182
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

  • Upload
    lythuan

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

LAMPIRAN

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Rencana Draft Pertanyaan Wawancara:

1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

2. Asal dari mana dan saat ini tinggal di mana dengan siapa?

3. Sudah berapa lama menjadi penggemar/pecinta KA?

4. Mengapa tertarik untuk menjadi pecinta dan penggemar KA?

5. Apakah ada keterpaksaan dalam menjalani hobi sebagai pecinta

KA?

6. Jika Anda tidak pernah menjadi seorang pecinta KA, maka akan

seperti apa kira-kira kehidupan Anda?

7. Apakah cukup mudah dalam menjalani hobi sebagai pecinta KA?

8. Bagaimana cara Anda untuk tidak bosan dalam menjalani hobi

sebagai pecinta KA?

9. Apakah Anda tergabung dalam suatu komunitas pecinta KA atau

justru tidak tergabung dengan komunitas apapun? Mengapa

memilih demikian?

10. Siapa dan seperti apakah seseorang yang bisa dikatakan sebagai

penggemar/pecinta KA?

11. Apa yang Anda ketahui tentang vlog?

12. Apakah Anda mengetahui vlogging dan vloggers terkenal di

Indonesia, khususnya yang mengambil tema tentang KA?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

13. Sejak kapan Anda memulai aktivitas di YouTube khususnya

membuat vlog tentang KA?

14. Mengapa Anda memilih YouTube dalam menjalankan aktivitas

vlog, tidak di media lainnya?

15. Menurut Anda, apakah aktivitas vlog tersebut sudah mampu

memuaskan hasrat Anda terhadap KA atau justru hanya salah satu

alternatif?

16. Jika dibandingkan dengan YouTubers/vloggers lainnya, apakah

dengan memilih spesialisasi konten tentang transportasi KA

merupakan pilihan yang tepat atau sekadar ikut-ikutan atau malah

justru dianggap sebelah mata?

17. Bagaimana Anda memahami dan memaknai aktivitas vlog berisi

transportasi KA, terutama sebagai pecinta KA sendiri?

18. Apakah Anda memiliki pengalaman tertentu yang membuat Anda

akhirnya memutuskan menjadi youtubers/vloggers dengan

spesialiasi konten transportasi KA?

19. Apakah Anda sudah puas dengan konten yang Anda sajikan dan

buat sendiri dalam vlog Anda?

20. Siapa saja orang-orang yang sering Anda ajak untuk berinteraksi

dan berkomunikasi selama menjadi pecinta KA sekaligus

youtubers/vloggers spesialiasi konten transportasi KA?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

21. Mengapa Anda memilih untuk berinteraksi dan berkomunikasi

dengan orang-orang tersebut?

22. Menurut Anda, mengapa transportasi KA bisa membuat seseorang

rela berlama-lama di pinggir rel untuk mengabadikan KA atau

membuat Anda sendiri betah mengabadikannya dalam bentuk vlog?

23. Menurut Anda, apakah konten yang Anda sajikan itu memang

benar-benar bermanfaat untuk khalayak atau justru untuk diri Anda

sendiri saja?

24. Siapa saja yang menurut Anda bisa memperoleh manfaat seusai

menonton vlog/video yang Anda buat?

25. Apakah Anda benar-benar murni hanya menyukai KA atau malah

juga menggemari jenis transportasi lain? Mengapa demikian?

26. Bagaimana cara Anda memperkenalkan kecintaan Anda terhadap

KA kepada orang-orang?

27. Apakah dengan membuat vlog berisi video KA sudah menandakan

Anda benar-benar seorang pecinta KA sejati yang luar biasa atau

justru baru permulaan?

28. Bagaimana pendapat Anda terhadap pecinta KA yang tidak

melakukan aktivitas hunting foto, video, atau trekking di jalur KA?

Apakah mereka bukan railfans sejati atau tetap bisa disebut sebagai

railfans?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

29. Perlukah seorang pecinta KA membuat vlog/video mengenai

transportasi KA?

30. Saran apa yang dapat Anda berikan untuk vloggers/youtubers

pecinta KA dalam menjaga dan meningkatkan kualitas konten

videonya?

31. Jika Anda sudah mencapai titik jenuh sebagai vloggers/youtubers

sekaligus pecinta KA, apakah Anda akan memutuskan untuk

berhenti menjalani kegemaran tersebut? Mengapa memilih

demikian?

32. Apakah Anda memiliki rencana untuk memperkenalkan KA dan

aktivitas vlogging kepada anak cucu Anda ke depannya?

33. Bagaimana harapan Anda terhadap aktivitas vlog di YouTube Anda

terkait transportasi KA?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Transkrip Wawancara

Narasumber/Informan 1: Risang Anggara

Lokasi Wawancara: Myloc Café Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat

Hari/Tanggal Wawancara: Rabu, 29 Maret 2017

Waktu Wawancara: Pukul 18.00 WIB

Peneliti (P)

Informan (I)

P: “Ya Mas Risang, boleh diceritain aktivitas sama kegiatannya sehari-hari”

I: “Sehari-hari, Senin sampai jumat saya terikat di pekerjaan kantor. Udah jam pasti

itu, jam pastinya seorang PNS, senin sampai jumat. Lima hari kerja, saya sabtu

minggu libur. Jadi sabtu minggu masih bisa lah, cukup luang lah waktunya untuk

macem-macem. Bisa main bisa refreshing. Ya Selebihnya ya itu aja sih saya

terpakunya karena senin sampai jumat udah full di kantor, satu hari penuh di kantor,

kalo ada kegiatan-kegiatan lain ya rata-rata di sabtu minggu

P: “ Berarti kalo misalnya kayak refreshing gitu emang kebanyakan sabtu minggu.

Kalo ada hari libur, biasanya dimanfaatin juga ga?”

I: “Hari libur, tergantung liburnya sih, kalo memang Cuma satu hari yaudah saya

pakai buat istirahat. Kecuali memang liburnya cukup panjang, misalnya kayak long

weekend gitu ya. Saya lebih memilih buat pulang kampung. Jadi kalo ada long

weekend saya pulang, pulang ke Jogja”

P: “Boleh diceritain juga ga Masa Risang asalnya dari mana, terus sekarang

tinggalnya di mana, sama siapa gitu?”

I: Saya asli dari sleman jogja. Tinggal di bandung itu karena penempatan kerja.

Sebelumnya saya sempet satu tahun di jakarta, terus kemudian sama pihak kantor

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

saya ditempatkan di bandung. Saya di sini ngekos, tinggal sendiri, tinggal sendiri di

kos, di sekitar kantor

P: Oke. Nah kan, mas risang ini kan termasuk salah satu orang yang penggemar

kereta api atau railfans

I: heeh iya

P: Nah itu gimana sih ceritanya kok bisa jadi railfans dan ya udah berapa lama jadi

penggemar kereta api gitu?

I: kalau berapa lamanya mungkin udah puluhan tahun kali ya. Mungkin ada lah ya 20

tahunan.

P: dari kecil banget?

I: Iya dari kecil. Yang menjadi dasar itu karena rumah saya dekat sama stasiun.

P: Stasiun apa tuh?

I: Rumah saya di jogja dekat sama stasiun patukan

P: oh patukan

I: Hehe itu jadi kalo saya main pun sering-seringnya ke area area stasiun. Nah dari

situ saya kenal. Selain itu juga emang sejak kecil diperkenalkan sama transportasinya

ya lebih banyak ke kereta api. Misalnya saya dari rumah mau nengok saudara di

bekasi ya pasti naiknya naik kereta api sih sering-seringnya. Nah dari situ mulailah

suka sama yang namanya kereta api

P: berarti selain karena letak rumahnya yang deket juga ya itu ya mas ya karena orang

tua juga yang suka ajak jalan-jalan

I: Kira-kira seperti itu lah. Deket sih. Saya termasuk orang yang tinggal di ga tau

kenapa kebetulannya itu tempat tinggal saya itu dekat dengan lingkungan kereta api.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Kayak sekarang juga nih kos-kosan saya tuh di belakang kos-kosan saya Cuma selisih

tiga petak rumah udah langsung rel kereta api

P: itu emang sengaja nyari di situ kos-kosnya atau..

I: enggak. Kebetulan. Begitu saya dapet kos-kosan di situ, saya coba jalan-jalan di

sekitar kos-kosan, ketemu deh itu rel. serba kebetulan

P: kalo dari rumah yang di jogja ke stasiun jaraknya berapa?

I: paling 200 meter lah

P: oh ya deket lah ya berarti

I: iya deket

P: berarti pas kecil lebih banyak mainnya nonton kereta api di situ

I: Bener bener bener

P: Mas Risang, ada ga sih kayak keterpaksaan dalam menjalani hobi ini gitu?

I: enggak. Ga ada sama sekali. Karena apa ya yang namanya hobi kan berarti kita

suka nih. Suka itu kan memang udah dorongan udah niat. Jadi kalo keterpaksaan ga

ada sama sekali

P: Berarti emang bener-bener pure gitu ya dari dalam diri sendiri?

I: iya bener bener betul

P: kalo misalnya nih mas risang ga, bukan ga terlahir sih tapi kayak ga pernah

menjadi seorang pecinta kereta api, ga pernah menjadi seorang railfans, mas risang

pernah ga sih ngebayangin hal kayak gitu? Kira-kira bakal gimana kehidupannya?

I: Hmmm….kebayang sih hampir enggak ya. Soalnya apa ya ga pernah berandai-

andai seperti itu. Tapi kalo seandainya saya ditanya seperti itu, seandainya saya ga

kenal dunia kereta api ya apa ya? Bisa jadi sewaktu-waktu saya kenal sama dunia

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

yang lain. Entah itu jenis transportasi yang lain atau kecintaan atau hobi yang lain.

Cuman ga pernah kebayang sih ga pernah berandai-andai

P: ga pernah berandai-andai karena emang udah suka sama kereta api dari dulu?

I: iya iya sudah dikenalkan sejak kecil

P: jadi ga pernah kayak punya keinginan atau kayak misal ngebayangin ah kalau saya

bukan railfans gimana ya?

I: apa ya? Paling kehidupan saya yang monoton lah dari kecil. Sekolah-sekolah,

kuliah-kuliah, kerja-kerja, gitu aja sih. Ga akan yang main ke sana kemari, ketemu

temen dari ujung ke ujung gitu aja

P: nah, selama jadi pecinta kereta api nih, menjalani hobi sebagai seorang railfans

cukup mudah ga sih mas selama maksudnya selama menjalani itu? Apakah kayak ada

tekanan atau gangguan atau gimana?

I: enggak ada sih, mudah. Saya Cuma apa ya, punya waktu yang cukup luang, waktu

saya udah terjadwal, kemudian dari orang tua fine-fine aja. Ga mempermasalahkan.

P: selama itu positif dan ga mengganggu

I: ya, ga ada

P: kalo misalnya dari orang sekitar gitu kayak temen nih tapi bukan dari temen

sesama pecinta kereta api. Ada ga sih kayak gangguan-gangguan atau dianggep kayak

ih kok aneh sih suka sama kereta api gitu?

I: hahaha… gangguan sih enggak, Cuma mereka kadang suka bertanya-tanya aja apa

sih kenapa kok kamu bisa suka sama kereta? Paling Cuma sekadar tanya-tanya

sekilas udah gitu aja. Begitu jelasin, ya udah mereka paham. Justru kalo mereka yang

nonrailfans lagi bersinggungan dengan dia lagi naik kereta apa, kadang suka ngabarin

Eh saya lagi naik kereta ini loh, gitu aja.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: Pernah ga sih mas kayak ditanyain sama temennya kan nih mas risang railfans juga

ya dan sering bepergian naik kereta api dong pasti? Kayak ditanya sama temennya eh

kalo kereta yang enak jurusan ini apa sih? Waktunya yang pas buat kita yang mana

sih? Harganya berapa?

I: sering, bahkan selama di kantor saya tuh jadi istilahnya apa ya? Semacam agen

lah, jadi kalo ada orang yang butuh tiket pasti booking-nya ke saya.

P: Oh bookingnya lewat mas risang?

I: Iya, betul, bahkan kepala kantor saya juga kalo perlu apa-apa, ga Cuma tiket kereta,

bisa juga sih tiket pesawat, pasti bookingnya lewat saya.

P: oh jadi kayak mas risang sendiri udah dipercaya sama temen-temen di kantor gitu

ya?

I: hahahaha… ya, jadi orang udah paham kalau saya itu bener-bener istilahnya ga bisa

dipisahkan sama kereta api.

P: jadi misalnya ada orang mau pergi, contoh dari bandung ke jogja, mas risang selalu

menjadi kayak yang orang yang direkomendasikan sama temen?

I: iya betul sangat betul sekali. Mereka nanya tiket, nanya jadwal, nanya

pemesanannya, gimana cara bayarnya itu hampir sebagian besar nanyanya ke saya.

P: merasa seneng atau kadang justru direpotkan mas dengan hal seperti itu?

I: hmmm… mayoritas sih merasa senang karena orang jadi tahu. Saya ini jadi salah

satu orang yang jadi narasumber di kantor. Cuma kadang kalo saya lagi ada pekerjaan

terus tiba-tiba yang nelpon Cuma nanyain tiket itu kadang juga aduh kok Cuma saya

doang ini ya yang tahu? Padahal itu kan bisa dipesan online gampang, tapi sih

selebihnya saya enjoy aja sih.

P: karena ya emang udah hobi gitu ya?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: iya pasti kalo ditanya yang sedikit aja berkaitan sama kereta api akan nyambung.

P: ya berarti mas risang senang malah bisa membantu dan memperkenalkan

transportasi kereta api

I: ya termasuk promosi juga sih, jadi kalo ada promo-promo eh ada promo loh bu, ada

promo loh pak, nih mau ambil ga?

P: Nah, dalam menjalani hobi sebagai railfans ini mas pernah ga sih kayak ada titik di

mana aduh bosen banget nih naik kereta api melulu. Kenapa mantenginnya kereta api

melulu? Pernah ga sih ada rasa yang bosen jenuh gitu?

I: hmmm… mungkin bosen sih enggak, Cuma kadang apa ya? Kehabisan ide aja sih,

kehabisan ide kayaknya naik kereta kok ke situ-situ terus? Ga ada yang unik-unik apa

kek, tapi ya karena sebenernya saya sih enggak terpaku pada itu karena mayoritas

juga tapi enggak juga sih karena beberapa konten saya ada juga yang tentang

pesawat. Ga Cuma kereta. Jadi, mungkin pas saya ada di titik jenuh, saya larilah ke

moda transportasi yang lain.

P: tapi tetap yang paling utama adalah kereta api?

I: tetap… setelah mungkin ya refreshing penyegaran dari kereta ya akhirnya ya

kembali juga eh kangen juga nih naik kereta gitu. Tetap ada rasa kembali ke situ.

P: pernah ada istilah kayak aduh mau vakum dulu nih dari dunia kereta api?

I: enggak, nggak ada hahaha… ga ada pikiran seperti itu. Masih enjoy saja.

P: walaupun kadang bosen atau jenuh tapi berusaha untuk dialihkan ke hal yang lain?

I: he eh, Cuma sesaat, Cuma sesaat aja. Pasti nanti akan ada kerinduan tersendiri pada

kereta api itu.

P: kayak misalnya aduh udah lama juga gitu ya?

I: Ya

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: nah, mas risang ini kalau boleh tahu tergabung dalam komunitas atau independen?

I: tidak. Sejak awal saya nggak berniat bergabung tuh nggak ada. Alasannya pertama

karena saya terikat sama pekerjaan. Saya takutnya kalau nanti bergabung di situ

pastinya waktu saya terbaginya kacau, sedangkan pekerjaan itu mutlak. Ga bisa

ditinggalkan. Kalau komunitas ditinggalkan, saya sendiri merasa ga enak.

P: walau hobi juga, tetapi karena sudah ada pekerjaan tetap mengutamakan

pekerjaan?

I: Tetap, tetap. Meskipun, hobi yang benar-benar kita senangi tapi tetap kita harus

naruh prioritas ya. Lebih utama ke pekerjaan tetap.

P: Nah, mas risang kan sudah lama nih puluhan tahun kan ya menjadi seorang pecinta

kereta api.

I: Hahaha… Iya, saya sudah tua hahaha…

P: Ahaha… Iya mas, menurut mas risang nih yang bisa menjadikan seseorang

dikatakan bahwa dia itu railfans atau pecinta kereta api itu apa?

I: Istilahnya kriteria seseorang bisa dikatakan sebagai railfans ya?

P: Iya seperti itu mas

I: Ya pastinya harus suka kereta dulu. Suka itu tinggal gimana itu bentuknya. Entah

dia yang suka melihat, suka foto, suka mengabadikan lewat video, atau suka jalan-

jalan naik kereta. Tinggal salah satunya saja itu sudah bisa lah disebut sebagai

railfans.

P: Apakah perlu ada durasinya mas? Misalnya nih yang sudah lama banget yang pasti

udah dikenal dong sebagai railfans. Namun, ternyata ada juga yang baru misal baru

setahun atau beberapa bulan. Apakah dia sudah bisa dianggap sebagai seorang

railfans? Misalnya juga ilmunya masih sedikit gitu tentang perkeretaapian?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: Bisa saja sih menurut saya karena semua juga pasti ada prosesnya ya. Saya juga

dulu kan melampaui waktu-waktu seperti itu pada masa-masa saya benar-benar baru

kenal. Pasti ya ada proses dia harus mengenal dulu, belajar dari pengalaman, terus

tanya-tanya ke sesama railfans, pasti ada. Kalau kategori waktu saya rasa ga ada sih.

P: Jadi, mau dia sudah berpuluh-puluh tahun atau dia baru setahun atau baru sebentar

asal dia mempunyai kriteria seperti yang tadi itu sudah bisa dianggap sebagai

railfans?

I: Iya, menurut saya seperti itu.

P: Nah, mas risang sebagai railfans ini pernah nggak sih kepikiran untuk suatu saat

bekerja di perusahaan kereta api yang kebetulan kalau di Indonesia ini PT KAI

(Kereta Api Indonesia)? Kan kadang kalau orang awam tuh bilang misalnya orang

yang suka kereta api kenapa ga di situ aja?

I: Kayak misal jadi masinis gitu ya?

P: ya bisa kerja jadi masinis atau di KAI gitu atau PJKA?

I: hmmm… Dulu… Dulu iya. Dulu mungkin karena ya gambaran seorang bocah ya.

Senengnya sama kereta pasti pengen kerjanya di sesuatu yang berkaitan sama kereta

api. Tapi posisi saat ini karena mungkin udah banyak pertimbangan macam-macam

ya kayaknya kalau saya kerja di Kereta Api, justru saya malah kekurangan waktu

untuk menjalani hobi saya yang suka kereta api. Misalnya saya jadi masinis nih, udah

habis waktu kerja jadi masinis.

P: Walaupun kerjanya juga di dalam kereta api gitu?

I: He eh, iya. Cuma, kayaknya pikiran saya saat ini lebih apa ya? Merasa senang saja.

Saya senang nih tidak bekerja di Kereta Api. Kalau seandainya saya kerja di Kereta

Api, wah akhirnya saya sibuk sama pekerjaan saya yang di situ. Ga akan ada waktu

buat jalan-jalan.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: Karena hobi dan pekerjaan itu dua hal yang berbeda ya?

I: Kalau menurut saya ya. Menurut saya berbeda sih.

P: Nah, mas risang kan juga kebetulan nih merupakan seorang vlogger, tepatnya

Railfans Vlogger. Apa sih yang mas risang ketahui tentang vlog?

I: Vlog? Vlog itu ya… apa ya? Video blog kan ya. Blog, tetapi yang dikemas dalam

bentuk video. Jadi, tidak hanya sekadar kita baca, tetapi orang juga bisa menikmati

pengalaman-pengalaman visualnya dia. Dengan video mungkin lebih kaya kan ya

imajinasinya? Oh dapet banget gitu loh melihat seperti apa sih situasi yang

sebenarnya, yang dilihat sama penonton, yang dilihat sama si penulisnya.

P: sebelum ini, mas risang tahu nggak vloggers Indonesia yang terkenal? Tidak harus

yang dari pecinta kereta api.

I: Nggak banyak sih sebenarnya, satu-dua saja lah kayak Raditya Dika, semacam gitu

saja. Tapi saya nggak terlalu ngikutin.

P: Oh, nggak ngikutin ya yang Indonesia gitu?

I: Enggak

P: Tapi, kalo misalnya yang dari vlogger yang dari kalangan pecinta kereta api itu

siapa aja mas yang setahu mas risang?

I: Hmmm… banyak sih. Account-account yang saya subscribe cukup banyak. Perlu

disebutin namanya?

P: paling beberapa aja yang menurut mas risang kontennya menarik

I: e… Mas Dhannie Setiawan… Itu karena yang saya tahu hal ini sebagai mata

pencahariannya Mas Dhannie Setiawan. Dia kerjanya memang di dunia seperti ini.

Terus yang udah lama saya kenal itu Babeh Raung, itu nama channel Indonesian

Railway Videos gitu ya? Babeh Chris ya. Terus Mas Garda, itu kawan baik saya juga.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Terus ada siapa ya? Sebenarnya banyak, Cuma saya malah jadi bingung mau

nyebutin satu-satunya siapa.

P: Berarti yang beberapa Mas Risang tahu ya tiga itu ya? Dhannie Setiawan, terus

Babeh Raung, Mas Garda?

I: Iya… Itu saja sih.

P: Di antara sekian banyak?

I: Masih sih sebenarnya. Ada sih puluhan orang, yang channelnya saya subscribe

karena saya suka.

P: Mas Risang sendiri udah mulai dari kapan sih ini beraktivitas di YouTube? Di

YouTube sendiri

I: Beraktivitas di YouTube? Seingat saya, saya bikin account di YouTube itu tahun

2009. Sejak saya lulus kuliah. Cuma mulai aktif banget itu mungkin di tahun 2012

atau 13 lah. Karena sebenarnya dunia awal saya di kereta api itu dunia fotografi.

P: Foto-foto dulu?

I: He eh, iya. Saya waktu itu sangat sangat… suka sama fotografi. Sampai dibela-

belain beli kamera yang bagus buat fotografi. Tapi ternyata, setelah beberapa tahun

jenuh dengan Cuma ngambil gambar gitu doang. Lama-lama, buat apa sih saya foto-

foto kayak gini? Cuma diupload, ditag, diupload, ditag. Saya coba mulai, kayaknya

lucu juga nih kalau dibikin video. Mungkin lebih puas lah lihat kereta api dalam

bentuk video daripada bentuk foto. Makanya dari situ saya mulai beralih. Sudah sama

sekali ga foto-foto lagi sekarang.

P: Oh malah sudah nggak foto-foto?

I: Malah kalau teman saya mengajak hunting atau perjalanan di kereta api, yang saya

ambil pasti video, bukan foto lagi.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: Video? Benar-benar sudah full video?

I: Iya, benar-benar full video. Tidak ada foto-foto lagi.

P: Kalau misalkan di sosmednya mas risang ada yang foto, itu berarti foto yang?

I: Koleksi lama

P: Oh oke, yang lama-lama.

I: Iya, yang lama-lama.

P: Kalau misalkan Mas Risang sendiri mulai bikin vlognya? Kan sebelumnya

videonya lebih banyak yang mengambil kereta api yang lagi berjalan. Atau misalkan

saat lagi perjalanan, tetapi Mas Risang nggak ambil dalam bentuk vlog. Mulainya

kapan nih yang akhirnya memutuskan untuk ah, nge-vlog ah.

I: Ah.. Hmmm… Mungkin di kisaran tahun 2015. Belum lama, 2015 seingat saya.

P: Mengapa akhirnya memilih untuk membuat vlog kala melakukan perjalanan

dengan kereta api? Mengapa vlog?

I: E… Apa ya? Karena sebelum saya bikin vlog, saya sudah memutuskan untuk fokus

ke video kan. Sudah tidak foto-foto lagi dan saya sebetulnya tidak gemar menulis.

Kalau video kan Cuma dikasih keterangan sebentar atau saya yang ngomong gitu.

Kan tidak perlu banyak tulisan-tulisan. Kalau bentuk blog kan saya harus bikin

narasinya, ya meskipun bisa pajang video kan rata-rata yang banyak foto kan?

Sekarang sudah mulai sukanya sama video, saya malas mengetik, malas menceritakan

dalam bentuk narasi, akhirnya ya itu vlog.

P: Seperti terinspirasi juga tidak sih sama orang-orang yang banyak bikin vlog. Kan

zaman sekarang banyak ya orang yang ngapain aja dibuat video vlog. Terinspirasi

dari situ juga atau memang kebetulan seperti oke deh, mulai sekarang kalau

melakukan perjalanan harus vlog hehehe…

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: Hehehe… Kalau terinspirasi sih mungkin nggak terlalu ya. Cuma ya, pasti karena

pernah melihat jadi kita tahu kan Oh ternyata orang-orang bikin kayak gini ya? Terus

tapi nggak kayak yang terinspirasi banget gitu enggak. Lama-lama ya, tetapi tertarik

juga gitu. Pengen punya kayak oh ternyata orang pada suka bikin kayak gini. Ah

cobain ah… Ikut gitu, tapi ga terus yang Oh saya harus nih, harus nih. Tidak.

P: Berarti memang dari yang mencoba-coba terus banyak yang

I: Mencona-coba dan banyak yang suka ternyata. Ternyata responnya dari yang suka

lihat video saya requestnya sering-sering saja gitu. Kayak, Mas coba dong naik ini,

bikin TR (Trip Report). Mas coba dong ini. Dari situ banyak dan saya Ya Kapan-

kapanlah kalau sempat. Pasti jawabannya seperti itu. Ternyata banyak yang request.

P: Banyak yang request ya dan semenjak itu jadi memutuskan untuk membuat vlog

saat melakukan perjalanan?

I: Iya. Itu tidak terbatas di kereta ya. Misal, saya lagi naik pesawat nih saya bikin.

P: Pokoknya di moda transportasi apapun?

I: Iya, betul

P: Mengapa mas risang memilih YouTube sebagai sarana atau media untuk

menjalankan vlognya? Mengapa tidak dipajang saja di Facebook? Di Facebook kan

kayak temannya mungkin lebih banyak gitu atau dibagi di sosmed yang lain gitu

mas?

I: Karena waktu itu, sebelum saya ke vlog itu, memang sudah mulai rajin-rajin

mengupload, meskipun kualitas rendah tetapi saya sudah mulai merintis. Di tahun

2009 itu sudah punya account YouTube. Karena pada waktu itu tahunya ya YouTube.

YouTube itu khusus buat video. Kalau ke Facebook kayaknya ah ini bukan

tempatnya buat video. Meskipun kayak ada Vimeo gitu-gitu ya, saya tetap kayaknya

yang paling nyantol di pikiran itu video pasti YouTube, gitu aja.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: Jadi, top of mind-nya sudah YouTube gitu ya?

I: Iya, oh ya! Pasti kalo video kayak apa sih? YouTube! Kalau media sosial apa sih

yang buat percakapan? Oh Twitter, Facebook, gitu aja sih. Ya mungkin beberapa aja

sih video yang ada di Facebook, tetapi tidak banyak. Cuma pas lagi iseng aja.

P: Tetapi pernah tidak seperti tidak upload video di YouTube? Terus bagiin link-nya

di Facebook atau di Twitter atau di medsos yang lain?

I: Setiap saya publish video, itu pasti saya linked ke Google Plus sama Facebook. Itu

sudah pasti karena di Facebook juga ada grupnya kan, Indonesian Railway

YouTubers, nah saya share ke situ. Saya juga termasuk menjadi admin di situ.

Sekarang anggotanya sudah 3.000 orang.

P: Jadi admin juga ya itu mas?

I: Iya. Setiap kali saya publish di situ, langsung terpublish juga di Facebook.

P: Dan itu seperti cara untuk menarik lebih banyak penonton di akun YouTube?

I: Betul, betul. Saya punya subscriber di YouTube, saya punya teman di Facebook ya

biar pada tahu saja.

P: Berapa sih mas subscribernya sampai saat ini?

I: Sampai saat ini? Cek ya hehe (Sambil mengeluarkan ponsel dan membuka akun

YouTube) Agak lupa, tetapi di kisaran 24.000. belum banyak sih, Mas Dhannie sudah

berapa tuh 30ribuan ya? Mas Andriawan Pratikto itu juga

P: Dia Busmania juga dan kereta juga kan.

I: Iya, selain kereta juga akhir-akhir ini karena demam telolet dia sering banget ke

busmania. Ya di kisaran 24ribu.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: Nah, menurut Mas Risang apakah dengan membuat vlog itu sudah benar-benar

memuaskan hasrat kecintaannya mas Risang terhadap Kereta Api tidak? Atau masih

ada yang ingin dieksplor lagi atau sudah puas dengan vlog saja?

I: E… Kalau puas sih, saya lebih puas kalau bisa naik kereta api. Bisa melihat

langsung dan naik kereta api. Vlog ini hanya sebagai sarana untuk menyimpan

kenang-kenangan, seperti oh saya pernah ke sana naik kereta ini biar orang juga tahu

oh si Risang pernah ke sana nih naik kereta ini. Namun, jika dari segi kepuasan, maka

saya lebih suka melihat langsung dan naik kereta api.

P: Jadi, nge-vlog itu hanya salah satu cara untuk menyimpan…

I: Memori

P: Iya, memori. Kalau misalnya suatu saat kereta api tersebut sudah tidak beroperasi

atau jalurnya ditutup ya.

I: Hahaha… iya. Kan nanti ada masanya saya benar-benar sudah tidak bisa jalan-jalan

lagi, sudah tua. Oh ternyata, memorinya masih tersimpan nih.

P: dan itu juga untuk yang generasi – generasi yang mendatang ya.

I: Iya

P: Kalau dibandingkan dengan YouTubers atau vloggers lainnya, yang nonrailfans

ya. Hal ini karena yang railfans termasuk unik karena memilih konten yang

spesialisasinya benar-benar kereta api. Menurut Mas Risang, di tengah demam vlog

sekarang ini yang kontennya lebih berisi tentang gaya hidup, kuliner, dan travelling,

dengan memilih konten kereta api sudahkah menjadi hal yang tepat? Atau ini malah

tidak tepat? Bagaiman pendapatnya?

I: Tepat tidaknya saya kayaknya nggak bisa menilai ya. Karena apa ya? Ya itu sih

masing-masing orang punya kesukaan, punya spesialisasi yang mungkin orang lain

nggak punya gitu loh. Nggak semua orang suka sama kereta. Kebetulan saya sukanya

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Cuma sama dunia perkeretaapian ya itulah yang bisa saya buat gitu loh, karena kalau

misalnya saya bikin vlog yang lain saya kan nggak paham. Misalnya saya bikin vlog

tentang bus nih, saya kan nggak paham ini bus apa, jenisnya, rutenya dari mana ke

mana. Karena masalah spesialisasi saja sih. Karena hobi saya, ya saya bisanya seperti

ini maka itulah yang jadi pilihan.

P: tapi biar termasuk yang lebih fokus gitu ya?

I: Iya sih.

P: Gimana sih Mas Risang sendiri dalam memahami aktivitas ini lalu memaknai

kegiatannya Mas Risang ini yang vlogging yang isinya aktivitas selama naik kereta

api, terutama sebagai pecinta kereta api dan vloggers?Pengen tahu pemahaman sama

pemaknaannya Mas risang sendiri terhadap aktivitas vlog ini.

I: Urusan yang seperti ini sih kaitannya sebagai hobi aja sih. Gimana salah satu cara

atau media buat menyalurkan hobi. Kalau pemaknaannya sih ya mungkin dibilang

hobi travelling juga enggak, tapi kalau ada sedikit sangkut pautnya sama kereta api

pasti udah kayak mau nih, langsung nih, niat banget. Selain itu, ya itu juga tadi. Lima

hari full bekerja, inilah pelariannya… ke kereta api. Entah itu Cuma sekadar lihat

kereta api, nonton, nongkrong. Lebih seringnya sih pengennya jalan-jalan naik kereta.

Itu pasti diusahakan, sebulan sekali itu harus pergi naik kereta api.

P: Sebulan harus pergi?

I: Hmm…ya kalau pekerjaan memang cukup luang, pasti bisa lah sebulan dua kali itu

pasti. Ada satu masa saya pergi naik kereta api.

P: Kalau misalnya sebulan itu udah kayak yang full, padat. Gimana rasanya mas

Risang dalam sebulan ga naik kereta api? Kalau ga lihat kereta api? Kalau ga ketemu

kereta api secara langsung gitu? Kayak ada rasa yang kurang atau biasa saja?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: Pasti. Pasti ada merasa kehilangan. Misalnya saya lagi dinas luar kota yang

kebetulan jauh dari rel. Misalnya saya dinas ke Kalimantan, di sana dua minggu. Dua

minggu kayak nggak berhubungan, nggak berkaitan, nggak mendengarkan kok

kayaknya apa sih nih? Kayak ada yang aneh ya. Nanti begitu kembali lagi, ketemu

lagi, eh… udah lama banget ya? Ya muncul kerinduan ingin naik lagi, ingin lihat lagi,

seperti itu pasti. Pasti kerinduan itu ada lagi, ada lagi.

P: Selalu ada kerinduan. Walaupun mungkin kereta api yang dinaikinya rutenya

sama?

I: Iya, meskipun hanya jarak pendek tapi ah, aduh sudah lama nih nggak naik kereta

api akhirnya bisa naik kereta api lagi. Kalau menghambur-hamburkan uang sih

enggak ya. Gimana kitanya mengatur. Cuma, yang namanya mengeluarkan untuk

hobi itu ada kepuasan tersendiri. Meskipun, jumlahnya tidak sedikit, tetapi karena itu

hobi dan kita puas ya worth it.

P: Karena kita cinta gitu ya mas?

I: Iya, betul

P: Ada ga sih mas pengalaman tertentu yang pas jadi railfans, sebelum jadi vloggers

ini yang akhirnya memutuskan untuk oke, harus bikin YouTube dan bikin vlog yang

isinya benar-benar semua kereta api?

I: Sebelum vlog ya? Titik awalnya ya saya sudah sampai pada masa jenuh di dunia

fotografi itu tadi. Kok lama-lama apa sih? Saya Cuma melihat gambar. Sekilas dilihat

oh pemandangannya bagus. Namun, kok kayaknya gini-gini doang? Itulah titik jenuh

makanya saya beralih ke merekam video. Itu kan bisa dilihat lah dari ujung sampai

terakhir keretanya lewat. Akhirnya lebih memuaskan untuk dinikmati.

P: Karena kalau gambar ibaratnya hanya diam begitu yang kaku?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: Iya. Memorinya yaudah itu sekilas sudah. Kalau video kan kayak mulai dari titik

awal sampai titik terakhir itu kelihatan semuanya tergambarkan gitu.

P: Kayak lebih hidup gitu?

I: Iya

P: Mas Risang sendiri apakah sudah puas dengan konten-konten yang Mas Risang

buat dan sajikan?

I: Belum.

P: Mengapa?

I: A.. Video saya kayaknya masih yang lempeng aja gitu ya. Editing sangat sangat

sederhana karena saya jujur kurang paham dengan dunia editing video.

P: Oh justru mas risang kurang paham dengan dunia edit video?

I: Apa sih Cuma nambahin judul, nama saya di bawah situ. Lalu, setelah video ini

apa-apa gitu. Sedangkan, saya melihat vlog milik orang lain gitu editingnya benar-

benar ih yang mateng banget gitu. Kayak dia tuh ngeditnya pake apa sih? Kok bisa

sampai bagus gitu? Kayaknya saya mau belajar itu… pengen belajar, tapi kok

akhirnya ah males. Kembalilah ke dunia editing yang lama. Cuma nambahin judul,

deskripsi narasi dikit-dikit aja.

P: Kalau boleh tahu, aplikasi atau software apa yang dipakai untuk mengedit video?

I: saya paling simple pakai Windows Movie Maker. Kalau mau yang agak aneh-aneh

sedikit, pakai AVS Video Editor.

P: Lebih seringnya pakai yang?

I: Movie Maker.

P: Jadi yang simple-simple gitu?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: Karena apa ya? Masa-masa saya bisa mengedit video itu antara kalau saya libur dan

ga ke mana-mana atau after work. Selain itu, saya nggak punya waktu lagi.

P: Sebelumnya kayak pernah belajar mengedit video secara khusus atau…

I: Nggak. Otodidak. Nggak ada..

P: belajarnya dari buku atau internet atau dari temen?

I: Nggak, coba-coba sendiri. Kalau Movie Maker kebetulan bawaan ya dari PC.

Dibuka-buka aja lah, begitu aja sih. Nggak yang saya benar-benar belajar gitu

enggak. Semua mengalir begitu saja.

P: Siapa saja sih mas orang-orang yang sering mas risang berinteraksi dan ajak

komunikasi?

I: Hmm… Secara umum, semuanya. Semua railfans, semua yang istilahnya mengaku

dia sebagai pecinta kereta api. Pasti sebisa mungkin menjalin komunikasi, tapi pada

akhirnya ya orang-orang tertentu aja. Yang memang teman-teman dekat, yang udah

pernah ketemu, ya sering kontak-kontakan mungkin lewat Whatsapp, Facebook.

Kalau subscriber, paling sebatas membalas postingan komentar aja sih. Paling kalo

saya lagi di sini, kontak teman yang ada. Misal saya lagi main ke Semarang nih, ada

teman railfans di Semarang, saya bilang,”Saya di semarang loh. Ayo main”

P: Tapi mas Risang sendiri ga menutup diri kan untuk orang yang awam nonrailfans

gitu untuk berinteraksi?

I: hmmm… itu sih kadang sebelnya, sebelnya menanggapi komentar itu pasti

pertanyaannya aneh-aneh.

P: aneh-anehnya gimana tuh?

I: anehnya tuh akhirnya yang dibahas tuh malah bukan yang kereta, jadi malah apa

ya? Kadang macem-macem lah. Kadang ada yang nanya, eh mas agamamu apa? Kan

ga nyambung? Itu, saya punya subscriber satu. Itu setiap hari, pasti komen nanya,

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

mas agamamu apa? Di video itu, itu mungkin satu video dia komen 15. Limabelas

komentar dengan pertanyaan yang sama.

P: Limabelas komentar dengan pertanyaan serupa?

I: Iya, belasan komentar di video itu-itu saja. Mungkin ada sekitar lima video, dia

komentar seperti itu terus. Setiap hari.

P: setiap hari?

I: ya, akhirnya saya blokir hahaha… ini sebenarnya maunya apa gitu loh?

P: mas risang sendiri kayak ga nyangka ada yang bisa komentar seperti itu?

I: Ga nyangka, aneh-aneh. Kadang kita merasa terhibur ya kayak ih ini kenapa sih

malah nanyanya lucu? Tapi, kadang ada kalanya kita pas lagi suntuk gitu nih orang

ngapain nanyanya malah ga penting? Masih ada sampe sekarang. Ga Cuma di

YouTube, di Instagram pun ada. Setiap saya posting foto gitu, tiba-tiba DM mas

agamamu apa? Ini orang ngapain maksudnya?

P: mas risang pernah membalas komentar tersebut atau…

I: balas sih. Kalau memang dia baru sekali dua kali nanya, saya pasti respon. Hampir

semuanya saya respon. Kecuali yang memang sudah seperti itu terus menerus selama

ada temponya ya saya bosen, langsung cut, blokir. Dan itu juga jadi bahan bullying

juga ke saya kalau ada temen-temen railfans yang udah kenal saya pasti suka isengin

saya sambil ngomong mas agamamu apa. Pasti tau dan ketawa deh kita. Karena saya

pernah istilahnya curhat di facebook. Langsung saya posting, saya screenshot, saya

posting di Facebook. Wuah, langsung pada ketawa-ketawa. Teman-teman saya pada

heran juga. Itu ga Cuma saya.

P: oh itu ga Cuma mas risang aja?

I: iya, yang lain juga. Ga Cuma saya hahaha..

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: mas risang pernah kayak menelusuri gitu ga dia ini railfans juga atau awam atau

gimana gitu? Kayak iseng nanya, ah ini orang siapa nih? Cari-cari gitu mas

I: kalau di YouTube enggak sih karena otomatis yang lihat video saya rata-rata

pengen tahu kereta, pengen tahu informasi kereta. Kalau sampai yang kepo stalking

gitu enggak.

P: oke deh mas. Baru tahu ada yang sampai kayak gitu.

I: ya begitulah, aneh-aneh. Kalau sudah terlanjur jengkel ya gimana? Jadi blok aja.

P: Hahahaha oke oke… Nah, Mas Risang sendiri mengapa memilih untul lebih

berinteraksi dengan sesama railfans?

I: karena pasti kita membahas hal yang sama-sama kita senangi. Kalau kita

membahas masalah yang sama-sama kita senangi pasti antusias ya. Antusias, banyak

cerita, banyak pengalaman baru, banyak informasi baru. Kalau ke yang lain kan

kayak aneh juga kan saya tiba-tiba membahas ke teman kantor eh kereta ini keren loh.

Kan ga lucu kan? Nah gitu, karena sama-sama antusias pasti seru.

P: karena satu minat gitu ya?

I: iya, pasti lebih seru.

P: tapi, kayak yang selama berinteraksi dan berkomunikasi sama pecinta kereta api

pernah ga sih kayak jengkel juga gitu? Misal kayak terlalu membanggakan diri atau

terlalu aneh?

I: ada lah. Ada beberapa railfans yang sok tahu. Informasi nggak benar, dia posting di

Facebook. Saya nggak suka karena ya dia dapat informasi dari mana? Yang belum

tentu valid kebenarannya, sudah diposting. Selain itu, kalau interaksi saya suka heran

ada yang bikin account dengan nama saya, dengan foto saya, bahkan ada yang

mengupload ulang video saya. Banyak.

P: sampai segitunya mas? Ga Cuma satu?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: Coba deh cari risang anggara. Ga Cuma satu. Entah itu di YouTube, di Facebook,

Instagram ada. Bahkan ada account yang isinya itu video saya semua.

P: jadi diduplikat gitu ya mas?

I: Iya, saya jengkel. Saya sudah capek-capek merekam, capek-capek ke sana, eh dia

enak banget. Tinggal ngambil, diupload ulang.

P: dan mas risang sendiri gimana cara menanggapi orang yang seperti itu?

I: saya sekadar sebal saja sih, tapi kalau yang tindak lanjutnya enggak. Biarin aja lah.

P: nggak yang mau berkonfrontasi?

I: mungkin kalau YouTube tidak, tetapi kalau Facebook iya. Sempat saya tanya-

tanya, Mas mengapa membuatnya menggunakan nama saya, foto saya? Nggak

respon, ya sudah saya biarkan. Bahkan ada yang mengaku-ngaku sebagai saya. Jadi

berpura-pura sebagai saya, janjian sama temen saya yang di sana. Mau minta video

games train simulator. Saya minta Ad-on dong. Itu ngaku-ngaku sebagai saya, biar

dikasih. Kan kadang ada nih railfans yang sukanya di games train simulator. Kan ada

yang sifatnya private, tidak untuk disebarluaskan. Makanya gimana cara orang itu

bisa dapet yang private dengan mengaku-ngaku sebagai saya, gitu ada juga.

P: jadi seperti mengambil keuntungan dari nama mas risang?

I: Iya, ada yang bilang kemarin habis ketemu risang anggara di cirebon. Padahal

enggak, bukan saya. Ada juga seperti itu. Pokoknya beragam sifat manusia yang

kadang kenapa sih ini orang sampai segininya banget?

P: tapi kenapa mas risang nggak mau yang menindaklanjuti?

I: selama ga ke arah yang merugikan orang lain, yang nggak kriminal gitu ya sudah

biarkan saja.

P: tapi berharap nggak sampai ke yang kriminal ya mas?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: iya dong, jangan. Jangan. Itu bahaya bawa-bawa nama saya. Cuma akhirnya ya

saya kumpulin yang nama-namanya sama itu saya screenshot, saya upload ke

Facebook atau media sosial lainnya. Ini loh, account-account ini bukan saya yang

sebenarnya. Gitu saja sih.

P: jadi untuk pemberitahuan kepada teman-teman biar lebih waspada.

I: iya, hati-hati kalau berurusan sama yang ini. Bawa-bawa nama saya, terus dikasih

kan ntar juga saya yang ditagih.

P: padahal kalau dipikir-pikir, bukan artis, Cuma railfans doang, tapi kok…

I: hahahaha…nah itu dia. Padahal railfans doang, tapi kok sampai segitunya. Ada

pengalaman, datang ke Semarang kemarin ada yang kontak saya. Mas, ke Semarang

ya? Iya. Mas, hunting bareng yuk! Ayok! Saya pikir Cuma satu orang ya, yang mau

ajak main bareng. Nggak tahunya banyak di situ. Yang datang serombongan dan pada

langsung Mas, minta foto berdua ya. Minta foto, minta foto. Satu per satu minta foto.

Ini pada kenapa sih sebenarnya? Ini padahal saya bukan siapa-siapa gitu. Udah kayak

apa aja dimintain foto bareng? Itu pertama di Semarang, kedua di Jatinegara. Di sana

kan banyak banget istilahnya kandangnya railfans. Itu juga, waktu itu lagi live di

Instagram lagi lihat kereta api. Tiba-tiba ada yang nyamperin, Mas Risang Anggara

ya? Iya. Mas boleh minta foto bareng ga? Saya Cuma hah? Kok gini banget ya?

Nggak nyangka. Padahal saya merasa, ah bukan siapa-siapa lah.

P: mas risang tetap menyanggupi?

I: ya respon. Karena sempat ada satu orang itu ga saya respon di Facebook atau

apanya eh dia bilang saya sombong. Susah ya? Nanggapin orang itu susah.

P: ya karena media sosial itu beda kan mas sama kalau bertemu langsung.

I: kenal enggak, ketemu belum pernah. Langsung bilang saya sombong. Sebenarnya

tidak langsung ke saya, dia cerita ke teman saya. Mas risang kok sombong sih?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Padahal ya saya pengennya yang kenal aja lah gitu. Nggak tahu lah. Dibilang

sombong ya sudah sombong gitu aja. Tapi ga merasa yang terkenal juga.

P: Nggak merasa yang kayak udah wow?

I: nggak. Nggak pernah yang kayak wah subscriber saya udah segini nih. Nggak

pernah.

P: nggak pernah menganggap diri sebagai railfans senior gitu?

I: nggak sih. Karena menurut saya itu semacam bonus saja. Bonus bisa kenal sama

sekian banyak teman di seluruh Jawa dan ada juga di Sumatera.

P: Benefit dari hasil karya Mas Risang?

I: Iya, itu saya anggap bonus saja seperti punya teman yang banyak bisa silaturahmi

ke sana ke sini.

P: nah mas risang kan seperti yang kita ketahui di video kereta api itu kebanyakan

kayak hunting dan tidak hanya di tengah kota atau stasiun. Tak jarang, hunting di

lokasi-lokasi yang jauh dari pemukiman. Kalau rel kereta api kan kebanyakan jauh

dari keramaian seperti di hutan, pegunungan, pinggir laut. Apa sih mas yang

membuat railfans itu betah dan rela bela-belain di pinggir rel? sampai ada yang

kepanasan, kehujanan, bahkan menginap di situ. Hanya demi menunggu satu momen,

satu kereta api yang mungkin setiap harinya lewat di daerah itu?

I: Kepuasan. Bisa sampai di situ, bisa foto atau video di spot itu sudah benar-benar

kepuasan. Poin utamanya adalah kepuasan. Saya sukses nih, berhasil bisa sampai di

spot itu yang nggak semuanya bisa sampai situ. Itu kepuasan. Karena memang sudah

hobi, suka, selain itu yang memberikan kepuasan dari situ tuh. Saya bisa jalan-jalan

dari ujung barat sampai ujung timur Pulau Jawa semuanya itu kepuasan. Ya itu nanti

bakalan terkenang selalu dan seumur hidup. Wah saya pernah dari ujung rel di sana

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

sampai di ujung lainnya. Kepuasan aja sih. Nggak ada motivasi lain, karena kepuasan

saja.

P: Pernah tidak yang merasa seperti eh railfans yang ini sudah pernah ke sini nih, kok

saya belum pernah ya? Kayak ingin merasa berlomba-lomba atau bagaimana?

I: pengen aja, pengen aja. Itu menjadi semacam cita-cita yaitu mengunjungi tempat-

tempat yang dilalui kereta api. Seperti saya, kebetulan dari Daop I sampai IX sudah

semuanya. Sumatera, Divre III dan IV sudah. Tinggal Divre I dan II. Nah, itu cita-cita

banget.

P: cita-citanya nanti mau ke sana ya?

I: iya, lagi mulai nabung buat ke Medan. Belum pernah ke Medan.

P: lalu, konten yang mas risang sajikan sendiri ini sudah bermanfaat belum untuk

orang lain atau justru lebih banyak manfaatnya untuk diri sendiri?

I: kalau manfaat, ya sekadar sarana hiburan saja sih bagi sesama pecinta kereta. Kalau

ada unsur manfaat ya nggak ada sih, ya itu sarana hiburan aja sih. Berbagi

pengalaman, berbagi cerita aja sih kalau oh kereta ini perjalanannya dari sini ke sini,

di sepanjang perjalanan ada apa, fasilitasnya di kereta ada apa aja. Itu saja sebagai

gambaran. Manfaat yang seperti apa ya?

P: misal videonya ditonton sama orang awam yang bukan pecinta kereta api, lalu

siapa tahu mereka jadi seperti terinspirasi untuk melakukan perjalanan dengan kereta

api?

I: ah iya. Ada lah beberapa yang nonton video saya, ada yang bertanya seperti itu.

Mereka posting komentar Mas, kalau kereta ini jadwalnya jam berapa? Tarifnya

berapa? Itu, sering banget nanya mas, harga tiketnya berapa? Itu sering. Kemudian,

kira-kira antara kereta yang ini dan ini lebih baik yang mana ya? Nah, itu ada juga

yang bertanya seperti itu. Namun, terutama yang tanyain tarif saja sih.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: lebih banyak yang bertanya seputar hal-hal yang umum ya?

I: Iya, umum. Kayak mas kalau saya mau ke sini kira-kira naik yang mana?

P: dan mas risang sendiri juga merasa senang bisa membantu?

I: Iya.

P: Seperti bisa bermanfaat untuk orang lain seperti itu?

I: selama saya bisa menjawab, pasti saya jawab.

P: terus mas risang ini benar-benar murni suka kereta api saja? Atau misal ada

ketertarikan ke motor atau mobil balap atau misal railfans yang mencakup busmania

maupun aviator geek?

I: kalau bisa dipersentasekan, mungkin 80%. 80% saya kecenderungannya pasti kalau

ada opsi naik kereta, pasti naik kereta. Sisanya, lebih banyak ke pesawat. Saya

lumayan tertarik juga sih, tetapi rata-rata kalau saya seandainya videoin pesawat itu

pas saya lagi ada keperluan naik pesawat aja sih. Tidak yang sengaja saya spotting ke

bandara. Jarang banget saya spotting di bandara. Karena kebetulan saja naik pesawat,

di situlah saya merekam pesawat.

P: berarti memang Mas Risang bisa berkata bahwa lebih dari setengahnya itu kereta

api.

I: oh iya. Betul, betul.

P: Lalu, cara mas risang sendiri untuk memperkenalkan kecintaan mas risang

terhadap kereta api kepada orang-orang lain?

I: E…apa ya? Jarang promosi sih soalnya hahaha… paling kalau ke orang-orang yang

nonrailfans ya sekadar obrolan aja sih. Kayak kalau naik kereta enaknya begini begini

begini. Lebih santai, lebih nyaman, lebih aman. Terus kalau misalnya pegal di jalan

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

bisa jalan-jalan di dalam kereta dari ujung ke ujung. Mau makan gampang.

Selebihnya nggak ada sih.

P: Tidak ada yang cara khusus misalnya dengan bikin misalnya presentasi tentang

kereta api gitu? Hahaha….

I: oh, enggak enggak. Hahaha… enggak ada sama sekali.

P: Tapi, dengan video dan vlog itu termasuk salah satu cara juga kan ya mas?

I: Ya, bisa. Bisa jadi anggaplah sebagai salah satu cara.

P: kalau ada yang nonton juga bisa

I: Ya kalau ada nonrailfans nonton jadi tahu lah ternyata dari sini ke sana bisa naik

kereta nih gampang.

P: menurut mas risang nih, misalnya kan udah bikin vlog nih dengan konten kereta

api. Itu tuh menandakan apakah Mas Risang benar-benar seorang pecinta kereta api

yang sejati, yang luar biasa atau justru seperti masih permulaan proses yang panjang?

I: Hmmm… Saya tidak menganggap diri saya sebagai pemula ataupun sebagai yang

senior gitu malah enggak. Itu semua mengalir saja. Saya menuruti hobi saja. Ini tuh

sebagai sarana menyalurkan hobi. Saya tidak memandang saya yang dianggap

sebagai baru kemarin atau sudah lama bertahun-tahun di dunia perkeretaapian. Tidak

ada gambaran saya seperti itu. Ini hanya sebagai salah satu cara saya menyalurkan

kecintaan saya di kereta api ya melalu ini.

P: nggak menganggap seperti ah video saya sudah banyak nih. Saya sudah bisa dong

dianggap sebagai railfans sejati?

I: nggak. Nggak ada.

P: semua mengalir saja?

I: ya, semuanya mengalir saja.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: ada mimpi tidak untuk mecoba kereta api yang di luar Indonesia? Di luar negeri

mungin seperti Jepang dan Eropa?

I: pengen sih. Saya tuh punya teman juga di Thailand, pengen ke sana, Cuma status

saya sebagai PNS itu agak menyulitkan kalau harus ke luar negeri. Harus minta izin

cuti kantor pusat dulu, baru bisa lah jalan-jalan ke luar negeri. Ya sekadar pengen aja

sih sampai saat ini, belom yang duh saya harus nih. Sekadar pengen aja sih, teman-

teman saya banyak udah kok saya belum? Tapi kemudian kembali lagi, duh ini

perizinannya susah. Ya sudah, mengurungkan niat lagi.

P: tapi masih ada keinginan suatu saat nanti?

I: ya, pasti masih ada.

P: menurut mas risang, kan railfans tidak semuanya hobi hunting gitu. Ga semuanya

hobi rekam video atau foto aja, hobi jalan-jalan saja, atau Cuma melihat saja. Atau

dia hobi membaca literatur tentang kereta api. Nah, menurut mas risang apakah

railfans yang seperti itu railfans yang biasa atau dianggap sebagai railfans yang sejati

gitu? Apakah railfans sejati harus yang mengabadikan momen atau bagaimana?

I: nggak gitu juga sih. Saya cara pandangnya ya apapun cara dia atau media dia

menunjukkan bahwa dia suka kereta api ya sudah, tidak terbatas harus foto-foto nih.

Untuk dianggap sebagai railfans harus video sih enggak. Masing-masing punya

caranya yang dia sukai. Ada teman sayang yang membuat konten-konten buat video

game. Saya lihat, dia jarang banget hunting. Namun, setiap saat dia bikin konten

bahkan sampai websitenya buat publish-publish konten yang dia buat. Itu kan tidak

menunjukkan kecintaan dia lewat video atau foto kan? Ternyata lewat konten yang

tentang kereta api gitu. Jadi ga ada cara pandang railfans harus begini, railfans harus

begitu tuh nggak ada

P: yang penting dia suka dan cinta sama kereta api?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: iya, pokoknya yang ada kaitannya sama kereta api udah deh ternyata dia suka

kereta ya udah.

P: tidak harus yang hunting?

I: nggak nggak. Banyak temen saya yang nggak hunting.

P: kalau begitu juga, menurut mas risang perlu tidak sih pecinta kereta api itu kayak

bikin akun YouTube dan aktif untuk membuat video?

I: enggak, enggak ada keharusan. Karena kebetulan saja saya suka sama video ya

otomatis seperti itu.

P: nah, saran apa sih yang bisa mas risang berikan untuk vloggers atau youtubers

yang railfans itu dalam meningkatkan konten videonya gitu? Apa sih saran-sarannya?

I: e… yang pasti banyak belajar aja sih. Banyak menyerap informasi. Banyak belajar,

kemudian kalau ditanya mas kok subcribernya bisa banyak gitu ya? Saya pasti

menjawabnya rajin upload, rajin publish video dan mersepon keinginan subscriber.

Itu kayaknya hampir wajib ya. setiap ada pertanyaan, ada request. Direspon itu

meskipun kecil, tetapi bermakna banget buat mereka gitu loh. Ada yang mas makasih

ya udah dijawab pertanyaannya. Sampai segitunya.

P: Mas risang sendiri apakah mencantumkan kontak Mas Risang tidak di YouTube

itu?

I: ada. Saya punya BBM khusus buat subscriber. Saya cantumkan. Kalau saya jadikan

satu dengan BBM saya yang privat kan ribet nih. Mana yang urusan kerjaan atau

pribadi atau hobi. Makanya saya bikin satu account buat menampung kalao ada yang

tanya. Itupun sebagai sarana promosi juga. Di BBM itu biasanya langsung pasang

status kayak eh ini sudah ada video baru nih. Silakan tonton di Youtube. Itu sebagai

sarana.

P: setiap habis upload video itu, lalu kasih tahu juga di BBM.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: mereka juga sering nanya-nanya di situ sih. Meskipun ga setiap saat bisa saya

respon, tetapi setidaknya mereka bisa follow up kalau ada saran, pertanyaan, request,

bisa disampaikan lewat komentar langsung atau lewat bbm

P: mas risang sendiri setiap berapa kali dalam sebulan atau seminggu gitu upload

video ke youtube?

I: kalau, gini… teknisnya saya mengupload video itu sekaligus. saya edit, selesai

mengedit misalnya dapat 10 video nih, saya upload sekaligus, nanti jadwal

publishnya sudah saya tentukan. Saya punya jadwal publish itu setiap Senin, Rabu,

Jumat, dan Minggu.

P: mengapa memilih hari itu?

I: hmmm… pertama saya menjatuhkan hari Minggu. Minggu itu harinya orang-orang

libur, ramai, butuh refreshing untuk nonton video. Terus saya hitung aja lompat per

hari, satu hari jeda kosong, satu hari isi. Nggak ada yang kayak misalnya keramat gitu

enggak kok.

P: hahaha… tapi, kalau yang minggu ini karena biar orang lebih banyak yang nonton?

I: Iya, betul.

P: sip sip sip. Mas, kalau misalnya sudah sampai di titik jenuh yang benar-benar

jenuh banget jadi seorang vlogger sekaligus pecinta kereta api, apakah akan

memutuskan untuk berhenti?

I: saya belum punya pikiran kapan saat saya akan jenuh. Sampai saat ini pun belum

ada seperti ketemu sih titik jenuhnya saya sama kereta api. Namun, jika seandainya

iya, maka tidak terus yang total putus hubungan itu enggak. Siapa tahu saya

menularkan ke anak saya? Kayaknya saya ga kepikiran untuk jenuh di kereta api itu

belum ada.

P: karena saking-sakingnya…

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: oke oke… berarti mas risang juga ada rencana untuk memperkenalkan kereta api

sekaligus aktivitas vlog itu ke anak cucu?

P: oh ada dong. Ke keponakan-keponakan saya juga.

I: terus apa nih harapan mas risang untuk ke depannya, terutama untuk vlognya mas

risang sendiri? Lalu juga terkait dunia railfans ini

P: Hmmm… harapan ya? Harapannya sih saya ingin bikin vlog tentang kereta api

yang sudah pernah saya naiki. Pengen banget, satu-satu saya bikin vlog. Cuma

sampai saat ini ya karena keterbatasan waktu, terus ongkos juga ga murah ya. Lalu,

inginnya sih saya itu mau banget belajar edit video tingkat dewa biar videonya

semakin bagus. Cuma ya begitu pengen kok kayak males banget gitu, waktu udah

habis kepake untuk pekerjaan. Waktu saya untuk istirahat juga dan kapan mau

belajarnya? Akhirnya kok males ya? Ingin lagi kok males ya, berulang kali. Kalau

selebihnya, tidak ada sih. Cuma cita-cita aja sih, ya itu tadi, satu kereta, satu

perjalanan itu saya pengen punya semua.

P: semua kereta api yang beroperasi di Indonesia?

I: Iya.

P: kereta api penumpang termasuk Lokal dan KRL?

I: Iya. Pengen itu. Masih banyak yang belum.

P: Tidak hanya Kereta jarak jauh, jarak menengah.

I: belum semuanya tuh, masih banyak.

P: yang sebelumnya apa saja tuh? Kalau yang saya lihat kan seringnya Argo

Parahyangan terus Lodaya, Turangga, Argo Wilis. Selain itu?

I: wah masih banyak, kalau harus disebutkan satu per satu. Apalagi kereta ekonomi.

Saya jarang banget kan naik ekonomi. Seringnya ya eksekutif dan bisnis, karena saya

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

pikir di perjalanan kalau saya tidak cukup istirahat ya ngedrop juga nih. Misal

perjalanan sabtu minggu nih, senin kerja. Kalau saya tidak istirahat di perjalanan,

teler dong nanti di kantor? Pasti otomatis pilihannya jatuh ke kereta yang nyaman di

perjalanan. Tapi pengen sih naik kereta ekonomi gitu, pengen. Banyak sih, banyak

yang request juga. Ayo dong mas sesekali naik ekonomi. Kan kemarin udah nih naik

Serayu misalnya, Jaka Tingkir udah, coba dong naik yang PSO kayak Pasundan yang

itu… Hadeuh… saya bales saja duh pegel. Belom sempet sih.

P: Tapi tetep ada keinginan ya?

I: sekadar pengen sih, terutama yang kereta eksekutif aja lah. Dikerucutkan aja,

semua kereta eksekutif ingin diabadikan.

P: semua kereta eksekutif berarti mulai dari Argo Bromo Anggrek sampai yang kelas

campuran?

I: Campuran yang ada eksekutifnya

P: kayak Sancaka, Malioboro, Mutiara Timur gitu ya?

I: iya, itupun belum semuanya. Cita-cita itu sama editin video. Gimana caranya biar

bagus, Cuma saya masih kepentok sama males. Itu sih.

P: Oke oke sipp… Sama misal nih kan kadang KAI meluncurkan KA baru di rute

tertentu, perubahan kelas atau sarana. Mas Risang apakah biasanya langsung seperti

ah kereta baru nih! Pengen ah! Atau kayak nunggu dulu atau pokoknya harus dicoba

I: hasrat pengen nyoba itu pasti langsung. Ih ada kereta baru nih, aku pengen naik.

Pasti itu hasrat langsung, tapi ya itu tadi kembali ke aduh timing-nya kok nggak pas?

Cost-nya kok belum ada? Akhirnya ya realisasinya ntar ntar ntar. Cuma niat itu selalu

ada.

P: Selama ini kalau ada kereta baru apakah langsung naik atau selang beberapa

waktu?

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: biasanya selang. Saya baru dua kali naik KA saat peluncuran. Satu saat hari H

peluncuran dan satu lagi saat H+1 peluncuran. Pas hari peluncuran itu Jayabaya dari

Pasar senen sampai Cirebon. Yang penting saya tahu dan itu kebetulan pas hari

Sabtu. Kebetulan Sabtu saya libur, ada duit, udah jalan. Sama waktu itu Malioboro

dari Jogja kelas eksekutif. Itu hari kedua saya nyobain langsung. di mana ada

kesempatan sih saya mas. Kalau ada kesempatan, ayo. Kalau nggak, ya saya nggak

yang terlalu menggebu-gebu pada saat itu jug saya harus, nggak kok.

P: kalau misalnya diajakin sama railfans gitu? Eh ada kereta baru nih, walau jauh.

Misal keretanya jauh seperti di Banyuwangi, ada waktu. Apakah dijabanin gitu?

I: Tergantung. Ya itu pertimbangan pertama waktu, kalau waktunya oke ke sana, tapi

kalau nggak oke ya nggak. Lalu, biaya. Kalau ada ya ke sana, tapi kalau nggak ya

nggak ke sana. Tidak memaksakan yang harus.

P: berarti anggaran sama waktu ya?

I: iya betul, sama tenaga juga. Kadang kayak aduh males udah capek gitu. Mau pergi-

pergi ga bisa ya udah deh.

P: oh ya sama misalnya kalau ada promoan gitu yang di bawah 50ribu, apakah

langsung ambil?

I: ambil. Saat dulu PT KAI banjir promo, tiap weekend sebulan itu saya jadwalkan

pergi. Weekend ada empat kali sebulan, langsung saya jalan. Kapan lagi gitu?

P: Hmm…. Oke mas… mungkin itu saja yang bisa saya tanyakan. Terima kasih atas

jawaban, waktu, dan kesempatan yang telah diberikan.

I: Ya, siap… Sama-sama. Sama-sama…

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Transkrip Wawancara

Narasumber/Informan 2: Dhannie Setiawan

Lokasi Wawancara: Blanco Coffe and Books, Jalan Kranggan No.30,

Yogyakarta

Hari/Tanggal Wawancara: Selasa, 4 April 2017

Waktu Wawancara: Pukul 09.30 WIB

Peneliti (P)

Informan (I)

P: “Boleh diceritain pak, aktivitas sama kegiatan bapak sehari-hari?”

I: “Sehari-hari ya? Sehari-harinya tuh selain saya bikin video kereta api di YouTube,

saya kan juga bikin merchandise kereta api gitu. Cuma, yang banyak itu hunting

kereta apinya.”

P: “Hunting kereta api, baik foto maupun video ya pak?”

I:”Ya. Video sekarang”

P: “Lebih banyak video sekarang?”

I: “Iya, lebih banyak video. Soalnya kalau foto sekarang kereta apinya kurang terlalu

bagus untuk difoto hehehe…”

P: “Kurang menarik gitu pak?”

I: “Ya karena warna kereta sama semua kan itu sekarang, putih semua. Itu faktor

utama yang membuat jadi mengurangi aktivitas foto”

P: “Jadi lebih banyak video ya sekarang?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 40: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Video. Itupun saat dulu masih awal-awal bikin video di YouTube masih sering

hunting di stasiun sekitaran Jogja, Solo, Kutoarjo. Kalau sekarang, udah jarang

karena salah satu itu juga karena keretanya udah sama, terus spotnya juga udah sama

semua jadi harus cari ke luar kota”

P: “Semacam bosan gitu pak bisa dibilang?”

I:” Ya, kalau di sekitar sini udah bosen.”

P: “Berarti lebih memilih untuk coba ke luar Jogja ya pak?”

I: “He eh, ke luar Jogja. Kemarin saya ke Madiun, ke Malang. Waktu itu mau ke

Semarang, tapi nggak jadi karena hujan hehe… Cuacanya kan sedang nggak tentu

kan mas? Jadi nggak enak juga kalau kita pas hunting, sampai sana hujan.”

P: “Jadi nggak maksimal juga ya pak?”

I: “He eh, salah satu kesulitan kami pecinta kereta api kalau hunting ya itu, faktor

cuaca.”

P: “Faktor cuaca yang sangat menentukan ya pak?”

I: “ Iya.”

P: “Itu kan bapak juga bilang tadi bikin merchandise. Boleh dikasih tahu pak

merchandisenya seperti apa?”

I: “Oh itu saya bikin kaos kayak gini (sambil menunjuk kaos yang dikenakan)”

P: “Kaos yang gambarnya lokomotif?”

I: “ He eh… yang bertema kereta”

P: “Oke, yang bertema kereta ya”

I: “ Kaos, lalu kemeja juga. Gantungan kunci (sambil mengutak-atik dan membuka

sebuah bungkusan amplop kertas cokelat)

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 41: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Online atau gimana pak?”

I: “Online sementara ini mas.”

P: “Lumayan banyak pak yang beli?”

I: “Ya, lumayan. Dulunya kan saya mulai dari tahun 2013 apa ya? Terus, sekarang

sudah banyak yang pesan. Dulu kan saya masih sendirian. Sekarang kan sudah

banyak yang bisnis kayak gitu juga jadi harus bersaing juga hehe… “ (Kemudian

menunjukan sejumlah gantungan kunci kepada peneliti)

P: “Oh seperti ini ya pak? Namanya memang ini Indonesian Railway Photography?”

I: “ He eh, iya. Itu tahun berapa ya awalnya? Kalau nggak salah tahun 2011”

P: “Tahun 2011 mulai bikin merchandisenya?”

I: “Nganu, merchandisenya itu… Eh, oh ya! Bikin 2011 kalau nggak salah itu. Saya

ngajuin kaos aja dulu. Terus pas pindah ke sini baru bikin kayak gitu. Awalnya itu

kan dari grup di Facebook aja. Ada temen yang ngajak, ayo kita bikin facebook isinya

grup kereta khusus Railway Photograph lah, namanya. Sekitar tahun 2010 2011

awalnya. Terus udah banyak yang masuk grup, kirim foto dan lain sebagainya. Waktu

itu aktivitas railfans masih belum dikenal orang. Banyak yang belum kenal, masih

dianggap aneh. Kereta kok dikejar-kejar? Ngapain gitu kan? Hahahaha…. Itu salah

satu tujuan saya memperkenalkan komunitas kami, pecinta kereta api itu. Terus,

harus ada brandingnya ya kan? Saya pikir, mau branding apa? Tercetuslah ide-ide itu,

Indonesian Railway Photograph.”

P: “Jadi, brandingnya ini ya pak namanya Indonesian Railway Photograph?”

I: “He eh.”

P: “Yang terdiri dari pecinta kereta api yang suka rekam video sama foto kereta”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 42: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya. Sebetulnya nggak Cuma rekam video dan foto aja sih. Pecinta kereta itu

nggak Cuma rekam video dan foto aja. Ada juga yang suka dengan sejarahnya, ada

yang suka dengan hal-hal berbau teknis kereta apinya, macam-macam. Kalau saya ya

fokusnya ke fotografi dan video.”

P: “Bapak kalau boleh tahu sudah berapa lama menjadi seorang penggemar dan

pecinta transportasi kereta api?”

I: “ Kira-kira mulai tahun 2009 mas.”

P: “2009. Sebelumnya nggak pernah?”

I: “Sebelumnya Cuma sekadar suka aja. Memang dari kecil itu sudah suka kereta.

Saya kan dulu pernah kerja, kayak ada orang yang cari gambar-gambar kereta gitu.

Oh ada juga ya yang suka kereta ya? Pada motret-motret gitu. Pertama kali saya lihat

itu tahun 2009.”

P: “Berarti sebenarnya dari kecil bapak sudah suka, tetapi yang baru benar-benar

mendalaminya tahun 2009?”

I: “Ya betul.”

P: “Kenapa pak? Kok tertarik untuk menjadi seorang pecinta dan penggemar kereta

api?”

I: “Hahaha… Nah…itu pertanyaan yang dari dulu belum pernah bisa terjawab itu

haha… Semua, kayaknya bukan Cuma saya itu. Semua pecinta kereta kalau ditanya

gitu pasti nggak tahu jawabnya gimana. Jadi, ya kayak kita hobi aja mas. Kita suka

sesuatu terus kenapa kamu suka itu? Nggak tahu, suka aja gitu…”

P: “Muncul sendiri pak begitu melihat?”

I: “He eh… kesukaan itu ada… Mungkin ada yang dulunya kayak saya. Kalau saya

dulunya seneng diajak sama almarhum bapak saya kan kerja di dekat Stasiun

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 43: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Wonokromo. Jadi sering diajak naik kereta. Dulu waktu ke rumah si mbah di Jogja

pasti naik kereta”

P: “Berarti dari kecil bapak sudah diperkenalkan oleh orang tua ya tentang kereta

api?”

I: “He eh… dan sebagian besar teman saya juga perasaannya kayak gitu. Dari kecil

mereka udah lihat kereta, suka kereta, naik kereta.”

P: “Diperkenalkan jadi sudah tertanam sejak kecil”

I: “He eh… Ya”

P: “Ada nggak pak kayak perasaan terpaksa selama menjalani hobi ini? Atau Cuma

sekadar ikutan?”

I: “Oh nggak. Nggak ada. Kalau terpaksa, saya sudah berhenti dari dulu. Hahahaha…

nggak akan sampai sekarang.”

P: “Jadi memang benar-benar murni dari dalam diri sendiri ya pak?”

I: “ Ya, saya dan sebagian besar teman saya senang sama kereta. Meskipun sekarang

kereta udah membosankan untuk diabadikan hehe…”

P: “Tapi masih tetap senang ya pak selama kereta api?”

I: “ Ya hahaha… nggak Cuma kereta ini aja sih. Ada juga dulu kayak kereta uap.”

P: “Macem-macem ya pak. Nggak Cuma kereta jaman sekarang aja?”.

I: “Ya, macem-macem. Ada juga kayak kereta tebu lori gitu itu juga suka. Pokoknya

lihat temanya tentang kereta api hehehe… pasti senang.”

P: “Nggak Cuma kereta di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri?”

I: “He eh… Di luar negeri juga. Nggak terbatas.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 44: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Bapak pernah membayangkan tidak jika bapak tidak pernah menjadi seorang

pecinta kereta api, kira-kira bagaimana hidup bapak?”

I: “Nah, saya belum pernah membayangkan sih yang seperti itu. Cuma dulu pernah

ada sih beberapa cita-cita. Dulu saya kan tehnik komputer ya, pernah kuliah tehnik

komputer. Terus punya angan-angan, cita-cita kerja di suatu perusahaan atau apa gitu

jadi yang ahli servis jaringan atau apa gitu, dulunya… terus mulai menjalani itu ya

tahun 2009 itu, Cuma asal-asalan aja. Mulai mendalami tahun berapa ya? Tahun

2013-an ya mungkin. Tapi kalau bayangan saya ada sih beberapa bayangan, Cuma

ya… gimana ya? Cuma sekadar jadi orang biasa, pegawai kayak orang kebanyakan.

Berangkat ke kantor, pulang. Nggak ada bayangan yang kayak gimana.”

P: “Berarti kan bapak menganggapnya kalau tidak menjadi seorang pecinta kereta api

ya bakal kayak orang biasa dan berjalan begitu saja hidupnya. Nah, kalau misal

menjadi pecinta kereta api ini manfaatnya menurut bapak sendiri apa saja? Mungkin

yang sudah bapak dapat.”

I: “ Salah satu manfaatnya itu hobi saya dibayar.”

P: “Dibayar oleh siapa pak?”

I: “Nah itu kan kata orang pekerjaan yang paling menyenangkan adalah hobi yang

dibayar. Iya kan? Itu sebelum tahun 2014, saya Cuma asal-asalan motret, terus video.

Ada sih, dulu foto saya pernah dibeli sama orang LIPI untuk bikin buku. Jadi dibikin

untuk sampul. Satu foto dihargai 300.000 kalau nggak salah. Tahun 2013 2014 awal

itu foto saya. Terus sejak 2014 itu, saya dikenalkan sama video di YouTube yang

dipasangi iklan dan bisa menghasilkan uang. Saya coba-coba. Ternyata setelah saya

gabung ke YouTube itu 2014 bulan Juni, bulan Oktober saya sudah menerima

pembayaran. Pertama kalinya, saya dapat uang dari hobi saya. Nah, dari situ… saya

udah yang wah sepertinya lumayan, bisa didalami. Terus saya coba dalami. Saya

belajar otodidak sih, belajar sendiri, langsung dari YouTube-nya, ternyata gitu.

Oktober, Desember, terus Februari kalau nggak salah. Setelah itu, saya mulai dapat

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 45: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

bayaran-bayaran. Ternyata ini bisa untuk nganu, apa istilahnya? Sebagai pekerjaan

lah ya. Selain video, foto-foto saya dulu kan banyak. Dari tahun 2009 banyak. Terus,

saya pikir gimana caranya bisa menghasilkan juga dari foto-foto. Fotonya saya

masukin blog, blognya masukin Adsense juga, meskipun kalau lewat blog itu kan

lama, nggak secepat YouTube. Cuma, kan ya lumayan lah. Juga memperkenalkan

komunitas pecinta kereta api ke masyarakat.”

P: “Oke, jadi lewat blog juga untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Nah,

selama menjadi pecinta kereta api cukup mudah nggak sih pak menjalaninya?”

I: “Di tahun-tahun awal agak susah mas.”

P: “Susahnya gimana pak?”

I: “Eee… pertama, anu hobi yang masih dianggap aneh oleh masyarakat ya. Masih

belum banyak orang yang kenal. Itu ngapain kereta kok dikejar-kejar? Difoto, dianu

sampe bela-belain, ngapain? Lha mereka kan ya namanya hobi juga kan ya, namanya

kesenangan juga kalo udah hobi udah seneng ya udah. Terus dari pihak PT Kereta

Api juga gitu, banyak pertentangan juga. Kalau dulu, masih bisa agak bebas kan ya

keluar masuk stasiun. Dulu masih belum seketat sekarang. Terus aktivitas kereta kan

ga terlalu banyak, jadi orang-orang dari pihak Kereta Api masih belum…

P: “Ibaratnya pecinta kereta api masih belum sebanyak sekarang?”

I: “He eh… belum terlalu memperhatikan juga pihak KAI. Sekitar tahun 2012-2013

itu, udah mulai banyak kan larangan dari PT Kereta Api kayak nggak boleh foto-foto,

nggak boleh sembarangan. Puncaknya itu mulai 2014 itu diberlakukan larangan

masuk stasiun tanpa tiket kan jadi mulai agak susah.”

P: “Jadi habis itu lebih banyak huntingnya di luar area stasiun?”

I: “Iya, di luar stasiun. Jadi istilahnya di lintas. Mau masuk stasiun atau masuk dipo

harus pakai izin. Izinnya itu nggak mudah itu hahaha… “

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 46: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Kalau dulu kan masih leluasa keluar masuk, kalo sekarang agak susah”

I: “Iya, agak susah.”

P: “Nah, bapak kan sudah termasuk lumayan lama ya menjadi seorang pecinta dan

penggemar kereta api. Bagaimana caranya agar tidak bosan gitu?”

I: “Nggak bosan ya? Hahaha…”

P: “Ya kan kadang siapa tahu sudah lama kayak ah bosen, ah jenuh nih, kok kereta

api melulu?”

I: “Ah ya itu… Apalagi sekarang kan ya keretanya udah sama semua. Kita

mengakalinya dengan hunting yang lain. Jadi di channel YouTube saya ada juga

video tentang bus, pesawat, itu salah satunya untuk menghilangkan rasa bosan. Jadi

kita hunting kalau pas udah bosen lihat keretanya Cuma gitu-gitu aja, kita ke bandara

lihat pesawat. Kalau nggak ya yang busmania, bus juga. Kita touring jalan-jalan ke

mana gitu, naik bus atau apa gitu. Naik kereta juga, nggak perlu hunting, Cuma jalan-

jalan. Kalau nggak kita ke luar kota cari suasana baru. Kalau udah pengen hunting

kereta lagi, kayak wah kok udah lama ga lihat kereta, ga hunting kereta.”

P: “Jadi kalau misalnya bapak udah bosan, bapak memilih untuk mengalihkannya ke

hal-hal yang lain. Tapi tetap pasti yang namanya hobi akan ada kerinduan tersendiri

gitu ya pak?”

I: “Iya gitu… seperti tadi malam itu, ada temen saya, YouTuber juga. Dia akhir-akhir

ini lebih sering bikin video tentang bus, trip report bus, terus tadi malam bilang udah

lama ga hunting kereta om jadi kangen. Ayo hunting ke mana hahaha… ya itu mesti

ada.”

P: “Tapi tetap nggak mengurangi kecintaan bapak terhadap transportasi kereta api ya

pak?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 47: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “He eh… iya iya… lihat kereta, meskipun Cuma sekadar lihat gitu ya, kita bosan di

rumah. Bete, ngapain ya? Lalu ke rel, Cuma lihat kereta mondar-mandir, udah seneng

gitu hahaha…”

P: “Seneng ya pak. Kalau namanya hobi udah seneng mah ya gitu ya pak. Kalau

boleh tahu juga, apakah bapak tergabung juga dalam satu komunitas atau justru bapak

independen?”

I: “Oh ya… Dulu dari 2010 saya gabung sama KOMUTER sampai kalau nggak salah

awal 2015 gitu saya keluar dari KOMUTER karena ada masalah internal ya. Terus

kemarin 2016 bulan November, saya dan teman-teman Jogja ini mendirikan

komunitas namanya Semboyan Satu Community.”

P: “Semboyan Satu Community? Khusus untuk railfans yang wilayah Jogja?”

I: “Sementara masih Jogja. Ada kemungkinan buka di tempat lain.”

P: “Berarti bapak sekarang tergabung dengan komunitas. Kalau boleh tahu,

jumlahnya berapa anggotanya?”

I: “ Kalau nggak salah sekitar 60 orang sekarang. Itu Jogja Solo aja.”

P: “Daop VI ya pak? Khusus Jogja-Solo?”

I: “Ya, Jogja-Solo. Sekarang masih 60 orang yang terdaftar.”

P: “Mengapa bapak memilih untuk gabung dengan komunitas dan mendirikan

komunitas?”

I: “Ah… itu beberapa alasan ya mas. Pertama, kita bisa gabung ketemu dengan

teman-teman yang sehobi. Ya kan? Biasanya kalau kita sehobi itu mendirikan

komunitas jadi lebih asyik ya.”

P: “Iya… karena sama-sama nyambung buat ngobrol.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 48: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nah… Iya… He eh…. Karena sehobi bisa bertukar pengalaman, bertukar pikiran

juga, terus bisa saling sharing isu-isu tentang kereta api juga ya kan. Kita juga bisa

tukar ilmu, jadi transfer ilmu dari teman-teman saya, yang saya belum punya

ilmunya, mereka transfer ke saya. Terus, saya yang sudah punya ilmunya, saya

transfer ke mereka. Jadi bertukar-tukar ilmu.”

P: “Jadi sama-sama saling menambah ilmu ya pak?”

I: “He eh… wawasan juga. Dalam satu komunitas, latar belakangnya macam-macam

kan mas? Ada yang mahasiswa, ada yang udah kerja, masih sekolah. Juga untuk lebih

memudahkan akses kita ke operator mas. Jadi kita kalau mau urus izin ada kegiatan

apa gitu, untuk proses bisa lebih gampang daripada pribadi.”

P: “Karena kalau pribadi pasti akan ditanya-tanya seperti tujuannya untuk apa lalu

prosedurnya lebih ribet daripada kalau kelompok ya?”

I: “Iya. Apalagi komunitas kami ini sudah legal. Ada terdaftar di notaris.”

P: “Berarti udah ada dasar hukumnya gitu ya?”

I: “Dasar hukumnya ada.”

P: “Bukan sekadar komunitas yang bikin-bikin gitu ya?”

I: “Iya, jadi kalau kita bikin surat ke operator lebih gampang, lebih ada landasan

hukumnya, lebih kuat. Jadi, izinnya bisa lebih dipermudah.”

P: “Nah, menurut bapak seseorang seperti apa yang bisa dikatakan atau dikategorikan

sebagai seorang pecinta kereta api atau railfans?”

I: “Kalau dalam arti luas ya, seorang pecinta kereta api itu orang yang suka dengan

kereta api, maksudnya nggak Cuma sekadar foto, video, atau mendalami sejarahnya

saja. Orang yang suka naik kereta ke mana-mana, terus orang yang suka lihat kereta

itu kalau menurut saya dan teman-teman itu bisa dikategorikan pecinta kereta api.

Istilahnya PJKA tahu itu? Pergi Jumat Kembali Ahad? Nah itu juga bisa dikatakan

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 49: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

pecinta kereta api karena mereka rutin pake kereta. Orang-orang yang berangkat dan

pulang kerja naik kereta itu juga bisa dikatakan pecinta kereta api. Itu secara umum

ya mas.”

P: “Kalau yang secara lebih spesifiknya?”

I: “ Kalau yang secara khusus ya yang seperti saya ini, yang foto, ambil foto, ambil

video kereta terus mendalami sejarah kereta, terus mendalami secara teknisnya kereta

itu pakai mesin apa, terus lokomotif panjang berapa, tingginya berapa, beratnya

berapa. Itu bisa dikatakan pecinta kereta api secara khusus.”

P: “Kalau yang secara umum lebih kepada orang yang rutin menggunakan kereta api

sebagai sarana transportasi, tapi kalau yang secara khususnya nggak Cuma

menggunakan. Namun, dia juga berusaha untuk mendalami gitu ya pak?”

I: “He eh… mendalami ya.”

P: “Bapak apakah tahu mengenai vlog dan semacamnya?”

I: “Ya tahu…”

P: “Menurut bapak, vlog itu yang kayak gimana pak?”

I: “hahaha…. Kalau saya dulu, kalau membaca definisinya ya. Dulu kan blog asalnya

ya mas ya? Blog kan awalnya Cuma sekadar tulisan di internet gitu, kayak diary.

Dulu itu blog awalnya kayak diary, tetapi secara online. Terus sekarang

pengertiannya menjadi lebih meluas, nggak Cuma secara diary aja. Bisa berhubungan

dengan isu-isu yang ada ya. Sekarang malah ada vlog. Kalau saya, apa ya? Waktu itu

kayak ya Cuma mendokumentasikan kegiatan kita sehari-hari. Tidak sekadar lewat

tulisan, tetapi lewat gambar, lewat visual. Itu dulunya awal-awalnya sih kalau saya

lihat awal-awalnya YouTube itu ya vlognya bertema. Ada tema khususnya, kayak

punya Bayu Skak itu kan temanya komedi, ada yang tema transportasi, ada yang tema

travel, kuliner. Cuma sekarang jadi mau ngapain gitu di-vlog, mau ngapain di-vlog

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 50: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

hehehe… jadinya malah kayak asal-asalan hahaha… itu trip report teman-teman saya,

menurut saya sih juga bisa termasuk vlog ya. Ya semacam vlog apa ya? Vlog

perjalanan lah ya… Travelling”

P: “Bapak tahu nggak vloggers-vloggers yang terkenal gitu di Indonesia?”

I: “Kalau itu saya kurang update mas beneran hehehe…”

P: “Kalau gitu yang misalnya ngambil tema tentang kereta api pak? Pasti tahu dong

ya hehehe…”

I: “Saya rasa belum ada loh mas. Yang khusus bener-bener kereta api ya. Saya rasa

belum ada, menurut saya ya mas. Sepengetahuan saya kurang ya, belum ada. Kalau

saya sama teman-teman saya yang pecinta itu kebanyakan. Baru teman-teman saya

aja, di luar itu kayaknya belum. Secara umum, belum. Biasanya kalo yang lain ya

mereka Cuma kegiatan sehari-hari secara umum. Setahu saya loh ya mas.”

P: “Bapak berarti lebih tahunya yang sekadar temen-temennya bapak ya?”

I: “He eh… Setahu saya Cuma teman-teman saya aja itu karena video-video kereta

api itu dikenal orang-orang di luar penghobi itu masih sedikit mas, jadi orang-orang

apa ya? Jarang sekali yang menonton video kereta, kecuali kalo mereka emang hobi.

Terus, kecuali videonya memang bisa dinikmati sama orang-orang biasa.”

P: “Bapak udah dari kapan bikin akun YouTube dan beraktivitas di YouTube?”

I: “Kalau pertama kali bikin akun YouTube itu tercatatnya 2006. Cuma, ada beberapa

video yang waktu itu masih asal bikin aja sih hehehe… Cuma asal take, terus

masukin YouTube. Baru setelah Juli 2014 itu, baru mulai mendalami.”

P: “Baru benar-benar dibikin yang bagus gitu ya pak?”

I: “He eh…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 51: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Dan mengapa bapak lebih memilih YouTube untuk menampilkan video?

Mengapa tidak di media sosial yang Bapak punya, misal di Facebook atau di

Instagram?”

I: “Alasan pertama itu karena bisa menghasilkan itu tadi mas, bisa menghasilkan

uang. Kan YouTube ada Adsense gitu ya, jadi dipasangi iklan terus menghasilkan

uang. Itu alasan pertama. Alasan kedua, YouTube yang paling dikenal orang.”

P: “Ibaratnya orang kalau nonton video di YouTube?”

I: “Pasti YouTube. Jadi orang kalau mau lihat video di internet, asumsi pertama itu

pasti YouTube.”

P: “Bukan yang lain ya pak?”

I: “Meskipun sekarang udah banyak, Cuma pertama itu pasti YouTube.”

P: “Menurut bapak sendiri nih, apakah aktivitas bapak yang membuat video-video

dan jadi YouTubers di kalangan pecinta kereta api itu sudah bisa memuaskan hasrat

bapak terhadap kereta api atau justru satu alternatif saja?”

I: “Oh ya… Kalau untuk saya, itu memang sudah bisa memuaskan. Selain foto, kalau

dulu kan foto. Terus video itu belum seberapa. Cuma, setelah saya bikin video,

berapa ya? Dalam 3-4 bulan itu, saya juga jadi tahu, jadi tahu gimana kepuasan

melihat kereta itu saat bisa jalan. Kalau di foto kan Cuma diem aja. Kalau di video

kan keretanya jalan, ada suara, terus ada suasana di sekitar.”

P: “Jadi lebih bisa merasakan gitu ya pak?”

I: “Iya, jadi dokumentasi itu nggak sekadar gambar diam, tapi dokumentasinya jadi

punya nilai lebih, nilai plus. Lebih hidup. Video itu juga jadi sarana pemuas, kayak

tadi seandainya bete, mau ke rel, tapi malas gitu kan tinggal buka laptop, lihat video

gitu udah senang. Nggak perlu jauh-jauh main ke rel. kalau pas main ke mana, diajak

ke tempat sodara. Kayak kemarin itu, saya ke Lampung ke tempat paman saya.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 52: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Pengen lihat kereta, tapi jauh. Jauh banget…tempatnya itu. Nah itu, saya bisa buka

YouTube lihat kereta. Itu salah satu pengobat rindunya hehehe… kalau lihat fotonya

aja kan kayak ah…foto, diem… kalau video ada suaranya. Soalnya untuk penghobi

itu, mendengar suara kereta itu rasanya gimana gitu hahaha…”

P: “Mendengar suara semboyan 35 gitu ya pak?”

I: “He eh… Iya… suara mesinnya gitu. Itu bisa jadi penenang gitu hehe…”

P: “Kalau bapak lagi merekam video gitu, lebih suka momen kereta apinya yang

sedang seperti apa nih?”

I: “ Saya dan sebagian besar teman-teman saya itu, paling suka kalo keretanya pas

belok-belok. Jadi, selama kita di lintas kan yang tikungan, letter C, letter S gitu. Itu

kan cakep banget itu kalau pas belok-belok gitu. Terus kalau pas kereta masuk stasiun

atau pas mereka pindah jalur, kan belok itu lewat wesel. Suaranya di wesel itu. Terus

pas berangkat, suara mesinnya waktu keretanya berangkat itu kan juga bagus. Pas

keretanya nanjak itu. Sebagian besar teman-teman saya juga kalau sudah lihat kereta

nanjak lalu belok-belok itu rasanya wah hahaha…”

P: “Berarti cocok ya pak kalau hunting di wilayah Jawa Barat sana?”

I: “Ah iya… Di Bandung itu, cocok itu… He eh… Apalagi pas matahari terbit,

sunrise… Nah itu… luar biasa.”

P: “Momen yang sangat dinanti-nantikan oleh railfans ya pak?”

I: “Ya, nggak Cuma saya tapi juga sebagian besar teman-teman saya yang pecinta

kereta api juga seperti itu.”

P: “ Sama ya pak? Sukanya yang lagi nikung-nikung gitu keretanya?”

I: “Apalagi pas kita lagi naik kereta, Cuma sekarang udah ga boleh sih ya. Naik

kereta, mbordes. Sekarang sudah tidak boleh. Sekarang harus curi-curi waktu. Kalau

ada petugas ya gitu hahaha… Mbordes tuh salah satu kegiatan wajib. Sekarang pun

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 53: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

masih, masih wajib. Curi-curi kesempatan juga. Apalagi kalau pas main ke Bandung

itu kan.”

P: “Pantesan saya lihat di video bapak kebanyakan spotnya keretanya yang sedang

menikung di wilayah Kalimenur Jogja itu ya pak?”

I: “Iya, sama di Prambanan. Kalau yang kereta-kereta lurus, kereta-kereta kenceng

ada sih. Cuma, kalau kenceng kan kalau dibikin video Cuma sebentar itu mas hehe…

paling nggak ada satu menit, werr.. gitu… hehehe…”

P: “Nah, bapak kan sudah memilih menjadi YouTubers vloggers kereta api,

kontennya tentang kereta api. Menurut bapak itu, sudahkah menjadi pilihan yang

tepat atau justru ada yang menganggapnya seperti ikut-ikutan atau sebelah mata?”

I: “ Kalau untuk saya, hal itu sudah tepat ya mas. Salah satu tujuan saya sekarang

adalah memperkenalkan komunitas kami, pecinta kereta api, mengenalkan kereta ke

masyarakat luas lebih banyak gitu. Jadi masyarakat tahunya kereta Cuma pas naik

atau pas lewat aja. Orang nggak tahu kalau di Indonesia itu banyak spot-spot yang

cantik yang dilewati kereta api. Kita memperkenalkan yang kayak gitu jadi biar

masyarakat itu tahu kereta bagaimana.

P: “Seperti keunikan?”

I: “He eh, keunikan. Kemudian gimana cara dan rasanya naik kereta. Kita juga

mengajak masyarakat untuk naik transportasi umum. Naik kereta kan go green mas.

Satu kereta bisa membawa sampai banyak orang kan. Bayangkan kalau mereka itu

naik mobil satu-satu kan udah nggak kebayang polusinya kan? Kalau naik kereta kan

enggak.”

P: “Betul sekali pak. Nah, bagaimana cara bapak memaknai dan memahami aktivitas

bapak ini sebagai seorang pecinta kereta api dan YouTubers Vloggers yang fokusnya

di kereta api?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 54: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “ Selain jadi hobi saya, jadi salah satu penghasilan saya. Salah

satu…istilahnya…pekerjaan. Jadi kalau ada orang nanya, kerjanya apa? Ya ini

hehe… YouTuber, kita jalan-jalan, piknik naik kereta, gitu aja. Jadi, saya

memaknainya sebagai salah satu hobi saya, salah satu kesenangan saya jadi saya

melakukannya dengan senang hati. Ini passion saya.”

P: “Passion yang dibayar ya pak?”

I: “Ya… Hahaha…salah satunya. Selain ya meskipun sekarang kan teman-teman saya

jadi ikut banyak yang merekam kereta, masukin YouTube, nah itu tujuan mereka

mungkin ya biar bisa menghasilkan uang. Kalau saya, selain untuk menghasilkan

uang jadi itu untuk kesenangan saya sendiri, terus juga memenuhi salah satu tujuan

saya yaitu untuk memperkenalkan komunitas kereta api ke masyarakat. Mengajak

orang-orang naik kereta.”

P: “Oke. Nah, kan sekarang banyak nih pak railfans-railfans yang bikin video kereta

api masukin ke YouTube. Bapak apa ada perasaan seperti tersaingi gitu nggak sama

mereka? Kan semakin banyak, bisa saja ada yang beranggapan Ah, videonya bapak

kurang bisa memuaskan nih atau ah video bapak terlalu gimana gitu, lebih suka yang

ini. Merasa tersaingi pak?”

I: “Ah, itu pasti ada. Kalau seperti itu pasti ada. Dulu, awal-awal saya bikin video itu,

Cuma bikin video kereta mondar mandir gitu aja yang nonton sudah banyak. Nah,

terus sekarang setahun terakhir ini kan sudah banyak yang YouTubers kereta. Saya

juga merasa itu, video saya yang biasa saja. Ya maksud saya yang Cuma kereta lewat

mondar-mandir, pasti kalah dengan video-video mereka yang lebih unik, lebih beda

gitu. Jadi, saya mikirnya saya harus bikin video yang lebih menarik, yang lebih unik.

Yang bisa dinikmati nggak Cuma oleh pecinta kereta, tetapi juga bisa dinikmati orang

di luar pecinta kereta. Jadi harus lebih kreatif. Lebih inovatif.”

P: “Lebih inovatif ya pak?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 55: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Kalau Cuma mengandalkan kereta mondar mandir itu sulit ya. Pasti kalah dengan

yang lain hehehe…”

P: “Tetap ada rasa tersaingi, Cuma Bapak mengatasinya dengan cara berinovasi”

I: “Iya, yang positif. Harus lebih positif, harus lebih inovatif.”

P: “Berarti sebagai suatu cambukan untuk lebih kreatif lagi.”

I: “Ya, tantangan hehe…”

P: “Bukan justru kayak ah jadi malas.”

I: “Oh ya enggak hahaha…. Nggak boleh itu hahaha… Jadi itu tantangan yang harus

ditaklukan. Lebih punya konsep.”

P: “Pokoknya begitu orang melihat video bapak, oh ini videonya Pak Dhannie ini

nih!”

I: “Ya. Mereka jadi tahu video saya khasnya.”

P: “Apakah Bapak memiliki suatu pengalaman tertentu yang sampai akhirnya

membuat bapak untuk menjadi YouTubers vloggers yang fokus di kereta api ini?”

I: “Pengalaman tertentu? Hmmm… sepertinya enggak sih. Cuma, waktu itu pertama

kali saya ikut kumpul-kumpul YouTubers itu tahun kemarin ya. Itu kayak ada apa ya?

Kebanggaan tersendiri gitu lah. Jadi, kalau yang lain bikin vlog, terus bikin tutorial,

terus bikin yang gamer-gamer gitu lah. Saya dan teman saya paling berbeda. Kita

berani bikin video yang belum pernah orang buat dan bayangkan hehe… mau dibikin

video secara khusus. Ada yang tentang kereta api, nggak Cuma yang kereta api, tapi

hal-hal sekitarnya tentang kehidupan kereta api itu. Ada kebanggaan tersendiri.”

P: “Sama siapa itu pak bikin video kereta apinya?”

I: “E… kalau di sini, ada teman saya, Mas Rinto. Dia itu basicnya wartawan mas. Dia

wartawan Tribun. Terus Mas Bowo, Yohanes Sapto Prabowo kalau tahu. Dia

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 56: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

sekarang lebih banyak trip report bus ya. Dia dulu juga suka kereta, Cuma akhir-akhir

ini kereta jadi seperti ini jadi ya mungkin ada sedikit rasa kecewa ya terus larinya ke

bus. Dari dulu juga suka bus sih, Cuma mendalami jadi YouTuber Busmania ya dua

tahunan terakhir ini. Sama satunya itu pak Gatuk, itu jarang banget. Cuma dia

aktivitasnya lebih sibuk mengurus warung sate Podomoro itu, yang punya dia.”

P: “Berarti yang lebih banyak video itu Bapak dan dua teman bapak itu ya?”

I: “He eh, Mas Bowo sama Mas Rinto. Oh ya saya kalau bikin video itu juga mikirin

penonton sih. Kalau saya bikin video sepanjang ini, yang nontonin mau nggak? Mau

nggak nonton sampai habis? Jadi, kalau nggak mau ditonton sampai habis kan

percuma kita habisin sumber daya kita bikin video lama, ngeditnya juga lama, belum

lagi renderingnya, terus uploadnya juga. Hahaha… itu kan juga butuh perjuangan.

Kalau bikin video, harus mempertimbangkan banyak hal juga sih sekarang. Kalau

dulu, asal-asal aja bikin. Diedit asal-asalan. Kalau sekarang, nggak bisa kayak gitu.

Kalau nggak gitu, nggak akan laku videonya.”

P: “Ah benar tuh pak… Lalu, apakah bapak sendiri sudah puas dengan konten yang

disajikan?”

I: “Kalau saya belum, sampai sekarang belum. Karena… apa ya? Video saya masih…

Cuma sekitaran gitu-gitu aja. Jadi Cuma kereta mondar-mandir, trip report, gitu aja.

Saya pengen punya lebih. Jadi, kalau masnya nanti sempat buka YouTube, cari aja

namanya Extreme Railways. Host-nya itu Chris Tarat. Nah, itu dia bikin video kereta,

tapi nggak Cuma sekadar video kereta aja. Jadi, dia bikin video kereta dan hal-hal

sekitarnya, bagaimana kereta itu mempengaruhi kehidupan masyarakat di sekitar?

Bagaimana kereta itu dibangun? Bagaimana kereta itu survive, dari dulu, awal,

sampai sekarang? Saya sering banget lihat, meskipun udah berkali-kali saya nonton

itu, Cuma saya suka. Saya suka videonya, saya suka konsepnya juga.”

P: “Karena dia mulai dari sejarah, perkembangannya..”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 57: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Iya, sejarah, perkembangannya, terus bagaimana mempengaruhi kehidupan

masyarakat di sekitar keretanya. Terus bagaimana mereka itu survive sampai

sekarang.”

P: “Nggak Cuma sekadar kereta ya?”

I: “He eh… Kalau untuk saya, video saya itu masih belum. Saya ya pengen bikin

kayak gitu, Cuma itu kan lebih rumit ya mas ya? Lebih kompleks… jadi, saya mau

bikin yang mirip-mirip kayak gitu secara singkat saja.”

P: “Saya doain pak”

I: “Iya, terima kasih hahaha…”

P: “Lalu, kalau di video itu kan ada kolom komentarnya gitu pak. Bapak banyak juga

dong pasti dapat pujian dari orang-orang yang menonton itu. Apakah bapak sudah

merasa puas dengan yang kayak gitu? Kayak ah, udah dipuji yang bagus-bagus nih.

Ya udah lah haha…”

I: “Hahaha… Kalau itu, ada rasa senang ya kalau video kita dipuji orang tuh. Hasil

karya kita dipuji orang tuh pasti senang. Cuma itu nggak bisa jadi patokan bahwa

videonya udah bagus. Kalau untuk saya, itu tidak bisa. Jadi harus lebih ditingkatkan

lagi, lebih diperbagus lagi. Kalau yang ini bagus, pasti bisa dibikin lebih bagus lagi,

lebih baik lagi.”

P: “Nah, kemudian dalam keseharian bapak sendiri, lebih sering berinteraksi dan

berkomunikasi dengan siapa saja? Terutama selama bapak menjadi seorang pecinta

kereta api dan vloggers YouTubers ini.”

I: “ Kalau kesehariannya ya dengan teman-teman sesama penghobi juga, dengan

tetangga kos kanan kiri juga. Kalau interaksinya, lebih banyak dengan teman-teman

penghobi saja. Untuk sharing, tukar informasi, hunting ke mana, hari ini mau ke

mana? Terus, ada kereta apa yang akan lewat hari ini?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 58: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Karena memang sehobi ya pak?”

I: “He eh… sehobi. Bertukar juga tentang pekerjaan. Jadi, kita nyari-nyari informasi

kereta-kereta apa yang mau lewat, khususnya kereta-kereta luar biasa. Yang KLB

gitu. Yang nggak tiap saat lewat.”

P: “Kalau ada momen-momen khusus gitu, kayak Kereta Luar Biasa, apakah harus

selalu benar-benar dikejar atau nggak?”

I: “ Kalau KLB-nya itu benar-benar jarang dan langka, itu biasanya harus dikejar

mas.”

P: “Kenapa sih pak sampai harus?”

I: “Karena itu momen. Momen yang jarang sekali terjadi. Momen yang nggak akan

terulang lagi. Jadi itu harus ada dokumentasinya. Mungkin kalau sekarang, 2 hari,

tiga hari, sebulan, tiga bulan, setahun, tahun depan, itu hal yang biasa, tetapi nanti 5

tahun, 10 tahun ke depan itu jadi hal yang luar biasa. Setidaknya, kita punya

dokumentasinya. Nggak Cuma sekadar untuk dijual, nggak. Kita punya

dokumentasinya, seperti yang dulu orang-orang bule-bule ke sini motretin loko uap

itu. Kalau dulu, memang biasa tapi setelah 20-30 tahun kemudian sekarang jadi hal

yang luar biasa.”

P: “Jadi bapak itu semacam seperti mewariskan sesuatu kepada generasi mendatang

gitu ya?”

I: “Ya… salah satunya. Jadi dulu, oh ini dulu pernah ada kereta ini. Apalagi kalau ke

depannya, keretanya udah ga jalan, udah mati lokomotifnya, nah itu… Saya punya

rencana ini, teman-teman saya belum ada yang tahu. Hanya sebagian yang tahu.

Lokomotif CC 201 itu kan di tahun ini udah 40 tahun, itu saya mau mengabadikan

loko-loko CC 201. Ada 23 lokomotif yang usianya 40 tahun, tahun ini. Jadi saya

harus ngumpulin semua videonya, per lokomotif itu. Sebagian besar di Surabaya,

Cirebon, sama Jogja. Eh, Jogja nggak ada ding, Jogja itu tahun 83 semua lokonya.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 59: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Surabaya yang banyak, sama Cirebon, jadi saya harus ke Surabaya rekam keretanya

itu. Itu nanti jadi dokumentasi yang luar biasa ke depannya 5-10 tahun ke depan.

Dulu pernah ada lokomotif ini.”

P: “Istilahnya dulu pernah ada lokomotif ini, masa-masa jayanya pada tahun ini,

dipakai di kereta ini”

I: “Ya, soalnya tahun depan mungkin loko-loko itu nggak akan kelihatan lagi di

lintas. Mereka nggak akan dinas di lintas. Peraturannya itu setelah 40 tahun, loko-

loko itu nggak boleh dinas jarak jauh. Jarak dekat Cuma langsiran aja di stasiun,

kereta-kereta lokal gitu aja. Jarak jauh udah nggak boleh, itu udah peraturan dari

perusahaannya.”

P: “berarti memang ada rencana untuk membuat video ya pak?”

I: “Iya, itu untuk dokumentasi juga.”

P: “Nah, masih ada kaitannya nih pak. Mengapa seorang railfans itu betah gitu untuk

berlama-lama di pinggir rel hanya untuk melihat kereta api yang lewat, bahkan yang

bapak katakan seperti mengabadikan KLB yang mungkin waktunya tidak strategis

atau yang lokasinya jauh? Mengapa sih pak, kok mau gitu? Kalau orang biasa kan

kayak mikirnya ngapan gitu? Panas-panasan di tepi sawah, di pegunungan? Mengapa

pak?”

I: “Itu… Alasan utama itu kesenangan mas. Kesenangan dan kepuasan kami itu di

situ. Jadi kayak gimana ya? Ya misal, masnya suka sama cewek, Cuma lihat dia dari

jauh aja gitu udah seneng kan? Nah… sama seperti itu! Sama seperti itu kira-kira.

Jadi udah denger suaranya saja, udah seneng. Belum kelihatan aja, udah seneng.”

P: “Belum ada udah seneng? Kalau lihat rel di sebelah gitu seneng pak?”

I: “Apalagi kalau lihat rel! Wah… Ada rel! wah, tuh mas… Dulu, tak ceritain ya.

Sekitar bulan apa ya? Sekitae 2015 gitu, kami teman-teman di Jogja kan bikin acara

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 60: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

piknik. Piknik ke Pabrik Gula di… Solo, apa itu… Sondokoro itu… Kita wisata, kita

sewa bus, nyampe sana kan niatnya mau lihat-lihat pabrik gula, ternyata nggak bisa.

Akhirnya, kita naik kereta uapnya. Memang tempat wisata. Jadi, naik tiketnya tuh

Rp10.000,00. Ada tiga kereta waktu itu. Kita naik kereta uap mas. Jadi, ada teman

saya seusia saya gini, seusia mas gitu, lihat kereta uap itu udah kayak anak kecil mas.

Seneng banget! Wah… udah kayak anak kecil itu… naik kereta itu, naik, kan

jalannya pelan. Wah, udah teriak-teriak kayak anak kecil. Padahal yang piknik di situ

ibu-ibu sama anak-anaknya sama bapaknya. Mereka kalah! Mereka Cuma ngeliatin,

bengong, ngapain itu orang-orang tua? Keretanya jalan kan pelan, turun. Lari ke sana,

difoto, balik lagi. Nanti pas di belokan, turun lagi, foto lagi. Udah kayak anak kecil,

bener. Udah seneng banget. Ya itulah… orang-orang pecinta kereta api…kayak

gitu… ada pertemuan gitu ya. Rapat, misal deket-deket stasiun. Ada kereta mau

lewat, itu kita berhenti dulu. Lihat kereta lewat, udah lalu lanjut lagi hehehe… kayak

gitu mas. Cuma denger aja gitu juga. Dari kos saya ke Lempuyangan itu kan Cuma

sekitar 2 kiloan. Kalau pagi kan masih sepi, itu kan denger suara kereta. Semboyan

35, terus kereta berangkat itu denger. Uh, itu udah seneng banget!”

P: “Wah…. Hahahaha…. Jangan-jangan bapak milih ngekos di situ sengaja biar deket

sama rel dan stasiun ya?”

I: “Hahahaha… Bisa jadi ya hehehe… Dulu kan saya tinggal di rumah bulik saya di

Piyungan. Itu sekitar 10 kilo kan dari rel. Kalau malem banget, sekitar jam 10 jam 11

itu masih denger suara kereta karena sepi kan. Pagi juga. Kalau mau lihat kereta, kan

jauh. Di sini kan deket, enak hahaha… “

P: “Kalau dulu di Piyungan itu deketnya ke mana pak?”

I: “Ke Prambanan. Ke Prambanan itu kan di sana spotnya juga lebih bagus daripada

di sini. Di kota kan Cuma lurus-lurus saja. Prambanan kan ada jembatan lalu tikungan

juga, Cuma ya lumayan jauh hehe… Ya itu kesenangan kami, kepuasan kami.”

I: “Kepuasan ya pak. Lihat kereta saja sudah seperti melihat idola gitu ya?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 61: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “He eh… Iya… Ya kalau Cuma pengen naik kereta, jalan-jalan naik kereta, ya

Cuma naik Prameks aja Jogja ke Solo. Nanti nyampe sana ya balik lagi, udah gitu aja

hehehe… Kepuasan kami, kesenangan kami. Ga Cuma saya, semuanya… Semua

teman-teman saya. Cuma lihat kereta, terus pas jalan-jalan ke mana tahunya lihat ada

rel. Oh! Ada rel! Pasti difoto! Nanti diskusi, di sini ada rel, Bagaimana sejarahnya?”

I: “Mau relnya aktif atau nggak aktif?”

P: “Iya mas. Mau rel kereta besar, mau rel lori… Halah mas, nggak usah rel… Lihat

odong-odong aja, tahu? Nah itu juga hahaha… “

I: “Serius pak? Lihat odong-odong juga?”

P: “Iya mas hahaha… Itu juga udah seneng. Kayak kita bilangnya KLB-KLB

hahaha… Itu udah seneng mas. Itu pikirannya udah misuh banget. Kalo lihat kereta

itu mas, yang lain-lainnya udah lewat!”

I: “Walaupun ada cewek cantik gitu ya pak?”

P: “Nah iya… Foto aja, foto ada kereta lalu ada ceweknya langsung yang kayak

Ah…ceweknya mengganggu itu… Suruh minggir! Hahaha… Kayak waktu dulu,

kalau lihat video saya yang Tujuh Menit Gagal Fokus itu di Jembatan Kewek. Itu

saya kan lagi merekam video langsiran Taksaka itu, tahu-tahu ada cewek lewat.

Ahh… Ini ngapain ini? Lanjutin aja udah hahaha… Itu kesenangan kami…”

P: “Ya karena namanya udah senang, udah cinta, ya gimana lagi?”

I: “ Ya betul… He eh….”

P: “Lalu, apakah konten video yang bapak sajikan ini bermanfaat atau tidak bagi

khalayak yang luas? Atau justru baru untuk diri sendiri?”

I: “ Kalau menurut saya, sudah ada manfaatnya meskipun belum banyak ya. Orang-

orang jadi lebih suka naik kereta, orang-orang jadi lebih suka lihat kereta. Ada

beberapa komentar yang begitu lihat kereta langsung jadi kayak Ah, jadi pengen naik

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 62: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

kereta. Kangen, saya jadi inget waktu dulu ke sini, ke sini, ke sini. Jadi pengen naik

kereta lagi. Itu salah satunya. Jadi tujuannya tercapai, orang jadi suka lihat kereta dan

orang suka naik kereta. Minimal, meskipun bukan orang tuanya, ya minimal anaknya.

Kadang-kadang ada yang komen Wah, terima kasih mas. Anak saya seneng banget

lihat videonya.”

P: “Berarti bapak juga senang ya semacam menularkan virus kecintaan kereta api?”

I: “He eh… Iya… Kita juga, apa ya? Memperkenalkan keunikan-keunikan suatu kota,

seperti di Madiun dan di Solo. Di Madiun itu, video saya yang langsiran kereta

Pertamina, yang keretanya lewat belakang itu, tapi palangnya di depan. Nah itu, jadi

orang tahu oh ternyata di sini ada ini. Terus di Solo itu yang kereta lewat CFD Slamet

Riyadi itu juga. Ada yang bertanya, masih ada kereta seperti ini? Terus kereta-kereta

uap, saya bikin video yang wisata kereta uap kuno itu salah satu tujuannya untuk

nunjukin ke masyarakat bahwa kita masih punya heritage, kita masih punya kereta

uap kuno. Jadi nggak Cuma kereta-kereta yang modern aja, kita masih punya kereta

uap yang harus dilestarikan, harus dijaga.”

P: “Jadi bapak juga ingin agar orang-orang yang setelah menonton videonya bapak

merasakan manfaatnya ya? Bukan hanya bapak sendiri.”

I: “Ya betul. Bukan Cuma kesenangan aja, tapi juga bisa memberikan manfaat.”

P: “Sebagai pecinta kereta api, bapak juga tentunya memiliki teman-teman yang

awam akan kereta api. Seringkah mereka bertanya tentang seputar kereta api terhadap

bapak?”

I: “Nah itu… Sering itu mas hehehe… nggak Cuma saya pasti. Ada teman-teman

yang lain juga. Biasanya mereka tanya tiket, tiketnya masih ada nggak? Harganya

berapa? Itu secara tidak langsung kita juga harus bantu mereka.”

P: “Senang tidak pak sering ditanya-tanya seperti itu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 63: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “ Seneng mas. Seneng aja karena kita bisa bantu. Temen-temen itu kalau nanya,

Aku mau ke sini, enaknya naik kereta apa ya? Nah…nanti kita kasih referensi. Kalau

mau ke sini, naiknya kereta ini, jamnya ini, yang enak ini keretanya, kereta ini enak,

kereta ini nggak enak jadi mereka bisa memilih. Bisa memberikan manfaat untuk

orang lain, nggak Cuma untuk kita sendiri. Kalau dulu memang ya, untuk kesenangan

kita sendiri ya. Cuma, kalau sekarang, kalau dipikir harus bisa kasih manfaat untuk

orang lain. Nggak Cuma sekadar hobi.”

P: “Pernah nggak pak ditanya sama orang awam seperti ini, Mas Dhannie kan suka

sama kereta api kenapa nggak kerja di PT KAI aja? Kan orang-orang awam biasanya

beranggapan kalau suka kereta api, maka kenapa tidak kerja di PT KAI?”

I: “Nah… Ada, tapi nggak terlalu sering. Cuma beberapa aja. Teman-teman saya tuh

kalau disuruh kerja, kalau memang tidak atau bukan cita-cita, keinginan itu sebagian

besar tidak ada. Mungkin ada beberapa yang…pengen jadi masinis, kondektur itu ada

teman-teman saya. Kalau saya dari dulu nggak ada cita-cita ke sana. Lebih cenderung

suka aja. Kalau ada yang tanya seperti itu ya saya sih santai aja kok. Tinggal jawab

nggak pengen, gitu aja hehe… jadi pekerjaan kan kalau dipaksakan itu juga nggak

enak kan ya? Hehehe…”

P: “Bapak ini apakah benar-benar murni suka sama kereta api atau suka juga dengan

transportasi lain?”

I: “Awalnya…saya murni… Kereta api ya awalnya. Saya suka dengan transportasi

lain itu pertama kali itu bus. Bus itu ketularan sama teman-teman saya hehehe…

Kebetulan diajak naik bus, diajak hunting bus, terutama mereka sering posting foto-

foto bus. Busnya kok bagus-bagus? Bus sekarang kan bagus-bagus toh? Akhirnya

saya tertarik. Awalnya motret-motret, terus bikin video. Kalau saya sekarang bikin

video bus masih belum bisa. Bikin yang bener-bener bagus tuh belum bisa. Terus trip

report juga. Kemarin baru nyoba bikin vlog bus itu ya asal-asalan aja hahaha… terus

pesawat itu juga, dulu karenanya banyak yang posting foto-foto pesawat. Lalu, saya

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 64: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

nyoba-nyoba…kok asyik ya? Kalau hunting foto pesawat itu… ya… ada

keterbatasannya juga sih mas. Harus ke bandara, jadi spotnya Cuma bandara aja.

Nggak bisa di langit ya haha… Jauh hahaha…. Kalau pesawat kan harus butuh

peralatan yang lumayan canggih, pakai lensa yang panjang-panjang itu kan nggak

murah ya haha… Ya beruntung di sini bandaranya spotnya bagus, jadi bisa

dieksplorasi maksimal ya. “

P: “Kalau dibandingkan merekam video kereta api dengan kegiatan bapak yang

pernah merekam video bus dan pesawat, bapak lebih senang yang mana?”

I: “Saya lebih suka kereta ya. Bus itu apa ya? Pertama, passionnya ya mas ya.

Mungkin kalau bus itu saya Cuma ikut-ikutan aja. Sama dengan pesawat juga, saya

Cuma ikut-ikutan aja. Sekadar ikut sama menghilangkan bosan biar ada variasi.

Kalau kereta kan memang saya suka kereta. Kemarin saja saya merekam pesawat

landing, terus eh ada kereta. Langsung saya pindah hehehe…”

P: “Oh iya ya pak. Bandaranya kan dekat sama rel kereta hehehe…”

I: “Hahaha iya…. Rekam keretanya, terus lewat, lalu balik lagi gitu hehehe…”

P: “Jadi memang lebih sukanya ke kereta api ya pak?”

I: “Iya, begitu…”

P: “Nah, sebagai railfans sendiri, pernahkah bapak memperkenalkan kecintaan bapak

tentang kereta api kepada orang-orang di sekitar bapak? Kemudian, bagaimana cara

memperkenalkannya?”

I: “Hmmm… apa ya? Biasanya ajakan mas. Jadi… terutama mereka itu, biasanya

keluarga saya dulu, entah itu adik, keponakan, saya ajak naik kereta. Kalau mau pergi

ke sini, naik kereta aja. Pasti ajakan pertama itu naik kereta, naik bus sama pesawat

itu alternatif. Yang utama itu pasti ngajak naik kereta. Terus ya kita cerita-cerita

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 65: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

tentang kereta. Meskipun mereka menganggapnya biasa ya … udah, biarin aja…

nggak apa-apa… yang penting udah dikenalkan, biar mereka tahu kalo saya itu suka.”

P: “ Menurut bapak, apakah memperkenalkan kecintaan terhadap kereta api itu suatu

kewajiban seorang railfans?”

I: “Menurut saya sih kalau kewajiban itu, tidak ya mas. Tergantung masing-masing

orangnya juga sih. Kalau saya sendiri sih ya harus. Salah satu tujuan saya yaitu

mengenalkan kereta kepada orang-orang di luar pecintanya biar orang suka ya naik

kereta. Meskipun sekarang keretanya masih jauh dari harapan, Cuma ya tetap harus

mengajak. Kalau misal ada yang ngomong, kemarin saya naik kereta tapi kok gini ya?

Nah… itu kan saya bisa menyanggah, itu kan naik kereta yang ini. Coba naik kereta

yang ini nah hahaha…. Kecuali memang sudah benar-benar nggak bisa jawab ya

sudah hehe…”

P: “Yang terpenting juga kita sudah menyarankan ya pak?”

I: “Ya… Betul…”

P: “Lalu, dengan melakukan aktivitas vlog dan youtube yang kontennya kereta api

ini, apakah menandakan bapak sudah benar-benar menjadi seorang railfans yang

sejati, yang luar biasa, atau malah baru permulaan?”

I: “hmm… Gimana ya? Kalau untuk sekarang sih… sudah bisa menunjukan bahwa

ini saya, pecinta kereta, hobi kereta. Untuk ke depannya ya saya ingin sesuatu yang

lebih, lebih dari yang saya punya sekarang ini. Kayak yang saya bilang tadi, bikin

video yang nggak Cuma sekadar kereta lewat, tapi juga keadaan di sekitarnya,

bagaimana kereta itu mempengaruhi kehidupan masyarakat, lalu bagaimana kereta

api memberikan dampak pada kehidupan yang sekarang. Kalau untuk sekarang saja,

menurut saya sudah bisa menunjukan bahwa saya itu hobi kereta. Untuk saya, yang

sekarang masih belum cukup. Masih banyak yang bisa dieksplorasi lagi.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 66: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Kemudian, railfans itu tidak semuanya suka hunting foto, video. Ada yang tidak

suka memotret dan merekam kereta, tetapi mereka tetap suka dengan kereta api.

Bagaimana pandangan bapak terhadap pecinta kereta api yang seperti mereka?”

I: “Hal itu memang biasa mas. Jadi, hobi kereta kan nggak harus Cuma hunting video

dan foto aja. Jadi ada yang suka sekadar naik, ada yang suka dengan sejarahnya, ada

yang suka dengan hal-hal berbau teknisnya kereta. Itu memang jadi kekayaan para

penghobi kereta. Di kereta itu, hobinya nggak Cuma foto atau video saja. Banyak

juga macemnya.”

P: “Saling melengkapi ya?”

I: “Iya… itu sesuatu yang luar biasa kalau buat saya.”

P: “Jadi, railfans itu nggak harus yang hunting foto dan video ya pak?

I: “Iya… betul sekali…”

P: “Mau foto boleh, mau merekam video boleh, nggak juga nggak apa-apa ya?”

I: “Ya, terserah itu. Ada yang menikmati dan Cuma suka melihat saja, ada yang suka

naik. Menurut saya, itu hal yang biasa dan saling melengkapi.”

P: “Kalau misalnya bapak sudah benar-benar jenuh jadi YouTubers Vloggers dan

pecinta kereta api, misalnya semuanya sudah dieksplor, terus yang harapannya sudah

tercapai, apakah memutuskan untuk berhenti atau tetap seperti sekarang ini?”

I: “Hehehe… saya belum pernah sih. Jujur saja sih, belum pernah kepikiran seperti

itu. Tapi, mungkin pasti ada ya. Satu titik puncak itu pasti ada ya. Kalau berhenti sih

saya nggak ya, Cuma mungkin mengurangi, mengurangi aktivitasnya. Saya hanya

akan menikmati saja, menikmati hasil karya saya dan teman-teman saya. Kan nggak

mungkin, saya bisa punya hasil karya yang sama dengan teman-teman saya. Kalau

seumpama saya sudah mencapai titik puncak, titik jenuh, saya akan mengurangi.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 67: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Kalau berhenti total, nggak akan. Mungkin lebih pasif saja, jadi Cuma lihat,

menonton, menikmati.

P: “Apakah bapak memiliki rencana untuk mengajarkan tata cara hunting foto/video

kereta yang benar seperti apa gitu ke railfans yang muda-muda? Atau mungkin cara

tehnik foto dan video yang benar gitu?”

I: “Itu kalau menularkan ilmu itu harus ya. Kalau untuk saya, itu wajib ya. Karena…

saya dapat ilmunya juga dari orang lain kan? Nggak mungkin saya simpan sendiri,

jadi saya ajarkan juga ke teman-teman saya. Melalui langsung lewat ngobrol kayak

gini atau lewat praktik atau lewat video hasil karya saya. Jadi kalau ada yang minta

ajarin, nanti saya kasih dasar-dasarnya saja, caranya seperti ini, nanti aplikasinya bisa

dilihat di video. Menularkan ilmu itu pasti. Menurut saya, itu wajib.”

P: “Berarti ada semacam rencana untuk membuat semacam video tutorial cara

hunting foto dan rekam video kereta gitu ya pak?”

I: “Ya… Ada. Saya ada blog juga sih, yang isinya tips-tips untuk hunting itu. Cuma,

masih berupa tulisan, belum berupa video. Di blognya itu Cuma ada tulisan dan hasil

foto, contoh hasil foto. Kalau video, ada niatan kayak gitu. Dari dulu ada, Cuma

realisasinya belum hehe… itu butuh nggak Cuma satu orang soalnya haha… Butuh

kerja sama dengan beberapa orang. Itu kerja samanya agak susah, jadi teman-teman

itu nggak selalu bisa, masih tertunda gitu mungkin.”

P:”Bapak sendiri lebih suka hunting kereta api sendirian atau ada temannya?”

I: “Kalau saya lebih prefer ada teman ya. Minimal ditemani satu orang teman, jadi

berdua. Menyangkut faktor keamanan ya. Kalau hunting sendirian itu juga nggak

enak mas, bengong hahaha… apalagi nunggu kereta lama… Waduh… di tengah

sawah, sendirian, itu kayak ngapain hahaha… Minimal harus dua orang. Kalau di

kota-kota gini sendirian nggak masalah, tapi kalau sudah ke luar kota ke pelosok gitu

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 68: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

harus minimal dua orang. Ada yang menjaga, biar ada temen yang kalau satunya

kenapa-kenapa, yang lainnya bisa bantu. Itu salah satu syarat wajib safety hunting. “

P: “Syarat wajib ya pak biar aman?”

I: “Iya, keamanan itu yang paling utama. Apalagi kalau misalnya ke tempat yang

belum pernah dan tempatnya agak gimana gitu… Wah, itu minimal harus ditemani

sama satu orang yang sudah pernah ke sana sebelumnya. Faktor keamanan dulu yang

diperhatikan, nggak asal.”

P: “Lalu, saran apa yang bisa Bapak berikan untuk YouTubers vloggers railfans ini

dalam meningkatkan kualitas konten videonya?”

I: “Hmm… Lebih banyak berlatih ya, menurut saya. Karena sudah jadi rahasia umum

ya kalau video dan fotografi itu nggak tergantung sama gear-nya kan. Dunia fotografi

itu ilmu yang diasah dengan jam terbang. Jadi lebih banyak berlatih, lebih sering

hunting itu bisa mengasah kemampuan kita. Terus, bikin video yang berkonsep. Jadi

nggak Cuma sekadar kereta mondar-mandir gitu aja, harus ada konsepnya. Terus,

kalau hunting ya hal pertama yang harus diperhatikan itu safety-nya, keamanan diri

sendiri terutama. Soalnya ya saya ngaku sendiri aja mas, ad beberapa video saya yang

nggak safety mas. Yang pertama itu di Pasuruan karena memang spotnya tidak

memungkinkan. Jadi saya kan mau ambil video pas keretanya menikung dan

menanjak. Itu kan harus pake zoom dan tegak lurus dengan keretanya. Spotnya agak

sulit karena posisi rel tinggi dan kanan kirinya sawah, jadi terpaksa mepet. Itupun pas

keretanya lewat, saya sudah minggir-minggir hehehe… Di video saya sudah saya

kasih peringatan bahwa ini ngambilnya nggak safety jadi mohon jangan ditiru.

Kedua, pas di Lampung itu. Saya merekam persilangan keretanya, Babaranjang kan

panjang banget… saya mau ambil spot di depan lokomotif, itu jauh… rangkaiannya

panjang, jadi terpaksa di rel bawahnya gerbong. Itu sama sekali nggak aman. Sudah

saya kasih peringatan di video bahwa ini hunting nggak aman. Soalnya masih banyak

railfans yang huntingnya tidak aman, kayak di tengah rel, lalu mepet, bahaya itu.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 69: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Terus peringatan juga buat yang bukan penghobi, yang anak-anak hits itu, yang suka

foto-foto di jembatan kereta atau tengah rel. Hahaha… nah itu bahaya, bahaya banget

sebenernya. Bahaya banget itu… kereta yang melaju kencang. Keserempet motor

yang lewat gitu aja udah bahaya, apalagi kalo kereta kan? Segede itu, kencang, nah…

bahaya… Dulu, saya ada pengalaman yang tidak akan saya lupakan…”

I: “Apa itu pak?”

P: “Hampir mati saya mas”

I: “Hah? Di mana itu pak?”

P: “Di Malang, di terowongan Dwi Bhakti Karya. Itu saya tahun 2011 kalau nggak

salah. Nunggu Kereta Penataran, kebetulan keretanya terlambat kan. Siang itu, saya

nunggu, masuk terowongan, nyari spot…”

I: “Masuk terowongan?”

P: “Iya, masuk terowongan. Kebetulan jalurnya menikung. Saya masuk, baru dapet

sleko pertama kalau nggak salah, ada semboyan 35 dari sana. Waduh… Ada kereta

masuk! Karena keretanya nikung ke kiri, kan saya harusnya ke kanan, saya keliru!

Saya malah di sebelah kiri. Masuk selokan kecil gitu, mepet tembok, saya bawa tas,

bawa tripod di belakang, keretanya lewat. Aduh… terus saya wah… mati ini… udah

sembunyi gini… untung tripodnya nggak kecantol keretanya. Itu masuk sampe ya

keretanya panjangnya Cuma enam ya. Lalu, pas keluar itu gemetaran badan saya

hehehe… teman saya manggil, mas mas! Nggak apa-apa? Aduh… sampai sekarang

nggak berani masuk terowongan. Masih belum berani.”

I: “Bahaya sih pak terowongan.”

P: “Kemarin hunting ke Purwokerto itu ke Terowongan Kebasen. Kebasen itu kan

pendek, paling 200 meter. Itu lari saya mas pas lewat situ hahaha… masih trauma.

Kalau nyebrang jembatan, saya masih berani. Cuma, kalau masuk terowongan mah

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 70: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

udah hahaha… traumanya udah sampe sekarang. Nggak hilang itu… Aduh…. Itu

pengalaman yang luar biasa itu hahaha…”

I: “Tapi itu bapak malah menjadikan itu sebagai pelajaran untuk lebih safety lagi ya?

Nggak yang abis itu takut ngak mau hunting lagi?”

P: “Iya hahaha… Nggak… Ya takut masuk terowongan itu mas. Masih belum berani

masuk terowongan lama-lama hahaha… Dulu terowongan sih gelap ya, tapi kalau

sekarang udah dipasang lampu. Tapi ya itu… tiap terowongan pasti ada fakto X-nya,

pasti itu. Cerita-cerita serem, dunia lain, seputar kereta api itu selalu ada.

Terowongan, jembatan, lokomotif, rangkaian kereta itu pasti ada.”

I: “Apakah hal-hal seperti itu juga bisa dimasukkan ke safety hunting pak?”

P: “ah iya… itu pasti! Jadi ya nggak Cuma kita ya. Dari pihak kereta api pun juga

sadar akan hal-hal itu. Setiap kereta api mau masuk terowongan kan harus pakai

Semboyan 35, itu istilahnya kulo nuwunnya itu. Permisinya sama yang menunggu

terowongan itu. Penjaga terowongan yang pegawainya pun kalau masuk juga harus

kulo nuwun dulu. Itu faktor-faktor yang juga harus diperhatikan.”

I: “Lalu, harapan bapak untuk kegiatan bapak ini ke depannya apa? Lalu juga untuk

transportasi kereta api Indonesia ke depannya.”

P: “Harapan saya, untuk saya pribadi sih saya bisa lebih banyak mengembangkan lagi

ya, mengeksplorasi kreativitas saya terus kemampuan saya sampai di mana.

Memaksimalkan. Saya bisa bikin video yang lebih baik dari sekarang, yang lebih baik

dari hari ini. Itu tantangan buat saya. Lalu, harapan untuk masyarakat sekitar ya

diharapkan masyarakat lebih suka dengan kereta api, lebih mencintai kereta api, lebih

memilih kereta api sebagai alat transportasi, khususnya yang di Pulau Jawa. Jadi

untuk mengurangi kemacetan, mengurangi polusi, lalu kereta api juga lebih murah

meskipun pada praktiknya harganya ya hahaha…tapi harapan saya mengajak

masyarakat untuk naik kereta api pada khususnya, dan pada umumnya ya naik

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 71: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

transportasi umum seperti bus dan pesawat. Jadi untuk mengurangi beban kemacetan

di jalan. Kalau harapannya untuk perkeretaapian ya bisa lebih baik lagi dari sekarang.

Sebetulnya bisa, bisa lebih baik lagi dari sekarang. Tergantung pemerintah dan

operatornya saja, mau atau tidak memperbaikinya? Karena kalau kita lihat ke

belakang sejarah kereta api kita ya zaman Belanda itu, penjajah Belanda sudah

merancang sistem perkeretaapian itu sedemikian rupa sehingga memudahkan orang

untuk bertransportasi. Jadi mereka itu merancangnya nggak asal-asalan.

I: “Bukan sekadar untuk satu atau dua tahun, tetapi untuk ratusan tahun ya?”

P: “He eh… Iya! Jadi, Belanda itu mikirnya mereka akan tinggal di Indonesia

selamanya jadi bikin jalur kereta api itu yang bisa dipakai untuk seterusnya, baik

untuk angkutan orang maupun barang. Kalau misalnya mas melihat peta Indonesia

tahun 90-an kalau nggak salah, itu masnya nggak akan percaya betapa banyaknya

jalur kereta api yang menghubungkan sampai ke pelosok-pelosok pulau Jawa. Itu

banyak banget! Sekarang sudah banyak yang mati kan?”

I: “Iya pak, udah banyak tuh yang tidak aktif lagi.”

P: “Pemerintah juga sih itu. Itu dulu sekitar jaman Pak Harto. Banyak jalur kereta api

yang dimatikan untuk akomodasi angkutan jalan raya. Sebenarnya banyak banget

dulu mas, jalur kereta juga…”

I: “Di Jogja juga banyak ya pak?”

P: “Iya! Di Jogja itu banyak mas! Sebenarnya bisa dimanfaatkan lagi untuk angkutan

orang dan barang, misalnya kalau truk kontainer yang ngangkut barang kan Cuma

bisa satu aja sekali jalan. Nah, kalau kereta? Wah bisa sampai 20 hingga 30 gerbong

sekali jalan. Menghemat banget kan itu? Terus ya mengurangi kemacetan juga.

Harapannya ya itu lebih menghidupkan lagi angkutan massal, khususnya kereta api.”

P:” Di Pulau Jawa dan kalau bisa seluruh Indonesia lebih bagus lagi ya?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 72: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Iya… Lebih bagus lagi itu! Di Sulawesi sekarang lagi dibangun dan bakal lebih

lebar keretanya daripada di Jawa nantinya karena pakai rel standar internasional yang

1.435 mm. Di Jawa kan 1.067 mm. Di Papua juga katanya mau dibikin.”

P: “Pokoknya intinya biar lebih baik lagi, lebih maju lagi, dan pemerintah serta

operator lebih memperhatikan kereta api ya pak?”

I: “Iya, pelayanannya juga. Sebenarnya bisa diperbaiki jadi lebih bagus lagi. Ya

seperti itu sih.”

P: “Baik pak. Itu saja sih dari saya. Terima kasih untuk kesediannya ya pak.”

I: “Ya mas. Sama-sama. Terima kasih juga.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 73: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Transkrip Wawancara

Narasumber/Informan 3: Sri Baskoro Bagus Pratikno

Lokasi Wawancara: Starbucks Coffee Metropole Cikini, Jakarta Pusat

Hari/Tanggal Wawancara: Kamis, 12 April 2017

Waktu Wawancara: Pukul 13.30 WIB

Peneliti (P)

Informan (I)

P: “Boleh diceritain aktivitas sama kegiatannya sehari-hari?”

I: “Sehari-hari gue ya…sambil ngerjain skripsi, terus kalo ada job motret ya motret.

Kalau lagi pengen naik kereta ya naik kereta. Udah gitu aja.”

P: “Berarti keseharian elu lebih kayak mahasiswa pada umumnya ya?”

I: “Iya, mahasiswa biasa”

P: “Semester delapan juga ya?”

I: “Semester sepuluh hehehe…”

P: “Ambil jurusan?”

I: “Matematika”

P: “Asalnya dari mana kalo boleh tahu?”

I: “Dari Bekasi.”

P: “Di sana tinggal sama siapa?”

I: “Sama masih ada orang tua”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 74: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Oke… Bagus udah berapa lama sih menjadi seorang pecinta kereta api atau

railfans ini?”

I: “Jadi railfans ini awalnya tahun 2009… kira-kira udah berapa tahun tuh, udah

delapan tahun ya berarti…”

P: “Itu bisa diceritakan mengapa awalnya kok bisa jadi pecinta kereta api?”

I: “Ya dulu…dari kecil emang… Dulu, saat masih kecil pernah tinggal di Salemba,

Paseban Paseban… yang di pinggir rel itu. Dulu kalo kecil itu, kalo nggak mau

makan itu selalu disuapinnya di pinggir rel kereta gitu hehe… jadi mulai dari kecil

udah dijejelin sama kereta lah… Sampe kalo pulang kampung itu, kalo naik mobil,

kalo istirahat itu nggak mau istirahat di rest area gitu. Maunya kalo istirahat itu di

bawah sawah, di pinggir pohon, yang bisa lihat kereta.”

P: “Emang kampung halamannya di mana?”

I: “Di Jogja.”

P: “Oh Jogja… berarti kalo mudik seringnya naik kereta atau mobil?”

I: “Mobil. Kalau mudik, selalu naik mobil. Tapi, di luar itu ya naik kereta.”

P: “Berarti kalo di liburan yang selain mudik naik kereta?”

I: “Iya, kalo liburnya di luar mudik ya naik kereta.”

P: “Nah itu… Mengapa sampai saat ini masih bisa dan tetap tertarik sama kereta

api?”

I: “Ya seneng aja…. Kalau naik kereta kayaknya lebih santai aja gitu dibandingin

sama naik bus atau naik pesawat. Kalau naik pesawat, kita mesti ribet ke

Cengkarengnya dulu. Itu kalau dari Bekasi ya atau ke Halim dulu. Kalau kereta kan,

naik dari Bekasi pun bisa. Kalau Cuma kayak ke Bandung gitu… Kalau yang

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 75: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

tujuannya masih bisa dijangkau naik kereta, gue sih lebih prefernya naik kereta

dibandingin naik transportasi lain…”

P: “Hmm… berarti selama dia masih bisa dijangkau kereta ya?”

I: “Iyaaa… “

P: “Lalu, apakah selama menjalani hobilu ini ada semacam pengalaman berkesan gitu

selama naik kereta? Misalnya yang unik, menyenangkan, kesel, atau menegangkan

gitu?”

I: “Banyak sih… Banyak… Kayak kalau naik kereta itu, gue paling seneng kalo

nunggu momen silangan kereta. Dulu itu kalau silangan di stasiun-stasiun kecil,

banyak anak yang pada minta-minta Om, minta Om! Seneng gue lihat anak-anak

kayak gitu… Kadang gue bagiin duit recehan gitu…. Kalau pengalaman lainnya, dulu

pertama kali gue ngajak cewek gue jaman SMA itu naik kereta berdua. Ke

Bandung… itu jaman gue pacaran, awal kelas 1 SMA itu berarti. Berdua itu jalan-

jalan ke Bandung naik kereta Parahyangan. Terus apa lagi ya? Ya… Banyak sih kalo

pengalaman… Kurang lebih itu sih… Yang paling diinget…”

P: “Yang paling diinget dua itu ya berarti?”

I: “Pengalamannya banyak ya. Misal, kita lagi terburu-buru dan pas keretanya telat.

Oh ya! Sama satu lagi! Gue pernah itu dapet tiket Gajayana gratis. Waktu itu jadi

ceritanya gue itu ngantre, ngantre di loket stasiun waktu jamannya masih belum yang

terlalu melek online lah. Online udah, tapi maksudnya belum terlalu sadar online gitu

masyarakatnya. Awal-awal transisi online gitu… Nah itu, gue mau batalin tiket

rencananya waktu itu. Tahun 2012 atau 2013 kalo nggak salah. Gue mau batalin tiket

yang udah gue pesen dari jauh-jauh hari. Eh… bukan batalin! Mau ganti tanggal

gitu… Gue ngantre ke loket 1, loket 1 itu gue ngantre udah satu jam itu karena kan

emang padet itu jaman-jamannya arus mudik lebaran. Begitu udah sampe di loket,

gue ditanyain Mau ngapain mas? Gue bilang Mau reschedule nih pak. Nggak bisa!

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 76: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Ke loket sebelah kalo reschedule. Gue digituin… Ya udah, gue ke sebelah… Gue

ngantre lagi, panjang lagi tuh antreannya. Gue mulai dari awal lagi. Begitu udah

sampe, itu hampir 1,5 jam yang kedua antreannya. Jadi, 2,5 jam sendiri gue di loket.

Begitu sampe di loket, langsung gue bilang lagi mau reschedule tiket mbak. Terus

mas-masnya yang ngoper gue dari loket sebelah itu dari dalem loket itu ngomong

Mas maunya apa? Kita udah capek nih… Lah? Saya juga udah capek ngantre tapi

dioper sana-sini ga ada kejelasan, gue gituin kan. Udah gitu, gue sempet adu debat

gitu terakhir ujung-ujungnya gue tanya namanya siapa. Pertama dia nggak mau

ngaku, mau ngapain emang nanya-nanya nama gue? Gue Cuma mau tahu aja siapa

nama elu. Terus dikasih tahu, terus gue ke luar dari loket, dan saat itu juga gue aduin

ke Jonan. Langsung gue e-mail ke Jonan, pak saya mendapatkan perlakuan gini gini

gini… Gue ceritain kronologis selengkapnya, e-mail gue langsung dibales saat itu

juga sama Jonan. Dia nyuruh tangan kanannya, gue nggak tahu sih jabatannya,

pokoknya tangan kanannya buat ngurusin gue. Gue ditelpon, gue ceritain, terus dia

minta maaf, sebagai permohonan maafnya gue dikasih voucher tiket pulang pergi

secara gratis. Terus gue pikir kan, udah dikasih tiket kalo gue pake yang deket kan

sayang. Langsung gue pesen ke yang jauh, tapi nggak hari itu juga. Selang dua

minggu kalo nggak salah, berangkatnya pake Gajayana, pulangnya pake Bima, untuk

dua orang. Sama satu lagi, pengalaman paling berkesan yang paling gue inget itu

ketika diajak naik kereta wisata Priority itu… Bener-bener emang berkesan deh… “

P: “Yang naik kereta wisata itu gara-gara apa tuh?”

I: “Yang kereta wisata Priority itu gara-gara menang kontes lomba gitu. Lomba yang

diadakan sama KAI.”

P: “Oke, berarti selama jadi railfans ini lu nggak ada ya yang namanya semacam

keterpaksaan gitu?”

I: “Nggak…Nggak ada… Ngalir aja…”

P: “Karena memang dari kecil lu udah suka sama kereta api?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 77: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Iya… Bener…”

P: “Tapi, elu baru mulai fokus menjalaninya tahun 2009 itu ya atau gimana?”

I: “Ya maksudnya mulai sering naik kereta sendiri, mulai sering moto-moto walaupun

dulu masih pakai hape gitu…”

P: “Selama elu menjadi railfans, merasa mudah nggak sih menjalaninya atau ada

kesulitan tertentu?”

I: “Kesulitan? Kayaknya sih nggak ada kalau kesulitan ya… Sejauh ini ya ngalir gitu

aja… Gampang-gampang aja gitu… Nggak pernah nemuin kendala apa-apa…”

P: “Misal motret atau merekam kereta di stasiun?”

I: “Nah… Itu! Gue bingungnya kalau orang-orang railfan Jakarta ya karena ngomong

motret ini di sini ditegur, motret di mana lagi ditegur, sepengalaman gue kalau gue

bepergian sambil merekam sambil jalan sambil cek boarding pass check in gitu,

nggak pernah ditegur. Sama sekali nggak pernah! Walaupun bawa SLR gitu.”

P: “Padahal elu merekamnya juga bukan kamera yang kecil?”

I: “Nggak, nggak kecil. Pakai SLR.”

P: “Tapi lu nggak pernah ya ditegur dan dilarang sama dapet pengalaman seperti itu

ya?”

I: “Iya… Nggak pernah… Mau pake SLR, pake Action Cam, nggak pernah ditegur.

Cuma emang kalo pake tripod, itu kan nggak pernah sih yang kayak gitu. Cuma kalau

selama pake SLR gitu sih ya nggak pernah kok…”

P: “Nggak pernah ditegur juga ya sama pihak KAI-nya?”

I: “Iya… Lalu pas nunggu gitu, nunggu kereta, nunggu KRL di stasiun mana aja. Kan

kalo ada kereta lewat, masih suka ngeluarin SLR. Kadang kameranya masih ditaro di

kursi dan neken tombol shutter gitu sambil video gitu, nggak pernah ditegur.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 78: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Berarti aman-aman aja ya? Enjoy-enjoy aja ya?”

I: “Iya…”

P: “Lalu, kalau misalnya nih elu nggak pernah menjadi seorang pecinta kereta api

atau railfans, terbayang kah hiduplu bakal seperti apa?”

I: “Ya mungkin sekarang ya nggak terlalu sering jalan-jalan gitu. Mungkin kerjanya

Cuma nongkrong-nongkrong doang kali seumuran gue. Nongkrong-nongkrong sama

anak kampus pada umumnya. Ya gitu doang kali kegiatan gue hehehe… Kalo

misalkan gue nggak jadi railfans ya… Karena gue juga pertamanya itu… nggak

terlalu… bukan nggak terlalu ya, tapi belum kenal video gitu pertamanya. Terus

waktu itu pernah gue.. kan gue masih terima job motret ya dari SMA-SMA yang

buku tahunan kayak gitu. Nah, itu pernah suatu ketika SMA gue itu untuk pertama

kalinya tugas bikin video… Terserah, mau ngambil orang dari luar atau apa. Waktu

itu gue udah lulus tapi. Nah, junior gue itu ada. Minta tolong, Bang kan elu sering

megang kamera,tolong ini dong bikinin gue film. Gue nggak bisa, gue bilang gitu. Ya

elah bang yang penting jadi aja, awalnya kayak gitu kan. Yaudah gue cobain, tapi

ceritanya dari elu ya. Soalnya gue belum pernah sama sekali, gue baru pernah

megang kameranya doang. Yaudah, begitu dikasih, gini gini gini, gue bikin… Dan

waktu itu, gambarnya masih apa adanya banget. Sebelum kenal yang teknik macem-

macem gitu, masih bener-bener asal bisa rekam, suaranya jelas gitu. Terus, udah

begitu jadi, ke depannya bingung. Ini mau diedit pake apa ya? Pake Movie Maker,

transisinya Cuma kayak gitu kan? Mau nggak mau cari pinjeman yang punya CD

Premiere kan? Begitu di-install, laptopnya nggak kuat… Berat… Hehehehe…

Pertama, pinjem laptop siapa dulu deh yang penting jadi soalnya gue udah dibayar

masalahnya. Masa udah dibayar malah ngecewain kan nggak enak. Pinjem punya

temen dan ngerti caranya malem-malem hehehe…. Gimana caranya ya itu Premiere?

Gue cari-cari deh di Google, tutorial awal pemakaian Adobe Premiere. Lama-lama

bisa, bisa, tapi ya masih transisi ya gitu… Cuma gabung, gabung, gabung, ditambahin

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 79: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

teks gitu-gitu doang. Nggak ada transisi macem-macem, nggak ada. Nah… Dari situ,

baru… Kayaknya kalo gue perdalem, enak nih… Kalo gue terusin main Premiere

gitu. Udah deh… Dari situ iseng aja… Kalo ke mana gitu, bikin-bikin video kayak

misalkan transisi pertama fokusnya ke daun nih, terus berubah fokusnya ke mobil,

daunnya ngeblur. Bikin transisi-transisi semacam itu. Habis itu, dari situ mulai

seneng bikin video sampe sekarang. Kalau sekarang kenapa lebih senang videoin

kereta, kayaknya ya… gue kan sering naik kereta, kayaknya kalo gue abadiin setiap

naik kereta enak gitu ya? Ya udah… gue mulai itu video… Pertama gue videoin

kereta itu… Apa ya? Di YouTube ya? Hmmm….. Kok gue lupa ya? Hehehe… Kalo

nggak salah Purwojaya deh, naik Purwojaya waktu masih ada bisnisnya dan itu masih

acak-acakan memang. Masih belum ada seninya lah… Video yang awal, yang

pertama. Itu Purwojaya, waktu itu videonya Cuma jalan dari lorong eksekutif 5

sampe eksekutif 1 itu… Hehehe… videonya isinya hehe… Cuma berhenti di Stasiun

Cirebon, di kereta makan, sama berhenti di Stasiun Gumilir itu Cuma buat turun.

Udah, gitu doang… Nggak ada isinya apa-apa itu video hahaha… “

P: “Tapi lama-lama lu belajar, belajar, belajar ya?”

I: “Iya… Udah mulai kenal YouTube itu kayaknya, orang kalo bikin trip report itu

apa sih isinya? Mulai tambahin, setiap jamnya jam berapa, berhenti di stasiun mana

aja. Bikin keterangan-keterangan kayak gitu… Mulai belajarlah dari situ…

P: “Oke jadi secara otodidak ya…”

I: “Iya bener… otodidak hehehe…”

P: “Lalu, elu sendiri pernah nggak sih semacam merasa bosan dengan aktivitaslu

sebagai seorang pecinta kereta api ini?”

I: “Sejauh ini sih belum bosen karena belum sampe keseluruhannya gue naikin gitu.

Gue sih pengennya emang targetnya semuanya Cuma kan ya gue penghasilan masih

belum seberapa, belum penghasilan tetap juga jadi belum bisa disisihkan duitnya buat

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 80: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

naik kereta api. Itu kendalanya masalah dana paling. Apalagi tahu sendiri, harganya

sekarang kan? Kalau mau naik kereta, harus keluarin duit berapa… itu paling

kendalanya… Kalau bosen sih, sejauh ini belum bosen.”

P: “Tapi kalo misalnya suatu saat nanti lu bosen, elu bakal ngapain? Misalnya semua

kereta api udah lu naikin gitu.”

I: “ Cari hal baru di sekeliling situ paling… paling nggak jauh-jauh dari kereta api…

Ya gue seringnya kalau bepergian, jalan-jalan sama temen naiknya kereta. Mungkin

ke depannya ya masih tetap terus sama kereta.”

P: “Oke… Lalu, apakah elu sendiri tergabung dalam komunitas pecinta kereta api

atau independen?”

I: “Tadinya itu gue ikut Edan Sepur, itu awalnya tahun 2009. Terus, gue pikir

semenjak e… banyak ributnya gitu, maksudnya perang di sosmed gitu…”

P: “Antara satu komunitas dengan komunitas lain?”

I: “Iya, nah itu… gue mikir, Ah… Ngapain? Orang hobi Cuma buat seneng-seneng

kok malah jadi ribut-ribut gitu? Itu kan wadah kita buat seneng-seneng kan? Gue

pikir, ngapain hobi tapi ribut-ribut gini? Mending gue jalan sendiri gitu… Ya cari

temen di luar komunitas yang mau ayok, yang nggak mau ya udah jalan sendiri.

Semenjak 2013 apa ya? Gue akhirnya ya udah, jalan sendiri.”

P: “Nggak pernah ikut komunitas lagi sehabis itu?”

I: “Nggak. Padahal dulu ya lumayan aktif, maksudnya lumayan sering ikut kegiatan-

kegiatan komunitas gitu. Sekarang jadi diri sendiri aja udah.”

P: “Kalau boleh tahu, ributnya tuh sekitar dan seputar hal apa?”

I: “Ini sih… apa… iri-irian… Biasanya antarsatu dengan yang lain. Misalkan nih,

kayak komunitas A nih dia dapet reward dari stasiun karena timnya bagus di posko

Stasiun Pasar Senen. Nah, yang komunitas B ini iri nih, pengen kayak gitu, tapi

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 81: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

nggak bisa. Sama, komunitas B juga punya prestasi gini-gini-gini, komunitas A-nya

juga iri. Lebih ke yang kayak gitu. Paling tentang penyelenggaraan kegiatan ya.

Sama-sama saling iri, perang di sosmed, ya udah… Terus sama ini, ada beberapa

yang kayak misalkan nggak safety hunting. Udah pake jaket komunitas, huntingnya

mepet sama rel. Lalu, ada komunitas lain yang lihat Oh ini komunitas A nih

kelihatannya, nggak safety hunting nih. Lalu, difoto, disebar deh…”

P: “Jadi lebih kayak saingan gitu ya?”

I: “Iya, sama-sama pengen jadi yang terbaik ya…”

P: “Padahal sama-sama Hobi kereta… Lalu, menurut elu orang seperti apa yang bisa

dikatakan atau dikategorikan sebagai pecinta kereta api atau railfans?”

I: “Kalau gue melihat sih kalau misalkan di stasiun gitu ya. Bedanya sama orang

biasa ya, kalau pecinta kereta api pas lihat kereta itu antusias gitu, dari depan sampe

belakang dilihatin semuanya. Nah itu, kurang lebih kayak gitu pecinta kereta. Kalo

dari pribadi gue ya… Kadang di stasiun pas lihat malah kadang ada yang sampe

berdiri lihatnya.”

P: “Selain itu ada lagi nggak?”

I: “Banyak ya… Menurut gue, apalagi yang expert, yang paling dewa itu sampe

nomor gerbong kereta itu apal. Misalkan, ini eksekutif tahun sekian, seri sekian, ini

punya dipo mana, gitu. Itu sampe kayak gitu apal, misal eksekutif sekian, tahun

sekian, seri sekian, ini kamar mandi Cuma satu, interiornya apa, joknya beludru,

kayak gitu-gitu…”

P: “Sampai ngerti ke dalem-dalemnya ya haha…”

I: “Iya. Itu yang paling expert sih itu… sama lokomotif tuh. Ini lokomotif sekian, ini

punya dipo mana. Terus jalur mati juga sampe rela-rela jalan kaki trekking buat

menelusuri jalur mati 20 kilo gitu. Itu yang expert tuh kayak gitu hehehe…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 82: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Kalau lu sendiri, sudah pas belum elu menganggap dirilu sebagai seorang pecinta

kereta api atau railfans?”

I: “Hehehe… Kalau menurut gue sendiri, gue emang seneng kereta ya nggak apa-apa

disebut railfans.”

P: “Menurut elu sendiri, arti railfans itu apa sih?”

I: “Orang yang seneng kereta, seneng lihat kereta, seneng jalan-jalan naik kereta,

seneng hal-hal yang berbau kereta. Itu aja sih paling…”

P: “Baiklah… Nah, terus kan suka ada tuh orang awam yang menganggap railfans itu

kemungkinan besar atau pasti nanti kerjanya di PT KAI. Elu sendiri setuju nggak

dengan pendapat seperti itu?”

I: “Ya kalau berkaca dari teman-teman sekitar gue, emang hampir semuanya itu

bekerjanya ujung-ujungnya di KAI karena sesuai passionnya dia, tapi ada beberapa

yang enggak dengan alasan kalau misalnya elu bekerja sesuai hobi, kalau misalnya

elu bosan dengan kerjaan elu, sama aja bosan dengan hobilu. Nggak ada pengalihan

lain gitu. Beda kalau elu punya hobi, tapi kerja misalkan di bank, ketika lu bosen di

bank, lu bisa beralih ke hobilu yaitu ke kereta. Tapi ya hampir semua itu ujung-

ujungnya ingin di PT KAI.”

P: “Kalau lu sendiri gimana?”

I: “Kalau gue sendiri ya pengen… karena ya sesuai passion, mungkin nggak bakal

bosen. Mungkin…. Kalau bagi pribadi gue ya… Kalau emang sesuai passion ya gue

ngelakuinnya nggak bakal bosen. Sejauh ini ya gue sampe tahun ini jadi yang seneng

kereta ya belum pernah bosen, walaupun yang lumayan sering naik kereta. “

P: “Karena memang udah suka dari kecil dan namanya hobi lalu udah melekat ya di

dalam dirilu?”

I: “Iya… Hahaha….”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 83: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Terus selama ini paling jauh jalan ke mana naik kereta api?”

I: “Sampe Banyuwangi… Itu sambung-sambung tuh. Itu berangkat naik Matarmaja,

dari Jakarta ke Malang. Di Malang setengah hari itu nggak jelas, tidur-tiduran nggak

jelas, berangkat lagi sore. Dari Malang sampe Banyuwangi itu jam 11 malem. Sampe

Banyuwangi, itu yang paling jauh.”

P: “Itu elu sengaja naik kereta api ke Banyuwangi atau ada urusan?”

I: “Emang pengen ke sana, ada tujuan ke sana. Emang gue udah rencanain pengen ke

Ijen sama Baluran itu, Maret 2015. Sama temen-temen gue, tapi bukan railfans.

Temen-temen nongkrong gitu.”

P: “Kalau elu sendiri, lebih suka nongkrong atau jalan-jalannya sama temen yang

biasa yang sering gitu atau sama yang railfans?”

I: “Sama aja sih… sama… Karena ya emang gue seneng jalan aja, seneng ke luar

rumah, mau itu Cuma sekadar hunting di stasiun mana atau emang udah ada tempat

tujuan wisata di sana. Gue emang orang yang seneng jalan ke luar rumah aja. Jadi

seneng aja, mau sama siapa aja, kalau emang tujuannya sama ya ayo berangkat.”

P: “Fleksibel aja asal tujuannya sama ya?”

I: “Iya…”

P: “Lalu beralih ya. Menurutlu, vlog itu apa? Kan elu bikin video, di YouTube juga

lagi marak yang vlog-vlog gitu, menurut pendapatlu sendiri vlog itu apa?”

I: “Vlog itu ya video di mana kita ngomong, nyeritain apa yang sedang kita lakuin aja

di saat itu juga. Menurut gue sih gitu. Kurang terlalu paham sih, Tapi kalau yang gue

lihat sekilas ya mereka ngomong, menceritakan hal-hal yang mereka lakukan atau

kejadian-kejadian di sekitar mereka saat mereka merekam. Menurut gue sih gitu.”

P: “Kalau misalnya ada yang bilang itu vlog, tapi ternyata mereka nggak muncul di

video, tapi tetap ada narasinya, apakah itu bisa dibilang sebagai vlog?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 84: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Bukan. Kalau menurut gue sih bukan.”

P: “Apakah vlog itu emang yang orangnya harus tampil di video?”

I: “Kalau yang gue lihat sih, rata-rata vloggers yang terkenal selalu kayak gitu. Jarang

vloggers nggak muncul di kamera, itu jarang… Namanya vloggers ya muncul di

kamera, nyeritain apa yang dia lakuin, apa yang terjadi di situ. Kalo yang gue lihat sih

gitu kalo vloggers.”

P: “Vlog itu kan ada yang bilang video blog, yaitu blog tapi divideoin. Elu setuju

nggak dengan hal itu?”

I: “Kalau memang itu definisinya ya setuju aja sih…”

P: “Lalu, elu sendiri tahu nggak beberapa vloggers yang terkenal dari kalangan apa

aja, nggak terbatas dari railfans?”

I: “E… Chandra Liow. Itu bagus juga, maksudnya nggak Cuma sekadar ngoceh

blablabla, tapi dia juga pakai tehnik di dalam video-videonya. Terus, sobat hape. Dia

reviewer hape, itu tekniknya bagus juga. Kalau menurut gue, gue seneng lihat vlog

yang nggak Cuma sekadar ngoceh. Di dalamnya tuh ada informasi yang bisa kita

dapat, tehnik videonya bagus, yang gue suka sih kalo lihat vlog ya gitu. Apalagi kalau

Chandra Liow, itu yang paling bagus tuh.”

P: “Kalau elu sendiri nih, mulai aktivitas di YouTube mulai kapan?”

I: “Gue mulai bikin akun YouTube itu tahun 2015 awal. Semenjak disuruh bikin…

waktu itu sebelumnya gue udah sering bikin video, Cuma videonya buat pribadi aja.

Tapi ya itu juga nggak informatif, video-video biasa aja gitu. Lalu temen gue

nyaranin, elu kan sering bikin video, taroh aja di YouTube. Siapa tau dapet duit?

Yaudah, gue coba upload. Oh ya, sebelum itu laptop gue ilang di kampus. Jadi, itu

semua video dan momen-momennya ilang itu, 2013 itu…”

P: “Astaga… Lu nggak simpen di Hard Disk?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 85: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak… Waktu itu gue belum punya Hard Disk. Semenjak kejadian itu, beberapa

bulan gue menabung, dapet lapotp lagi, langsung beli Hard Disknya sekalian, buat

cadangan. Ya itu… Dulu sebenernya banyak videonya yang gue naik kereta, dari

tahun jebot masih pake kamera digital sampe yang pake SLR. Cuma ya belum

informatif, Cuma sekadar ambil gambar aja. Ya itu… Hilang semua momennya.”

P: “Terus gimana tuh perasaanlu?”

I: “Ya… Dibilang kesel ya kesel… Karena kesalahan gue juga masalahnya. Waktu

itu, gue di kampus. Kan kalo di kampus mejanya yang biasa tuh, yang kursi, meja

sama bawahnya ada tempat taroh barang jadi satu tuh, gue main laptop di atas. Terus

ada temen gue dateng, bawain makanan buat gue dan nyuruh gue makan, makan deh

gue berdua. Laptop gue taroh, gue taroh di bawah. Nggak gue masukin ke tas. Nah,

itu salahnya gue itu. Terus gue makan, terus sholat ashar, terus langsung balik. Balik

ya gitu aja ngambil tas. Gue lupa kalo ada laptop di bawah. Terus ingetnya itu gue

pas malemnya itu, gue main di rental PS. Terus temen gue bilang, gus ntar gue

pinjem laptoplu ya. Gue ada tugas dari kuliah. Nah, ya udah…Gue belum sadar kalo

laptop gue itu nggak ada tuh. Pas gue sampe rumah, gue buka tas, Kok laptop gue

nggak ada? Gue tanya orang rumah, juga nggak ada yang ngambil. Siapa yang

ngambil ya hahaha… Panik gitu. Terus gue inget-inget, Oh iya… Laptop gue di

kampus ya! Tadi gue taroh bawah… Begitu deh… Gue nggak bisa tidur itu, mikirin

Aduh laptop gue besok masih ada nggak ya? Mana ingetnya udah malem lagi… Kalo

sore kan bisa balik lagi ya? Masalahnya ini ingetnya udah malem. Keluar dari rental

PS aja sekitar jam 11 jam 12 kalo nggak salah. Masa gue mesti ke kampus?

Hahaha… Udah, hilang gitu aja… Terus paginya besok, bener-bener pas pagi-pagi

buta, gue langsung berangkat ke kampus, udah nggak ada itu laptop. Gue tanya

security, nggak ngaku. Gue tanya tukang bersih-bersihnya, nggak ada yang ngaku

kalo ada laptop ilang. Ya udah lah… Nggak tahu dah di mana itu hahaha…”

P: “Ya ampun sayang banget… “

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 86: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya begitulah… Terus gue nabung-nabung lalu pas awal 2014 itu dapetnya.

Ilangnya kalo nggak salah pas September, nabung, baru dapet lagi Februari. Terus

dari situ ya mulai ngumpulin ini lagi, ngumpulin portofolio lagi.”

P: “Kalau mulai aktifnya upload video kereta api kapan?”

I: “Mulai aktifnya ya tahun 2014 itu, semenjak bikin channel YouTube. Ya paling

kayak seminggu selalu update gitu. Cuma kalau lagi sibuk ngampus atau jalan-jalan

lama seminggu gitu ya nggak sempet megang laptop ya. Cuma ya hampir setiap

minggu selalu ada satu gitu. Kalo nggak videoin kereta, ya foto kereta gitu.”

P: “Kenapa lu milih untuk menampilkan videolu di YouTube dalam menjalankan

aktivitaslu sebagai railfans dan youtubers ini? Kenapa nggak yang lain? Atau sekadar

upload aja ke medsoslu yang lain?”

I: “Ya itu, salah satunya biar momennya itu nggak hilang, tersimpan di sana terus

gitu. Kayak misalkan foto, foto itu bagusnya, dulu ya… jaman dulu itu simpennya di

Flickr. Tahu kan? Nah, itu kalau spesial foto. Kalau video, itu mikirnya medsos

penyedia video yang udah gede kan Cuma YouTube kan? Nggak ada lagi kan? Ada

sih video.com, Cuma nggak terlalu gede, nggak segede YouTube. Kalo di YouTube,

begitu lu udah upload, taroh di YouTube, udah… selamanya bakalan di situ kan?

Kecuali kalo besok-besok situsnya ilang gitu atau down… Tapi, selama situsnya

baik-baik aja kan videonya akan tetap di situ. Sama kayak foto. Dulu itu, semenjak

laptop gue hilang, beberapa fotonya kan udah ada yang naik di Flickr, itu gue

mikirnya begitu. Berarti video juga harus ditata di sosmed nih. Paling nggak masih

bisa dilihat kenang-kenangannya, masih bisa dilihat dulu ngapain aja. Jadi, milihnya

YouTube karena udah gede dan medsos yang bisa upload video tanpa batas. Kalau

kayak Instagram, itu kan Cuma semenit, terus kayak Vshow, itu kayak medsos-

medsos yang Cuma numpang lewat doang. Yang udah gede ya YouTube itu, buat

upload video tanpa batas.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 87: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Menurut elu sendiri nih, aktivitas yang lu lakukan ini sudah mampu memuaskan

hasratlu terhadap kereta api belum?”

I: “Ya sudah cukup menyalurkan semua keinginan gue ya…”

P: “Mengapa lu bisa berkata seperti itu?”

I: “Kan kegiatan gue emang sering naik kereta api, ya selama naik kereta api

kegiatannya diabadikan dalam bentuk foto, video, kayak gitu-gitu. Terus apa yang

bisa diabadikan lagi? Nggak ada kan? Ya udah… Kayak gue pengen naik kereta ini,

di perjalanan naik kereta gitu pengen foto ini itu, pengen videoin keretanya seperti

apa, kan begitu naik kereta udah tersalurkan semua. Jadi udah ini sih semuanya…”

P: “Jadi ibaratnya elu Cuma merekam doang, tapi udah dapet semuanya gitu ya?”

I: “He eh… Karena semuanya memang sebelum jalan pun, kalo kita mau merekam

kan udah dipikirin. Kalopun misal di stasiun atau di lintas yang belum pernah gue

kunjungi sebelumnya, itu kan bisa kita lihat dengan cari di internet misal di Google

Maps. Contohnya, elu pengen ke Stasiun Semarang nih, naik kereta apa, keretanya lu

lihat. Reviewnya gimana keretanya? Kira-kira lu dapet gerbong yang kayak gimana?

Kira-kira ntar di Semarang itu stasiunnya kayak gimana? Seperti itu… Sebelum jalan

kan udah dicari tahu dulu gitu.”

P: “Nah, elu sendiri ini apakah Cuma suka sama kereta api atau kayak suka juga sama

transportasi lain? Kan kadang ada tuh, railfans seakaligus busmania atau aviator geek

juga. Elu sendiri gimana nih?”

I: “Sejauh ini sih belum… Karena gue belum pernah… Jadi ceritanya gini, kemarin

gue ke Pameran Transportasi Darat yang ada bus dari jaman dulu. Nah itu, gue lihat

bus-bus yang terbaru itu bagus-bagus gitu. Fiturnya jauh lebih bagus dibanding

kereta, interiornya, fasilitasnya, itu jauh lebih bagus dibanding kereta. Nah itu, gue

mulai kayak mungkin seru kali ya kalo besok-besok gue pergi-pergi naik bus yang

kayak gini sambil gue videoin. Udah mulai ada rasa pengen nyoba yang lain. Tapi,

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 88: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

bukan berarti gue nggak seneng naik kereta. Karena kayak ya misal udah pernah ke

Jogja, udah video keretanya semua nih yang ke Jogja, masa naik itu lagi? Masa nggak

nambah lagi? Elu naik eksekutif harus keluarin duit berapa. Sedangkan, kalo naik bus

kadang bisa dapet lebih. Jadi, harganya lebih murah ya kalo naik bus ya…”

P: “Berarti ada rencana ya ke depannya nggak Cuma kereta api aja?”

I: “Ya mulai pengen sih… Nyoba bus-bus yang bagus itu.”

P: “Konten videolu saat ini kan kebanyakan isinya tentang kereta api, menurutlu

apakah konten yang disajikan itu sudah tepat belum?”

I: “Kalau menurut gue, hal yang gue lakukan terhadap konten video gue itu ya

pertama karena basicnya gue itu seneng video, seneng ngedit video, semenjak ngedit

video anak sekolah itu, nah gue jadi seneng video. Gue juga seneng kereta. Kenapa

nggak gue gabungin jadi satu? Kalau misalkan sudah tepat atau belum, ya bagi gue

itu tepat-tepat aja. Karena itu sebagai media penyalut hobi gue, hobi gue yang suka

ngedit video dan suka naik kereta. Kalau untuk menjadi terkenal, nggak sih gue

nggak mikir ke situ, gue juga nggak money oriented. Ya kalau dapet duit syukur,

kalau enggak ya udah. Karena itu sebagai penyalur hobi gue gitu.”

P: “Bukan menjadikan hal ini sebagai hal yang utama?”

I: “Bukan…”

P: “Bagaimana elu memahami dan memaknai aktivitaslu yang sebagai pecinta kereta

api sekaligus YouTubers Vloggers ini? Bagaimana elu memahaminya?”

I: “Ya itu tadi… Gue pernah denger obrolan beberapa orang, kalau kita foto, nanti

foto itu bisa gue ceritain ke anak cucu. Nah, berarti video juga bisa dong? Malah

medianya lebih real kan karena video itu bergerak. Selain dia sebagai penyalur hobi

gue, di YouTube itu kalau besok gue punya anak cucu itu bisa diceritain. Nih nak,

keretanya bapak kayak gini. Siapa tahu besok di jaman anak-cucu keretanya udah

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 89: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

yang bisa 500 km/jam atau mungkin keretanya terbang? Kan nggak ada yang tahu.

Kita bisa ceritain, nih nak, bapak naik keretanya kayak gini nih dulu. Itu juga sebagai

bahan cerita kita buat ke depannya. Satu memori yang pernah kita lewati gitu. Jadi,

melalui video itu bisa diceritain juga bahwa jaman dulu tuh kayak gini. Seperti itu,

kurang lebih.”

P: “Jadi lu termasuk ada niat untuk mewariskan kecintaanlu terhadap kereta api

kepada anak cuculu di generasi mendatang?”

I: “He eh, sebagai ya itu bahan cerita…”

P: “Selain sebagai hobi, lu juga memaknainya sebagai sarana memperkenalkan kereta

api ke generasi mendatang agar tidak melupakan sejarah?”

I: “Iya, soalnya misal nanti gue punya anak, anak gue tahu kalau dulu bapaknya suka

naik kereta. Lalu, kereta di jaman bapaknya kayak gini nih. Kayak gitu sih…”

P: “Kemudian, lu sendiri sudah puas belum dengan konten yang lu sajikan di videolu

di YouTube?”

I: “Belum. Kalau gue sih belum karena masih banyak yang jelek gitu sih yang gue

ambil. Terus, gue bikinnya pun masih belum benar-benar terkonsep gitu. Kadang

misal sampe di stasiun gue telat, nggak sempet ambil gambar apa-apa di stasiun.

Kalau gue ya belum puas sih. Masih harus banyak belajar lagi.”

P: “Walaupun misal ada yang komentar positif dan memuji kalau videolu bagus di

YouTube?”

I: “Ya karena gue melihat masih ada video yang lebih bagus. Bukan video kereta ya,

tapi tehnik pengambilan gambar yang bagus. Kayak misalkan Chandra Liow gitu, dia

kan bisa ngambil gambar yang bening, cerah, dan colourful. Pengen sih kayak gitu,

tapi dengan cara gue gitu. Masih pengen banyak belajar lagi.”

P: “Jadi, lu nggak akan terlena dengan komentar yang bagus-bagus itu ya?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 90: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak… Ya itu pujian nggak apa-apa. Terima kasih, bonus, tapi kalau dari diri

gue pribadi ya gue belum puas. Masih pengen upgrade kamera lagi biar lebih jernih.

Terus, masih pengen eksplore lagi Premiere bisa diapain lagi sih selain kayak gitu?

Masih pengen kayak gitu.”

P: “Lalu, menurutlu mengapa seorang railfans betah berlama-lama di pinggir rel

kereta api hanya untuk mengabadikan sebuah atau beberapa kereta api? Belum lagi

kadang tempatnya jauh-jauh, di pelosok-pelosok?”

I: “Ya itu kan hobi. Hobi setiap orang beda-beda. Contoh cewek-cewek, seneng

drama korea, hari Minggu kerjaannya nonton drama Korea, dari pagi sampe malem,

betah di depan laptop dari pagi sampe malem. Terus hobi mancing. Yang hobi

mancing mah betah aja. Kalau kita orang awam melihat orang mancing, mikirnya

ngapain itu? Paling kadang Cuma dapet lele doang, tapi nungguinnya berjam-jam?

Dijala aja mendingan kalo lelenya keliatan. Drama Korea juga berjam-jam, ya nggak

salah sih. Namanya hobi ya kita nggak bisa nyalahin hobi orang. Ya nggak apa-apa

ada pandangan kayak gitu, namanya pandangan orang awam? Ya kan? Kalau kita

yang seneng kereta, melakukan hal kayak gitu ya seneng-seneng aja. Sama kayak

orang yang seneng mancing ya seneng-seneng aja berjam-jam di tempat

pemancingan.”

P: “Ya berarti sama juga ya. Walaupun keretanya gitu-gitu aja, tapi lu tetep seneng

ya?”

I: “Iya. Kan hobi, namanya hobi.”

P: “Apakah ada orang lain terutama orang awam yang kira-kira memperoleh manfaat

melalui konten video kereta api yang lu sajikan di YouTube? Kadang kan video tidak

hanya ditonton sama railfans aja, bisa juga ditonton oleh yang nonrailfans atau

awam.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 91: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nah itu, gue sebagai kreator itu pengennya ngasih video yang informatif jadi

orang-orang yang setelah menonton video gue itu bisa memperoleh informasi. Kayak

video gue naik kereta, misal ada yang pengen naik Argo Muria ke Semarang, gue

pengen tahu Argo Muria keretanya kayak gimana, jamnya jam berapa, jadi bisa tahu

informasinya melalui video. Kadang gue lihat di YouTube itu ada yang videonya

bagus, tapi nggak ada informasi yang bisa diambil. Dia nggak ngomong, nggak

ngasih teks segala macem, itu kita nggak tahu videonya di mana, nggak tahu

ngambilnya kapan dan jam berapa. Jadi ya gue sebagai kreator itu pengennya harus

ada informasi yang bisa diambil. Kalau sejauh ini, komen-komen yang kayak gitu

misalkan Oh, Makasih Mas. Saya jadi kebayang nih keretanya kayak gini. Sejauh ini

ada sih yang kayak gitu…”

P: “Banyak?”

I: “Ya, lumayan… kan ada dua video gue yang ngasih tutorial Adobe Premiere. Nah

itu juga responnya bagus. Lumayan banyak yang kayak gitu…”

P: “Jadi lu emang bukan Cuma pengen video yang happy-happy aja, tapi juga yang?”

I: “Informatif, karena itu kan videonya untuk ditonton orang banyak. Kalau misalnya

itu gue tonton pribadi, gue simpen di HardDisk gue pribadi, ya nggak usah. Kalau

untuk orang banyak, paling nggak kalau nggak ada yang ngomong ya teks narasi ya

sebagai informasi kalau ini tuh lagi kayak gini.”

P: “Sebagai railfans, apakah lu sering ditanya sama keluargalu atau temen-temenlu

yang nonrailfans dan awam seputar kereta api gitu?”

I: “Sering, sering. Malah, gue disuruh beliin tiket terus! Apalagi, kalau jaman lebaran.

P: “Perasaanlu gimana?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 92: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya seneng aja. Selama gue masih bisa membantu, selama masih bisa di waktu

yang tepat, gue seneng aja. Misal, gue mau berangkat ke kampus naik kereta, terus

ada yang minta tolong untuk beliin tiket, ya udah gue bantu pesenin. Padahal

sebelumnya gue udah ngomong kalo online pun bisa, beli sendiri pun bisa! Tapi, ya

namanya kadang di tetangga masih banyak orang-orang tua yang kolot gitu ya

maunya langsung ada gitu tiketnya. Kalo di hape doang ya nggak ada buktinya gitu.

Ya udah, kalo emang harus kayak gitu ya selagi gue masih bisa bantu, kenapa

enggak? Orang sejalan juga kan ya kayak gitu?”

P: “Cukup sering ya berarti dimintain tolong dan ditanya-tanya?”

I: “Sering. Malah ya karena gue juga sering diajak sana-sini karena gue juga sering

jalan. Gue itu tipe orang yang sekali lewat jalan sini, langsung hafal. Sekalinya gue

masuk perumahan yang belok-belok, ya langsung apal. Jadi, kalo buat jalan-jalan atau

naik kereta, gue itu selalu diajak, kayak open trip ke mana gitu. Kayak, gus tolong

cariin tiket kereta ntar temenin jalan-jalan ke sini. Sering dimintain tolong sih seputar

yang kayak gitu. Lumayan sering. Kebanyakan temen deket, keluarga, atau tetangga.

P: “Jadi mereka kayak udah percaya juga sama lu ya?”

I: “Iya, malah di kampus itu kan gue ikut BEM, beberapa kali itu acara jalan-jalan

kayak studi banding ke kampus mana gitu, itu gue yang urusin akomodasinya dan

transportasinya, kayak beli tiket rombongannya gitu. “

P: “Berarti secara tidak langsung lu juga mendapatkan manfaat sebagai orang yang

dipercaya mereka ya?”

I: “He eh…”

P: “Lalu, menurutlu siapa saja yang bisa mendapatkan manfaat yang sesuai setelah

menonton videolu di YouTube?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 93: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya gue pengennya semua orang yang menonton video gue. Mau itu orang yang

seneng kereta atau nggak, semua itu dapet manfaat. Contoh, ada railfans yang rekam

video naik kereta atau video kereta, terus kasih informasi di bawahnya. Informasinya

Cuma sekadar KA 7 ls JNG misalkan. Kalau orang awam kan nggak ada yang tahu

kayak gitu kan? Nah itu, harusnya ya walaupun gue sebenernya tahu kayak gitu,

Cuma ya gue maunya di video gue itu semua full, semua bisa dibaca sama orang gitu

ya. Pengennya semua orang paham. Misal, Kereta Api Argo Muria jurusan Semarang

berhenti di Stasiun Tegal. Jadi ya yang semua orang harus paham, jangan Cuma

railfans doang…yang mau nonton videonya… hehehe…”

P: “Lalu, bagaimana caralu sendiri dalam memperkenalkan kecintaanlu tentang kereta

api kepada orang-orang lain?”

I: “Ya itu, upload video di YouTube. Menurut gue, itu salah satu cara untuk

memperkenalkan. Jadi, misalnya ada yang nanya Gus, kereta eksekutif ke Semarang

harganya berapa? Oh ada nih Argo Muria, harganya sekian. Bagus nggak keretanya?

Nih, tonton aja videonya di sini, gue kasih linknya…Itu salah satu cara

memperkenalkan… Ya itu sih…”

P: “Selain bikin video, apakah ada cara lain?”

I: “Cara lain? Hmmm… Kalau sekarang sih, paling efektif ya itu. Soalnya misal

jaman sekarang, elu nggak tahu apa-apa, pasti langsung cari di Google, cari di

YouTube. Cari di Google, dapet gambarnya. Cari di YouTube, dapet videonya. Udah

kelar. Kalau cari tempat, cari di Maps. Ya menurut gue cara yang paling efektif ya

itu. Terus, kalau elu sebagai kreator dan penyedianya, ada orang nanya ke elu, ya lu

kasih linknya. Misal kalo ke Stasiun Semarang, patokannya ini nih. Jadi ya saat ini

yang paling efektif emang seperti itu caranya.”

P: “Lalu, dengan membuat video di YouTube yang isinya mayoritas kereta api,

apakah sudah menadakan bahwa elu adalah railfans yang hebat, wow, luar biasa, dan

sejati?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 94: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya itu… kalau sebagai railfans ya gue nganggepnya itu sebagai penyalur hobi aja,

nggak pengen terkenal. Ya nggak berharap apa-apa ya. Cuma sekadar bikin karya

yang gue bisa, gue taro situ, udah. Orang yang mau nonton bisa ambil informasi ya

syukur gitu… Udah, gitu aja. Nggak ada yang pengen terkenal atau dapet duit

banyak. Sama sekali nggak ada.”

P: “Berarti memang benar-benar murni menyalurkan hobilu dan kecintaanlu itu ya?”

I: “He eh…”

P:”Lalu, bagaimana pendapatlu tentang railfans yang tidak hobi memotret atau

merekam kereta? Menurutlu, apakah seorang railfans itu harus yang rekam video dan

mengabadikan foto gitu?”

I: “Ya kayak gue bilang tadi. Kan tipenya macem-macem, dari yang mulai suka foto-

foto di stasiun, suka videoin, sampe yang paling expert yang gue bilang tadi, jarang

foto, tapi hafal tipe-tipe kereta, sampe kadang yang lebih expert lagi tuh kran kamar

mandi aja sampe hafal yang kayak gitu. Patut diacungi jempol yang kayak gitu-gitu

hahaha… Antara expert atau kurang kerjaan gitu hehehe… Tapi gitu tuh hebat yang

kayak gitu.”

P: “Menurutlu, railfans yang kayak gitu udah termasuk railfans yang sejati?”

I: “Oh iya, jelas! Udah di hati banget itu mah…”

P: “Sampe bener-bener apal gitu ya… Jadi menurutlu juga seorang railfans itu nggak

perlu mengabadikan foto atau video?”

I: “Nggak… Ada yang senengnya malah nelusurin rel mati, kan nggak ada kereta

yang lewat di situ. Relnya juga Kadang ada, kadang enggak? Kadang udah terkubur,

kadang udah di tengah-tengah rumah orang. Terus yang KRL. KRL lebih expert lagi.

Kayak ya kalo kita tahu ya udah KRL warnanya merah, tulisannya Commuter Line,

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 95: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

udah. Kalo yang expert itu tahu tuh serinya berapa, terus nama Jepangnya apa, bahasa

Jepangnya kayak gini, itu juga salah satu yang expert tuh.”

P: “Berarti ya karena orang itu punya kegemaran yang berbeda ya, walaupun sama-

sama suka kereta tapi cara dia mencintai kereta ya…”

I: “Iya, beda-beda, dibagi-bagi. Ada yang suka miniatur kereta, beda-beda.”

P: “Apa harapan elu ke depannya sebagai YouTubers dan sebagai railfans?”

I: “Harapan gue, kalau untuk railfans, meskipun masih pada anak-anak kecil gitu,

kalau misalkan hunting foto atau hunting video ya diperhatikan keselamatannya

sendiri. Terus ya anteng aja gitu kalo ketemu kereta, nggak usah terlalu histeris gitu.

Kadang kalo lu lihat di stasiun-stasiun gitu, oh ada kereta ini nih ada kereta ini nih!

Hahahaha…kayak gitu gue ngerasa kayaknya dulu jaman SMA nggak gini-gini amat

ya? Buat kenyamanan bareng-bareng lah… Kadang gara-gara tingkah kita yang over

kayak gitu, nama railfans jadi di-blacklist di stasiun itu. Kalau buat railfans ya

harapannya itu. Kalau untuk sebagai kreator video, harapannya kalau lu upload di

YouTube itu paling nggak videonya itu memberikan informasi. Jangan Cuma sekadar

kasih video-video nggak jelas, apalagi konten-konten re-upload. Kayak gitu-gitu tuh

sangat disayangkan… Terus kalau misalnya ngasih konten-konten nggak jelas dan

nggak ada informasi yang bisa didapet ya, motivaslu apa? Apa Cuma pengen ikut-

ikutan karena YouTube bisa menghasilkan duit atau gimana? Ya sama-sama lah bikin

konten informatif, yang bisa kasih informasi ke semuanya. Kayak gitu.”

P: “Tadi lu bilang, salah satu yang sangat disayangkan adalah ada yang video-video

re-upload. Apakah lu sendiri kesel kalau videolu di-re-upload dan diakui sebagai

video milik mereka?”

I: “Ya itu… Kesel banget ya… Kalau misalkan tipe videonya sama, tapi dia ngambil

gambarnya sendiri, dan diupload, gue malah seneng banget karena gue bisa jadi

acuan gitu loh. Dia bisa bikin video yang kayak gue. Tapi, kalau misalkan sampe di-

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 96: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

reupload ya gue kesel sama orang-orang itu. Kenapa? Kita udah capek-capek nih,

udah ngedit-ngedit, udah ngeluarin duit buat naik kereta, tapi dengan gampangnya di-

download, diupload ke channelnya dia. Lalu, watermarknya dipotong jadi nggak ada.

Videonya dipotong di bagian depan dan belakang biar nggak ada ciri khasnya gitu.

Kesel rasanya…. Ya, orang-orang yang kayak gitu diblok aja lah… Diblok aja, lalu

laporin ke YouTube kalau nemuin orang kayak gitu.”

P: “Lu sendiri pernah nemuin videolu di-reupload?”

I: “Video sih nggak pernah, tapi kalau foto sering. Kalau video ya sejauh ini

Alhamdulillah nggak pernah.”

P: “Kalau misal sampai seperti itu?”

I: “Kalau misalkan sampai seperti itu, misalkan orangnya nemu kontaknya, ya gue

coba kontak orangnya dulu. Elu kenapa? Ada motivasi apa re-upload video gue?

Cuma mau dapet duit doang lu? Coba ditanyain dulu, apa motivasinya kalau ngambil

video-video gitu. Soalnya ya termasuk yang paling kesel lah kalau ada karya yang

dibajak gitu.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 97: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Transkrip Wawancara

Narasumber/Informan 4: Gregorius Ida Bagus Rai Artha Kusuma

Lokasi Wawancara: Roppan Plaza Semanggi, Jakarta Selatan, DKI Jakarta

Hari/Tanggal Wawancara: , 12 April 2017

Waktu Wawancara: Pukul 13.30 WIB

Peneliti (P)

Informan (I)

P: “Boleh diceritakan aktivitas sama kegiatan Bagus sehari-hari?”

I: “Sehari-hari kuliah, terus juga ya ke rumah, lalu juga belajar ngedit-ngedit, bikin

narasi gitu sih. Kalau kuliah kan biasanya sekarang semester ini jadwalnya lagi agak

enak nih, karena kuliah tuh paling pagi jam sepuluh, terus sekarang jam 1 udah

pulang. Paling Cuma satu hari doang yang sampe sore gitu kan. Jadi, emang semester

ini agak lenggang sih. Tapi kan ada aktivitas organisasi, terus juga di gereja aktif

komunitas fotografi kan, jadi rapat-rapat. Terus, kalau ada event besar, terus

kontribusi ke majalah internal gereja kan ada tuh, nah kontribusi juga ke sana. “

P: “Tadi bilangnya kan itu ikut organisasi, di kampus atau gereja?”

I: “Di kampus dan di gereja.”

P: “Kalau di kampus, organisasi apa?”

I: “Kalau di kampus, kadang ada yang kayak panitia-panitia gitu. Kalau dulu kan

sempet ikut tim fotografi juga kalau bikin pameran. Sekarang juga aktif jadi panitia-

panitia cabutan. Setiap ada event seminar, ngikut. Kayak ya dari UKM mana nih? Dia

butuh bantuan tambahan panitia, ya gue ikut.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 98: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Boleh diceritain juga nggak asalnya dari mana dan sekarang tinggalnya sama

siapa?”

I: “Kebetulan emang lahir di Jakarta, tapi emang orang tua, Bokap itu dari Bali.

Nyokap itu Jawa, Jawanya Jogja. Jadi, kalau asal dari mana ya gue lebih sering bilang

dari Jakarta karena emang lahirnya di Jakarta, tapi besar di Bekasi. Terus, sekarang

tinggal sama orang tua, sama Ibu, soalnya Bapak dinas di luar kota.”

P: “Punya kakak atau adik?”

I: “Ada, kakak perempuan, udah kerja.”

P: “Lalu, hubungannya sama keluarga gimana? Keluarga mendukung juga nggak hobi

dari elu ini?”

I: “So far sih nggak ada ucapan kayak mendukungnya sih nggak ada. Cuma, kalau

mau merekam apa ya silakan aja. Ngelarang sih nggak. Kalau support sih ya cukup

support lah.”

P: “Berarti kalau misal lu jalan-jalan ya orang tua nggak yang ngelarang gitu ya?”

I: “Iya, pasti boleh.”

P: “Bagus, lu udah berapa lama jadi seorang penggemar kereta api?”

I: “Kalau suka sama kereta api sih dari kecil ya. Tapi kalau yang bener-bener serius,

sampe ikut diskusi terus kumpul-kumpul itu… SMP Kelas 3 itu tahun berapa ya?

2010-2011 lah… Itu udah serius ngikutin forum, kan dulu kalau di railfans kan ada

yang forum semboyan35.com, sering di sana dulu. Kadang kalau ada acara-acara,

terus ngumpul-ngumpul…”

P: “Ikut gathering-gathering juga?”

I: “Kadang. Kalau emang waktunya bisa, ikut.”

P: ”Itu pas umur berapa suka keretanya? Inget nggak?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 99: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Berapa ya? 4-5 tahun mungkin. Itu udah suka… tapi yang serius banget itu sampe

seneng hunting, ikut forum, terus udah ngeliatin kereta gitu umur berapa ya? SMP

Kelas 3.”

P: “SMP Kelas 3 baru bener-bener serius ya?”

I: “Iya…”

P: “Mengapa lu tertarik sama kereta api? Mengapa memutuskan menjadi seorang

pecinta kereta api atau railfans?”

I: “Hmmm…Kenapa ya? Awalnya sih emang dari dulu tuh sering diajaknya naik

kereta kan ya, dari kecil, kayak ke Bandung ke tempat Nenek. Nenek saya kan dulu

tinggal di Bandung, jadi kalau ke Bandung naiknya kereta. Terus juga kalau ke kantor

nyokap itu pakenya naik kereta. Rumah juga deket rel kereta kan. Awalnya gitu ya

jadi kayak kebiasaan dan lama-lama seneng juga. Kalau menurut gue, ya kereta api

itu ya unik sih. Transportasi yang unik karena ya dia jalan nggak sendiri, terus juga

sekali jalan ngangkutnya bisa banyak orang.”

P: “Berarti secara nggak langsung orang tualu juga berperan menumbuhkan rasa

kecintaan terhadap kereta api di dalam dirilu ya?”

I: “Iya.”

P: “Karena lu sering diajak naik kereta?”

I: “He eh…”

P: “Pertama pengalaman naik kereta api ke mana?”

I: “Pertama kali?”

P: “Iya, pertama kali.”

I: “Pertama kali tuh gue naik kereta diesel, KRD jaman dulu banget, itu yang

sekarang jadi kereta komuter di luar kota itu, dari Jatinegara ke Cakung. Abis

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 100: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

nganterin Nenek kan. Nenek waktu itu pulang ke Bandung, terus Jatinegara ya naik

kereta itu sampe Cakung. Itu pertama kali, masih inget gue sama pengalaman itu.”

P: “Terus terakhir kali naik kereta api ke mana?”

I: “Naik kereta api ke kampus hahahaha…”

P: “Haahahaha… selain ke kampus, yang jarak jauh hehehe…”

I: “Kalau yang ke luar kota, terakhir kali sih ya yang kemarin itu videonya terakhir

gue yang naik Argo Dwipangga dari Jogja ke Jakarta.”

P: “Berarti itu tahun 2016 atau 2017?”

I: “Masih 2016.”

P: “Terus, selama elu menjalani hobilu sebagai pecinta kereta api ini ada

keterpaksaan nggak atau mengalir gitu aja?”

I: “Mengalir gitu aja sih, nggak ada paksaan.”

P: “Berarti bener-bener ngalir dan enjoy?”

I: “Enjoy.”

P: “Terus lu pernah nggak kayak mikir seandaianya elu bukan seorang pecinta kereta

api, hiduplu bakal kayak gimana?Pernah ngebayangin itu nggak?”

I: “Hmmm… Pernah sih… Ngebayangin kalau gue bukan seorang pecinta kereta api,

mungkin gue nggak akan terlalu excited kan kayak waktu SMA tuh Sabtu libur kan.

Itu gue demen tuh naik kereta ke mana gitu kan… Mungkin kalau gue nggak railfans

ya gue nggak akan ngelakuin itu, nggak akan ngabisin waktu gue banyak untuk kereta

api, banyak streaming video kereta api, terus sampe niat bikin channel YouTube yang

isinya tentang kereta api gitu.”

P: “Berarti mungkin bakal kayak biasa-biasa aja gitu ya?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 101: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Biasa…”

P: “Terus selama menjalani hobi sebagai seorang pecinta kereta api ini mudah atau

sulit?”

I: “Mudah.”

P: “Mudahnya kenapa?”

I: “Mudahnya ya kalau mau dapet temen ada, temen banyak. Istilahnya gimana ya?

Kalau kita hidup, kalau kita punya hobi itu kan kayak berasa ada sesuati yang

dijalanin gitu loh. Kayak enak lah… Nggak yang mempertanyakan yang nggak jelas

hobilu apa. Orang tua juga enak gitu, ini anak demen kereta api, jadi nggak akan

deket sama yang aneh-aneh gitu loh.”

P: “Tapi, lu pernah seperti menemukan semacam kesulitan atau tantangan gitu nggak

dalam menjalani hobilu sebagai pecinta kereta api ini?”

I: “Ada sih… Kadang kan komunitas kereta itu ada banyak ya? Dan kadang nggak

akur. Jadi ini juga, bingung, mau masuk komunitas mana ntar masuk komunitas ini,

sleg sama yang ini. Ikut komunitas yang itu, sleg sama yang itu. Ya kesulitannya di

situ sih… Saling sleg antarkomunitas.”

P: “Berarti lu melihatnya bukan ke arah yang lu susah jalan-jalan atau foto dan video

kereta, tapi lebih ke arah hubungan antarkomunitas gitu?”

I: “Iya.”

P: “Berarti ini lu nggak ikut komunitas railfans?”

I: “Independen hehehe…”

P: “Independen aja?”

I: “Iya, independen hehe…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 102: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Oke…”

I: “Tapi, kalau ada undangan ikut acara komunitas, ya gue dateng-dateng aja.”

P: “Oke… tapi yang bener-bener lu ikut suatu komunitas yang resmi itu nggak ya?”

I: “Iya…”

P: “Lalu, gimana kalau misalnya suatu hari lu bosen sama kereta api? Kan lu udah

lama nih suka kereta, pasti ada satu waktu yang lu bosen, cara lu untuk menghindar

atau menghilangkan kebosanan itu gimana?”

I: “Hmmm… Bosen… Paling pertama sih pasti streaming dan baca-baca artikel

tentang kereta api luar negeri sih… Karena ya jujur aja, gue emang tertarik. Nggak

Cuma dengan kereta api Indonesia gitu. Kayak negara tetangga kita, Malaysia,

Thailand, itu kereta apinya bagus-bagus juga. Jadi kayak streaming, cari-cari

informasi kalau mau beli tiket gimana, naik gimana, kan siapa tahu suatu saat? Suatu

saat bisa ke sana, nyobain kereta api di sana, karena kereta api nggak Cuma di

Indonesia.”

P: “Nggak ada semacam memutuskan untuk misalnya vakum dulu dari dunia kereta

api itu nggak?”

I: “Nggak sih… Kalau vakum sih gue nggak ada istilah vakum hobi sih… Nggak ada

sih… Apalagi ini kan hobi yang nggak ribet gitu, hobi yang nggak mahal, kereta api

juga banyak yang murah. Jadi, menurut gue nggak ada alasan untuk vakum atau

berhenti sih nggak.”

P: “Nggak ya? Berarti kalaupun lu bosen, ya mengalihkannya tetap ke hal yang

tentang kereta api, tapi bukan kereta api yang di Indonesia?”

I: “Iya, kereta api luar negeri karena sebenarnya ilmu kereta api itu luas banget sih…”

P: “Karena kereta api memang ada di berbagai belahan dunia ya?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 103: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “He eh…”

P: “Nah, elu kan railfans nih, pecinta kereta api, menurutlu orang seperti apa yang

bisa dikategorikan atau disebut sebagai railfans atau pecinta kereta api?”

I: “Menurut gue?”

P: “Iya, menurutlu.”

I: “Menurut gue… Apa ya? Ya pertama sih yang pasti dia tahu soal kereta api-kereta

api yang mendasar, kayak tahu serinya, kalau lihat kereta api ya dia tahu itu kereta api

apa. Terus dia tahu teknis-teknis kereta api, terus ya banyak sih… Yang paling

gampang dilihat itu dia ikut komunitas pecinta kereta api sih… Itu paling gampang.”

P: “Kalau lu sendiri, apakah sudah bisa dikategorikan sebagai railfans? Menurutlu

sendiri.”

I: “Bisa, karena ya selama ini deket sih sama kereta api kan? Tahu seri-serinya, terus

kalau dulu suka ada majalahnya terus gue beli, baca-baca, terus juga artikel-artikel

kereta api dari luar negeri, streaming YouTube gitu.”

P: “Lalu, apa pengalamanlu yang paling berkesan selama jadi railfans?”

I: “Yang paling berkesan sih waktu itu gue pernah ikut acaranya komunitas GM-

Marka, itu dari orang-orang Depok sih. Itu dia bikin acara tuh namanya… apa ya?

Ya… Pokoknya acaranya kita keliling naik KRL ke semua rute. Semua rute kita

naikin, mulai dari Bogor, sampe Kota, terus ke Tangerang, waktu itu udah nyampe

Maja, ya itu paling berkesan sih karena pertama kita ketemu banyak railfans baru,

temen, koneksi gitu. Ya itu juga pertama kalinya gue naik KRL yang sampe semua

rute gitu, itu pertama kali dan emang ya seru sih pengalamannya karena banyak

cerita, terus bagi-bagi sharing ilmu.”

P: “Itu kalau boleh tahu kapan?”

I: “Kapan ya… 2013…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 104: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Berarti udah lumayan lama ya?”

I: “He eh…”

P: “Kalau misalnya pengalamanlu melakukan perjalanan kereta api yang paling

berkesan, mau yang baik atau buruk.”

I: “ Hmmm…. Waktu itu sih, naik Argo Parahyangan, dari Bandung ke Jakarta. Itu

kereta berangkat jam 3 sore, nah itu tuh ternyata di situ ada longsor. Jalurnya kan

memang gunung-gunung gitu. Nah… Itu tuh yang bikin agak kesel sih karena delay

sampe dua jam, jadi jam delapan malem itu baru touchdown Jakarta. Itu pengalaman

paling nggak enak sih. Sama ada juga, pernah sih nggak kebagian tiket. Waktu itu

jamannya belum online tuh. Dikasih kertas bentuknya kayak tiket, namanya

Paserpatu, jadi Cuma data nama dll udah…bisa naik. Paling aneh sih menurut gue. Itu

ke Bandung waktu itu. Dulu gue sering naik kereta api Jakarta-Bandung kan waktu

SMA karena kakak gue kuliah di Bandung, nenek gue masih tinggal di Bandung.

Jadi, sering bolak-balik Jakarta-Bandung… Ya dua minggu sekali lah.”

P: “Berarti rutin juga ya naik kereta Jakarta-Bandung?”

I: “Iya.”

P: “Lalu, selama lu membuat video-video itu lebih banyak mengalami kesulitan atau

kemudahan?”

I: “Kesulitan sih pasti ada. Kayak gimana ya? Hmmm…. Kayak kita mau

menceritakan sesuatu, tapi ternyata gambarnya nggak kita rekam, scenenya nggak

ada, atau hasilnya kurang memuaskan. Terus juga deg-degan sih kadang kalau kita

merekam di stasiun, karena takut diciduk kita. Karena kan suka ditegur kan? Waktu

itu pernah ada yang ditegur karena pake kamera SLR. Untungnya sih selama ini kalau

di stasiun besar kayak Gambir itu nggak pernah ditegur sih. Tapi kalau misalnya kita

merekam di stasiun kecil kayak Cakung, Cikini, ya gitu yang stasiun Commuter Line,

kadang suka ditegur kalau kita pake kamera SLR. Makanya, gue sih akhir-akhir ini

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 105: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

udah beralih pakai Action Cam…karena kan kecil bentuknya. Kalau misalnya ada

PKD mau ngedeketin ya langsung umpetin aja.”

P: “Selama ini lu pernah yang kayak ditegur gitu nggak?”

I: “Pernah… Ditegur pernah… Waktu itu pake SLR di Stasiun Cakung, pernah

ditegur. Untungnya sih Cuma ditegur doang, kameranya gue masukin. Karena pernah

denger-denger ada kejadian yang sampe diinterogasi, pernah… Terus ada juga yang

pernah disuruh hapus, ada juga. Mungkin karena emang kebetulan lagi apes aja sih

dapet PKD yang galak sih.”

P: “Oke oke…. Sekarang kan lu aktif di channel YouTube nih… Sejak kapan lu

mulai aktif di situ?”

I: “Channel YouTube itu mulai buat 2011. Terus mulai aktif banget itu 2012. Setelah

gue beli kamera, karena sebelumnya 2011 itu kan gue masih pake kamera hape.

Masih jelek banget kalau lu cek di YouTube gue. Cek aja deh video paling pertama

gue! Itu gila, kacrut banget! Hahaha… Ancur banget gila hahaha… Setelah beli

kamera, mulai aktif. Dulu tuh aktif banget sih emang 2012-2013 kan? Karena dulu

tuh nggak ketat pengamanan stasiun. Jadi dari stasiun, kita mau jalan ke rel, mau

jalan ke mana juga nggak apa-apa, bodo amat. Kalau sekarang kan nggak. Kalau

sekarang kan ketat. Kalau kita ngerekam, suka ditegur. Jadi mulai udah agak males.

Karena takut aja ada masalah yang gimana kan?”

P: “Iya sih ya… Lalu, Videolu ini kan ada beberapa yang berbentuk vlog narasi gitu

kan, Nah lu ngerti nggak sekilas tentang vlog? Vlog itu apa yang ada di benaklu?”

I: “Kalau denger vlog, gue mikirnya ya ngoceh di kamera sih. Jadi, lu memberikan

suatu informasi lewat video. Konsepnya itu kayak blog kan, tapi dalam bentuk video.

Jadi lu kasih informasi, apapun itu, dalam bentuk video. “

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 106: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Dan vlog itu kan kebanyakan orang-orangnya nampil gitu ya di videonya. Kalau

misalnya dia nggak nampil, tapi tetep ada pakai narasi, itu bisa dibilang vlog juga

bukan?”

I: “Bisa. Kalau menurut gue bisa.”

P: “Kalau lu sendiri tahu nggak beberapa vloggers terkenal di Indonesia? Nggak

harus yang dari kalangan railfans gitu… Yang lu tahu..”

I: “Tahu sih beberapa… Kayak si…. Bena Kribo itu… Terus, Chandra Liow, siapa

lagi ya? Banyak sih… Cuma emang sih kalau Indonesia, gue nggak begitu ngikutin.

Gue lebih seneng ngikutin yang dari luar. “

P: “Hmmm… Kalau yang dari luar siapa?”

I: “Kayak Casey Nestat, itu udah paling the best sih. Tiap dia ngeluarin vlog, gue

nonton. Karena dia kontennya nggak Cuma sekadar daily vlog sih… tapi kayak ada

sesuatu yang pengen dia sampaikan.”

P: “Kalau jenis dan tipe-tipe video yang suka lu tonton di YouTube itu yang kayak

gimana?”

I: “Yang pasti sih jelas tadi, seperti yang gue bilang tadi, gue bosen kalau Cuma lihat

tulisan. Kalau bisa yang ada narasi pendukungnya. Terus juga ya… Jelas lah,

videonya jelas. Kalau video yang gue lihat sih banyak, nggak Cuma video kereta api,

gue juga minat ke komputer, komedi dikit-dikit, terus juga konten travelling.”

P: “Berarti nggak Cuma kereta api doang ya? Macem-macem juga?”

I: “Iya….”

P: “Mengapa lu suka bikin video-video yang seperti ada di channel lu?”

I: “Kenapa ya? Hahaha…”

P: “Kenapa mutusin kayak ah bikin video ah…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 107: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Karena emang tujuan awalnya untuk emang ingin berbagi kan. Terus konten

kereta api tuh gimana ya? Sebenernya banyak konten kereta api di YouTube, tapi

yang proper itu nggak banyak. Yang proper yang orang-orang bener-bener mau

enjoy, ngeliatin itu nggak banyak. Gitu… Gue emang pengen berusaha melangkah ke

sana gitu. Gimana caranya supaya masyarakat umum ini mau menerima konten kereta

api ini untuk ditonton? Begitu…”

P: “Lu kan awal-awalnya videonya nggak dalam bentuk vlog kan? Itu yang mulai

bentuk vlog kapan?”

I: “Bentuk vlog itu 2016. Itu setelah vakum… Hmmm… Nggak vakum sih

namanya… YouTube sih aktif, Cuma waktu itu sempet beberapa bulan nggak upload

video karena emang lagi fokus buat ya waktu itu minatnya mau SBMPTN hehehe…

Jadi fokus ke situ, YouTube nggak jalan lah. Tapi setelah gue kuliah, dan mulai

ngeliat banyak youtuber gitu, mulailah buat yang kayak gitu istilahnya…”

P: “Mengapa akhirnya memutuskan untuk vlog aja gitu?”

I: “Karena emang pengen bikin yang beda sih. Karena vlog kereta api itu kan jarang.

Ya kan? Hehehe… Jarang banget vlog kereta api. “

P: “Jadi emang sengaja bikin yang beda kayak gitu ya?”

I: “Iya…”

P: “Oke… Mengapa lu memilih YouTube sebagai sarana atau media untuk

menjalankan aktivitaslu itu? Kenapa nggak bagi-bagi video aja di medsos lain kayak

Facebook atau Instagram?”

I: “Karena YouTube itu, pertama, durasinya bisa panjang dan juga gampang.

Maksudnya gampang tuh kayak gini, kita ngedit, lalu tinggal upload. Kan gampang.

Terus juga jangkauannya banyak karena lebih banyak ya gimana ya? Gue sih merasa

kalau Instagram gue itu impressionnya itu kurang dibandingkan YouTube-nya. Di

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 108: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

YouTube itu, impressionnya lebih banyak ya orang bisa subscribe, lihat, orang pun

yang nggak subscribe juga bisa melihat kan kayak kesebar ke mana-mana.”

P: “Udah yang paling oke ya?”

I: “Iya.”

P: “Terus kan sekarang banyak yang pake YouTube karena bisa mendapatkan

keuntungan. Lu sendiri mendapatkan keuntungan secara finansial gitu nggak?”

I: “Dapet… Dari Adsense.”

P: “Dan apakah hal itu yang terus memiculu untuk berkarya di YouTube atau ada hal

lain?”

I: “Ya… sedikit-sedikit sih iya… Mendorong iya, Cuma itu bukan yang utama sih

karena juga YouTube gue juga nggak gede-gede banget kok. Uangnya ngehasilinnya

nggak gede-gede banget. “

P: “Terus, menurutlu sendiri dengan membuat video dan vlog yang kontennya

tentang kereta api itu udah mampu memuaskan hasratlu terhadap kereta api belum?

Atau itu hanya salah satu cara alternatif?”

I: “Itu Cuma jadi kayak cara… Cara apa ya? Cara menyalurkan apa yang ada dalam

pikiran gue gitu loh. Jadi Cuma menyalurkan. Kalau untuk memenuhi hasrat ya harus

naik! Dan gue harus coba semua kereta api, baik yang di Indonesia maupun yang di

luar. Karena di luar itu, banyak loh trip-trip kereta api yang keren gitu! Kayak

Transsiberia, yang melintasi Rusia sampai Eropa. Itu bener-bener cita-cita sih,

nyobain kereta api di sana.”

P: “Jadi elu itu yang harus naik dulu, baru puas gitu ya?”

I: “Iya.”

P: “Nggak bisa gitu kalau Cuma lihat doang?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 109: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak bisa.”

P: “Lihat langsung juga belum puas?”

I: “Iya, belum puas…”

P: “Belum puas?”

I: “Karena kalau lihat-lihat kan sering tuh gue naik kereta api ke kampus, tiap hari

lihat kereta api lewat. Kadang juga kalau lihat kereta api jarak jauh lewat gitu kayak

kangen, duh kapan ya? Gue pengen naik hehehe… Pengen naik aja gitu.”

P: “Berarti lu emang yang harus naik dan menganggap ini Cuma salah satu cara aja

ya?”

I: “Iya…”

P: “Oke… Dibandingkan dengan YouTubers atau vloggers lainnya gitu, kan lu milih

spesialisasi konten transportasi dan travelling, khususnya kereta api. Menurutlu, hal

yang lu pilih dan lakukan ini sudah tepat belum? Atau masih belum puas atau malah

merasa kayak dianggap aneh?”

I: “Ya gue sih jujur ya… Kalau gue pribadi sih udah tepat ya. Karena kita kan bikin

dan milih konten itu ya yang kita tahu, kita ngerti, makanya gue mikirnya itu udah hal

yang tepat karena gue ngertinya ya itu. Tapi, kalau misalkan dianggap aneh ya wajar

sih… Karena itu emang udah masalah para pecinta kereta api di seluruh dunia…

Masalahnya sama, pasti dicap aneh. Itu udah pasti itu kan? Tapi gue pikir ya udah

lah… Kita tetap jalan aja, buat-buat terus, kan butuh waktu ya buat konten yang

“aneh” untuk diterima di masyarakat kan? Tapi, gue sangat sangat sangat yakin

bahwa orang pasti akan terima ini, orang pasti akan ngeh, orang pasti akan nonton.

Gue yakin.”

P: “Lu sendiri pasti pernah kan dianggap yang aneh gitu karena suka sama kereta api.

Bagaimana perasaanlu kalau dianggap seperti itu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 110: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya kesel sih dikit ya… Cuma, gue mikir sih daripada gue kesel, gue

menganggapnya itu sebagai hal yang membedakan gue dari temen-temen gue yang

lain gitu. Jadi kan bisa dilihat tuh. Waktu SMA itu kan Cuma gue doang satu

angkatan yang suka kereta, jadi orang inget tuh oh si Bagus yang suka kereta nih. Jadi

ya…. Kesel sih nggak… Cuma, tergantung cara orang itu menyampaikan ke gue. Kan

kadang emang ada tuh orang yang nyampeinya ngeselin kan? Ada yang kayak gitu.

Cuma, kalau yang nganggap gue unik, gue beda, itu ada.”

P: “Ada ya? Dan lu lebih memilih orang yang menganggap lu unik gitu ya?”

I: “Iya, mending kayak gitu.”

P: “Oke oke… Kalau sama orang tua? Orang tua nganggap aneh juga nggak?”

I: “Hmmm… Mungkin orang tua gue nggak pernah ngomong kali ya? Mungkin

nganggep aneh, Cuma nggak pernah ngomong… Cuma, orang tua gue berpikir

daripada ini anak temennya yang aneh-aneh gitu kan?”

P: “Terus bikin vlog itu sekadar ikut-ikutan tren zaman sekarang atau ada tujuan

lain?”

I: “Kalau dibilang ngikutin tren sih, iya, bener. Gue jujur aja… Gue ngikutin tren

memang. YouTube booming, gue ngeliat video orang, gimana cara orang buat video,

ya gue ikutin. Tapi, gimana caranya hal ini gue aplikasikan ke konten kereta?

Begitu.”

P: “Jadi memang ngikutin juga, tapi memilih yang memang lu pahami?”

I: “He eh…”

P: “Terus, bagaimana lu memahami dan memaknai aktivitaslu sebagai railfans dan

vloggers YouTubers ini?”

I: “Gue memaknai dan menganggapnya ini sebagai hobi aja sih. Sebagai hobi,

sebagai kesenangan… Karena kan gue pikir kan kalau kuliah Cuma belajar gitu, itu

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 111: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

kan kayak bosen banget ya? Jadi coba lah nyari aktivitas hobi lain kayak pecinta

kereta api ini. Bikin video-video vlog, siapa tahu kan ke depannya bisa jadi pegangan

hidup? Kayak kerjaan atau mungkin apa. Karena setiap orang pasti butuh yang

namanya hobi lah ya… Untuk melepaskan penat gitu…”

P: “Selain itu ada lagi? Mungkin mau sebagai mata pencaharian atau ingin eksis

gitu?”

I: “Ya kalau dikenal banyak orang sih pasti ya. Itu emang tujuan awal bikin channel

YouTube kan? Supaya orang ngelihat. Tapi emang ya sih emang, buat dikenal banyak

orang, buat narsis sih enggak ya karena gue nggak gitu narsis. Bukan nggak berani

nampilin muka, tapi nggak berani ngomong sendiri di depan kamera dilihat banyak

orang gitu. Kalau ngeliatin kamera sih gapapa, tapi kalau sampe dilihatin orang, gue

ngevlog itu kayaknya aneh hehehe…”

P: “Jadi emang lu memaknainya lebih ke hobi ya aktivitaslu ini?”

I: “Iya… Ya hitung-hitung nambahin penghasilan.”

P: “Adakah pengalaman tertentu yang akhirnya memutuskan lu untuk ngevlog?”

I: “Pengalaman ya? Hmmm…. Kalau pengalaman sih nggak sih… Kayak tiba-tiba

aja muncul… Kayak awalnya sering lihat orang bikin vlog, bikin konten-konten

kreator, video. Terus gue lihat hobi kereta api dan YouTubers yang kontennya kereta

api kan isinya Cuma kereta-kereta yang lewat, kalau trip report Cuma pakai tulisan.

Gue berpikir kayak buat yang beda aja, karena gue pernah dibilangin sama dosen gue

kalau konsep bisnis itu lebih baik lu beda. Nah jadi gimana kalau kita buat yang beda

gitu? Apalagi kalau misalkan beda dan lebih baik kan lebih bagus lah.”

P: “Terus lu sendiri udah puas dengan konten yang disajikan di YouTubelu selama

ini?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 112: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Belum. Karena kurang mendalam, menurut gue apa yang gue sampaikan kurang

mendalam. Terus kurang detail, terus gear gue tuh kurang apa ya? Ya kalau gue lihat

gambarnya sih kurang puas. Terus, gue juga masih cari cara kayak formula yang tepat

lah, gimana cara ngebuat narasi? Narasi kan harus urut gitu kan? Nah, gue belum

nemu formula yang pas gitu untuk nyampein yang urut, yang bener itu gimana, itu

belum ketemu formulanya.”

P: “Tadi lu bilang kalau lu kurang puas karena kurang mendalam dan kurang

mendetail. Contoh yang kurang mendalam dan kurang mendetail itu seperti apa?”

I: “Kayak… Misalnya… Gue kayak kurang bisa memberi… Apa ya? Kayak misalnya

soal teknis ini kereta umurnya berapa tahun, terus gimana sih kalau kereta ini kita

bandingkan dengan yang lain, karena kan emang karena keterbatasan waktu dan

uang, gue belum bisa nyobain semua kereta api kan? Kayak misalnya kereta api

ekonomi itu gue jarang banget nyobain. Soalnya kereta ekonomi itu kan lama banget

perjalanannya, jadi gue masih belum nyobain dan masih nyari waktu yang tepat

kayak nyobain kereta Matarmaja yang jauh banget Jakarta-Malang. Itu masih belum

sih. Kayak pengalaman gue masih kurang aja, jadi ya gue masih belum mendetail aja,

masih kurang.”

P: “Kalau menurutlu, yang mendetail dan mendalam itu yang kayak gitu tadi, yang

sampai banding-bandingin?”

I: “Iya, jadi orang, nggak Cuma railfans, orang pun ya setelah melihat video gue tuh

jadi bisa mempertimbangkan gitu, gue naik kereta yang ini atau itu. Soalnya kan

dalam satu rute, memang ada banyak kereta api tuh. Kayak misalnya Jakarta-Cirebon

aja deh! Itu kan banyak banget kereta apinya! Jadi gue mikir gimana caranya orang

tuh setelah lihat video gue, gue bisa membandingkan gitu loh mau naik kereta api

yang ini atau itu.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 113: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Oke oke… Lalu, sebagai seorang railfans sekaligus vloggers dan youtubers ini,

siapa saja orang yang sering lu ajak untuk komunikasi dan interaksi dalam

keseharianlu?”

I: “Hmmm… Yang pasti sih temen ya… Temen, beberapa dari railfans juga. Kayak

nanyain feedback video gitu… Pasti ke temen-temen sih.”

P: “Kalau ke sesama railfans apakah sering berkomunikasi juga?”

I: “Jarang sih. Kalau komunikasi tuh gue sering lempar doang. Kayak ini nih video

gue. Terus misal kalo nanti ada yang komentar ya gue terima komentarnya, terus jadi

bahan evaluasi untuk video-video berikutnya.”

P: “Kan lu juga suka nonton video kereta api gitu dan banyak railfans juga yang

kadang bikin video kereta api di YouTube, kalau boleh sebut nama, elu sukanya yang

mana dan siapa?”

I: “Kalau yang dari kereta ya?”

P: “Iya, yang kereta, yang railfans.”

I: “Si itu sih, si Risang Anggara itu. Emang sih video tripn ya masih tulisan, tapi gue

akui dia punya teknik editing yang bagus. Kayak dia tahu pembagiannya, terus video

dipadukan sama musik, itu bagus. Enak ngeliatnya, masih enak dilihatnya.”

P: “Ada lagi selain Risang Anggara? Yang mungkin menjadi semacam inspirasilu

juga?”

I: “Nggak ada sih, karena kalau kereta api itu kan jarang banget tuh kontennya. Jadi,

untuk yang jadi panutan benar-benar gitu sih nggak ada. Tapi, kadang gue ngelihat

apa yang diterapkan oleh YouTubers konten lain untuk diterapkan di konten gue,

kayak misalnya teknik editing. Ada satu video gitu yang belajar teknik grading,

colouring, itu dari situ.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 114: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Jadi menurutlu belum menemukan ada railfans sekaligus youtubers lain yang bisa

lu jadikan sebagai panutan gitu ya?”

I: “Iya.”

P: “Oke oke… Kenapa juga lu lebih sering berinteraksi dengan teman-temanlu itu

yang mungkin awam tentang kereta api?”

I: “Ya karena beberapa di antara mereka ada yang memang ngerti soal video,

bagaimana cara bikin konten, itu ada yang ngerti. Jadi kan gue emang suka minta

feedback ke orang yang emang ngerti gitu loh supaya feedbacknya yang gue dapet itu

juga bener.”

P: “Nah, menurutlu mengapa seorang railfans itu betah dan rela berlama-lama di

pinggir jalur kereta api hanya untuk menunggu atau melihat serta mengabadikan

sebuah atau beberapa kereta api yang lalu lalang? Apalagi railfans kadang nggak

Cuma hunting di stasiun. Ada yang hunting di lintas raya seperti persawahan, bukit,

hutan, dan lokasi-lokasi yang eksotis seperti itu.”

I: “Karena bagi kita, para railfans, kereta api itu punya keindahan tersendiri. Kayak

ada momen-momen di mana kereta api itu kelihatan lebih indah, misal pas menikung.

Itu udah jelas pas menikung itu udah momen-momen paling indah dari kereta api.

Apalagi, kalau backgroundnya bisa alam. Itu tuh bagus banget! Memang yang kita

kejar itu keindahannya itu dan momen itu Cuma bisa didapat di sawah, di gunung, di

jembatan, Cuma di situ bisa dapetnya. Karena apa ya? Kita memiliki sudut pandang

yang berbeda dari orang awam.”

P: “Jadi yang dicari adalah keindahannya ya?”

I: “Iya.”

P: “Kalau lu sendiri, kalau boleh nyebutin lokasi favorit untuk mengabadikan foto

atau video kereta api gitu di mana?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 115: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Hmmm… Kalau yang pernah gue datengi itu… Stasiun apa sih namanya itu?

Hmmm… yang di Tangerang, setelah Tangerang? Apa ya namanya? Hmmm…. Eh,

bukan Tangerang! Serpong! Setelah Serpong itu apa sih?”

P: “Ke barat atau ke timur?”

I: “E…barat, barat!”

P: “Cisauk?”

I: “Terus!”

P: “Cicayur? Parungpanjang?”

I: “Iya! Parungpanjang! Di Parungpanjang itu kan sebelumnya ada tikungan S gitu

kan? Nah… itu tuh bagus di situ!”

P: “Oh, lu pernah ke situ?”

I: “Iya… 3-4 kali lah. Melihat kereta menikung gitu kan dari situ tuh bisa bagus

banget tuh. Sama paling ya Jatinegara sih, tikungannya bagus di situ. Apalagi kalau

bisa lihat kereta api dua, jalan bareng, nikung gitu itu bagus banget.”

P: “Kalau yang lokasi pemandangan alam itu, ada yang favorit nggak?”

I: “Cisomang sih.”

P: “Jawa Barat?”

I: “Iya, Cisomang.”

P: “Lu pernah ke Cisomang itu nggak?”

I: “Cisomang pernah sih. Sekali doang. Itupun juga sama temen kan, karena ke situ

harus pake motor dan motornya kalau bisa ya motor agak gede ya karena emang

medannya agak susah.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 116: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Lu sendiri adakah semacam target atau impian mendatangi lokasi-lokasi yang

eksotis bagi para railfans itu nggak?”

I: “Hmmm… Lokasi sih nggak sih, karena e…. Gue mikir, gue udah pernah ngeliat

itu, udah pernah ngelewatin, jadi nggak ada yang ngebet banget. Karena target impian

gue adalah naik kereta api yang di luar negeri. Gue pengen banget tuh nyobain naik

kereta api dari Singapura ke Bangkok yang ada sleepernya. Terus juga nyobain naik

Transsiberia, lihat kereta api lewatin salju. Itu emang gue impian banget sih.”

P: “Berarti impianlu yang di luar negeri itu ya?”

I: “Iya… Lebih ke arah apa ya? Experience naik keretanya!”

P: “Experience-nya ya.”

I: “Daripada tempat, gue lebih experience naik keretanya.”

P: “Oke… Nah kan tadi lu bilang experience. Mengapa lu ingin mendapatkan

experience tersebut?”

I: “Karene beda, nggak bisa didapetin di sini. Kayak kereta tidur, itu kan nggak ada

kan di sini kan? Terus juga perjalanan yang benar-benar jauh sampai yang kita harus

tidur di kereta itu kan nggak ada di sini. Kalau kayak Singapore-Bangkok itu kan

perjalanannya sampai berhari-hari kan? Nah, gue pengen nyobain itu karena banyak

videonya juga di YouTube kan? Kayak travel vlog, mereka naik kereta api gitu. Terus

juga naik Transsiberia, yang naik kereta api dari benua Asia terus ke benua Eropa gitu

kan.”

P: “Nah, menurutlu sendiri apakah konten yang lu sajikan ini sudah bermanfaat

belum bagi orang lain, orang-orang di sekitarlu, terutama yang awam tentang kereta

api?”

I: “Gue sih merasa udah sedikit ya… Cukup bermanfaat gitu karena emang gue selalu

menyampaikan kayak komentar-komentar gue, seperti ini kereta sudah tua, nggak

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 117: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

bagus dinaiki, mending naik kereta yang lain. Ya kayak ngasih saran-saran aja. Lalu,

di akhir video gue selalu minta komentar kan? Jadi kayak sharing-sharing

pengalaman di kolom komentar gitu.”

P: “Oke oke oke… Menurutlu, siapa saja yang bisa memperoleh manfaat setelah

nonton videolu itu?”

I: “Tentu saja sih orang yang mau naik kereta, atau yang belum pernah naik kereta

tapi mau naik kereta, dan orang-orang yang biasa naik kereta, Cuma nggak begitu

ngeh soal kereta gitu. Jadi mengajak mereka untuk lebih tahu dan lebih peduli gitu.”

P: “Sebagai railfans, lu sering nggak sih dijadikan sebagai semacam gitu oleh orang-

orang di sekitarlu terutama kalau bertanya soal kereta api?”

I: “Sering. Kayak temen nanya, Gus dari sini ke sini naik keretanya apaan aja? Terus

juga ada yang nanya, kan jadwal tahun ini kereta api yang dari Bekasi ada yang

berhenti di Senen kan? Nah, itu kalau misal terlanjur naik yang ke arah Senen, mesti

naik apa? Terus ada juga yang nanya gimana cara mesen tiket, terus kereta api apa

yang harus gue naikin kalau mau ke kota ini? “

P: “Dan perasaanlu saat orang-orang di sekitarlu banyak bertanya tentang kereta api

ke elu itu gimana?”

I: “Seneng sih, seneng.”

P: “Kenapa seneng?”

I: “Karena ya akhirnya nih hobi gue ini, orang ngeh gitu sama hobi gue. Terus mereka

kayak apa ya? Ilmu yang gue punya itu bermanfaat gitu buat mereka, buat masyarakat

lah.”

P: “Berarti lu juga seneng ya seperti dipercaya gitu sama orang-orang? Lalu, orang

tualu termasuk juga kah?”

I: “Iya…. Orang tua gue sering kalau mesen tiket, nyuruhnya gue.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 118: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Karena lu sering naik kereta ya dan paham tentang kereta?”

I: “Iya…”

P: “Nah, lu ini benar-benar murni suka sama kereta atau suka juga sama transportasi

lain/”

I: “Suka sama yang lain juga. Kayak bus, pesawat, itu gue suka. Gue juga sering

ngikutin, baca-baca artikel. Ya karena pada dasarnya gue sukanya nggak Cuma kereta

api sih, semua jenis transportasi tuh gue suka. Pesawat, bus, itu gue suka. Tapi, semua

memang berawal dari kereta.”

P: “Semua berawal dari kereta?”

I: “Iya…”

P: “Jadi, nggak Cuma kereta tapi juga masih ada kecintaan terhadap transportasi

lain?”

I: “Iya.”

P: “Ada rencana mau bikin video tentang transportasi lain?”

I: “Ada. Emang sekarang lagi project mau bahas tentang bus sih. Kayak tentang bus

Transjabodetabek, itu gue udah ada kontennya, tinggal nyari-nyari gambar lagi.

Narasinya udah ada.”

P: “Lalu bagaimana caralu memperkenalkan kecintaanlu terhadap kereta api kepada

orang-orang?”

I: “Memperkenalkan ya?”

P: “Iya, memperkenalkan.”

I: “Hmmm… Yang pasti sih, pasti orang tuh pertama ngeliat gue punya gambar

desktop laptop tuh gambar kereta api. Ya pertama sih gue ngejelasin ke dia sih,

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 119: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

kenapa lu suka sama kereta api? Kan pasti orang nanya ke gue, Gus lu suka kereta api

ya? Iya. Kenapa suka sama kereta api? Ya pasti gue ngejelasin kenapa, sejarahnya

gimana gue suka sama kereta api, terus gue ceritain juga tentang komunitas-

komunitasnya gitu. Karena pasti ada aja orang yang penasaran gitu sama hobi gue.

Nggak Cuma nyindir ya, tapi juga penasaran. Railfans itu apa dan gimana? Begitu…”

P: “Terus, sudah ada belum yang misalnya temenlu yang awam gitu mulai perlahan-

lahan kayak tertular virus cinta kereta apinya gitu darilu?”

I: “Dulu ada sih, yang tiap kali gue hunting, dia ngikut. Selalu ngikut gitu, dulu ada…

Cuma orangnya sekarang udah jarang kontek juga sih.”

P: “Lalu, dengan lu membuat video vlog dengan konten kereta api sudah menandakan

bahwa lu adalah railfans yang sejati, hebat, dan wow?”

I: “Nggak sih… Gue menganggap nggak ada railfans yang luar biasa banget. Kalau

misal ada orang yang nganggep gitu, ya nggak tahu ya. Dulu tuh setiap kali gue

upload foto kereta api di Facebook tuh ada yang bilang “Ter” ini gimana caranya atau

Master-master gitu kan? Ya itu kan pandangan orang gitu kan? Gue sih nggak

menganggap diri gue yang jago gitu sih nggak. Cuma, kalau orang menganggap gitu

ya udah.”

P: “Lu semacam termotivasti nggak sih dengan panggilan atau sebutan yang kayak

master-master gitu? Atau malah kayak risih?”

I: “ Biasa aja sih… Biasa aja. Karena ya pada dasarnya gue akan selalu belajar.”

P: “Railfans kan banyak macemnya dan tipenya, ada yang suka hunting foto, hunting

video, ada yang suka naik kereta api, atau trekking di jalur mati, menurutlu apakah

mereka bisa disebut sebagai railfans juga? Walaupun mereka tidak membuat video

kereta api di YouTube? Atau railfans itu harus punya semacam dokumentasi tentang

kereta api gitu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 120: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak. Nggak harus sih. Karena bagaimanapun, orang itu railfans atau bukan kan

tergantung dari apa yang dia tahu. Kalau railfans, ya dia minimal tahu lah soal kereta

api. Ilmu yang dia tahu itu lebih penting daripada apa yang dia hasilkan. Entah dia

mau menghasilkan foto atau video, itu nggak penting. Tapi, apa yang dia tahu itu jauh

lebih penting.”

P: “Jadi, kalau misalnya lu melihat railfans yang nggak punya channel YouTube atau

nggak punya foto tentang kereta api, lu masih tetap menganggap mereka sebagai

railfans juga?”

I: “Iya, masih. Karena ilmu yang paling penting sih.”

P: “Jadi, menurutlu juga nggak perlu dong ya seorang railfans harus bikin video

gitu?”

I: “Nggak, nggak perlu.”

P: “Itu semacam…”

I: “Ya semacam salah satu cara lah.”

P: “Salah satu cara ya…”

I: “Salah satu cara untuk mengekpresikan bahwa kita adalah railfans, kita adalah

pecinta kereta api. Itu cara untuk mengekspresikan diri aja.”

P: “Selama lu merekam video dan vlog gitu, pakenya apa aja?”

I: “HP, Action Cam, Yi Cam, sama DSLR gue.”

P: “Kalau ngedit-ngeditnya di laptop atau komputer gitu pakai apa?”

I: “Premiere.”

P: “Berapa lama biasanya ngeditnya?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 121: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Gue sih selalu setiap hari itu memporsikan seenggaknya tiga jam. Begitu ada

konten, ada bahan, paling nggak sehari tiga jam. Kadang bisa juga sampai empat jam,

lima jam, tergantung apa ya? Kadang ngedit itu emang tergantung moodnya. Terus

juga kalau nemu ada sesuatu yang janggal atau kurang kan kadang effort-nya kurang

kan? Itu kadang bisa langsung di-stop, udah hari ini segini aja. Terus lanjut lagi

besok. Nggak nentu juga sih.”

P: “Kalau misal target sehari berapa video gitu ada nggak?”

I: “E… Nggak ada sih. Dulu sih emang seminggu targetnya satu video, karena itu di

jaman masih liburan kan? Tapi sekarang udah agak susah… Tapi gue menargetkan

sebulan sekali ada video.”

P: “Oke oke… Biasanya yang nonton berapa tuh?”

I: “Tergantung konten. Kalau konten kayak vlog perjalanan kereta api itu ya bisa

nyampe di atas 5.000 lah. 8.000-9.000 itu bisa.”

P: “Lu sendiri lebih suka videolu atau vloglu yang di YouTube itu yang kayak

gimana?”

I: “Ya itu… Videonya nggak monoton, terus juga ada musik biar lebih hidup, terus

juga narasi orang ngomong gitu. Kadang kan kalau lewat omongan itu, emosi kita itu

lebih gampang disampaikan. Daripada Cuma tulisan. Karena dulu gue juga buatnya

pakai tulisan dan ya setelah beberapa tahun sih gue nonton sih, bosen sih… “

P: “Dari sekian banyak video dan vlog yang udah lu bikin di YouTube itu, mana yang

paling berkesan dan bagus buatlu?”

I: “Yang paling bagus sih menurut gue yang tentang Gajayana kemarin ya. Itu yang

trip report Gajayana ke Malang itu menurut gue udah paling komplit lah, paling

bagus. Tapi, nggak tahu kenapa, ada satu video gue, itu udah agak lama sih gue

buatnya, 2012. Itu Cuma lagu Bendera dari Cokelat itu, videonya ya video-video

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 122: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

kereta lalu lalang, tapi nggak tahu kenapa viewers videonya bisa sampe, sekarang

udah 2juta.”

P: “Wah, banyak banget ya?”

I: “Iya, itu gue juga nggak tahu kenapa. Sumpah gue nggak tahu ahahaha… Nggak

tahu kenapa bisa sampe 2 juta lebih video gini doang hahaha…”

P: “Lu ga nyangka bisa sampe 2 juta?”

I: “Iya, nggak nyangka gitu. Karena video-video yang lain paling berapa ribu kan?

Ini, bisa sampe juta segini nih! Gila nih… Hahahaha…”

P: “Terus lu terinspirasi untuk video yang serupa lagi?”

I: “Pengennya sih buat lagi, Cuma kan copyright kan kalau masukin YouTube pake

lagu gitu? Jadi ya sekarang konsentrasi ke vlog, yang trip-trip report aja dulu. Kalau

video lagu pakai kereta api ya…nggak dulu deh. Copyright soalnya. Kalau nggak ada

copyright sih, gue pengen hahahaha… Dua juta viewers…”

P: “Hahaha… Terus rencana pengen bikin vlog kereta api ke mana nih?”

I: “Akhir minggu ini sih pengen ke Cirebon sih, naik Argo Jati terus pulangnya naik

Argo Muria. Nah itu pengen. Masih buat vlog lagi sih.”

P: “Minggu ini?”

I: “Iya, Sabtu ini berangkat.”

P: “Oh, memang sudah direncanakan?”

I: “Sabtu ini berangkat, ya paling seminggu-dua minggu lagi videonya.”

P: “Oke oke oke…. Terus, kalau misalnya nih lu udah jenuh banget…. Jadi vloggers

jenuh, jadi railfans jenuh, akankah lu memutuskan untuk berhenti menjalani hobilu

atau gimana?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 123: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Mungkin kalau naik kereta api iya, berhenti naik kereta api iya. Tapi, kalau

berhenti untuk video, foto gitu nggak berhenti sih karena video dan foto kan nggak

harus tentang kereta api, bisa tentang konten lain… ya men-challenge diri sendiri

lah… Belajar hal-hal baru… terus dipraktekan, tapi nggak harus tentang kereta api.

Bisa aja kayak hal-hal yang lebih umum, kayak fotografi wedding lah, fotografi apa

lah, gitu lah.”

P: “Kan lu bilang kalau udah bosen tuh bakalan berhenti naik kereta api. Nah, kira-

kira itu kapan tuh?”

I: “Kapan ya? Mungkin ketika gue udah males gitu… Kadang ada saatnya gue kayak

ada waktu kosong seminggu, tapi gue nggak mau naik kereta api. Pernah sih ada

kayak gitu. Kalau udah males naik kereta api, maunya di rumah aja. Atau mungkin

mau naik pesawat gitu atau naik bus aja.”

P: “Tapi kalau berhenti dari hobilu yang video itu enggak ya?”

I: “Nggak.”

P: “Karena emang hobilu suka video?”

I: “Iya, video sama foto emang gue suka. Karena gue berpikir foto dan video itu bisa

jadi mata pencaharian. Nanti tuh, kalau lu punya skill-nya, pinter, itu bisa jadi mata

pencaharian. “

P: “Oke oke oke… Terus, saran apa yang bisa lu kasih untuk vloggers/youtuber dan

railfans dalam menjaga ataupun meningkatkan kualitas konten videonya?”

I: “Saran sih… Ya belajar dari yang nggak harus konten kereta juga, maksudnya

belajar dari konten-konten lain, bagaimana mereka mengemas konten milik mereka,

terus ya akhirnya dipraktikan juga lah ke kereta api. Jangan melulu isinya kereta api

lewat doang! Atau Cuma trip report tapi tulisan-tulisan doang. Belajarlah bikin

narasi, menyusun kalimat. Belajar cara merekam, cara ngedit, gitu. Ya paling

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 124: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

gampang sih ngeliatin video orang lain sih. Itu paling gampang caranya, baru

dipraktekin.”

P: “Bagaimana perasaanlu saat melihat dn menonton video/vlog milik railfans lain?

Apakah ada perasaan tersaingi?”

I: “Kalau iri sih, kadang gue berpikir bahwa subscriber gue gini-gini aja ya?

Hahaha… Nggak sebanyak mereka… Jadi, justru itu sebenarnya memotivasi gue

untuk berusaha meningkatkan konten lagi, mengemasnya dengan lebih baik lagi.

Target ya supaya subscriber gue bisa nambah.”

P: “Kalau sebel gitu nggak ya?”

I: “Nggak…karena pada dasarnya sih antara content creator ya harusnya bisa saling

bertukar informasi, temenan, collab, harusnya bisa gitu. “

P: “Lalu, ada semacam rencana untuk memperkenalkan kecintaanlu terhadap kereta

api ini kepada anak cucu elu gitu nggak?”

I: “Pasti! Kalau ke anak cucu sih pasti. Karena, bagaimanapun hobi itu kan kita bawa

dan pasti juga kita kenalkan ke anak. Gue sih pasti.”

P: “Terus caralu memperkenalkannya seperti apa?”

I: “Ya paling sederhana sih ngajakin naik kereta api sih. Itu udah paling gampang lah

caranya. Karena gue dulu inget banget, bokap gue sih bukan pecinta kereta api ya,

tapi bokap gue sering ngajakin gue naik kereta terus dampingi liatin kereta. Mungkin

gue ngikutin cara itu.”

P: “Cara yang sama ya?”

I: “He eh…”

P: “Lalu, apa rencanalu ke depannya untuk vloglu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 125: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Memperkaya konten sih kayak ini sih… Gue kan punya dua konten utama, yang

Trip In Train Experience sama Transport Vlog. Nah, Transport Vlog itu akan gue

perkaya lagi dengan konten-konten transportasi darat kayak TransJakarta, terus

mungkin bahas tentang Kopaja dan Metromini juga. Ke depannya mau nambah

konten juga kayak konten trip report naik pesawat, naik bus, gitu…”

P: “Dalam bentuk vlog juga?”

I: “Ya… Dalam bentuk video lah…Entah vlog atau sekadar narasi biasa ya, itu ya…

Lihat nanti lah…”

P: “Oke, lalu harapanlu sebagai vlog content creator ini gimana? Baik untuk aktivitas

vloglu di YouTube, terus sebagai railfans juga, dan juga harapanlu sebagai pecinta

kereta api kepada pemerintah dan operator kereta api.”

I: “Kalau untuk vlog ya? Harapannya ya subscriber nambah, penghasilan YouTube

juga bisa nambah, tapi yang paling penting sih subscriber karena apa ya? Nambah

subscriber itu kan menunjukan makin banyak orang yang memperhatikan kita gitu.

Terus juga ya konten makin banyak, makin rajin lah dan nambah effort. Kalau

sebagai railfans ya apa ya? Ya itu bisa nyobain kereta api di luar sih, harapannya itu.

Nggak Cuma terbatas di dalam negeri aja. Kalau untuk operator ya?”

P: “Untuk operator dan pemerintah juga.”

I: “Ya kereta api lebih diperhatikan, rutenya diperbanyak, kayak nambah rel lagi ke

mana-mana. Terus juga ya kalau bisa seluruh pulau dan wilayah di Indonesia itu ada

kereta api. Pelayanannya ditingkatkan. Kayak misalnya nih, kayak kereta yang

keluaran terbaru sih ya gue akuin itu kereta bagus banget, mewah, tapi sayangnya

yang gue bilang ya itu… kayak di video gue, Argo Dwipangga, pintunya masih

manual. Itu kayak kembali ke jaman batu, terus keretanya berisik. Itu aja sih

masalahnya karena kan emang setiap ada perkembangan pasti ada kekurangan, tapi

ya kekurangannya jangan yang gitu-gitu banget lah…Supaya itu bisa jadi bahan

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 126: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

evaluasi supaya ke depannya nggak ngulangin lagi hal yang sama. Karena

bagaimanapun, ada orang yang emang peka gitu loh sama kenyamanan. Nggak semua

orang yang naik kereta api itu sekadar asal nyampe. Nggak semua orang kayak gitu

kan? Ada yang mengutamakan kenyamanan.”

P: “Oke oke…. Oh ya! Di YouTube lu tiap videonya pasti suka lihat komentar-

komentar gitu. Komentar kan nggak hanya yang memuji, tetapi juga yang mengkritik

gitu. Ada nggak yang kayak aneh-aneh gitu?”

I: “Ada sih… Kalau yang spam, banyak hahaha… Untungnya YouTube itu kan ada

fasilitas filter, jadi kalau spam itu dia nggak langsung muncul gitu. Masuk ke kolom

spam dulu, baru kita approve atau enggak. Kalau yang negatif sih ada juga… Bukan

di konten ini sih. Dulu kan gue pernah iseng-iseng bikin konten teknologi, unboxing

gitu… Komennya, Ini video kepanjangan, muter-muter… Ya emang gue akui sih itu

pertama kali. Kalau video kereta api kan ada sih beberapa, dulu… kayak apa sih ini

orang videoin kereta api? Ada yang ngomong kayak gitu. Tapi ya belakangan ini sih

udah jarang sih. Udah lebih banyak yang sharing, nanya-nanya.”

P: “Oke deh berarti udah lebih banyak yang oke ya sekarang… Lalu, Harapannya

vlognya semakin berkembang, semakin bagus, impiannya naik kereta ke luar negeri

juga bisa tercapai. Lalu, yang pengen naik kereta di luar negeri itu juga pengen nggak

sih sama orang tua gitu?”

I: “Jelas sih… Yang pasti pengen ngajak orang tua naik kereta di luar negeri itu pasti

ada. Kayak nyokap gue kan impian banget tuh pengen ke Lourdes, yang di Prancis.

Gue pengen ngajak juga ke sana. Ya syukur-syukur ngajaknya naik kereta api dari

mana gitu kan kalau Eropa kan koneksi kereta apinya bagus banget kan? Dari satu

negara ke negara lain udah terkoneksi. Nah, gue pengen nyobain itu juga. Terus, kita

pergi ke Lourdes gitu…”

P: “Oke oke oke… Udah sih… Paling itu aja Bagus yang bisa gue tanya-tanya.

Terima kasih ya udah bersedia meluangkan waktu sejenak buat wawancara.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 127: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Hahaha… Oke, sip sip… Sama-sama… Ntar kalau ada yang mau ditanya lagi,

tanyain aja.”

P: “Oke sip. Makasih ya.”

I: “Iya sama-sama.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 128: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Transkrip Wawancara

Narasumber/Informan 5: Valentinus Garda Wardana

Lokasi Wawancara: Kampung Dhahar, Rita Supermal, Purwokerto, Jawa

Tengah

Hari/Tanggal Wawancara: , 27 April 2017

Waktu Wawancara: Pukul 12.30 WIB

Peneliti (P)

Informan (I)

P: “Boleh diceritain nggak mas, aktivitas sama kegiatannya sehari-hari?”

I: “Iya… Kegiatan saya sehari-hari itu jelas kuliah ya selain hari Sabtu-Minggu.

Kalau Sabtu-Minggu itu, biasanya kegiatan saya ke gereja. Kalau misalnya gereja itu

kan sore, jadi kalau misalnya paginya Sabtu atau apa, biasanya kalau lagi mood, saya

hunting kereta. Begitu…”

P: “Kuliahnya ambil jurusan apa mas?”

I: “Ya, saya kuliah di STIKOM Yos Sudarso Purwokerto ambil jurusan Sistem

Informasi. Sekarang semester IV.”

P: “Terus asalnya dari mana?”

I: “Sebenarnya, saya asalnya dari Tegal. Lahir di Tegal, di Tegal itu sampai kelas 1

SD. Dari kelas 2 SD sampai sekarang, saya tinggal di Purwokerto. Sekolahnya di

sini.”

P: “Berarti pindahnya pas masih kecil ya mas? “

I: “Iya hehehe… Kelas 1 SD. Jadi, bisa Anda bayangkan sendiri ya umurnya berapa

hehehe…Belum tahu apa-apa hahaha…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 129: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Terus tinggal sama siapa mas?”

I: “Ya, saya di sini tinggal sama Ayah saya. Kalau mama saya dan adik saya di Jogja

karena mama saya kerjanya di sana. Nah, adik saya biar berbagi menemani mama

saya maka disekolahkan di Jogja. Saya dengan Ayah saya di sini.”

P: “Adeknya cewek atau cowok mas?”

I: “Cewek, kelas VIII SMP.”

P: “Satu doang?”

I: “Satu doang.”

P: “Mas Garda sendiri sudah berapa lama menjadi seorang pecinta kereta api?”

I: “Ya… Kalau pecinta kereta api sih sudah dari kecil ya. Soalnya kan gini… Saya

cerita sedikit seperti ini… Awal-awalnya saya menjadi tertarik dengan kereta api itu

waktu saya TK. Itu rumah saya di Tegal itu di pinggir rel kereta api. Ditambah juga,

mama saya itu di Tegal itu sering mengajak saya ke stasiun setiap sore. Setiap sore

hari itu ke Stasiun Tegal. Lama-kelamaan menjadi suka tentunya ya dengan kereta

api. Lalu, pindah ke Purwokerto, kemudian pas kelas IV atau V SD itu saya

mendengar ada komunitas pecinta kereta api di sini. Jadi, saya mendaftar dan

mencoba untuk eksis di situ. Jadi, mungkin kalau ditanya kapan mulai suka kereta

api? Ya paling kalau resminya itu kelas V SD, tapi kalau saya ya dari kecil udah

suka.”

P: “Dari kecil memang sudah suka ya?”

I: “Iya, dari kecil.”

P: “Itu juga karena adanya peran orang tuanya Mas Garda ya?”

I: “Iya hahaha peran orang tua juga. Soalnya, dulu kalau ke mana-mana ya saya pasti

naik kereta api.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 130: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Naik kereta ya?”

I: “Iya… Kebetulan orang tua juga suka naik kereta api jadi saya tuh hehehe…”

P: “Ikut kebawa juga ya?”

I: “Iya hehehe… Ikut kebawa hehehe… Juga ada efeknya ya hehehe…”

P: “Apa ada alasan lain nggak mas selain karena orang tua yang memperkenalkan

kereta api ke Mas Garda?”

I: “E… Apa namanya? Ketertarikan selain itu, juga saya baru mengetahui dewasa ini.

Manfaatnya kereta api itu lebih cepat, jelas cepat! Lebih nyaman, bebas macet,

kecuali lokonya mogok ya hehehe… Itu soal lain hehehe… Mungkin itu ya menurut

saya kelebihan kereta api sekarang dibanding transportasi lain. Soalnya, untuk

kenyamanan ya kereta api lebih nyaman. Daripada kita naik mobil? Kita nggak bisa

gerak ke mana-mana ya? Kalau kereta api kan kita bisa jalan-jalan dari gerbong

depan sampai gerbong belakang, bisa makan, ada restorannya segala macem. Itu

kelebihan kereta api menurut saya.”

P: “Ibaratnya nggak bikin bosen selama perjalanan ya mas?”

I: “Ya betul! Pemandangan juga! Oh ya, dari segi view juga! Kalau kita naik mobil,

kita kan pasti lihatnya rumah, rumah terus kan? Kalau naik kereta kan enggak? Kita

bisa lihat sungai, bisa lihat gunung, bisa lihat sawah, ada petani macul segala macem.

Itu kan pengalaman tersendiri lah. Itu yang membuat saya tertarik dengan kereta api.”

P: “Sampai sekarang ya Mas?”

I: “Iya, lebih enjoy.”

P: “Dalam menjalani hobi sebagai railfans ini, apakah ada keterpaksaan mas?

Misalnya karena di Purwokerto ada komunitas pecinta KA lalu gabung sekadar

pengen ikutan atau terpaksa ikutan ataukah memang benar-benar ‘Pure’?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 131: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak sih mas… Kalau terpaksa sih enggak. Soalnya motivasi saya bergabung itu

untuk lebih mendalami kereta api sebenarnya. Soalnya di komunitas itu lah bisa

mengembangkan bakat kita. Misalnya, bakatnya kita apa? Misalnya motret, video, itu

kan di komunitas kita sering banyak diskusi ya. Gimana caranya motret kereta yang

baik, gimana caranya merekam video kereta yang baik? Jadi atas motivasi itulah saya

ingin bergabung di situ. Jadi sebenarnya nggak ada keterpaksaan apa-apa kok. Itu

murni karena kemauan saya sendiri.”

P: “Kemauan dari Mas Garda sendiri untuk lebih mendalami kereta api ya?”

I: “He eh! Iya… Untuk lebih mendalami kereta api. Karena ya… namanya hobi kalau

didalami kan bisa lebih baik. Ya seperti itu.”

P: “Mas Garda sendiri pernah nggak sih membayangkan seandainya saya itu bukan

seorang pecinta kereta api atau railfans? Kira-kira bakal kayak gimana mas

hidupnya?”

I: “Ohhh… Nggak pernah membayangkan sih hehe…”

P: “Nggak pernah terlintas gitu mas?”

I: “Ya kalau nggak suka kereta api yaudah… Hidup seperti biasa aja. Ya mungkin

kalau saya suka bus, saya akan lebih mendalami bus. Kalau suka kapal, ya mendalami

kapal. Belum pernah membayangkan seperti itu hehehe… “

P: “Belum pernah membayangkan ya?”

I: “Iya… Belum pernah…”

P: “Iseng gitu nggak pernah mas?”

I: “Hahaha… Nggak juga… Anu… saya itu orang yang kalau nggak mikir fokus itu

ya nggak… satu tujuan aja… Nggak pernah mikir awang-awang hehehe…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 132: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Oh begitu… Oke oke oke… Bagaimana menurut mas Garda, apakah mudah atau

sulit selama menjadi seorang pecinta kereta api atau railfans?”

I: “Enjoy! Biasa saja hehe... Nggak ada yang susah atau apa… Ya jalani saja seperti

biasa.”

P: “Kalau railfans kan kadang suka hunting foto atau video, ada kesulitan gitu kah

atau bagaimana? Atau mungkin masalah dana, waktu, tenaga?”

I: “Oh…. Hmmm… Kalau misalnya dana sih, enggak… Kalau waktu itu ya kita

pintar-pintarnya aja membagi waktu ya, jadi kalau misalnya saya hunting itu ya cari

waktu yang kosong. Nggak mungkin kalau misalnya saya ada kuliah lalu hunting, itu

enggak. Bisa bagi waktu aja. Misalnya kita lagi di rumah, lagi libur, bosen, ya itu kita

hunting. Nggak ada kesulitan apa-apa.”

P: “Nggak ada?”

I: “Nggak ada.”

P: “Jadi, bener-bener enjoy aja ya mas?”

I: “Iya! Enjoy aja! Soalnya kalau menurut saya, hobi itu kalau nggak dilakoni dengan

enjoy, nggak bakal jadi mas. Pasti rasanya itu ada yang kurang! Terpaksa, berat. Jadi,

kalau menjalankan hobi itu ya enjoy aja.”

P: “Untungnya mas Garda selalu enjoy dengan hobinya ya?”

I: “Hahaha… Iya… Sementara seperti itu… Enjoy lah… “

P: “Mas Garda pernah nggak kayak merasa bosan gitu sama hobinya Mas Garda

sendiri?”

I: “Bosan? Hmmm…”

P: “Misalnya bosan gitu keseringan lihat kereta api atau bosan naik kereta melulu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 133: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak. Saya nggak bosan. Soalnya, setiap naik kereta itu ada pengalaman yang

muncul pasti. Misalnya, dulu kan saya sering bolak-balik waktu kuliah di Jogja itu

bolak-balik Purwokerto-Jogja naik kereta. Itu kan pasti banyak pengalaman, misalnya

keretanya awal, keretanya terlambat gara-gara ini itu. Nah, itu kan pasti ada

pengalaman. Jadi, bukan bosan, tapi malah semakin penasaran. Kalau naik kereta itu

pasti semakin penasaran, ini keretaku cepat nggak ya? Ini keretaku telat atau nggak

ya? Itu pasti yang ada di pikiran tiap naik kereta. Prediksinya seperti itu. Jadi, nggak

ada bosan sama sekali.”

P: “Malah nggak ya?”

I: “Iya, malah semakin penasaran hehehe…”

P: “Tapi, kalau misalnya suatu saat tiba-tiba bosan. Nah, caranya Mas Garda untuk

menghindarkan atau menghilangkan rasa bosan itu gimana mas?”

I: “Bosan dengan kereta api?”

P: “Iya… Misalnya semua kereta dan jalur sudah dicoba? Misalnya udah sering

hunting segala macem?”

I: “Bikin vlog”

P: “Tentang apa mas? Kereta?”

I: “Terserah. Mau keretanya apa aja ya terserah… Jadi, itukan bisa sambil interaksi,

bisa lihat kereta api… Jadi itulah… Menghilangkan bosan dengan caraku ya vlog itu.

Tentang kereta api, vlogger itu nggak mesti jalan kan? Misalnya, cara pembelian

tiket, cara pembatalan tiket, nah itu bisa termasuk ya. Kalau misalnya bosan dengan

kereta api, ya kita caranya ya sistemnya coba… Gimana caranya membeli tiket online

gitu?”

P: “Jadi nggak perlu naik kereta api gitu ya mas?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 134: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Nggak… Nggak perlu… Jadi kayak pembatalan tiket itu gimana? Terus nukar

tiket itu di mana segala macem…”

P: “Jadi lebih ke hal-hal yang memberi informas gitu ya kepada masyarakat?

I: “Ya! He eh! Soalnya jadi vlogger itu positifnya memberi informasi kepada orang

lain. Kemudian juga andil besar ya dalam memberi tahu, misalnya ada kereta api baru

yang diresmikan. Nah, itu kan yang menginformasikan lewat vlog misalnya, lewat

facebook bisa, twitter bisa.”

P: “Berarti kalau Mas Garda bosen gitu, tetap tentang kereta api tapi mengangkat hal

lain ya?”

I: “Iya! Nggak mesti tentang perjalanan.”

P: “Mas Garda katanya kan tergabung juga dengan komunitas ya? Itu masih sampai

sekarang?”

I: “Masih…”

P: “Udah berapa lama tuh Mas ikut komunitas?”

I: “Kalau komunitas kami itu dibentuk pada 2009. Itu komunitas Spoorlimo namanya.

Itu komunitas di Daop V yang dibentuk dari 2009. Salah satu komunitas di Daop V.

Nah itu kami komunitas paling resmi yang ada di Daop V.”

P: “Oh resmi mas?”

I: “Iya… Jadi, pembentukan itu direstui dan diresmikan oleh Pembimbing kami,

Pembina kami selaku Humas Daop V Purwokerto.”

P: “Jadi itu memang dari PT KAI Daop V-nya sendiri ya?”

I: “Ya…Jadi, sekarang pegawai-pegawai yang di Daop V Purwokerto ya ada lah yang

tahu…. Pecinta kereta api di sini itu Spoorlimo.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 135: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Oke… Alasannya bergabung dengan komunitas apa mas?”

I: “Ya itu mengembangkan hobi.”

P: “Selain itu?”

I: “Menambah teman, menambah pengalaman, terus… apa ya? Nambah… keceriaan

aja… Kalau kita lagi bosan, lagi di rumah, ya kita ngumpul-ngumpul lah kayak gini

kita lah… Berbincang-bincang, diskusi, segala macem. Kalau nggak ada komunitas

kan mau diskusi sama siapa?”

P: “Berarti Mas Garda itu lebih seneng yang kayak ngumpul-ngumpul bareng gitu

ya?”

I: “Iya! Lebih ngumpul-ngumpul lah… Hidup itu have fun, jangan dibuat ribet

hehehe…”

P: “Jadi kalau misalnya mau hunting juga, ada temennya gitu ya mas?”

I: “Iya, jelas…. Eh, tapi nggak juga sih! Kalau hunting dan nggak ada temen ya

hunting sendiri hehehe…”

P: “Itu nggak masalah?”

I: “Nggak masalah… selama ada transportnya nggak masalah.”

P: “Oke…. Sebagai railfans atau pecinta kereta api, orang seperti apa yang menurut

Mas Garda bisa dikategorikan atau disebut sebagai seorang pecinta kereta api?”

I: “Orang seperti apa? Yang jelas suka kereta api. Suka kereta api itu nggak mesti

harus naik kereta. Misalnya, rumah di sebelah rel, suka lihatin kereta api, lama-lama

hafal jadwalnya. Terus, menjaga kereta api supaya tidak ada pelemparan batu atau

pengganjelan rel atau vandalisme segala macem. Menurut saya itu yang jadi railfans.

Jadi, railfans itu nggak harus naik kereta api, nggak mesti punya kamera, yang

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 136: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

penting dia bisa menjaga kereta api agar tetap aman dalam perjalanan. Kuncinya suka

kereta api ya.”

P: “Nggak harus hobi foto-foto atau hunting kereta ya mas?”

I: “Nggak. Karena ya itu istilahnya kebutuhan tambahan aja ya menurutku sih.

Karena ya itu kan pasti ada materi ya, ada dana segala macem. Nggak menuntut harus

punya kamera. “

P: “Yang penting intinya, kuncinya…”

I: “Ya seneng kereta api aja.”

P: “Boleh cerita sedikit nggak Mas Garda, apa yang Mas Garda tahu tentang vlog?”

I: “Tentang vlog? Hehehe… Gini mas, vlog itu saya baru eksis itu ya baru tahun

kemarin sebenernya, tahun 2016 kemarin. Kalau nggak salah ya jelang akhir 2016.

Agustus atau September. Jadi gini, saya sering buka YouTube, sering lihat-lihat orang

bikin vlog, terinspirasi dari satu YouTubers. Dia itu, udah sering nge-vlog, tapi bukan

kereta api sih. Macem-macem ya. Itu kok kayaknya hidupnya tuh enjoy sekali? Slow

banget… Istilahnya hidupnya itu santai sekali ya. Terus juga saya lihat viewers dari

YouTube-nya itu kok jadi banyak banget? Kok kayaknya vlog itu menurut saya ya

kunci untuk menarik pemirsa itu? Nah, jadinya 2016 akhir itu saya coba bikin vlog

pertama kali ya responnya Puji Tuhan Alhamdulillah responnya lumayan. Ya

itu…jadinya pertama kali coba itu masih malu-malu… tapi ya lama-lama terbiasa ya

nyantai aja gitu… Dan ternyata tanggapan dari viewers itu juga positif-positif. Mas,

ayo naik kereta ini, naik kereta itu! Malah request gitu… Semakin lah, semakin enjoy

nge-vlog lah… soalnya ya respon dari penontonnya juga banyak sih…”

P: “Pertama kali nge-vlog itu pas naik KA apa tuh mas?”

I: “Resminya pertama kali nge-vlog itu saya dari Bandung. Itu naik Argo

Parahyangan. Itu pertama kali nge-vlog itu. Masih bisa dilihat itu vlog pertama.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 137: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Kalau mau lihat vlog pertama kan namanya Masda Vlog itu, MasDa Vlog nomor 1

itu Argo Parahyangan. Itu pertama kalinya… “

P: “Jadi sekarang itu kalau bikin trip report selalu dalam bentuk vlog ya mas?”

I: “Ya…. Nggak mesti sih… Tergantung… Ada short clip segala macem. Nggak

mesti vlog sih… tergantung mood aja sih mas… Kalau keretanya rame ya nggak nge-

vlog. Jadi kalau saya ngevlognya pas lagi sepi aja. Juga ada rasa gimana ya? Nggak

enak sama penumpang lain. Terlalu mengganggu lah… Kalau keretanya pas lagi sepi

aja.”

P: “Vloggers di YouTube yang Mas Garda ketahui siapa gitu mas? Nggak harus yang

tentang kereta ya, yang umum juga bisa.”

I: “Ya… Kalau saya lebih mengetahui yang kereta ya. Teman-teman saya sendiri

ya… Misal Mas Dhannie Setiawan, Mas Risang Anggara, Mas Andriawan Pratikto,

itu guru-guru saya di bidang YouTube. Jadi, ya kebetulan saya kenal baik. Jadi, kalau

misalnya ketemu kita saling diskusi nih gimana caranya meningkatkan viewers,

gimana caranya meningkatkan konten video kita, gimana sih? Apa yang harus kita

lakukan? Variasi apa yang harus kita lakukan untuk menarik penonton di vlog? Nah

itu aja sih… Kalau vlogger lain ya mungkin yang terkenal ya? Raditya Dika, atau

siapa… Siapa lagi sih?”

P: “Chandra Liow?”

I: “Ya itu… Hahaha… Saya nggak begitu memantau lah… Kalau saya lihat di

YouTube paling video-video kereta api ya terutama. Dilihat untuk apa ya? Cari

inspirasi… Misalnya, beliau bisa mengedit seperti ini kenapa saya nggak? Ya beda

motivasi aja supaya bisa mengikuti gitu aja…”

P: “Oke oke… Berarti Mas Garda ini sudah memilih untuk konsisten nge-vlog ya

sampai sekarang?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 138: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya konsiten… Ya itu tadi, konsisten itu nggak mesti harus nge-vlog terus kan?

Jadi, suka nge-vlog tapi nggak menjadikan nge-vlog itu sebagai kebutuhan gitu. Jadi

ya tergantung situasi dan kondisi aja. Kereta penuh ya nggak nge-vlog lah ya… santai

aja… Ya kalau kondisinya memungkinkan untuk nge-vlog, ya nge-vlog.”

P: “Kalau nge-vlog gitu pakai alatnya apa mas?”

I : “ Saya sih alatnya cukup simple ya. Kamera Bpro… Kamera kecil gitu, kayak

kamera action cam gitu, itu aja belinya waktu itu belum lama. Jadi ya… tahun

kemarin lah pokoknya belinya… kalau sebelum punya kamera itu, jarang sekali

bahkan belum pernah soalnya kameranya nggak mumpuni juga. Semenjak itu lah jadi

sering nge-vlog.”

P: “Sebelum nge-vlog apakah ada persiapan khusus gitu nggak mas?”

I: “Nggak. Mengalir. Ya spontan. Paling persiapan khususnya ya kameranya di-

charge. Sama bawa tongsis segala macem. Nggak ada persiapan nyiapin dialog segala

macem. Semua mengalir aja. Apa yang ada di pikiran ya ucapin aja. Ya ucapannya itu

yang positif ya.”

P: “Menurut Mas Garda sendiri, apakah dengan nge-vlog itu sudah memuaskan hasrat

Mas Garda terhadap kereta api?”

I: “Belum. Soalnya kepuasan itu nggak ada ujungnya kan? Jadi sampai titik ini sih

belum pernah puas. Pasti masih ada yang bisa perlu belajar lagi dan belajar lagi. Ya

itu… Kepuasan nggak ada ujungnya. Bagi saya, sampai sekarang belum puas.

Optimis lah, masih bisa menghasilkan lebih bagus. Belum puas saya. Masih banyak

yang perlu dipelajari dulu. Saya kan juga belum lama jadi vlogger itu.”

P: “Tapi kontennya udah banyak tuh? Hahaha…”

I: “Hahahaha… Ya… Begitulah… Hehehe…”

P: “Ya kan mas? Udah banyak itu… Udah ada berapa sih mas sekarang itu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 139: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Kalau yang resminya, vlog itu udah 25. Kalau nggak salah terakhir itu.”

P: “Terakhir nge-vlog apa?”

I: “Terakhir itu yang naik Argo Jati ya yang dari Cirebon ke Jakarta. Ya… dua

minggu kemarin.”

P: “Kalau nge-vlog itu kayak dijadwalin gitu nggak sih? Terutama dalam meng-

upload ke YouTube.”

I: “Nggak. Se-slow-nya, se-selonya, sesantainya aja. Kalau misalnya santai, kurang

kerjaan, kita ngedit. Terus uploadnya ya kalau jaringannya cepat segala macem. Ya

sesantainya aja… Ini aja ada satu video yang kemarin dari Jakarta, belum saya

upload, udah dua minggu. Karena belum ada waktu sebenernya. Sama jaringannya

juga sih… Masih sebatas rendering.”

P: “Berarti memang nggak ada yang misalnya jadwalin hari khusus gitu ya?”

I: “Nggak… Seselownya aja. Nggak terlalu ketat seperti itu. Santai aja…”

P: “Kalau dibandingkan dengan railfans vloggers lainnya, apa sih kelebihan vlog-nya

Mas Garda?”

I: “Nggak ada hehehe… Nggak ada kelebihannya.”

P: “Kalau misalnya boleh ngomong gitu mas, ya keistimewaannya deh.”

I: “Keistimewaan, apa ya keistimewaan? Apa ya? Ya mungkin orang lain ya yang

bisa menilai ya? Bukan diri saya sendiri. Kalau diri saya sendiri sih menilai nggak

ada keistimewaan karena saya itu ya berawal mula dari vlogger-vlogger yang lain,

jadi videonya ya mirip-mirip sama mereka-mereka itu. Saya juga belum menemukan

variasi yang cocok untuk diri saya sendiri. Kekhasannya aku itu apa, belum…Ya

ngikutin aja lah mas, ngikutin orang-orang misalnya mereka yang sudah lama aktif di

bidang vlog ya. Keistimewaannya bisa ditanyakan kepada penonton-penonton saya

mungkin ya? Hehehe… Kalau menurut saya belum ada, masih biasa-biasa saja.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 140: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Mas Garda belum menemukan Oh Ini Loh kekhasanku?”

I: “Kekhasanku itu belum. Sampai sekarang belum. Nggak tahu itu… belum ada

pencerahan mungkin ya… Mungkin muncul besok atau kapan ya nggak tahu… “

P: “Lalu, dengan Mas Garda memilih konten kereta api, vlog ini untuk di YouTube-

nya, apakah sudah tepat atau belum? Atau mungkin ingin mencoba yang selain kereta

api?”

I: “Kalau untuk urusan hobi itu, saya kira sudah tepat. Cuma isi channel YouTube

saya itu nggak mesti tentang kereta api. Ada juga yang misalnya naik gunung, touring

segala macem, saya tuangkan di dalamnya. Saya kan juga aktif di gereja, kegiatan-

kegiatan saya di gereja bersama teman-teman saya itu juga saya muat di vlog. Jadi,

nggak Cuma dan semuanya isinya tentang kereta api. Ada kegiatan-kegiatan yang

lain. Tapi kalau untuk urusan hobi, saya kira sudah tepat ya.”

P: “Terus Mas Garda sendiri memahami dan memaknai aktivitas vlogging Mas Garda

ini sebagai apa sih?”

I: “Sebagai apa ya? Yang pasti bukan sebagai suatu kewajiban. Sebagai ya

kesenangan aja lah, hobi aja lah. Hobi nge-vlog aja. Bukan suatu hal yang harus ada

gitu. Sebagai ya… pengisi waktu luang aja sih. Kalau misalnya kita melakukan

perjalanan, kita berbagi. Ini loh, perjalanan saya. Ini loh kereta saya tepat waktu,

kereta saya terlambat, kereta saya bagus seperti ini. Itu ya dituangkan dalam vlog.

Istilahnya berbagi aja… Sebagai kesenangan aja…”

P: “Nggak yang pengen eksis dikenal banyak orang gitu mas?”

I: “Nggak ada mas, nggak ada. Saya nggak pernah yang kayak pengen eksis. Terkenal

aja enggak. Lha wong, saya aja ke Jatinegara ketemu banyak railfans di situ nggak

ada yang kenal saya? Jadi saya kan nggak terkenal hehehe… Biasa aja… saya nggak

mencari keeksisan karena nggak ada gunanya cari eksis. Eksis itu datengnya

belakangan. Kita mengerjakan sesuatu yang positif ya bakal dikenal nanti. Jadi, eksis

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 141: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

itu menurut saya ya melakukan hal positif, berbagi dengan orang lain, dan eksis itu

datangnya belakangan.”

P: “Bonus gitu?”

I: “Ya, sebagai bonus aja. Bukan sebagai suatu kebutuhan untuk eksis. Saya nggak

dikenal nggak apa-apa, yang penting saya bisa menyalurkan kesenangan saya. Eksis

juga nggak dapet hadiah kan? Makanya, biasa aja.”

P: “Jadi ya memang karena senangn menjalaninya aja ya mas?”

I: “Iya, bukan saya harus dikenal. Saya bukan artis kok hehehe… Saya orang biasa-

biasa aja.”

P: “Selama Mas Garda nge-vlog dan menjadi seorang railfans, adakah pengalaman

unik gitu? Apalagi misalnya pengalaman yang akhirnya untuk selalu nge-vlog dan

tetap menjadi seorang railfans.”

I: “Kalau yang unik itu, pertama saya nge-vlog itu ternyata responnya itu banyak jadi

banyak yang request dan membuat saya betah. Kalau pengalaman lain misalnya yang

menyedihkan gitu sih nggak ada sih… Paling uangnya aja yang habis hehehe… tapi

ya itu bukan merupakan suatu hal yang menyedihkan lah.”

P: “Kalau misalnya pengalaman selama melakukan perjalanan dengan kereta api gitu

mas? Adakah yang unik dan berkesan?”

I: “Puji Tuhan sih kalau yang berkesan sih banyak. Tapi, kalau yang berkesan yang

negatif itu saya rasa belum ada sih. Belum ada yang istilahnya membuat

menyedihkan gitu. Ya mungkin pengalaman yang pernah saya dengar dari teman-

teman juga ya misal pas kita nge-vlog itu ditegur, tapi puji Tuhan Alhamdulillah saya

belum pernah sih. Ya jangan sampai lah… Karena yang menyedihkan itu pasti

terngiang-ngiang terus. Bisa memupus motivasi ya. Jangan sampe lah…”

P: “Tapi ada nggak mas kayak satu gitu pengalaman mas?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 142: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Apa ya? Ohhh… Ketemu subscriber! Jadi gini, pernah sih satu kali. Saya posko di

Stasiun Purwokerto, jadi CSM kayak masnya. Itu saya lagi dinas di lobi, di bagian

cetak tiket mandiri. Atau CIM ya, Check-In Mandiri. Lha itu nggak tahu ada orang,

nyapa, Mas Garda ya? Iya. Maaf, siapa ya? Ya, saya dari Jakarta, namanya ini. Loh,

kok mas tahu saya? Masnya yang sering nge-vlog di YouTube kan? Saya suka nonton

videonya mas. Oh… gitu… Tontonin terus ya! Itu sih… Ketemu subscriber, yang

pernah menyapa saya, di luar railfans atau railfans, saya belum tahu ya. Baru pertama

kali ditegur sih. Kalau misalnya ketemu sama temen-temen yang udah pernah ketemu

ya biasa aja.”

P: “Gimana mas rasanya?”

I: “Kaget! Nggak nyangka aja gitu! Video jelek kok ditontonin? Kan aneh kan?

Hehehehe…. Nggak nyangka aja. Ada juga ya mau nonton video saya. Ya itu

merupakan suatu hadiah lah. Puji Tuhan, video saya ditonton banyak orang. Kan juga

sedih ya kalau kita udah nge-vlog, kayaknya kalau kita udah nge-vlog lalu yang

nonton nggak banyak, atensinya nggak banyak kan kayaknya gimana gitu? Kayaknya

nggak cocok dijalanin. Itulah hadiah, pengalaman saya.”

P: “Kalau misalnya pengalaman kayak hunting foto atau video ke suatu tempat

misalnya seperti terkesan dengan keindahannya atau butuh perjuangan gitu ada mas?”

I: “Hunting butuh perjuangan? Pasti ada! Kalau di Daop V, di Purwokerto ini, untuk

masalah hunting kereta api itu kan konturnya berbukit-bukit, banyak gunungnya.

Nah, untuk menghasilkan foto yang bagus itu pasti kan harus ada perjuangan ya?

Kalau di Daop V ya ini perjuangannya sampai naik gunung, dari bawah sampai ke

atas setengah jam, naik, mendaki dulu, jalan kaki. Begitu sampai atas, kita dapet

hadiahnya. Hadiahnya pemandangan yang bagus, kereta apinya lewat, difoto, itu

bagus sekali. Takjub! Perjuangan dulu, naik, turun, di atas baru Anda tahu sendiri.

Viewnya bagus, Puas gitu!”

P: “Walaupun susah gitu?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 143: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ya, susah, tapi pasti ada jalan ya. Pernah waktu itu buka jalan. Jadi kita, hutan

belantara itu ya buka jalan. Pohon-pohonnya disingkirin, nembus alang-alang,

rumput-rumput gitu ya. Perjuangan. Pasti ada perjuangan. Tapi, hasilnya sampai di

atas Anda sendiri juga puas melihat. Oh viewnya bagus banget, ada kereta, ada

sungai, ada sawah, keren! Perjuangannya seperti itu, di Daop V ya…”

P: “Kalau hunting sendiri udah nyampe mana mas?”

I: “Hunting kereta api sendiri? Paling jauh ya? Paling jauh ke barat, itu sampai Maja.

Kalau ke timur, itu Sidoarjo, Surabaya. Kalau selatan, Malang. Itu sih, belum pernah

ke luar Jawa sih. Cita-cita saya ke Divre sebenarnya. Cuma, masih menunggu waktu

yang tepat ke sana. Belum pernah saya.”

P: “Semoga ya mas.”

I: “Amin hehehe… Amin… soalnya di Divre itu, banyak orang bilang lengkap

lokonya di sana kan? Mulai dari CC 201 sampai CC 206 ada semua. Banyak teman

yang ke sana juga jadi ya kapan-kapan lah… Cuma harus menyiapkan banyak dana,

banyak waktu, segala macemnya. Itu belum kesampean. Baru dalam pulau aja dulu.”

P: “Oke sip sip… Lalu, Mas Garda sendiri sering berinteraksi dan berkomunikasi

dengan siapa saja dalam kesehariannya?”

I: “Sama semuanya. Semuanya. Jelas komunikasi dengan semuanya. Siapapun,

seperti saya dan Anda. Siapapun yang bisa menciptakan motivasi yang bagus atau

memberi panutan yang bagus, saya pasti komunikasi dan interaksi. Nggak terpaku

pada satu orang.”

P: “Nggak harus sehobi?”

I: “Nggak harus sehobi. Misalnya ada yang suka hobi bus misalnya ya. Ya

komunikasi aja biasa, ngomong-ngomong biasa, tetap diskusi biasa. Asal yang

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 144: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

mereka asyik, kita asyik. Karena sama-sama asyik kan jadinya enak. Kalau mereka

nggak asyik, ya udah kita komunikasi aja Cuma nggak terlalu intens ya.”

P: “Mas Garda sendiri sering berinteraksi dengan yang sesama railfans gitu nggak?”

I: “Iya, sering. Jelas sering.”

P: “Ketemuan gitu atau via apa mas?”

I: “Ketemuan sih nggak terlalu sering, Cuma di WhatsApp kita aktif berdiskusi.

Mendiskusikan kereta api ini, itu, segala macem, di Whats App. Kalau ketemuan ya

paling saat hari libur aja. Hari libur, lagi selow, ayo kita ke mana! Ayo kita ke Jogja

rame-rame! Ayok!”

P: “Lalu ini mas, railfans kan suka hunting foto dan video kereta terutama ke lokasi

yang eksotis serta susah dijangkau. Kadang sampai rela berlama-lama dan panas-

panasan demi satu atau beberapa kereta api aja. Nah, apa sih yang membuat seorang

pecinta kereta api melakukan hal demikian? Bahkan kadang sampai dianggap kurang

kerjaan atau aneh.”

I: “Dasar kecintaan. Karena hobi itu kan nggak semuanya sama. Jadi ya silakan yang

memandang kita aneh atau apa. Yang penting positif. Hobi kereta itu kan positif,

nggak merugikan orang lain, nggak merugikan diri sendiri. Saya kira ya lakukan aja

selama itu positif. Biarpun ada orang berkata apa ya nggak usah didengerin. Dasar

kecintaan ya terutama.”

P: “Karena cinta jadi rela berkorban gitu ya mas?”

I: “Iya! Karena suka. Ya itu karena suka, ibarat Anda suka sama orang lain, cewek, ya

udah. Anda rela melakukan apa saja demi dia kan? Nah…. Sama saja antara railfans

dengan kereta api. Atas dasar cinta itu, mereka selalu ya walau ada tantangan ya

jalan… Nanjak bukit, nanjak gunung ya jalan. Asal bisa lihat kereta api.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 145: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Mas Garda sendiri seringkah dianggap aneh oleh orang-orang yang dekat atau

kenal dengan Mas?”

I: “ Temen Sekolah, temen SMA itu! Banyak yang dulu bilang seperti itu. Saya

masuk SMA kelas I itu banyak yang bilang Kereta ngapain difotoin? Ya suka-suka

aku. Urusannya apa gitu hahaha… Kamu kan juga nggak rugi kan? Tapi lambat laun

mereka mengerti. Kelas III juga udah tahu aku suka kereta ya udah… biasa aja. Garda

besok mau nge-trip ke mana gitu segala macem. Mereka tahu.”

P: “Kalau orang tua? Keluarga mendukung mas?”

I: “Mendukung selama itu positif. Soalnya orang tua saya juga kalau ke mana-mana

naik kereta, tanyanya mesti ke saya hehe… misalnya Ayah saya mau ke Surabaya

atau ke Jakarta, pasti tanya kereta apa gitu.”

P: “Berarti Mas Garda sendiri sering ditanya sama orang-orang awam gitu tentang

kereta api?”

I: “Iya! Iya! Saya membuka hmmm… Bukan membuka ya istilahnya. Saya

menawarkan diri untuk kalau mau tanya apa saja tentang kereta, bisa lewat saya.

Guru di SMA saya itu semua sudah tahu kalau mau pesen tiket pasti ke saya. Saya

bantu. Ya… Itu lah… Dijalani saja dengan santai. Seneng lah! Ada yang percaya

gitu. Teman, teman gereja juga banyak yang minta tolong pesenin tiket. Ya

membantu orang lain kan juga dapet pahala.”

P: “Nggak merasa direpotkan gitu?”

I: “Nggak, biasa aja.”

P: “Karena memang seneng?”

I: “Ya kalau saya lagi repot ya bilang jujur, nggak bisa. Maaf, misalnya saya lagi di

luar kota gitu… Oh, ya udah, nggak apa-apa. Jujur kan apa salahnya kan? Jujur kan

pasti mereka mengerti. Garda lagi nggak di rumah, lagi nggak pegang komputer.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 146: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Yang penting jujur aja sih. Jujur itu nggak ada ruginya. Malah bagus, menurut saya

loh.”

P: “Menurut Mas Garda, konten video yang disajikan oleh Mas Garda itu sudah

memberikan manfaat gitu nggak sih? Selain untuk Mas Garda sendiri, lalu manfaat

buat orang lain gitu yang menonton?”

I: “Saya kira iya. Saya pernah satu kali dalam video saya, itu tentang cara pemesanan

tiket lewat KAI Access. Itu saya coba bagikan, dan puji Tuhan Alhamdulillah, dari

komen-komen yang ada di YouTube saya itu mereka semua merasa terbantu.

Makasih mas, sudah dikasih tahu caranya. Saya kira ada manfaatnya itu sih. Kalau

yang vlog, mungkin sedikit manfaatnya tapi kita lebih ke yang berbagi aja. Ya

mungkin ada manfaatnya, misal jadi tahu harga tiketnya. Saya kan mesti sebutin

harga tiketnya sekian, misal Cilacap-Purwokerto naik Purwojaya harganya

Rp30.000,00. Kan jadi tahu kan? Lho kok bisa mas Rp30.000,00? Manfaatnya

memberi tahu juga ya tentang misalnya tarif parsial. Atau dari Purwokerto ke Jogja, 2

jam sebelum keberangkatan, tarifnya jadi murah. Nah, itu kan kalau nggak ada yang

mempromosikan lewat vlog, lewat mana lagi? Saya kira ada manfaatnya sih.”

P: “Yang tahu itu kebanyakan railfans atau orang awam mas?”

I: “Menurut saya, railfans yang lebih tahu. Kalau orang awam malah pasif ya

mengetahui hal seperti itu. Kalau saya lihat dari operator sendiri, itu promosinya saya

kira masih kurang. Hanya sebatas di media sosial. Kan orang-orang itu banyak yang

nonton YouTube. Nah, kereta api kan juga kayaknya belum ada yang promosi tarif

parsial yang murah itu. Nah, itu membantu kereta api mempromosikan lewat

YouTube, ini loh ada tarif murah. Kereta Api kan juga terbantu jadi laris terjual

habis.”

P: “Jadi nggak Cuma terbatas pada railfans saja manfaatnya, tetapi juga kepada orang

awam ya mas?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 147: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Iya, Jelas! Soalnya ya teman-teman saya jadi ngerti kan dengan melihat vlog saya.

Oh Purwokerto-Jogja itu ada tarif murahnya ya? Itu manfaat… seneng kan memberi

manfaat?”

P: “Lalu, apakah Mas Garda juga menggemari transportasi lain atau benar-benar suka

sama kereta api aja?”

I: “Nggak terlalu fokus ke yang lain sih sebetulnya hehehe… Ya naik bus, naik bus

aja. Biasa aja. Nggak terlalu ngefans sama yang lain sih. Ya ya paling ngefans sih

kereta api. Bukan nggak ada yang lain, tapi biasa aja.”

P: “Berarti yang bener-bener suka dan ngefans masih tetap kereta api ya mas?”

I: “Iya. Kereta api.”

P: “Lalu cara Mas Garda memperkenalkan kecintaan Mas Garda terhadap kereta api

kepada orang-orang sekitar gimana tuh? Selain bikin vlog atau video gitu?”

I: “Hmmm… Gimana ya? Syaa bercerita aja gini… Di SMA, dulu kebetulan SMA

saya itu letaknya di pinggir rel kereta api. Kelas X tuh, lha itu kan belum ada yang

tahu karena saya SD-SMP itu di Yayasan jadi satu, jadinya udah pada tahu lah saya

suka kereta api. Pas SMA itu, saya pindah sekolah ke SMA negeri. Itu semua orang

masih baru, belum pada kenal, belum tahu nih kalau aku suka kereta. Pertama kali

biar tahu kalau saya itu suka sama kereta api ya itu tadi. SMA saya kan pinggir rel

kereta api, jelas to railfans kan pasti mau motret kereta ya. Berangkat sekolah, saya

bawa kamera. Motret lah itu dari dalam kelas. Nah, ditanya… Gar, kamu ngapain

foto-foto kereta api? Iya dipotret, aku kan suka kereta api. Jadi kan mereka jadi tahu.

Aku bawa kamera ke stasiun itu mungkin jadi pada tahu. Guru-guru juga gitu…

Sempet kan dulu SMA saya tuh peraturannya nggak boleh membawa handphone ke

sekolah, saya bawa kamera nih. Sempat disita nih. Terus saya tanya, kenapa disita?

Nggak boleh bawa ke sekolah. Coba Anda lihat peraturannya, ada nggak gak boleh

bawa kamera? Oh ya, nggak ada mas. Hehehehe… Loh, kok bawa kamera mas? Buat

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 148: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

motret kereta api pak, bu. Oh, masnya suka kereta api ya? Iya… Jadinya pada tahu

deh hehehe… Gitu ceritanya… Unik ya? True story itu…”

P: “Unik mas hehehe… Di sekolah gitu hehehe…”

I: “Iya, di sekolah liat dan fotoin kereta api.”

P: “Nah itu kan berarti semacam cara pertama ya mas? Kalau cara lain ada tidak

mas?”

I: “Cara yang lain? Oh ya! Jadi, waktu saya SMA itu juga bertepatan peresmian KA

Kamandaka. Saya sama komunitas ini dipasrahin membagikan brosur promosi mau

ada kereta baru, Kamandaka. Itu saya bagikan ke temen-temen, guru kelas semua.

Jadi, pada tahu. Masnya suka kereta api ya? Iya… Masnya kerja di kereta api nggak?

Nggak, Cuma sebagai pecinta kereta api aja. Ini bu, kalau Ibu mau ke Semarang, ada

kereta api baru. Oh ya mas, terima kasih. Cara lain itu mungkin ya, dengan

membagikan brosur kereta api perdana lalu jadi tahu oh, seneng kereta api?”

P: “Kalau mengajak teman yang awam naik kereta api pernah nggak mas?”

I: “Temen yang awam naik kereta? Belum pernah…”

P: “Ada kepikiran juga nggak mas ngajakin teman yang awam untuk naik kereta

api?”

I: “Kepikiran juga sih… Ya mengenalkan kereta api lah kan kalau naik mobil terus

bosen. Coba naik kereta api.”

P: “Lalu dengan membuat vlog kereta api itu Mas Garda sudah merasa menjadi

railfans yang luar biasa belum?”

I: “Belum. Orang biasa aja. Nggak terkenal saya mah hehehe… Nggak kok, saya

merasa biasa aja. Kalau ada yang bilang hebat ya itu terserah mereka. Itu bebas.

Nggak menutup komentar-komentar bagus juga. Ya mungkin bisa ditanyakan ke

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 149: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

yang melihat video saya. Kalau saya yang menilai video saya sendiri, kayaknya

nggak asyik. Mungkin lebih afdolnya, ditanyakan kepada yang menonton.”

P: “Lalu, misalnya ada railfans yang nggak pernah hunting foto atau video kereta

gitu, bagaimana pendapat Mas Garda terhadap sosok railfans yang seperti itu?

Apakah railfans harus hunting foto dan video kereta api? Lalu dengan yang kurang

paham akan seluk beluk kereta api. Apakah layak nggak sih menjadi pecinta kereta

api?”

I: “Layak aja. Kuncinya layak atau enggak itu apa? Hehehe… patokannya nggak ada

kan? Ya yang nggak tahu, dikasih tahu. Bukan malah ditegur, tapi dikasih tahu.

Nggak tahu tentang lokomotif serinya berapa, ya dikasih tahu. Nggak pernah

trekking, ya diajak trekking. Nggak pernah hunting, ya diajak hunting. Gitu aja sih.

Simple menurut aku.”

P: “Kalau misalnya menemukan sosok yang seperti itu, akan melakukan hal seperti

yang Mas Garda katakan?”

I: “Ya selama kondisi mendukung, mampu, ya ayo aja. Ruginya apa buat kita? Nggak

ada toh? Mengajarkan sesuatu ke orang lain itu kan baik.”

P: “Kemudian, jika Mas Garda sudah bosan dan sangat jenuh dengan aktivitas

sebagai railfans dan vloggers, apakah akan berhenti menjalani kegemaran ini nggak?

Misalnya suatu saat semua sudah dijelajahi, bakal berhenti nggak?”

I: “Belum pernah mikir seperti itu. Belum pernah tahu efeknya sepeti apa… Tapi

sampai sekarang belum merasa jenuh. Kalau mau disuruh menjawab seperti itu ya

belum bisa menjawab soalnya saya belum pernah mengalami dan ya susah untuk

mikirnya sih. Ya paling kalau udah bosen dan jenuh ya paling Cuma lihat-lihat lah di

Facebook aja. Nggak usah nge-vlog, nonton video kereta orang lain di YouTube. Itu

aja. Kalau apa yang mau dilakukan setelah jenuh, belum tahu.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 150: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Lalu, mengapa Mas Garda ini memilih vlog dan YouTube sebagai media untuk

menyampaikan kecintaan Mas Garda terhadap kereta api kepada orang-orang?”

I: “Ya itu mas tadi. Dari awalnya nge-vlog itu kan ikut-ikutan, sebagai dasar ikut-

ikut. Ya saya ikut-ikut lah, upload aja di YouTube. Terus saya denger, bisa

dimonetisasi dan bisa menghasilkan uang ya….bagus lah. Pas sekalian, kalau

misalnya yang nonton banyak, cona-coba lah. Kan bisa cair. Kalau misalnya yang

nonton nggak banyak, ya udah nggak apa-apa. Ikutan aja. Ya pada upload di

YouTube, ikutan. Penasaran, gimana sih responnya? Ya Puji Tuhan lah sampai

sekarang responnya positif-positif aja.”

P: “Pernah nggak sih mas ditanya sama orang, nanti kerjanya bakal kerja di kereta api

ya soalnya suka sama kereta api? Kan kadang orang awam menganggap kalau yang

pecinta kereta api itu pasti nanti akan bekerja di PT Kereta Api Indonesia atau PT

KAI. Lalu apakah Mas Garda juga pernah terlintas untuk bekerja di PT KAI?”

I: “Sering. Banyak yang bilang, sering. Bilangnya, Mas kamu kerja di KAI aja sana.

Kamu kan udah pro banget kayaknya, segala tentang kereta itu pasti tahu. Ya

dijawabnya ketawa aja… doakan… Memang dulu kan cita-citanya saya dari kecil itu

kan dulunya jadi masinis, dulu. Lambat laun, mengenal yang namanya PPKA, beralih

ke PPKA. Beralih lagi ke PK-OC, pusat pengendali. Terus, lambat laun sekarang ini

banyak tahu kan? Oh, masuk ke situ syaratnya gimana, jadi nggak ada dorongan lagi.

Jadi nggak terlalu minat lagi. Ya karena dalamnya udah tahu sih kerjanya seperti apa.

Menuntut ini, itu dan aku nyadar sendiri. Jadi kayaknya saya belum siap akan hal ini

jadi saya belum termotivasi untuk kerja di KAI lagi. Ya mungkin, kalau kesempatan

itu ada ya ambil. Cuma sampe sekarang belum terlalu yang aku harus masuk kereta

api sih belum. Paling kalau kerja di kereta api ya itu kita pas lebaran, natal tahun

baru, sebagai Customer Service Mobile. Customer Service Mobile kan juga termasuk

pegawai kereta api, tapi kan pegawai kereta api saat waktu tertentu. Itu aja udah

seneng kok.”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 151: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

P: “Udah seneng ya? Yang penting bisa lihat kereta api?”

I: “Iya hehehe… kalau saya sih apapun yang penting bisa lihat kereta! Hehehe…”

P: “Lalu, adakah rencana untuk mengenalkan kecintaan ini kepada anak cucu? Harus

diturunkan tidak kecintaan terhadap KA ini kepada anak cucu?”

I: “Ya dikenalkan, dikenalkan kan nggak ada ruginya, nggak ada kekurangan, nggak

ada negatifnya. Tapi kalau misalkan harus suka kereta api ya itu terserah mereka

lah… Nggak terlalu menuntut.”

P: “Tetap memperkenalkan ya?”

I: “Ya… kayak ini loh dulu… Ini loh nak, dulu Papa suka naik kereta api. Tapi,

nuntut anak saya untuk suka kereta api sih nggak, itu terserah mereka.”

P: “Oke oke… Ada saran atau kritik untuk sesama vloggers yang sesama railfans

dalam menjaga dan meningkatkan kualitas konten mereka?”

I: “Terus semangat, terus berkarya, jangan berhenti berkarya! Kalau kritik sih nggak

ada. Mungkin ya selama kamu fokus di satu titik, fokuslah terus! Semakin

mengembangkan konten video kalian, jangan menyerah, jangan putus asa! Tetap

ditunggu hasil-hasil yang terbaik.”

P: “Kalau untuk yang railfans sendiri, yang nggak ngevlog dan nggak bikin video,

ada saran atau kritik?”

I: “Tetaplah cinta kereta api, jagalah kereta api dari vandalisme, pelemparan batu,

pengganjalan rel, dan rawatlah kereta api! Itu saya kira sudah termasuk cara menjaga

kereta api, nggak mesti harus memotret, nggak mesti merekam, nggak mesti jadi

vlogger, yang penting cintailah kereta api seperti kamu mencintai dirimu sendiri.”

P: “Kemudian, apa harapan Mas Garda untuk aktivitas Mas Garda sebagai railfans

dan vloggers ini, terutama dalam hal konten video dan kegiatan railfans?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 152: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

I: “Ditunggu video-video yang paling bagus, yang paling spektakuler, yang membuat

penasaran, itu yang ditunggu selalu. Soalnya, tanpa adanya kalian ya saya bukan apa-

apa. Saya belajar dari kalian. Ditunggu lah hasil-hasil dari kalian.”

P: “Lalu harapan Mas Gardanya sendiri?”

I: “Ya semoga saya bisa semakin mengembangkan video-video, semoga tetap eksis,

ya…semoga hidup saya baik-baik saja. YouTube-nya jalan baik, kehidupannya jalan

baik, suka kereta apinya jalan terus. Ya itu harapan-harapan saya. Nggak terlalu yang

muluk-muluk, yang penting yang bahagia semoga tercapai.”

P: “Rencana dan mimpi yang ingin diwujudkan sebagai railfans dan vloggers?”

I: “Mimpi ya? Saya nggak ada mimpi ke luar negeri mas soalnya ekonomi juga tidak

terlalu baik, bukan yang menengah atas lah… Ya mimpi saya ya… semoga yang

positif-positif aja lah… Kalau bisa ya trip seluruh kereta di Indonesia. Semoga kalau

ada waktu, ada rezeki, bisa lah… semua kereta di pulau Jawa atau di pulau Sumatera

kita naikin. Kalau mimpi sampai luar negeri, nggak pernah mimpi sampai seperti itu.”

P: “Tapi kalau ada dan dikasih kesempatan?”

I: “Wahhhhhh…. Siapa yang nolak? Hahahaha… Kalau ada kesempatan, ada biaya

ya ayok…”

P: “Kalau rencana terdekat ini, mau ngevlog ke mana mas?”

I: “Ya ini, nggak tahu hari ini atau besok kan mau ke Surabaya kan. Nah ya, kalau

situasi memungkinkan paling nge-vlog. Gitu aja… Ya doakan lah hehehe…”

P: “Lalu, harapan untuk operator alias PT KAI sendiri?”

I: “Tingkatkan terus pelayanan, terutama kepada pelanggan. Terus di dalam kereta,

untuk kebersihannya, kenyamanannya, keamanannya dijaga, terutama untuk kelas

ekonomi jangan sampai fasiliasnya dirusak. Pokoknya tetap menjadi yang terbaik lah.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 153: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Segala yang pelayanan kepada customer jangan sampai menurun, malah harus

semakin ditingkatkan.”

P: “Oke… Udah sih itu aja mas. Terima kasih sudah memberikan waktu untuk

diwawancarai ya.”

I: “Siapp… Oke… Sama-sama…”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 154: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

LEMBAR OBSERVASI

Pengamatan di Akun YouTube Milik Informan

Informan I: Risang Anggara

11 Februari 2017: Posting Vlog “Trip by Train – Pertama Kali Naik Kereta Api di

Sumatera – KA S2 Sriwijaya”

12 Februari 2017: Posting Vlog “Triple Traksi Badak Sumatera CC 202 Geret

Babaranjang”

14 Februari 2017: Posting Video “Kereta Api Keluar Masuk Jembatan Bekasi”

16 Februari 2017: Posting Video “ Lokomotif CC 204 Strong buat narik gerbong

montok Batubara Kertapati”

17 Februari 2017: Posting Video “Sepur KLB 11446 belangnya nggak nguatin”

18 Februari 2017: Posting Vlog “Flight Trip-Batik Air Economy Class from

Palembang to Jakarta Halim”

19 Februari 2017: Posting Video “Gajayana rangkaian eksekutif baru papasan KRL

Commuter Line di Gambir”

21 Februari 2017: Posting Video “Double Headed CC 205 KA Babaranjang akhirnya

tiba di Stasiun Tanjungkarang”

23 Februari 2017: Posting Video “Kedatangan dan Langsiran KA Rajabasa di Stasiun

Tanjungkarang”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 155: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

25 Februari 2017: Posting Video “KRD Seminung pakai rangkaian darurar”

26 Februari 2017: Posting Video “Ngintip ada apa aja isi Dipo Tanjungkarang”

28 Februari 2017: Posting Video “Balapan-Kereta Api Kontainer dikejar Taksaka

Pagi”

2 Maret 2017: Posting Video “Argo Muria-Kaligung-Kamandaka dengan rangkaian

baru”

4 Maret 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Naik Kereta Api Ciremai Ekspres sampai

ke Semarang”

5 Maret 2017: Posting Video “Raungan Lokomotif Merah yang setia dengan Kereta

Api Serelo”

7 Maret 2017: Posting Video “Ngadem di Bawah Jembatan sambil liat Kereta Barang”

9 Maret 2017: Posting Video “Triple Lokomotif CC 206 bawa gerbong batubara

panjang banget”

11 Maret 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Naik Kereta Api Menoreh Rangkaian

Terbaru Ekonomi 2016”

12 Maret 2017: Posting Video “Lokomotif CC 204 14 Pemanasan dulu dinas langsir

KA Sriwijaya”

14 Maret 2017: Posting Video “Nongkrong di Semarang lihat Kereta Api wara-wiri

(part 1)”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 156: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

16 Maret 2017: Posting Vlog “Short Clip-Trip by Train | Naik Kereta Api Lodaya Kelas

Bisnis

18 Maret 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Lintas Percabangan Naik Kereta Api

Kalijaga ke Semarang”

19 Maret 2017: Posting Video “Dikira berangkat ternyata Cuma langsir-Kereta Api

Kontainer Super Panjang”

21 Maret 2017: Posting Video “Malem-malem nongkrong di PJL Braga liat kereta api

wara-wiri”

23 Maret 2017: Posting Video “Nggak bisan lihat kereta api berjalan langsung di

Jatinegara”

25 Maret 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Naik Kereta Api Gumarang pakai armada

Cirebon”

26 Maret 2017: Posting Video “Ngadem di Bawah Jembatan sambil liat Kereta

Penumpang”

27 Maret 2017: Posting Video “CC 204 rajin banget maju-mundur langsiran KA

Batubara di Kertapati”

28 Maret 2017: Posting Video “Lokomotif CC 203 98 09 belajar blusukan di

Semarang”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 157: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

30 Maret 2017: Posting Video “Double Headed-Gajah Sumatera CC 205 dinas bosan

Kereta Babaranjang”

1 April 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Short Trip Naik Kereta Api Lokal Bandung

Raya ke Padalarang”

2 April 2017: Posting Video “Sepur Minion-Penampakan KLB Kereta Inspeksi dan

Kereta Ukur”

4 April 2017: Posting Video “Mau langsir nunggu Argo Parahyangan lewat dulu”

6 April 2017: Posting Video “Argo Bromo Anggrek-Argo Muria-Maharani

meninggalkan Semarang”

8 April 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Iseng banget nyobain Kereta Ekonomi

Pasundan”

11 April 2017: Posting Video “Kereta Api saat senja di Patukan”

13 April 2017: Posting Video “Habis Progo Terbitlah Prameks”

15 April 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Naik Kereta Api Legendaris Bima

Sepurnya Ngebut”

16 April 2017: Posting Video “Semboyn 35 Unyu CC 201 95 pas mampir di Stasiun

Cimindi”

18 April 2017: Posting Video “Kereta Api Rajabasa dilayani Lokomotif CC 204

meninggalkan Kertapati”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 158: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

20 April 2017: Posting Video “Ketemu KLB Bank BRI 2X di Stasiun Yogyakarta”

22 April 2017: Posting Video “Macem-macem Semboyan 35-Train Hornsound

Compilation”

23 April 2017: Posting Video “(1080-60 fps)-Cuma Kereta Api Berjalan Langsung

Stasiun Patukan

27 April 2017: Posting Video “Kereta Api: 3X Pertemuan”

29 April 2017: Posting Video “Nongkrong di Semarang lihat Kereta Api wara-wiri

(part 2)

30 April 2017: Posting Video “Saling Silang KA Babaranjang Isi dan Kosong di

Tanjungkarang”

2 Mei 2017: Posting Video “Argo Wilis Nostalgia dengan Lokomotif CC 203”

4 Mei 2017: Posting Video “Video Lawas Lokomotif CC 201 Melayani Perjalanan

Kereta Api Unggulan”

6 Mei 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Iseng Banget Naik Ranggajati ke Solo

doang”

7 Mei 2017: Posting Vlog “Planespotting at Husein Sastranegara (BDO)-Lion Air,

Citilink, Garuda Indonesia, Air Asia, Xpress

9 Mei 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Naik Kereta Api Prambanan Ekspress

‘Angry Bird’”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 159: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

11 Mei 2017: Posting Video “[Triple Headed] Trio Cc 202 dinas KA Babaranjang

melintas Stasiun Branti

13 Mei 2017: Posting Vlog “Short Clip-Trip by Lodaya Malam feat. Kawis Toraja to

Yogyakarta”

16 Mei 2017: Posting Video “Liukannya Maut!! Argo Dwipangga Spesial Kawis

Nusantara di Kalimenur”

18 Mei 2017: Posting Video “Sisa Video Kereta Api Armada Daop 8 Surabaya”

20 Mei 2017: Posting Video “[kompilasi] Kereta Api Tunggu Bersilang Part 11 edisi

Malam Hari”

21 Mei 2017: Posting Video “Kereta Api Bengawan Obral Semboyan 35”

23 Mei 2017: Posting Video “Dikirain Cuma lokomotif seruntulan, nggak taunya

bawa sesuatu”

24 Mei 2017: Posting Video “Kok serem ya! Kereta Prameks Bermata Merah”

25 Mei 2017: Posting Video “KAIs Rail One abis ditabrak pulang ke Bandung-Kaca

Pecah Body Penyok”

27 Mei 2017: Posting Vlog “Short Clip-Naik Kereta Api Turangga Kursi Belang”

28 Mei 2017: Posting Video “Duo Sepur Eksis Ranggajati dan Lodaya Meliuk di

Kalimenur”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 160: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

30 Mei 2017: Posting Video “Kereta Sri Tanjung Menerjang Panasnya Surabaya”

31 Mei 2017: Posting Video “Mau nighshoot Gajayana dan Argo Dwipangga Cuma

keliatan jendelanya”

1 Juni 2017: Posting Video “Baru sekali ini hunting di PJL Cimindi”

3 Juni 2017: Posting Video “Beberapa Spot Hunting Kereta Api di Yogyakarta dan

sekitarnya”

4 Juni 2017: Posting Video “Triple CC 202 Kereta Api Babaranjang melintas pelan di

Tanjungkarang”

6 Juni 2017: Posting Video “Ini Kereta Api Penataran kan ya? Lewat di Jemursari”

8 Juni 2017: Posting Video “Jalur 2 Kemayoran, Berjalan Langsung Kereta Api

Kontainer”

10 Juni 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Naik Eksekutif Tua Kereta Argo

Parahyangan ‘Harina’”

11 Juni 2017: Posting Vlog “Trip by Train-Kereta Ekonomi Premium Terbaru 2017-

Argo Parahyangan Tambahan”

13 Juni 2017: Posting Video “Mainan Zoom-Shooting Argo Lawu dan Gaya Baru

Malam Selatan”

14 Juni 2017: Posting Video “Lokomotif CC 300 baru sampe Bandung langsung

diajak balapan”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 161: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

15 Juni 2017: Posting Vlog “Short Clip-Rangkaian Premium terbaru dipinjem Argo

Parahyangan”

Informan II : Dhannie

7 Februari 2017: Posting Video “terpanjang di Indonesia”

9 Februari 2017: Posting Video “Tarik dan Jagir”

10 Februari 2017: Posting Vlog “Malioboro ke Pakualaman”

11 Februari 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Vlog Pertamax”

13 Februari 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Putera Mulya SDD”

15 Februari 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Melesat”

17 Februari 2017: Posting Video “Rajabasa dari Tanjungkarang”

18 Februari 2017: Posting Video “dua ular putih”

19 Februari 2017: Posting Video “berangkat ke sekolah”

21 Februari 2017: Posting Video “Awas kereta dua arah !!!”

23 Februari 2017: Posting Video “langsiran pintu barat”

24 Februari 2017: Posting Video “Silangan Sukamenanti”

25 Februari 2017: Posting Video “sepurnya ikut CFD”

27 Februari 2017: Posting Video “hanya sekejap [1/3]”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 162: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

27 Februari 2017: Posting Video “hanya sekejap [2/3]”

27 Februari 2017: Posting Video “hanya sekejap [3/3]”

1 Maret 2017: Posting Video “gitu doank videonya?’

3 Maret 2017: Posting Video “[waaahh… gembunung…!!!] kobong !!!”

4 Maret 2017: Posting Video “Uniknya Kereta Api di Jalan Raya”

5 Maret 2017: Posting Video “Sore hari di Malang”

7 Maret 2017: Posting Video “Kiriman Crane”

9 Maret 2017: Posting Video “Kuburan Lokomotif”

10 Maret 2017: Posting Video “dari mana mau ke mana?”

11 Maret 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Dipo Lokomotif Tanahabang”

13 Maret 2017: Posting Video “AWAS!!! JANGAN SEMBRONO!!!”

14 Maret 2017: Posting Vlog “[Live] jalan-jalan pagi di malioboro”

15 Maret 2017: Posting Video “sepur tanpa suara”

17 Maret 2017: Posting Video “Bima Empat Enam”

18 Maret 2017: Posting Video “keluar-masuk-keluar [lagi]”

19 Maret 2017: Posting Video “Shortcut Surabaya Kota”

21 Maret 2017: Posting Video “lokomotif pakai AC”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 163: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

23 Maret 2017: Posting Video “tertutup kabut”

24 Maret 2017: Posting Video “Ketel dan Penataran”

25 Maret 2017: Posting Video “Seri Tanjakan Daop 8-Tanjakan Panjang Singosari”

27 Maret 2017: Posting Video “sepur memecah keramaian pasar”

29 Maret 2017: Posting Video “Garuda Indonesia and AirAsia”

31 Maret 2017: Posting Video “sepurnya kok malah ke sana?”

1 April 2017: Posting Video “sepur biru”

2 April 2017: Posting Video “Tikungan Besar Madiun”

4 April 2017: Posting Video “Railclinic “4””

6 April 2017: Posting Video “Duet Jaladara Werkudara”

7 April 2017: Posting Video “perjalanan terakhir?”

6 April 2017: Posting Video “6 kricak oleh 6 kamera”

10 April 2017: Posting Video “katak kecil melihat kereta api (2)”

12 April 2017: Posting Vlog “[Live] KA 183 Bengawan ga jadi dete :-D”

12 April 2017: Posting Video “tanpa judul”

13 April 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Merak ke Bakauheni”

14 April 2017: Posting Video “silangan dari belakang”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 164: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

15 April 2017: Posting Video “Gajayana kesiangan”

16 April 2017: Posting Vlog “[Live] KA 10F Argo Dwipangga Tambahan”

16 April 2017: Posting Video “kenapa tiba-tiba berhenti?”

18 April 2017: Posting Video “[sepur ajaib] bergabung dan membelah diri”

21 April 2017: Posting Video “”Cabride” KA Kutojaya Selatan”

22 April 2017: Posting Video “Drama Persilangan Kutojaya Selatan [1/3]”

24 April 2017: Posting Vlog “[Live] naik KA Sancaka Sore”

24 April 2017: Posting Video “Drama Persilangan Kutojaya Selatan [2/3]”

26 April 2017: Posting Video “Golden Hour”

28 April 2017: Posting Video “video pertamax”

29 April 2017: Posting Video “Tutorial Menggiring Bebek”

30 April 2017: Posting Video “tarikannya mantab!!!”

2 Mei 2017: Posting Video “Seri Tanjakan Daop 8-Naik Turun Lawang”

4 Mei 2017: Posting Video “malioboro disusul taksaka”

5 Mei 2017: Posting Vlog “Rafa maen air di Pantai Drini”

5 Mei 2017: Posting Video “tokeknya bunyi berapa kali?”

6 Mei 2017: Posting Video “naik sepur weeewww”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 165: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

8 Mei 2017: Posting Video “Seri Tanjakan Daop 8-Tikungan Tanjakan Sengon”

10 Mei 2017: Posting Video “si Bader CC 201 45”

12 Mei 2017: Posting Video “[Spesial Full HD] Kereta Ekonomi Kelas Premium”

13 Mei 2017: Posting Video “40 Tahun Pahlawan Jalan Baja Indonesia [1/2]”

14 Mei 2017: Posting Video “Kereta Api Lokalan Bandung”

16 Mei 2017: Posting Video “Sancaka tiga kali kalah bersilang”

18 Mei 2017: Posting Video “video iseng saja :-D”

19 Mei 2017: Posting Video “Seri Tanjakan Daop 8-Bima dan Ketel di Wonokerto”

20 Mei 2017: Posting Video “40 Tahun Pahlawan Jalan Baja Indonesia [2/2]”

22 Mei 2017: Posting Video “5 Hiba Utama XHD Prime”

24 Mei 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Negeri Agung, Tanjung Karang, dan

Tarahan”

26 Mei 2017: Posting Video “Kompilasi Taksi Ganda [Lagi]”

27 Mei 2017: Posting Video “blusukan di jalur hijau”

28 Mei 2017: Posting Video “langsiran seksi”

30 Mei 2017: Posting Video “sepurnya putih banget :3”

1 Juni 2017: Posting Video “belak-belok seksi”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 166: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

2 Juni 2017: Posting Video “J.O.M.B.L.O.”

3 Juni 2017: Posting Video “terpanjang di lintas selatan Jawa”

4 Juni 2017: Posting Vlog “[Live] Jalan-jalan di Skybridge Solo Balapan”

5 Juni 2017: Posting Video “FHD video Asus Zenfone 3”

7 Juni 2017: Posting Video “suara pjl nya unik [atau lucu?]”

9 Juni 2017: Posting Vlog “[Live] KA 6 Argo Wilis di petak Wates-Yogyakarta”

9 Juni 2017: Posting Video “Ekonomi Kelas Premium”

10 Juni 2017: Posting Vlog “Piknik Pertamax-Snrokling”

11 Juni 2017: Posting Video “Kricak dan Avtur”

13 Juni 2017: Posting Video “[4K Video] Malioboro dan Dwipangga”

15 Juni 2017: Posting Vlog “[Live] Sahur in the train”

16 Juni 2017: Posting Vlog “Perjalanan Pertama KA Mataram Premium [Joyride dan

Review Interior]”

17 Juni 2017: Posting Vlog “Naik Argo Wilis [1/3]”

Informan III : Sri Baskoro Bagus Pratikno

7 Februari 2017: Posting Video “[Kompilasi] Melihat Kereta Api Keluar Masuk

Jembatan Kali Progo | HD

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 167: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

23 Februari 2017: Posting Vlog “Cuma 20ribu!! | Naik Kereta Api Pangrango ke

Sukabumi Yuk | #NaikKereta Eps. 12”

26 Februari 2017: Posting Vlog “[Piknik] Mau Jajan? Ke Festival Kuliner Purwakarta

Aja Yuk…”

15 Maret 2017: Posting Vlog “Yuk, Camping di Situ Gunung Sukabumi”

22 Maret 2017: Posting Vlog “Yuk, Ke Purwakarta Naik Ka. Walahar Ekspres |

Murah Meriah Cuma 6ribu | #NaikKereta Eps. 13”

28 April 2017: Posting Vlog “Naik Kereta Api Argo Parahyangan Rasa Turangga |

“Gopar” Paling Enak? | #NaikKereta Eps. 14”

29 Mei 2017: Posting Vlog “Kembali ke Bekasi Bersama Argo Parahyangan Terakhir

| Dapet Tembok Ratapan | #NaikKereta Eps. 15”

14 Juni 2017: Posting Vlog “Naik Kereta Api Tegal Bahari | Eksekutif Murah Meriah

Cuma 30k | #NaikKereta Eps. 16”

25 Juni 2017: Posting Vlog “Naik Kereta Api Argo Muria Rangkaian Baru K1 17 |

Overpriced? | #NaikKereta Eps. 17”

Informan IV: Gregorius Idabagus Rai Arthakusuma

15 Januari 2017: Posting Vlog “15 Jam Bersama Gajayana #InTrainExperience 4

21 Januari 2017: Posting Vlog “Kereta Tua Malioboro Ekspres #InTrainExperience 5

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 168: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

28 Januari 2017: Posting Vlog “Ga mewah sih tapi… (K1 2016 Argo Dwipangga)

#InTrainExperience 6

11 Februari 2017: Posting Vlog “Setelah 15 Jam Perjalanan… #TRAVELVLOG 4

(JatimPark 2 Malang)”

18 Februari 2017: Posting Vlog “Banyak yang antique bosque #Travelvlog 5

(Museum Angkut, MALANG)”

1 Mei 2017: Posting Vlog “LOH MANA TOILETNYA?! (KA 18 Argo Jati)

#InTrainExperience 7”

15 Mei 2017: Posting Vlog “Udah Jomblo, NYUSAHIN! (K1 2017 Argo Muria)

#InTrainExperience 8”

22 Juni 2017: Posting Vlog “Metro Mini modern dan EVOlander SHD (IIBT 2017)

#TransportVlog 5

Informan V: Garda Wardana

31 Januari 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #13] Pulang ke Purwokerto naik KA

Taksaka Pagi | Cuma Rp.110.000 gaes!!”

8 Februari 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #14] TEK TOK!! Jogja Solo pp naik

KRD-E PRAMEKS langsung balik naik KA SANCAKA SORE”

15 Februari 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #15] Naik Kereta Api Ranggajati rasa

Gajayana? Kok Bisa?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 169: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

17 Februari 2017: Posting Video “Rangkaian baru melesat kencang”

18 Februari 2017: Posting Video “Railway Crane | alat berat spesialis penolong

Kereta Api”

20 Februari 2017: Posting Video “Papasan dan NYARIS Papasan”

20 Februari 2017: Posting Video “Merdu Sekali Suaramu”

22 Februari 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #16] ke Jakarta naik FAJAR UTAMA

YOGYA”

24 Februari 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #17] Perjuangan lumayan berat,

Touring Bukit Watu Meja Kebasen”

28 Februari 2017: Posting Video “Rangkaian baru KA GAJAYANA, Mewah dan

Elegan”

1 Maret 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #18] Ngeri-Ngeri Seru! | Naik KA Serayu

Pagi ke Kiaracondong”

2 Maret 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #19] “NYOBA” Kereta Baru | KA

eksekutif GAJAYANA New Image 2017”

6 Maret 2017: Posting Video “Kereta Malam Jugijagijugijagijug”

6 Maret 2017: Posting Vlog “NYOK BUS TINGKAT GRATIS!! Naik BUS City

Tour keliling Kota JAKARTA”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 170: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

7 Maret 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #20] Nyaman lho naik Argo Dwipangga |

cepat mewah dan Elegan (Gambir-Purwokerto)”

12 Maret 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #21] Subuh-subuh sudah di Pasar Senen |

Mau Naik Kereta Api FAJAR UTAMA YOGYAKARTA”

13 Maret 2017: Posting Video “Saat subuh di Jatinegara”

14 Maret 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #22] Sambung –Sambung | Wates

Purwokerto naik KRDE Prameks dan Sawunggalih Utama”

25 Maret 2017: Posting Video “Berburu Kereta Barang LANGKA | KETEL

JUMBO”

28 Maret 2017: Posting Video “Kereta Api di Madiun”

29 Maret 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #23] Naik Kereta Api Eksekutif

Legendaris BIMA dari Madiun ke Purwokerto”

5 April 2017: Posting Vlog “Short Clip | Naik Kereta Api Taksaka Pagi”

8 April 2017: Posting Video “Tikungan Kalimenur nan Eksotis”

10 April 2017: Posting Video “Kereta Pupuk dari Prupuk”

12 April 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #24] Short Trip | Naik Kereta Api

PURWOJAYA Jarak Dekat Saja”

13 April 2017: Posting Video “Kereta Luar Biasa Tambahan”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 171: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

15 April 2017: Posting Video “Tiga Kontainer Panjang”

19 April 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #25] Lihat-Lihat Underpass Stasiun

Cirebon lalu naik KA Argo Jati ke Jatinegara”

27 April 2017: Posting Video “Argo Sindoro Cuma lewat”

28 April 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #26] Gondangdia ke Gambir Jalan Kaki

lanjut naik KA PURWOJAYA”

2 Mei 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #27] Subuh-subuh di Jogja naik KA

TURANGGA ke Surabaya”

4 Mei 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #28] Naik Kereta Api Sancaka Pagi bareng

Master Dhannie Setiawan”

8 Mei 2017: Posting Video “Lihat Ketel Jumbo mundur-mundur cantik”

16 Mei 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #29] Short Clip | Naik BUS EFISIENSI

TELOLET!!”

31 Mei 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #30] Kuy Naik KA GAJAYANA ke Blitar |

Keretanya masih baru dan kinyis-kinyis”

2 Juni 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #31] nitih Sepur MALIOBORO menyang

JOGJA (Naik Kereta Malioboro ke Jogja)”

5 Juni 2017: Posting Video “Hunting Kereta Api di Blitar bonus naik Kapal? Lho kok

bisa?”

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 172: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

10 Juni 2017: Posting Video “lihat kereta dari kereta”

11 Juni 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #32] Menimati Tikungan Mesra dan

Perbukitan Eksotis dari KA SERAYU PAGI”

20 Juni 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #33] Spesial! Lihat KA Ukur | Nasi Goreng

LEGEND | sama Lihat CC300 dari KA ARGO WILIS”

22 Juni 2017: Posting Vlog “[MasdaVlog #34] Bener-Bener Baru | KA PREMIUM

2017 | Naik KA MATARAM

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 173: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

LEMBAR OBSERVASI

PENGAMATAN SAAT WAWANCARA DENGAN INFORMAN

Informan I: Risang Anggara

Peneliti melakukan wawancara dengan Risang Anggara sebagai informan

pertama dalam penelitian ini di Myloc Café Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat pada

Rabu, 29 Maret 2017. Peneliti sebelumnya telah membuat janji terlebih dahulu dengan

informan dikarenakan padatnya kegiatan informan yang juga bekerja sebagai pegawai

negeri sipil. Wawancara dilakukan setelah jam pulang kantor yaitu pukul 18.00 WIB

agar informan bisa lebih leluasa dan tidak terburu-buru.

Saat informan datang, Risang mengenakan pakaian seragam kantoran yaitu

kemeja lengan panjang berwarna putih yang berbalutkan jaket, celana panjang kain

berawana hitam, dan sepatu pantofel berwarna hitam. Hal ini menunjukan bahwa

informan langsung bergegas dari kantornya menuju ke kafe tersebut agar ia bisa

bertemu dengan peneliti untuk melakukan wawancara. Informan juga tidak terlalu

tergesa-gesa untuk langsung diwawancarai dan memilih untuk duduk sejenak sambil

mengistirahatkan badannya. Informan juga melihat-lihat buku menu terlebih dahulu

dan memesan hidangan untuk disantap.

Sebelum melakukan wawancara, Risang beberapa kali melontarkan pertanyaan

dan percakapan pembuka yang sifatnya perkenalan serta basa-basi seperti judul skripsi,

alasan meneliti dan memilih informan serta tema skripsi, lalu tempat tinggal, keluarga,

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 174: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

dan perkuliahan. Hal yang sama pun juga dilakukan peneliti agar tidak canggung dan

suasana menjadi lebih mengalir.

Saat melakukan wawancara, Risang menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

dilontarkan dengan mudah, santai, dan terlihat cukup antusias karena memang

berkaitan dengan hobi yang ia jalani. Risang juga duduk dengan posisi yang cenderung

santai dan terkadang mendekat ke arah peneliti. Risang juga orang yang mudah terbuka

karena ia sampai menceritakan hal-hal unik dan lucu yang pernah ia alami selama

menjadi seorang YouTubers dan Vloggers.

Sesudah melakukan wawancara, peneliti dan informan tidak langsung

berpamitan begitu saja. Kami melanjutkan acara kami dengan makan bersama dan

becerita berbagai pengalaman selama hampir tiga jam. Risang juga bersikap ramah

karena ia terlihat hangat dan antusias saat bertemu dengan peneliti. Tak hanya itu,

Risang bahkan membayar hidangan yang sudah dipesan dan disantap bersama peneliti.

Informan II : Dhannie Setiawan

Peneliti melakukan wawancara dengan Dhannie Setiawan sebagai informan

kedua dalam penelitian ini di Blanco Coffee and Books, Jalan Kranggan, Yogyakarta

pada Selasa, 4 April 2017. Peneliti telah melakukan janji dengan informan terlebih

dahulu dan bertemu dengan informan pada pukul 09.30 pagi. Informan kedua

merupakan informan yang mudah untuk dihubungi dan termasuk merespon peneliti

dengan cepat melalui pesan singkat.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 175: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Dhannie datang dengan tepat waktu dengan menggunakan sepeda listrik dan

langsung menghubungi peneliti. Saat tiba di lokasi wawancara, Dhannie

berpenampilan sederhana, tetapi bersih dan rapi. Tak hanya itu, Dhannie bahkan

mengenakan kaos bergambar corak lokomotif dengan warna hitam yang semakin

menegaskan bahwa dirinya merupakan seorang pecinta kereta api.

Sebelum melakukan wawancara, peneliti dan informan sempat berbincang-

bincang sebentar sembari berkenalan agar suasana wawancara tidak terlalu canggung.

Dhannie merupakan orang yang ramah dan sopan karena tutur katanya bernada halus

dan lembut serta menghargai peneliti sebagai tamu di sana. Ia tidak memesan makanan

atau minuman yang “aneh-aneh”. Cukup dengan sebotol air mineral yang Dhannie

pesan selama wawancara berlangsung.

Saat melakukan wawancara, Dhannie terlihat sangat antusias dalam

menceritakan setiap pengalamannya yang berkaitan dengan kereta api. Hal ini terlihat

dari rona wajahnya yang sumringah, tutur katanya yang bersemangat, nada bicara yang

antusias. Tak hanya itu, Dhannie juga cukup sering tertawa yang membuat peneliti

semakin yakin bahwa Dhannie merupakan sosok yang hangat, ramah, dan bersahabat.

Seusai wawancara, kami juga masih terlibat percakapan dan saling bercerita

tentang keseharian serta pengalaman. Dhannie juga mengajak peneliti untuk

menyantap sate ayam bersama-sama di salah satu rumah makan milik temannya di

pusat kota.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 176: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Informan III: Sri Baskoro Bagus Pratikno

Peneliti melakukan wawancara dengan Sri Baskoro Bagus Pratikno atau Bagus

sebagai informan ketiga dalam penelitian ini di Starbucks Coffe, Metropole, Cikini,

Jakarta pada Kamis, 12 April 2017. Sebelumnya, peneliti telah membuat janji terlebih

dahulu untuk melaksanakan wawancara pada hari tersebut pada pukul 13.30 WIB. Hal

ini disesuaikan dengan jam kuliah informan.

Informan datang sedikit meleset dari jadwal yang telah ditentukan dikarenakan

agak lambatnya perjalanan dari kediaman informan di Bekasi menuju Cikini

menggunakan KRL Commuter Line. Selain itu, informan juga melaksanakan ibadah

sholat terlebih dahulu saat tiba di Stasiun Cikini. Hal ini menunjukkan bahwa informan

ketiga, Bagus merupakan sosok yang tetap mengutamakan ibadah di sela aktivitasnya

sebagai seorang mahasiswa.

Saat tiba di lokasi wawancara dan bertemu dengan peneliti, Bagus menyapa

dengan ramah menggunakan bahasa gaul khas anak muda. Hal ini sesuai dengan

karakteristik kami berdua yang masih berstatus sebagai mahasiswa sehingga

percakapan akan terasa lebih akrab dan enak bila menggunakan bahasa sehari-hari.

Bagus sendiri juga menyempatkan diri untuk berkenalan dan berbincang sedikit

mengenai topik skripsi milik peneliti. Saat itu, Bagus mengenakan pakaian santai yaitu

kaos berwarna biru gelap dengan celana jeans panjang berwarna hitam dan sepatu

cokelat yang gayanya memang mencerminkan statusnya sebagai anak kuliahan.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 177: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Selama melakukan wawancara, Bagus tidak terlalu banyak basa-basi dan lebih

banyak menjawab sesuai dengan pertanyaan yang ada. Walau demikian, Bagus

tidaklah pelit untuk berbicara karena ia juga masih cukup banyak berbagi cerita dan

pengalamannya seputar kereta api, vlog, dan videografi. Bagus juga termasuk orang

yang apa adanya dan tidak membuat-membuat jawaban yang ia lontarkan. Ia menjawab

dengan lugas sesuai apa yang ia pikirkan. Tak hanya itu, Bagus juga tak segan untuk

berbagi tips kepada peneliti sekaligus pecinta kereta api lainnya agar bisa menghasilkan

karya yang baik dan layak untuk dinikmati.

Seusai wawancara, Bagus tidak langsung pergi begitu saja. Ia masih

menyempatkan diri untuk berbincang-bincang lagi dengan peneliti sembari saling

mengenal lebih dalam. Bagus juga antusias saat bercerita tentang pengalamannya,

tetapi dengan bahasa yang tidak bertele-tele. Bagus juga terkejut karena ada yang mau

menjadikannya sebagai seorang narasumber dalam suatu penelitian ilmiah.

Informan IV: Gregorius Idabagus Rai Arthakusuma

Peneliti melakukan wawancara dengan Gregorius Idabagus Rai Arthakusuma

atau Bagus sebagai informan keempat dalam penelitian ini di Roppan, Plaza Semanggi,

Jakarta, pada Rabu, 19 April 2017. Pemilihan tempat ini disesuaikan dengan lokasi

kampus dari informan tersebut yang dekat dengan Plaza Semanggi. Peneliti telah

melakukan janji terlebih dahulu dengan informan dan menyesuaikan dengan jadwal

kuliah informan. Wawancara sendiri dijadwalkan pada pukul 13.30 WIB.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 178: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Saat pertama bertemu, peneliti melihat informan merupakan sosok yang sopan

karena menyapa peneliti dengan ramah, hangat, dan tidak bersikap arogan. Informan

mengenakan kaos polo dan celana jeans serta membawa tas seperti anak kuliahan

karena memang saat itu informan baru saja selesai menjalani jam perkuliahan. Sebelum

memulai wawancara, peneliti sempat berbasa-basi terlebih dahulu dengan informan

agar pembicaraan menjadi lebih mengalir. Informan terlihat agak malu-malu dan

sungkan pada awalnya. Hal ini wajar karena memang kali tersebut merupakan kali

pertama pertemuan antara informan dengan peneliti.

Selama melakukan wawancara, informan berada dalam posisi duduk dan tidak

banyak bergerak. Tangan informan cenderung diam dan terkadang saling merapatkan

satu sama lain seperti orang sedang berdoa. Walaupun demikian, pandangan mata

informan fokus kepada peneliti dan wajahnya terlihat antusias. Tak hanya itu, informan

juga terlihat santai dan lebih mengalir saat menceritakan pengalamannya. Informan

juga tidak sungkan untuk tersenyum dan tertawa agar suasana lebih mencair. Selain itu,

wawasannya juga cukup luas karena ia terlihat sangat menguasai topik pembicaraan

dan tema skripsi. Hal ini juga tercermin dari tutur kata dan bahasanya yang baik, tetapi

tetap menggunakan gaya bahasa anak muda khas Jakarta.

Seusai diwawancarai, informan tidak terlalu menghabiskan banyak waktu

dengan peneliti karena ia harus segera kembali ke kediamannya di Bekasi. Walaupun

demikian, kami sempat berbincang sejenak dan ia juga bercerita tentang dirinya serta

perkuliahannya. Ia juga berpamitan dengan sopan kepada peneliti sebelum pulang.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 179: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Informan V: Valentinus Garda Wardana

Peneliti melakukan wawancara dengan Valentinus Garda Wardana atau Garda

di Kampoeng Dhahar, Rita Supermall, Purwokerto, Jawa Tengah pada Jumat, 27 April

2017. Sebelumnya, peneliti telah membuat janji terlebih dahulu dengan informan

mengingat adanya kesibukan dari informan sendiri. Kami berdua membuat janji untuk

bertemu pada pukul 12.00 WIB sesuai dengan jam makan siang.

Sebelum melakukan wawancara, informan sendiri datang tidak tepat pada

waktunya karena adanya urusan mendadak telebih dahulu. Walaupun demikian,

keterlambatan yang terjadi tidaklah terlalu lama dan informan juga sudah meminta izin

dan maaf terlebih dahulu. Informan datang dengan mengenakan pakaian yang santai

seperti kaos berwarna biru, celana jeans gelap, dan sandal serta membawa tas. Gayanya

terlihat santai, sederhana, tetapi tetap sopan dan tidak berlebihan. Informan dan peneliti

berbincang-bincang terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara. Informan

merupakan sosok yang hangat, ramah, dan aktif serta bersahabat terlihat dari tutur

katanya dan sikapnya yang begitu ramah menyambut peneliti.

Saat melakukan wawancara, informan menjawab pertanyaan tanpa bertele-tele

dan jelas langsung ke intinya. Hal ini menunjukan bahwa informan merupakan sosok

yang tidak suka dengan hal yang bertele-tele. Walau demikian, ia tidak segan untuk

berbagi cerita dan pengalamaannya saat diwawancarai. Ia terlihat antusias, rendah hati,

tidak sombong, dan hangat. Selain itu, informan juga terlihat sering memainkan uang

koin logam berkali-kali saat diwawancarai. Namun, ia tetap fokus pada peneliti saat

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 180: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

diwawancarai dan menghargai keberadaan peneliti. Informan tak segan pula untuk

tersenyum dan tertawa renyah di sela-sela wawancara. Informan juga tidak memesan

hidangan apapun walaupun sudah ditawari berkali-kali oleh peneliti yang membuat

peneliti cukup terkesan dengan sikap dari sang informan.

Seusai diwawancari, peneliti dan informan juga tetap melanjutkan

perbincangan seputar kereta api, hobi, dan kuliahnya agar bisa mengenal lebih dalam.

Informan terlihat begitu santai dan mengalir dalam berbicara serta cukup terbuka dalam

menyampaikan pendapatnya. Setelah berbincang-bincang, informan berpamitan

dengan peneliti karena ia telah ditunggu oleh teman-temannya yang merupakan sesama

pecinta kereta api di tempat lain. Ia bahkan sempat mengajak peneliti untuk bergabung,

tetapi peneliti menolaknya dengan sopan karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh

peneliti. Informan juga mengatakan bahwa ia siap menemani jika suatu saat peneliti

berkesempatan untuk kembali lagi ke Purwokerto.

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 181: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017

Page 182: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk ... - kc.umn.ac.idkc.umn.ac.id/5494/6/LAMPIRAN.pdfRencana Draft Pertanyaan Wawancara: . 1. Ceritakan aktivitas dan kegiatan sehari-hari!

Pemaknaan Subjektif Vloggers..., ROY SATYANUSA, FIKOM UMN, 2017