41
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinana keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang dapat dihadapi oleh setiap dokter, karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu. Tidak jarang menghadapi penderita untuk pertama kali adalah dokter umum atau dokter ahli lainnya, maka dari itu, perlu diketahui oleh setiap dokter klinik kehamilan ektopik terganggu serta diagnosis difeensialnya. Hal yang perlu diingat ialah bahwa pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu difikirkan kehamilan ektopik terganggu. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang adapun rumusan masalah yang dihasilkan yaitu : 1. Jelaskan pengeretian dari kehamilan ektopik? Kehamilan Ektopik Ovarial – Sistem Reproduksi 1

Makala h

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berbagi

Citation preview

BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANG Kehamilan ektopik ialah suatu kehamilan yang berbahaya bagi wanita yang bersangkutan berhubungan dengan besarnya kemungkinana keadaan yang gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi apabila kehamilan ektopik terganggu. Kehamilan ektopik terganggu merupakan peristiwa yang dapat dihadapi oleh setiap dokter, karena sangat beragamnya gambaran klinik kehamilan ektopik terganggu itu. Tidak jarang menghadapi penderita untuk pertama kali adalah dokter umum atau dokter ahli lainnya, maka dari itu, perlu diketahui oleh setiap dokter klinik kehamilan ektopik terganggu serta diagnosis difeensialnya. Hal yang perlu diingat ialah bahwa pada setiap wanita dalam masa reproduksi dengan gangguan atau keterlambatan haid yang disertai dengan nyeri perut bagian bawah, perlu difikirkan kehamilan ektopik terganggu. B. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan latar belakang adapun rumusan masalah yang dihasilkan yaitu :1. Jelaskan pengeretian dari kehamilan ektopik?2. Jelaskan gejala yang ditimbulkan pada kehamilan ektopik?3. Jelaskan diagnosa pada kehamilan ektopik?4. Jelaskan pengobatan pada kehamilan ektopik?5. Jelaskan prognosis pada kehamilan ektopik?

C. TUJUAN Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :1. Untuk mengetahui definisi kehamilan ektopik2. Untuk mengetahui gejala yang ditimbulkan pada kehamilan ektopik3. Untuk mengetahui diagnosa pada kehamilan ektopik4. Untuk mengetahui pengobatan pada kehamilanm ektopik5. Untuk mengetahui prognosis kehamilan ektopik

BAB IITINJAUAN TEORITISA. DEFINISI Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endomatrium kavum uteri. Lebih dari 95 % kehamilan ektopik berada di saluran telur (tuba fallopi). Kejadian kehamilan ektopik tidak sama di antara senter pelayanan kesehatan. Hal ini bergantung pada kejadian salpingitis seseorang, di indonesia kejadian sekitar 5-6 per seribu kehamilan. Sebagian besar kehamilan ektopik berlokasi di tuba. sangat jarang terjadi implantasi pada ovarium, rongga perut, kinalis servikalis uteri, tanduk uterus yang rudimenter, dan ventrikel pada uterus. Berdasarkan implamantasi hasil konsepsi pada tuba, terdapat kehamilan pars interstisialis tuba, kehamilan pars ismika tuba, kehamilan pars ampullaris tuba, dan kehamilan infundibulum tuba. Berdasarkan lokasi terjadinya, kehamilan ektopik dapat dibagi menjadi 5 berikut inia. Kehamilan tuba, meliputi >95% yang terdiri atas: pars ampularis (55%), pars ismika (25%), pars fimbriae (17%), dan pars interstisialis (2%).b. Kehamilan ektopik lain ( perdarahan uterus abnormal terjadi pada 75% kasus yang merupakan akibat lepasnya sebagian desidua amenorea=> amonorea sekunder tidak selalu terdapat dan 50% penederita KE mengeluarkan adanya spotting pada saat haid yang dinanti sehingga tak jarang dengan kehamilan hampir tidak ada.b. Tanda Ketegangan abdomen rasa tegang abdomen yang menyeluruh atau terlokalisir terdapat pada 80% kasus kehamilan ektopik terganggu nyeri goyang serviks (dan ketegangan pada adneksa) terdapat pada 75% kasus kehamilan ektopik masa adneksa=> masa unilateral pada adneksa dapat diraba pada1/3 sampai kasus KE. perubahan pada uterus=> Terdapat perubahan yang umumnya terjadi pada kehamilan normal seperti ada riwayat terlambat haid dan gejala kehamilan muda.Apabila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi ruptur pada tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberikan gejala dan tanda yang khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak yang kemudian disusul dengan syok atau pingsan. Ini adalah pertanda khas terjadinya kehamilan ektopik yang terganggu.Walau demikian, gejala dan tanda kehamilan tuba terganggu sangat berbeda-beda; dari perdarahan yang tiba-tiba dalam rongga perut sampai terdapatnya gejala yang tidak jelas, sehingga sukar dibuat diagnosisnya. Gejala dan tanda tergantung pada lamanya kehamilan ektopik terganggu, abortus atau ruptur tuba, tuanya kehamilan, derajat perdarahan yang terjadi, dan keadaan umum penderita sebelum hamil.Nyeri merupakan keluhan utama pada keham,ilan ektopik terganggu. Pada ruptur tuba nyeri perut bagian bawah terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk ke dalam syok.Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik yang tergangguu. Hal ini menunjukkan kematian janin, dan berasal dari kavum uteri karena pelepasan desidua. Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Frekuensi perdarahan dikemukakan dari 51 hingga 93%. Perdarahan berarti gangguan pemebentukan human chorionik gonadotropin.Pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan pada pemeriksaan vaginal bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, yang disebut dengan nyeri goyang (+) atau slinger pijn (bahasa belanda). Pada ruptur denganm perdarahan banyak tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat; perdarahan lebih banyak lagi menibumbulkan syok.Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala-gejala yang samar-samar, sehingga sukar membuat diagnosis. Pemeriksaan USG dapat dilakukan secara perabdominal atau pervaginam. Gambar USG kehamilan ektopik sangat bervariasi bergantung pada usia kehamilan, ada tidaklnya gangguan kehamilan (ruptur, abortus) serta banyak dan lamanya perdarahan intraabdomen. Sebagian besar kehmilan ektopik tidak memberikan gambaran yang spesifik. Uterus mungkin besarnya normal atau mengalami sedikit pembesaran yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Endometrium menebal ekogenik sebagai akibat reaksi desidua. Kavum uteri sering berisi cairan eksudat yang diproduksi oleh sel-sel desidua, yang pada pemeriksaan terlihat sebagai struktur cincin anekoik yang disebut kantong gestasi palsu. Perdarahan intraabdomen yang terjadi akibat kehamilan ektopik terganggu juga tidak memberikan gambaran spesifik, bergantung pada banyak dan lamanya proses perdarahan. Gambaran perdarahan pada kehamilan ektopik sulit dibedakan dari perdarahan atau cairan bebas yang terjadi oleh sebab lain, seperti endometriosis pelvik, peradangan pelvik, asites, pus, kista pecah, dan perdarahan ovulasi.F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diagnosis kehamilan ektopik terganggu pada jenis mendadak dan tidak banyak mengalami kesukaran, tetapi pada jenis menahun atau atipik bisa sulit sekali. Untuk mempertajam diagnosis, maka pada tiap perempuan dalam masa reproduksi dengan keluan nyeri perut bagian bawah atau kelainan haid, kemungkinan kehamilan ektopik harus dipikirkan. Pada umumnya dengan anamnesis yang teliti dan pemeriksaan yang cermat diagnosis dapat ditegakkan, walaupun biasanya alat bantu diagnostik seperti kuldosentesis, ultrasonografi, dan laparskopi masi diperlukan anamnesis. Haid biasanya terlambat untuk beberapa waktu dan kadang-kadang terdapat gejala subjektif kehamilam mudah. Nyeri perut bagian bawah, nyeri bahu, tanesmus, dapat dinyatakan perdarahan pervaginam terjadi setelah nyeri perut bagian bawah.Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakkan diagnosis kehamilanm ektopik terganggu, terutama bila ada tanda-tanda perdarahanb dalam rongga perut. Pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit dapat dilakukan secara serial dengan jarak satu jam selama 3 kali berturut-turut. Bila ada penurunan hemoglobin dan hematorik dapat mendukung diagnosis kehamilan ektopik terganggu.`Diagnosis kehamilan ektopik terganggu sering keliru dengan abortus insipiens atau abortus inkompletus yang kemudian dilakukan kuretase. Bila hasil kuratase meragukan jumlah sisa hasil konsepsinya, maka kita perlu curiga terjadinya kehamilan ektopik terganggu yang gejala dan tandanya tidak khas. Pada umumnya dilatasi dan kerokan untuk menunjang diagnosis kehamilan ektopik tidak dianjurkan. Berbagi alkasan dapat dikemukakan: Kemungkinan adanya kehamilan dalam uterus bersama kehamilan ektopik Hanya 12 sampai 19% kerokan pada kehamilan ektopik menunjukkan reaksi desidua Perubahan endometrium yang berupa reaksi arias-stella tidak khas untuk kehamilan ektopik.Kuldosentesis adalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam douglasi ada darah. Cara ini sangat berguna dalam membantu membuat diagnosis kehamilan ektopik terganggu. Teknik kuldosentesis dapat dilaksanakan dengan urutan berikut: Penderita dibaringkan dalam posisi litotomi Vulva dan vagina dibersihkan dengan antiseptik Spekulum dipasang dan bibnir belakang porsio dijepit dengan cunam serviks, dengan traksi ke depan sehingga formiks posterior tampak Jarum spinal no 18 ditisukkan ke dalam kavum douglasi dan dengan semprit 10 ml dilakukan pengisapan Bila pada pengisapan ditemukan darah, maka isinya disemprotkan pada kain kasa dan diperhatikan apakah darah yang dikeluarkan merupakan; Darah segar berwarna merah yang dalam beberapa menit akan membeku; darah ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk Darah tua berwarna cokelat sampai hitam yang tidak membeku, atau yang berupa bekuan kecil-kecil; darah ini menunjukkan adanya hematokel retrouterina.Laparoskopi hanya digunakan sebagai alat bantu diagnostik terakhir untuk kehamilan ektopik apabila hasil penilaian prosedur diagnostik yang lain meragukan. Melalui prosedur laparoskopik, alat kandungan bagian dalam dapat dinilai. Secara sistematis dinilai keadaan uterus, ovarium, tuba, kavum douglasi, dan ligamentum latum. Adanya darah dalam rongga pelvis mungkin mempersulit visualisasi alat kandungan, tetapi hal ini menjadi indikasi untuk dilakukan laparotomi.G. PENATALAKSANAANPenanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Dalam tindakan demikian, beberapa hal harus diperhatikan dan dipertimbangkan yaitu; kondisi penderita saat itu, keinginan penderita akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik, kondisi anatomik organ pelvis, kemampuan teknik bedah mikro dokter operator, dan kemampuan teknologi fertilitasi invitro setempat. Pada kasus kehamilan ektopik di pars ampularis tuba yang belum pecah pernah dicoba ditangani dengan menggunakan kemoterapi untuk menghindari tindakan pembedahan. Kriteria kasus yang diobati dengan cara ini ialah:1. Kehamilan di pars ampularis tuba belum pecah2. Diameter kantong gestasi < 4 cm3. Perdarahan dalam rongga perut < 100 ml4. Tanda vital baik dan stabil

H. TERAPI OBATAdapun obat yang digunakan ialah metotreksat 1 mg/kg I.V. dan faktor sitrovorum 0,1 mg/kg I.M. berselang-seling setiap hari selama 8 hari. Dari seluruh 6 kasus yang diobati, satu kasus dilakukan salpingektomi pada hari ke-12 karena gejala abdomen akut, sedangkan 5 kasus berhasil dengan baikMethotrexate dapat diberikan dalam dosis tunggal maupun dosis multipel. dosis tunggal yang diberikan adalah 50 mg/m2 (intramuskular), sedangkan dosis multipel yang diberikan adalah sebesar 1 mg/kg (intramuskular) pada hari pertama, dan hari ke 7. pada terapi dengan dosis multipel leukovorin ditambhakan ke dalam regimen pengobatan dengan dosis 0,1 mg/kg (intramuskular), dan diberikan pada hari ke-2,4,6 dan 8. Terapi methotrexate dosis multipel tampaknya memberikan efek negatif pada patensi tuba dibandingkan dengan terapi methotrexate dosis tunggal 9. Methotrexate dapat pula diberikan melalui injeksi per laparoskopi tepat ke dalam masa hasil konsepsi. Terapi methotrexate dosis tunggal adalah modalitas terapeutik paling ekonomi untuk kehamilan ektopik yang belum terganggu.Aactinomycin dan larutan glukosa hiperosmolar juga biasa digunakan dalam pengobatan kehamilan ektopik terganggu.I. PROGNOSIS Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. Hellman dan kawan-kawan (1971) melaporkan 1 kematian diantara 826 kasus, dan wilson dan kawan-kawan (1971) 1 antara 591. Akan tetapi, bila pertolongan terlambat, angka kematian dapat tinggi. Sjahid dan Martohoesodo (1970) emndapatka angka kematian 2 dari 120 kasus, sedangkan Tarjiman dan kawan-kawan (1973) 4 dari 138 kehamilan ektopik.Pada umumnya kelainan yang menyebabkan kehamilan ektopik bersifat bilateral. Sebagian perempuan menjadi steril setelah mengalami kehamilan ektopik lagi pada tuba yang lain. Angka kehamilan ektopik yang berulang dilaporkan antara 0% sampai 14,6% untuk perempuan dengan anak sudah cukup, sebaiknya pada operasi dilakukan salpingektomi bilateralis. Dengan sendirinya hal ini perlu disetujui oleh suami-isteri sebelumnya.

BAB IIIASUHAN KEPERAWATANA. PENGKAJIAN 1. Anamnesis dan gejala klinis a) Riwayat terlambat haidb) Gejala dan tanda kehamilan mudac) Dapat ada atau tidak ada perdarahan per vaginand) Terdapat aminoree) Ada nyeri mendadak di sertai rasa nyeri bahu dan seluruh abdomen, terutama abdomen bagian kanan / kiri bawahf) Berat atau ringannya nyeri tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum.2. Pemeriksaan fisik Inspeksi Mulut : bibir pucat Payudara : hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris Abdomen : terdapat pembesaran abdomen. Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam Ekstremitas : dingin Palpasi Abdomen : uterus teraba lembek, TFU lebih kecil daripada UK, nyeri tekan, perut teraba tegang, messa pada adnexa.Genetalia : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol. Auskultasi Abdomen : bising usus (+), DJJ (-) PerkusiEkstremitas : reflek patella + / +Pemeriksaan fisik umum: Pasien tampak anemis dan sakit Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa. Kesadaran bervariasi dari baik sampai koma tidak sadar. Daerah ujung (ekstremitas) dingin Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat, adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan nyeri lepas dinding abdomen. Pemeriksa nadi meningkat, tekanan darah menurun sampai syok Pemeriksaan abdomen: perut kembung, terdapat cairan bebas darah, nyeri saat perabaan.Pemeriksaan khusus: Nyeri goyang pada pemeriksaan serviks Kavum douglas menonjol dan nyeri Mungkin tersa tumor di samping uterus Pada hematokel tumor dan uterus sulit dibedakan. Pemeriksaan ginekologis: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan kiri

1. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan air seni dapat dilakukan untuk mengetahui kehamilan seseorang, sedangkan untuk mengetahui kehamilan ektopik seorang dokter dapat melakukan:a. Laboratorium HematokritTergantung pada populasi dan derajat perdarahan abdominal yang terjadi. Sel darah putihSangat bervariasi dan tak jarang terlihat adanya leukositosis. Leoukosite 15.000/mm3. Laju endap darah meningkat. Tes kehamilanPada kehamilan ektopik hampir 100% menunjukkan pemeriksaan -hCG positif. Pada kehamilan intrauterin, peningkatan kadar -hCG meningkat 2 kali lipat setiap dua hari, 2/3 kasus kehamilan ektopik menunjukkan adanya peningkatan titer serial hCG yang abnormal, dan 1/3 sisanya menunjukkan adanya peningkatan titer hCG yang normal. Kadar hormon yang rendah menunjukkan adanya suatu masalah seperti kehamilan ektopik.b. Pemeriksaan Penunjang/Khusus Setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat. Pemeriksaan ultrosonografi (USG). Pemeriksaan ini dapat menggambarkan isi dari rahim seorang wanita. Pemeriksaan USG dapat melihat dimana lokasi kehamilan seseorang, baik di rahim, saluran tuba, indung telur, maupun di tempat lain.USG : Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri Adanya massa komplek di rongga panggul Laparoskopi peranan untuk menegakkan diagnosa kehamilan ektopik sudah diganti oleh USG Laparotomi Harus dilakukan pada kasus kehamilan ektopik terganggu dengan gangguan hemostasis (tindakan diagnostik dan definitif). Kuldosintesis Memasukkan jarum kedalam cavum Douglassi transvaginal untuk menentukan ada atau tidak adanya darah dalam cavum Douclassi. Tindakan ini tak perlu dikerjakan bila diagnosa adanya perdarahan intraabdominal sudah dapat ditegakkan dengan cara pemeriksaan lain. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.B. DIAGNOSA KEPERAWATANKemungkinan diagnosis keperawatan yang muncul adalah sebagai berikut:1. Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai efek tindakan pembedahan.2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.3. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.4. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak mengenal sumber-sumber informasi.

C. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Diagnosis 1: Devisit volume cairan yang berhubungan dengan ruptur pada lokasi implantasi sebagai efek tindakan pembedahan.Kriteria hasil: ibu menunjukan kestabilan/ perbaikan keseimbangn cairan yang di buktikan oleh tanda-tanda vital yang stabil, pengisian kapiler cepat, sensorium tepat, serta frekuensi berat jenis urine adekuat.NoRencana InervensiRasional

1Lakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga.Pasien dan keluarga lebih kooperatif

2Memberikan penjelasan mengenai kondisi pasien saat inipasien mengerti tentang keadaan dirinya dan lebih kooperatif terhadap tindakan.

3Observasi TTV dan observasi tanda akut abdoment.parameter deteksi dini adanya komplikasiyang terjadi.

4Pantau input dan output cairanUntuk mengetahui kesaimbangan cairan dalam tubuh

5Pemeriksa kadar Hbmengetahui kadar Hb klien sehubungan dengan perdarahan.

6Lakukan kolaborasi dengan tim medis untuk penanganan lebih lanjut.melaksanakan fungsi independent.

2. Diagnosia 2: Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan komponen seluler yang di perlukan untuk pengiriman nutrient ke sel.Criteria hasil: menunjukan perfusi jaringan yang adekuat, misalnya: Tanda-tanda vital stabil, membrane mukosa warna merah muda, pengisian kapilerbaik, haluaran urine adekuat, wajah tidak pucat dan mental seperti biasa.NoTindakan intervensirasional

1Awasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit/membrane mukosa, dasar kuku.Memberikan informasi tentang derajat/adekuat perfusi jaringan dan membantu menentukan kebutuhan intervensi.

2Catat keluhan rasa dingin, pertahankan suhu lingkungan dan tubuh hangat sesuai indikasi.Vasokonstriksi menurunkan sirkulasi perifer. Kenyamanan pasien/ kebutuhan rasa hangat harus seimbang dengan kebutuhan untuk menghindari panas berlebihan.

3Kolaborasi dengan tim medis yang lain, awasi pemeriksaan lab: misalnya: HB/HTMengidentifikasi defisiensi dan kebuutuhan pengobatan atau terhadap terapi.

3. Diagnosis 3: Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi, pendarahan intraperitonial.Kriteria hasil: ibu dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan ibu tidak meringis atau menunjukan raut muka yang kesakitan.noRencana IntervensiRasional

Mandiri:

1Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri. Kaji kontraksi uterus hemoragi ataunyeri tekan abdomen.Membantu dalam mendiagnosis dan menentukan tindakan yang akan dilakukan. Ketidak nyamanan dihubungkan dengan aborsi spontan dan molahidatiosa karena kontraksi uterus yang mungkin diperberat oleh infuse oksitosin. Rupture kehamilan ektropik mengakibatkan nyeri hebat, karena hemoragi tersembunyi saat tuba falopi rupture ke dalam abdomen.

2Kaji steres psikologi ibu/pasangan dan respons emosional terhadap kejadian.Ansietas terhadap situasi darurat dapat memperberat ketidak nyamanan karena syndrome ketegangan, ketakutan, dan nyeri..

3Berikan lingkungan yang tenang dan aktivitas untuk menurunkan rasa nyeri. Instruksikan klien untuk menggunakan metode relaksasi, misalnya: napas dalam, visualisasi distraksi, dan jelaskan prosedur.Dapat membantu dalam menurunkan tingkat asietas dan karenanya mereduksi ketidaknyamanan.

Kolaborasi:

1Berikannarkotik atau sedative berikut obat-obat praoperatif bila prosedur pembedahan diindikasikan.Meningkatkan kenyamanan, menurunkan komplikasi pembedahan

5Siapkan untuk prosedur bedah bila terdapat indikasiTingkatkan terhadap penyimpangan dasar akan menghilangkan nyeri.

4. Diagnosis 4: Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan kurang pemahaman atau tidak mengenal sumber-sumber informasi.Tujuan: ibu berpartisipasi dalam proses belajar, mengungkapkan dalam istilah sederhana, mengenai patofisiologi dan implikasi klinis.NoRencana IntervensiRasional

1Menjelaskan tindakan dan rasional yang ditentukan untuk kondisi hemoragia.Memberikan informasi, menjelaskan kesalahan konsep pikiran ibu mengenai prosedur yang akan dilakukan, dan menurunkan sters yang berhubungan dengan prosedur yang diberikan.

2Berikan kesempatan bagi ibu untuk mengaji\ukan pertanyaan dan mengungkapkan kesalah konsepMemberikan klisifikasi dari konsep yang salah, identifikasi masala-masalah dan kesempatan untuk memulai mengembangkan ketrampilan penyesuaian (koping)

3Diskusikan kemungkinan implikasi jangka ependek pada ibu/janin dari kedaan pendarahan.Memberikan informasi tentang kemungkinan komplikasi dan meningkatkan harapan realita dan kerja sama dengan aturan tindakan.

4Tinjau ulang implikasi jangka panjang terhadap situasi yang memerlukan evaluasi dan tindakan tambahan.Ibu dengan kehamilan ektropik dapat memahami kesulitan mempertahankan setelah pengangkatan tuba/ovarium yang sakit.

E. EVALUASIS : Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas operasi dan badan terasa panas.O : Keadaan umum : CukupKesadaran: ComposmetisTTV: TD : 100 / 70 mmHgN : 96x /menitRR: 22x / menitS : 38,7oCA : Masalah teratasi sebagianP : -. Observasi TTV -. Pantau input dan output cairan -. Observasi perdarahan -. Terapi : obat-obat anti nyeri Methrotexate

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULAN Kehamilan ektopik adalah suatu kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endomatrium kavum uteri.Gambaran klinik kehamilan tuba yang belum terganggu tidak khas, dan penderita maupun dokternya biasanya tidak mengetahui adanya kelainan dalam kehamilan, sampai terjadinya abortus tuba atau ruptur tuba. Pada umumnya penderita menunjukkan gejala-gejala kehamilan muda, dan mungkin merasa nyeri sedikit di perut bagian bawah yang tidak seberapa di hiraukan. Apabila kehamilan ektopik mengalami penyulit atau terjadi ruptur pada tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberikan gejala dan tanda yang khas yaitu timbulnya sakit perut mendadak yang kemudian disusul dengan syok atau pingsan.Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin dan jumlah sel darah merah berguna dalam menegakkan diagnosis kehamilanm ektopik terganggu, terutama bila ada tanda-tanda perdarahanb dalam rongga perut

B. SARAN Adapun saran kepada teman-teman agar lebih dapat memperbanyak membaca tentang materi yang diberikan agar dapat memperluas pengetahuan tentang mata kuliah ini.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Dr. dr. Sarwono Prawirohardjo, spOG.Ilmu kebidanan edisi ke 4.2012. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo: Jakarta2. Mansjoer A,. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius. Kehamilan Ektopik Ovarial Sistem Reproduksi 28