Click here to load reader
Upload
ddokorehi
View
718
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan nyeri punggung bawah atau Low Back Pain (LBP) adalah
perasaan nyeri di daerah lumbo sacral dan sakro-iliaka. Yang sering disertai penjalaran
dari tungkai sampai kaki. Mobilitas punggung bawah sangat tinggi, disamping itu juga
menyangga beban tubuh dan sekaligus berdekatan dengan organ lain, yaitu traktus
digestivus dan traktus urinarius. Apabila terjadi perubahan patologis pada kedua organ ini
juga dapat memberikan gejala nyeri di daerah punggung bawah.
Klasifikasi nyeri punggung bawah menurut Macnab :
1. LBP viserogenik
Disebabkan oleh adanya proses patologis di ginjal atau di visera di daerah
pelvis, serta tumor retro perineal. Nyeri tidak bertambah berat dengan
aktivitas tubuh dan tidak berkurang dengan istirahat.
Penderita akan selalu menggeliat dalam upaya untuk meredakan rasa nyeri.
2. LBP vaskulogenik
Disebabkan oleh aneurisma atau penyakit vaskular perifer. Aneurisma
abdomen dapat menimbulkan LBP di bagian dalam dan tidak ada
hubungannya dengan aktivitas tubuh.
Insufisiensi arteri glutealis superior dapat menimbulkan nyeri di daerah
bokong, yang makin memberat saat berjalan dan akan reda saat diam berdiri.
Claudicasio intermitans berhubungan dengan penyakit vascular perifer yang
suatu saat dapat menyerupai ischialgia yang disebabkan oleh iritasi radiks.
3. LBP neurogenik
Keadaan patologis pada saraf dapat menyebabkan LBP, yaitu pada :
a. Neoplasma
1
Nyeri yang disebabkan oleh neoplasma pada umumnya mendahului
gangguan motoris dan sensoris sesuai dengan fokal lesi. Rasa nyeri sering
timbul saat tidur dan akan berkurang saat berjalan.
b. Arachnoiditis
Terjadi perlengketan-perlengketan, nyeri timbul bila terjadi penjepitan
terhadap radiks oleh perlengketan tersebut.
c. Stenosis kanalis spinalis
Menyempitnya kanalis spinalis disebabkan oleh proses degenerasi discus
inter vertebralis dan biasanya disertai ligamentum flavum.
Gejala klinis yang timbul ialah adanya claudicasio intermitans yang
disertai rasa kesemutan dan tidak hilang dengan istirahat.
4. LBP spondilogenik
Adalah suatu nyeri yang disebabkan oleh berbagai proses patologis di
kolumna vertebralis yang terdiri dari unsur osteogenik, diskogenik dan
miogenik. Serta proses di artikulasio sakro-iliaka.
5. LBP psikogenik
Pada umumnya disebabkan oleh ketegangan jiwa, kecemasan dan depresi
atau campuran antara kecemasan dan depresi.
Untuk menegakkan diagnosis maka perlu dilakukan :
1. Anamnesa, yang meliputi :
a. Letak atau lokasi nyeri
b. Penyebaran nyeri
c. Sifat nyeri
d. Pengaruh aktivitas terhadap nyeri
e. Pengaruh posisi atau anggota tubuh
f. Trauma
g. Proses terjadinya dan perkembangan nyeri
h. Obat-obat analgetik yang pernah diminum
i. Kondisi mental emosional
2
2. Pemeriksaan umum
Inspeksi
Observasi penderita saat berdiri, duduk, berbaring atau bangun dari
berbaring.
Observasi punggung, pelvis dan tungkai selama bergerak.
Observasi kurvatura yang berlebihan, pendataran arkus lumbal, adanya
angulasi, pelvis yang miring atau asimetris dan postur tungkai yang
abnormal.
Palpasi dan Perkusi
- Pada palpasi terlebih dahulu diraba daerah yang sekitarnya paling
ringan rasa nyerinya, kemudian menuju ke daerah yang paling nyeri.
- Meraba kolumna vertebralis untuk menentuklan kemungkinan
adanya deviasi.
3. Pemeriksaan neurologis
a. Motorik
Menentukan kekuatan dan atrofi otot serta kontraksi involunter.
b. Sensorik
Periksa raba, nyeri, suhu, rasa dalam dan getar.
c. Refleks
Refleks lutut (KPR) dan tumit (APR).
d. Percobaan-percobaan
- Tes Lasegue
Tes ini untuk meregangkan N. Ischiadicus dan radiks-radiksnya. Hasil
(+) bila penderita merasa nyeri sepanjang N.Ischiadicus.
- Tes Naffziger
Dengan menekan kedua vena jugularis, maka tekanan LCS akan
meningkat, hal ini menyebabkan tekanan pada radiks bertambah,
sehingga timbul nyeri radikuler.
Tes ini (+) pada Spondilosis.
- Tes valsava
3
Penderita disuruh menutup mulut dan hidung kemudian meniup
sekuatnya. Hasil (+) pada Spondilosis.
- Tes Patrick dan kontra Patrick
Tes Patrick: Tungkai dalam posisi fleksi pada sendi lutut
sementara tumit diletakkan pada lutut yang satunya lagi, kemudian
lutut tungkai yang difleksikan tadi ditekan ke bawah. Apabila ada
kelainan di sendi panggul maka penderita akan merasakan nyeri di
sendi panggul tadi.
Tes Kontra Patrick : Tungkai dalam posisi fleksi I sendi lutut dan
sendi panggul, kemudian lutut didorong ke medial, bila di sendi sakro-
iliaka adan kelainan maka disitu akan terasa sakit.
- Tes perspirasi
Dengan cara Minor, yaitu bagian tubuh yang akan diperiksa
dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu, kemudian diolesi
campuran yodium, minyak kastroli dan alcohol absolute. Sesudah itu
bagian yang telah diolesi tadi ditaburi tepung beras. Pada bagian yang
berkeringat akan berwarna biru sedang yang tidak berkeringat tetap
berwarna putih.
Tes ini untuk menunjukkan ada atau tidaknya gangguan saraf otonom.
4. Pemeriksaan penunjang
Lumbal Pungsi
Dengan Pungsi Lumbal maka dapat diketahui warna LCS, adanya
sumbatan aliran, jumlah sel, kadar protein, NaCl dan glukosa.
Foto Rontgen
Untuk melihat fracture korpus vertebra, prosesus spinosus,
spondilolistesis, bamboo spine, destruksi vertebra, osteofit, scoliosis,
hiperlordosis dan spondilosis.
ENMG/EMG
Untuk mengetahui radiks mana yang terkena dan apakah terdapat
polineuropati.
4
Scan tomografi
Dengan alat ini dapat dilihat adanya HNP, neoplasma, penjepitan radiks
dll.
Penatalaksanaan :
* Konservatif : - Bed rest
- Medikamentosa Bersifat kausal dan simptomatis.
- Fisioterapi biasanya dalam bentuk diatermi.
* Operatif bila dengan tindakan konservatif tidak memberikan perubahan.
5