13
MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN “Proses Pertumbuhan dan Perkembangan serta Hubungannya dengan Proses Belajar” Disusun Oleh : Breznef (1201882) Nita Yeni Asmara (1105959) Ratih Permata Sari (1205527) Dosen Pembimbing : Drs. Indra Ibrahim, M.Si, Kons UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014

Makala h

Embed Size (px)

Citation preview

MAKALAHPSIKOLOGI PENDIDIKANProses Pertumbuhan dan Perkembangan serta Hubungannya dengan ProsesBelajar

Disusun Oleh :

Breznef (1201882)Nita Yeni Asmara (1105959)Ratih Permata Sari (1205527)

Dosen Pembimbing :Drs. Indra Ibrahim, M.Si, Kons

UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. WbPuji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalahPsikologi Pendidikan.Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya menuju jalan yang diridhoi Allah SWT.Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen bidang studiPsikologi Pendidikanyang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini. Juga kami ucapkan banyak terima kasih pula kepada teman teman yang telah ikut membantu dalam penulisan makalah ini.Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun, umumnya bagi pembaca. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami butuhkan guna menyempurnakan makalah makalah kami selanjutnya.WassalamualaikumWr. Wb

Padang, 30 Juni 2014Penyusun

BAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangBelajar merupakan suatu aktifitas psikis atau mental yang berlangsung dalam interaksi aktif dalam lingkungan, yang menghasilkan dalam diri seorang anak, baik dalam pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu relatif konstan dan terbatas. Perumusan itu berlaku bagi segala macam kegiatan belajar dan tidak terbatas pada salah satu bentuk tertentu. Setiap kegiatan belajar akan menghasilkan suatu perubahan pada anak.Terjadinya perubahan tersebut karena adanya pertumbuhan dan perkembangan. Untuk itulah kami membuat makalah yang berjudul pertumbuhan dan perkembangan dalam belajar anak.1.2Rumusan MasalahAdapun masalah yang telah kami rumuskan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan2. Apa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan?3. Apa yang di maksud hukum dalam perkembangan?

1.3TujuanAdapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui :1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan2. Faktor yang mempengaruhi perkembangan3. Prinsip/hukum perkembangan

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 PENGERTIANPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN2.1.1Pengertian PertumbuhanBanyak orang menggunakan istilah pertumbuhan dan perkembangan secara bergantian. Keduanya berlangsung secarainterdependensi, yaitu saling ketergantungan satu lainnya. Tidak bisa dipisahkan tapi dapat dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam perjalanan waktu tertentu. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan.Hasil pertumbuhan antara lain berwujud bertambahnya ukuran-ukuran kuantitatif badan anak, seperti panjang, berat, dan kekuatannya. Dengan demikian pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses perubahan dan proses pematangan fisik.2.1.2 Pengertian PerkembanganPerkembangan (development) adalah proses atau tahapan pertumbuhan kearah yang lebih maju. Pertumbuhan sendiri (growth) berarti tahapan peningkatan sesuatau dalam hal jumlah, ukuran, dan arti pentingnya. Pertumbuhan juga dapat berarti sebuah tahapan perkembangan (a stage of development) ( McLeod, 1989 ).MenurutKamus Besar Bahasa Indonesia( 1991 ), perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang menurutKamus Besar Bahasa Indonesiaini berarti terbuka atau membentang ;menjadi besar,luas,danbanyak,serta menjadi bertambah sempurna dalam hal kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata berkembang tidak saja meliputi aspek yang bersifat abstrak seperti pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.DalamDictionary of Psychology( 1972) danThe Penguin Dictionary of Psychology( 1988 ) arti perkembangan pada prinsipnya adalah tahapan tahapan perubahan yang progresif yang terjadi dalam rentang kehidupan manusia dan organism lainnya, tanpa membedakan aspek aspek yang terdapat dalam diri organisme organisme tersebut.Selanjutnya,Dictionary of Psychologydi atas secara lebih luas merinci pengertian perkembangan manusia sebagai berikut.1. The progressive and continous change in the organism birth to death,perkembangan itu merupakan perubahan yang progresif dan terus menerus dalam diri organisme sejak lahir hingga mati.2. Growth,perkembangan itu berarti perubahan.3. Change in the shape and integration of bodily parts into functional parts,perkembangan berarti perubahan dalam bentuk dan penyatuan bagian bagian yang bersifat jasmaniah di dalam bagian bagian yang fungsional.4. Maturation or the appearance of fundamental pattern of unlearned behavior,perkembangan itu adalah kematangan atau kemunculan pola pola dasar tingkah laku yang bukan hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas, dapatdisimpulkan bahwa perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju dan sempurna.Pertumbuhan berarti perubahan kuantitatif yang mengacu pada jumlah. Dengan kata lain, pertumbuhan berarti kenaikan dan penambahan ukuran yang berangsur angsur seperti badan yang menjadi besar dan tegap, juga kaki dan tangan yang semakin panjang.2.2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGANBerikut ini dipaparkan aliran aliran yang berhubungan dengan faktor faktor yang mempengaruhi perkembangan siswa.1. Aliran NativismePara ahli menganut aliran ini berkenyakinan bahwa perkembangan manusia itu di tentukan oleh pembawaannya, sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa apa. Sebagai contoh, jika sepasang orang tua ahli musik, maka anak anak yang mereka lahirkan akan menjadi pemusik pula. Harimau pun akan melahirkan harimau, tak akan pernah melahirkan domba. Jadi pembawaan dan bakat orangtua selalu berpengaruh mutlak terhadap perkembangan anak anaknya.

2. Aliran EmpirisismeDoktrin aliran empirisime yang amat mahsyur adalah tabula rasa, sebuah istilah bahasa latin yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet). Doktrin tabula rasa menekankan arti penting pengalaman, lingkungan, dan pendidikan dalam arti perkembangan manusia itu semata mata bergantung pada lingkungan dan pengalaman pendidikannya, sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya. Dalam hal ini, para penganut empirisisme menganggap setiap anak lahir seperti tabula rasa, dalam keadaan kosong, tak punya kemampuan dan bakat apa apa.Jika seorang siswa memperoleh kesempatan yang memadai untuk mempelajari ilmu politik, tentu kelak ia akan menjadi seorang politisi. Karena ia memilki pengalaman belajar dibidang politik, ia tak akan pernah menjadi pemusik, walaupun orang tuanya seorang pemusik sejati. Memang amat sukar dipungkiri bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang besar terhadap proses perkembangan dan masa depan siswa. Dalam hal ini, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat sekitar telah terbukti menentukan tinggi rendahnya mutu prilaku dan masa depan siswa.

3. Aliran KonvergensiAliran konvergensi (convergence) merupakan gabungan antara aliran empirisime dengan aliran nativisme. Aliran ini menggabungkan arti penting hereditas ( pembawaan ) dengan lingkuanga sebagai faktor faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Faktor pembawaan tidak berarti apa-apa jika tanpa faktor pengalaman. Demikian pula sebaliknya, faktor pengalaman tanpa faktor pembawaan tak akan mampu mengembangkan manusia yang sesuai dengan harapan.Sebagai contoh. Seorang anak yang normal pasti memiliki bakat untuk berdiri tegak diatas kedua kakinya. Tetapi apabila anak tersebut tidak hidup dilingkungan masyarakat manusia, misalnya kalau dia dibuang ke tengah hutan belantara tinggal bersama hewan, maka bakat yang ia miliki secara turun-temurun dari orangtuanya itu, akan sulit diwujudkan. Jika anak tersebut diasuh oleh sekelompok serigala, tentu ia akan berjalan diatas kedua tangan dan kakinya. Dia akan merangkak seperti serigala pula. Jadi, bakat dan pembawaan dalam hal ini jelas tidak ada pengaruhnya apabila lingkuangan atau pengalaman tidak mengembangkannya.Faktor yang mempengaruhi tinggi-rendahnya mutu hasil perkembangan siswa pada dasarnya terdiri atas dua macam.1. Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.

2. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.

2.3PRINSIP/HUKUMPERKEMBANGANPengertian hukum dalam perkembangan sudah tentu berbeda dengan hukum dalam dunia peradilan atau peraturan konstitusional. Hukum dalam pembahasan ini berarti kaidah atau patokan mengenai terjadinya peristiwa tertentu.secara spesifik,hukum perkembangan dapat diartikan sebagai kaidah atau patokan yang menyatakan kesamaan sifat dan hakikat dalam perkembangan. Dapat juga dikatakan, hukum perkembangan adalah patokan generalisasi, mengenai sebab dan akibat terjadinya peristiwa perkembangan dalam diri manusia.1. Hukum KonvergensiPerkembangan manusia pada dasarnya tida hanya di pengaruhi oleh factor pembawaan sejak lahir, tetapi juga oleh lingkungan pendidikan. Hal ini berarti masa depan kehidupan manusia, tak terkecuali para siswa, bergantung pada potensi pembawaan yang mereka warisi dari orangtua pada proses pematangan, dan pada proses pendidikan yang mereka alami. Seberapa jauh perbedaan pengaruh antara pembawaan dengan lingkungan, bergantung pada besar kecilnya efek lingkungan yang di alami siswa.

2. Hukum Perkembangan Dan Pengembangan DiriPada anak balita, wujud pertahanan diri itu berupa tangisan ketika lapar, atau teriakan yang disertai pelemparan batu ketika mendapat gangguan hewan atau orang yang ada disekelilingnya. Dari usaha mempertahankan diri ini, berlanjut menjadi usaha untuk mengembangkan diri. Naluri pengembangan diri pada anak, antara lain memanifestasikan dalam bentuk bermain untuk mengetahui yang ada di sekelilingnya. Selanjutnya, pada anak anak biasanya tampak keingintahuannya terhadap sesuatu itu berkali kali. Alhasil, manusia berkembang karena adanya insting atau naluri pembawaan sejak lahir yang menuntutnya untuk bertahan dan mengembangkan diri di muka bumi ini.

3. Hukum Masa PekaPeka artinya mudah terangsang atau mudah menerima stimulus. Masa peka adalah masa yang tepat yang terdapat pada diri anak untuk mengermbangkan fungsi-fungsi tertentu, seperti fungsi mulut untuk berbicara dan membaca, fungsi tangan untuk menulis, dan sebagainya. Masa mudah dirangsang ini sangat menentukan cepat dan lambatnya siswa dalam menerima pelajaran. Artinya, jika seorang siswa belum sampai pada masa pekanya untuk mempelajari suatu materi pelajaran, materi pelajaran tersebut akan sangat sulit diserap dan diolah oleh system memorinya.

4. Hukum Keperluan BelajarKeperluan belajar bagi proses perkembangan, terutama perkembangan fungsi-fungsi psikis tak dapat kita ingkari, meskipun kebanyakan ahli tidak menyebutnya secara eksplisit. Bahkan, kemampuan berjalan yang secara lahiriah dapat diperkirakan akan muncul dengan sendirinya ternyata masih juga memerlukan belajar, meskipun sekedar mengfungsikan organ kaki anak yang sebenarnya berpotensi untuk bias berjalan sendiri itu.

5. Hukum Kesatuan Anggota BadanProses perkembangan fungsi-fungsi organ jasmaniah tidak terjadi tanpa diiringi proses perkrmbangan fungsi-fungsi rohaniah. Dengan demikian suatu tahapan perkembangan tidak terlepas dari tahapan perkembangan lainnya. Jadi, perkembangan panca indera misalnya, tidak terlepas dari perkembangan kemampuan mendengar, melihat, berbicara, dan merasa. Selanjutnya kemampuan-kemampuan ini juga tidak terlepas dari perkembangan berpikir, bersikap, dan berperasaan.

6. Hukum Tempo PerkembanganLambat atau cepatnya proses perkembangan seseorang tidak sama dengan orang lain. Dengan kata lain, setiap orang memiliki tempo perkembangan masing-masing. Tempo-tempo perkembangan manusia umunya terbagi dalam kategori : cepat, sedang, dan lambat. Tempo perkembangan yang terlalu cepat atau terlalu lambat biasanya menjukkan kelainan yang relative sangat jarang terjadi.

7. Hukum Irama PerkembanganDisamping ada tempo, didalam perkembangan juga dikenal adanya irama atau naik-turunnya proses perkemabangan. Artinya, perkembangan manusia itu tidak tetap, terkadang naik terkadang turun. Pada suatu saat seorang anak mengalami perkembangan yangh tenang, sedangkan pada saat lain ia mengalami perkembangan yang menggoncangkan.

8. Hukum RekapitulasiHukum ini berasal dari teori rekapitulasi (recapitulation theory) yang berisi doktrin yang mengatakan bahwa perkembangan proses perkembangan individu manusia adalah sebuah mikrokosmik (dunia kehidupan kecil) yang mencerminkan evolusi kehidupan jenis makhluk hidup dari tingkat yang paling sederhana ke tingkat yang paling kompleks.

Carol gestwicki (1995) mengemukakan beberapa prinsip dasar perkembangan.1. Dalam perkembangan terdapat urutan yang dapat diramalkan. Pemahaman tentang prilaku yang seharusnya terjadi berikutnya, akan membantu para praktis untuk mengenal perkembangan yang khusus dan menantang fase berikutnya yang semestinya.2. Perkembangan pada suatu tahap merupakan landasan bagi perkembangan berikutnya. Suatu perkembangan tidak akan mungkin terjadi berkesinambungan dengan baik bila anak didorong untuk melampaui atau secara tergesa-gesa menjalani tahap-tahap awal. Anak harus diberi waktu sesuai dengan apa yang mereka butuhkan sebelum berlanjut pada tahap berikutnya.3. Dalam perkembangan terdapat waktu-waktu yang optimal. Waktu-waktu yang menunjukkan kesiapan harus dikenai melalui pengamatan yang cermat. Proses belajar akan terjadi dengan sangat mudah pada saat yang optimal. Setiap pengajaran tidak akan menjadikan proses belajar dengan mudah sebelum mencapai kesiapan.4. Perkembangan merupakan hasil interaksi faktor-faktor biologis (kematangan) dan faktor-faktor lingkungan (belajar). Kematangan merupakan prasyarat munculnya kesiapan untuk belajar. Lingkungan menentukan arah perkembangan.5. Perkembangan maju berkelanjutan merupakan kesatuan yang saling berhubungan, dengan semua aspek-aspek (fisik, kognitif, emosional, sosial) yang saling mempengaruhi. Suatu program untuk memupuk perkembangan akan mendukung domain-domain yang lain dengan derajat kepentingan yang sama. Semua pengalaman belajar dikenal sebagai peluang-peluang yang terintegrasi untuk pertumbuhan, dan bukan merupakan keterampilan yang terpisah-pisah.6. Stiap individu berkembang sesuai dengan waktunya masing-masing. Suatu hal yang tidak mungkin dan berbahaya bila kita membandingkan individu-individu ditinjau dari umurnya. Setiap anak mempunyai kebutuhan dan karakteristik yang unik pada tahap tertentu. Hal ini memungkinkan terjadinya perbedaan dan pilihan-pilihan.7. Perkembangan berlangsung dari yang sederhana kepada yang kompleks, dari yang umum kepada yang khusu. Dengan memperhatikan prinsip ini tidak mungkin anak melampaui tahap tertentu atau diburu-buru pada perilaku tertentu bila mereka belum siap.

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULAN

1. Perkembangan adalah rentetan perubahan jasmani dan rohani manusia menuju kearah yang lebih maju dan sempurna.2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Faktor Intern, yaitu yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri. Faktor Eksternal, yaitu hal-hal yang dating atau ada diluar diri siswa yang meliputi lingkungan (khususnya pendidikan) dan pengalaman berinteraksi siswa tersebut dengan lingkungan.3. Hukum dalam pembahasan ini berarti kaidah atau patokan mengenai terjadinya peristiwa tertentu, seperti : Hukum konvergensi Hukum perkembangan dan pengembangan diri Hukum masa peka Hukum keperluan belajar Hukum kesatuan anggota badan Hukum tempo perkembangan Hukum irama perkembangan Hukum rekapitulasi

3.2SARANFenomena yang terjadi sehari-hari tentang macam sifat anak-anak peserta didik yang beraneka ragam, maka dari itu mengingat petingnya mata kuliah ini diharapkan para pendidik harus bisa mempelajari sifat-sifat anak didik mereka, dan memantau perkembangan sejauh mana anak didiknya belajar di dalam kelas.

DAFTAR PUSTAKAMakmun, Abin Syamsuddin.2004.Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Rosdakarya.Sumantri, Mulyani, dkk. 2006.Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Universitas Terbuka.Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan.Bandung: Rosdakarya.

2