32
Majalah Derap Cinta (MDC) Rumah Aus Edisi ke-7, Tahun 2014/Ramadhan 1435 H Derap CINTA ”Kisah Ibu Sutri yang anaknya dianggap gila” Cover Story Profil PENGELOLA Sosok Sang Direktur Yang “Tiada Kata Jera Dalam Perjuangan” KONSULTASI Memahami ABK yang mulai beranjak dewasa Telaga RINDU “Menyiasa SIKLUS GALAU” Tangis Bahagia Seorang Buruh Cuci Atas Kemajuan Putri Yatimnya yang ABK “Terimakasih Ya Allah, Annisa Mulai Mandiri dan Bisa Memelukku!” PROGRAM INVESTASI WAKAF INVESTASI Anda, sebagai wujud kepedulian bagi pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 3 6/30/2014 6:02:48 PM

Majalah rumah autis edisi vii

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Majalah rumah autis edisi vii

Majalah Derap Cinta (MDC) Rumah Autis Edisi ke-7, Tahun 2014/Ramadhan 1435 H

Derap CINTA

”Kisah Ibu Sutri yang anaknya dianggap gila”

Cover Story

Profil PENGELOLASosok Sang Direktur Yang

“Tiada Kata Jera Dalam Perjuangan”

KONSULTASIMemahami ABK yang mulai

beranjak dewasa

Telaga RINDU“Menyiasati SIKLUS GALAU”

Tangis Bahagia Seorang Buruh CuciAtas Kemajuan Putri Yatimnya yang ABK

“Terimakasih Ya Allah,

Annisa Mulai Mandiri

dan Bisa Memelukku!”

PROGRAM

INVESTASI

WAKAF

INVESTASI Anda, sebagai wujud kepedulian bagi pendidikan

Anak Berkebutuhan KhususMAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 3 6/30/2014 6:02:48 PM

Page 2: Majalah rumah autis edisi vii

– Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 4 6/30/2014 6:02:51 PM

Page 3: Majalah rumah autis edisi vii

0507/Ramadhan 1435H/Juni 2014

PENANGGUNG JAWAB: (Direktur Eksekutif Rumah Autis) M. Nelwansyah

PEMIMPIN REDAKSI: Ismunawaroh DEWAN REDAKSI: Deka Kurniawan, Tatin Mulyatin, Lisna Candra Sari, Andy Naisabury TIM REDAKSI: Qory Afdhaly, Irna Lecta, Dila Ruscita, Eko Febrianto, Erwyn Kurniawan, Ardian Harunsyah.

IKLAN & SIRKULASI: Ade Rahmat

FOTOGRAFER: Ardian Harunsyah, Ade Rahmat.

DESIGN & LAYOUT: bemaman (Rumah Komunika)

ALAMAT REDAKSI:RUMAH AUTIS PUSATYayasan Cahaya Keluarga Fitrah Jl. Koala XVII Blok A9 No. 51, Perumahan Taman Permata Cikunir Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, 17421 Telp. 021-3209 4074Fax. 021-8499 5025.

BANK MANDIRINo. 1670000674076a/n. Yayasan CAGAR

BNI No. 0293870445 a/n. Yayasan Cahaya Keluarga FitrahBRI No. 090601004141509 a/n. Yayasan CAGAR QQ Rumah Autis BNI Syariah No. 0294477011 a/n. Yayasan Cahaya Keluarga Fitrahbank bjb No. 0024401091100 a/n. Yayasan Cagar Rumah AutisBCA

No. 572 032 9516a/n. Deka Kurniawan

No.Rek Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR)

Stay Connected With Us!: Rumah Autis : @rumahautis

: [email protected]

M. NELWANSYAH (Direktur Eksekutif Rumah Autis)

“Selamat DatangBapak Presiden,

Bantu Kami Menjadi Mandiri”

SapaCINTA

“Semua hal yang saya lakukan itu sepertinya sama sekali tidak memiliki potensi aplikasi praktis dalam kehidupan saya. Namun sepuluh tahun kemudian, ketika kami merancang komputer Macintosh yang pertama, semua yang saya pernah pelajari itu muncul lagi” (Steve Jobs)

Sahabat Rumah Autis yang dimuliakan Allah SWT, syukur Alhamdulillah memasuki satu Dasawarsa Rumah Autis, kembali kami menghadirkan Majalah Derap Cinta Rumah Autis yang ke-7 yang akan memberikan inspirasi, wawasan, informasi serta laporan perkembangan dan amanah yang selama ini telah diberikan. Kami berterimakasih pada para orangtua Anak Berkebutuhan Khusus, relawan, donatur, dan masyarakat yang telah mendukung dan mensuport Rumah Autis dalam menjalankan aktifitasnya untuk terus dapat memberikan layanan, sosialisasi dan advokasi pada dunia Anak Berkebutuhan Khusus terutama dari keluarga tidak mampu.

Satu Dasawarsa sudah Rumah Autis memberikan layanan pada Anak Berkubutuhan Khusus (ABK) terutama dari keluarga tidak mampu. Ada 3 hal penting yang menjadi perhatian Rumah Autis maupun dunia anak berkebutuhan khusus. Pertama adalah pentingnya perhatian kita pada anak dan remaja autis yang sudah memasuki usia produktif memasuki dunia kerja maupun dunia wirausaha. Kedua adalah pentingnya advokasi yang dilakukan oleh lembaga yang bergerak di dunia autisme maupun kebutuhan khusus untuk memberikan kesadaran hak-hak para penyandang autisme di bidang pendidikan, kesehatan maupun dunia kerja. Ketiga adalah bagaimana melakukan percepatan dalam memenuhi kebutuhan akan SDM di dalam penanganan ABK di Indonesia.

Sebagai upaya melaksanakan misinya, Rumah Autis selalu melakukan sosialisasi autisme secara konsisten, tidak hanya dilakukan di bulan April yang dikenal sebagai Hari Peduli Autisme Dunia tetapi di bulan-bulan lainnya. Pada 24 Desember 2013 Rumah Autis Bekerjasama dengan PT. Perusahaan Pengelola Aset (PPA) mengadakan sosialisasi autisme dalam bentuk Talkshow dengan tema “Harmoni Duniaku”. Bentuk lain yang berbeda dan dengan segmen yang berbeda pula, Rumah Autis mengadakan Seminar untuk masyarakat dan orangtua yang memiliki remaja autis pada 30 April 2014 dengan tema “Mungkinkah Penyandang Autis Bekerja?” bekerjasama dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Puncak kegiatan Hari Peduli Autis Dunia Indonesia adalah dengan ikut sertanya Rumah Autis ke Istana Negara bersama komunitas autisme Indonesia pada tanggal 16 April 2014.

Sahabat Rumah Autis yang baik, Edisi kali ini kami mengangkat kisah Ibu Sutri, seorang buruh cuci yang membesarkan anaknya Annisa yang yatim. Semangat beliau yang gigih memperjuangkan kemandirian anaknya hingga dipertemukan dengan Rumah Autis menjadikan inspirasi bagi kita semua bahwa Allah selalu mempunyai rencana terbaik untuk hamba-Nya. Insiprasi lain yang juga bisa kita dapatkan dari kisah dan semangat relawan Rumah Autis, Eka Yulianti yang bersedia membangun dan menguatkan Rumah Autis dengan dedikasinya berani menjalankan tugasnya lintas kota, lintas propinsi. Ekalah relawan yang sampai hari ini sudah ditugaskan di 3 Kota yang berjauhan, yaitu di Jakarta, Tangerang dan Bandung.

Kegembiraan kami dalam menyambut dasawarsa Rumah Autis adalah dengan berdirinya 2 Cabang baru Rumah Autis yaitu Rumah Autis Limus Pratama dan Rumah Autis Bandung Hasanah yang meneguhkan kiprah Rumah Autis di 9 daerah meliputi 3 propinsi, Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Semakin bertambah cabang, semakin bertambah amanah yang kami terima, sehingga dibutuhkan dukungan dan doa dari pembaca agar kami terus bisa memberikan layanan terbaik.

Kegembiraan yang lain yang kami bisa sampaikan pada pembaca adalah Rumah Autis sebagai lembaga sosial penanganan anak berkebutuhan khusus dari keluarga tidak mampu mendapatkan dukungan dan dipercaya HFF (Herbalife Family Foundation) sebagai Casa Herbalife ke-2 di Indonesia. Casa Herbalife merupakan program unggulan HFF dengan cara memberikan bantuan kepada organisasi nirlaba yang memberikan dukungan dan pelayanan sosial bagi anak-anak miskin di seluruh dunia dalam bentuk nutrisi, pendidikan, renovasi dapur, makanan dan program lain yang terkait dengan nutrisi anak.

Tahun 2014 Rumah Autis mencanangkan program pembelian rumah untuk 4 cabang Rumah Autis yaitu Tanjung Priok, Depok, Tangerang dan Karawang. Rumah menjadi kebutuhan sentral karena setiap tahunnya rumah yang disewa untuk layanan ABK tidak mampu mengalami peningkatan harga sewa hingga mencapai 15% setiap tahunnya, sehingga diputuskanlah untuk melakukan pembelian rumah agar layanan lebih optimal. Program pembelian rumah di 4 cabang Rumah Autis ini kami namakan Wakaf Sahabat Rumah Autis. Semoga Sahabat Rumah Autis mendukung program tersebut dan pada akhir tahun 2014, 4 Cabang Rumah Autis sudah mendapatkan memiliki tempat sendiri. Insya Allah

Sahabat Rumah Autis yang dicintai Allah SWT, tahun 2014 adalah tahun politik. Pada 9 April yang lalu telah terpilih wakil-wakil rakyat baik di tingkat DPRD I, DPRD II maupun DPR Pusat. Kami berharap para anggota dewan yang terpilih lebih memperhatikan program-program yang berhubungan dengan para penyandang autis, maupun penyandang disabilitas lainnya. Usulan Rancangan Undang-Undang Penyandang Disabilitas yang akan dimasukkan ke DPR semoga mendapatkan dukungan dari anggota Dewan sehingga penyandang disabilitas lebih terlindungi hak-haknya. Kami juga berharap pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan pada 9 Juli nanti terlaksana dengan aman dan damai. Siapapun presiden terpilih akan datang mampu memberikan kesempatan yang lebih luas di bidang pendidikan, kesehatan dan tenaga kerja bagi para penyandang autis maupun penyandang disabilitas lainnya. Dengan tangan terbuka sampaikan pada presiden baru “Selamat datang Bapak Presiden , Bantu Kami Menjadi Mandiri”

Sebagai penutup, 10 tahun perjalanan kami telah banyak menorehkan titik-titik kehidupan untuk relawan, anak-anak, orangtua, donatur dan masyarakat. Kami akan terus berjuang tiada henti menjadi insan yang fitri untuk menggapai keridhoan Ilahi melalui anak-anak berkebutuhan khusus yang kami layani di Rumah Autis. Semoga Allah SWT mempertemukan kita di Surga-Nya nanti

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 5 6/30/2014 6:02:53 PM

Page 4: Majalah rumah autis edisi vii

06 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Sapa CINTA 3

COVER story 5 - 8AboutISME 9PEMBERdayaan RA 10bunga SURGAWI 11 RubrikkonsulTASI 12 - 13CERmin 14 - 15Jabat ERAT 16 - 17SOSOK 18 - 19Rekam PERISTIWA 20Laporan KEUANGAN 21 - 24PresTASIKU 25Lebih DEKAT 26 - 27Undangan SURGAWI 28SOROT 29Telaga RINDU 30

DAFTAR

Majalah Derap Cinta (MDC) Rumah Autis Edisi ke-7, Tahun 2014/Ramadhan 1435 H

YAYASAN CAHAYA KELUARGA FITRAH (CAGAR)Jl. Al Husna No. 39 A-C RT 02/01, Jati Kramat, Jati Asih, Kota Bekasi 17421Telp./Fax.: 021-8499 5025 / 021-7098 2239. Email: [email protected] Akte Notaris Edy Priyono, SH. Nomor 24 tanggal 25 April 2009Depkumham: AHO-2447-AH.01.04 Tahun 2009 - NPWP: 21.099.290.5-432.000Terdaftar Dinas Sosial Kota Bekasi: No. 466.4/25-PSM/VII/2011

LADANG AMAL SHOLEHRUMAH AUTIS CABANG BEKASIBerdiri : 9 Desember 2004Alamat : Jl. Al Husna No. 39 RT 02/ 01, Jati Kramat, Jati Asih, Kota Bekasi 17421Telepon/ fax : 021 – 8499 5025 Layanan : Terapi, Sekolah Khusus dan Bimbingan Latihan Ketrampilan (BLK)

RUMAH AUTIS CABANG TANGERANGBerdiri : 26 Agustus 2007Alamat : Jl. Bunga Raya Blok A1 No.18, Griya Sangiang Mas, Periuk, Tangerang 15133Telepon : 021 – 551 65 85/ 021 – 98288763Layanan : Terapi dan Sekolah Khusus

RUMAH AUTIS CABANG GUNUNG PUTRI – KAB. BOGORBerdiri : 15 Januari 2008Alamat : Jl. Durian III/ Blok C8 No. 9, BTN Gunung Putri Permai, Gunung Putri, Bogor 16961Telepon : 021 – 8686 0371Layanan : Terapi dan Kelas Kemandirian

RUMAH AUTIS CABANG TANJUNG PRIOK – JAKARTA UTARABerdiri : 11 Agustus 2008Alamat : Jl. Enim 1 No.33 RT 8 RW 2, Kel. Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta utara 14330Telepon : (021) 3791 8159Layanan : Terapi dan BLK

RUMAH AUTIS SINERGI PT. ANTAM - CABANG DEPOKBerdiri : 14 Februari 2009Alamat : Jl. Anjasmara VII No. 76 RT 06 RW 10 Kel. Mekarjaya, Sukmajaya Kota Depok 16411Telepon : 021-9188 5631Layanan : Terapi dan Sekolah Khusus

RUMAH AUTIS CABANG PAKUAN – KOTA BOGORBerdiri : Oktober 2009Alamat : Jl. Danau Singkarak Blok E3/ 13-14, Duta Pakuan Indah, Tegalega, Bogor Tengah, Jawa Barat.Telepon : 0812 9030 4633Layanan : Terapi dan Sekolah Khusus

RUMAH AUTIS CABANG KARAWANGBerdiri : Januari 2010Alamat : Perum.Karaba Indah Blok KA no 3.Teluk Jambe, Karawang 41361Telepon : 0856 227 6550/ 0812 1200 5552Layanan : Terapi dan sekolah Khusus

RUMAH AUTIS CABANG LIMUS - PRATAMABerdiri : Nopember 2013Alamat : Jl. Purwakarta Blok J No. 41, Limus Pratama Regency Cileungsi - BogorTelepon : 021 823 6252, 0856 9115 0250Layanan : Sekolah Khusus (Remaja Berkebutuhan Khusus)

RUMAH AUTIS BANDUNG HASANAHBerdiri : Maret 2014Alamat : Jl. Cibeunying Kolot V, RT 001, RW 020. Kel. Sadang Serang Kecamatan Coblong, Kota Bandung.Telepon : (022) 251 7858Layanan : Terapi

Oleh Dyah Puspita

Pengabdian Seorang Sahabat

Investasi Penuh Berkah dan Manfaat

Unit Usaha untuk Rumah Autis

Berbagi Bahagia: ”Kisah Ibu Annisa yang anaknya dianggap gila”

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 6 6/30/2014 6:02:57 PM

Page 5: Majalah rumah autis edisi vii

0707/Ramadhan 1435H/Juni 2014

BAHAGIA

Matahari masih memanggang Depok saat seorang ibu

berjalan dengan langkah tak cepat. Angin yang menerbangkan debu tidak membuatnya surut. Ia terus melangkah sepanjang 1 Km dengan tangan yang selalu memegang erat buah hatinya yang telah menjadi yatim. Hampir setiap hari sang ibu menjalaninya, mengantar si anak belajar di sekolah berkebutuhan khusus. Sebuah lakon perjuangan yang tak semua orang bisa memerankannya.

Dia adalah Sutri Winarsih, seorang wanita istimewa yang Allah takdirkan memainkan peran luar biasa: mengasuh anaknya yang Down Syndrome (DS) sejak usia 1 tahun. Seorang diri Sutri menemani anak semata wayangnya, Annisa Fauziah, karena suami tercinta telah meninggal

dunia karena kecelakaan motor di Cisarua, Bogor tahun 2011.

“Motor bapak tabrakan dengan angkot saat mau ke rumah kakaknya di Puncak,” ungkap Sutri.

Tragedi Puncak membuat perjuangan hidup Sutri kian berat. Tanpa seorang suami yang mendampinginya, ia harus berjuang keras mengasuh Annisa yang sudah terdeteksi mengalami DS saat usianya 1 tahun. Awal mula Annisa mengalami DS diketahui Sutri dari dokter.

Saat usia Annisa 8 bulan, kata Sutri, anaknya sakit dan dirawat di puskesmas selama 2 minggu. Namun kesehatannya tak kunjung membaik. “Nggak sembuh-sembuh,” kenang Sutri.

Rasa sayangnya kepada Sang Buah Hati membuat Sutri sangat khawatir.

Tangis Bahagia Seorang Buruh CuciAtas Kemajuan Putri Yatimnya yang ABK

“Dan saya harus

belajar menerima

ini,”

BIODATA

Nama : Annisa FauziahNama Panggilan : NissaJenis Kelamin : PerempuanDiagnosa : Down SyndromeTempat Tanggal Lahir : Bogor, 5 Januari 2009Usia : 5 TahunAnak Ke : 1 dari 1 bersaudaraPendidikan : -Alamat : Jalan Majapahit I No.68 Depok II TengahNama Ayah : Frengky (Alm)Pekerjaan : -Nama Ibu : Sutri WinarsihPekerjaan : Ibu Rumah Tangga/ buruh cuci dan setrikaStatus Rumah : Rumah OrangtuaPenghasilan : Rp 250.000/bln

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 7 6/30/2014 6:02:58 PM

Page 6: Majalah rumah autis edisi vii

08 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Annisa lalu dirujuk ke RSUD Depok dan mendapat perawatan selama sepekan.Tapi kondisinya tak banyak berubah.Dan Annisa pun akhirnya dirujuk ke RS Harapan Kita. Dirumah sakit khusus jantung ini Annisa dirawat selama 2 bulan kemudian dioperasi.

“Sejak Annisa divonis jantung bocor, dari situ dokternya sudah mulai mendetil ngasih tau kalo annisa kena jantung bocor, terus dia DS begini-begini-begini, semua dijelasin. Dari situ saya tahunya,” jelasnya.

Kesedihan menyergap Sutri. Ia sama sekali tak menduga jika akan mempunyai anak yang mengalami DS. Ia ingin memiliki anak normal yang sama dengan anak-anak lainnya. Tapi takdir Allah berkata lain. “Dan saya harus belajar menerima ini,” ujar Sutri.

Kesedihan belum juga menghilang, Sutri harus dihadapkan dengan persoalan lain. Annisa harus dioperasi sesuai saran dokter. Kebingungan menerjang Sutri.

Sebuah pertanyaan besar menggelayuti dirinya: darimana biayanya? Di saat-saat genting itulah Allah membuktikan janjinya bahwa bersama kesulitan itu ada kemudahan.

Kala itu, masih ada fasilitas kesehatan bagi masyarakat tidak mampu

yang bernama SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu). Dengan fasilitas tersebut, Sutri akan mendapat subsidi pembiayaan. Sutri seolah mendapat asa baru. Ia lalu berjuang untuk mendapatkan SKTM.

“Saya bolak-balik ngurus SKTM, akhirnya dari dinas setuju ngasih 75% (biaya operasi), nah yang 25% lagi harus cari sendiri,” kata Sutri.

Sutri masih bingung mencari kekurangan yang 25%. Beruntung ada orang dari dinas yang memberitahu agar mengajukan biaya operasi Annisa ke LKC (Lembaga Kesehatan Cuma-Cuma) milik Dompet Dhuafa.

“Saya dikasih tau alamatnya di Ciputat,” kenang Sutri lagi.

Hari itu juga ia langsung membawa Annisa ke LKC. Setelah bertanya kesana kemari, Sutri akhirnya sampai juga ke LKC.

“Saat itu juga saya bikin data pengajuan, alhamdulillah besoknya langsung dapet 25%, kekurangannya akan dibiayain LKC,” ujar Sutri.

BERBAGI

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 8 6/30/2014 6:03:00 PM

Page 7: Majalah rumah autis edisi vii

0907/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Operasi Annisa berjalan sukses. Setelah operasi, Annisa harus kontrol setiap 6 bulan sekali ke RS Harapan Kita. Selain itu, Sutri dihadapkan dengan sebuah permasalahan baru: bagaimana dengan pendidikan Annisa? Adakah sekolah yang sesuai dengan Annisa dengan biaya murah?

Sutri kemudian bertanya kepada tetangganya. Tapi tak ada yang mengetahui tentang sekolah dimaksud. Akhirnya Sutri memutuskan untuk memasukkan Annisa ke sekolah biasa. Kebetulan tetangganya ada yang menjadi kepala sekolah. Sutri pun mendatangi rumahnya. Ketika ia menjelaskan maksud kedatangannya, Kepala Sekolah menolaknya. “Annisa tidak bisa di sekolah biasa,” kata Si Kepala Sekolah.

Tapi sebuah informasi sangat berharga justru datang dari tetangganya tersebut. Si Kepala Sekolah memberitahu Sutri tentang sekolah yang cocok untuk Annisa. Kebetulan kepala sekolah itu mengenal salah satu relawannya yang bernama Bu Aswita. Sebuah solusi dari persoalan berat yang menghinggapinya kembali hadir. Ia lalu segera mencari sekolah dimaksud yang tak lain adalah Rumah Autis Depok.

“Alhamdulillah jaraknya ga jauh dari rumah saya, sekitar 1 km,” ujarSutri.

Lazimnya anak DS, Annisa kerap kali berperilaku tak normal. Sutri harus menghadapi ini dengan penuh kesabaran.

“Dulu sering nangis, ngambek kalau maunya nggak diturutin sampai guling-guling di jalan. Yah, sering jadi tontonan orang,” ungkap Sutri tentang perilaku Annisa yang sulit dikendalikan.

Hal inilah yang membuat tetangga di sekitar rumah Sutri tak bisa menerima keberadaan Annisa. Dari 12 orang tetangga, 2 menerima dan 10 menolak Annisa. “Saya kasihan sama Annisa,” ujar Sutri.

Untuk menyambung hidupnya, Sutri bekerja serabutan. Selain sebagai tukang menyetrika baju dengan penghasilan Rp 250.000 sebulan dan waktu kerja sepekan 2 kali, Sutri juga berjualan keripik.

“Sambil jalan-jalan ngajak Nissa, sekalian jualan keripik. Biasanya saya langsung nyamperin yang pasti beli aja, soalnya kadang-kadang Nissa belum waktunya pulang udah ngajak pulang duluan,” ungkapnya.

Cukupkah penghasilan Sutri untuk menopang hidupnya dan Annisa?

“Gaji saya cuma dipakai buat kebutuhan Nissa saja.. kalau saya sendiri, makanya numpang bareng orang tua saya,” lanjut Sutri.

Sungguh berat memang perjuangan Sutri. Tapi beban hidup yang berat

terasa berkurang saat Sutri melihat perkembangan Annisa sejak masuk Rumah Autis Depok.

“Alhamdulillah, ada perubahan lebih baik… yang paling kelihatannya kepahamannya ya, ngerti gitu kalau diajak ngomong.. kalau mau pipis bilang,, dulu kan kalo pipis nggak pernah bilang, tau tau udah pipis aja.”

Selama sekolah di Rumah Autis Depok, Sutri tak perlu merogoh koceknya. Annisa mendapat beasiswa .

Alhamdulillah.. Annisa dapet beasiswa dari Qatar Charity, jadi biayanya langsung dibiayai Qatar Charity. Saya mengucapkan terimakasih kepada Rumah Autis,” ujar Sutri.

Matahari masih memanggang Depok saat Sutri mengantar Annisa pulang ke rumah usai belajar di Rumah Autis. Takdir Allah terus ia jalani dengan sebuah harap agar Annisa bisa seperti anak lainnya yang normal. ”Pokoknya, apa yang terbaik buat dia, saya lakukan..saya usaha kan...

“Annisa kini bisa memeluk saya...”

Sutri tampak berkaca-kaca. Dari kedua kelopak matanya keluar airmata saat ia mengisahkan perkembangan Annisa sejak bergabung di Rumah

BAHAGIA

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 9 6/30/2014 6:03:02 PM

Page 8: Majalah rumah autis edisi vii

10 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Autis (RA) Depok. “Annisa kini bisa cium tangan saya… memeluk saya..” ungkapnya sesegukan sambil tangannya menutupi kedua matanya.

Annisa memang telah banyak berubah sejak mengikuti terapi di RA Depok selama dua tahun. Menurut Sutri, Annisa kini mengenal dirinya sendiri dan orang disekitarnya. Selain itu, Annisa juga sudah paham anggota tubuh dan bisa mengikuti instruksi dengan baik. Perkembangan yang paling membahagiakan dan menyentuh hati ibunya adalah ketika Annisa mau mencium tangan, pipi, memeluk dan mengucap salam bila hendak sekolah.

Perubahan ini tak pernah Sutri duga. Dulu Annisa memiliki perilaku yang tak bisa dikontrol. Ia dikucilkan oleh lingkungan. Anak-anak seusianya tak mau mengajaknya bermain. Bahkan,” Annisa dipanggil orang gila,” kenang Sutri.

Saat awal-awal diterapi, Annisa juga berperilaku negatif. Annisa seolah tidak mengenal dirinya sendiri, berbicara dengan bahasa Non Verbal, dan suka memukul. “Nissa suka sekali menarik-narik kerudung saya dan meludah,” ujar Terapis yang menanganinya.

Perubahan ini membuat Sutri sangat bersyukur. Harapannya tak muluk, ia hanya ingin anaknya dapat

tumbuh dengan kondisi yang lebih baik. Dan asa itu semakin membesar karena Sutri tak lagi merasa “sendiri”. Selain Annisa, masih banyak anak-anak yang juga mengalami takdir serupa. Sutri kerap berbincang dengan orangtua yang anaknya mengalami Down Syndrome untuk berbagi pengalaman dan mengisahkan perkembangan anak mereka. Dan pasti Sutri tak akan melewatkan tentang Annisa yang sudah bisa mencium dan memeluknya sehingga membuat matanya berkaca-kaca.

(ErwynKurniawan/ twitter: @Erwyn2002)

BERBAGI

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 10 6/30/2014 6:03:03 PM

Page 9: Majalah rumah autis edisi vii

1107/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Memiliki anak berkebutuhan

khusus diakui merupakan

tantangan yang cukup berat bagi banyak

orangtua. Tidak sedikit yang mengeluhkan

bahwa merawat dan mengasuh anak

berkebutuhan khusus membutuhkan

tenaga dan perhatian yang ekstra karena

tidak semudah saat melakukannya pada

anak-anak pada umumnya. Namun

demikian, hal ini harus dapat disikapi

secara positif, agar selanjutnya orangtua

dapat menemukan langkah-langkah

yang tepat untuk mengoptimalkan

perkembangan dan berbagai potensi

yang masih dimiliki oleh anak-anak

tersebut. Terlebih pada prinsipnya,

meskipun memiliki keterbatasan, bukan

berarti tertutup sudah semua jalan bagi

anak berkebutuhan khusus untuk dapat

berhasil dalam hidupnya dan menjalani

hari-harinya tanpa selalu bergantung

pada orang lain. Di balik kelemahan

atau kekurangan yang dimiliki, anak

berkebutuhan khusus masih memiliki

sejumlah kemampuan atau modalitas

yang dapat dikembangkan untuk

membantunya menjalani hidup seperti

individu-individu lain pada umumnya.

Keluarga dalam hal ini adalah

lingkungan terdekat dan utama dalam

kehidupan anak berkebutuhan khusus.

efektivitas berbagai program penanganan

dan peningkatan kemampuan hidup

anak berkebutuhan khusus akan

sangat ditentukan oleh peran serta dan

dukungan penuh dari keluarga, sebab

keluarga adalah pihak yang mengenal

dan memahami berbagai aspek dalam

diri seseorang dengan jauh lebih baik

daripada orang-orang yang lain serta

mempunyai kuantitas dan kualitas waktu

yang cukup dengan anak.

Di samping itu, dukungan dan

penerimaan dari orangtua dan anggota

keluarga yang lain akan memberikan

‘energi’ dan kepercayaan dalam diri

anak berkebutuhan khusus untuk lebih

berusaha mempelajari dan mencoba hal-

hal baru yang terkait dengan ketrampilan

hidupnya. Sebaliknya, penolakan atau

minimnya dukungan yang diterima dari

orang-orang terdekat akan membuat

mereka semakin rendah diri dan menarik

diri dari lingkungan, enggan berusaha

karena selalu diliputi oleh ketakutan

ketika berhadapan dengan orang lain

maupun untuk melakukan sesuatu, dan

pada akhirnya mereka benar-benar

kurang adaptif secara sosial serta selalu

tergantung pada bantuan orang lain,

termasuk dalam merawat diri sendiri.

Cukup banyak orangtua di Indonesia

yang telah berhasil membesarkan

dan memberikan dukungan sehingga

individu berkebutuhan khusus mampu

berprestasi di berbagai bidang,

memenuhi peran-peran dan fungsi sosial

di masyarakat seperti halnya individu

normal, memperoleh penghasilan, dan

bahkan menciptakan lapangan pekerjaan

yang tidak hanya berguna bagi diri sendiri

namun juga bermanfaat untuk orang-

orang di sekitarnya.

Hal lain yang juga tidak kalah

penting untuk dipahami adalah bahwa

pengasuhan dan pendidikan yang baik

untuk anak berkebutuhan khusus pada

dasarnya tidak selalu identik dengan

dana yang besar. Cukup banyak keluarga

khusus yang “berhasil” ternyata memiliki

kondisi ekonomi yang terbatas. Namun

demikian kehidupan yang sederhana

tersebut tidak mengurangi kebersamaan

dan komunikasi yang saling dukung

antar anggota keluarga, sehingga

sejalan dengan pernyataan Dalam

sebuah keluarga yang kondusif, yang

diantara anggota-anggotanya memiliki

kedekatan emosional serta sifat yang

komunikatif satu sama lain, akan tersedia

berbagai macam dukungan untuk

mengatasi hambatan perkembangan

yang dialami oleh anak. Mereka akan

dapat memilih cara yang tepat, sesuai

dengan karakteristik anak, kondisi

dan kemampuan keluarga itu sendiri,

sehingga treatment yang dilakukan dapat

berjalan dengan baik dan mencapai hasil

yang maksimal, sekalipun treatment

tersebut hanya berupa aktivitas-aktivitas

yang sederhana, misalnya jalan pagi

atau sore bersama, bersepeda bersama,

belanja ke pasar bersama, dll

Bagi anak berkebutuhan khusus,

peran aktif orangtua ini merupakan

bentuk dukungan sosial yang menentukan

perkembangannya, baik secara fisik

maupun psikologis.

(istie)

PERAN KELUARGA BAGI PERKEMBANGAN ANAK

BERKEBUTUHAN KHUSUS

aboutISME

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 11 6/30/2014 6:03:04 PM

Page 10: Majalah rumah autis edisi vii

PEMBERdayaan RA

JANGAN REMEHKAN BARANG-BARANG BEKAS ANDA!Karena ternyata barang-barang sisa pakai bisa juga menyelamatkan Anda dari api neraka, Rasulullah SAW bersabda: “Jagalah dirimu dari neraka walaupun dengan bersedekah separuh buah kurma (sisa)” (HR. Bukhari & Muslim)Setiap barang yang kita miliki adalah titipan Allah yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat sebelum ajal tiba, dan supaya

tidak menambah daftar pertanyaan malaikat.Kumpulkan apapun barang bekas di rumah, kantor & toko Anda dan sumbangkan ke program:“BRANKAS AKHIRAT” (BaRang beKAS untuk Akhirat)Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR)untuk kami ”sulap” menjadi limpahan berkah dan aliran Pahala lewat kegiatan-kegiatan kemanusiaan di RUMAH AUTIS

BERBAGAI BARANG BEKAS KANTOR/PABRIK/RUMAH YANG LAYAK GUNA/JUAL SEPERTI:*ELEKTRONIK: TV, Kulkas, AC, HP, Printer, Komputer, Kamera foto/video, Mesin cuci, CD/DVD/VCD player, dll.*OTOMOTIF: Onderdil/sparepart kendaraan, accu*Kertas, kardus, buku, majalah, koran bekas, dll.*LOGAM : Tembaga, besi bekas, kabel, dll.*Sepeda, mainan anak, pakaian, dll.

Kontak Siap Jemput : 0813 8280 3073 (FIRMAN)RUMAH AUTIS PUSAT

Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah Jl. Koala XVII Blok A9 No. 51, Perumahan Taman Permata Cikunir

Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, 17421 Telp. 021-3209 4074. Fax. 021-8499 5025.

E-mail : [email protected] : www.rumahautis.org

• Design Grafis • Corporate Identity• Company Profile • Katalog • Brosur • flyer • Kalender • Poster • Booklet • Buku • Majalah • Agenda • Buletin,

• Merchandise• Collateral support, dll.

• Banner • Balihoo • Umbul-umbul • Neon Box • Signboard/Roadsign • Billboard• X-Banner • Rollup banner • Car/bus Branded• Outdoor/Indoor signage • Building signage • Acrylic production • Sticker dll.

RUMAH KOMUNIKA, kami

merupakan satu tim yang ingin

mewujudkan tujuan untuk memberi

berbagai kemudahan bagi setiap klien

yang mempercayakan pada jasa kami.

RUMAH KOMUNIKA, ingin mengajak

kepedulian untuk berbagi bersama-sama

dengan klien/pelanggan. Seberapapun

hasil yang diperoleh, sebagian akan kami

dedikasikan untuk kegiatan sosial bagi

pendidikan anak berkebutuhan khusus di

ADVERTISING • PROMOTION • PRINTING

Workshop

Acrilic Production Digital Print Media

Building Signage

Jl. Ratna No. 88, Jatikramat, Jatiasih-Bekasi Telp. 021 - 2675 7777

HP. 0817 984 8137 / 0821 1185 8137Email: [email protected]

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 12 6/30/2014 6:03:13 PM

Page 11: Majalah rumah autis edisi vii

1307/Ramadhan 1435H/Juni 2014

bunga SURGAWI

A. PENGELOMPOKAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN :

RA BKS

RA TNG

RA GNP

RA TJP

RA DPK

RA BGR

RA KB

RA LP

RA HB

Total Keseluruhan

Laki-laki 39 10 20 38 16 5 18 4 7

207Perempuan 15 4 3 8 6 3 5 2 4

Total 54 14 23 46 22 8 23 6 11

B. PENGELOMPOKAN BERDASARKAN DIAGNOSA :

RA BKS

RA TNG

RA GNP

RA TJP

RA DPK

RA BGR

RA KB

RA LP

RA HB

Total Keseluruhan

Autis 41 2 7 18 11 4 6 1 6

207

D-S 3 3 5 8 1 1 2 0 2

M-R 5 5 7 10 2 0 4 4 1

ABK Lain 5 4 4 10 8 3 11 1 2

Total 54 14 23 46 22 8 23 6 11

0

50

100

150

200

250

Laki-laki

Perempuan

Total

0

50

100

150

200

250

RA BKS RA TNG RA GNP RA TJP RA DPK RA BGR RA KB RA LP RA HB TotalKeseluruhan

Autis

D-S

M-R

ABK Lain

Total

Jumlah seluruh siswa Rumah Autis pada periode ini, terhitung sampai dengan bulan April 2014 adalah sebanyak 207 siswa. Jika dibandingkan

dengan tahun lalu, tahun ini sedikit mengalami perubahan.

Terhitung bulan Februari 2014, Rumah Autis memiliki cabang baru, yaitu Rumah Autis Limus Pratama yang merupakan cabang ke 8, Rumah Autis Limus Pratama memiliki siswa berjumlah 6 siswa. Pada bulan Maret 2014 Rumah Autis

kembali membuka cabang ke 9, kali ini berlokasi di salah satu kota terbesar kedua di Indonesia, yaitu Rumah Autis Hasanah Bandung, yang sampai bulan April memiliki 11 siswa. Kedua Rumah Autis tersebut telah aktif melayani anak-anak berkebutuhan khusus.

Berikut ini adalah hasil data keseluruhan siswa Rumah Autis pada 9 cabang:

Rekapitulasi Jumlah Siswa Rumah Autis per-April 2014

D. PENGELOMPOKAN BERDASARKAN PELAYANAN :

RA BKS

RA TNG

RA GNP

RA TJP

RA DPK

RA BGR

RA KB

RA LP

RA HB

Total Keseluruhan

Terapi 28 5 14 40 12 8 18 - 11

207

Sekolah 19 9 6 - 10 - 5 6 -

BLK 7 - 3 6 - - - - -

Eskul 11 - - - - - - - -

FD 1 - - - - - - - -

Total 54 15 23 46 22 8 23 6 11

0

10

20

30

40

50

60

RA BKS RA TNG RA GNP RA TJP RA DPK RA BGR RA KB RA LP RA HB TotalKeseluruhan

Sekolah

BLK

Eskul

Asrama

Total

E. PENGELOMPOKAN BERDASARKAN DATA WAITING LIST :

RA BKS

RA TNG

RA GNP

RA TJP

RA DPK

RA BGR

RA KB

RA LP

RA HB

Total Keseluruhan

Total 18 5 5 23 1 1 1 0 7 610

10

20

30

40

50

60

70

RA BKS RA TNG RA GNP RA TJP RA DPK RA BGR RA KB RA LP RA HB TotalKeseluruhan

Total

Total

F. PENGELOMPOKAN BERDASARKAN KELUAR DAN MASUK:

RA BKS

RA TNG

RA GNP

RA TJP

RA DPK

RA BGR

RA KB

RA LP

RA HB

Total Keseluruhan

Keluar 1 1 - - - - - - -

8Masuk 2 1 1 - 1 - 2 - -

Total 3 2 1 - 1 - 2 - -

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

RA BKS RA TNG RA GNP RA TJP RA DPK RA BGR RA KB RA LP RA HB TotalKeseluruhan

Out

In

Total

G. PENGELOMPOKAN BERDASARKAN BEASISWA DAN NON BEASISWA :

RA BKS

RA TNG

RA GNP

RA TJP

RA DPK

RA BGR

RA KB

RA LP

RA HB

Total Keseluruhan

Beasiswa 27 14 15 36 12 2 8 4 10

207Non Beasiswa

27 - 8 10 10 6 15 2 1

Total 54 14 23 46 22 8 23 6 11

0

50

100

150

200

250

Beasiswa

Non Beasiswa

Total

Kami sadar masih banyak memiliki kekurangan dalam melayani anak-anak berkebutuhan khusus. Namun kami akan terus berusaha memberikan pelayanan

yang terbaik bagi anak-anak berkebutuhan khusus yang telah bergabung maupun

yang belum bergabung di Rumah Autis.

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 13 6/30/2014 6:03:15 PM

Page 12: Majalah rumah autis edisi vii

14 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

1. Seberapa besar peran orang tua dalam mendidik dan mendampingi anak ABK nya yang semakin beranjak dewasa dan berbeda-beda? Terimakasih

(Mama Rasyak dan Mama Fadhil-RA Tj Priok - RA Karawang)

2. Apa yang harus dilakukan orang tua jika mengetahui anak ABK nya mulai menyukai lawan jenis dan bagaimana ciri-cirinya? Terimakasih.

(Mama Jati dan Mama Jwan- RA Karawang dan RA Tj Priok)

ABK yang menjadi RBK (remaja berkebutuhan khusus) punya kebutuhan sama dengan remaja lain: tertarik pada lawan jenis, ingin diperhatikan, ingin tampak sama dengan orang lain, ingin tampil ‘keren’ dan ‘gaya’, tidak mau ketinggalan gaya, dan lain sebagainya. Sikapi dengan wajar dan lazim. Sama seperti orangtua menyikapi anak-anak lainnya yang sudah menjadi remaja tetapi tidak berkebutuhan khusus.Bila orangtua melihat gelagat RBK-nya mulai suka lawan jenis, jelaskan dalam bahasa yang dapat ia pahami, beberapa hal berikut:

-Suka, dapat diperlihatkan dengan perilaku yang lazim. Penting: batasan perilaku

.-Suka, harus timbal balik. Kalau kita suka pada seseorang tapi orang itu tidak suka pada kita, tidak boleh paksa. Penting: tidak paksa

-Suka, bisa diwujudkan dengan upaya untuk menjadi lebih baik dalam berbagai hal: perilaku, penampilan, prestasi. Penting: menjadi lebih baik.

-Suka, bisa jadi tidak mendapatkan tanggapan setimpal. Tidak apa. Masih banyak orang lain, masih panjang perjalanan hidup. Nikmati proses memiliki teman. Penting: gagal tidak boleh menyerah.

3. Adik saya berumur 14 thn (downsyndrom) dan dia sudah mulai sering memegang kemaluannya, tetapi semenjak itu irfan jadi sensitif dan mudah marah padahal sebelumnya perilaku dan emosionalnya lebih baik dan dapat diarahkan. pertanyaan saya apakah hal itu (pubertas) dapat mempengaruhi emosional anak? lalu bagaimana mengatasinya agar adik saya dapat kembali pada perilaku dan emosinal yang baik lagi? Terimakasih

(Irmawati, Kakak dari M.Irfan)

Bila ABK berubah menjadi RBK, maka ia berkembang dalam hal fisik dan psikis. Berubah. Tidak bisa Anda meminta ia untuk kembali pada perilaku sebelumnya. Ia sudah berubah menjadi remaja. Semua remaja cenderung emosional dan uring-uringan. Fisik mereka berubah, kadar hormon meningkat, dan itu tidak nyaman.Hadapi saja proses pendewasaan diri adik Anda ini, tapi fokus pada “perilaku yang boleh dan tidak boleh”. Memegang kemaluan di depan orang lain termasuk yang tidak boleh.Seluruh keluarga harusnya menyikapi dengan ‘belajar bagaimana menghadapi remaja’. Ia sudah berubah, maka keluarga juga harus berubah.

KONSULtasiPertanyaan Jawaban

Pertanyaan Jawaban

Pertanyaan Jawaban

4. Bagaimana bentuk pendampingan dan intervensi yang tepat dari pihak keluarga terhadap ABK yang beranjak dewasa? Terimakasih(Sri Wulandari)

Tentu saja pendampingan dan intervensi tepat akan ditentukan oleh kondisidan profil remaja bersangkutan. Tidak ada satu cara untuk semua anak. Persis seperti remaja lain pada umumnya, bukan?

Oleh: Dyah Puspita (Psikolog)

Pertanyaan Jawaban

ABK, punya hak sama dengan anak lain yang tidak punya kebutuhan khusus.Oleh karena itu, hendaknya diberikan pendampingan dan didikan yang sesuai kapasitas. Peran orangtua, jelas amat sangat besar sekali. Tanpa orangtua,sekolah terbaik ataupun guru terhebat sekalipun, pasti tidak mendapatkan hasil maksimal.

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 14 6/30/2014 6:03:18 PM

Page 13: Majalah rumah autis edisi vii

1507/Ramadhan 1435H/Juni 2014

6. Usia anak saya 15 th, kepatuhan masih minim, aktif, atensi pendek, masih suka marah ketika tidak di turuti kemauannya, tidak mau makan nasi (tapi ketika di ubah bentuk menjadi ketupat atau lontong mau), untuk bina diri sudah mandiri. Ketika melihat orang yang menggendong balita suka mengikuti sampai ujung jalan,hanya sekedar melihat saja dan ketika ditanya kenapa hanya tersenyum.Setiap ada orang baru yang relatif cantik pasti menutup muka dan salah tingkah. Ketika di arahkan dengan kata kata “tidak apa-apa, itu teman kalau Ahmad mau, kenalan yuk....tidak mau dan memberontak.tetapi kalau ada perempuan lewat depan rumah memanggil dan berteriak..Cewek...

Pertanyaannya

1. Bagaimana mengatasi perilaku suka memanggil–memanggil perempuan yg relatif cantik?

2. Bagaimana mengatasi perilaku suka mengikuti orang yg menggendong balita? 3.Bagaimana mengatasi perilaku heboh/menutup muka ketika bertemu langsung dengan perempuan cantik? Terimakasih

(Mama Ahmad)

Putra ibu berkembang remaja, dan permasalahan yang dihadapi adalah perilaku: memanggil-manggil perempuan yang lewat, mengikuti orang yang menggendong balita, menutup muka ketika bertemu dengan perempuan cantik. Mengatasi perilaku negatif, apapun konteksnya, harus berpikir untuk‘mengajarkan perilaku pengganti’ supaya perilaku negatif tersebut menjadiminimal (dan akhirnya hilang).Jadi, ajari ia untuk “ekspresi rasa suka dengan lebih lazim”. Memanggil perempuan ----ganti dengan “lihat saja tidak usah panggil” -Mengikuti balita ---ganti dengan “lihat saja tidak usah diikuti” -Menutup muka ketika bertemu dengan perempuan ---ganti dengan “senyum lalu acungkan tangan men ajak bersalaman”Yang penting disini: dia tahu harus melakukan apa ketika ia merasakan perasaan-perasaan tersebut. Banyak hal yang ‘tidak boleh’ dilakukan, dan bila ia langgar maka ia akan kena konsekuensi dari lingkungan (misal, mengikuti lalu disangka penculik sehingga ditangkap satpam; memanggil-manggil orang lewat lalu disangka kurang ajar sehingga dihakimi keluarga perempuan tersebut...)PENTING: bersikaplah seolah ia remaja usia 15 tahun yang tidak berkebutuhan khusus...terapkan aturan sosial yang berlaku di masyarakat.

7. Tips dan trik cara mengarahkan kebiasaan anak ABK untuk bisa mandiri? Terimakasih.(Mama Aira)

Mengarahkan kebiasaan ABK untuk mandiri, mulai dari keluarga.Keluarga harus menuntut ia untuk mengerjakan berbagai hal sendiri, tanpa dibantu.Mulailah dengan bertahap, porsi kecil, tetapi menyeluruh hanya dengan bantuan visual atau isyarat. Bantuan instruksi verbal, minimal saja. Tidak ada tips atau trik khusus, kecuali selalu berpikir bahwa kita bisa sewaktu-waktu dipisahkan dari anak-anak kita. Segera. Maka harusnya mendidik mandiri dilaksanakan sedini mungkin.

TASIOleh: Dyah Puspita (Psikolog)

5. Bagaimana mengatasi anak ABK yang sudah datang masa pubertasnya, baik laki-laki maupun perempuan?

(Risna, Ibunda dari Saldi)

Tidak ada yang perlu diatasi.Yang harus dipahami, ABK berubah ketika mencapai usia remaja. Ini harus disyukuri karena artinya ia berubah masuk tahapan berikutnya, tidak tinggal menjadi anak-anak untuk seterusnya.Bukan mengatasi yang penting, tetapi menghadapi masa pubertas anak sehingga ia tetap berkembang positif tanpa melakukan hal-hal yang tidak lazim. Fokus pada perilaku yang diterima dan tidak diterima lingkungan. Apapun bentuknya

Pertanyaan Jawaban

Pertanyaan Jawaban

Pertanyaan Jawaban

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 15 6/30/2014 6:03:21 PM

Page 14: Majalah rumah autis edisi vii

16 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

CERmin

“Aliciaaaaa...”, terdengar teriakan bunda setengah menjerit. “Iya bun..”, Alicia buru-buru memakai seragam sekolahnya sambil keluar kamar. Baru tiga langkah di depan pintu kamarnya, terdengar lagi teriakan bunda, “Aliciaaa..”, “Iya bun, sebentar…” sahut Alicia setengah berlari menuruni tangga menghampiri bunda. Sambil terengah engah Alicia bertanya, “Ada apa bun? “, “Alicia, tolong bantu bunda dong. Tolong siapkan piring di meja makan untuk sarapan nanti”. Lalu Alicia segera mengambil piring dan menyusunnya di meja makan. “Memangnya, Mbok Sumi tidak masuk lagi bun?“, “Mungkin anaknya masih sakit” jawab bunda. “Sakit apa si bun?“, “Bunda juga gak tau, rencananya sore nanti setelah mengantar Sally les berenang bunda mau mampir ke rumah Mbok Sumi.“

Mbok Sumi baru bekerja di rumah keluarga Pak Doni sekitar 5 bulan yang lalu. Mbok Sumi setiap hari datang ke rumah Pak Doni sesudah shalat Shubuh dan baru pulang sore, setelah semua pekerjaan rumah selesai. Ibu Maya, bundanya Alicia, sangat beruntung memiliki Mbok Sumi yang rajin dan jujur. Mbok Sumi membantu Ibu Maya mencuci, menyetrika, memasak dan pekerjaan rumah lainnya. Sampai saat ini, Alicia tidak pernah tau keluarga Mbok Sumi, yang dia tau suami Mbok Sumi sudah meninggal karena kecelakaan empat tahun yang lalu dan sekarang Mbok Sumi tinggal bersama kedua orang anaknya.

“Aku berangkat ya bun”, pamit Alicia sambil mencium tangan bunda, disusul oleh Andre dan Sally. “Kak Andre, sekarang giliran akuu!!” teriak Sally sambil mengejar Andre menuju mobil. Mereka Saling berebutan membuka pintu mobil untuk duduk di depan. Bunda yang melihat anak anaknya berebutan hanya bisa geleng geleng kepala saja.

Alicia sekarang duduk di kelas 5 dan adiknya Sally duduk di kelas 3 Sekolah Dasar Islam Al Kautsar. Kakaknya, Andre, duduk di kelas satu SMP Negeri 12. Setiap pagi mereka berangkat ke sekolah bersama sama dengan ayah. Andre diturunkan lebih dahulu, karena letak sekolahnya lebih dekat dari rumah. Sedangkan sekolah Alicia dan Sally tidak seberapa jauh dari kantor ayah.

Sesampainya di sekolah, Sally berlari menuju teman temannya yang sedang melihat kura kura besar di kolam ikan yang ada di halaman sekolah. Alicia juga berlari menuju kelasnya di lantai dua yang sudah mulai ramai. Alicia segera menaruh tas ya di loker dan menghampiri Moira dan July. Moira dan July adalah sahabat Alicia. “Pasti kamu sudah siap untuk menghadapi ulangan agama Islam nanti.“ seru Moira kepada July. “aku, aku belum terlalu siap, soalnya kemarin

sore aku membantu ibu utuk membereskan rumah, jadi aku tak sempat belajar kemarin sore.“

Tak terasa terdengar adzan Dzuhur pertanda pelajaran segera berakhir. Anak anak bisa pulang setelah shalat berjamaah di masjid sekolah. Waktu menunjukkan pukul 13.00, Alicia dan Sally belum juga dijemput. Setelah menunggu sekitar 15 menit, bunda akhirnya datang. “Mengapa lama sekali bun?” seru Alicia kesal. “Maaf ya nak, tadi bunda mampir dulu ke pasar untuk membeli buah-buahan. Maaf ya sayang.. , “ Ohhh, ya udah gak papa kok bun“ sahut Alicia. Lalu, Alicia dan Sally segera masuk ke dalam mobil. Sally yang dari tadi terlihat murung tiba tiba mengeluh, “Bun, kepalaku pusing, rasanya ingin muntah”, “Sabar ya sayang, sebentar lagi kita sampai rumah” seru bunda sambil meraba kening Sally. “Alicia, sepertinya bunda tidak bisa mampir ke rumah Mbok Sumi, karena Sally badannya panas, bagaimana kalau Alicia saja yang pergi ke rumah Mbok Sumi untuk mengantarkan buah buahan yang tadi sudah bunda beli? Alicia tidak keberatan kan?” tanya bunda kepada Alicia. “Boleh bun.“ jawab Alicia sambil membayangkan wajah Mbok Sumi. Ini adalah pertama kalinya Alicia datang ke rumah Mbok Sumi.

Di sore hari, udara terasa hangat. Alicia berjalan sambil menjinjing keranjang yang berisi buah-buahan yang dibeli bunda di pasar. Dengan berbekal alamat rumah Mbok Sumi, akhirya Alicia menemukan sebuah rumah yang terletak diujung gang dekat rumah nya. Dengan ragu ragu, Alicia menghampiri rumah yang bercat kuning itu. “Tok tok tok, Assalamualaikum.. Mbok, Mbok Sumi” terdengar suara Alicia sambil mengetuk pintu. “Assalamualaikum” Alicia mengucapkan salam sekali lagi. Lalu, terdengar suara hentakkan kaki dari dalam rumah. “Waalaikumsalam” jawab Mbok Sumi

sambil membuka pintu. “Eh, neng Alicia.. Masuk neng” ajak Mbok Sumi kepada Alicia. Alicia masuk perlahan. Tiba tiba langkahnya terhenti. “Aaaaaaaa.... Dug dug dug” terdengar teriakan seorang anak dan suara benda yang dipukul keras. Lalu, Mbok Sumi berlari mendekati sumber suara tersebut, disusul oleh Alicia yang penasaran. “Fahmi, tidak!“ teriak Mbok Sumi kepada seorang anak yang sedang berteriak sambil memukul pintu keras keras. Kemudian, Alicia bertanya, “Siapa anak ini Mbok? Mengapa dia berteriak teriak?“, “Ini Fahmi neng, anak Mbok yang paling kecil. Umurnya 8 tahun. Sudah dua hari ini badannya panas.“, “Oiya Mbok, ini ada titipan buah dari bunda untuk Fahmi dan Mbok Sumi” seru Alicia sambil memerhatikan Fami.

“Halo Fahmi. Apa kabarmu?” tanya Alicia kepada Fahmi. Tetapi Fahmi tidak menghiraukan pertanyaan Alicia. Fahmi terus berteriak dan terus memukul-mukul pintu dengan keras. “Fahmi, tidak!!“ Seru Mbok Sumi kepada Fahmi, tetapi Fahmi masih tetap tidak menghiraukannya. Alicia merasa bahwa ada yang lain dari Fahmi. “Mbok, sebenarnya Fahmi ini kenapa? Mengapa Fahmi terus berteriak teriak?“ tanya Alicia penasaran. Mbok Sumi kemudian dengan sedikit memaksa meraih tangan Fahmi dan memeluknya dari belakang, sambil berteriak “Tidak, Fahmi, Tidak!”. Fahmi terus berteriak, tetapi seketika Fahmi terdiam setelah melihat tumpukan kertas yang ada di pojok kamarnya dan segera mengampiri tumpukan kertas itu.

Mata Alicia terus tertuju kepada Fahmi, Alicia semakin heran meliat Fahmi yang sedang merobek robek kertas. “Mbok, Fahmi kenapa si? Mbok Sumi belum jawab pertanyaanku?” tanya Alicia. “Sejak usia 3 tahun, Mbok Sumi baru tau kalau ternyata Fahmi itu penyandang autis.“ jawab Mbok Sumi. “Autis? Penyakit apa itu Mbok?“ tanya Alicia lagi, “Mbok juga gak tau neng, yang pasti Fahmi tidak bisa berbicara dan kalau Mbok ajak ngomong gak pernah di tanggapi.“ jelas Mbok Sumi. “Jadi, Fahmi gak sekolah Mbok?“, “Ya gak lah neng, orang ngomong aja gak bisa kok.“ jawab Mbok Sumi. “Kalau Mbok Sumi sedang tidak ada di rumah, Fahmi sama siapa Mbok?”, “Ada Ririn yang menjaga Fahmi. Ririn itu anak Mbok yang pertama. Sekarang Ririn duduk di kelas 6 SD Negeri 07 Petang. “, “ Kalo Kak Ririn sekolah, yang jagain Fahmi siapa Mbok? “, “Fahmi ditinggal sendiri di rumah, dikunci di kamar. Karena biasanya, dari jam 12.00 sampai 15.00 Fahmi tidur siang. Setiap jam 15.00, Mbok Sumi izin sebentar sama Ibu Maya untuk menyuapi Fahmi makan. Setelah itu Mbok Sumi kembali ke rumah Ibu Maya karena biasanya Fahmi

FAHMI YANG SPESIALOleh Amabel Almaz Alinta Gaga – 12 tahun

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 16 6/30/2014 6:03:22 PM

Page 15: Majalah rumah autis edisi vii

1707/Ramadhan 1435H/Juni 2014

cerMINsibuk dengan kertas kertasnya dan Mbok Sumi bisa menguncinya dari luar.“ mendengar hal itu, Alicia merasa iba dengan Fahmi.

“Neng, hari sudah semakin sore, lebih baik neng Alicia pulang saja. Nanti Ibu Maya khawatir.”, “Baiklah Mbok, oya, buahnya jangan lupa di makan yaa..“ saut Alicia. “Iya neng, pasti buahnya dimakan kok sama Fami.” Lalu, Mbok Sumi mengantarkan Alicia sampai depan pintu rumahnya. “Hati-hati ya neng”, “Iya Mbok Sumi.“ Di perjalanan, Alicia selalu memikirkan Fahmi. Alicia masih bingung apa yang dimaksud dengan penyakit Autis itu. Dalam hati Alicia berkata, “Baiklah, sesampai di rumah aku akan menanyakan kepada bunda apa yang dimaksud dengan autis itu”.

“Assalamualaikum” Alicia akhirnya sampai dirumah. “Waalaikumsalaam, akhirnya kamu pulang juga nak, kok lama? Memangnya rumahnya susah dicari?”, “Enggak bun, tadi aku berbincang-bincang sebentar dengan Mbok Sumi dan anaknya. Oya bun aku mau tanya, au...” belum menyelesaikan kata-katanya, bunda Alicia langsung memotong pembicaraannya dan langsung menyuruh Alicia untuk shalat maghrib berjamaah bersama keluarganya. “Tanyanya nanti aja ya, kita shalat maghrib dulu”, “Ya udah deh bun,tapi nanti abis shalat maghrib aku mau tanya sesuatu ya, penting nih bun”, “Iyaa Alicia, yang penting kita shalat maghrib dulu”

Setelah shalat maghrib, Alicia langsung melepas mukena dan menghampiri bundanya. “Bundaaa..” Alicia memanggil bundanya. “Ada apa Alicia? Kok buru-buru gitu?”, “Ih bunda, kan tadi aku mau tanya, cuma bunda langsung memotong pembicaraanku”, “Iya maafin bunda ya, emang Alicia mau tanya apa? Tentang PR sekolah?”, “Bukan, aku mau tanya, autis itu apa ya bun?”, “Autis itu anak yang punya kelainan pada perkembangannya. Emang kenapa? Kok kamu tiba-tiba tanya tentang Autis?” tanya bunda Alicia heran. “Ga ada apa-apa kok bun, tadi itu pas aku ke rumah Mbok Sumi, aku ketemu anaknya yang paling kecil, namanya Fahmi. Dia itu selalu memukul benda-benda yang ada di sekitarnya bun. Fahmi juga selalu merobek-robek kertas. Dan pas aku tanya ke Mbok Sumi, ternyata waktu Fahmi umur 3 tahun, Mbok Sumi baru tahu kalau Fahmi itu penyandang Autisme.”, “Oh begitu, lalu jika Mbok Sumi kerja, siapa yang mengurus Fahmi dirumah?“ Tanya bunda Alicia “Yang menjaga Fahmi itu anak pertamanya Mbok Sumi bun, namanya Ririn. Dia lebih tua satu tahun dari aku. Ririn sekarang kelas 6.”, “Kalau Ririn sekolah, Mbok Sumi mengunci Fahmi di dalam kamar bersama kertas-kertasnya itu. Dan setiap jam 3 sore juga Mbok Sumi pulang untuk menyuapi Fahmi makan. Makanya setiap jam 3, Mbok Sumi selalu minta izin ke bunda untuk pulang sebentar kan? Itulah sebabnya bun.” “Oh, jadi itu sebabnya.“ jelas bunda yang sudah mulai mengerti.

“Bun, bagaimana kalau besok kita pergi

ke rumanya Mbok Sumi untuk menengok Fahmi?”, “mmm, bagaimana kalau besok lusa? Besok lusa sepertinya bunda tidak ada jadwal. Jadi kita bisa menengok Fahmi kerumahnya.” raut muka Alicia pun berubah seketika menjadi senang. Alicia tersenyum dan berkata “Serius? Janji ya bun?“, “Iya sayang, bunda janji. Mana pernah si bunda bohong sama kamu?“, “Okeee…”

Saat jam makan malam, ketika anak-anak masih sedang asik makan. Ayah dan Bunda sudah selesai. Dengan raut sedikit bingung, bunda bertanya, ”Oya ayah, bunda mau tanya. Ayah punya kenalan terapis untuk anak penyandan autisme kan? Yang waktu itu pernah ke rumah kita yah”, “O, iya bun, namanya Pak Adit. Memangnya kenapa Bun?“ tanya ayah bingung karena sebelumnya bunda tidak pernah menanyakan suatu hal yang berhubungan dengan autis. “Ayah, ternyata anaknya Mbok Sumi itu penyandang autis”. “Anaknya Mbok Sumi autis bun? Kok ayah gak pernah tau ya? “, “Bunda juga gak tau yah, bunda aja baru tau tadi dari Alicia.

“O, jadi begitu, ngomong-ngomong nama anaknya Mbok Sumi siapa bun?”, “Namanya Fahmi yah” ayahpun mengangguk tanda mengerti. “Jadi bunda ada niat apa untuk bantu Fahmi?”, “Bunda si ingin ayah kasih tau ke kenalan ayah yang terapis autis itu untuk memberikan terapi untuk Fahmi sesuai dengan kebutuannya. “Ya sudah kalau bunda maunya begitu, nanti ayah coba hubungi ke Pak Adit ya bun.”, “Oke, makasih ya ayah.”

Hari ini sangat cerah. Matahari tidak malu-malu untuk memancarkan sinarnya. Hari ini bunda dan Alicia akan ke rumah Mbok Sumi untuk menengok Fahmi. Waktu menunjukkan jam 13.00 siang, Alicia sudah bersiap siap untuk pergi ke rumah Mbok Sumi. Bunda juga sudah terlihat rapi. “Alicia, sudah siap belum?“ teriak bunda memanggil Alicia yang masih ada di dalam kamar. “Sudah bun”, “Oke, yuk kita berangkat”, “Oke Bun” Alicia dan bunda berangkat ke rumah Mbok Sumi. Tidak memakan waktu lama, Alicia dan bunda sudah sampai di depan rumah Mbok

Sumi. “Tok tok tok, Assalamu’alaikum Mbok sumi.“ namun tidak terdengar ada jawaban dari dalam rumah. “Coba sekali lagi bun, mungkin Mbok Sumi sedang di dapur atau lagi ada di kamar mandi.“ saut Alicia. “Tok tok tok, Assalamual’aikum Mbok Sumi.“ tak lama, terdengar suara sahutan dari dalam rumah. “Wa’alaikumsalam, ee neng Alicia, lo ada Bu Maya juga?“ Mbok Sumi seperti orang kaget melihat bunda datang. “Silakan masuk bu, neng”, “Makasi ya mbok”, “Mau minum apa, bu, neng?“ tanya Mbok Sumi. “Udah mbok, ga usah repot-repot.“ sahut bunda sambil tersenyum kepada Mbok Sumi. “Baiklah bu, ngomong-ngomong ada keperluan apa Ibu Maya dan neng Alicia ke rumah saya? Sebelumnya saya minta maaf ya sama Ibu Maya karena akhir-akhir ini sering tidak bekerja. Anak saya masih sakit bu.”, “Iya gak apa-apa kok mbok. Oya anaknya Mbok Sumi mana? Saya ingin ketemu, boleh mbok?“ tanya bunda. “Fahmi lagi di kamar bu, kalau ibu mau lihat sepertinya kita yang harus ke kamarnya bu. Gak apa-apa kan bu? “, “Iya mbok gak apa-apa.“ Bunda, Mbok Sumi, dan Alicia menuju ke kamar Fahmi. Ketika pintu kamar dibuka, Fahmi terliat sedang asik dengan tumpukan kertasnya.

Bunda melihat Fami dengan serius, dan langsung mengajak Mbok Sumi bicara tentang hal yang sudah dibicarakan dengan ayah semalam. “Mbok, kemarin lusa Alicia cerita kepada saya tentang Fahmi. Jujur, saya jadi berfikir, apalagi setelah tahu kalau Fahmi tidak di terapi dikarenakan biayanya yang terlalu mahal. Malamnya, saya berdiskusi dengan suami saya tentang Fahmi. Kebetulan suami saya punya kenalan terapis untuk anak autis. Dan akhirnya saya memutuskan untuk memberikan terapi kepada Fahmi. Semua biaya dari terapinya biar saya yang tanggung.” mendenar niat bunda, sontak Mbok Sumi kaget. Matanya langsung berkaca kaca dan mulai menangis terharu. “Ibu Maya serius? Ingin menanggung semua biaya terapi Fahmi? Alhamdulillah, terima kasih Bu Maya. Semoga Allah membalas kebaikan Bu Maya lebih dari apa yang Bu Maya berikan kepada saya. Sekali lagi terima kasih Bu Maya”, “Aamiin, terima kasih kembali mbok”.

Lalu Mbok Sumi memeluk bunda sambil bercucuran air mata. Hari demi hari berlalu, Fahmi sudah mulai mengikuti terapi. Semakin lama, Fahmi mulai ada kemajuan. Fahmi sudah memberikan respon saat namanya dipanggil. Kebiasaan Fahmi yang suka memukul-mukul benda yang ada di kamarnya juga sudah mulai berkurang. Mbok Sumi sangat senang melihat kemajuan Fami setelah di terapi. Dan Mbok Sumi juga sangat bersyukur kepada Allah karena dipertemukan dengan orang yang sangat baik dan peduli dengan keluarganya. Semoga Allah melimpakan banyak rezeki dan kesehatan untuk semua keluarga Pak Doni, aaminn…..

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 17 6/30/2014 6:03:22 PM

Page 16: Majalah rumah autis edisi vii

18 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

JABAT erat

Milad ke-4 Rumah Autis KarawangTanggal 1 Maret 2014 Rumah Autis Karawang melaksanakan acara Milad yang ke

4. Acara ini dihadiri oleh orang tua, tamu undangan serta para donatur. Didalam kegiatan

ini selain acara milad Rumah Autis Karawang pun menyelenggarakan pemilihan Ketua

Komite yang baru. Rangkaian acara milad ini yaitu selain sambutan-sambutan ada

tausiah dan perform siswa siswi Al Kayyisa Rumah Autis Karawang berupa membaca doa,

membaca puisi dan menari.

Aksi Panggung Siswa Rumah Autis di SICCPerhelatan akbar yang diselenggarakan Herbalife dengan mengundang

partisipasi Rumah Autis pada bulan Januari 2014, menjadi ajang prestasi

yang sangat membanggakan bagi anak-anak spesial untuk menunjukkan

kebolehannya. Di atas panggung SICC (Sentul International Convention

Center) yang spektakuler dan bertaraf internasional, anak-anak Rumah

Autis mempersembahkan penampilan tarian indang asal Sumatera Barat yg

mengundang kekaguman dari para penonton yang hadir di acara tersebut. Bravo

anak-anak spesial Rumah Autis.

Barkah Spesial Rumah Autis di Bulan Ramadhan 1434 H.Puncak acara semangat Ramadhan Rumah Autis 1434 dengan berbagai

rangkaian kegiatannya adalah terselenggaranya acara Barkah (Tebar Kasih).

Perhelatan Barkah merupakan bentuk terima kasih dari pihak Rumah Autis

sekaligus mempererat tali silaturahmi antara Rumah Autis dan pihak donatur. Acara

ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak yang turut hadir baik dari pemerintah

Bekasi dengan hadirnya Ustad Ahmad Syaikhu (Wakil Gubernur Bekasi) dan

perwakilan kementerian pendidikan, beberapa perusahaan BUMN seperti BRI dan

BNI maupun pengusaha retail makanan seperti PT. Baba Rafi, juga para donatur

personal yang berkontribusi besar dengan terselenggaranya acara ini.

Sanlat Ramadhan 2013Sanlat (Pesantren Kilat) Ramadhan merupakan kegiatan ibadah ramadhan untuk

Anak-anak siswa Rumah Autis dan para relawan. Kegiatan Sanlat Ramadhan untuk

Relawan seluruh Rumah Autis baru pertama kali dilaksanakan di tahun 2013, adapun

kegiatan sanlat untuk anak-anak siswa Rumah Autis rutin diadakan tiap tahun disetiap

cabang Rumah Autis. Kegiatan Sanlat diisi dengan berbagai macam rangkaian kegiatan

diantaranya buka puasa bersama, mengaji bersama, shalat berjamah dan beragam

permainan edukatif yang sangat berkesan untuk menambah kegiatan kerohanian Islami

di bulan ramadhan khususnya bagi anak-anak dan relawan Rumah Autis.

Rumah Autis Goes to Istana NegaraDalam rangka memperingati hari anak autis sedunia yang jatuh setiap

tanggal 2 April, telah ditetapkan oleh PBB. Istana Negara Republik Indonesia

bekerjasama dengan YAI (Yayasan Autisma Indonesia) mengundang Rumah

Autis dalam acara memperingati hari anak autis sedunia dengan tema

“kasihsayang, KUNCI menangani Autisme, tanggal 16 April 2014. Peserta

yang hadir merupakan undangan khusus dari berbagai sekolah ABK di wilayah

Jakarta. Acara dimulai dengan pembukaan dari wakil menteri kesehatan,

dilanjutkan sambutan oleh Ibu Hj. Ani Yudhoyono, kemudian ditutup dengan

pembacaan do’a oleh Ketua Yayasan Cagar dan Dewan Pembina Rumah Autis,

Ustad H. Deka Kurniawan

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 18 6/30/2014 6:03:23 PM

Page 17: Majalah rumah autis edisi vii

1907/Ramadhan 1435H/Juni 2014

ERAT“Harmoni Duniaku” PPA dan Rumah Autis.

Perhatian terhadap isu Autisme dan komitmen kepedulian Perusahaan Pengelola Asset untuk membantu menyebarkan informasi seputar Autis mendorong dilaksanakannya seminar Talk Show bekerjasama dengan Rumah Autis di bulan Desember 2013 bertempat di Balai Kartini. Pembicara utama yang hadir adalah Bapak Harry Darsono dan Dr. Suzy dikemas dengan sangat apik dan mendapat respon yang baik dari tamu undangan. Berdampingan dengan acara talk show, juga diadakan pameran lukisan dari pelukis disabilitas Benjamin Tan yang mempertontonkan kepiawaiannya melukis dengan kuas di mulutnya. Beberapa karyanya dan karya lukisan dari anak-anak spesial berbakat yang dipamerkan dilelang dan sebagian hasilnya didonasikan kepada Rumah Autis. Pertunjukkan aksi panggung dari anak siswa Rumah Autis, Lentera Asa dan Insan Anugerah juga turut meramaikan acara.

Penghargaan Tupperware SheCAN Award 2013 Program apresiasi terhadap sosok wanita yang inspiratif yang dengan percaya

diri bisa mencerahkan, mendidik dan memberdayakan diri dan lingkungan sekitarnya sehingga dapat meraih kehidupan yang lebih baik merupakan tema yang diangkat perusahaan Tupperware SheCAN. Selaras dengan tema tersebut Tupperware SheCAN memilih Ibu Ismunawaroh sebagai salahsatu wanita inspiratif dari Rumah Autis yang berhak menerima piala penghargaan di ajang apresiasi tersebut yang berlangsung mulai dari tanggal 5 – 7 di bulan Desember 2013 bertempat di Hotel Pullman Jakarta. Penghargaan yang diberikan kepada Ibu Ismunawaroh juga merupakan kebanggaan Rumah Autis, selaku pendiriRumah Autis.

Peresmian Casa Herbalife Rumah Autis BekasiBesarnya dukungan dan kepedulian Herbalife terhadah kiprah Rumah Autis dalam

mengatasi masalah ABK di lingkungan keluarga tidak mampu, telah menjadikan nilai tersendiri bagi pihak managemen eksekutif Herbalife yang berpusat di Amerika untuk memilih Rumah Autis sebagai salah satu CASA Herbalife. Peresmian CASA Herbalife dicanangkan di Rumah Autis Bekasi yang berada di jl. Al-Husna no. 39, Jati Asih, dengan dihadiri oleh Direktur Eksekutif Herbalife yang berpusat di Jakarta yaitu Ibu. Andam Dewi beserta jajaran eksekutif lainnya. Penyerahan donasi secara simbolis dari pihak Herbalife kepada Rumah Autis dan kemeriahan performance anak-anak Rumah Autis merupakan puncak rangkaian kegiatan peresmian. Suasana sekolah di Rumah Autis Bekasi kini tampak lebih berwarna dan apik dengan adanya kontribusi besar yang diberikan oleh pihak Herbalife.

Petualangan Ceria di Gunung Mas-PuncakKegiatan outing merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan oleh Rumah Autis secara

serentak yang diikuti oleh seluruh cabang. Untuk kegiatan Petualangan Ceria tahun ini diikuti oleh 8 cabang RA. Ini kali keduanya para siswa RA melakukan hicking bersama serta aktifitas yang dapat memberikan stimulasi positif bagi anak-anak RA, (lomba-lomba, tracking perkebunan teh, tracking sungai, dll.) Kegiatan ini juga menjadi salah satu sarana rekreasi bersama keluarga besar RA, karena melibatkan orang tua, serta keluarga anak-anak didik RA.

Seminar untuk Remaja “Mungkinkah Penyandang Autis Bekerja” bersama LPS

Kolaborasi penyelenggaraan acara seminar yang disponsori oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) bekerjasama dengan empat lembaga manajemen yaitu Rumah Autis, I’m Star, ICSCE dan Politeknik Negeri Jakarta terselenggara pada tanggal 30 April 2014 bertempat di Hotel Century Park. Tema seminar yang menarik perhatian khususnya bagi orangtua ABK yang diangkat di acara ini adalah Penyandang Autis. Mungkinkah Bekerja? Perbincangan menarik dibawakan oleh Dr. Purboyo Solek. Sp.Ak dan Hj. Dewi Akbar, S.E, M.M. Banyaknya jumlah peserta hadir sejumlah 400 orang menunjukkan besarnya rasa antusias dari setiap peserta untuk memperoleh informasi dan konsultasi bagi masa depan penyandang ABK. Selain penyelenggaraan seminar, LPS juga mengadakan serah terima donasi yang diberikan secara simbolis kepada Rumah Autis, Politeknik Jakarta dan I’m Star.

Meriahnya Milad ke-5 Rumah Autis DepokHari istimewa bagi Rumah Autis Depok, jatuh pada tanggal 22 februari 2013 dengan perayaan

Milad ke-5. Kegiatan acaranya diisi dengan pentas seni anak-anak Rumah Autis Depok, yaitu Menari tari jaranan, senam sehat gembira, membaca puisi, dan ceramah keagamaan. Acara tersebut dihadiri oleh Bapak Mohammad Nelwansyah sebagai Direktur Rumah Autis, perwakilan manajemen Rumah Autis dan donatur Rumah Autis Depok.

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 19 6/30/2014 6:03:25 PM

Page 18: Majalah rumah autis edisi vii

20 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

SOSOK

Untuk memenuhi permintaan para pembaca Majalah Rumah Autis, Rubrik profil tahun ini akan mengulas lebih jauh sepak terjang, sejak pertama kali bergabung

dengan rumah autis serta aktivitas keseharian dari Sang Direktur Eksekutif Rumah Autis, yakni Bapak Mohamad Nelwansyah, ST.

M. Newansyah lahir di Yogjakarta Anak ke 2 dari 5 bersaudara, Ayah 2 putra ini lulusan Metalurgi UI berpenampilan sederhana, sosok seorang pemimpin yang memiliki karakter lepas, partisipasi, dinamis tapi sangat tegas

Di sela-sela padatnya aktivitas pria yang akrab disapa pak Nelwan ini sebagai direktur rumah autis, tim redaksi dari majalah rumah autis mendapatkan kesempatan untuk berkunjung dan bersilaturahmi ke kediaman beliau, di perbatasan ibukota Jakarta tepatnya di daerah Lenteng Agung, Jakarta Selatan dan setibanya disana tim langsung disambut dengan suasana hangat dan sangat akrab oleh keluarga.

Inilah petikan wawancara penulis dengan BeliauKapan Awal mula Bapak Memutuskan bergabung dengan

Rumah Autis?Saya mulai bergabung di Rumah Autis tahun 2008 melalui

perantara seorang sahabatnya Pak Wahyu Winoto, yang pada saat itu beliau sedang menangani komunikasi di Rumah Autis. Kebetulan waktu itu kami tinggal berdekatan di daerah Tangerang dan saya juga kenal dekat dengan pendiri rumah autis yang juga sebagai ketua Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR) pak Deka kurniawan.

Saat itu saya menawarkan diri untuk bisa berkontribusi di Rumah Autis, sesuai dengan kemampuan yang saya miliki, meskipun dengan latar belakang pendidikan saya berbeda.

Setelah bergabung tugas-tugas apa yang menjadi tanggung jawab bapak di Rumah Autis?

Awal saya membantu di sistem manajemen dengan langkah

awal sebagai Kepala Cabang Tanjung Priok yang merupakan cabang ke-4 yang pada awalnya mempunyai target bisa mendapatkan Support dari PT. Pelindo, dengan mengontrak di salah satu kontrakan milik H. Khoirul Anwar yang lokasinya persis di dekat terminal Tanjung Priok.

Kemudian cabang ke -5 Rumah Autis Depok mulai membuka layanan dengan keterlibatan beliau sebagai sekretaris dan Pak Banu sebagai Kepala Cabang.

Pertengahan tahun 2009, saya ditarik ke Rumah Autis Pusat, yang saat itu ditempatkan dibagian kepala divisi pendidikan anak special (PAS), yang fokus dalam mengelola program-program agar lebih baik dan membangun manajerial semua cabang dari sisi kompetensi para relawan dan layanan ABK.

Tahun 2010 saya mendapat amanah sebagai Direktur Eksekutif menjadi titik awal perubahan sistem manajemen di Rumah Autis

Apa yang menjadi harapan bapak dengan tanggung jawab sebagai Direktur Eksekutif di lembaga sosial ini?

Awal mula saya mengenal autis itu tahun 1999, dalam seminar yang diselenggarakan pihak kampus dan dengan ilmu yang sangat minim itu saya punya misi untuk membangun Rumah Autis. Saya melihat, lembaga seperti ini tidak banyak orang yang mau berkecimpung. Tetapi Rumah Autis punya potensi yang cukup apabila dikelola secara profesional dengan perencanaan yang baik dan matang atau istilah lainnya adalah POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling).

Sebelum memutuskan bergabung dengan Rumah Autis, apa pengalaman yang pernah dilalui pak Nelwan?

Tahun 2001 setelah lulus dari kuliah saya merintis usaha bersama teman-teman seperti usaha les privat dan lain-lain, sampai akhirnya tahun 2002-2003 saya sempat kerja di perusahaan kontraktor selama kurang lebih 2 tahun, setelah itu saya juga sempat ikut juga dengan manajemen ustad Yusuf Mansyur ketika masih di Wisata Hati dengan bekerjasama dengan DDII Tangerang yang membuat usaha untuk memperkuat financial pada saat itu.

Setelah dari Wisata Hati pimpinan ustadz Yusuf Mansyur, saya tetap membuka usaha bersama teman-teman, sampai awal bergabung dengan Rumah Autis di tahun 2008.

Bagaimana dengan dukungan dari keluarga saat memutuskan bergabung dengan Rumah Autis?

Selama ini dukungan dari orang tua, istri, dan anak Alhamdulillah tidak ada masalah, mereka menerima apa yang selama ini menjadi passion saya.

Di tengah kesibukan pak Nelwan di rumah autis, Bagaimana mengatur waktu bersama keluarga?

Teknis mengatur waktu bersama keluarga, terkadang masih belum proporsional antara waktu keluarga dengan waktu pekerjaan, karena memang di Rumah Autis sendiri sampai dengan saat ini, masih menggunakan hari Sabtu atau Minggu untuk kegiatan, dan Insya Allah keluarga memahami itu.

Mohamad Nelwansyah, ST. DIREKTUR YANG “TIADA

KATA JERA DALAM PERJUANGAN”

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 20 6/30/2014 6:03:26 PM

Page 19: Majalah rumah autis edisi vii

2107/Ramadhan 1435H/Juni 2014

SOSOKTerkait dengan cita-cita dari pak Nelwan, sejauh ini apakah

sudah sesuai dengan harapan?Cita-cita, saat ini saya masih berpikir bagaimana

mengembangkan usaha. Supaya lembaga ini bisa berjalan dengan mengadalkan kemandirian-kemandirian financial.

Perlu diketahui juga, saat ini sudah banyak lembaga-lembaga nirlaba atau nonprofit yang saat ini maju dan berkembang dengan usaha-usaha mereka untuk mandiri dengan membuka beberapa lapangan usaha untuk bisa mendapatkan sumber-sumber pendanaan. Seperti yang dilakukan Rumah Autis di tahun 2009 adalah bagaimana kita membuka unit usaha Pecel Lele ”Lela”. dengan sumber pendanaannya dari para donator yang kita kelola, kemudian menghasilkan usaha yang sampai dengan saat ini masih berjalan di daerah Tendean. Target idealnya setiap cabang rumah autis memiliki usaha seperti itu.

Sumber pendanaan di Rumah Autis itu ada 3, yaitu Kontribusi dari wali murid yang disesuaikan dengan kemampuannya masing-masing, Donasi dan Aksi teman-teman untuk membuka sebuah usaha. Saya berharap ke depan Rumah Autis bisa meningkatkan aksi-aksinya di setiap cabang.

Dilihat dari perkembangan Rumah Autis dari mulai berdiri hingga sekarang seperti apa?

Perkembangan Rumah Autis sejak awal hingga kini menunjukan perkembangan yang cukup baik, terutama dari beberapa cabang yang sudah dibuka di beberapa daerah dan juga sistem yang sudah mulai di bangun sejak masa kepemimpinan pak Deka Kurniawan selaku Direktur pertama Rumah Autis.

Pada awal kepemimpinan saya sudah mulai membuat mekanisme rapat kerja (raker), yang membahas pola pertanggungjawaban, memberikan laporan dari program yang telah berjalan serta mengevaluasinya dan bersifat terbuka bagi seluruh tim relawan Rumah Autis untuk mengetahui perkembangan Rumah Autis secara keseluruhan, termasuk di masing-masing cabang.

Bagaimana pola kepemimpinan yang Bapak terapkan saat ini?Pola kepemimpinan di Rumah Autis itu ibarat layang-layang

(tarik-ulur). Terkadang juga saya salah dalam menerjemahkan keinginan dari teman-teman, misalnya ada hal yang menurut saya sederhana, tapi menurut teman-teman itu hal yang kompleks dan cukup rumit untuk diselesaikan. Ada mungkin konsep-konsep yang tidak saya pahami, karena latar belakang saya yang berbeda.

Dari pola kepemimpinan saya, memang terkadang perlu lebih mendalami apa yang menjadi visi dan misi Rumah Autis, sehingga apapun tugas dan tanggung jawabnya bisa dipenuhi dengan baik.

Program di Rumah Autis mencakup 3 layanan/penanganan untuk siswa-siwa berkebutuhan khusus (Terapi, Sekolah khusus dan BLK) Kedua adalah program sosialisasi, yang bertujuan untuk mem-back up layanan kita ke masyarakat umum, di mana mereka perlu menyampaikan kepada masyarakat terkait dengan penanganan anak berkebutuhan khusus agar tidak terlambat dan bisa segera tertangani. Dan program yang ketiga adalah advokasi, untuk program ini akan banyak bagian yang terkait seperti pemerintah.

Apa yang difokuskan dalam masa kepemimpinan bapak?Pada dasarnya saya memfokuskan pada dua hal yang sangat

penting dalam masa kepengurusan saya, yakni kualitas SDM dan layanan bagi anak berkebutuhan khusus yang mencakup seluruh

nusantara. Disini menuntut kita serius mempersiapkan SDM yang berkualitas , meskipun nantinya akan ada benturan-benturan yang akan dihadapi, namun itu bisa di komunikasikan kepada rekan-rekan yang memiliki visi dan misi yang sama. Saya ingin kedepan Rumah Autis menjadi lembaga yang bisa melatih, mengembangkan dan menghasilkan tenaga-tenaga ahli dibidangnya.

Adakah impian pak Nelwan terhadap Rumah Autis di masa mendatang?

Impian saya, Rumah Autis kedepan menjadi franchise sosial, jadi ketika ada orang yang tertarik secara sosial bisa kita tawarkan, namun kita akan juga pertimbangkan dari visibilitas, administrasi dan juga keuangan sebagaimana semboyan Rumah Autis yakni “Kita Peduli Mereka Mandiri”.

Pertanyaan terakhir untuk pak Nelwan, apa yang menjadi motto hidup bapak?

“TIADA KATA JERA DALAM PERJUANGAN”. Apapun yang kita lakukan hari ini, esok atau lusa, kita akan menemui tantangan-tantangan dan teruslah hadapi tantangan itu. Mungkin kita belum bisa merobohkan benteng-benteng yang kokoh itu, tapi suatu saat dengan pola kerja sama dan sama-sama kerja insyaAllah benteng itu akan runtuh dan segala yang kita inginkan bisa tercapai.

Dibalik sukses dan hebatnya seorang Pemimpin Pastinya ada Pendamping yang lebih hebat, Inilah seorang pendamping yang luar biasa memberikan dukungan dan doa, sehingga sang pemimpin tidak pernah “Jera dalam Perjuangan“ Ibu Zakiyyah Dwimona Jamboreyna, S. Si (istri pak Nelwan)

Bentuk Dukungan seperti apa yang Ibu berikan kepada Suami “Bpk Nelwan” dalam aktifitasnya di lembaga Sosial “Rumah Autis“

Pada dasarnya saya mendukung sekali sejak awal apa yang dilakukan suami saya, yang memiliki passion-nya disitu. Apapun yang dikerjakan saya

percaya dan support. Meski memang bukan background-nya , tapi banyak juga yang lulusan sarjana, bekerja pada bidang yang tidak sesuai saat di perkuliahan. Selama apa yang dikerjakannya bermanfaat bagi pribadi dan orang banyak bahkan dampak untuk masyarakat umum . Meski terkadang sibuk di luar, tapi saya yang back up dirumah. Kalau ada waktu sering ajak anak dan keluarga keluar, jadi menyesuaikan jadwal dan aktifitasnya di Rumah Autis.

Diakhir pertemuan penulis diperkenalkan dengan mertua beliau yang juga sangat mensupport kiprah beliau dalam mengelola Lembaga sosial “Rumah Autis“ yang dibawah kepemimpinannya sekarang memiliki 9 Cabang di 3 Provinsi: Jawa Barat (RA Bekasi, RA Gunung Putri, RA Depok, RA Bogor dan RA Karawang, RA Limus Pratama Cilengsi dan RA Bandung), DKI (RA Tanjung Priok) dan Banten (RA Tangerang), Beliau masih punya mimpi besar untuk membukan Cabang-cabang di seluruh Nusantara dengan Slogan “TIADA KATA JERA DALAM PERJUANGAN” dan Rumah Autis mampu memberikan “LAYANAN KOMPETITIF DENGAN SDM KREATIF“

Semoga perjuangan Rumah Autis menjadi Inspirasi Masyarakat dan Pemerintah untuk mewujudkan Kemandrian bagi Penyandang Disabilitas.

Bekasi, Mei 2014

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 21 6/30/2014 6:03:26 PM

Page 20: Majalah rumah autis edisi vii

22 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Untuk Lebih Dekat, Rumah Autis Hadirdi Limus Pratama Cileungsi & Bandung

REKAM peristiwa

Pada akhir tahun 2013, Rumah

Autis kembali membuka cabang baru di daerah Cileungsi, Bogor. Tepatnya di Perumahan Limus Pratama Regency, yang kemudian

menggunakan nama Rumah Autis Limus. Pembukaan Rumah Autis Limus tak lepas dari kontribusi dan dukungan penuh secara material maupun imaterial dari salah seorang donatur tetap Rumah Autis, Bapak Anang Rachmadi beserta keluarga besarnya. Atas kemurahan hati beliau, Rumah Autis mendapat hak pakai rumahnya yang berada di Perum Limus Pratama guna menyelenggarakan layanan dan program Rumah Autis agar dapat berkontribusi lebih baik dan lebih banyak lagi pada masyarakat sekitar.

Rumah Autis Limus yang merupakan cabang ke 8 dari Rumah Autis, menandai pembukaannya dengan open house yang dilakukan pada 2 November 2013. Acara open

house dihadiri oleh perangkat desa setempat, Direktur Rumah Autis, juga para undangan dan warga sekitar. Namun, beberapa kendala teknis mengakibatkan Rumah Autis Limus tidak langsung membuka layanannya, baru pada 17 Februari 2014 Rumah Autis Limus memulai pelaksanaan program dengan membuka sekolah khusus BLK (Balai Latihan Ketrampilan).

Rumah Autis Limus memulai kegiatan sekolah setiap hari Senin dan Rabu dari pukul 08.00 – 12.00 WIB. Kegiatan belajar yang diterapkan di Rumah Autis Limus mengacu pada living skills dan kegiatan sehari-hari anak, yang bertujuan untuk membuat anak mampu mandiri dalam aktivitas kesehariannya di rumah. Dengan umur anak yang menginjak remaja, penguasaan keahlian yang fungsional lebih diperlukan guna menunjang kemandirian kehidupan mereka.

Dalam usianya yang masih muda, Rumah Autis Limus akan terus belajar dan memperbaiki kinerja agar mampu berkiprah lebih baik dalam memberikan pelayanannya sesuai dengan visi dan misi Rumah Autis.

Rumah Autis Bandung yang

diresmikan pada tanggal 1 Maret 2014 merupakan cabang ke-9 dari Rumah Autis. Dibukanya cabang baru ini diprakarsai oleh donatur yang menyediakan tempat Rumah Autis cabang Bekasi yaitu Ibu Risanti dan Bapak Wibisono. Beliau bersama keluarga berinisiatif menawarkan kerjasama pemanfaatan lahan milik pribadi yang pemanfaatan bangunannya diperuntukkan bagi Rumah Autis. Inisiatif dari Ibu Santi disambut baik oleh pihak manajemen Rumah Autis mengingat keberadaan Rumah Autis di Bandung

yang sifatnya tidak komersil sangat membantu warga Bandung yang berasal dari keluarga kurang mampu dalam menangani anak

berkebutuhan khusus mereka.

Sebelum acara pembukaan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan

p e n d e k a t a n -p e n d e k a t a n kepada lingkungan setempat baik dari pihak RT sampai Camat, Posyandu, bahkan Walikota Bandung M. Ridwan Kamil serta warga Bandung sendiri dengan aksi turun ke jalan (sosialisasi) di

acara Car Free Day Bandung pada bulan April 2014 dengan menggelar spanduk dan menyebarkan brosur Rumah Autis. Rasa antusias dari warga Bandung dengan keberadaan Rumah Autis di Bandung terlihat dengan banyaknya peminat dari pihak orangtua yang ingin mendaftarkan anaknya menjadi siswa/siswi di Rumah Autis Bandung. Tidak hanya dari calon orang tua saja yang bersemangat dan antusias dengan adanya Rumah autis tapi antusias yang sangat menggembirakan adalah berdatangannya para relawan yang bersedia bergabung dalam barisan perjuangan kami.

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 22 6/30/2014 6:03:28 PM

Page 21: Majalah rumah autis edisi vii

2307/Ramadhan 1435H/Juni 2014

rekening AKHERAT

Bismillahirrahmannirrahim....

Segala puji hanya milik Allah SWT, yang slalu memberikan karuniaNya bagi keluarga Besar Rumah Autis – Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR). Dengan ini, ijinkanlah kami untuk menyampaikan Laporan Keuangan Rumah Autis Tahun 2013.Penjelasan Laporan Keuangan Rumah Autis adalah sebagai berikut:

I. LAPORAN TAHUN 2013Terdiri dari Laporan Aktifitas (Rugi-Laba) Untuk Penerimaan kami bagi menjadi 3 Kategori, yaitu:1. Kontribusi adalah dana pendidikan yang diterima dari para orang tua Siswa yang Non beasiswa dan Beasiswa yang sudah disepakati dalam Akad Kebersamaan yang

selalu direvisi setiap tahun .2. Donasi terbagi dua yaitu Donasi Cash (diterima langsung oleh RA) dan Donasi Via Bank (BCA, Mandiri, BRI, BNI). Dan Donasi tersebut dari berbagai program ( Donasi

rutin secara perorangan, infaq & Sodaqoh, Program-program seperti Beasiswa LG, Rumah Autis Sinergi Antam yang memasuki tahun ke -2 dll , Lazis PLN)3. Donasi PT. Pacifik Removindo (US Embassy) sebesar Rp. 72.455.530,- 4. Donasi PPA sebesar Rp. 295.470.000,- dialokasikan untu kegiatan Awarnesh day seminar dan Talk Show.5. Lain-lain adalah penerimaan AKSI atau bagian dari usaha/kegiatan RA yang sifatnya unit Usaha Pecel Lele Lela, di tahun 4 mayoritas kepemilikan adalah Rumah

Autis.Biaya-biaya atau pengeluaran adalah biaya-biaya operasional Rumah Autis Pusat dan 9 Cabang Rumah Autis.

II. LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) RUMAH AUTIS TAHUN 20131. Neraca ditahun ke-3 yang kami sajikan, untuk Aktiva Lancar Rp. 619.096.308,- sudah termasuk 9 cabang.2. Aktiva tetap terdiri dari 4 komponen dari Alat-alat terapi (Ruang SI, Alat TW Terapi wicara dll), Furniture dan perlengkapan kantor (meja, kursi, bangku-bangku

sekolah dll ), Komputer dan perlengkapan Elektronik seperti TV, LED , kulkas dll dan Kendaraan operasional ( 2 unit ) 3. Posisi PASIVA alhamdulillah kita tidak mempunyai kewajiban hutang baik jangka pendek ataupun jangka panjang, Sumber Dana diterima dari Donasi Barang berupa

alat laminating, alat steam dan printer dari Pertamina, Donasi dari Bank BJB berupa 1 (satu) unit mobil APV yang diperuntukkan untuk Program “Mobil Pintar” Rumah Autis.

III. LAPORAN TAHUN 2014Terdiri dari laporan aktifitas ( Rugi Laba ) caturwulan pertama (Januari-April 2014) yang terdiri dari Kontribusi, Donasi dan Aksi.1. Kontribusi, Pada tahun 2014 kami bagi menjadi 3 point untuk Kontribusi, yaitu a. Kontribusi Bulanan.

Dana pendidikan yang diterima dari para orang tua yang terdiri dari kontribusi terapi dan kontribusi sekolah dengan jumlah siswa total 207 dengan Ratio Beasiswa 128 orang dan 79 orang Non beasiswa (62% Beasiswa dan 38 % Non Beasiswa)

b. Kontribusi Khusus.Dana pendidikan yang diterima dari para orang tua atas pembayaran Observasi, Pendaftaran, dll.

c. Kontribusi Program.Dana pendidikan yang diterima dari para orang tua atas program yang dilaksanakan oleh Rumah Autis seperti Outing dll.

2. Donasi pada tahun 2014, dibagi menjadi 4 kategori yakni Donasi rutin, Donasi Insidential, Donasi Program dan Donasi Cash.3. Dana Bantuan dari Casa Herbalife sebesar Rp. 224.466.495,-

IV. NERACA 20141. Neraca tahun 2014 per Catur wulan ( Januari – April ) Aktiva lancar kas dan Bank Rp.779.691.722 sudah termasuk saldo kas di 9 cabang dan Ra Pusat.2. Aktiva tetap terdiri dari 4 komponen dari Alat-alat terapi (Ruang SI, Alat TW Terapi wicara dll), Furniture dan perlengkapan kantor (meja, kursi, bangku-bangku

sekolah dll ), Komputer dan perlengkapan Elektronik seperti TV, LED , kulkas dll dan Kendaraan operasional ( 2 unit ) untuk penyusutan dihitung pasda akhir tutup buku 31 Desember 2014.

3. Posisi PASIVA alhamdulillah kita tidak mempunyai kewajiban hutang baik jangka pendek ataupun jangka panjang, Sumber Dana diterima dari Donasi Barang berupa alat dan barang ruang SI dari SCTV Peduli, SKK Migas, Majelis Tak’lim Khoerunissa , ABNR .

4. Saldo Aktifitas Januari s/d April 2014 Rp. 372.827.418,-

V. LAMPIRAN- Neraca dan Laporan Aktifitas ( Rugi Laba) tahun buku 2013- Neraca Dan Laporan Akfifitas ( Rugi Laba ) Catur wulan pertama 2014- Laporan Donasi personnel dan lembaga bisa di akses di Web Rumah Autis

Demikian laporan ini kami sampaikan , mohon maaf apabila dalam penjelasannya dan kami haturkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua yang mendukung Lembaga kami Rumah Autis Yayasan Cagar, para donatur baik secara lembaga atau pun perorangan semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang berlipat ganda…aamiin… Yaarobalalamiin….

Bekasi, Juni 2014

KA. DIV. KEUANGAN DIREKTUR RUMAH AUTIS Tatin Mulyatin Mohammad Nelwansyah

KETUA YAYASAN CAGARDeka Kurniawan

LAPORAN KEUANGAN Yayasan Cagar Periode tahun buku 2013

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 23 6/30/2014 6:03:29 PM

Page 22: Majalah rumah autis edisi vii

24 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

REKENING akherat

KODE AKUN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER TOTAL

1101 Kontribusi 54.160.000 61.185.000 69.415.000 63.980.000 65.230.000 59.485.000 85.230.000 36.504.000 62.448.000 61.000.000 70.689.000 46.655.000 735.981.000

1100 Donasi Cash 24.807.000 27.150.000 10.450.000 81.980.000 20.265.000 5.540.000 53.200.000 139.600.000 19.016.000 77.740.000 14.185.000 19.250.000 493.183.000

1200 Donasi Bank 138.320.072 63.077.999 118.004.392 54.495.036 26.795.012 118.300.462 229.667.988 117.110.491 57.895.013 126.467.912 19.550.465 437.350.477 1.507.035.319

TOTAL PEMASUKAN 217.287.072 151.412.999 197.869.392 200.455.036 112.290.012 183.325.462 368.097.988 293.214.491 139.359.013 265.207.912 104.424.465 503.255.477 2.736.199.319

PERBANDINGAN DONASI & KONTRIBUSI RUMAH AUTIS JANUARI - DESEMBER 2013

GRAFIK 2013

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

350.000.000

400.000.000

450.000.000

500.000.000

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

Kontribusi

Donasi Cash

Donasi Bank

RUMAH AUTIS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) TAHUN BUKU 2013

LAPORAN AKTIFITASRUMAH AUTIS PERIODE 2013

KODE AKUN TOTAL

113 Ekspedisi 3.960.500

122 Keamanan & Kebersihan 13.440.000

103 Komunikasi 5.257.500

115 Listrik 73.612.858

101 Logistik 107.942.336

125 Operasional RA-Bekasi 83.758.471

127 Operasional RA-Bogor 18.294.580

109 Operasional RA-Depok 38.242.800

108 Operasional RA-GP 4.519.071

106 Operasional RA-Jakut 11.753.350

126 Operasional RA-Karawang 10.136.070

107 Operasional RA-Pusat 110.071.290

105 Operasional RA-Tng 6.048.750

124 Pembelian Peralatan 9.438.000

118 Perawatan Kendaraan 11.162.305

119 Perawatan Peralatan 7.187.000

111 Program 340.154.550

114 Renovasi Gedung 74.450.000

110 Sosial 12.028.688

112 Tabaru 33.670.000

116 Telepon 20.485.695

102 Transportasi 77.933.697

SHU Lelea 28.150.000

100 Tunjangan 1.188.535.950

TOTAL PENGELUARAN 2.290.233.461

LAPORAN PENGELUARANRUMAH AUTIS TAHUN 2013

GRAFIK LAPORAN PENGELUARAN RUMAH AUTIS TAHUN 2013Ekspedisi

Keamanan & Kebersihan

Komunikasi

Listrik

Logistik

Operasional RA-Bekasi

Operasional RA-Bogor

Operasional RA-Depok

Operasional RA-GP

Operasional RA-Jakut

Operasional RA-Karawang

Operasional RA-Pusat

Operasional RA-Tng

Pembelian Peralatan

Perawatan Kendaraan

Perawatan Peralatan

Program

Renovasi Gedung

Sosial

Tabaru

Telepon

Transportasi

PENERIMAAN

Kontribusi 735.981.000

Donasi Cash 493.183.000

Donasi Bank 1.507.035.319

Lain-lain 33.400.000

TOTAL PENERIMAAN 2.769.599.319

PENGELUARAN

Ekspedisi 3.960.500

Keamanan & Kebersihan 13.440.000

Komunikasi 5.257.500

Listrik 73.612.858

Logistik 107.942.336

Operasional RA-Bekasi 83.758.471

Operasional RA-Bogor 18.294.580

Operasional RA-Depok 38.242.800

Operasional RA-GP 4.519.071

Operasional RA-Jakut 11.753.350

Operasional RA-Karawang 10.136.070

Operasional RA-Pusat 110.071.290

Operasional RA-Tng 6.048.750

Pembelian Peralatan 9.438.000

Perawatan Kendaraan 11.162.305

Perawatan Peralatan 7.187.000

Program 340.154.550

Renovasi Gedung 74.450.000

Sosial 12.028.688

Tabaru 33.670.000

Telepon 20.485.695

Transportasi 77.933.697

SHU Lelea 28.150.000

Tunjangan 1.188.535.950

TOTAL PENGELUARAN 2.290.233.461

SALDO AWAL (206.789.592)

SALDO BERJALAN 272.576.266

AKTIVAAktiva Lancar Kas dan setara kas Rp 11.400.000Rekening Bank Rp 607.696.308Total Aktiva lancar Rp 619.096.308 Aktiva Tetap Alat Terapi Rp 130.104.904 Akumulasi Penyusutan Alat Terapi Rp (52.041.962)Furniture & Perlengkapan Kantor Rp 93.144.400 Akumulasi Penyusutan Furniture & Perleng Kntr Rp (27.943.320)Komputer & Perlengkapan Elektronik Rp 90.603.606 Akumulasi Penyusutan Komputer & PE Rp (27.181.082)Kendaraan Rp 108.000.000Akumulasi Penyusutan Kendaraan Rp (32.400.000)Aktiva Lain-lain ( tanah ) Total Aktiva tetap Rp 282.286.547 Total Aktiva Rp 901.382.855

PASIVAKewajibanKewajiban jangka pendekHutang Kewajiban jangka Panjang Hutang jangka panjang Sumber Dana Donasi Barang Rp 203.970.063Saldo Aktifitas th 2012 Rp 424.836.526Subsidi Yayasan Total sumber dana Rp 628.806.589 Subsidi Operasional(Pindahan dari Laporan Aktifitas Tahun 2013) Rp 272.576.266

Total Pasiva Rp 901.382.855

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 24 6/30/2014 6:03:30 PM

Page 23: Majalah rumah autis edisi vii

2507/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Penerimaan Kontribusi Bulanan 233.315.000Rp Kontribusi Khusus 13.110.000Rp Kontribusi Program 5.390.000Rp Donasi rutin 132.880.013Rp Donasi Insidentil 373.002.561Rp Donasi Program 25.493.080Rp Donasi Cash 58.830.000Rp Aksi 87.577.923Rp Total Penerimaan 929.598.577Rp

Penggunaan Ekspedisi 5.030.000Rp Keamanan 2.019.000Rp Kebersihan 4.092.900Rp Komunikasi 5.961.510Rp Telepon 4.686.270Rp Listrik 31.347.436Rp PDAM (Air) 822.450Rp Logistik 29.988.740Rp Operasional RA Bekasi 13.641.750Rp Operasional RA Tangerang 517.200Rp Operasional RA Gunung Putri 535.612Rp Operasional RA Tanjung Priok 3.298.750Rp Operasional RA Depok 1.012.357Rp Operasional RA Bogor 8.091.600Rp Operasional RA Karawang 798.100Rp Operasional RA Limus 9.529.800Rp Operasional RA Bandung 21.287.834Rp Operasional RA Pusat 14.699.966Rp Pembelian Peralatan 28.588.900Rp Perawatan Peralatan 8.897.000Rp Perlengkapan 13.442.250Rp Perawatan Kendaraan 5.132.500Rp Sosial 2.105.900Rp Transportasi 32.570.000Rp Renovasi Gedung 5.373.000Rp Sewa Gedung 24.000.000Rp Program Divisi PAS 925.500Rp Program Divisi PSDMU 21.390.000Rp Program Divisi KEUANGAN -Rp Program Divisi KOMFRA 4.500.000Rp Program Divisi Eksekutif -Rp Program RA Bekasi 15.035.000Rp Program RA Tangerang 192.000Rp Program RA Gunung Putri 1.389.000Rp Program RA Tanjung Priok 1.000.000Rp Program RA Depok 6.029.400Rp Program RA Bogor 13.500Rp Program RA Karawang 1.258.500Rp Program RA Limus -Rp Program RA Bandung 13.613.700Rp Tabarru 18.830.000Rp Tunjangan 467.700.000Rp Total Penggunaan 829.347.425Rp

Sulflus( Defisit ) 100.251.152Rp Saldo Awal Kas 272.576.266Rp Saldo berjalan 372.827.418Rp

LAPORAN AKTIVITAS RUMAH AUTIS

Periode 1 Januari s/d 30 April 2014LAPORAN AKTIVITAS RUMAH AUTISPeriode 1 Januari s/d 30 April 2014

RUMAH AUTIS LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) TAHUN BUKU 2014AKTIVA

Aktiva LancarKas dan setara kas Rp 266.195.575 Rekening Bank Rp 513.496.147 Total Aktiva lancar Rp 779.691.722 Aktiva Tetap Alat Terapi Rp 164.194.946 Akumulasi Penyusutan Alat Terapi Furniture & Perlengkapan Kantor Rp 87.201.080 Akumulasi Penyusutan Furniture & Perleng Kntr Komputer & Perlengkapan Elektronik Rp 63.422.524 Akumulasi Penyusutan Komputer & PE Kendaraan Rp 234.700.000 Akumulasi Penyusutan Kendaraan Aktiva Lain-lain ( tanah ) Total Aktiva tetap Rp 549.518.551 Total Aktiva Rp 1.329.210.273

PASIVAKewajibanKewajiban jangka pendekHutang Kewajiban jangka Panjang Hutang jangka panjang Sumber Dana Donasi Barang Rp 55.000.000 Saldo Aktifitas th 2013 Rp 901.382.855 Subsidi Yayasan Total sumber dana Rp 956.382.855 Subsidi Operasional(Pindahan dari Laporan Aktifitas Januari-April 2014) Rp 372.827.418

Total Pasiva Rp 1.329.210.273

LAPORAN PEMASUKAN RUMAH AUTISPERIODE JANUARI-APRIL 2014

KODE AKUN TOTAL

2000 Ekspedisi 5.030.000

2100 Keamanan dan Kebersihan

2101 Keamanan (Iuran RT) 2.019.000

2102 Kebersihan 4.092.900

2200 Komunikasi dan Telepon

2201 Komunikasi 5.961.510

2202 Telepon 4.686.270

2300 Listrik dan Air

2301 Listrik 31.347.436

2302 PDAM (Air) 822.450

2400 Logistik 29.988.740

2500 Operasional Lembaga

2501 Operasional RA Bekasi 13.641.750

2502 Operasional RA Tangerang 517.200

2503 Operasional RA Gunung Putri 535.612

2504 Operasional RA Tanjung Priok

3.298.750

2505 Operasional RA Depok 1.012.357

2506 Operasional RA Bogor 8.091.600

2507 Operasional RA Karawang 798.100

2508 Operasional RA Limus 9.529.800

2509 Operasional RA Bandung 21.287.834

2510 Operasional RA Pusat 14.699.966

2600 Peralatan dan Perlengkapan

2601 Pembelian Peralatan 28.588.900

2602 Perawatan Peralatan 8.897.000

2603 Perlengkapan 13.442.250

2700 Kendaraan

2701 Perawatan Kendaraan 5.132.500

2800 Sosial 2.105.900

2900 Transportasi 32.570.000

3000 Gedung

3100 Renovasi Gedung 5.373.000

3200 Sewa Gedung 24.000.000

KODE AKUN TOTAL

4000 Program

4100 Program Divisi

4110 Program Divisi PAS 925.500

4120 Program Divisi PSDMU 21.390.000

4130 Program Divisi KEUANGAN -

4140 Program Divisi KOMFRA 4.500.000

4150 Program Divisi Eksekutif -

4200 Program Cabang

4210 Program RA Bekasi 15.035.000

4220 Program RA Tangerang 192.000

4230 Program RA Gunung Putri 1.389.000

4240 Program RA Tanjung Priok 1.000.000

4250 Program RA Depok 6.029.400

4260 Program RA Bogor 13.500

4270 Program RA Karawang 1.258.500

4280 Program RA Limus -

4290 Program RA Bandung 13.613.700

5000 Kesejahteraan

5100 Tabarru 18.830.000

5200 Tunjangan 467.700.000

TOTAL PENGELUARAN 829.347.425

rekening AKHERAT

BANK MANDIRINo. 1670000674076a/n. Yayasan CAGAR

BNI No. 0293870445 a/n. Yayasan Cahaya Keluarga FitrahBRI No. 090601004141509 a/n. Yayasan CAGAR QQ Rumah Autis BNI Syariah No. 0294477011 a/n. Yayasan Cahaya Keluarga Fitrahbank bjb No. 0024401091100 a/n. Yayasan Cagar Rumah AutisBCA

No. 572 032 9516a/n. Deka Kurniawan

No. Rek. Yayasan Cahaya Keluarga Fitrah (CAGAR)

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 25 6/30/2014 6:03:30 PM

Page 24: Majalah rumah autis edisi vii

26 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

Ekspedisi

Keamanan dan Kebersihan

Keamanan (Iuran RT)

Kebersihan

Komunikasi dan Telepon

Komunikasi

Telepon

Listrik dan Air

Listrik

PDAM (Air)

Logistik

Operasional Lembaga

Operasional RA Bekasi

Operasional RA Tangerang

Operasional RA Gunung Putri

Operasional RA Tanjung Priok

Operasional RA Depok

Operasional RA Bogor

Operasional RA Karawang

Operasional RA Limus

Operasional RA Bandung

Operasional RA Pusat

Peralatan dan Perlengkapan

Pembelian Peralatan

Perawatan Peralatan

Perlengkapan

Kendaraan

Perawatan Kendaraan

Sosial

Transportasi

Gedung

Renovasi Gedung

Sewa Gedung

GRAFIK PEMASUKANRUMAH AUTIS

PERIODE JANUARI-APRIL 2014

PERBANDINGAN DONASI & KONTRIBUSI RUMAH AUTIS JANUARI - APRIL 2014

GRAFIK 2014 GRAFIK 2014

-

10.000.000

20.000.000

30.000.000

40.000.000

50.000.000

60.000.000

70.000.000

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

Kontribusi Bulanan

Kontribusi Khusus

Kontribusi Program

KODE AKUN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL TOTAL

1101 Kontribusi Bulanan 57.980.000 55.810.000 62.445.000 57.080.000 233.315.000

1102 Kontribusi Khusus 3.380.000 1.695.000 3.745.000 4.290.000 13.110.000

1103 Kontribusi Program 1.560.000 3.640.000 190.000 - 5.390.000

TOTAL KONTRIBUSI 62.920.000 61.145.000 66.380.000 61.370.000 251.815.000

-

50.000.000

100.000.000

150.000.000

200.000.000

250.000.000

300.000.000

JANUARI FEBRUARI MARET APRIL

Donasi rutin

Donasi Insidentil

Donasi Program

Donasi Cash

KODE AKUN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL TOTAL

1201 Donasi rutin 62.105.000 32.160.000 14.435.000 24.180.013 132.880.013

1202 Donasi Insidentil 49.410.012 55.940.003 19.125.003 248.527.543 373.002.561

1203 Donasi Program 14.125.000 4.574.600 2.645.000 4.148.480 25.493.080

1204 Donasi Cash 20.680.000 9.965.000 27.825.000 360.000 58.830.000

TOTAL DONASI 146.320.012 102.639.603 64.030.003 277.216.036 590.205.654

REKENING akherat

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 26 6/30/2014 6:03:31 PM

Page 25: Majalah rumah autis edisi vii

2707/Ramadhan 1435H/Juni 2014

presTASIKU

Sukabumi – Tanjung Priok – Bekasi – Bandung adalah rute yang sudah hampir tiga bulan terkahir ini dijalani oleh Eka. Macet dan udara panas menyengat sudah

biasa dihadapi gadis manis berkacamata minus ini. Cuaca panas justru menjadi bahan bakar semangat dan pemompa kekuatannya. Seperti yang dialamaninya dulu ketika ia harus mengajar anak-anak berkebutuhan khusus di Rumah Autis Tanjung Priok, di sebuah rumah kontrakan dibantaran rel kereta api.

Eka Yulianti, gadis kelahiran sukabumi yang pada bulan Juli tahun ini akan genap berusia 29 tahun, tidak kenal lelah dan pantang menyerah, “Saya mengenalnya sebagai ahwat militan yang ceria tapi tangguh.. relawan yang santun, pantang menyerah meskipun terkadang suka melow dan narsis” kata isty ketika ditanya mengenai sosok Eka. Isty sebagai salah satu pendiri Rumah Autis paham betul sosok Eka sejak pertama bergabung hingga saat ini, “Eka bisa mewarnai dan membawa relawan Terapis Rumah Autis Tanjung Priok menjadi solid dan kompak, rela dimutasi sana sini, dan harus bilang “iyah dan siap” meskipun kadang karena ‘sedikit dipaksa’,” tambah isty sambil tersenyum.

Mengawali pengabdiannya sebagai terapis di Rumah Autis Tanjung Priok pada tahun 2009, Eka dinilai sebagai relawan yang berpotensi, sehingga kemudian kepadanya diberikan amanah lebih besar sebagai Kepala Cabang dan aktif sebagai fundriser untuk cabangnya. Keberhasilannya memimpin Rumah Autis Tanjung Priok dan pengalamannya dalam berbagai posisi membuat Eka kemudian juga ditempatkan di Rumah Autis Cabang Tangerang sebagai Penanggung Jawab Sementara. Tidak memakan waktu lama, Eka dapat cepat beradaptasi baik dengan orang tua, relawan dan lingkungan sekitar.

Di pertengahan tahun 2014, kembali Rumah Autis membutuhkan relawan yang mahir sebagai MC ini, untuk memimpin Rumah Autis Hasanah Cabang Bandung. Cabang ke 9 yang baru memulai pelayanannya pada awal Maret 2014. Sebagai cabang baru, Rumah Autis Hasanah Bandung memerlukan perhatian yang tidak sedikit, mulai dari sistem operasional pelayanan, sumber daya, media yang diperlukan, sampai dengan sosialisasi. Hal tersebut merupakan tantangan besar, yang Insya Allah, dengan tim yang solid tantangan ini dapat dihadapai oleh Eka sebagaimana amanah-amanah besar sebelumnya dapat dilalui dengan baik.

Eka Yulianti, terima kasih sudah menjadi bagian dari sejarah Rumah Autis dan sudah menjadi seorang sahabat sejati bagi para Pejuang Epos Rumah Autis. Semoga istiqomah. (lisna)

EKA YULIANTI,

PENGABDIAN

SEORANG SAHABAT

Terimakasih...Sudah mengenalkan ku pada rumah autis

Terutama pada anak- anak ‘itu’Dengan ini amat banyak pemahaman hidup yang

ku terima,tentang cinta,tawa dan air mata Terimakasihku pada kalian ibu..yg mau

mengajarkan ku akan makna sebuah proses ‘berbagi’

Meski tak seberapa yg kumiliki Namun saat ini dan entah sampai kapan raga ini ku bagi dan kuikhlaskan untuk berada di barisan

perjuangan bersama kalian. Keegoisan dan kekecewaan pasti akan ada disetiap

langkah pejalanan ini Namun kalian menjadi bara penyemangat yang

tak kunjung padam Yang meluruskan di saat niat mulai melenceng

dari sasaran,Yang menguatkan disaat kelelahan mulai datang

menyapa Tetap lah menjadi bara penyemangat itu...

Agar semakin mantap langkah kamiTetaplah menjadi benteng kokoh tempat kami

bersandarAgar kami bisa berbuat lebih banyak untuk

‘mereka’ Jangan pernah meninggalkan kami ...karena ku tak yakin masih dapat melanjutkanya jika tanpa

kalian

(eka Yulianti)

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 27 6/30/2014 6:03:32 PM

Page 26: Majalah rumah autis edisi vii

28 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

LEBIH dekat

Lebih dari dua belas tahun Yayasan Al Manaar Asy Syaamil PT. LGEIN

(YAA)berkiprah, telah banyak program yang digulirkan dan memberi manfaat untuk ummat. Peran dan kontribusi YAA tidak hanya dirasakan karyawan PT.LGEIN, tetapi juga oleh masyarakat umum di lingkungan sekitar. Bahkan cakupan area program yang digarap telah menggapai provinsi papua yang notabene berada di ujung timur Indonesia.

Melalui enam departemen sebagai ujung tombak, YAA membaktikan kegiatannya dalam berbagai program kerja. Departemen peribadatan, pendidikan & pengembangan, layanan kesejahteraan, pemberdayaan dan sosial kemasyarakatan, kesemuanya bergerak secara dinamis dalam membumikan

misi mulia YAA untuk memberdayakan ummat.

Berawal dari niat baikTerbentuknya YAA melalui proses

yang cukup panjang. Awalnya berupa Rohis divisi kerja di PT. LGEIN yang kemudian di tahun 2002 menjadi DKM Al-Manaar PT LGEIN. Saat itu para inisiator penggerak YAA telah berkomitmen dengan niat baiknya untuk mengumpulkan dana zakat dan menyerahkan hasilnya kepada salah satu Lembaga Amil Zakat untuk disalurkan. “Dulu kami kumpulkan manual, lalu kami serahkan hasilnya setiap bulan ke Lembaga Amil Zakat,” ujar Saptono, yang saat ini diamanatkan sebagai ketua Dewan Pengurus YAA.

Yayasan Al Manaar Asy Syaamil PT. LGEIN

“Semoga

yang kita

lakukan jadi

jembatan

menggapai

surga-Nya…”

Kiri: SAPTONO (Ketua Dewan Pengurus YAA)Kanan: ARIF FATONI (Sekretaris Dewan Pengurus YAA)

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 28 6/30/2014 6:03:33 PM

Page 27: Majalah rumah autis edisi vii

2907/Ramadhan 1435H/Juni 2014

lebih DEKAT

Pada tahun 2009, akhirnya DKM Al-Manaar membentuk LAZ LG dan mulai melakukan proses penghimpunan hingga penyaluran dana zakat kayawan secara mandiri. “karena masih belajar, kami merekrut relawan-relawan yang memang ahli di bidang ini. Salah satunya Pak Yudi, yang menjadi direktur pertama LAZ LG,” sambung Saptono. Seiring waktu, DKM Al Manaar terus bertransformasi dan tahun 2011 mengukuhkan diri sebagai Yayasan Al Manaar Asy Syaamil PT. LGEIN (YAA).

YAA tidaklah berjalan sendirian dalam menggarap program kerjanya. Mereka merajut kerjasama dengan lembaga-lembaga lain yang satu visi dalam

kegiatannya. Dalam bidang pemberdayaan misalnya, YAA memiliki Program SMA Gratis untuk Dhuafa bekerja sama dengan Yayasan Sekolah Rakyat Indonesia. Lain lagi di bidang Sosial k e m a s y a r a k a t a n , YAA juga secara aktif bergerak dalam edukasi masyarakat dalam

bentuk layanan perpustakaan keliling.

Rumah Autis, Ladang Amal YAAKiprah YAA tak berhenti sampai

di sini. Tercatat, sejak 2006 YAA telah menjadi salah satu donatur utama Rumah Autis. “Sekitar tahun 2006 salah satu relawan kami bertemu dengan ust. Deka (ketua Yayasan Cagar), ketika itu Rumah Autis masih berlokasi di daerah Jatimakmur, Bekasi,” papar Saptono.

Tak lama selepas kunjungan itu, YAA pun mengadakan bakti sosial sebagai bentuk kepedulian. “ Ketika itu kami sangat terkesan dengan Rumah Autis.

Hal yang dilakukan Rumah Autis adalah sesuatu yang baru dan tak terpikirkan oleh kami sebelumnya. Betapa anak-anak penyandang autis ternyata banyak yang berasal dari keluarga tidak mampu, dan luar biasanya ada lembaga yang mau menangani permasalahan ini,” lanjut Saptono.Hingga tahun 2014, YAA telah menggulirkan beberapa program khusus untuk Rumah Autis, mulai dari program brankas akhirat (donasi barang bekas karyawan LG) hingga program beasiswa untuk anak-anak di tiga cabang Rumah Autis. Sekretaris Dewan Pengurus YAA, Arif Fathoni menegaskan bahwa kerjasama dengan Rumah Autis harus terus berjalan dan berkembang. “Kalau bisa setiap tahun kita ada penambahan program baru,” tambahnya.

Saptono mewakili dewan pengurus YAA mengungkapkan harapan agar Rumah autis dapat konsisten dan terus bertumbuh besar dengan merangkul semua pihak yang peduli thd dunia anak berkebutuhan khusus. “Semoga yang kita lakukan dapat menjadi jembatan menggapai surga-Nya,” tutup Saptono. (andy)

Kata MerekaDeka KurniawanKetua Yayasan CAGAR

Dalam sejarah ladang amal shalih Rumah Autis, sangat langka lembaga

sosial yang mau mencurahkan kebajikan dan kasih sayangnya tanpa putus-putus selama 8 tahun, baik untuk program anak, pemberdayaan orang tua, sarana, dll. YAA PT. LGEIN adalah salah satunya. Semoga tak putus-putus pula Allah mencurahkan rahmat dan berkahnya bagi segenap pengurus dan anggota yayasan yang penuh cinta ini. Semoga pula ke depan semakin banyak manfaat yang bisa dicurahkan lagi bagi Rumah Autis, sehingga semakin berkah. Aamiin.

M. NelwansyahDirektur Eksekutif Rumah Autis

YAA LG adalah yayasan pelopor yang perhatian terhadap

penyandang autis dan anak berkebutuhan khusus terutama dari keluarga yang tidak mampu. Perhatian dan kepeloporannya ditunjukkan dengan memberikan bantuan yang berkesinambungan, tidak hanya anak tapi orang tuanya pun menjadi perhatian YAA PT. LGEIN. Tidak hanya membangun kemandirian diri anak-anak berkebutuhan khusus tetapi juga membangun kemandirian finansial bagi orangtuanya. Semoga Allah selalu menguatkan kita di dalam perjuangan ini dan menjadikannya jalan menuju surga-Nya kelak, Insyaa Allah.

Rickie AldianOrang tua anak penerima beasiswa YAA

Kami selaku orang tua dari Muhammad Ihsan

Aldian, mengucapkan Jazaakumullah kepada YAA PT. LGEIN yang telah memberikan bantuan beasiswa kepada kami sehingga anak kami dapat mengikuti kegiatan terapi di Rumah Autis dari tahun 2009 hingga saat ini, semoga Allah melimpahkan kebarkahan-Nya dan membalas dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 29 6/30/2014 6:03:34 PM

Page 28: Majalah rumah autis edisi vii

30 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

UNDANGAN surgawi

Hukum wakaf sama dengan amal jariyah. Sesuai dengan jenis amalnya maka berwakaf bukan sekedar

berderma (sedekah) biasa, tetapi lebih besar pahala dan manfaatnya terhadap orang yang berwakaf. Hukum wakaf adalah sunah. Wakaf biasanya diberikan kepada badan hukum yang bergerak dalam bidang sosial kemasyarakatan

Harta yang diwakafkan tidak boleh dijual, dihibahkan atau diwariskan. Akan tetapi, harta wakaf tersebut harus secara terus menerus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan umum sebagaimana maksud orang yang mewakafkan. Hadits Nabi yang artinya: “Sesungguhnya Umar telah mendapatkan sebidang tanah di Khaibar. Umar bertanya kepada Rasulullah SAW; Wahai Rasulullah apakah perintahmu kepadaku sehubungan dengan tanah tersebut? Beliau menjawab: Jika engkau suka tahanlah tanah itu dan sedekahkan manfaatnya! Maka dengan petunjuk beliau itu, Umar menyedekahkan tanahnya dengan perjanjian tidak akan dijual tanahnya, tidak dihibahkan dan tidak pula diwariskan.” (HR Bukhari dan Muslim)

HIKMAH WAKAFHikmah wakaf adalah melaksanakan perintah Allah SWT

untuk selalu berbuat amal kebajikan. Berbuat amal kebajikan untuk kepentingan masyarakat Islam sebagai upaya dan tanggung jawab kaum muslimin dalam artian mengutamakan kepentingan umum/umat lebih baik daripada kepentingan pribadi.

Adapun manfaat wakaf bagi orang yang menerima atau masyarakat adalah:

• dapat menghilangkan kebodohan

• dapat menghilangkan atau mengurangi kemiskinan

• dapat menghilangkan atau mengurangi kesenjangan sosial

• dapat memajukan atau menyejahterakan umat

Kemanfaatan wakaf akan menjadi ladang pahala yang mengalir terus-menerus bagi setiap individu pemberinya baik di dunia maupun di akherat selama barang atau benda yang diwakafkan itu masih berguna dan bermanfaat, sebagaimana telah ditegaskan dalam hadits berikut ini:

Artinya: “Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya, kecuali tiga (macam), yaitu

sedekah jariyah (yang mengalir terus), ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shaleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Berdasarkan manfaat wakaf yang disebutkan diatas maka Rumah Autis – Yayasan CAGAR sebagai lembaga sosial yang memiliki Visi dan Misi untuk memberikan layanan terapi maupun sekolah bagi para penyandang autis terutama dari keluarga tidak mampu (dhuafa), menawarkan program investasi wakaf berupa wakaf tempat kepada masyarakat luas yang dermawan dan memiliki kepedulian terhadap perkembangan anak-anak bangsa yang sedang melaksanakan pendidikannya di Rumah Autis. Adapun beberapa cabang Rumah Autis yang sangat membutuhkan bantuan wakaf tempat diantaranya berlokasi di Tangerang, Karawang, Tanjung Priok dan Depok mengingat ke-4 cabang tersebut memiliki kesulitan mencari tempat dengan biaya sewa terjangkau karena lokasinya yang berada di pusat kota.

PROGRAM INVESTASI DANA WAKAF DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN CARA:

• Dana wakaf dapat dijemput langsung oleh petugas wakaf atau dapat disetorkan langsung Melalui Rekening Bank Mandiri a/n Yayasan CAGAR (Cahaya Keluarga Fitrah). Rumah Autis Pusat dengan nomor rekening: 1670000674076

• Apabila wakif menyetorkan dananya melalui bank, mohon diisi kode angka di 3 digit terakhir dari jumlah dana disetor.

KODE WAKAF:010 CABANG TANJUNG PRIOK

020 CABANG DEPOK

030 CABANG TANGERANG

040 CABANG KARAWANG

Misal: Wakaf Sebesar Rp. 500.000,- untuk Rumah Autis Cabang Depok, maka jumlah dana yang ditransfer adalah sebesar Rp.500.020,- sebagai kode khusus untuk program ini, agar memudahkan identifikasi dalam pencatatannya.

INFO DAN CONTACT PERSON, HUBUNGI:Andy: 0821 6255 6161/0857 1539 2888

Irna: 0812 95248182Rumah Autis – Yayasan CAGAR

Jl. Al Husna No.39 RT 002 RW 001 Kel. Jati Kramat,Kec. Jati Asih, Kota Bekasi 17421

e-mail: [email protected] website: www.rumahautis.org

PROGRAM INVESTASI WAKAF RUMAH AUTIS

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 30 6/30/2014 6:03:34 PM

Page 29: Majalah rumah autis edisi vii

3107/Ramadhan 1435H/Juni 2014

SOROT

RUMAH AUTIS INDONESIAAnak dengan Authis mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan lingkungannya dan cenderung menyimpan untuk diri mereka sendiri serta

banyak yang tidak dapat berkomunikasi tanpa bantuan khusus.

Dalam bereaksi, merekapun cenderung dengan cara yang tidak biasa.bahkan suara Normal seperti derit pintu saja bisa mengganggu orang dengan autism.

Rumah Autis Indonesia merupakan lembaga Nirlaba yang membantu anak-anak dengan Autisme untuk melakukan teraphy. Seperti teraphy wicara, teraphy visual, teraphy prilaku, teraphy perkembangan, teraphy sosial,teraphy bermain, teraphy okupasi dan pisik. Hal ini dikatakan oleh Pipit Rubianti SPSI Wakil Divisi Pengembangan dan Ade Rahmat Advokasi Rumah Authis, yang turut membantu keluarga kurang mampu dengan biaya yang sangat ringan mengingat ditempat lain biaya teraphy cukup mahal.

Sementara itu IID dari Persatuan Orangtua Anak Disabilitas (PORTADIN) mengajak pula orang tua yang memiliki anak disabilitas melakuakn teraphy di Rumah Autis, karna bukan hanya untuk anak Authis saja teraphi ini diberikan. Bisa untuk penyandang disabilitas lain.- See more at: http://radiodfm.com/show-detail/rumah-autis-indonesia#sthash.oMIMIdvR.dpuf

Para legenda MU sangat senang menyambut charity game yang hasilnya akan disumbangkan untuk Rumah Autis di Bandung. Lewat tayangan video, legenda MU menyampaikan antusiasmenya menyambut laga nanti. fir) 15 Mei 2014 Konferensi Pers jelang laga Legenda Persib vs

Legenda United (foto: Oris/Okezone)

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 31 6/30/2014 6:03:38 PM

Page 30: Majalah rumah autis edisi vii

32 07/Ramadhan 1435H/Juni 2014

TELAGA

Seringkali aku berkata,

ketika semua orang memuji milikku:

“Sesungguhnya ini hanyalah titipan Allah…

Bahwa putraku hanyalah titipan-Nya

Tapi…

Mengapa hatiku justru terasa berat,

ketika titipan itu (tak sesuai keinginganku)

Kusebut itu sebagai musibah… petaka… atau apa saja untuk melukiskan itu adalah derita

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku

Kutolak sakit, kutolak kemiskinan, seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku

Dan aku menolak keputusan-Nya yang tak sesuai keinginanku

Gusti, Padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanya untuk beribadah.

“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”…

(W.S. Rendra, ditulis menjelang wafat di atas ranjang Rumah Sakit)

Begitulah almarhum Rendra “mewariskan” inspirasi agungnya. Ujung hidupnya diakhiri dengan manis:

menyadari hakikat hidup bahwa derita atau bahagia bukan terletak pada memiliki dunia atau tidak, tapi menerima dengan tulus apapun yang diberikan-Nya.

Bagaimana dengan anak spesial yang “dititipkan” kepada kita? Jika kita merasa bahwa kita menderita karena kehadiran anak spesial, sebenarnya itu karena kita terlalu merasa memiliknya. Dan karena milik kita itu tidak sesuai dengan keinginan kita, maka kita menjadi susah. Padahal mereka akan kembali kepada Sang Pemilik, sebagaimana kita pun akan kembali kepada-Nya.

Bukan berarti kita bersikap masa bodoh, pasrah tidak bertanggung jawab terhadap apapun yang terjadi pada anak-anak istimewa tersebut. Justru karena mereka adalah titipan Allah, kita harus merawat dan menjaganya semaksimal mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi masa depan mereka. Adapun hasilnya, kita serahkan kembali kepada Sang Pemiliknya.

Urusan kita hanya berusaha sebaik-baiknya.

Jadi, orang yang hidupnya galau karena merasa menderita oleh kehadiran dan kondisi anak spesialnya, pada hakikatnya ia telah terjebak dalam situasi jiwa yang semu: “apa yang ada tak diinginkan, dan apa yang diinginkan tak ada.”

Apa yang ada tak diinginkan, artinya, sesuatu yang telah dicapai (dimiliki) tidak lagi terlalu bermakna. Nilainya menjadi biasa saja. Kenikmatannya berkurang bahkan hilang karena tingkat keinginannya tidak lagi menggebu-gebu seperti ketika belum memiliki. Ditambah lagi, jika yang sudah dimilikinya itu (misalnya anak spesial) ternyata tidak sesuai keinginannya, maka semakin tidak bisa dinikmati, semakin galau, semakin menderita.

Apa yang diinginkan tak ada, artinya sesuatu yang menjadi hasrat dan belum bisa dicapai itu membuat dirinya merasa diperbudak dan penderitaan. Namun, ketika keinginan itu sudah tercapai, malah menjadi tidak nikmat lagi, dan selanjutnya muncul lagi keinginan baru yang mendatangkan penderitaan baru. Begitu seterusnya manusia galau melalui siklus penderitaannya yang tak henti-henti.

Tapi seorang muslim sejati tidak akan terjebak pada logika nafsu seperti itu. Prinsip yang membimbing kiprah hidupnya adalah seperti yang dipuji Rasulullah SAW: apa yang ada disyukuri dan apa yang belum ada disabari (bersabar). Dengan begitu: “Semua urusan baik baginya,” sabda beliau. Ini karena semua aktivitas duniawi yang dilakukannya selalu bernuansa akhirat yakni bukan semata-mata untuk mencari kesenangan, tapi yang paling utama adalah untuk meraih Ridha Allah.

Mengapa syukur dan sabar? Karena dengan bersyukur seorang mumin setiap saat akan selalu menghadirkan (mengingat) segala nikmat yang sudah dan akan diberikan Allah kepadanya. Dan dengan bersabar ia akan menepis hasrat terhadap kenikmatan semu dari hal-hal yang memang belum tercapai. Sehingga yang ada hanyalah kebahagiaan yang terus menerus. Inilah yang dimaksud Allah dalam QS. 14: 7, “Jika kamu bersyukur, pasti akan Aku tambahkan nikmat bagimu, (tapi) jika kamu melupakannya (kufur), maka sesungguhnya azab-Ku (penderitaan) sangat keras”.

(Deka Kurniawan, Pendiri Rumah Autis)

SIKLUS GALAU

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 32 6/30/2014 6:03:39 PM

Page 31: Majalah rumah autis edisi vii

Satu-satunya ajaran Rasulullah SAW yang belum banyak

diikuti oleh umat Islam adalah teladan dalam hidup

sehat. Jangan biarkan syahadat kita cacat lantaran

belum menjalani hidup sehat cara Rasulullah SAW

Jl. Ratna No. 88, Jatikramat, Jatiasih Telp. 021 - 34 110 883

Klinik Sehat Pusat: Jl. Swadarma Raya No. 77B Ulujami Pesanggrahan, Jakarta Selatan.Telp. (021) 589 002 11-13 / 68 666 000

Mau sehat, bahagia dan hidup berkah?Beralihlah ke obat-obatan yang halal dan thoyyib (aman tidak ada efek samping)

Jika Anda membutuhkan.....1. Keahlian medis para dokter dan terapis

2. Keamanan dan keampuhan obat herba berkualitas3. Berkah kedokteran Islami (Thibbun Nabawi)

KLINIK SEHAT Solusi Sehat Islami & Alami

KLINIK SEHAT NASRAH

Temukan di:Dokter Herbal - Bekam Medis

-Refleksi - Akupressure - Akupuntur-Ear Candle - Produk Herbal

Percayakan solusi kesehatan Anda kepada Klinik Sehat Nasrah sebagai Unit Usaha Yayasan CAGAR karena Anda sekaligus bersedekah untuk

ww w. magh f ir ah.co m

MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 33 6/30/2014 6:03:41 PM

Page 32: Majalah rumah autis edisi vii

membuka

kesempatan LANGKA untuk

INVESTASI PROPERTI akhirat

dengan program WAkaf SAHabat

Rumah Autis.

Investasi anda akan mewujud dalam

ASET PROPERTI yang akan

digunakan sebagai sarana sosial

pendidikan bagi anak berkebutuhan

khusus dhuafa.

0821 6255 6161(021) 3209 4074www.rumahautis.org

SAYAPUNYAINVESTASI

PROPERTI

TERBAIK!MAJALAH RA 2014 BUAT PREST.indd 34 6/30/2014 6:03:45 PM