9
BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji (cryptogamae). Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xylem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris. Seperti pada Bryophyta, pada Pteridophyta pun terdapat daur kehidupan yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium. Padanya terdapat anteridium dan arkegonium (bagian yang melebar). Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada air. Sehabis pembuahan, dari zigot tumbuh keturunan yang diploid, yaitu sporofitnya. Sporofit itulah yang pada Pteridophyta menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah dapat dibedakan dalam akar, batang dan daun. Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku yaitu : Paku Homospor atau Isospor yaitu menghasilkan 1 jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum). Paku Heterospor, yaitu mengahasilkan 2 jenis spora yang berlainan, yaitu mikrospora berkelamin jantan dan makrospora (megaspore) berkelamin betina, misalnya Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane). Paku Peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile). Dalam taksonomi, Pteridophyta termasuk juga yang telah punah, dibedakan dalam beberapa kelas yaitu : 1. Kelas : Psilophytinae (Paku Purba) 2. Kelas : Lycopodiinae (Paku rambat atau paku kawat) 3. Kelas : Equisetinae (Paku ekor kuda) 4. Kelas : Filicinae (Paku sejati)

MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah paku pakuan

Citation preview

Page 1: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

BAB IPENDAHULUAN

LATAR BELAKANG                Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang dan daun. Namun demikian, pada tumbuhan paku belum dihasilkan biji (cryptogamae). Akar tumbuhan paku berupa akar serabut. Pada akar paku, xylem terdapat di tengah dikelilingi floem membentuk berkas pembuluh angkut yang konsentris. Seperti pada Bryophyta, pada Pteridophyta pun terdapat daur kehidupan yang menunjukkan adanya dua keturunan yang bergiliran. Gametofit pada tumbuhan paku dinamakan protalium. Padanya terdapat anteridium dan arkegonium (bagian yang melebar). Pembuahan hanya dapat berlangsung jika ada air. Sehabis pembuahan, dari zigot tumbuh keturunan yang diploid, yaitu sporofitnya. Sporofit itulah yang pada Pteridophyta menjadi tumbuhan paku yang tubuhnya telah dapat dibedakan dalam akar, batang dan daun.            Berdasarkan spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku yaitu : Paku Homospor atau Isospor yaitu menghasilkan 1 jenis spora saja, misalnya paku kawat

(Lycopodium clavatum). Paku Heterospor, yaitu mengahasilkan 2 jenis spora yang berlainan, yaitu mikrospora

berkelamin jantan dan makrospora (megaspore) berkelamin betina, misalnya Marsilea (semanggi), Selaginella (paku rane).

Paku Peralihan, yaitu paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama tetapi berbeda jenis kelaminnnya, satu berjenis kelamin jantan dan lainnya berjenis kelamin betina, misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).

Dalam taksonomi, Pteridophyta termasuk juga yang telah punah, dibedakan dalam beberapa kelas yaitu :

1.      Kelas : Psilophytinae (Paku Purba)2.      Kelas : Lycopodiinae (Paku rambat atau paku kawat)3.      Kelas : Equisetinae (Paku ekor kuda)4.      Kelas : Filicinae (Paku sejati)

TUJUAN         Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang ciri-ciri spesies Adiantum cuneatum.         Agar mahasiswa dapat mengklasifikasikan spesies Adiantum cuneatum.         Agar mahasiswa dapat mengetahui manfaat dari spesies Adiantum cuneatum.

MANFAAT         Bisa mengetahui ciri-ciri spesies Adiantum cuneatum.         Bisa mengklasifikasikan spesies Adiantum cuneatum.         Bisa  mengetahui manfaat dari spesies Adiantum cuneatum.

Page 2: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

BAB IIPEMBAHASAN

Deskripsi Adiantum cuneatum          Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, system transport internal, hidup di tempat yang lembap. Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xylem dan floem).

            Suplir adalah sebutan awam bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Tumbuhan ini masuk kedalam Pteridophyta karena sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daunnya. Pada umumnya hidup diatas tanah dengan cara bergerombol dan mempunyai akar serabut yang ujung akarnya dilindungi kaliptra. Kebanyakan hidup di temapat-tempat yang terlindung (sahdefern).            Adiantum cuneatum hidup di tanah, hampir semua paku-pakuan adalah herba atau agak berkayu.

Page 3: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

AKAR Akar dari tumbuhan ini merupakan rimpang tegak, yang akar sejatinya semakin menaik atau

memanjat. Akar berupa rhizome beruas pendek yang muncul akar-akar berupa serabut. Pada ujung akar dilindungi oleh kaliptra atau tudung akar. Di belakang kaliptra terdapat titik tumbuh berupa sebuah sel yang berbentuk bidang empat,

yang kearah luar membentuk sel-sel kaliptra, sedangkan jika menuju kearah dalam membentuk sel-sel akar.

BATANG Semua batang paku-pakuan kerap berupa rimpang karena umumnya arah tumbuhnya

menjalar atau memanjat. Arah batang ke atas kemudian ke samping. Bentuk batangnya bulat panjang, permukaan batangnya halus, ukurannya berdiameter 1

mm, warna coklat dan percabangan monopodial. Batang tanaman suplir hitam mengkilat berduri tegak atau semi tegak dan dijumpai sisik-

sisik yang lunak atau keras. Batang bercabang-cabang  dan berupa tongkat (rhizome) yang terdapat banyak daun

dengan tingginya sekitar 15-80 cm. Susunan anatomi batang terdiri dari epidermis, korteks dan stele. Pada ujung batang

terdapat jaringan meristematik yang membentuk akar dan batang. Struktur Batang

            Dalam penampang melintang batang tampak bagian-bagian1.      Epidermis : terdapat jaringan penguat.2.      Korteks : banyak mengandung ruang antar sel.3.      Silinder pusat : terdiri atas xylem dan floem yang membentuk berkas pengangkut yang

konsentris.

DAUNDaun paku-pakuan mempunyai bentuk yang khas yang berbeda dengan daun tumbuh-

tumbuhan lain sehingga biasa disebut ental. Ental pada Adiantum cuneatum bergulung melingkar, dimana pinula (anak daun) terdapt sorus dan pinna (menyirip) bergerigi, bentuk bangun memanjang, bentuk ujungnya tumpul dan tepinya bergerigi.Daun pada tumbuhan paku suplir beraneka ragam.

         Berdasarkan fungsi daun pada tumbuhan paku suplir ini ada dua macam jenis daun1.      Daun tropofil (daun untuk fotosintesis saja / daun steril).2.      Daun sporofil (daun penghasil spora/ daun fertile).         Berdasarkan ukurannya tumbuhan paku suplir ada dua macam jenis daun1.      Daun Makrofil2.      Daun Mikrofil

Page 4: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

Daun Makrofil Jenis daunnya majemuk, tulang daunnya menyirip atau sporofil (daun fertile) yang fungsi

utamanya adalah menghasilkan sporangium. Ukurannya lebih besar Menyirip ganda sampai beberapa kali dengan urat-urat yang bebas, rapat, dan pendek Daun yang makrofil (berdaun besar) dengan posisi yang berseling-seling serta daun yang

menyerupai kipas. Bentuk daunnya bulat telur (membulat), persegi panjang, delta, jajar genjang dan belah

ketupat. Susunan daun tumpang tindih, bersirip tunggal, bersirip ganda, ada juga susunan daunnya

pada bagian bawah besar sedang pada bagian ujungnya mengecil sehingga mirip ekor. Tekstur daun biasanya lembut dan tipis, tetapi ada juga yang keras dan kaku, dan umumnya

berwarna hijau mengkilap. Pada bagian daun terdapat tulang daun dan telah mempunyai mesofil (daging daun). Tangkai daun gundul sekitar 10-20 cm Anak daun penempatannya bersaing sepanjang poros sirip. Daun memiliki mesofil (daging buah), jaringan bunga karang, jaringan tiang dan jaringan

daun.

SPORANGIUMSporangium adalah bentukan tempat pembentukan spora, adapun perbanyakan generatif

dilakukan dengan spora yang terletak pada sisi bawah daun bagian tepi tanaman yang sudah dewasa. Sporangium pada Adiantum cuneatum terletak di bawah daun (dipinggir) teratur. Sorus (merupakan kluster-kluster atau kumpulan sporangium) berada di sisi bawah daun pada bagian tepi letaknya tersebar atau teratur dimana dalam satu daun terdapat 4-6 sorus. Warna sporangiumnya yang muda berwarna putih dan yang tua berwarna coklat. Spora terlindungi oleh sporangium yang dilindungi oleh indusium yang terletak pada tepi daun yang terlipat ke bawah dan mempunyai annulus sebagai mekanisme pengeluaran spora. Indusium yaitu membran penutup yang merupakan perkembangan dari epidermis bawah daun. Pada daun Adiantum cuneatum bentuk indusiumnya memanjang.

REPRODUKSITumbuhan paku (paku suplir) bereproduksi secara aseksual (vegetatif) dengan stolon

yang menghasilkan gemma (tunas). Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi seksual (generative) melalui pembentukan sel kelamin jantan/spermatozoid (gametangium jantan/anteridium) dan sel kelamin betina/ovum (gametangium betina/arkegonium). Reproduksi tumbuhan paku juga menunjukkan adanya pergiliran keturunan anatara generasi gametofit dan generasi sporofit (metagenesis). Pada tumbuhan paku (suplir) generasi sporofit merupakan generasi yang dominan dalam daur hidupnya.            Generasi gametofit dihasilkan oleh reproduksi aseksual dengan spora. Siklus hidup tanaman suplir dimulai dari tanaman yang sudah dewasa yaitu ditandai dengan jatuhnya spora yang telah matang atau melompat keluar dari kotak spora. Spora dihasilkan oleh pembelahan sel

Page 5: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

induk spora yang terjadi di dalam sporangium. Sporangium terdapat pada sporofit yang terletak di daun atau batang. Spora haploid (n) yang dihasilkan diterbangkan oleh angin dan jika sampai di tempat yang sesuai, maka spora akan tumbuh menjadi suatau badan/ lembaran hijau yang disebut protalus/protalium  dan selanjutnya menjadi gametofit yang haploid (n). Protalus ini biasanya berklorofil, sehingga bisa berasimilasi. Sedang untuk mengambil makanannya dari dalam tanah protalus ini akan menggunakan rizoidnya. Pada protalus ini akan terbentuk gametangium yakni berupa arkegonium menghasilkan satu ovum haploid dan anteridium menghasilkan banyak spermatozoid berflagel yang haploid (n). Spermatozoid bergerak dengan perantara air menuju ovum pada arkegonium. Spermatozoid kemudian membuahi ovum. Pembuahan ovum oleh spermatozoid di arkegonium menghasilkan zigot yang diploid (2n). Zigot membelah dan tumbuh menjadi embrio (2n) dan embrio tumbuh menjadi sporofit muda/ sporofit yang diploid (2n). Sporofit muda inilah yang akan tumbuh terus menjadi tumbuhan paku yang kemudian akan menghasilkan spora kembali.

KLASIFIKASIDomain : EukaryaKingdom : Plantae (Tumbuhan)Sub kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Divisio : Pteridophyta (paku-pakuan)Classis : FilicopsidaSub classis : PolypoditaeOrdo : PolypodialesFamili : PteridaceaeGenus : AdiantumSpesies : Adiantum cuneatum (Lang.s & Fisch)

MANFAAT            Tanaman ini tidak memiliki nilai ekonomi penting. Fungsinya yang utama adalah sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ruang atau di luar ruang. Suplir sangat suka tanah yang gembur, kaya bahan organik (humus). Pemupukan dengan kadar nitrogen lebih tinggi  disukainya. Pembentukan spora memerlukan tambahan fosfor dan kalium.Pemeliharaan suplir sebagai tanaman hias harus memperhatikan penyiraman. Kekeringan yang dialami suplir tidak bisa diperbaiki hanya dengan penyiraman karena daun yang kering tidak bisa pulih. Penanganannya adalah dengan membuang seluruh ental yang kering hingga dekat rizoma dan memberi sedikit media tumbuh tambahan. Dalam waktu beberapa hari tunas baru akan muncul.Tapi daun paku suplir mempunyai khasiat untuk pelancar air seni dan akarnya berkhasiat sebagai obat cacing.

Page 6: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan            Tumbuhan paku merupakan tumbuhan berkormus dan berpembuluh yang paling sederhana. Suplir adalah sebutan awam bagi segolongan tumbuhan yang termasuk dalam genus Adiantum, famili Adiantaceae. Sebagai tumbuhan paku-pakuan, suplir tidak menghasilkan bunga dalam daur hidupnya. Tumbuhan ini masuk kedalam Pteridophyta karena sudah dapat dibedakan antara akar, batang dan daunnya. Pada umumnya hidup diatas tanah dengan cara bergerombol dan mempunyai akar serabut yang ujung akarnya dilindungi kaliptra. Kebanyakan hidup di tanah dan tempat-tempat yang terlindung (sahdefern).            Manfaatnya yang utama adalah sebagai tanaman hias yang bisa ditanam di dalam ruang atau di luar ruang. Tapi daun paku suplir mempunyai khasiat untuk pelancar air seni dan akarnya berkhasiat sebagai obat cacing.

Page 7: MAKALAH ADIANTUM CUNEATUM

DAFTAR PUSTAKATjitrosoepomo, Gembong. 2000. Taksonomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.Campbell, N. A. 2005. Biologi. Jakarta: Erlangga.Indah, Najmi. 2009. Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah. Jember : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jember.Syarief. 2009. Botani Tumbuhan Rendah. Jakarta: PPATK.Diposkan oleh Rafika Isnaini di 22.30