Upload
noorma-lukitasari
View
219
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
1/25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketuban pecah dini atau Premature Rupture Of Membranes (PROM)
merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan ketika tanda-tanda persalinan
belum ditunjukkan atau jika pada satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal
persalinan.1
Namun, terjadinya PROM hina kini belum jelas dan tidak dapat ditentukan
secara pasti. !eberapa kemunkinan yan dapat menjadi "aktor predesposisi PROM
antara lain in"eksi, se#ik yan inkompetensia, tekanan intra uterin yan meninkat,
trauma, kelainan letak, keadaan sosial ekonomi, dan lain $ lain yan akan dibahas
lebih lanjut di bab %.
PROM berkaitan denan meninkatnya risiko morbiditas pada ibu atau pun
janin. Komplikasi seperti korioamnionitis dapat terjadi sampai &'(, solusio plasenta
berkisar antara )-*(, prematuritas +'(. Risiko in"eksi meninkat baik pada ibu
maupun bayi. nsiden PROM berkisar & ( hina 1+,( dari semua kehamilan.
Pre#alensi ketuban pecah dini preterm sekitar %( dari seluruh kehamilan, dan
merupakan %( dari seluruh kasus ketuban pecah dini, sementara pre#alensi ketuban
pecah dini aterm sekitar +-1'( pada seluruh kehamilan. %.&
1.2 Rumusan Masalah1.%.1 pa saja "aktor predisposisi pada pasien ini sehina terjadi PROM /
1.%.% !aaimana cara meneakan dianosis PROM pada pasien ini/
1.%.& !aaimana penatalaksanaan PROM pada pasien ini /
1.3 Tujuan
1.&.1 Menetahui "aktor predisposisi pada pasien ini sehina terjadi PROM.
1.&.% Menetahui peneakan dianosis PROM pada pasien ini.
1.&.& Menetahui penatalaksanaan PROM pada pasien ini.
1. Man!aat
Meninkatkan penetahuan dan pemahaman dokter muda menenai PROM
dalam hal pelaksanaan anamnesa, pemeriksaan "isik dan penunjan, peneakan
dianosis, penatalaksanaan, komplikasi serta monitorin PROM.
BAB II
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
2/25
2
TIN"AUAN PU#TA$A
$ETUBAN PE%AH DINI
2.1 De!&n&s&
Ketuban pecah dini atau Premature Rupture Of Membranes (PROM)
merupakan pecahnya selaput ketuban secara spontan ketika tanda-tanda
persalinan0inpartu belum ditunjukkan keadaan inpartu diartikan sebaai kontraksi
uterus yan teratur dan menimbulkan nyeri sehina timbul effacement atau dilatasi
ser#iks2, atau jika pada satu jam kemudian tidak timbul tanda-tanda awal persalinan.
Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun preterm. !ila
terjadi sebelum umur kehamilan &* minu disebut ketuban pecah dini preterm /
preterm prematur rupture of membranes (PPROM) dan bila terjadi lebih dari 1% jam
maka disebut prolonged PROM 1.
2.2 E'&(em&)l)g&
nsiden PROM berkisar & ( hina 1+,( dari semua kehamilan. Pre#alensi
ketuban pecah dini preterm sekitar %( dari seluruh kehamilan, dan merupakan %(
dari seluruh kasus ketuban pecah dini, sementara pre#alensi ketuban pecah dini aterm
sekitar +-1'( pada seluruh kehamilan . 3al ini berkaitan denan meninkatnya risiko
morbiditas pada ibu atau pun janin. Komplikasi seperti korioamnionitis dapat terjadi
sampai &'( dari kasus ketuban pecah dini, sedankan solusio plasenta berkisar
antara )-*(. Komplikasi pada janin berhubunan denan kejadian prematuritas
dimana +'( kasus ketuban pecah dini preterm akan bersalin dalam waktu kuran dari
* hari. Risiko in"eksi meninkat baik pada ibu maupun bayi. nsiden korioamnionitis
berkisar ',-1,( dari seluruh kehamilan, &-1( pada ketuban pecah dini proloned,
1-%( pada ketuban pecah dini preterm dan mencapai )'( pada ketuban pecah dini
4 %) minu. 5edankan insiden sepsis neonatus 1 dari '' bayi dan %-)( pada
ketuban pecah dini lebih daripada %) jam%,&.
Proporsi kasus ketuban pecah dini preterm dari &%+ kasus ketuban pecah dini
baik yan melakukan persalinan maupun dirawat secara konser#ati"2 sebanyak
16,**(. Kontribusi ketuban pecah dini pada kelahiran prematur lebih besar pada
sosial ekonomi rendah dibandinkan sosial ekonomi menenah ke atas%.
2.3 *&s&)l)g& Amn&)n
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
3/25
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
4/25
4
. $ela&nan letak misalnya lintan, sehina tidak ada baian terendah yan
menutupi pintu atas panul PP2 yan dapat menhalani tekanan terhadap
membran baian bawah.
6. $ea(aan s)s&al ek)n)m& yan berhubunan denan rendahnya kualitas
perawatan antenatal, penyakit menular seksual misalnya disebabkan oleh
Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
*. *akt)r la&n yaitu<
@ ;aktor disproporsi antar kepala janin dan panul ibu
@ ;aktor multi ra#iditas, merokok dan perdarahan antepartum
@ 7e"isiensi iAi dari tembaa dan #itamin B
2. Pat)genes&s
Pecahnya selaput ketuban saat persalinan disebabkan oleh melemahnya
selaput ketuban karena kontraksi uterus dan pereanan yan berulan. 7aya rean
ini dipenaruhi oleh keseimbanan antara sintesis dan deradasi komponen matriks
ekstraseluler pada selaput ketuban.6
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
5/25
5
-amar 1.-amar skemat&s (ar& struktur sela'ut ketuan saat aterm/
?erdapat ketidakseimbanan antara sintesis dan deradasi ekstraseluler
matriks, dimana perubahan struktur, jumlah sel dan katabolisme kolaen menyebabkan
akti#itas kolaen berubah dan menyebabkan selaput ketuban pecah. ;aktor resiko
untuk terjadinya ketuban pecah dini adalah berkurannya asam-asam amino sebaai
komponen kolaen serta kekuranan tembaa dan asam askorbik yan berakibat
pertumbuhan struktur selaput ketuban abnormal, hal ini dapat terjadi antara lain karena
merokok. 7eradasi kolaen dimediasi oleh matriks metalloproteinase MMP2 yan
dihambat oleh inhibitor jarinan spesi"ik dan inhibitor protease ?MP-12.Mendekati
waktu persalinan, keseimbanan antara MMP dan ?MP1 menarah pada deradasi
proteolitik dari matriks ekstraselular dan membran janin. kti#itas deradasi proteolitik
ini akan meninkat menjelan persalinan. Pada penyakit periodontitis dimana terjadi
peninkatan MMP, cenderun terjadi ketuban pecah dini.
Pada trimester ketia, selaput ketuban mudah pecah,melemahnya selaput
ketuban ada hubunannya denan pembesaran uterus,kontraksi rahim dan erakan
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
6/25
6
janin. Pada trimester terakhir terjadi perubahan biokimia pada selaput ketuban.Ketuban
pecah dini serin terjadi pada polihidramnion, ser#ik yan inkompeten, dan solusio
plasenta.
Pecahnya selaput ketuban berkaitan denan proses biokimia yanterjadi dalam
kolaen matriks ekstraseluler amnion,kotion, dan apoptosis membrane janin. Membran
janin dan desidua bereaksi terhadap stimuli seperti in"eksi,dan pereanan selaput
ketuban denan memproduksi mediator seperti prostalandin,sitokinin, dan protein
hormon yan meransan akti#itas matriks deradin enAyme.
Kolaen terdapat pada lapisan kompakta amnion, "ibroblast, jarinan retikuler
korion dan tro"oblas.5intesis maupun deradasi jarinan kolaen dikontrol oleh sistem
akti"itas dan inhibisi interleukin 1 C-12 dan prostalandin.Dika ada in"eksi dan
in"lamasi, terjadi peninkatan akti"itas C-1 dan prostalandin, menhabiskan
kolaenase jarinan sehina terjadi depolimerisasi kolaen pada selaput amnion,
menyebabkan selaput ketuban tipis, lemah dan mudah pecah spontan.
2.0 D&agn)s&s
7ianosis PROM dapat diteakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan "isik
yan tepat.
1. namnesis
Pasien denan ketuban pecah dini umumnya datan denan keluhan
keluarnya cairan dalam jumlah cukup banyak secara mendadak dari #aina.
Munkin jua merasakan EkebocoranF cairan yan terus menerus atau kesan
EbasahF di #aina atau perineum.%. Pemeriksaan ;isik
a. nspeksi< keluar cairan per#ainam.
b. nspekulo< tampak keluar cairan dari ori"isium uteri eksternum O=>2,
kalau belum jua tampak keluar, "undus uteri ditekan, penderita diminta
batuk, meejan atau lakukan manu#er #alsa#a, atau baian terendahdioyankan, akan tampak keluar cairan dari ostium uteri dan terkumpul
pada "orniks anterior0posterior.
c. Pemeriksaan dalam<
i. 7idapatkan cairan dalam #aina.
ii. 5elaput ketuban sudah pecah*,+
2./ Pemer&ksaan Penunjang
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
7/25
7
Pemeriksaan penunjanyan dapat dilakukan antara lain*,+
. Pemer&ksaan la)ratur&um
Bairan yan keluar dari #aina perlu diperiksa < warna, konsentrasi, bau dan p3
nya. Bairan yan keluar dari #aina ini kecuali air ketuban munkin jua urine
atau sekret #aina.
1.?es Cakmus tes NitraAin2.
yaitu denan memeriksa kadar keasaman cairan #aina. Kertas mustard
emas yan sensiti#e, p3 ini akan berubah menjadi biru tua pada keberadaan
bahan basa. p3 normal #aina selama kehamilan adalah ),-,, p3 cairan
amniotik adalah *-*,. ?empatkan sepoton kertas nitraAin pada mata pisau
spekulum setelah menarik spekulum dari #aina, jika kertas lakmus merah
berubah menjadi biru menunjukkan adanya air ketuban alkalis2. 7arah dan
in"eksi #aina dapat menhasilkan tes yan positi" palsu.
%. Mikroskopik tes pakis2, denan meneteskan air ketuban pada elas objek
dan dibiarkan kerin. Pemeriksaan mikroskopik menunjukkan ambaran
daun pakis.b. Pemer&ksaan ultras)n)gra!& U#-2
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam
ka#um uteri. Pada kasus KP7 terlihat jumlah cairan ketuban yan sedikit.
Namun serin terjadi kesalahan pada penderita oliohidromnion.
2. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ketuban pecah dini memerlukan pertimbanan usia
estasi,adanya in"eksi pada komplikasi ibu dan janin dan adanya tanda-tanda
persalinan:. Ketuban pecah dini atau PROM termasuk dalam kehamilan beresiko
tini. Kesalahan dalam menelola PROM akan membawa akibat meninkatnya anka
morbiditas dan mortalitas ibu maupun bayinya. Penatalaksanaan PROM terantun
pada umur kehamilan. Kalau umur kehamilan tidak diketahui secara pasti seera
dilakukan pemeriksaan ultrasonora"i =5G2 untuk menetahui umur kehamilan dan
letak janin.Resiko yan lebih serin pada PROM denan janin kuran bulan adalah
R75 respiratory distress syndrome2 kemudian sepsis. Oleh karena itu pada kehamilan
kuran bulan perlu e#aluasi hati-hati untuk menentukan waktu yan optimal untuk
persalinan. Kasus PROM yan kuran bulan kalau menempuh cara-cara akti" harus
dipastikan bahwa tidak akan terjadi R75, dan kalau menempuh cara konser#ati"
denan maksud untuk memberi waktu pematanan paru, harus bisa memantau
keadaan janin dan in"eksi yan akan memperjelek pronosis janin. Pada kehamilan
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
8/25
8
cukup bulan, in"eksi janin lansun berhubunan denan lama pecahnya selaput
ketuban atau lamanya perode laten. 7ua "aktor yan harus dipertimbankan dalam
menambil sikap atau tindakan terhadap penderita PROM yaitu umur kehamilan dan
ada tidak adanya tanda-tanda in"eksi pada ibu.*,+
Penderita denan kemunkinan ketuban pecah dini harus masuk rumah sakit
untuk diperiksa lebih lanjut.Dika pada perawatan air ketuban berhenti keluar, pasien
dapat pulan untuk rawat jalan.!ila terdapat persalinan dalam kala akti",
chorioamnionitis, awat janin, persalinan diterminasi.!ila ketuban pecah dini pada
kehamilan prematur, diperlukan penatalaksanaan yan komprehensi". 5ecara umum
penatalaksanaan pasien ketuban pecah dini yan tidak dalam persalinan serta tidak
ada in"eksi dan awat janin, penatalaksanaanya berantun pada usia kehamilan:.
M&nggu ke 2 31
Persalinan sebelum minu ke &% dapat meninkatkan morbiditas dan
mortalitas neonatal. Pada kasus-kasus PROM denan umur kehamilan yan kuran
bulan dan tidak dijumpai tanda-tanda in"eksi bersi"at konser#ati" disertai pemberian
antibiotik yan adekuat sebaai pro"ilaksis hina mencapai &) minu. Namun beitu,
harus diin"ormasikan kepada keluara pasien bahwa serin kali kehamilan tersebut
akan diikuti denan persalinan dalam waktu 1 minu. Kontraindikasi untuk melakukan
terapi secara konser#ati" adalah chorioamnionitis, abruptio placentae, dan
nonreassuring fetal testing *.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit, ditidurkan tidak perlu dilakukan
pemeriksaan dalam untuk menceah terjadinya in"eksi. 7enyut jantun bayi harus
dimonitor terus. Dika stabil bisa dilakukan tiap + jam. 3al ini dikarenakan kompresi dari
tali pusat serin terjadi terutama pada PPROM yan 4 &% minu.
5elain itu perlu diobser#asi tanda-tanda #ital ibu. Pada pemeriksaan tanda-
tanda #ital perlu diperhatikan tanda-tanda amnionitis, yaitu takikardi, suhu melebihi
&+HB, kontraksi rahim yan reular, nyeri tekan pada "undus uterus atau leukositosis.
Dika selama menunu atau melakukan penelolaan konser#ati" tersebut muncul
tanda-tanda in"eksi, persalinan diakhiri tanpa memandan umur kehamilan. Preterm
PROM bukan kontraindikasi persalinan per#ainam *.
M&nggu 4 32
!ila telah dikon"irmasi permatanan paru, pilihan konser#ati" memiliki resiko
lebih besar dibandin denan cara induksi0aumentasi.7ianjurkan melakukan induksi
pada wanita denan PPROM melebihi &% minu disampin pemberian antibiotik*.
M&nggu ke 3 3/
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
9/25
9
?idak dianjurkan untuk memperpanjan masa kehamilan. nduksi persalinan
bisa dilakukan setelah minu ke &). 9alau pada minu ke-&) tidak dianjurkan
pemberian kortikosteroid. Pemberian antibiotik untuk ! streptococcus diberikan
sebaai pro"ilaksis.*,+.
Aterm 4 3 M&nggu5
!eberapa penelitian menyebutkan lama periode laten dan durasi PROM
keduanya mempunyai hubunan yan bermakna denan peninkatan kejadian in"eksi
dan komplikasi lain dari PROM. Darak antara pecahnya ketuban dan permulaan dari
persalinan disebut periode latent Makin muda umur kehamilan makin memanjan
periode latent.*,+
5ebenarnya kulit ketuban yan pecah akan meninduksi persalinan denan
sendirinya. 5ekitar *'-+' ( kehamilan enap bulan akan melahirkan dalam waktu %)
jam setelah kulit ketuban pecah, bila dalam %) jam setelah kulit ketuban pecah dan
belum ada tanda-tanda persalinan maka dilakukan induksi persalinan, jika aal
dilakukan bedah caesar. !eberapa menyarankan bersikap akti" induksi persalinan2
seera diberikan atau ditunu sampai 6-+ jam denan alasan penderita akan menjadi
inpartu denan sendirinya. 7enan mempersinkat periode laten durasi PROM dapat
diperpendek sehina resiko in"eksi dan trauma obstetrik karena partus tindakan dapat
dikurani.
Pelaksanaan induksi persalinan perlu penawasan yan sanat ketat terhadap
keadaan janin, ibu dan jalannya proses persalinan berhubunan denan
komplikasinya. Penawasan yan kuran baik dapat menimbulkan komplikasi yan
"atal bai bayi dan ibunya his terlalu kuat2 atau proses persalinan menjadi semakin
panjan his kuran kuat2. nduksi dilakukan denan memerhatikan skor bishop, jika I
induksi dapat dilakukan, sebaliknya 4 , dilakukan pematanan cer#iJ, jika tidak
berhasil akhiri persalinan denan seksio sesaria.*,+
Me(&kament)sa
a. $)rt&k)ster)&(
Reimen kortikosteroid yan diberikan adalah 1% m !etamethason celestone2
tiap %) jam selama dua hari atau 7eJamethasone 7ecadron2 16 m secara
intra#askuler selan 1% jam. $)rt&k)ster)&( (&rek)men(as&kan 'a(a us&a
keham&lan (& a6ah 32 m&nggu. Pemberian pada usia kehamilan &%-&) minu
masih menjadi kontor#ersi. Namun pada kehamilan &) minu ke atas tidak
dianjurkan, hanya diberikan ketika paru janin masih belum matan denan
amniosintesis. Pemberian kortikosteroid pada penderita PROM denan kehamilan
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
10/25
10
kuran bulan diharapkan tercapainya pematanan paru janin, menurani komplikasi
pada neonatal seperti pendarahan intra#entrikular dan Respiratory Distress Syndrome.
. Ant&&)t&k
7iberikan antibiotik entamycin +' m selan 1% jam secara intra#ena. Dika
ditemukan tanda-tanda in"eksi intrauterine, dibberikan kombinasi antibiotic ampicillin 1
secara intra#ena diberikan tiap + jam bersamaan denan entamicin +'m tiap 1%
jam, dan metronidaAole '' m & kali sehari. Pemberian antibiotik terbukti
memperpanjan masa laten dan menurani resiko in"eksi seperti postpartum
endometritis, chorioamnionitis, neonatal sepsis, neonatal pneumonia, dan pendarahan
intra#entricular :.
Pemberian antibiotik pro"ilaksis dapat menurunkan in"eksi pada ibu. 9alaupun
antibiotik tidak terlalu berman"aat terhadap janin dalam uterus namun penceahan
terhadap chorioamninitis lebih pentin dari pada penobatanya sehina pemberian
antibiotik pro"ilaksis perlu dilakukan1'.
7. Tera'& T)k)l&t&k
?erapi tokolitik bisa memperpanjan masa laten sementara tetapi tidak
memberikan e"ek yan lebih baik pada janin. Penelitian tentan pemberian tokolitik
dalam menanani kasus PPROM masih kuran sehina tidak selalu diindikasikan.
?okolotik diberikan pada kehamilan preterm &)-&* minu atau dibawah &)
minu2:,1'.
2.8 $)m'l&kas&
Komplikasi PROM meliputi 1' <
o n"eksi intra partum korioamnionitis2 ascendens dari #aina ke intrauterin.
o Persalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm.
o Prolaps tali pusat, bisa sampai awat janin dan kematian janin akibat hipoksia
serin terjadi pada presentasi bokon atau letak lintan2.o Oliohidramnion, bahkan serin partus kerin dry labor2 karena air ketuban
habis.o Komplikasi in"eksi intrapartum
• komplikasi ibu < endometritis, penurunan akti"itas miometrium distonia,
atonia2, sepsis B>P? karena daerah uterus dan intramnion memiliki
#askularisasi sanat banyak2, dapat terjadi syok septik sampai kematian
ibu.
• komplikasi janin < as"iksia janin, sepsis perinatal sampai kematian janin.
#E%TI9 %E#ARIA #%5
2.: De!&n&s& #%
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
11/25
11
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan, dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dindin perut dan dindin rahim denan sayatan rahim
dalam keadaan utuh serta berat janin diatas '' ram. Sectio caesarea atau bedah
sesar adalah sebuah bentuk melahirkan anak denan melakukan sebuah irisan
pembedahan yan menembus abdomen seoran ibu laparotomi2 dan uterus
hiskotomi2 untuk meneluarkan satu bayi atau lebih 11. Sectio caesarea adalah
suatu cara melahirkan janin denan membuat sayatan pada dindin uterus melalui
depan perut atau #aina. tau disebut jua histerotomia untuk melahirkan janin dari
dalam rahim.1%
2.1; In(&kas& #%
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran per#ainam munkin akanmenyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin.11
a5 ndikasi Medis da & "aktor penentu dalam proses persalinan yaitu <
12 Poer
an memunkinkan dilakukan operasi caesar, misalnya daya menejan
lemah, ibu menderita penyakit jantun atau penyakit menahun lain yan
mempenaruhi tenaa.
%2 Passenger
7iantaranya, anak terlalu besar, anak denan kelainan letak lintan, primi
ra#ida diatas & tahun denan letak sunsan, anak tertekan terlalu lama
pada pintu atas panul, dan anak menderita fetal distress syndrome
denyut jantun janin kacau dan melemah2.
&2 Passage
Kelainan ini merupakan panul sempit, trauma persalinan pada jalan lahir
atau pada anak, adanya in"eksi pada jalan lahir yan didua bisa menular ke
anak, seperti herpes enitalis, condyloma lota kondiloma si"ilitik yan lebar
dan pipih2, condyloma acuminata penyakit in"eksi yan menimbulkan massa
mirip kemban kol di kulit luar kelamin wanita2, hepatitis ! dan hepatitis B
b2 ndikasi sectio caesaria pada bu
!) =sia
bu yan melahirkan untuk pertama kali pada usia sekitar & tahun, memiliki
resiko melahirkan denan operasi, apalai pada wanita denan usia )'
tahun ke atas. Pada usia ini, biasanya seseoran memiliki penyakit yan
beresiko, misalnya tekanan darah tini, penyakit jantun, kencin manis,
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
12/25
12
dan preeklamsia. >klampsia dapat menyebabkan ibu kejan sehina
persalinan harus dilakukan denan sectio caesarea.
%2 ?ulan Panul
Cephalopel"ic diproportion BP72 adalah ukuran linkar panul ibu tidak
sesuai denan ukuran linkar kepala janin yan dapat menyebabkan ibu
tidak dapat melahirkan secara alami. ?ulan panul sanat menentukan
proses persalinan.
&2 Persalinan sebelumnya denan sectio caesarea
5ebenarnya persalinan melalui bedah caesar tidak mempenaruhi
persalinan selanjutnya harus berlansun secara operasi atau tidak. pabila
meman ada indikasi yan menharuskan dilakukanya tindakan
pembedahan, seperti bayi terlalu besar, panul terlalu sempit, atau jalan
lahir yan tidak mau membuka, operasi bisa saja dilakukan.
)2 ;aktor 3ambatan Dalan Cahir
danya anuan pada jalan lahir, misalnya jalan lahir yan kaku sehina
tidak memunkinkan adanya pembukaan, adanya tumor dan kelainan
bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek, dan ibu sulit berna"as.
2 Kelainan Kontraksi Rahim
Dika kontraksi rahim lemah dan tidak terkoordinasi incoordinate uterine
action2 atau tidak elastisnya leher rahim sehina tidak dapat melebar pada
proses persalinan, menyebabkan kepala bayi tidak terdoron sehina tidak
dapat melewati jalan lahir denan lancar.
62 Ketuban Pecah 7ini
Robeknya kantun ketuban sebelum waktunya dapat menyebabkan bayi
harus seera dilahirkan. Kondisi ini membuat air ketuban merembes ke luar
sehina tinal sedikit atau habis. ir ketuban amnion2 adalah cairan yan
menelilini janin dalam rahim.
*2 Rasa ?akut Kesakitan
=mumnya, seoran wanita yan melahirkan secara alami akan menalami
proses rasa sakit, yaitu berupa rasa mulas disertai rasa sakit di pinan
dan pankal paha yan semakin kuat. Kondisi tersebut dapat terjadi karena
keadaan ibu yan pernah atau baru melahirkan merasa takut, khawatir, dan
cemas menjalaninya. 3al ini bisa karena alasan secara psikolois tidak
tahan melahirkan denan sakit. Kecemasan yan berlebihan jua akan
menambat proses persalinan alami yan berlansun 11
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
13/25
13
c2 ndikasi sectio caesaria pada anak
12 ncaman Gawat Danin fetal distress2
7etak jantun janin melambat normalnya detak jantun janin berkisar 1%'-
16'2. Namun denan B?G cardiotocography 2 detak jantun janin melemah,
lakukan sectio caesarea seara untuk menyelamatkan janin.
%2 !ayi !esar ma#rosemia2
&2 Cetak 5unsan
Cetak yan demikian dapat menyebabkan poros janin tidak sesuai denan
arah jalan lahir. Pada keadaan ini, letak kepala pada posisi yan satu dan
bokon pada posisi yan lain.
)2 ;aktor Plasenta Plasenta pre#ia
Posisi plasenta terletak dibawah rahim dan menutupi sebaian atau
selruh jalan lahir.
Plasenta lepas Solutio placenta2
Kondisi ini merupakan keadaan plasenta yan lepas lebih cepat dari
dindin rahim sebelum waktunya. Persalinan denan operasi dilakukan
untuk menolon janin seera lahir sebelum ia menalami kekuranan
oksien atau keracunan air ketuban.
Plasenta accreta
Merupakan keadaan menempelnya plasenta di otot rahim. Pada
umumnya dialami ibu yan menalami persalinan berulan kali, ibu
berusia rawan untuk hamil di atas & tahun2, dan ibu yan pernah
operasi operasinya meninalkan bekas yan menyebabkan
menempelnya plasenta2.
2 Kelainan ?ali Pusat
Prolapsus tali pusat tali pusat menumbun2
Keadaan penyembulan sebaian atau seluruh tali pusat. Pada keadaan
ini, tali pusat berada di depan atau di sampin atau tali pusat sudah
berada di jalan lahir sebelum bayi
?erlilit tali pusat
Cilitan tali pusat ke tubuh janin tidak selalu berbahaya. 5elama tali pusat
tidak terjepit atau terpelintir maka aliran oksien dan nutrisi dari plasenta
ke tubuh janin tetap aman
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
14/25
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
15/25
15
BAB III
LAP9RAN $A#U#
3.1 I(ent&tas
Re < 111*1'JJJ
Nama < Ny. 5B
=mur < %1 tahun
Pekerjaan < Peawai pabrik rokok
Pendidikan < 5M
ama < slam
5uami < ?n. P
=mur < %% tahun
Pendidikan < 5M
Pekerjaan < Peawai pabrik rokok
5tatus < Menikah 1J2
Cama menikah< 1 tahun
Kehamilan < G1 P'''' b''' pr )'-)1 m
lamat < Kedun Kandan
?l MR5 < 1%0')0%'1) jam %1.)&
3.2 #u,ekt&!
$eluhan utama
Keluar cairan jernih dari jalan lahir
Perjalanan Pen,ak&t
Pasien datan ke R5= 7r 5ai"ul nwar pada tanal 1% pril %'1) pukul %1.)&
9!. Pasien meneluh tiba-tiba keluar cairan dari jalan lahir sejak pukul ').'' 9! 1%
pril %'1&2. Bairan dikatakan berwarna putih benin, tidak disertai lendir, tidak
bercampur darah. Konsistensi cairan adalah encer, denan jumlah sanat banyak,
jumlah total kira-kira sejumlah 1,J botol air mineral 6''cc. Pasien tidak meneluhkan
adanya rasa kencen-kencen sebelum ketuban pecah dan keluarnya cairan tidak bisa
ditahan. Gerak janin dirasakan baik oleh pasien. Pasien tetap berada di rumah. Pada
pukul '*.'' pasien ke bidan dan oleh bidan dikatakan bahwa cairan yan keluar
bukanlah ketuban, kemudian pasien kembali ke rumah pukul 1.''. 5aat pukul %'.'',
pasien meneluh keluar cairan dari jalan lahir semakin banyak disertai kencan-
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
16/25
16
kencan. Pasien kembali dibawa ke bidan oleh keluara lalu dikatakan bunyi denyut
jantun janin kuran jelas. Kemudian pasien dirujuk ke R55 tanpa diantar.
3ari pertama haid terakhir 3P3?2 < 6 Duli %'1&
?aksiran persalinan < 1& pril %'1)
Menarche < 1% tahun
5iklus < %+ hari
Camanya haid < hari
NB < !idan sebanyak ) kali kontrol terakhir tanal
pril %'1)
leri obat-obat0makanan < tidak ada
R&6a,at $eham&lan
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
17/25
17
R&6a,at #)s&al
Pasien sebaai ibu rumah tana. ?inal serumah denan mertua, suami, dan
anaknya. 5anitasi, #entilasi, dan kebersihan rumah baik. Pasien tinal di linkunan
perkampunan dan tidak memelihara hewan peliharaan.
3.3 9,ekt&!
3.3.1Pemer&ksaan *&s&k
5??=5 G>N>RC5
Keadaan umum < baik
Kesadaran < compos mentis
?ini badan < 1) cm
!erat badan < % k
!M < %+,++ k0m%
?ekanan darah < 1%'0+' mm3
Nadi < :) J0menit, reuler
RR < %' J0menit, dyspnea -2
5uhu rectal < &6,: B
5uhu aJilla < &6, B
Kepala dan leher < anemis L 0 L ,icterus - 0 -
pembesaran kelenjar leher - 0 -
?horaJ < jantun s1s% tunal, m-2
paru ## Rh - - 9h - -
## - - - -
## - - - -
bdomen < rounded, soe"l, bisin usus L2 normal
>kstremitas < anemis -0- , edema - 0 -
5??=5 O!5?>?R
bdomen <
?ini ;undus =teri ?;=2 < %: cm
Cetak janin < Cetak bujur kepala =
7enyut Dantun Danin 7DD2 < 1&' J0menit 7oppler2
?aksiran !erat Danin ?!D2 < %6& ram
3is < L2 1'F.1.&'
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
18/25
18
nspekulo< #0# "luor -2, "luJ -2
?ampak cairan jernih keluar dari O=> terenan di "orniJ posterior.
Pemeriksaan kertas lakmus< 7idapatkan perubahan warna kertas menjadi
warna biru.
Pemeriksaan 7alam
- Pembukaan 1 cm
- >""acement '(
- Posisi ser#ik anterior
- Konsistensi lunak
- 3ode
- Presentasi kepala
-7enominator sulit die#aluasi
- Ketuban -2, jernih, bau -2, selaput ketuban -2
- =P7 dalam batas normal
Pel#ic 5core
< 1
>""icement < 1
5tation < 1
Position < 1
Bonsistency < % L
6
3.3.2 Pemer&ksaan Penunjang 8 *eruar& 2;13 5
Caboratorium
Pemeriksaan 3asil Nilai rujukan
3emolobin :,1' 0dC 11.)-1.1
Ceukosit 1'.%1 1'&0C ).*-11.&3ematokrit %+.*' ( &+-)%
?rombosit %6+. 1'&0C 1)%-)%)MB8 +'.' "l +'-:&
MB3 %.6' p %*-&1
>o0ba0neu0lim0mo '.+0'.&06+.:01:.:0*.1 '-) 0 '-1 0 1-6* 0 %-&& 0 %-
;aal hemostasis 1',1'0%&,:' 11,' 0 %6,'
%ar(&)t)7)gra'h, %T-5Non Stressed Test
− $aseline rate 1)' bpm
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
19/25
19
− %ariability 4 bpm
− &cceleration < -2
− Decceleration < L2
− 3asil - kesimpulan< B?G patolois
3. Assessment
G1 P'''' b''' part )'-)1 m ?03
L PROMI1% jam
L "etal compromised
3.0 Plann&ng
P7J < -
P?J <
-Resusitasi intra uterine
o bu mirin ke kiri
o O% NR!M 1' lpm
-Pro 5B Bito
- 8;7 RC 1'''cc
-inj Be"aAolin 1J1 r i.#
-inj Ranitidine 1J' m i.#
-nj Metoclopramide 1J1' m i.#
Pmodukasi2 keluara tentan<
1. Kondisi pasien
%. Prosedur tindakan medis yan akan dilakukan
&. >"ek sampin dan komplikasi dari tindakan yan dilakukan
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
20/25
20
BAB I=
PEMBAHA#AN
.1 *akt)r R&s&k) PR9M
n"eksi yan terjadi secara lansun pada selaput ketuban, maupun ascenden
dari #aina, atau in"eksi pada cairan ketuban dapat menyebabkan terjadinya ketuban
pecah dini. n"eksi enitalia merupakan "aktor yan palin serin menyebabkan
keputihan 6'-*'(2. n#asi bakteri terhadap selaput ketuban akan melemahkan
kekuatan membran amnion "etus dan terjadilah ruptur.
Pada pasien kami dapati bahwa pasien menalami keterlambatan merujuk
sehina pada pasien ini terjadi pecah ketuban lebih dari 1% jam. 5elain itu, pada
pasien, kami dapatkan riwayat keputihan selama 1 minu terakhir kehamilan. lat
kelamin terasa atal, keluar cairan berwarna putih seperti susu, dan tidak berbau. Oleh
karena itu, didua bahwa in"eksi traktus enitalia yan dialami pasien merupakan
"aktor predisposisi utama terjadinya ketuban pecah dini tersebut.
.2 Penegakkan D&agn)s&s PR9M
PROM adalah pecahnya ketuban sebelum persalinan mulai pada tahap
kehamilan manapun. da jua yan menyatakan pada ketuban pecah dini, ketuban
pecah dan satu jam kemudian tidak diikuti tanda-tanda awal persalinan. 7isebut PROM
atau KP7 apabila terjadinya pecah ketuban sebelum adanya tanda inpartu terjadi pada
usia kehamilan aterm. Pada pasien ini didapatkan 3P3? tanal 6 Duli %'1& sehina
usia kehamilan saat MR5 adalah )' - )1 minu aterm2. Ketuban pecah dini atau
Premature Rupture of Membranes PROM2 didianosa berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan, "isik, serta pemeriksaan tambahan.
3asil anamnesis menarah pada dianosis PROM. Penderita merasa basah
pada jalan lahir, atau meneluarkan cairan yan banyak secara tiba-tiba dari jalan lahir.Bairan tidak berbau dan tidak bisa di tahan, dan perlu jua diperhatikan warna dan
apakah ada partikel-partikel di dalam cairan lanuo, cer#iJ2. Pada waktu keluarnya
cairan tersebut belum ada his. Pasien ini meneluhkan keluar cairan benin dari jalan
lahir. Bairannya berwarna benin dan tidak berbau. 5ebelum keluar cairan, tidak
didahului rasa kencen-kencen.
7ari pemeriksaan "isik ditemukan tini "undus uteri %: cm sehina
didapatkan taksiran berat janin sebesar %6& . ?ampak bayi dalam letak bujur kepala
dibawah, denan denyut jantun anak 1)J0menit dan his yan adekuat. 7ari #ainal
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
21/25
21
touche didapatkan pembukaan portio sebesar 1 cm, penipisan '(, tidak ditemukan
adanya selaput ketuban. Danin berada dalam presentasi kepala yan menempel pada
pintu atas panul.
Pada pemeriksaan "isik dapat ditemukan adanya cairan yan keluar dari
#aina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban masih banyak, pemeriksaan ini
akan lebih jelas.Bairan yan keluar dari #aina perlu diperiksa < warna, konsentrasi,
bau dan p3 nya. Kemudian dinilai keadaan umum dari cer#iJ, jua dinilai dilatasi dan
pendataran dari cer#iJ. 7ilihat prolaps dari tali pusat atau ekstrimitas bayi. !au dari
amnion yan khas jua diperhatikan. Dua pada pemeriksaan inspekulo, didianosa
denan ditemukannya enanan cairan amnion pada "orniJ posterior atau adanya
cairan benin yan menalir dari canalis ser#ikalis. Pada pasien ini, dari hasil
pemeriksaan tampak cairan jernih keluar dari O=> bertumpuk di "orniJ posterior.
Bairan amnion di kon"irmasikan denan menunakan uji kertas lakmus0nitraAine test.
Kertas lakmus merah akan berubah menjadi biru jika p3 cairan diatas 6.'-6.. 5ekret
#aina ibu hamil adalah p3 )-, denan kertas lakmus tidak berubah warna. ?es ini
bisa memberikan hasil positi" palsu bila tersamarkan denan cairan seperti darah,
semen, atau #ainitis seperti trichomonas. ?es nitraAine pada pasien ini menunjukkan
kertas lakmus merah berubah warna menjadi biru ketika tersentuh cairan pada "orniks
posterior. 3al ini menunjukkan bahwa cairan yan ada bersi"at alkali dan dimunkinkan
merupakan cairan ketuban.
Dika denan tes nitraAine masih samar dapat dilakukan pemeriksaan
mikroskopik atau tes pakis dari cairan yan di ambil dari "orniJ posterior. Bairan di
swab kemudian dikerinkan diatas elas objek dan dilihat dibawah mikroskop
ambaran daun pakis yan menandakan cairan amnion. Pada pasien ini tes
mikroskopik tidak dilakukan karena tes nitraAine memberikan hasil positi".
.3 Penatalaksaan PR9M
!erdasarkan Pedoman 7ianosis ;etomaternal R55, %''+, tata laksana
Premature Rupture of the MembranePROM2<
- nduksi persalinan jika<
• 1% jam belum inpartu
• ;9! baik
• ?erdapat tanda in"eksi intra uterin
• ?idak ada kontra indikasi untuk dilakukan persalinan
• !ila P5I dilakukan induksi denan oksitosin drip
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
22/25
22
P54 dilakukan ripenin denan misoprostol ' 06 jam sampai
P5I dilanjutkan oksitosin drip.
- !erikan antibiotik Gentamycin %J+' m 8
Pada in"eksi intra uterin diberikan kombinasi obat sampai )+ jam bebas
panas, obat tersebut antara lain<
• mpicillin &J1r
• Gentamycin %J+'r
• MetronidaAole &J''m.
7ari hasil pemeriksaan dalam pada tanal 1% pril %'1) jam %%.'',
didapatkan pembukaan< 1 cm, e"" '(, 3-1, ketuban -2, jernih, presentasi kepala,
denominator tidak dapat die#aluasi, =P7 dalam batas normal, sedankan 3is belumadekuat dan N5? patolois, sehina diberikan antibiotik entamycin +' m i# dan
dilakukan obser#asi terhadap pasien tentan tanda-tanda inpartu atau pun tanda-
tanda in"eksi intra uterin. Penatalaksanaan ini, telah sesuai denan standar
penatalaksanaan PROM di R55 yaitu memberikan antibiotik pro"ilaksis pada kasus
PROM dan melakukan obser#asi partus terhadap pasien.
Penatalaksanaan utama kasus PROM denan usia kehamilan aterm yaitu
denan induksi persalinan. Pada pasien tidak didapatkan his yan adekuat. Meski
P5I P5 pasien Q 62, induksi persalinan tidak dilakukan karena timbul fetal compromised yan ditandai denan ketidakstabilan denyut jantun janin dan
ditunjukkan oleh hasil N5? yan patolois. Oleh karena itu, pada pasien tidak
dilakukan persalinan per #ainam dan dilaksanakan operasi sectio caesara'
Operasi sectio caesarea dilakukan jika kelahiran per#ainam munkin akan
menyebabkan resiko pada ibu ataupun pada janin. 5ectio caesarea dilakukan denan
indikasi berikut <
ndikasi Medis
•
Poer 7aya menejan lemah, ibu menderita penyakit jantun atau penyakit menahun lain
yan mempenaruhi tenaa.
• Passenger
nak terlalu besar, anak denan kelainan letak lintan, primi ra#ida diatas & tahun
denan letak sunsan, anak tertekan terlalu lama pada pintu atas panul, dan anak
menderita fetal distress syndrome denyut jantun janin kacau dan melemah2.
• Passage
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
23/25
23
Panul sempit, trauma persalinan pada jalan lahir atau pada anak, adanya in"eksi
pada jalan lahir yan didua bisa menular ke anak, seperti herpes enitalis, condyloma
lota kondiloma si"ilitik yan lebar dan pipih2, condyloma acuminata penyakit in"eksi
yan menimbulkan massa mirip kemban kol di kulit luar kelamin wanita2, hepatitis !
dan hepatitis B
12 ndikasi sectio caesaria pada bua. =sia & tahunpada persalinan pertama, usia I)' tahunb. bu denan enyakit yan beresiko, misalnya tekanan darah tini,
penyakit jantun, kencin manis, dan preeklamsia. >klampsia dapat
menyebabkan ibu kejan sehina persalinan harus dilakukan denan
sectio caesarea.c. Bephalopel"ic diproportion BP72
d. Persalinan sebelumnya denan sectio caesarea%2 ;aktor 3ambatan Dalan Cahir
• Kelainan Kontraksi Rahim
• Ketuban Pecah 7ini
• Rasa ?akut Kesakitan
&2 ndikasi sectio caesaria pada anak
• ncaman Gawat Danin fetal distress2
• !ayi !esar ma#rosemia2
• Cetak 5unsan
• ;aktor Plasenta
Plasenta pre#ia
Plasenta lepas Solutio placenta2
Plasenta accreta
• Kelainan ?ali Pusat
Prolapsus tali pusat tali pusat menumbun2
?erlilit tali pusat
Pada kasus ini didapatkan ketuban pecah dini yan disertai "etal compromised
sehina memenuhi indikasi section caesarea.5etelah kelahiran bayi, dilakuka
obser#asi terutama pada keadaan umum ibu, adanya perdarahan dari jalan lahir, dan
tanda #ital ibu.
BAB =
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
24/25
24
PENUTUP
0.1 $es&m'ulan
1. ;aktor resiko PROM antara lain < ;aktor klinis yan ditemukan pada pasien
meliputi "aktor in"eksi dan keterlambatan merujuk.
%. 7ianosis PROM diteakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan "isik, dan
pemeriksaan penunjan. 7idapatkan pada pasien ini keluhan keluar cairan dari
#aina denan usia kehamilan )'-)1 minu denan ditemukan akumulasi
cairan pada "orniks posterior yan memberikan hasil tes nitraAin positi". 7ari
pemeriksaan tidak didapatkan tanda-tanda inpartu satu jam setelah pecahnya
ketuban.
&. Penatalaksanaan PROM pada pasien ini dilakukan denan obser#asi
kesejahteraan maternal dan janin. Karena ditemukan fetal compromised maka
seera dilakukan sectio caesarea. Pemberian antibiotik pro"illaksis dilakukan
untuk menceah terjadinya in"eksi.
0.2 #aran
1. Pentinnya K> Komunikasi, n"ormasi, dan >dukasi2 tentan menjaa
kebersihan alat enital selama kehamilan dan seera periksa jika terdapat
anuan.
%. Pentinya K> Komunikasi, n"ormasi, dan >dukasi2 pada pasien yan
menalami PROM(Premature Rupture of Membranes2 untuk seera ke tempat
pelayanan kesehatan untuk mendapatkan penananan yan tepat dan
menceah terjadinya komplikasi maternal dan jua mortalitas serta morbiditas
perinatal.
8/19/2019 Lapsus Prom Bismillah
25/25
25
DA*TAR PU#TA$A
1. Prawirohardjo,5arwono.%'1'.*lmu +ebidanan.Dakarta