Upload
syahputra-diwar
View
98
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
Biro Pemeliharaan Alat Tambang
Sizer dan Crusher SilicaAREA III – Bukit Ngalau
Oleh :
Kelompok III
Defrizal Zed NIS 4444334Bintsar PT NIS 4444243
PT. Semen PadangPadang
2010
I. Sistem Peralatan Sizer Silica
Peralatan utama terdiri dari :
1. Hoper Sistem
2. Feeder Sistem
3. Roll Sizer Sistem
4. Chute Sistem
5. Drive Sistem
Tampak Atas Peralatan Roll Sizer Sistem
Keterangan :
(1) Roll SizerType : DRS 800x1500Feed Opening : 1.790 x 1500Number of crushing Roll : 2Roll Circle Diameter : 960 mmDistance of crushing teeth : 800 mmNumber of Crushing teeth : 20Temperature control-bearing : 4 x PT100Speed control shaft : 2 x DGP 10 (kiepe)Weight : aprrox. 20.4 ton
(2) Curved Tooth Coupling Number : 2Type : ZEA 316-E84-SoWeight : approx. 270 kg
(3) Spur GearNumber : 2Type : 3Sg 450 SoRatio : 44 : 1Weight : approx. 2160 kg
(4) Turbo CouplingNumber : 2Type : 562 TVCControl Equipment : non-contact thermic switchmit BTSActivate temperature : 140 oCFlexible connecting coupling : Ts chan KG 240-390Weight : approx. 125 kg
(5) Electric motor by costumerPower : 160 KW, IP55 : B3Speed : 1500 rpmWeight : 1060 kg
Photo Peralatan Silica Sizer Area III
II. Performance Analysis
2.1 Wearing Rate
2
3
45
1
Roll sizer mengalami keausan (tumpul) akibat bergesekan dengan material batu silica.
Untuk memperbaiki roll sizer dilakukan pengelasan pada kuku-kuku sizer, kadang
pengelasan dengan menambah plat yang dilaskan pada kuku-kuku sizer tersebut
Pengelasan dilakukan setiap hari selama lebih kurang 1 jam kerja dengan memakai kawat
las ESAB 4804
2.2 Machine Availability (MA) (lihat Tabel 2.2)
MA = Jam rencana – Jam breakdown
Jam rencana
Jam rencana untuk area III-Bukit ngalau adalah 8 jam/ 10 jam sehari
Dari lampiran didapat MA = 79,42 %
2.3 Power Consumption
Power diatur dari electrical room (ER 238.1)
ER 238.1
MOTOR DAYA (KW)
E5JO1M1 75
E5MO1M2 160
E5MO1M1 160
E5JO2M1 37
TOTAL 432
2.4 Man Hours
Untuk operasional area III-Bukit Ngalau jam kerja adalah 8 Jam sehari (satu shift)
Untuk Maintenance Mechanical dan Electrical sistem kerja Non-Shift (8jam)
Roll Sizer Lubricating instruction
No Lubrication Point Number
Lubricating Interval in operating hours Lubricant Quantity
Change Re-lubrication Change Re-lubrication
1 Crushing Roll Bearings 4 Every 6000 h or 2 yearsby an automatic grease lubrication unit
Approx. 10 kg for each bearing. Fill bearings with grease up to 75%. Fill bearing housing with grease up to 50 %
for each lubricating nipple approx. 40 g
2Crushing Roll Bearings Labirynths
4 Every 6000 h or 2 years for each lubricating nipple approx. 40 g
3 Curved Tooth Coupling 2Every 8000 h, latest every 2 years
Every 3000 h Approx. 4.8 Liters
4 Gears 2
1 Oil change after 250 h
Approx. 240 Liters
2Oil change after 1000 h. Latest after 3 months
3
Oil change after 5000 h. Latest after 8-9 months. Further oil changes after 5000h. Latest after 1 year
5 Fuid Coupling 2 Every 15000 h 19 Liters
Contoh Laporan Harian Produksi Silica AreaIII-Bukit Ngalau
III. Historical Equipment
1) Sizer Silica area III-Bukit Ngalau di pasang pada tahun 2004, untuk perawatan mechanical dilakukan hal-hali sebagai berikut :
a. Pengelasan kuku-kuku sizer yang tumpul
b. Penambahan oli gearbox sizer roll dan feeder
c. Penambahan grease
d. Pengencangan baut-baut yang longgar
2) Pengelasan dilakukan dengan kawat las ESAB 4804, dilakukan 1 kali sehari lebih kurang satu kali sehari
3) Penambahan grease menggunakan automatic greasing, tapi untuk kondisi saat ini automatic greasing sudah tidak berfungsi sebagaimana
mestinya sehingga dilakukan penambahan grease secara manual sekali satu minggu
4) Untuk penggatian total oli gearbox belum pernah dilakukan, selama ini hanya dilakukan penambahan oli gearbox, jika oli sudah kurang
dai level oli
5) Untuk penggantian atau penambahan lubrikasi dapat dilihat dari table lubricating instruction
IV. Pareto Analysis
4.1 Trouble Shooting
Pada sistem roll sizer, kerusakan yang sering terjadi adalah pada kuku-kuku sizer,
dimana untuk memperbaikinya dilakukan pengelasan menggunakan kawat las ESAB 4804
hal ini dilakukan satu kali sehari
4.2 Aktifitas Pemeliharaan
1. Pengelasan kuku-kuku sizer
2. Penambahan grease bearing sizer roll, satu kali seminggu,sebelumnya memakai
sistem automatic greasing, tapi sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya
3. Penambahan oli gearbox, untuk memenuhi standard pabrikan seharusnya oli diganti
sesuai dengan lubricating instruction, tapi belum dilakukan
4. Pengencangan baut-baut sizer yang longgar
V. Root Caused Analysis
Keausan yang terjadi pada kuku sizer disebabkan material yang masuk kadang dalam
ukuran besar dan bercampur dengan batu basal sehingga kerja roll sizer melebihi
kemampuannya
Hal tersebut akan menyebabkan wearing rate yang tinggi dan dapat menimbulkan vibrasi
pada mesin
VI. Sistem Peralatan Crusher Silica
Peralatan utama terdiri dari :
1. Hoper Sistem
2. Feeder Sistem
3. Roller Crusher Sistem
4. Chute Sistem
5. Drive Sistem
Feeder Crusher Silica Area III-Bukit Ngalau
Feeder Crusher digerakan oleh motor 5,5 KW yang terhubung ke gearbox dengan
spesifikasi :
Merk : FLS
No. 38696
Type : TD 315
KW/hp : 5.5/ 7.47
rpm : 1600/ 63
Roller Crusher Sistem
Gambar Tampak Samping Silica Roller Crusher
Pada silica roller crusher menggunakan safety plate yang befungsi sebagai pengaman
ketika ada batu besar yang masuk ke roller crusher
Ketika batu yang masuk tidak dapat dihancurkan oleh roller crusher, maka roller akan
merenggang dan punch akan menekan safety plate, jika safety plate patah maka tuas pada
body roller crusher akan menekan limit switch dan mematikan power
Posisi safety plate
Safety Plate
Safety Plate
Punch penekan
Roller digerakan dengan motor 90 KW yang dihubungkan ke gearbox dengan spesifikasi :
Merk : FLS
No. 38630
KW/hp : 90/122
Type : TE 415
rpm : 1465/ 204
Pada salah satu bagian roller di pasang fly whell yang befungsi untuk membantu kerja
motor ketika roller sudah berputar
Fly wheel
Gambar Tampak atas Fly Wheel
Fly Wheel
Dari gearbox di hubungkan traveling gear FLS yang terdiri dari 2 buah gear wheel 70
teeth dan satu gear wheel 20 teeth,
Traveling gear di topang dengan 6Pcs bearing SKF : 2224 CCK/ W33 + H3124
Dari data diatas, maka ratio traveling gear adalah 70/20 = 3.5
Traveling gear
Dari transfer gear ke roller crusher dihubungkan dengan dua buah universal joint
Universal Joint
70 teeth 70 teeth 20 teeth
Bearing
Photo Drive Sistem silica roller crusher
Keterangan :
1. Elektrik motor
2. Gearbox
3. Tranfer gear
4. Unversal joint
Kecepatan roller crusher
Kecepatan motor (n1) = 1465 rpm
Kecepatan keluaran gearbox (n2) = 204 rpm
Ratio traveling gear adalah 70/20 = 3.5
Maka kecepatan roller crusher adalah
204/ 3.5 = 58.28 rpm
21
3
4
VII. Performance analysis
7.1 Wearing Rate
Roller crusher mengalami keausan (tumpul) akibat bergesekan dengan material batu silica.
Untuk memperbaiki roller crsher dilakukan pengelasan pada kuku-kuku roller, kadang
pengelasan dengan menambah plat yang dilaskan pada kuku-kuku roller tersebut
Pengelasan dilakukan setiap hari selama lebih kurang 1 jam kerja dengan memakai kawat
las ESAB 4804
7.2 Availability
MA = Jam rencana – Jam breakdown
Jam rencana
Jam rencana untuk area III-Bukit ngalau adalah 8 jam/ 10 jam sehari
Dari lampiran didapat MA = 79,42 %
7.3 Power Comsuption
ER 238
MOTOR DAYA (KW)
E5SO1M1 45
E5JO3 55
E5JO6 37
E5JO4 7,5
E2JO5M1 220
TOTAL 364,5
7.4 Man Hours
Untuk operasional area III-Bukit Ngalau jam kerja adalah 8 Jam sehari (satu shift)
Untuk Maintenance Mechanical dan Electrical sistem kerja Non-Shift (8jam)
VIII. Historical Equipment
1. Silica crusher area III-Bukit Ngalau dipasang padang tahun 1982
2. Pernah mengalami patah pada body punch tempat pemasangan safety plate akibat
beban roller yang terlalu besar
3. Untuk geasing bearing roller dilakukan secara manual satu kali seminggu
4. Untuk oli gearbox biasanya dilakukan penambahan oli gearbox, jika oli sudah
kurang dari level oli
5. Dalam 3 tahun terakhir belum pernah dilakukan penggantian total pada oli gearbox
IX. Pareto Analysis
9.1 Trouble Shooting
Troble shooting biasanya dilakukan untuk penggantian safety plate yang patah akibat batu
besar yang masuk ke roller crusher
9.2 Aktifitas pemeliharaan
Aktifitas pemeliharaan yang biasa dilakukan adalah :
a. Pengelasan kuku-kuku sizer dengan kawat las ESAB 4804
b. Pengecekan safety plate
c. Greasing bearing travelling gear pakai cardium compound
d. Greasing bearing roller crusher pakai grease truse 677 HT
e. Pengecekan baut-baut pada sistem crusher
X. Root Cause Analysis
Keausan yang terjadi pada kuku roller cusher disebabkan material yang masuk kadang
dalam ukuran besar dan bercampur dengan batu basal sehingga kerja roller crusher
melebihi kemampuannya
Untuk mencegah kerusakan yang terjadi maka pada roller crusher dipasang system safety
plate, sehingga ketika batu besar masuk maka safety plate akan patah dan handle penekan
limit switch akan bekerja dan mematikan power
Dalam hal memasukkan material ke hoper hendaknya diperhatikan ukuran material yang
masuk tersebut sehingga tidak ada batu yang terlalu besar yang masuk ke roller
STANDART OPERATING PROCEDURE
I. Syarat Readya. Emegency stopb. Panel posisi centralc. Feeder posisi centrald. Bearing temp < 90 0
e. Tidak ada fault
II. Syarat group starta. Readyb. Existing runc. Start Button
III. Start Warning 10S
IV. Start sequence
Existing Run
Grease Pump
3 sec
BC E5JO2
E5 MO1M1
3 sec
10 Sec
E5M01M2
3 sec
E5JO1M1
E5JO1M1
E5 MO1M2
10 sec
Grease Pump
BC E5J02M1
3 sec
3 Sec sec
E5M01M1
3 sec
V. Stop sequence
VI. Fault
a. Electrical Fault : MCCB Off atau overload
b. Feedback Fault : Kontaktor tidak energized
c. Bearing Fault : Temperatur Bearing > 100 o
d. Clutch Fault : Temperatur Minyak Coupling > 140o C
e. Converter Fault : Dari signal Fault di Altivar
f. Speed Monitor Fault : Karena hilangnya signal dari speed monitor