makalah

Embed Size (px)

Citation preview

STRUKTUR PASAR

MAKALAH Untuk memenuhi tugas matakuliah Ekonomi Manajerial Yang dibina oleh Bapak Acmad Murdiono

Oleh kelompok 1: 1. Teguh Sigit Yuniarto 2. Erwin Budi Satria 3. Yurike Oktarika P. 4. Nurhadi Irawan 5. Saifudin Zuhri 6. Fera Kartika R. 7. Wanda Meilia C. 8. M. Khoirul Anam 9. Indra Kurniawan 10. Deniza Ika T.

(307413407ghj) (307413407ghj) (307413407485) (3074134074gh) (307413407491) (307413411395) (307413411397) (307413411408) (307413411414) (307413411416)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN S1 MANAJEMEN April 2009

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumen yang memaksimumkan utility-nya dengan kendalanya masingmasing menghasilkan permintaan individual konsumen terhadap produkproduk tertentu. Jumlah dari permintaan individu membentuk permintaan pasar. Produsen merespon dengan menyediakan produk-produk yang diminta pasar. Jumlah produsen dipasar mengindikasikan jenis struktur pasar suatu produk. Dengan kata lain struktur pasar merujuk pada jumlah produsen yang ada di pasar tersebut. Jika jumlah penjual hanya ada satu (monopoli) maka hambatan masuk pasar (entry barriers) sanagat tinggi sehingga produsen lainya tidak bias masuk kepasar. Jika entry barriersnya tidak terlalu tinggi, maka jumlah produsen bias lebih dari satu (oligopoly). Semakin rendah entry barriers, maka semakin banyak jumlah produsen dalam pasar (monopolistic competition). Struktur pasar dengan banyak produsen disebut dengan pasar persaingan sempurna (perfect competition). Monopoli dalam suatu pasar dapat mempengaruhi harga produk dari sisi penawaran. Monopoli bisa menaikkan atau menurukan harga dengan mengurangi atau menambah penawaran dalam pasar. Kemampuan produsen untuk mempengaruhi harga pasar disebut market power. Selain penawaran, sisi lain dari pasar adalah permintaan. Produk yang dihasilkan di pasar persaingan sempurna mempunyai elastisitas yang sangat tinggi dan produknya adalah homogen sehingga bisa saling mensubstitusi secara sempurna. Sebaliknya produk yang dihasilkan oleh monopoli cenderung tidak memiliki subtitusi. Sedangkan produk yang diproduksi dalam struktur pasar monopolistic competition memiliki substitusi yang lebih banyak disbanding produk yang diproduksi dalam pasar oligopoli. Secara spesifik masing-masing produsen dalam struktur pasar monopolistic competition memproduksi produk yang serupa tapi terdiferensiasi. Sisi permintaan juga menentukan struktur pasar suatu produk yang permintaanya elastis, cenderung

mempunyai struktur pasar yang kompetitif. Sedangkan produk yang inelastis bentuk pasarnya cenderung tidak kompetitif (monopoli). 1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. Apakah pengertian dari struktur pasar? Apasajakah bentuk-bentuk dari struktr pasar? Bagaimana market power masing-masing produsen pada setiap Bagaimana elastisitas produk pada masing-masing struktur pasar?

struktur pasar?

1.3 Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian struktur pasar. 2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk struktur pasar. 3. Menjelaskan market power masing-masig produsen pada setiap struktur pasar. 4. Menjelaskan elastisitas produk pada masing-masing struktur pasar.

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Bentuk Struktur Pasar Struktur pasar adalah tingkat-tingkat kekuatan yang ada pada pihak-pihak yang berperan di pasar, baik pihak permintaan maupun pihak penawaran. Kekuatan-kekuatan yang ada di pasar ditentukan oleh: 1. Jumlah penjual dan permintaan yang ada di pasar. 2. Besar kecil perusahaan yang ada di pasar. 3. Hambatan hadir di pasar. 4. Dapat tidaknya diperoleh barang-barang pengganti (substitusi). Untuk memahami struktur pasar terlebih dahulu perlu dipahami makna pasar dalam arti geografis, yakni pemahaman berdasarkan lokasi dan penyebaran barang dan jasa yang terjadi di pasar. Untuk itu perlu dipahami wilayah atau area pasar. Wilayah pasar dapat beraneka ragam tergantung pada tahap-tahap bagaimana barang dan jasa itu memasuki proses pemasarannya, misalnya pasar lokal, pasar antar lokal (antar pulau), pasar sedaerah, sewilayah atau seprovinsi, pasar nasional, pasar regional, dan pasar antar bangsa atau pasar internasional. 2.2 Berbagai Jenis dan Sifat Pasar 1. Pasar lokal adalah pasar dimana barang dan jasa hanya diperjualbelikan dilokasi setempat. Misalnya pasar di pedesaan yang memperjualbelikan barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk setempat. Namun ini tak berarti tak ada barang-barang nirlokal yang juga diperjualbelikan di sini, karena biasanya juga orang mendatangkan barang-barang dari luar masuk ke pasar lokal. 2. Pasar antar lokal adalah pasar dimana diperjualbelikan barang dan jasa dari berbagai lokasi atau tempat. Jadi barang dan jasa dari berbagai tempat atau lokasi dibawa dan diperjualbelikan di suatu pasar. Misalnya pasar di atau rintangan yang mungkin timbul untuk memungkinkan tiap pihak (permintaan maupun penawaran) dapat

kota-kota atau tempat dimana jumlah penduduk relative lebih banyak dibandingkan dengan wilayah pedesaan atau kecamatan. 3. Pasar regional atau pasar daerah provinsi tentunya lebih luas dari pasar antar lokal atau antar pulau. Di pasar ini diperjualbelikan barang-barang bahkan dari beberapa provinsi atau wilayah. Jenis bentuk barang yang diperjualbelikan juga sangat beraneka ragam. 4. Pasar nasional menyangkut proses jual beli barang yang merupakan produk dari semua pelosok daerah dalam batas wilayah nasional. Dalam pasar nasional biasanya dicatat barang dan jasa yang menjadi hajat hidup orang banyak. Barang dan jasa ini dikenal antara lain misalnya sembako, barang-barang strategis yang menyangkut kehidupan banyak orang seperti pasar barang-barang rumah tangga, bahan-bahan bangunan seperti semen, besi, beton. Dalam pasar nasional juga diperjualbelikan barang-barang yang diimpor dari luar negeri seperti mobil, mesin-mesin, dan barangbarang hasil industri lainnya. 5. Pasar internasional adalah pasaran barang-barang dan jasa yang diperjualbelikan antar negara atau antar bangsa. Misalnya pasar tembakau di Bremen, Amsterdam, New York. Pasar minyak dan barang-barang lain yang mempunyai catatan harga di semua negara yang membutuhkannya dan dimana terjadi jual beli secara efektif. Adapun bentuk pasar berdasarkan volume dan proses bagaimana barang dan jasa itu diperjualbelikan antara lain pasar grosir yang menjual barang dalam jumlah besar sekaligus kepada pengecer dan pasar eceran dimana pedagang eceran menjual barang dalam jumlah kecil langsung pada konsumen. Wilayah pasar eceran beraneka ragam luasnya tergantung pada besar kecilnya peran ekonomi pusat perdagangan atau pusat pemasaran yang ada dan mampu melayani perdagangan eceran, jumlah dan luasnya jalan raya yang menghubungkan pusat pemasaran, mobilitas penduduk setempat yang memungkinkan mampu untuk berbelanja dari satu tempat ke tempat lainnya, pendapatan dan standar kehidupan penduduk setempat, jumlah dan peranan serta pentingnya ataupun dekat jauhnya pusat-pusat belanja lainnya dari tempat hunian penduduk.

Menurut bebas tidaknya pembeli dan penjual berperan di pasar akan menentukan bentuk pasar yang dalam hal ini terdiri atas dua bagian, yaitu: 2.2.1 Pasar persaingan sempurna Menurut pengertian teori ekonomi, yang dimaksud dengan pasar persaingan sempurna adalah pasar yang memiliki lima macam ciri-ciri, diantaranya: Banyak perusahaan dalam pasar Setiap perusahaan sebagai penerima harga (price taker) Bebas keluar dan masuk dalam pasar Produknya bersifat homogen/identical Penjual dan pembeli punya informasi mengenai pasar

Perusahaan (produsen) dalam pasar persaingan sempurna bertujuan memaksimumkan profit. Keuntungan/profit ekonomi adalah selisih antara total penerimaan dengan total biaya ekonomi (laba/profit di atas normal). Profit normal adalah biaya oportunitas atau normal rate of return dari sumber yang dimiliki owner yang dipakai dalam kegiatan usaha. Profit (?) = Economic profit = TR TC Profit (?) = TR - Explicit Cost - Normal Profit

Berikut adalah gambar kurva permintaan yang dihadapi oleh masingmasing perusahaan pada pasar persaingan sempurna: P

P = AR = MR

0

Q (output) Masing-masing produsen dalam pasar persaingan sempurna adalah

berstatus sebagai pengambil harga (price taker). Kurva permintaan yang dihadapi oleh masing-masing perusahaan adalah berbentuk horizontal sejajar dengan sumbu output. Hal itu berarti bahwa produsen menghadapi kurva

permintaan yang elastis sempurna, di mana produsen dapat menjual output berapapun pada tingkat harga yang berlaku di pasar. Kurva permintaan tersebut juga merupakan kurva penerimaan rata-rata (average revenue curve) dan juga kurva penerimaan batas (marginal revenue curve) bagi produsen. 2.2.2 Pasar persaingan tidak sempurna Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar dimana pembeli dan penjual tidak memilki informasi dan kemampuan untuk menentukan harga di pasar. Contoh pasar persaingan tidak sempurna antara lain pasar loak, pasar barangbarang bekas pakai. Ditinjau dari kemampuan pihak-pihak yang berperan untuk ikut menentukan proses penentuan harga di pasar kita dapat mengenal apa yang disebut sebagai struktur pasar. Menurut teorinya, struktur pasar dibedakan menjadi pasar persaingan bebas, pasar monopoli, pasar oligopoli, dan pasar persaingan yang monopolistik. Pasar persaingan bebas Persaingan menunjukkan keadaan di mana terdapat sejumlah pesaingpesaing baik selaku pembeli maupun selaku penjual dipasar. Dalam hal ini baik pembeli maupun penjual mencoba menarik penjual maupun pembeli berada dipihaknya. Persaingan dapat terjadi dalam tingkat harga, dimana penjual mencoba menarik pembeli dengan berusaha menurunkan harga jualnya dan keadaan ini disebut persaingan dalam harga. Ada juga persaingan dalam bentuk promosi atau iklan untuk menunjukkan kelebihan mutu dan pelayanan barang kepada pembeli hal ini disebut persaingan nirharga. Namun dalam praktik biasanya persaingan merupakan gabungan antara persaingan harga dan nirharga. Juga dalam praktik di persaingan bebas, penjual ada juga yang tidak peduli dengan pembeli, siapa saja boleh beli dan tidak perlu dipromosikan. Misalnya dalam pasar sayur mayur sepenuhnya terjadi persaingan sempurna dan persaingan bebas terjadi diantara petani sayur mayur. Namun bagi para petani ini tak jadi masalah siapa-siapa pembelinya. Ia tak perlu pasang iklan atau mencari-cari pembeli, cukup dibawa barangnya ke pasar dan disana akan dijumpai pembeli. Inilah yang disebut dengan

keadaan persaingan bebas yang sempurna. Berikut merupakan ciri-ciri persaingan bebas sempurna: a. Terdapat jumlah pembeli dan penjual yang cukup banyak dan aktif hadir di pasar sehingga tak satupun dari mereka dapat mempengaruhi pihak lainnya terutama dalam harga. b. Semua pihak baik pembeli maupun penjual mempunyai atau menguasai informasi yang sepenuhnya tentang keadaan pasar. Sehingga mengetahui sepenuhnya apa yang ditawarkan untuk dijual dan apa yang dicari untuk dibeli dan berapa harganya. c. Barang-barang yang dijual bersifat homogen (seragam). d. Faktor produksi mudah dibagi dan dipindah-pindahkan, sehingga timbul perpindahan tenaga kerja, bahan baku, sarana dan prasarana produksi untuk masuk dan keluar dari lingkungan industri sebagi reaksi atas terjadinya keanekaragaman kemungkinan pencapaian laba dan perubahan harga. Dua hal yang umum terjadi dalam pasar dengan persaingan bebas adalah: a. Tak akan ada satupun penentu harga di pasar. b. Pada suatu waktu tertentu harga-harga akan seragam dan akan mengalami fliktuasi sesuai dengan perubahan yang terjadi pada sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand). c. Secara teoritis harga-harga pada pasar persaingan bebas cenderung untuk ditekan sama dengan atau mendekati harga pokok produksi dari barang dan jasa yang diperjualbelikan di pasar. Dalam hal ini harga ditekan mendekati harga dari penjual yang masuk dalam kategori penjual marginal (marginal produser). Penjual marginal adalah penjual yang biaya produksinya paling tidak efisien, sehingga harga pokoknya relative tinggi. Apabila terdapat penurunan harga di pasar maka yang pertama-tama akan mengalami kerugian adalah penjual marginal. Dalam keadaan ini lazimnya penjual marginal terlempar ke luar pasar atau menghentikan usahanya bila tak ingin rugi terus-menerus.

Manfaat persaingan bebas adalah: a. meningkatkan efisiensi produksi barang dan jasa. Setiap produsen berusaha menawarkan barang dengan kualitas yang tinggi dan harga bersaing. b. Produsen berusaha membuat barang yang paling dibutuhkan oleh konsumen, sehingga menjamin melimpahnya barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. 2.2.2.1 Pasar Monopoli Yang dimaksud pasar monopoli adalah suatu pasar yang mempunyai ciriciri: Industri dengan satu perusahaan Sebagai penentu harga (price maker) Tidak ada kemungkinan masuk dan keluar bagi pendatang baru Produknya adalah diferensiasi (tidak identitikal) Promosi kurang diperlukan

Monopoli mempunyai slope kurva demand negatif (d = AR) dan keuntungan ekonomi maksimum dicapai pada MR = MC, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Monopolist dapat memaksimumkan profit dengan melakukan: Diskriminasi harga atau menjual produk yang sama dengan harga Menjual produk yang sama dan harga yang sama dari pabrik yang Perusahaan dapat menggunakan input yang sama dengan output yang berbeda pada pasar yang berbeda (multi-market monopoly). berbeda (multi-plant monopoly). berbeda (multi-product monopoly) Strategi dalam memperoleh market share: Limit pricing adalah cara penentuan harga di bawah biaya rata-rata minimum suatu perusahaan agar perusahaan yang akan memasuki suatu industri menjadi takut. Beberapa syarat (asumsi) penerapan diskriminasi harga adalah: a. Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar yang lain

b. Sifat barang dan jasa memungkinkan untuk dilakukan pembedaan harga c. Elastisitas pada masing-masing pasar harus berbeda d. Kebijakan ini tidak menyedot biaya yang melebihi profit e. Produsen dapat eksploitasi ketidak-rasionalan sikap konsumen (seperti pembungkus, merk/cap, atau promosi/iklan yang berbeda) Beberapa hal yang mengakibatkan timbulnya pasar monopoli antara lain: a. Produsen memiliki salah satu atau beberapa sumber daya yang penting dan kemudian dia merahasiakannya. Atau produsen memiliki pengetahuan yang lain daripada yang lain (exclusive knowledge) tentang teknik produksi. b. Produsen memiliki hak paten untuk output yang ia hasilkan atau proses produksi yang ia selenggarakan. c. Pemberian ijin khusus oleh Pemerintah kepada produsen tertentu untuk mengelola suatu usaha tertentu pula dengan maksud mencegah masuknya barang-barang sejenis dari luar negeri. d. Ukuran pasar bagitu kecil untuk dilayani ebih dari satu perusahaan yang mengoperasikan skala perusahaan optimum. e. Produsen menerapkan kebijakan limitasi harga sampai pada satu tingkat yang serendah mungkin. Hal ini dimaksudkan agar perusahaanperusahaan baru tidak ikut memasuki pasar. Monopoli merupakan kebalikan dari persaingan bebas. Kekuasaan penjual bersumber dari beberapa faktor antara lain: a. Monopoli alami Monopoli alami ditimbulkan oleh faktor alam dimana alam memberikan kemungkinan yang tak dimiliki oleh daerah lain, sumber alami dimana suatu produk, barang ataupun jasa dapat dihasilkan. Jadi situasi alam memungkinkan suatu jenis barang dihasilkan dan daerah lain tak mungkin menghasilkannya. b. Monopoli Undang-Undang

c. Monopoli Undang-Undang adalah monopoli yang ditimbulkan oleh adanya jaminan Undang-Undang yang menjamin sebuah perusahaan menguasai semua produk barang dan penjualannya kepada pembeli. d. Monopoli keuangan e. Monopoli keuangan adalah kedudukan monopoli yang ditimbulkan karena kekuatan keuangan suatu perusahaan terhadap perusahaan lain sehingga perusahaan ini mampu membeli dan menjual semua barang yang dibutuhkan masyarakat. 2.2.2.2 Persaingan Monopolistik Yang dimaksud pasar persaingan monopolistik adalah suatu pasar yang mempunyai ciri-ciri: Terdapat banyak perusahaan/penjual Relatif kecil kekuasaan menentukan dan mempengaruhi harga Barang yang dihasilkan homogen tetapi bersifat dapat dibedakan

(diusahakan punya ciri-ciri yang berbeda-beda antara produk yang satu dengan yang lain). Keluar dan masuk industri relatif bebas Promosi penjualan sangat aktif

Perusahaan dalam persaingan monopolistik dapat memaksimumkan profit ekonomi dalam jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang profit ekonominya nol dan memperoleh profit normal karena berproduksi under capacity. Penilaian terhadap Persaingan Monopolistik: Penggunaan sumber daya kurang efisien dibandingkan dengan Diferensiasi produk merupakan kompensasi dari inefisiensi. persaingan sempurna Masyarakat dapat memilih antara produk efisien (harga murah) atau dengan diferensiasi produk (banyak pilihan jenis barang). Perkembangan teknologi dan inovasi relatif terbatas karena keuntungan tidak berlangsung lama

Distribusi pendapatan relatif seimbang karena tidak terdapat

kelebihan keuntungan dalam jangka panjang. Struktur pasar ini juga mengedepankan persaingan non-harga yaitu merupakan usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan untuk menarik banyak pembeli terhadap barang yang diproduksinya. Ada dua bentuk persaingan non-harga yaitu: Diferensiasi produk: beda merk, kemasan, mutu, cita rasa, purna Promosi penjualan melalui iklan. jual, dll

2.2.2.3 Oligopoli Yang dimaksud pasar oligopoli adalah suatu pasar yang mempunyai ciriciri: Jumlah perusahaan beberapa atau sangat sedikit (4 atau 8 besar perusahaan raksasa menguasai 70%-80% nilai seluruh produksi atau penjualan produknya Jenis barangnya bisa homogenous atau diferensiasi Kekuasaan menentukan harga, terkadang kuat (tangguh) dan ada Hambatan masuk cukup kuat, karena paten dan modal yang Promosi relatif diperlukan

kalanya sangat lemah diperlukan sangat besar. Jika ada dua perusahaan dalam struktur pasar oligopoli, maka disebut duopoli. Sementara itu, oligopoli yang produknya homogen disebut pure oligopoly, sedangkan produknya diferensiasi dikenal differentiated oligopoly. Strategi penentuan harga dapat ditempuh dengan dua cara: Collusion (kesepakatan/persekongkolan) Non-collusion (tanpa persekongkolan)

Perusahaan Oligopoli sering menghadapi persoalan yang dikenal dengan priosoners dilemma, refers to a situation in which each firm adopts its dominant strategy but each could do better (ie. earn larger profits) by cooperating.

BAB III STUDI KASUS Pengikisan Monopoli pada Gimbels dan Macys Company Daya tarik dari insentif untuk mambagi bersama laba monopoli dapat dilukiskan melalui kasus pena bolpoint, di mana monopoli diciptakan melalui inovasi produk. Pada tahun 1945 Milton Reynolds mengembangkan jenis pena baru yang menulis dengan laver (ball bearing) dan bukan dengan mata pena yang biasa waktu itu. Dia mendirikan Reynolds International Pen Company dengan modal US$26.000, dan mulai berproduksi 6 Oktober 1945. Pena produksi Reynolds diperkenalkan dengan promosi yang gencar oleh Gimbels, yang menjamin bahwa pena tersebut dapat dipakai menulis selama 2 tahun tanpa perlu diisi kembali. Harganya ditetapkan US$12.50. tanggal 29 Oktober 1945 hari pertama penjualan mereka, Gimbels menjual 10.000 pena. Ada tahap roduksi awal biaya produksi diperkirakan sekitar US$0.80 per pena. Produksi Reynolds International Pen Company meningkat dengan pesat. Pada awal tahun 1946, perusahaan ini memperkerjakan lebih dari 800 orang di pabriknya dan memproduksi 30.000 pena per hari. Pada bulan Maret 1946 rekening kasnya di bank sudah mencapai US$ 3 juta. Macys, musuh bebuyutan Gimbels memperkenalkan pena bolpoint yang di import dari Amerika Selatan. Harganya US$19.98 (biaya produksi tidak diketahui). Penjualan yang besar dengan cepat mendatangkan reaksi dari para produksi lainnya. Eversharp memperkenalkan mdelnya yang pertama pada bulan April, dengan harga US$15.00. bulan Juli 1946 majalah Fortune memberitakan bahwa Sheaffef sedang merencanakan pena berharga US$15.00, dan Eversharp mengumumkan rencananya untuk memproduksi sebuah model yang dapat ditarik masuk berharga US$25.00. Reynolds memperkenalkan sebuah model baru, tetapi tetap mempertahankan harganya US$12.50. biyanya diperkirakan US$0.60 per pena.

Tanda-tanda kesulitan pertama mulai timbul. Ball point Pen Company Hollywood memasarkan sebuah model seharga US$9.95, dan seorang produsen bernama David Kahn memngumumkan rencananya untuk memperkenalkan pena yang dijualnya dengan harga kurang dari US$3.00. majalah Fortune melaporkan adanya kekhawatiran akan perang harga yang mengganggu mengingat jumlah produsen yang semakin bertambah dan biaya produksi yang rendah. Pada bulan Oktober Reynolds memperkenalkan sebuah model baru dengan harga US$3.85 yang biaya produksinya sekitar US$0.30. Pada hari natal 1946 kira-kira sudah 100 produsen yang ikut berproduksi, sebagian diantaranya menjual penanya seharga US$2.98. bulan Februari 1947 Gimbels membuat pena bolpoint yang dibuat oleh Continental Pen Company seharga US$0.98. Reynolds memperkenalkan sebuah model baru dengan harga jual US$1.69, tetapi Gimbels menjualnya dengan harga US$0.88 sebagai perang harga dengan Macys. Reynolds merasa dihianati oleh Gimbels. Reynolds memperkenalkan model baru dengan harga US$0.98. pada saat ini pena bolpoint sudah menjadi barang murah dan bukan barang mewah lagi. Tetapi masih tetap sangat menguntungkan. Pada pertengahan tahun 1948, pena bolpoint telah dijual seharga US$0.39 dan biaya produksinya sekitar US$0.10. pada tahun 1951 harga US$0.15 sudah menjadi umum. Dalam 6 tahun kekuatan monopoli telah hilang untuk selamanya. Sejak saat itu, pasar telah jenuh dengan berbagai macam model dan harga pena berkisar dari US$0.19 ke atas. Pembuatannya sudah tidak begitu menguntungkan lagi. Tentu saja masih terdapat insentif yang kuat untuk memperoleh kekuatan dan laba monopoli, sekalipun usaha itu pada akhirnya akan melemah. Tenggang waktu antara monopoli pertama dan pengikisannya di kemudian hari melalui persaingan mungkin cukup lama untuk memaksimalkan laba yang besar bagi si monopolis. Sebagai contoh, diperkirakan bahwa Milton Reynolds memperoleh laba sebesar US$500.000 dalam satu bulankira-kira 20 kali investasi pertamanya.

BAB IV PEMBAHASAN Dari studi kasus di atas dapat diketahui bahwa