Lp Revisi Menua

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    1/14

    PROSES MENUA

    I. PENGERTIANMENUA adalah suatu proses menghilangkan secara perlahan-lahan kemampuan

    jaringan untuk memperbaiki dir atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan

    fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan

    memperbaiki kerusakan yang diderita.

    (Darmojo, R. 2000)

    II. TEORI-TEORI MENUA1. TEORI BIOLOGIA. Teori genetic clock

    Tiap spies didalam inti selnya mempunyai suatu jam genetik yang telah diputarmenurut suatu replikasi

    Jam ini menghitung mitosis dan menghentikan replikasi tertentu, jadi menurutkonsep ini kita akan meninggal dunia meskipun tidak disertai kecelakaan lingkunganatau penyakit.

    Teori ini didukung oleh kenyataan mengapa beberapa spesies mempunyai perbedaanumur harapan hidup yang nyata.

    Secara teoritis dapat dimungkinkan kita memutar jam ini meski hanya beberapawaktu dengan pengaruh-pengaruh dari luar berupa peningkatan kesehatan,

    pencegahan penyakit dan lain-lain.

    Teori ini disebut juga biological clockatau celuller agung.B. Teori mutasi somatik

    Terjadi mutasi progesif pada DNA sel somatik akan menyebabkan terjadinyapenurunan kemampuan sel tersebut.

    Error catastrope yaitu menua disebabkan oleh kesalahan-kesalahan beruntun dalamwaktu yang lama, terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNA)(RNA)

    maupun dalam proses translasi (RNA)protein/enzim)

    C. Teori menua akibat metabolisme Pada tahun 1935 Mc Kay Et. Al (terdapat dalam boldstein, Et Al 1989)

    memperlihatkan bahwa pengurangan intake kalori pada usia muda akan menghambat

    pertumbuhan dan memperpanjang umur.

    Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat mencapai umur 2 x lebihpanjang umur kontrolnya.

    Perpanjangan umur karena penurunan jumlah kalori tersebut antara lain disebabkankarena menurunnya salah satu atau beberapa proses metabolisme.

    (Parmodjo, Budi, R Geritri 2000)

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    2/14

    2. TEORI PSIKOLOGISa. Teori Tugas Perkembangan

    Havigurst (1972) menyatakan bahwa tugas perkembangan pada masa tua antara

    lain adalah:

    1) Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan2) Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya penghasilan3) Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup4) Membentuk hubungan dengan orang-orang yang sebaya5) Membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan6) Menyesuaikan diri dengan peran sosial secara luwes

    Selain tugas perkembangan diatas, terdapat pula tugas perkembangan yang

    spesifik yang dapat muncul sebagai akibat tuntutan:

    1) Kematangan fisik2) Harapan dan kebudayaan masyarakat3)

    Nilai-nilai pribadi individu dan aspirasi

    b. Teori Delapan Tingkat KehidupanSecara Psikologis, proses menua diperkirakan terjadi akibat adanya

    kondisi dimana kondisi psikologis mencapai pada tahap-tahap kehidupan tertentu.

    Ericson (1950) yang telah mengidentifikasi tahap perubahan psikologis (depalan

    tingkat kehidupan) menyatakan bahwa pada usia tua, tugas perkembangan yang

    harus dijalani adalah untuk mencapai keeseimbangan hidup atau timbulnya

    perasaan putus asa.

    Peck (1968) menguraikan lebih lanjut tentang teori perkembangan erikson

    dengan mengidentifikasi tugas penyelarasan integritas diri dapat dipilah dalam

    tiga tingkat yaitu : pada perbedaan ego terhadap peran pekerjaan preokupasi,perubahan tubuh terhadap pola preokupasi, dan perubahan ego terhadap ego

    preokupasi.

    Pada tahap perbedaan ego terhadap peran pekerjaan preokupasi, tugas

    perkembangan yang harus dijalani oleh lansia adalah menerima identitas diri

    sebagai orang tua dan mendapatkan dukungan yang adekuat dari lingkungan

    untuk mengnhadapi adanya peran baru sebagai orang tua (preokupasi). Adanya

    pensiun dan atau pelepasan pekerjaan merupakan hal yang dapat dirasakan

    sebagai sesuatu yang menyakitkan dan dapat menyebabkan perasaan penurunan

    harga diri dari orang tua tersebut.

    Perubahan fisik dan pola fikir pada usia lanjut juga dapat menjadi salah

    satu gangguan yang berarti bagi kehidupan lanjut usia. Kondisi fisik/pola fikir

    yang menurun kadang tidak disadari oleh lanjut usia dan hal ini dapat

    mengkibatkan konflik terhadap peran baru dari lanjut usia yang harus dijalaninya.

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    3/14

    Tugas perkembangan terakhir yang harus diterima oleh lanjut usia adalah

    bahwa mereka harus mampu menerima kematian yang bakal terjadi pada dirinya

    dalam kesejaheraan. Pemanfaatan sisa keefektifan tubuh untuk aktivitas sehari-

    hari dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan moral individu dalam

    menerima perubahan ego menuju keselarasan diri.

    c. Teori JungCarl Jung merupakan psikolog swiss yang mengembangkan teori bahwa

    perkembangan personal individu dilalui melalui tahapan-tahapan : masa kanak-

    kanak, masa remaja dan remaja akhir, usia pertengahan, dan usia tua. Kepribadian

    personal ditentukan oleh adanya ego yang dimiliki, ketidaksadaran personal dan

    ketidaksadaran kolektif. Teori ini mengungkapkan bahwa sejalan dengan

    perkembangan kehidupan, pada masa usia pertengahan maka seseorang mulai

    mencoba menjawab hakikat kehidupan dengan mengeksplorasi nilai-nilai,kepercayaan dan meninggalkan khayalan. Pada masa ini dapat terjadi krisis usia

    pertengahan yang dapat mempengaruhi/menghambat proses ketuaan itu sendiri

    secara psikologis. Adanya sikap ekstrovert maupun introvert sangat berpengaruh

    sekali terhadap peran dan penyelesaian masalah kehidupan saat usia pertengahan.

    Pencapaian keselarasan hidup merupakan salah satu indikator telah

    tereksplorasinya nilai-nilai kehidupan oleh individu dan pencapaian ini sangat

    dipengaruhi oleh kepribadian (introvert maupun ekstrovert). Berdasar pada

    pemahaman diatas, maka Jung menilai bahwa seseorang mampu dianggap sukses

    dalam proses menua manakala individu mampu untuk menjadi orang yang

    berfokus pada orang lain dan memiliki kepedulian yang penuh terhadapkehidupan sosial.

    3. TEORI SOSIALa. Teori Aktivitas

    Teori ini menyatakan bahwa seorang individu harus mampu eksis dan

    aktif dalam kehidupan sosial untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupan di hari

    tua. (Havigurst dan Albrech. 1963). Aktivitas dalam teori ini dipandang sebagai

    sesuatu yang vital untk mempertahankan rasa kepuasan pribadi dan kosie diri

    yang positif. Teori ini berdasar pada asumsi bahwa : (1) aktif lebih baik daripada

    pasif (2) Gembira lebih baik daripada tidak gembira (3) orang tua merupakan

    adalah orang yang baik untuk mencapai sukses dan akan memilih alternatif

    pilihan aktif dan bergembira.

    b. Teori KontinuitasTeori ini memandag bahwa kondisi tua merupakan kondisi yang selalu terjadi

    dan secara berkesinambungan yang harus dihadapi oleh orang lanjut usila.

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    4/14

    III. BATASAN USIA MENURUT WHOa. Usia pertenggahan (middle age), ialah kelompok usia 45-59 tahun.b. Lanjut usia (elderly) : antara 60 dan 70 tahunc. Lanjut usia tua (old) : antara 75 dan 90 tahun.d. Usia sangat tua (very old) : diatas 90 tahun

    IV. PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA LANJUT USIAPerubahan-perubahan fisik

    a. Sel1. Lebih sedikit jumlahnya2. Lebih besar ukurannya.3.

    Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler.

    b. Sistem persyarafan1. Cepatnya menurun hubungan persarafan.2. Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya dengan stres.3. Mengecilnya saraf panca indera.

    Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium

    dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu dengan rendahnya ketahanan

    terhadap dingin.

    c. Sistem pendengaran1. Presbiakus (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya)

    pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara/nada-nadayang tinggi, suara yang tidak jelas, sulit mengerti kata-kata, 50 % terjadi pada

    usia di atas umur 65 tahun.

    2. Membran tympany menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.3. Terjadinya pengumpalan serumen dapat mengeras karena meningkatnya

    keratin.

    d. Sistem pengl ihatan1. Sfingter pupil timbul sklerosis dan hilangnya respon terhadap sinar2. Kornea lebih berbentuk sferis (bola)3. Lensa lebih suram (kekeruhan pada lensa)4. Meningkatnya ambang pengamatan sinar, daya adaptasi terhadap kegelapan

    lebih lambat dan susah melihat dalam kegelapan.

    5. Hilangnya daya akomodasi.6. fungsi absorbsi melemah (daya absorbsi menurun)7. Lever (hati) makin mengecil dan menurunnya tempat penyimpanan dan

    berkurangnya tempat aliran darah.

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    5/14

    e. Sistem geni to urinar ia1) Ginjal

    Mengecil dan nefron menjadi atropi, aliran darah ke ginjal menurun sampai

    50& fungsi tubulus berkurang akibatnya : kurangnya kemampuan

    mengkonsentrasi urine, BJ urine menurun, proteinuria (biasanya + 1), BUN

    meningkat sampai 21 mg %, nilai ambang ginjal terhadap glukosa meningkat.

    2) Vesika urinaria (kandung kemih) : otot-otot menjadi lemah, kapasitasnyamenurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekuensi buang air seni, vesika

    urinaria susah dikosongkan pada pria lanjut usia sehingga mengakibatkan

    meningkatnya retensi urin.

    3) Pembesaran prostat 75 % dialami oleh pria usia diatas 65 tahun.4)

    Vagina : Selaput lendir menjadi kering dan elastisitas jaringan menurun jugapermukaan menjadi halus, sekresi menjadi berkurang, reaksi sifatnya lebih

    alkali, terjadi perubahan-perubahan warna.

    5) Daya seksual : Orang-orang yang makin menua masih juga membutuhkannyatidak ada batasan umur tertentu dimana fungsi seseorang berhenti : frekuensi

    seksual intercourse cenderung menurun secara bertahap tiap tahun, tetapi

    kapasitasnya untuk melakukan dan menikmati berjalan terus sampai tua.

    f. Sistem endokrin1) Produksi dari hampir semua hormon menurun2) Fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubah.3) Pituitari :

    Pertumbuhan hormon ada tetapi lebih rendah dan hanya di dalam pembuluh

    darah; berkurangnya produksi dari ACTH, TSH, FSH dan LH.

    4) Menurunnya aktivitas tiroid,Menurunnya BMR (basal metababolic rate) dan menurunnya daya pertukaran

    zat.

    5) Menurunnya produksi aldosteron.6) Menurunnya sekresi hormon kelamin, misalnya : progesteron, estrogen dan

    testeron.

    g. Sistem ku li t1) Kulit mengerut/keriput akibat kehilangan jaringan lemak.2) Kulit kepala dan rambut menipis berwarna kelabu.3) Rambut dalam hidung dan telinga menebal.4) Berkurangnya elastisitas akibat dari menurunnya cairan dan vaskularisasi.

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    6/14

    5) Kuku jari menjadi keras dan rapuh.6) Kuku kaki tumbuh secara berlebihan dan seperti tanduk.7) Kelenjar keringat berkurang jumlahnya dan fungsinya.

    h. Sistem muskuloskeletal (musculosceletal system)1) Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh.2) Kifosis3) Pinggang, lutu dan jari-jari pergelangan terbatas.4) Discus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang).5) Persendian membesar dan menjadi kaku.6) Tendon mengerut dan mengalami sklerosis.7) Atrofi serabut otot (otot-otot serabut mengecil) : serabut-serabut otot mengecil

    sehingga seseorang bergerak menjadi lamban.

    Perubahan-perubahan mental

    Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental :1. Pertama-tama perubahan fisik khususnya organ perasa2. Kesehatan umum3. Tingkat pendidikan4. Keturunan (herediter)5. Lingkungan

    Perubahan kepribadian yang drastis.Keadaan ini jarang terjadi lebih sering berupa ungkapan yang tulus dari perasaan

    seseorang ketakutan mungkin oleh faktor lain seperti penyakit.

    Kenangan (memori)Kenanangan lama tidak berubah1. Kenangan jangka panjang

    Berjamjam sampai berharihari yang lalu mencakup beberapa perubahan.

    2. Kenangan jangka panjang010 menit, kenangan buruk

    IQ (intelegency Quation)1. Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan verbal2. Berkurangnya penampilan, persepsi dan ketrampilan psikomotor : terjadi

    perubahan pada daya membayangkan karena tekanantekanan dai faktor waktu.

    Perubahan perubahan psikososial

    1. PensiunNilai seseorang diukur oleh produktivitasnya, identitas dikaitkan dengan peranan

    dalam pekerjaan.

    2. Merasakan atau sadar akan kematian

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    7/14

    3. Perubahan dalam cara hidup, yaitu memasuki rumah perawatan bergerak lebihsempit.

    4. Ekonomi akibat pemberhentian dari jabatan :Meningkatnya biaya hidup pada penghasilan yang sulit, bertambahnya biaya

    pengobatan.

    5. Penyakit kronis dan ketidakmampuan6. Kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial7. Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian8. Gangguan gizi akibat kehilangan jabatan9. Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan teman teman dan

    famili.

    10.Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisikPerubahan terhadap gambaran diri, perubahan konsep diri

    E. Pembengkakan kaki bagian bawah

    Dapat disebabkan :1. Kaki yang lam digantung ( oedema gravitasi )2. Gagal jantung3. Bendungan pada vena bagian bawah4. Kekurangan vitamin B15. Gangguan penyakit hati6. Penyakit ginjal7. Kelumpuhan pada kaki ( kaki yang tidak aktif )

    F.Nyeri pinggang atau punggungDapat disebabkan :

    1.Gangguan sendi, sendi atau susunan sendi pada susunan tulang belakang ( osteomalasia,osteoporosis, osteoantrosis )

    2.Gangguan pangkreas3.Kelainan ginjal4.Gangguan pada rahim5.Gangguan pada kelenjar prostat6.Gangguan pada otototot badan

    G.Sulit menahan buang air seni ( sering ngompol )Dapat disebabkan :

    1.Obatobat pencahar perut2.Keadaan diare3.Kelainan pada usus besar4.Kelainan pada ujung saluran pencernaan ( pada rektum usus )

    H.Gangguan pada ketajaman penglihatanDapat disebabkan :

    1. Presbiop

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    8/14

    2. Kelainan lensa mata ( refleksi lensa mata kurang )3. Kekeruhan pada lensa ( katarak )4. Tekanan bola mata yang meningkat ( glaukoma )5. Radang saraf mata

    I. Gangguan pada pendengaran ( presbiakusis )Dapat disebabkan oleh :

    Kelainan degeneratif ( otosklerosis )

    Kelainan pada lanjut usia, seringkali dapat menimbulkan kekacauan mental

    J. Gangguan tidur ( sulit tidur )Dapat disebabkan :

    1. Faktor ekstrinsik ( luar ), misalnya : lingkungan yang kurang tenang2. Faktor intrinsik ( dalam ), ini bisa organik dan bisa psikogenik.

    a. Organik berupa :Nyeri, gatalgatal, dan penyakit tertentu untuk membuat gelisah dan lainlain.

    b.

    Psikogenik, misalnya :depresi, kecemasan dan irritabilitasK.Keluhan pusingpusing dan sakit kepala.

    Dapat disebabkan oleh :

    1. Gangguan lokal, misalnya : migrain ( sakit kepala sebelah ), mata glaukoma ( tekanandalam bola mata meninggi ), sinusitis furunkel, sakit gigi dan lainlain.

    2. Penyakit sistemik yang menimbulkan hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah)3. Psikologik : perasaan cemas, depresi, kurang tidur, kekacauan pikiran, dan lainlain.

    L.Mudah gatal-gatalDapat disebabkan karena :

    1. Kelainan kulit kering, degeneratif (exim kulit)2. Penyakit sistemik : DM, gagal ginjal, (penyakit hati) hepetitis kronis, keadaan alergi, dan

    lain-lain.

    V. TUGAS DAN PERKEMBANGAN PADA LANSIAUsia lanjut merupakan usia yang mendekati akhir siklus kehidupan manusia di

    dunia. Usia tahap ini dimulai dari 60 tahunan sampai akhir kehidupan. Usia lanjut

    merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Semua orang akan mengalami

    proses menjadi tua, dan masa tua merupakan masa hidup manusia yang terakhir,

    dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran fisik, mental dan sosial

    sedikit demi sedikit sehingga tidak dapat melakukan tugasnya sehari-hari lagi. Tahap

    usia lanjut adalah tahap di mana terjadi penuaan dan penurunan, yang penururnanya

    lebih jelas dan lebih dapat diperhatikan dari pada tahap usia baya. Penuaan

    merupakan perubahan kumulatif pada makhluk hidup, termasuk tubuh, jaringan dan

    sel, yang mengalami penurunan kapasitas fungsional. Pada manusia , penuaan

    dihubungkan dengan perubahan degenerative pada kulit, tulang jantung, pembuluh

    darah, paru-paru, saraf dan jaringan tubuh lainya. Dengan kemampuan regeneratife

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    9/14

    yang terbatas, mereka lebih rentan terhadap berbagai penyakit, sindroma dan

    kesakitan dibandingkan dengan orang dewasa lain. Untuk menjelaskan penurunan

    pada tahap ini, teradapat berbagai perbedaan teori, namun para pada umumnya

    sepakat bahwa proses ini lebih banyak ditemukan oleh faktor gen. Penelitian telah

    menemukan bahwa tingkat sel, umur sel manusia ditentukan oleh DNA yang disebut

    telomere, yang beralokasi pada ujung kromosom. Ketentuan dan kematian sel terpicu

    ketika telomere berkurang ukuranya pada ujung kritis tertentu.

    Tugas Perkembangan Lansia

    a. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.Pengaturan hidup bagi lansia merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam

    mendukung kesejahteraan lansia misal perpindahan tempat tinggal lansia.

    b. Penyesuaian terhadap pendapatan menurun.Ketika lansia memasuki pensiun, pendapatan menurun secara tajam dan semakin

    tidak memadai, karena biaya hidup terus meningkat, sementara tabungan ataupendapatan berkurang.

    c. Mempertahankan hubungan perkawinan.Hal ini menjadi penting dalam mewujudkan kebahagiaan keluarga. Perkawinan

    mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang berlangsung dari

    pasangan. Contoh mitos tentang aseksualitas.

    d. Penyesuaian terhadap kehilangan pasangan.Tugas perkembangan ini secara umum adalah tugas yang paling traumatis. Lansia

    menyadari bahwa kematian adalah bagian dari kehidupan normal, tetapi kesadaran

    akan kematian tidak ada. Hal ini akan berdampak pada reorganisasi fungsi keluarga

    secara total.e. Pemeliharaan ikatan keluarga antar generasi.

    Ada kecenderungan lansia untuk menjauhkan diri dari hubungan sosia, namun

    keluarga menjadi fokus interaksi lansia dan sumber utama dukungan sosial.

    VI. TUGAS-TUGAS PERAWAT DALAM SETIAP TEORI PENUAAN1. Tugas Perawat dalam Teori Biologi

    Perawatan yang memperhatikan kesehatan objektif, kebutuhan, kejadian-

    kejadian yang dialami klien lansia semasa hidupnya, perubahan fisik pada organ

    tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa dicapai dikembangkan, penyakit yang

    dapat dicegah atau ditekan progresifitasnya.

    Perawatan fisik secara umum bagi klien lansia dapat dibagi atas 2 bagian yakni :

    a. Klien lansia yang masih aktif, dimana keadaan fisiknya masih mampubergerak tanpa bantuan orang lain sehingga untuk kebutuhannnya sehari-hari

    masih mampu melakukan sendiri.

    b. Klien lansia yang pasif atau tidak dapat bangun, dimana keadaan fisiknya

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    10/14

    mengalami kelumpuhan atau sakit.

    Perawat harus mengetahui dasar perawatan klien lansia ini terutama hal-

    hal yang berhubungan dengan kebersihan perorangan untuk mempertahankan

    kesehatannya. Kebersihan perorangan sangat penting dalam usaha mencegah

    timbulnya penyakit/peradangan mengingat sumber infeksi dapat timbul bila

    kebersihan kurang mendapat perhatian.

    Disamping itu kemunduran kondisi fidik akibat proses penuaan dapat

    mempengaruhi ketahanan tubuh terhadap gangguan atau serangan infeksi dari

    luar.

    Untuk klien lansia yang aktif dapat diberikan bimbingan mengenai

    kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit dan badan, kebersihan kuku dan

    rambut, kebersihan temopat tidur serta posisinya, hal makan, cara memakan obat,

    dan cara pindah dari tempat tidur ke kursi atau sebaliknya.

    Komponen pendekatan fisik yang lebih mendasar adalah memperhatikan

    dan membantu para klien lansia untuk bernafas dengan lancar, makan (termasukmemilih dan menentukan makanan), minum melakukan eliminasi, tidur, menjaga

    sikap tutbuh waktu berjalan, duduk, merubah posisitiduran, beristrahat,

    kebersihan tubuh, memakai dan menukar pakaian, mempertahankan suhu badan,

    melindungi kulit dari kecelakaan.

    Dari hasil rangkuman Pertemuan Kesehatan persiapan Usia Lanjut oleh

    Depkes (1995) ditetapkan Penjaringan Kesehatan Lansia dengan cara sebagai

    berikut :

    GIZI

    a. PengamatanD = diseaseE = eating poorly

    T = tooth loss

    E = economic hardship

    R = reduced social contact

    M = Multiple medicine

    I = involuntary weight loss and gains

    N = need assistance in self care

    E = elder years

    b. Pendidikan gizi dan konseling dietc. Prinsip gizi yang harus diikuri oleh lansia:

    o Kecukupan kalori 510 % kurang dari usia 2025 tahuno Kecukupan lemak maksimak 25 % diutamakan lemak tak jenuho Protein normal 1012 % dari kecukupan energi, 10 % berasal dari

    hewani

    o Hidrat arang, gula murni dikurangi

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    11/14

    o Vitamin dan mineral harus cukup terutama vitamin B, Vitamin C, asamfolat, kalsium dan Fe

    OLAHRAGA

    Latihan olahraga yang baik dan benar serta teratur harus memenuhi komponan

    sebagai berikut:

    1. Peregangan dan pemanasan 1015 menit2. Latihan initi 1560 menit3. Pendinginan 1015 menit

    Faktor yang diperhatikan :

    1. Intensitas latihan pra usia lanjut 60 % - 80 % DNM

    DNM (Denyut Nadi Maksimal ) : 220usia x menit

    Contoh : Bila usia 40 tahun DNM = 22040 = 180 x / mnt

    Batas atas 85 % = 85 % -x 180 x/mnt = 153 x/mnt

    Batas bawah 60 % = 60 % x 180 x/mnt = 108 x/mnt2. Frekuensi latihan --------------------35 x seminggu

    3. Lamanya latihan -------------------- 3045 menit, tidak termasuk waktu

    pemanasan dan pendinginan.

    Toleransi terhadap kekurangan O2 sangat menurun pada klien lansia, untuk itu

    kekurangan O2 yang mendadak harus dicegah dengan cara posisi bersandar pada

    beberapa bantal, jangan makan terlalu banyak, jangan melakukan gerak badan yang

    berlebihan dan sebagainya.

    Seorang perawat harus dapat memotifasi para klien lansia agar mau dan menerima

    makanan yang disajikan. Kurangnya kemampuan mengunyah sering dapat menyebabkan

    hilangnya nafsu makan. Untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menghidangkanmakanan lunak atau memakai gigi palsu. Waktu makan yang teratur, menu bervariasi dan

    bergizi, makanan yang serasi, serta suasana yang menyenangkan dapat menambah selera

    makan, bila ada penyakit tertentu perawat harus mengatur makanan sesuai diet yang

    dianjurkan.

    Perawat perlu mengadakan pemeriksaan kesehatan terutama pada klien lansia

    yang diduga menderita penyakit tertentu atau secara berkala dilakukan bila terdapat

    kelainan tertentu misalnya batuk-batuk, pilek, (terutama klien lansia yang tinggal di panti

    Werda ).

    Perawat perlu memberikan penjelasan dan penyuluhan kesehatan, mengkaji

    penyebab keluhan, kemudian mengkomunikasikan dengan klien tentang cara

    pemecahannya.

    Perawat harus mendekatkan diri dengan klien lansia, membimbing dengan sabar

    dan ramah, sambil bertanya apa yang dirasakan, bagaimana tentang tidur, makan, apakah

    obat sudah diminum, apakah mereka bisa melaksanakan ibadah dan sebagainya. Sentuhan

    ( misalnya genggaman tangan ) terkadang sangat berarti bagi mereka.

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    12/14

    2. Tugas Perawat Dalam Teori SosialPerawat sebaiknya memfasilitasi sosialisasi antar lansia dengan

    mengadakan diskusi dan tukar pikiran serta bercerita sebagai salah satu upaya

    pendekatan sosial. Memberi kesempatan untuk berkumpul bersama berarti

    menciptakan sosialisasi antar manusia, yang menjadi pegangan bagi perawat

    bahwa orang yang dihadapinya adalah mahluk sosial yang membutuhkan orang

    lain. Hubungan yang tercipta adalah hubungan sosial antara werda dengan werda

    maupun werda dengan perawat sendiri.

    Perawat memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada para werda

    untuk mengadakan komunikasi, melakukan rekreasi seperti jalan pagi, menonton

    film atau hiburan-hiburan lain karena mereka perlu diransang untuk mengetahui

    dunia luar. Dapat disadari bahwa pendekatan komunikasi dalam perawatan tidakkalah pentingnya dengan upaya pengobatan medis dalam proses penyembuhan

    atau ketenangan para klien lansia.

    Menurut Drs H. Mannan dalam bukunya Komunikasi dalam Perawatan

    mengatakan : tidak sedikit klien tidak bisa tidur karena stres. Stres memikirkan

    penyakitnya, biaya hidup, keluarga yang dirumah, sehingga menimbulkan

    kekecewaan, rasa ketakutan atau kekhawatiran, rasa kecemasan dan sebagainya.

    Untuk menghilangkan rasa jemu dan menimbulkan perhatian terhadap

    sekelilingnya perlu diberikan kesempatan kepada mereka untuk antara lain ikut

    menikmati keadaan diluar, agar mereka merasa masih ada hubungan dengan

    dunia luar.Tidak jarang terjadi pertengkaran dan perkelahian diantara mereka

    (terutama bagi yang tinggal di panti werda ), hal ini dapat diatasi dengan berbagai

    usaha, antara lain selalu mengadakan kontak sesama mereka, makan dan duduk

    nbersama, menanamkan rasa kesatuan dan persatuan, senasib dan

    sepenanggungan, mengenai hak dan kewajiban bersama. Dengan demikian

    perawat tetap mempunyai hubungan komunikasi baik sesama mereka maupun

    terhadap petugas yang secara langsung berkaitan dengan pelayanan klien lansia di

    panti werda.

    3. Tugas Perawat dalam Teori PsikologiPerawat mempunyai peranan penting untuk mengadakan pendekatan

    edukatif pada klien lansia, perawat dapat berperan sebagai supporter, interpreter

    terhadap segala sesuatu yang asing sebagai penampung rahasia yang pribadi dan

    sebagai sahabat yang akrab. Perawat hendaknya memiki kesabaran dan ketelitian

    dalam memberikan kesempatan dan waktu yang cukup banyak untuk menerima

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    13/14

    berbagai bentuk keluhan agar mereka merasa puas.

    Pada dasarnya klien lansia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih

    dari lingkungannya termasuk perawat yang memberikan perawatan. Untuk itu

    perawat harus menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, membiarkan mereka

    melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobby yang dimilikinya.

    Perawat harus dapat membangkitkan semangat dan kreasi klien lansia

    dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa, rasa rendah diri, rasa

    keterbatasan, sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik dan kelainan yang

    dideritanya, hal ini perlu dilakukan karena : perubahan psikologi terjadi bersama

    dengan makin lanjutnya usia. Perubahan-perubahan ini meliputi gejala-gejala

    seperti menurunnya dayaingat untuk peristiwa yang baru terjadi, berkurangnya

    kegairahan atau keinginan, peningkatan kewaspadaan, perubahan pola tidur

    dengan suatu kecenderungan untuk tiduran di waktu siang dan pergeseran libido.

    Perawat harus sabar mendengarkan cerita-cerita yang membosankan,

    jangan mentertawakan atau memarahi bila klien lansia lupa atau bila melakukankesalahan. Harus diingat, kemunduran ingatan akan mewarnai tingkah laku

    mereka dan kemunduran ingatan jangan dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan

    tertentu.

    Bila perawat ingin merubah tingkah laku dan pandangan mereka

    terhadap kesehatan, perawatbisa melakukannya secara perlahan-lahan dan

    bertahap, perawat harus dapat mendukung mental mereka ke arah pemuasan

    pribadi sehingga pengalaman yang dilaluinya tidak menambah beban, bila perlu

    diusahakan agar di masa lansia ini mereka tetap merasa puas dan bahagia.

  • 7/27/2019 Lp Revisi Menua

    14/14

    VII. PATOFISIOLOGIProses menua :a. Penurunan/kehilangan indra

    pengecap dan penciuman

    b. Penyakit periodental dankehilangan gigi

    c. Penurunan sekresi asam lambungdan enzim pencernaan

    d. Gangguan kemampuan motorike. Tulang kehilangan densitasnyadan

    rapuh

    f. Tendon mengkerut dan atropiserabut otot

    g. Penurunan mobilitas saluranpencernaanl/peristaltik melemah

    Penyakit infeksi

    Keganasan

    Akibat :

    a. Anorexiab. Kesulitan makanc. Mengganggupenyerapan Ca, Fe,

    Protein, lemak, danVitamin

    d. Susah BAB, wasire. Nafsu kaman menurunf. Kerusakan kartilago dan

    tulang

    g. Inflamasi sendi sinovial

    Asupan makan kurangOsteoporosis

    Subluksasi/dislokasi

    Diagnosa Keperawatan :

    a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhanb. Resiko tinggi infeksic. Kerusakan mobilitas fisikd. Nyerie. Resiko cedera