Upload
kemala-dewi
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SISTEM ROBOT
A. Pendahuluan
Kata robot berasal dari bahasa Czech, robota, yang berarti pekerja [1].
Pada dasarnya robot dibuat untuk mendukung dan membantu pekerjaan
manusia, seperti yang banyak terlihat dibidang industri dimana robot dapat
meningkatkan hasil produksi industri tersebut. Robot diklasifikasikan ke
dalam 4 bagian, yaitu [2] :
1. Non mobile robot
Robot ini tidak dapat berpindah posisi dari satu tempat ke tempat
lainnya, sehingga robot tersebut hanya dapat menggerakkan beberapa
bagian dari tubuhnya dengan fungsi tertentu yang telah dirancang. Contoh
nyata dari robot ini adalah robot manipulator berlengan.
2. Mobile robot
Mobile dapat diartikan bergerak, sehingga robot ini dapat
memindahkan dirinya dari satu tempat ke tempat lain. Robot ini
merupakan robot yang paling populer dalam dunia penelitian robotik. Dari
segi manfaat, robot ini diharapkan dapat membantu manusia dalam
melakukan otomasi dalam transportasi, platform bergerak untuk robot
industri , eksplorasi tanpa awak, dan masih banyak lagi.
3. Gabungan mobile robot dan non mobile robot
Robot ini merupakan penggabungan dari fungsi-fungsi pada
robot mobile dan non-mobile. Sehingga keduanya saling melengkapi
dimana robot nonmobile dapat terbantu fungsinya dengan bergerak dari
satu tempat ke tempat lain.
4. Humanoid
Robot ini sengaja dirancang dengan menirukan manusia. Fungsi-
fungsi tubuh manusia baik lengan, kaki, mata, dan pergerakan sendi kepala
dan bagian lainnya sebisa mungkin diterapkan dirobot ini. Contoh robot ini
adalah robot ASIMO buatan Jepang.
1
Berdasarkan pengendaliannya robot dibedakan menjadi :
1. Robot Otomatis (automatic robot)
Robot otomatis dapat bergerak sendiri berdasarkan perintah-
perintah yang ditulis dalam program pengendalinya. Robot jenis ini dapat
mengetahui kondisi lingkungan di sekitarnya karena dilengkapi dengan
alat sensor.
2. Robot Teleoperasi (teleoperated robot)
Robot jenis ini bergerak berdasarkan perintah-perintah yang
dikirimkansecara manual, baik tanpa kabel atau dengan kabel.
B. Sistem Robot
Untuk dapat disebut sebagai sistem robot, sebuah robot sedikitnya
terdiri dari tigahal utama yaitu [3]:
a. Sensor
Merupakan bagian yang berfungsi untuk mengenali kondisi lingkungan
yang akan menjadi informasi umpan balik pada pengendali robot.
b. Aktuator
Berfungsi sebagai sumber tenaga untukmenggerakkan manipulator.
Aktuator padarobot dapat memakai sistem hidrolik, sistempneumatik, motor
DC, motor AC, motor stepperdan berbagai jenis penggerak lainnya.
c. Prosesor (Kontrol)
Merupakan otak dari robot, berfungsi untukmenyimpan dan memproses
(kontrol) setiap urutangerakan pada robot. Biasanya bagian prosesorini
memungkinkan robot untuk melakukanberbagai jenis tugas yang
diprogramkankepadanya.
Klasifikasi Sistem Robot Berdasarkan Tipe Kontrol
Berdasarkan tipe kontrolnya, suatu robotdapat dibedakan menjadi dua jenis
[3], yaitu:
a. Sistem loop terbuka (open-loop system)
Dalam sistem loop terbuka, robot hanya dapatbergerak berdasarkan
input yang diterima.Output yang dihasilkan tidak dikembalikanuntuk
2
mengubah input. Contoh dari sistem inimisalnya adalah tegangan yang
diaplikasikanpada sebuah motor. Disini tegangan berfungsisebagai input dan
kecepatan gerak motorsebagai output. Jika tegangan diberikan makamotor
akan mulai bergerak dengan kecepatantertentu. Semakin tinggi tegangan
yangdiberikan, maka kecepatan motor juga akansemakin tinggi.
Namun jika pada motordiberikan beban maka kecepatan motor
akanberkurang dan situasi ini akan menyebabkanterjadinya error, karena
kecepatan yangdiinginkan tidak tercapai akibat faktor beban.
Gambar 1. Open-loop system
b. Sistem loop tertutup (closed-loop system)
Sistem loop tertutup memperbaiki kelemahanyang timbul pada sistem
loop terbuka yang telahdijelaskan di atas. Sesuai dengan contoh di
atas,perubahan kecepatan akibat beban tersebut akandikembalikan untuk
dibandingkan denganvariabel input, sehingga variabel input dapatdiubah
untuk menyesuaikan diri terhadapperubahan beban tersebut, dan output
yangdiinginkan akan tercapai.
Gambar 2. Close-loop system
Salah satu jenis pengendali (controller) yang paling populer dan telah lama
digunakan adalah pengendali Proportional Integrator Differentiator (PID).
3
Pengendali Proportional Integrator Differentiator (PID)
Pengendali PID merupakan pengendali konvensional tetapi masih
sangat banyak dijumpai pada dunia industri dan bidang-bidang kendali yang
lain [7].
a. Integral control action (I)
Pada pengontrol ini, kecepatan perubahan sinyal kontrol sebanding dengan
sinyal error.
Jika e(t) diduakalikan, maka kecepatan perubahan u(t) adalah dua
kali semula. Selama sinyal error masih ada, maka sinyal kontrol akan beraksi
terus. Ketika sinyal error nol, u (t) tetap stasioner. Dengan demikian, aksi
kontrol integral akan menghilangkan steady state error.
Artinya output sistem akan selalu mengejar set point sedekat
mungkin. Aksi kontrol integralsering disebut automatic reset control.
Kerugian dari aksi kontrol ini adalah terjadi osilasisehingga mengurangi
kestabilan sistem.
b.Proportional plus integral control action (PI)
Kp adalah gain proporsional, Ti adalah integral time. Integral time mengatur
aksi kontrol integral sedangkan Kp akan mempengaruhi baik bagian integral
maupun proporsional. Kebalikan dari Ti disebut reset rate yang artinya
jumlah waktu per menit dimana bagian proporsional dari aksi kontrol
diduplikasi.
4
c. Proportional plus derivative control action (PD)
Td adalah derivative time. Aksi kontrol derivative sering disebut rate control
karena kecepatan perubahan error sebanding dengan sinyal kontrol. Artinya,
apabila ada perubahan error, maka sinyal kontrol beraksi. Aksi kontrol ini
memberikan respon terhadap perubahan sinyal error dan mampu
mengoreksinya sebelum error bertambah besar. Aksi kontrol ini mampu
mengantisipasi error, mempercepat respon sistem dan meningkatkan stabilitas
sistem. Dengan demikian, apabila ada gangguan tiba-tiba, output akan
berubah secara tiba-tiba menjauhi set point, menghasilkan perubahan error.
Perubahan error yang tiba-tiba akan menghasilkan sinyal kontrol antisipasi
sebelum error bertambah besar dan berusaha mengembalikan ke keadaan
steady. Kekurangan dari aksi ini adalah terdapat steady state error karena
error yang konstan tidak akan menghasilkan sinyal kontrol (sistem yang
sudah steady tidak menghasilkan aksi kontrol walaupun jauh dari set point).
d. Proportional plus integral plus derivative control action (PID)
Ini adalah kombinasi dari ketiga aksi kontrol:
Aksi kontrol gabungan seperti ini menghasilkan performansi serta
keuntungan gabungan dari aksi kontrol sebelumnya. PID mempunyai
karakteristik reset control dan rate control yaitu meningkatkan respon dan
stabilitas sistem serta mengeliminasi steady state error.
5
Parameter-parameter tuning dari pengendali PID antara lain :
1. Kp : Proportional Gain : Nilai Kp yang besar menunjukkan tanggapan
sistem yang semakin cepat karena peningkatan nilai kesalahan,
peningkatan nilai umpan balik untuk dikompensasi. Nilai Kp yang
terlalu besar dapat menyebabkan ketidakstabilan proses.
2. Ki : Integral Gain : Nilai Ki yang besar menunjukkan bahwa galak
tunak akan dieleminasi lebih cepat. Akibatnya adalah besarnya nilai
overshoot, beberapa kesalahan negatif yang terintegrasi selama
tanggapan transient sistem harus diintegrasikan kembali oleh
kesalahan positif sebelum tercapainya keadaan tunak.
3. Kd : Derivative Gain : Nilai Kd yang besar akan menurunkan
overshoot tetapi akan memperlambat tanggapan transient sistem dan
dapat membawa ketidakstabilan sistem.
Klasifikasi Sistem Robot Berdasarkan Pemodelan Robot
Ada dua tahapan dalam memodelkan sebuah robot, yaitu: model
kinematika danmodel dinamika [6].
Kinematika robot adalah studi analitis pergerakan lengan robot
terhadapsistem kerangka koordinat acuan yang diam/bergerak tanpa
memperhatikan gaya yangmenyebabkan pergerakan tersebut. Model
kinematika merepresentasikan hubungan endeffectordalam ruang tiga dimensi
dengan variabel sendi dalam ruang sendi. Persamaankinematika maju
mendeskripsikan posisi dan orientasi end-effector yang dinyatakan
dalamposisi sendi. Sedangkan persamaan kinematika balik mendeskripsikan
konfigurasi posisisendi untuk menghasilkan posisi dan orientasi end-effector
tertentu.
Dinamika robot adalah formulasi matematis yang menggambarkan
tingkah laku dinamis darimanipulator dengan memperhatikan gaya yang
menyebabkan pergerakan tersebut. Persamaandinamika maju digunakan
untuk menghitung nilai posisi, kecepatan dan percepatan darisetiap sendi
apabila diberikan gaya/torsi pada setiap sendi. Sedangkan persamaan
dinamikamundur digunakan untuk menghitung nilai gaya/torsi setiap sendi
6
apabila diberikan posisi,kecepatan dan percepatan dari setiap sendi. Dinamika
robot ini digunakan untuk simulasipergerakan lengan robot, perancangan
strategi dan algoritma kendali agar lengan robotmemenuhi tanggapan serta
kinerja yang diinginkan, dan mengevaluasi perancangankinematika dan
struktur dari lengan robot.
a. Konsep Kinematika
Pengendali dinyatakan sebagai pengendali kinemaik karena
mengandung komponen transformasi ruang kartesian ke ruang sendi. Dengan
demikian diperoleh keluaran pengendali u yang bekerja dalam ruang sendi,
u(q1, q1,…, qn). Sebaliknya, pengendali memerlukan umpan balik dalam
bentuk koordinat karena acuan diberikan dalam bentuk koordinat [6].
b. Konsep Dinamika
Robot secara fisik adalah suatu benda yang memiliki struktur tertentu
dengan massa tertentu,sehingga dalam pergerakannya tunduk kepada hukum-
hukum alam yang berkaitan dengangrafitasi dan atau massa/kelembaman.
Jika robot berada di permukaan bumi, maka grafitasidan massa akan
mempengaruhi kualitas gerakan. Sedangkan bila robot berada di luar
angkasayang bebas grafitasi, maka massa saja yang dapat menimbulkan efek
inersia/kelembaman.Setiap struktur dan massa yang berbeda akan
memberikan efek inersia yang berbeda pulasehingga penanganan dalam
pemberian torsi pada tiap sendi seharusnya berbeda pula[6].
Gambar 3. Diagram model dinamika robot
7
C. Turunan Persamaan Kontrol Aktuator yang Dikendali Sebuah Penggerak
[4]
eb(t)=Kb
dθ (t)dt
Kb sθ (s )=Eb ( s )
Jd2θ(t )
d t2 +bdθ (t)
dt=T ( t)=K ia(t)
( J s2+bs )θ ( s )=T ( s)=K la ( s )
la (s )=(J s2+bs) θ ( s)
K
La
d ia(t)dt
+Ra ia(t)+eb(t)=ea(t)
( La s+Ra ) la (s )+Eb (s )=Ea (s )
Ea ( s)=( Ls s+ Ra )( J s2+bs ) θ (s )
K+Kbsθ ( s )
Ea ( s) K=( L s s+Ra ) (J s2+bs) θ (s )+Kbsθ (s ) K
Ea (s )θ (s )
=( Ls s+Ra ) (J s2+bs)+K2 bs
K
Ea (s )θ (s )
=La J s3+La sbs+Ra J s2+Rabs+K2 bs
K
Ea (s )θ (s )
=s [ La J s2+ Labs+Ra Js+Ra b+K 2b ]
K
Ea (s )θ (s )
=s [ La J s2+ ( La b+Ra J ) s+Ra b+KKb ]
K
8
θ (s )Ea (s )
= K
s [La J s2+(La b+Ra J )s+Ra b+KKb ]
D. Sistem Kontrol Loop Tertutup
Menggunakan PID controller
Dimana :
K p=18
T i s=1,405
T d s=0,3512
Gc (s )=K p(1+1
T i s+T d s)
Gc (s )=18(1+ 11,405 s
+0,35124 s )Gc (s )=18+ 18
1,405 s+6,32232 s
Gc (s )=25,29 s+18+8,882 s2
1,405 s
Gc (s )=18 s+12,811+6,32232 s2
s
Gc (s )=6,32232 s2+18 s+12,811s
9
[5]
C(s)R(s)
=G(s)
1+G ( s ) H (s)
C (s )R (s )
=
6,32232 s2+18 s+12,811s
.1
s ( s+1 ) (s+5 )
1+ 6,32232 s2+18 s+12,811s
.1
s (s+1 ) ( s+5 )
C (s )R (s )
=
6,32232 s2+18 s+12,811s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+5 s2+ 6,32232 s2+18 s+12,811
s4+6 s3+5 s2
C (s )R (s )
=
6,32232 s2+18 s+12,811s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+11,32232s2+18 s+12,811
s4+6 s3+5 s2
C (s )R (s )
= 6,32232 s2+18 s+12,811s4+6 s3+11,32232 s2+18 s+12,811
PROGRAM MATLAB
num=[0 0 6.32232 18 12.811];
den=[1 6 11.32232 18 12.811];
step(num,den)
grid
10
Hanya menggunakan kontrol P
Dimana P=18
Gc ( s)=k p(1+1
T i s+Td s)
Gc ( s)=18
C (s )R (s )
=18 .
1
s3+6 s2+5 s
1+18 .1
s3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
=
18
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 s
+ 18s3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
=
18
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 s+18
s3+6 s2+5 s
11
C (s )R (s )
= 18
s3+6 s2+5 s+18
PROGRAM MATLAB
Num =[0 0 0 18];
Den =[0 6 5 18];
step(num,den);
grid
Hanya menggunakan I
Dimana I=1,405
Gc ( s)=k p(1+1
T i s+Td s)
12
Gc ( s)=1+ 11,405 s
Gc ( s)=1,405 s+11,405 s
Gc ( s)=1,405 s+0,71171,405 s
C (s )R (s )
=
1,405 s+0,7117s
.1
s3+6 s2+5 s
1+ 1,405 s+0,71171,405 s
.1
s3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
=
1,405 s+0,7117
s4+6 s3+5 s2
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 s
+1,405 s+0,7117s3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
=
1,405 s+0,7117
s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+5 s2+1,405 s+0,7117s4+6 s3+5 s2
C (s )R (s )
= 1,405 s+0,7117
s4+6 s3+5 s2+1,405 s+0,7117
PROGRAM MATLAB
Num=[0 0 0 1,405 0,7117];
Den= [1 6 5 1,405 0,7117];
step(num,den);
grid
13
Hanya menggunakan D
Dimana D= 0,3512
Gc ( s)=k p(1+1
T i s+Td s)
Gc ( s)=1+0,3512 s
C (s )R (s )
=(1+0,3512 s). 1
s3+6 s2+5 s
1+((1+0,3512 s) .1
s3+6 s2+5 s )
C (s )R (s )
=
1+0,3512 s
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 s
+( 1+0,3512 ss3+6 s2+5 s )
C (s )R (s )
=
1+0,3512 s
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+5,3512 s+1
s3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
= 1+0,3512 s
s3+6 s2+5,3512 s+1
14
PROGRAM MATLAB
Num =[0 0 0,3512 1];
Den =[1 6 5,3512 1];
step(num,den);
grid
Hanya menggunakan PI
Dimana P=18 dan I= 1,405
Gc ( s)=k p(1+1
T i s+Td s)
Gc ( s)=18+ 181,405 s
1,405 s .Gc ( s )=25.29 s+18
Gc ( s)=25.29 s+181,405 s
Gc ( s)=18 s+12,811s
C (s )R (s )
=
18 s+12,811s
.1
s3+6 s2+5 s
1+ 18 s+12,811s
.1
s3+6 s2+5 s
15
C (s )R (s )
=
18 s+12,811
s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+5 s2 +18 s+12,811s4+6 s3+5 s2
C (s )R (s )
=
18 s+12,811
s4+6 s3+5 s2
s4+6 s3+5 s2+18 s+12,811s4+6 s3+5 s2
C (s )R (s )
= 18 s+12,811
s4+6 s3+5 s2+18 s+12,811
PROGRAM MATLAB
Num =[0 0 0 18 12,811];
Den =[1 6 5 18 12,811];
step(num,den);
grid
16
Hanya menggunakan PD
Dimana P=18 dan D=0,3512
Gc ( s)=k p(1+1
T i s+Td s)
Gc ( s)=18 (1+0,3512 )
Gc ( s)=18+6,312 s
C (s )R (s )
=(18+6,312 s) . 1
s3+6 s2+5 s
1+ (18+6,312 s ) . 1s3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
=
18+6,312 s
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 ss3+6 s2+5 s
+ 18+6,312 ss3+6 s2+5 s
C (s )R (s )
=
18+6,312 s
s3+6 s2+5 ss3+6 s2+11,312 s+18
s3+6 s2+5 s
17
C (s )R (s )
= 6,312 s+18
s3+6 s2+11,312s+18
PROGRAM MATLAB
Num =[ 0 0 6,312 18 ];
Den =[ 1 6 11,312 18 ];
step(num,den);
grid
E. Contoh Soal
1. Sebutkan fungsi dari P, I & D dalam sebuah controler robot menggunakan
motor DC?
Jawab :
1. Kp : Proportional Gain : Nilai Kp yang besar menunjukkan tanggapan
sistem yang semakin cepat karena peningkatan nilai kesalahan,
18
peningkatan nilai umpan balik untuk dikompensasi. Nilai Kp yang
terlalu besar dapat menyebabkan ketidakstabilan proses.
2. Ki : Integral Gain : Nilai Ki yang besar menunjukkan bahwa galak
tunak akan dieleminasi lebih cepat. Akibatnya adalah besarnya nilai
overshoot, beberapa kesalahan negatif yang terintegrasi selama
tanggapan transient sistem harus diintegrasikan kembali oleh
kesalahan positif sebelum tercapainya keadaan tunak.
3. Kd : Derivative Gain : Nilai Kd yang besar akan menurunkan
overshoot tetapi akan memperlambat tanggapan transient sistem dan
dapat membawa ketidakstabilan sistem.
2. Coba jelaskan bagaimana sistem robot bekerja?
Jawab :
Sebuah Robot dapat Bekerja dengan baik di butuhkan Komponen dasar,
sedikitnya terdiri dari tigahal utama yaitu:
a. Sensor
Merupakan bagian yang berfungsi untuk mengenali kondisi lingkungan
yang akan menjadi informasi umpan balik pada pengendali robot.
b. Aktuator
Berfungsi sebagai sumber tenaga untukmenggerakkan manipulator.
Aktuator padarobot dapat memakai sistem hidrolik, sistempneumatik,
motor DC, motor AC, motor stepperdan berbagai jenis penggerak lainnya.
c. Prosesor (Kontrol)
Merupakan otak dari robot, berfungsi untukmenyimpan dan memproses
(kontrol) setiap urutangerakan pada robot. Biasanya bagian prosesorini
memungkinkan robot untuk melakukanberbagai jenis tugas yang
diprogramkankepadanya.
3. Apa perbedaan dari Konsep dinamik dan kinematic?
19
Jawab :
Konsep Dinamik : Konsep yang sercara fisik Membahas benda yang
memiliki struktur tertentu dengan massa tertentu,sehingga dalam
pergerakannya tunduk kepada hukum-hukum alam yang berkaitan
dengangrafitasi dan atau massa/kelembaman. Misalnya pada robot berada
di permukaan bumi, maka grafitasidan massa akan mempengaruhi kualitas
gerakan. Sedangkan bila robot berada di luar angkasayang bebas grafitasi,
maka massa saja yang dapat menimbulkan efek inersia/kelembaman.Setiap
struktur dan massa yang berbeda akan memberikan efek inersia yang
berbeda pulasehingga penanganan dalam pemberian torsi pada tiap sendi
seharusnya berbeda pula
Konsep Kinematik : Konsep ini membahas komponen transformasi ruang
kartesian ke ruang sendi. Dengan demikian diperoleh keluaran pengendali
u yang bekerja dalam ruang sendi, u(q1, q1,…, qn). Sebaliknya,
pengendali memerlukan umpan balik dalam bentuk koordinat karena
acuan diberikan dalam bentuk koordinat.
4. Apa saja komponen pada rangkaian elektrik Robot?
Jawab : pada dasarnya di dalam rangkaian Elektrik Robot terdapat
komponen yang penting yaitu : Resistor, Induktor , Dioda, Transistor, IC
L293, Akuator, Mickrocontroller, LED indikator.
5. Apa perbedaan antara robot holonomik dan non holonomik?
20
Jawab :
Robot Holonomik : robot yang memiliki derajat 2 atau lebih Kebeasan,
yang membuatnya bisa bergerak ke segalah arah.
Robot non Holonomik : Robot yang hanya memiliki 1 derajad kebebasan
yang hanya bisa bergerak 1 arah saja.
21