Upload
vucong
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 1 PT. BANK SULTENG
LAPORAN TATA KELOLA BANK TAHUN 2015
PT. BANK PEMBANGUNAN DAEREAH SULAWESI TENGAH
I. PENDAHULUAN.
Perkembangan perbankan yang semakin pesat saat ini menimbulkan persaingan bank
yang semakin ketat. Persaingan ini mengakibatkan pasar perbankan semakin dinamis
sehingga menuntut bank-bank untuk berusaha lebih efektif dan efisien. Kelangsungan hidup
suatu bank sangat dipengaruhi oleh Good Corporate Governance atau tata kelola bank
tersebut. Good Corporate Governance merupakan sistem pengendalian dan pengaturan bank
yang dapat dilihat dari mekanisme hubungan antara berbagai pihak yang mengurus bank
(hard definition), maupun ditinjau dari nilai-nilai yang terkandung dari
mekanisme pengelolaan itu sendiri. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 dan PBI NO.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober
2006 tentang Perubahan atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat
Edaran BI No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, yang menjadi dasar hukum Good Corporate Governance dalam
sektor perbankan, mendefinisikan Good Corporate Governance adalah suatu tata kelola bank
yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas
(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), independensi (independency), dan
kewajaran ( fairness). Good Corporate Governance merupakan salah satu elemen kunci
dalam meningkatkan efisiensi ekonomis, yang meliputi serangkaian hubungan antara
Dewan Komisaris, Dewan Direksi, para pemegang saham dan stakeholders lainnya.
Good Corporate Governance memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan
sasaran-sasaran dari suatu bank, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring
kinerja, maka dalam rangka meningkatkan kinerja bank guna melindungi kepentingan
stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, diperlukan
pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat dan terukur. Dengan semakin
kompleknya Risiko yang dihadapi bank, maka semakin meningkat pula kebutuhan praktek
Good Corporate Governance oleh perbankan.
Tata Kelola adalah faktor yang sangat penting dalam industri perbankan dalam
memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang saham. Bank Sulteng sebagai bank milik
daerah yang menjadi tumpuan harapan masyarakat Sulawesi Tengah menyadari pentingnya
Tata Kelola Bank yang Baik (Good Corporate Governance) untuk mendukung pertumbuhan
usaha serta memberi nilai tambah bagi seluruh stakeholders.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 2 PT. BANK SULTENG
Dewan Komisaris dan Direksi Bank Sulteng berkomitmen dan berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang tepat merupakan salah
satu prasyarat mutlak dalam proses penyelenggaraan aktivitas dan operasional bank.
Penerapan prinsip Good Corporate Governance secara baik diharapkan akan meningkatkan
kepercayaan investor dan stakeholder serta memberikan nilai tambah bagi para pemegang
saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Dapat diyakini bahwa penerapan prinsip-prinsip dan praktek-praktek terbaik Good
Corporate Governance yang konsisten diharapkan akan memberikan manfaat, baik bagi bank
maupun para pemangku kepentingan lainnya yaitu dengan :
1. Meningkatnya kesungguhan manajemen dalam menerapkan prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi, kewajaran dan kehati-hatian
dalam pengelolaan/pengurusan bank.
2. Meningkatnya kinerja bank, efisiensi yang terukur, mengefektifkan manajemen dan
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders.
3. Meningkatnya minat dan kepercayaan investor, nasabah dan debitur serta para
pemegang saham.
4. Terlindunginya bank dari intervensi eksternal dan tuntutan hukum.
5. Dapat meminimalisir terjadinya fraud yang bisa merugikan bank.
6. Dapat memberikan kontribusi laba yang optimal.
1. Prinsip-Prinsip Utama Good Corporate Gevernance
Pelaksanaan Good Corporate Governance pada industri perbankan harus senantiasa
berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar sebagai berikut :
a. Transparency (Keterbukaan)
Transparency yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan
relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan.
Dalam mewujudkan transparansi, bank harus menyediakan informasi yang cukup,
akurat, dan tepat waktu kepada pihak yang berkepentingan dengan bank tersebut.
Selain itu, para investor harus dapat mengakses informasi penting bank secara
mudah pada saat diperlukan. Penyediaan informasi yang memadai, akurat, dan tepat
waktu kepada stakeholders harus dilakukan oleh bank agar dapat dikatakan
transparan. Pengungkapan yang memadai sangat diperlukan oleh investor dalam
kemampuannya untuk membuat keputusan terhadap risiko dan keuntungan dari
investasinya. Kurangnya pernyataan keuangan yang menyeluruh menyulitkan pihak
luar untuk menentukan apakah bank tersebut memiliki dana dalam tingkat yang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 3 PT. BANK SULTENG
mengkhawatirkan. Kurangnya informasi akan membatasi kemampuan investor
untuk memperkirakan nilai dan risiko serta pertambahan dari perubahan modal
(volatility of capital).
b. Accountability (Akuntabilitas)
Accountability (akuntabilitas) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan
pertanggungjawaban bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bila
prinsip accountability (akuntabilitas) ini diterapkan secara efektif, maka bank akan
terhindar dari agency problem (benturan kepentingan peran). Pengelolaan bank
harus didasarkan pada pembagian kekuasaan diantara pejabat bank, yang
bertanggung jawab pada pengoperasian setiap harinya, dan pemegang sahamnya
yang diwakili oleh Dewan Direksi. Dewan Direksi diharapkan untuk menetapkan
kesalahan (oversight) dan pengawasan.
c. Responsibility(Pertanggungjawaban)
Responsibility (pertanggungjawaban) adalah kesesuaian atau kepatuhan
didalam pengelolaan bank terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan
perundangan yang berlaku. Peraturan yang berlaku termasuk yang berkaitan
dengan masalah pajak, hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup,
kesehatan/keselamatan kerja, standar penggajian, dan persaingan yang sehat.
d. Independency (Kemandirian)
Independency atau kemandirian adalah suatu keadaan dimana bank dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip korporasi yang sehat. Independensi penting sekali dalam proses
pengambilan keputusan. Hilangnya independensi dalam proses pengambilan
keputusan akan menghilangkan objektivitas dalam pengambilan keputusan
tersebut.
e. Fairness(Kesetaraan dan Kewajaran)
Fairness yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fairness diharapkan membuat seluruh aset bank dikelola secara baik dan
prudent (hati-hati), sehingga muncul perlindungan kepentingan pemegang saham
secara fair (jujur dan adil). Secara sederhana kesetaraan didefinisikan sebagai
perlakuan yang adil dan setara dalam memenuhi hak-hak stakeholder. Dalam
pengelolaan bank perlu ditekankan pada kesetaraan, terutama untuk pemegang
saham minoritas. Investor harus memiliki hak-hak yang jelas tentang kepemilikan
dan sistem dari aturan dan hukum yang dijalankan untuk melindungi hak-haknya.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 4 PT. BANK SULTENG
2. Penerapan Good Corporate Governance
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) harus melakukan penilaian sendiri (self
assessment) secara berkala meliputi 11 (sebelas) faktor penilaian pelaksanaan GCG,
yaitu:
a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi.
c. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite.
d. Penerapan benturan kepentingan.
e. Penerapan fungsi kepatuhan.
f. Penerapan fungsi audit intern.
g. Penerapan fungsi audit ekstern.
h. Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern.
i. Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar
(large exposures).
j. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Bank laporan pelaksanaan GCG
dan pelaporan internal. dan
k. Rencana strategis Bank.
Penilaian terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) yang dikelompokkan
dalam suatu governance system yaitu :
Governance structure
Governance proces.
Governance outcome
3. Visi, Misi, Motto dan Corporate Values
Visi :
“Menjadi Bank Daerah Terpercaya di Indonesia, Memahami Kebutuhan Pelanggan,
Menyediakan Solusi Keuangan Yang tepat, Membangun Kemitraan Yang Saling
Menguntungkan Dan Berkelanjutan“.
Misi :
a. Menjadi Bank terbesar ke – 12 dari BPD Seluruh Indonesia.
b. Menjadi Rangking ke- 9 dari BPD Seluruh Indonesia baik Total Aset maupun Dana
Pihak Ketiga (DPK).
c. Menjadi Rangking ke -10 dari BPD Seluruh Indonesia untuk Total Pemberian Kredit.
d. Menjadi Rangking ke-11 dari BPD Seluruh Indonesia untuk Laba sebelum Pajak.
Penjabaran misi ini ditargetkan sampai dengan tahun 2017.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 5 PT. BANK SULTENG
Motto :
One goal, One Team, One Spirit.
Nilai-nilai Budaya Bank (Corporate Values)
Nilai-nilai Budaya Bank Sulteng merupakan penjabaran atas slogan Bank Sulteng
sebagai acuan pokok bagaimana perilaku Bank Sulteng dengan segenap jajarannya
dalam mengelola bisnisnya. Dari slogan tersebut lebih lanjut dapat dijabarkan nilai-nilai
Bank Sulteng sebagai berikut :
1) Trust.
2) Intergrity.
3) Professional.
4) Sinergy.
5) Service Exellence
Dari keenam nilai bank tersebut diatas, dapat dijabarkan dalam 15 (lima belas) perilaku
utama yang meliputi :
GO SPIRIT Corporate Values
Perilaku Utama
1. Trust 1. Mampu menjaga Bank.
2. Membangun hubungan yang tulus dan
saling percaya.
3. Mengutamakan keterbukaan.
2. Integrity 1. Jujur.
2. Adil dan Bijaksana.
3. Bertanggung jawab.
3. Professional 1. Meningkatkan kompetensi.
2. Disiplin.
3. Inovatif & kreatif.
4. Sinergy 1. Komunikasi efektif.
2. Saling mendukung & menghargai.
3. Membangun Jaringan.
5. Service Excellence 1. Proses yang cepat, tepat dan akurat.
2. Memahami kebutuhan pelanggan.
3. Melayani dengan ramah dan kekeluargaan.
4. Struktur Organisasi Good Corporate Governance
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 6 PT. BANK SULTENG
Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di Bank Sulteng berlandaskan pada
komitmen bersama dari seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk tunduk dan
patuh pada seluruh peraturan dan perundangan yang berlaku. Hal ini dimulai dari
puncak kepengurusan Bank Sulteng yang dilakukan oleh Dewan Komisaris dan Direksi
yang independen dan profesional.
Secara umum, kegiatan perbankan dilakukan oleh Komisaris dan Direksi. Komisaris
mengkaji kebijakan-kebijakan dan melaksanakan pengawasan serta memberikan saran
terhadap pengelolaan bank, sedangkan Direksi memimpin pelaksanaan kebijakan,
prosedur, dan pengelolaan sehari-hari.
Struktur Organisasi Bank Sulteng sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Nomor
15/SK/BPD-ST/2014 tanggal 1 April 2014 sebagai berikut :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 7 PT. BANK SULTENG
5. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Pada hari ini, Kamis tanggal 21 (dua puluh satu) April tahun 2016 (dua ribu enam belas)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 8 PT. BANK SULTENG
telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun
buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2015, yang bertempat di Ballroom Lere Hotel
Mercure Jalan Cumi-cumi No. 8 Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
A. Agenda RUPS
1. Persetujuan Laporan Tahunan Direksi mengenai keadaan dan jalannya
Perseroan termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris
untuk Tahun Buku 2015 dan pengesahan Laporan Keuangan Perseroan Tahun
Buku 2015 sekaligus pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de
charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan
pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015.
2. Penetapan penggunaan Laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2015.
3. Penunjukan Akuntan Publik yang akan mengaudit Perseroan untuk tahun buku
2016.
4. Persetujuan pembayaran “Jasa produksi” dan “Dana kesejahteraan” kepada
karyawan tahun buku 2015 serta “Tantiem” kepada pengurus.
5. Keputusan Lainnya terkait dengan : (i) Pengembalian Dana Setoran Modal PT.
Mega Corpora, (ii) Penyelesaian kasus hukum Anand Umar Adnan SH, (iii)
Pengalihan iuran dana pensiun Bank Sulteng, (iv) Komposisi Saham,(v)
Pembayaran Sisa Laba Tahun Buku 2013 dan (vi) Menyetujui penggunaan dana
CSR.
RUPST dibuka dan dipimpin oleh Drs. H. Abdul Karim Hanggi, Komisaris Utama
Perseroan, sesuai pasal 13 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan. Komisaris utama
memimpin jalannya rapat RUPST sampai pada sambutan dan amanah Gubernur,
selanjutnya untuk efektifitas dan efisiennya waktu Komisaris Utama memohon
perkenaan Bapak Gubernur selaku pemegang saham pengendali untuk memimpin
agenda rapat selanjutnya. Selesai pembahasan agenda yang ke 5 Bapak Gubernur
menyerahkan kembali rapat kepada Komisaris Utama dan selanjutnya Komisaris
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 9 PT. BANK SULTENG
Utama menutup dengan resmi Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bank
Sulteng tahun 2016.
RUPST dihadiri oleh seluruh anggota Direksi, seluruh anggota Dewan Komisaris
Perseroan dan seluruh Pemegang Saham sebagai berikut :
DEWAN KOMISARIS DIREKSI
Komisaris Utama :
Drs. H. Abdul Karim Hanggi
Direktur Utama :
Rahmat A. Haris
Komisaris Independen :
Drs. H. Said Awad, MH
Direktur Pemasaran :
Diana Liza Mustaqim
Komisaris Independen :
Drs. H. Amiluddin Haludin
Direktur Operasional :
Sitti Maryam Dalle
No Pemegang Saham Nominal Saham Lembar Saham
Persentase
1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah 78,041,100,000 780.411 34.31%
2. PT. Mega Corpora 56,630,000,000 566.300 24.90%
3. Pemerintah Kab. Poso 12,324,000,000 123.240 5.42%
4. Pemerintah Kab. Donggala 11,800,100,000 118.001 5.19%
5. Pemerintah Kota Palu 11,310,700,000 113.107 4.97%
6. Pemerintah Kab. Banggai 10,509,800,000 105.098 4.62%
7. Pemerintah Kab. Toli-toli 10,262,100,000 102.621 4.51%
8. Pemerintah Kab. Buol 8,540,100,000 85.401 3.76%
9. Pemerintah Kab. Tojo Una-una 8,245,600,000 82.456 3.63%
10. Pemerintah Kab. Morowali 7,790,200,000 77.902 3.43%
11. Pemerintah Kab. Parigi Moutong 5,900,000,000 59.000 2.59%
12. Pemerintah Kab. Sigi 3,519,400,000 35.194 1.55%
13. Pemerintah Kab. Banggai Kepulauan 2,557,200,000 25.572 1.12%
14. Pemerintah Kab. Morowali Utara --- --- ---
15. Pemerintah Kab. Banggai Laut --- --- ---
Jumlah Total 227,430,300,000 2.274.303 100%
Perseroan dalam hal ini telah: (i) menunjuk Charles, SH., MKN selaku Notaris untuk
melakukan penghitungan kuorum dan pengambilan suara; dan (ii) memberikan
kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau
pendapat atas agenda RUPST, RUPSLB.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 10 PT. BANK SULTENG
Sesuai dengan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Desember 2015,
pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili adalah 2.274.303 saham. RUPST
dihadiri atau diwakili oleh 2.274.303 saham atau ± 100% dari jumlah seluruh saham
yang telah dikeluarkan Perseroan dan RUPSLB dihadiri atau diwakili oleh 2.274.303
saham atau ± 100% dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan Perseroan,
dengan demikian telah memenuhi persyaratan kuorum untuk pengambilan
keputusan.
Atas keseluruhan agenda RUPST yang diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Namun jika musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka untuk agenda
RUPST pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara berdasarkan
suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh suara yang
telah dikeluarkan secara sah dalam Rapat, sehingga menghasilkan keputusan
sebagai berikut :
B. Keputusan RUPS
Agenda Pertama
1. Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan serta pengesahan laporan
keuangan perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015, yang telah diaudit oleh akuntan publik;
2. Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig
acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas
pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku tahun
2015 sepanjang tindakan-tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan
tersebut
Agenda Kedua
1. Penetapan penggunaan Laba bersih Perseroan tahun buku 2015 yaitu sebesar
Rp. 98.975.133.835,- (sembilan puluh delapan milyar sembilan ratus tujuh puluh
lima juta seratus tiga puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh lima rupiah)
digunakan sebagai berikut ;
a. 50% (lima puluh persen) akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai
pembagian deviden yaitu Sebesar Rp. 49.487.566.917,- (empat puluh
sembilan milyar empat ratus delapan puluh tujuh juta lima ratus enam puluh
enam ribu sembilan ratus tujuh belas rupiah), kepada pemegang saham yang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 11 PT. BANK SULTENG
namanya tertera dalam daftar pemegang saham perseroan per tanggal 31
Desember 2015 dan dibagikan secara proporsional, dengan ketentuan apabila
terdapat beban pajak yang harus dibayarkan atas deviden tunai berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku, maka beban pajak tersebut menjadi
tanggung jawab masing-masing pemegang saham yang menerima deviden
tunai tersebut dengan cara perseroan langsung memotong jumlah pajak
tersebut dan menyetorkannya ke Kas Negara atas nama wajib pajak
bersangkutan.
b. 45% (empat puluh lima persen) disisihkan untuk pembentukan cadangan
umum atau sebesar Rp. 44.538.810.225,- (empat puluh empat milyar lima
ratus tiga puluh delapan juta delapan ratus sepuluh ribu dua ratus dua puluh
lima rupiah)
c. 5% (lima persen) disisihkan sebagai pembentukan cadangan khusus dalam
rangka pengembangan Informasi Teknologi (IT) sebesar Rp.4.948.756.691,-
(empat milyar sembilan ratus empat puluh delapan juta tujuh ratus lima
puluh enam ribu enam ratus Sembilan puluh satu rupiah)
2. Persetujuan pembayaran sisa laba tahun buku 2013 secara proporsional kepada
pemegang saham perseroan sebesar Rp. 5.400.875.462,30,- (lima milyar empat
ratus juta delapan ratus tujuh puluh lima ribu empat ratus enam puluh dua
rupiah tigah puluh sen)
3. Menyetujui pengembalian Dana Setoran Modal (DSM) sebesar
Rp.18.047.191.602 milik PT. Mega Corpora (DSM tsb.distor untuk porsi saham
30 % , namun RUPS tgl. 24 April 2015 th.buku 2014 menyetujui sebesar 24,9%)
Agenda Ketiga
1. Persetujuan penetapan “Dana Setoran Modal” (DSM) yang disetorkan oleh
Pemegang Saham Perseroan pada periode Tahun 2015 menjadi “Setoran
Modal” dengan perincian sebagai berikut :
Total JumlahSetoran :
SETORAN MODAL JUMLAH (RP)
1. PemdaToli-Toli
2. Pemda Banggai Kepulauan
3.269.600.497,-
2.200.000.000,-
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 12 PT. BANK SULTENG
3. Pemprov Sulteng
4. Pemda Poso
5. Pemda Morowali Utara
6. Pemda Banggai
7. PemdaTojo Una-Una
8. PemdaSigi
4.300.000.000,-
93.487.176,-
2.000.000.000,-
2.000.000.000,-
4.500.000.000,-
310.000.000,
Jumlah Total 18.673.087.672.95,-
Menjadi Nominal Saham sebagai berikut :
PEMDA JUMLAH (RP)
1. PemdaToli-Toli
2. Pemda Banggai Kepulauan
3. Pemprov Sulteng
4. Pemda Poso
5. Pemda Morowali Utara
6. Pemda Banggai
7. Pemda Tojo Una-Una
8. Pemda Sigi
2.063.300.000,-
1.388.300.000,-
2.713.600.000,-
58.900.000,-
1.262.100.000,-
1.262.100.000,-
2.839.800.000,-
195.600.000,-
Jumlah Total 11.783.700.000,-
Menjadi AGIO sebagai berikut :
PEMDA JUMLAH (RP)
1. PemdaToli-Toli
2. Pemda Banggai Kepulauan
3. Pemprov Sulteng
4. Pemda Poso
5. Pemda Morowali Utara
6. Pemda Banggai
7. PemdaTojo Una-Una
1.206.184.547,-
811.586.297,-
1.586.343.424,-
34.432.351,-
737.811.039,-
737.811.039,-
1.660.118.682,-
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 13 PT. BANK SULTENG
8. Pemda Sigi 114.345.804,-
Jumlah Total 6.888.633.183,-
2. Persetujuan penetapan untuk menjadi Setoran Modal atas penyerahan asset dari
Pemda Buol ke PT. Bank Sulteng Sebidang tanah dengan luas 777m2, terletak di
kelurahan Leok II Kec. Biau Kab. Buol senilai Rp 194.250.000,- untuk dan atas
nama Pemegang Saham Pemda Buol yang diserahkan pada tanggal 16 Februari
2015 (akan digunakan untuk Pembangunan Kantor Bank Sulteng Cabang Buol)
3. Persetujuan penetapan “Dana Setoran Modal” yang disetorkan oleh pemegang
saham Kabupaten Morowali Utara menjadi “Modal Setor” sebesar
Rp. 2.000.000.000,- (dua milyar rupiah)
Agenda Keempat
1. Menyetujui Komposisi Saham perseroan sebagai berikut :
- Saham Pemda Provinsi = 38%
- Saham Pemda Kabupaten/Kota = 37,1%
- Saham Mega Corpora = 24,9%;
2. Persetujuan pembayaran “Jasa produksi” dan “Dana kesejahteraan” kepada
karyawan perseroan tahun buku 2015 serta “Tantiem” kepada Pengurus
Perseroan (Dana sudah dicadangkan pada periode Laba Rugi tahun 2015).
a. Persetujuan pemberian “Jasa Produksi” sebesar 7,5% (tujuh koma lima
persen) untuk karyawan
b. Persetujuan pemberian “Dana Kesejahteraan” sebesar 7,5% (tujuh koma
lima persen) untuk karyawan
c. Persetujuan pemberian “Tantiem” sebesar 7,5% (tujuh koma lima persen)
untuk Pengurus Perseroan
Agenda Kelima
1. Persetujuan atas penunjukan Kantor Akuntan Publik Independent yang
terdaftar pada BAPEPAM-LK dan Bank Indonesia dimana sebelumnya telah
memperoleh Rekomendasi dari Komite Audit PT. Bank Sulteng dengan memberi
kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menunjuk
Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit Laporan Keuangan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 14 PT. BANK SULTENG
Perseroan untuk Tahun Buku 2016.
2. Menyetujui pembayaran kasus hukum an. Anand Umar Adnan “maksimal”
sebesar Rp. 2.234.421.000,- (apabila dibayarkan maka menjadi beban tahun
buku 2016). Namun sebelum dilakukan pembayaran upaya negosiasi dan upaya
hukum lainnya tetap dilakukan oleh pihak manajemen
3. Menyetujui pelaksanaan Corporate Social Responcibility (CSR) sebesar 2% dari
laba bersih tahun buku 2015 (2 % x Rp. 98.975.133.835,-) = Rp.1.979.502.676,-
mekanisme program CSR Bank Sulteng sesuai pedoman dan peraturan yang ada
tentang CSR dan dilaksanakan oleh Direksi.
4. Menyetujui untuk merubah Peraturan dana pensiun dari Dana Pensiun Bank
Sulteng, serta iuran Tunjangan Hari Tua, bahwa kepesertaan Pegawai Bank
Sulteng pada Dana Pensiun hanya sampai dengan Pegawai yang diangkat pada
tanggal 31 Desember 2015 dan untuk Pegawai Bank Sulteng yang diangkat
terhitung mulai tanggal 01 Januari 2016 dan setelahnya akan diikut sertakan
dalam Program Pensiun Iuran Pasti.
C. Agenda dan Keputusan RUPS -LB
Pada hari ini, Kamis tanggal 21 (dua puluh satu) April tahun 2016 (dua ribu enam
belas) telah diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Luar Biasa
(RUPS-LB) tahun yang 2016, yang bertempat di Ballroom Lere Hotel Mercure Jalan
Cumi-cumi No. 8 Palu Provinsi Sulawesi Tengah.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Komposisi Kepengurusan
RUPS-LB pada awalnya dibuka dan dipimpin oleh Komisaris Utama, kemudian saat
pembahasan Komisaris Utama memohon kepada Bapak Gubernur Provinsi Sulawesi
Tengah sebagai Pemegang Saham Pengendali untuk memimpin rapat selanjutnya.
Memasuki agenda selanjutnya rapat tentang komposisi pengurus Bank Sulteng,
pimpinan rapat dalam hal ini Gubernur sebagai pemegang saham pengendali
mempersilahkan kepada seluruh pengurus untuk berada diluar rapat. Setelah
agenda tentang kepengurusan perseroan selesai dibahas, pimpinan rapat kembali
memanggil seluruh pengurus perseroan untuk masuk keruangan rapat dan
pimpinan rapat menyerahkan kembali pimpinan rapat kepada Komisaris Utama, dan
sekaligus menutup seluruh agenda RUPSLB Bank Sulteng.
Agenda Pertama
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 15 PT. BANK SULTENG
1. Menyetujui perubahan ketentuan anggaran dasar Perseroan dalam rangka
penyesuaian dengan Undang-Undang Republik Indonesia No 40 tahun 2007
Tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.
32/POJK.04/2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum
Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Peraturan OJK No.
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik, dengan bunyi perubahan masing-masing pasal
sebagaimana yang telah lampirkan dalam notulen ini;
2. Menyetujui Pembagian Tugas dan Wewenang diantara Pengurus Perseroan
disusun oleh Direksi Perseroan dengan Persetujuan Dewan Komisaris
Perseroan
3. Menyetujui Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN) untuk
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris dalam hal Remunerasi,
Tunjangan atau fasilitas lainnya terhadap pengurus perseroan sesuai dengan
pedoman yang diatur oleh OJK dan batasan serta persetujuan dari Gubernur
selaku Pemegang Saham Pengendali perseroan.
Agenda Kedua
1. Menyetujui perpanjangan masa Jabatan bagi Direktur Pemasaran Diana Liza
Mustaqim dan Komisaris Independen Drs. H. Said Awad, MH paling lambat
sampai dengan 1 Oktober 2016.
2. Menyetujui nama Calon Anggota Komisaris Perseroan yaitu Drs. H. Anwar
Ponulele, M.Si dan Drs. Amdjad Lawasa, MM sebagai Komisaris Perseroan
setelah dinyatakan lulus dari Fit and Proper Test dari OJK, dan pengangkatan
yang bersangkutan menjadi komisaris diserahkan kewenangan pengangkatan
yang bersangkutan kepada Gubernur selaku pemegang saham pengendali
perseroan.
3. Menyetujui nama Calon Direktur Pemasaran yaitu Darmizal Aladdin dan
Hendra Gunawan Sudarman untuk diangkat sebagai Direktur Pemasaran
Perseroan. Jika salah satu atau keduanya dinyatakan lulus Fit and Proper Test
dari OJK, dan selanjutnya pengangkatan salah seorang menjadi Direktur
pemasaran kewenangannya diserahkan kepada Gubernur selaku pemegang
saham pengendali perseroan.
4. Menyetujui Calon Direktur Kepatuhan Faizal Amrah, SE dan Drs. H.N.
Ikawidjaja, MM untuk diangkat sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan. Jika
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 16 PT. BANK SULTENG
salah satu atau keduanya dinyatakan lulus Fit and Proper Test dari OJK, dan
selanjutnya pengangkatan salah seorang menjadi Direktur Kepatuhan
kewenangannya diserahkan kepada Gubernur selaku pemegang saham
pengendali perseroan
5. Menyetujui Drs. H. Abd. Karim Hanggi menjadi Komisaris Independen
setelah melalui tahapan Fit and Proper Test oleh OJK dengan ketentuan tetap
menjabat sebagai Komisaris Utama perseroan.
II. PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCEANCE DI BANKSULTENG
1. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS
1.1 Dewan Komisaris
a. Jumlah dan Komposisi Dewan Komisaris
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT. Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, Akta Notaris Nomor: 19 tanggal 24
April 2015
Susunan Dewan Komisaris Bank Sulteng tahun 2015, sebagai berikut :
1. Komisaris Utama : Drs. H. Abdul Karim Hanggi
2. Komisaris Independen : Drs. H. Said Awad, MH
3. Komisaris : Drs. H. Amiluddin Haludin *)
*) (Namun sesuai surat dari OJK Nomor : SR-1/D.03/2016 Tanggal 04
Januari 2016 Perihal Penyetujuan Perlaihan Jabatan Sdr Amiluddin
Haludin dari Komisaris menjadi Komisaris Independen PT. Bank Sulteng)
b. Fungsi Dan Tugas Pokok Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor:
01/DK/BPD-ST/IV/2013 menjelaskan bahwa Tugas dan Tanggung Jawab
Dewan Komisaris sebagai berikut :
1. Melakukan pengawasan secara umum dan secara khusus terhadap
pengelolaan operasional bank oleh Direksi.
a. Pengawasan Umum :
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap proses
pelaksanaan kebijakan strategis yang dilakukan Direksi, antara lain
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 17 PT. BANK SULTENG
rencana bisnis dan rencana strategis bank, Standar Operasional
Prosedur, Struktur Organisasi Bank, Implementasi Good Corporate
Governance, kerjasama dengan pihak ketiga. Dalam rangka
pelaksanaan tugas Pengawasan Umum dimaksud dengan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan adalah :
Melakukan rapat Internal Dewan Komisaris, Rapat dengan Direksi
Bank Indonesia/OJK dan Pemegang saham pengendali baik rutin
maupun berkala, guna memastikan bahan Rencana Bisnis Bank dan
rencana strategis Bank, Standar Operasional Prosedur, Struktur
Organisasi Bank telah disusun sesuai dengan standar-standar
Perbankan yang berlaku serta memperhitungkan kemampuan
Internal Bank seperti Sumber Daya Manusia, Informasi Teknologi,
Modal serta pencapaian-pencapaian sebelumnya serta melakukan
pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap realisasi
pencapaian hasil sesuai target yang telah ditetapkan.
b. Pengawasan Khusus
Melakukan pemantauan, pengawasan serta evaluasi terhadap
pencapaian target-target Rencana Bisnis Bank, hasil temuan S.K.A.I dan
Eksternal Audit, tindak lanjut atas pelaksanaan Internal Audit dan
Eksternal Audit serta saran dan Rekomendasi Dewan Komisaris.
2. Memberikan nasihat-nasihat yang dianggap perlu kepada Direksi agar
pelaksanaan operasional bank tetap berjalan sesuai dengan target-target
bisnis yang telah ditetapkan dan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
1.2 Kewenangan Dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Melakukan pengawasan atas pelaksanaan Operasional Bank yang
dilaksanakan oleh Direksi Bank Sulteng.
2. Menyetujui kebijakan umum Bank dengan memperhatikan kebijakan
Pemerintah Daerah, ketentuan-ketentuan lain yang digariskan oleh Bank
Indonesia, perkembangan ekonomi dan keuangan serta perbankan.
3. Memberikan persetujuan penyusunan Rencana Jangka Panjang (Corporate
Plan) bank, dan memberikan persetujuan Rencana Bisnis Jangka Menengah
dan Tahunan bank yang di ajukan oleh Direksi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 18 PT. BANK SULTENG
4. Menilai dan memberikan persetujuan Perubahan Rencana Bisnis Tahunan
Bank yang diajukan oleh Direksi.
5. Mengevaluasi dan menilai laporan Realisasi Bisnis Bank setiap Triwulan,
Semester dan Tahunan, Laba/Rugi, Tingkat Kesehatan Bank, Portofolio Kredit
dan kegiatan operasional lainnya.
6. Menyetujui kebijakan dan prosedur manajemen risiko sesuai dengan prinsip
pengendalian risiko yang baik dan memenuhi peratuan perundang-undangan.
7. Meminta keterangan kepada Direksi dan atau satuan kerja lainnya mengenai
hal-hal yang berhubungan dengan kepengurusan dan pengelolaan bank bila
diketahui atau diduga ada kebijakan pengelolaan bank yang dapat merugikan
atau mempengaruhi kesehatan bank.
8. Memberikan penilaian dan persetujuan kepada Direksi dalam hal pembelian
dan/ atau penjualan asset tetap/barang tidak bergerak untuk diproses sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
9. Memberikan persetujuan penghapusbukuan kredit macet yang sulit untuk
ditagih dalam rangka perbaikan portofolio kredit.
10. Memberikan pertimbangan pembukaan Kantor Cabang/Cabang Pembantu
dan pengangkatan Kepala-kepala Divisi dan Kepala Kantor Cabang Bank
Sulteng.
11. Mengevaluasi dan menilai Laporan Hasil Pemeriksaan Satuan Kerja Audit
Intern (SKAI) dan memberikan petunjuk serta saran atas hasil evaluasi dan
penilaian hasil pemeriksaan tersebut kepada Direksi.
12. Meminta laporan kepada Direktur Kepatuhan atas pelaksanaan kegiatan
operasional bank yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan
semua peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam kegiatan
operasional Bank.
13. Memberikan persetujuan atas sistem Remunerasi dan Nominasi dalam
lingkungan Bank.
14. Memberikan persetujuan terhadap rencana pemberian kredit kepada pihak
terkait, dan besar dan kredit sindikasi.
1.3 Tanggung Jawab Dewan Komisaris
1. Memberikan saran/pendapat dalam rangka penyusunan Visi, Misi dan
Rencana Strategis Jangka Panjang Bank.
2. Memastikan bahwa kebijakan penerapan manajemen risiko telah terlaksana
sesuai dengan Buku Pedoman Bank Manajemen Risiko yang telah disetujui.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 19 PT. BANK SULTENG
3. Memastikan bahwa Bank telah memiliki Standar Sistem Pengendalian Intern
dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pengendalian intern bank
secara umum.
4. Memastikan bahwa Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai
pemantauan likuiditas , melakukan pengawasan dalam pelaksanaannya serta
memastikan kebenaran isi, kesesuaian persyaratan dan ketepatan waktu
penyampaian laporan kepada Bank Indonesia/OJK dan memberikan pendapat
atas laporan tersebut.
5. Bahwa kebijakan dan prosedur Bank dalam menjalankan Sistem BI-RTGS
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan memantau pelaksanaannya.
6. Memastikan bahwa Bank mematuahi ketentuan yang berlaku mengenai
kegiatan penyertaan modal bank, memberikan persetujuan terhadap rencana
penyertaan modal bank.
7. Memantau Bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai penggunaan
Informasi Teknologi (IT).
8. Memantau perkembangan kinerja Bank berdasarkan penilaian Tingkat
Kesehatan Bank yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
9. Memantau pelaksanaan Kewajiban Penyedian Modal Minimum (KPMM/CAR)
Bank Umum.
10. Memantau pelaksanaan pemeliharaan Giro Wajib Minimum (GWM) pada
Bank Indonesia.
11. Memantau bahwa bank memenuhi ketentuan yang berlaku mengenai
Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (KYC) dan melakukan pengawasan atas
penerapan (KYC) secara berkala.
12. Mengawasi pelaksanaan ketentuan kebijakan perkreditan secara benar, dan
melakukan pengawasan atas pemberian kredit.
13. Memantau bahwa bank telah melaksanakan perbaikan Portofolio Kredit dan
tetap menjaga NPL lebih kecil dari ketentuan Bank Indonesia.
14. Memantau bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Kualitas
Aktiva Produktif (KAP), dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
prinsip kehati-hatian dalam penanaman dana pada aktiva produktif.
15. Memastikan bahwa bank mematuhi ketentuan yang berlaku mengenai Batas
Minimum Pemberian Kredit (BMPK) dan memberikan saran/pendapat
terhadap BMPK.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 20 PT. BANK SULTENG
16. Memastikan bahwa Bank telah membentuk Penyisihan Penghapusan Aktiva
Produktif (PPAP) sesuai ketentuan yang berlaku dan memonitor
pelaksanaannya.
17. Memastikan bahwa Bank telah membuat laporan keuangan bulanan secara
benar dan tepat waktu kepada Bank Indonesia dan tembusannya
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk dievaluasi.
18. Memastikan bahwa Bank membuat laporan keuangan Publikasi Triwulanan,
Semesteran dan Tahunan secara benar dan tepat waktu kepada Bank
Indonesia dan tembusannya disampaikan kepada Dewan Komisaris.
19. Memastikan bahwa Bank telah menindaklanjuti temuan dan rekomendasi
hasil pemeriksaan Satuan Pemeriksaan Intern Bank (SPI) dan pemeriksa
Ekstern (Bank Indonesia, Akuntan Publik dan BPK).
20. Memastikan Bank telah melaksanakan prinsip Good Cororate Governance
kepada setiap kegiatan usaha Bank di semua tingkatan atau jenjang
organisasi.
21. Memastikan Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, serta Komite
Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas secara efektif.
22. Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawab secara optimal.
23. Dilarang memanfaatkan Bank untuk kepentingan pribadi, keluarga dan atau
pihak lain untuk mempengaruhi kegiatan operasional bank yang dapat
merugikan bank atau mempengaruhi profesionalisme pengelolaan Bank.
24. Dilarang mengambil dan atau menerima untuk keuntungan pribadi dari Bank
selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang telah diltetapkan menurut
ketentuan yang berlaku.
1.4 Pada tahun 2015 Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan adalah
sebagai berikut :
1. Dewan komisaris berpendapat bahwa bank telah menerapkan tata kelola
bank dengan baik, berdasarkan hasil pengawasan, pemantauan dan evaluasi
yang telah kami lakukan bersama Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan
Komite Remunerasi & Nominasi, nampak bahwa masalah keterbukaan,
keterperiksaan, pertanggung jawaban, independensi, dan kewajaran, dalam
aspek perencanaan pelaksanaan dan pengawasan seperti penyusunan
kebijakan, rencana strategis, program prioritas dan action plan, demikian
pula dalam hal pelaksanaan operasional dan penataan terhadap standar
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 21 PT. BANK SULTENG
operasional prosedur serta perundang-undangan yang berlaku selama Tahun
Buku 2015 telah menunjukkan kemajuan yang positif.
2. Dewan Komisaris melihat Bank Sulteng telah menunjukkan kinerja tata kelola
bank yang baik dan berkelanjutan. Pengelolaan risiko adalah salah satu
bentuk tindakan manajemen yang sangat konstruktif, yang setiap saat yang
dijalankan oleh Komite Pemantau Risiko, Komite Audit dan Komite
Remunerasi dan Nominasi.
3. Dewan Komisaris telah melakukan sistem pengawasan terhadap Direksi
melalui rapat-rapat, yang mencakup pemantauan perencanaan dan realisasi
serta mereview terhadap pendanaan yang berdasarkan indikator-indikator
yang ditetapkan.
4. Dewan Kohmisaris memiliki Komite yang menjalankan tugas pengawasan
operasional yang mendorong dibangunnya sistem pengawasan internal
disetiap kantor cabang, serta komunikasi antara Dewan Komisaris dan
Komite lancar dan diadakan secara rutin dalam bentuk rapat Komite Dewan
Komisaris.
5. Program-program tanggung jawab sosial Bank (CSR) dalam kurun waktu
tahun 2015 telah merefleksikan komitmen bank untuk tumbuh bersama
seluruh pemangku kepentingan.
6. Secara keseluruhan bahwa permasalahan yang dihadapi oleh Bank Sulteng,
yaitu ; Perlu peningkatan kualitas Penerapan Good Corporate Governance,
Masih rendahnya daya saing, dan terbatasnya kemampuan penguatan modal.
Oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah merevisi Program
Regional Champion (BRC) Jilid 1 menjadi BRC Jilid 2 yang saat ini sementara
dalam tahap kosinyering oleh OJK bersama Tim Pokja pada masing-masing
BPD, yang bertujuan untuk pengembangan BPD seluruh Indonesia agar
menjadi Champion di daerahnya masing-masing.
7. Disamping hal-hal tersebut diatas Dewan Komisaris juga melakukan
Pemantauan atas pelaksanaan Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2015
melalui rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, Pemantauan kerja
Keuangan dan Non Keuangan Bank Sulteng serta Pemantauan perkembangan
Good Corporate Governance Bank Sulteng secara keseluruhan.
Semester 1 :
Selama periode Januari s/d Juni 2015 (semester I) telah melaksanakan berbagai
kegiatan dalam rangka pelaksanaan pengawasan aktif dan non aktif secara
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 22 PT. BANK SULTENG
independen sekaligus memberikan saran kepada Direksi untuk tujuan perbaikan
kinerja Bank Sulteng melalui :
a. Melakukan pengawasan dan memberikan saran/pendapat serta nasehat
kepada Direksi secara tertulis (surat).
Surat No. 03/DK-BPDST/I/2015, tanggal 14 Januari 2015, perihal
Penilaian Sendiri (Self Assessment).
Surat No. 04/DK-BPDST/I/2015, tanggal 26 Januari 2015, perihal
Rekomendasi Dewan Komisaris kepada Direksi mengenai perhitungan
penyisihan penghapusan asset dan cadangan kerugian penurunan nilai.
Surat No. 05/DK-BPDST/II/2015, tanggal 04 Februari 2015, perihal
Perubahan Komite-komite Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng
Surat No. 06/DK-BPDST/II/2015, tanggal 09 Februari 2015, perihal
Selisih rekening pendapatan dan biaya pada rekening antar kantor posisi
31 Desember 2014
Surat No. 07/DK-BPDST/II/2015, tanggal 09 Februari 2015, perihal
Revisi Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng
Surat No. 08/DK-BPDST/II/2015, tanggal 12 Februari 2015, perihal
Penyesuaian biaya perjalanan dinas bagi Pengurus dan Pegawai Bank
Sulteng.
SuratNo. 13/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Penyesuaian Modal disetor serta Action Plan Corrective Action.
Surat No. 14/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Permintaan laporan pelaksanaan fungsi Kepatuhan
Surat No. 15/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Pengkinian update kebijakan dan SOP Bank.
Surat No. 16/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Pendapatan provisi kredit PT. Bank Sulteng
Surat No. 17/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Realisasi denda-denda per 31 Desember 2014
Surat No. 18/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Realisasi pencapaian target RBB Triwulan IV tahun 2014 pada pos beban
non operasional lainnya.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 23 PT. BANK SULTENG
Surat No. 19/DK-BPDST/III/2015, tanggal 02 Maret 2015, perihal
Realisasi penghimpunan dana PT. Bank Sulteng periode 31 Desember
2014
Surat No. 20/DK-BPDST/III/2015, tanggal 05 Maret 2015, perihal
Laporan hasil pemeriksaan SKAI semester I dan II tahun 2014
Surat No. 21/DK-BPDST/III/2015, tanggal 06 Maret 2015, perihal
Persetujuan risk appetite, risk tolerance dan risk limit PT. Bank Sulteng
tahun 2015.
Surat No. 22/DK-BPDST/III/2015, tanggal 16 Maret 2015, perihal
Persetujuan pengadaan Laptop untuk laporan LBU Bank Sulteng cabang
Bungku
Surat No. 23/DK-BPDST/III/2015, tanggal 16 Maret 2015, perihal
Persetujuan permintaan UPS untuk mesin ATM Bank Sulteng cabang
Bangkep
Surat No. 28/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 09 April 2015, perihal Tindak
lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi SKAI semester
II/2013
Surat No. 29/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 09 April 2015, perihal Tindak
lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi SKAI semester I/2014
Surat No. 31/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 08 April 2015,perihal
Rekomendasi usulan komite Independen Bank Sulteng
Surat No. 32/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 10 April 2015, perihal
Kualitas LDR cabang-cabang PT. Bank Sulteng periode 31 Desember
2014
Surat No. 33/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 10 April 2015,perihal
Permintaan penyelesaian janji/komitmen Auditee
Surat No. 34/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 14 April 2015,perihal
Perpanjangan tugas sementara Direktur Kepatuhan
Surat No. 36/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 16 April 2015, perihal
Permintaan laporan data perkreditan Bank
Surat No. 37/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 16 April 2015, perihal
Peningkatan perbaikan kualitas manajemen risiko
Surat No. 38/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 16 April 2015, perihal
Permintaan laporan bulanan kredit Hapus Buku
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 24 PT. BANK SULTENG
Surat No. 41/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 16 April 2015, perihal
Laporan transparansi informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)
Surat No. 42/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 16 April 2015, perihal Upaya
pencegahan timbulnya penyalahgunaan (fraud)
Surat No. 44/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 29 April 2015, perihal
Pengambilan sertifikat hak milik No. 172 an. Joko S.
Surat No. 45/DK-BPDST/V/2015, tanggal 05 Mei 2015,perihal
Persetujuan revisi RBB Bank Sulteng tahun 2015 – 2017.
Surat No. 47/DK-BPDST/IV/2015, tanggal 29 April 2015, perihal
Rekomendasi assessment calon Direktur Kepatuhan Bank Sulteng oleh
assessment center Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI)
Surat No. 48/DK-BPDST/V/2015, tanggal 07 Mei 2015, perihal
Persetujuan pengadaan barang inventaris
Surat No. 57/DK-BPDST/V/2015, tanggal 18 Mei 2015, perihal Temuan
KAP terhadap cabang Toli-toli
Surat No. 58/DK-BPDST/V/2015, tanggal 18 Mei 2015, perihal
Penyerahan tanah milik Pemda Parigi Moutong kepada Bank Sulteng
Surat No. 59/DK-BPDST/V/2015, tanggal 18 Mei 2015, perihal
Pembobolan kas pada PT. Bank Sulteng kantor Cabang Utama Palu
Surat No. 60/DK-BPDST/V/2015, tanggal 18 Mei 2015, perihal
Penyelewengan dana pada Kantor Kas Lambunu (Cab. Parigi)
Surat No. 61/DK-BPDST/V/2015, tanggal 18 Mei 2015, perihal
Penyelewengan dana pada Kantor Cabang Parigi
Surat No. 68/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal
Pengkinian/ update Buku Kebijakan dan SOP Bank
Surat No. 69/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal
Kebijakan dan prosedur tertulis
Surat No. 70/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal
Pembentukan komite Manajemen Risiko
Surat No. 71/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal
Kolektibilitas kredit.
Surat No. 72/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal
Peningkatan Laba.
Surat No. 73/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal Tindak
lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Akuntan Publik (KAP)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 25 PT. BANK SULTENG
Surat No. 74/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 11 Juni 2015, perihal Laporan
keuangan publikasi triwulan I Tahun 2015
Surat No. 76/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 16 Juni 2015, perihal
Permintaan User ID oleh Komite Audit PT. Bank Sulteng
Surat No. 77/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 17 Juni 2015, perihal
Pengawasan kelengkapan dokumen kredit terhadap 15 Debitur Inti.
Surat No. 78/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 19 Juni 2015, perihal
Pengenaan sanksi SID cabang Toli-toli
Surat No. 79/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 19 Juni 2015, perihal
Permohonan pemindahan alamat kantor PT. Bank Sulteng cabang
Luwuk.
Surat No. 80/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 22 Juni 2015, perihal
Persetujuan pengadaan kursi tunggu cabang Donggala.
Surat No. 86/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 22 Juni 2015, perihal
Persetujuan pengadaan AC standing untuk emergency situasi pada
gedung Bank Sulteng
Surat No. 87/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 24 Juni 2015, perihal Data
kepemilikan PT. Mega Corpora
Surat No. 88/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 24 Juni 2015, perihal
Pengembalian deviden Tahun Buku 2013
Surat No. 89/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 24 Juni 2015, perihal Kredit
Pemilikan Rumah (KPR) Bank Sulteng
Surat No. 90/DK-BPDST/VI/2015, tanggal 30 Juni 2015, perihal
Tanggapan atas RBB perubahan Bank Sulteng tahun 2015 – 2017.
b. Melakukan rapat Dewan Komisaris, jajaran Direksi dan Pejabat bank
serta Komite Dewan Komisaris dan pihak-pihak lain.
Semester I 6 Kali Pertemuan dengan Pembahasan :
1. Tgl. 08 Januari 2015, pembahasan : Rekomendasi Komite
Pemantau Risiko Dewan Komisaris dan Rekomendasi
Komite Audit Dewan Komisaris mengenai :
a. Perhitungan Penyisihan Penghapusan (PPA) dan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN).
b. Kualitas portofolio kredit posisi triwulan III/2014
dibanding posisi Desember 2013.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 26 PT. BANK SULTENG
c. Persetujuan Dewan komisaris atas penyediaan dana
pihak terkait dan pelaporannya.
d. Mengkaji ulang secara periodik sebagaimana
dipersyaratkan dalam PBI minimal 1 kali dalam 1 tahun
kebijakan dan prosedur (SOP).
2. Tgl. 05 Februari 2015, pembahasan : Rekomendasi Komite
Dewan Komisaris.
3. Tgl. 27 Februari 2015, pembahasan : Rekomendasi-
rekomendasi Komite Dewan Komisaris mengenai :
a. Penyampaian laporan fungsi kepatuhan periode tahun
2014.
b. Revisi dan pengkinian kebijakan dan Standar
c. Operasional Prosedur (SOP) Bank.
d. Penyesuaian Jumlah dan komposisi setoran Modal
saham Bank Sulteng.
e. Corective Ection penerimaan Deviden Tahun Buku 2013
dan setoran modal serta Agio saham PT. Mega Corpora.
f. Pendapatan provinsi kredit Bank Sulteng Tahun 2014.
g. Realisasi pencapaian target RBB Tw.IV Tahun 2014
(Beban non Operasioanl lainnya).
h. Realisasi pencapaian target RBB Tw.IV Tahun 2014
(Denda-denda laporan dan pajak).
i. Realisasi pencapaian target RBB Tw.IV Tahun 2014
(Dana pihak ke III dan Laba/Rugi).
j. Realisasi pencapaian target RBB Tw.IV Tahun 2014
(Aktiva Produktif).
k. Laporan Hasil Pemeriksaan SKAI Semester I Tahun
2014.
4. Tgl. 24 Maret 2015, pembahasan : Rekomendasi-
rekomendasi Komite Dewan Komisaris mengenai :
a. Peningkatan upaya pencegahan timbulnya
penyalahgunaan (Fraud).
b. Permintaan laporan tentang transparansi informasi suku
bunga dasar kredit (SBDK).
c. Peningkatan perbaikan kualitas Manajemen Risiko.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 27 PT. BANK SULTENG
d. Permintaan laporan bulanan saldo kredit Hapus buku
5. Tgl 11 Mei 2015, pembahasan : Rekomendasi dari komite
Pemantau Resiko dan komite Audit mengenai :
a. Permintaan persetujuan Dewan Komisaris atas Buku
Pedoman Bank (BPP) atau buku kebijakan Bank Sulteng.
b. Pengenaan Sanksi kepada Bank Sulteng atas
keterlambatan penyampaian LTKT.
c. Pengawasan kelengkapan Dokumen kredit terhadap 15
(lima belas) Debitur inti.
d. Permintaan Buku kebijakan dan SOP Agunan yang
diambil alih (AYDA) serta data AYDAA posisi Maret
2015 bila ada.
e. Merevisi dan menyempurnakan laporan GCG terkait Self
Assessment secara lengkap kepada OJK.
f. Permintaan ketegasan Direksi atas pemberlakuan
Pedoman Kebijakan kredit.
g. Mencegah timbulnya kredit bermasalah baru dan
menurunkan kredit bermasalah.
h. Penyelesaian kerugian Bank dari kasus Fraud.
i. Temuan KAP terhadap Cabang Tolitoli.
j. Pembobolan Kas pada Bank Sulteng KCU Palu.
k. Penyelewengan Dana pada Bank Sulteng kantor Kas
Lambunu (Cabang Parigi).
6. Tgl 10 Juni 2015, pembahasan : Rekomendasi dari komite
Pemantau Risiko dan komite Audit mengenai :
a. Permintaan UP Date atau pengkinian Buku Pedoman
Bank (BPP) kebijakan kredit, penyelamatan kredit,
ristrukturisasi kredit, Hapus Buku dan Hapus Tagih.
b. Permintaan Buku Pedoman/Buku kebijakan sumber
Daya manusia serta update/pengkinian SOP divisi
Sumber Daya Manusia.
c. Permintaan update atau kaji ulang Buku Pedoman Bank
(BPP) Kebijakan pengkreditan ketentuan BMPK.
d. Permintaan penyediaan Buku Kebijakan dan Prosedur
Tertulis.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 28 PT. BANK SULTENG
e. Pembentukan Komite Manajemen Risiko untuk
memenuhi ketentuan Good Corporate Governance (GCG).
f. Mencegah dan Menurunkan kredit kolektibilitas dua
(DPK).
g. Laporan target dan realisasi Rencana Bisnis Bank
Triwulan I Tahun 2015.
h. Tindak lanjut pengkinian atau Update kebijakan dan SOP
Bank.
i. Permintaan tindaklanjut oleh Direksi atas hasil temuan
Akuntan Publik.
j. Laporan keuangan publikasi Triwulan I Tahun 2015.
k. Jumlah Nominal Kredit Bermasalah PT. Bank Sulteng.
c. Melakukan kunjungan kerja ke kantor-kantor cabang Bank Sulteng
dalam rangka pengawasan dan pembinaan.
1. Perjalanan Dinas ke Poso dalam rangka penyerahan mobil Ambulans CSR
ke Pemda Poso tanggal 16 s/d 18 Februari 2015 oleh Komisaris Bapak
Drs. H. Amiluddin Haludin.
2. Perjalanan Dinas ke Morowali dalam rangka penyerahan mobil Ambulans
ke Pemda Morowali tanggal 19 s/d 21 Februari 2015 oleh Komisaris
Utama Bapak Drs. H. Abdul Karim Hanggi.
3. Perjalanan dinas ke Buol dalam rangka seleksi Tilawatil Qur’an STQ XXIII
di Kabupaten Buol sekaligus mengunjungi Kantor Cabang Buol, tanggal 18
s/d 21 Maret 2015 oleh Komisaris Utama Bapak. Drs. H. Abdul Karim
Hanggi.
d. Mengikuti pendidikan/pelatihan.
1. Dalam rangka mendampingi Gubernur Sulawesi Tengah dalam pertemuan
dengan OJK di Jakarta tanggal 08 s/d 10 Januari 2015 oleh Komisaris
Utama Bapak. Drs. H. Abd. Karim Hanggi.
2. Dalam rangka menghadiri Rountable Discussion penerapan risiko dan tata
kelola terintegrasi bagi konglomerasi keuangan di Indonesia sesuai surat
BSMR di Jakarta tanggal 25 s/d 27 Januari 2015 oleh Komisaris
Independen Bapak. Drs. H. Said Awad, MH.
3. Pelatihan penanganan benturan kepentingan di Jakarta tanggal 16 s/d 19
Februari 2015 oleh Komisaris Independen Bapak Drs. H. Said Awad, MH.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 29 PT. BANK SULTENG
4. Dalam rangka seminar BPDSI dan Penarikan Undian Simpeda di Padang
tanggal 12 s/d 16 Maret 2015, oleh Komisaris Bapak Drs. H. Amiluddin
Haludin.
5. Dalam rangka mengikuti workshop Implementasi GCG secara utuh bagi
seluruh unit kerja terkait sesuai surat RMG, di Yogyakarta tanggal 24 s/d
28 Maret 2015 oleh Komisaris Utama Bapak Drs. H. Abdul Karim Hanggi
dan Komite Pemantau Risiko Bapak H. Ramli Nurdin, B.sc.-
6. Dalam rangka mengikuti workshop Aspek Strategik pendorong/penentu
kinerja Direksi dan Komisaris, identifikasi komponen Remunerasi pada
tingkat Direksi dan Komisaris sesuai surat RMG, di Jakarta tanggal 25 s/d
27 Maret 2015 oleh Komisaris Independen Bapak. Drs. H. Said Awad, MH.
7. Dalam rangka menghadiri workshop penyusunan laporan Dewan
Komisaris yang komprehenshif dan efektif, di Jakarta tanggal 11 s/d 14
Mei 2015 oleh Komisaris Independen Bapak Drs. H. Said Awad, MH dan
Komite Pemantau Risiko Bapak Bambang Setiawan.
8. Dalam rangka menghadiri pelaksanaan peluncuran program
Transformasi BPD di Jakarta, tanggal 25 s/d 27 Mei 2015 oleh Komisaris
Utama, Direktur Utama dan Staf Divisi Corporate Secretary.
9. Dalam rangka menghadiri undangan workshop GCG Risk Owner
menyusun formulasi assessment, di Jakarta tanggal 27 s/d 30 Mei 2015
oleh Komisaris Independen Bapak Drs. H. Said Awad, MH.
10. Dalam rangka mengikuti workshop non performing financing (NPF) kupas
tuntas strategi penanganan NPL dan tehnik negosiasi dalam kerangka
kualitas kredit syariah dan konvensional, di Jakarta tanggal 02 s/d 05 Juni
2015 oleh Komisaris Bapak. Drs. H. Amiluddin Haludin dan Komite Audit
Bank Sulteng.
Semester 2 :
Selama periode Juli s/d Desember 2015 (semester II2015) telah melaksanakan
berbagai kegiatan dalam rangka pelaksanaan pengawasan aktif dan non aktif
secara independen sekaligus memberikan saran kepada Direksi untuk tujuan
perbaikan kinerja Bank Sulteng melalui :
a. Melakukan pengawasan dan memberikan saran serta nasehat kepada
Direksi secara tertulis.
1. Surat No. 94/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 13 Juli 2015, perihal
Persetujuan Dewan Komisaris terhadap pemberlakuan kebijakan umum
fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 30 PT. BANK SULTENG
2. Surat No. 98/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 31 Juli 2015, perihal
Rekomendasi tindak lanjut pengkinia BPP, SOP SDM, Honorarium
Komite Dewan Komisaris serta tindak lanjut pembukaan Kantor Cabang
Palu Barat.
3. Surat No. 103/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 27 Juli 2015, perihal
Pengusulan Fit and Proper Test calon Direktur Kepatuhan PT. Bank
Sulteng.
4. Surat No. 104/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 27 Juli 2015, perihal
Pengusulan Fit and Proper Test calon Komisaris Independen PT. Bank
Sulteng.
5. Surat No. 107/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 31 Juli 2015, perihal Hasil
pemeriksaan kantor Pelayanan Pajak Pratama Palu terhadap pajak pada
PT. Bank Sulteng.
6. Surat No. 108/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 31 Juli 2015, perihal
Evaluasi sebab menurunnya tabungan.
7. SuratNo. 109/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 31 Juli 2015, perihal
Permintaan Buku Kebijakan dan SOP.
8. Surat No. 110/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 31 Juli 2015, perihal
Peningkatan pengawasan dan tindak lanjut temuan SKAI.
9. Surat No. 111/DK-BPDST/VII/2015, tanggal 31 Juli 2015, perihal Tindak
lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi SKAI.
10. Surat No. 112/DK-BPDST/VIII/2015, tanggal 05 Agustus 2015, perihal
Tanggapan atas RBB perubahan Tahun 2015 - 2017
11. Surat No. 113/DK-BPDST/VIII/2015, tanggal 05 Agustus 2015, perihal
Kelengkapan dokumen terkait perubahan komposisi kepemilikan Bank
Sulteng.
12. SuratNo. 114/DK-BPDST/VIII/2015, tanggal 12 Agustus 2015, perihal
Penilaian profil risiko Triwulan II Tahun 2015.
13. Surat No. 121/DK-BPDST/VIII/2015, tanggal 28 Agustus 2015, perihal
Sanksi pelaporan SID periode April 2015.
14. SuratNo. 122/DK-BPDST/VIII/2015, tanggal 28 Agustus 2015, perihal
Mengkaji dan merevisi buku pedoman dan kebijakan kredit.
15. Surat No. 123/DK-BPDST/VIII/2015, tanggal 28 Agustus 2015, perihal
Persetujuan pengadaan inventaris Divisi Corporate Secretary.
16. Surat No. 124/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 1 September 2015, perihal
Persetujuan pengadaan inventaris Kantor Cabang Ampana.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 31 PT. BANK SULTENG
17. Surat No. 125/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 1 September 2015, perihal
Laporan Realisasi RBB Bank Sulteng triwulan II Tahun 2015.
18. Surat No. 126/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 1 September 2015, perihal
Laporan Realisasi RBB Bank Sulteng triwulan II Tahun 2015
19. Surat No. 127/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 1 September 2015, perihal
Laporan Realisasi RBB Bank Sulteng triwulan II Tahun 2015
20. Surat No. 128/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 1 September 2015, perihal
Penyisihan Penghapusan Asset (PPA).
21. Surat No. 137/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 16 September 2015, perihal
Permintaan calon Pemegang Saham Bank Sulteng.
22. Surat No. 138/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 17 September 2015, perihal
Rekomendasi pembayaran gaji Pegawai PT. Bank Sulteng bulan
September 2015.
23. Surat No. 139/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 17 September 2015, perihal
Rekomendasi perubahan susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan
Nominasi PT. Bank Sulteng.
24. Surat No. 140/DK-BPDST/IX/2015, tanggal 17 September 2015, perihal
Permohonan pengunduran diri calon Direktur Kepatuhan PT. Bank
Sulteng.
25. Surat No. 158/DK-BPDST/X/2015, tanggal 21 Oktober 2015, perihal
Rincian Neraca periode 30 September 2015.
26. Surat No. 159/DK-BPDST/X/2015, tanggal 27 Oktober 2015, perihal
Restrukturisasi Kredit
27. Surat No. 160/DK-BPDST/X/2015, tanggal 27 Oktober 2015, perihal
Pencegahan timbulnya kredit macet usaha jasa konstruksi.
28. Surat No. 161/DK-BPDST/X/2015, tanggal 27 Oktober 2015, perihal
Permintaan laporan triwulan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan
29. Surat No. 162/DK-BPDST/X/2015, tanggal 27 Oktober 2015, perihal
Tindak lanjut action plan perbaikan GCG.
30. Surat No. 163/DK-BPDST/X/2015, tanggal 27 Oktober 2015, perihal
Pengadaan barang inventaris.
31. Surat No. 164/DK-BPDST/X/2015, tanggal 27 Oktober 2015, perihal
Penyisihan Penghapusan Asset (PPA).
32. Surat No. 165/DK-BPDST/X/2015, tanggal 21 Oktober 2015, perihal
Permintaan laporan SKAI tentang tindak lanjut komitmen auditee.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 32 PT. BANK SULTENG
33. Surat No. 167/DK-BPDST/X/2015, tanggal 30 Oktober 2015, perihal
Permintaan tindak lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi
dari SKAI semester I & II tahun 2014.
34. Surat No. 168/DK-BPDST/X/2015, tanggal 30 Oktober 2015, perihal
Hasil pemeriksaan SKAI terhadap Kantor Cabang Luwuk semester I
tahun 2014.
35. Surat No. 169/DK-BPDST/X/2015, tanggal 30 Oktober 2015, perihal
realisasi kegiatan kerja SKAI dibandingkan dengan target RBB semester I
& II tahun 2014.
36. Surat No. 171/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 3 November 2015, perihal
Hasil pemeriksaan SKAI terhadap Kantor cabang Poso semester I & II
tahun 2014.
37. Surat No. 172/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 3 November 2015, perihal
Hasil pemeriksaan SKAI terhadap Kantor cabang Bungku semester I & II
tahun 2014.
38. Surat No. 173/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 4 November 2015, perihal
Persetujuan kekurangan biaya Rakerwil FKDK/P BPD Wiltim di Palu.
39. Surat No. 174/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 5 November 2015, perihal
Kesiapan penyaluran kredit UMKM Bank Sulteng.
40. Surat No. 175/DK-BPDST/X/2015, tanggal 30 Oktober 2015, perihal
Baki debet kredit konstruksi periode 31 Desember 2014.
41. Surat No. 178/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 26 November 2015, perihal
Penunjukan KAP sebagai pelaksana audit laporan keuangan PT. Bank
Sulteng tahun buku 2015.
42. Surat No. 179/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 27 November 2015, perihal
Tindak lanjut surat-surat Dewan Komisaris.
43. Surat No. 180/DK-BPDST/XI/2015, tanggal 30 November 2015, perihal
Persetujuan RBB Bank Sulteng tahun 2016 – 2018.
44. Surat No. 181/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Hasil pemeriksaan SKAI terhadap KCP Ampana semester I & II tahun
2014.
45. Surat No. 182/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
realisasi program kerja SKAI semester I tahun 2015.
46. Surat No. 183/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Laporan hasil kaji ulang pihak eksteren yang memuat pendapat tentang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 33 PT. BANK SULTENG
hasil kerja SKAI dan kepatuhannya terhadap standar pelaksanaan fungsi
audit intern bank serta perbaikan yang mungkin dilakukan.
47. Surat No. 184/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Beban denda-denda PT. Bank Sulteng s/d 31 Oktober 2015
48. Surat No. 185/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Permintaan hasil auditor eksternal (BPK) terhadap Bank Sulteng
49. Surat No. 186/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Kelengkapan dokumen kredit an. CV. Iwasaka Perkasa
50. Surat No. 187/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Kesiapan pelaporan laku pandai dan mobile banking
51. Surat No. 188/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Permintaan laporan sisa kredit hapus buku.
52. Surat No. 189/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Kaji ulang laporan profil risiko triwulan III tahun 2015 khusus risiko
hukum.
53. Surat No. 190/DK-BPDST/XII/2015, tanggal 03 Desember 2015, perihal
Evaluasi dan pencegahan timbulnya kredit bermasalah.
b. Melakukan rapat intern Dewan Komisaris, rapat dengan jajaran Direksi
dan Pejabat Eksekutif bank serta Komite Dewan Komisaris dan pihak-
pihak lain.
Semester II 4 Kali Pertemuan dengan Pembahasan :
1. Tgl. 01 Juli 2015 pembahasan, antara lain :
Tindak lanjut proses perekrutan calon Direktur Kepatuhan
Usulan Komisaris Independen
Pengkinian BPP dan SOP SDM
Permintaan kenaikan honorarium Komite Dewan
Komisaris
Tindak lanjut pembukaan Kantor Cabang Palu Barat
2. Tgl. 24 Juli 2015 pembahasan : surat FKDK/P-BPD-SI
wilayah Timur, yaitu surat No.4/FKDK/P-SI/wiltim/07/015
tanggal 14 Juli 2015 perihal, Pelaksanaan Rakerwil FKDKP
BPD-SI Wilayah Timur.
3. Tgl. 30 Juli 2015 pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Dewan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 34 PT. BANK SULTENG
Komisaris.
4. Tgl. 20 Oktober 2015 pembahasan : Rekomendasi
Pemantau Risiko dan Komite Audit mengenai :
a. Penyisihan Penghapusan Asset (PPA)
b. Penilaian Profil Risiko Triwulan II Tahun 2015.
c. Pemberlakuan Pedoman dan Kebijakan Perkreditan.
d. Persetujuan DEKOM untuk Pengadaan Inventaris PT.
Bank Sulteng.
e. Hapus Buku Kredit Macet.
f. Rencana Bisnis Bank (RBB).
g. Tindak lanjut Action Plan Self Assesment Pelaksanaan
Good Coorporate Governance (GCG).
h. Restrukturisasi Kredit Bermasalah.
i. Pencegahan timbulnya Kredit macet usaha Jasa
Konstruksi.
j. Permintaan Laporan Triwulan Direktur Yang
Membawahi Fungsi Kepatuhan.
k. Hasil Auditor Kantor Cabang Luwuk semester I tahun
2015.
l. Evaluasi/Kajian Audit Intern atas Cabang Poso Untuk
Semester I & II Tahun 2014.
m. Realisasi Kegiatan Kerja SKAI di Bandingkan dengan
Target RBB Semester I dan II tahun 2014.
n. Evaluasi/Kajian Audit Intern atas Cabang Bungku
untuk Semester I & II Tahun 2014.
o. Permintaan laporan SKAI tentang tindak lanjut
komitmen Auditee.
p. Permintaan Tindak Lanjut Direksi atas temuan Audit
dan Rekomendasi dari SKAI semester I & II tahun 2014.
q. Kolektibilitas kredit konstruksi PT. Bank Sulteng.
r. Rincian Neraca Periode 30 September 2015.
s. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (AP) untuk Audit
Laporan Keuangan PT. Bank Sulteng tahun Buku 2015.
5. Tgl. 25 November 2015, pembahasan : Rekomendasi
Pemantauan Risiko dan Komite Audit mengenai :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 35 PT. BANK SULTENG
a. Meneliti kembali kelengkapan dan keabsahan dokumen
kredit atas nama : CV. Iwasaka Perkasa.
b. Pencegahan timbulnya kredit bermasalah.
c. Permintaan laporan kredit hapus buku tahun 2013 dan
tahun-tahun sebelumnya.
d. Kelengkapan dokumen terkait penerbitan laku pandai.
e. Kaji ulang laporan profil risiko triwulan II tahun 2015
khususnya pada risiko hukum.
f. Evaluasi/kajian audit intern atas Cabang Pembantu
Ampana untuk semester I dan II tahun 2014.
g. Realisasi Program kerja SKAI semester I tahun 2015.
h. Beban denda-denda PT. Bank Sulteng per 31 Oktober
2015.
i. Laporan kepada Bank Indonesia tentang fungsi Audit
Intern yaitu laporan hasil kaji ulang pihak ekstern yang
memuat pendapat tentang hasil kerja SKAI dan
kepatuhannya terhadap Standar Pelaksanaan Fungsi
Audit Intern Bank serta perbaikan yang mungkin
dilakukan.
j. Permintaan hasil Auditor Ekstern (BPK) terhadap Bank
Sulteng.
k. Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
mengaudit Laporan Keuangan PT. Bank Sulteng tahun
buku 2015.
c. Melakukan kunjungan kerja ke kantor-kantor cabang Bank Sulteng
dalam rangka pengawasan dan pembinaan.
1. Perjalanan Dinas ke Jakarta dalam rangka pengurusan aktuaris
remunerasi dan nominasi, di OJK dan pengecekan/pengawasan kantor
pemasaran di Jakarta, tanggal 27 Juli 2015 oleh Komisaris Bapak Drs. H.
Amiluddin Haludin.
2. Perjalanan Dinas ke Ampana dalam rangka menghadiri syukuran gedung
Kantor Bank Sulteng Cabang Ampana dan memantau perkembangan
serta mensupport Cabang di Ampana, tanggal 21 Agustus 2015 oleh
Komisaris Utama Bapak Drs. H. Abdul Karim Hanggi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 36 PT. BANK SULTENG
3. Dalam rangka menghadiri pelantikan Kepala Cabang Poso serta
memantau perkembangan/mendukung Bank Sulteng Cabang Poso,
tanggal 17 November 2015 oleh Komisaris Utama Bapak Drs. H. Abd.
Karim Hanggi.
4. Perjalanan Dinas ke Salakan dalam rangka menghadiri syukuran gedung
Kantor Bank Sulteng Cabang Salakan dan memantau perkembangan
serta mendukung Cabang, tanggal 19 November 2015 oleh Komisaris
Utama Bapak Drs. H. Abdul Karim Hanggi.
d. Mengikuti pendidikan/pelatihan, seminar dan lain-lain dalam rangka
peningkatan pengetahuan serta wawasan.
1. Dalam rangka menghadiri sosialisasi program transformasi BPD di
Surabaya, tanggal 3 September 2015, oleh Komisaris Utama Bapak Drs.
H. Abd. Karim Hanggi.
2. Dalam rangka menghadiri undangan seminar FKDK/P untuk level
pengurus bank di Jakarta serta memonitoring perkembangan rehab
Kantor Pemasaran Bank Sulteng di Jakarta, tanggal 13 Oktober 2015 oleh
Komisaris Bapak Drs. H. Amiluddin Haludin dan Komite Pemantau Risiko
Bapak H. Ramli Nurdin.
3. Dalam rangka menghadiri seminar 2 Hari Komisaris Professional dengan
tema menjadi Komisaris yang efektif dan bertanggung jawab, tanggal 05
November 2015 di Jakarta, oleh Komisaris Utama Bapak Drs. H. Abd.
Karim Hanggi.
e. Selama periode semester II tahun 2015, Dewan Komisaris menindak
lanjuti rekomendasi Komite dalam bentuk surat kepada Direksi
sebanyak 53 surat.
2. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
2.1 Dewan Direksi
a. Jumlah dan Komposisi Direksi
Sesuai dengan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Bank
Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah., melalui Akta Notaris Nomor: 19
tanggal 24 April 2015 yang dibuat oleh Notaris Charles,SH.,MKn Notaris di
Palu. Susunan Direksi tahun 2015, sebagai berikut :
1. Direktur Utama : Ir. Rahmat Abdul Haris
2. Direktur Pemasaran : Diana Liza Mustaqim
3. Direktur Operasional : Hj. Sitti Maryam Dalle
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 37 PT. BANK SULTENG
4. Pjs. Direktur Kepatuhan : Hj. Sitti Maryam Dalle (*)
*) Melalui Surat Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham
Pengendali No. 584/519/KO.ADM EKON tanggal 27 Oktober 2014 dan
Surat No. 584/240/KO.ADM EKON tanggal 13 April 2015 dimana Direktur
Operasional (Sitti Maryam Dalle) ditunjuk sebagai Pejabat sementara
Direktur yang membidangi Kepatuhan.
(Sesuai dengan keputusan RUPS yakni menyetujui calon Direktur
Kepatuhan Faizal Amrah, SE dan Drs. H. N Ikawidjaja, MM untuk diangkat
sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan. Jika salah satunya atau keduanya
dinyatakan lulus Fit and Proper Test dari OJK dan selanjutnya
pengangkatan salah seorang menjadi Direktur Kepatuhan kewenangannya
diserahkan kepada Gubernur selaku pemegang saham pengendali
perseroan.
b. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Secara umum Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja
terbaik dalam merealisasikan rencana bisnis bank yang telah ditetapkan.
Kinerja Bank tahun 2015 bila dibandingkan dengan tahun 2014 menunjukkan
adanya pertumbuhan, walaupun masih ada yang belum mencapai target
sepenuhnya.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan menjelaskan mengenai tugas dan
tanggung jawab Direksi sebagai berikut :
1. Tugas Pokok Direksi adalah :
a. Melaksanakan pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan
Perseroan serta bertindak selaku pimpinan dalam pengurusan
tersebut.
b. Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
2. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk
kepentingan Perseroan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.
3. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab
menjalankan tugas untuk kepentingan dan usaha Perseroan dengan
mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Setiap anggota Direksi bertangung jawab penuh secara pribadi apabila
anggota Direksi yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan
tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 38 PT. BANK SULTENG
5. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan serta
melakukan segala tindakan dan perbuatan, baik mengenai pengurusan
maupun mengenai kepemilikan serta mengikat Perseroan dengan pihak
lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan.
6. Perbuatan-perbuatan Direksi dibawah ini harus mendapat persetujuan
tertulis dari Komisaris dengan mengindahkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku :
a. Mengeluarkan surat-surat obligasi.
b. Membeli, menjual atau dengan cara lain mendapatkan atau
melepaskan hak atas barang-barang inventaris milik Perseroan.
c. Melepaskan atau menjual barang tidak bergerak milik Perseroan yang
melebihi jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Komisaris.
d. Menetapkan struktur organisasi dan tata kerja Perseroan.
e. Mengambil bagian baik sebagian atau seluruhnya atau ikut serta
didalam perseroan atau badan-badan lain atau mendirikan bank baru
yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang.
f. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam
perseroan atau badan-badan lainnya yang tidak dalam rangka
penyelamatan piutang.
g. Perbuatan untuk tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapus
tagih yang jumlahnya dari waktu ke waktu ditetapkan oleh Rapat
Umum Pemegang Saham.
7. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan
jaminan hutang seluruh atau lebih dari 50% (lima puluh persen) dari
seluruh jumlah harta kekayaan Perseroan, baik dalam satu transaksi atau
beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama
lain, harus mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham.
8. Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada point (7) diatas tanpa
persetujuan RUPS, tetap mengikat Perseroan sepanjang pihak lain dalam
perbuatan hukum tersebut beretikat baik.
9. Untuk menjalankan pebuatan hukum berupa transaksi yang
mengakibatkan benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis
pribadi anggota Direksi, Komisaris atau Pemegang Saham dengan
kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan Persetujuan Rapat
Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 39 PT. BANK SULTENG
dan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dibidang Perbankan.
10. Kebijakan Kepengurusan ditetapkan dalam Rapat Direksi dengan
memperhatikan ketentuan dan peraturan yang berlaku dibidang
Perbankan.
11. Direksi untuk perbuatan tertentu atas tanggung jawabnya sendiri, berhak
pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya, dengan
memberikan kepadanya atau kepada mereka kekuasaan untuk perbuatan
tertentu tersebut yang diatur dalam Surat kuasa.
12. Pembagian tugas dan wewenang setiap angota Direksi ditetapkan oleh
Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan
kepada Komisaris. Dalam menentukan keputusan tersebut perlu
mempertimbangkan usulan Direktur Utama.
Dalam hubungan dengan tugas pokok Direksi memiliki kewajiban,
antara lain:
a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan
Perseroan sesuai dengan tujuan dan lapangan usahanya.
b. Menyiapkan rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan dan
menyampaikannya kepada Komisaris selambat-lambatnya 60 (enam
puluh) hari sebelum tahun anggaran berikutnya dimulai untuk
mendapatkan persetujuan Komisaris.
c. Menyiapkan rencana jangka panjang Perseroan, untuk mendapatkan
persetujuan Komisaris.
d. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan administrasi Perseroan
sesuai dengan kelaziman yang berlaku bagi suatu perseroan.
e. Menyusun sistem akuntansi berdasarkan prinsip pengendalian intern,
terutama pemisahan fungsi pengurusan, pencatatan, penyimpanan dan
pengawasan.
f. Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang
keadaan dan jalannya Perseroan berupa laporan kegiatan Perseroan
termasuk laporan keuangan, baik dalam bentuk laporan tahunan
maupun dalam bentuk laporan berkala lainya menurut cara dan waktu
yang ditentukan dalam anggaran dasar setiap diminta oleh Komisaris.
g. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian
tugas.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 40 PT. BANK SULTENG
h. Direksi dapat mengangkat tenaga ahli atau konsultan dalam
melakukan sebahagian tugas perseroan dan tidak dapat diangkat
menjadi pegawai atau pejabat dalam perseroan, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Direksi dapat mengangkat tenaga yang berpengalaman (Special hare)
sebagai pejabat dalam perseroan, dengan tetap memperhatikan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
j. Menjalankan kewajiban lainnya sesuai dengan Angaran Dasar.
13. Direksi mempunyai hak dan wewenang, antara lain sebagai berikut:
a. Menetapkan kebijakan dalam kepemimpinan dan kepengurusan.
b. Mengatur ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk
menetapkan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain
bagi pegawai Perseroan.
c. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan
peraturan kepegawaian Perseroan dan/atau Peraturan
Ketenagakerjaan yang berlaku.
d. Mengangkat Sekertaris dan Komite-Komite Dewan Komisaris dengan
mempertimbangkan usulan Komisaris, dan kriteria dari anggota
komite adalah berintegritas dan jujur serta memiliki pengalaman
dibidang perbankan, keuangan dan hukum serta ekonomi baik praktisi
maupun akademisi. Khusus Sekertaris diwajibkan dari seorang
Pegawai dalam Perseroan.
e. Mengatur pendelegasian kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan
di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang
anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang
atau beberapa orang pegawai Perseroan, baik sendiri maupun
bersama-sama atau kepada badan lain.
f. Menghapusbukukan piutang macet yang selanjutnya mendapat
persetujuan Komisaris.
g. Menjalankan tindakan lainnya, baik mengenai pengurusan maupun
mengenai pemilikan, sesuai dengan ketentuan yang diatur lebih lanjut
oleh Rapat Komisaris dengan memperhatikan perundang-undangan
yang berlaku.
c. Rapat Direksi selama Tahun 2015
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 41 PT. BANK SULTENG
Semester I 21 Kali pertemuan dengan pembahasan :
1. 6 Januari 2015 pembahasan : acara penyerahan sekaligus
peresmian bantuan CSR Kios Pedagang Komersial Lapangan
(PKL) kepada Pemerintah Daerah Kota Palu.
2. 8 Januari 2015 pembahasan : Bantuan CSR Bank Sulteng
yaitu Penghijauan Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu.
3. 14 Januari 2015 Pembahasan : Pembentuan panitia RAKOR
PT. Bank Sulteng 2015.
4. 19 – 21 Januari 2015 Pembahasan : Presentasi masing-
masing Divisi, BM, dan Kepala Kantor Kas.
5. 19 – 20 Januari 2015 Pembahasan : Tindak lanjut hasil
Rakor 2015.
6. 23 Januari 2015 Pembahasan : Diskusi antara Pemda
Sulawesi Tengah, China Exim Bank, dan PT. Bank Sulteng
tentang Penanaman Modal untuk percepatan Pengembangan
Wilayah di Sulawesi Tengah.
7. 29 Januari 2015 Pembahasan : Rencana Project Bank
Sulteng tahun 2015.
8. 3 Februari 2015 Pembahasan : Mengenai “Pemda Fund
Reward”.
9. 5 Februari 2016 Pembahasan : Perkembangan Bisnis Bank
Sulteng tahun 2015.
10. 11 Februari 2015 Pembahasan : Pengembangan BPD Net
Online Generation, Pembahasan MPN G2, dan Tindak Lanjut
Temuan OJK.
11. 3 Maret 2015 Pembahasan : Pengadaan Majalah Bank
Sulteng Edisi ke 1.
12. 9 Maret 2015 Pembahasan : Lisensi Produk Microsoft,
Mobile Banking, Pengadaan Loan Origination System (LOS),
Chanelling, dan Pengadaan/Sewa Mesin ATM.
13. 10 Maret 2015 Pembahasan : Persiapan RUPS, Penerbitan
Saham, dan CSR.
14. 8 April 2015 Pembahasan : Tentang Kantor Cabang Jakarta,
Penambahan Lahan Parkir Kantor Cabang Ampana, Gedung
Baru Kantor Cabang Luwuk, Gedung Kantor Cabang Palu
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 42 PT. BANK SULTENG
Barat, dan Penambahan Lahan Parkir Kantor Cabang Tolitoli.
15. 27 April 2015 Pembahasan : Penyelesaian Selisih Kas ATM
dan Rekening Nominatif.
16. 28 April 2015 Pembahasan : Penerbitan Kartu ATM khusus
MAhasiswa Kab. Morowali.
17. 6 Mei 2015 Pembahasan : mengenai “Permasalahan
autodebet rekening nasabah tawa plus dan progress TDR.
18. 9 Juni 2015 Pembahasan : Pelaksanaan Teknis Rapat
Koordinasi dan Malam Ramah Tamah Sejuta Bintang 2015.
19. 1 Juni 2015 Pembahasan : Pembentukan Panitia rapat
Koordinasi 2015 Tanggal 11 s/d 12 juni 2015.
20. 24 Juni 2015 Pembahasan : Bisnis Bank Sulteng Periode
Juni 2015, COM + OHC = COF & Suku Bunga DPK dan Kredit,
Limit Kredit Bulan Juni 2015, Mobile Banking, Produk Laku
PAndai, Simulasi LDR Akhir Tahun 2015, dan Credit Line
Conterparty Treasury.
21. 29 Juni 2015 Pembahasan : Tanggapan atas RBB Perubahan
Tahun 2015 0 2017 sesuai Surat OJK No.448/KO.631/2015
tanggal 5 Juni 2015.
Semester II 21kali Pertemuan dengan pembahasan :
1. 5 Agustus 2015 Pembahasan : Mengenai Program Corporate
Social Responsibility (CSR).
2. 7 Agustus 2015 Pembahasan : mengenai “Kebijakan
Proses SI-gaji & Solusi IT”.
3. 19 Agustus 2015 Pembahasan : Kantor Ampana, Kantor
Jakarta dan Kantor Palu Barat.
4. 21 Agustus 2015 Pembahasan :
a. Bisnis Bank Sulteng Periode Juli 2015
b. COM + OHC = COF & Suku Bunga DPK
c. Limit Kredit Bulan Juli 2015 dan Bisnis Kredit
d. Makro Ekonomi
e. Other
Kredit Internal Pegawai Bank Sulteng
Mobile Banking
Laku Pandai
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 43 PT. BANK SULTENG
Credit Channeling
5. 16 September 2015 Pembahasan :
a. Makro Ekonomi
b. Bisnis Bank Sulteng Periode Sptember 2015
c. COM + OHC = COF (Bisnis Treasury & Bisnis Funding)
d. Bisnis Kredit (Pengususlan Bisnis Kredit dan Limit
Kredit September 2015)
e. Kebijakan Kredit Internal
f. Others
6. 19 September 2015 Pembahasan : Lanjutan Pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility Bank Sulteng 2014.
7. 30 September 2015 Pembahasan : Lanjutan Pelaksanaan
program Corporate Social Responsibility Bank Sulteng 2014.
8. 1 Oktober 2015 Pembahasan : Perkembangan Bisnis Bank
Sulteng menghadapi ekonomi makro yang sedang bergejolak
dan Others.
9. 15 Oktober 2015 Pembahasan : Tindaklanjut dan
Komitmen Kepada PPATK, Persiapan materi Divisi
Kepatuhan pada Rapat Kerja Bank Sulteng, dan Evaluasi
mengenai ketentuan dan fungsi kepatuhan.
10. 26 Oktober 2015 Pembahasan : Pembayaran Dividen Tahun
Buku 2014.
11. 29 Oktober 2015 Pembahasan : Operasional MPN G-2
dengan pilot Project Cabang Utama.
12. 9 November 2015 Pembahasan : Analisa Kebutuhan,
Manfaat dan Strategis Teknologi Informasi Bank Sulteng
2015 – 2018.
13. 12 November 2015 Pembahasan : Upgrade Teknologi
Informasi Bank Sulteng.
14. 14 November 2015 Pembahasan : Proses Pengadaan Mesin
Switching yang baru untuk Bank Sulteng.
15. 16 November 2015 Pembahasan : Launching tabungan
SimPel di Sulawesi Tengah, dimana Bank Sulteng menjadi
Host dalam kegiatan tersebut dan dihadiri oleh Wapres RI
Bpk. Drs.Jusuf Kalla.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 44 PT. BANK SULTENG
16. 24 November 2015 Pembahasan : Gathering Nasabah
(Kontraktor), OJK dan Pemegang Saham, dan Persiapan
Akhir Tahun.
17. 27 November 2015 Pembahasan :
a. Makro ekonomi
b. Bisnis Bank Sulteng Periode Oktober 2015
c. COM + OHC = COF (Bisnis Treasury dan Bisnis Funding)
d. Bisnis Kredit (Limit Kredit Bulan Oktober 2015)
e. Simulasi ketahanan likuiditas akhir tahun 2015
f. Others
18. 27 November 2015 Pembahasan : Evaluasi dan Kajian
Kredit Hapus Buku Usulan Cabang Tahun 2014 (lanjutan).
19. 2 Desember 2015 Pembahasan : Pembuatan Buku
Kebijakan Bank tentang Sumber Daya Manusia dan
Revisi/Pengkinian SOP Sumber Daya Manusia.
20. 10 Desember 2015 Pembahasan : Presentasi Pembukaan
kantor Capem Toili, Kantor Jakarta, Kantor Cab. Palu Barat,
dan Kantor Kas Labean.
21. 30 Desember 2015 Pembahasan :
a. Makro Ekonomi
b. Bisnis Bank Sulteng Periode Oktober 2015
c. COM + OHC = COF (Bisnis Treasury dan Bisnis Funding)
d. Bisnis Kredit (Limit Kredit Bulan November 2015)
e. Strest Test likuiditas akhir tahun 2015
f. Audit BPK dan OJK
g. Others
d. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari
2006 dan PBI NO.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan
atas PBI No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 serta Surat Edaran BI No.
15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance bagi Bank Umum, Bank Sulteng telah sejak lama menerapkan
pemisahan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direksi dan Dewan Komisaris.
Selain itu, tidak terdapat hubungan keluarga baik horizontal maupun vertikal,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 45 PT. BANK SULTENG
termasuk hubungan karena pernikahan, sampai derajat ketiga, antara sesama
anggota Direksi, atau antar anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris,
atau sesama anggota Dewan Komisaris. Secara umum hubungan Direksi
dengan Dewan Komisaris sesuai Anggaran Dasar Bank dan Peraturan
Perundang-undangan serta Peraturan Bank Indonesia/OJK yang berlaku,
adalah :
1. Direksi dan Dewan Komisaris secara bersama-sama menandatangani
dokumen Bank, yaitu Rencana Korporasi, Laporan Pelaksanaan Tata Kelola
Bank (GCG) Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan Bank.
2. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang Direksi bertanggung jawab
untuk memastikan agar semua informasi mengenai Bank secara tepat
waktu dan lengkap disampaikan kepada Dewan Komisaris.
3. Direksi wajib memberikan akses atas informasi Bank secara tepat waktu
dan lengkap kepada Dewan Komisaris.
4. Direksi wajib membebaskan para anggota Dewan Komisaris untuk secara
bersama-sama maupun sendiri setiap waktu dalam jam kerja Bank, berhak
memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan
atau yang dikuasai oleh bank dan berhak memeriksa semua pembukuan,
surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan
mencocokan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain
surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang
dijalankan oleh Direksi.
5. Direksi dan tiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan
tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris.
6. Atas permintaan tertulis dari Dewan Komisaris, Direksi memberikan
keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Audit Internal.
7. Menyampaikan laporan keuangan bulanan sesuai permintaan Dewan
Komisaris.
8. Menyampaikan surat permohonan persetujuan tambahan modal di setor
untuk mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
9. Menyampaikan laporan pelaksanaan manajemen risiko dan laporan
pelaksanaan tugas bidang kepatuhan kepada Dewan Komisaris.
10. Menyampaikan materi RUPS/RUPSLB untuk menjadi bahan keputusan
bersama dan mendapat persetujuan Dewan Komisaris dengan Direksi.
11. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris dapat meminta secara langsung
informasi dari fungsi - fungsi manajemen terkait operasional bank untuk
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 46 PT. BANK SULTENG
melaksanakan fungsi pengawasan dengan sepengetahuan Direksi.
12. Direksi dan atau pejabat bank lainnya wajib menghadiri undangan rapat
Dewan Komisaris dengan sepengetahuan Direksi.
13. Direksi wajib memberikan akses atas informasi bank kepada komite-
komite yang membantu Dewan Komisaris dengan sebelumnya
mengirimkan pemberitahuan terlebih dahulu melalui Dewan Komisaris
kepada Direksi.
14. Direksi dapat mengundang anggota Dewan Komisaris jika diperlukan
pendapatnya dalam Rapat Direksi.
15. Risalah Rapat Direksi harus tersedia apabila diminta oleh anggota Dewan
Komisaris.
16. Direksi mempunyai hak dan wewenang untuk menetapkan kebijaksanaan
Bank berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris dalam menjamin
kepengurusan Bank, kecuali ditetapkan lain berdasarkan peraturan
perundang-undangan.
17. Direksi menetapkan susunan Organisasi dan tata kerja Bank dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
18. Direksi berdasarkan persetujuan tertulis Dewan Komisaris dengan
berpedoman kepada perundang-undangan yang berlaku dapat melakukan
hal-hal sebagai berikut :
a. Mengambil bagian atau ikut serta dalam Perseroan/badan-badan lain
atau menyelenggarakan bank baru yang tidak dalam rangka
penyelamatan piutang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Melepaskan sebagian atau seluruhnya penyertaan Perseroan dalam
bank atau badan-badan lain.
c. Menggunakan cadangan untuk penghapusan kredit kepada pihak
terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) Umum atau peraturan perundangan yang
berlaku.
d. Melakukan hapus buku terhadap pokok kredit yang diberikan kepada
pihak terkait sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
19. Transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain,
yang terjadi dalam jangka waktu 1 (satu) tahun buku atau jangka waktu
yang lebih lama sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan
dapat dilakukan Direksi dengan persetujuan tertulis dari Dewan
Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 47 PT. BANK SULTENG
berlaku khususnya peraturan Pasar Modal.
20. alam hal Bank mempunyai benturan kepentingan dengan kepentingan
pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh
anggota Direksi lainnya dan dalam hal Perseroan mempunyai
kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota
Direksi, maka dalam hal ini bank diwakili oleh Dewan Komisaris.
21. Pengurusan Perseroan oleh Direksi pada umumnya, (baik mengenai
Perseroan maupun usaha Perseroan dan memberikan nasehat kepada
Direksi) dijalankan dibawah pengawasan Dewan Komisaris.
3. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KOMITE-KOMITE
Komite Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Remunerasi dan Nominasi aktif membantu pelaksanaan tugas Dewan Komisaris sesuai
Tupoksinya masing-masing yang diatur dalam ketentuan Good Corporate Governance
(GCG) dan buku pedoman kerja Komite.-
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite Dewan Komisaris selama periode
Semester I tahun 2015 adalah sebagai berikut :
3.1 Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris atas hasil pantauan dan
evaluasi Komite-komite.
1. Komite Audit
Daftar Rekomendasi Komite Audit Semester 1 :
No.
No./Tanggal Rekomendasi
Perihal
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 48 PT. BANK SULTENG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
No.01/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 07 Januari 2015 No.02/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 12 Januari 2015 No.03/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 15 Januari 2015 No.04/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 19 Januari 2015
No.05/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 21 anuari 2015 No.06/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 23 Januari 2015 No.07/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 26 Januari 2015 No.08/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 02 Februari 2015
No.09/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 16 Februari 2015
No.10/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 20 Februari 2015 No.11/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 16 Maret 2015 No.12/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.13/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015
Buku pedoman kerja komite audit SK Direksi No. 83/SK/BPD-ST/2013 tanggal 31 Oktober 2013 Rek. Pendapatan dan beban bunga antar kantor PT. Bank Sulteng periode 31 Desember 2014. Pendapatan provisi kredit PT. Bank Sulteng tahun 2014 Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus rincian laba rugi (beban non operasional lainnya) Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus denda laporan dan pajak Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus rincian neraca sisi passiva pada pos-pos tertentu Realisasi pencapaian target RBB Tw. IV 2014, khusus rincian neraca sisi aktiva pada pos-pos tertentu Laporan hasil pemeriksaan SKAI semester I 2014 dan semester II 2014. Tindak lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi dari SKAI semester II /2013 Tindak lanjut Direksi atas temuan audit dan rekomendasi dari SKAI semester I /2014 Permintaan penyelesaian janji/ komitmen auditee Kualitas LDR cabang Toli-toli Kualitas LDR cabang Poso
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 49 PT. BANK SULTENG
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
No.14/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.15/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.16/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.17/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.18/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.19/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.20/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.21/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.22/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.23/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 27 Maret 2015 No.24/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 30 April 2015 No.25/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 04 Mei 2015 No.26/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 04 Mei 2015 No.27/Komite Audit-
Kualitas LDR cabang Luwuk Kualitas LDR cabang Bungku Kualitas LDR cabang Salakan Kualitas LDR cabang Donggala Kualitas LDR cabang Parigi Kualitas LDR cabang Buol Kualitas LDR cabang Ampana Kualitas LDR cabang Morowali Kualitas LDR cabang Bangkep Kualitas LDR cabang Paleleh Temuan KAP terhadap Cab. Toli-toli Pembobolan Kas pada PT. Bank Sulteng KCU Palu Penyelewengan Dana pada Bank Sulteng Kantor Kas Lambunu (Cab. Parigi) Penyelewengan Dana Kantor Cabang Parigi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 50 PT. BANK SULTENG
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 04 Mei 2015 No.28/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 06 Mei 2015 No.29/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 19 Mei 2015 No.30/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 22 Mei 2015 No.31/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 26 Mei 2015 No.32/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 12 Juni 2015 No.33/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 15 Juni 2015 No.34/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 22 Juni 2015 No.35/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 25 Juni 2015 No.36/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 26 Juni 2015 No.37/Komite Audit-Dekom/BPD- ST/2015 Tgl. 30 Juni 2015
Tindak lanjut pengkinian atau update kebijakan dan SOP Bank Permintaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Akuntan Publik Laporan Keuangan Publikasi Triwulan I Tahun 2015 Jumlah nominal Kredit Bermasalah PT. Bank Sulteng Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Salakan semester I tahun 2014. Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Parigi semester II tahun 2014. Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Donggala semester II tahun 2014. Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Palu semester I & II tahun 2014. Temuan pemeriksaan kantor pelayanan pajak Evaluasi hasil audit/SKAI kantor cabang Bangkep semester I tahun 2014.
2. Komite Pemantau Risiko
Daftar Rekomendasi Komite Pemantau Risiko Semester I :
No.
No./Tanggal Rekomendasi
Perihal
1.
01/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015
Usul revisi Buku V Buku pedoman kerja komite pemantau risiko Dewan Komisaris
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 51 PT. BANK SULTENG
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Tgl. 12 Januari 2015 02/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 19 Januari 2015 03/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 20 Januari 2015 04/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 27 Januari 2015 05/Komite-Dekom/BPD-ST/ I/2015 Tgl. 28 Januari 2015 06/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 03 Februari 2015 07/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 05 Februari 2015 08/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 20 Februari 2015 09/Komite-Dekom/BPD-ST/ II/2015 Tgl. 25 Februari 2015 10/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 05 Maret 2015 11/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 09 Maret 2015
Penyelesaian dokumen kredit yang diduga hilang Perhitungan PPA sesuai ketentuan Peraturan Bank Indonesia Perbaikan kualitas LDR dan NCD serta pengaruhnya terhadap risiko likuiditas dan risiko kepatuhan. Pengelolaan penagihan dan pelaporan kredit hapus buku. Penyampaian laporan fungsi kepatuhan periode tahun 2014 Revisi atau pengkinian kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Bank Penyesuaian jumlah dan komposisi setoran modal saham Bank Sulteng Corrective Action penerimaan deviden tahun buku 2013, dan setoran modal serta agio saham PT. Mega Corpora. Peningkatan upaya pencegahan timbulnya penyalahgunaan (fraud) Permintaan laporan tentang transparansi informasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 52 PT. BANK SULTENG
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
12/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 09 Maret 2015 13/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 16 Maret 2015 14/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 17 Maret 2015 15/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 19 Maret 2015 16/Komite-Dekom/BPD-ST/ III/2015 Tgl. 19 Maret 2015 17/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 02 April 2015 18/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 06 April 2015 19/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 09 April 2015 20/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 10 April 2015 21/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 24 April 2015 22/Komite-Dekom/BPD-ST/ IV/2015 Tgl. 26 April 2015
Peningkatan perbaikan kualitas Manajemen Risiko. Permintaan laporan bulanan saldo kredit Hapus Buku (ekstracomtable) Permintaan laporan data perkreditan bank Permintaan persetujuan Dewan Komisaris atas Buku Pedoman Perusahaan (BPP) atau Buku Kebijakan Bank Sulteng Pengenaan sanksi kepada Bank Sulteng atas keterlambatan penyampaian LTKT Pengawasan kelengkapan dokumen kredit terhadap 15 (lima belas) Debitur Inti Permintaan Buku Kebijakan dan SOP Agunan yang diambil alih (AYDA) serta data AYDA posisi Maret 2015, bila ada. Merevisi dan menyempurnakan laporan GCG terkait dengan Self Assessment secara lengkap kepada OJK Permintaan ketegasan Direksi atas pemberlakuan Pedoman Kebijakan Kredit. Mencegah timbulnya kredit bermasalah baru dan menurunkan nominal kredit bermasalah Penyelesaian kerugian Bank dari kasus fraud.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 53 PT. BANK SULTENG
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32. 33.
23/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 04 Mei 2015 24/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 06 Mei 2015 25/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 08 Mei 2015 26/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 11 Mei 2015 27/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 13 Mei 2015 28/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 15 Mei 2015 29/Komite-Dekom/BPD-ST/ V/2015 Tgl. 18 Mei 2015 30/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 04 Juni 2015 31/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 08 Juni 2015 32/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 15 Juni 2015 33/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 18 Juni
Permintaan update atau pengkinian Buku Pedoman Perusahaan (BPP) kebijakan kredit, penyelamatan kredit, ristrukturisasi kredit, Hapus Buku dan Hapus Tagih. Permintaan Buku Pedoman/Buku Kebijakan Sumber Daya Manusia serta up date/pengkinian SOP Divisi Sumber Daya Manusia. Permintaan update atau kaji ulang Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Kebijakan Perkreditan ketentuan BMPK. Permintaan penyediaan Buku Kebijakan dan Prosedur Tertulis. Pembentukan Komite Manajemen Risiko untuk memenuhi Ketentuan Good Corporate Governance (GCG) Mencegah dan menurunkan kredit kolektibilitas dua (DPK) Laporan target dan realisasi Rencana Bisnis Bank Triwulan I Tahun 2015 Pengawasan dan pembinaan serta tindak lanjut hasil pemeriksaan Satuan KErja Audit Intern (SKAI) Melakukan evaluasi sebab melambatnya pertumbuhan tabungan serta upaya tindak lanjutnya. Buku Pedoman kerja Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris Inventarisasi dan tata kelola Asset barang bergerak dan tidak bergerak serta hapus buku dan tata cara pelelangan.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 54 PT. BANK SULTENG
34.
2015 34/Komite-Dekom/BPD-ST/ VI/2015 Tgl. 29 Juni 2015
Melengkapi kembali perubahan RBB tahun 2015-2017
3. Komite Remunerasi Dan Nominasi
Daftar Rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi
No. No./Tanggal Rekomendasi
Perihal
1.
2.
3.
4.
5.
01/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 02/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 03/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 04/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 12 Januari 2015 05/KRN.DK/BPD-ST/IV/2015 Tgl. 20 Maret 2015
Kenaikan gaji pegawai. Penyesuaian biaya perjalanan dinas Biaya perawatan kesehatan bagi Istri Pengurus. Usulan perubahan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng. Usulan Komisaris Independen Bank Sulteng
3.2 Melaksanakan dan mengikuti rapat intern Komite, rapat Dewan Komisaris,
serta Divisi terkait dan lain-lain.
1. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit :
Semester 1 :
a. Rapat Tgl. 08 Januari 2015 Pembahasan rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 8 rekomendasi.
b. Rapat Tgl. 05 Februari2015 Pembahasan rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 2 rekomendasi.
c. Rapat Tgl. 27 Februari 2015 Pembahasan rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 6 rekomendasi.
d. Rapat Tgl. 24 Maret 2015, pembahasan Rekomendasi-rekomendasi
Komite Audit sebanyak 15 rekomendasi
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 55 PT. BANK SULTENG
e. Rapat Tgl. 11 Mei 2015, pembahasan Rekomendasi-rekomendasi Komite
Audit sebanyak 4 rekomendasi.
f. Rapat Tgl. 10 Juni 2015, pembahasan Rekomendasi-rekomendasi Komite
Audit Dewan Komisaris sebanyak 4 rekomendasi.
Semester 2 :
a. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris Tgl. 30 Juli 2015
pembahasan : Pembahasan rekomendasi Komite Audit sebanyak 6 (enam)
rekomendasi.
b. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Dewan Komisaris Tgl. 20 Oktober
2015 pembahasan Rekomendasi Komite Audit sebanyak 9 (sembilan)
rekomendasi
c. Rapat Dewan Komisaris dan Komite-komite Audit Tgl. 25 November
2015, pembahasan :
1. Penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan mengaudit
laporan keuangan PT. Bank Sulteng Tahun Buku 2015.
2. Pembahasan rekomendasi-rekomendasi dari Komite Audit sebanyak 5
(lima) rekomendasi.
2. Rapat Interen Komite Pemantau Risiko :
Semester 1 :
a. Rapat Tgl. 05 Januari 2015 dan dari notulen rapat disepakati untuk
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima)
rekomendasi.
b. Rapat Tgl. 09 Februari 2015 dan dari notulen disepakati untuk
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak 3 (tiga)
rekomendasi.
c. Rapat Tgl. 09 Maret 2015 dalam notulen rapat disepakati untuk
direkomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak 5 (lima)
rekomendasi.
d. Rapat Tgl. 07 April 2015, dari hasil pembahasan yang tertuang dalam
notulen rapat disepakati untuk direkmomendasikan kepada Dewan
Komisaris sebanyak 6 (enam) rekomendasi.
e. Rapat Tgl. 05 Mei 2015, dalam pembahasan rapat yang tertuang dalam
notulen rapat disepakati sebanyak 7 (tujuh) rekomendasi untuk
disampaikan kepada Dewan Komisaris.-
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 56 PT. BANK SULTENG
f. Rapat Tgl. 08 Juni 2015, dalam rapat yang dituangkan dalam notulen
rapat terdapat 4 (empat) rekomendasi yang akan diajukan kepada Dewan
Komisaris.
Semester 2 :
a. Risalah rapat No. 06/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 6 Juli 2015 dan
disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris sebanyak
3 (tiga) rekomendasi.
b. Risalah rapat No. 08/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 6 Agustus 2015
dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 3 (tiga) rekomendasi.
c. Risalah rapat No. 09/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 3 September
2015 dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) rekomendasi.
d. Risalah rapat No. 10/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 6 Oktober 2015
dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 3 (tiga) rekomendasi.
e. Risalah rapat No. 11/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 3 November
2015 dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) rekomendasi.
f. Risalah rapat No. 12/Komite/Dekom/BPD-ST/2015 Tgl. 3 Desember
2015 dan disepakati untuk merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
sebanyak 4 (empat) rekomendasi.
3. Rapat dengan Dewan Komisaris bersama Komite-komite :
Semester 1 :
a. Rapat tanggal 08 Januari 2015, membahas 12 (dua belas) rekomendasi 4
(empat) diantaranya rekomendasi dari Komite Pemantau Risiko dan 8
(delapan) rekomendasi Komite Audit.
b. Rapat tanggal 05 Februari 2015, membahas 7 (tujuh) rekomendasi yaitu 5
(lima) rekomendasi Komite Pemantau Risiko 2 (dua) rekomendasi Komite
Audit, rapat menyepakati untuk dimintakan/disarankan kepada Direksi
untuk ditindaklanjuti.
c. Rapat tanggal 27 Pebruari 2015 membahas 10 (sepuluh) rekomendasi
yaitu 4 (empat) rekomendasi Komite Pemantau Risiko dan 6 (enam)
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 57 PT. BANK SULTENG
rekomendasi Komite Audit, pada rapat tersebut disetujui untuk disarankan
kepada Direksi untuk tindak lanjutnya.
d. Rapat tanggal 24 Maret 2015, membahas sebanyak 20 (dua puluh)
rekomendasi terdiri dari 5 (lima) rekomendasi Komite Pemantau Risiko
dan 15 (lima belas) rekomendasi Komite Audit, pada rapat tersebut
disepakati untuk disarankan kepada Direksi untuk ditindaklanjuti, dan
dari 12 (dua belas) rekomendasi Komite Audit agar dijadikan satu surat
saja kepada Direksi.
e. Rapat tanggal 11 Mei 2015, membahas sebanyak 12 (dua belas)
rekomendasi terdiri dari 8 (delapan) rekomendasi Komite Pemantau
Resiko dan 4 (empat) rekomendasi Komite Audit. Dari hasil rapat tersebut
disepakati untuk dimintakan/disarankan kepada Direksi untuk tindak
lanjutnya.
f. Rapat tanggal 10 Juni 2015, membahas sebanyak 11 (sebelas)
rekomendasi dan 7 (tujuh) rekomendasi dari Komite Pemantau Resiko dan
4 (empat) rekomendasi dari Komite Audit. Rapat menyepakati untuk
disarankan/dimintakan kepada Direksi untuk ditindak lanjuti.
Semester 2 :
- Tidak pernah mengikuti
4. Rapat dengan Komite Pemantau Risiko dengan Divisi :
Rapat dengan Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
a. Rapat diadakan tanggal, 26 Januari 2015, membahas tentang Laporan Good
Corporate Governance (GCG) periode semester II tahun 2014.
5. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi selama
2015 :
Semester 1 :
a. Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi Tgl. 11
Februari 2015 pembahasan : Rekomendasi-rekomendasi dari komite
remunerasi dan nominasi.
b. Rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan Kadiv. SDM (Anggota Komite
remunerasi dan Nominasi) dan Kadiv. SKAI Bank Sulteng Tgl. 25 Mei
2015, pembahasan : Jasa Produksi Pegawai yang belum terbayarkan, Biaya
perjalanan dinas, kenaikan honor Komite Dewan Komisaris, Pembayaran
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 58 PT. BANK SULTENG
uang pendidikan dan pengenaan sanksi kepada pegawai yang melakukan
fraud.
Semester 2 :
Rapat Dewan Komisaris dan Komite Remunerasi dan Nominasi, Tanggal 01
Juli 2015 pembahasan, antara lain :
a. Tindak lanjut proses perekrutan calon Direktur Kepatuhan
b. Usulan Komisaris Independen
c. Pengkinian BPP dan SOP SDM
d. Permintaan kenaikan honorarium Komite Dewan Komisaris
e. Tindak lanjut pembukaan Kantor Cabang Palu Barat
3.3 Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan.
1. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Audit selama 2015 :
Semester 1 :
a. Dalam rangka mengikuti workshop non performing financing (NPF) kupas
tuntas strategi penanganan NPL dan teknik negosiasi dalam kerangka
kualitas kredit syariah dan konvensional, di Jakarta tanggal 02 s/d 05 Juni
2015 oleh Komisaris Bapak. Drs. H. Amiluddin Haludin dan Komite Audit
Bank Sulteng Bapak H. Syafruddin Sunumpole.
Semester 2 :
- Tidak pernah mengikuti
2. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Pemantau Risiko
selama 2015 :
Semester 1 :
a. A to Z Good Corporate Governance (GCG) Implementasi GCG secara utuh
bagi seluruh Unit kerja terkait, diselenggarakan oleh Risk Management
Guard (RMG) di Grand Zuri Malioboro Hotel Yogyakarta tanggal 25 s/d 27
Maret 2015 diikuti oleh Bapak H. Ramli Nurdin.
b. WorkShop penyusunan Laporan Dewan Komisaris yang Komprehensif dan
Efektif yang diselenggarakan oleh Assosiasi Bank Pembangunan Daerah
(ASBANDA) di Hotel Pullman Surabaya, tanggal, 12 s/d 13 Mei 2015 diikuti
oleh Bapak Bambang Setiawan.
Semester 2 :
a. Dalam rangka menghadiri undangan seminar FKDK/P untuk level
pengurus bank di Jakarta serta memonitoring perkembangan rehab Kantor
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 59 PT. BANK SULTENG
Pemasaran Bank Sulteng di Jakarta, tanggal 13 Oktober 2015 oleh
Komisaris Bapak Drs. H. Amiluddin Haludin dan Komite Pemantau Risiko
Bapak H. Ramli Nurdin.
3. Pendidikan dan Pelatihan yang diikuti oleh Komite Remunerasi dan
Nominasi selama 2015 :
Semester 1 :
- Tidak pernah mengikuti
Semester 2 :
- Tidak pernah mengikuti
3.4 Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite-Komite
Dewan Komisaris wajib membentuk paling kurang Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi, dalam rangka
mendukung efektivitas tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris.
1. Komite Audit
Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/2006
tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, maka Dewan
Komisaris telah membentuk Komite Audit. Komite Audit merupakan alat
kelengkapan Dewan Komisaris yang berfungsi untuk melakukan pengawasan
atas efektivitas sistem pengendalian intern, proses internal audit dan
pelaporan keuangan, sehingga Bank dapat dikelola berdasarkan prinsip
transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi, dan
kewajaran.
Pembentukan Komite Audit Bank Sulteng juga berpedoman pada ketentuan
sebagai berikut :
a. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara
Nomor KEP-117/M-PBUMN/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang
Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik
Negara .
b. Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor 05/SK/BPD-ST/2014
tanggal 7 Maret 2014 tentang pengangkatan Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017 .
c. Surat Keputusan Direksi PT. Bank Sulteng Nomor 19/SK/BPD-ST/2014
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 60 PT. BANK SULTENG
tanggal 28 April 2014 Pengangkatan Komite Audit PT. Bank Sulteng
Periode 2014-2017.
d. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.07/SK/BPD-ST/2015 tanggal 05
Februari 2015 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan
Nominasi PT. Bank Sulteng.
Susunan Komite AuditBank Sulteng tahun 2015 sebagai berikut:
1. Ketua : Drs.H.Said Awad,MH (Komisaris Independen)
2. Anggota : H.Syafruddin Sunumpole (Pihak Independen)
3. Anggota : Dahlan Lasaki (Pihak Independen)
Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam
bidang akuntansi, keuangan, dan perbankan. Semua anggota Komite bertindak
secara Independen terhadap Direksi dan Auditor Ekstern, serta melaporkan
kegiatannya kepada Dewan Komisaris.
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Komite Audit mendukung Dewan Komisaris dalam hal :
1. Memastikan laporan keuangan Bank Sulteng dapat dimengerti,
transparan, dan dapat diandalkan.
2. Menilai pelaksanaan dan hasil audit yang dilaksanakan oleh Divisi
Audit Internal maupun eksternal sehingga dapat mencegah
pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.
3. Melakukan evaluasi kebijakan Bank Sulteng yang berhubungan dengan
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku,
etika, benturan kepentingan, dan investigasi kesalahan maupun
kecurangan dan memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian intern Bank serta pelaksanaannya melalui Dewan
Komisaris.
4. Melakukan evaluasi Rencana Kerja Divisi Audit Intern, pelaporan, dan
temuan yang signifikan.
5. Berkomunikasi dengan Direksi dan Satuan Kerja terkait tentang status,
kemajuan, dan perkembangan baru pada permasalahan operasional
yang dijumpai serta temuan Divisi Audit Internal.
6. Memastikan bahwa Divisi Audit Internal dapat memiliki akses
langsung kepada Komite Audit dan dapat berkomunikasi di luar rapat
komite yang telah dijadwalkan.
7. Menciptakan jalur komunikasi langsung dengan Auditor
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 61 PT. BANK SULTENG
Eksternal/Pengawas Bank untuk membahas rencana audit, temuan
audit maupun laporan audit.
Komite Audit memiliki pedoman kerja yang dituangkan dalam Pedoman
Kerja Komite yang telah disetujui oleh Komisaris. Sesuai dengan pedoman
kerja, Komite Audit mereview laporan keuangan dan informasi keuangan
lainnya untuk kepentingan para stakeholders, menelaah hasil pencapaian,
efektivitas, dan objektifitas dari seluruh proses audit internal dan
eksternal, mengevaluasi kebijakan Bank yang berhubungan dengan
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian
internal Bank.
Sehubungan dengan tugas dan tanggung jawab tersebut di atas, Komite
Audit memiliki wewenang sebagai berikut :
Mendapatkan informasi, melalui Dewan Komisaris, mengenai
operasional Bank, data karyawan, dana, aset serta sumber daya Bank
lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya .
Bekerja sama dengan Divisi Audit Internal.
Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai
penyempurnaan proses audit internal, eksternal, dan laporan
keuangan Bank.
Melakukan evaluasi deskripsi mengenai pengendalian internal/audit
yang akan dipublikasikan dalam laporan keuangan dan laporan
pelaksanaan penerapan GCG.
Melakukan kajian atas independensi dan objektivitas auditor eksternal
serta merekomendasikan auditor eksternal yang akan dipilih oleh
Bank untuk mengaudit laporan keuangan Bank.
Secara garis besar, Komite Audit memberikan pendapat profesional
yang independen kepada Dewan Komisaris berdasarkan hasil evaluasi
dan semua risiko yang penting dipertimbangkan, identifikasi hal-hal
yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang laporan keuangan
dari Direksi dan auditor eksternal, serta ketaatan pada peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan manajemen risiko.
b. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit
Komite Audit melaporkan kegiatannya kepada Dewan Komisaris, sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas Komite Audit. Komite Audit
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 62 PT. BANK SULTENG
telah melakukan tugasnya, baik yang bersifat rutin maupun yang non-
rutin. Komite Audit selama tahun 2015 melaksanakan kegiatan sebagai
berikut :
1. Penelaahan atas informasi keuangan yang akan diterbitkan oleh Bank
seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya.
2. Komite Audit melakukan penelaan dan memberikan saran-saran
penyempurnaan atas laporan keuangan publikasi triwulanan.
3. Evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit eksternal termasuk
penelaan independensi dan objektivitas auditor eksternal serta
penelaan kecukupan pemeriksaan yang dilakukan untuk memastikan
semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
4. Penelaan atas ketaatan Bank terhadap perundang-undangan dan
aturan perbankan. Pengujian dan pemantauan kepatuhan yang
dilakukan oleh Bank telah diupayakan secara optimal.
5. Pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit
serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai
kecukupan proses pelaporan keuangan. Selama tahun 2015, Komite
Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
Pelaksanaan tugas Divisi Satuan Kerja Audit internal (SKAI). Dari
hasil evaluasi dapat disimpulkan bahwa perencanaan SKAI telah
dilaksanakan sesuai dengan perencanaan audit berbasis risiko,
pelaksanaan audit dan pelaporan telah dilakukan sesuai dengan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB) .
Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan publik dengan
standar yang berlaku. Dari hasil pemantauan dan evaluasi Komite
Audit, kantor akuntan publik telah melaksanakan sesuai dengan
Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Publik Indonesia.
Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang berlaku
termasuk tentang penerapan PSAK Nomor 50 dan Nomor 55.
Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI,
akuntan publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Selama
tahun 2015 Komite Audit melakukan pertemuan-pertemuan
dengan SKAI dalam rangka membahas temuan dan tindak lanjut
temuan SKAI. Komite Audit juga menjaga jalur komunikasi
langsung dengan SKAI, baik yang terjadwal dalam rapat rutin
maupun di luar jadwal rapat.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 63 PT. BANK SULTENG
Pemberian rekomendasi mengenai penunjukan kantor akuntan
publik kepada Dewan Komisaris. Untuk tahun buku 2015, Tim
Pemilihan Kantor Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit
dan unsur manajemen telah melakukan proses pemilihan Kantor
akuntan publik untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
Konsolidasi bank. Tim telah mengusulkan dan Dewan Komisaris
telah menetapkan Kantor Akuntan Publik dbsd&a (Doli, Bambang,
Sulistiyanto, Dadang & Ali) sebagai Auditor Independen.
Komite Audit juga melakukan beberapa tugas lain yang diberikan
oleh Dewan Komisaris, diantaranya memberikan masukan
terhadap pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB).
e. Rapat dan Kehadiran Komite Audit
Selama tahun 2015, Komite Audit telah menyelenggarakan pertemuan
sebanyak 4 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite Audit dalam
Rapat di tahun 2015 :
No.
Nama
Jumlah
Kehadiran
Presentasi
kehadiran
1. Drs.H.Said Awad,MH 4 Kali 100 %
2. H.Syafruddin Sunumpole 4 Kali 100 %
3. Dahlan Lasaki 4 Kali 100%
f. Independensi Anggota Komite Audit
Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi
(KRN) bahwa, setiap anggota komite harus bersifat independen. Kualifikasi
penugasan dan fungsi dari Komite Audit harus tunduk kepada aturan yang
berlaku dari Otoritas Jasa Keuasngan dan atau Bank Indonesia. Bahwa
seluruh anggota komite audit Bank Sulteng periode 2015 memiliki
kedudukan yang independen terhadap Bank Sulteng.
2. Komite Pemantau Risiko
Komite Pemantau Risiko (KPR) Bank Sulteng merupakan salah satu komite
yang dibentuk Dewan Komisaris Bank dalam rangka mendukung efektivitas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, sebagaimana dimaksud dalam
Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan Good
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 64 PT. BANK SULTENG
Corporate Governance bagi Bank Umum. Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng
untuk periode tahun 2015 dibentuk berdasarkan :
Surat Keputusan Direksi PT Bank Sulteng Nomor 05/SK/BPD-ST/2014
tanggal 7 Maret 2014 tentang pegangkatan Komite Audit dan Komite
Pemantau Risiko PT. Bank Sulteng Periode 2014-2017.
Susunan Komite Pemantau Risiko Bank Sulteng tahun 2015, sebagai
berikut :
1. Ketua : Drs.H.Said Awad,MH (Komisaris Independen)
2. Anggota : H.Ramli Nurdin. BSc (Pihak Independen)
3. Anggota : Bambang Setiawan,SH (Pihak Independen)
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Sesuai Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003, Pasal 2 yang telah
diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/25/PBI/2009 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, mewajibkan Bank
menerapkan Manajemen Risiko secara efektif, baik untuk Bank secara
individual maupun untuk bank secara konsolidasi, yang paling kurang
mencakup 4 (empat) pilar yaitu :
1. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit.
3. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
pengendalian Risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko. dan
4. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh.
Evaluasi atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko
merekomendasikan penyempurnaan infrastruktur dan metodologi
pengukuran risiko. Secara berkala, Komite Pemantau Risiko melakukan
penyempurnaan kebijakan dan Laporan Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) Bank Sulteng Tahun2015 berpedoman pada
pengelolaan manajemen risiko agar dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan bisnis Bank.
Berkaitan dengan tugas pemantauan pelaksanaan tugas SKMR, Komite
Pemantau Risiko telah mengevaluasi laporan Profil Risiko Bank, meliputi
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko
hukum, risiko reputasi, risiko strategi, dan risiko kepatuhan. Hingga akhir
tahun 2015 pengelolaan risiko yang semakin baik dibuktikan dengan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 65 PT. BANK SULTENG
peningkatan risk awareness secara mayoritas pada risk taking unit. Metode
pengukuran risiko dan pengendaliannya terus menerus disempurnakan
oleh SKMR.
b. Kegiatan Komite Pemantau Risiko Tahun 2015
Sesuai pedoman kerja Komite Pemantau Risiko, maka pada tahun 2015
telah dilakukan hal-hal yang terkait dengan Manajemen Risiko di Bank
sebagai berikut :
1. Mengevaluasi implementasi kebijakan manajemen risiko dan
pelaksanaannya sesuai Surat Edaran Bank Indonesia Nomor
13/23/DNPN serta melaporkan dan memberikan rekomendasi
berdasarkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut :
Profil risiko triwulanan Bank Sulteng baik individual, maupun
konsolidasi selama tahun 2015 dan triwulan berjalan tahun 2016.
Profil Risiko Bank Sulteng pada triwulan I tahun 2015 adalah
Moderate dengan trend naik sampai dengan triwulan IV tahun
2015 adalah Moderate.
Risiko kredit, risiko Operasional, risiko likuiditas, risiko strategik
dan risiko kepatuhan, adalah Moderate.
Risiko Pasar, Reputasi dan Risiko Hukum adalah low to moderate.
2. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan tugas Satuan
Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko melalui Rapat
koordinasi, Diskusi dan telaan atas program kerja Satuan Manajemen
risiko, Diskusi dan telaah mendesain mekanisme risk tolerance dan risk
culture, Diskusi pengembangan metode dan tools pengukuran risiko
pasar, Knowledge sharing: dampak kondisi keuangan global terhadap
perbankan Indonesia.
3. Mengkaji dan mengevaluasi pertanggungjawaban Direksi atas
pelaksanaan manajemen risiko yang dilakukan melalui :
Rapat koordinasi dengan Komite Audit membahas temuan hasil
pemeriksaan Bank Indonesia dan progres tindak lanjut.
Pembahasan laporan pengawasan Dewan Komisaris setiap
semester.
4. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi penetapan kebijakan dan
pelaksanaan risk appetite, serta risk tolerance atas setiap produk dan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 66 PT. BANK SULTENG
layanan Bank Sulteng.
5. Dihadapi oleh Bank melalui telaan draft RBB tahun 2015.
6. Mengevaluasi perkembangan portofolio pinjaman melalui koordinasi
dengan Komite Audit.
7. Memantau restrukturisasi pinjaman, penghapusbukuan pinjaman dan
recovery pinjaman melalui koordinasi dengan Komite Audit.
8. Memonitor risiko bank wide yang dihadapi Bank dan memastikan
bahwa Direksi telah melakukan mitigasi risiko-risiko tersebut melalui
pembahasan profil risiko triwulanan.
9. Melakukan penelaahan atas pengelolaan manajemen risiko dan
kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku
bersama dengan manajemen, auditor eksternal, Divisi Audit Intern
serta Satuan Kerja yang menjalankan fungsi Manajemen Risiko.
10. Memastikan bahwa Bank telah memiliki risk appetite dan risk tolerance
serta telah dijabarkan ke dalam kebijakan pada tiap unit kerja, unit
bisnis dan Bank secara keseluruhan.
11. Melakukan penelaan atas draft RBB Bank Sultengtahun 2015,
Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam bentuk
Economic Outlook tahun 2015,dan mengkaji RBB termasuk
perubahannya, khususnya dari aspek risiko, untuk disampaikan
kepada Dewan Komisaris.
12. Mengevaluasi Realisasi target RBB setiap Triwulan dan
merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk disarankan
kepada Direksi agar menindaklanjuti Deviasi Target yang belum
tercapai.
13. Membantu Sekertariat Dewan Komisaris didalam pembuatan laporan
Pengawasan Dewan Komisaris setiap semester
14. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris untuk disarankan
kepada Direksi agar menginventarisir Kebijakan dan SOP yang ada dan
melakukan pengkinian (update) minimal sekali dalam setahun.
c. Rapat dan Kehadiran Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2015, Komite Pemantau Risiko telah menyelenggarakan
pertemuan sebanyak 12 kali. Berikut informasi tingkat kehadiran Komite
Pemantau Risiko dalam Rapat di tahun 2015 :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 67 PT. BANK SULTENG
No. Nama
Jumlah
Kehadiran
Presentasi
kehadiran
1. Drs. Amiluddin Haludin 12 Kali 100 %
2. H.Ramli Nurdin, BSc 12 Kali 100 %
3. Bambang Setiawan,SH 12 Kali 100 %
d. Independensi Ketua dan Anggota Komite Pemantau Risiko
Ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota independen.
e. Mekanisme Kerja
Komite Pemantau Risiko bekerja berdasarkan program kerja tahunan yang
disusun dan disetujui Dewan Komisaris, diantaranya kegiatan pemantauan
risiko bulanan, triwulanan dan tahunan, serta kegiatan yang tidak
ditetapkan waktu pelaksanaannya seperti kegiatan peningkatan
kapabilitas ketua dan anggota Komite Pemantau Risiko.
Komite Pemantau Risiko melaksanakan rapat mingguan yang merupakan
rapat internal KPR, rapat koordinasi dengan Divisi Manajemen Risiko,
Komite Audit, atau rapat gabungan dengan bagian lain sesuai program
kerja dan kebutuhan.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng dibentuk berdasarkan:
a. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006
tentang Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
b. Peraturan Bank Indonesia nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006
tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia nomor 8/4/PBI/2006
tentang Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
c. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
d. Surat Edaran Bank Indonesia nomor 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013
tentang Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia nomor 9/12/DPNP
tentang Good Corporate Governance bagi Bank Umum.
e. Surat Keputusan Direksi Bank Sulteng No.07/SK/BPD-ST/2015 tanggal 05
Februari 2015 tentang Perubahan Susunan Komite Remunerasi dan
Nominasi PT. Bank Sulteng.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Sulteng adalah sebagai
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 68 PT. BANK SULTENG
berikut :
1. Ketua : Drs.H Amiluddin Haludin (Komisaris Independen)
2. Anggota : Drs. H Said Awad,MH (Komisaris Independen)
3. Anggota : Myrna Rianasari,SE (Pegawai Divisi SDM)
4. Anggota : Ocvita Pusadan,SH (Pegawai Divisi Task Force)
a. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pelaksanaan Good
Corporate Governance yang telah dituangkan dalam program kerja Komite,
secara garis besar Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut :
b. Terkait dengan kebijakan remunerasi adalah :
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai :
a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi.
c. Terkait dengan kebijakan nominasi adalah :
1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris
dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham.
2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada
Rapat Umum Pemegang Saham.
3. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan
menjadi anggota Komite.
d. Tugas lainnya
1. Melakukan evaluasi atas pelaporan kebijakan SDM dan memberikan
saran untuk perbaikan atau peningkatannya.
2. Melakukan self assessment dalam pelaksanaan tugasnya serta
melaksanakan tugas khusus yang diberikan Dewan Komisaris.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 69 PT. BANK SULTENG
e. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Dalam rapat sepanjang tahun 2015 Komite Remunerasi dan Nominasi
telah melakukan pembahasan terhadap hal-hal sebagai berikut :
1. Terkait dengan kebijakan remunerasi
a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
b. Dokumentasi ketentuan dan peraturan perundang-undangan,
kebijakan bank yang berlaku dalam kebijakan remunerasi,
penetapan fasilitas dan tunjangan lainnya.
c. Melakukan pemantauan sistem remunerasi yang sedang berlaku di
pasar Bank BUMN/BUMD, Bank Swasta Nasional maupun asing.
d. Melakukan pembahasan terhadap kebijakan remunerasi yang
sedang berjalan di Bank Sulteng
Remunerasi Pengurus:
Membahas kebijakan remunerasi pengurus yang sedang
berjalan di bank dan merekomendasikan kepada Dewan
Komisaris.
Remunerasi Pegawai :
Evaluasi kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan.
2. Terkait dengan kebijakan nominasi
1. Pembahasan mengenai pedoman/sistem serta prosedur pemilihan
dan atau penggantian Pengurus.
2. Membahas penjaringan serta rekomendasi calon anggota
Pengurus.
3. Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak independen.
Membahas rekomendasi anggota komite dari pihak
independen.
Pembahasan nominasi anggota komite.
f. Rapat dan Kehadiran Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
Selama tahun 2015, Komite Remunerasi dan Nominasi telah
menyelenggarakan pertemuan/rapat baru sebanyak 1(satu) kali,
Selanjutnya dari rapat tersebut seluruh anggota Komite hadir 100 %
dengan agenda pembahasan adalah nama-nama calon Direktur Kepatuhan
untuk diusulkan ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2015.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 70 PT. BANK SULTENG
g. Independensi Komite Remunerasi dan Nominasi
Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebanyak 4 (empat) orang
terdiri dari 2 (dua) orang Komisaris Independen, 2 (dua) orang pejabat
dari Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Pegawai Divisi Task Force
dalam melaksanakan fungsi tugasnya senantiasa bersikap secara
independen.
h. Paket Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas lain Bagi Dewan Komisaris
dan Direksi.
1. DEWAN KOMISARIS
No. Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya Jumlah
Penerima
Jumlah diterima
Dalam 1 tahun
1. Remunerasi
a. Gaji Tahun 2015 (Januari s.d
Desember)
b. THR
c. Tunjangan Pendidikan
d. Tunjangan Akhir Tahun
e. Tunjangan Sewa Rumah
f. Tunjangan Pakaian Dinas
g. Tantiem (dihitung dari Laba
diperoleh)
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
1.872.000.000
156.000.000
156.000.000
156.000.000
-
9.450.000
2.449.634.563
JUMLAH : 3 Orang 4.799.084.563
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura - -
JUMLAH : - -
TOTAL : 3 Orang 4.799.084.563
2. DIREKSI
No. Jenis Remunerasi & Fasilitas lainnya Jumlah
Penerima
Jumlah diterima
Dalam 1 tahun
1. Remunerasi
a. Gaji Tahun 2015 (Januari s.d
Desember)
b. THR
3 Orang
3 Orang
2.160.000.000
180.000.000
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 71 PT. BANK SULTENG
c. Tunjangan Pendidikan
d. Tunjangan Akhir Tahun
e. Tunjangan Sewa Rumah
f. Tunjangan Pakaian Dinas
g. Tantiem (dihitung dari Laba
diperoleh)
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
3 Orang
180.000.000
180.000.000
70.000.000
13.650.000
4.973.500.475
JUMLAH : 3 Orang 7.757.150.475
2. Fasilitas lain dalam bentuk natura - -
JUMLAH : - -
TOTAL : 3 Orang 7.757.150.475
i. Jumlah Remunerasi Per Orang Dalam 1 Tahun Berdasarkan Tingkat
Penghasilan
Jumlah Remunerasi per orang
dalam 1(satu) tahun
Jumlah
Dewan Komisaris
Jumlah
Direksi
Di atas Rp. 2 Miliar - 1 Orang
Di atas Rp. 1 Miliar s.d Rp. 2 Miliar 3 Orang 2 Orang
Di atas Rp. 500 Juta s.d Rp. 1 Miliar - -
Rp. 500 Juta ke bawah - -
j. Rasio Gaji Tertinggi Dan Terendah Pada PT. Bank Sulteng Tahun
2015:
No.
Keterangan
Tertinggi
Terendah
Rasio
Tertinggi Terendah
1. Rasio Gaji Pegawai
Tertinggi dan terendah
16.500.000 1.750.000 11 1
2. Rasio Gaji Direksi tertinggi
dan terendah
75.000.000 52.500.000 1,4 1
3. Rasio Gaji Komisaris
tertinggi dan terendah
60.000.000 48.000.000 1,3 1
4. Rasio Gaji Direksi tertinggi
dan Gaji Pegawai tertinggi
75.000.000 16.500.000 4 1
III. PENERAPAN FUNGSI KEPATUHAN, AUDIT INTERN DAN AUDIT EKSTERN
1. Penerapan Fungsi Kepatuhan
Pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank berdasarkan kepada Peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 72 PT. BANK SULTENG
Umum, yaitu sebagai berikut :
a. Fungsi Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi
dan kegiatan usaha Bank.
2. Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank.
3. Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur serta kegiatan
usaha yang dilakukan oleh Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Memastikan kepatuhan Bank terhadap komitmen yang dibuat oleh Bank kepada
Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang.
b. Tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan, paling
kurang mencakup :
1. Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya Budaya Kepatuhan Bank.
2. Mengusulkan kebijakan kepatuhan atau prinsip-prinsip kepatuhan yang akan
ditetapkan oleh Direksi.
3. Menetapkan sistem dan prosedur kepatuhan yang akan digunakan untuk
menyusun ketentuan dan pedoman internal Bank.
4. Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta
kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan ketentuan Bank
Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
5. Meminimalkan Risiko Kepatuhan Bank.
6. Melakukan tindakan pencegahan agar kebijakan dan/atau keputusan yang
diambil Direksi Bank atau pimpinan Kantor Cabang tidak menyimpang dari
ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang terkait dengan Fungsi Kepatuhan.
Tugas dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud di atas tidak menghilangkan hak dan
kewajiban Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan sebagai anggota Direksi
Bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas, apabila
untuk perbuatan-perbuatan tertentu tersebut diperlukan keputusan dari seluruh
anggota Direksi Bank. Mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan mengontrol anggaran
Satuan Kerja Kepatuhan/Divisi Kepatuhan, sesuai dengan rencana kerja yang telah
disusun serta memanfaatkan anggaran yang ada seefisien dan seefektif mungkin, dan
memastikan agar program dan sistem berjalan secara cost effective (efektif dari segi
biaya).
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 73 PT. BANK SULTENG
Selanjutnya Direktur Kepatuhan untuk lebih mengefektifkan melaksanakan fungsi
tugasnya melakukan antara lain :
Mengembangkan prosedur kepatuhan pada setiap satuan kerja, dengan
menginformasikan perubahan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk
disesuaikan ke dalam pedoman internal bank oleh Divisi terkait.
Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank dengan
memberikan pandangan kepada pihak manajemen mengenai masalah hukum yang
ditemukan.
Mengembangkan, melaksanakan dan mempertahankan kepatuhan bank terhadap
penerapan kebijakan, prosedur dan panduan mengenai anti tindak pencucian uang
dan tindak pidana terorisme.
Bertindak sebagai pihak yang dihubungi di Bank mengenai penanganan secara
internal laporan transaksi yang mencurigakan dari staff dan juga pihak yang dapat
dihubungi untuk Unit Anti-Money Laundring oleh instansi pemerintah yang
berkepentingan terhadap tindak pencucian uang ini.
Melakukan kajian atas kebijakan bank yang belum selaras dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
Memberikan masukan kepada pihak manajemen mengenai masalah kepatuhan dan
potensi dampak, trend serta perkembangan peraturan yang ada.
Melakukan kajian aspek kepatuhan dan penerapan prinsip kehati-hatian terhadap
peraturan internal Bank antara lain berupa Surat Keputusan, Surat Edaran, dan
bentuk Surat lainnya sesuai tata naskah Dinas Bank yang berlaku serta perjanjian
atau dokumen hukum lainnya baik yang telah berjalan ataupun yang diajukan.
Memastikan dilaksanakannya penyampaian laporan kepada Bank Indonesia dan
atau Otoritas Jasa Keuangan tentang pelaksanaan Direktur yang membawahkan
fungsi kepatuhan, meliputi:
1. Rencana kerja kepatuhan yang dimuat dalam Rencana Bisnis Bank (RBB).
2. Laporan kepatuhan. dan
3. Laporan khusus mengenai kebijakan dan/atau keputusan Direksi yang menurut
Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan telah menyimpang dari
ketentuan Bank Indonesia dan/atau peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Laporan sebagaimana dimaksud dalam PBI No. 13/2/PBI/2011 pada Pasal
16 huruf (b), wajib ditandatangani oleh Direktur yang membawahkan Fungsi
Kepatuhan, dan disampaikan kepada Bank Indonesia setiap semester dan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 74 PT. BANK SULTENG
diterima Bank Indonesia paling lambat 1 (satu) bulan setelah periode
pelaporan berakhir dengan tembusan kepada Dewan Komisaris dan Direktur
Utama .
Bank dianggap terlambat menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan
diterima Bank Indonesia melampaui batas akhir waktu penyampaian
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi belum melampaui 1
(satu) bulan setelah batas akhir waktu penyampaian laporan.
Bank dianggap tidak menyampaikan laporan kepatuhan apabila laporan
tersebut belum diterima Bank Indonesia hingga akhir batas waktu
keterlambatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 huruf c PBI diatas
disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak
diketahui oleh Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan mengenai
adanya penyimpangan.
Mengelola penerapan Manajemen Risiko di Divisi.
Melaksanakan prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan
Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan lainnya, serta
Peraturan Internal Bank yang berlaku.
Melakukan tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan.
Mengelola buku pedoman bank Divisi Kepatuhan.
Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang diberikan oleh Direktur yang
membawahkan fungsi Kepatuhan.
Menetapkan pembagian tugas serta penegakan disiplin kepada
Pejabat/Pegawai yang menjadi tanggung jawab penyeliaannya.
Melakukan kunjungan pembinaan dan sosialisasi kepada seluruh unit kerja,
untuk membangun budaya hukum.
Dalam mengimplementasikan Fungsi Kepatuhan, Pjs. Direktur Kepatuhan dibantu oleh
Satuan Kerja Kepatuhan yang bertanggung jawab untuk membuat langkah-langkah
dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha
bank pada setiap jenjang organisasi, antara lain melalui pelaksanaan :
a. Melaksanakan penyempurnaan Compliance Sheet bagi bidang-bidang operasional
dan non operasional secara bertahap.
b. Melakukan pengkajian terhadap seluruh kebijakan dan prosedur terkait produk dan
jasa Bank.
c. Melakukan review atas ketentuan-ketentuan internal yang telah diberlakukan.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 75 PT. BANK SULTENG
d. Melakukan pemantauan kewajiban pelaporan Divisi dan Kantor Cabang.
e. Memantau pelaksanaan hasil pemeriksaan Bank Indonesia/OJK dan pemantauan
terhadap komitmen Divisi dan Kantor Cabang atas hasil pemeriksaan Divisi Satuan
Kerja Audit Internal.
f. Menginformasikan setiap ketentuan internal maupun eksternal Bank kepada unit
terkait.
g. Mensosialisasikan Fungsi Kepatuhan, Ketentuan Internal dan Eksternal Bank
kepada segenap organisasi Bank Sulteng.
h. Pengembangan Sumber Daya Manusia Bagian Kepatuhan melalui program
pendidikan dan pelatihan baik yang ditugaskan oleh bagian Pendidikan dan
Pelatihan maupun berdasarkan pengajuan/inisiatif dari Divisi Kepatuhan.
Pelaksanaan program anti pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme
merupakan program yang dilaksanakan secara berkesinambungan dalam rangka
pemenuhan kewajiban berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/27/PBI/2012
tanggal 28 Desember 2012 tentang penerapan program anti pencucian uang dan
pencegahan pendanaan terorisme bagi bank umum. Selama tahun 2015, sebagai langkah
keseriusan dalam menerapkan Program APU-PPT Bank Sulteng telah melaksanakan
berbagai aktivitas sebagai berikut :
1. Melaksanakan pengembangan dan penyempurnaan sistem aplikasi sebagai alat
bantu penerapan program APUPPT yang dapat digunakan untuk :
a. Mendeteksi transaksi-transaksi keuangan yang memenuhi kriteria sebagai
transaksi yang wajib dilaporkan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan.
b. Mengidentifikasi pengelompokan risiko nasabah dari sisi APUPPT dan alat
bantu dalam rangka pemantauan Pengkinian Data Nasabah Bank Sulteng.
2. Melaksanakan pembenahan database CIF (Costumer Identification File) nasabah
Bank Sulteng dalam rangka penerapan ketentuan Single CIF.
3. Melaksanakan program pelatihan secara rutin baik pelatihan secara regular yang
diterapkan kepada calon pegawai baru maupun pelatihan yang khusus kepada
pegawai yang berhubungan langsung dengan nasabah atau pegawai yang posisinya
strategis dalam penerapan APUPPT.
4. Adapun statistik pelaksanaan program APUPPT selama tahun 2015 sebagai berikut :
Laporan Transaksi Keuangan Tunai : 1516 Laporan
Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan : 2 Laporan
Koresponden dengan pihak berwenang : 8 Koresponden.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 76 PT. BANK SULTENG
2. Penerapan Fungsi Audit Intern
a. Pelaksanaan fungsi pengendalian internal terselenggara dalam setiap tingkatan
manajemen dimana pada struktur organisasi Bank, Divisi Satuan Kerja Audit
Internal (SKAI) berada di bawah Direktur Utama. SKAI telah melaksanakan
kewajiban sebagai berikut :
SKAI menyampaikan laporan hasil audit kepada Pemimpin Unit Kerja yang
dilakukan pemeriksaan dan atasan langsung untuk diketahui dan
ditindaklanjuti.
SKAI menyampaikan ringkasan eksekutif secara berkala kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan.
SKAI menyusun laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit internal yang
ditanda tangani oleh Direktur Utama dan Dewan Komisaris untuk disampaikan
kepada Bank Indonesia/Otoritas Jasa Kuangan (OJK).
b. Kedudukan SKAI berada langsung di bawah Direktur Utama yang tidak
terkoordinasi secara langsung dengan satuan kerja operasional.
c. Pemeriksaan yang dilakukan sesuai dengan Rencana Bisnis Bank Divisi Satuan Kerja
Audit Internal tahun 2015 yang telah disetujui oleh Direktur Utama. Terhitung sejak
tanggal 01 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015, SKAI telah melakukan
pemeriksaan secara independen terhadap unit operasional Kantor Cabang,
Pembantu Cabang, Divisi dan Kantor Pusat, proses bisnis serta teknologi informasi
secara menyeluruh, namun disadari belum maksimal karena masih ada beberapa
kantor yang belum selesai dilakukan pemeriksaan. Berikut ini table kegiatan
Pemeriksaan SKAI tahun 2015 :
Aktivitas Audit
Rencana
Realisasi
Semester I Semester II
Audit Umum Kantor
Cabang, Cabang
Pembantu dan
Kantor Kas
1. Cab. Utama
2. Cab. Parigi
3. Cab. Toli-toli
4. Cab. Buol
5. Cab. Luwuk
6. Cab. Salakan
7. Cab. Bangkep
8. Cab. Poso
9. Cab. Bungku
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 77 PT. BANK SULTENG
10. Capem. Morowali
11. Capem. Ampana
12. Capem Donggala
13. Capem. Paleleh
14. Kantor Kas Lambunu
15. Kantor Kas Soni
16. Kantor Kas Tentena
17. Kantor Kas Wakai
18. Kantor Kas Beteleme
19. Kantor Kas Bahomoteve
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Terlaksana
Audit Kantor Pusat Sekali dalam setahun Blm Terlaksana Blm Terlaksana
Audit TI Sekali dalam setahun Terlaksana Terlaksana
Laporan Semester 2 (dua) kali dalam setahun Terlaksana Terlaksana
Menjadi LO untuk
Pemeriksaan BI dan
BPK-RI
Setiap ada pemeriksaan
dari Eksternal baik itu dari
BI, BPK-RI maupun dari
KAP Divisi SKAI menjadi LO
Terlaksana
Terlaksana
Audit Fraud/Audit
Khusus
Audit khusus dilakukan
apabila ada indikasi fraud
diseluruh kegiatan Bank
Sulteng baik Cabang
maupun Pusat
Terlaksana Terlaksana
3. Penerapan Fungsi Audit Ekstern
Sebagai Pihak Independen untuk menyampaikan laporan (transparansi kondisi)
keuangan Bank dalam rangka meningkatkan kualitas pelaporan dan akurasi penyajian
kondisi keuangan Bank.
Laporan keuangan Bank Sulteng setiap tahun di audit oleh Akuntan Publik (KAP)
Independen. Penunjukan Akuntan Publik (KAP) tersebut menunjuk pada hasil
rekomendasi Komite Audit dan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, dimana salah satunya ditegaskan bahwa penunjukan KAP untuk
melakukan audit Bank paling lama dilakukan selama 3(tiga) tahun berturut-turut.
Persyaratan lainnya yang harus dipenuhi KAP adalah terdaftar di Bank Indonesia
sebagai kantor akuntan publik dan memiliki kriteria yang disyaratkan dalam Peraturan
Bank Indonesia. Auditor Independen melakukan audit sesuai dengan standar
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 78 PT. BANK SULTENG
profesional akuntan publik untuk memastikan laporan keuangan Bank disusun sesuai
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku. Ruang lingkup pelaksanaan
audit dilakukan secara komprehensif dan menyeluruh ke aspek kebijakan, operasional,
teknologi informasi, verifikasi dan lain sebagainya.
Penunjukkan KAP telah terlebih dahulu telah mendapat persetujuan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) dan memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris dalam hal
penunjukan KAP sesuai rekomendasi Komite Audit (Peraturan Bank Indonesia Nomor
8/4/PBI/2006 perihal pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum).
Untuk pemeriksaan yang dilakukan oleh Auditor Independen (KAP), telah ditunjuk oleh
Komisaris adalah Auditor Independen Husni Muharam & Rasidi, beralamat The Royal
Place blok C – 18 Jln. Prof. Dr. Soepomo, SH, No.178A Jakarta Selatan 12870, sebagai
Auditor Independen untuk tahun Buku 2015.
Sesuai dengan isi perjanjian kerjasama dalam pelaksanaan audit disepakati bahwa
tanggung jawab manajemen dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
disusun dalam hasil audit yang berupa Manajement Letter yang kemudian akan
menggambarkan permasalahan, kelemahan-kelamahan dari pengendalian intern bank
Bank, Standar Akuntansi Keuangan, dan masalah lain yang ditemukan selama
pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan rekomendasi dan saran-saran perbaikan.
Cakupan hasil diantaranya telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor
3/22/PBI/2001 yang telah diperbaharui dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor
7/5/PBI/2005 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank.
Daftar Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Bank Sultengdalam 3 (tiga)
tahun terakhiradalah sebagai berikut :
Tahun Buku
Kantor Akuntan
Akuntan
2015 Husni Muharam & Rasidi Husni Muharam
2014 Dbsd & a Bambang Sulistiyanto
2013 Supriadi Laupe & rekan Drs.Supriadi Laupe,MSi
Adapun hal-hal yang menjadi temuan dalam pemeriksaan OJK yaitu :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 79 PT. BANK SULTENG
1. Tidak terdapat adanya SOP Kebijakan Akuntansi Kredit yang mencantumkan tanggal
berlaku dan telah ditandatangani oleh pihak/pejabat yang berwenang di Bank
sebagai bukti bahwa SOP telah diotorisasi sebagai aturan yang diberlukan di Bank.
Menindaklanjuti hal tersebut diatas, maka Bank Sulteng memberikan
tanggapan/komiten bahwa akan melengkapi SOP perhitungan CKPN sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku, serta Bank Sulteng akan mereview dan
mengkoreksi kembali perhitungan CKPN, dan koreksi data CKPN kredit pada
aplikasi LBU termasuk perubahan koreksi data CKPN pada form LBU lainnya
(Neraca, laba rugi, dsb) mulai periode Juni 2015 s/d periode pelaporan terakhir
(November 2015).
2. Temuan mengenai SOP Sumber Daya Manusia terkait dengan formasi ideal, mapping
SDM, dan parameter rekrutmen pegawai, dan indicator pencalonana atau pemilihan
pejabat eksekutif dan pengurus.
Bank menanggapi dengan akan menyempurnakan kebijakan internal/SOP terkait
pengelolaan SDM sebagaimana concern temuan, dan SOP akan disampaikan paling
lambat akhir triwulan I tahun 2016.
4. Penerapan Manajemen Risiko dan Sistem Pengendalian Intern.
1. Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi.
a. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai
berikut:
Melakukan persetujuan atas Kebijakan Manajemen Risiko Bank melalui
forum Komite Pemantau Risiko (KPR) dan telah dilakukan pengesahan oleh
Direksi. Sebagai proses tindak lanjut atas kesesuaian Kebijakan Manajemen
Risiko dengan kompleksitas bisnis bank.
Melakukan review/evaluasi atas Kebijakan Manajemen Risiko dan Strategi
Manajemen Risiko secara bank wide melalui Forum Komite Pemantau Risiko
(KPR) yang dilakukan secara berkala dan/atau jika ada kegiatan dan
aktivitas yang meningkatkan risiko bank secara signifikan.
b. Direksi telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
Telah melakukan penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank pada tahun
2013, serta melakukan penyesuaian atas Strategi dan Kerangka Manajemen
Risiko secara komprehensif termasuk limit risiko yang meliputi limit Risiko
Kredit, Risiko Pasar, dan Limit Risiko Operasional dan risiko lainnya dengan
memperhatikan tingkat risiko yang diambil dan toleransi risiko terhadap
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 80 PT. BANK SULTENG
kecukupan permodalan. Penyusunan Kebijakan Manajemen Risiko Bank
tersebut sebelumnya telah melalui pembahasan bersama dan persetujuan
Dewan Komisaris.
Telah melakukan penyusunan dan penetapan alat untuk mengidentifikasi
risiko antara lain berupa Pengembangan Aplikasi Self Assessment, dan lain-
lain. Untuk proses pengkinian atas tools yang digunakan dalam
mengidentifikasi risiko tersebut, Bank melakukan pengkinian parameter
serta review pedoman terkait tools tersebut sehingga penerapan atas alat-
alat untuk mengidentifikasi risiko tersebut dapat diimplementasikan secara
regular.
Telah melakukan penyusunan dan penetapan mekanisme persetujuan
transaksi antara lain berupa kewenangan transaksi dalam aktivitas treasury
dan investasi dan kewenangan memutus dalam pemberian kredit yang
disesuaikan dengan jenjang jabatan.
Telah melakukan evaluasi dan/atau mengkinikan kebijakan, strategi, dan
kerangka Manajemen Risiko secara berkala untuk mengakomodir
perkembangan kompleksitas bisnis Bank dan kepatuhan terhadap regulasi.
Evaluasi yang telah dilakukan pada tahun 2014, yaitu evaluasi terhadap
kepatuhan regulasi atas metodologi Internal Capital Adequacy Assessment
Process (ICAAP) yaitu metodologi perhitungan kecukupan modal dan add-on
capital terhadap 7 (tujuh) jenis risiko yang telah ditetapkan dalam
penentuan permodalan minimum sesuai dengan tingkat profil risiko bank
dan evaluasi atas tools yang dikembangkan oleh SKMR yang mendukung
proses penerapan manajemen risiko secara bank wide.
Menetapkan struktur organisasi termasuk wewenang dan tanggung jawab
yang jelas pada setiap jenjang jabatan yang terkait dengan penerapan
manajemen risiko. Hal tersebut dapat tercermin dari telah ditetapkannya
fungsi manajemen risiko yang bersifat independen dan melekat pada unit
bisnis. Adapun pelaksanaan fungsi manajemen risiko secara independen
dijalankan oleh Divisi Manajemen Risiko sebagai Satuan Kerja Manajemen
Risiko (SKMR).
Memastikan penerapan budaya risiko secara berkesinambungan pada semua
level agar tercipta risk awareness pada masing-masing risk taking unit. Bank
secara rutin melakukan sosialisasi manajemen risiko kepada risk taking unit
melalui media pelatihan manajemen risiko dan sosialisasi manajemen risiko
secara langsung oleh SKMR. Pengembangan budaya risiko dapat membawa
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 81 PT. BANK SULTENG
pada pengambilan keputusan yang senantiasa mempertimbangkan potensi
risiko saat ini maupun di masa yang akan datang. Atas dasar hal tersebut,
setiap keputusan akan diambil dengan hati-hati dan penuh pertimbangan
(informed decfision making). Perilaku hati-hati dan penuh pertimbangan atas
informasi yang ada inilah yang menjadi tujuan terciptanya budaya sadar
risiko/risk awareness.
Memastikan kecukupan dukungan keuangan dan infrastruktur untuk
mengelola dan mengendalikan risiko yang tercermin dari tingginya tingkat
permodalan Bank untuk menyerap kejadian risiko. Tingkat permodalan
Bank secara historis selalu memadai dengan tingkat rasio permodalan
minimum berada pada level 16% (enam belas persen). Dengan adanya
penerapan Basel II Pilar 2 supervisory review yang tercermin dari penerapan
ICAAP (Internal Capital Adequacy Assessment Process) pada perbankan di
Indonesia, Bank diharuskan memiliki kecukupan rasio permodalan
minimum di level 9-10% dan atas assessment tersebut dapat diketahui
bahwa Bank masih memiliki capital buffer (±6%) yang sangat memadai
ketika terjadinya risk event di kemudian hari.
Telah melakukan assessment terkait tingkat maturitas penerapan
manajemen risiko bank termasuk kebijakan, strategi, dan kerangka
Manajemen Risiko menggunakan jasa konsultan Manajemen Risiko.
Selanjutnya hasil assessment akan dijadikan roadmap bagi bank untuk
mengembangkan penerapan manajemen risiko secara bankwide menuju
Enterprise Risk Management (ERM). Adapun pengembangan penerapan
manajemen risiko bank selanjutnya akan difokuskan pada penyusunan
framework penetapan tingkat risiko yang diambil (risk appetite) dan
toleransi risiko (risk tolerance) secara bertahap pada tahun 2015.
c. Kegiatan ALCO (Asset Liability Committee) antara lain membahas mengenai:
Membahas mengenai Tingkat suku bunga.
Merumuskan dan memutuskan pricing strategy.
Mereview secara periodik mengenai posisi likuiditas bank.
Mereview secara periodik mengenai posisi kualitas portofolio kredit.
2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penetapan Limit
Selain didukung oleh kecukupan dukungan keuangan dalam mengelola dan
mengendalikan risiko, Bank telah menyusun kebijakan, prosedur, dan penetapan
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 82 PT. BANK SULTENG
limit sebagai proses pengelolaan manajemen risiko yang didukung dengan
kecukupan infrastruktur dalam melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan
dan pengendalian risiko Bank. Kebijakan, prosedur dan penetapan limit dimaksud
meliputi :
Kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko Bank yang mengakomodir
penerapan Manajemen Risiko secara bank wide maupun perjenis risiko,
Pedoman Profil Risiko, dan Pedoman Pengukuran ICAAP.
Pedoman Manajemen Risiko untuk setiap jenis risiko antara lain Pedoman
Pengukuran Risiko Pasar dan Likuiditas,
Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko pasar
yang meliputi risiko nilai tukar dan risiko suku bunga.
Menetapkan alat/metode untuk mengidentifikasi dan mengukur risiko
likuiditas antara lain Maturity Profile.
Pengukuran dan pengawasan risiko pasar dan risiko likuiditas melalui
penetapan early warning indicator dan analisis skenario kondisi likuiditas
(stress testing) serta Laporan Market and Liquidity Risk Measurement,
Mitigate, and Control.
3. Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko
serta Sistem Informasi Manajemen Risiko.
a. Dalam rangka melakukan proses identifikasi, pengukuran, dan pemantauan
risiko, Divisi Manajemen Risiko melakukan beberapa hal sebagai berikut :
Bank melakukan identifikasi risiko terhadap produk dan kegiatan usaha
bank termasuk untuk produk dan aktivitas baru beserta pengembangannya .
Dilakukannya pelaporan Profil Risiko Bank secara konsolidasi kepada Bank
Indonesia sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP
tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.
Penilaian profil risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yang
melekat pada kegiatan usaha bank untuk dilaporkan kepada Bank
Indonesia/OJK setiap periode 3 (tiga) bulanan.
Melakukan review terhadap kebijakan dan Pedoman Manajemen Risiko
secara berkala minimal 1 (satu) tahun sekali atau lebih sesuai dengan
kebutuhan. Berkoordinasi dengan Satuan Pengendalian Internal lainnya
dalam rangka proses kaji ulang dan validasi atas pengembangan proses
Manajemen Risiko yang dilakukan.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 83 PT. BANK SULTENG
Melakukan pengkajian atas permohonan review termasuk kewenangan
memutus transaksi bagi setiap level manajerial yang terkait. Pengkajian yang
dikeluarkan bersifat rekomendasi dalam rangka menjaga independensi
Divisi Manajemen Risiko terhadap proses bisnis.
4. Sistem Pengendalian Intern yang menyeluruh.
Sistem pengendalian intern telah berjalan secara sinergis yang tercermin dari
koordinasi dua arah antara Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) dengan Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI) serta Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berupa adanya
review dan/atau validasi atas penerapan Manajemen Risiko di Bank oleh Satuan
Kerja Audit Internal (SKAI) yang kemudian hasil review dan/atau validasi tersebut
menjadi bahan evaluasi dan pengembangan penerapan Manajemen Risiko secara
berkesinambungan.
Selanjutnya Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) juga telah melakukan implementasi
Risk Based Audit secara continue dalam rangka memitigasi risiko secara ex-ante dan
ex-post. Adapun Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) berperan aktif dalam memastikan
bahwa aktivitas operasional bank telah sesuai dengan ketentuan internal maupun
ketentuan eksternal yang berlaku.
IV. RENCANA STRATEGIS BANK
Pada Tahun 2015 Bank Sulteng menetapkan rencana strategis Bank sebagai berikut :
a. Corporate plan merupakan suatu rencana strategis ke depan, yang bertujuan
memberikan arah strategis yang harus diambil suatu organisasi. Bank
Sultengmenentukan arahan strategis sampai dengan tahun 2017 yang akan dicapai,
dimulai dengan analisis lingkungan eksternal dan internal (SWOT Analysis).
b. Sebagai tahapan lanjutan dari pencapaian “next level”, Bank Sulteng diarahkan untuk
menjadi bank daerah yang tumbuh berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas
tinggi dan unggul dalam bidang pelayanan. Dengan demikian, Bank Sulteng dapat
tumbuh menjadi bank yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih baik. Oleh karena itu,
prioritas rencana bisnis tahun 2015 selain meningkatkan kredit, terutama kredit
konsumtif dan kredit mikro, juga ditekankan kepada peningkatan kompetensi SDM dan
teknologi informasi yang terintegrasi.
c. Kebijakan Umum Direksi Tahunan (KUDT) Tahun 2016 ini merupakan dasar serta
pedoman dalam menyusun Rencana Bisnis bank tahun 2016 dan merupakan landasan
pelaksanaan tugas seluruh jajaran organisasi baik di Kantor Pusat, Kantor Cabang,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 84 PT. BANK SULTENG
Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas dan unit-unit pelayanan kas.
Berikut ini 4(empat) prioritas tersebut dimaksud sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia :
a. Perseroan memandang kebutuhan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas dan berintegritas merupakan salah satu syarat utama pertumbuhan
usaha Bank Sulteng. Karena itulah, pengembangan kompetensinya merupakan
suatu keharusan.
b. Melanjutkan strategi tahun sebelumnya, hal itu dilakukan melalui beberapa
upaya, di antaranya :
Peningkatan peran dan fungsi Assesment Center yang terintegrasi dengan
training program academy.
Pengembangan program pendidikan dan pelatihan sesuai dengan
perkembangan bisnis bank.
Pengembangan sistem informasi SDM yang komprehensif dan terintegrasi
sehingga dapat memberikan peta kondisi pegawai yang ada saat ini dan arah
pengembangan pegawai yang harus dilakukan.
2. Teknologi Informasi
Pengembangan teknologi informasi yang terintegrasi dilakukan untuk mendukung
tujuan bisnis bank.Sehingga, Perseroan dapat menjadi bank yang besar dan miliki
layanan unggul. Untuk itu, pengembangan teknologi informasi diarahkan untuk
menyediakan layanan perbankan yang aman, cepat, mudah, serta customer oriented,
melalui hal-hal sebagai berikut :
a. Pengembangan core banking system yang andal.
b. Meningkatan infrastruktur yang memadai dalam rangka perluasan layanan
electronic banking.
c. Pengembangan features layanan perbankan yang lebih beragam dan multi
channel.
d. Menerapkan GCG dalam proses pengadaan dan pengembangan teknologi
informasi.
e. Meningkatkan kompetensi pegawai dalam pengembangan dan operasional
teknologi informasi secara mandiri dan berkelanjutan.
3. Kualitas Layanan
Pengembangan budaya layanan pada tahun 2016 diarahkan agar tercipta services
culture melalui :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 85 PT. BANK SULTENG
a. Implementasi “Pengembangan Budaya Layanan” di seluruh unit layanan Bank
Sulteng.
b. Implementasi standarisasi aspek fisik (Premises) di seluruh unit layanan Bank
Sulteng.
c. Evaluasi implementasi “Pengembangan Budaya Layanan” di seluruh unit layanan
Bank Sulteng.
4. Membangun Inkorporasi
Percepatan pencapaian visi Bank Sulteng dapat ditempuh dengan cara organik dan
anorganik. Secara anorganik, pertumbuhan Bank Sulteng ditempuh melalui
penyertaan modal untuk meningkatkan aset dan pendapatan bank. Pada tahun
2016, penyertaan modal akan dilakukan pada Bank Pihak Ketiga, dan Pemda
Propinsi Kabupaten/Kota sebagaimana yang telah disepakati oleh Para Pemegang
Saham.
5. Kebijakan dan Strategi Manajemen.
Kebijakan dan strategi manajemen yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 sebagai
berikut :
a. Peningkatan komposisi dana pihak ketiga yang dilakukan melalui upaya :
1. Pertumbuhan DPK yang optimal.
Intensifikasi pertumbuhan tabungan melalui optimalisasi penetrasi
pasar, antara lain melalui direct sales agency, yaitu bekerjasama dengan
vendor untuk memasarkan produk tabungan Bank Sulteng.
Optimalisasi institusional banking untuk pengerahan dana dari BUMN,
BUMD maupun institusi lainnya.
Menerapakan one stop service solution yang sesuai dengan kebutuhan
nasabah korporasi secara menyeluruh.
Pengembangan infrastruktur dan sistem Cash Management untuk
institusi bisnis dan institusi pemerintah.
Penambahan jaringan kantor dan ATM pada lokasi – lokasi yang
strategis.
b. Peningkatan kulitas layanan
1. Peningkatan kualiatas layanan di cabang-cabang dan ATM secara intensif
melalui implementasi budaya layanan.
2. Peningkatan kualitas layanan electronic banking melalui dukungan teknologi
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 86 PT. BANK SULTENG
informasi yang memadai untuk memberikan pelayanan unggul dalan rangka
meningkatkan corporate image dan fee based income.
c. Peningkatan penyaluran kredit dilakukan dengan upaya :
1. Akselerasi fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi.
Peningkatan pemberian kredit baik sektor produktif maupun konsumtif
dengan mengoptimalkan penggunaan Dana dengan tetap
memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Di verifikasi produk perkreditan yang memiliki value preposition dan
daya saing.
2. Pertumbuhan kredit yang optimal dalam rangka meningkatkan pangsa pasar
kredit.
Peningkatan pemasaran kredit melalui tenaga pemasar kredit.
Mempertahankan serta terus melakukan ekspansi kredit konsumsi
terutama KMG, serta peningkatan, portofolio KPR melalui
pengembangan fitur produk dan kerjasama dengan pihak ketiga.
Perluasan jaringan serta optimalisasi fungsi kantor-kantor kas Bank
Sulteng.
Memanfaatkan akses likuiditas treasury untuk disalurkan ke dalam
kredit skala besar.
Mempertahankan kualitas kredit.
Pengelolaan non-performing laon melalui pemantauan kolektibikliatas
pada setiap unit bisnis pengelola kredit.
Mengendalikan kualitas kajian terhadap risiko kredit sebagai upaya
untuk mengendalikan risiko kredit.
d. Optimalisasi fee based income untuk mendukung pencapaian target laba bank.
1. Optimalisasi pengelolaan instrument treasury.
2. Pengembangan Jasa transaksi perbankan, penambahan jumlah jaringan,
serta ATM.
3. Optimalisasi fungsi ATM bagi nasabah melalui penambahan fitur layanan
ATM.
4. Peningkatan penjualan produk wealth management.
e. Pengembangan manajemen untuk mendukung bisnis bank yang tumbuh
berkesinambungan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 87 PT. BANK SULTENG
1. Perencanaan dan Change Management
Menetapkan arah dan strategi Perseroan, baik jangka pendek, jangka
menengah, maupun jangka panjang untuk mendukung peningkatan
pertumbuhan bisnis Bank Sulteng.
Meningkatkan kuantitas dan kualitas riset untuk pengembangan bisnis
(termasuk analisis internal dan eksternal).
Menyempurnakan struktur organisasi bank yang efektif dan efisien
dalam menunjang sasaran dan tujuan bisnis Perseroan.
Memastikan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proyek/program kerja.
Peningkatan kualitas performa strategi Bank Sultengdengan cara me-
review key performance indicator yang telah ditetapkan, serta
mengimplementasikan Balanced Scorecard KPI individu.
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kebijakan dan pelaksanaan rekrutmen, career path, serta job grading.
Penerapan sistem reward dan punishment.
Pengembangan system informasi terintegrasi melalui HRIS (Human
Resources Information System).
Pengembangan Assessment Center.
Program pendidikan dan pelatihan yang mendukung bisnis Bank secara
teratur dan berkesinambungan dalam Training Program Academy.
Meningkatkan kompetensi pegawai, baik di posisi manajerial maupun
supporting melalui Training Program Academy.
Menetapkan silabus program, silabus dan anggaran pendidikan dan
pelatihan melalui Soft Skill Program Academy.
3. Peningkatan Layanan dan Operasional
Meningkatkan dan mengembangkan kualitas layanan menjadi lebih baik,
sehingga tercipta service culture yang dapat bersaing dengan standar
layanan bank yang baik.
Optimalisasi pengelolaan likuiditas.
4. Penerapan Manajemen Risiko dan Pelaksanaan Kepatuhan Bank
Mengembangkan budaya sadar risiko (risk culture).
Membangun Risk Management System yang memenuhi ketentuan
standar Basel II dan basel III.
Mengelola potensi risiko secara komprehensif.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 88 PT. BANK SULTENG
Mengembangkan profil risiko Bank Sulteng secara terintegrasi untuk
mempermudah kontrol.
Memonitor dan evaluasi program anti pencucian uang dan pencegahan
pendanaan terorisme.
Melaksanakan zero fraud program.
5. Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
Meningkatkan audit internal sebagai Strategic Business Partner dan
memastikan optimalnya penerapan SPFAIB.
Memberikan assurance atas terciptanya ketaatan bank terhadap
ketentuan internal dan kepatuhan bank terhadap ketentuan eksternal.
6. Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Standarisasi penyusunan laporan keuangan yang dapat memenuhi unsur
keakuratan dan tepat waktu.
Pengembangan dan peningkatan pengelolaan data cost center secara
tepat waktu dan akurat.
Meningkatkan penyempurnaan dan penyesuaian sistem akuntansi,
ketentuan, dan sistem prosedur internal sesuai perubahan business
requirement definition.
Sentralisasi dan otomasi pelaporan pajak.
V. RENCANA BISNIS TAHUN 2015
1. Arah Dan Kebijakan Bank a. Pembinaan/peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Merencanakan mengikutsertakan pegawai pada kursus/pelatihan sebanyak 60
orang (yaitu; TW.I=20 og, TW.II=20 org, dan TW.III=20 org).
Memberikan Reward & Punishment kepada pegawai yang mencapai target yang
disesuaikan dengan penilaian KPI.
b. Menetapakan peningkatan pemberian kredit (baki debet) sebesar 17,21% pada
akhir tahun 2015, untuk pembiayaan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, Kredit
Konsumtip, dan kredit Pemilikan Rumah (KPR).
c. Peningkatan Kredit Produktif sebesar 15% pada akhir tahun 2015, dengan sasaran
kepada Pertanian, Kehutanan, UKM, Kerajinan, Pedagang Kecil, dan Konstruksi.
d. Menetapkan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 54,12%, pada akhir
tahun 2015, yang terdiri dari Giro, Tabungan dan Deposito.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 89 PT. BANK SULTENG
e. Pemenuhan struktur organisasi yang berdasarkan Good Corporate Governance
yaitu: Kecukupan Direktur Kepatuahn dan Komisaris Independen ditargetkan
Semester I tahun 2015 sudah terisi.
2. Langkah – Langkah Strategis
Secara garis besar Visi dan Misi Bank Sulteng akan menyesuaikan dengan karakteristik
BPD Regional Champion. Adapun langkah-langkah strageis yang akan ditempuh Bank
Sulteng dalam mencapai Visi dan Misi adlah sebagai berikut :
a. Melaksanakan Project Tahun 2015.
b. Meningkatkan pelayanan yang terbaik kepada nasabah/masyarakat, agar dapat
mendukung kinerja dan kualitas bank. Langkah yang akan ditempuh adalah
melakukan trainer kepada pegawai bila ditempatkan pada costumer service agar
bias mendapat bekal dan memiliki pemahaman dalam melayani nasabah terutama
memberikan sapaan halus dan sopan tetap melempar senyum sehingga nasabah
merasa puas dalam pelayanan.
c. Peningkatan teknologi bank yang dapat memiliki daya saing serta mampu
memberikan jawaban atas pelayanan, keinginan serta kebutuhan
masyarakat/nasabah, yaitu : Pengembangan fitur-fitur (BPD-Net, Mobile Banking,
SMS Banking, Telkomsel/Mentari/M3/Indosat, dan MPN Pajak 7 BPHTB).
d. Melakukan transformasi secara teritegrasi yang mencakup aspek kelembagaan
termasuk Good Corporate Governance, Manajemen Risiko, PEnguatan Modal,
Sumber Daya, Manusia dan Kultur, Insfratuktur, serta pengembangan bisnis.
e. Meningkatkan penjualan produk unggulan bank “Tbungan Siswa” (Tawa Program)
dan “TabunganKu”, melanjutkan program Time Deposit Berhadiah. Sasarn
Pelajar/siswa dan masyarakat luas, serta melaksanakan Giro Program.
f. Bekerja sama dengan Pemda Propinsi, KAbupaten/Kota, dalam rangka mengelola
dana hibah dari propinsi Sulawesi Tengah kepada Kabupaten/Kota. Berdasarkan
Peraturan Gubernur Sulteng No.66 tahun 2013, tentang Pedoman Umum Program
Tepadu Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Beadh Kampung (PTPK-BBK)
g. Memanfaatkan jaringan kantor yang ada sekarang berjumlah 122 unit, yang terdiri
dari KC/KCP 14 unit, dan ATM 71 Unit.
Direncanakan pada tahun 2015 akan membuka jaringan Kantor Fungsional Bank
Sulteng di “Zona 1” (DKI Jakarta), yang melakukan kegiatan operasional dalam 1
(satu) kegiatan yaitu dalam rangka penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK),
Serta menambah/memperluas jaringan layanan Bank Sulteng (di”Zona 6”) sampai
ke tingkat Kecamatan yang terdiri dari :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 90 PT. BANK SULTENG
Kantor Fungsional (KF) di “Zona 1” (DKI Jakarta) 1 unit,
Kantor Cabang (KC) 1 unit,
Kantor Kas (KK) 11 unit,
Kantor Kegiatan Pelayanan Kas (Gerai) 9 unit, “Zona 6” (Sulawesi Tengah)
ATM 27 unit,
EDC 1 unit,
Drive Thru 2 unit,
Perluasan jaringan kantor tersebut, maka dibutuhkan tenaga SDM sebanyak 91
orang masing-masing untuk kebutuhan kantor Fungsional (KF) di DKI Jakarta 3
orang, Kantor Cabang sebanyak 16 orang, Kantor Kas (KK) sebanyak 77 orangdan
kebutuhan Kantor Kas Pelayanan (KPK) sebanyak 18 orang.
Pengembangan jaringan kantor tersebut dengan berpijak pada “5(lima) Pilar
Utama”, yaitu : Pendekatan Strategis Pendekatan Bisnis, Pendekatan Permodalan,
Mempermudah Akses Pelayanan, serta Meminimalisir Risiko Konsentrasi.
h. Menjalin kerjasama usaha melalui partnership atau aliansi diluar Pemda dalam
rangka diversifikasi prodk & layanan, peningkatan infrastruktur pendukung
(kompetensi SDM, jaringan kantor, dan IT)
i. Rekruitmen dan pendidikan/pelatuhan Sumber Daya Manusia (SSDM), dengan
menggunakan vendor dan untuk pelatihan dilaksanakan secara internal dan
eksternal (LPPI/IBI, Asbanda dan Lembaga Pendidikan Lainnya).
j. Diversifikasi/inovasi produk funding maupun lending.
k. Melakukan kerjasama dengan Bank BJB dalam rangka Aset Buy/Sells & Chanelling,
untuk menurunkan LDR.
l. Pemberhintian sementara realisasi kredit baru sampai dengan Triwulan Ke-I
(pertama) tahun 2015.
m. Penyesuaian SOP/Peraturan Internal Bank Sulteng.
n. Mereview kembali perjanjian kerjasama dengan patner strategis (IT, Training &
Advice Company, Penyewaan/service ATM, Insurance. Legal).
o. Menurunkan Non Performing oan (NPL) dengan langkah0langkah;
Pengaihan langsung (collection) kepada seluruh debitur,
Restrukturiasi/Rescheduling dapat dilakuakan unutk nasabah yang memenuhi
syarat dan masih memiliki ada sumber pembayaran atau kewajibannya.
Litigasi dapat dilakukan apabila ada jaminan dan debitur tidak mau bekerja
sama menyelesaikan kewajiban.
Melakukan penghapusan kredit (24 jam).
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 91 PT. BANK SULTENG
p. Membangun kemitraan dengan perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya
alam dan hasil bumi di Sulawesi Tengah, diantaranya perusahaan yang bergerak di
budang kakao, rotan, tapioca, sawit, kelapa dalam, batu pecah, Nikel, Emas dan
lainnya dalam rangka penyaluran kredit dan peningkatan penghimpunan Dana
Pihak Ketiga.
3. Indikator Keuangan Utama
Indikator keuangan utama antara lain memuat proyeksi sebagaimana tabel dibawah ini :
Rasio
Actual
Des
2014
Proyeksi
Tahun 2015 (Thn Ke-I)
TW.1 TW.2 TW.3 TW.4
Rasio KPMM (CAR) 16,72 19,49 19,79 18,56 18,89
Rasio Modal Inti terhadap
ATMR 16,72 19,49 19,79 18,56 18,89
Rasio Leverage Modal Inti
(Tiler 1 Leverage Ratio) 9,06 11,44 12,57 15,96 16,23
ROE 35,59 33,12 31,77 31,35 28,86
ROA 3,95 4,25 4,28 4,17 4,08
NIM 8,94 9,67 8,92 8,15 8,67
BOPO 67,25 73,32 73,20 73,20 73,01
Rasio Fee Base Income
terhadap total pendapatan
Operasioanl
0,12 0,11 0,11 0,11 0,12
Rasio Aset Produktif
bermasalah dan terhadap
total asset produktif
0,82 2,34 1,70 1,57 1,23
Rasio cadangan kerugian
penurunan nilai (CKPN)
aset keuangan terhadap
aset produktif
0,82 2,34 1,70 1,58 1,23
NPL Ratio-Gross 1,40 1,61 1.02 1,43 0,95
NPL Ratio-Net 0,43 0,08 0,07 0,33 0,30
Rasio Kredit terhadap
Total Aset Produktif 84,49 89,20 83,88 82,38 82,94
Kredit yang diberikan 2.038.574 1.747943 1.956.629 2.173.203 2.389.500
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 92 PT. BANK SULTENG
dalam Rupiah
DPK dalam Rupiah 1.685.813 2.478.905 2.310.311 2.458.367 2.598.267
LDR 120,92 70,51 84,69 88,40 91,97
Rasio Total Kredit kepada
Usaha Mikro terhadap
Total Kredit kepada
UMKM
10,66 10,48 12,11 12,78 13,94
Rasio Total Kreditn
kepada Usaha Kecil
terhadap Total Kredit
kepada UMKM
34,66 34,21 37,05 42,38 44,06
Rasio Total Kredit kepada
Usaha Menengah terhadap
Total Kredit kepada
UMKM
54,68 55,31 50,48 44,84 42,00
Rasio Total Kredit kepada
UMKM terhadap Total
Kredit
4,28 4,84 4,83 5,05 5,03
Rasio dana Pendidikan
dan latihan terhadap
pengeluaran
realisasi/anggaran SDM
5,30 5,00 5,00 5,00 5,00
4. TARGET RENCANA BISNIS
a. Mempertahankan kelembagaan yang kuat dengan target sebagai berikut :
Modal Inti minimum Rp.423 M
CAR ditargetkan sebesar 18,89%
ROA ditargetkan sebesar 4,08%
ROE ditargetkan sebesar 28,86%
NIM ditargetkan sebesar 8,67%
BOPO ditrgetkan sebesar 73,01%
NPL Gross ditargetkan sebesar 0,95% dan Net 0,33%
b. Menjadi Agent Pembangunan Daerah, secara bertahap dengan melakukan :
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 93 PT. BANK SULTENG
Peningkatan portofolio kredit produktif dengan komposisi menjadi sebesar 15%
dari total kredit.
Pertumbuhan kredit 17,21%
LDR 91,97% tahun 2015
Pertumbuhan DPK tahun 2015 ditargetkan 54,12%
Menjadi APEX BPR(“Bank Sentral” atau induk dari BPR dan LKM, Bank Pasar,
Bank Perkreditan Kecamatan/Desa)
c. Kemampuan Bisnis & Pelayanan kepada Masyarakat Sulteng :
Mempermudah akses layanan keuangan seluasnya terutama kepada masyarakat
kecil.
Melakukan edukasi produk unggulan (Tabungan Siswa & TabunganKu) secara
luas kepada masyarakat.
Memperluas jaringan layanan kantor sampai tingkat kecamatan.
Berperan sebagai financial consultan bagi Pemda dalam mengelola keuangan
daerah agar lebih optimal.
d. Peningkatan Literasi Pemegang Saham (PS) dan DPRD terkait bisnis perbankan yang
haus modal dan fungsi modal melalui sosialisasi & komunikasi berkelanjutan, dan
setiap pertemuan dengan PS atau DPRD agar dibuatkan risalah pertemuan.
VI. PENYEDIAN DANA KEPADA PIHAK TERKAIT (RELATED PARTY) DAN PENYEDIAAN
DANA BESAR (LARGE EXPOSURE).
Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large
exposure), posisi pada akhir tahun 2015 adalah sebagai berikut :
1. Kepada Pihak terkait 33 Debitur Rp. 7.569.529.347.33
2. Kepada Debitur Inti 15 Debitur Rp. 52.708.457.753.32
VII. PROFIL RISIKO
Sesuai PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 01 Juli 2009, maka penilaian profil risiko pada
Bank Sulteng meliputi 8(delapan) risiko antara lain :
Risiko Kredit,
Risiko Pasar,
Risiko Likuiditas,
Risiko Operasional,
Risiko Hukum,
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 94 PT. BANK SULTENG
Risiko Reputasi,
Risiko Strategik, dan
Risioko Kepatuhan.
Berdasarkan SE BI Nomor 13/23/DPNP tanggal 25 Oktober 2011 perihal Penerapan
Manajemen Risiko bagi Bank Umum, Peringkat Risiko Umum Konvensional dikategorikan
menjadi lima peringkat yaitu : 1 (Low), 2 (low to moderate), 3 (moderate), 4 (moderate to
high), dan 5 (high) untuk tingkat risiko inheren dan predikat risiko komposit. Sedangkan
untuk peringkat kualitas penerapan manajemen risiko dikategorikan menjadi lima
peringkat yaitu : 1 (strong), 2 (satisfactory), 3 (fair), 4 (marginal) dan 5 (unsastisfactory).
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2015, risiko inherent PT. Bank Sulteng
berpredikat MODERATE dengan Kualitas Penerapan Manajemen Risiko FAIR, sehingga
peringkat tingkat risiko komposit berada pada posisi “ 3 “, (tiga) sebagaimana hasil laporan
profil risiko Bank Sulteng bulan laporan Desember 2015 sebagai berikut :
Profil Risiko
Desember 2015 Peringkat Risiko
Inherent Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
Risiko Kredit Moderate Fair 3
Risiko Pasar Low to Moderate Satisfactory 2
Risiko Operasional Moderate Fair 3
Risiko Likuiditas Moderate Fair 3
Risiko Hukum Low to Moderate Fair 2
Risiko Reputasi Low to Moderate Fair 2
Risiko Strategik Moderate Fair 3
Risiko Kepatuhan Moderate Fair 3
Peringkat Komposit Moderate Fair 3
Dengan melihat risiko inherent berada pada posisi MODERATE dan Kualitas Penerapan
Manajemen Risiko pada posisi FAIR, maka peringkat Profil Risiko PER Desember 2015
adalah peringkat 3 (Tiga), dengan karakteristik sesuai kriteria Bank Indonesia sebagai
berikut :
1. Dengan mempertimbangkan aktivitas bisnis yang dilakukan Bank, kemungkinan
kerugian yang dihadapi Bank dari risiko inherent komposit tergolong cukup tinggi
selama periode waktu tertentu di masa datang.
2. Kualitas Penerapan Manajemen Risiko secara komposit memadai.
3.
VIII. INTERVENSI PEMILIK, PERSELISIHAN INTERNAL DAN PERMASALAHAN YANG
TIMBUL SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN REMUNERASI.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 95 PT. BANK SULTENG
Ada intervensi dari pemilik, misalnya pada saat pelaksanaan RUPS untuk menentukan
Pengurus Bank.Tidak terdapat perselisihan di internal Bank serta tidak ada permasalahan
yang timbul akibat dampak dari kebijakan Remunerasi.
IX. TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK YANG BELUM
DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN LAINNYA.
Semua transparansi kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank telah dituangkan dalam
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Laporan Keuangan Publikasi
Bulanan, Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Non Keuangan Bank (leaflet, brosur
dan media elektronik/media cetak). Sehubungan dengan hal-hal tersebut diatas maka tidak
ada kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank yang belum diungkap dalam laporan
lainnya.
X. KEPEMILIKAN SAHAM ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI, SERTA
HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA.
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki saham pada Bank Sulteng,
Bank lain, Lembaga Keuangan Bukan Bank maupun Bank lainnya.Seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi tidak mempunyai hubungan keuangan dan hubungan keluarga
dengan anggota Komisaris lainnya, anggota Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham
Pengendali.
XI. SHARES OPTION, BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI
Kegiatan/aktivitas Shares Option, Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi belum dilakukan
pada PT. Bank Sulteng.
XII. PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD)
Internal Fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai
tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) Bank Sulteng terkait dengan proses kerja
dan kegiatan operasional bank yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank secara
signifikan.
Jumlah Internal Fraud yang terjadi pada Bank Sulteng selama tahun 2015 :
Internal Fraud dalam 1 tahun
(1)
Jumlah kasus yang dilakukan oleh
Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap Thn.2014
(2) Thn. 2015
(3) Thn.2014
(4) Thn.2015
(5) Thn. 2014
(6) Thn.2015
(7) Total Fraud - - 4 1 - -
Telah diselesaikan
-
-
4
1
-
-
Dalam proses penyelesaian di
-
-
-
-
-
-
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 96 PT. BANK SULTENG
internal Bank Belum
diupayakan penyelesaianny
a
-
-
-
-
-
-
Telah ditindak lanjuti melalui proses hukum
-
-
-
-
-
-
XIII. BENTURAN KEPENTINGAN
Selama tahun 2015 tidak terdapat transaksi pada PT. Bank Sulteng yang mengandung
benturan kepentingan.
Tabel benturan kepentingan pada Bank Sulteng tahun buku 2015
No
Nama & Jabatan Pihak yang memiliki
benturan kepentingan
Nama & Jabatan
Pengambil Keputusan
Jenis
Transaksi
Nilai Transaksi
(jutaan rupiah)
Keterangan
*)
1. nihil nihil nihil nihil nihil
XIV. CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
Program Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan salah satu perwujudan misi PT.
Bank Sulteng, yaitu peduli pada kepentingan masyarakat dan lingkungan. Tujuan utama
kegiatan CSR PT. Bank Sulteng antara lain adalah meningkatkan taraf kesejahteraan
masyarakat Indonesia umumnya dari aspek sosial, pendidikan dan kesehatan, khususnya
di Provinsi Sulawesi Tengah. Melalui kegiatan ini diharapkan Bank Sulteng dapat
memperkuat reputasinya sebagai bank yang secara konsisten menunjukan kepedulian
pada masyarakat, memberikan inspirasi kepada stakeholders untuk melakukan kegiatan
dalam kepedulian masyarakat.
Dana CSR Yang Telah Dilaporankan Di RUPS 2015
No. Penyaluran
Jenis Kegiatan Bidang Nominal (Rp) Unit Kerja
1
Pengadaan Motor bak sampah triseda
dan Biaya pengirimannya
Sarana Umum 160.800.000 Corsec/Perencan
aan/Umum
2
Pengadaan mobil Toyota hylux
ambulance type standard dan biaya
pengirimannya
Bidang Kesehatan
1.073.800.000 Corsec/Perencan
aan/Umum
3 Bantuan beasiswa Akper di Tolitoli
Bidang Pendidikan
13.500.000 Kantor Pusat
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 97 PT. BANK SULTENG
4 Pembuatan huruf taman PMK Sail
Tomini Sarana Umum 249.355.000 Corsec/Umum
5 Pembelian Bunga Taman Bandara
Sarana Umum 30.350.000 Corsec/Umum
6 Pembuatan bak penampungan taman
Sarana Umum 11.960.000 Corsec/Umum
Jumlah : 1.539.765.000
XV. PERMASALAH HUKUM
No KASUS HUKUM PROSES TINDAK LANJUT
1. Kasus Putusan Perdata pada tingkat Banding Pengadilan Tinggi No.03/Pdt.G/2015/PT.PL, Jo No.108/Pdt.G/2011/PN/PL, antara Anand Umar Adnan sebagai Penggugat melawan PT. Bank Sulteng sebagai Tergugat dalam hal Perkara Perbuatan Melawan Hukum, yang mengakibatkan tuntutan ganti rugi sebesar Rp. 2 Milyar.
Putusan Pengadilan Tinggi memutus Perkara tersebut pada Tingkat Banding dengan Putusan Tidak ada Pihak yang di Menangkan (Draw). Dan saat ini pihak dari pembanding Sdr. Anand Umar Adnan melalui Kuasa Hukum nya telah melayangkan Memori Kasasi pada Tingkat Mahkama Agung dengan nilai Tuntutan 107 Milyar Rupiah.
Laporan/pemberitahuan pendaftaran Memori Kasasi Pihak Sdr Anand Umar Adnan dari Pengdilan Tinggi Palu, sudah diterima dan oleh Disposisi Direktur Utama langkah Upaya Hukum Kasasi dimandatkan kepada Bagian Legal, dan telah membuat serta mengirim Kontra Kasasi tersebut ke Mahkamah Agung RI.
2.
Kasus Perdata tingkat Pengadilan Tinggi Negeri Palu No.87/Pdt.G/2014/PN.PAL, tentang Gugatan Hilangnya Surat Ukur SHM No.34/1978 a.n. Moehd Idris Roe. Penggugat Sdr. Chairil Anwar (ahli waris) dan Tergugat PT. Bank Sulteng. Dimana Pada PEngadilan Tinggi Sulteng PT. Bank Sulteng dimenangkan dalamn perkara ini.
Saat ini Kasus tersebut telah berada pada Tingkat Kasasi dimana yang mengajukan Kasasi adalah Pihak Penggugat Sdr. Chairil Anwar (ahli waris dari Moehd Idris Roe) karena merasa tidak puas akan Putusan pada tingkat pada tingkat Pengadilan Tinggi Sulteng. Yang mana nilai tuntutan materiil sebesar Rp. 2.672.407.500, dan immateriilnya sebesar Rp. 10.000.000.000,-, yang sebelumnya nilai tuntutan awalnya total senilai Rp. 204.000.000.000,-.
Pihak PT. Bank Sulteng melalui Kuasa Hukumnya ADE-PALOH&REKAN di Jakarta, telah melayangkan Kontra Memori Kasasi sebagai pertimbangan/pembanding Majeis Hakim Mahkamah Agung RI terhadap Perkara ini. Agar kedepannya, Putusan Majelis Mahkamah Agung RI dapat melahirkan putusan yang Objektif dan berkekuatan Hukum yaitu menolak tuntutan Penggugat tersebut.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 98 PT. BANK SULTENG
Adapun proses historis daripada kasus tersebut diatas dimana pada Pengadilan Negeri Pihak Tergugat kalah. Dan pada Proses Banding di Pengadilan Tinggi Pihak Tergugat menang.
Adapun Putusan Pengadilan Tinggi yakni a). Menerima Permohonan Banding dari Pembanding/Terbanding semula Penggugat, dan Terbanding/Pembanding semula Tergugat. b). Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Palu No.87/Pdt.G/2014 yang dimohonkan Banding tersebut. C). Menyatakan gugatan Pembanding/Terbanding semula Penggugat tidak dapat diterima.
Pada tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi kasusu ini diwakili/dikuasakan kepada Sdr. Abdurrahim Arief Hi. Buchori SH.MH, Syafruddin A Datu SH.MH, dan dari bagian legal PT. Bank Sulteng. Kasus Gugatan ini sementara bergulir di Mahkamah agung RI yang mana perkembangan di Mahkamah Agung RI, setiap bulannya dilaporkan oleh Lawyer Jakarta ke Divisi Corsec. Laporan terakhir dalam proses dengan No.Perkara Kasasi 3366.K/Pdt/2015.
4.
Kasus Gugatan Perdata No. 84/Pdt.G/2015/PN.Pal tentang Dugaan Hilangnya Jaminan Kredit SK PNS milik Sdr. Karyanto Sat.Pol.PP Propinsi (Penggugat) yang hilang di PT. Bank Sulteng (Tergugat).
Saat ini Kasus tersebut masih dalam tahap Proses Persidangan di Pengadilan Negeri Palu.
Pt. Bank Sulteng diwakili oleh Bagian Hukum yakni Sdr. Muhammad Rum SH dan Sdr. Remran SH, telah menyerahkan Jawaban Gugatan, Duplik, Bukti Surat dan Saksi-Saksi, serta kesimpulan.
5.
Laporan Polisi terkait hilangnya surat Ukur SHM No.34/1978, a.n. Moehd Idris Roe. Pelapor Sdr. Chairil Anwar (ahli waris) dan Pelapor PT. Bank Sulteng pada Polda Sulteng.
Saat Ini dalam Proses PEnyidikan yang mana pemeriksa Saksi-Saksi dari Pihak Pelaku Sejarah telah dilakukan. Selain itu juga telah memberikan bukti-bukti pendukung (bukti surat).
Hal ini telah dikoordinasikan dengan Polda dengan membantu menghadirkan saksi pelaku sejarah dan memberikan bukti-bukti yang dibutuhkan Polda.
XVI. SELF ASSESSMENT PELAKSANAAN GCG
Hasil penilaian Bank Sulteng terhadap Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate
Governance (GCG) PT. Bank Sulteng Tahun Buku 2015 adalah Peringkat 3 (Cukup Baik)
dengan predikat “ CUKUP BAIK”.
Laporan TATA KELOLA BANK Tahun 2015 99 PT. BANK SULTENG
Table : Rincian Self Assessment GCG PT. Bank Sulteng tahun 2015 sebagai berikut :
Table : Rincian Self Assessment GCG PT. Bank Sulteng tahun 2015 sebagai berikut :
Hasil Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan GCG
Peringkat Definisi Peringkat
Individual
3 (CUKUP BAIK)
Berdasarkan hasil self assessment terhadap
(tiga) faktor yaitu : Governance Structur,
Governance Process dan Governance Outcome
yang mencakupi 11 (sebelas)
Kriteria/Indikator, bahwa PT. Bank Sulteng
telah melakukan penerapan Good Corporate
Governance secara umum cukup baik. Hal ini
tercermin dari pemenuhan yang cukup
memadai atas prinsip-prinsip Good Corporate
Governance. Apabila terdapat kelemahan-
kelemahan dalam penerapan prinsip Good
Corporate Governance, maka secara umum
kelemahan-kelemahan tersebut telah
diupayakan perbaikannya dan terhadap hal-
hal yang cukup signifikan maka diberikan
perhatian yang seksama dari Manajemen.
Demikian yang dapat kami laporkan atas pelaksanan Tata Kelola Bank tahun 2015 semoga
dapat diterima dengan baik.