88
1

LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

1

Page 2: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

2

LAPORAN TAHUNAN BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAMBI

TAHUN ANGGARAN 2011

Penanggung Jawab

Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi

Dewan Redaksi

Ketua Ir. Linda Yanti, M.Si

Sekretaris

Endang Susilawati, S.Pt

Anggota Ir. Marlina Susy Rangkuti

Ir. Busyra BS, M.Si Ir. Julistia Bobihoe Ir. Nur Asni, MS

Ir. Nur Imdah Minsyah Ir. Firdaus

Desy Nofriati, SP. M.Si

Penerbit :

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi Jl. Samarinda Paal V Kota Baru, Jambi 36128

Jl.Raya Jambi - Palembang km.16, Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muara Jambi

Telp. (0741)7053525/40174, Fax. (0741) 40413 Email : [email protected]

Website: http://jambi.litbang.deptan.go.id

Page 3: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

selesainya penerbitan Laporan Tahunan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban

dalam rangka pelaksanaan mandat, tugas dan fungsi BPTP Jambi selama tahun

anggaran tersebut. Selain itu, laporan ini juga merupakan evaluasi pelaksanaan

penelitian dan pengkajian serta perkembangan unit penunjangnya.

Pertanggungjawaban ini merupakan kewajiban moril dan fisik dalam rangka

pelaksanaan mandat. Sedangkan sebagai evaluasi dapat dimanfaatkan untuk

mempertimbangkan dan menentukan program penelitian tahun berikutnya.

Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh karyawan BPTP Jambi

yang telah mencurahkan tenaga dan pikiran untuk melaksanakan mandat, tugas

dan fungsi Balai selama Tahun Anggaran 2011 termasuk kepada tim penyusun

laporan yang telah mewujudkan Laporan Tahunan BPTP Jambi Tahun 2011. Kami

berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.

Jambi, Februari 2012 Kepala Balai,

Ir. Endrizal, M.Sc NIP. 19580101 198503 1 005

Page 4: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ DAFTAR ISI ...................................................................................... DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1.1. Visi dan Misi ............................................................................ 1.2. Tugas ...................................................................................... 1.3. Fungsi ..................................................................................... 1.4. Sasaran dan Tujuan ................................................................ 1.5. Struktur Organisasi .................................................................

II. KETATAUSAHAAN ........................................................................

2.1. Kepegawaian ………………………………………………........ 2.2. Keuangan ............................................................................... 2.3. Umum ....................................................................................

III. PELAKSANAAN KEGIATAN .........................................................

3.1. Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi, Jagung & Kedelai di Provinsi Jambi……………………………………………………….........

3.2. Pengembangan Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS)

3.3. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI) di Provinsi Jambi …………………………..

3.4. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) ……….. 3.5. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan

Informasi Pertanian (P3TIP)/Farmers Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI) ……………………………………………………….….

3.6. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Jambi.......................................................................

3.7. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi.....................................................................................

3.8. Visitor Plot/Petak Percobaan …………………………………. 3.9. Pameran/Eskpose ……………………………………………... 3.10. Pengelolaan Website ………………………………………….. 3.11. Kegiatan Kompetitif ……………………………………………. 3.12. Kegiatan Kerjasama dengan Lembaga RISTEK ………..….

IV. PENDIDIKAN DAN TRAINING/PELATIHAN ...............................

4.1. Pelatihan Jangka Pendek....................................................... 4.2. Pelatihan Jangka Panjang ....................................................

V. PERPUSTAKAAN ......................................................................

Halaman

i ii iv

1 2 3 3 4 5

6

6 9

10

19

19

22

24

27

29

39

41 44 46 47 49 56

62

62 67

68

Page 5: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

iii

VI. PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM SERTA EVALUASI LAPORAN KEGIATAN ………………………………..

VII. PENUTUP ……………………………………………………………

VIII. LAMPIRAN ………………………………………………………….

71

73

74

Page 6: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

iv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Struktur Organisasi BPTP Jambi................................... ........

2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala pada Tahun 2011........................

3. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2011...............

4. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat sampai Desember Tahun 2011 ........................................................

5. Nama Pegawai BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A. 2011. ..........................................................

Halaman

74

75

76

77

78

Page 7: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

1

I. PENDAHULUAN

Provinsi Jambi mempunyai luas wilayah sekitar 53.435,38 km2, terletak

antara 0045I-20451 Lintang Selatan serta 101001-1040551 Bujur Timur, membentang

di Pantai Timur pulau Sumatera dan berbatasan dengan Provinsi Riau di sebelah

utara, Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu di sebelah selatan, selat Berhala

di sebelah timur dan Provinsi Sumatera Barat di sebelah barat.

Menurut Undang-Undang No. 54 tahun 1999, secara administratif Provinsi

Jambi dibagi dalam sembilan pemerintahan kabupaten dan satu pemerintahan

kota dengan masing-masing luas wilayah adalah: Kabupaten Kerinci 391.300 ha,

Merangin 768.000 ha, Sarolangun 617.000 ha, Bungo 465.900 ha, Tebo 646.100

ha, Batanghari 612.900 ha, Muaro Jambi 492.100 ha, Tanjung Jabung Barat

553.000 ha, Tanjung Jabung Timur 537.000 ha dan Kota Jambi 16.700 ha.

Berdasarkan topografi, luas wilayah Provinsi Jambi terbagi dalam tiga

kategori, yaitu: (1) dataran rendah dengan ketinggian antara 0-100 meter dpl;

(2) dataran menengah dengan ketinggian antara 100-500 meter dpl dan (3)

daerah pegunungan dengan ketinggian antara 500-3.800 meter dpl. Daerah

dataran rendah mencakup areal seluas 31800 km2 atau kira-kira 60 % dari

seluruh luas wilayah Provinsi Jambi. Daerah dataran menengah mencakup areal

seluas 12.470 km2, selebihnya merupakan daerah pegunungan.

Iklim di Provinsi Jambi adalah iklim tropis yang dipengaruhi angin musim

dengan curah hujan cukup tinggi. Curah hujan berkisar antara 107 - 312

mm/bulan, suhu udara minimum dan maksimum rata-rata 22,20C dan 32,80C.

Serta kelembaban udara rata-rata 84 %. Dengan iklim ini Provinsi Jambi memiliki

hutan tropis yang cukup luas yaitu mencakup 2.220.300 ha, termasuk kawasan

hutan lindung dan suaka alam seluas 588.462 ha yang telah ditetapkan sebagai

Kawasan Hutan Nasional Kerinci Seblat.

Berdasarkan penggunaan tanah, wilayah Provinsi Jambi dikategorikan ke

dalam 7 status penggunaan, yaitu: (1) hutan suaka alam dan hutan wisata yang

luasnya 11,76 %; (2) hutan lindung 2,54 %; (3) hutan produksi terbatas 8,24 %;

(4) hutan produksi tetap; (5) lahan yang dialihkan penggunaannya untuk areal

perkebunan dan transmigrasi 17,69 %; (6) lahan masyarakat 35,31 % dan

(7) kawasan perlindungan setempat 7,31 %.

Page 8: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

2

Dilihat dari jenisnya, tanah di Provinsi Jambi terdiri dari: (1) Podsolik Merah

Kuning (PMK) sebesar 39,58 % ; (2) Latosol 18,38 %; (3) Glay Humus Rendah

5,51 %; (4) Organosol 6,86 %; (5) Alluvial 4,49 %; (6) Hidromorfic Kelabu 2,86 %;

(7) Rawang Laut 0,84 % dan (8) Komplek 11,43 %.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi sebagai suatu lembaga

pengkajian regional untuk wilayah Provinsi Jambi diharapkan mampu berperan

sebagai penggerak utama pembangunan pertanian, dengan kata lain mampu

menyediakan teknologi bagi keberhasilan pembangunan pertanian di Provinsi

Jambi.

Tahun anggaran 2011, dalam melaksanakan mandat, tugas dan fungsinya,

BPTP Jambi didukung dengan dana dari DIPA BPTP Jambi T.A. 2011 bersumber

dari APBN.

1.1. Visi dan Misi Visi

Sektor pertanian menjadi tulang punggung pembangunan di Provinsi Jambi,

karena itu optimalisasi sumberdaya pertanian yang ada, antara lain lahan kering,

sawah, rawa/pasang surut dan perairan dengan komoditas utama yang

mempunyai peluang pasar dalam dan luar negeri, komoditas strategis dan

komoditas penunjang diversifikasi pangan dan perbaikan gizi akan mendapat

perhatian besar.

Berdasarkan hal tersebut maka “VISI” BPTP Jambi adalah sebagai lembaga

pengkajian teknologi pertanian regional yang handal, produktif dan proaktif dalam

menghasilkan dan mengembangkan paket teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi di Provinsi Jambi berdasarkan sumberdaya pertanian yang tersedia untuk

mendukung pembangunan pertanian yang berorientasi agribisnis.

Misi

Berdasarkan Visi di atas, maka Misi yang diemban BPTP Jambi adalah

optimalisasi pemanfaatan sumberdaya pertanian, mengentaskan

kemiskinan/peningkatan kesejahteraan, pelestarian sumberdaya/lingkungan,

penumbuhan dan pengembangan agribisnis wilayah Provinsi Jambi serta

penyampaian teknologi pertanian kepada para pengguna. Rumusan misi juga

Page 9: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

3

akan menjadi panduan, pendorong motivasi kerja serta citra yang akan mewarnai

BPTP Jambi, yaitu:

1. Menyediakan dan memperkenalkan teknologi tepat guna kepada pengguna

untuk memajukan dan meningkatkan efisiensi usahatani,

2. Menjalin kemitraan dengan berbagai instansi untuk memberdayakan petani

dalam mengelola usahataninya melalui kegiatan Visitor Plot, kegiatan

penyuluhan seperti temu aplikasi teknologi, temu informasi, temu lapang serta

melalui media cetak berupa Liptan, Brosur dan lain lain,

3. Menyediakan alternatif teknologi untuk memanfaatkan dan melestarikan

sumberdaya alam pertanian,

4. Memberikan saran dan bahan untuk perumusan kebijaksanaan di bidang

pembangunan pertanian bagi pemerintah daerah,

1.2. Tugas

BPTP Jambi yang berperan sebagai jembatan teknologi pertanian dari

lembaga-lembaga penelitian komoditas nasional, perguruan tinggi, swasta, LSM,

untuk dirakit dan direkayasa sesuai dengan kondisi daerah Provinsi Jambi.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, tugas BPTP Jambi adalah

melaksanakan pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi.

1.3. Fungsi

Sebagai unit kerja yang berada di daerah, BPTP Jambi akan dikembangkan

menjadi salah satu sumber data dan informasi pertanian, sehingga dapat memberi

masukan kepada pemerintah daerah dalam perencanaan dan pengelolaan

pembangunan pertanian di wilayah Provinsi Jambi. Dalam melaksanakan

tugasnya BPTP Jambi menyelenggarakan fungsi, sebagai berikut:

1. Inventarisasi dan identifikasi kebutuhan teknologi pertanian tepat guna

spesifik lokasi,

2. Penelitian, pengkajian dan perakitan teknologi pertanian tepat guna spesifik

lokasi,

Page 10: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

4

3. Penyiapan paket teknologi hasil pengkajian dan perakitan untuk bahan

penyusunan materi penyuluhan pertanian,

4. Pelayanan teknik kegiatan pengkajian, penelitian dan perakitan teknologi

pertanian,

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga Balai.

1.4. Sasaran dan Tujuan

Sasaran

Sasaran penelitian/pengkajian yang ingin dicapai adalah:

1. Dukungan terhadap upaya peningkatan produktivitas, produksi, pendapatan

dan kesejahteraan petani, nelayan dan peternak dari generasi ke generasi,

2. Dukungan terhadap konservasi dan pelestarian sumberdaya pertanian,

lingkungan biofisik dan keanekaragaman hayati melalui penerapan berbagai

alternatif kebijaksanaan,

3. Informasi dan teknologi yang sesuai dengan agroekologi dan kondisi sosial

ekonomi petani setempat.

Tujuan

Sedangkan tujuan penelitian/pengkajian yang ingin dicapai adalah

menghasilkan teknologi yang mempunyai ciri komprehensif untuk mewujudkan

sasaran dan tujuan yang tercantum dalam berbagai kebijakan pembangunan

pertanian. Kebijaksanaan tersebut meliputi swasembada pangan, diversifikasi

hasil pertanian, peningkatan pendapatan dan kesempatan kerja, serta menekan

peningkatan impor dan membuka peluang ekspor non migas melalui:

1. Inventarisasi, karakterisasi, evaluasi dan konservasi sumberdaya alam,

2. Perbaikan potensi genetik tanaman dan ternak untuk menunjang peningkatan

produksi, produktivitas, kesempatan kerja serta pendapatan dan

pemerataannya,

3. Pengembangan teknologi tepat guna serta metodologi sistem usahatani yang

berkelanjutan dan berorientasi agribisnis,

4. Analisis komoditas, kondisi sosial ekonomi, alternatif kebijaksanaan serta

pengembangan kelembagaan,

Page 11: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

5

5. Diseminasi dan transfer hasil penelitian kepada pengguna akhir serta

pengambil keputusan,

6. Pengembangan data ilmiah, teknologi, sumberdaya pertanian untuk

mendukung pembangunan pertanian dalam berbagai subsektor dan bidang

ilmu pengetahuan dan teknologi di wilayah kerja.

1.5. Struktur Organisasi

BPTP Jambi adalah Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Badan Penelitian

dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian yang berada di bawah dan

bertanggung jawab langsung kepada Kepala Balai Besar Pengkajian dan

Pengembangan Teknologi Pertanian.

Sebagai salah satu unit kerja di bawah Eselon II, BPTP Jambi dipimpin oleh

seorang Kepala dengan jabatan Eselon IIIa. Dalam menjalankan tugas, Kepala

BPTP Jambi dibantu oleh unit kerja struktural (2 eselon IVa) yaitu Kepala

Subbagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian

dan Kelompok Kerja Non Struktural. Kelompok Kerja Non Struktural berupa empat

Kelompok Pengkaji dan satu Koordinator Program, Monitoring dan Evaluasi serta

satu unit Laboratorium Diseminasi.

Untuk mendukung kelancaran kegiatan penelitian dan pengkajian dibentuk

Kelompok Pengkaji (Kelji) dengan pertimbangan disiplin ilmu dan spesialisasi

masing-masing peneliti. Kelji tersebut adalah: (1) Budidaya Pertanian,

(2) Sumberdaya Pertanian, (3) Sosial Ekonomi Pertanian dan (4) Mekanisasi dan

Teknologi Hasil Pertanian. Untuk mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan

pengkajian secara keseluruhan, terutama dalam penyiapan program, monitoring

dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengkajian, maka dibentuk Koordinator

Program, Monitoring dan Evaluasi (Lampiran 1).

Page 12: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

6

II. KETATAUSAHAAN 2.1. Kepegawaian 2.1.1. Ketenagaan

Ketenagaan pada BPTP Jambi hingga Desember 2011 adalah 93 orang.

Perkembangan dan sebaran ketenagaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Jambi berdasarkan tingkat pendidikan, kepangkatan dan berdasarkan disiplin ilmu,

seperti tercantum pada Tabel 1 sampai Tabel 3.

Tabel 1. Distribusi Tenaga Berdasarkan Tingkat Pendidikan sampai dengan

Desember 2011

No. Tingkat Pendidikan

Pegawai Negeri Sipil

Tenaga Harian Lepas

Jumlah

1. S3 - - -

2. S2 18 - 18

3. S1 30 30

4. D III 3 3

5. D II 1 - 1

6. D I - - -

7. SLTA 22 22

8. SLTP 4 - 4

9. SD - - -

Jumlah 78 78

Page 13: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

7

Tabel 2. Distribusi Tenaga Berdasarkan Kepangkatan sampai dengan Desember 2011

No. Pangkat/Golongan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

Pembina Utama Muda/ IV c

Pembina Tk.I/ IV b

Pembina/ IV a

Penata Tk I/ III d

Penata / III c

Penata Muda TK I/III b

Penata Muda / III a

Pengatur Tk I/ II d

Pengatur/ II c

Pengatur Muda Tk I/ II b

Pengatur Muda/ II a

Juru / 1 c

1

5

6

4

13

15

15

5

3

6

3

2

Jumlah 78

Page 14: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

8

Tabel 3. Sebaran Tenaga pada BPTP Jambi Berdasarkan pada Disiplin Ilmu sampai dengan Desember 2011

No. Disiplin Ilmu Tingkat Pendidikan

S2 S1

1. Ilmu Pertanian - 1

2. Ilmu Tanah 1 2

3. Penyuluhan dan Pembangunan - -

4. Pengelolaan SDL 1 -

5. Teknologi Pasca Panen 1 -

6. Pembangunan Wilayah Pedesaan 1 -

7. Fitopatologi 1 -

8. Agronomi 2 2

9. Ilmu Ternak 1 -

10. Entomologi 1 -

11. Komunikasi Pembangunan Pertanian 1 -

12. Agroklimatologi - 1

13. Manajemen 1 2

14. Peternakan 1 -

15. Budidaya Pertanian 1 8

16. Social Ekonomi Pertanian - 3

17. Nutrisi Tanaman - 1

18. Biologi - 1

19. Bahasa Indonesia - 1

20. Produksi Ternak - 2

21. Administrasi Negara - 1

22. Teknologi Hasil Pertanian 1 2

23. Teknik Pertanian - 1

24. Hama dan Penyakit Tanaman - 1

25. Pemuliaan Tanaman - 1

Jumlah 16 29

Page 15: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

9

Tenaga fungsional BPTP Jambi terdiri atas 28 orang peneliti, 5 orang

penyuluh, 1 orang pustakawan dan 2 orang litkayasa. Sebaran dari masing-

masing jabatan fungsional tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Jumlah Tenaga Fungsional BPTP Jambi sampai dengan Desember 2011

No. Nama Jabatan Fungsional Jumlah

1. Peneliti Madya 8

2. Peneliti Muda 10

3. Peneliti Pertama 10

4. Penyuluh Pertanian Madya 1

5. Penyuluh Pertanian Muda 1

6. Penyuluh Pertanian Pertama 3

7. Pustakawan 1

8. Litkayasa 2

Jumlah 36

2.1.2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala

Daftar Kenaikan Gaji Berkala staf BPTP Jambi selama tahun 2011 dapat

dilihat pada Lampiran 2.

2.1.3. Daftar Pegawai yang Cuti, Mutasi dan Naik Pangkat

Daftar pegawai yang cuti dan naik pangkat sampai Desember 2011 dapat

dilihat pada Lampiran 3 dan 4.

2.2. Keuangan

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya untuk T.A. 2011 didukung oleh dana yang bersumber dari DIPA

T.A. 2011.

Realisasi anggaran berdasarkan jenis belanja dalam DIPA T.A. 2011

disajikan pada Tabel 5.

Page 16: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

10

Tabel 5. Realisasi Anggaran Berdasarkan Jenis Belanja dalam DIPA T.A. 2011

No. Jenis Belanja Pagu Setelah Revisi (Rp)

Realisasi s/d Bulan Desember

(Rp)

Sisa Pagu

(Rp)

1. Belanja Pegawai 3.559.716.000 3.666.016.724 (106.300.724)

2. Belanja Barang 3.370.688.000 3.145.374.341 225.313.659

3. Belanja Modal 581.004.000 570.233.500 10.770.500

Jumlah 7.511.408.000 7.381.624.565 129.783.435

2.3. Umum

2.3.1. Surat menyurat

Rincian surat masuk dan keluar pada tahun 2011 disajikan pada Tabel 6

Tabel 6. Jumlah Surat Masuk dan Keluar per 31 Desember 2011

No. Jenis Surat Masuk Keluar

1. Biasa 1140 633

2. Penting - -

3. Rahasia - -

Jumlah 1140 633

2.3.2. Fasilitas

Fasilitas yang dikelola BPTP Jambi meliputi bangunan kantor, rumah dinas,

fasilitas lapang/mesin pertanian, laboratorium diseminasi dan fasilitas pendukung

lainnya yaitu kendaraan roda dua, kendaraan roda empat dan komputer. Adapun

fasilitas-fasilitas yang tersedia disajikan dalam Tabel 7 sampai Tabel 13.

Page 17: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

11

Tabel 7. Keadaan Bangunan Kantor yang Dikelola BPTP Jambi hingga 31 Desember 2011

No. Jenis Bangunan Lokasi Unit Luas

1. Kantor Kotabaru 1 970 m2

2. Kantor Sungai Tiga 1 1.070 m2

Jumlah 2 2.040 m2

Tabel 8. Jenis dan Jumlah Rumah Dinas BPTP Jambi hingga 31 Desember 2011

No. Jenis Rumah Dinas Satuan Lokasi Jumlah

Kotabaru Sungai Tiga

1. Type 50 Unit 4 - 4

2. Type 54 Unit - 5 5

3. Type 70 - guest house - Rumah dinas

Unit Unit

- 4

1 4

1 8

4. Type 120 -. Mess/Sweet home - Rumah Kepala

Balai

Unit Unit

1 1

- -

1 1

Jumlah 10 10 20

Tabel 9. Daftar Alat Lapangan/Mesin Pertanian di BPTP Jambi hingga

31 Desember 2011

No. Jenis Alat Type/Merk Dagang

Sumber perolehan

Jumlah Kondisi

1 2 3 4 5 6

1. Power Threser

TPA.100 ARMP-II Jambi 1 Baik

2. Power Threser

P2KP3 Jambi 1 Baik

3. Pompa Air Yamaha/ SE 80

ARMP-II Jambi 1 Baik

4. Mini Drying - ARMP-II Jambi 1 Baik

5. Corn Sheler Pj. 700 ARMP-II Jambi 1 Baik

6. Corn Sheler - P2KP3 Jambi 1 Baik

Page 18: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

12

Tabel 9. (lanjutan)

1 2 3 4 5 6

7. Box pengering

- ARMP-II Jambi 1 Baik

8. Altimeter - ARMP-II Jambi 2 Baik

9. Refraktor - ARMP-II Jambi 1 Baik

10. Generator - ARMP-II Jambi 3 Baik

11. Alat pemotong rumput

- Pembelian 2 Baik

12. Mouisture Tester

- ARMP-II Jambi 1 Baik

13. Vacum Frying - P2KP3 Jambi 1 Baik

Tabel 10. Daftar Alat Laboratorium di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2011

No. Nama Alat/Bahan Jumlah

1 2 3

1. Analytical Balance 1

2. Desicator 1

3. Digestion and Destillaton System 1

4. Oven 1

5. Fume Hood 1

6. Laboratory Mill 1

7. Hot Plate With Stirrer 1

8. Binocular Microscope 1

9. Moisture Tester 1

10. Mortar With Pestle 3

11. Muffle Furnace 1

12. Stereo microscope 1

13. pH Meter For Field (Soil) 1

14. pH / MV / EC Meter 1

15. Orbital Shaker 1

16. Sieve ( Soil) 1

17. Soil Hydrometer 2

18. Top Loading Balance 4 Decimal 1

19. Top Loading Balance 1

20. Vacum Pump 1

Page 19: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

13

Tabel 10. (lanjutan)

1 2 3

21. UV/VIS Spectrometer 1

22. Vortex Mixer 1

23. Autostill (Water Distillation) 1

24. Pipet Tetes (Dropping Pipete) 12 cm 10

25. Pipet Tetes Komagone (Graduation) 1 ml 5

26. Pipet Tetes Komagone (Graduation) 2 ml 5

27. Pipet Tetes Komagone (Graduation) 5 ml 3

28. Pipet Tetes Komagone (Graduation) 10 ml 2

29. Pipet Takar ( Measuring Serological) 0,1 ml 5

30. Pipet Takar ( Measuring Serological) 0,2 ml 5

31. Pipet Takar ( Measuring Serological) 0,5 ml 5

32. Pipet Takar ( Measuring Serological) 2 ml 5

33. Pipet Takar ( Measuring Serological)10 ml 3

34. Pipet Takar ( Measuring Serological) 25 ml 3

35. Pipet Gondok (Volumetric) 0,5 ml 5

36. Pipet Gondok (Volumetric) 1 ml 5

37. Pipet Gondok (Volumetric) 2 ml 5

38. Pipet Gondok (Volumetric) 5 ml 5

39. Pipet Gondok (Volumetric) 10 ml 3

40. Pipet Gondok (Volumetric) 25 ml 3

41. Flask Erlemeyer (Standar) 30 ml 5

42. Flask Erlemeyer (Standar) 50 ml 5

43. Flask Erlemeyer (Standar) 100 ml 15

44. Flask Erlemeyer (Standar) 250 ml 15

45. Flask Erlemeyer (Standar) 500 ml 4

46. Flask Erlemeyer (Standar) 1000 ml 3

47. Flask Erlemeyer (Standar) 2000 ml 1

48. Labu Kjedhal 50 ml 3

49. Labu Kjedhal 100 ml 3

50. Labu Kjedhal 250 ml 3

51. Labu Kjedhal 500 ml 3

52. Labu Didih (Boiling Flask) 50 ml (round bottom) 5

53. Labu Didih (Boiling Flask) 100 ml (round bottom) 5

54. Labu Didih (Boiling Flask) 300 ml (round bottom) 5

55. Labu Didih (Boiling Flask) 500 ml (round bottom) 3

56. Labu Didih (Boiling Flask) 50 ml (Flat Bottom) 5

Page 20: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

14

Tabel 10. (Lanjutan)

1 2 3

57. Labu Didih (Boiling Flask) 100 ml (Flat Bottom) 5

58. Labu Didih (Boiling Flask) 300 ml (Flat Bottom) 5

59. Labu Didih (Boiling Flask) 500 ml (Flat Bottom) 3

60. Gelas Ukur (Clynder) 5 ml 3

61. Gelas Ukur (Clynder) 10 ml 3

62. Gelas Ukur (Clynder) 25 ml 3

63. Gelas Ukur (Clynder) 50 ml 3

64. Gelas Ukur (Clynder) 100 ml 3

65. Gelas Ukur (Clynder) 250 ml 3

66. Gelas Ukur (Clynder) 500 ml 7

67. Buret 10 ml 1

68. Buret 25 ml 1

69. Buret 50 ml 1

70. Corong (Funel/Glass) 75 od/ml 10

71. Corong (Funel/Glass) 100 od/ml 3

72. Tabung Reaksi (Test Tube) With Rim (16x125) 50

73. Tabung Reaksi (Test Tube) Without Rim (16x125) 50

74. Tabung Centrifuce (Conical Palin 16.5x105) 10 ml 15

75. Tabung Centrifuce (Conical Palin 16.5x115) 10 ml 10

76. Gelas Piala (Beaker) 30 ml 5

77. Gelas Piala (Beaker) 50 ml 5

78. Gelas Piala (Beaker) 100 ml 5

79. Gelas Piala (Beaker) 250 ml 5

80. Gelas Piala (Beaker) 500 ml 5

81. Gelas Piala (Beaker) 1000 ml 3

82. Botol Tetes (Botle Incubation) 100 ml 3

83. Botol Tetes (Botle Incubation) 300 ml 3

84. Cawan Porselin 50 ml 5

85. Lumpang dan Alu 21 cm 6

86. Botol Semprot (Wash Botle) 250 ml 2

87. Botol Semprot (Wash Botle) 500 ml 2

88. Botol Semprot (Wash Botle) 1000 ml 2

89. Karet Hisap ( Piptete Filter) 10 ml 2

90. Karet Hisap ( Piptete Filter) 100 ml 2

91. Karet Pipet (Silicon Rubber Bulb) 1 mm 5

92. Karet Pipet (Silicon Rubber Bulb) 2 mm 5

93. Karet Pipet (Silicon Rubber Bulb) 5 mm 5

94. Corong (Funnel)/plastic 60 mm 2

95. Corong (Funnel)/plastic 80 mm 10

Page 21: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

15

Tabel. 10. (Lanjutan)

1 2 3

96. Corong (Funnel)/plastic 120 mm 2

97. Rak Tabung Reaksi (Stailes Stell) 2

98. Rak Tabung Reaksi (Wood Stell) 4

99. Rak Pipet Takar 1 Pipette Stand 2

100. Gelas Pengaduk Strring Rods 200x6 mm 10

101. Gelas Pengaduk Strring Rods 250x6 mm 10

102. Gelas Pengaduk Strring Rods 300x6 mm 10

103. Penangas Air (Water Bath) Cap 14 liters 1

104. Centrifuge cap. 12 tube centrifuge 10 ml 1

105. Pengocok 410x410x325 mm 1

106. Tungku Pembakar 6

107. Kasa Pemanas 6

108. Segi Tiga Pemanas 6

109. Gas LPG 2

110. Pipa Gas spiral 1

111. Pipa Gas biasa 2

112. Cawan Alumunium 24

113. Botol Zat 6

114. Brush Cleaning Bottle 5

115. Tabung Film 100

116. Tabung Centrifuse 10

117. Corong Glass 5

118. Rak Tabung Reaksi 4

119. Buret 1

120. Statif + Tiang 2

121. Flamephotometer 1

122. Clamp Botol 4

123. Kertas Saring 5

124. Kertas Lakmus 10

125. Kertas Tissu 10

126. Baju Labor 2

127. Racun Api 2

128. UPS 1

129. Kulkas 2

130. Blender 1

131. Masker 2

132. Portabel Electric Automatic steroclave 1

Page 22: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

16

Tabel 10. (Lanjutan)

1 2 3

133. Conector T pipa gas 4

134. Clamp pipa gas 12

135. Ember 5

136. Baskom sedang 5

137. Baskom kecil 5

138. Thermometer 3

139. Timer/Stopwach 2

140. Petridis Ukuran 100 – 150 mm 4

141. Tabung Reaksi Tutup Ulir 20

142. Rak Tabung Reaksi 4

143. Thermohydro Meter 2

144. Disecting Set + Tes 1

145. Knife Set 3

146. Digital Dispensette 1

147. Pipet Gondok 5

148. Test Tube Standar + Tutup 200

149. Test Tube Standar Tanpa Tutup 200

150. Density Hidrometer 1

151. Labu Takar + Tutp 100 ml 6

152. Labu Takar + Tutp 1000 ml 6

153. Botol Zal + Tutup Bening 10

154. Test Tube Rak 24 Lubang Stainless 10

155. Micro Pipet 1 ml 10

156. Pipet Tetes 100

157. Rak Pengering Tanah 1

158. Rak Pengering Alat 1

159. Wadah Tanah Bambu 10

150. Almari Alat Kayu 3

151. Galon Air Palstik 6

152. Kursi Lab Tinggi 6

153. Kursi Lab Standar 6

154. Dispensette Easy Calibration 25 ml 1

155. Oven Listrik 1

Page 23: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

17

Tabel 10. (Lanjutan)

1 2 3

156. Silica Gel 5

157. Hot Plate Stirrer 1

158. Kjedhal Digestion Set 1

159. Alat Instalasi Listrik 1

160. Kulkas 1

161. Kompor Gas 1

162. Tabung Gas 1

163. Thermometer Digital 1

164. Enkas 1

165. Exhaouse Fan 1

166. Labu takar tutup 1000 ml 10

167. Labu takar tutup 500 ml 10

168. Labu takar tutup 250 ml 15

169. Labu takar tutup 100 ml 25

170. Dispensete 10 ml 2

171. Kaca mata tahan zat kimia 2

172. Botol zat coklat 1000 ml 5

Tabel 11. Fasilitas Komputer pada BPTP Jambi hingga 31 Desember 2011

No. Jenis Komputer Baik Rusak Jumlah

1. Desk Top / PC 30 4 34

2. Lap Top 9 1 10

Page 24: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

18

Tabel 12. Daftar Alat Diseminasi dan Audio Visual di BPTP Jambi hingga 31 Desember 2011

No. Jenis Alat Type/Merk Dagang

Sumber/ Perolehan

Jumlah Kondisi

1 2 3 4 5 6

1. LCD Project/In Focus

Sony APBN 2 Baik

2. LCD Project/In Focus

Toshiba APBN 1 Baik

3. TV 29” Panasonic sda 2 Baik

4. TV 32” LG sda 1 Baik

5. Screen BRETFORD/1007-M

sda 1 Baik

6. Wireless Microphone (Mic + Amplifire)

TOA/ WM 270,

TOA/ZW 770

sda 3 Baik

7. Camera Canon E0388 ARMP II Jambi

1 Baik

8. Camera Photo Nikon/D40 DIPA TA 2007

1 Baik

9. Handycam Sony DIPA TA 2007

1 Baik

10. Handycam Sony DIPA TA 2009

1 Baik

11. Camera Sony DIPA TA 2009

1 Baik

Tabel 13. Kendaraan Bermotor BPTP Jambi hingga 31 Desember 2011

No. Jenis Kendaraan

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

Jumlah

1. Roda 2 8 - - 8

2. Roda 4 5 - - 5

Jumlah 13 - - 13

Page 25: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

19

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

Kegiatan yang dibiayai dari dana Proyek Kelembagaan Penelitian dan

Pengembangan Pertanian T.A. 2011 kegiatan pengkajian dan kegiatan diseminasi

yaitu meliputi kegiatan SLPTT, UPBS, M-P3MI, M-KRPL, FEATI, PUAP, RISTEK,

Pengkajian Kompetitif, Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi

Jambi, Visitor Plot, Pameran/expose, Pengelolaan Website dan Pengembangan

Pustaka Digital. Hasil kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan pada T.A. 2011

tersebut adalah sebagai berikut:

3.1. Pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) Padi, Jagung & Kedelai di Provinsi Jambi

Indonesia merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk terbesar

keempat didunia, setelah Negara Cina, India dan Amerika Serikat. Dengan jumlah

penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun, maka ketahanan pangan

nasional merupakan suatu keniscayaan dalam rangka mewujudkan stabilitas

politik, ekonomi, sosial dan keamanan. Untuk mewujudkan ketahanan pangan

nasional, Kementerian Pertanian telah menetapkan target produksi padi sebesar

70,60 juta ton GKG. Sampai tahun 2014 pertumbuhan produksi padi ditargetkan

meningkat sebesar 5,22% per tahun. Salah satu instrument yang dapat digunakan

untuk mencapai target produksi tersebut adalah peningkatan produktivitas melalui

Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT). Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi melakukan pendampingan SL-PTT Padi,

Jagung dan Kedelai dalam bentuk; koordinasi/sosialisasi, pengujian Varietas

Unggul Baru (VUB)/display VUB, demonstrasi usahatani (Demfarm), temu lapang

dan pelatihan/nara sumber, penyediaan materi penyuluhan/media cetak.

Tujuan pendampingan SL-PTT oleh BPTP Jambi adalah untuk;

Memasyarakatkan PTT padi, jagung dan kedelai dalam mencapai target produksi

padi > 10%, jagung > 15% dan Kedelai > 5 % dengan melakukan

koordinasi/sosialisasi, pengujian Varietas Unggul Baru (VUB)/display VUB,

demonstrasi usahatani (Demfarm), temu lapang dan pelatihan/nara sumber,

penyediaan materi penyuluhan/media cetak dan elektronik.

Page 26: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

20

Keluaran yang diharapkan dari pendampingan adalah Memasyarakatnya

PTT padi, jagung dan kedelai dalam mencapai target produksi padi > 10%,

jagung > 15% dan Kedelai > 5 %, Terlaksananya pengawalan pelaksanaan SL-

PTT padi, jagung dan kedelai melalui pengujian VUB, Demfarm,

Pelatihan/Narasumber, Temu lapang, pemberian materi teknologi melalui media

cetak dan elektronik.

Metodologi : Pelaksanaan pendampingan adalah melakukan sosialisasi /

koordinasi dengan dinas / instansi terkait, kelompok tani dengan pendekatan

partisipatif, agroekosistem, agribisnis, pendampingan dilaksanakan pada 10

kabupaten/kota di Provinsi Jambi. Pendampingan padi inbrida 1.212 unit terdapat

pada 10 kabupaten/kota, sedangkan pendampingan padi hibrida 90 unit terdapat

pada 4 kabupaten dan pendampingan padi ladang 300 unit terdapat pada 5

kabupaten. Jumlah pendampingan kedelai 330 unit LL tersebar di 8 Kabupaten.

Alokasi pendampingan yang banyak terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat

dan Tanjung Jabung Timur. Kedua kabupaten ini merupakan daerah sentra

produksi kedelai, disamping Kabupaten Tebo.Sedangkan, jumlah pendampingan

jagung hibrida sebanyak 60 unit LL tersebar di 6 Kabupaten. Setiap kabupaten

kota ditempatkan satu koordinator wilayah (korwil) dengan angota 3 orang. Alokasi

pendampingan yang banyak terdapat di Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten

Kerinci dan Kabupaten Bungo, yang merupakan daerah sentra produksi jagung di

Provinsi Jambi. VUB dan Demfarm padi inbrida yang diuji Inpari 3, Inpari 8, Inpari

10, Inpari 13, Inpara 3, Inpara 5 dan Mekongga. VUB/Demfarm kedelai yang diuji

Anjasmoro dan jagung Bima 3 dan 14. VUB padi gogo yang diuji Inpago 4,

Inpago 5 dan Inpago 6.

Page 27: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

21

Hasil Pendampingan Sosialisasi dan koordinasi dilaksanakan di tingkat

provinsi dan 10 kabupaten kota. Sosialisasi dijelaskan mekanisme, bentuk dan

metode pendampingan oleh BPTP. Sedangkan pada kegiatan koordinasi

menyangkut pelaksanaan SL-PTT secara keseluruhan seperti bulan tanam,

sumber dan distribusi benih. Disamping itu, juga dilaksanakan rapat-rapat

koordinasi mengenai pencapaian target produksi melalui kegiatan SL-PTT. Hasil

VUB Inpari 8, Inpari 10 masing-masing 5,53 t/ha, 5,33 t/ha dan 5,37 t/ha GKP.

Sedangkan hasil Demfarm varietas Inpari 10, Inpari 13 dan Inpara 5 masing-

masing 5,30 t/ha, 6,38 t/ha dan 5,76 t/ha GKP. Kondisi tanaman di kedua

kabupaten ini adalah pada saat musim kemarau. Rata-rata produktivitas kedelai

Anjasmoro 1,4 t/ha. Pelatihan / Nara sumber 6 kali tingkat provinsi (PL-II) dan 18

kali tingkat kabupaten (PL-III). Materi pelatihan / nara sumber merupakan

permintaan langsung oleh provinsi dan kabupaten diantaranya: Teknologi

Persemaian dan Teknik Pertanaman serta Teknik Produksi Padi, Analisa

Kebutuhan dan Ketersediaan Air Untuk Untuk Tanaman Pangan, Pemupukan

Berimbang dan tata Cara Menghitung Campuran Pupuk Majemuk, Peranan BPTP

dalam Pelaksanaan Pendampingan SL-PTT , Kebijakan Penelitian Kedelai Badan

Litbang Pertanian, Manajemen Teknologi Budidaya Padi dan Perubahan Iklim,

Kajian Ekonomi Penangkaran Benih dan pengembangan Padi dan Teknologi

budidaya jagung dan kedelai. Temu Lapang dilaksanakan 6 (enam) kali yaitu ; 2

kali di Sarolangun dan Muaro Jambi serta 1 kali di Batang Hari dan Kerinci. Temu

lapang dihadiri oleh Bupati, wakil Bupati, Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan

Kabupaten, Badan Pelaksana Penyuluh, BP3K, Penyuluh, kelompok tani dan

petani. Jumlah peserta temu lapang di setiap kabupaten berkisar 100 – 125 orang.

Media cetak bahan penyuluhan bagi penyuluh berupa booklet juknis

pendampingan SL-PTT padi, jagung dan kedelai 200 eks. Leaflet Keuntungan

tananam jajar legowo dan Teknologi Produksi Kedelai maing-masing 100 eks.

Buku saku Diskripsi VUB padi, jagung dan kedelai dan Cara mengendalikan

wereng coklat masing-masing 250 eks. Disamping itu diseminasi SL-PTT juga

dilakukan melalui media elektronik dengan melakukan dialog interaktif di TVRI

Jambi.

Page 28: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

22

3.2. Pengembangan Unit Pengelolaan Benih Sumber (UPBS)

Salah satu komponen teknologi yang nyata meningkatkan produktivitas

adalah benih unggul, namun penggunaan benih unggul tanaman padi relatif masih

rendah dijumpai di tingkat petani. Penyebab rendahnya penggunaan benih

bermutu di tingkat petani adalah; tidak cocoknya suatu varietas yang dianjurkan

kepada petani, mutu benih yang didistribusikan rendah, benih yang tersedia tidak

sesuai dengan luasan areal tanam, tersedianya benih sering terlambat dari jadwal

tanam dan benih yang bermutu masih dianggap mahal oleh petani. Akibat dari

semua permasalahan tersebut petani menggunakan benih yang berasal dari

pertanaman sebelumnya yang tidak memenuhi mutu benih bersertifikat.

Tujuan kegiatan UPBS adalah: (1) Memproduksi benih padi , (2)

Meningkatkan produktivitas padi. Keluaran kegiatan UPBS adalah: (1) Benih padi

sawah 30 ton, (2) Produktivitas sawah meningkat > 5 t/ha.

Kegiatan UPBS pada tahun 2011 dilaksanakan di kabupaten Bungo,

Kerinci, Batanghari, Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat dan Sarolangun.

Provinsi Jambi. Kegiatan UPBS dilaksanakan mulai bulan April – Desember 2011.

Paket teknologi yang diterapkan adalah teknologi produksi/perbanyakan benih

sumber padi sawah mengacu kepada pedoman umum produksi benih sumber padi

Badan Litbang Pertanian (2007).

Kegiatan UPBS di Kabupaten Bungo dilaksanakan di Desa Sari Mulya

Kecamatan Jujuhan dengan luas 2 ha. Varietas yang digunakan adalah Inpari 13

(FS/label putih). Penanaman dilaksanakan pada tanggal 4 April 2011 dan panen

dilaksanakan pada tanggal 12 Juli 2011. Produksi benih Inpari 13 yang diperoleh

adalah 3.850 kg (SS/label ungu).

Kegiatan UPBS di Kabupaten Kerinci dilaksanakan di desa Kubang

Gedang kecamatan Depati III Kabupaten Kerinci dimulai pada bulan Juli –

Nopember 2011. Varietas yang digunakan adalah Inpari 10 (SS/label ungu) seluas

1 ha bekerjasama dengan Kelompok Tani Al-Kahfi. Penanaman dilaksanakan

pada tanggal 25 Agustus 2011 dan panen dilaksanakan pada tanggal 10

Nopember 2011. Benih yang dihasilkan dari kegiatan UPBS Kerinci adalah

sejumlah 2 ton (ES/label biru).

Page 29: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

23

Kegiatan UPBS di kabupaten Batanghari dilaksanakan di desa Lubuk Ruso

(2 ha) bekerjasama dengan kelompok tani Suko Tani II dan BI Sukajaya (1 ha) di

Kecamatan Pemayung Kabupaten Batanghari. Varietas yang digunakan di desa

Lubuk Ruso adalah Inpara 5 (SS/label ungu) dan Indragiri (SS/label ungu), di BBI

Sukajaya menggunakan varietas dan Inpara 3 (FS/label putih). Penanaman di

Lubuk Ruso dilaksanakan pada tanggal 23 Nopember 2011, umur tanaman pada

saat ini 35 hari setelah tanam (HSS) dan di BBI Sukajaya penanaman

dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2011.

Kegiatan UPBS di kabupaten Muaro Jambi dilaksanakan di desa Pudak

Kecamatan Kumpeh Ulu seluas 5 ha. Varietas yang digunakan adalah Ciherang

(FS/label putih). Lahan yang digunakan adalah jenis lahan rawa lebak tengahan.

Penanaman sudah dilaksanakan pada tanggal 16 Nopember 2011, namun pada

musim hujan lahannya tergenang.

Kegiatan UPBS di kabupaten Sarolangun dilaksanakan di desa

Temanggung Kecamatan Limun seluas 1 ha. Varietas yang digunakan adalah

varietas Inpari 4 (SS/label ungu). Penanaman sudah dilaksanakan pada tanggal

30 Nopember 2011.

Kegiatan UPBS di kabupaten Tanjung Jabung Barat dilaksanakan di desa

Teluk Nilau Kecamatan Pengabuan seluas 3 ha. Varietas yang digunakan adalah

varietas Inpara 5 (SS/label ungu). Persemaian sudah dilaksanakan pada tanggal 8

Page 30: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

24

Desember 2011. Rencana penanaman akan dilaksanakan pada akhir

Desember 2011.

3.3. Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui Inovasi (M-P3MI) di Provinsi Jambi

M-P3MI adalah suatu Model Pengembangan Pertanian Perdesaan Melalui

Inovasi. M-P3MI merupakan suatu modus kegiatan diseminasi melalui suatu

percontohan kongkrit dilapang. Kegiatan ini merupakan suatu kegiatan peragaan

inovasi yang dilakukan meliputi aspek teknis dan aspek kelembagaan.

Tujuan kegiatan M-P3MI untuk mempercepat arus diseminasi teknologi,

memperluas spektrum atau jangkauan sasaran penggunaan teknologi berbasis

kebutuhan pengguna dan meningkatkan kadar adopsi teknologi inovatif serta

untuk memperoleh umpan balik mengenai karakteristik teknologi tepat guna

spesifik pengguna dan lokasi.

Kegiatan ini dilakukan secara sistematis kedalam tiga fase yang masing-

masing terdiri dari beberapa tahapan kegiatan, dimulai dari fase inisiasi model

(penentuan lokasi, identifikasi permasalahan, perancangan model dan

Implementasi model), fase pengawalan teknologi (identifikasi komoditas unggulan,

peningkatan IP dan nilai tambah,optimalisasi penggunaan sumberdaya

pertanian,meningkatkan kelembagaan pendukung) dan fase pengembangan.

Kegiatan M-P3MI dilaksanakan di Kabupaten Batang Hari yang

merupakan sentra pengembangan komoditas padi. Penentuan lokasi merupakan

hasil rekomendasi Dinas Pertanian Kabupaten Batang Hari yaitu Desa Rantau

Kapas Tuo, desa ini memenuhi kriteria untuk penerapan M-P3MI. Desa ini

merupakan salah satu daerah sentra produksi padi lahan rawa lebak di Kabupaten

Batang Hari dan secara fisik mempunyai cukup air untuk berusaha tani dan

mempunyai Poktan yang cukup dinamis, disamping itu juga merupakan desa yang

sudah ada kegiatan-kegiatan pengkajian baik itu kegiatan dari Pemda sendiri

maupun kegiatan dari Kementrian Pertanian seperti SLPTT, PUAP dll.

Hasil Identifikasi menunjukkan bahwa komoditas unggulan didesa ini

adalah padi rawa lebak yang dalam hal ini masih diusahakan masyarakat sekali

dalam setahun dengan teknologi masyarakat setempat. Disamping itu desa ini

Page 31: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

25

memiliki lahan perkebunan yang cukup luas (karet dan kelapa sawit), yang

merupakan perkebunan rakyat yang belum disentuh oleh teknologi.

Perancangan model didasarkan pada hasil identifikasi potensi, masalah

dan peluang pengembangan pertanian. Orientasi perancangan model berbasis

komoditas unggulan yaitu padi rawa lebak, diversifikasi usaha dan komoditas

existing (karet).

Penyusunan model diawali dengan penataan komoditas unggulan (padi).

Inovasi yang diperkenalkan mencakup inovasi teknologi dan kelembagaan.

Wilayah ini sangat cocok untuk menerapkan teknologi minapadi, disamping hanya

memiliki IP 1, wilayah ini merupakan lahan rawa yang memiliki cukup air

sepanjang tahun. Diharapkan dengan adanya teknologi ini dapat membangkitkan

minat masyarakat untuk menerapkan teknologi mina padi dan meningkatkan Indek

Pertanaman menjadi 2 kali dalam setahun (IP 2). Inovasi teknologi yang akan

diterapkan untuk pertanaman padi adalah:

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

Komponen teknologi yang akan diterapkan dalam PTT adalah teknologi

dasar dan pilihan. Komponen dasar akan diterapkan pada kegiatan M-P3MI ini,

sedangkan komponen pilihan disesuaikan dengan kondisi setempat.

Page 32: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

26

1. Benih padi digunakan varietas unggul lahan rawa yaitu Inpara 5

2. Benih bermutu dan berlabel

3. Penanaman dengan menggunakan sistem tanam Jajar Legowo 4 : 1

4. Pemupukan spesifik lokasi dengan menggunakan rekomendasi pemupukan atau penggunaan rekomendasi PUTS

5. Melakukan pengendalian OPT dengan pendekatan PHT

6. Penanganan Panen dan Pascapanen secara tepat

Pengelolaan Mina Padi

Teknologi mina padi dimasukan sebagai salah satu inovasi pada kegiatan

M-P3MI, karena lokasi ini mempunyai air yang cukup. Teknologi ini merupakan

suatu kegiatan pertanian yang memadukan budidaya ikan dengan budidaya padi

sawah. Sistem ini mempunyai beberapa keuntungan seperti: petani akan

mendapatkan tambahan penghasilan dari ikan tanpa mengurangi pendapatan dari

padi, meningkatkan produksi tanaman padi, meningkatkan efisiensi dan

produktivitas lahan, tanaman padi menjadi lebih terkontrol, memenuhi kebutuhan

protein hewani. Adapun jenis-jenis inovasi yang diterapkan pada kegiatan M-P3MI

tahun 2011 pada komoditas unggulan dan komoditas existing seperti Tabel

dibawah ini.

Tabel 14 . Jenis Inovasi Teknologi pada kegiatan M-P3MI tahun 2011.

No. Komoditas Inovasi Teknologi

1. Padi - Penerapan komponen PTT Padi - Pengelolaan teknologi mina padi - Implementasi sistem kelembagaan dan

usaha agribisnis padi - Penyelenggaraan sistem Informasi melalui

media cetak/elektronik

2. Karet - Penerapan teknologi pembibitan karet - Penerapan teknologi pemupukan - Penerapan teknologi pengendalian JAP - Penerapan teknologi penyadapan - Penerapan teknologi pengolahan hasil - Implementasi sistem kelembagaan dan

usaha agribisnis - Penyelenggaraan sistem Informasi melalui

media cetak/elektronik

Page 33: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

27

3.4. Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL)

Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut dengan

“Model Kawasan Rumah Pangan Lestari” yang dibangun dari Rumah Pangan

Lestari dengan prinsip pemanfaatan pekarangan yang ramah lingkungan untuk

pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga, serta peningkatan pendapatan

yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Rumah Pangan Lestari adalah rumah yang memanfaatkan pekarangan

secara intensif melalui pengelolaan sumberdaya alam lokal secara bijaksana, yang

menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan

meningkatkan kualitas, nilai dan keanekaragamannya.

Tujuan dari kegiatan ini adalah: (a) Meningkatkan keterampilan keluarga

dan masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya tanaman

pangan, buah, sayuran dan tanaman obat keluarga (toga), pemeliharaan ternak

dan ikan, pengolahan hasil serta pengolahan limbah rumah tangga menjadi

kompos, (b) Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan masyarakat

secara lestari dalam suatu kawasan dan (c) Mengembangkan kegiatan ekonomi

produktif keluarga dan menciptakan lingkungan hijau yang bersih dan sehat

secara mandiri. Hasil kegiatan M-KRPL di BPTP Jambi dimulai pada T.A. 2011,

yang terdiri dari satu unit kegiatan. M-KRPL dilaksanakan di Desa Pudak dalam

rangka mensukseskan kegiatan Kunjungan Presiden Republik Indonesia pada

tanggal 9 Februari 2012 di Provinsi Jambi, dimana Pemerintah Daerah Provinsi

Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi menetapkan Desa Pudak sebagai suatu

kawasan Pertanian Terpadu yang terdiri dari tanaman pangan, palawija, M-KRPL

dan perikanan. Telah dilakukan koordinasi, sosialisasi dan pelaksanaan kegiatan

dari bulan September 2011, bekerjasama dengan dinas dan instansi terkait tingkat

provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa.

Kegiatan dilakukan secara terpadu antar dinas dan instansi terkait lainnya.

Pada tingkat lapangan pelaksanaan kegiatan melibatkan tenaga penyuluh

lapangan sebanyak 8 (delapan) orang yang berada pada kantor BP3K Kecamatan

Kumpeh Ulu, penggerak PKK Kecamatan Kumpeh Ulu dan Desa Rawa Pudak

serta Pokja III PKK Kecamatan Kumpeh Ulu. M-KRPL berada pada satu

desa/kawasan terdiri dari 4 (empat) Rukun Tetangga (RT), yaitu RT: 10, 11, 19

Page 34: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

28

dan 20, melibatkan ± 92 kepala keluarga dengan rumah contoh 8 (delapan) buah.

Dari delapan buah rumah contoh terdapat tiga Kebun Bibit Desa (KBD) dan dua

rumah lengkap dengan model kandang ayam dan kolam ikan. Ada 2 rumah yang

memiliki kandang sapi an 1 rumah yang memiliki kandang kambing.

Pada KBD ditanam sayuran mentimun (Pluto, Mars dan Saturnus), kacang

panjang (KP1), cabai (Lembang 1 dan Tanjung 1), bayam (giti hijau dan giti

merah), kangkung (sutera), caisin (LV-145) semua benihnya berasal dari Balai

Penelitian Tanaman Sayuran Lembang, Melon dan Semangka berasal dari Balai

Penelitian Tanaman Buah Tropika Solok. Disamping tanaman sayuran dan buah

tersebut juga ditanam beberapa jenis sayuran yang sumber bibitnya berasal dari

swasta, seperti : pakcoi, selada, kaylan, cabai rawit, terung, sawi, seledri, pare dan

gambas. Disamping tanaman sayuran dan tanaman buah juga dilakukan

penanaman tanaman obat keluarga (toga) dan tanaman sirsak sebanyak 50

batang, yang ditanam pada 8 rumah contoh dan kawasan perumahan lainnya.

Disamping tanaman pada bedengan juga dilakukan penanaman pada pollybag

dan bambu. Tanaman KBD dilakukan pada bedengan dengan menggunakan

mulsa plastik hitam perak, terutama untuk tanaman sayuran penghasil buah

(kacang panjang, mentimun dan cabai) pada halaman pekarangan yang lebih luas,

sedangkan tanaman pada pollybag dilakukan untuk pekarangan yang relatif

sempit dan pekarangan dengan ukuran sedang-luas juga ditambahkan kolam ikan

dan kandang ayam disamping penanaman tanaman sayuran, toga dan tanaman

hias.

Page 35: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

29

3.5. Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP) / Farmers Empowerment through Agricultural Technology and Information (FEATI)

Program P3TIP / FEATI bertujuan untuk meningkatkan produktivitas,

pendapatan dan kesejahteraan petani melalui pemberdayaan keluarga petani dan

organisasi petani dalam mengakses informasi, teknologi, modal dan sarana

produksi untuk mengembangkan usaha agribisnis dan mengembangkan kemitraan

dengan sektor swasta.

Program P3TIP / FEATI dilaksanakan untuk jangka waktu 5 ( lima )

tahun, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan 2011 Kegiatan P3TIP / FEATI

dituangkan dalam Program Ketahanan Pangan dan termasuk dalam mata

anggaran Pengembangan Jaringan IPTEK Diseminasi dan Jaringan Umpan

Balik.

3.5.1. Advokasi Hasil Kegiatan FEATI ke Stakeholder di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat

Pelaksanaan program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan

Informasi Pertanian (P3TIP) atau Farmer Empowerment Through Agricultural

Technology and Information (FEATI) telah berjalan selama 5 (lima) tahun. Dalam

kurun waktu tersebut berbagai kegiatan telah dilaksanakan, baik dalam bentuk

workshop (pertemuan), pelatihan, demonstrasi teknologi maupun kegiatan

diseminasi lainnya dalam rangka transfer teknologi dan pembelajaran kepada

petani FMA. Kegiatan Advokasi hasil kegiatan FEATI ke stakeholder bertujuan

untuk melihat adopsi teknologi hasil Litkaji BPTP oleh penyuluh dan petani FMA

dilokasi FEATI serta untuk mendapatkan kendala dan permasalahan yang

dihadapi penyuluh dan petani dalam mengadopsi teknologi hasil Litkaji BPTP

Jambi. Kegiatan ini dilaksanakan dikabupaten pelaksana program FEATI yakni di

Kabupaten Merangin dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan peserta terdiri

dari petani FMA dan penyuluh pertanian yang bertugas di lokasi desa FMA,

disamping itu dihadiri juga oleh tim FEATI dari BPTP Jambi serta tim FEATI dan

Konsultan FEATI masing-masing kabupaten. Kegiatan Advokasi dilaksanakan

dalam bentuk pertemuan dengan pendekatan partisipatif, sedangkan materi yang

disampaikan oleh nara sumber merupakan intisari dari berbagai kegiatan FEATI

Page 36: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

30

yang telah dilaksanakan selama periode 2007 - 2011 oleh Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian Jambi maupun oleh Tim FEATI Kabupaten Merangin dan

Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi

serta paparan materi yang disajikan dalam kegiatan Advokasi, diketahui bahwa

pelaksanaan kegiatan FEATI telah memberikan manfaat dan dampak yang

signifikan dalam meningkatkan produktifitas usahatani dan pendapatan para

petani. Secara umum dampak pelaksanaan kegiatan FEATI menunjukkan

peningkatan dalam hal: (i) adanya partisipasi masyarakat dalam kajian agribisnis

untuk menentukan pembelajaran, (ii) petani telah menerapkan inovasi teknologi

spesifik lokasi, (iii) petani telah menerapkan hasil pembelajaran dalam

agribisnisnya, (iv) perempuan terlibat secara langsung dalam kegiatan FMA dan

penyusunan anggaran pembelajaran serta (v) semakin terciptanya kemitraan dan

jalinan koordinasi yang baik antara peneliti, penyuluh dan petani.

3.5.2. Temu Tugas Dalam Pelaksanaan Aktifitas FMA di Kabupaten Merangin

Peningkatan kemampuan petani dalam Program Pemberdayaan Petani

melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) dilakukan melalui

kegiatan Farmer Managed Extension Activities (FMA) yaitu penyelenggaraan

kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani yang merupakan wahana

pembelajaran petani. BPTP Jambi dalam pelaksanaan P3TIP/FEATI di kabupaten

Merangin mempunyai peran mendukung dan melaksanakannya secara sinkron

dan bersinergi dengan pelaksanaan FMA di Kabupaten. Untuk itu dilakukan

kegiatan Temu Tugas dalam Pelaksanaan Aktifitas FMA di Kabupaten. Tujuan

kegiatan ini adalah untuk mendukung pelaksanaan FMA di kabupaten melalui

kegiatan pendampingan dalam perencanaan, pelaksanaan FMA, penentuan desa

Scalling UP bersama pelaksana FEATI Kabupaten/BPP dan FMA dan

memperoleh umpan balik dari petani FMA dan pihak terkait lainnya terhadap

kegiatan BPTP dan teknologi yang dihasilkan BPTP dalam kegiatan FEATI

Pelaksanaan kegiatan dengan pendekatan partisipatif dan metode klasikal

(tatap muka dan diskusi). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2011 di

Bangko, Kabupaten Merangin. Tahap kegiatan meliputi koordinasi dengan Badan

Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (BP4K) kabupaten,

Page 37: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

31

Penyuluh dan pengurus FMA dan pelaksanaan Temu Tugas dalam pelaksanaan

aktifitas FMA.

Hasil kegiatan Temu Tugas dalam pelaksanaan aktifitas FMA merumuskan

Rencana tindak lanjut di kabupaten Merangin diupayakan untuk mensinkronkan

dan menciptakan sinergi kegiatan FMA di Kabupaten, terutama dalam hal

menentukan lokasi desa Scalling UP. Pada pelaksanaan Temu Tugas telah

disampaikan 4 materi yang mendukung materi yang menunjang kegiatan P3TIP di

kabupaten Merangin.

3.5.3. Workshop Pengembangan Scaling-up Inovasi Teknologi FMA di

Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Peningkatan kemampuan petani dalam Program Pemberdayaan Petani

melalui Teknologi dan Informasi Pertanian (P3TIP/FEATI) dilakukan melalui

kegiatan Farmer Managed Extension Activities (FMA) yaitu penyelenggaraan

kegiatan penyuluhan yang dikelola oleh petani yang merupakan wahana

pembelajaran petani. BPTP Jambi dalam pelaksanaan P3TIP/FEATI di kabupaten

Tanjung Jabung Barat mempunyai peran mendukung dan melaksanakannya

secara sinkron dan bersinergi dengan pelaksanaan FMA di Kabupaten. Sasaran

akhir dari kegiatan di FMA adalah terbentuknya usahatani yang berorientasi pada

skala agribisnis. Dalam hal ini terjadi peningkatan skala usaha (scaling-up)

agribisnis secara bertahap melalui pembelajaran FMA dalam rangka

meningkatkan efisiensi usaha dan standar produk yang diatur berdasarkan

Page 38: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

32

permintaan pasar secara berkelanjutan. Peningkatan skala FMA meliputi;

peningkatan kuantitas, peningkatan kualitas, peningkatan kelembagaan dan

kemitraan. Untuk itu BPTP Jambi melakukan kegiatan Workshop Pengembangan

Scaling-up Inovasi Teknologi FMA di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Tujuan

kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman petani/penyuluh tentang

konsep Scaling-up dan dapat diterapkan di FMA, (2) mendukung pelaksanaan

FMA di kabupaten dalam perencanaan, pelaksanaan FMA, merumuskan FMA

yang di scalin-up bersama pelaksana FEATI Kabupaten/BPP dan FMA serta (3)

memperoleh umpan balik dari petani FMA dan pihak terkait lainnya terhadap

kegiatan BPTP dan teknologi yang dihasilkan BPTP dalam kegiatan FEATI

Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan pendekatan partisipatif dan metode

klasikal (tatap muka dan diskusi). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 9

November 2011. Tahap kegiatan meliputi koordinasi dengan Badan Pelaksana

Penyuluhan Pertanian, Peternakan dan Kehutanan (BP4K) kabupaten, Penyuluh

dan pengurus FMA dan pelaksanaan Workshop. Hasil kegiatan Workshop adalah;

1) 25 orang petani dan 25 orang penyuluh telah mendapatkan materi scaling – up

dari BPTP Jambi, 2)merumuskan Rencana tindak lanjut di kabupaten Tanjung

Jabung Barat yaitu diupayakan untuk mensinkronkan dan menciptakan sinergi

kegiatan FMA di Kabupaten terutama untuk lokasi FMA yang akan discaling up,

yang terdiri dari 2 UP FMA dan 3) diperoleh umpan balik dari peserta agar BPTP

Jambi melakukan kegiatan pengkajian spesifik lokasi terhadap varitas padi lokal

unggul untuk dilepas sebagai varitas unggul lokal dan kajian terhadap komoditas

lain yang potensial.

Page 39: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

33

3.5.4. Demonstrasi Dan Uji Coba Dalam Rangka Kegiatan ARF Dan Penyediaan Materi Inovasi Mendukung FMA

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi Pertanian

(P3TIP) atau FEATI bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan dan

kesejahteraan petani. Untuk mewujudkan tujuan ini dapat dilakukan dengan

berbagai pendekatan diantaranya adalah diseminasi teknologi pertanian melalui

Demonstrasi Dan Uji Coba Bersama FMA, yang bertujuan menyebarkan teknologi

yang dibutuhkan FMA sehingga dapat diterapkan oleh pengguna dalam usaha tani

atau pengembangan usaha agribisnis mereka, disamping itu juga dapat mengolah

sendiri hasil pertaniannya.

Pelaksanaan demonstrasi dan uji coba teknologi pengolahan saus cabai

berkualitas ditingkat petani dilakukan disalah satu desa FMA model yang

merupakan daerah pengembangan cabai di Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten

Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Tujuan dari kegiatan demonstrasi dan uji

coba ini adalah tersebar dan diterapkannya oleh petani teknologi pengolahan saus

cabai berkualitas ditingkat petani yang sesuai standar mutu dan aman untuk

dikonsumsi serta dapat mempertahankan mutu bahkan dapat meningkatkan nilai

tambah komoditas cabai. Dalam membuat produk olahan saus cabai, kebersihan

dan keamanan pangan merupakan faktor penting, karena sangat berpengaruh

pada kesehatan konsumen. Oleh sebab itu perlu mengimplementasikan aturan

keamanan pangan secara menyeluruh agar dapat menjamin keamanannya untuk

dikonsumsi oleh masyarakat.

Kegiatan ini merupakan penerapan teknologi yang sudah dikembangkan

oleh BPTP Jambi dan Lembaga riset lainnya, yang kemudian didemonstrasikan

diwilayah pengembangan tanaman cabai untuk mendukung pengembangan

agroindustri diwilayah tersebut. Kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan kegiatan

yaitu: (1). Koordinasi dengan Pemda Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (2).

Persiapan demonstrasi teknologi, (3). Pelaksanaan demonstrasi teknologi.

Hasil kegiatan demonstrasi memperlihatkan bahwa: (1). Kegiatan

Demonstrasi dan Uji Coba Teknologi Pengolahan saus cabai berkualitas dalam

rangka kegiatan A.R.F dan penyediaan materi inovasi dalam rangka mendukung

FMA mendapat respon yang cukup positif dari Pemda Kabupaten Tanjung Jabung

Barat dan para peserta, (2). Lokasi pelaksanaan kegiatan Demonstrasi adalah di

Page 40: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

34

Kecamatan Tungkal Ilir Kabupaten Tanjung Jabung Barat, (3). Peserta yang hadir

cukup beragam dan diharapkan dapat mewakili kepentingan dari masing – masing

bidang sehingga penyebaran informasi dapat berjalan efektif, (4). Teknologi

Pengolahan saus cabai berkualitas yang didemonstrasikan adalah teknologi yang

sudah dikembangkan oleh BPTP Jambi dengan perbaikan proses pengolahan

saus cabai berkualitas dan penerapan aspek keamanan pangan dengan

menggunakan analisa Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP). Metoda

tersebut memperlihatkan bahwa saus cabai yang dihasilkan cukup berkualitas

karena sudah memenuhi standar mutu SNI yaitu mempunyai warna merah cerah,

rasa dan aroma normal, mempunyai pH 4.0, kadar vitamin C cukup tinggi dan

serat kasar yang memenuhi kualitas. (5). Metoda ini dapat dengan mudah

diterapkan oleh petani karena: hanya menggunakan teknologi dan peralatan yang

sederhana dan tidak memerlukan ketrampilan tinggi dengan hasil yang cukup baik.

Hasil kajian diharapkan dapat dimanfaatkan oleh petani cabai, terutama untuk

mengatasi permasalahan di lapangan dan dapat meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani.

3.5.5. Demontrasi Inovasi Teknologi di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat.

Untuk memberdayakan petani pemerintah melalui Kementerian Pertanian

telah banyak mengeluarkan program dan kebijakan. Satu diantaranya adalah

Program Pemberdayaan Petani Melalui Teknologi dan Informasi Pertanian

(FEATI).

Petani akan menerapkan paket teknologi baik secara parsial maupun

secara utuh, bila: (1) telah merasa yakin bahwa manfaat yang akan diperoleh lebih

besar dibandingkan dengan teknologi yang selama ini mereka terapkan; (2)

manfaat yang akan diperoleh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang harus

dikeluarkan; (3) sesuai dengan kebutuhan teknologi yang dikombinasikan dengan

kondisi ekonominya dan (4) mampu memecahkan berbagai persoalan yang

dihadapinya.

Kegiatan bertujuan untuk mendemontrasikan teknologi yang telah

direkomendasikan berdasarkan hasil FSA di tingkat lapangan sebagai upaya

Page 41: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

35

mendukung pengembangan model sistem usahatani (Farmyng System) dominan

yang telah diidentifikasi di wilayah desa terpilih.

Kegiatan merupakan lanjutan dari tahun 2010, dilaksanakan di Desa Salam

Buku Kecamatan Batang Masumai Kabupaten Merangin, mulai tahun 2010 s/d

2011. Pada tahun 2011 demonstrasi inovasi teknologi yang dilakukan merupakan

lanjutan kegiatan tahun sebelumnya yaitu: (1). Budidaya tanaman sayuran

kangkung organik, (2). Budidaya sayuran mentimun dan (3). Budidaya tanaman

sayuran kacang panjang. Hasil tanaman disamping untuk konsumsi juga sebagai

tanaman sayuran penghasil bibit.

Tahap Pelaksanaan kegiatan mencakup; (a). Penentuan Calon Petani dan

Calon Lokasi (CPCL); (b). Pendekatan, menggunakan metoda Participatory on

Farm Research, pelaku utama adalah Penyuluh Pendamping; (c). Materi

Demonstrasi di dasarkan pada hasik FSA yang komoditas utamanya menjadi

skala prioritas di tinjau dari ketersediaan teknologi dan aspek permintaan pasar;

(d). Persiapan: 1. perumusan rancangan demonstrasi dan implementasinya oleh

peneliti/penyuluh BPTP, 2. pembagian tugas untuk pelaksanaan demonstrasi

dengan melibatkan peneliti, penyuluh dan instansi lainnya yang terkait, 3.

penyediaan sarana dan prasarana produksi, 4. pembuatan petunjuk teknis

pelaksanaan lapangan dan 5. pelatihan penyuluh/petani pelaksana; (e) sosialisasi,

koordinasi dan monitoring (f). Skala luasan luas lahan untuk petak demonstrasi

tanaman kangkung 20 x 20 m dan tanaman kacang panjang serta mentimun 20 x

25 m dan pengembangannya pada pekarangan masing-masing anggota

Kelompok Wanita Tani (KWT) yang melibatkan 36 orang anggota. (g) Temu

lapang pada setiap tahapan kegiatan mengundang petani (anggota FMA dan

petani sekitar desa) untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan kegiatan.

Terjadi penambahan anggota KWT 7 orang, dari 29 orang pada tahun 2010

menjadi 36 orang tahun 2011 atau meningkat 19,44% dengan penambahan lahan

usahatani pada pekarangan 212 m2 atau 6,72% dan penambahan luas lahan

kelompok dari 400 m2 menjadi 900 m2 atau 125%. Paket demonstrasi inovasi

teknologi tanaman kangkung dibandingan dengan paket petani terdapat selisih

hasil 877 ikat atau terjadi peningkatan hasil 14,32%. Paket demonstrasi

memberikan keuntungan 4.841.300, B/C ratio 3,77 dan R/C ratio 4,77, sedangkan

Page 42: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

36

paket petani diperoleh keuntungan Rp. 4.073.200, B/C ratio 3,47 dan R/C ratio

4,47. Terdapat selisih keuntungan usahatani Rp. 768.100 atau terjadi peningkatan

15,87%. Demonstrasi inovasi teknologi tanaman kacang panjang keuntungan

usahatani Rp. 31.409.200 dengan B/C ratio 1,20 dan R/C ratio 2,20. Sedangkan

paket petani keuntungan usahatani Rp. 26.293.400 dengan B/C ratio 1,15 dan

R/C ratio 2,15. Terdapat selisih keuntungan usahatani Rp. 5.115.800 atau terjadi

peningkatan 16,29%. Demonstrasi inovasi tanaman mentimun keuntungan

usahatani Rp. 15.638.160 dengan B/C ratio 0,63 dan R/C ratio 1,62, sedangkan

paket petani keuntungan Rp. 3.266.300 dengan B/C ratio 0,15 dan R/C ratio 1,15,

terdapat selisih Rp. 12.371.860 atau terjadi peningkatan 79,11 %.

Kegiatan juga dilaksanakan di Desa Makmur Jaya Kabupaten Tanjung

Jabung Barat pada tahun anggaran 2011. Teknologi yang didemonstrasikan

adalah budidaya cabai keriting spesifik lokasi lahan pasang surut, dengan inovasi

teknologi pengelolaan lahan pasang surut, penggunaan varietas unggul,

pemupukan berimbang, penggunaan MPHP, pengendalian hama dan penyakit

berdasarkan konsep PHT dan penanganan panen serta pasca panen.

Demonstrasi Inovasi Teknologi hasil tanam tahun 2010 di Desa Bramitam Kiri,

memberikan hasil lebih baik dari paket petani, dengan hasil 5.684 kg/ha dan paket

petani 4.023 kg/ha terdapat selisih 1.661 kg/ha atau terjadi peningkatan hasil

29,22 % dengan selisih jumlah panen 3 kali lebih baik hasil demonstrasi teknologi

dengan B/C ratio >1. Tingginya hasil demonstrasi teknologi didukung oleh

komponen hasil yang juga lebih baik seperti tinggi tanaman, jumlah cabang

produktif dan jumlah panen. Kegiatan demontsrasi Inovasi Teknologi tahun 2011 di

Desa Makmur Jaya Kecamatan Betara, tidak dapat dilakukan sesuai program

karena masalah kekeringan/kemarau, penanaman dilakukan pada bulan

Nopember 2011 setelah curah hujan cukup untuk pertumbuhan tanaman. Hasil

analisis usahatani cabai ditingkat petani Desa Makmur Jaya tahun 2011 dari 10

orang responden memberikan hasil 3.160 kg/ha dengan penerimaan Rp.

55.300.000 keuntungan usahatani Rp. 36.902.500/ ha, B/C ratio >1.

Page 43: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

37

3.5.6 Workshop Antara Staf Peneliti Dan Penyuluh Di Kabupaten Dan Kecamatan Di Kabupaten Merangin

Pembangunan Pertanian tidak lepas dari keberhasilan mengintegrasikan

Iptek dalam program peningkatan produksi Pertanian. Peranan Sektor pertanian

menunjang perekonomian Jambi sangat dominan terlihat dari besarnya tenaga

kerja di sektor pertanian lebih dari 60 %, jadi sektor pertanian menjadi landasan

bagi pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi. Salah satu upaya yang dapat

dilakukan untuk mengoptimalkan sumberdaya pertanian adalah dengan

menggunakan teknologi pertanian maju sesuai dengan kondisi lingkungan Jambi,

oleh karena itu Badan Litbang Pertanian melalui BPTP Provinsi Jambi telah

banyak menghasilkan berbagai teknologi spesifik lokasi namun belum

terdiseminasikan secara baik, untuk itu dengan revitalisasi penyuluhan dimana

penyuluh sebagai Fasilitator dan Motivator mempunyai peranan penting dalam

transformasi teknologi hasil pengkajian baik secara langsung maupun melalui

kegiatan dilapangan. Melalui kegiatan FEATI proses penyampaian hasil Litkaji

BPTP yang telah siap didiseminasikan dilaksanakan melalui Workshop Staf

Peneliti dan Penyuluh di kabupaten dan kecamatan, dimana para peneliti langsung

berinteraksi dengan penyuluh tentang hasil kajian yang telah dilaksanakan.

Workshop ini dilaksanakan melalui pertemuan untuk mengekspose hasil Litkaji

peneliti sesuai dengan permintaan daerah dan diteruskan melalui diskusi untuk

menghasilkan suatu kesepahaman tentang teknologi tersebut. Dari kegiatan ini di

Page 44: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

38

dapat ditarik beberapa kesimpulan tentang Penanganan Budidaya Sayuran

Organik didataran Rendah, Pascapanen Sayuran serta Keamanan Pangan,

Budidaya Ternak Kambing dan masalah yang dihadapi petani sayuran di lapangan

serta upaya pemasaran hasil pertanian untuk meningkatkan pendapatan petani.

Diharapkan kegiatan Workshop ini akan mempercepat adopsi teknologi dari BPTP

serta hambatan dilapangan dapat diatasi secara nyata.

3.5.7. Workshop Pendampingan Pelaksanaan ARF Mendukung FMA

Di Kabupaten Merangin dan Tanjung Jabung Barat. Penyuluhan Pertanian merupakan proses pembelajaran bagi petani agar

mereka mampu dan mau menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam

mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumberdaya lainnya

sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.

Program Pemberdayaan Petani melalui Teknologi dan Informasi (P3TIP),

bertujuan untuk mewujudkan sistem penyuluhan pertanian yang mampu

memenuhi kebutuhan petani menghadapi agribisnis berbasis inovasi teknologi.

Salah satu metoda pengembangan kapasitas petani adalah kegiatan

penyuluhan yang dikelola oleh Petani (Famers Managed Extension Activities

/FMA). FMA adalah proses perubahan perilaku, pola pikir dan sikap dari petani

tradisional menjadi petani moderen berwawasan agribisnis, yang dirancang

sebagai wahana pembelajaran yang berkelanjutan dengan pendekatan belajar

sambil berusaha (learning by doing). Keberhasilan kegiatan FMA tergantung

Page 45: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

39

metode pendampingan dalam memfasilitasi pembelajaran agribisnis berbasis

inovasi teknologi. Satu diantaranya adalah metode Action Research Facility (ARF)

atau disebut juga dengan istilah “kaji tindak.”

Workshop Pendampingan Pelaksanaan ARF Mendukung FMA di

Kabupaten merupakan salah satu wadah proses perubahan perilaku, pola pikir

dan sikap bagi petani terutama peserta UP-FMA.

3.6. Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) di Provinsi Jambi

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) adalah bagian dari

pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

melalui bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha agribisnis

sesuai dengan potensi pertanian desa sasaran. Program PUAP bertujuan untuk

penanggulangan kemiskinan, penurunan tingkat pengangguran dan penciptaan

lapangan kerja di perdesaan, serta meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi

petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke

permodalan. Pelaksanaan program PUAP di Provinsi Jambi pada tahun 2008

dialokasikan sebanyak 208 Desa/Gapoktan, tahun 2009 sebanyak 369 Desa/

Gapoktan, tahun 2010 sebanyak 151 Desa/Gapoktan dan tahun 2011 sebanyak

211 Desa/Gapoktan yang tersebar di 11 kabupaten/kota. Untuk mengawal

kegiatan PUAP di tingkat lapangan telah dilakukan rekrutmen tenaga Penyelia

Mitra Tani (PMT) sebanyak 34 orang, yang terdiri dari 24 orang tenaga PMT yang

Page 46: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

40

telah bertugas pada tahun 2010 dan diperpanjangan kontraknya pada tahun 2011

dan 10 orang tenaga PMT rekrutmen baru tahun 2011 (PMT pergantian antar

waktu). Dalam mendukung keberhasilan kegiatan PUAP, Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian sesuai dengan tupoksinya dalam program PUAP telah

berperan dalam melaksanakan fungsi kesekretariatan PUAP di tingkat provinsi,

memfasilitasi dan mengkoordinir pembayaran biaya operasional Penyelia Mitra

Tani, memfasilitasi pelaksanaan sosialisasi PUAP, verifikasi RUB dan dokumen

administrasi Gapoktan, pendampingan teknologi dan melakukan supervisi

kegiatan PUAP.

Dalam pelaksanaan program PUAP tahun 2011 sesuai dengan Surat

Keputusan Menteri Pertanian tentang Penetapan Desa dan Gapoktan Penerima

Dana Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis

Perdesaan tahun 2011, Provinsi Jambi mendapat alokasi program PUAP

sebanyak 225 Desa/Gapoktan. Berdasarkan hasil koordinasi dengan Tim Teknis

PUAP kabupaten/kota dan verifikasi RUB (Rencana Usaha Bersama) dan

Dokumen administrasi Gapoktan, yang bisa diproses dan terealisasi adalah

sebanyak 211 Desa/Gapoktan. Sedangkan 14 (empat belas) Desa/Gapoktan

mengalami permasalahan dan tidak bisa diproses yang disebabkan antara lain :

(a) duplikasi dengan desa PUAP tahun 2010, (b) adanya kesalahan administratif

dalam penetapan desa PUAP, (c) adanya permasalahan internal dalam

kepengurusan Gapoktan, (d) adanya pemekaran desa dan lain sebagainya.

Selama 4 (empat) tahun pelaksanaan program PUAP di Provinsi Jambi

ternyata telah memberikan dampak dan kontribusi yang signifikan kepada para

petani, dimana berkat adanya dana BLM PUAP yang telah disalurkan kepada

Gapoktan telah banyak membantu petani khususnya dalam mengatasi masalah

permodalan untuk membiayai kegiatan usahatani. Sampai dengan tahun 2011,

telah disalurkan dana BLM-PUAP kepada 1.014 Gapoktan di Provinsi Jambi

dengan jumlah dana sebesar Rp. 101.400.000.000 (seratus satu milyar empat

ratus juta rupiah). Disamping itu dana BLM PUAP yang ada di Gapoktan juga telah

banyak yang berkembang. Pada pelaksanaan PUAP tahun 2008 dari

Rp. 28.300.000.0000 (dua puluh delapan milyar tiga ratus juta rupiah) yang telah

disalurkan kepada Gapoktan telah berkembang menjadi Rp. 33.020.364.989 (tiga

Page 47: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

41

puluh tiga milyar dua puluh juta tiga ratus enam puluh empat ribu sembilan ratus

delapan puluh sembilan rupiah) dan pelaksanaan PUAP tahun 2009 dari

Rp. 36.900.000.0000 (tiga puluh enam milyar sembilan ratus juta rupiah) yang

disalurkan kepada Gapoktan telah berkembang menjadi Rp. 43.337.554.760

(empat puluh tiga milyar tiga ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus lima puluh empat

ribu tujuh ratus enam puluh rupiah). Untuk kegiatan PUAP tahun 2010 (151

Gapoktan), telah dicairkan/disalurkan dana BLM PUAP kepada anggota Gapoktan

sebanyak Rp. 12.004.950.000 (dua belas milyar empat juta sembilan ratus lima

puluh ribu rupiah) atau sebesar 79,50 % dari total dana PUAP yang tersedia.

Sedangkan untuk pelaksanaan program PUAP tahun 2011, sebanyak 60

Gapoktan (28,44 %) telah mencairkan dana BLM-PUAP kepada anggota dengan

jumlah pencairan sebesar Rp. 3.767.500.000,- ((tiga milyar tujuh ratus enam puluh

tujuh juta lima ratus ribu rupiah). Sementara itu ditinjau dari aspek sistem

pengelolaan dana BLM-PUAP, Gapoktan PUAP Provinsi Jambi telah berhasil

membentuk sebanyak 25 (dua puluh lima) Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis

(LKM-A).

3.7. Analisis Kebijakan Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi

Peranan sektor pertanian terhadap PDRB (atas harga berlaku) Kabupaten

Kerinci, Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dapat

dikategorikan sangat menonjol dan cukup menonjol. Pertama, dilihat dari sisi

kontribusinya terhadap PDRB. Untuk Kabupaten Kerinci, kontribusinya selama

periode 2006 – 2010 sangat signifikan yaitu berkisar antara 66,64 persen – 68,05

Page 48: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

42

persen, Kota Sungai Penuh hanya berkisar antara 11,36 persen – 13,24 persen

dan untuk Kabupaten Tanjung Jabung timur antara 12,97 persen – 17,33 persen.

Kedua, dilihat penyerapan tenaga kerja. Untuk Kabupaten Kerinci pada tahun

2008 dan 2010 sektor pertanian menyerapa tenaga kerja sebesar 63,31 persen

dan 61,37 persen. Untuk Kota Sungai penuh pada tahun 2010 sektor pertanian

menyerap 42,08 persen. Untuk kabupaten tanjung jabung Timur pada tahun 2008

dan 2010, sektor pertanian menyerapa tenaga kerja sebesar 69,68 persen dan

69,30 persen. Ketiga, dilihat dari perannya terhadap tercapainya swasembada

beras di Provinsi Jambi. Kontribusi Kabupaten Kerinci + Kota Sungai Penuh dan

Kabupaten Tanjung jabung Timur secara bersama-sama selama periode 2006 –

2010 memberikan kontribusi berkisar antara 40,64 persern – 48,52 persen

terhadap total produksi padi Provinsi Jambi. Peran lain yang dimainkan sektor

pertanian adalah sebagai penyedia bahan baku industri, yang umumnya masih

berbasis produk pertanian (agro industri).

Penyusutan lahan sawah karena beralih fungsi, baik terjadi karena alih

komoditi seperti yang terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur dari tanaman

pangan utamanya padi sawah ke kelapa sawit, maupun beralih fungsi ke

penggunaan di luar sektor pertanian (bersifat permanen) seperti yang terjadi di

Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, merupakan salah satu masalah

“besar” yang dihadapi Provinsi Jambi. Selama periode 2006 – 2010 penyusutan

lahan sawah di kabupaten Kerinci Plus Kota Sungai Penuh mencapai 8.531 ha

atau 2.138 ha/tahun dari 24.259 ha pada tahun 2006 menjadi 15.720 ha pada

tahun 2010, sedangkan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur penyusutan lahan

sawahnya mencapai 59.043 ha atau 60,97 persen dari 96.847 ha pada tahun 2006

menjadi 37.804 ha pada tahun 2010.

Penyusutan lahan sawah di Kabupaten Kerinci disebabkan karena terjadi

alih fungsi dari areal pertanaman pertanian pangan utamanya padi ke penggunaan

di luar sektor pertanian, seperti menjadi areal pemukiman penduduk, areal

perkantoran, tempat usaha dan fasilitas umum lainnya. Sedangkan di Kabupaten

Kerinci penyusutan lahan sawah ini terjadi karena alih komoditi dari komoditi

tanaman pangan khususnya padi menjadi areal perkebunan kelapa sawit. Secara

tegas, proporsi alih fungsi lahan sawah dari areal pertanaman tanaman pangan ke

Page 49: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

43

penggunaan lain secara rinci proporsi penyebab alih fungsi datanya belum

tersedia.

Walaupun alih fungsi lahan sawah tersebut sampai saat ini belum

memberikan dampak negatif yang nyata terhadap total produksi padi di Provinsi

Jambi (karena laju penurunan luas lahan sawah masih dibawah laju pertumbuhan

luas panen dan produktivitas). Namun pengendalian alih fungsi lahan sawah

tersebut sesegara mungkin di kendalikan, alih fungsi lahan sawah yang terus

berlanjut tanpa ada upaya mengendalikannya, pada satu titik waktu akan sampai

dimana luas panen juga akan berkurang karena areal pertanaman yang semakin

sempit. Akibatnya, penurunan luas lahan sawah dan berlanjutnya alih fungsi lahan

sawah tidak saja akan berpengaruh terhadap total produksi padi, melainkan juga

akan mengancam posisi provinsi Jambi dari “surplus” menjadi “minus” beras.

Pengendalian alih fungsi lahan yang menyebabkan terjadinya penyusutan

lahan sawah yang tidak saja akan berakibat negatif terhadap penurunan produksi

melainkan juga akan merobah posisi Provinsi Jambi dari surplus menjadi minus

beras, perlu dilakukan sedini mungkin. UU No. 41 tahun 2009 yang diberlakukan

sejak tanggal 14 Oktober 2008 yang dilengkapi dengan PP No. 1 tahun 2011,

merupakan instrument yang dapat digunakan. Alas atau dasar pemberlakuan UU

tersebut adalah RT/RW, dimana sesuai dengan amanat UU tersebut di atas,

memerintahkan kepada pemerintah Kabupaten dan Kota untuk memasukkan

penetapan Kawasan Pertanian Pangan Berkelajutan, Lahan Pertanian Pangan

Berkelanjutan dan Lahan Cadangan Pertanian Pangan Berkelanjutan, secara

eksplisit tertulis dalam RTRW paling lambat 2 (tahun) sejak

diundangkannya/diberlakukannya UU No. 41 tersebut di atas.

Disisi yang lain, agar petani pemilik lahan sawah tidak mengalih

fungsikannya ke penggunaan yang lain baik dalam bentuk alih komoditi dari

tanaman pangan utamanya padi ke komoditi lain seperti kelapa sawit apalagi ke

penggunaan di luar sektor pertanian, petani perlu mendapat insentif setimpal.

Insentif tersebut dapat berwujud dalam bentuk jaminan harga jual, dalam bentuk

subsidi baik subsidi harga input maupun harga output maupun dalam bentuk biaya

rekoferi lahan yang telah mengalami penurunan kualitas (degradasi) sehingga

petani mendapatkan hasil yang tinggi sesuai dengan modal yang dikeluarkan.

Page 50: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

44

Karena salah satu alasan petani mengalihfungsikan lahan pangan menjadi areal

perkebunan kelapa sawit seperti yang terjadi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur

adalah hasil padi yang mereka peroleh tidak sesuai dengan banyaknya korbanan

yang dikeluarkan.

3.8. Visitor Plot/Petak Percobaan

Cara efektif transfer teknologi dapat dilakukan melalui kegiatan visitor plot.

Teknologi pertanian yang didemonstrasikan adalah teknologi unggulan daerah

berwawasan agribisnis yang memiliki peluang untuk dikembangkan disuatu

wilayah. Kegiatan visitor plot BPTP Jambi dilaksanakan mulai bulan Januari

hingga Desember 2011 dan merupakan kegiatan lanjutan. Kegiatan yang

dilakukan terdiri atas : teknologi pembibitan buah-buahan, pembiibitan karet klon

unggul, budidaya ternak kambing, budidaya tanaman sayuran dan palawija.

Tujuan kegiatan ini mendiseminasikan atau menyebarluaskan teknologi melalui

petak percontohan pembibitan buah-buahan, pembiibitan karet klon unggul,

budidaya kambing, budidaya tanaman sayuran dan palawija kepada petani atau

masyarakat lain yang membutuhkan

Pendekatan yang dilakukan pada kegiatan visitor plot menggunakan

demonstrasi lapang berdasarkan metode-metode ilmiah yang telah diuji. Kegiatan

teknologi pembibitan komoditas buah-buahan unggulan Jambi yang dilakukan

meliputi : pembibitan duku, durian dan rambutan. Kegiatan pembibitan karet klon

unggul yang dilakukan meliputi, pengelolaan batang bawah (root stock) dari biji

yang telah direkomendasikan (PB 260 & GT1) dan batang atas (scion) dari mata

tunas klon terpilih (klon G3 dan G4 ; PB 260, BPM 24, RRIC 100 dan IRR 39 ).

Perbanyakan (nursery) varietas unggul karet yang dilakukan menggunakan

metode okulasi (budgrafting). Kegiatan teknologi budidaya kambing terdiri atas :

penambahan dan penyisipan tanaman baru pada lahan kebun HMT, pemeliharaan

ternak, mengawinkan ternak dan recording. Kegiatan budidaya tanaman sayuran

dan palawija komoditi yang dibudidayakan yaitu: cabe keriting, bayam, kangkung,

jagung manis dan kacang tanah. Kegiatan Visitor Plot Tahun 2011 yang telah

dilaksanakan yaitu: Telah dibuat 5 unit petak percontohan diantaranya:

1) teknologi pembibitan buah-buahan, 2) teknologi pembibitan karet klon unggul,

3) teknologi budidaya ternak kambing, 4) teknologi budidaya tanaman sayur-

Page 51: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

45

sayuran, 5) teknologi budidaya tanaman palawija. Adapun dampak dari hasil

kegiatan visitor plot 2011 yang telah dilakukan yaitu: adanya respon petani, PPL,

mahasiswa dan pelajar yang berkunjung dan berkonsultasi serta melakukan

praktek lapang baik secara kelompok maupun perorangan di lokasi visitor plot.

Data hasil kegiatan diseminasi visitor plot 2011 diantaranya :

1. Pada bulan Januari 2011 telah berkunjung anggota kelompok tani dari Desa

Tempino dan Desa Pelempam Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi,

dengan jumlah peserta 25 orang petani dan 3 orang PPL, yang bertujuan

belajar dan praktek lapangan tentang teknologi pembibitan karet klon unggul

selama satu hari.

2. Pada bulan Maret 2011 telah berkunjung siswa dari SMK Agromerangin

kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin sebanyak 5 orang yang bertujuan

melakukan magang selama 2 bulan. Para siswa sangat respon belajar

tentang teknologi yang didemonstrasikan di areal visitor plot.

3. Telah mengikuti kegiatan pameran dalam rangka Jambi Ekspo. Pameran

dilaksanakan 5 hari, produk yang dipamerkan yaitu: duku, manggis dan durian

sambung pucuk, bibit karet klon unggul beserta Jupnis.

4. Pada bulan Juni 2011 mengikuti kegiatan pameran dalam rangka Penas di

Kalimantan Timur, produk yang ditampilkan yaitu Pupuk Cair Organik.

5. Pada bulan Agustus 2011 telah berkunjung Petani dan PPL dari seluruh Kab.

Propinsi Jambi Sebanyak 40 orang bertujuan untuk berkonsultasi dan

pelatihan kilat tentang pembibitan karet klon unggul dan pembibitan buah-

buahan kerja sama dengan BAPELTAN Jambi.

6. Pada bulan September 2011 telah berperan serta membatu penelitan S2

Siswa Universitas 11 Maret tentang Pembibitan karet selama 1 Bulan.

7. Pada bulan Oktober 2011 telah berkunjung Siswa SMA 4 Kabupaten

batanghari sebanyak 38 orang, bertujuan untuk belajar dan praktek lapangan

tentang teknologi pembibitan buah-buahan dan pembibitan karet unggul

selama satu hari.

8. Pada bulan Desember 2011 telah berkunjung siswa MAN Model Kota Jambi

selama 3 hari sebanyak 5 orang yang bertujuan untuk berkonsultasi, belajar

praktek lapang tentang teknologi budidaya jagung

Page 52: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

46

Hasil akhir kegiatan visitor plot 2011 yaitu terdesiminasikannya hasil

kegiatan berupa tampilan demonstrasi teknologi pertanian (petak percontohan)

dan mendapat respons positif dari petani, PPL, peneliti dan masyarakat luas.

3.9. Pameran/Ekspose

Ekspose/Pameran merupakan salah satu metode penyuluhan dengan

pendekatan secara massal yang dapat disampaikan dengan banyak cara baik

secara lisan, tulisan, gambar, terproyeksi, peragaan atau demonstrasi dan lain-

lain. Kegiatan ini sangat efektif untuk mempengaruhi sikap dan pengetahuan para

pengunjung pameran. Dengan demikian pelaksanaan pameran dapat

mempercepat diseminasi inovasi teknologi pertanian yang telah dihasilkan oleh

BPTP Jambi selama ini.

Pada tahun 2011, BPTP Jambi telah melaksanakan ekspose/pameran

sebanyak empat kali yaitu (1) Ekspose/pameran dalam rangka Jambi Emas Expo

2011 di lokasi MTQ Provinsi Jambi pada bulan Maret, (2) ekspose/Pameran

Page 53: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

47

dalam rangka Pekan Nasional (Penas) Pertanian XIII di Kalimantan Timur pada

bulan Juli, (3) ekspose/pameran dalam rangka Perayaan Puncak Hari Krida

Pertanian (HKP) ke 38 di Pematang Lumut – Kuala Tungkalpadabulan Agustus,

(4) ekspose/ pameran dalam rangka Temu Lapang Sayuran Organik di Desa

Salam Buku Merangin pada bulan Oktober 2011.

Dari berbagai kegiatan ekpose/pameran yang telah dilaksanakan, fokus

utama yang dipamerkan adalah hasil Litkaji oleh BPTP Jambi selama ini yang

dikemas dalam bentuk simpel dan menarik dalam bentuk; Roll UP Banner, X

banner, Display, demonstrasi, produk, alat dan lain-lain. Untuk mendukung materi

tersebut disediakan dalam bentuk bahan tercetak seperti buku, brosur, leaflet yang

mendukung materi yang dipamerkan dan dibagikan gratis kepada para

pengunjung pameran.

Umpan balik dari pengunjung pameran merupakan masukan untuk

disampaikan kepada peneliti untuk penyempurnaan inovasi teknologi yang

dipamerkan, sehingga teknologi tersebut dapat diterima dan dimanfaatkan oleh

pengguna akhir teknologi tersebut. Kerjasama dengan pihak terkait khususnya

Pemda, Penyuluh, pengusaha pertanian dan lain-lain sangat dibutuhkan agar

pelaksanaan pameran berjalan dengan baik.

3.10. Pengelolaan Website

Melalui sistem komunikasi E-government yang terkandung dalam internet

merupakan upaya penyelengara pemerintahan yang berbasis penguna elektronik

untuk meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Pengunaan

model internet tersebut memberikan informasi dan diseminasi dari institusi

pemerintah yang lebih cepat dan pelayanan akan lebih baik untuk pengguna.

Tujuan kegiatan ini adalah menyebarluaskan hasil-hasil pengkajian spesifik lokasi

dan kegiatan penting BPTP Jambi dan menyediakan informasi mengenai teknologi

pertanian terbaru bagi user yang dapat digunakan sebagai alternatif aplikasi

teknologi pertanian.

Kegiatan ini dilaksanakan dari bulan Januari – Desember T.A. 2011 di

Laboratorium Diseminasi BPTP Jambi yang berlokasi di Jalan Samarinda Paal V

Kotabaru Kota Jambi. Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi: 1) Mengubah

template situs web BPTP Jambi ke versi terbaru (versi 2.1) pada versi bahasa

Page 54: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

48

Indonesia, 3) Perbaikan halaman depan situs untuk pemeliharaan situs, maka

dilakukanlah perbaikan halaman depan situs berupa tampilan banner, header,

highlight, visitor counter dan SDM Profesional, 4) update data-data terbaru yang

tertayang didalam static content dan 5) penambahan main menu, category, info

teknologi, artikel dan berita aktual kegiatan BPTP Jambi dengan data-data yang

terupdate.

Page 55: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

49

Hasil kegiatan dimana Situs web BPTP Jambi telah tayang dalam bentuk

template web versi terbaru (versi 2.1) yang terdiri dari dua bahasa yaitu versi

bahasa Indonesia dan versi bahasa Inggris dan Situs web BPTP Jambi T.A. 2011

telah mengupdate data-data terbaru hingga tahun 2011 mencakup teknologi

pertanian spesifik lokasi, kegiatan-kegiatan pengkajian, Fasilitas dan layanan,

struktur organisasi, informasi kepegawaian dan lain-lain. Selain itu ada

penambahan main menu, category, artikel dan berita aktual kegiatan BPTP Jambi

dengan data-data yang terupdate dan peningkatan pengunjung situs web melalui

visitor counter.

3.11. Kegiatan Kompetitif

3.11.1. Kajian Pengelolaan Tanaman Terpadu Kedelai Pada Lahan Kering Masam Provinsi Jambi

Produktivitas kedelai di tingkat petani sentra produksi lahan kering provinsi

Jambi baru mencapai 1,3 ton/ha. Peluang peningkatan produksi kedelai masih

cukup besar, diantaranya melalui penerapan teknologi budidaya kedelai dengan

pendekatan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) produksi kedelai pada lahan

kering masam dapat mencapai lebih dari 2,0 t/ha. Tujuan pengkajian ini adalah

untuk mendapatkan 1-2 varietas unggul baru kedelai yang adaptif pada lahan

kering masam Provinsi Jambi. Mendapatkan teknologi PTT kedelai spesifik di

lahan kering masam guna meningkatkan produktivitas. Pengkajian ini dilakukan

mengacu pada panduan pengkajian teknologi pertanian di lahan petani. Kegiatan

Page 56: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

50

dilaksanakan di sentra Produksi Kedelai lahan kering masam Kabupaten Tebo

Provinsi Jambi. Kegiatan dilakukan mulai bulan Januari – Desember 2011.

Kegiatan pengujian adaptasi varietas kedelai ini menggunakan adalah

rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat ulangan. Perlakuan terdiri dari

varietas unggul baru kedelai toleran lahan kering masam (Anjasmoro, Kaba,

Burangrang, Wilis dan Argomulyo). Ukuran petak 5 x 4 m, jarak tanam 40 x 15 cm,

2 tanaman/lobang. Pemupukan dengan dosis 50 kg/ha urea, 100 kg/ha SP 36 dan

50 kg/ha KCl. Pupuk kandang 1000 kg/ha dan dolomit 500 kg/ha. Pengendalian

OPT dengan pengendalian hama terpadu. Parameter yang diamati terdiri dari

data pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (persentase tumbuh, keragaan

tanaman, tinggi tanaman saat panen, jumlah cabang, jumlah polong isi, jumlah

polong hampa bobot 100 biji dan hasil (t/ha), ketahanan terhadap hama dan

penyakit utama, serta data pendukung seperti data curah hujan dan kuisioner

untuk menentukan preferensi konsumen (petani) terhadap hasil yang didapatkan.

Data pertumbuhan dan hasil akan dianalisis secara statistik. Dari hasil pengkajian

menunjukkan bahwa keragaan tanaman kedelai menunjukkan cukup beragam,

pada fase vegetatif dan fase generatif terlihat keragaan tanaman kedelai varietas

Kaba, Wilis dan Argomulyo menunjukkan pertumbuhan sedang sampai cukup

baik sedangkan varietas Anjasmoro dan Burangrang pertumbuhannya baik.

Varietas Anjasmoro memberikan hasil yang tertinggi yaitu 1,50 t/ha. Hal ini

menunjukan bahwa varietas Anjasmoro dapat beradaptasi pada lahan kering

masam. Diantara 5 varietas yang diuji adaptasikan ditingkat petani, ada satu

varietas yang dipilih dan diinginkan petani yaitu varietas Anjasmoro karena

memilki hasil tinggi dibanding varietas lainnya, bijinya besar, tahan hama /penyakit

dan tidak mudah pecah.

Paket teknologi PTT kedelai meliputi varietas, pemupukan dan ameliorasi.

Varietas yang digunakan adalah Anjasmoro, jarak tanam 40 x 15 cm, 2

tanaman/lobang. Pemupukan dengan dosis 50 kg/ha urea, 100 kg/ha SP 36 dan

50 kg/ha KCl. Pupuk kandang 1000 kg/ha dan dolomit 500 kg/ha. Pengendalian

OPT dengan pengendalian hama terpadu. Jumlah petani yang menerapkan paket

teknologi PTT kedelai dan paket teknologi petani sebanyak 3 petani kooperator.

Data yang dikumpulkan meliputi keragaan agronomis tanaman, produktivitas,

Page 57: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

51

hama dan penyakit tanaman serta data sosial dan analisis ekonomi usahatani

kedelai. Dari hasil pengkajian menunjukkan bahwa pengelolaan tanaman terpadu

(PTT) kedelai dapat meningkatkan produktivitas 0,78 t/ha dibanding teknologi

petani yaitu 1,90 t/ha berbanding 1,12 t/ha. Penerapan teknologi PTT kedelai di

lahan kering masam Jambi secara ekonomis dapat memberikan pendapatan

usahatani sebesar Rp 4.415.000/ha dengan nilai MBCR 1,74 sehingga teknologi

PTT kedelai layak untuk diterapkan.

3.11.2. Pengkajian Efektivitas Dekomposer Dalam Dekomposisi Tandan Kosong Kelapa Sawit Sebagai Pupuk Organik

Luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi yaitu 484.137 ha dengan

jumlah petani sekitar 168.053 rumah tangga. Dengan adanya luas lahan kelapa

sawit yang tinggi ini, terjadi kenaikan produksi TBS (Tandan Buah Segar) dan

CPO (Crude Palm Oil ), akan tetapi juga menyebabkan semakin tingginya potensi

limbah sawit yang belum termanfaatkan menjadi komoditas yang mempunyai nilai

ekonomis. Limbah TKKS merupakan limbah padat yang jumlahnya sekitar 6 juta

ton, namun pemanfaatannya masih terbatas. Salah satu komponen biaya yang

besar dalam pengusahaan kebun kelapa sawit adalah pemupukan. Pada saat ini,

kelangkaan dan mahalnya harga pupuk terutama pupuk Kalium menjadi masalah

bagi petani dan perkebunan-perkebunan besar. Pengolahan TKKS (Tandan

Kosong Kelapa Sawit) menjadi pupuk organik K menjadi salah satu alternatif

Page 58: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

52

pemanfaatan limbah TKKS yang menumpuk dan secara ekonomis sebagai suplai

unsur hara organik bagi tanaman. Akibat kandungan lignin yang tinggi, maka

tandan kosong kelapa sawit memiliki waktu yang lama untuk terdekomposisi. Oleh

karena itu perlu dikaji dekomposer yang dapat mempersingkat waktu dekomposisi

dan menghasilkan pupuk organik dengan kualitas yang baik. Dari hasil pengkajian

ini diharapkan dapat diperolehnya 1-2 jenis dekomposer yang efektif dalam

mendekomposisikan TKKS dalam kurang dari 2 bulan, dengan rendemen kompos

60% dari tandan kosong kelapa sawit serta dihasilkannya pupuk organik dari

dekomposisi tersebut dengan kandungan Kalium 8-10% yang siap diaplikasikan.

Pengkajian ini dilaksanakan di areal petani plasma di Desa Muara Delang

Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin dari bulan Januari-Desember 2010.

Petani kooperator berjumlah satu orang yang tergabung dalam Kelompok Tani Suka

Makmur. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 3

ulangan, terdiri dari : kontrol, jenis dekomposer orlitani, dekomposer M-Dec,

dekomposer Promi dan dekomposer Stardec. Dekomposisi dilakukan dalam

beberapa tahap yaitu: pencacahan, inokulasi dengan dekomposer,

inkubasi/pemeliharaan dan pemanenan kompos. Pengamatan suhu dan

pengambilan sampel untuk menganalisa rasio C dan N diambil dalam periode 2

minggu. Pengamatan suhu hanya untuk memantau sampai dimana aktivitas

dekomposer dalam mendekomposisikan bahan organik. Pemanenan kompos

dilaksanakan setelah masa dekomposisi 3 bulan. Secara visual masih tetap

terlihat bentuk TKKS yang belum hancur, akan tetapi jika diremas-remas maka

seratnya cepat putus dan hancur. Diduga hal ini disebabkan oleh pencacahan

yang dilakukan tidak terlalu halus sehingga setelah 3 bulan, bentuk TKKS masih

tetap terlihat. Pada akhir dekomposisi yang berlangsung selama 3 bulan, dilakukan

analisa rasio C dan N serta kandungan hara tersedia meliputi P, K, Ca dan Mg.

Hasil pengkajian menunjukkan bahwa jenis dekomposer berpengaruh

nyata terhadap rasio C dan N, serta berpengaruh tidak nyata terhadap rendemen

pupuk organik dan kandungan hara P, K, Ca dan Mg. Hasil Uji Duncan

menyatakan bahwa perlakuan kontrol dengan jenis dekomposer orlitani, promi dan

stardec berbeda tidak nyata tetapi berbeda nyata dengan jenis dekomposer

M-Dec. Hal ini menunjukkan bahwa jenis dekomposer M-Dec belum mampu

Page 59: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

53

menurunkan rasio C/N dalam masa dekomposisi selama 3 bulan. Akan tetapi

perlakuan tanpa dekomposer (kontrol) memiliki rasio C/N yang terendah yaitu

19,43 . Diduga aplikasi LCPKS yang berpengaruh terhadap nilai rasio C/N ini.

Hasil analisis sidik ragam rendemen TKKS menunjukkan bahwa pengaruh jenis

dekomposer ini berbeda tidak nyata. Artinya berbagai jenis dekomposer yang

diuji dalam pengkajian ini memiliki kemampuan yang sama dalam

mendekomposisi bahan organik. Jenis dekomposer Stardec dan Orlitani mampu

menghasilkan rendemen TKKS >60% dalam waktu 3 bulan. Akan tetapi, tanpa

dekomposer pun proses dekomposisi dapat menghasilkan rendemen setengah

(50%) dari bahan organik TKKS yang digunakan. Dari hasil uji lanjutan Duncan,

terlihat bahwa jenis dekomposer orlitani, promi dan kontrol berbeda tidak nyata

tetapi ketiganya berbeda nyata dengan jenis dekomposer stardec dan M-dec.

Bahan organik hasil dekomposisi dengan menggunakan M-Dec memiliki

kandungan C-organik yang tertinggi (32,81%). Kualitas pupuk organik asal TKKS

ini digambarkan dengan kandungan unsure hara makro tersedia yaitu 1,08% N-

total, 1,32 ppm P-tersedia, 75,07 ppm K-tersedia, 731,26 ppm Ca-tersedia dan

61,64 ppm Mg-tersedia. Hasil pengkajian ini belum memperoleh jenis decomposer

yang dapat mendekomposisikan TKKS dalam waktu kurang dari 2 bulan dan

menghasilkan pupuk organik dengan kandungan K 5-8%. Hasil pengkajian ini baru dapat

memberikan output berupa dihasilkannya rendemen kompos 60% dari bahan TKKS.

3.11.3. Kajian Pengelolaan Tanaman Terpadu Padi Gogo Pada Lahan Kering Di Jambi

Pembuatan Pupuk Organik dari Tandan Kosong Kelapa sawit

Page 60: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

54

Pemanfaatan lahan kering untuk padi gogo belum dilaksanakan secara

optimal, padahal padi gogo dapat dijadikan sebagai solusi dalam menghadapi

ketahanan pangan. Pengembangan padi gogo merupakan salah satu upaya yang

cukup strategis untuk mendukung dan meningkatkan produksi beras secara

nasional. Secara umum petani padi gogo di Provinsi Jambi melakukan budidaya

padi gogo pada Daerah Aliran Sungai (DAS), lahan kering sebagai tanaman sela

diantara tanaman perkebunan yang belum berproduksi dan pada daerah tadah

hujan. DAS Batanghari merupakan DAS terbesar kedua, mencakup luas areal

tangkapan ± 4,5 juta ha, petani pada kawasan ini melakukan budidaya tanaman

pangan, palawija dan hortikultura.

Masalah kekeringan dan tingginya serangan hama dan penyakit

merupakan faktor penghambat produktivitas padi gogo. PTT dan Varietas unggul

merupakan salah satu teknologi inovatif yang handal untuk meningkatkan

produktivitas tanaman padi gogo, baik melalui peningkatan potensi tanaman,

maupun melalui peningkatan toleransi dan ketahanannya terhadap berbagai

cekaman lingkungan biotik dan abiotik.

Penelitian bertujuan untuk (a). mendapatkan varietas unggul baru padi

gogo berumur genjah produksi tinggi dan tahan kekeringan, (b). Mendapatkan

teknologi PTT padi gogo guna meningkatkan produktivitas padi gogo pada lahan

kering.

Penelitian dilaksanakan di Kab. Sarolangun Prov. Jambi mulai Maret 2011.

Ruang lingkup kegiatan meliputi (1). Uji varietas unggul baru dan galur harapan

padi gogo, rancangan yang digunakan RAK, menguji 7 perlakuan terdiri dari 5

VUB, 1 galur harapan dan 1 varietas lokal padi gogo, dengan 4 ulangan dan (2).

Uji paket teknologi PTT dan paket teknologi petani padi gogo, rancangan yang

digunakan uji K membandingkan teknologi PTT dengan teknologi petani, jumlah

ulangan 3 orang petani koperator. Teknologi PTT terdiri dari persiapan lahan,

penggunaan varietas unggul baru, pemupukan berimbang, pengendalian OPT

berdasarkan PHT dan penanganan panen serta pasca panen.

Pada saat pertumbuhan tanaman terutama masa pembungaan kekeringan

terjadi relatif lama, sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu yang

memicu tingginya persentase hampa, serangan hama dan penyakit yang berakibat

Page 61: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

55

pada rendahnya produksi. Kondisi iklim tidak mendukung untuk pertumbuhan dan

produksi tanaman, karena curah hujan dan jumlah hari hujan yang rendah

(kemarau), menyebabkan pertumbuhan tanaman tidak maksimal, memicu

serangan hama dan penyakit serta berakibat pada tingginya persentase gabah

hampa.

Dari lima VUB, satu varietas lokal dan satu galur harapan padi gogo yang

diuji, hasil tertinggi diperoleh pada varietas Limboto 2,85 t/ha dan terendah

varietas Towuti 1,73 t/ha. Tingginya hasil varietas Limboto didukung oleh

komponen hasil yang relatif lebih baik dari semua varietas dan galur harapan yang

diuji serta lebih tahan terhadap cekaman lingkungan terutama kekeringan.

Teknologi PTT memberikan pertumbuhan dan hasil lebih baik dari teknologi

petani. Dari dua varietas (Inpago 4 dan Inpago 5) dengan teknologi PTT

memberikan hasil 2,78 t/ha dan 2,53 t/ha, sedangkan varietas lokal Senimas

dengan teknologi petani memberikan hasil 2,06 t/a.

Hasil analisis usahatani menunjukan bahwa, varietas Inpago 4 memberikan

penerimaan dan keuntungan usahatani lebih tinggi dari varietas Inpago 5 dengan

teknologi PTT dan terendah pada varietas lokal Senimas dengan teknolog petani.

Hal ini ditunjukkan oleh tingginya nilai B/C ratio dan R/C ratio. TIP tertinggi

diperoleh pada varietas Inpago 4 dengan teknologi PTT pada hasil 2.353,41 kg/ha

dan TIH Rp. 5.079,31/kg, sedangkan TIP terendah pada varietas lokal Senimas

dengan teknologi petani pada hasil 1.995,58 kg/ha dan TIH Rp. 5.812,38/kg. Baik

hasil uji varietas dan galur harapan maupun hasil PTT belum memberikan hasil

maksimal, hal ini dikarenakan tidak didukung oleh iklim (kekeringan/kemarau)

yang dibutuhkan tanaman padi gogo, meskipun pertumbuhan tanaman seperti

jumlah anakan produktif dan jumlah gabah permalai cukup tinggi namun

persentase gabah bernas dan hasil belum optimal.

3.12. Kegiatan Kerjasama dengan Lembaga RISTEK

3.12.1. Percepatan Adopsi dan Difusi Varietas Unggul Baru (VUB) Inpara 3 dan Inpara 5 Sebagai Pengganti Varietas Ir 42 Guna Mengatasi Pelandaian Produktivitas dan Mengantisipasi Gagal Panen Akibat Serangan Hama dan Penyakit

Page 62: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

56

Provinsi Jambi mempunyai lahan rawa seluas 684.000 ha dan yang punya potensi

untuk pengembangan pertanian 206.832 ha dan lahan lebak 40.521 ha. Untuk mendukung

pengembangan tanaman pangan dilahan rawa, Badan Litbang Pertanian telah

menghasilkan paket teknologi untuk mendukung usahatani atau agribisnis di lahan rawa

dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Diantara komponen teknologi

yang sangat mendukung peningkatan produksi adalah varietas unggul yang adaptif di

lahan rawa yaitu varietas Inpara 3 dan Inpara 5. Kegiatan pengkajian dilaksanakan di desa

Teluk Ketapang, Kec. Senyerang, kab. Tanjung Jabung Barat. Kegiatan dimulai dari bulan

Maret – Oktober 2011.

Kegiatan pengkajian bertujuan untuk; 1). Meningkatkan produksi padi di lahan

rawa pasang surut dengan menerapkan inovasi teknologi VUB padi Inpara 3 dan Inpara 5

dan 2). Mempercepat adopsi dan difusi VUB padi Inpara 3 dan Inpara 5 di lahan rawa

pasang surut.

Luaran yang diharapkan adalah: 1). Produksi padi di lahan rawa pasang surut

dengan menerapkan inovasi teknologi VUB padi Inpara 3 dan Inpara 5 meningkat, 2).

Adopsi dan difusi VUB padi Inpara 3 dan Inpara 5 di lahan rawa pasang surut meningkat

dan dipercepat.

Ruang lingkup kegiatan terdiri dari : (1) Kegiatan Gelar Teknologi, dengan

menerapkan usaha tani padi dengan pendekatan PTT padi rawa pasang surut (2) Temu

Lapang. Analisis usahatani dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil

kegiatan sampai bulan Oktober 2011 meliputi identifikasi lokasi, karakteristik lokasi dan

persiapan lahan penanaman VUB padi. Dari hasil wawancara dengan petani diperoleh

bahwa petani menggunakan varietas IR 42, Cisokan, Ciherang dan varietas lokal Serai.

Produksi padi varietas IR 42, Ciherang dan Cisokan antara 3,5 – 4,0 t/ha sedangkan

varietas lokal 2,5 t/ha. Lokasi pengkajian desa Teluk Ketapang merupakan areal pasang

surut termasuk dalam wilayah Kecamatan Senyerang yang terdapat di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat Provinsi Jambi. Luas wilayah Kecamatan Senyerang 12.742 ha. Luas lahan

sawah yang diusahakan 1.881 ha, ladang/kebun 680 ha, perkebunan/kebun 2.745 ha.

Luas desa Teluk Ketapang 6.628 ha, memiliki topografi datar dengan ketinggian dari

permukaan laut 0-5 m. Areal yang sesuai untuk pengembangan tanaman padi yang

memiliki genangan air tipe B dan C. Lahan sawah yang diusahakan terutama pada musim

hujan mencapai 100 persen sedangkan pada musim kemarau lahannya tidak ditanam padi

(bera). Gelar teknologi dilaksanakan di lahan pasang surut dengan luasan 2 ha dengan

menerapkan teknologi budidaya padi dengan pendekatan pengelolaan tanaman terpadu

(PTT) padi pasang surut, yang komponen teknologinya terdiri dari : persiapan lahan,

ameliorasi, Varietas Unggul Baru (VUB) Inpara 3 dan Inpara 5, sistem tanam jajar legowo,

Page 63: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

57

pemupukan, penggunaan bahan organik, pengendalian hama dan penyakit secara terpadu

(PHT), panen dan pasca panen. Hasil pengkajian melalui gelar teknologi menunjukkan

bahwa penampilan/keragaan pertanaman padi varietas Inpara 3 dan Inpara 5

memperlihatkan keragaan cukup baik dan merata pertumbuhannya.

Hasil pengkajian melalui gelar teknologi menunjukkan bahwa

penampilan/keragaan pertanaman padi varietas Inpara 3 dan Inpara 5 memperlihatkan

keragaan cukup baik dan merata pertumbuhannya. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa

pertumbuhan varietas Inpara 5 lebih baik dibandingkan dengan varietas Inpara 3. Varietas

Inpara 5 memperoleh hasil 4,25 t/ha (GKG), varietas Inpara 3 memperoleh hasil 3,9

t/ha(GKG), sedangkan varietas IR 42 (petani) memperoleh hasil 3,1 t/ha (GKG). Hama

yang menyerang pertanaman padi seperti lembing batu, hama putih palsu, sundep dengan

intensitas serangan rendah dan untuk pengendalian hama sudah dilakukan penyemprotan

insektisida. Dilihat dari pertumbuhan tanaman, serangan hama dan penyakit serta respon

petani terlihat bahwa untuk kedepannya varietas unggul baru Inpara 3 dan Inpara 5

diharapkan akan menjadi alternatif pilihan varietas yang akan dikembangkan oleh petani di

lahan pasang surut selain varietas IR 42.

3.12.2. Kajian Pola dan Faktor Penentu Distribusi Penerapan Inovasi

Pertanian Spesifik Lokasi di Provinsi Jambi

Produksi dan produktivitas padi beragam dari satu daerah dengan daerah

lain. Disamping itu, juga terjadinya kesenjangan hasil di tingkat petani dengan

hasil penelitian. Hal ini disebabkan oleh penerapan teknologi yang tidak sama,

Badan Litbang Pertanian telah banyak menghasilkan paket teknologi produksi

padi, diantaranya Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi. Terjadinya

Page 64: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

58

keragaman penerapan PTT bias disebabkan oleh faktor teknologi, bio-fisik dan

sosial ekonomi. Untuk itu, diperlukan suatu kajian guna memetakan pola distribusi

dan faktor penentu distribusi dari penerapan inovasi PTT padi, Pengkajian

dilaksanakan di lima kabupaten penghasil padi dari bulan Maret sampai dengan

Oktober 2011. Metode pengkajian survey. Jumlah responden 90 orang. Data

primer dan data sekunder yang dikumpulkan diolah secara deskriptif. Pengkajian

ini bertujuan untuk memetakan distribusi inovasi pertanian PTT padi, menetukan

faktor penentu keberhasilan distribusi inovasi PTT padi dan memetakan

karakteristik sosial ekonomi dan budaya penerima inovasi PTT padi di Provinsi

Jambi. Varietas yang banyak ditanam adalah varietas Ciherang, IR 42, Inpari 3

dan Cisokan, masing-masing seluas 43.369 ha, 25.682 ha, 23.968 ha dan 12.841

ha. Varietas Ciherang disamping luas penanamannya, juga distribusinya merata

pada 11 kabupaten/kota, sedangkan varietas Cisokan dan varietas IR 42 ditanam

pada 9 dan 8 kabupaten, varietas Inpari 3 ditanam pada 7 kabupaten. Kabupaten

yang terluas menanam varietas Ciherang adalah kabupaten Tanjung Jabung

Timur dan Kerinci. Varietas Cisokan banyak ditanam di Kabupaten Tanjung

Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur. Varietas IR 42 banyak ditanam di

Kabupaten Tanjung Jabung Timur dan Muaro Jambi. Varietas Unggul Baru Inpari

3 banyak ditanam di Kabupaten Batang Hari dan Kabupaten Kerinci.

3.12.3. Percepatan Adopsi dan Difusi Varietas Unggul Baru (VUB) Kedelai di Lahan Pasang Surut dan Ketersediaan Benih

Penelitian bertujuan untuk 1) mempercepat difusi dan adopsi varietas

unggul baru benih kedelai di lahan pasang surut, 2) meningkatkan ketersediaan

dan Pengelolaan benih kedelai bermutu yang berkelanjutan di tingkat petani dan

3) memberdayakan kelompok tani penangkar benih kedelai dalam pengelolaan

benih kelas FS dengan kapasitas produksi benih >1,5 ton/ha. Kegiatan dilakukan

dalam bentuk survey, on-farm, gelar teknologi, temu lapang dan media tercetak,

yang dilaksanakan dari bulan Maret – Nopember 2011 seluas 2 hektar dengan 3

petani penangkar benih kedelai di Kecamatan Berbak, Kabupaten Tanjung Jabung

Timur Provinsi Jambi.

Page 65: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

59

Kegiatan diawali dengan Survey dan dilanjutkan kegiatan lapang usaha

penangkaran benih kedelai. Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer,

sekunder, pengamatan secara langsung (visual) dan farm record keeping.

Sedangkan pengamatan dilapangan dilakukan terhadap pertumbuhan dan

perkembangan tanaman. Data yang terkumpul baik data primer maupun data

sekunder diolah dengan menggunakan tenik tabulasi sederhana. Sedangkan

analisisnya berupa analisis diskriptif kuantitatif dan diskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan penangkaran benih kedelai dengan

penggunaan varietas unggul Anjasmoro di lahan pasang surut memberikan hasil

yang cukup tinggi, dengan produktivitas 1,3 t/ha dengan hasil berupa benih

sebesar 60% yang bisa dijadikan benih. Meskipun hasil tersebut melebihi

produktivitas kedelai di Provinsi Jambi tetapi masih tergolong rendah. Rendahnya

hasil disebabkan pada waktu tanam kedelai berumur 15 hari terjadi banjir yang

mengenangi areal pertanaman dan pada waktu stadia pengisian polong terjadi

kemarau panjang sehingga tidak terpenuhi kebutuhan air.

Gelar teknologi kedelai pada lahan pasang surut dapat menjadi media

penyuluhan dan pembelajaran bagi petani. Temu Lapang secara umum mendapat

respon positif dan sangat disambut antusias dari para peserta baik dari pengambil

kebijakan maupun dari para petugas dan masyarakat tani. Pemberdayaa petani

penangkar dilakukan melalui pembinaan berupa teknis penangkaran dalam rangka

menjaga kerjasama baik dengan instansi pemerintah/swasta, maupun sesame

Page 66: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

60

kelompok tani dan penyedia modal. Informasi media tercetak pada penelitian ini

berupa pembuatan Leaflet dan Brosur.

3.12.4. Kajian Kelembagaan Formal dan Informal dalam Pengembangan Inovasi Spesifik Lokasi untuk Mendukung Pembangunan Pertanian di Provinsi Jambi

Keberhasilan pembangunan pertanian tidak hanya ditentukan dukungan

teknologi. Dukungan kelembagaan formal dan non formal juga memiliki andil yang

besar. Pengkajian ini bertujuan untuk menelaah kinerja kelembagaan formal dan

informal dalam pengembangan inovasi spesifik lokasi untuk mendukung

pembangunan pertanian di Provinsi Jambi, fokus pada aspek benih padi.

Pengkajian di fokuskan di tiga kabupaten yaitu kabupaten Tanjung Jabung Timur,

Sarolangun dan Kabupaten Kerinci, periode Maret – November 2011. Data dan

informasi dikumpulkan dari tokoh kunci dan lembaga formal. Tokoh kunci formal

adalah pimpinan wilayah dan atau kelembagaan formal. Pendekatan ini dilakukan

melalui: (a) studi referensi yang relevan dengan kegiatan kelembagaan tersebut,

(b) PRA dilakukan baik melalui pengamatan (observasi) wilayah, wawancara

terhadap kelembagaan formal (Dinas Pertanian, BPSB) dan informasi mengenai

petani penangkar. Pada kegiatan PRA ini data atau informasi yang dikumpulkan

meliputi. Analisa data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif

dipertajam dengan analisis SWOT dan SCP (Structure Conduct Performance).

Pengkajian ini diharapkan akan menghasilkan formulasi sistem kelembagaan

perbenihan padi yang lebih efektif sehingga menjadi pendorong peningkatan

produksi padi di Provinsi Jambi. Hasil yang telah dicapai sebagai berikut : (1)

pengadaan benih padi di Provinsi Jambi masih menghadapi kendala baik kualitas

maupun kuantiitasnya masih kurang. Pengadaan benih oleh kelembagaan formal

maupun informal masih belum dapat memenuhi kebutuhan benih, (2) dinamika

kelembagaan perbenihan selain dipengaruhi faktor internal juga faktor eksternal

antara lain kebijakan pemerintah setempat, (3) untuk mendorong kinerja

kelembagaan perbenihan diperlukan pembinaan yang lebih intensif terutama

dalam hal organisasi dan manajemen, peningkatan pengetahuan dan keterampilan

teknis ditingkat petani, (4) diperlukan upaya jaringan kerjasama perbenihan secara

horizontal maupun vertikal dengan institusi penyelenggara perbenihan, (5) untuk

Page 67: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

61

mengatasi persoalan perbenihan di kabupaten-kabupaten diperlukan komitmen

dari berbagai pihak terutama pemerintah daerah untuk memberikan perhatian

lebih serius melakukan pembinaan yang lebih intensif melalui berbagai pelatihan

terhadap penangkar serta menjalin hubungan dengan institusi penyelenggara

pengadaan benih dan (6) penyaluran benih padi dilakukan melalui jalur BBI-BBU-

BBP,penangkar-kelompok tani/petani

Page 68: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

62

IV. TRAINING /PELATIHAN

4.1. Pelatihan Jangka Pendek

Penyelenggaraan kegiatan latihan bagi peneliti, penyuluh dan teknisi sangat

bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam suatu

bidang tertentu. Pada tahun 2010 beberapa staf BPTP Jambi telah mengikuti

pelatihan jangka pendek dan magang yang dilaksanakan di dalam negeri yang

dibiayai oleh Proyek yang ada di Badan Litbang Pertanian (Tabel 26).

Tabel 15. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Magang/Pelatihan Jangka Pendek pada Tahun 2011

No. Nama Jenis Pelatihan/Workshop/ Lokakarya

Tempat/Waktu

1 2 3 4

1 Ir. Linda Yanti, M.Si Workshop Penyusunan LAKIP 2010, RKT dan PKT 2010

lingkup BBP2tp

Bogor, 24 - 26 Januari 2011

2 Eva Salvia, SP Sda Sda

3 Jon Hendri, SP Pelatihan Bahasa Inggris kelas EAP dan TOEFL Preparation

LBPP LIA Bogor, 24 Januari 2011

4 Defira Suci Gusfarina, SP

Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama Kelompok IPS

lingkup BBP2TP

Bogor, 24 Februari - 16 Maret 2011

5 Ir. Endrizal, M.Sc Workshop Koordinasi & Sinkronisasi BPTP-BMKG

dalam rangka percepatan arus Informasi Iklim kepada

Pengguna

Jakarta, 5 Maret 2011

6 Ir. Marlina Susy Rangkuti

Pemasyarakatan Prosedur Pengelolaan BMN (Sosialisasi

PP 6/2006 dan Juknisnya)

Palembang, 30 -31 Maret 2011

7 Suartika Sda Sda

8 Eva Salvia, SP Workshop/Sosialisasi SIMONEV 2011

Yogyakarta, 5 - 6 April 2011

9 Kiki Suheiti, S.TP Forum Apresiasi Statistika & Hasil Penelitan Lingkup Badan

Litbang Pertanian

Bandung, 11 -12 Mei 2011

Page 69: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

63

Tabel 15. (lanjutan)

1 2 3 4

10 Endang Susilawt, S.Pt Uji Coba Web Template versi 2.1

BPTP Sumsel, 5 - 6 Mei 2011

11 Masitho, S. Pt Sda Sda

12 Ir. Jumakir Workshop Elektronik Information lingkup BBP2TP

Yogyakarta, 11 -14 Mei 2011

13 Dewi Novalinda, SP Sda Sda

14 Desy Nofriati, SP, M.Si

Diklat prajabatan Golongan III Bogor, 23 Mei - 15 juni 2011

15 drh. Sari Yanti Hayanti Sda Sda

16 Ike Yudi Winarni, SE Sda Sda

17 Kamalia Mulyanti, S.TP

Sda Sda

18 Kiki Suheiti, S.TP Pelatihan Bahasa Inggris Kelas IBT Preparation Lanjutan Badan

Litbang Pertanian

Bogor, 6 -13 Agustus 2011

19 Romanti Sitanggang, A.Md

Apresiasi Peningkatan Manajemen dan Teknis Tenaga

Pustakawan

Bogor, 13 - 15 Juni 2011

20 Ir. Marlina Susy Rangkuti

Standarisasi Standar operasional Prosedur (SOP)

Pelaporan Keuangan Kementan

Bali, 15 - 18 Juni 2011

21 Dewi Novalinda, SP Pelatihan & Penyuluhan Koperasi Lingkup Kota Jambi

Kota Jambi, 15 - 17 Juni 2011

22 Animar Sda Sda

23 Suartika Sistem Informasi Manajemen & Akuntansi BMN (SIMAK BMN

2010) dan Persedian

Sukajadi Hotel, 21 - 25 Juni 2011

24 Ir. Linda Yanti, M.Si Training Improving Social Outcomes of Agricultural Reseach and Extention

Bukittinggi, 20 - 23 Juni 2011

25 Siti Fatimah Bimtek Rekonsiliasi Semester I TA 2011 dan Penyusunan

laporan Keuangan

Kota Jambi, 21 - 22 Juni 2011

26 Ike Yudi Winarni, SE Sda Sda

27 Ir. Syafrial Sosialisasi Regional III & Pemanfaatan Dana PUAP &

Gapoktan se Wilayah Sumatera

Palembang, 19 -21 Juli 2011

Page 70: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

64

Tabel 15. (lanjutan)

1 2 3 4

28 Ir. Endrizal, M.Sc Workshop SLPTT Cipayung, 24 - 27 Juli 2011

29 Ir. Adri, M.Si Sda Sda

30 Tri Kunto Prihono, SP Sda Sda

31 Raden Acep Sda Sda

32 Ir. Julitia Bobihoe Workshop Sistem benih Padi UPBS tingkat BPTP

Jakarta, 25 - 27 Juli 2011

33 Suartika Workshop Penyusunan Laporan keuangan SKPA lingkup

BBP2TP

Cipayung, 19 - 22 Agustus 2011

34 Sapriadi Sda Sda

35 Ir. Muzirman, M.si Training of Trainers (ToT) bagi Penyuluh Pertanian dalam

upaya meningkatkan kesadaran terhadap perubahan iklim melalui progrma ICCTF

Jakarta, 9 - 23 September

2011

36 Tri Kunto Prihono, SP Pelatihan dan Ujian Sertifikasi Keahlian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah lingkup

Badan Litbang pertanian

Jakarta, 13 - 16 September

2011

37 Ir. Endrizal, M.Sc Pembinaan Percepatan Pemberantasan Korupsi dengan

Kegiatan Komitmen Anti Korupsi Menuju WBK lingkup Kementan Wilayah Sumatera

dan Kalimantan

Medan, 13 - 16 September

2011

38 Emi Nursanti Sda Sda

39 Tri Kunto Prihono, SP Sda Sda

40 Ir. Yardha Pelatihan Peningkatan Kemampuan Petugas BPTP dalam pendampingan SLPTT

Kedelai

Malang, 11 - 13 oktober 2011

41 Hery Nugroho, SP Sda Sda

42 Ir. Endrizal, M.Sc Pembinaan Sekretariat UAPPA / B-W

Bogor, 11 -12 Oktober 2011

43 Ir. Linda Yanti, M.Si Pengelolaan Situs Web BPTP dan Lolit lingkup Badan Litbang

Pertanian

Jakarta, 26-29 Oktober 2011

45 Endang Susilawati, S.Pt

Sda Sda

Page 71: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

65

Tabel 15. (lanjutan)

1 2 3 4

46 Ir. Julistia Bobihoe Sosialisasi/ Apresiasi Peraturan Perbenihan Tanaman Pangan

UPTD BPSPT - Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi

Jambi

Kota Jambi, 25 26 Nopember 2011

47 Joko Supriyanto, SP Sosialisasi GAP/SOP Jeruk Jambi, 7 Nopember 2011

48 Ir. Marlina Susy Rangkuti

workshop Laporan Keuangan Semester II Tahun 2011 &

Penertiban BMN

Bogor, 10-12 Nopember 2011

49 Drs. Tukimin Workshop Penyiapan Media Diseminasi & Pembuatan Video

Inovasi

Bogor, 16-21 Nopember 2011

50 Hendri Purnama, SP Sda Sda

51 Ir. Julistia Bobihoe Pekan Pertanian Spesifik lokasi Tahun 2011

Bogor, 17-21 Nopember 2011

52 Syafri Edi, SP Sda Sda

53 Ir. Jumakir Sda Sda

54 Ir. Nur Imdah Minsyah Sda Sda

55 Ir. Julistia Bobihoe Lokakarya RTN - sdgt pp Bogor, 30 Nopember 2011

56 Ir. Nur Asni, MS Workshop Pendalaman & Eskalasi M-P3MI

Hotel Accram - Bogor/

28-30 Nopember 2011

57 Ir. Julistia Bobihoe Workshop Evaluasi Pendampingan SLPTT & Koordinasi UPBS 2012

Sukamandi, 28-29 Nopember 2011

58 Ir. Adri, M.Si Sda Sda

59 Kamalia Mulyanti, S.TP

Sda Sda

60 Hery Nugroho, SP Pelaksanaan Program Prioritas Nasional berupa Penelitian &

Diseminasi Dampak Perubahan Iklim

Bandung, 27-30 Nopember 2011

Page 72: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

66

Tabel 15. (lanjutan)

1 2 3 4

61 Joko Supriyanto, SP Sosialisasi GAP/SOP Durian Jambi, 3 Nopember 2011

62 Ir. Muzirman, M.Si Workshop Fungsional Penyuluh di lingkup Badan Litbang

Pertanian

Bogor, 5-6 Desember 2011

63 Ir. Julistia Bobihoe Workshop Perempuan Pemangku Jabatan Fungsional

Peran dan Kontribusinya Terhadap Penciptaan & Pengembangan Inovasi

Pertanian Lingkup Badan Litbang Pertanian

Bogor, 6-8 Desember 2011

Page 73: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

67

4.2. Pelatihan Jangka Panjang

Untuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia di BPTP Jambi sekarang

ini masih 3 orang staf sedang mengikuti pelatihan jangka panjang untuk jenjang

pendidikan S2 dan 7 orang untuk jenjang pendidikan S3 dan 1 orang untuk jenjang

pendidikan D3 di Perguruan Tinggi dalam negeri yang dapat dilihat pada Tabel 27.

Tabel 16. Nama Pegawai BPTP Jambi yang Mengikuti Pelatihan Jangka

Panjang hingga T.A. 2011

No N a m a Jenjang Pendidikan yang Diikuti

Tahun Mulai Pendidikan

Tempat

1. Zubir, S.Pt, MP S3 2006 IPB

2. Desi Hernita, SP, MP S3 2007 IPB

3. Hendri Purnama, SP S2 2007 IPB

4. Purnomo Sidhi D3 2007 IPB

5. Lutfi Izhar, SP, M.Sc S3 2008 IPB

6. Hery Nugroho, SP S2 2009 IPB

7. Salwati, SP, M.Si S3 2009 IPB

8. Sigid Handoko, SP, M.Si S3 2010 UGM

9. Araz Meilin, SP, M.Si S3 2010 UGM

10. Erwan Wahyudi,SP, M.Si S3 2010 UGM

11. Mildaerizanti, SP S2 2010 UGM

Page 74: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

68

V. PERPUSTAKAAN

Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi adalah

perpustakaan khusus yang tugas utamanya menunjang dan mendukung

penelitian, pengkajian dan kegiatan lainnya yang ada pada BPTP Jambi sebagai

Instansi Induknya. Perpustakaan BPTP Jambi juga terbuka untuk umum seperti

mahasiswa, pelajar, dosen, petani dan lain-lain yang mebutuhkan informasi

tentang pertanian.

Perpustakaan digital adalah perpustakaan yang mempunyai koleksi

sebagian besar dalam format digital dan dapat diakses melalui komputer

jaringan.Untuk meningkatkan pelayanan perpustakaan dengan informasi yang

singkat, padat dan akurat dalam waktu yang relative cepat pada perpustakaan

BPTP Jambi telah diadakan peralatan perpustakaan digital yaitu:

- 1 unit Komputer server dengan system operasional Windows 2003

- 1 unit Scanner untuk mendigitasi bahan pustaka

- 2 unit computer PC yang dipakai untuk buku tamu sekaligus untuk

penelusuran dan pengolahan

- 2 unit printer

- 1 unit UPS

Koleksi perpustakaan sampai dengan Desember 2011 tercetak, digitasi

dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 17. Daftar Bahan Pustaka hingga Desember T.A. 2011

No Jenis Bahan Pustaka Jumlah Judul Jumlah Eksemplar

1 Buku/Teks book 2.652 3.356

2 Majalah, Jurnal 60 2.490

3 Brosur 657 759

4 Laporan, Bibliografi, dll 154 157

5 Liptan & Liflet 1.509 1.561

6 CD Room 64 76

7 Album Foto 75 75

8 Digitasi 417 417

Page 75: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

69

Perpustakaan digital diadakan pada tahun anggaran 2008 dan telah

berhasil dikembangkan sehingga sampai dengan sekarang hasil database yang

tersedia sebagai berikut :

- Database Buku, monograph/teks book 1.583 rekod

- Database Majalah, Jurnal 95 rekod

- Database IPTAN (Hasil Penelitian UK/UPT Badan Litbang) 346 rekod

- Database Kumpulan Teknologi Komoditas Duku 37 rekod

- Database Kumpulan Teknologi Komoditas Manggis 69 rekod

- Database Kumpulan Artikel Tanaman Obat 358 rekod

- Database Kumpulan Artikel Tanaman Hias 221 rekod

- Database Kumpulan Artikel Ternak 410 rekod

- Database Teknologi Tepat Guna Produksi BPTP Jambi 255 rekod

- Database Offline Proquest dan Science Direct 95 rekod

- Database Bank Data Provinsi Jambi 278 rekod

- CD Interaktif 9 rekod

Adapun alamat web pustaka digital BPTP Jambi yang dapat ditelusuri adalah

http://katalog.pustaka-deptan.go.id/~jambi/ dan alamat intranet pustaka digitalnya

adalah: http://serverpustaka/digilib.

Dengan adanya perpustakaan digital layanan juga bertambah yaitu layanan

elektronis. Pemustaka dapat mencari bahan pustaka digital lewat internet dan

intranet. Jurnal elektronis juga tersedia baik terbitan dalam dan luar negeri. Ini

semua disediakan untuk memuaskan dan memanjakan pemustaka supaya dapat

meningkatkan mutu pengkajian dan penelitian dan hasil akhirnya pasti untuk

mensejahterakan masyarakat petani di seluruh Propinsi Jambi.

Perpustakaan BPTP Jambi sudah berhasil melayani pemustaka selama

tahun 2011 sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 18. Daftar Data Tamu Perpustakaan tahun 2011

No. Jenis Pemustaka Jumlah

1. Pegawai 40 orang

2 . Mahasiswa 36 orang

3. Umum/pelajar 13 orang

Jumlah 89 orang

Page 76: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

70

Dari tabel diatas dapat disimpulkan semakin tahun semakin kurang

pemustaka ke perpustakaan tetapi hal ini disebabkan karena pemustaka sudah

dapat mengakses sebagian besar koleksi dari meja kerjanya masing-masing

dengan bantuan LAN dan akses internet. Dalam hal personalitinya memang

kurang, tetapi dalam pemanfaatan informasi tetap bertambah.

Page 77: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

71

VI. PERENCANAAN DAN PENYUSUNAN PROGRAM SERTA EVALUASI KEGIATAN

Monitoring dan evaluasi (monev) pengkajian dan diseminasi adalah suatu

proses pemantauan dan penilaian kemajuan serta keberhasilan suatu Litkaji dan

Diseminasi. Secara garis besar tujuan kegiatan monev adalah untuk melakukan

perbaikan-perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelaksanaan pengkajian

dan diseminasi hasil monev akan memfasilitasi keterbukaan dan penyediaan

informasi penting yang dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan untuk

perbaikan program Litkaji di BPTP. Selajutnya, hasil Monev dibutuhkan pula dalam

penentuan keputusan mengenai keberlanjutan, modifikasi/penyempurnaan

ataupun penghentian (apabila dianggap perlu) dari berbagai kegiatan Litkaji dan

diseminasi hasil Litkaji di BPTP. Pelaksanaan kegiatan monev idealnya dilakukan

selama tiga kali dalam setahun, yang meliputi monev perencanaan (ex-ante),

monev pelaksanaan (on going) dan monev akhir kegiatan (ex-post)

Tujuan kegiatan monev adalah menganalisis kinerja pengkajian dan

diseminasi T.A. 2011, mengidentifikasi permasalahan dan keberhasilan (peluang)

sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan selanjutnya dan merumuskan

bahan masukan kepada pimpinan dalam perbaikan arah kebijakan pengkajian dan

diseminasi teknologi. Sedangkan luaran yang diharapkan dalam monev ini adalah

kinerja kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi T.A. 2011. Permasalahan

dan keberhasilan (peluang) kegiatan litkaji dan diseminasi serta bahan masukan

kepada pemimpin (Kepala BPTP) dalam memperbaiki arah kebijakan pengkajian

dan diseminasi teknologi.

Dari hasil evaluasi, kinerja seluruh kegiatan yang ada baik itu yang

diwadahi RKTM, RPTP maupun RDHP sudah berjalan dengan baik. Kegiatan

yang diwadahi RKTM sudah berjalan sesuai dengan perencanaan dan

perkembangan bulan yang ada. Akan tetapi tidak pernah ada laporannya karena

kegiatan ini merupakan kegiatan rutin.

Kegiatan yang diwadahi RPTP terdiri dari kegiatan APBN, pengkajian

kompetitif dan ristek. Untuk kegiatan APBN yaitu analisis kebijakan belum terlihat

kinerja kegiatannya, baik di lapangan maupun pada laporan rutin yang harus

dikumpulkan. Kegiatan pengkajian kompetitif dan ristek berjalan dengan sangat

Page 78: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

72

baik dan sesuai dengan perencanaan yang ada. Permasalahannya hanyalah

pada keterlambatan anggaran tetapi hal ini dapat diatasi sehingga tidak ada

hambatan pada pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan yang diwadahi RDHP cukup banyak di balai ini. Kinerja kegiatan

diseminasi ini bervariasi karena cukup banyak permasalahan yang dihadapi,

terutama masalah revisi DIPA yang belum resmi. Kegiatan yang menghadapi

masalah ini adalah perbenihan, MP3MI, MKRPL dan FEATI. Akan tetapi setelah

revisi DIPA terealisasi pada akhir Oktober 2011, kegiatan ini berjalan lancar dan

terkoordinasi dengan baik sehingga pada akhirnya dapat mencapai realisasi fisik

>95%.

Kegiatan diseminasi lainnya (Pameran/Eskpose, Pengelolaan Website dan

Pengembangan Pustaka digital) sudah berjalan dengan sangat baik, dapat terlihat

nilai yang diperoleh. Kegiatan ini sudah rutin dilaksanakan dan berjalan sudah

sesuai dengan perencanaan. Demikian pula dengan laporan rutin. Dari seluruh

kegiatan yang perlu mendapat perbaikan adalah kelengkapan laporan bulanan.

Page 79: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

73

VII. PENUTUP

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, pada tahun anggaran 2011 BPTP

Jambi sudah dapat menyelesaikan semua program penelitian dan pengkajian

yang hasilnya diharapkan dapat memberikan sumbangan/kontribusi teknologi

secara optimal bagi kepentingan pembangunan di daerah, khususnya dalam

bidang penelitian komoditas spesifik lokasi, serta mempercepat dan memperlancar

proses alih teknologi dari sumber teknologi kepada pengguna.

Masih seperti tahun-tahun sebelumnya permasalahan yang dihadapi

dalam pelaksanaan kegiatan adalah fasilitas pendukung yang dirasakan belum

memadai diantaranya, fasilitas laboratorium, sarana transportasi untuk kelancaran

pelaksanaan kegiatan dan jaringan komunikasi yang ada belum bisa digunakan

secara optimal.

Pembinaan sumberdaya manusia dan peningkatan sarana/prasarana

penelitian selama Tahun Anggaran 2011 dirasakan masih kurang, terutama dalam

hal pendidikan S2 dan S3. Sarana dan prasarana yang dapat dimanfaatkan untuk

kegiatan penelitian dan pengkajian masih terbatas.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan dukungan dari instansi yang berwenang

di pusat dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana

serta fasilitas pendukung lainnya.

Page 80: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

74

Lampiran 1.

Struktur Organisasi BPTP Jambi

Kepala

Subbagian Tata Usaha

Seksi Kerjasama dan

Pelayanan Pengkajian

Laboratorium Diseminasi

Koordinator

Program, Monitoring

dan Evaluasi

Kelompok Pengkaji/Fungsional

Page 81: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

75

Lampiran 2. Daftar Kenaikan Gaji Berkala pada Tahun 2011

No.

Nama

Gol

Kenaikan Gaji Berkala

Gaji Lama (Rp) Gaji Baru (Rp)

1 2 3 4 5

1. Aras Meilin, SP. M.Si III/c 1.888.300,- 2.037.000,-

2. Kiki Suheiti, S.Tp III/a 1.509.100,- 1.875.000,-

3. Robby Harianto II/a 1.249.300,- 1.550.600,-

4. Ir. Firdaus III/d 2.577.800,- 2.641.100,-

5. Hery Nugroho, SP. M.Si III/c 2.138.200,- 2.190.700,-

6. Lutfi Izhar, SP. M.Sc III/c 2.138.200,- 2.190.700,-

7. Sigid Handoko, SP. M.Si III/c 2.138.200,- 2.190.700,-

8. Endang Susilawati, S.Pt III/b 2.051.400,- 2.101.800,-

9. Desi Hernita, SP. MP III/c 2.190.700,- 2.244.500,-

10. Erika Siahaan III/b 2.260.400,- 2.315.900,-

11. Hasniarti, A.Md III/c 2.237.700,- 2.413.900,-

12. Fitriyana III/b 2.260.400,- 2.315.900,-

13. Barwanto II/a 1.513.400,- 1.550.600,-

14. Purnomo Sidhi II/c 1.648.500,- 1.725.900,-

15. Ir. Linda Yanti, M.Si III/c 2.237.700,- 2.413.900,-

16. Karmiden Sitorus III/a 2.116.700,- 2.168.700,-

17. Raden Acep III/a 1.962.200,- 2.116.700,-

18. Drs. Suharyon IV/b 2.733.400,- 2.800.500,-

19. Bambang Heryanto, SIP III/c 2.356.100,- 2.413.900,-

20. Ir. Yardha IV/b 2.733.400,- 2.800.500,-

21. Farida II/d 1.982.200,- 2.030.800,-

22. Emi Nursanti III/a 2.168.700,- 2.222.000,-

23. Fauzi II/a 1.441.800,- 1.447.100,-

24. Syamsurizal SY III/b 2.826.800,- 2.905.000,-

25. Animar II/d 2.270.200,- 2.333.000,-

26. Ratima Sianipar, SP III/b 2.604.700,- 2.676.700,-

27. Kusningsih III/a 2.568.100,- 2.639.100,-

28. Wasito II/a 1.847.300,- 1.898.400,-

29. Yondrizal I/c 1.326.900,- 1.438.300,-

30. Amaldi I/c 1.326.900,- 1.438.300,-

31. Ir. Adri, M.Si III/d 2.988.400,- 3.071.000,-

32. Hendri Purnama, SP III/b 2.272.500,- 2.335.400,-

Page 82: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

76

Lampiran 2. (lanjutan)

1 2 3 4 5

33. Ir. Endrizal, M.Sc IV/b 3.336.300 3.428.600

34. Trikunto Prihono, SP III/b 2.372.800 2.750.700

35. Jon Hendri, SP III/a 2.180.300 2.240.600

36. Dewi Novalinda, SP III/b 2.151.900 2.211.400

37. Widya Sari Murni III/a 1.902.300 1.954.900

38. Masito, S.Pt III/a 1.902.300 1.954.900

39. Eva Salvia, SP III/a 1.902.300 1.954.900

40. Defira Suci Gusfariana, SP III/a 1.902.300 1.954.900

41. Ani Sumiati, SP III/a 1.902.300 1.954.900

42. Asmin Sianipar III/b 2.260.400 2.315.900

Lampiran 3. Data Cuti Pegawai di BPTP Jambi pada Tahun 2011

No. Nama Pangkat / Golongan

Jenis Cuti Lama Cuti

1. Rima Purnamayani, SP, M.Si III/b Tahunan 4 Hari 2. Erika Siahaan III/b Tahunan 8 Hari 3. Ir. Firdaus III/d Tahunan 5 Hari 4. Ir. Zulkarnaen Batubara, M.Si V/a Tahunan 8 Hari 5. Rima Purnamayani, SP, M.Si III/c Tahunan 4 Hari 6. Amaldy I/c Tahunan 8 Hari 7. Barwanto II/b Tahunan 7 Hari 8. Hasniarti, A.Md III/c Tahunan 9 Hari 9. Widya Sari Murni, SP III/a Sakit 3 bulan 10. Robby Hariyanto II/a Tahunan 4 Hari 11. Trikunto Prihono, SP III/b Tahunan 6 Hari 12. Fauzi II/b Tahunan 8 Hari 13. Karmiden Sitorus III/a Tahunan 4 Hari 14. Emmy Manurung III/a Tahunan 4 Hari 15. Ir. Jumakir III/c Tahunan 8 Hari 16. Kusningsih III/a Tahunan 8 Hari 17. Dewi Novalinda, SP III/b Tahunan 10 Hari 18. Ratima Sianipar, SP III/b Tahunan 8 Hari

Page 83: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

77

Lampiran 4. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat dan Diangkat Sampai Desember 2011

No. Nama Pangkat Baru

1. Ir. Nur Imdah Minsyah Pembina , IV/a

2. Rima Purnamayani,SP. M.Si Penata, III/c

3. Asmin Sianipar, A. Md Penata, III/c

4. Trikunto Prihono, SP Penata Muda Tk.I, III/b

5. Emi Nursanti Penata Muda Tk. I, III/b

6. Kiki Suheiti, S.Tp Penata Muda Tk I, III/b

7. Desy Nofriati, SP M.Si Penata Muda Tk I, III/b

8. drh. Sari Yanti Hayati Penata Muda Tk I, III/b

9. Agusnadi, SE Penata muda, III/a

10. Widya Sari Murni Penata Muda, III/a

11. Ani Sumiati, SP Penata Muda, III/a

12. Defira Suci Gusfarina, SP Penata Muda, III/a

13. Masito, S.Pt Penata Muda, III/a

14. Eva Salvia, SP Penata Muda, III/a

15. Kamalia Mulyanti, S.TP Penata Muda,III/a

16. Ike Yudi Winarni, SE Penata Muda, III/a

17. Rustan Hadi Pengatur Tk. I, II/d

18. Yesi Fransiska Pengatur Muda Tk. I, II/b

19. Robby Hariyanto Pengatur Muda Tk. I, II/b

20. Barwanto Pengatur Muda Tk. I, II/b

21. Fauzi Pengatur Muda Tk. I, II/b

22. Sapriadi Pengatur Muda Tk. I, II/b

23. Yondrizal Juru I/c

Page 84: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

78

Lampiran 5. Nama Pegawai BPTP Jambi sampai dengan Desember T.A. 2011

No. Nama Jabatan

1 2 3

1. Ir. Endrizal, M.Sc Kepala Balai / Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya

2. Ir. Marlina Susy Rangkuti Kasubag Tata Usaha / Penyuluh Pertanian Pertama

3. Ir. Linda Yanti, M.Si Kasi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian/ PPK/Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Muda

4. Ir. Busyra BS, M.Si Koordinator Program, Monitoring dan Evaluasi / Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Madya

5. Ir. Darwin Sitanggang Penjab Laboratorium Diseminasi / Penyuluh Pertanian Madya

6. Ir. Muzirman, M.Si

Penyuluh Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian

7. Ir. Julistia Bobihoe Ketua Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya

8. Ir. Syafrial Penyuluh Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Penyuluh Pertanian Madya

9. Ir. Nur Asni, MS Ketua Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Madya

10. Ir. Ahmad Yusri, M.Si Penyuluh Kelompok Pengkaji Sosek Pertanian / Penyuluh Pertanian Madya

11. Drs. Suharyon Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti Madya

12. Ir. Yardha Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya

13. Ir. Zulkarnaen Batubara, M.Si

Penyuluh Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian

14. Ir. Nur Imdah Minsyah Ketua Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti Muda

15. Ir. Firdaus Ketua Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda

16. Ir. Adri, M.Si Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti Muda

Page 85: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

79

Lampiran 5. (lanjutan)

1 2 3

17. Ir. Bustami Peneliti Kelompok Budidaya Pertanian / Peneliti Muda

18. Drs. Tukimin Penanggungjawab Subseksi Sarana dan Prasarana

19. Sigid Handoko, SP, M.Si Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Pertama

20. Syafri Edi, SP Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Madya

21. Desi Hernita, SP., MP Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian / Peneliti Muda

22. Zubir, S.Pt., MP Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Pertama

23. Salwati, SP, M.Si Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda

24. Lutfi Izhar, SP, M.Sc Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda

25. Endang Susilawati, S.Pt Penanggungjawab Subseksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian / Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Pertama

26. Hery Nugroho, SP Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Pertama

27. Ir. Jumakir Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Muda

28. Mildaerizanti, SP Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian/ Peneliti Pertama

29. Hendri Purnama, SP Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Pertama

30. Joko Supriyanto, SP Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian

31. Jainal Abidin Hutagaol, SP Penyuluh Kelompok Pengkaji Sosek Pertanian / Penyuluh Pertanian Pertama

33. Dewi Novalinda, SP Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian

Page 86: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

80

Lampiran 5. (lanjutan)

1 2 3

34. Kiki Suheiti, S.TP Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian / Peneliti Pertama

35. Araz Meilin, SP, M.Si Anggota Program, Monitoring dan Evaluasi / Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Muda

36. Erwan Wahyudi, SP, MSi Anggota Program, Monitoring dan Evaluasi / Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Peneliti non klas

37. Jon Hendri, SP Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian / Peneliti Pertama

38. Endang Sunandar, SE Urusan Keuangan

39. Fitriyana Urusan Administrasi Kepegawaian

40. Syamsurizal SY Urusan Administrasi Kepegawaian

41. Hasniarti, A.Md Teknisi Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian

42. Erika Siahaan Urusan Laboratorium Diseminasi

43. Ratima Sianipar, SP Penyuluh Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian

44. Asmin Sianipar, A.Md Teknisi Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian / Urusan Publikasi Laboratorium Diseminasi

45. B. Heryanto, SIP Koordinator Urusan Kepegawaian/Pengelola Simpeg

46. Tri Kunto Prihono Penyuluh Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanain

47. Emi Nursanti Koordinator Urusan Keuangan/Bendahara Penerimaan

48. Raden Acep Teknisi Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian/ Koordinator Urusan Rumah Tangga

49. Emmy Manurung Bendahara Pengeluaran

50. Suartika Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga Balai / Pelaksana SIMAKBMN

51. Karmiden Sitorus Urusan Perlengkapan Balai

52. Romanti Sitanggang,A.Ma Urusan Perpustakaan Laboratorium Diseminasi

Page 87: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

81

Lampiran 5. (lanjutan)

1 2 3

53. Alvan Ronald Sinaga Pengemudi Kendaraan/ Staf Urusan Kepegawaian

54. Farida Urusan Keuangan / Pelaksana SAK

55. Ani Sumiati, SP Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian

56. Eva Salvia, SP Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian

57. Widya Sari Murni, SP Sekretaris Kepala Balai/ Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian

58. Defira Suci Gusfarina, SP Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian

59. Masito, S.Pt Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Sosial Ekonomi Pertanian

60. Desy Nofriati, SP. M.Si Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian

61. drh. Sari Yanti Hayati Calon Peneliti Peneliti Kelompok Sumberdaya Pertanian

62. Kamalia Mulyanti, S.TP Calon Peneliti Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian

63. Ike Yudi Winarni, SE Staf Keuangan

64. Siti Fatimah Urusan Administrasi Keuangan / Bendahara Penerima

65. Animar Urusan Perpustakaan Laboratorium Diseminasi

66. Agusnadi Urusan Administrasi Rumah Tangga/staf keuangan

67. Hedi Hermawan Teknisi Kelompok Pengkaji Sumberdaya Pertanian

68. Muslim, BS Pengemudi Kendaraan

69. Rustan Hadi Teknisi Kelompok Pengkaji Budidaya Pertanian

70. Purnomo Sidhi Urusan Administrasi Keuangan

71. Posma Siagian Urusan Rumah Tangga

72. Wasito Urusan Perlengkapan dan Rumah Tangga Balai

Page 88: LAPORAN TAHUNAN 2001jambi.litbang.pertanian.go.id/ind/images/PDF/LATAH/latah... · 2015-04-08 · Jambi Tahun Anggaran 2011. Laporan ini disusun sebagai pertanggungjawaban dalam rangka

82

Lampiran 5. (lanjutan)

1 2 3

73. Rusman Urusan Administrasi Keuangan

74. Yesi Fransiska, A.Ma Urusan Administrasi Keuangan

75. Robby Haryanto Petugas Keamanan Kantor/Satpam

76. Yondrizal Teknisi Kelompok Pengkaji Mekanisasi Teknologi Hasil Pertanian

77. Barwanto Pengemudi Kendaraan

78. Fauzi Staf Sub Seksi Kerjasama dan Pelayanan Pengkajian

79. Amaldy Petugas Keamanan Kantor

80. Sapriadi Staf Keuangan

81. Siswadi Petugas Kebersihan

82. Sulastri Petugas Kebersihan

83. Ernawati Petugas Kebersihan

84. Supangatno Petugas Kebersihan

85. Defrianto Darman Petugas Kebersihan

86. Slamet Winarko Petugas Kebersihan

87. Yerry Irmaliasari, S. Kom Staf Sekretaris Kepala Balai

88. Beka Pesi Eliana, A.Md Staf Program

89. Umar Petugas Kebersihan

90. Sherly Agustin, SP Staf Program

91. Meilan Driver

92. Marito Petugas Kebersihan

93. Wega Laksana Petugas Keamanan Kantor