7
APPENDIKS A. Anatomi Appendiks vermiformis (umbai cacing) merupakan organ berbentuk tabung yang terletak pada puncak caecum, pada pertemuan ketiga taenia coli ( taenia libera, mesocolica, dan omentalis). Pangkalnya terdapat di sebelah posteromedial caecum, kira-kira 2 cm dari ileocecalis (Bauhini) dan pada pangkal appendiks terdapat valvula apendicularis (Gerlahi). Panjang appendiks antara 7-10 cm (rata-rata 8 cm) dengan diameter 0,7 cm (antara 0,5 – 1 cm). Lumennya menyempit di bagian proksimal dan melebar pada bagian distal. Posisi appendiks sangat bervariasi, yaitu: 1. Retrocecal, merupakan variasi yang paling banyak dijumpai. Pada posisi ini appendiks berputar ke atas di belakang caecum. 2. Pelvic / descendens (30 %), appendiks menggantung ke arah pelvis minor. Pada wanita sangat berdekatan dengan tuba uterine dextra dan ovarium. 3. Antececal, bila appendiks berada didepan caecum. 4. Paracecal, appendiks terletak horizontal dibelakang caecum.

LP Apendiks Vermiformis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

S1 keperawatan

Citation preview

Page 1: LP Apendiks Vermiformis

APPENDIKS

A. Anatomi

Appendiks vermiformis (umbai cacing) merupakan organ berbentuk tabung yang

terletak pada puncak caecum, pada pertemuan ketiga taenia coli ( taenia libera,

mesocolica, dan omentalis). Pangkalnya terdapat di sebelah posteromedial

caecum, kira-kira 2 cm dari ileocecalis (Bauhini) dan pada pangkal appendiks

terdapat valvula apendicularis (Gerlahi).

Panjang appendiks antara 7-10 cm (rata-rata 8 cm) dengan diameter 0,7 cm

(antara 0,5 – 1 cm). Lumennya menyempit di bagian proksimal dan melebar pada

bagian distal.

Posisi appendiks sangat bervariasi, yaitu:

1. Retrocecal, merupakan variasi yang paling banyak dijumpai. Pada posisi ini

appendiks berputar ke atas di belakang caecum.

2. Pelvic / descendens (30 %), appendiks menggantung ke arah pelvis minor.

Pada wanita sangat berdekatan dengan tuba uterine dextra dan ovarium.

3. Antececal, bila appendiks berada didepan caecum.

4. Paracecal, appendiks terletak horizontal dibelakang caecum.

5. Promontorik, ujungnya menunjuk ke promontorium sacri.

6. Retrocolic, appendiks berada dibelakang kolon ascendens dan biasanya tidak

memiliki penggantung (retroperitoneal).

B. Definisi

Appendiksitis adalah suatu keadaan peradangan pada appendiks (umbai cacing).

C. Etiologi

1. Obstruksi

Obstruksi adalah sumbatan pada pangkal appendiks. Dengan adanya obstruksi

maka mucus yang diproduksi appendiks tidak dapat dicurahkan ke caecum

dan tertimbun dalam lumen appendiks. Kapasitas lumen appendiks 0,1 ml

sedangkan mucus diproduksi dengan kecepatan 1-2 ml/hari. Timbunan cairan

Page 2: LP Apendiks Vermiformis

dalam appendiks akan meningkatkan tekanan intraluminal dan menyebabkan

desakan pada dinding appendiks (terjadi distensi appendiks). Distensi dinding

appendiks selanjutnya menyebabkan tergencetnya saluran limfe dan vasa

darah padanya. Obstruksi appendik dapat disebabkan oleh:

a. Sumbatan dalam lumen, jenisnya:

1) Fecolith/sterkolith yaitu massa feses yang membatu

2) Corpus alienum, misalnya biji-bijian.

3) Telur parasit

4) Parasit

b. Bengkokan/tekukan appendiks (kinking)

c. Pembesaran folikel appendiks

d. Stenosis / obliterasi appendiks

e. Pseudoobstruksi, yaitu karena peristaltic yang melemah

2. Infeksi

Infeksi pada appenfiks tejadi cerara hemtogen berasal dari tempat lain.

D. Pemeriksaan Laboratorium

1. Hb, Hct normal

2. AL meningkat

3. Defferential leucocite bergeser ke kiri

E. Penatalaksanaan

1. Konservatif

2. Appendiktomi radikal

F. Komplikasi

1. Nekrosis dindig appendiks

2. Perforasi dinding appendik

3. Pylebhlebitis

4. Abses hepar multipel

5. Sepsis

6. Appendicitis cronis

Askep AppendikcitisDi Instalasi Bedah Sentral

Christin PSIK B’03

Page 3: LP Apendiks Vermiformis

DAFTAR PUSTAKA

Doenges, Marilyn. E, 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, Alih bahasa I Made Kariasa. EGC. Jakarta

North American Nursing Diagnosis Assosiation. 2001. Nursing Diagnosis: Deffinition and Clasification, the assosiation. Philadelphia

www. nicnoc@ Harcourt.com.2000. Nursing Intervention Classification and Nursing Outcomes Clasification

Silvya . 1995. Patofisiologi. EGC. Jakarta

Askep AppendikcitisDi Instalasi Bedah Sentral

Christin PSIK B’03

Page 4: LP Apendiks Vermiformis

LAPORAN HARIAN

DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RS DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Tugas Mandiri

Stase Keperawatan Medikal Bedah Tahap Profesi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

Christiana E.D.W03/172373/EIK/00348

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

YOGYAKARTA

Askep AppendikcitisDi Instalasi Bedah Sentral

Christin PSIK B’03

Page 5: LP Apendiks Vermiformis

2005

FORMAT LAPORAN PRAKTEK PROFESIDI INSTALASI BEDAH SENTRAL KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAHPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UGM

Nama mahasiswa : C h r i s t ia n a E. D. W

Tempat praktek : Instalasi Bedah Sentral RS Dr. Sardjito Yogyakarta

Tanggal : 27 April 2005

Di Ruang Persiapan Operasi (Tahap Pre Operasi) Data Fokus

Askep AppendikcitisDi Instalasi Bedah Sentral

Christin PSIK B’03

Page 6: LP Apendiks Vermiformis

Askep AppendikcitisDi Instalasi Bedah Sentral

Christin PSIK B’03