14
TUGAS TEORI BANGUNAN KAPAL 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sebuah kapal yang mengapung tegak (Even Keel) memilki karakteristik yang mempengaruhi draft dan trim kapal saat beroperasi. Untuk keselamatan dan kenyamanan operasi, sangat penting bagi para desainer untuk mengetahui karakteristik badan kapal yang berada dibawah permukaan air. Setiap kapal memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga kurva hidrostatiknya pun tiap kapal memiliki beragam bentuk serta pola. Hal ini lah yang menjadi menarik dari kapal. Karena perbedaan itu yang akhirnya dikembangkan lagi hingga saat ini. Untuk itulah pentingnya penggambaran kurva hidrostatik dalam pendesainan lambung kapal karena akan membantu dalam mengetahui karakteristiknya. Kurva-kurva hidrostatik digunakan untuk mengetahui karakteristik lambung kapal dibawah permukaan air. Sehingga penggunaan kurva hidrostatis sangat vital pada pendesainan kapal. Penggambaran kurva hidrostatik tidaklah semudah dari yang dibayangkan. Dulu orang menggunakan kurva ini dan menggambarnya dengan manual. Namun seiring perkembangan teknologi informasi, maka hal ini telah digantikan dengan software-software, seperti Auto CAD, ANSIS, dan lain-lain. 1

Laporan Tugas Teori Bangunan Kapal 1 Hidrostatis Terbaru Fix

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan

Citation preview

TUGAS TEORI BANGUNAN KAPAL2014

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANGSebuah kapal yang mengapung tegak (Even Keel) memilki karakteristik yang mempengaruhi draft dan trim kapal saat beroperasi. Untuk keselamatan dan kenyamanan operasi, sangat penting bagi para desainer untuk mengetahui karakteristik badan kapal yang berada dibawah permukaan air. Setiap kapal memiliki bentuk dan karakteristik yang berbeda-beda sehingga kurva hidrostatiknya pun tiap kapal memiliki beragam bentuk serta pola. Hal ini lah yang menjadi menarik dari kapal. Karena perbedaan itu yang akhirnya dikembangkan lagi hingga saat ini.Untuk itulah pentingnya penggambaran kurva hidrostatik dalam pendesainan lambung kapal karena akan membantu dalam mengetahui karakteristiknya. Kurva-kurva hidrostatik digunakan untuk mengetahui karakteristik lambung kapal dibawah permukaan air. Sehingga penggunaan kurva hidrostatis sangat vital pada pendesainan kapal. Penggambaran kurva hidrostatik tidaklah semudah dari yang dibayangkan. Dulu orang menggunakan kurva ini dan menggambarnya dengan manual. Namun seiring perkembangan teknologi informasi, maka hal ini telah digantikan dengan software-software, seperti Auto CAD, ANSIS, dan lain-lain.1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah nya antara lain :

1. Apa yang dimaksud lengkung hidrostatis?

2. Apa fungsi lengkung hidrostatis?

3. Apa tujuan dibuatnya lengkung hidrostatis?

4. Macam-macam lengkung hidrostatis?

BAB IITINJAUAN PUSTAKA2.1. Pengertian Lengkung Hidrostatik (Hydrostatic Curve)Lengkung hidrostatik adalah lengkung yang dibuat untuk mengetahui sifat-sifat badan kapal yang tercelup di dalam air, atau dengan kata lain untuk mengetahui sifat-sifat karene . Cara yang paling umum untuk menggambarkan lengkung-lengkung hidrostatik adalah dengan membuat dua sumbu saling tegak lurus. Sumbu mendatar adalah garis dasar kapal atau base line sedangkan garis vertikal menunjukkan sarat tiap garis air atau water line yang dipakai sebagai titik awal pengukuran lengkung-lengkung hidrostatik.

Lengkung-lengkungan hidrostatik digambar sampai sarat penuh dan tidak berlaku untuk kondisi kapal trim. Ada 20 lengkungan dalam Lengkung Hidrostatik2.2. Fungsi Dan Tujuan Pembuatan Lengkung Hidrostatik Isi setiap carena dapat dihitung untuk setip sarat, baik dengan menggunakan lengkung volume carena maupun dengan luasan garis air. Dari lengkung hidrostatis dengan cepat dapat ditentukan keadaan badan kapal untuk setiap sarat. Padakondisi tertentu dimana kapal berada pada kondisi kritis, dengan penggambaran profil gelombang, baik kapal berada diantara dua puncak gelombang dapat diketahui dengan lengkung bonjean.

Gambar 2.1 Kurva Hidrostatis Pembahasan

Gambar 2.2 Kurva Hidrostatis

2.3. Macam-Macam Lengkung Hidrostatik (Hydrostatic Curve)2.3.1. Longitudinal Center of Keel to Metacenter (LKM)

LKM adalah jarak metasentra secara memanjang terhadap lunas kapal untuk tiap-tiap sarat kapal, satuannya dalam meter (m). LKM didapat dari penjumlahan LBM dengan KB.

Gambar 2.3 Longitudinal Center of Keel to Metacenter (LKM)2.3.2. Keel to Center of Bouyancy (KB)

KB adalah jarak titik tekan bouyancy ke lunas kapal, satuannya dalam meter (m).

Gambar 2.4 Keel to Center of Bouyancy (KB)2.3.3. Longitudinal Center of Floatation (F/LCF)

LCF atau (F adalah jarak titik berat garis air terhadap penampang tengah kapal untuk setiap sarat kapal, satuannya dalam meter. Seperti juga Lcb tanda (+) dan (-) menunjukkan bahwa titik LCF terletak didepan dan di belakang midship.

Gambar 2.5 Longitudinal Center of Floatation (F/LCF)2.3.4. Transverse of Keel to Metacenter (TKM)

TKM adalah letak titik metasentra melintang terhadap lunas kapal untuk tiap-tiap garis air, satuan TKM dalam meter (m).

Gambar 2.6 Transverse of Keel to Metacenter (TKM)2.3.5. Water Plan Area (WPA)

WPA adalah luas bidang garis air yang telah kita rencanakan dalan lines plan dari tiap-tiap garis air . Kemungkinan-kemungkinan bentuk WPA ditinjau dari bentuk alas kapal antara lain:

Untuk kapal dengan rise of floor, pada 0 mWL luas garis air adalah nol karena luasan garis airnya hanya berupa garis lurus , sehingga lengkung WPA dimulai dari titik (0,0) .

Untuk kapal tanpa rise of floor, pada 0 mWL ada luasan yang terbentuk pada garis dasar sehingga luas garis air tidak sama dengan nol.

Gambar 2.7 Water Plan Area (WPA)

2.3.6. Wetted Surface Area (WSA)

WSA adalah luas permukaan badan kapal yang tercelup dalam air pada setiap garis airnya. WSA didapat dari jumlah perkalian half girth dengan faktor luas pada setiap station dan setiap garis airnya. Secara matematis WSA dirumuskan sebagai berikut:

Dimana (8 = jumlah perkalian half girth dengan faktor luas.

Gambar 2.8 Wetted Surface Area (WSA)2.3.7. Ton per Centimetre Immersion (TPC)

TPC adalah jumlah ton yang diperlukan untuk mengadakan perubahan sarat kapal sebesar 1 cm. Bila kita menganggap tidak ada perubahan luas garis air pada perubahan sarat sebesar 1 cm, atau pada perubahan 1 cm tersebut dinding kapal dianggap vertikal. Jadi kalau kapal ditenggelamkan sebesar 1 cm, maka perubahan volume adalah hasil kali luas garis air dengan tebal pelat pada garis air tersebut. Dengan demikian penambahan volume dan berat dapat dirumuskan sebagai berikut :

Penambahan volume= t x WPA [ m3 ]

Penambahan berat = t x WPA x 1.025 [ ton ]

Dimana t adalah tebal pelat pada tiap WL dan 1,025 adalah berat jenis air laut .

Gambar 2.9 Ton per Centimetre Immersion (TPC)2.3.8. Shell Displacement (SD)

Shell Displacement adalah berat air laut yang dipindahkan karena adanya kulit / pelat pada karene, semua satuan displacement dalam ton.

2.3.9. Gambar 2.10 Shell Displacement (SD)2.3.10. Displacement ()

Displacement adalah berat air laut yang dipindahkan karena adanya volume badan kapal yang tercelup ke dalam air termasuk juga akibat tambahan adanya pelat karene. Jadi displacement di sini adalah penjumlahan dari displacement moulded dengan shell displacement.

Gambar 2.11 Displacement ()2.3.11. Moulded Displacement (mld)

Moulded Displacement adalah berat air laut yang dipindahkan karena adanya volume karene tanpa kulit. Nilai ini didapat dari perkalian volume karene dengan berat jenis air laut yaitu 1,025.

Gambar 2.12 Moulded Displacement (mld)BAB IIIPENUTUP

6.1. Kesimpulan

Lengkung hidrostatik adalah lengkung yang dibuat untuk mengetahui sifat-sifat badan kapal yang tercelup di dalam air, atau dengan kata lain untuk mengetahui sifat-sifat karene.

Lengkung - lengkungan hidrostatik digambar sampai sarat penuh dan tidak berlaku untuk kondisi kapal trim. Dan kurva-kurva hidrostatik yang kami bahas antara lain :1. Luas Garis Air (WPA)

2. TitikBeratGarisAir(LCF)

3. Ton per Centimeter (TPC)

4. Luas Permukaan Basah (WSA)

5. Volume Kulit (Shell Displacement)

6. Displacement

7. Displacement Moulded

8. Transverse of Keel to Metacenter (TKM)

9. Longitudinal of Keel to Metacenter ( LKM)

10. Keel to Center of Bouyancy (KB)

6.2. SaranUntuk memudahkan mahasiswa dalam mengerjakan Tugas Rancang 1 sampai Tugas Rancang 5 , hendaknya pihak jurusan menerbitkan buku panduan / diktat dasar pengerjaan Tugas Rancang .

DAFTAR PUSTAKABiro Klasifikasi Indonesia.2006.Rules For The Clasification and Construction of Seagoing StellShips : Rules For Hull V.2.Jakarta : Biro Klasifikasi Indonesia.

Guldhammer, H. E.1962.FORMDATA: Some Systematically Varried Ship Forms and their Hydrostatic Data.Denmark : Danish Technical Press,Santoso, I Gusti Made, Sudjono, JoswanJusuf.1983 TeoriBangunanKapal 1,Indonesia :DirektoratPendidikanMenengahKejuruanDepartemenPendidikandanKebudayaan.

Sofii, Moch.,Djaja, IndraKusna, 2008.TeknikKonstuksiKapal Baja Jilid 1 untuk SMK.Jakarta :DirektoratPembinaanSekolahMenengahKejuruan, DirektoratJenderalManajemenPendidikanDasardanMenengah, DepartemenPendidikanNasional.

Sudjono, JoswanJusuf,1983.TeoriBangunanKapalII.Indonesia :DirektoratPendidikanMenengahKejuruanDepartemenPendidikandanKebudayaan.

MOTTO HIDUP

Maxwell Pradolin Malau: NE VER SAY NEVERWiji Aji Permana

: DIAM ITU EMASM. Arif Rachman

: MANUSIA MERUPAKAN PRODUK DARI APA

YANG IA FIKIRANM. Fikri Rizaldo

: NEVER SAY MAYBEGerry Eka Aprilianto: MENGALIR SEPERTI AIRKathleen Theresita

: NIKMATI PROSESNYAAngga Adi Prasetia: TO THE BESTRozhian Adyatama

: NIAT THAWAKAL DOAAlif

: SEMUA ADA WAKTUNYAM. Nafis Setiawan

: DOA IBU MENYERTAI

10