13
LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SAINS DENGAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KELAS A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sains dan teknologi perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini, diharapkan agar kelak sebagai masyarakat dan generasi muda mampu melaksanakan dan mengembangkan potensi diri serta tanggap pada masalah- masalah yang aktual dan berkaitan dengan lingkungan dan teknologi. Dalam UU No. 20 Th. 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3 dirumuskan bawah tujuan pendidikan nasional berfungsi “Mengembangkan kemampuan dalam watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berwawasan luas, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

  • Upload
    edriz

  • View
    2.313

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SAINS DENGAN

EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KELAS

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan sains dan teknologi perlu diperkenalkan kepada anak sejak

dini, diharapkan agar kelak sebagai masyarakat dan generasi muda mampu

melaksanakan dan mengembangkan potensi diri serta tanggap pada masalah-masalah

yang aktual dan berkaitan dengan lingkungan dan teknologi.

Dalam UU No. 20 Th. 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 3

dirumuskan bawah tujuan pendidikan nasional berfungsi “Mengembangkan

kemampuan dalam watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berwawasan luas, kreatif, mandiri dan menjadi warga

negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Keberhasilan pendidikan nasional merupakan tujuan utama bangsa Indonesia,

salah satu faktor penunjang pendidikan yaitu : Dengan menciptakan suasana

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) yang kondusif dan menyenangkan sehingga siswa

dengan mudah dapat menyerap materi pelajaran yang telah disampaikan.

IPA yang diajarkan di SD nampak seolah-seolah nampak terpisah dengan

lingkungan dan teknologi, keadaan ini diperparah dengan kenyataan dilapangan

dimana kebanyakan guru mengajarkan IPA secara parsial, terkotak-kotak dan tidak

integral. Selain itu banyak guru juga mengajarkan IPA dengan tata urutan secara

ketat sebagaimana tercantum dalam garis-garis program pengajaran yang amat kaku.

Page 2: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat

mengidentifikasi masalah yaitu :

1. Proses pengajaran IPA/sains di Sekolah Dasar yang menggunakan lingkungan

sekitar.

2. Upaya Guru meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA melalui penerapan

pengelolaan kelas.

C. Pembatasan Masalah

Beranjak dari identifikasi masalah di atas maka penulis membatasi masalah

yang di teliti supaya tidak terlalu melebar dan rancu, yaitu :

1. Sejauh mana kemampuan guru menyelesaikan masalah menggunakan konsep-

konsep sains yang ada di lingkungan sekitar.

2. Sejauh mana upaya meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA melalui

penerapan pengelolaan kelas.

D. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang ada dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai

berikut

1. Metode yang sesuai dan relevan yang bisa diterapakan dalam proses pengajaran

IPA berbasiskan lingkungan di kelas IV SDN Cilayang 3 Kec. Cikeusal

2. Bagaimana upaya meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA melalui

penerapan pengelolaan kelas.

1

Page 3: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Dapat meningkatkan konsepsi guru tentang sains dan teknologi pada konsep

energi.

2. Dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas praktik pembelajaran IPA/sain

melalui penerapan pengelolaan kelas.

Manfaat penelitian:

Beberapa manfaat yang dipetik dari pelaksanaan penelitian ini terutama bagi peserta

didik, diantaranya :

1. Menumbuhkan antusiasme, minat dan motivasi belajar siswa

2. memberikan pengalaman bermakna dalam melakukan aktifitas sains teknologi,

dan lingkungan

Adapun beberapa manfaat yang dapat dipetik oleh guru dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. Mengembangkan konsep pengajaran IPA/sain dengan menggunakan

lingkungan sebagai media pembelajaran.

2. Sebagai bahan masukan dalam meningkatkan efetifitas pengelolaan kelas

guna mengembangkan kemampuan profesional guru untuk mengadakan

perubahan, perabaikan dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar.

F. Hipotesis

Terdapat hubungan yang efektif antara pengajaran yang menggunakan

lingkungan sebagai media pembelajaran dengan konsep dasar Pengelolaan kelas

dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar SD Neger Cilayang 3 Cikeusal.

2

Page 4: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengajaran yang menggunakan

lingkungan sebagai media pembelajaran dengan konsep dasar Pengelolaan kelas

dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar SD Neger Cilayang 3 Cikeusal

G. Kajian Teoritis

Konsep dasar Pengelolaan Kelas

Pengertian PK menurut dirjen PUOD (1996) adalah segala usaha yang di arahkan

untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta

memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai dengan kemampuan .tujuan

setiap kegiatan belajar baik yang sifatnya intruksional atau dampak pengiring akan

dapat tercapai secara optimal apabila dapat diciptakan dan dipertahankan kondisi

yang menguntungkan bagi siswa. Raka joni (1985) usaha guru dalam menciptakan

kondisi kelas yang diharapkan akan efektif apabila;(1) diketahui secara tepat faktor –

faktor manasajakah yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan

dalam proses belajar mengajar, (2) dikenal masalah –masalah apa sajakah yang

diperkirakan dan biasanya timbul dan dapat merusak iklim belajar mengajar, (3)

dikuasainya berbagai pendekatan dalam PK dan diketahui kapan dan untuk masalah

mana suatu pendekatan digunakan . Rahman (1998) menjelaskan “ tentang

pengaturan kondisi dan penciptan iklim belajar yang menunjang, sebagai salah satu

faktor penting dalam pembelajaran adalah kondisi atau suasana belajar “Dikelaslah

segala aspek pembelajaran bertemu dan berproses. Guru dengan segala

kemampuannya, siswa dengan segala latar belakang dan potensinya, kurikulum

dengan segala komponenya, metoda dengan segala pendekatanya, media dengan

segala perangkatnya, materi dengan segala sumber belajarnya, bertemu dan

3

Page 5: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

berinteraksi didalam kelas. Oleh karena itu selayaknya kelas dikelola secara baik

profesional, terus menerus dan berkelanjutan.

Masalah dan pendekatan pengelolaan kelas

PK bermaksud menegakkan dan memelihara prilaku siswa menuju

pembelajaran yang efekktif dan efisien . Dalam proses belajar mengajar di sekolah

dapat menegakkan dan memelihara perilaku siswa menuju pembelajaran yang efektif

dan efisien. Dalam proses belajar mengajar di sekolah dapat dibedakan dua

kelompok masalah yaitu masalah pengajaran dan masalah peneglolaan.

Penanggulangannyapun berbeda, masalah pengelolaan ditanggulangi dengan

dendakan korektif sedangkan masalah pengajaran ditanggulangi dengan tindakan

pembelajaran. Efektifitas PK (Pengelolaan Kelas) dapat dilihat dari paradigma

pendidikan secara makro yang dapat diukur dari proses dan hasil pembelajaran.

Proses dilihat dan diukur dari kinerja guru dan efektifitas siswa dalam penerapan

metode model PK dan hasil dapat diukur dan diilhat dari kebermaknaan belajar

siswa.

Lingkungan sebagai sumber belajar dapat dibedakan menjadi :

a. Kingkungan alam seperti : sungai, pantai,laut, gunung dan sebagainya.

b. Lingkungan sosial misalnya keluarga, rukun ttangga dan sebagainya.

c. Lingkungan budaya misalnya candi dan adat istiadat.

Ada beberapa faktor mengapa lingkungan mengapa bisa dipilih sebagai

sumber belajar di SD, misalnya untuk :

1. lingkungan merupakan sesuatu yang paling dekat dengan dunia siswa,

sudah dikenal dalam kehidupan sehari-hari, dengan demikian apabila guru

mengajak mereka untuk mecermatinya tentu sudah ada moral dan minat

serta motivasi belajar siswa.

4

Page 6: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

2. lingkungan merupakan sumber belajar yang sangat kaya

3. lingkungan merupakan tempat nyata kehidupan anak sehingga diharapkan

akan releven dengan kehidupan mereka kelak.

H. Metedologi Peneilitan

a. Metode Penelitian

Adapun metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalan

penelitian tindakan kelas (PTK). Bentuk PTK yang dipilih adalah penelitian

tindakan kelas kolaboratif persipatoris (Hopkins, 1993, 121). Penelitian ini

terdiri dari empat langkah yaitu :

1. Rencana : tindaklan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. tindakan : apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. observasi : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang

dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.

4. refelksi : peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil

atau dampak dari tindakan yang di laksanakan atau dikenakan terhadap

siswa.

b. Lokasi dan objek penelitian

1. lokasi penelitian

Adapun lokasi penelitian ini adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar

Negeri 3 Cilayang, Kecamatan Cikeusal Serang-Banten.

5

Page 7: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

2. Objek Penelitian

Guru kelas VI IV Sekolah Dasar Negeri 3 Cilayang, Kecamatan

Cikeusal Serang-Banten.

Siswa IV Sekolah Dasar Negeri 3 Cilayang, Kecamatan Cikeusal

Serang-Banten

c. Media yang dugunakan

Adapun media yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah alat

bantu sederhana yang sederhana dan mudah diperoleh dan dubutuhkan

untuk mengerjakan kegiatan ini, antara lain :

Wajan

Tiang penyangga dua buah

Rantang alumunium

Tali pengikat

Kertas alumunium.

d. Alat penilaian yang digunakan

Penilaian yang dugunakan dalam penelitian ini lebih menekankan pada

penilaian proses daripada penilaian produk, sepreti keterampilan merakit alat,

kerjasama dan kerapihan.

Lembar observasi untuk mengamati kegiatan kelompok

Catatan anekdot (catatan serba serbi) untuk mengamati aktivitas dan hal-hal

yang terjadi (menarik) dalam setiap kelompok.

e. Alokasi waktu

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan ini adalah antara 3-5

jam pelajaran. Diambil dari alokasi waktu yang tersedia dan beberapa jam

yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan kelompok diluar jam pelajara.

6

Page 8: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

f. Pelaksanaan

Pemelajaran IIPA kali ini akan dilaksanakan secara terpadu dengan

mengangkat topik “sumber-sumber energi alternatif”. Kegiatan utama yang

dikembangkan adalah para siswa akan dibagi kedalam kelompok kecil yang

terdiri dari 5 atau 5 orang.

Cara kerja :

1. Siapkan wajan bekas penggorengan dan dilapisi dengan kertas

alumunium.

2. Letakkan wajan yang sudah di lapisi aluminium pada dua buah tiang,

kemudian simpan di bawah panas matahari.

3. Isi rantang aluminium dengan air, kemudian letakkan rantang tersebut

di bagian tengah wajan, amati apa yang terjadi.

4. Apakah air dalam rantang lama-lama bisa menjadi panas?

g. Instrumen penelitian dan teknik pengumpulan data

Instrumen penelitian data : merupakan alat bantu yang dipilih dan

digunakan oleh peneliti dalam kegiatan penelitian,

Teknik pengumpulan data : bahan yang perlu diolah sehingga

menghasilkan informasi atauketerangan baik kualitatif maupun

kuantitatif yang menunjukkan fakta. Dalam penelitian ini,peneliti

mengumpulkan data menggunakan teknik observasi (pengamatan)

7

Page 9: Lingkungan Sebagai Sumber Belajar Sains

h. Jadwal Penelitian

NO KEGIATANHARI

1 2 3 4 5 6 7

1 Perencanaan √

2 Proses Pembelajaran √

3 Evaluasi √

4 Pengumpuan Data √

5 Analisis Data √

6 Penyusunan Hasil √

7 Laporan Hasil Penelitian √

i. Daftar Pustaka

Tim Dosen (2006) Jurnal pendiidkan dasar, vol. VI. No 6.

UPI Press (2008) Penelitian Pendidikan , Bandung: UPI Press

Entang dan T Raka Jom (198) Pengelolaan Kelas, Bandung : Remaja

Rosda Karya.

8