Upload
tim-pemilu-ppi-prancis
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
http://ppifrance.fr/download/lpj_ppi-prancis_2012-2013/lpj2013_Laporan%20Acara%20Kongres%20Diaspora%20Indonesia.pdf
Citation preview
LAPORAN KONGRES DIASPORA INDONESIA
2nd Congress of Indonesian Diaspora
Pulang Kampung
Jakarta Convention center, 18-20 Agustus 2013
Oleh: Muhammad Dhafi Iskandar
Diaspora Indonesia
Kongres Diaspora Indonesia adalah sebuah acara yang bertujuan untuk menginspirasi
komunitas-komunitas diaspora Indonesia untuk saling terhubung dan menyatu menjadi satu
komunitas besar dan menciptakan aksi nyata untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik.
Acara ini juga bertujuan untuk memelihara dan mengimplementasikan inisiatif konkrit untuk
memberdayakan komunitas Indonesia di seluruh dunia.
CID menjadi peristiwa penting yang menciptakan perubahan paradigma dimana hal ini
menjadi bagian dari Diaspora Indonesia di abad ke-21. Di masa alalu, kita lebih
mengutamakan pada peran pekerja-pekerja Indonesia di luar negeri, yang tetap menjadi
bagian penting Diaspora Indonesia, tetapi tidak sepenuhnya mencerminkan berbagai macam
Diaspora Indonesia di seluruh dunia. Sejak kemerdekaan Indonesia, kita belum
mendefinisikan dengan jelas pandangan untuk komunitas Indonesia yang sangat beragam di
seluruh dunia. Memang, kita belum sepenuhnya memiliki konsep Diaspora Indonesia dalam
kesadaran nasional kita. Hal ini menjadi semakin jelas, namun, kita tidak bisa lagi
mengabaikan pentingnya Diaspora Indonesia di abad ke-21 ini.
Paradigma
Paradigma baru Diaspora Indonesia harus memiliki pengakuan bahwa setiap orang-orang
Indonesia yang tinggal di luar negeri dapat menjadi aset sosial dan ekonomi yang besar untuk
negara kita dan memainkan peran penting dalam membentuk masa depan.
Seiring dengan jaringan sosial online dan teknologi komunikasi canggih lainnya, jaringan
Diaspora Indonesia yang kuat dapat meningkatkan rasa saling menghormati dan pemahaman
bersama selain juga untuk mempromosikan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan
negara tempat mereka tinggal. Dalam berbagai hal, mereka adalah jembatan bagi Indonesia
kepada dunia dan begitu pula sebaliknya. Keyakinan yang kuat terhadap ide, kemampuan dan
perspektif yang unik akan menjadi krusial untuk kesuksesan Indonesia di abad ke-21. Tujuan
utama dari CID adalah untuk memperkuat dan meningkatkan jaringan komunitas Diaspora
Indonesia ini di seluruh dunia.
Memang benar, ada banyak komunitas Diaspora Indonesia yang bergerak di seluruh dunia
saat ini. Namun, komunitas-komunitas ini yang terhubung dengan Indonesia dan dengan yang
lainnya, belum dirasakan cukup kuat. Di Amerika Serikat, sebagai contoh, memiliki banyak
komunitas Indonesia yang berbeda di setiap negara bagian dan kota. Namun, hubungan antar
mereka masih terbatas dan sering kali kurang menyadari upaya masing-masing untuk
mencapai tujuan yang sama. Untuk itu, tujuan dari CID ini adalah tidak hanya untuk
menanamkan rasa kebanggaan optimis dan peluang-peluang dalam Diaspora Indonesia, tetapi
juga meningkatkan semangat kolaborasi diantara komunitas Diaspora Indonesia yang
beragam di seluruh dunia.
Sumber kekuatan yang signifikan dalam Diaspora Indonesia terdapat dalam jumlah dan
keragamannya. Hal inilah yang menyebabkan kenapa Diaspora Indonesia didefinisikan se-
umum mungkin oleh CID. Sebagai contoh, setiap warga negara Indonesia yang tinggal di luar
negeri, tanpa memandang agama, etnis, pekerjaan atau status visa, dipersilahkan untuk
bergabung. Selain itu, warga negara non-Indonesia, keturunan Indonesia, mereka yang
memiliki kepentingan komersil di Indonesia dan Indonesianis yang sangat peduli tentang
masa depan negara ini, merupakan bagian penting Diaspora Indonesia. Singkatnya, selama
Indonesia masing berada di hatinya, maka mereka menjadi bagian dari peristiwa bersejarah
ini.
Diskusi – diskusi
Education Task Force
1. Prof. Dr. Yohanes Surya (Presiden Surya University) 2. Doni Kesuma (penulis Pendidikan
Berkarakter) 3. Budi Soehardi (founder of Roslin Orphanage)
Diskusi ini membahas tentang pentingnya evaluasi terhadap sistem pendidikan nasional di
Indonesia, evaluasi Ujian nasional karena berdasarkan analisa dan survey yang telah
dilakukan, Ujian nasional ini lebih banyak mendatangkan kerugian, pentingnya membuat
pendidikan yang berbasis karakter serta perlu adanya lembaga pendidikan berbasis riset.
Plenary, 19 Agustus 2013 : Diaspora Power : It’s Relevance for Indonesia
1. Sri Mulyani (word bank) 2. Gatot M Suwondo (Direktur utaman BNI) 3. Sehat Sutardja
(diaspora AS) 4. Iwan Sunito (diaspora Australia) Moderator : Dubes Dino Pati Jalal (AS)
Plenary ini membahas tentang potensi devisa untuk pengiriman uang ke Indonesia. Fee
Remmitance yang ada seharusnya bisa dikurangi menjadi 5 persen dari awalnya yang sebesar
15 persen. Denominasi akan menjadi hal yang cukup menarik bagi diaspora Indonesia, serta
Indonesia di anggap memiliki outstanding moment dan harus belajar dari kesalahan negara
lain. kesepakatan bahwa negara Indonesia optimis untuk menjadi negara urutan keenam pada
tahun 2025 dari sisi kekuatan dan pertumbuhan ekonomi, Diaspora Indonesia yang
mempunyai kemampuan dan kompetensi kuat untuk mewujudkan Indonesia yang besar.
Public Forum Indonesia 2050 : The view of young Indonesian Diasporas
Panelis : 1. Dony Wira Yudha Kusuma (China) 2. Pramudita Satria Palar (Jepang) 3. Daya N
Wijaya (UK) 4. Ridwansyah Yusuf (Belanda) 5. Teuku Aecky Meraxa (AS) 6. Alex Brian
Ticoalu (AS) 7. Ratih Maria Dhewi (Australia) Moderator : Bima Arya Ph.D
Public forum ini secara umum membahas tentang sedikitnya konsumsi energi di Indonesia,
infraskruktur yang merupakan masalah ketiga dalam berbisnis di Indonesia, masalah dalam
perputaran, yang dilihat dari 3 kategori yaitu: Jalan raya, rel kereta api dan pelabuhan dengan
langkah penerapan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, serta bagaimana
merancang visi dan misi Indonesia tahun 2050. Usulan atau proposisi terhadap Visi Indonesia
2050 adalah “Indonesia yang Mandiri, Humanis, Modernis, Demokratis, dan Kredibel.”
Selain itu, potensi pertumbuhan usia kerja juga sangat tinggi tetapi dengan index
pembangunan manusia yang masih rendah. Pendidikan keterampilan vokasi masih di anggap
sebagai kelas kedua sehingga kurang di efektifkan. Pembangunan wadah pemikiran juga
perlu dilakukan untuk memecahkan masalah ini. Untuk politik Indonesia 2050, diutamakan
dalam pemberantasan korupsi. Peran pemuda serta pelajar dibutuhkan sehingga ada baiknya
semua individu tidak bersikap apatis. Hak politik yang dimiliki dapat menjadi sarana untuk
menyalurkan ide-ide dalam pembangunan.
Plenary, 20 Agustus 2013 : Indonesia’s Global footprints in the world community
Pembicara : 1. H.E Soewanto Moestadja (Menteri Dalam Negeri Suriname) 2. Datuk Wira Ir.
H. Idris bin H. Harun (Malaysia) 3. Brigjend Richard Jead Leon Raktonirina (Madagaskar) 4.
Jesse Kuijper (The Borneo Initiative, Belanda) 5. Ebrahim Rhoda (Afrika Selatan)
Para pembicara dari plenary ini merupakan warga negara asing yang berasal atau merupakan
anak keturunan bangsa Indonesia. Topik dan pembahasan dalam diskusi ini adalah Malaysia
yang merupakan salah satu diaspora Indonesia yang terbesar, hubungan Indonesia dengan
Madagaskar, yang sebagian besar bermula dari profesi nenek moyang Indonesia sebagai
pelaut dan dari hubungan perdagangan. Indonesia diaspora Network adalah penghubung yang
ideal untuk menyambut datangnya Indonesia baru. Topi lainnya adalah mengenai nostalgia
dan kenangan manis Indonesia serta usulan-usulan untuk kemajuan Indonesia. Tribute to
Syeikh Muhammad Yusuf Al-Makasari Al-Bantani (seorang ulama’ asal Makasar yang
namanya sangat harum di Afrika Selatan) Disampaikan oleh bapak Jusuf Kalla (mantan
wapres RI)
Public Forum Democracy, Good Governance, Pluralism
Panelis : 1. Dubes A.M Fakhir (Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kemenlu) 2. Imam
Shamsi Ali (Interfaith Activist-AS) 3. Angelina Carolin (Mantan Dubes Suriname untuk
Indonesia) 4. Rafendi Djamin (Pakar HAM)
Demokrasi, toleransi dan good governance adalah modal dasar untuk membangun bangsa
yang besar dan maju.
Business Opportunities Investment & networking : The role of diaspora entrepreneurs
Diskusi ini membahas tentang bagaimanan bisnis online Indonesia di Qatar, yang berawal
dari sebuah mimpi, administrasi dan data di amerika serikat yang sudah modern dan serba
online, menemukan terlebih dahulu posisi pasar/market positioning, membangun brand
awareness, berhati-hati terhadapat kompetitor, perkembangan dan peningkatan yang konstan
untuk nilai an kualitas, melakukan outsourcing untuk menghemat waktu serta memanfaatkan
sebaik-baiknya status sebagai perusahaan kecil dan bisnis minoritas.
Pencak Silat Indonesia, KONI Pusat
Diskusi ini membahas tentang bagaimana menjadikan penjaka silat sebagai bagian dari
materi Olimpiade serta pengembangan pecak silat ke seluruh dunia. Hal ini juga akan
menjadikan pencak silat sebagai warisan budaya dunia. Sejarah dan gerakan-gerakan pencak
silat sendiri terdapat di relief candi-candi yang ada di Indonesia. Nama ‘Pencak’ berasal dari
Jawa dan ‘silat’ berasal dari Sumatera. beberapa sejarah lomba pencak silat di tingkat dunia
adalah pada SEA Games tahun 1980an dan Asian Games ahun 2002. IT digital scoring board
untuk silat telah ada dan merupakan produksi Indonesia dan ekspor pertama telah dilakukan
ke Myanmar. Persekutuan Pncak silat (Persilat) berdiri pada tahun 1980, yang saat ini
beranggotakan 40 negara. Kendala dalam hal ini adalah tidak semua federasi pencak silat
terdaftar di negara masing-masing dan hanya sebesar 40% yang terdaftar. Terdapat 14 cabang
pencak silat di dunia dan pengembangan sedang di fokuskan juga di negara-negara Eropa
timur.
Deklarasi Pencak Silat Incorporated
Sebagai bagian dari budaya luhur nenek moyang bangsa, kami seluruh pemangku
kepentingan Pencak Silat baik dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persekutuan Silat
Antarbangsa (PERSILAT), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kementerian
Pemuda dan Olahraga (KEMENPORA), Kementerian Luar Negeri (KEMENLU), Asosiasi-
asosiasi nasional silat dan pemerhati Pencak Silat yang ada di luar negeri, beserta segenap
diaspora Indonesia sebagai pewaris dari budaya luhur tersebut, berkomitmen untuk terus
memelihara dan mengembangkan jati diri bangsa dalam bentuk seni bela diri, Pencak Silat.
Mengingat besarnya tantangan dan kendala yang dihadapi dalam proses memelihara dan
mengembangkan jati diri dimaksud, diantaranya:
1. kurangnya sinergitas atau gotong royong sesama instansi dan minimnya koordinasi
dengan diaspora Indonesia atau pihak terkait lainnya baik dari segi pendanaaan,
komunikasi, kegiatan dan seterusnya, sehingga nama Pencak Silat dirasakan masih
kurang cukup dikenal oleh masyarakat dunia
2. belum adanya formulasi tertulis dan strategi komprehensif antara berbagai pemangku
kepentingan guna menjadikan Pencak Silat sebagai cabang olahraga tanding di olimpiade
Pekerjaan besar ini bukanlah hanya terbatas pada pekerjaan IPSI dan PERSILAT, atau
pemerintah saja, namun pekerjaan yang harus di pikul bersama oleh berbagai pihak termasuk
oleh para diaspora.
Oleh karena itu, dengan kesadaran dan tekad bersama yang menggelora, bersama ini kami
mendeklarasikan komitmen sebagai berikut:
1. Seluruh pemangku kepentingan Pencak Silat menyatu bersatu padu mengelola Pencak
Silat dengan model incorporated dimana seluruh pemangku kepentingan akan bekerja
dengan daya dan kemampuan masing-masing untuk satu tujuan yakni kepentingan
memajukan dan mengembangkan Pencak Silat.
2. Menyadari bahwa Indonesia sebagai peran sentral dari pengembangan Pencak Silat
kedepannya, Untuk itu, diharapkan adanya responsibilities dan commitments antara para
pemegang kepentingan terkait di Indonesia dalam pengembangan tersebut: Kemenlu
diharapkan menjadi ujung tombak dari penetrasi Pencak Silat di luar negeri; Diaspora
Indonesia menjadi mitra strategik dan sebagai pelaku penetrasi; IPSI dan Persilat sebagai
motor, otak, sentral koordinasi dari gerakan Pencak Silat for the word kedepannya; dan
Kemenpora bertindak sebagai fasilitator serta dinamisator dari kegiatan yang dilakukan.
Dengan demikian, pengelolaan Pencak Silat incorporated dapat mulai berjalan,
terkoordinasi dan terintegrasi dengan baik.
3. Seluruh pemangku kepentingan menetapkan focal point untuk bekerja secara nyata, hari
demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun untuk
mencapai target yang telah ditetapkan antara lain namun tidak terbatas pada upaya:
melakukan updating database, review dan evaluasi, komunikasi intensif, transparan dan
berkala, serta penyebarluasan informasi. Upaya ini dilakukan dengan memanfaatkan
berbagai sumber tersedia termasuk kemajuan teknologi komunikasi informasi online dan
media sosial. Focal point tersebut dapat berfungsi pula sebagai tim perumus dan
pengembang rancangan aksi Pencak Silat incorporated.
4. Momen Kongres DIASPORA Indonesia dimasa mendatang dapat dijadikan medium
konsolidasi bagi para focal point untuk berkumpul dan memberikan paparan terkait
Progres Report dan Action Plan ke depan.
5. Diaspora mendorong pembentukan asosiasi nasional Pencak Silat di negara masing-
masing bekerjasama dengan perwakilan Indonesia dan atau perwakilan negara lain yang
tertarik yang dapat dimanfaatkan sebagai point of contact atau liaison officer.
6. Diaspora melalui namun tidak terbatas pada asosiasi Pencak Silat nasional mendorong
adanya dukungan dari komite olimpiade nasional (NOC) di masing-masing negara untuk
memasukkan Pencak Silat sebagai cabang olahraga tanding di olimpiade.
7. Seluruh pemangku kepentingan mendeklarasikan keinginan menjadikan tahun 2024
sebagai tahun dimana Pencak Silat akan mulai menjadi olahraga tanding di olimpiade.
Kami akan bekerjasama dan bersinergi untuk mewujudkan cita-cita dimaksud, termasuk
melakukan peninjauan dan evaluasi atas target pencapaian.
8. Menyadari akan peran penting dari IPSI, Persilat, KONI, KEMENPORA, dan Komite
Olimpiade Indonesia (KOI) dalam menjadikan Pencak Silat sebagai cabang olahraga
tanding di Olimpiade. Untuk itu, para pemangku kepentingan dimaksud perlu untuk
menciptakan tahapan (milestones) guna pencapaian target menjadikan Pencak Silat
sebagai bagian dari cabang olahraga olimpiade. Kerangka kurun waktu tersebut adalah:
a. Rencana Jangka waktu pendek 5 tahun : seluruh dunia dan Asean Games.
b. Rencana jangka waktu panjang 10 s/d 15 tahun : Olimpiade
9. Menyadari bahwa Kementerian luar negeri sebagai ujung tombak dari pengembangan
Pencak Silat diluar negeri. Untuk itu kami mendorong Kemenlu untuk menetapkan
kebijakan prioritas terkait dengan program promosi budaya dan Pencak Silat termasuk
diantaranya menciptakan pusat-pusat budaya Indonesia di negara setempat, mendorong
perwakilan untuk melakukan keterlibatan dengan mitra lokal, pembinaan kelompok
praktisi dan pemerhati silat di negara akreditasi, memfasilitasi berbagai kerjasama dan
perjanjian hingga ke tahap pelaksanaan dalam rangka promosi kebudayaan khususnya
Pencak Silat, serta namun tidak terbatas pada upaya mengadakan pertandingan-
pertandingan Pencak Silat di negara masing-masing sebagai bagian dari promosi Pencak
Silat atau menjadikan atraksi Pencak Silat sebagai bagian wajib dari peringatan hari
kemerdekaan 17 Agustus di perwakilan.
10. Menyadari pentingnya peran IPSI dan Persilat sebagai salah satu motor penggerak
keberhasilan dan perkembangan Pencak Silat di seluruh dunia. Untuk itu, diperlukan
adanya dukungan dan strategi secara berkelanjutan. Kami meminta dan siap bekerjasama
dengan IPSI dan Persilat untuk membuat standarisasi dan program untuk
mempertahankan keaslian Pencak Silat, mengembangkan modul dan kurikulum
bekerjasama dengan berbagai pihak termasuk perguruan tinggi, membangun dan
menciptakan para pengajar diluar negeri, mengirimkan tenaga-tenaga ahlinya ke berbagai
negara secara berkelanjutan guna menambah kualitas keilmuan para pesilat dan gurunya
baik dari segi spiritual, makna filosofis kebijaksanaan, penyembuhan, kebugaran dan
vitalitas, olahraga, maupun gerak bela diri. Dukungan tersebut perlu pula diberikan pada
aspek bimbingan dan pembinaan dalam bidang kepelatihan, perwasitan/juri di segi seni
beladiri dan segi tanding olahraga.
11. Menyadari akan perlunya sinergi guna menciptakan strategi pemasaran promosi
(branding) Pencak Silat di berbagai negara yang lebih spesifik mentargetkan peminat.
Untuk itu diperlukan pembahasan dan kerjasama secara lebih terarah dan berkelanjutan
guna membuat strategi pemasaran promosi dimaksud dengan melibatkan berbagai pihak.
Jakarta, 18 Agustus 2013
DIASPORA INDONESIA “SEREMPAK UNTUK BERAKSI”
(IDN TOGETHER FOR ACTIONS)
Salam Diaspora!
Kami, segenap Diaspora Indonesia yang berasal dari 56 chapters Indonesia Diaspora Network
(IDN) dari 26 negara, telah melaksanakan Kongres Diaspora Indonesia ke-2 pada tanggal 18-
20 Agustus 2013 di Jakarta.
Selama tiga hari terakhir kami berkongres di Jakarta Convention Center ini, penuh dengan
energi positif, akan “Serempak Untuk Beraksi”. Komitmen bersama kami adalah untuk
bersumbangsih konkrit kepada Bangsa dan Negara, berkontribusi kepada tanah yang kami
cintai ini. Menuju masa keemasan Indonesia!
Setelah mengikuti Kongres yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia,
baik dari pemerintah, anggota parlemen, swasta, LSM dan Masyarakat umum,sepakat untuk:
1. Membentuk Indonesian Diaspora Global Network yang mewakili seluruh national
chapters;
2. Mendirikan kantor kepentingan diaspora yang berbadan hukum Indonesia di Jakarta;
3. Melaksanakan Kongres Diaspora Indonesia setiap 2 (dua) tahun sekali serta mendorong=
chapters diaspora di kawasan untuk melakukan pertemuan di antaranya.
Selanjutnya, kami juga akan melaksanakan aksi di berbagai bidang antara lain:
Di Bidang Energi
Membentuk Indonesian Diaspora Energy Professional Network sebagai platform
kolaborasi bersama seluruh stakeholder untuk saling berbagi informasi, solusi dan
best practice bagi para diaspora yang memiliki kepakaran di bidang energi: minyak,
gas, batubara, panas bumi serta energi baru dan terbarukan.
Membantu mendorong peningkatan investasi dalam sektor energi di Indonesia.
Mendorong pengembangan bisnis, pendidikan dan ketrampilan dalam hal energi
rendah karbon seperti melalui Clean Development Mechanism.
Di Bidang Ketenagakerjaan
Membentuk Indonesian Migrant Workers Network untuk membantu perlindungan
TKI di luar negeri dan memberikan masukan kepada pembuat kebijakan
ketenagakerjaan di Indonesia
Di Bidang Imigrasi dan Kewarganegaraan
Mendorong pembentukan Focus Group, yang terdiri dari pemerintah, parlemen,
Diaspora, dan akademisi, untuk membahas mengenai beberapa aspek dari dwi-
kewarganegaraan.
Menyusun naskah akademik mengenai dwi-kewarganegaraan yang hasilnya akan
disampaikan kepada pemangku kebijakan.
Di Bidang Pendidikan
Membentuk portal bagi pemangku kepentingan pendidikan di Indonesia.
Mendorong program Diaspora Mengajar baik secara langsung maupun melalui media
lain bekerjasama dengan lembaga pendidikan di Indonesia
Mendorong kebijakan yang lebih memudahkan kolaborasi di bidang pendidikan
terutama riset.
Membangun data base dan memperkuat jejaring terkait bidang profesi pendidikan.
Di Bidang Inovasi Iptek
Mengembangkan kerjasama antara Diaspora dengan Sektor Swasta dan Pemerintah
dibidang-bidang yang memiliki potensi tinggi bagi pembangunan nasional seperti
Pusat Industri Kimia, Biokimia dan Bio-Teknologi, serta Tenaga Listrik Relatif
Murah dari Konverter Energi Penahan Gelombang Laut (Breakwater Energy).
Di Bidang Liveable Cities
Mendorong kerjasama para diaspora dengan arsitek, urban planners, ahli tata air,
pakar teknik lingkungan dan landscape architecture Indonesia bagi terciptanya
sebuah konsep kota layak huni berkelanjutan yang dapat diterapkan di Indonesia.
Membantu terselenggaranya program nasional yang melindungi dan melestarikan
warisan budaya bangsa, khususnya bangunan dan arsitektur tradisional di daerah dan
wilayah pedalaman.
Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah dalam membangun kota – kota
kecil atau desa-desa yang juga menghadapi tantangan dampak pembangunan melalui
berbagai pilot projects, mulai dari pemberdayaan masyarakat terpencil melalui
perikanan dan perbaikan desa untuk meningkatkan kualitas hidup.
Di Bidang Green Economy
Meningkatkan gerakan penghijauan di Jakarta dan berbagai kota di Indonesia, serta
investasi Diaspora Indonesia di sektor Panas Bumi (Geo-thermal).
Meningkatkan investasi di berbagai bidang terkait ekonomi hijau di Indonesia.
Di Bidang Kesehatan
Memperluas kerja sama antar kelompok Diaspora untuk mencari solusi komprehensif
dalam upaya peningkatan perawatan kanker, pelayanan pasien lanjut usia, dan
pertukaran pengetahuan bagi dokter muda Indonesia dan petugas kesehatan lainnya.
Mendorong terbentuknya suatu Knowledge Center for Health bagi penanganan
kesehatan yang komprehensif.
Memanfaatkan kapasitas diaspora bagi pengembangan teknologi pelayanan kesehatan
jarak jauh di Indonesia.
Di Bidang Bisnis dan Investasi
Bekerjasama dengan Perbankan Nasional dan Internasional untuk menurunkan Biaya
Remitansi terutama di negara yang padat Diaspora Indonesia.
Mengembangkan kerja sama dengan Pemerintah dan Perbankan nasional guna
meningkatkan bisnis dan investasi Diaspora Indonesia, baik di dalam maupun di luar
negeri.
Mendorong Pemerintah untuk mempertimbangkan adanya obligasi bagi diaspora
dalam satuan harga yang menarik.
Terus meningkatkan minat diaspora untuk berinvestasi di sektor pertanian
Di Bidang Kuliner
Membantu memperkenalkan dan mengembangkan kuliner khas Indonesia di negara
kediaman masing-masing, khususnya 30 ikon kuliner Indonesia, melalui berbagai
cara, baik penyebarluasan informasi standar makanan dan minuman khas Indonesia
maupun kegiatan bersama diaspora lainnya.
Mendorong pembentukan Konsorsium Kuliner Indonesia bersama-sama Pemerintah
dan Swasta guna mewujudkan potensi keberadaan Rumah Makan Indonesia di
berbagai belahan dunia.
Di Bidang Kedirgantaraan
Melalui Task Force Dirgantara, kami bertekad untuk memberikan pikiran,
pengetahuan, dana, dan berbagi jaringan bisnis untuk membantu industri Dirgantara
Indonesia dan secara khusus mendukung pembiayaan preliminary design program
Regional Turboprop R80 dan menjadi interlocutor kepada investor potensial pada
fase berikutnya.
Mendorong DPR dan Pemerintah untuk antara lain: membuat Undang-Undang khusus
untuk industri dirgantara yang menjadi payung hukum bagi kemudahan dan insentif
semua pihak secara maksimal ; menggerakkan perbankan nasional untuk membantu
Kredit Penjualan bagi produk industri pesawat nasional dan memberi insentif bagi
maskapai penerbangan nasional yang menggunakan produk industri pesawat nasional;
serta meningkatan edukasi industri dirgantara di semua strata pendidikan.
Di Bidang Kepemudaan
Mendorong terciptanya sinergi antara pendidikan dan kebutuhan industri, untuk
menunjang Indonesia maju.
Pembentukan Jaringan Bisnis Pemuda Indonesia di bidang Teknologi Informasi,
Bisnis dan Edukasi.
Mendorong pembentukan badan khusus untuk mengembangkan sistem pengajaran
dan promosi pencak silat secara internasional yang lebih komprehensif.