Upload
dwimentari1
View
19
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
1/8
1
LAPORAN KASUS
SKIZOFRENIA PARANOID (F20.0)
IDENTITAS PASIEN
No status :128136
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat tanggal lahir : lamuru,5-3-1983
Status perkawinan : belum menikah
Agama : islam
Warga Negara : indonesia
Suku bangsa : bugis
Pendidikan /sekolah : S1
Alamat : Jl. Pasar (bone)
Nama, alamat, dan no tlp keluarga terdekat : Sartina, jl syekh yusuf gowa, 085241230401
Diagnosis sementara : Skizofrenia Paranoid
LAPORAN PSIKIATRI
I. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama : Mengamuk
B. Riwayat gangguan sekarang :
1. Keluhan dan gejala :Dialami sejak 3 hari yang lalu, pasien sering gelisah, suka bicara sendiri dan selaluingin keluar rumah. Kalau malam hari, pasien juga susah tidur. Tiga hari terakhir,
pasien sering teriak-teriak dan mengancam orang-orang di rumahnya. Pasien sering
mendengar suara bisikan-bisikan dan perintah-perintah. Pasien selalu merasa
ketakutan ada orang yang mengancam ingin membunuhnya. Pasien pertama kali
mengalami perubahan perilaku sejak 1 tahun yang lalu, ketika pasien sementara kkn
di Barru. Pasien sempat bertengkar dengan bendahara poskonya dan akhirnya
memecatnya karena dicurigai mengambil uang bendahara. Saat itu pasien sempat
marah-marah dan mengamuk. Pasien memang dikenal pendiam dan pemalu. Pasien
pertama kali berobat ke neurologist 1 tahun yang lalu.
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
2/8
2
2. Hendaya/ Disfungsi:- Hendaya Pekerjaan (+)- Hendaya Sosial (+)- Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
3. Faktor Stressor Psikososial:Faktor stresor tidak jelas
4. Hubungan gangguan sekarang dengan riwayat penyakit fisik dan psikis sebelumnya:Pasien memiliki riwayat penyakit sebelumnya dan ada hubungan dengan
gangguan dan psikis yang dialami sekarang.
C. Riwayat gangguan sebelumnya :
- Riwayat penyakit dahulu- Infeksi (-)
- Kejang-kejang (-)
- Trauma (-)
- kejang (-)
- Merokok (-), 4 bungkus 1 hari
- Napza (-)
- Alkohol (-)
- Riwayat psikiatri sebelumnyaSetahun yang lalu pasien berobat ke dokter neurologist, karena mengamuk.Pasien mengamuk saat KKN di barru. Pasien juga memecat bendaharanya, karena
dianggap mengambil uangnya.
- Riwayat penyalahgunaan zatTidak ada riwayat penyalahgunaan zat
D. Riwayat kehidupan pribadi :
1. Riwayat prenatal dan perinatal (0-1 tahun)
Pasien lahir di rumahnya pada tanggal 5 maret 1983, cukup bulan.. Tidak diketahui
kebiasaan dan penyakit ibu pasien saat mengandung pasien.
2. Riwayat masa kanak-kanak awal (1-3 tahun)Pertumbuhan dan perkembangan pasien normal dengan anak seusianya. Tapi,
sering sakit demam.
3. Riwayat masa kanak-kanak pertengahan (3-11 tahun)Pasien bersekolah dasar di SDN dan melanjutkan ke SMPN seperti anak seusianya.
4.
Riwayat masa kanak-kanak akhir / pubertas / Remaja (12-18 tahun)
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
3/8
3
Pada saat selesai dari SMPN pasien melanjutkan ke SMAN dan lanjut ke
Universitas 45 fakultas hukum
5. Riwayat Masa Dewasa (18 Tahun ke atas).
a. Riwayat pekerjaanPasien belum pernah bekerja
b. Riwayat pernikahan:Pasien belum menikah
c. Riwayat kehidupan sosialPasien merupakan orang yang pendiam dan pemalu
d. Riwayat kehidupan beragamaPasien beragama Islam tidak terlalu taat beribadah
E. Riwayat Kehidupan keluarga :
- Pasien anak kedua dari 4 bersaudara (,,,)
- Hubungan dengan orangtua dan saudara lainnya baik
- Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama (+).
F. Situasi Sekarang :
Saat ini pasien merasa keluarga dan orang-orang sekitar bersekongkol memasukkan pasien
ke rumah sakit dan menyiksa pasien karena pasien adalah pemimpin dunia. Keluarganya
juga bekerjasama menggagalkannya untuk diterima sebagai PNS.
G. Persepsi pasien tentang diri dan kehidupannya :
Pasien merasa kalau dirinya adalah pemimpin dunia dan mempunyai mukjizat nabi-nabi
II. STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. Penampilan : Seorang laki-laki, wajah sesuai umur,
perawakan kecil, perawatan diri kurang
2. Kesadaran : Kesadaran berubah
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor : Gelisah, terfiksasi
4. Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi jelas dan biasa
5. Sikap terhadap pemeriksa : Koperatif.
B. Keadaan afektif (mood), perasaan, empati dan perhatian:
1. Mood : Sulit di nilai
2.Afek : Restriktif
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
4/8
4
3.Empati : Tidak dapat dirabarasakan
C. Fungsi Intelektual (kognitif):
1. Taraf pendidikan : Sesuai dengan tingkat pendidikan pasien
2. Daya konsentrasi : Baik
3. Orientasi : Waktu : baik,tempat : baik ,orang: baik
4. Daya ingat : - Jangka pendek : Baik
- Jangka panjang : Baik
- Jangka segera : baik
5. Pikiran abstrak : Baik
6. Bakat kreatif : Tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : Kurang
D. Gangguan persepsi :
1. Halusinasi : Halusinasi auditorik (+), pasien mendengar
bisikan suara laki-laki, perempuan dan anak-anak yang menyuruh untuk
menghancurkan barang-barang dan lari dari rumah.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada
E. Proses berpikir :
1. Arus pikiran :
a. Produktivitas : Cukup, spontan
b. Kontiniuitas : Irrelevan, inkoheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada
2. Isi pikiran,
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Gangguan isi pikiran : waham curiga (+) : keluarga dan orang-orang
sekitar bersekongkol memasukkannya ke RS. Waham kebesaran (+) :
pasien yakin dirinya adalah pemimpin dunia.
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
5/8
5
F. Pengendalian impuls : Terganggu
G. Daya Nilai :
1. Norma Sosial : Terganggu
2. Uji daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realitas : Terganggu
H. Tilikan (insight) : .tilikan 1
I. Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya
III.PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUT
Pemeriksaan Fisik
1. Status Internus
Keadaan pasien tampak baik, tingkat kesadaran composmentis, tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 70 x/menit, pernapasan 20 x/menit, suhu 36,7 C. anemis (-),
sklera tidak ikterus, cor dalam batas normal, bunyi napas tambahan ronkhi (-/-),
wheezing (-/-). Ekstremitas atas dan bawah tidak ada kelainan.
2. Status neurologik
GCS: 15 (E4 M6 V5) . Rangsang menings : kaku kuduk (-), kernig sign (-/-).
Pupil bulat isokor 2,5mm/2,5mm. Fungsi motorik dan sensorik dalam batas normal
dan tidak ditemukan adanya reflex patologis.
IV. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Seorang laki-laki masuk RS dengan keluhan mengamuk dialami sejak 3 hari
yang lalu, pasien sering gelisah, suka bicara sendiri dan selalu ingin keluar rumah.
Kalau malam hari, pasien juga susah tidur. Tiga hari terakhir, pasien sering teriak-
teriak dan mengancam orang-orang di rumahnya. Pasien sering mendengar suara
bisikan-bisikan dan perintah-perintah. Pasien selalu merasa ketakutan ada orangyang mengancam ingin membunuhnya. Pasien pertama kali mengalami perubahan
perilaku sejak 1 tahun yang lalu, ketika pasien sementara kkn di Barru. Pasien
sempat bertengkar dengan bendahara poskonya dan akhirnya memecatnya karena
dicurigai mengambil uang bendahara. Saat itu pasien sempat marah-marah dan
mengamuk. Pasien memang dikenal pendiam dan pemalu. Pasien pertama kali
berobat ke neurologist 1 tahun yang lalu.
Pada pemeriksaan status mental di dapatkan Seorang laki-laki, wajah sesuai umur,
perawakan kecil, perawatan diri kurang. Kesadaran berubah, berbicara secara spontan
serta cukup kooperatif. Mood sulit di nilai, afek Restiktif, empati yang tidak dapat
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
6/8
6
dirabarasakan. Fungsi intelektual sesuai dengan pendidikan dan secara umum dapat di
percaya. Terdapat halusinasi auditorik, arus pikir irrelevan, inkoheren. waham curiga
(+) : keluarga dan orang-orang sekitar bersekongkol memasukkannya ke RS. Waham
kebesaran (+) : pasien yakin dirinya adalah pemimpin dunia.
V.EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I : skizofrenia paranoid
Aksis II : Ciri kepribadian pada tidak mudah bergaul dengan lingkungan sekitar
Aksis III: Tidak ada
Aksis IV: Stresor psikososial tidak jelas
Aksis V: GAF Scale 1 tahun terakhir : 60-51
VI. DAFTAR PROBLEM
Organobiologik : Tidak ditemukan kelainan fisik yang bermakna tetapi diduga
terdapat ketidak seimbangan neurotransmitter, maka pasien
memerlukan farmakoterapi.
Psikologik : Ditemukan adanya hendaya dalam fungsi psikis sehingga di
kategorikan pasien memerlukan psikoterapi.
Sosial : Ditemukan adanya hendaya berat dalam bidang sosial,
pekerjaan dan penggunaan waktu sehingga di perlukan
sosioterapi.
VII. PROGNOSIS :
- Dubia ad Bonam
Faktor pendukung :
- Tidak ada kelainan organik- Symptom positif yang menonjol
Faktor penghambat :
- Perlangsungan yang lama- Stresor psikososial tidak jelas
- Belum menikah- Ketidak patuhann minum obat- Terdapat riwayat keluarga dengan gejala yang sama
VIII.PEMBAHASAN / TINJAUAN PUSTAKASkizofrenia adalah suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab yang luas,
serta jumlah akibat yang tergantung pada pengaruh genetik, fisik, dan sosial
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
7/8
7
budaya.Pada umumnya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar (inappropriate)
atau tumpul (blounted).Kesadaran yang jernih dan kemampuan intelektual biasanya
tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Berdasarkan PPDGJ III untuk mendiagnosis skizofrenia harus ada satu gejala atau lebihdari hal berikut:
a. Thought echo, thought insertion or withdrawl, thought broadcasting.b. Delusion of control, delusion of influence, delusion of passivitiy, delusion of
perception.
c. Halusinasi auditorik.d. Waham menetap jenis lainnya
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus ada secara jelas:
a. Halusinasi yang menetapb. Aruspikir yang terputusc. Perilaku katatonik, gaduh gelisahd. Gelaja-gejala negative seperti apatis, jarang bicara.
Adanya gejala-gejala tersebut di atas selama kurun waktu satu bulan dan harus
ada perubahan konsisten dan bermakna dalam mutu keseluruhan.Adapun kriteria untuk
skizofrenia paranoid yaitu memenuhi kriteria skizofrenia terdapat halusinasi audiotorik,
halusinasi melalui penginderaan lainnya dan waham menetap jenis lainnya. Afek yang
inappropriate tidak selamanya ada.
Pasien ini didiagnosis skizofrenia paranoid karena pasien memenuhi kriteria
umum seperti yang di jelaskan di atas, sebagai tambahan pasien memiliki halusinasi
dan waham dikendalikan delusion of control yang menonjol seperti suara suarahalusinasi yang memerintah dan mengendalikan pasien untuk mengamuk.
Pemilihan jenis obat anti psikotik mempertimbangkan gejala psikotik yang
dominan, efek samping obat, kemampuan keluarga pasien. Penatalaksanaan pada
pasien ini adalah terapi dengan antipsikotik generasi 1 yaitu haloperidol dengan dosis
awal 3x1,5 mg, yang dapat dinaikkan hingga mencapai dosis efektif. Dosis haloperidol
dimulai 1-2 mg, dengan pemberian 2-3 kali perhari, kemudian ditingkatkan sesuai
symptom, dosis efektif antara 5-15 mg/hari. Selain farmakoterapi kepada pasien ini
diberikan psikoterapi jenis psikoterapi supportif dan sosioterapi yang dimaksudkan
untuk membantu pasien agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya ketika kembalike masyarakat, meningkatkan fungsi pasien dalam lingkungannya dan menciptakan
lingkungan yang dapat mendukung pengobatan pasien dengan adekuat.
IX. RENCANA TERAPI- Farmakoterapi :
Haloperidol 5mg 3x1
Clorpromazin 50 mg/8jam/im
- Psikoterapi suportif
5/26/2018 Lapsus Jiwa-skizofrenia Paranoid
8/8
8
a. Ventilasi :memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakankeluhan dari isi hati pasien.
b. Konseling : Memberikan penjelasan dan pengertian kepada pasien tentangpenyakit agar pasien memahami kondisi dirinya dan memotivasi pasien agar
tetap minum obat secara teratur.c. Sosioterapi : memberikan penjelasan kepada keluarga dan orang-orang
terdekat pasien tentang gangguan yang dialami pasien, sehingga tercipta
dukungan sosial dalam lingkungan yang kondusif sehingga membantu proses
penyembuhan pasien serta melakukan kunjungan berkala.
X. FOLLOW UPMemantau keadaan umum pasien dan perkembangan penyakitnya selain itu
memiliki efektivitas obat terapi serta kemungkinan efek samping obat yang
diberikan.