Upload
nhovi-kristina
View
203
Download
39
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 1PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Migren merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpaidi
masyarakat. Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkanrasa tidak
nyaman atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupansehari-hari. Migren
dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor
fisik, dll.
Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan
diderita oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali
lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di
usia 20 hingga 50 tahun. Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya
pun ikut menurun. Dari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi pada hampir 30
jutapenduduk Amerika Serikat, 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapatterjadi pada
semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 10-40 tahun danangka kejadiannya
menurun setelahusia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnyalebih sering dibandingkan
migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi dari Migren?
1.2.2 Apa saja klasifikasi dari Migren?
1.2.3 Apa saja etiologi dari Migren?
1.2.4 Bagaimana patofisiologi dari Migren?
1.2.5 Bagaimana manifestasi klinik dari Migren?
1.2.6 Bagaimana penatalaksanaan dari Migren?
1.2.7 Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Migren?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum: Untuk memenuhi tugas sistem neurobehavior yang berupa makalah Nyeri
Kepala Migren.
1 | s t i k e s e k a h a r a p
1.3.2 Tujuan Khusus:
Untuk mengetahiu pengertian dari Migren.
Untuk mengetahui klasifikasi dari Migren.
Untuk mengetahui penyebab dari Migren.
Untuk mengetahui patofisiologi dari Migren.
Untuk mengetahui manifestasi klinik dari Migren.
Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Migren.
Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Migren.
1.4 Manfaat Penulisan
Bagi institusi : Sebagai tambahan sumber bacaan di perpustakaan
Bagi pembaca : Untuk menambah wawasan kita mengenai pengertian, penyeba patofisiologtanda
gejala, serta tatalaksana dari Migren tersebut.
Bagi penuli : Terpenuhinya tugas sistem neurobehavior yang berupa makalah Migren.
2 | s t i k e s e k a h a r a p
BAB 2TINJAUAN TEORI
2.1 Pengertian
Migren adalah gangguan pereodik yang ditandai oleh nyeri kepala unilateral ( kadang
bilateral ) yang dapat disertai muntah dan gangguan visual.
Kondisi ini sering terjadi, lebih dari 10% populasi umum mengalami setidaknya satu
serangan migren dalam hidupnya. Migren dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya
onsep terjadi pada saat remaja atau usia dua puluhan, wanita lebih sering. Terdapat riwayat
migren dalam keluarga pada sebagian besar pasien. Anak-anak mengalami mabuk
perjalanan dan muntah yang bersiklus sering kali mengalami migren. Juga terdapat
hubungan antara migren dengan hipertensi dan cedera kepala.
Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu dari
serangan sakit kepala berat yang berulang-ulang. Migren merupakan salah satu bentuk sakit
kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah. (Keperawatan Medikal Bedah,)
Migren adalah nyeri kepala berulang yang idiopatik, dengan serangan nyeri yang
berlangsung 4-27 jam, biasanya sesisi,sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang-berat, di
perhebat oleh aktivitas fisik rutin, dapat disertai nausea,fotofoia dan fonofobia. Migern dapat
terjadi pada anak-anak dengan lokasi nyeri lebih sering bifrontal. Migren merupakan suatu
kondisi yang kronis dan kumat-kumatan.
2.2 Etiologi
Penyebab migren tidak di ketahui jelas, tetapi ini dapat menyebabkan oleh gangguan
vascular primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan
kuat dalam keluarga. Sakit kepala migren juga disebabkan oleh terjadinya suatu kombinasi
antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepaskannya suatu zat kimia dari serat
– serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah tersebut. Saat migren menyerang, arteri
temporal (arteri yang berjalan disekitar pelipis) akan melebar. Pelebaran ini akan
3 | s t i k e s e k a h a r a p
menyebabkan terjadinya peregangan pada serat saraf disekitar arteri sehingga merangsang
serat saraf ini melepaskan zat kimia. Zat ini akan menyebabkan terjadinya peradangan, dan
rasa sakit kepala sebelah (migren) yang luar biasa.
Lokasi nyeri kebanyakan sesisi, tetapi dapat pula seluruh kepala, dan yang paling sering didaerah
pelipis, temporal, dapat pula di frontal dan oksipital. Dapat pula nyeri dimulai dari temporal atau
oksipital kemudian menjalar ke daerah lain atau seluruh kepala.
Berbagai factor dapat memicu serangan migren ditentukan oleh adanya defek biologis
herediter pada system saraf pusat. Antara lain :
2.2.1 Hormonal
Fluktuasi hormone merupakan factor pemicu. adanya glukosa meningkat 14% wanita
hanya mendapat serangan selama haid. Serangan migren berkurang selama kehamilan
karena kadar estrogen yang relative tinggi dan konstan, sebaliknya minggu pertama
porspartum, 14 % pasien mengalami serangan yang hebat karena turunnya kadar
ekstradion. Pemakaian pil kontrasepsi juga menyebabkan frekuensi serangan migren.
2.2.2 Menopause
Umumnya nyeri kepala migren akan meningkatkan frekuensi dan berat ringannya pada
saat menjelang menopause. Tetapi , beberapa kasus membaik setelah menopause. Terapi
hormonal dengan estrogen dosis rendah dapat diberikan untuk mengatasi serangan
migren pasca menopause.
2.2.3 Makanan.
Berbagai makanan / zat dapat memicu timbulnya serangan migren. Pemicu migren
tersering adalah alcohol berdsasarkan efek vasodilatasinya dimana anggur merang dan
bir merupakan pemicu yang kuat. Makanan yang mrngandung tiramin, yang berasal dari
asam amino tiroksin, seperti keju, makanan yang diawetkan atau diragi, hati, anggur
merah, yogurt,dll. Makan lain yang pernah dilaporkan dapat mencetuskan migren adalah
coklat (karena mengandung feniletilamin) telur, kacang,bawang,pizza,alpokat,pemanis
buatan (aspartame), jeruk,pisang,daging babi,kopi,dan coca cola yang berlebihan.
4 | s t i k e s e k a h a r a p
a. Monosodium Glutamat
Adalah pemicu migren yang sering terjadi yaitu nyeri kepala yang disertai kecemasan ,
pusing,parastesia dan tangan, serta nyeri perut dan nyeri dada.
2.2.4 Obat-obatan
Seperti Nitrogliserin, nifedipin sublinguar, isosorbin-dinitrat, tetrasiklin, vitamin A dosis
tinggi, fluoksetin dll.
2.2.5 Lingkungan
Perubahan lingkungan dalam tubuh yang meliputi fluktuasi hormone pada siklus haid
dan perubahan hormonal bangun tidur dapat menimbulkan serangan akut migren.
Perubahan lingkungan eksternal meliputi cuaca, musim, tekanan udara, ketinggian dari
permukaan laut, dan terlambat makan.
2.2.6 Rangsangan Sensori
Cahaya yang berkedap-kedip, cahaya silau, cahaya matahari yang terang, atau bau
farfum, zat kimia pembersih, rokok, sura bising dan suhu yang ekstrim.
2.3 Manifestasi Klinik
Migren merupakan suatu kondisi yang khronis dan kumat kumatan. Sebagian besar
serangan migren juga disertai dengan sakit kepala yang lain. Sakit kepala migren sering
digambarkan sebagai sebuah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala
pada satu sisi. Kadang kadang sakit dirasakan di dahi, sekitar mata dan dibelakang kepala
sehingga mengaburkan gejala dengan sakit kepala yang lain. Walau sebagian besar migren
menyerang pada satu sisi kepala, namun sering juga dijumpai gejala migren pada kedua
sisi kepala. Sisi kepala yang terserang migren pun sering bergantian pada setiap kali
serangan.
Hati hati bila sisi kepala yang terserang selalu sama, kemungkinan lain adalah
terjadinya suatu tumor otak. Penderita migren sering tersiksa dalam melakukan aktifitas
sehari hari terutama saat serangan terjadi. Gejala lain yang menyertai migren antara lain,
mual, muntah, diare, wajah pucat, kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap
cahaya dan suara. Akibat terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan suara
maka penderita migren harus berbaring di ruangan yang sepi dan gelap. Serangan migren
biasanya akan mereda dalam 4 sampai 72 jam.
5 | s t i k e s e k a h a r a p
Gambaran klinis migren biasanya berupa nyeri kepala berdenyut yang bersifat
unilateral tetapi dan bilateral atau berganti sisi. Serangan migren umumnya 2-8 kali per
bulan, lamanya sekali serangan antara 4-24 jam atau isa lebih lama, intensitas nyeri
sedang-berat, gejala penyerta antara lain,: mual, muntah, fotofobia, dan / atau
fonofobia,wajah pucat, vertigo, tinnitus, iritabel. Pada migren dengan aura, gejala
prodromalnya adalah skotomata.teikopsia(spekta fortifikasi), fotofobia (kilatan cahaya)
parestesia serta halusinasi visual kehabisan tenaga, rasa lelah, sangat lapar dan rasa gugup /
gelisah.
2.4 Klasifikasi Migren
2.4.1 Migren dengan aura (migren klasik)
Pasien mengalami gejala prodromal yang tidak jelas beberapa jam sebelum
serangan, seperti mengantuk, perubahan mood, rasa lapar, atau anoreksia. Serangan
klasik dimulai dengan aura. Gejala visual meliputi pandangan gelap (skotoma meluas)
yang berupa kilasan gelap yang cepat (teikopsia). Juga dapat terjadi pola pandangan
gelap seperti bulan sabit atau berkunang-kunang (spektra portipikasi).
Dapat terjadi hemiamopia homonim atau kebutaan total. Gejala sensorik lebih jarang dan
atau kaki. Dispasia dan kelemahan anggota gerak jarang terjadi. Aura umumnya
membaik setelah 15-20 menit (dapat juga berlangsung selama satu jam),di mana setelah
itu timbul nyeri kepala,walaupun kadang-kadang nyeri kepala dan gejala neorologis fokal
terjadi bersamaan.Nyeri kepala migren umumnya unilateral dan periorbital,sering kali
kontralateral terhadap sisi hemianopia.Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan lebih berat
jika batuk,mengejan,atau membungkuk. Nyeri kepala terjadi beberapa jam (umumnya
antara 4 sampai 72 jam).Pasien lebih suka berbaring di ruangan yang gelap dan
tidur.Gejala yang menyertai yaitu fotofopia,mual,muntah,pucat,dan diuresis.
Serangan migren klasik dapat di bagi menjadi tiga fase yaitu:
2.4.1.1 Face Aura
Bila migren di hubungkan dengan aura, aura dapat lebih dari 30 menit dan dapat
memberikan waktu yang cukup bagi pasien untuk menentukan obat yang akan digunakan
untuk mencegah serangan yang dalam. Periode ini adalah karakteristik dari manisfestasi
sensori , terutama gangguan penglihatan (cahaya menyilaukan).
6 | s t i k e s e k a h a r a p
Gejala-gejala lain dapat terjadi dengan adanya:
Kesemutan
Perasaan gatal pada wajah dan tangan
Konfusi sedang
Sedikit lemah pada ekstremitas
Pusing
Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan
karakteristik perubahan fisiologik awal dari migren klasik. Pemeriksaan aliran darah
serebral dilakukan selama sakit kepala migren menunjukaan bahwa semua fase serangan
aliran darah serebral berkurang ke seluruh otak, dengan kehilangan aotoregulasi lanjut dan
kerusakan responsivitas CO2.
2.4.1.2 Fase sakit kepala
Pada saat gejala awal di mulai berkurang, gejala ini di diikuti oleh sakit kepala unilateral
(dua pertiga pasien) dan berdenyut. Sakit kepala ini berat dan menjadikan tidak mampu
dan sering dihubungkan dengan fotofobia ,mual,dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi,
dengan jarak dari beberapa jam dalam satu hari atau sepanjang hari.
2.4.1.3 Fase pemulihan
Adalah periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot
dan ketegangan local. Kelelahan biasa terjadi dan kelelahan fisik menimbulkan kembali
nyeri sakit kepala. Selama fase pasca sakit kepala ini, pasien dapat tidur untuk waktu yang
panjang.
2.4.2 Migren tanpa aura (migren umum)
Pada kasus ini tidak terdapat aura,tetapi pasien mungkin mengalami gejala prodromal yang
tidak jelas.Nyeri kepala dapat terjadi saat bangun tidur,dan gejala yang lain sama dengan
migren tipe klasik.
7 | s t i k e s e k a h a r a p
2.4.3 Migren basilaris(varian Bickerstaff)
Sindrom ini terutama terjadi pada remaja wanita,dengan gejala karakteristik mengarah
pada iskemia vertebrobasilar saat aura,yaitu vertigo, diplopia, disartria, ataksia, dan
sinkop.
2.4.4 Migren hemiplegia dan oftalmoplegia
Sindrom ini jarang terjadi migren disertai hemiplegia atau oftalmoplegia, dengan tanda
neurologis fokal yang peristen selama beberapa hari atau minggu. Diagnosis ditegakan
setelah penyebab-penyebab struktural, misalnya aneurisma, telah disingkirkan.
2.4.5 Migren Umum
Nyeri kepala timbul tanpa didahului prodromal aura visual seperti pada migren klasik den
biasanya erlangsung lebih lama.
2.4.6 Migren Asosiasi
Pada migren ini, nyeri kepala disertai deficit neurologis yanag bersifat sementara,
misalnya pada migren oftalmoplegik, migren hemiplegic, dan migren dengan afasia.
Deficit neurogis ini biasanya timbul mendahului atau setelah nyeri kepala (migren
asosiasi) atau tanpa adanya nyeri kepala (migren disosiasi).
2.5 Patofisiologi
Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskemia
kortikal yang bervariasi. Serangan yang khas di mulai dengan vasokontriksi arteri kulit
kepala dan pembuluh-pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh-pembuluh darah
ekstrakranial dan intracranial mengalami dilatasi, yang menyebabkan nyeri dan
ketidaknyamanan. Penelitian menyatakan bahwa dilatasi arteri menyebabkan
hiperpermeabel dan yang mensterilkan radang local,yang menyebabkab nyeri di sekitarnya
dan dilatasi arteri. Keadaan ini bertujuan untuk mengaktifkan zat-zat yang ada pada
pembuluh darah (histamine,serotin,plasmokinin) yang berpartisipasi dalam membersihkan
reaksi inflamasi.
Serangan migren umumnya akan mengaktifkan saraf simpatis. Yang dimaksud
dengan saraf simpatis adalah saraf yang menjadi bagian dari sistem saraf manusia yang
bertugas untuk mengendalikan respon tubuh terhadap stress dan nyeri. Peningkatan
aktifitas saraf simpatis pada usus akan menyebabkan rasa mual, muntah dan diare.
8 | s t i k e s e k a h a r a p
Aktifitas simpatis juga akan menyebabkan lambatnya pengosongan lambung yang
mengakibatkan penyaluran obat ke usus halus untuk diserap juga akan terhambat.
Hambatan penyerapan obat inilah yang menjadi masalah bagi penderita migren bila
diberikan obat secara oral. Peningkatan aktifitas simpatis juga akan menurunkan aliran
darah sehingga kulit akan tampak pucat dan dingin. Peningkatan aktifitas saraf ini juga
akan menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan
suara.
2.6 Penatalaksanaan
2.6.1 Non Farmakologi
Pengobatan tanpa obat biasanya dilakukan untuk meringankan gejala migren dan untuk
pencegahan. Relaksasi dipercaya mampu mencegah timbulnya serangan migren bila
dilakukan saat gejala pendahuluan. Jika memungkinkan, tidur merupakan obat yang paling
mujarab. Untuk mencegah timbulnya migren, pasien dapat dimotivasi untuk mengubah
pola hidup yang selama ini dicurigai dapat mencetuskan timbulnya migren. Hal ini
termasuk menghentikan kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak
mengandung tiramin seperti keju, hindari pula makanan yang mengandung nitrat tinggi
seperti kacang kacangan. Selain itu harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup
sehat seperti makan makanan yang bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah
raga yang teratur.
2.6.2 Farmakologi
Penderita migren yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya
sehari hari cukup diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung
warung. Walaupun demikian, penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan
pakai yang tertera di bungkus obat tersebut guna mencegah hal hal yang tidak diingini.
Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen
(Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID
dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam
golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat
NSAID ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain untuk migren, obat
NSAID juga digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.
9 | s t i k e s e k a h a r a p
2.7 Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan untuk menghilangkan penyakit lain( jika ada indikasi) adalah pencitraan
( CT scan dan MRI ) dan punksi lumbal.
10 | s t i k e s e k a h a r a p
BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari dasar dalam proses keperawatan secara
keseluruhan guna mendapat data atau informasi yang dibutuhkan untuk menentukan
masalah kesehatan yang dihadapi pasien melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan
fisik meliputi :
1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,
2. Riwayat Penyakit sekarang :
3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh sakit kepala sebelah.
4. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga ya lalu
5. Riwayat spikososial
a. Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)
b. Interpersonal : hubungan dengan orang lain.
6. Pemeriksaan fisik
a. status kesehatan umum : keadaan umum , tanda vital, kesadaran.
b. Pemeriksaan fisik.
3.2 Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan TIK
2. Isolasi sosial : Menarik diri Berhubungan dengan konsep diri harga diri rendah
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah Berhubungan dengan koping individu tidak
efektif
4. Gangguan pola tidur Berhubungan dengan ansietas
5. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang saraf
11 | s t i k e s e k a h a r a p
3.3 Intervensi Keperawatan
No.
Dx
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
1Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…3x24…)jam diharapkan nyeri akut berkurang dengan kh :
1. Px. Melaporkan nyeri berkurang
2. Skala nyeri berkurang (1-2)3. Pasien tampak tenang4. Pasien tidak gelisah
Teliti keluhan
nyeri, catat
intensitasnya,
karakteristiknya,
lokasiny, lamanya,
faktor yang mem-
perburuk atau yang
meredakan.
Berikan kompres
dingin pada kepala
Anjurkan untuk
beristirahat dalam
ruangan yg tenang
Kolaborasi dalam
pemberian
analgetik (spt
asetaminofen,
ponstan ).
Untuk memilih
intervensi yang
cocok dan untuk
mengevaluasi
keefektifan dari
terapi yang di
berikan.
Meningkatkan
rasa nyaman dgn
menurunkan
vasodilatasinya
Menurunkan
stimulasi yang
berlebihan yang
dpt mengurangi
sakit kepala.
Utk mengurangi
sakit kepala krn
ganguan
vaskuler.
2 Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama (3…x…
Observasi masukan
dan haluaran nutrisi
Untuk
mengetahui
12 | s t i k e s e k a h a r a p
12)jam diharapkan
kebutuhan nutrisi pasien
adekuat dengan kh :
1. BB ideal
2. Nafsu makan meningkat
3. Mual muntah berkurang
Beri makanan
sedikit tapi sering
dalam keadaan
hangat
Timbang BB tiap 3
hari sekali
Kolaborasi dengan
ahli gizi dalam
pemberian diet
sesuai kebutuhan
intake & output
makanan
Mengurangi
distensi abdomen
Mengetahui
keadaan umum
px
Memenuhi
nutrisi pasien
3 Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama (…
3x24…)jam diharapkan
pasien dapat tidur dengan
nyenyak dengan kh :
1. Pasien tampak segar,
pasien tampak tidak lemas.
Kaji masalah
gangguan tidur
Berikan
lingkungan yang
nyaman.
Berikan massase
pada daerah nyeri.
Berikan guide
imegery
Batasi masukan
cairan waktu
Mengetahui
batasan
gangguan tidur
Pasien dapat
beirahat dengan
nyaman.
Untuk
meminimalkan
rasa nyeri.
4. Untuk
mengalihkan
rasa sakit pasien
agar pasien bisa
tidur.
Untuk
meminimalkan
13 | s t i k e s e k a h a r a p
malam
Kolaborasi
pemberian obat
tidur
terbangunnya
waktu malam
hari untuk
berkemih. Agar
tidak kembali
timbulnya
migren.
Untuk
membantu
menenangkan
pasien agar bisa
tidur
4 Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama (…
3x24…)jam diharapkan
pengetahuan pasien tentang
penyakit meningkat dengan
kh :
7. Mengungkapkan pemahaman
tentang kondisi dan
pengobatan
Diskusikan etiologi
individual dari sakit
kepala bila
diketahui.
Bantu pasien dalam
mengidentifikasi
kemungkinan factor
predisposisi
Mempengaruhi
pemilihan
terhadap
penanganan dan
berkembang
kearah proses
penyembuhan
Menghindari /
membatasi
factor-faktor ini
seringkali dapat
mencegah
berulangnya/
kambuhnya
serangan
3.4 Evaluasi
1. Nyeri akut berkurang dengan skala nyeri (1-2), ekspresi wajang px tenang, pasien
tidak gelisah.
14 | s t i k e s e k a h a r a p
2. Kebutuhan nutrisi pasien adekuat dengan BB ideal, nafsu makan meningkat, tidak
terjadi mual dan muntah.
3. Pasien tau tentang kondisi dan pengobatan penyakitnya.
15 | s t i k e s e k a h a r a p
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Migren merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpaidi
masyarakat. Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkanrasa tidak
nyaman atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupansehari-hari. Migren
dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor
fisik, dll.
Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan
diderita oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali
lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di
usia 20 hingga 50 tahun. Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya
pun ikut menurun. Dari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi pada hampir 30
jutapenduduk Amerika Serikat, 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapatterjadi pada
semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 10-40 tahun danangka kejadiannya
menurun setelahusia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnyalebih sering dibandingkan
migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%.
3.2 Saran
Untuk meminimalisir dan mencegah migren hendaknya kita selalu menjaga pola hidup
kita secara sehat. Penguatan mekanisme koping dalam menahan laju stressor hendaknya
harus kita pertebal agar kita terhindar dari migren.
16 | s t i k e s e k a h a r a p