2
Hasil Perbandingan pengaruh ekstrak Anona squamosa pada kutu beras dan kutu terigu Ket : 1 : ekstrak tanpa pengenceran. 2 : ekstrak diencerkan 10 ml. 3 : ekstrak diencerkan 20 ml. Pembahasan Mortalitas hama merupakan kematian yang terjadi pada suatu hama. Hasil pengamatan yang telah dilakukan pada kutu beras dan kutu terigu menunjukan bahwa perlakuan biopestisida yang dibuat dari biji Anona squamosa memiliki keefektifan pada kutu terigu. Dilihat dari tabel Perbandingan pengaruh ekstrak Anona squamosa pada kutu beras dan kutu terigu mortalitas yang terjadi pada Sitophilus orizae lebih cepat dibandingkan lamanya mortalitas yang terjadi pada kutu beras. Dalam praktek Pengendalian Hama Terpadu terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar ambang batas ekonomi suatu komoditi tidak dirugikan. Hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya, dari segi ekonomi tidak memerlukan biaya besar dan tidak merugikan, dari segi ekosistem tidak menggaggu keseimbangan ekosistem, dan dari segi sosial tidak menimbulkan gangguan sosial yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat sekitar. Dalam pembuatan biopestisida dengan menggunakan ekstrak dari biji Anona squamosa dilihat dari segi ekonomi tidak menimbulkan kerugian, karena biopestisida dibuat dari limbah, yaitu biji Anona squamosadan dalam penggunaannya dalam gudang penyimpanan terigu tidak langsung diterapkan pada terigu yang dapat menurunkan PERLAKUAN Lamanya waktu Sitophilus orizae Kutu Terigu 1 03:03 00:21 2 04:00 02:32 3 05:17 03:22

Makala h

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pht

Citation preview

Page 1: Makala h

HasilPerbandingan pengaruh ekstrak Anona squamosa pada kutu beras dan kutu terigu

Ket :1 : ekstrak tanpa pengenceran.2 : ekstrak diencerkan 10 ml.3 : ekstrak diencerkan 20 ml.

PembahasanMortalitas hama merupakan kematian yang terjadi pada suatu hama. Hasil

pengamatan yang telah dilakukan pada kutu beras dan kutu terigu menunjukan bahwa perlakuan biopestisida yang dibuat dari biji Anona squamosa memiliki keefektifan pada kutu terigu. Dilihat dari tabel Perbandingan pengaruh ekstrak Anona squamosa pada kutu beras dan kutu terigu mortalitas yang terjadi pada Sitophilus orizae lebih cepat dibandingkan lamanya mortalitas yang terjadi pada kutu beras.

Dalam praktek Pengendalian Hama Terpadu terdapat hal-hal yang harus diperhatikan agar ambang batas ekonomi suatu komoditi tidak dirugikan. Hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya, dari segi ekonomi tidak memerlukan biaya besar dan tidak merugikan, dari segi ekosistem tidak menggaggu keseimbangan ekosistem, dan dari segi sosial tidak menimbulkan gangguan sosial yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat sekitar.

Dalam pembuatan biopestisida dengan menggunakan ekstrak dari biji Anona squamosa dilihat dari segi ekonomi tidak menimbulkan kerugian, karena biopestisida dibuat dari limbah, yaitu biji Anona squamosadan dalam penggunaannya dalam gudang penyimpanan terigu tidak langsung diterapkan pada terigu yang dapat menurunkan kualitas terigu dan tidak dapat dijual. Kemudian dilihat dari segi ekologi, tidak merugikan atau mengganggu organisme lainnya karena pemberian biopestisida ini fokus pada kutu terigu atau Sitophilus oryzae (Hama gudang). Dan dari segi sosial, pemberian biopestisida tidak menimbulkan gangguan sosial karena tidak menimbulkan kebisingan, bau, ataupun gangguan lainnya yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan masyarakat sekitar.

PERLAKUANLamanya waktuSitophilus orizae

Kutu Terigu

1 03:03 00:212 04:00 02:323 05:17 03:22