24
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Migren merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpaidi masyarakat. Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkanrasa tidak nyaman atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupansehari- hari. Migren dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor fisik, dll. Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan diderita oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di usia 20 hingga 50 tahun. Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya pun ikut menurun. Dari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi pada hampir 30 jutapenduduk Amerika Serikat, 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapatterjadi pada semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 10-40 tahun danangka kejadiannya menurun setelahusia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnyalebih sering dibandingkan migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%. 1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Apa definisi dari Migren? 1 | stikes eka harap

lp migren

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: lp migren

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Migren merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpaidi

masyarakat. Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkanrasa tidak

nyaman atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupansehari-hari. Migren

dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor

fisik, dll. 

Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan

diderita oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali

lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di

usia 20 hingga 50 tahun. Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya

pun ikut menurun. Dari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi pada hampir 30

jutapenduduk Amerika Serikat, 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapatterjadi pada

semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 10-40 tahun danangka kejadiannya

menurun setelahusia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnyalebih sering dibandingkan

migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%. 

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dari Migren?

1.2.2 Apa saja klasifikasi dari Migren?

1.2.3 Apa saja etiologi dari Migren?

1.2.4 Bagaimana patofisiologi dari Migren?

1.2.5 Bagaimana manifestasi klinik dari Migren?

1.2.6 Bagaimana penatalaksanaan dari Migren?

1.2.7 Bagaimana Asuhan Keperawatan pada Migren?

1.3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum: Untuk memenuhi tugas sistem neurobehavior yang berupa makalah Nyeri

Kepala Migren.

1 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 2: lp migren

1.3.2 Tujuan Khusus:

Untuk mengetahiu pengertian dari Migren.

Untuk mengetahui klasifikasi dari Migren.

Untuk mengetahui penyebab dari Migren.

Untuk mengetahui patofisiologi dari Migren.

Untuk mengetahui manifestasi klinik dari Migren.

Untuk mengetahui penatalaksanaan dari Migren.

Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada Migren.

1.4 Manfaat Penulisan

Bagi institusi : Sebagai tambahan sumber bacaan di perpustakaan

Bagi pembaca : Untuk menambah wawasan kita mengenai pengertian, penyeba patofisiologtanda

gejala, serta tatalaksana dari Migren tersebut.

Bagi penuli : Terpenuhinya tugas sistem neurobehavior yang berupa makalah Migren.

2 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 3: lp migren

BAB 2TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Migren adalah gangguan pereodik yang ditandai oleh nyeri kepala unilateral ( kadang

bilateral ) yang dapat disertai muntah dan gangguan visual.

Kondisi ini sering terjadi, lebih dari 10% populasi umum mengalami setidaknya satu

serangan migren dalam hidupnya. Migren dapat terjadi pada semua umur, tetapi umumnya

onsep terjadi pada saat remaja atau usia dua puluhan, wanita lebih sering. Terdapat riwayat

migren dalam keluarga pada sebagian besar pasien. Anak-anak mengalami mabuk

perjalanan dan muntah yang bersiklus sering kali mengalami migren. Juga terdapat

hubungan antara migren dengan hipertensi dan cedera kepala.

Migren adalah gejala kompleks yang mempunyai karakteristik pada waktu dari

serangan sakit kepala berat yang berulang-ulang. Migren merupakan salah satu bentuk sakit

kepala yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah. (Keperawatan Medikal Bedah,)

Migren adalah nyeri kepala berulang yang idiopatik, dengan serangan nyeri yang

berlangsung 4-27 jam, biasanya sesisi,sifatnya berdenyut, intensitas nyeri sedang-berat, di

perhebat oleh aktivitas fisik rutin, dapat disertai nausea,fotofoia dan fonofobia. Migern dapat

terjadi pada anak-anak dengan lokasi nyeri lebih sering bifrontal. Migren merupakan suatu

kondisi yang kronis dan kumat-kumatan.

2.2   Etiologi     

Penyebab migren tidak di ketahui jelas, tetapi ini dapat menyebabkan oleh gangguan

vascular primer yang biasanya banyak terjadi pada wanita dan mempunyai kecenderungan

kuat dalam keluarga. Sakit kepala migren juga disebabkan oleh terjadinya suatu kombinasi

antara vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah) dan dilepaskannya suatu zat kimia dari serat

– serat saraf yang menyelimuti pembuluh darah tersebut. Saat migren menyerang, arteri

temporal (arteri yang berjalan disekitar pelipis) akan melebar. Pelebaran ini akan

3 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 4: lp migren

menyebabkan terjadinya peregangan pada serat saraf disekitar arteri sehingga merangsang

serat saraf ini melepaskan zat kimia. Zat ini akan menyebabkan terjadinya peradangan, dan

rasa sakit kepala sebelah (migren) yang luar biasa.

Lokasi nyeri kebanyakan sesisi, tetapi dapat pula seluruh kepala, dan yang paling sering didaerah

pelipis, temporal, dapat pula di frontal dan oksipital. Dapat pula nyeri dimulai dari temporal atau

oksipital kemudian menjalar ke daerah lain atau seluruh kepala.

Berbagai factor dapat memicu serangan migren ditentukan oleh adanya defek biologis

herediter pada system saraf pusat.  Antara lain :

2.2.1 Hormonal

Fluktuasi hormone merupakan factor pemicu. adanya glukosa meningkat 14% wanita

hanya mendapat serangan selama haid. Serangan migren berkurang selama kehamilan

karena kadar estrogen yang relative tinggi dan konstan, sebaliknya minggu pertama

porspartum, 14 % pasien mengalami serangan yang hebat karena turunnya kadar

ekstradion. Pemakaian pil kontrasepsi juga menyebabkan frekuensi serangan migren.

2.2.2 Menopause

Umumnya nyeri kepala migren akan meningkatkan frekuensi dan berat ringannya pada

saat menjelang menopause. Tetapi , beberapa kasus membaik setelah menopause. Terapi

hormonal dengan estrogen dosis rendah dapat diberikan untuk mengatasi serangan

migren pasca menopause.

2.2.3 Makanan.

Berbagai makanan / zat dapat memicu timbulnya serangan migren. Pemicu migren

tersering adalah alcohol berdsasarkan efek vasodilatasinya dimana anggur merang dan

bir merupakan pemicu yang kuat. Makanan yang mrngandung tiramin, yang berasal dari

asam amino tiroksin, seperti keju, makanan yang diawetkan atau diragi, hati, anggur

merah, yogurt,dll. Makan lain yang pernah dilaporkan dapat mencetuskan migren adalah

coklat (karena mengandung feniletilamin) telur, kacang,bawang,pizza,alpokat,pemanis

buatan (aspartame), jeruk,pisang,daging babi,kopi,dan coca cola yang berlebihan.

4 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 5: lp migren

a. Monosodium Glutamat

Adalah pemicu migren yang sering terjadi yaitu nyeri kepala yang disertai kecemasan ,

pusing,parastesia dan tangan, serta nyeri perut dan nyeri dada.

2.2.4 Obat-obatan

Seperti Nitrogliserin, nifedipin sublinguar, isosorbin-dinitrat, tetrasiklin, vitamin A dosis

tinggi, fluoksetin dll.

2.2.5 Lingkungan

Perubahan lingkungan dalam tubuh yang meliputi fluktuasi hormone pada siklus haid

dan perubahan hormonal bangun tidur dapat menimbulkan serangan akut migren.

Perubahan lingkungan eksternal meliputi cuaca, musim, tekanan udara, ketinggian dari

permukaan laut, dan terlambat makan.

2.2.6 Rangsangan Sensori

Cahaya yang berkedap-kedip, cahaya silau, cahaya matahari yang terang, atau bau

farfum, zat kimia pembersih, rokok, sura bising dan suhu yang ekstrim.

2.3 Manifestasi Klinik

Migren merupakan suatu kondisi yang khronis dan kumat kumatan. Sebagian besar

serangan migren juga disertai dengan sakit kepala yang lain. Sakit kepala migren sering

digambarkan sebagai sebuah sakit kepala yang hebat, berdenyut dan menyerang kepala

pada satu sisi. Kadang kadang sakit dirasakan di dahi, sekitar mata dan dibelakang kepala

sehingga mengaburkan gejala dengan sakit kepala yang lain. Walau sebagian besar migren

menyerang pada satu sisi kepala, namun sering juga dijumpai gejala migren pada kedua

sisi kepala. Sisi kepala yang terserang migren pun sering bergantian pada setiap kali

serangan.

Hati hati bila sisi kepala yang terserang selalu sama, kemungkinan lain adalah

terjadinya suatu tumor otak. Penderita migren sering tersiksa dalam melakukan aktifitas

sehari hari terutama saat serangan terjadi. Gejala lain yang menyertai migren antara lain,

mual, muntah, diare, wajah pucat, kaki tangan dingin, serta penderita akan sensitif terhadap

cahaya dan suara. Akibat terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan suara

maka penderita migren harus berbaring di ruangan yang sepi dan gelap. Serangan migren

biasanya akan mereda dalam 4 sampai 72 jam.

5 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 6: lp migren

Gambaran klinis migren biasanya berupa nyeri kepala berdenyut yang bersifat

unilateral tetapi dan bilateral atau berganti sisi. Serangan migren umumnya 2-8 kali per

bulan, lamanya sekali serangan antara 4-24 jam atau isa lebih lama, intensitas nyeri

sedang-berat, gejala penyerta antara lain,: mual, muntah, fotofobia, dan / atau

fonofobia,wajah pucat, vertigo, tinnitus, iritabel. Pada migren dengan aura, gejala

prodromalnya adalah skotomata.teikopsia(spekta fortifikasi), fotofobia (kilatan cahaya)

parestesia serta halusinasi visual kehabisan tenaga, rasa lelah, sangat lapar dan rasa gugup /

gelisah. 

2.4   Klasifikasi Migren

2.4.1 Migren dengan aura (migren klasik)

Pasien mengalami gejala prodromal yang tidak jelas beberapa jam sebelum

serangan, seperti mengantuk, perubahan mood, rasa lapar, atau anoreksia. Serangan

klasik dimulai dengan aura. Gejala visual meliputi pandangan gelap (skotoma meluas)

yang berupa kilasan gelap yang cepat (teikopsia). Juga dapat terjadi pola pandangan

gelap seperti bulan sabit atau berkunang-kunang (spektra portipikasi).

Dapat terjadi hemiamopia homonim atau kebutaan total. Gejala sensorik lebih jarang dan

atau kaki. Dispasia dan kelemahan anggota gerak jarang terjadi. Aura umumnya

membaik setelah 15-20 menit (dapat juga berlangsung selama satu jam),di mana setelah

itu timbul nyeri kepala,walaupun kadang-kadang nyeri kepala dan gejala neorologis fokal

terjadi bersamaan.Nyeri kepala migren umumnya unilateral dan periorbital,sering kali

kontralateral terhadap sisi hemianopia.Nyeri terasa seperti ditusuk-tusuk dan lebih berat

jika batuk,mengejan,atau membungkuk. Nyeri kepala terjadi beberapa jam (umumnya

antara 4 sampai 72 jam).Pasien lebih suka berbaring di ruangan yang gelap dan

tidur.Gejala yang menyertai yaitu fotofopia,mual,muntah,pucat,dan diuresis.

Serangan migren klasik dapat di bagi menjadi tiga fase yaitu:

2.4.1.1 Face Aura

Bila migren di hubungkan dengan aura, aura dapat lebih dari 30 menit dan dapat

memberikan waktu yang cukup bagi pasien untuk menentukan obat yang akan digunakan

untuk mencegah serangan yang dalam. Periode ini adalah karakteristik dari manisfestasi

sensori , terutama gangguan penglihatan (cahaya menyilaukan).

6 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 7: lp migren

Gejala-gejala lain dapat terjadi dengan adanya:

Kesemutan 

Perasaan gatal pada wajah dan tangan

Konfusi sedang

Sedikit lemah pada ekstremitas

Pusing       

        Periode aura ini berhubungan dengan vasokonstriksi tanpa nyeri yang diawali dengan

karakteristik perubahan fisiologik awal dari migren klasik. Pemeriksaan aliran darah

serebral dilakukan selama sakit kepala migren menunjukaan bahwa semua fase serangan

aliran darah serebral berkurang ke seluruh otak, dengan kehilangan aotoregulasi lanjut dan

kerusakan responsivitas CO2.

2.4.1.2 Fase sakit kepala

Pada saat gejala awal di mulai berkurang, gejala ini di diikuti oleh sakit kepala unilateral

(dua pertiga pasien) dan berdenyut. Sakit kepala ini berat dan menjadikan tidak mampu

dan sering dihubungkan dengan fotofobia ,mual,dan muntah. Durasi keadaan ini bervariasi,

dengan jarak dari beberapa jam dalam satu hari atau sepanjang hari.

2.4.1.3 Fase pemulihan

  Adalah periode kontraksi otot leher dan kulit kepala yang dihubungkan dengan sakit otot

dan ketegangan local. Kelelahan biasa terjadi dan kelelahan fisik menimbulkan kembali

nyeri sakit kepala. Selama fase pasca sakit kepala ini, pasien dapat tidur untuk waktu yang

panjang.

2.4.2 Migren tanpa aura (migren umum)

Pada kasus ini tidak terdapat aura,tetapi pasien mungkin mengalami gejala prodromal yang

tidak jelas.Nyeri kepala dapat terjadi saat bangun tidur,dan gejala yang lain sama dengan

migren tipe klasik.

7 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 8: lp migren

2.4.3 Migren basilaris(varian Bickerstaff)

Sindrom ini terutama terjadi pada remaja wanita,dengan gejala karakteristik mengarah

pada iskemia vertebrobasilar saat aura,yaitu vertigo, diplopia, disartria, ataksia, dan

sinkop.

2.4.4 Migren hemiplegia dan oftalmoplegia

Sindrom ini jarang terjadi migren disertai hemiplegia atau oftalmoplegia, dengan tanda

neurologis fokal yang peristen selama beberapa hari atau minggu. Diagnosis ditegakan

setelah penyebab-penyebab struktural, misalnya aneurisma, telah disingkirkan.

2.4.5 Migren Umum

Nyeri kepala timbul tanpa didahului prodromal aura visual seperti pada migren klasik den

biasanya erlangsung lebih lama.

2.4.6 Migren Asosiasi

Pada migren ini, nyeri kepala disertai deficit neurologis yanag bersifat sementara,

misalnya pada migren oftalmoplegik, migren hemiplegic, dan migren dengan afasia.

Deficit neurogis ini biasanya timbul mendahului atau setelah nyeri kepala (migren

asosiasi) atau tanpa adanya nyeri kepala (migren disosiasi).

2.5 Patofisiologi

Tanda dan gejala adanya migren pada serebral merupakan hasil dari derajat iskemia

kortikal yang bervariasi. Serangan yang khas di mulai dengan vasokontriksi arteri kulit

kepala dan pembuluh-pembuluh darah retina dan serebral. Pembuluh-pembuluh darah

ekstrakranial dan intracranial mengalami dilatasi, yang menyebabkan nyeri dan

ketidaknyamanan. Penelitian menyatakan bahwa dilatasi arteri menyebabkan

hiperpermeabel dan yang mensterilkan radang local,yang menyebabkab nyeri di sekitarnya

dan dilatasi arteri. Keadaan ini bertujuan untuk mengaktifkan zat-zat yang ada pada

pembuluh darah (histamine,serotin,plasmokinin) yang berpartisipasi dalam membersihkan

reaksi inflamasi.

Serangan migren umumnya akan mengaktifkan saraf simpatis. Yang dimaksud

dengan saraf simpatis adalah saraf yang menjadi bagian dari sistem saraf manusia yang

bertugas untuk mengendalikan respon tubuh terhadap stress dan nyeri. Peningkatan

aktifitas saraf simpatis pada usus akan menyebabkan rasa mual, muntah dan diare.

8 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 9: lp migren

Aktifitas simpatis juga akan menyebabkan lambatnya pengosongan lambung yang

mengakibatkan penyaluran obat ke usus halus untuk diserap juga akan terhambat.

Hambatan penyerapan obat inilah yang menjadi masalah bagi penderita migren bila

diberikan obat secara oral. Peningkatan aktifitas simpatis juga akan menurunkan aliran

darah sehingga kulit akan tampak pucat dan dingin. Peningkatan aktifitas saraf ini juga

akan menyebabkan terjadinya peningkatan sensitifitas terhadap cahaya dan

suara.                                                                                

2.6 Penatalaksanaan

2.6.1 Non Farmakologi

Pengobatan tanpa obat biasanya dilakukan untuk meringankan gejala migren dan untuk

pencegahan. Relaksasi dipercaya mampu mencegah timbulnya serangan migren bila

dilakukan saat gejala pendahuluan. Jika memungkinkan, tidur merupakan obat yang paling

mujarab. Untuk mencegah timbulnya migren, pasien dapat dimotivasi untuk mengubah

pola hidup yang selama ini dicurigai dapat mencetuskan timbulnya migren. Hal ini

termasuk menghentikan kebiasaan merokok, menghindari makanan yang banyak

mengandung tiramin seperti keju, hindari pula makanan yang mengandung nitrat tinggi

seperti kacang kacangan. Selain itu harus segera melakukan apa yang disebut pola hidup

sehat seperti makan makanan yang bergizi, minum yang cukup, tidur yang cukup, dan olah

raga yang teratur.

2.6.2 Farmakologi

Penderita migren yang ketika serangan terjadi tidak terlalu mempengaruhi aktifitasnya

sehari hari cukup diberikan obat penghilang nyeri (analgetik) yang banyak dijual di warung

warung. Walaupun demikian, penggunaan obat ini harus selalu memperhatikan aturan

pakai yang tertera di bungkus obat tersebut guna mencegah hal hal yang tidak diingini.

Terdapat dua golongan obat analgetik yang umum digunakan yaitu Acetaminophen

(Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs. Obat NSAID

dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu aspirin dan non-aspirin. Yang termasuk ke dalam

golongan NSAID non-aspirin antara lain ibuprofen dan naproxen. Beberapa jenis dari obat

NSAID ini dapat diperoleh dengan menggunakan resep dokter. Selain untuk migren, obat

NSAID juga digunakan untuk mengobati radang sendi, radang tendon dan lain lain.

9 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 10: lp migren

2.7 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan untuk menghilangkan penyakit lain( jika ada indikasi) adalah pencitraan

( CT scan dan MRI ) dan punksi lumbal.

10 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 11: lp migren

BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian

Pengkajian merupakan langkah awal dari dasar dalam proses keperawatan secara

keseluruhan guna mendapat data atau informasi yang dibutuhkan untuk menentukan

masalah kesehatan yang dihadapi pasien melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan

fisik meliputi :

1. Biodata : Nama ,umur, sex, alamat, suku, bangsa, pendidikan, pekerjaan,,

2. Riwayat Penyakit sekarang :

3. Keluhan utama : biasanya penderita mengeluh sakit kepala sebelah.

4. Riwayat keluarga : Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga ya lalu

5. Riwayat spikososial

a. Intrapersonal : perasaan yang dirasakan klien (cemas/sedih)

b. Interpersonal : hubungan dengan orang lain.

6. Pemeriksaan fisik

a. status kesehatan umum : keadaan umum , tanda vital, kesadaran.

b. Pemeriksaan fisik.

3.2 Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan TIK

2. Isolasi sosial : Menarik diri Berhubungan dengan konsep diri harga diri rendah

3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah Berhubungan dengan koping individu tidak

efektif

4. Gangguan pola tidur Berhubungan dengan ansietas

5. Nyeri berhubungan dengan proses infeksi yang menyerang saraf

11 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 12: lp migren

3.3 Intervensi Keperawatan

No.

Dx

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional

1Setelah diberikan asuhan keperawatan selama (…3x24…)jam diharapkan nyeri akut berkurang dengan kh :

1.      Px. Melaporkan nyeri berkurang

2.      Skala nyeri berkurang (1-2)3.      Pasien tampak tenang4.      Pasien tidak gelisah

Teliti keluhan

nyeri, catat

intensitasnya,

karakteristiknya,

lokasiny, lamanya,

faktor yang mem-

perburuk atau yang

meredakan.

Berikan kompres

dingin pada kepala

Anjurkan untuk

beristirahat dalam

ruangan yg tenang

Kolaborasi dalam

pemberian

analgetik (spt

asetaminofen,

ponstan ).

Untuk memilih

intervensi yang

cocok dan untuk

mengevaluasi

keefektifan dari

terapi yang di

berikan.

Meningkatkan

rasa nyaman dgn

menurunkan

vasodilatasinya

Menurunkan

stimulasi yang

berlebihan yang

dpt mengurangi

sakit kepala.

Utk mengurangi

sakit kepala krn

ganguan

vaskuler.

2 Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama (3…x…

Observasi masukan

dan haluaran nutrisi

Untuk

mengetahui

12 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 13: lp migren

12)jam diharapkan

kebutuhan nutrisi pasien

adekuat  dengan kh :

1.      BB ideal

2.      Nafsu makan meningkat

3.      Mual muntah berkurang

Beri makanan

sedikit tapi sering

dalam keadaan

hangat

Timbang BB tiap 3

hari sekali

Kolaborasi dengan

ahli gizi dalam

pemberian diet

sesuai kebutuhan

intake & output

makanan

Mengurangi

distensi abdomen

Mengetahui

keadaan umum

px

Memenuhi

nutrisi pasien

3 Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama (…

3x24…)jam diharapkan

pasien dapat tidur dengan

nyenyak dengan kh :

1. Pasien tampak segar,

pasien tampak tidak lemas.

Kaji masalah

gangguan tidur

Berikan

lingkungan yang

nyaman.

Berikan massase

pada daerah nyeri.

Berikan guide

imegery

Batasi masukan

cairan waktu

Mengetahui

batasan

gangguan tidur

Pasien dapat

beirahat dengan

nyaman.

Untuk

meminimalkan

rasa nyeri.

4.      Untuk

mengalihkan

rasa sakit pasien

agar pasien bisa

tidur.

Untuk

meminimalkan

13 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 14: lp migren

malam

Kolaborasi

pemberian obat

tidur

terbangunnya

waktu malam

hari untuk

berkemih. Agar

tidak kembali

timbulnya

migren.

Untuk

membantu

menenangkan

pasien agar bisa

tidur

4 Setelah diberikan asuhan

keperawatan selama (…

3x24…)jam diharapkan

pengetahuan pasien tentang

penyakit meningkat  dengan

kh :

7.    Mengungkapkan pemahaman

tentang kondisi dan

pengobatan

Diskusikan etiologi

individual dari sakit

kepala bila

diketahui.

Bantu pasien dalam

mengidentifikasi

kemungkinan factor

predisposisi

Mempengaruhi

pemilihan

terhadap

penanganan dan

berkembang

kearah proses

penyembuhan

Menghindari /

membatasi

factor-faktor ini

seringkali dapat

mencegah

berulangnya/

kambuhnya

serangan

3.4 Evaluasi

1. Nyeri akut berkurang dengan skala nyeri (1-2),  ekspresi wajang px tenang, pasien

tidak gelisah.

14 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 15: lp migren

2. Kebutuhan nutrisi pasien adekuat dengan BB ideal, nafsu makan meningkat, tidak

terjadi  mual dan muntah.

3.   Pasien tau tentang kondisi dan pengobatan penyakitnya.

15 | s t i k e s e k a h a r a p

Page 16: lp migren

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Migren merupakan salah satu keluhan nyeri kepala yang banyak dijumpaidi

masyarakat. Hal ini pastilah sangat mengganggu, bukan hanya menimbulkanrasa tidak

nyaman atau sakit, tapi juga menghambat produktifitas di kehidupansehari-hari. Migren

dapat terjadi karena beberapa penyebab, seperti stres,perubahan hormon, makanan, faktor

fisik, dll. 

Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah salah satu penyakit yang diperkirakan

diderita oleh 25% wanita dan 10% pria di seluruh dunia. Secara statistik, wanita tiga kali

lebih sering terkena migrain dibanding laki-laki dan lebih banyak diderita orang dewasa di

usia 20 hingga 50 tahun. Seiring pertambahan usia, tingkat keparahan dan frekuensinya

pun ikut menurun. Dari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi pada hampir 30

jutapenduduk Amerika Serikat, 75 % diantaranya adalah wanita. Migren dapatterjadi pada

semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 10-40 tahun danangka kejadiannya

menurun setelahusia 50 tahun. Migren tanpa aura umumnyalebih sering dibandingkan

migren disertai aura dengan persentase sebanyak 90%. 

3.2 Saran

Untuk meminimalisir dan mencegah migren hendaknya kita selalu menjaga pola hidup

kita secara sehat. Penguatan mekanisme koping dalam menahan laju stressor hendaknya

harus kita pertebal agar kita terhindar dari migren.

16 | s t i k e s e k a h a r a p