal yang bermanfaat untuk menggambarkan kerja sama antara struktur dan hasil sekolah. Oleh sebab itu dikatakan bahwa keberhasilan sekolah adalah sekolah yang memiliki pemimpin yang berhasil..Masalah kepemimpinan pendidikan saat ini menunjukan kompleksitas,baik dari segi komponen manajemen pendidikan, maupun lingkungan yang mempengaruhi keberlangungan suatu pendidikan. Persoalan yang muncul bisa sepontan, bisa berulang-ulang, makanya diperlukan interaksi yang kreatif dan dinamis antar kepala sekolah , guru dan siswa.Keberhasilan pendidikan di sekolah juga sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah.Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasarana (Mulyasa 2004:25). Hal tersebut menjadi lebih penting sejalan dengan semakin kompleksnya tuntutan tugas kepala sekolah, yang menghendaki dukungan kinerja yang semakin efektif dan efisien. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja sehingga kinerja guru selalu terjaga.

B. Rumusan MasalahMakalah mengenai kepemimpinan ini, penulis mempunyai rumusan makalah sebagai berikut:1. Apa maksud dan tujuan dari kepemimpinan dalam pendidikan?2. Apa fungsi dari kepemimpian dalam pendidikan?3. Bagaimana konsep munculnya pemimpin?4. Bagaimana pendekatan yang dilakukan dalam menentukan kepemimpinan pendidikan?5. Apa saja yang menjdi syarat ideal untuk menjadi seorang pemimpin?

C. Tujuan Makalah1. Menjelaskan pengertian dan tujuan dari kepemimpinan pendidikan.2. Mengidentifikasi fungsi kepemimpinan dalam pendidikan.3. Menjelaskan konsep munculnya pemimpin.4. Mengidentifikasi berbagai pendekatan dalam menentukan kepemimpinan pendidikan.5. Menjelaskan apa saja yang menjadi syarat ideal seorang pemimpin.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan PendidikanPemimpin pada hakikatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk memepengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan.[footnoteRef:2] Dalam kegiatannya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengarahkan dan mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Pada tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan suatu arahan dan bimbingan yang jelas, agar bawahan dalam melaksanakan tugasnya dapat dengan mudah dan hasil yang dicapai sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. [2: Nanang Fattah, 1996. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : Rosdakarya, hal 88.]

Tiap-tiap orang yang merasa terpanggil untuk melaksanakan tugas memimpin di dalam lapangan pendidikan dapat disebut pemimpin pendidikan, misalnya orang tua di rumah, guru disekolah, kepala sekolah di sekolah maupun pengawas pendidikan di kantor pembinaan pendidikan dan di daerah pelayanannya. Kepemimpinan sangatlah dibutuhkan dalam pembinaan pendidikan.Secara umum kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut:a. Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian sesuatu maksud atau tujuan-tujuan tertentu.[footnoteRef:3] [3: Indrafachru,soekarto,dkk. 1983. Pengantar kepemimpinan pendidikan. Surabaya: Usana offset printing hal 23]

b. Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. Pengertian pendidikan itu bersifat universal, berlaku dan terdapat pada kepemimpinan diberbagai bidang kegiatan atau hidup manusia.[footnoteRef:4] [4: Soetopo hendyat,dkk. 1984. Kepemimpinan dan supervisi pendidikan. Malang : Bina Aksara. hal 1]

Dalam satu situasi kepemimpinan terlihat adanya unsur: orang-orang yang dapat mempengaruhi orang lain disatu pihak, orang-orang yang mendapat pengaruh dilain pihak, adanya tujuan-tujuan tertentu yang hendak dicapai dan adanya serangkaian tindakan untuk mempengaruhi dan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan demikian kepemimpinan mencakup distribusi kekuasaan yang tidak sama di antara pemimpin dan anggotanya. Pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggota dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak hanya dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. Sehingga terjalin suatu hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya tejadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu bahwa pemimpin diharapakan memiliki kemampuan dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin, maka tujuan yang ingin dicapai tidak akan dapat tercapai secara maksimal.Setelah dipahami pengertian pokok tentang kepemimpinan, maka dapat dipersempit mengenai kepemimpinan dalam lapangan pendidikan.Kata pendidikan menunjukkan arti yang dapat dilihat dari dua segi yaitu: pendidikan sebagai usaha atau proses mendidik dan mengajar seperti yang dikenal sehari-hari. Pendidikan sebagai ilmu pengetahuan yang membahas berbagai masalah tentang hakekat dan kegiatan mendidik dan mengajar dari zaman ke zaman dan mengajar dengan segala cabang-cabangnya yang telah berkembang begitu luas dan mendalam.4Oleh karena itu kepemimpinan pendidikan berperan pada usaha-usaha yang berhubungan dengan kegiatan atau proses mendidik dan mengajar disatu pihak, dan pada pihak lain yang berhubungan dengan usaha-usaha pengembangan pendidikan sebagai satu ilmu dengan segala cabang-cabangnya. Dari titik tolak itu dapatlah disimpulkan pengertian kepemimpinan pendidikan adalah sebagai satu kemampuan dan proses mempengaruhi, mengkoordinir dan menggerakan orang-orang lain yang ada hubungan dengan pengembanga ilmu pendidikan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran, supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan.

B. Tujuan dan Fungsi Kepemimpinan Dalam PendidikanFungsi utama pemimpin pendidikan adalah kelompok untuk belajar memutuskan dan bekerja, antara lain : a. Pemimpin membantu terciptanya suasana persaudaraan, kerjasama, dengan penuh rasa kebebasan.b. Pemimpin membantu kelompok untuk mengorganisir diri yaitu ikut serta dalam memeberikan rangsangan dan bantuan kepada kelompok dalam menetapkan dan menjelaskan tujuan. c. Pemimpin membantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja, yaitu membantu kelompok dalam menganalisis situasi untuk kemudian menetapkan prosedur mana yang paling praktis dan efektif. d. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengambil keputusan bersama dengan kelompok. Pemimpin memberi kesempatan kepada kelompok untuk belajar dari pengalaman. Pemimpin mempunyai tanggungjawab untuk melatih kelompok menyadari proses dan isi pekerjaan yang dilakukan dan berani menilai hasilnya secara jujur dan objektif. e. Pemimpin bertanggungjawab dalam mengembangkan dan mempertahankan eksistensi organisasi.

C. Konsep Munculnya PemimpinMunculnya pemimpin dikemukakan dalam beberapa teori, yaitu :Teori pertama, berpendapat bahwa seseorang akan menjadi pemimpin karena ia memang dilahirkan untuk menjadi pemimpin; dengan kata lain ia mempunyai bakat dan pembawaan untuk menjadi pemimpin. Menurut teori ini tidak setiap orang bisa menjadi pemimpin, hanya orang-orang yang mempunyai bakat dan pembawaan saja yang bisa menjadi pemimpin. Maka munculah istilah leaders are borned not built. Teori ini disebut teori genetis.Teori kedua, mengatakan bahwa seeorang akan menjadi pemimpin kalau lingkungan, waktu atau keadaan memungkinkan ia menjadi pemimpin. Setiap orang bisa menjadi pemimpin asal diberi kesempatan dan diberi pembinaan untuk menjadi pemimpin walaupun ia tidak mempunyai bakat atau pembawaan. Maka munculah istilah leaders are built not borned.Teori ini disebut teori sosial.Teori ketiga, adalah gabungan teori pertama dengan teori kedua, ialah untuk menjadi seorang pemimpin perlu bakat dan bakat itu perlu dibina supaya berkembang. Kemungkinan untuk mengembangkan bakat ini tergantung kepada lingkungan, waktu dan keadaan.Teori ini disebut teori ekologis.Teori keempat, disebut teori situasi. Menurut teori ini setiap orang bisa menjadi pemimpin, tetapi dalam situasi tertentu saja, karena ia memiliki kelebihan-kelebihan yang diperlukan dalam situasi itu. Dalam situasi lain dimana kelebihan-kelebihannya itu tidak diperlukan, ia tidak akan menjadi pemimpin, bahkan mungkin hanya menjadi pengikut saja. Dengan demikian seorang pemimpin yang ingin meningkatkan kemampuan dan kecakapannya dalam memimpin, perlu mengetahui ruang lingkup gaya kepemimpinan yang efektif. Para ahli di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan. Untuk ruang lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu: pendekatan sifat kepribadian pemimpin, pendekataan perilaku pemimpin, dan pendekatan situasional atau kontingensi.

D. Pendekatan KepemimpinanPara ahli di bidang kepemimpinan telah meneliti dan mengembangkan gaya kepemimpinan yang berbeda-beda sesuai dengan evolusi teori kepemimpinan. Untuk ruang lingkup gaya kepemimpinan terdapat tiga pendekatan utama yaitu: pendekatan sifat kepribadian pemimpin, pendekataan perilaku pemimpin, dan pendekatan situasional atau kontingensi.1. Pendekatan SifatDalam pendekatan sifat timbul pemikiran bahwa pemimpin itu dilahirkan, pemimpin bukan dibuat.Pemikiran semacam itu dinamakanpemikiran Hereditary (turun temurun).Pendekatan secara turuntemurun bahwa pemimpin dilahirkan bukan dibuat, pemimpin tidak dapatmemperoleh kemampuan dengan belajar/latihan tetapi dari menerimawarisan, sehingga menjamin kepemimpinan dalam garis turun temurundilakukan antar anggota keluarga.Dengan demikian kekuasaan dankesejahteraan dapat dilangsungkan pada generasi berikutnya yangtermasuk dalam garis keturunan keluarga yang saat itu berkuasa.2. Pendekatan PerilakuPendekatan perilaku adalah keberhasilan dan kegagalan seorangpemimpin itu dilakukan oleh gaya bersikap dan bertindak pemimpin yangbersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari caramemberi perintah, memberi tugas, cara berkomunikasi, cara membuatkeputusan, cara mendorong semangat kerja bawahan, cara menegakkandisiplin, cara pengawasan dan lain-lain.Bila dalam melakukan tindakan dengan cara lugas, keras, sepihakyang penting tugas selesai dengan baik, dan yang bersalah langsungdihukum, gaya kepemimpinan itu cenderung bergaya otoriter.Sebaliknya jika dalam melakukan kegiatan tersebut pemimpindengan cara halus, simpatik, interaksi timbal balik, menghargai pendapatdan lain-lalin. Maka gaya kepemimpinan ini bergaya kepemimpinandemokratis.Pandangan kllasik menganggap sikap pegawai itu pasif dalam artienggan bekerja, malas, takut memikul tanggung jawab, bekerjaberdasarkan perintah.Sebaliknya pandangan modern pegawai itu manusiayang memiliki perasaan, emosi, kehendak aktif dan tanggung jawab.Pandangan klasik menimbulkan gaya kepemimpinan otoriter sedangkanpandangan modern menimbulkan gaya kepemimpinan demokratis. Daridua pandangan di atas menimbulkan gaya kepemimpinan yang berbeda.3. Pendekatan KontingensiPendekatan kontingensi merupakn pendekatan yang menyatukan faktor-faktor dalam setiap situasi yang mempengaruhi efektivitas gaya kepemimpinan tertentu. Teori ini memfokuskan pada faktor-faktor, tuntutan tugas, harapan dan tingkah laku rekan setingkat, karakteristik, harapan dan tingkah laku karyawan, budaya organisasi dan kebudayaan.Dengan demikian, jelas bahwa pendekatan sifat memandang bahwa sifat kepemimpinan melekat pada diri seseorang pemimpin, sehingga sering dikatakan pemimpin memiliki kepemimpinan. Pendekatan perilaku kepemimpinan bukanlah cirri-ciri pemimpin yang kemudian melahirkan pola tingkah laku tertentu, tetapi keseluruhan perpaduan antara tugas, kualitas pengikut, kekuasaan yang akhirnya membentuk gaya kepemimpinan tertentu.E. Syarat-syarat Pemimpin Pendidikan Untuk memangku jabatan pemimpin pendidikan yang dapat melaksanakan tugas-tugasnya dan memainkan peranannya sebagai pemimpin yang baik dan sukses, maka dituntut beberapa persyaratan jasmani, rohani dan moralitas yang baik, bahkan persyaratan sosial ekonomis yang layak.Syarat-syarat kepemimpinan pendidikan secara formal sesungguhnya terdapat dalam pasal 28 Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 yang menyatakan bahwa seseorang dapat diangkap menjadi tenaga pengajar apabila ia beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan UUD 1945 serta memiliki kualifikasi sebagai tenaga pengajar.Syarat-syarat teknis lainnya yang dibutuhkan dari seorang pemimpin pendidikan (kepala sekolah) antara lain adalah:a.Memiliki kecerdasan dan intelegensi yang cukup baik.b.Memiliki harga diri, percaya diri dan keterlibatan dengan dunia pendidikan.c.Cakap bergaul dan ramah tamah.d.Kreatif, penuh inisiatif dan memiliki hasrat untuk maju dan berkembang atas usaha sendiri.e.Memiliki keahlian dan keterampilan dibidangnya termasuk keahlian mengkomunikasikannya kepada anak didik.f.Suka menolong, memberi petunjuk akan tetapi dapat pula menghukum secara tegas dan bijaksana.g.Memiliki keseimbangan emosional dan kesetiaan yang tinggi.h.Berani mengambil keputusan yang bertanggung jawab.i.Memiliki kemampuan mengorganisasikan dengan pengaruh dan berwibawa tinggi.j.Jujur, rendah hati, sederhana, dapat dipercaya, disiplin, bijaksana dan selalu berlaku adil.k.Berpengetahuan dan berpandangan luas serta memiliki jasmani dan rohani yang sehat (Dirjen Dikdasmen, 1997: 166-167)..Berdasarkan pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat menjadi seorang pemimpin dalam sebuah lembaga pendidikan adalah suatu keharusan bagi kepala sekolah untuk dipenuhi agar nantinya ia mampu menjalankan segala tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin pendidikan.

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan berbagai penjelasan di atas, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:1. Pemimpin adalah seorang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi sikap orang lain dalam bekerja dengan kekuasaan dan tanggung jawab.2. adanya seorang pemimpin, maka akan membantu terciptanya persaudaraan, kerjasama, dengan penuh kebebasan. Selain itu pemimpin juga berperan dalam menyatukan misi dalam bekerja sehingga terbentuk suatu kesepakatan dalam menciptakan program dan strategi kerja. 3. Konsep pemimpin muncul dengan berbagai teori diantaranya ada teori yang menytakan bahwa seorang pemimpin hadir karena ia terlahir untuk menjadi seorang pemimpin, namun ada pula yang menyatakan bahwa pemimpin terbentuk oleh lingkungan.4. Berbagai pendekatan kepemimpinan diataranya ialan pendekatan sifat, pendekatan prilaku, dan pendekatan kontingensi.5. Syarat-syarat untuk menjadi pemimpin adalah sikap amanah, selain itu seorang pemimpi haruslah seorang yang cerdas, kreatif, cakap, bertanggung jawab, dan sikap baik lain yang menjadi syarat ideal untuk seorang pemimpin.

DAFTAR PUSTAKAFattah, Nanang. 1996. Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung : Rosdakarya.Indrafachru, soekarto, dkk. 1983. Pengantar kepemimpinan pendidikan. Surabaya: Usana offset printing Kartini Kartono. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : CV RAJAWALIMarat, 1980. Pemimpin dan Kepemimpinan. Bandung : Ghalia IndonesiaMulyasa. 2005. Manajemen Berbasis Kompetensi, Konsep, Strategi, dan ImplementasiSutopo, Hendriyat dan Wasty Soemanto. 1994. Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

1