Upload
dinhlien
View
233
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LAPORAN TUGAS AKHIR
PEMBANGUNAN ALAT PERAGA MOTOR VIAR
100 CC
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Teknik Mesin Otomotif
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh :
Disusun Oleh :
RINTO HANDOKO I 8608053
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK MESIN OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
Keberhasilan kita tidak lepas dari campur tangan orang lain walau hanya sekecil
debu.
Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ (Nabi
Muhammad SAW)
Dengan ILMU hidup menjadi mudah, dengan SENI hidup menjadi indah dan
dengan IMAN hidup menjadi bahagia.
Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu
yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian
untuknya. – (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)
Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa
dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. – (Thomas Alva
Edison)
Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi
manusia yang berguna. – ( Einstein)
Tinggalkanlah kesenangan yang menghalangi pencapaian kecemerlangan hidup yang
diidamkan. Dan berhati-hatilah, karena beberapa kesenangan adalah cara gembira
menuju kegagalan. – (Mario Teguh)
Lupa merupakan Karunia ILAHI untuk meringankan beban pikiran hamba-Nya
agar sekadar terlepas dari beban kehidupan yang membelenggunya.
Tiada langkah keseribu tanpa langkah pertama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Laporan Proyek Akhir ini kami persembahkan kepada :
1. Kedua Orang tuaku tercinta, terima kasih atas semua dukungan, do’
a materi dan segala bimbingannya.
2. Semua keluargaku yang tersayang terima kasih atas semua dukung
an, do’a dan materi yang telah diberikan.
3. Teman-teman kelompok Proyek Akhir ( Fery, Puspa,nanang ) terima
kasih atas semua kerja sama dan bantuannya.
4. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Universitas Sebelas M
aret Surakarta angkatan 2008 terima kasih atas semua bantuanny
a.
5. Semua orang yang telah berjasa bagi penulis atas terselesainya
laporan ini.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Proyek Akh
ir ini.
7. Almamater Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAKSI
NANANG NOPI SANTOSO, 2011. PEMBANGUNAN ALAT PERAGA
MOTOR VIAR 100 CC. D-III TEKNIK MESIN OTOMOTIF FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA.
PROYEK AKHIR.
Pembuatan engine stand menggunakan mesin bensin sepeda motor viar
dikerjakan di Laboratorium Motor Bakar Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta, bertujuan untuk membuat alat praktek guna
memudahkan belajar cara perawatan dan overhole dalam proses praktikum.
Proses pembuatan engine stand menggunakan sistematika yang diawali
dengan pengumpulan data, pembuatan desain, perhitungan statik, pembuatan dan
perakitan produk kemudian dihasilkan produk. Pemilihan rangka disesuaikan
dengan dimensi panjang dan lebar mesin motor.
Pemilihan bahan untuk pembuatan rangka pada motor tersebut
menggunakan beberapa profil besi yang sudah diperhitungkan mampu atau layak
untuk menopang beban mesin dan beban rangka itu sendiri. Total biaya yang
dikeluarkan kurang lebih 3,7 juta rupiah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan laporan
yang berjudul ” Pembangunan Alat Peraga Motor Viar 100 cc ”.
Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Ahli Madya dan untuk menyelesaikan program studi D-III Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak upaya dan usaha keras yang penulis kerjakan untuk mengatasi
hambatan dan kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek akhir ini. Dan berkat
rahmat Allah SWT dan bantuan dari segala pihak, akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan yang bahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
2. Bp. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. Selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bp. Didik DS, S.T, M.T. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bp. Heru Sukanto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program D-III Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bp. Jaka Sulistya Budi, S.T. Selaku Koordinator Proyek Akhir.
6. Bp. Ubaidilah M.Sc Selaku Dosen Pembimbing I Proyek Akhir.
7. Bp. Wibawa Endra Juwana, S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing II
Proyek Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
8. Semua Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
9. Bapak dan Ibu tercinta beserta semua keluarga yang telah memberikan
dukungan, do’a dan bimbingan kepada penulis.
10. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Otomotif angkatan 2007
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
11. Semua orang yang telah memberi kasih sayang, cinta, do'a dan
semangat untuk penulis.
12. Semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya Proyek
Akhir dan penyusunan laporan ini.
Penulis yakin tanpa bantuan dari semua pihak, karya ini akan sulit
terselesaikan dalam hal perancangan, pengerjaan alat, pembuatan laporan, dan
dalam ujian pendadaran. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini, maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kemajuan bersama.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan
pembaca pada umumnya dan serta dapat menambah wawasan keilmuan bersama.
Surakarta, Agustus 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir dan laporan
yang berjudul ” Pembuatan Engine Stand Sepeda Motor ”.
Proyek akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar
Ahli Madya dan untuk menyelesaikan program studi D-III Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Banyak upaya dan usaha keras yang penulis kerjakan untuk mengatasi
hambatan dan kesulitan yang ada selama pengerjaan proyek akhir ini. Dan berkat
rahmat Allah SWT dan bantuan dari segala pihak, akhirnya tugas ini dapat
terselesaikan. Untuk itu dalam kesempatan yang bahagia ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya.
2. Bp. Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T. Selaku Dekan Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bp. Didik DS S.T, M.T. Selaku Ketua Jurusan Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Bp. Heru Sukanto, S.T., M.T. Selaku Ketua Program D-III Teknik
Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
5. Bp. Jaka Sulistya Budi, S.T. Selaku Koordinator Proyek Akhir.
6. Bp. Ubaidilah M.Sc Selaku Dosen Pembimbing I Proyek Akhir.
7. Bp. Wibawa Endra Juwana, S.T., M.T. Selaku Dosen Pembimbing II
Proyek Akhir
8. Semua Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
9. Bapak dan Ibu tercinta beserta semua keluarga yang telah memberikan
dukungan, do’a dan bimbingan kepada penulis.
10. Rekan-rekan mahasiswa D-III Teknik Mesin Otomotif angkatan 2007
yang telah banyak membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
MOTTO ........................................................................................................
PERSEMBAHAN ........................................................................................
ABSTRAKSI ...............................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1.1. Latar Belakang Masalah...................................................
1.2. Perumusan Masalah .........................................................
1.3. Batasan masalah ..............................................................
1.4. Tujuan Proyek Akhir .......................................................
1.5. Manfaat Proyek Akhir .....................................................
1.6. Sistematika Penulisan ......................................................
BAB II DASAR TEORI ........................................................................
2.1. Engine Stand ...................................................................
2.2. Motor Bakar ....................................................................
2.3. Uraian Umum Motor Diesel dan Motor Otto ................
2.3.1. Motor 4 langkah (4-tak) ....................................
2.3.2. Motor 2 langkah (2-tak) ....................................
2.4. Statika .............................................................................
2.4.1. Analisa Struktur ..................................................
2.4.2. Beban ..................................................................
2.4.3. Tipe Dukungan ..................................................
2.4.4. Gaya Lintang, Lentur, dan Aksial ....................
2.4.5. Perjanjian tanda .................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
xi
1
1
2
2
2
2
3
4
4
4
5
5
7
8
8
10
10
11
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
2.4.6. Diagram Benda Bebas (FBD) ...........................
2.4.7. Kesetimbangan ...................................................
2.4.7.1. Kesetimbangan Benda .........................
2.4.7.2. Benda Tegar ........................................
2.4.7.3. Pusat Gravitasi ....................................
2.4.7.4. Sistem Keseimbangan ........................
2.5. Safety Factor ...................................................................
2.6. Proses Pengelasan ...........................................................
2.6.1. Proses Las Listrik ...............................................
2.6.2. Jenis Sambungan Las .........................................
2.7. Proses Machining .............................................................
BAB III LANGKAH PENGERJAAN ....................................................
3.1. Mencari dan Mengumpulkan Data ................................
3.2. Menentukan dan Konsultasi Desain Gambar ................
3.3. Menggambar Desain dalam 2D dan 3D .........................
3.4. Perhitungan Statika Rangka ............................................
3.5. Memanufaktur Komponen .............................................
3.5.1. Menentukan Bahan yang Digunakan .................
3.5.2. Mengukur dan Memotong Bahan ......................
3.6. Assembling Komponen ..................................................
3.6.1. Rangka Bawah ....................................................
3.6.2. Tiang Penyangga .................................................
3.6.3. Rangka Atas ........................................................
3.7. Finishing Rangka .............................................................
3.8. Kelengkapan Engine Stand .............................................
3.9. Uji Kelayakan ...................................................................
3.10. Gambar Sketsa 2D dan 3D Produk .................................
3.11. Analisa Biaya Pembuatan Alat Peraga ........................... Analisa Biaya Pembuatan Alat Peraga
BAB IV PERHITUNGAN STATIKA RANGKA .................................
4.1. Pipa Silinder 1 ..................................................................
4.2. Pemegang Mesin ..............................................................
12
13
13
13
14
14
15
16
16
17
17
19
20
20
20
20
21
21
21
22
22
25
30
35
35
36
36
37
39
40
45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
4.3. Pipa Slinder 2 ...................................................................
4.4. Kotak Penyangga .............................................................
4.5. Tiang Penyangga ..............................................................
4.6. Rangka Bawah .................................................................
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................
5.2. Saran ..................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
49
55
58
64
67
67
67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini sangatlah pesat,
tidak terkecuali dengan perkembangan pada dunia otomotif. Dengan
semakin meningkatnya kecanggihan alat-alat yang digunakan, maka
secara otomatis dapat meningkatkan efisiensi, keamanan dan kenyamanan
serta kemudahan operasional dari berbagai macam alat-alat otomotif.
Perkembangan otomotif semakin meningkat pesat pada sistem
operasional kendaraan, baik pada engine, chasis, body electrical
kendaraan dan lain-lain (Purwono, 2008).
Dunia pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan yang
mampu berkompetisi pada era yang serba canggih seperti ini. Pada
jenjang perguruan tinggi, mahasiswa seyogyanya dapat mengikuti
program perkuliahan dengan baik dan dapat memahami serta
mengaplikasikan disiplin ilmu yang dipelajari sehingga dihasilkan ahli
madya yang berkwalitas. Mahasiswa D3 teknik mesin otomotif selain
mendapat teori perkuliahan juga harus mengikuti program mata kuliah
praktikum. Kegiatan praktikum tersebut merupakan salah satu sarana
untuk menerapkan teori-teori yang telah di dapat dibangku perkuliahan
(Purwono, 2008).
Lembaga pendidikan otomotif harus memiliki fasilitas laboratorium
praktek yang lengkap untuk memperlancar dan mempermudah
pembelajaran. Engine stand merupakan salah satu fasilitas yang
digunakan untuk memudahkan belajar cara perawatan dan overhaul
mesin dalam proses praktikum. Pada pembuatan engine stand motor viar
ini diharap mampu memberikan suatu gambaran bagaimana suatu mesin
sepeda motor dapat digunakan sebagai bahan praktikum (Purwanto,
2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
1.2. Perumusan Masalah
Rumusan masalah pada proyek akhir ini adalah :
Bagaimana mendesain dan membuat prototype engine stand yang
sesuai dengan kaidah desain mekanika.
1.3. Pembatasan Masalah
Cakupan kerja proyek akhir dibatasi dengan hal-hal berikut ini :
1. Perhitungan hanya dilakukan dalam keadaan statik.
2. Software gambar yang digunakan Auto CAD 2002.
3. Part standart tidak digambar dalam gambar teknik.
1.4. Tujuan Proyek Akhir
Tujuan dari pembuatan proyek akhir ini antara lain :
1. Mendesain prototype engine stand sepeda motor dalam wujud
gambar 2D dan 3D.
2. Melakukan perhitungan statik terhadap struktur engine stand.
3. Membuat prototype engine stand sepeda motor.
1.5. Manfaat Proyek Akhir
Proyek akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
perancangan serta pembuatan sebuah peralatan baru maupun
modifikasi dari peralatan yang sudah ada.
2. Secara Praktis
Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang sudah diperoleh selama masa
perkuliahan dan melatih keterampilan dalam bidang perancangan,
pengelasan dan proses permesinan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
1.6. Sistematika Penulisan Laporan
Penyusunan tugas akhir ini terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan
masalah, tujuan dan manfaat tugas akhir serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II DASAR TEORI
Berisi tentang penjelasan umum konsep motor pembakaran
dalam, kemudian dilanjutkan dengan konsep dari perhitungan
mekanika statik. Proses manufaktur dasar yang dipakai pada
pembuatan prototype juga dijelaskan pada bab ini.
BAB III PEMBUATAN ENGINE STAND
Pada bab ini dijelaskan secara rinci pengerjaan engine stand,
mulai dari perancangan model engine stand hingga proses
pembuatannya.
BAB IV PERHITUNGAN STATIKA RANGKA
Berisi laporan tentang bagaimana proses perhitungan rangka
terhadap beban statik, kekuatan bahan dan sambungan yang
digunakan.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari kerja yang
dilakukan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Engine Stand
Engine stand merupakan alat peraga yang berfungsi untuk memudahkan
cara mengetahui dan memahami komponen-komponen yang ada pada suatu
mesin. Proses pembuatan alat dimaksudkan untuk memperoleh rangkaian alat
peraga dengan mempertimbangkan faktor fungsi alat, artistic dan kekuatan
rangka.
2.2. Motor Bakar
Motor bakar merupakan salah satu mesin pengerak mula yang
menggunakan energi termal untuk melakukan kerja mekanik. Energi termal
tersebut dapat diperoleh dari proses pembakaran. Ditinjau dari cara memperoleh
energi termal ini motor bakar dibagi menjadi dua golongan, yaitu mesin
pembakaran luar dan mesin pembakaran dalam (Arismunandar, 1978).
Pada mesin pembakaran luar (External Combustion Engine), proses
pembakaran terjadi di luar mesin, energi termal dari gas hasil pembakaran
dipindahkan ke fluida kerja mesin melalui dinding pemisah. Contohnya mesin
uap. Sedangkan pada mesin pembakaran dalam (Internal Combustion Engine),
proses pembakaran berlangsung di dalam motor bakar itu sendiri sehingga gas
pembakaran yang terjadi sekaligus berfungsi sebagai fluida kerja. Sehingga panas
dari hasil pembakaran langsung bisa diubah menjadi tenaga mekanik. Misalnya
pada turbin gas dan motor bakar torak. Menurut bahan bakar yang digunakan,
motor pembakaran dalam terdiri dari motor otto dan motor diesel (Arismunandar,
1978).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2.3. Uraian Umum Motor Diesel dan Motor Otto
Pada motor diesel, udara di dalam silinder dikompresikan hingga menjadi
panas. Bahan bakar motor diesel yang berbentuk kabut kemudian disemprotkan
dalam silinder-silinder. Pada motor bensin, bahan bakar dicampur dengan udara,
dikompresikan dan kemudian dibakar dengan loncatan bunga api listrik.
Sedangkan pada motor diesel, bahan bakar dibakar oleh panas udara yang telah
dikompresikan di dalam silinder. Untuk memenuhi kebutuhan pembakaran
tersebut, maka temperatur udara yang dikompresikan dalam ruang bakar harus
mencapai suhu 500°C (932°F) atau lebih. Oleh karena itu, motor diesel
perbandingan kompresinya dibuat (15:1 – 22:1) lebih tinggi dari pada motor
bensin (6:1 – 12:1) dan juga motor diesel dibuat dengan konstruksi yang lebih
kuat dari pada motor Otto (Arismunandar, 1978).
Menurut siklus kerjanya, motor Otto (bensin) dibagi menjadi:
2.3.1. Motor 4 langkah (4-tak)
Motor 4-tak dalam satu siklus kerjanya terdiri dari empat tahap
(langkah) yaitu langkah hisap, langkah tekan, langkah usaha / ekspansi dan
langkah buang yang diselesaikan dalam dua putaran crankshaft.
Posisi tertinggi yang dicapai oleh torak dalam silinder disebut titik mati
atas (TMA) dan posisi terendah yang dicapai torak disebut titik mati bawah
(TMB). Jarak geraknya torak antara TMA dan TMB disebut langkah torak
(stroke). Proses menghisap campuran bensin dan udara ke dalam silinder,
mengkompresikan, membakarnya dan mengeluarkan gas sisa pembakaran dari
dalam silinder, disebut satu siklus (Arismunandar, 1978).
· . Langkah Hisap
Torak didalam silinder bergerak dari TMA (titik mati atas) menuju
TMB (titik mati bawah), katup hisap terbuka dan katup buang dalam
keadaan tertutup. Melalui katup hisap, campuran bahan bakar dan udara
terhisap masuk ke dalam silinder (Arismunandar, 1978).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
· Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, torak bergerak dari TMB menuju TMA,
sementara katup hisap dan katup buang dalam keadaan tertutup. Campuran
bahan bakar dan udara dimampatkan oleh torak yang bergerak menuju
TMA. Akibatnya tekanan dan temperaturnya menjadi naik, sehingga akan
mudah terbakar. Poros engkol berputar satu kali, ketika torak mencapai
TMA (Arismunandar, 1978).
· Langkah Usaha
Sesaat sebelum torak mencapai TMA campuran bahan bakar dan
udara yang terkompresi dinyalakan oleh loncatan bunga api dari busi,
terjadilah proses pembakaran. Sementara itu torak masih bergerak menuju
TMA, maka volume dalam ruang bakar semakin kecil sehingga tekanan
dan temperatur gas di dalam silinder menjadi semakin tinggi. Akhirnya
torak mencapai TMA dan gas pembakaran mampu mendorong torak dari
TMA menuju ke TMB. Katup hisap dan katup buang masih dalam
keadaan tertutup. Selama torak bergerak dari TMA ke TMB volume gas
pembakaran di dalam silinder bertambah besar dan karena itu tekanannya
turun (Arismunandar, 1978).
· Langkah Buang
Katup buang terbuka dan katup hisap tertutup, torak bergerak dari
TMB ke TMA, mendorong gas hasil sisa pembakaran keluar dari dalam
silinder melalui saluran katup buang. Setelah langkah buang selesai siklus
dimulai lagi dari langkah hisap dan seterusnya (Arismunandar, 1978).
Gambar 2.1. Langkah Kerja Motor 4 tak (Arismunandar, 1978).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2.3.2. Motor 2 langkah (2-tak)
Jika pada motor 4-tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu
siklus kerjanya, maka untuk motor 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja.
Hal ini berarti dalam satu siklus kerja motor 2-tak melakukan satu kali gerakan
naik dari TMB ke TMA dan satu kali gerakan turun dari TMA ke TMB. Desain
dari ruang bakar motor 2 tak memungkinkan terjadinya hal semacam itu
(Arismunandar, 1978).
Proses pemasukan campuran bahan bakar dan udara ke dalam silinder
tidak dilakukan oleh gerakan hisap dari torak seperti pada motor empat
langkah, melainkan dari lubang masuk (inlet port) melalui bawah torak
(keadaan torak pada posisi TMA) dan dibantu oleh gerakan putar crankshaft
yang memompa campuran bahan bakar dan udara tersebut naik melalui transfer
port dalam silinder. Sementara torak bergerak dari TMA menuju TMB. Disebut
juga langkah pembilasan dimana proses pembersihan silinder dari gas buang
dan pengisian silinder dengan campuran bahan bakar dan udara (Arismunandar,
1978).
Torak bergerak dari TMB ke TMA. Gas buang sisa pembakaran
didesak ke luar dari dalam silinder melalui lubang buang (exhaust) oleh
campuran bahan bakar dan udara yang disuplai ke dalam silinder. Campuran
bahan bakar dan udara segar akan ikut keluar dari dalam silinder bersama-sama
dengan gas sisa pembakaran. Khususnya pada motor bensin 2 langkah hal
tersebut merupakan kerugian karena bahan bakar terbuang percuma. Pada
motor diesel hanya udara saja yang dipergunakan untuk melakukan pembilasan
sehingga hanya pada kerugian daya pembilasan saja (Arismunandar, 1978).
Keterangan: A : Transfer port B : Exhaust C : Inhaust
Gambar 2.2 Langkah pembilasan pada motor 2-tak (Arismunandar, 1978).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2.4. Statika
Statika adalah cara perhitungan dalam analisis sruktur, khususnya untuk
sistem yang statis tentu, yang komponen reaksi perletakan dan gaya dalam
ditentukan dengan mengunakan kriteria kesetimbangan. Struktur adalah gabungan
dari komponen-komponen yang menahan gaya desak atau tarik, mungkin juga
momen untuk meneruskan beban-beban ke tanah dengan aman. Rekayasa
struktur biasa dipakai untuk jembatan bangunan gedung, menara dan lain-lain
(Hariandja, 1996).
2.4.1. Analisis Struktur
Struktur yang paling sederhana yang lazim dipelajari berupa sebuah balok
sederhana. Hal ini disebabkan karena konstruksi bangunan umumnya terdiri dari
bagian-bagian berupa balok. Dengan mempelajari sifat balok ini dapat dipelajari
lebih lanjut bentuk-bentuk konstruksi lain seperti konstruksi portal, rangka
batang atau gabungan balok sepanjang masih dalam batas konstruksi statik
tertentu (Kamarwan, 1995).
Struktur balok merupakan system yang diletakkan horizontal dan yang
terutama diperuntukkan memiliki beban lateral, yaitu beban yang bekerja tegak
lurus sumbu aksial batang. Beban semacam ini khususnya muncul sebagai
beban gravitasi, seperti misalnya bobot sendiri, beban hidup vertikal dan lain-
lain. Dalam menjalankan fungsinya gaya yang bekerja pada balok berupa
momen lentur dan geser. Kalaupun timbul aksi normal, itu ditimbulkan oleh
beban luar yang relatif kecil, misalnya akibat perletakan yang dibuat miring
(Hariandja, 1996).
Struktur balok mampu untuk mendukung gaya aksial, geser dan momen.
Struktur yang lebih kompleks adalah struktur portal. Struktur tersebut terdiri
dari batang dan tiang yang dibebani muatan di atasnya akan muncul gaya lentur
pada balok saja dan akan meneruskan gaya-gaya tersebut pada tiang berupa
gaya normal. Sambungan antara batang-batang yang menyusun sebuah portal
adalah sambungan kaku (jepit), sehingga struktur portal dapat didefinisikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
sebagai suatu struktur yang terdiri dari sejumlah batang yang dihubungkan
bersama-sama dengan sambungan-sambungan, yang sebagian atau
semuanya adalah kaku (jepit), yaitu yang mampu menahan gaya geser,
gaya aksial maupun momen lentur. Struktur rangka adalah suatu struktur
dimana komponen struktur rangka batangnya hanya mampu untuk
mendukung gaya aksial (desak atau tarik) (Kamarwan, 1995).
(a). Struktur balok
(b). Struktur rangka
(c). Struktur portal
Gambar 2.3. Sistem stuktur statika (Kamarwan, 1995).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2.4.2. Beban
Jenis beban yang ada pada rekayasa struktur (Hariandja, 1996):
a. Beban Mati
Beban Mati adalah berat dari semua bagian struktur yang bersifat
tetap termasuk berat sendiri dari bagian struktur tersebut.
Contohnya beban benda itu sendiri, lemari, mesin-mesin.
b. Beban Hidup
Beban Hidup adalah semua beban yang sifatnya dapat berpindah-
pindah (tidak tetap).
Contohnya manusia, hewan, air yang mengalir atau beban yang
berpindah seperti kendaraan.
c. Beban Angin
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada struktur
yang disebabkan oleh selisih tekanan udara (angin).
d. Beban Gempa
Beban gempa adalah semua beban yang bekerja pada
struktur yang diakibatkan oleh gerakan yang merupakan akibat
dari gempa bumi (baik gempa tektonik atau vulkanik) yang akan
mempengaruhi struktur tersebut.
2.4.3. Tipe Tumpuan
Jenis-jenis tumpuan yang biasa dipakai dalam perhitungan adalah
(Hariandja, 1996):
a. Sendi( hinge )
Sendi adalah tipe tumpuan/perletakan struktur yang dapat menahan gaya
vertikal dan gaya horizontal atau dengan kata lain sendi adalah tipe
tumpuan yang dapat menahan gaya yang searah dan tegak lurus dengan
bidang perletakan tumpuan.
b. Rol ( roller )
Rol adalah tipe tumpuan yang hanya mampu menahan gaya yang tegak
lurus dengan bidang perletakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c. Jepit ( fixed end )
Jepit adalah tipe tumpuan yang mampu menahan gaya yang tegak lurus dan
searah bidang perletakan tumpuan serta mampu menahan momen.
a).Tumpuan Sendi (b). Tumpuan Rol
(c).Tumpuan Jepit
Gambar 2.5. Tipe Tumpuan (Hariandja, 1996).
Reaksi Tumpuan
Untuk menghitung reaksi tumpuan digunakan persamaan kesetimbangan
statika yaitu (Hariandja, 1996):
Jumlah momen = 0 atau ∑ꓰ 实0
Jumlah gaya lintang = 0 atau ∑惯实0
Jumlah gaya normal = 0 atau ∑寡实0
2.4.4. Gaya Lintang, Lentur, dan Aksial
Dalam analisis rekayasa struktur yang harus dipahami adalah
gaya-gaya dalam yang timbul/terjadi pada potongan-potongan elemen struktur
(Kamarwan, 1995):
- Gaya Lintang ( Shearing Force )
Gaya lintang adalah jumlah aljabar dari gaya-gaya luar sebelah kiri
atau sebelah kanan dari suatu potongan yang tegak lurus sumbu balok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
- Momen Lentur (Bending Moment)
Momen lentur adalah jumlah aljabar dari momen dari semua
gaya-gaya luar sebelah kiri atau sebelah kanan dari suatu potongan
yang tegak lurus sumbu balok.
- Gaya Aksial (Normal Force)
Gaya aksial adalah jumlah aljabar dari gaya-gaya luar sebelah kiri
atau sebelah kanan dari suatu potongan yang searah dengan sumbu
balok.
2.4.5. Perjanjian Tanda
Perjanjian tanda adalah suatu pernyataan untuk membedakan
struktur yang mengalami gaya tarik, desak, ataupun momen (Hariandja,
1996):
- Untuk batang tarik digunakan tanda positif ( + ) ataupun arah panah
gaya normal meninggalkan batang.
- Untuk batang desak digunakan tanda negatif ( - ) ataupun arah panah
gaya normal menuju batang.
(a).Tanda Positif (b).Tanda negative
Gambar 2.6. Perjanjian tanda pada elemen balok (Hariandja, 1996).
2.4.6. Diagram Benda Bebas ( Free Body Diagram )
Suatu struktur harus seimbang pada setiap bagian dari struktur.
Untuk menjaga suatu struktur tetap pada porsinya, dengan memasukkan
beberapa gaya (aksial, lintang, dan momen) yang secara nyata
diberikan oleh bagian lainnya. Suatu bagian dari sebuah struktur kaku
dengan gaya-gaya yang bekerja padanya, dan gaya-gaya dalam yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
diperlukan untuk mendapatkan kesetimbangan disebut free body (benda
bebas). Perjanjian tanda yang telah dibahas sebelumnya, juga berlaku
pada free body diagram (Hariandja, 1996).
2.4.7. Kesetimbangan
2.4.7.1. Kesetimbangan benda Sebuah benda dikatakan setimbang jika (Anonim, 2010):
∑� 实0
�囊撇十�挠撇十…十�烰) 实0펀e펀锅∑�撇实0
�囊仆十�挠仆十…十�烰仆实0펀e펀锅∑�仆实0
�囊莆十�挠莆十…十�烰莆实0펀e펀锅∑�莆实0
∑ꓰ 实0
∑ꓰ撇实0 , ∑ꓰ仆实0 , ∑ꓰ莆实0
2.4.7.2. Benda tegar
Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk
bila gaya dikerjakan pada benda tersebut. Benda tegar berada dalam
kesetimbangan statik, jika gaya luar dan momen luar setimbang. Kondisi
yang dibutuhkan dan cukup untuk kesetimbangan statik benda adalah
resultan gaya dan kopel dari semua gaya luar sama dengan nol (Anonim,
2010)
F
Gambar 2.7. Benda Tegar (Anonim, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
2.4.7.3. Pusat gravitasi
Bila kita perhatikan benda tegar, salah satu gaya yang perlu
diperhatikan adalah berat benda, yaitu gaya gravitasi yang bekerja pada
benda tersebut. Untuk menghitung torsi dari gaya berat tersebut, gaya
berat dapat dipertimbangkan terkonsentrasi pada sebuah titik yang disebut
pusat gravitasi (Anonim, 2010).
Perhatikan benda berbentuk sembarang pada bidang xy. Benda kita
bagi-bagi menjadi partikel-partikel dengan massa m1, m2, …yang
mempunyai koordinat (x1, y1) , (x2, y2) ,…pusat massanya dapat
dinyatakan sebagai (Anonim, 2010).
靨 实桂囊果囊十桂挠果脑十桂脑果脑十…桂囊十桂挠十桂脑十…
2.4.7.4. Sistem keseimbangan
Di dalam menyelesaikan suatu sistem keseimbangan di bawah
pengaruh beberapa gaya, ada beberapa prosedur yang perlu diikuti
(Anonim, 2010):
a. Tentukan objek/benda yang menjadi pusat perhatian dari sistem
keseimbangan.
b. Gambar gaya gaya eksternal yang bekerja pada obyek tersebut.
c. Pilih koordinat yang sesuai, gambar komponen-komponen gaya
dalam koordinat yang telah dipilih tersebut.
d. Terapkan sistem keseimbangan untuk setiap komponen gaya.
e. Pilih titik tertentu untuk menghitung torsi dari gaya-gaya yang
ada terhadap titik tersebut. Pemilihan titik tersebut sembarang,
tetapi harus memudahkan penyelesaian.
f. Dari persamaan yang dibentuk, dapat diselesaikan variabel yang
ditanyakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2.5. Safety Factor
Perancang dalam proses perancangan harus mengetahui bahwa
perencanaan yang akan dibuat aman (Deutschman, 1975):
a. Material yang akan digunakan.
b. Efek ukuran material yang berpengaruh pada kekuatan material.
c. Tipe beban bahan .
d. Efek dari mekanisme dan proses pembentukan.
e. Efek panas.
f. Efek dari umur mesin.
g. Keselamatan manusia secara umum.
Joseph P. Vidosic pada tahun 1957, memperkirakan beberapa faktor
keselamatan yang layak. Berdasarkan faktor kekuatan keseluruhan
(Deutschman, 1975):
a. N= 1,25-1,5 untuk material yang digunakan dibawah kondisi yang
terkontrol.
b. N= 1,5-2 untuk material yang diterima dilengkungan (kondisi) konstan.
c. N= 2-2,5 untuk material (rata-rata/biasa) yang dioperasikan di lingkungan
biasa.
d. N= 2,5-3 untuk material yang lemah yang dioperasikan di lingkungan
dengan kondisi rata-rata.
e. N= 3-4 untuk material yang belum dicoba digunakan di lingkungan
dengan kondisi di bawah rata-rata.
f. N= 3-4 untuk material yang lumayan dikenal tapi dioperasikan di
lingkungan kurang baik.
g. Beban berulang : factor penempatan 1-6 yang diterima dan digunakan
dengan ketahanan limit (batas) dari pada kekuatan keseluruhan material.
h. Pengruh gaya : factor yang diberikan 3-6 diterima, tapi factor gaya harus
dimasukkan.
i. Material rapuh ketika kekuatan utama yang digunakan adalah teori
maksimum dan factor yang didapat 1-6.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
j. Ketika factor tertinggi yang keluar diperlukan analisis untuk masukkan ini
harus dilakukan sebelum ditentukan untuk digunakan.
2.6. Proses Pengelasan
Dalam proses pengelasan rangka, jenis las yang digunakan adalah las
listrik dengan pertimbangan akan mendapatkan sambungan las yang kuat.
2.6.1. Proses las listrik
Dalam las listrik panas yang digunakan untuk mencairkan logam
diperoleh dari busur listrik yang timbul antara benda kerja yang dilas
dengan kawat logam yang disebut elektroda. Elektroda ini terpasang pada
pegangan atau holder las dan didekatkan pada benda kerja hingga busur
listrik terjadi atau timbul panas antara ujung elektroda dan benda kerja
yang dapat mencairkan logam (Wiryosumarto, 2000):
a. Elektroda
Elektroda yang digunakan adalah E6013
E = Elektroda
60 = Tegangan tarik 60 ksi = 60000 psi
1 = Posisi pengelasan (semua posisi)
3 = Arus yang digunakan (AC/DC)
b. Mengatur busur las
Pada pesawat las AC busur dinyalakan dengan menggoreskan
elektroda pada benda kerja, sedang pada pesawat las DC busur
dinyalakan dengan menyentuhkan elektroda dari atas ke bawah
pada benda kerja. Agar hasil yang baik maka harus diatur
jarak panjang busur las. Bila diameter elektroda = d dan panjang
busur, yaitu jarak elektroda dengan benda kerja = L, maka
pengelasan harus diatur supaya L – d sehingga diperoleh alur
rigi-rigi yang baik dan halus. Bila L > d maka alur rigi-rigi las
kasar, penetrasi dangkal dan percikan kerak keluar dari jalur las.
Dan bila L < d, maka biasanya terjadi pembekuan pada ujung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
elektroda dan benda kerja, alur rigi tidak merata, penetrasi
kurang dan percikan kerak kasar dan berbentuk bola.
c. Mengatur gerak elektroda
o Gerak ayunan turun sepanjang sumbu elektroda.
Gerakan arah turun sepanjang sumbu elektroda dilakukan untuk
mengatur jarak busur las ke benda kerja supaya panjang busur las sama
dengan diameter elektroda.
o Gerak ayunan dari elektroda untuk mengatur kampuh las
Gerakan ayaunan elektroda dilakukan untuk mengatur lebar las
yang dikendaki atau kampuh las.
2.6.2. Jenis Sambungan Las
Ada beberapa jenis sambungan las, yaitu (Wiryosumarto, 2000):
a. Butt join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang
yang sama.
b. Lap join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada bidang
yang paralel.
c. Edge join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas berada pada
bidang pararel, tetapi sambungan las dilakukan pada ujungnya.
d. T- join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus satu
sama lain membentuk huruf T.
e. Corner join yaitu dimana kedua benda kerja yang dilas tegak lurus
satu sama lain membentuk huruf L.
2.7. Proses Machining
a. Gerinda duduk (Cutting tool) : untuk memotong benda kerja yang
memiliki tingkat kekerasan yang tinggi. Misalnya besi pipa, besi L, plat
lembaran tebalnya lebih dari 2mm (Sucahyo, 2004).
b. Gerinda potong tangan : untuk memotong benda kerja yang memiliki
tingkat kekerasan yang rendah. Misalnya plat lembaran tebalnya kurang
dari 2mm (Sucahyo, 2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
c. Mesin Gerinda : suatu alat yang diganakan untuk menghaluskan benda
kerja atau untuk menajamkan alat- alat perkakas, misalnya mata bor,
pahat, pengores dan lain-lain. Yang perlu diperhatikan dalam
pemakaian mesin gerinda adalah jenis pemukaan batu gerinda yang
digunakan untuk permukaan kasar biasanya digunakan untuk
penghalusan awal, sedangkan batu gerinda dengan permukaan halus
digunakan untuk penghalusan atau pengasahan penajaman mata bor
(Sucahyo, 2004).
d. Bor tangan : merupakan suatu alat pembuat lubang, alur atau biasa
untuk perluasan dan penghalusan suatu bidang yang efisien. Sebagai
pisau penyayatnya pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang
mempunyai diameter bermacam-macam (Sucahyo, 2004).
e. Mesin frais
- milling : untuk meratakan permukaan benda kerja.
- drilling : suatu proses pengerjaan pemotongan menggunakan
mata bor (twist drill) untuk menghasilkan lubang yang bulat
pada material logam maupun non logam yang masih pejal atau
material yang sudah berlubang (Marsyahyo, 2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III LANGKAH PENGERJAAN
Gambar 3.1. Diagram alur pembuatan engine stand
Finishing rangka
Memuaskan
Sketsa 2D dan 3D produk
Uji kelayakan Overhole
Memuaskan
Kelengkapan engine stand
Start
Membuat dan konsultasi desain gambar
Mencari dan mengumpulkan data : 1. Observasi ke STP (Sragen Techno Park)2. Searching dan browsing di internet
Menggambar desain dalam 2D dan 3D
Memanufaktur komponen
Assembly komponen
Perhitungan statika rangka
Finish
Memuaskan
Memuaskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
3.1. Mencari dan Mengumpulkan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Observasi di Sragen Techno Park dengan mengumpulkan photo-photo dan
referensi buku panduan engine stand.
2. Searching dan browshing di internet dengan mencari data gambar desain
engine stand sepeda motor.
3.2. Menentukan dan Konsultasi Desain Gambar
Membuat desain gambar dengan referensi yang diperoleh dari
pengumpulan data. Desain gambar dibuat dengan membuat sketsa gambar
tangan berupa rangka engine stand. Desain dibuat dalam beberapa pilihan
desain yang kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing atau orang yang
lebih memahami dalam pembuatan produk. Setelah konsultasi maka diperoleh
hasil desain sketsa gambar yang paling sesuai dengan pembuatan engine stand.
3.3. Menggambar Desain dalam 2D dan 3D
Desain gambar 2D dan 3D dikerjakan dengan software AutoCAD 2002.
Desain gambar 2D menggunakan sudut pandang amerika. Yang dibuat dalam
tiga tahap, tahap pertama membuat rangka bawah, tahap kedua membuat tiang
penyangga dan tahap ketiga membuat rangka atas. Sedang desain gambar 3D
dibuat sesuai dengan gambar sketsa yang digambar dalam pandangan 3D
lengkap dengan gambaran umum engine.
3.4. Perhitungan Statika Rangka
Menghitung kekuatan dengan beban rangka pada desain yang telah
dikerjakan. Pembebanan rangka desain memakai beban mesin sepeda motor
yang sudah ada serta beban rangka desain itu sendiri. Komponen-komponen
rangka disambung menggunakan las dan baut. Pada setiap sambungan dihitung
berdasarkan beban gaya yang terjadi pada batang rangka. Perhitungan kekuatan
sambungan memakai safety factor dengan nilai 2. Jika hasil perhitungan pada
sambungan kurang aman, maka mendesain ulang gambar dan perhitungannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3.5. Memanufaktur Komponen
3.5.1. Menentukan bahan yang digunakan
Dalam mendesain rangka, berbagai alternatif, model, bentuk dan
konstruksi rangka dipilih berdasar kemampuan dalam menopang beban.
Setelah desain selesai dikerjakan maka langkah berikutnya adalah
menentukan bahan yang akan digunakan dalam pembuatan produk. Bahan
rangka yang dipilih adalah mild steel dengan faktor kekuatan dan faktor
kemudahan pengerjaan. Ukuran rangka disesuaikan dengan dimensi mesin
yang telah ada.
Desain dibuat dalam tiga tahap :
1. Rangka bawah
2. Tiang penyangga
3. Rangka atas
Untuk rangka atas bahan yang dibutuhkan antara lain : pipa silinder
dengan diameter 48 mm dan ketebalan 1,5 mm, plat lembaran dengan
ketebalan 3 mm sebagai pemegang mesin dan pipa silinder dengan diameter
76 mm, ketebalan 2 mm, serta plat lembaran dengan ketebalan 8 mm yang
digunakan untuk pengatur rotasi rangka atas.
Pada rangka bawah dibutuhkan besi profil L dengan ketebalan 4 mm,
ketebalan 2 mm dan plat strip dengan lebar 40 mm, ketebalan 4 mm serta plat
lembaran dengan ketebalan 1 mm.
Sedang pada tiang penyangga atau rangka tengah bahan yang
dibutuhkan adalah plat lembaran dengan tebal 5 mm, plat lembaran dengan
tebal 3 mm dan pipa silinder dengan diameter 90 mm dengan tebal 3 mm,
serta besi L dengan ketebalan 2 mm.
3.5.2. Mengukur dan memotong bahan
Menentukan ukuran bahan sesuai desain yang telah dibuat dan setelah
itu memotongnya menjadi beberapa ukuran untuk pembuatan rangka.
1. Rangka bawah
a. Besi L 40 x 40 x 4 mm :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
p1 = 810 mm = 2 buah
p2 = 802 mm = 2 buah
p3 = 554 mm = 2 buah
b. Besi L 20 x 20 x 2 mm :
p = 565 mm = 2 buah
l = 554 mm = 2 buah
c. Plat strip 40 x 2 mm : p = 474 mm = 2 buah
d. Plat lembaran 561 x 550 x 1 mm
2. Tiang Penyangga
a. Besi pipa silinder : d = 90 mm, p = 350 mm
b. Plat lembaran 245 x 200 x 5 mm = 2 buah
c. Plat lembaran tebal 3 mm :
1. 245 x 168 mm ; 167 x 165 mm = 2 buah ; 336 x 245 mm
d. Besi profil L tebal 2 mm
3. Rangka atas
a. Besi pipa silinder : d = 48 mm, p = 480 mm
b. Besi pipa silinder : d = 76 mm, p = 300 mm
c. Plat lembaran tebal 3 mm
d. Plat lembaran tebal 8 mm
3.6. Assembling komponen
Potongan yang dihasilkan akan disambung dengan proses
pengelasan, hingga diperoleh hasil yang diharapkan. Pada pembuatan rangka
yaitu rangka bawah, tiang penyangga, rangka atas.
3.6.1. Rangka bawah
Gambar 3.2. Rangka bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
No Nama bahan dan Spesifikasi Keterangan
1 Besi L1 40 x 40 x 4 mm p1 = 810 mm = 2 buah p2 = 802 mm = 2 buah p3 = 554 mm = 2 buah · Besi L ( p1 dan p3 ) masing-masing
dipotong pada kedua sudutnya dengan kemiringan 45°. Agar pada saat pengelasan dapat tersambung dengan tepat dan membentuk siku-siku. · Kemudian disambung menggunakan las
pada bagian-bagian yang telah dipotong sudutnya sehingga terbentuk seperti pada gambar. Pada saat pengelasan menggunakan besi penguat yang dilas sementara pada siku, agar hasil las tidak membengkok. · Menyambung dengan menggunakan las,
besi L (p2) pada kerangka persegi yang telah terbentuk dengan ketentuan jarak seperti pada gambar.
2 Plat strip 40 x 2 mm p : 474 mm sebanyak 2 strip · Melakukan pengelasan dengan jarak
250 mm dari tepi kerangka, yang nantinya digunakan untuk dasar penopang tiang penyangga. Yang kedua dilas dengan jarak 530 mm dari tepi yang sama, digunakan untuk penguat kerangka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3 Besi L2 20 x 20 x 2 mm p : 565 mm x 2 buah l : 554 mm x 2 buah · Menyambung menggunakan las pada
sisi-sisinya hingga terbentuk seperti pada gambar.
· Prosesnya sama pada tahap pengelasan besi L1
· Kemudian memasang besi L2 tersebut
pada besi L1 dengan menggunakan sambungan las pada sisi-sisinya seperti yang ada pada gambar.
4 Plat lembaran 1 mm 561 x 550 x 1 mm · memasang plat lembaran 1mm tepat di
atas besi L2, kemudian membuat lubang dengan mata bor 4 mm pada bagian tepi-tepinya dengan jarak antar lubang 15 cm, lalu pasang keling agar plat tidak lepas.
5 Roda D = 60 mm · Roda dibaut dengan dudukan
berbentuk segitiga dengan ketebalan 3 mm yang kemudian dilas pada sudut rangka bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
3.6.2. Tiang penyangga
Gambar 3.3. Tiang penyangga
No Nama bahan dan Spesifikasi Keterangan
1 Plat lembaran 5 mm · 245 x 200 x 5 mm = 2 buah
Untuk dipasang pada atas dan bawah tiang penyangga. Membuat 4 lubang pada plat yang dipasang dibawah dengan mata bor 10 mm pada tiap siku, pengeboran disesuaikan dengan rangka bawah dengan jarak 20 x 20 dari siku plat. Yang nantinya digunakan untuk dudukan tiang penyangga pada rangka bawah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Plat lembaran 5 mm · Bentuk segitiga siku-siku seperti
gambar sebanyak 8 buah, untuk penguat tiang penyangga.
2 Besi pipa Poros penyangga : d = 90 mm t = 350 mm · Meletakan pipa silinder pada titik
tengah plat lembaran 5 mm kemudian dititik dengan las terlebih dahulu.
· Memastikan tiang penyangga dalam keadaan siku dengan bantuan penyiku saat pengelasan.
· Mengelas keliling pipa silinder pada
plat.
· Las juga plat 5 mm pada bagian atas.
· Memasang plat 5 mm yang berbentuk segitiga pada plat atas dan bawah, masing-masing 4 buah dengan sudut 39° kemudian dilas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3 Plat lembaran 3 mm 1. 245 x 168 mm 2. 167 x 165 mm = 2 buah a. depan b. belakang 3. 336 x 245 mm
· Membuat lubang plat 167 x 165 (depan) dengan ukuran diameter 76 mm pada titik tengah dengan menggunakan mesin frais.
· Kemudian membuat lubang pada plat 167 x 165 (belakang) dengan diameter 20 mm tepat ditengah plat dan dua lubang diameter 14 mm dengan menggunakan bor listrik, seperti yang terlihat pada gambar.
· Membuat garis tengah plat 336 x 245 dengan jarak 168 mm menggunakan penggores.
· Membuat goresan dengan gerinda tangan sepanjang garis dengan kedalaman setengah dari ketebalan plat.
· Menekuk plat pada garis yang telah dibuat.
· Proses penekukan membentuk siku menggunakan bantuan ragum dan palu.
plat 167 x 165 (belakang)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
· Las titik plat 245 x 168 pada atas tiang penyangga dengan ketentuan jarak seperti pada gambar.
· Mengelas plat menggunakan bantuan penyiku agar hasil benar-benar siku.
· Memasang plat 167 x 165 ( belakang ) pada tiang penyangga dengan jarak sesuai desain gambar.
· Memposisikan plat pada keadaan siku dengan plat pada tiang penyangga.
· Melakukan pengelasan plat sepanjang sisi plat pada bidang horizontal dan vertikal. Pengelasan dilakukan pada sisi luar saja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
4 Besi L 20 x 20 x 2 mm · Memotong besi menggunakan gerinda
potong dengan ukuran panjang : 80 mm = 2 buah 120 mm = 2 buah 100 mm = 1 buah 35 mm = 2 buah
· Melakukan pengelasan pada bahan yang telah dipotong sesuai gambar desain.
· Kemudian lakukan pengelasan dudukan stop lamp pada bagian belakang tiang penyangga seperti pada gambar desain.
· Langkah selanjutnya membuat rangka atas terlebih dahulu sebelum melanjutkan pada pembuatan tiang penyangga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
3.6.3. Rangka atas
Gambar 3.4. Rangka atas
No Nama bahan dan Spesifikasi Keterangan
1 Plat lembaran 3 mm · Membuat sketsa pemegang mesin
menggunakan kardus bekas, dengan cara mengemal dimensi mesin.
· Menempelkan kardus hasil mal dan menggambar pada plat lembaran 3 mm menggunakan penggores.
· Memberi toleransi penekukan pada garis setebal plat dalam penggambaran sketsa karena menggunakan sistem tekuk.
· Setelah sketsa jadi, memotong plat sesuai garis dimensi mesin dengan menggunakan gerinda tangan.
· Menggerinda bagian garis yang telah di buat untuk penekukan dengan menggunakan gerinda tangan.
· Menekuk plat dengan bantuan ragum dan palu serta balok kayu.
· Setelah mulai terbentuk sesuai dimensi mesin langkah selanjutnya adalah melakukan pengemalan pada mesin kembali, untuk memperdetail dimensi dari mesin.
· Bila ada yang kurang pas pada mesin, kemudian menggerinda bagian tersebut sampai sesuai dimensi pada mesin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
· Mengelas plat yang sudah dibentuk
dengan las listrik.
· Membuat 4 lubang diameter 8 mm
untuk baut dudukan sesuai dengan dimensi mesin. Pembuatan lubang dilakukan dengan menggunakan mata bor 6 mm kemudian dilebarkan dengan diameter 8 mm.
· Membuat lubang bagian belakang plat
menggunakan mesin frais dengan diameter 76 mm dibuat tepat di tengah garis diagonal plat bagian belakang. Sedang lubang diameter 48 tepat di garis tengah diagonal plat bagian depan dengan menggunakan las kemudian mengikir hingga pipa diameter 48 mm dapat terpasang.
2 Pipa silinder diameter 48 mm
· Memasang dan mengelas pipa silinder diameter 48 dengan panjang 480 mm pada plat dudukan mesin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3 Plat lembaran 8 mm
· Menentukan titik tengah pada plat untuk membentuk menjadi lingkaran.
· Memotong plat lembaran menjadi lingkaran dengan diameter 160 mm menggunakan las potong (asetilin).
· Membuat bentuk lingkaran dengan menggunakan mesin frais menjadi diameter 150 mm.
· Membuat lubang diameter 20 mm tepat ditengah plat lembaran diameter 150.
· Memasang dan mengelas pipa silinder diameter 20 mm dengan panjang 30 mm pada lubang yang telah dibuat.
· Membuat lubang membentuk C pada plat dengan ukuran seperti gambar.
4 Pipa silinder diameter 76 mm panjang 300 mm
· Mengelas pipa silinder pada plat berbentuk lingkaran tepat ditengah.
· Masukan plat tebal 3 mm dengan
lubang 65 mm pada pipa silinder yang sudah tersambung pada plat lingkaran.
· Mengelas pipa silinder pada plat
dudukan mesin.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
· Memasang rangka atas pada tiang
penyangga, sesuai lubang yang telah dibuat.
· Menggeser plat persegi rangka atas pada jarak yang sesuai pada gambar desain, kemudian mengelas sepanjang bidang luar dari plat.
· Mengelas mur 17 mm pada box tiang
penyangga bagian belakang.
· Membuat dudukan engsel pada box
tiang penyangga menggunakan gerinda tangan.
· Mengelas engsel pada dudukan engsel
dan tutup box dengan menggunakan las listrik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
· Membuat dan mengelas pegangan
untuk membuka box.
3.7. Finishing rangka Finishing adalah proses yang terakhir dari proses pembuatan benda kerja,
yaitu:
· Membersihkan kerak las menggunakan sikat kawat, kemudian menutup bagian yang dilas dengan dempul.
· Mengamplas seluruh permukaan rangka agar tampak halus dan rata. · Mengecat rangka dengan epoxy · Kemudian mengecat tipis dengan warna dasar biru. · Mengecat ulang keseluruhan rangka dengan rata warna biru.
Gambar 3.5. Hasil Akhir Kerangka
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Mengeringkan cat dengan bantuan sinar matahari.Jika pembuatan
benda kerja sesuai dengan ketentuan maka langsung dilengkapi dengan
kelengkapan engine stand. Jika tidak sesuai dengan ketentuan maka
dilakukan pengulangan pada pengukuran dan pemotongan bahan kerja
(pembuatan ulang) manufaktur komponen.
3.8. Kelengkapan engine stand
Menyiapkan segala kelengkapan sepeda motor yang digunakan
untuk menghidupkan mesin dan kelistrikannya. Antara lain :
· Kick starter
· Knalpot
· Kiprok
· Coil
· Cdi
· Kabel body
· Oli mesin
· filter
· Holder
· Bohlam
· Spidometer
· Stop lamp
· Karburator
· Spark plug
· Baterai/accu
· Tangki bensin
Setelah semua komponen terkumpul, maka langkah selanjutnya
adalah memasang mesin pada alat peraga (engine stand). Di bawah ini
adalah proses pemasangan mesin sepeda motor pada alat peraga :
a. Memasang mesin pada dudukan mesin.
b. Mengisi oli pada engine.
c. Merangkai sistem pengapian.
d. Memasang komponen motor seperti karburator dan filter udara
serta menyiapkan bahan bakar.
e. Menghidupkan mesin.
f. Mengkondisikan mesin pada posisi stasioner.
g. Setelah mesin stasioner, matikan mesin dan kemudian mulai
memasang kelengkapan sepeda motor lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
3.9. Uji kelayakan
Pada langkah uji kelayakan ini yaitu menguji kelayakan mesin
apakah mesin masih dapat hidup atau tidak. Jika mesin masih dapat hidup
dan berfungsi dengan baik maka pengerjaan benda kerja telah selesai. Jika
mesin tidak dapat berfungsi dengan baik maka dilakukan langkah
overhaul. Setelah dilakukan overhaul, maka pengerjaan engine stand
selesai dan dilanjut ke proses selanjutnya. Jika engine stand masih dalam
keadaan kurang baik maka dilakukan overhaul ulang ampai benar-benar
dalam keadaan layak pakai.
3.10. Gambar sketsa 2D dan 3D
Menggambar engine stand pada 2D dan3D. Pada gambar 2D berisi
gambar dimensi dari komponen rangka engine stand. Sedang pada 3D
berisi gambar keseluruhan engine stand beserta komponen motor yang
digunakan.
FINISH
Gambar 3.6. Finishing engine stand
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3.11. Analisa Biaya Pembuatan Alat Peraga
Biaya pembuatan engine stand dilampirkan dalam tiga tahap. Di bawah ini
adalah rincian biaya yang diperlukan untuk membuat engine stand sepeda motor
viar :
1. Pembuatan Rangka
No. Nama bahan
Spesifikasi Harga satuan Total
1 Besi L 20 x 20 x 2 mm Rp 10.000,-/kg Rp 40.000,- 2 Besi L 40 x 40 x 4 mm Rp 68.000,-/lbr Rp 68.000,- 3 Besi pipa d = 48 mm
Rp 12.000,-/kg Rp 72.000,- 4 Besi pipa d = 76 mm
5 Besi pipa d = 90 mm 6 Plat lembaran 1 x 1 m x 1 mm Rp 10.000,-/ kg Rp 40.000,- 7 Plat lembaran 900x700x3 mm Rp 12.000,-/kg Rp 180.000,- 8 Plat lembaran 1 x 1 m x 5 mm Rp 10.000,-/kg Rp 60.000,- 9 Plat strip 40 x 2 mm Rp 12.000,-/kg Rp 12.000,- 10 Roda d = 40 mm x 4 Rp 15.000,- Rp 60.000,- 11 Mata gerinda Potong kecil Rp 6000, Rp 39.000,- 12 Elektroda 5kg Rp 20.000,/kg Rp 100.000,- 13 Amplas C 800 Rp 5.000,- Rp 5.000,- 14 Mata gerinda Potong besar Rp 28.000,- Rp 28.000,- 15 Meteran Rp 5.500,- Rp 5.500,- 16 Plat lembaran 8 mm Rp 8.000,-/kg Rp 16.000,- 17 Ongkos potong seluruhan - Rp 48.000,- 18 Ongkos bubut - - Rp 180.000,- 18 Mur baut - - Rp 26.500,- 19 transport - - Rp 40.000,-
TOTAL Rp 1.092.000,-
2. Kelengkapan Mesin dan Finishing
No. Nama bahan
Spesifikasi Harga satuan Total
1 Accu Yuasa YBSL Rp 100.000,- Rp 100.000,- 2 Cdi - Rp 90.000,- Rp 90.000,- 3 Kabel body Supra Rp 80.000,- Rp 80.000,- 4 Kick stater - Rp 30.000,- Rp 30.000,-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
5 Karburator Supra Rp 115.000,- Rp 115.000,- 6 Knalpot Revo Rp 120.000,- Rp 120.000,- 7 Perpak - Rp 3.000,- Rp 3.000,- 8 Holder supra Kanan kiri Rp 63.000,- Rp 63.000,- 9 Pipa + kabel gas Supra Rp 15.000,- Rp 15.000,- 10 Hanspat - Rp 20.000,- Rp 20.000,- 11 Switch rem - Rp 6.000,- Rp 6.000,- 12 Handel rem - Rp 10.000,- Rp 10.000,- 13 Klem handel - Rp 10.000,- Rp 10.000,- 14 Kiprok - Rp 50.000.- Rp 50.000.- 15 Cat epoxy thinner - Rp 76.000,- Rp 76.000,- 16 Stang Supra Rp 80.000,- Rp 80.000,- 17 Perseneleng - Rp 25.000,- Rp 25.000,- 18 Botol oli - Rp 20.000,- Rp 20.000,- 19 Filter + karet filter Supra Rp 35.000,- Rp 35.000,- 20 Oli mesin Motul 4T Rp 51.000.- Rp 51.000.- 21 Selang filter bensin - Rp 18.500,- Rp 18.500,- 22 Cop busi - Rp 5.000,- Rp 5.000,- 23 Mur baut - Rp 17.000,- Rp 17.000,- 24 Amplas - Rp 26.500,- Rp 26.500,- 25 Sekrap - Rp 11.500,- Rp 11.500,- 26 Klem - Rp 10.000,- Rp 10.000,- 27 Kurangan tahap I - Rp 100.000,- Rp 100.000,- 28 Lain-lain - Rp 117.500,- Rp 117.500,-
TOTAL Rp 1.305.000,-
3. Kelengkapan Kelistrikan
No. Nama bahan Spesifikasi Harga satuan Total
1 Head lamp - Rp 155.000, Rp 155.000,- 2 Cover head lamp Depan blkng Rp 80.000, Rp 80.000,- 3 Bohlam 7 buah - Rp 90.000,- 4 Spidometer set Rp 500.000, Rp 500.000,- 5 Selotip - Rp 20.000, Rp 20.000,- 6 Stop lamp - Rp 79.500, Rp 79.500,- 7 Lain-lain - Rp 50.000, Rp 50.000,-
TOTAL Rp 974.500,-
Jadi total biaya pembuatan engine stand sepeda motor ini adalah sebesar :
Rp 3.371.500,00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV PERHITUNGAN STATIKA RANGKA
Secara umum berikut ini adalah bagian titik-titik beban penting yang digunakan
pada perhitungan statika rangka. Bahan yang digunakan adalah mild steel. Dari
tabel dapat diketahui density = 7,85 gr/cm3.
Gambar 4.1. Pembebanan rangka
晀푠 = 30 N 晀批 = 辉.惯يعĖيعi . g
= 0,00785 뾐 规Ǵ冐⁄ . 103 规Ǵ冐 . 10 Ǵ 滚�⁄ = 8,1 N 晀琵 = 辉.惯يعji0 . g
= 0,00785 뾐 规Ǵ冐⁄ . 243,25 规Ǵ冐 . 10 Ǵ 滚�⁄ = 19,1 N 晀疲 = 辉.惯يعĖيعi . g
= 0,00785 뾐 规Ǵ冐⁄ . 139,5 规Ǵ冐 . 10 Ǵ 滚�⁄ = 10,95 N 晀匹 = 辉.惯يعji0 . g
= 0,00785 뾐 规Ǵ冐⁄ . 533,88 规Ǵ冐 . 10 Ǵ 滚�⁄ = 41,91 N 晀僻 = 辉.惯يعĖيعi . g
= 0,00785 뾐 规Ǵ冐⁄ . 295,2 规Ǵ冐 . 10 Ǵ 滚�⁄ = 23,2 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
4.1. Pipa silinder 1
Gambar 4.2. Pipa silinder rangka atas
FBD
Gambar 4.3. FBD pipa silinder atas
θ = 36° 晀푠 = 30 N
θ = α = 36° β = 90° - 36° = 54° 晀批 = 8,1 N
L = 0,47 m
䈘푠瓢 = 晀푠 . sin慌= 30 N . sin54 = 24,27 N 䈘푠脾 = 晀푠 . cos慌= 30 N . cos 54 = 17,63 N 䈘批瓢 = 晀批 . sin慌= 8,1 N . sin54 = 6,55 N 䈘批脾 = 晀批 . cos慌= 8,1 N. cos 54 = 4,76 N
晀푠
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Reaksi tumpuan : ∑훨脾 = 0 䈘披脾 = 䈘批脾 + 䈘푠脾
= 4,76 +17,63
= 22,39 N
∑훨瓢 = 0
䈘披瓢 = 䈘批瓢 + 䈘푠瓢
= 6,55 + 24,27
= 30,82 N
∑琐푠 = 0
琐披 = 䈘披瓢.L 石䈘批瓢.拐2⁄
= 14,49 – 1,9
= 12,95 N.m
Pot x-x ( A –> B )
Gambar 4.4. Potongan x-x pipa silinder rangka atas
Ո撇 =䈘푠脾 = 石17,63 N 惯撇 = 䈘푠瓢 = 24,27 N 琐撇 = 石䈘푠瓢 . x
= 石24,27. x N.m
Titik A ( x = 0 ) Ո푠 = 石17,63 N 惯푠 = 24,27 N 琐푠 = 0
Titik B ( x = 0,235 ) Ո批 = 石17,63 N 惯批 = 24,27 N 琐批 = 石24,27. 0,235
= 石5,7 N.m
Pot y-y ( B –> C )
Gambar 4.5. Potongan y-y pipa silinder rangka atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Ո撇 = -䈘푠脾-䈘批脾=-22,39 N 惯撇 = 䈘푠瓢+ 䈘批瓢 = 30,82 N 琐撇 = -䈘푠瓢.x-䈘批瓢.(x-0,235)
= 石24,27 . x – 6,55 .
(x-0,235) N.m
Titik B ( x = 0,235 ) Ո批 = 石22,39 N 惯批 = 30,82 N 琐批 = 石5,7 N.m
Titik C ( x = 0,47 ) Ո披 = 石22,39 N 惯披 = 30,82 N
琐披 = 石12,95 N.m
Gambar 4.6. Diagram gaya pipa silinder rangka atas
Reaksi sambungan :
Gambar 4.7. Sambungan las pada pipa silinder rangka atas
琐披 = 12,95 N.m =12950 N.mm
D = 48 mm
s = 7 mm
Gambar 4.8. Reaksi sambungan las pipa silinder rangka atas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
A = t.π.D
= 0,707 . s . π . D
= 0,707 . 7 . π . 48
= 746,29 ǴǴ�
τ = 毗푠 = 片荣褥푠 =
��,冐=恼淖,�= = 0,0367 Ո ǴǴ�世
Z = 气0劈潜恼 =
气.难,难..恼纐潜恼 = 8955,5 ǴǴ冐 徽贫 = 僻润拼 =
⿈�=闹难纐=闹闹,闹 = 1,45 Ո ǴǴ�世
Maka diperoleh : 蛔屏i铺 = ⿈� 税徽贫�十4蛔�
= ⿈� 税f,45�十4.e,e367�
= 0,726 Ո ǴǴ�世
徽贫三an = ⿈� 徽贫 + 蛔屏i铺
= ⿈� 1,45 + 0,726
= 1,45 Ո ǴǴ�世
Teori kegagalan :
a. Pada sambungan
Diketahui: tipe elektroda = E6013
kekutan tarik = 60.000 psi = 42,2 kg/ǴǴ�
yield strength = 38,7 kg/ǴǴ� = 387 N/ǴǴ�
Safety factor = 2
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁 dan 徽贫三an 屎
骗仆يع屁
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁
0,73 屎 冐纐�.�
0,73 屎 96
徽贫三an 屎 骗仆يع屁
1,45 屎 冐纐�
1,45 屎 193,5
Berdasarkan hasil di atas, sambungan las yang digunakan dinyatakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Pada kekuatan bahan:
Diketahui: 琐屏i铺 pada batang = 琐披 = 12,95 N.m = 12950 N.mm 徽0 ijin profil O mild steel A106 = 48000 psi = 337,5 N/ǴǴ�
Momen inersia profil O = 气纵劈钳浅能劈冗浅邹淖恼 =
气纵恼纐浅–恼闹浅邹淖恼 = 59287,3 ǴǴ恼
Jarak titik berat pada sisi luar ( y ) = 235mm
僻疲 = 弃搔仆
⿈�=闹难屁.屏屏闹=�纐,冐屏屏浅 =
弃搔�冐闹屏屏
徽0 = ⿈�=闹难屁.屏屏.�冐闹屏屏闹=�纐,冐屏屏浅
徽0 = 51,33 Ո/ǴǴ�
Tegangan tarik yang dihasilkan dari perhitungan 徽0 = 51,33 N/ǴǴ� < kekuatan
tarik ijin dari bahan material yang digunakan 徽0 ijin = 337,5 N/ǴǴ�. Jadi profil O
yang digunakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
3.2. Pemegang mesin
Mencari reaksi tumpuan terhadap beban mesin,
m = 0,035 m o = 0,141 m
n = 0,13 m 晀屏魄 = 270 N
Gambar 4.9. Pembebanan tumpuan terhadap beban mesin ∑훨瓢 = 0 晀屏魄石 䈘劈瓢石 䈘毗瓢 = 0
270 = 䈘劈瓢 + 䈘毗瓢 䈘劈瓢 = 270 石䈘毗瓢 ∑琐披 = 0 石晀屏魄.跪十䈘劈瓢.柜 + 䈘毗瓢 . m = 0 石27e.e,f4f十e,f3䈘劈瓢十e,e35䈘毗瓢 = 0
e,f3䈘劈瓢十e,e35䈘毗瓢 = 38,07 N.m e,f3纵27e石䈘毗瓢邹十e,e35䈘毗瓢 = 38,07 N.m
35,f石e,f3䈘毗瓢 + 0,035 䈘毗瓢 = 38,07 N.m
石e,en5䈘毗瓢 = 2,97 N.m
䈘毗瓢 = 石3f,26 N 䈘劈瓢 = 270 石䈘毗瓢 䈘劈瓢 = 270 –纵石3f,26邹 = 301,26 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Pemegang mesin
Gambar 4.10. Reaksi tumpuan pada pemegang mesin ∑훨撇 = 0 䈘啤脾 = 䈘披脾 . cos荒
= 22,39 . cos 36° = 18,11 N
∑훨瞥 = 0
䈘披脾 . sin荒 + 䈘披瓢 . cos凰 + 䈘劈瓢 + 䈘琵瓢石䈘毗瓢石䈘啤瓢 = 0
22,39. sin36 + 30,82 . cos 36 + 301,26 + fn,f石3f,26石䈘啤瓢 = 0
䈘啤瓢 = 327,19 N
m = 0,035 m
n = 0,13 m
l = 0,054 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
∑琐啤 = 0
(琐啤 + 䈘毗瓢 . m) –纵琐披十䈘披脾.e,f5十䈘披瓢.e,ef7十䈘劈瓢 . n 十䈘琵瓢 . l ) = 0
(琐啤十3f,26.e,e35邹石纵f2,n5十 22,39. 0,15 + 30,82. 0,017 + 301,26 . 0,13
十fn,f . 0,054) = 0
琐啤 + 1,1 = 57,03
琐啤 = 56,9 N.m
Reaksi sambungan :
D = 76 mm
s = 7 mm
Gambar 4.11. Reaksi sambungan las pipa diameter 65mm pada pemegang mesin
A = t.π.D
= 0,707 . s . π . D
= 0,707 . 7 . π . 76
= 1181,63 ǴǴ�
τ = 毗푠 =
片容褥푠 = 冐�,闹冐⿈⿈纐⿈,淖冐 = 0,277 Ո ǴǴ�世
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Z = 气0劈潜恼 = 气.难,难..淖潜恼 = 22450,94 ǴǴ冐 徽贫 =
僻容拼 = 闹淖=难难��恼闹难,=恼 = 2,53 Ո ǴǴ�世
Maka diperoleh : 蛔屏i铺 = ⿈� 税徽贫�十4蛔�
= ⿈� 税2,53� 十4.e,277�
= 1,3 Ո ǴǴ�世
徽贫三an = ⿈� 徽贫 + 蛔屏i铺
= ⿈� 2,53 + 1,3
= 2,56 Ո ǴǴ�世
Teori kegagalan :
Diketahui: tipe elektroda = E6013
kekutan tarik = 60.000 psi = 42,2 kg/ǴǴ�
yield strength = 38,7 kg/ǴǴ� = 387 N/ǴǴ�
Safety factor = 2 蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁 dan 徽贫三an 屎
骗仆يع屁
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁
1,29 屎 冐纐�.�
1,29 屎 96
徽贫三an 屎 骗仆يع屁
2,56 屎 冐纐�
2,56 屎 193,5
Berdasarkan hasil di atas maka sambungan las yang digunakan dinyatakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
4.3. Pipa silinder 2
Gambar 4.12. Reaksi tumpuan pipa silinder pada box tiang atas.
䈘啤瓢 = 327,19 N 䈘疲瓢 = 10,95 N
L = 0,295 m
a = 0,22 m
b = 0,075
∑훨脾 = 0
䈘啤脾 = 䈘皮脾 f8,ef N = 䈘皮脾
∑훨瓢 = 0 䈘啤瓢十䈘疲瓢石 䈘脾瓢石䈘皮瓢 = 0
327,19 + 10,95 石䈘脾瓢石䈘皮瓢 = 0
䈘脾瓢 十䈘皮瓢= 338,14 N
∑琐皮 = 0
琐啤 + 䈘啤瓢 . L + 䈘疲瓢 . L/2 石䈘脾瓢 . a = 0
琐啤 + 䈘啤瓢 . L + 䈘疲瓢 . L/2 石䈘脾瓢 . a = 0
56,9 十 96,52 + 1,62 石䈘脾瓢 . 0,22 = 0
0,22 䈘脾瓢 = 155,04
䈘脾瓢 = 704,73 N
䈘皮瓢 = 338,14 – 704,73 䈘皮瓢 = – 366,59 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Gambar 4.13. FBD pipa silinder pada box
Potongan x-x ( G H )
Gambar 4.14. Potongan x-x pipa silinder pada box 寡撇 = 石䈘啤脾 = 石f8,ef N 惯撇 = 䈘啤瓢 = 327,19 N 琐撇 = 石䈘啤瓢 . x 石琐啤
Titik G ( x = 0 ) 寡啤 = 石f8,ef N 惯啤 = 327,19 N 琐啤 = 石56,9
Titik H ( x = 0,075 ) 寡脾 = 石f8,ef N 惯脾 = 327,19 N 琐脾 = 石81,4 N.m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Potongan y-y ( H I )
Gambar 4.15. Potongan y-y pipa silinder pada box
寡撇 = 石䈘啤脾 = 石f8,efN 惯撇 = 䈘啤瓢石䈘脾瓢 = 327,19 石704,73 = 石377,54 N 琐撇 = 石䈘啤瓢 . x 石琐啤十 䈘脾瓢 . ( x – 0,075 )
= 石327,19 . x – 56,n十 704,73 . ( x – 0,075 )
Titik H ( x = 0,075 ) 寡脾 = 石f8,ef N 惯脾 = 石377,54 N 琐脾 = 石81,4 N.m
Titik I ( x = 0,1475 ) 寡疲 = 石f8,ef N 惯疲 = 石377,54 N 琐疲 = 石54,1 N.m
Potongan z-z ( I J )
Gambar 4.16. Potongan z-z pipa silinder pada box 寡撇 = 石䈘啤脾 = 石f8,ef N 惯撇 = 䈘啤瓢十䈘疲瓢石䈘脾瓢 = 327,19 十fe,n5–704,73= 石366,59 N 琐撇 = 石䈘啤瓢 . x 十 䈘脾瓢 . ( x – 0,075 ) 石 䈘疲瓢 . ( x – 0,1475 )石琐啤
= 石327,19 . x + 704,73. ( x – 0,075 ) – 10,95 . ( x – 0,1475 ) – 56,n
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Titik I ( x = 0,1475 ) 寡疲 = 石f8,ef N 惯疲 = 石366,59 N 琐疲 = 石54,1 N.m
Titik J ( x = 0,295 ) 寡皮 = 石f8,ef N 惯皮 = 石366,59 N 琐皮 = 0
NFD
SFD
BMD
Gambar 4.17. Diagram gaya pipa silinder pada box
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Reaksi sambungan :
d = 76 mm
s = 7 mm
Gambar 4.18. Reaksi sambungan las pada pipa terhadap plat lingkaran A = t.π.D = 0,707 . s . π . D = 0,707 . 7 . π . 76 = 1181,63 ǴǴ�
τ = 毗푠 =
片容褥푠 = 冐�,⿈=⿈⿈纐⿈,淖冐
= 0,277 Ո ǴǴ�世
Z = 气0劈潜恼 =
气.难,难..淖潜恼 = 22450,94 ǴǴ冐
M = 䈘脾瓢. a石䈘啤瓢 . L 石䈘疲瓢 . L/2石琐啤
= 704,73 . 220 – 327,19 . 295 – 10,95 . 147,5 – 56,n
= 56847,53 N.mm 徽贫 = 僻拼 =
闹淖纐恼,闹冐��恼闹难,=恼 = 2,5 Ո ǴǴ�世
Maka diperoleh : 蛔屏i铺 = ⿈� 税徽贫�十4蛔�
= ⿈� 税2,5� 十4.e,277�
= 1,28 Ո ǴǴ�世
徽贫三an = ⿈� 徽贫 + 蛔屏i铺
= ⿈� 2,5 + 1,28
= 2,53 Ո ǴǴ�世
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Teori kegagalan :
a. Pada sambungan
Diketahui: tipe elektroda = E6013
kekutan tarik = 60.000 psi = 42,2 kg/ǴǴ�
yield strength = 38,7 kg/ǴǴ� = 387 N/ǴǴ�
Safety factor = 2 蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁
1,28 屎 冐纐�.�
1,28 屎 96
徽贫三an 屎 骗仆يع屁
2,53 屎 冐纐�
2,53 屎 193,5
Berdasarkan hasil perbandingan di atas maka sambungan las yang digunakan
dinyatakan aman.
b. Pada kekuatan bahan:
Diketahui: 琐屏i铺 pada batang = 琐脾 = 81,4 N.m = 81400 N.mm 徽0 ijin profil O mild steel A106 = 48000 psi = 337,5 N/ǴǴ�
Momen inersia profil O = 气纵劈钳浅能劈冗浅邹淖恼 =
气纵淖浅–�浅邹淖恼 = 318494,66 ǴǴ恼
Jarak titik berat pada sisi luar ( y ) = 147,5 mm
僻疲 =
弃搔仆
纐⿈恼难难屁.屏屏冐⿈纐恼=恼,淖淖屏屏浅 =
弃闰⿈恼,闹屏屏
徽0 = 纐⿈恼难难屁.屏屏.⿈恼,闹屏屏冐⿈纐恼=恼,淖淖屏屏浅
徽0 = 37,7 Ո/ǴǴ�
Tegangan tarik yang dihasilkan dari perhitungan 徽0 = 37,7 N/ǴǴ� < kekuatan
tarik ijin dari bahan material yang digunakan 徽0 ijin = 337,5 N/ǴǴ�. Jadi profil O
yang digunakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
4.4. Kotak penyangga
L = 0,22 m 晀匹实䈘匹瓢 = 41,91 N
Gambar 4.19. Reaksi tumpuan pada box rangka atas
∑훨脾 = e
䈘皮脾 = 䈘痞脾 䈘痞脾 = f8,ef N
∑훨瓢 = 0 䈘痞瓢 = 䈘脾瓢 + 䈘匹瓢石 䈘皮瓢 实704,73 + 41,91 – 366,59
= 380,05 N
∑琐皮 = 0
琐痞= 䈘脾瓢 . L 十䈘匹瓢 . L/2 +䈘痞脾. 0,09 石䈘痞瓢 . L/2
= 704,73 . 0,22 + 41,91 . 0,11 + 18,01 . 0,09 – 380,05 . 0,11
= 119,47 N.m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Reaksi sambungan :
䈘皮脾 = 18,01 N
L = 90 mm
a = 167 mm
b = 245 mm
Gambar 4.20. Reaksi sambungan las pada box rangka atas
A = 2.t.a + t.b
= 2 . 0,707 . s . a + 0,707 . s . b
= 2 . 0,707 . 7 . 167 + 0,707 . 7 . 245
= 2865,47 ǴǴ�
τ = 毗푠 = 片揉绒푠 =
⿈纐,难⿈�纐淖闹,恼 = 0,00629 Ո ǴǴ�世
Z = t.c.a + 0.贫潜淖
= 0,707 . s . a + 难,难.魄.贫潜淖
= 0,707 . 7 . 167 + 难,难..�恼闹潜淖
= 231336,88 ǴǴ冐
M = 䈘皮脾 . L
= 18,01 . 90
= 1620,9 N.mm 徽贫 = 僻拼 =
⿈淖�难,=�冐⿈冐冐淖,纐纐 = 0,007 Ո ǴǴ�世
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
蛔屏i铺 = ⿈� 税徽贫�十4蛔�
= ⿈� 税e,ee7�十4.e,ee62n�
= 0,0072 Ո ǴǴ�世
徽贫三an = ⿈� 徽贫 + 蛔屏i铺
= ⿈� 0,007+ 0,0072
= 0,012 Ո ǴǴ�世
Teori kegagalan :
Diketahui: tipe elektroda = E6013
kekutan tarik = 60.000 psi = 42,2 kg/ǴǴ�
yield strength = 38,7 kg/ǴǴ� = 387 N/ǴǴ�
Safety factor = 2 蛔屏i铺 屎
骗仆يع�屁 dan 徽贫三an 屎 骗仆يع屁
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁
0,0072 屎 冐纐�.�
0,0072 屎 96
徽贫三an 屎 骗仆يع屁
0,012 屎 冐纐�
0,012 屎 193,5
Berdasarkan hasil perbandingan di atas maka sambungan las yang digunakan dinyatakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
4.5. Tiang penyangga
Gambar 4.21. Reaksi tumpuan tiang penyangga
∑훨脾 = e 䈘痞脾 = 䈘屁脾 䈘痞脾 = f8,ef N
∑훨瓢 = 0 䈘屁瓢 = 䈘僻瓢 + 䈘痞瓢 实 23,2 + 380,05
= 403,25 N
∑琐屁 = 0
琐屁= 琐痞 十䈘痞脾 . 0,36
= 125,95 N.m
Gambar 4.22. FBD tiang penyangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Pot x-x (L M) Pot y-y (M N)
Gambar 4.23. Potongan x-x dan y-y tiang penyangga
Ո撇 = 石䈘痞瓢 = 石38e,e5N 惯撇 = 䈘痞脾 = 18,01 N 琐撇 = 石䈘痞脾 . x 石琐痞 = 石18,01. x 石119,47 N.m
Ո撇 = 石䈘痞瓢 石䈘僻瓢= 石4e3,25N 惯撇 = 䈘痞脾 = 18,01 N 琐撇 = 石䈘痞脾 . x 石 琐痞
= 石18,01. x – 119,47 N.m
Titik L ( x = 0 ) Ո痞 = 石38e,e5N 惯痞 = 18,01 N 琐痞 = 石119,47 N.m
Titik M ( x = 0,18) Ո僻 = 石4e3,25N 惯僻 = 18,01 N 琐僻 = 石f22,7N.m
Titik M ( x = 0,18) Ո僻 = 石38e,e5N 惯僻 = 18,01 N 琐僻 = 石f22,7N.m
Titik N ( x = 0,36) Ո屁 = 石4e3,25N 惯屁 = 18,01 N 琐屁 = 石f25,n5N.m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
NFD SFD BMD
Gambar 4.24. Diagram gaya tiang penyangga
Reaksi sambungan :
a. Di titik L
Gambar 4.25. Reaksi sambungan las pada tiang penyangga bagian atas
D = 90 mm
S = 7 mm
A = t.π.D
= 0,707 . s . π . D
= 0,707 . 7 . π . 90
= 1399,3 ǴǴ�
τ = 毗푠 = 片肉绒푠 = ⿈纐,难⿈⿈冐==,冐
= 0,0129 Ո ǴǴ�世
Z = 气0劈潜恼 = 气.难,难..=难潜恼 = 31484,2 ǴǴ冐 徽贫 = 僻肉拼 =
⿈⿈=恼难冐⿈恼纐恼,� = 3,79 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
蛔屏i铺 = ⿈� 税徽贫�十4蛔�
= ⿈� 税3,7n�十4.e,ef2n�
= 1,9 Ո ǴǴ�世
徽贫三an = ⿈� 徽贫 + 蛔屏i铺
= ⿈� 3,79+ 1,9
= 5,69 Ո ǴǴ�世
Reaksi sambungan :
b. Di titik N
Gambar 4.26. Reaksi sambungan las pada tiang penyangga bagian bawah
D = 90 mm
s = 7 mm
A = t.π.D
= 0,707 . s . π . D
= 0,707 . 7 . π . 90
= 1399,3 ǴǴ�
τ = 毗푠 = 片蠕绒푠 = ⿈纐,难⿈⿈冐==,冐
= 0,0129 Ո ǴǴ�世
Z = 气0劈潜恼 = 气.难,难..=难潜恼 = 31484,2 ǴǴ冐 徽贫 = 僻蠕拼 =
⿈�闹=闹难冐⿈恼纐恼,� = 4 N 蛔屏i铺 = ⿈� 税徽贫�十4蛔�
= ⿈� 税4� 十4.e,ef2n�
= 2 Ո ǴǴ�世
徽贫三an = ⿈� 徽贫 + 蛔屏i铺
= ⿈� 4 + 2
= 4 Ո ǴǴ�世
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Teori kegagalan :
a. Pada sambungan titik L:
Diketahui: tipe elektroda = E6013
kekutan tarik = 60.000 psi = 42,2 kg/ǴǴ�
yield strength = 38,7 kg/ǴǴ� = 387 N/ǴǴ�
Safety factor = 2
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁 dan 徽贫三an 屎
骗仆يع屁
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁
1,9屎 冐纐�.�
1,9 屎 96
徽贫三an 屎 骗仆يع屁
5,69 屎 冐纐�
5,69 屎 193,5
Berdasarkan hasil perbandingan di atas maka sambungan las yang
digunakan dinyatakan aman.
b. Pada sambungan titik N:
Diketahui: tipe elektroda = E6013
kekutan tarik = 60.000 psi = 42,2 kg/ǴǴ�
yield strength = 38,7 kg/ǴǴ� = 387 N/ǴǴ�
Safety factor = 2
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁 dan 徽贫三an 屎
骗仆يع屁
蛔屏i铺 屎 骗仆يع�屁
2 屎 冐纐�.�
2屎 96
徽贫三an 屎 骗仆يع屁
4 屎 冐纐�
4 屎 193,5
Berdasarkan hasil perbandingan di atas maka sambungan las yang
digunakan dinyatakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
c. Pada kekuatan bahan:
Diketahui: 琐屏i铺 pada batang = 琐屁 = f25,n6 N.m = f25n5e N.mm 徽0 ijin profil O mild steel A106 = 48000 psi = 337,5 N/ǴǴ�
Momen inersia profil O = 气纵劈钳浅能劈冗浅邹淖恼 =
气纵=难浅–纐恼浅邹淖恼 = 776703,02 ǴǴ恼
Jarak titik berat pada sisi luar ( y ) = 45 mm
僻疲 =
弃搔仆
⿈�闹=闹难屁.屏屏淖难冐,难�屏屏浅 =
弃闰恼闹屏屏
徽0 = ⿈�闹=闹难屁.屏屏.恼闹屏屏淖难冐,难�屏屏浅
徽0 =7,3 Ո/ǴǴ�
Tegangan tarik yang dihasilkan dari perhitungan 徽0 = 7,3 N/ǴǴ� < kekuatan
tarik ijin dari bahan material yang digunakan 徽0 ijin = 337,5 N/ǴǴ�. Jadi profil O
yang digunakan aman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
4.6. Rangka bawah
Gambar 4.27. Reaksi tumpuan rangka bawah 晀篇 = 䈘篇瓢 = 辉.惯يعji0 . g
= 0,00785 뾐 规Ǵ冐⁄ . 2147,95 规Ǵ冐 . 10 Ǵ 滚�⁄ = 168,6 N
∑훨瞥实0
䈘屁瓢 + 䈘篇瓢石 䈘譬瓢石 䈘偏瓢 = 0
403,25 + 168,6 石䈘譬瓢石 䈘偏瓢 = 0
䈘譬瓢十 䈘偏瓢 = 571,85 N
∑琐譬实0 䈘偏瓢 . 0,75石 䈘篇瓢. 0,381石 䈘屁瓢. 0.095 石 琐屁 = 0
0,75 䈘偏瓢 – 64,24 – 38,31 – 125,95 = 0
0,75 䈘偏瓢 = 228,5
䈘偏瓢 = 304,67 N
䈘譬瓢 = 571,85 – 304,67
= 266,91 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Reaksi sambungan baut pada titik N
Gambar 4.28. Reaksi sambungan baut pada tiang penyagga
Diketahui :
D = 90 mm 䈘屁脾 = 18,01 N
拐�= 220 mm 拐⿈ = 20 mm
琐屁 = 143,69 N.m
= 143690 N.mm
Beban geser pada baut : 晀魄 = 票恼 =
片蠕绒恼 = ⿈纐,难⿈恼 = 4,5 N
Beban tarik maksimum terjadi pada titik 3 dan 4 : 晀0 = 僻蠕.痞潜�纵痞前潜嫩痞潜潜邹 =
⿈�闹=闹难.��难�纵�难潜嫩��难潜邹 = �难=难难难=淖难难 = 283,9 N
Maka, 晀0乒 = ⿈� (晀0 + 瞬晀0�十4.晀魄� )
= ⿈� (283,9 + 税283,n�十4.4,5� )
= 303,96 N
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Baut yang digunakan adalah M 14 圭品 = 11,546
晀0乒 = 气恼 . 圭品� . 徽0
303,95 = 气恼 . ff,546� . 徽0
徽0 = 冐�冐,=闹⿈难恼, = 2,9 N/ǴǴ�
Z = 气0劈潜恼 =
气.冐.=难潜恼 = 19085,18 ǴǴ冐 徽贫 = 僻蠕拼 =
⿈�闹=闹难⿈=难纐闹,⿈纐 = 6,6 N/ǴǴ�
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah menyelesaikan proyek tugas akhir “Pembuatan Engine Stand
Sepeda Motor “ beserta laporannya penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Perancangan dan pembuatan engine stand sepeda motor viar didesain
pada autocad 2002 dalam bentuk 2D dan 3D.
2. Perhitungan statika rangka pada engine stand dinyatakan aman setelah
dihitung menggunakan ilmu statika.
3. Prototype engine stand sepeda motor viar telah selesai dibuat di
Laboratorium Motor Bakar Fakultas Teknik UNS.
5.2 Saran
Selama proses pembuatan Tugas Akhir yaitu “Pembuatan Engine Stand
Sepeda Motor“, penulis masih memiliki beberapa kendala, baik menyangkut
masalah teknis maupun masalah non-teknis. Oleh karena itu, penulis memberikan
saran sebagai berikut :
1. Utamakan safety factor pada saat proses manufacture dan assembling.
2. Untuk mendukung pelaksanaan rekondisi perlu dipersiapkan buku
panduan mesin yang diperbaiki supaya dalam pengerjaan tidak terjadi
kesalahan.
3. Melakukan pemeriksaan ulang pada spare part pengganti dan
memastikan fungsi dan kapasitasnya sama dengan spare part yang asli.