Upload
lamhanh
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN SEMESTER I
2018
RSKO JAKARTA
Jalan Lapangan Tembak Nomor 75, Cibubur, Jakarta Timur 13720 Telepon (021) 87711968-69 (Hunting) Faksimili (021) 87711970
www.rskojakarta.com E-mail : [email protected]
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 i
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah–Nya sehingga kita dapat melalui Semester I tahun 2018 dengan baik,
juga telah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Semester I RSKO Jakarta Tahun Anggaran 2018.
Laporan Semester I RSKO Jakarta Tahun Anggaran 2018, ini adalah merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan dan pengelolaan RSKO Jakarta berdasarkan standar
pelayanan minimum perumahsakitan dan standar pelayanan medik menuju pelayanan yang ramah,
sigap, kasih dan optimis demi mewujudkan pelayanan yang optimal.
Selanjutnya Laporan Semester I RSKO Jakarta Tahun Anggaran 2018 ini juga merupakan salah
satu media informasi yang memuat seluruh aktivitas pelayanan kesehatan khususnya penanggulangan
bagi penyalahguna NAPZA yang bersifat prevensi, promosi, kuratif dan rehabilitasi serta kegiatan
manajemen dan sebagai bahan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja RSKO Jakarta Semester I
tahun 2018.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran yang konstruktif, edukatif demi perbaikan dimasa
mendatang.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh unit kerja yang telah membantu dalam
mengumpulkan data dan laporannya masing–masing. Sehingga tersusun “Buku Laporan Semester I
RSKO Jakarta Tahun Anggaran 2018 “ dan semoga buku laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Jakarta, Juli 2018 Direktur Utama RS Ketergantungan Obat Jakarta dr. Azhar Jaya, SKM, MARS NIP 197106262000031002
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 ii
EXECUTIVE SUMMARY
Laporan Semester I ini secara umum menunjukkan pencapaian kinerja selama Semester I
tahun 2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.
Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang
mengemban tugas pokok melaksanakan pelayanan usaha kesehatan jiwa, pencegahan dan
pemulihan untuk penderita ketergantungan obat dan penyalahgunaan obat, sesuai dengan
peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
Laporan Semester I RSKO Jakarta Tahun Anggaran 2018 ini adalah merupakan bentuk
pertanggungjawaban atas penyelenggaraan dan pengelolaan RSKO Jakarta berdasarkan standar
pelayanan medik menuju pelayanan yang ramah, sigap, kasih dan optimis guna peningkatan mutu
pelayanan, peningkatan pendapatan dan pengembangan pelayanan RSKO Jakarta.
Evaluasi data pelayanan, untuk kunjungan rawat jalan pada Semester I tahun 2018
terealisasi sebanyak 28.204 kunjungan pasien atau 147.4% dari target 19.140 dan untuk Jumlah
Hari Rawat Inap terealisasi sebanyak 11.866 atau 74.2% dari 16.000 sedangkan untuk BOR
terealisasi dengan nilai 76.8% atau 109.7%, lebih dari target yang ditentukan yaitu 70%.
Capaian Kinerja Semester I tahun 2018 Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, melalui program
pembinaan upaya kesehatan dengan total pagu anggaran sebesar Rp. 65,238,158,000,- yang terdiri dari
Rupiah Murni (RM) Rp. 49,888,508,000,- dengan penyerapan anggaran sebesar Rp. 18,279,089,686,- atau
36.64% dan Badan Layanan Umum (BLU) Rp. 15,349,650,000,- dengan penyerapan sebesar Rp.
4,997,967,816,- atau 32.56%.
Berdasarkan hasil perhitungan indikator kinerja keuangan, kinerja pelayanan dan kinerja mutu
pelayanan dan manfaat bagi masyarakat total nilai skor kinerja Semester I tahun 2018 sebesar
81.05 maka tingkat kesehatan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta digolongkan dalam
kelompok TINGGI “ AA “.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …...…................................................................ i
EXECUTIVE SUMMARY …...…................................................................ ii
DAFTAR ISI …...…................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR …...…................................................................ v
DAFTAR TABEL …...…................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......………………………………...................................... 1
B. Maksud dan Tujuan ………………………………...................................... 1
C. Ruang Lingkup Laporan ........................................................................ 2
BAB II ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. Hambatan Tahun Lalu...........................................................................
B. Kelembagaan...…………………………………………................................
3
3
C. Visi dan Misi........................................................................................ 5
D. Tujuan................................................................................................. 5
E. Susunan Direksi................................................................................... 6
F. Sumber Daya Manusia..........…...…………………………………............... 7
G. Sarana dan Prasarana.......................................................................... 9
H. Dana................................................................................................... 10
BAB III TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum……………………………………………………………..... 11
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator………………………………………….... 11
1. Tujuan................................................................................. 11
2. Sasaran dan Indikator........................................................... 12
3. Indikator dan Target Unit Kerja.............................................. 14
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 iv
BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran.......................................... 21
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi............................................. 21
C. Upaya Tindak Lanjut............................................................................ 22
BAB V HASIL KERJA
A. Pencapaian Target Kinerja.................................................................. 23
1. Pencapaian Target Kegiatan dan Pendapatan.................................... 23
2. Penilaian Kinerja Layanan BLU...................................................... 44
3. Standar Pelayanan Minimal RSKO.................................................. 47
4. Key Performance Indicator............................................................. 51
5. Promotif Preventif......................................................................... 52
6. Produk Unggulan.......................................................................... 58
B. Realisasi Anggaran.............................................................................. 59
C. Upaya untuk Meraih WTP dan Zona Integritas.................................... 71
BAB VI PENUTUP.......................................................................................................... 72
LAMPIRAN – LAMPIRAN
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Struktur Organisasi RSKO Jakarta…...….................................................... 6
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Pagu Anggaran Berdasarkan Sumber Dana RSKO Semester I tahun 2018............... 10
Tabel 3.1. Penilaian Kinerja Aspek Keuangan.....…...…............................................................... 14
Tabel 3.2. Penilaian Kinerja Aspek Pelayanan....…...…................................................................ 15
Tabel 3.3. Key Performance Indikators (KPI).......................................................................... 17
Tabel 3.4. Standar Pelayanan Minimal (SPM) …...…............................................................... 19
Tabel 3.5. Penetapan Kinerja Semester I tahun 2018...…....................................................... 20
Tabel 5.1. Perbandingan Target & Realisasi Kinerja RSKO Jakarta Semester I tahun 2018....... 23
Tabel 5.2. Perbandingan Indikator Pelayanan RSKO Jakarta Tahun 2017 & 2018..................... 25
Tabel 5.3. Perbandingan antara Kinerja Nyata Semester I tahun 2018 dengan Standar
Nasional
27
Tabel 5.4. Perbandingan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2017 & 2018......................... 28
Tabel 5.5. Perbandingan Jumlah Kunjungan Metadon Tahun 2017 & 2018................................. 29
Tabel 5.6. Perbandingan Jumlah Pengunjung Metadon Tahun 2017 & 2018............................. 29
Tabel 5.7. Perbandingan Jumlah Surat Bebas Narkoba Tahun 2017 & 2018.............................. 30
Tabel 5.8. Perbandingan Jumlah Kunjungan Gawat Darurat Tahun 2017 & 2018...................... 30
Tabel 5.9. Pengunjung Rawat Inap RSKO Tahun 2017 & 2018................................................ 31
Tabel 5.10. Rekapitulasi Jumlah Pengunjung Rehabilitasi Tahun 2017 & 2018........................... 31
Tabel 5.11. Jumlah Penerimaan Resep Farmasi Semester I tahun 2018...................................... 32
Tabel 5.12. JenisPemeriksaan Laboratorium Tahun 2017 & 2018............................................. 33
Tabel 5.13. Jenis Pemeriksaan Radiologi Tahun 2017 & 2018....................................................... 34
Tabel 5.14. Kegiatan Instalasi Diklit RSKO Jakarta Tahun 2017 & 2018........................................ 35
Tabel 5.15. Jenis Kegiatan Psikososial RSKO Jakarta Tahun 2017 & 2018............................... 36
Tabel 5.16. Jenis Kegiatan Instalasi Gizi tahun 2017 & 2018......................................................... 38
Tabel 5.17 Jenis Kegiatan IPSRS Tahun 2017 & 2018....................………………….................. 40
Tabel 5.18 Jumlah Kunjungan dan Peminjam Buku Perpustakaan Tahun 2017 & 2018............... 41
Tabel 5.19 Jumlah Majalah/Jurnal yang diterima Perpustakaan Tahun 2017 & 2018................... 42
Tabel 5.20 Perbandingan Kegiatan Pemulasaraan Jenasah RSKO Jakarta Semester I 2018....... 43
Tabel 5.21 Penilaian Kinerja Aspek Keuangan RSKO Jakarta Semester I tahun 2018……………. 44
Tabel 5.22 Penilaian Kinerja Aspek Pelayanan RSKO Jakarta Semester I tahun 2018....…...….... 45
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. KetergantunganObat Jakarta Tahun 2018 vii
Tabel 5.23 Standar Pelayanan Minimal (SPM) Semester I tahun 2018 …...…........................... 47
Tabel 5.24 Key Performance Indikators (KPI) Semester I tahun 2018......................................... 51
Tabel 5.25 Pelaksanaan Edukasi Pasien dan Keluarga Semester I tahun 2018............................ 52
Tabel 5.26 Media Edukasi RSKO Jakarta Semester I tahun 2018.............................................. 53
Tabel 5.27 Pengadaan Jurnal RSKO Jakarta Semester I tahun 2018......................................... 57
Tabel 5.28 Realisasi Anggaran RSKO Semester I tahun 2018...................................................... 59
Tabel 5.29 Perbandingan antara Pagu dan Realisasi Rupiah Murni Semester I tahun 2018.…… 60
Tabel 5.30 Perbandingan antara Pagu dan Realisasi BLU Semester I tahun 2018...................... 69
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan Laporan Berkala dari tiap organisasi pemerintah merupakan kewajiban yang
harus dilakukan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, menyebutkan dalam pasal 89 bahwa setiap
pimpinan satuan organisasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab
kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya.
Laporan berkala ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menilai sejauh mana pencapaian
kinerja yang telah dilaksanakan suatu organisasi sebagai laporan pelaksanaan tugas dan fungsi
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta yang memuat perkembangan dan hasil pencapaian
kinerja baik kegiatan maupun anggaran dalam kurun waktu semester maupun tahunan.
Laporan berkala berisi uraian yang lebih menyeluruh mengenai kondisi sumber daya (sumber
daya manusia, sarana prasarana dan dana/anggaran), hasil kegiatan program, pencapaian
kinerja dan masalah, hambatan serta terobosan sebagai upaya pemecahan masalah dalam
pelaksanaan kegiatan dan program.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang lebih berdaya guna,
berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta sebagai wujud pertanggungjawaban instansi
pemerintahan yang baik, maka disusun laporan Tahunan.
B. Maksud dan Tujuan Laporan
Laporan Tahunan Rumah sakit Ketergantungan Obat dimaksudkan untuk melaporkan
kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan
program dan kegiatan yang telah diamanatkan dalam rangka mencapai misi organisasi secara
terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui program dan kegiatan
kegiatan yang dilaksanakan di RSKO dalam mencapai tujuan/sasaran strategis rumah sakit
sesuai Visi Misi yang diamanatkan dalam Rencana Strategis Lima Tahunan.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 2
C. Ruang Lingkup Laporan
Ruang lingkup penulisan Laporan Tahunan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta ini yaitu :
BAB I Pendahuluan, menjelaskan tentang Latar belakang, Maksud dan Tujuan Laporan,
Ruang Lingkup Laporan.
BAB II Analisi Situasi Awal Tahun, menjelaskan tentang Hambatan tahun lalu,
Kelembagaan, Sumber daya.
BAB III Tujuan dan Sasaran Kerja, menjelaskan tentang Dasar Hukum, Tujuan, Sasaran
dan Indikator
BAB IV Strategi Pelaksanaan, menjelaskan tentang Strategi Pencapaian Tujuan dan
Sasaran, Hambatan Dalam Pelaksanaan Strategi, Upaya Tindak Lanjut
BAB V Hasil Kerja, menjelaskan tentang Pencapaian Target Kinerja, Realisasi Anggaran,
Upaya Untuk meraih WTP dan Zona Integritas
BAB VI Penutup.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 3
BAB II
ANALISIS SITUASI AWAL TAHUN
A. Hambatan Tahun Lalu
Dalam melaksanaan kegiatan yang telah direncanakan tahun 2018 RSKO Jakarta
menghadapi beberapa masalah dan hambatan yang berpengaruh pada pencapaian kinerja
secara secara menyeluruh diantaranya :
1. Pelayanan belum optimal karena pasien banyak menggunakan BPJS sedangkan RSKO
ada keterbatasan dalam pengajuan klaim BPJS.
2. Tarif dalam Permenkes No. 50 Tahun 2015 belum mengakomodir layanan yang dibutuhkan
oleh pasien, karena menggunakan sistem paket yang kurang fleksibel.
3. Persentase pagu anggaran untuk remunerasi pegawai telah mengalami peningkatan dari
40% menjadi 56%, namun masih belum sesuai dengan standar Kementerian Keuangan.
4. Stigma RSKO Jakarta yang menyebabkan masyarakat umum masih enggan menggunakan
fasiltas layanan di RSKO Jakarta.
5. Kurangnya kesempatan SDM baik tenaga medis maupun non medis meningkatkan
pendidikan dan ketrampilan melalui pendidikan formal dan DIKLAT Tekhnis. Hal ini
disebabkan kurangnya anggaran untuk kegiatan DIKLAT, sesuai aturan penganggaran
bahwa alokasi untuk peningkatan SDM maksimal 10 % dari penerimaan. Adapun alokasi
anggaran untuk peningkatan SDM tahun 2017 hanya 4% sehubungan alokasi dana masih
banyak diperlukan untuk menutupi kebutuhan operasional rumah sakit. Selain itu, jumlah
pegawai yang mengikuti peningkatan kompetensi baru mencapai sebanyak 70 % pegawai
dari jumlah 328 orang pegawai.
6. Status kepemilikan tanah di atas bangunan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
dibangun diatas tanah milik Pemda DKI Jakarta, sehingga untuk pengembangan Rumah
Sakit Ketergantungan Obat Jakarta ke depan belum sesuai harapan.
B. Kelembagaan
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta adalah satu-satunya rumah sakit milik
Kementerian Kesehatan RI yang bergerak dalam penatalaksanaan pasien penyalahgunaan
Napza dan penyakit yang menyertainya. Dimana Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
selalu melakukan pengembangan pelayanan maupun organisasi manajeman seiring dengan
tuntunan zaman dan masyarakat agar dapat memberikan pelayanan yang optimal.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 4
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 281/KMK.05/2007 tanggal 21 Juni
2007 dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 756/Menkes/SK/VI/2007 tanggal 26 Juni 2007
tentang Penetapan 15 (lima belas) Rumah Sakit Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen
Kesehatan dengan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, termasuk
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta sebagai PPK BLU Secara Bertahap. Badan layanan
umum adalah instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan
mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktivitas.
Selanjutnya melalui proses administrasi dan evaluasi oleh Departemen Keuangan dan
didampingi oleh Departemen Kesehatan RI maka ditetapkanlah Rumah Sakit Ketergantungan
Obat Jakarta menjadi Rumah Sakit yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum, secara Penuh berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor
349/KMK.05/2009 tanggal 3 September 2009 tentang Penetapan Rumah Sakit Ketergantungan
Obat Jakarta pada Departemen Kesehatan sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1002/MENKES/SK/XI/2009 tanggal 10 November 2009 tentang Perubahan atas Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 756/MENKES/VI/2007 tentang Penetapan 15 (lima belas) Rumah
Sakit Unit Pelaksana Teknis (UPT) Departemen Kesehatan dengan menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 245/MENKES/PER/III/2008
tanggal 11 Maret 2008 tentang Susunan Organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Ketergantungan
Obat, Rumah Sakit Ketergantungan Obat mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan
usaha kesehatan jiwa, pencegahan dan pemulihan untuk penderita ketergantungan obat dan
penyalahgunaan obat, sesuai dengan peraturan dan perundang – undangan yang berlaku.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Rumah Sakit Ketergantungan Obat mempunyai
fungsi:
1. Pelaksanaan upaya peningkatan kesehatan di bidang penanggulangan masalah
ketergantungan obat;
2. Pelaksanaan upaya deteksi dini dan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika,
dan zat adiktif lainnya (Napza);
3. Pelaksanaan pelayanan penyembuhan dan penatalaksanaan penderita ketergantungan
obat;
4. Pelaksanaan upaya rehabilitasi penderita ketergantungan obat;
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 5
5. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan keperawatan;
6. Pelaksanaan pelayanan rujukan;
7. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang penangulangan penyalahgunaan Napza;
8. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang penanggulangan penyalahgunaan
Napza;
9. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan jaringan informasi di bidang penaggulangan
penyalahgunaan Napza;
10. Pelaksanaan administrasi umum dan keuangan.
C. Visi dan Misi
Visi Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta adalah:
“Menjadi rumah sakit yang unggul dalam pelayanan, pendidikan dan penelitian dalam
bidang NAPZA di tahun 2019”.
Untuk mencapai Visi tersebut, telah ditetapkan misi-misi yang harus diemban atau dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, yaitu :
1. Menyelenggarakan upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif dalam bidang NAPZA
dan penyakit terkait secara komprehensif dan paripurna yang memenuhi kaidah mutu
keselamatan pasien dan terjangkau oleh masyarakat yang dikelola oleh tenaga yang
kompeten.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga profesi serta masyarakat umum
dalam bidang NAPZA dan melaksanakan penelitian dan pengembangan berbasis bukti
dalam bidang NAPZA.
3. Menjadi sarana bagi pegawai untuk meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan.
D. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai
dengan 5 tahun. Tujuan yang ditetapkan telah mengacu pada visi dan misi Rumah Sakit
Ketergantungan Obat Jakarta. Tujuan tersebut adalah :
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berlandaskan standar-standar yang
berfokus pasien
2. Terwujudnya pengelolaan RS yang berlandaskan standar manajemen organisasi
pelayanan kesehatan (Good Corporate Governance)
3. Terwujudnya RSKO sebagai tempat pendidikan dan penelitian dalam bidang
penanggulangan NAPZA
4. Tersedianya staf yang memiliki kompetensi kapabilitas dan budaya kerja yang tinggi
5. Tercapainya Cost Recovery Rumah Sakit menuju kemandirian
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 6
E. Susunan Direksi
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dipimpin oleh seorang Direktur Utama dan 2 orang
Direktur, dengan susunan sebagai berikut :
1. Direktur Utama : dr. Azhar Jaya,SKM, MARS
2. Direktur Medik dan Keperawatan : dr. Gerald Mario Semen, Sp.KJ
3. Direktur Keuangan dan Adum : dr. Yuniar Sukmawati, M.Epid, MARS
Organisasi Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta ditetapkan dengan Surat Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor : 245/MENKES/PER/III/2008 tanggal 11 Maret 2008.
Gambar 1
DIREKTUR UTAMA
DIREKTORAT
KEUANGAN DAN
ADMINISTRASI UMUM
DIREKTORAT
MEDIK & KEPERAWATAN
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KETERGANTUNGAN OBAT JAKARTA
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 245/Menkes/Per/III/ 2008
BIDANG
M E D I K
BIDANG
KEPERAWATAN
BAGIAN
ADMINISTRASI UMUM
BAGIAN
KEUANGAN
SEKSI
PELAYANAN MEDIK
SEKSI PELAYANAN
PENDIDIKAN
DAN PENELITIAN
SEKSI PELAYANAN
PENUNJANG MEDIK
SEKSI PELAYANAN
KEPERAWATAN
RAWAT JALAN
SEKSI PELAYANAN
KEPERAWATAN
RAWAT INAP
SUB BAGIAN
PROGRAM DAN
ANGGARAN
SUB BAGIAN
PERBENDAHARAAN
DAN AKUNTANSI
SUB BAGIAN
TATA USAHA
DAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN
RUMAH TANGGA
DAN PERLENGKAPAN
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
KOMITE
ETIK DAN
HUKUM
KOMITE
MEDIK
SPMFSUB KOMITE
SATUAN
PEMERIKSAAN
INTERN
DEWAN
PENGAWAS
SUB BAGIAN
MOBILISASI DANA
INSTALASI
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
INSTALASI
KOMITE
FARMASI
DAN TERAPI
KOMITE
PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN
INFEKSI
KOMITE
REKAM MEDIK
UNIT LAYANAN
PENGADAAN
BARANG/JASAKOMITE
MUTU
PELAYANAN
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 7
Struktur di atas merupakan struktur awal sesuai Surat Kepurusan tersebut, namun dalam
perjalanan waktu struktur tersebut ada perubahan sehubungan dengan adanya Peraturan
Presiden no.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Instansi Pemerintah dan
Undang-Undang no.38 Tahun 2014 tentang Keprawatan sehingga penambahan struktur baru
yaitu Komite Keperawatan, Unit Layanan Pengadaan. Disamping itu ada perubahan dari
Komite menjadi Panitia, yaitu Komite Mutu Pelayanan menjadi Panitia Mutu dan Keselamatan
Pasien, Komite Farmasi menjadi Panitia Farmasi dan Terapi, dan Komite Rekam Medik
menjadi Panitia Rekam Medik.
F. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia di lingkungan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta sampai
30 Juni 2018 dengan komposisi sebagai berikut:
1. Menurut Jabatan
No. Jabatan PNS Non
PNS Jumlah
1 Struktural 16 0 16
a. Eselon II 1 0 1
b. Eselon III 5 0 5
c. Eselon IV 10 0 10
2 Jabatan Fungsional Tertentu (JFT)
180 26 206
a. Medis 34 1 35
b. Perawat 80 1 81
c. Penunjang 66 24 90
3. Tenaga Administrasi 87 19 106
Jumlah 283 45 328
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 8
2. Menurut Golongan
No. Golongan PNS Non PNS Jumlah
1 Golongan IV 37 0 37
2 Golongan III
176 0 176
3 Golongan II
70 0 65
4 Golongan I 0 0 0
5. Non PNS 45 0 45
Jumlah 328 0 328
3. Menurut Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan PNS Non PNS Jumlah
1 S2 32 0 28
2 Spesialis 1/2/AV 13 1 14
3 S1 83 2 83
4 DIV 1 0 2
5. D3 90 1 91
6. D1 1 0 1
7. SMK 13 5 18
8. SMA 15 36 47
9. SMF 1 0 1
10. SPK 3 0 3
11. SPRG 2 0 2
12. STM 11 0 11
13. SMKK 1 0 1
14. SMEA 11 0 11
15. SMAK 1 0 1
16. SLTP 4 0 4
17. SD 1 0 1
Jumlah
283 45 328
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 9
G. Sarana dan prasarana
Pengelolaan Barang Milik Negara Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta selama
periode 1 Januari s/d 30 Juni 2018, dapat dilaporkan dalam bentuk Intrakomtable,
Ekstrakomtable, Gabungan Intrakomtable dan Ekstrakomtable, Aset Tak Berwujud dan
Konstruksi dalam pengerjaaan.
Adapun laporan perkembangan masing-masing Barang Milik Negara adalah sebagai berikut :
1. BMN INTRAKOMPTABLE
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 80.401.370.821,-
Penambahan : Rp. 255.539.225,-
Pengurangan : Rp.
Posisi Akhir (30 Juni 2018) : Rp. 80.656.910.046,-
2. BMN EKSTRAKOMPTABEL
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 83.157.384,-
Penambahan : Rp.
Pengurangan : Rp.
Posisi Akhir (30 Juni 2018) : Rp. 83.157.384,-
3. BMN GABUNGAN INTRA & EKSTRA
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 80.484.528.205,-
Penambahan : Rp. 255.539.225,-
Pengurangan : Rp. 80.740.067.430,-
Posisi Akhir (30 Juni 2018) : Rp. 80.740.067.430,-
4. BMN ASET TAK BERWUJUD
Posisi Awal (1 Januari 2018) : Rp. 365.813.500,-
Penambahan : Rp.
Pengurangan : Rp.
Posisi Akhir (30 Juni 2018) : Rp. 365.813.500,-
Total Keseluruhan BMN keadaan tanggal 30 Juni 2018 sebanyak Rp. 81.105.880.930,-.
Data selengkapnya terdapat pada lampiran Laporan Posisi Barang Milik Negara Di Neraca
posisi per tanggal 30 Juni 2018.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 10
H. Dana
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
didukung oleh anggaran DIPA Tahun 2018 sebesar Rp. 65,238,158,000,- terdiri dari:
Rupiah Murni (RM) Rp. 49,888,508,000,-
BLU Rp. 15,349,650,000,-
Rincian pada tabel berikut ini :
Tabel 2.1
Pagu Anggaran Berdasarkan Sumber Dana RSKO Tahun 2018
No Uraian Kegiatan Pagu
Belanja Rupiah Murni
1 Belanja Pegawai 18,702,096,000,-
2 Belanja Barang 22,678,219,000,-
3 Belanja Modal 8,508,193,000,-
Sub Total (RM) 49,888,508,000,-
Belanja BLU
1 Belanja Barang 15,145,798,000,-
2 Belanja Modal 203,852,000,-
Sub Rotal (BLU) 15,349,650,000,-
TOTAL (RM + BLU) Rp. 65,238,158,000,-
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 11
BAB III
TUJUAN DAN SASARAN KERJA
A. Dasar Hukum
Dasar hukum yang melandasi dan menjadi acuan dalam rangka pembuatan Laporan
Semester Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019;
2. Instruksi Presiden Nomor 3 tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan;
3. Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi Tahun 2011;
4. Instruksi Presiden Nomor 14 tahun 2011 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas
Pembangunan Nasional Tahun 2011;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2416/MENKES/PER/XII/2011 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian
Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK 02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
8. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI No.
HK.02.03/I/2630/2016 tentang Perubahan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI tentang Pedoman Teknis Penilaian Indikator Kinerja
Individu (IKI) Tahun 2016 Direktur Utama Rumah Sakit Umum/ Khusus dan Kepala Balai di
Lingkungan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
9. Rencana Aksi yang ditetapkan Pimpinan Unit Kerja.
B. Tujuan, Sasaran dan Indikator
1. Tujuan
Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 sampai
dengan 5 tahun. Tujuan yang ditetapkan telah mengacu pada visi dan misi Rumah Sakit
Ketergantungan Obat Jakarta. Tujuan tersebut adalah :
a. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang berlandaskan standar-standar yang
berfokus pasien
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 12
b. Terwujudnya pengelolaan RS yang berlandaskan standar manajemen organisasi
pelayanan kesehatan (Good Corporate Governance)
c. Terwujudnya RSKO sebagai tempat pendidikan dan penelitian dalam bidang
penanggulangan NAPZA
d. Tersedianya staf yang memiliki kompetensi kapabilitas dan budaya kinerja sesuai motto.
e. Tercapainya Cost Recovery Rumah Sakit menuju kemandirian dalam pelayanan
2. Sasaran dan Indikator
Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih
spesifik, terukur dalam jangka pendek.
Untuk mencapai visi misi RSKO serta langkah-langkah strategis dalam usaha mencapai
harapan dan impian yang dirumuskan dalam Rencana Strategis Bisnis RSKO, ditetapkanlah
Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama serta perumusan program
strategis dalam mewujudkan impian organisasi RSKO tersebut. Adapun pengertian Key
Performance Indicator atau Indikator Kinerja Utama adalah matrik finansial ataupun non
finansial yang digunakan untuk membantu dalam organisasi menentukan dan mengukur
kemajuan terhadap sasaran organisasi. Dengan kata lain KPI merupakan kunci suatu
sasaran terukur yang terdiri dari arahan, KPI, tolak ukur, target serta kerangka waktu. Adapun
KPI dalam mencapai sasaran strategis RSKO seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis
Bisnis RSKO tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut :
a. Perspektif Stake holder
1) Terwujudnya peningkatan kepuasan pelanggan
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah sebagai
berikut:
a) Persentase capaian kepuasan pelanggan
b) Persentase komplain yang ditindaklanjuti
2) Terwujudnya jejaring pelayanan, pendidikan dan penelitian
Untuk mencapai sasaran strategis ini,KPI yang ditetapkan sebagai berikut:
a) Persentase peningkatan jejaring binaan yang mampu melayani pasien
dengan gangguan Napza
b) Persentase Perguruan Tinggi yang berkerjasama
b. Perspektif Finansial
1) Terwujudnya peningkatan pendapatan
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah persentase
pertumbuhan pendapatan
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 13
2) Terwujudnya produktifitas layanan klinik
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah persentase
pertumbuhan produktivitas layanan klinik.
3) Terwujudnya kendali biaya sesuai target yang direncanakan
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah
a) Efesiensi anggaran
b) Cost Recovery Rate
c. Perspektif Internal Business Process
1) Terwujudnya sistem pelayanan NAPZA dan HIV Komprehensif dan sebagai
pengampu layanan Rumatan.
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah
a) Persentase kejadian infeksi pada pasien
b) Persentase capaian penangganan kasus sulit
c) Persentase capaian indikator kasus sulit
d) Persentase cakupan budaya pasien safety
2) Terwujudnya pelayanan laboratorium pro justisia
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah persentase
capaian layanan laboratorium pro justisia (Emit dan GCMS).
3) Terwujudnya penyelenggaran pendidikan, pelatihan dan penelitian. Untuk
mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah Jumlah laporan
publikasi ilmiah yang dipublikasikan
4) Terwujudnya sistem koordinasi dan komunikasi efektif dua arah antar unit kerja.
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah persentase
temuan yang ditindaklanjuti.
5) Terwujudnya penyelenggarakan sistem manejemen RS yang profesional
Untuk mencapai sasaran ini, KPI yang ditetapkan adalah
a) Rumah sakit terakreditasi nasional
b) Nilai kinerja keuangan baik
6) Terwujudnya sistem monitoring dan evaluasi secara berkala dan
berkesinambungan. Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan
adalah persentase temuan audit klinik yang ditindaklanjuti.
d. Perspektif Learning dan Growth Internal
1) Terwujudnya Kompetensi Staf
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 14
a) Persentase staf yang memiliki kompetensi sesuai job analisis
b) Rasio staf dengan kinerja excellent.
c) Persentase capaian Index Kinerja Individu (IKI).
2) Terwujudnya pemenuhan sarana dan prasarana dan fasilitas sesuai praktek
terbaik. Untuk mencapai sasaran strategis terwujudnya pemenuhan sarana dan
prasarana dan fasilitas sesuai praktek terbaik, KPI yang ditetapkan adalah
persentase peningkatan kehandalan sarpas (sarana dan prasarana).
3) Terwujudnya SIM RS terintegrasi
Untuk mencapai sasaran strategis ini, KPI yang ditetapkan adalah prosentase
level IT dash board.
3. Indikator dan Target Unit Kerja
a. Penilaian Kinerja Layanan (BLU)
1) Aspek Keuangan
Tabel 3.1 Penilaian Kinerja Aspek Keuangan
1. Rasio Keuangan
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2.5
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2
e. Imbalan atas Aktiva tetap (Return on Asset) 2
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2.5
i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2
Sub Total 19
2. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2
b. Laporan Keuangan berdasarkan SAK 2
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2
d. Tarif Layanan 1
e. Sistem Akuntansi 1
f. Pesetujuan Rekening 0.5
g. Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas 0.5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0.5
i. SOP Pengelolaan Utang 0.5
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.5
Sub Total 11
Total 1 + 2 30
Subaspek / Indikator Skor
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 15
2) Aspek Pelayanan
Tabel 3.2 Penilaian Kinerja Aspek Pelayanan
1. Layanan
a. Pertumbuhan Produktivitas
1). Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan/Hari 3
2). Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat/Hari 2.5
3). Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) 2.5
4) Pemeriksaan Radiologi/Hari 2.5
5). Pemeriksaan Laboratorium/Hari 2.5
6). Rata-rata psikoterapi/Hari 2.5
7). Rata-rata Rehab Medik/Hari 2.5
8). Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 0
9). Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan 0
Sub Total 18
b. Efektivitas Pelayanan
1). Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan 2
2). Pengembalian Rekam medik 2
3). Angka Pembatalan Operasi 2
4). Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2
5). Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium 2
6). Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium. 2
7). BOR 2
Sub Total 14
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1). Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 1.5
2). Persentase Dokdiknis yang mendapat TOT 0
3). Program Reward dan Punishment 1.5
Sub Total 3
Total ( a + b + c ) 35
Subaspek / Indikator Skor
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 16
2 Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat
a. Mutu Pelayanan
1). Emergency Response T ime 2
2). Waktu Tunggu Rawat Jalan 2
3). LOS (Length Of Stay) 2
4). Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2
5). Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2
6). Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2
7). Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2
Sub Total 14
b. Mutu Klinik
1). Angka Kematian di Gawat Darurat 2
2). Angka Kematian/Kebutaan > 48 jam 2
3). Post Operative Death Rate 2
4). Angka Infeksi Nosokomial 4
5). Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 2
Sub Total 12
c. Kepedulian Kepada Masyarakat
1). Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain 1
2). Penyuluhan kesehatan 1
3). Rasio Tempat T idur Kelas III 2
Sub Total 4
d. Kepuasan Pelanggan
1). Penanganan Pengaduan/Persentase Pengaduan 1
2). Kepuasan Pelanggan 1
Sub Total 2
e. Kepedulian Tergadap Lingkungan
1). Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian RS Berseri) 2
2). Proper Lingkungan (KLH) 1
Sub Total 3
Total ( a + b + c + d + e ) 35
Subaspek / Indikator Skor
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 17
b. Key Performance Indicators (KPI)
Tabel 3.3 Key Performance Indicators (KPI)
No. Area Kinerja Utama Key Performance Indicators Target
Tahun 2018
STAKE HOLDER
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder
1. Persentase capaian kepuasan pelanggan
82%
2. Persentase komplain yang ditindaklajuti
100%
2. Terwujudnya layanan NAPZA dan penyakit terkait secara komprehensif berbasis mutu
3. Pengembangan layanan NAPZA dan penyakit terkait
1
4. Persentase peningkatan kunjungan
10%
FINANSIAL
3. Terwujudnya peningkatan pendapatan
5. Persentase peningkatan pendapatan
40%
4. Terwujudnya kendali biaya sesuai target yang direncanakan
6. Tingkat efisiensi anggaran 10%
5. Terwujudnya sistem integrasi antar pelayanan, pendidikan, pelatihan dan penelitian
7. Jumlah jejaring binaan yang mampu melayani pasien dengan gangguan Napza
16
8. Jumlah perguruan tinggi yang bekerjasama
6
INTERNAL BUSINESS PROCESS
6. Terwujudnya sistem rujukan
9. Persentase penigkatan jumlah pasien yang dirujuk ke RSKO
10 %
7. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian berbasis bukti
10. Jumlah persentase ilmiah yang dilakukan petugas RSKO secara nasional dan internasional
3
8. Terwujudnya program terapi rawat jalan intensif
11. Peningkatan kunjungan program terapi rawat jalan intensif
10 %
9. Terwujudnya sistem pelyaanan assesment Napza pro justicia
12. Lamanya waktu pelayanan assesment Napza pro justicia
10 hari kerja
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 18
No. Area Kinerja Utama Key Performance Indicators Target
Tahun 2018
10. Terwujudnya jejaring pelayanan, pelatihan dan penelitian
13. Jumlah institusi yang mengikuti diklit Napza di RSKO
56
14. Persentase peningkatan petugas kesehatan yang mengikuti diklat bidang Napza di RSKO
10 %
11. Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen RS yang profesional
15. RS terakreditasi nasional Monev
16. Opini Audit Keuangan WTP
LEARNING AND GROWTH
12. Terwujudnya kinerja pegawai sesuai kompetensi
17. Persentase pegawai yang mengikuti diklat kompetensi
50 %
18. Persentase capaian IKU 82 %
13. Terwujudnya budaya kinerja pegawai
19. Persentase jam kerja efektif
82 %
20. Penilaian sikap perilaku pegawai dalam melayani pelanggan
76 %
KEUANGAN
14. Terwujudnya pemenuhan sarana dan prasarana dan fasilitas sesuai praktek terbaik
21. Persentase peningkatan kehandalan sarfas
94 %
15. Terwujudnya SIM RS terintegrasi
22. Persentase level IT dashboard
75 %
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 19
c. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Tabel 3.4 Standar Pelayanan Minimal
RSKO JAKARTA TAHUN 2018
No. JENIS PELAYANAN INDIKATOR
1 Gawat Darurat 9 Indikator
2 Rawat Jalan 8 Indikator
3 Rawat Inap 15 Indikator
4 Intensif 2 Indikator
5 Radiologi 4 Indikator
6 Lab. Patologi Klinik 4 Indikator
7 Rehabilitasi Medik 3 Indikator
8 Farmasi 4 Indikator
9 Gizi 3 Indikator
10 Pelayanan Gakin 1 Indikator
11 Rekam Medik 4 Indikator
12 Pengelolaan Limbah 2 Indikator
13 Administrasi dan Manajemen 9 Indikator
14 Ambulance/ Kereta Jenazah 3 Indikator
15 Pemulasaraan Jenazah 1 Indikator
16 Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit 3 Indikator
17 Pelayanan Laundry 2 Indikator
18 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) 3 Indikator
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 20
d. Penetapan Kinerja RSKO
Unit Pelaksana Teknis : RS. Ketergantungan Obat Jakarta
Tahun : 2018
TARGET
1 2 3 4
1 Terwujudnya kepuasan pelanggan 1 Persentase capaian kepuasan pelanggan 82%
2 Persentase komplain yang ditindaklajuti 100%
2 Terwujudnya layanan NAPZA dan penyakit
terkait secara komprehensif berbasis mutu
3 Pengembangan layanan NAPZA dan penyakit terkait 1
4 Presentase peningkatan kunjungan 10%
3 Terwujudnya peningkatan pendapatan 5 Persentase peningkatan pendapatan 35%
4 6 Tingkat efisiensi anggaran 10%
5 7 16
8 Jumlah Perguruan Tinggi yang bekerjasama 6
6 Terwujudnya sistem rujukan 9 10%
7 10 3
8
11Peningkatan kunjungan program terapi jalan intensif
10
9 12 10 hari kerja
1013 Jumlah institusi yang mengikuti diklit NAPZA di RSKO
56
14 10%
11 15 RS terakreditasi nasional Monev
16 Opini Audit keuangan WTP
12 Terwujudnya kinerja pegawai 17 Persentase pegawai yang mengikuti diklat
kompetensi
50%
18 Persentase capaian Indkes Kinerja Individu 82%
13 Terwujudnya Budaya Kerja Pegawai 19 Persentase jam kerja efektif 80%
20 Penilaian sikap perilaku pegawai dalam melayani
pelanggan 76%
14 21 Persentase kehandalan sarfas 94%
15 Terwujudnya SIM RS terintegrasi 22 Persentase level IT dash board 75%
INDIKATOR KINERJA
Terwujudnya kendali biaya sesuai target yang
direncanakan
Terwujudnya sistem integrasi antar
pelayanan, pendidikan, pelatihan dan
penelitian
Jumlah jejaring binaan yang mampu melayani pasien
dengan gangguan NAPZA
Persentase peningkatan jumlah pasien yang dirujuk
ke RSKO
Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan,
pelatihan dan penelitian berbasis bukti
Terwujudnya pemenuhan sarana dan
prasarana dan fasilitas sesuai praktek terbaik
NO
Tabel 3.5
PERJANJIAN KINERJA
SASARAN STRATEGIS
Jumlah presentasi ilmiah yang dilakukan petugas
RSKO secara nasional dan internasional
Terwujudnya program terapi rawat jalan
intensis
Terwujudnya jejaring pelayanan, pendidikan,
pelatihan dan penelitian
Lamanya waktu penyelesaian asessmen NAPZA pro
justicia
Terwujudnya penyelenggaraan sistem
manajemen RS yang profesional
Terwujudnya sisitem pelayanan assesmen
NAPZA pro justicia
Persentase peningkatan petugas kesehatan yang
mengikuti diklat bidang NAPZA di RSKO
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 21
BAB IV
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan penjabaran operasional kebijakan dan
program sebagai upaya pencapaian target (sasaran kerja) unit kerja. Adapun strategi yang telah
ditetapkan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta adalah :
1. Meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat bahwa Rumah Sakit Ketergantungan Obat
Jakarta sebagai Pusat Layanan Napza dan Komplikasi Medik akibat penyalahgunaan
Napza.
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan medis kasus penyalahgunaan Napza dan
penyakit terkait.
3. Meningkatkan mutu pelayanan sebagai pusat rujukan Napza Komprehensif untuk dapat
bersaing dengan institusi lain
4. Meningkatkan pelayanan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dengan cara
mengoptimalkan SPO dan billing system.
5. Mengoptimalkan utilisasi dan kelengkapan sarana dan prasarana Rumah Sakit
Ketergantungan Obat Jakarta
6. Meningkatkan status kepemilikan tanah menjadi milik Rumah Sakit Ketergantungan Obat
Jakarta sehingga dapat mengembangkan layanan sesuai kebutuhan.
7. Meningkatkan MOU dengan instansi lain berkaitan dengan pelayanan, pendidikan dan
pelatihan dibidang Napza.
8. Mengoptimalkan kinerja pegawai untuk mendukung program pemerintah yang berkaitan
dengan kasus penanganan penyalahgunaan Napza.
9. Mendukung program penelitian dan pengembangan dibidang Napza.
B. Hambatan dalam Pelaksanaan Strategi
Adapun hambatan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah :
1. Kurangnya komitmen pimpinan untuk lebih meningkatkan alokasi anggaran untuk
peningkatan Pendidikan dan ketrampilan SDM.
2. Kurangnya disiplin pegawai dalam bekerja agar mendukung pelayanan optimal.
3. Kurang optimalnya pemantauan utilisasi peralatan penunjang medik untuk mendukung
pelayanan
4. Kurang aktifnya pegawai dalam melakukan kegiatan promosi dan pemasaran, untuk
mendukung pencapaian target kinerja.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 22
5. Kurang optimalnya pengkajian MOU yang telah ada untuk lebih ditingkatkan substansi
dalam mendukung pemanfaatan pelayanan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.
6. Kurang optimalnya jumlah MOU dengan institusi terkait guna meningkatkan pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.
7. Lamanya proses pengusulan pengalihan kepemilikan tanah dari Pemda DKI ke
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, sehingga
sampai saat ini hasilnya belum terealisasi.
8. Kecilnya alokasi belanja operasional perkantoran pada rupiah murni.
9. Kecilnya komposisi prosentase penggunaan pendapatan BLU untuk remunerasi.
C. Upaya Tindak Lanjut
Upaya untuk menyelesaikan permasalahan atau hambatan dalam pelaksanaan strategi yang
merupakan terobosan/inovasi dalam rangka pencapaian target yang ditetapkan oleh Rumah
Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, antara lain adalah :
1. Komitmen pimpinan untuk lebih meningkatkan alokasi anggaran untuk peningkatan
Pendidikan dan ketrampilan SDM melalui penyediaan anggaran minimal 10%.
2. Peningkatan disiplin pegawai dalam bekerja agar mendukung pelayanan optimal melalui
penegakan disiplin sesuai PP nomor. 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
3. Pemantauan utilisasi peralatan penunjang medik untuk mendukung pelayanan melalui
evaluasi mingguan dan bulanan.
4. Menghimbau para pegawai untuk aktif melakukan promosi dan pemasaran, untuk
mendukung pencapaian target kinerja melalui penawaran kerja sama paket pelayanan ke
instansi pemerintah dan swasta.
5. Mengkaji MOU yang telah ada untuk lebih ditingkatkan substansi dalam mendukung
pemanfaatan pelayanan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta.
6. Meningkatkan jumlah MOU dengan institusi terkait guna meningkatkan pemanfaatan
pelayanan di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta berdasarkan pengalaman tahun
sebelumnya.
7. Proaktif melakukan koordinasi kembali dengan jajaran terkait baik secara lisan maupun
tertulis mengenai proses pengusulan pengalihan kepemilikan tanah dari Pemda DKI ke
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan.
8. Meminta ke unit vertikal menambahkan alokasi belanja operasional perkantoran pada
Rupiah Murni .
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 23
BAB V
HASIL KERJA
A. Pencapaian Target Kinerja
Tabel 5.1 Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja RSKOJakarta
Semester I Tahun 2018
Analisis terhadap perbandingan kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan :
Dari data di atas terlihat rata-rata kunjungan klinik perhari dan kunjungan pertahun pada
realisasi Semester I tahun 2018 mencapai 146,2% dari target yang ditetapkan yaitu 212
kunjungan/hari dan tercapai 28.204 kunjungan selama Semester I tahun 2018. Pasien yang
dirujuk ke rumah sakit lain di Semester I tahun 2018 sebanyak 7 pasien dan jumlah pasien yang
merujuk ke RSKO Jakarta sebanyak 6.114 pasien yang sebagian diantaranya merupakan
rujukan dari BNN, polisi dan kejaksaan dengan kasus pengguna NAPZA yang sedang menjalani
proses hukum dan putusan pengadilan. Adapun besarnya jumlah pasien yang merujuk ke
RSKO disebabkan rujukan dari pasien BPJS Kesehatan. Kasus rujukan ke rumah sakit lain
KEGIATAN/
AKTIVITAS
1 Rawat Jalan 1. Rata-rata Kunjungan Poli perhari Kunjungan 145 212 146.2
2. Jumlah Kunjungan Poliklinik Kunjungan 19,140 28,204 147.4
3. Jumlah Pasien yang Dirujuk Kunjungan - 7
4. Jumlah pasien yang merujuk - 6,114
2 Rawat Inap 1. Bed Occupancy Rate (BOR) % 70 76.8 109.7
2. Bed Turn Over (BTO) Kali 7 4.0 57.1
3. Average Length Of Stay (ALOS) Hari 60 43.0 71.7
4. Turn Over Interval (TOI) Hari 18 12.0 66.7
5. Net Death Rate (NDR) ‰ - 0.0
6. Gross Death Rate (GDR) ‰ - 0.0
7. Jumlah Hari Rawat Inap Hari 16,000 11,866 74.2
3 Keuangan Realisasi Target Pendapatan Rp 7,674,825,000 9,935,400,970 129.5
%NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 24
terjadi karena memerlukan tindakan atau pemeriksaan yang lebih spesialistik ataupun karena
adanya permintaan sendiri dari pasien ataupun keluarga pasien. Sedangkan sebagian besar
kasus yang dirujuk ke RSKO adalah karena kekhususan RSKO untuk pelayanan adiksi NAPZA
secara komprehensif yang melibatkan pelayanan medis dan intervensipsikososial sesuai
kebutuhan pasien. Diketahui sebagian besar kasus rujukan merupakan pasien dengan jaminan
BPJS Kesehatan dan pasien yang pembiayaan rehabilitasi medisnya dijamin oleh Direktorat P2
MKJN Kementerian Kesehatan.
Penetapan target indikator rawat inap relatif lebih kecil dibandingkan rumah sakit
umum, karena karakterisitik pasien adiksi cenderung menolak untuk rawat inap atau hanya
menginginkan rawat inap jangka pendek. Adapun program rehabilitasi pada pasien dengan
penyalahgunaan Napza mencakup rehabilitasi rawat inap dan rawat jalan. Dari data di atas
tampak realisasi pencapaian BOR Semester I tahun 2018 sebesar 76,8% dari target yang
ditetapkan sebesar 70% (pencapaian sebesar 94,3%).
Sedangkan untuk ALOS capaian realisasi masih dibawah target yaitu sebesar 43 hari dari
target yang ditetapkan sebesar (60 hari). Dasar penetapan karena yang diharapkan pasien
menjalani rehablitasi NAPZA selama 1 – 3 bulan tergantung jenis zat dan taraf penggunaannya.
Lamanya perawatan ditetapkan pada saat penilaian awal masuk rehabilitasi, namun dapat
berubah terutama karena adanya keputusan dari pihak kejaksaan ataupun pengadilan.
Pencapaian nilai TOI sudah memenuhi dari target yang ditentukan, dimana realisaisi TOI
semester I tahun 2018 adalah 12 hari.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 25
Tabel 5.2 Perbandingan Indikator Pelayanan Semester I Tahun 2017–2018
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta
Dari data diatas terlihat kinerja Instalasi Rawat Inap tergambar seperti di bawah ini :
a. Peningkatan BOR sebesar 39,6% dari capaian BOR Semester I tahun 2017 sebesar
56% menjadi 76,8% pada Semester I tahun 2018. Penyebab kondisi ini adalah semakin
meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap layanan RSKO dengan peningkatan
penambahan layanan kelas VIP di ruang rawat inap rehabilitasi dan meningkatnya
KEGIATAN/ %
AKTIVITASPENINGKATAN/
PENURUNAN
1 Rawat Inap 1. Bed Occupancy Rate (BOR) % 55 76.8 39.6
2. Bed Turn Over (BTO) Kali 3 4.0 33.3
3. Average Length Of Stay (ALOS) Hari 43 43.0 0.0
4. Turn Over Interval (TOI) Hari 30 12.0 60.0
5. Net Death Rate (NDR) 0/00 0 0.0 0.0
6. Gross Death Rate (GDR) 0/00 0 0.0 0.0
7. Jumlah Hari Rawat Inap Hari 9,881 11,866 20.1
8. Jumlah Pasien Dirawat per Tahun Kunjungan 280 375 33.9
9. Jumlah Pasien Meninggal Orang 3 2 33.3
10. Jumlah Kunjungan Pasien NAPZA Kunjungan 280 375 33.9
2 Rawat Jalan 1. Rata-rata Kunjungan per Hari Orang 186 212 13.98
2. Jumlah Kunjungan Kunjungan 24,731 28,204 14.04
3. Konsultasi / Psikologi (Psikososial) Orang 143 173 20.98
4. Jumlah Kunjungan Pasien Napza Kunjungan 13,123 12,571 (4.21)
5. Jumlah Kunjungan Pasien Umum Kunjungan 1,221 1,090 (10.73)
6. Jumlah Kunjungan Pasien Gigi Kunjungan 93 107 15.05
7..Jumlah Kunjungan Pasien Spesialistik Kunjungan 4,428 5,761 30.10
8. Methadone Kunjungan 7,920 7,372 (6.92)
9. SBN Kunjungan 4,707 4,233 (10.07)
10.MCU Kunjungan 297 2,841 856.57
3 IGD 1. Napza Kunjungan 972 677 (30.35)
2. Non Napza Kunjungan 90 184 104.44
4 Penunjang 1. Laboratorium Pemeriksaan 28,552 38,310 34.18
2.Radiologi Pemeriksaan 1,452 1,598 10.06
3. Fisioterapi Orang 1,016 2,801 175.69
5 Keuangan Pendapatan Rumah Sakit Rp 7,526,530,880 9,935,400,970 32.01
No INDIKATOR KINERJA SATUAN 2017 2018
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 26
rujukan pasien dari Kepolisian dan Kejaksaan. Di samping itu dengan kembali adanya
dokter spesialis penyakit dalam maka layanan terhadap penderita Napza yang
mengalami komplikasi fisik dapat dilayani.
b. Nilai BTO juga meningkat sebesar 33,3% yaitu dari 3 pada perhitungan Semester I
tahun 2017 menjadi 4 pada Semester I tahun 2018.
c. Nilai ALOS adalah sama sebesar 43 hari pada perhitungan ALOS Semester I tahun
2017 dan pada perhitungan ALOS Semester I tahun 2018.
d. Peningkatan jumlah hari rawat inap sebesar 20,1% dari 9.881 hari pada Semester I
tahun 2017 menjadi 11.866 hari pada Semester I tahun 2018.
e. Peningkatan Pasien Rawat Inap sebesar 33,9% dari 280 kunjungan pada Semester I
tahun 2017 menurun menjadi 375 kunjungan pada Semester I tahun 2018.
f. Data angka kematian di RSKO Semester I tahun 2018 yang tergambar dari data NDR
sebesar 0‰ dan GDR sebesar 0‰. Menunjukan tidak ada perubahan dari data
semester I tahun 2017 dimana NDR = 0‰ dan GDR = 0‰. Hal ini menggambarkan
semakin sadarnya pasien di RSKO untuk mendapatkan layanan ke Rumah Sakit
sehingga lebih cepat ditangani tenaga medis.
g. Peningkatan kunjungan pasien NAPZA sebesar 33,9% dari 280 kunjungan pada tahun
Semester I 2018 menjadi 375 kunjungan. Selain dirawat di instalasi rehabilitasi medis,
pasien juga dirawat di ruang rawat komplikasi psikiatri maupun ruang rawat komplikasi
fisik (HCU-Bidadari). Sebagian besar pasien yang dirawat inap komplikasi fisik (HCU-
Bidadari) adalah pasien dengan penyalahgunaan zat yang disertai dengan kormobiditas
fisiknya.
Dari hasil perhitungan di atas terlihat adanya peningkatan nilai BOR karena meningkatnya
rujukan pasien penyalahguna Napza yang terkait dimana adanya kebijakan pemerintah yang
mendukung keputusan rehabilitasi bagi penyalahguna Napza dan adanya dukungan sistem
pembiayaan selama perawatan oleh Kementerian Kesehatan.
Dari data diatas terlihat kinerja Instalasi Rawat Jalan tergambar seperti di bawah ini :
a. Rata-rata kunjungan rawat jalan per hari meningkat sebesar 13,98% dari 186 pasien
pada Semester I tahun 2017 menjadi 212 pasien pada Semester I tahun 2018.
b. Kunjungan klinik umum meningkat sebesar 14,04% yaitu sejumlah 24,731 pasien pada
tahun Semester I 2017 menjadi 28.204 pasien Semester I tahun 2018.
c. Kunjungan klinik gigi meningkat sebesar 15,05% dari 93 orang pada Semester I tahun
2017 menjadi 107 orang pada Semester I tahun 2018.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 27
d. Jumlah kunjungan klinik spesialis meningkat sebesar 30.10% yaitu sejumlah 4.428
pasien pada Semester I tahun 2017 menjadi sejumlah 5.761 pasien padaSemester
Itahun 2018 hal ini disebabkan karena RSKO menerima pasien dengan jaminan (BPJS)
Kesehatan dan telah kembali melayani pasien di klinik spesialis penyakit dalam.
e. Pemeriksaan SBN penurunan sebesar 10,07% yaitu sebesar 4.707 pemeriksaan pada
Semester I tahun 2017 menjadi 42.33 pemeriksaan pada Semester I tahun 2018. Hal ini
kemungkinan disebabkan karena hanya baru beberapainstitusi Pemerintah maupun
swasta yang membuka pendaftaran bagi karyawan atau pegawai baru.Adanya kenaikan
kunjungan klinikMedical Check Up (MCU) sebesar 856.57% yaitu 297 padaSemester I
tahun 2017 menjadi 2.841 pada Semester I tahun 2018.
f. Pemeriksaan Laboratorium mengalami peningkatan sebesar 34.18% dari 28.552
pemeriksaan pada Semester I tahun 2017 menjadi 38.310 pemeriksaan pada tahun
Semester I 2018.
g. Pemeriksaan Radiologi mengalami peningkatan sebesar 10,06% yaitu 1.452
pemeriksaan pada Semester I tahun 2017 menjadi 1.598 di Semester I tahun 2018.
h. Jumlah pelayanan Fisioterapi meningkat sebesar 175,69% dari 1.016 pasien pada
Semester I tahun 2017 menjadi 2.801 pasien Semester I tahun 2018. Peningkatan ini
lebih bermakna pada kunjungan pasien fisioterapi dengan jaminan BPJS. Pasien lebih
memilih kunjungan untuk fisioterapi ke RSKO karena memiliki fasilitas sesuai dengan
kebutuhan fisioterapi pasiendan tidak terlalu panjang mengantri untuk mendapatkan
layanan.
Tabel 5.3 Perbandingan antara Kinerja Nyata RSKO
Semester I Tahun 2018 dengan Standar Nasional
KEGIATAN/ AKTIVITAS
INDIKATOR KINERJA SATUAN STANDAR NASIONAL
KINERJA NYATA
Rawat Inap 1. Bed Occupancy Rate (BOR) % 60 – 85 76.8 2. Bed Turn Over (BTO) Kali 40 – 50 4 3. Average Length Of Stay (ALOS) Hari 6 – 9 43 4. Turn Over Interval (TOI) Hari 1 – 3 12 5. Net Death Rate (NDR) ‰ - 0 6. Gross Death Rate (GDR) ‰ - 0
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 28
Analisis perbandingan kinerja nyata Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dengan
standar Nasional :
Dari data di atas terlihat semua Indikator Kinerja di RSKO Jakarta relatif jauh dari
standar nasional yang ditetapkan, disebabkan RSKO Jakarta adalah rumah sakit khusus
yang tidak dapat disamakan bentuk layanannya dengan rumah sakit umum lainnya. Untuk
rawat inap adanya program perawatan jangka panjang (rehabilitasi) yang dapat mencapai 6
bulan perawatan selain program perawatan yang lebih singkat. Bentuk perawatan pada
pasien adiksi juga mencakup program rawat jalan, yang juga memiliki program jangka
panjang atau rumatan yaitu Program Rumatan Metadon dan Buprenorfin. Selain pasien
adiksi dengan komorbiditas HIV-AIDS juga akan masuk dalam terapi Anti Retro Viral yang
akan berjalan seumur hidup pasien.
ALOS, BTO dan TOI jauh dari standar nasional disebabkan adanya program
rehabilitasi rawat inap yang mengharuskan pasien dirawat inap selama 3 bulan atau lebih,
dan juga pasien Napza dengan komplikasi HIV/AIDS yang memerlukan perawatan relatif
lebih lama dibandingkan pasien umum lainnya. Hal inilah yang menyebabkan penetapan
target untuk BTO, TOI di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta relatif kecil dibanding
rumah sakit umum lainnya.
NDR di Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta Semester I tahun 2018sebesar
0‰. Demikian juga halnya dengan GDR sebesar 0 ‰. Hal ini menunjukkan kesadaran
masyarakat terhadap pentingnya pertolongan medis semakin meningkat.
Adapun pencapaian kinerja masing-masing Instalasi adalah sebagai berikut:
1) Instalasi Rawat Jalan
TABEL 5.4 PERBANDINGAN JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN
TAHUN 2017 TAHUN 2018
KUNJUNGAN BARU
KUNJUNGAN LAMA
JUMLAH KUNJUNGAN
BARU KUNJUNGAN
LAMA JUMLAH
1 JANUARI 535 3.304 3.839 697 3695 4392
2 FEBRUARI 376 3.038 3.414 517 3481 3998
3 MARET 1659 3.523 5.182 1053 3680 4733
4 APRIL 1.029 3.179 4.208 1355 3866 5221
5 MEI 965 3.472 4.437 1561 3912 5473
6 JUNI 942 2.709 3.651 1414 2973 4387
5.506 19.225 24.731 6597 21.607 28.204
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 29
Dari tabel.5.4 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan rawat jalan pada Semester I
tahun 2018 mengalami kenaikan sebesar 14,04% dibandingkan Semester I tahun 2017
yaitu dari 24.731 kunjungan menjadi 28.204 kunjungan di Semester I tahun 2018
TABEL 5.5
JUMLAH KUNJUNGAN METADON RSKO JAKARTA SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN JUMLAH KUNJUNGAN
2017 2018
1 JANUARI 1.408 1.307
2 FEBRUARI 1.294 1.167
3 MARET 1.425 1.269
4 APRIL 1.343 1.183
5 MEI 1.384 1.234
6 JUNI 1.066 1.212
JUMLAH 7.920 7.372
Dari tabel diatas dapat terlihat terjadi penurunan kunjungan metadon sebesar 6,9% dari
Semester I tahun 2018, faktor yang dapat berperan adalah adanya perubahan trend jenis
penggunaan Napza dan tidak adanya pasien baru.
TABEL 5.6 JUMLAH PENGUNJUNG METADON RSKO
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN
TAHUN 2017 TAHUN 2018
PASIEN BARU
PASIEN AKTIF
PASIEN NON
AKTIF
PASIEN BARU
PASIEN AKTIF
PASIEN NON
AKTIF
1 JANUARI 0 50 0 0 44 0
2 FEBRUARI 0 47 0 0 43 0
3 MARET 0 47 0 0 41 0
4 APRIL 0 47 0 0 43 0
5 MEI 0 47 0 0 40 0
6 JUNI 0 47 0 0 41 0
JUMLAH 0 287 0 0 252 0
Dari data di atas menunjukkan bahwa tidak ada penambahan pasien baru pada Semester I
tahun 2018 sebagaimana halnya pada Semester I tahun 2017.Sampai Semester I tahun
2018 semua pasien lama aktif dalam mengakses layanan metadon. Laporan bulanan
metadon menggambarkan kebutuhan pendekatan psikososial yang meningkat, terkait
dengan perilaku nongkrong dan adanya penggunaan Napza lain terutama penggunaan
golongan stimulans pada pasien dengan rumatan metadon.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 30
TABEL 5.7 JUMLAH KUNJUNGAN SURAT BEBAS NARKOBA RSKO
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN JUMLAH KUNJUNGAN
2017 2018
1 JANUARI 376 560
2 FEBRUARI 251 380
3 MARET 1.514 884
4 APRIL 920 1197
5 MEI 817 702
6 JUNI 829 510
JUMLAH 4.707 4.233
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Surat Bebas Narkoba pada tahun
Semester I 2018 mengalami penurunan sebesar 10,07% dibanding Semester Itahun 2017
sebanyak 4.707 kunjungan menjadi 4.233 kunjungan.Penurunan kunjungan di bulan Juni
terutama terkait dengan hari kerja bulan juni yang hanya 11 hari kerja. RS Ketergantungan
Obat Jakarta sebagai rumah sakit khusus dalam rehabilitasi pengguna napza masih diminati
dalam pemeriksaan untuk mendapatkan Surat Bebas Narkoba. Bila dilihat dari jumlah
kunjungan tiap bulan maka dapat dilihat adanya lonjakan pada bulan-bulan tertentu saja
(lonjakan kunjungan terjadi pada bulan Maret dan April) yang terkait pada proses
penerimaan pegawai baru pada instansi, lembaga ataupun Kementerian.
2) Instalasi Gawat Darurat
TABEL 5.8
PERBANDINGAN JUMLAH KUNJUNGAN GAWAT DARURAT RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN TAHUN 2017 TAHUN 2018
KUNJUNGAN BARU
KUNJUNGAN LAMA
JUMLAH KUNJUNGAN BARU
KUNJUNGAN LAMA
JUMLAH
1 JANUARI 22 188 210 22 106 128
2 FEBRUARI 20 141 161 27 109 136
3 MARET 6 147 153 31 106 137
4 APRIL 23 164 187 27 94 121
5 MEI 20 146 166 24 122 146
6 JUNI 30 155 185 30 157 193
TOTAL 121 941 1064 167 694 861
Dari data diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Instalasi Gawat Darurat Semester I
tahun 2018 mengalami penurunan dibanding Semester Itahun 2017 sebesar 19,18% yaitu
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 31
dari 1.064 kunjungan menjadi 861 kunjungan. Penurunan ini disebabkan oleh pembatasan
waktu akses pelayanan pasien rumatan buprenorphine.
Perbandingan kasus Napza dan kasus non Napza yang datang ke IGD mempunyai nilai yang
tetap yaitu 3 : 1 setiap tahun ( data laporan tahun 2010 – 2017 ) . Kunjungan pasien Napza
ke IGD sekitar 50% berasal dari pasien buprenorfin yang tidak melakukan kontrol ke klinik
klinik dan dapat memicu lemahnya kontrol pemberian terapi rumatan buprenorfin.
3) Instalasi Rawat Inap
TABEL 5.9 PERBANDINGAN PENGUNJUNG RAWAT INAP RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN
TAHUN 2017 TAHUN 2018
TOTAL TOTAL HARI TOTAL LAMA
TOTAL TOTAL HARI TOTAL LAMA
PENGUNJUNG PERAWATAN RAWAT PENGUNJUNG PERAWATAN RAWAT
1 JANUARI 34 1696 1341 50 2330 2331
2 FEBRUARI 35 1389 1931 55 1774 1630
3 MARET 53 1464 2992 84 1954 2368
4 APRIL 47 1714 1963 65 1823 2892
5 MEI 61 1941 1359 75 2059 2356
6 JUNI 50 1677 2256 46 1926 1408
JUMLAH 280 9.881 11.842 375 11.866 12.985 Jumlah pengunjung Rawat Inap dibandingkan Semester I tahun 2017 mengalami peningkatan
yaitu 33,98%. Hal ini disebabkan antara lain karena sudah semakin banyaknya pasien
pengguna dan penyalahguna Napza yang berkaitan dengan hukum dari BNN, Kepolisian dan
Kejaksaan dalam semua tahap peradilan baik dengan status hukum tersangka, terdakwa
maupun terpidana untuk dilakukan rehabilitasi medis.
TABEL 5.10 PERBANDINGAN JUMLAH PENGUNJUNG REHABILITASI RSKO
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN
TAHUN 2017 TAHUN 2018
JML PENGUNJUNG
ARUS KELUAR MASUK PENGUNJUNG
JUMLAH PENGUNJUNG
PD AKHIR
JML PENGUNJUNG
ARUS KELUAR MASUK
PENGUNJUNG
JUMLAH PENGUNJUNG
PD AKHIR
PD AWAL BULAN
PADA BULAN BERJALAN BULAN
PD AWAL BULAN
PADA BULAN BERJALAN BULAN
MASUK PULANG MASUK PULANG
1 JANUARI 46 8 13 41 57 16 17 56
2 FEBRUARI 41 7 11 37 56 13 17 50
3 MARET 37 23 17 43 50 15 22 43
4 APRIL 40 16 13 43 43 23 18 48
5 MEI 43 24 15 52 48 28 19 56
6 JUNI 52 12 20 44 57 13 14 55
RATA-RATA 44 15 15 44 51 18 18 51
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 32
Rata rata jumlah pasien yang ditangani di Instalasi Rehabilitasi pada Semester I tahun 2018
setiap bulannya adalah 51 pasien meningkat 15,9% dari jumlah pasien (pengunjung) pada
Semester I tahun 2017 yang mencapai 44 pasien setiap bulannya. Peningkatan pengunjung
karena adanya kerjasama dengan institusi atau lembaga lain seperti dengan BNN terkait
dengan program rehabilitasi rawat inap TC pada pasien putusan pengadilan serta telah
berlakunya Permenkes No 50 tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Wajib Lapor Pecandu
Narkotika, dimana pasien dengan gangguan Napza tidak masuk dalam pembiayaan JKN
melainkan dalam pembiayaan Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza (Dit P2MKJN)
4) Instalasi Farmasi
Instalasi Farmasi pada Semester I tahun 2018 mempunyai tugas antara lain:
a) Mendistribusi obat, alat kesehatan dan barang habis pakai ke konsumen
b) Pengadaan obat, alat kesehatan dan barang habis pakai.
Dalam melaksanakan kegiatannya Instalasi Farmasi menghadapi beberapa kendala antara
lain :
a) Belum berjalannya sistem komputerisasi / Billing system.
b) Ruangan untuk gudang kurang memadai.
Untuk mengetahui jumlah resep yang masuk ke Instalasi Farmasi dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
TABEL 5.11 PERBANDINGAN JUMLAH PENERIMAAN RESEP FARMASI RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO BULAN JUMLAH
2017 2018
1 JANUARI 3.973 3880
2 FEBRUARI 3.236 3131
3 MARET 3.981 3756
4 APRIL 3.678 3595
5 MEI 4.246 3677
6 JUNI 3.581 3615
JUMLAH 22.695 21.654
Dari data diatas menunjukkan bahwa pada Semester I tahun 2018 terdapat penurunan
jumlah penerimaan resep farmasi sebesar 4,5% dibandingkan pada Semester I tahun 2017.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh berkurangnya jumlah kunjungan pasien Napza dan
Umum di poli Rawat Jalan.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 33
5) Instalasi Laboratorium
TABEL 5.12 PERBANDINGAN PEMERIKSAAN LABORATORIUM RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO JENIS PEMERIKSAAN VOLUME
TAHUN 2017 TAHUN 2018
A Pemeriksaan Dasar
Darah Rutin 989 989
Urine Rutin 251 296
B Kimia
1 Fungsi hati
SGOT 505 668
SGPT 536 681
Alkali Fosfatase 0 0
Bilirubin 1 2
Protein Total 3 4
2 Fungsi Ginjal
Ureum 403 614
Creatinin 419 632
Asam Urat 179 239
3 Glukosa
Gula Darah 571 649
4 Profil Lemak
Cholesterol total 289 234
Cholesterol HDL, LDL 328 344
Trigliserid 282 223
5 Imunologi
HbsAg 34 100
Anti HBs 14 9
Anti HCV 16 54
Anti HAV 0 0
Anti HIV 107 114
CD4 259 219
Elektrolit 0 0
Widal 136 91
C Drug Test
Alkohol 123 141
Amphetamin 1112 700
Benzodiazepin 543 1185
Barbiturat 0 1
Cannabis 4278 6505
Cocaine 3898 5223
MDMA 4070 6015
Met Amphetamin 4012 5947
Opiat 4863 6302
PCP 5 23
Rapid Test (Paket SBN 3 Jenis)
D Sputum (BTA) 152 106
TOTAL 28.552 38.310
Dari tabel diatas dapat terlihat peningkatan jumlah pemeriksaan Laboratorium yaitu sebesar
34,18% dari 28.552 pemeriksaan di Semester I tahun 2017 menjadi 38.310 pemeriksaan di
Semester I tahun 2018, hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan jumlah pemeriksaan
laboratorium yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah permintaan Surat Bebas Narkoba
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 34
(SBN) dan pemeriksaan Napza melalui kegiatan Medical Check Up (MCU), sementara
pemeriksaan kimia klinik mengalami penurunan. Pemeriksaan urin Napza merupakan
gabungan pemeriksaan di unit laboratorium kimia dan unit toksikologi. Dengan demikian
diperlukan strategi untuk meningkatkan permintaan rujukan pemeriksaan kimia klinik , antara
lain melalui kegiatan marketing layanan RSKO dan permintaan pemeriksaan rujukan internal.
6) Instalasi Radiologi
TABEL 5.13 PERBANDINGANJUMLAH PEMERIKSAAN RADIOLOGI
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO JENIS PEMERIKSAAN VOLUME
TAHUN 2017 TAHUN 2018
1 THORAX PA 1081 1217
2 THORAX AP/L 7 11
3 THORAX TOP-L 0 0
4 CLAVICULA 0 5
5 CRANIUM 8 11
6 BNO 4 12
7 CERVICAL 3 7
8 SCAPULA 1 0
9 CUBITI/ELBOW 1 3
10 ANTEBRACHII 4 9
11 WRIST JOINT 9 10
12 DIGITI MANUS 0 0
13 MANUS 7 8
14 HUMERUS 0 3
15 SHOULDER 8 18
16 PEDIS 19 20
17 ANGKLE 9 15
18 GENU 141 51
19 CRURIS 6 6
20 FEMUR 2 8
21 PELVIS 11 6
22 V.T-L 2 3
23 V.L-S 65 76
24 V.LUMBAL 3 0
25 OS NASAL 0 1
26 SPN 3 SS 3 6
27 CALCANEUS 2 2
28 PATELLA 0 0
29 COCCYX 3 6
30 Mandibula 0 0
31 USG Abdomen 41 47
32 USG Mamae 7 19
33 USG Thyroid 1 2
34 USG Abdomen Atas 0 4
35 USG Abdomen Bawah 1 2
36 USG Thorax 0 3
37 USG Lengan Atas 0 1
38 USG Thoracal 0 1
39 HNP Joint 3 2
40 BND 3 Posisi 0 2
41 USG Chelli 0 1
1.452 1.598
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 35
Dari data Instalasi Radiologi diatas menunjukkan adanya peningkatan yang tidak signifikan
kegiatan radiologi pada Semester I tahun 2018 yaitu sebesar 10,06% bila dibandingkan dengan
Semester I tahun 2017. Dari pemeriksaan USG terdapat peningkatan sebesar 50,0% hal ini
kemungkinan diakibatkan karena klinik Penyakit Dalam sudah mulai membuka pelayanan
sehingga rujukan internal ke instalasi radiologi terjadi dengan optimal, baik rawat inap maupun
rawat jalan.
7) Instalasi Pendidikan dan Penelitian
Instalasi Diklat RSKO mempunyai jenis-jenis pelayanan yang diberikan antara lain:
a) Kunjungan
b) Magang
c) Pelatihan
d) Study Banding
e) Kepaniteraan / Profesi
TABEL 5.14 PERBANDINGAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN INSTALASI DIKLIT RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
NO KEGIATAN TAHUN
2017 2018
1. KUNJUNGAN
1. Siswa SLTA 20 110
2. Mahasiswa 86 70
3. Masyarakat Umum
2. MAGANG/PKL
1. Siswa SLTA 20 13
2. Mahasiwa D3 – S1 103 18
3. Mahasiswa S2 6
4. Masyarakat/Instansi
3. Pelatihan 147 51
4. Studi Banding 11 5
5. Kepaniteraan 156 163
6. Penelitian instansi 1
a.Skripsi D3/S1 8 3
b.Thesis 2 1
7. Observasi/Wawancara Mahasiswa 8 3
8. Residen/PPDS 3 4
9. Seminar 119 52
10. Workshop
JUMLAH 690 528
Penurunan jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan diklat sebesar 23,5% hal ini terjadi
terutama disebabkan berkurangnya jumlah peserta magang dan pelatihan dari BNN dan
mahasiswa Keperawatan.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 36
8) Instalasi Psikososial
TABEL 5.15 PERBANDINGAN JENIS KEGIATAN PSIKOSOSIAL RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 DAN 2018
TAHUN 2014 - 2015
NO JENIS PELAYANAN JUMLAH KUNJUNGAN
2017 2018
1 Rawat Jalan
- Asessment Psikologi 20 11
- Konsultasi Psikologi 35 15
- Terapi Perilaku Kognitif Individu
- Evaluasi Sosial
- Tes Kematangan Sekolah(TKS) 4
- Tes IQ WISC 83 135
- Bimbingan rohani
- Terapi keluarga
- Tes MMPI 2 8 3
- Skoring MMPI 2 5 44
- Tes Individual
- Psikoterapi 30 29
- Konseling 6 13
- Kunjungan Rumah
Methadone
- Asessment Psikologi
- Konsultasi Psikologi
- Terapi Keluarga
2 Rawat Inap
a. Kelas VIP
- Asessment Psikologi
- Konsultasi Psikologi
- Terapi Relaksasi
- Bimbingan Rohani
5
b. Kelas I
- Asessment Psikologi
- Konsultasi Psikologi
- Bimbingan Rohani
6
c. Kelas II
- Asessment Psikologi
- Konsultasi Psikologi
- Bimbingan Rohani
5
d. Kelas III
- Asessment Psikologi
- Konsultasi Psikologi
- Evaluasi Sosial
- Bimbingan Rohani 1 13
- Bimbingan Sosial
- Terapi Relaksasi
e. Komplikasi/HCU
- Bimbingan Rohani 1 2
- Bimbingan Sosial
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 37
NO JENIS PELAYANAN JUMLAH KUNJUNGAN
2017 2017
f. Komplikasi Fisik (Bidadari)
- Bimbingan Rohani
g. Komplikasi Psikiatri (Derawan)
- Terapi Seni 1
- Terapi Olahraga
- Terapi Vokasional/berkebun
- Terapi Relakasasi 3
- Bimbingan Teknis 4
3 Rehabilitasi
- Asessment Psikologi 5 15
- Konsultasi Psikologi 6 1
- Terapi Keluarga
- Terapi Perilaku Kognitif Kelompok
- Bimbingan Rohani
- Terapi yg berfokus pd solusi
- Terapi Seni/Musik 17 19
- Terapi religious 9 14
- Profesional Sesi 2 1
- Tes MMPI 14
- Bimbingan Rohis MPE 6 23
- Konseling 29 29
- Psikoterapi 7
- Terapi Olah Raga 5
- Terapi Vokasional/berkebun 4
- Terapi Relaksasi 13
4 Lain-lain
- Home Visit 5 13
275 411
Dari tabel di atas terlihat adanya peningkatan sebanyak 49,5% untuk kegiatan instalasi
psikososial Semester I tahun 2018 bila dibandingkan dengan Semester I tahun 2017.
Peningkatan kemunkinan disebabkan karna meningkatnya jumlah kunjungan pada tahun
2018 dengan jumlah 173 pasien dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada tahun
2017 yang hanya berjumlah 143 pasien.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 38
9) Instalasi Gizi
TABEL 5.16 PERBANDINGAN JENIS PELAYANAN GIZI RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 & 2018 ]
NO JENIS PELAYANAN 2017 2018
1 Pelayanan Gizi Rawat Inap (pemberian makan,
monitoring dan evaluasi gizi pasien)
10013 12097
2 Pelayanan Gizi untuk Petugas 31625 30773
3 Pendidikan Gizi 117 231
4 Penyuluhan Gizi 85 206
5 Konsultasi Gizi 39 26
Dari tabel diatas dapat dilihat kegiatan yang telah dilakukan oleh Instalasi Gizi selama
Semester I tahun anggaran 2018 adalah sebagai berikut:
a) Melaksanakan pelayanan gizi di ruang rawat inap, meliputi:
Pemberian makanan
Pemberian makanan di ruang rawat inap disesuaikan dengan kelas
perawatan pasien, jenis diet yang diberikan dan berdasarkan anggaran belanja
makan pasien yang telah diberikan.
Untuk pasien rawat inap Bidadari, Umum, dan IGD dilakukan secara
sentralisasi (makanan langsung dibagi dan disajikan dalam alat makan diruang
produksi),sedangkan untuk pasien Instalasi Rehabilitasi dan Detoksifikasi
dilakukan secara desentralisasi (makanan dari ruang produksi makanan dibawa
ke pantry ruang perawatan pasien dalam jumlah besar, selanjutnya disajikan
masing-masing ke alat makan).
Evaluasi, monitoring dan tindak lanjut
Evaluasi dan Monitoring pelayanan gizi di ruang rawat inap dilakukan oleh
ahli gizi setiap hari secara berkesinambungan terutama bagi pasien yang
memerlukan diet khusus. Evaluasi dan monitoring tersebut mencakup antara
lain perubahan diet, bentuk makanan, asupan makanan, toleransi terhadap
makanan yang diberikan, status gizi, keadaan klinis dan lain-lain.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 39
Untuk pasien yang tidak mendapat diet khusus tetap mendapat perhatian
agar tidak terjadi Hospital Malnurished. Selain itu diberikan menu pilihan pada
pasien VIP dan kelas I untuk sarapan pagi tetapi harus sesuai dengan aturan
diet dan kelas perawatannya.
Tindak lanjut yang diberikan berdasarkan kebutuhan sesuai hasil evaluasi
pelayanan gizi antara lain perubahan diet, yang dilakukan dengan mengubah
preskripsi diet sesuai kondisi pasien selama dirawat.
Pendidikan gizi
Pendidikan gizi diberikan kepada pasien rawat inap yang telah tenang
secara kelompok. Materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan
pasien antara lain Pedoman Gizi Seimbang, Diet pada Penyakit Hati, Diet pada
penyakit HIV/AIDS, Mengatasi Gangguan pada saluran cerna dan lain-lain.
Pendidikan gizi ini diberikan kepada pasien di ruang rehabilitasi dan
detoksifikasi.
Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi diberikan kepada pasien, keluarga pasien khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Konsultasi gizi
Konsultasi gizi di ruang rawat inap di berikan terutama kepada pasien
dengan diet khusus agar pasien mengetahui diet yang harus dijalankan
sehingga pasien dapat menerima makanan yang diberikan dari instalasi
gizi.Konsultasi gizi juga ditujukan agar keluarga pasien tidak salah memberikan
makanan tambahan dari luar Rumah Sakit. Konsultasi gizi juga diberikan pada
saat pasien akan pulang berupa perencanaan diet di rumah. Konsultasi yang
biasa diberikan di rawat inap antara lain diet TKTP, diet penyakit hati, diet
diabetes mellitus, diet rendah garam, diet penyakit HIV/AIDS.Selain itu
konsultasi gizi rawat inap dan rawat jalan juga diberikan kepada pasien yang
berasal dari karyawan Rumah Sakit Ketergantungan Obat, tetapi sementara ini
masih gratis.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 40
Informasi gizi
Informasi gizi diberikan kepada pasien pada awal masuk ruang rawat inap,
berupa penjelasan mengenai makanan yang diberikan oleh rumah sakit dan diet
yang harus dijalankan apabila pasien memerlukan diet khusus.
b) Melaksanakan pelayanan gizi bagi petugas khusus dan karyawan
Pelayanan gizi bagi petugas khusus diberikan berupa pemberian makanan penambah
daya tahan tubuh sesuai dengan anggaran pembelian bahan makanan/minuman
penambah daya tahan tubuh : 024.04.07.2094.030 Mata Anggaran521113. Berdasarkan
kebijakan Direksi pegawai yang mendapatkan penambah daya tahan tubuh adalah :
Petugas Dinas Khusus
Petugas Dinas Sore
Petugas Dinas Malam
10) Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS)
Instalasi Pemeliharaan Sarana/Prasarana Rumah Sakit (IPSRS) adalah instalasi yang
cukup vital dalam menunjang kelancaran pelayanan di RSKO Jakarta. IPSRS berfungsi untuk
melaksanakan pemeliharaan (preventif dan kuratif) dan perbaikan sehingga sarana/prasarana
senantiasa dalam kondisi baik dan siap pakai dalam memberikan pelayanan yang optimal.
Dalam melaksanakan tugas pemeliharaan dan perbaikan IPSRS mengalami beberapa
kendala antara lain alat kerja yang kurang memadai dan minimnya kesempatan bagi SDM
IPSRS untuk mengikuti pelatihan sesuai bidangnya masing-masing.
TABEL 5.17 JENIS KEGIATAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2017 & TAHUN 2018
Alat Medis Pemakaian Alat Medis Pemakaian
(Kalibrasi) Tabung O2 (Kalibrasi) Tabung O2
1 Januari 930 48 55 60 0 17 930 48 55 60 0 17
2 Februari 0 29 51 58 0 23 0 29 51 58 0 23
3 Maret 820 75 80 122 20 9 820 75 80 122 20 9
4 April 0 44 55 30 15 7 0 44 55 30 15 7
5 Mei 0 47 55 117 0 12 0 47 55 117 0 12
6 Juni 977 31 60 40 34 10 977 31 60 40 34 10
2017
BulanNo.Pemeliharaan Perbaikan Pemantauan Dll
2018
Pemelihraan Perbaikan Pemantauan Dll
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 41
11) Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS)
Promosi Kesehatan di Rumah Sakit berusaha meningkatkan pemahaman pasien,
keluarga dan pengunjung rumah sakit tentang penyakit dan pencegahannya serta
menggugah kesadaran mereka agar dapat berperan positif dalam usaha penyembuhan dan
pencegahan penyakit tersebut.
Instalasi Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) merupakan unit baru RSKO dibawah
Direktorat Administrasi dan Umum, dengan kegiatan antara lain:
a) Pengelolaan Perpustakaan
Salah satu kegiatan Instalasi PKRS menyediakan informasi berupa buku,
majalah, jurnal, koran dan informasi lainnya yang berkaitan dengan Napza dan
informasi ilmiah lainnya. Selain itu, Instalasi PKRS juga menyediakan fasilitas dan
menyelenggarakan kegiatan publikasi,dokumentasi dan perpustakaan. Kegiatan yang
dilakukan seperti mendokumentasikan dan mempublikasikan semua kegiatan Rumah
Sakit serta menyediakan bahan promosi untuk kegiatan promosi Rumah Sakit.
TABEL 5.18 JUMLAH KUNJUNGAN DAN PEMINJAM BUKU PERPUSTAKAAN
RSKO JAKARTA SEMESTER I TAHUN 2018
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa banyaknya kunjungan perpustakaan di
Semester I tahun 2018 sebanyak 716 kunjungan, banyaknya peminjam 90, banyaknya
buku yang dipinjam sebanyak 113 buku. Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa
meskipun di Trimester 1 jumlah kunjungan dari Non Medik adalah tertinggi
dibandingkan kelompok pengunjung lainnya, namun tidak ada satupun pengunjung
non medik yang meminjam buku.Sedangkan di trimester II, walau tidak sebanyak
jumlah kunjungan dari Luar RSKO, namun tetap tidak ada pengunjungan non Medik
yang meminjam buku.
NO JENIS KUNJUNGAN BANYAKNYA
PENGUNJUNG
BANYAKNYA
PEMINJAM
BANYAKNYA BUKU
YANG DIPINJAM
1 MEDIS 72 32 32
2 PARAMEDIS 148 18 23
3 NON MEDIS 272 43 22
4 LUAR RSKO 224 33 46
JUMLAH 716 90 113
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 42
b) Pengelolaan Bahan Pustaka
TABEL 5.19
JUMLAH BUKU/MAJALAH/JOURNAL YANG DITERIMA PERPUSTAKAAN RSKO JAKARTA SEMESTER I TAHUN 2018
NO
BULAN
JUMLAH KOLEKSI
2017 2018
1 Januari 22 5
2 Februari 17 5
3 Maret 4 5
4 April 24 5
5 Mei 10 8
6 Juni 9 9
JUMLAH 86 37
Berikut ini adalah jumlah buku, jurnal dan majalah yang masuk ke Perpustakaan
RSKO Jakarta periode Januari sampai Juni 2018.Terjadi penurunan jumlah bacaan yang
masuk ke perpustakaan. Selain itu, karya ilmiah dan jurnal yang masuk juga menurun
drastis.Salah satunya disebabkan karena kurangnya koordinasi dengan diklat sebagai
pengelola kegiatan karya ilmiah di RSKO Jakarta.
Perpustakaan RSKO Jakarta sudah memiliki software perpustakaan, namun karena
minimnya pengetahuan petugas perpustakaan dalam menjalankan aplikasi tersebut, maka
saat ini aplikasi perpustakaan belum dijalankan secara maksimal.
c) Kegiatan Promotif dan Preventif RSKO
Kegiatan yang dilaksanakan berupa kegiatan untuk memfasilitasi masyarakat di
Rumah Sakit agar memperoleh informasi kesehatan yang tepat sehingga masyarakat di
Rumah Sakit dapat mandiri dalam menjaga kesehatannya. Segala macam bentuk
kegiatan unit Promosi Kesehatan akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian promotif dan
peventif.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 43
12) Instalasi Pemulasaraan Jenazah
Dibentuknya Instalasi Pemulasaraan Jenazah karena RSKO Jakarta sering
mendapatkan kasus kematian yang menuntut RSKO untuk memberikan pelayanan lanjut bagi
jenazah, sehingga Instalasi Pemulasaraan Jenazah adalah suatu kebutuhan dalam
pemberian pelayanan di RSKO Jakarta.
Adapun tujuan dari pembentukan Instalasi Pemulasaraan Jenazah antara lain :
a) Menerima jenazah setelah 2 jam diobservasi oleh instalasi yang berwenang.
b) Memberikan pelayanan rohani kepada jenazah sesuai dengan agama yang dianut.
c) Mencegah menyebarnya virus/bakteri dari jenazah.
d) Menjaga kondisi psikologis bagi pasien lain yang sedang dalam perawatan.
TABEL 5.20 PERBANDINGAN KEGIATAN PEMULASARAAN JENAZAH RSKO JAKARTA
SEMESTER I TAHUN 2018
Dari data tersebut terjadi peningkatan jumlah pasien yang meninggal di RSKO sebesar
69,23%, dan jumlah jenazah yang dipemulasaraan di Instalasi Pemulasaraan Jenazah
jumlahnya meningkat selama Semester I tahun 2018.
No Bulan
Tahun 2017 Tahun 2018
Jumlah Pasien yang Meninggal
Jumlah yang di Pemulasaraan
Jenazah
Jumlah Pasien yang
Meninggal
Jumlah yang di Pemulasaraan
Jenazah
1 Januari 0 0 2 1
2 Februari 2 0 1 0
3 Maret 2 0 0 0
4 April 1 0 2 0
5 Mei 2 0 4 0
6 Juni 2 0 4 1
JUMLAH 9 0 13 2
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 44
2. Penilaian Kinerja Layanan BLU
a. Aspek Keuangan
Tabel 5.21
Penilaian Kinerja Aspek Keuangan RSKO Jakarta Semester I Tahun 2018
Hasil
Penilaian
1. Rasio Keuangan
a. Rasio Kas (Cash Ratio) 2 491 0.25
b. Rasio Lancar (Current Ratio) 2.5 1182 2.5
c. Periode Penagihan Piutang (Collection Period) 2 95.89 0.25
d. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) 2 12.76 1
e. Imbalan atas Aktiva tetap (Return on Asset) 2 1.37 1.1
f. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) 2 1.86 1.2
g. Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) 2 57.65 2
h. Rasio Pendapatan PNBP terhadap Biaya Operasional 2.5 38.13 1.75
i. Rasio Subsidi Biaya Pasien 2 0.11 0
Sub Total 19 10.05
2. Kepatuhan Pengelolaan Keuangan BLU
a. Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Definitif 2 2 2
b. Laporan Keuangan berdasarkan SAK 2 2 2
c. Surat Perintah Pengesahan Pendapatan dan Belanja BLU (SP3B BLU) 2 1.2 1.2
d. Tarif Layanan 1 1 1
e. Sistem Akuntansi 1 1 1
f. Pesetujuan Rekening 0.5 0.5 0.5
g. Standard Operating Procedure (SOP) Pengelolaan Kas 0.5 0.5 0.5
h. SOP Pengelolaan Piutang 0.5 0.5 0.5
i. SOP Pengelolaan Utang 0.5 0.5 0.5
j. SOP Pengadaan Barang dan Jasa 0.5 0.5 0.5
k. SOP Pengelolaan Barang Inventaris 0.5 0.5 0.5
Sub Total 11 10.2
Total 1 + 2 30 20.25
Bobot SkorSubaspek / Indikator
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 45
b. Aspek Pelayanan
Tabel 5.22
Penilaian Kinerja Aspek Pelayanan RSKO Jakarta Semester I Tahun 2018
Hasil
Penilaian
1. Layanan
a. Pertumbuhan Produktivitas
1). Rata-rata Kunjungan Rawat Jalan/Hari 3 1.13 3
2). Rata-rata Kunjungan Rawat Darurat/Hari 2.5 0.8 0
3). Pertumbuhan Hari Perawatan Rawat Inap (HP) 2.5 1.2 2.5
4) Pemeriksaan Radiologi/Hari 2.5 1.2 2.5
5). Pemeriksaan Laboratorium/Hari 2.5 1.34 2.5
6). Rata-rata Jumlah pasien detoksifikasi/Hari 2.5 0.97 1.5
7). Rata-rata Rehab Medik/Hari 2.5 2.75 2.5
8). Pertumbuhan Peserta Didik Pendidikan Kedokteran 0 0 0
9). Jumlah Penelitian yang Dipublikasikan 0 0 0
Sub Total 18 14.5
b. Efektivitas Pelayanan
1). Kelengkapan Rekam Medik 24 jam selesai pelayanan 2 76% 2
2). Pengembalian Rekam medik 2 75% 1.5
3). Angka Kegagalan Detoksifikasi 2 0% 2
4). Angka Kegagalan Hasil Radiologi 2 0.28% 2
5). Persentase Penulisan Resep sesuai Formularium 2 97.78% 2
6). Angka Pengulangan Pemeriksaan Laboratorium. 2 0.25% 2
7). BOR 2 66% 1.5
Sub Total 14 13
c. Pertumbuhan Pembelajaran
1). Rata-rata Jam Pelatihan/Karyawan 1.5 0.80% 1.5
2). Persentase Dokdiknis yang mendapat TOT 0 0 0
3). Program Reward dan Punishment 1.5 Ada Program sebagian dilaksanakan 0.5
Sub Total 3 2
Total ( a + b + c ) 35 29.5
Subaspek / Indikator Bobot Skor
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 46
Hasil
Penilaian
2 Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat
a. Mutu Pelayanan
1). Emergency Response Time 2 5 Menit 2
2). Waktu Tunggu Rawat Jalan 2 60 Menit 1.5
3). LOS (Length Of Stay) 2 33 hari 2
4). Kecepatan Pelayanan Resep Obat Jadi 2 8.13 Menit 2
5). Waktu Tunggu Sebelum Operasi 2 < 2 2
6). Waktu Tunggu Hasil Laboratorium 2 < 1 jam 2
7). Waktu Tunggu Hasil Radiologi 2 51 menit 2
Sub Total 14 13.5
b. Mutu Klinik
1). Angka Kematian di Gawat Darurat 2 0.00 2
2). Angka Kematian/Kebutaan > 48 jam 2 0.00 2
3). Post Operative Death Rate 2 0.00 2
4). Angka Infeksi Nosokomial 4 0.00 2
5). Jumlah Kematian Ibu di Rumah Sakit 2 0.00 2
Sub Total 12 10
c. Kepedulian Kepada Masyarakat
1). Pembinaan kepada Puskesmas dan Sarana Kesehatan lain 1 Ada Program dilaksanakan sepenuhnya 1
2). Penyuluhan kesehatan 1 Ada Program dilaksanakan sepenuhnya 1
3). Rasio Tempat Tidur Kelas III 2 82.34% 2
Sub Total 4 4
d. Kepuasan Pelanggan
1). Penanganan Pengaduan/Persentase Pengaduan 1 100% 1
2). Kepuasan Pelanggan 1 80.00% 0.8
Sub Total 2 1.8
e. Kepedulian Tergadap Lingkungan
1). Kebersihan Lingkungan (Hasil Penilaian RS Berseri) 2 9375 2
2). Proper Lingkungan (KLH) 1 RSKO tidak ditunjuk untuk melakukan 0
Sub Total 3 2
Total ( a + b + c + d + e ) 35 31.372.45
Indikator Kinerja Keuangan BLU RSKO Jakarta 20.25
Indikator Kinerja Layanan BLU RSKO Jakarta 29.50
Indikator Kinerja Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat 31.30
Total Keseluruhan 81.05
Tingkat Kesehatan RS Tinggi AA
Subaspek / Indikator Bobot Skor
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 47
3. Standar Pelayanan Minimal RSKO Jakarta
Tabel 5.23 Standar Pelayanan Minimal RSKO Jakarta
Tahun 2017 dan 2018
NO JENIS
PELAYANAN INDIKATOR SATUAN STANDAR 2017 2018 KET
1. Gawat Darurat 1. Kemampuan menangani life saving anak dan dewasa
% 100 100 100
2. Jam buka Pelayanan Gawat Darurat Jam 24 24 24
3. Pemberi pelayanan gawat darurat yang bersertifikat yang masih berlaku BLS/PPGD/GELS/ALS
% 100 100 100
4. Ketersediaan tim penanggulangan bencana
Tim 1 1 1
5. Waktu tanggap pelayanan Dokter di Gawat Darurat
Menit ≤ 5 5 ≤ 5
6. Kepuasan Pelanggan % ≥ 70 79 75
7. Kematian pasien< 24 Jam ‰ ≤ 2 0 0
8. Khusus untuk RS Jiwa pasien dapat ditenangkan dalam waktu ≤ 48 Jam
% 100 100 100
9. Jumlah pasien yang diharuskan membayar uang muka
0 0 0
2. Rawat Jalan 1. Dokter pemberi Pelayanan di Klinikklinik Spesialis
% 100 100 100
2. Ketersediaan Pelayanan a. Klinik Anak
tidak ada tidak ada
b. Klinik Penyakit Dalam
Ada Ada
c. Klinik Kebidanan
Ada Ada
d Klinik Bedah
tidak ada tidak ada
3. Ketersediaan Pelayanan Jiwa a. Anak Remaja Ada Ada
b. NAPZA Ada Ada
c. Gangguan Psikotik
Ada Ada
d. Gangguan Neurotik
Ada Ada
e. Mental Retardasi
Ada Ada
f. Mental Organik Ada Ada
g. Usia Lanjut Ada Ada
4. Jam buka pelayanan 08.00 - 13.00 08.00-14.00 08.00-14.00
5. Waktu tunggu di rawat jalan Menit ≤ 60 65 60
6. Kepuasan Pelanggan % ≥ 90 80.42 80
7.a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikrosopi TB
% ≥ 60 86.96 86.96
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
% ≤ 60 63.64 63.64
3 Rawat Inap 1. Pemberi pelayanan di Rawat Inap a. Dr. Spesialis Ada Ada
b. Perawat min. D3
Ada Ada
2. Dokter penanggung jawab pasien rawat inap
% 100 100 100
3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap a. Anak tidak ada tidak ada
b. Penyakit Dalam Ada Ada
c. Kebidanan tidak ada tidak ada
d. Bedah tidak ada tidak ada
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 48
NO JENIS
PELAYANAN INDIKATOR SATUAN STANDAR 2017 2018 KET
4. Jam Visite Dokter Spesialis 08.00 - 14.00 09.00-14.00 09.00-14.00
5. Kejadian infeksi pasca operasi % ≤ 1,5 - -
6. Kejadian Infeksi Nosokomial % ≤ 1,5 0 0
7. Tidak adanya kejadian pasien jatuh yang berakibat kecacatan / kematian
% 100 100 100
8. Kematian pasien > 48 jam % ≤ 0,24 2,1 0,08
9. Kejadian pulang paksa % ≤ 5 2,99 0,2
10. Kepuasan pelanggan % ≥ 90 90.02 80
11. Rawat Inap TB
a. Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB
% ≥ 60 86.96 86.96
b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
% ≥ 60 63.64 63.64
12. Ketersediaan pelayanan rawat inap di RS yang memberikan pelayanan jiwa
NAPZA,Gangguan Psikotik, Gangguan Neurotik dan Ganguan Mental Organik
Ada Ada
13. Tidak adanya kejadian kematian pasien gangguan jiwa karena bunuh diri
% 100 100 100
14. kejadian re-admission pasien gangguan jiwa dalam waktu ≤ 1 bulan
% 100 100 100
15. Lama hari perawatan pasien gangguan jiwa
Minggu ≤ 6 2 2
4. Bedah Sentral (Bedah saja)
1. Waktu tunggu operasi elektif
RSKO tidak memiliki layanan Bedah Sentral
2. Kejadian Kematian di meja operasi
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
4. Tidak adanya kejadian opersi salah orang
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
6. Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi
7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan anestesi endotracheal tube
5. Kebidanan, Persalinan,
1. Kejadian kematian ibu karena persalinan
RSKO tidak memiliki layanan
Kebidanan, Persalinan, Perinatologi
dan KB
perinatologi dan KB 2. Pemberi pelayanan persalinan normal
3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit
4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
5. Kemampuan menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr
6. Pertolongan persalinan melalui seksio cesaria
7. Keluarga Berencana
8. Kepuasan Pelanggan
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 49
NO JENIS
PELAYANAN INDIKATOR SATUAN STANDAR 2017 2018 KET
6. Intensif 1. Rata rata pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
% ≤ 3
RSKO tidak memiliki layanan Intensif
2. Pemberi pelayanan Unit Intensif a. Dr. Sp.Anastesi dan Dr.Spesialis sesuai kasus yang ditangani
b. Perawat minimal D3 dengan sertifikat mahir ICU
7. Radiologi 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto
Jam ≤ 3 0.5 0.5
2. Pelaksana ekspertisi SpR SpR Sp.R
3. Kejadian kegagalan pelayanan Rontgen
% ≤ 2 0.225 0,28
4. Kepuasan pelanggan % ≥ 80 78 80
8. Lab. Patologi Klinik 1. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium.
Menit ≤ 140 120 120
2. Pelaksana ekspertisi SpPK SpPK SpPK
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksa laboratorium
% 100 100 100
4. Kepuasan pelanggan % ≥ 80 80.42 62
9. Rehabilitasi Medik 1. Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang di rencanakan
% ≤ 50 0 2,4
2.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
% 100 100 100
3. Kepuasan Pelanggan % ≥ 80 89,3 99
10. Farmasi 1. a.Waktu tunggu pelayanan Obat Jadi Menit ≤ 30 15 8,13
b.Waktu tunggu pelayanan Obat Racikan
Menit ≤ 60 45 24,82
2. Tidak adanya Kejadian kesalahan pemberian obat
% 100 100 0,5
3. Kepuasan pelanggan % ≥ 80 80 80
4. Penulisan resep sesuai formularium % 100 98 97,78
11 Gizi 1. Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien
% ≥ 90 98 95,7
2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien
% ≤ 20 6 6,08
3. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian diet
% 100 99.86 99,85
12 Transfusi Darah 1. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse
RSKO tidak memiliki layanan transfusi
darah
2. Kejadian Reaksi transfuse
3. Jumlah Transfusi
13 Pelayanan GAKIN Pelayanan terhadap pasien GAKIN yang datang ke RS pada setiap unit pelayanan
% terlayani
100 100 100
14 Rekam Medik 1. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
% 100 66% 76,33
2. Kelengkapan Informed Concent setelah mendapatkan informasi yang jelas
% 100 - 83,83
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 50
NO JENIS
PELAYANAN INDIKATOR SATUAN STANDAR 2017 2018 KET
3. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan
Menit ≤10 5 7,5
4. Waktu penyediaan dokumen rekam medik pelayanan rawat inap
Menit ≤15 5 10
15 Pengelolaan Limbah 1. Baku mutu limbah cair
a. BOD mg/l ≤30 4,18 5.7
b. COD mg/l ≤80 28,0 18.40
c. TSS mg/l ≤30 6,0 12.0
e. Ph 6 s.d 9 7,2 6.9
2. Pengelolaan limbah padat infeksius sesuai dengan aturan
% 100 100 100
16 Administrasi dan manajemen
1. Tindak lanjut penyelesaian hasil pertemuan direksi
% 100 100 100
2. Kelengkapan laporan akuntabilitas kinerja
% 100 100 100
3. Ketepatan waktu pengusulan kenaikan pangkat
% 100 100 100
4. Ketepan Waktu pengurusan gaji berkala
% 100 100 100
5. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam setahun
% ≥ 60 14 20
6. Cost recovery % ≥ 40 22.9 25
7. Ketepatan waktu penyusunan laporan keuangan
% 100 98 100
8. Kecepatan waktu pemberian informasi tentang tagihan pasien rawat inap
Jam ≤2 2 2
9. Ketepatan waktu pemberian imbalan (insentif) sesuai kesepakatan waktu
% 100 82 90
17 Ambulance/ Kereta Jenazah
1. Waktu pelayanan ambulance/Kereta jenazah
Jam 24 24 24
2. Kecepatan memberikan pelayanan ambulance/Kereta jenazah di rumah sakit
Menit ≤230 60 60
3. Response time pelayanan ambulance oleh masyarakat yang membutuhkan
sesuaiketentuan daerah
60 60
18 Pemulasaraan Jenazah
Waktu tanggap (response time) pelayanan pemulasaraan jenazah
Jam ≤2 1 1
19 Pelayanan pemeliharaan sarana rumah sakit
1. Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat
% ≤80 80 80
2. Ketepatan waktu pemeliharaan alat % 100 70 70
3. Peralatan laboratorium dan alat ukur yang digunakan dalam pelayanan terkalibrasi tepat waktu sesuai dengan ketentuan kalibrasi
% 100 80 80
20 Pelayanan Laundry 1. Tidak adanya kejadian linen yang hilang
% 100 100 100
2. Ketepatan waktu penyediaan linen untuk ruang rawat inap
% 100 100 100
21 Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)
1. Ada anggota Tim PPI yang terlatih % 75 85 100
2. Tersedia APD di setiap instalasi/ departemen
% 60 50 90
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial / HAI (Health Care Associated Infection) di RS (min 1 parameter)
% 75 60 100
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 51
4. Key Performance Indicators
TABEL 5.24
KEY PERFORMANCE INDICATORS RSKO JAKARTA SEMESTER I TAHUN 2018
No. Sasaran Strategis Key Performance Indicators Target
Tahun 2018 Realisasi
Tahun 2018
STAKE HOLDER
1. Terwujudnya kepuasan stakeholder
1.Persentase capaian kepuasan pelanggan
82% 80%
2.Persentase komplain yang ditindaklajuti 100% 100%
2. Terwujudnya layanan NAPZA dan penyakit terkait secara komprehensif berbasis mutu
3.Pengembangan layanan NAPZA dan penyakit terkait
1 1
4.Persentase peningkatan kunjungan 10% 14.04%
FINANSIAL
3. Terwujudnya peningkatan pendapatan
5.Persentase peningkatan pendapatan 35% 32.01%
4. Terwujudnya kendali biaya sesuai target yang direncanakan
6.Tingkat efisiensi anggaran 10% 1.64%
5. Terwujudnya sistem integrasi antar pelayanan, pendidikan, pelatihan dan penelitian
7.Jumlah jejaring binaan yang mampu melayani pasien dengan gangguan Napza
16 12
. 8.Jumlah perguruan tinggi yang bekerjasama
6 7
INTERNAL BUSINESS PROCESS
6. Terwujudnya sistem rujukan (BPJS)
9.Prosentase penigkatan jumlah pasien yang dirujuk ke RSKO
10 % 75.79%
7. Terwujudnya penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian berbasis bukti
10.Jumlah presentase ilmiah yang dilakukan petugas RSKO secara nasional dan internasional
3 0
8. Terwujudnya program terapi rawat jalan intensif
11.Peningkatan kunjungan program terapi rawat jalan intensif
10% (6.9)
9. Terwujudnya sistem pelyaana n assesment Napza pro justicia
12.Lamanya waktu pelayanan assesment Napza pro justicia
10 hari kerja NA
10. Terwujudnya jejaring pelayanan, pelatihan dan penelitian
13.Jumlah institusi yang mengikuti diklit Napza di RSKO
56 42
14.Presentase peningkatan petugas kesehatan yang mengikuti diklat bidang Napza di RSKO
10% 10%
11. Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen RS yang profesional
15.RS terakreditasi nasional Monev Monev
16.Opini Audit Keuangan WTP WTP
LEARNING AND GROWTH
12. Terwujudnya kinerja pegawai sesuai kompetensi
17.Prosentase pegawai yang mengikuti diklat kompetensi
50% 47%
18.Prosentase capaian IKU 82% 100%
13. Terwujudnya budaya kinerja pegawai
19.Prosentase jam kerja efektif 82% 80%
20.Penilaian sikap perilaku pegawai dalam melayani pelanggan
74% 83,96%
14. Terwujudnya pemenuhan sarana dan prasarana dan fasilitas sesuai praktek terbaik
21.Prosentase peningkatan kehandalan sarfas
94% 92%
15. Terwujudnya SIM RS terintegrasi
22. Prosentase level IT dashboard 75% 100%
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 52
5. Promotif Preventif
Kegiatan Promosi Kesehatan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta berupa kegiatan
yang bertugas untuk memfasilitasi masyarakat di Rumah Sakit agar memperoleh informasi
kesehatan yang tepat sehingga masyarakat di Rumah Sakit dapat mandiri dalam menjaga
kesehatannya.
Adapun kegiatan promotif dan preventif yang dilaksanakan pada Semester I tahun 2018 antara
lain:
a. Pendidikan pasien dan keluarga serta pengunjung RS
Pada tahun 2018, evaluasi edukasi pasien rawat inap dilakukan di Instalasi Rawat Inap
Komplikasi dan ruang MPE, Instalasi MPE-Rehabilitasi. Edukasi Pasien di Ranap
Komplikasi selama bulan Januari-Februari 2018 terlaksana sebanyak 2 (dua) kali dari
jumlah 2 (dua) pasien serta terdokumentasi secara lengkap. Pada bulan Januari 2018, di
MPE terlaksana 26 pasien (97%) yang mendapat edukasi pasien dan keluarga serta
terdokumentasi secara lengkap dari 27 pasien yang masuk. Pada bulan Februari 2018, di
MPE terlaksana 10 pasien (67%) yang mendapat edukasi pasien dan keluarga serta
terdokumentasi secara lengkap dari 15 pasien yang masuk.
Tabel 5.25
Pelaksanaan Edukasi Pasien Dan Keluarga Semester I Tahun 2018
Ruangan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun
Rawat Inap Komplikasi
100% 100% 75% 66.7% 56.3% 58.3%
MPE-Rehab 97% 67% 63.5% 63.5% 65.2% 64.3%
b. Pembuatan Media Edukasi berupa Leaflet, Sticker, Poster dan Roll Up Banner
Pada awal tahun, Instalasi PKRS membuat media informasi mengenai Hak dan
Kewajibn Pasien yang kemudian dicetak menjadi Roll Up Banner. Setelah melali rapat
koordinasi dengan bagian/unit/instalasi yang terkait dengan pembuatan media
kesehatan tanggal 28 Februari 2018, PKRS telah menghasilkan 7 buah Leaflet baru, 1
Sticker, 2 jenis Poster dan 2 jenis Roll Up Banner pada tahun 2018. Leaflet ini juga
menjadi bahan perbaikan untuk survey ulang Akreditasi pada tanggal 30 Maret 2018.
Selama bulan Maret, PKRS juga membuat berita disertai foto yang disesuaikan dengn
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 53
momen tertentu sebanyak 3 kegiatan. Pada akhir bulan Maret, Pusat Data Elektronik
(PDE) mengajukan permohonan untuk dibuatkan desain Roll Up Banner antrian online.
Pada bulan April, PKRS membuat poster berita mengenai peresmian ruang
psikiatri dan publikasi kegiatan HKS berupa roll up dan spanduk. Pada bulan Mei,
PKRS diminta untuk membuat desain stiker kendaraan. Pada bulan Juni, PKRS
membuat publikasi kegiatan Hari Anti Narkotika Internasional berupa Roll Up dan
Spanduk. Selama semester I tahun 2018 pembuatan media edukasi yang telah
dilaksanakan antara lain:
Tabel 5.26 Media Edukasi RSKO Jakarta Semester I Tahun 2018
No Jenis Media Jumlah
1. Leaflet 7 tema @50 pcs 350
2. Stiker Hand Hygiene 150
3. Stiker Kendaraan 1
4. Poster Etika Batuk 10
5. Poster Berita RSKO 4
6. Roll Up Etika Batuk 10
7. Roll Up Satndar Assesment Pasien 3
8. Roll Up Hak dan Kewajiban Pasien 4
9. Roll Up Antrian Online 1
10. Publikasi Kegiatan berupa Roll Up 2
11. Publikasi Kegiatan berupa Spanduk 2
Adapun contoh beberapa media edukasi antara lain:
1) Leaflet
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 54
2) Sticker
3) Poster Berita
4) Poster Edukasi
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 55
5) Roll Up Banner
6) Publikasi kegiatan berupa spanduk
7) Publikasi kegiatan berupa Roll Up
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 56
c. Penempatan Media Edukasi RSKO JAKARTA
Terkaitprogram edukasi mengenai hak dan kewajiban pasien, Instalasi PKRS
menyebarkan Roll Up Banner yang ditempatkan di 8 (delapan) titik strategis. Sebanyak
4 (empat) titik disebar di bulan Desember 2016 dan sebanyak 4 (empat) buah disebar
di bulan Januari 2017. Selain itu, di bulan Maret 2017 PKRS juga menempatkan media
edukasi berupa leaflet di 5 (lima) titik, poster di 5 (lima) titik, roll up banner dan stiker
yang ditempatkan secara menyebar.
d. Senam Sehat Jumat Pagi di RSKO Jakarta
Selama Semester I Tahun 2018, Senam Sehat Jumat Pagi RSKO Jakarta
dilaksanakan sebanyak 15 (tiga belas) kali senam dengan rincian 2 kali di bulan
Januari, 3 kali di bulan Februari, 4 kali di bulan Maret, 4 kali di bulan April, 2 kali di
bulan Mei sesuai dengan perencanaan. Jumlah rata-rata peserta yang hadir sebanyak
45-46 orang, meningkat dibandingkan rata-rata peserta senam di Tahun 2017 yaitu 41-
42 orang. Kegiatan penyuluhan kesehatan direncanakan 1 bulan sekali, terlaksana
selama bulan Januari - Mei 2018 sebanyak 5 (lima) kali kegiatan.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 57
e. Pembuatan Revisi Video Profil dan Lembar Balik Informasi Rumah Sakit
Untuk membantu mempromosikan RSKO Jakarta di lingkungan intern maupun ektern
Rumah Sakit, revisi Video Profile Tahun 2018 telah disebar ke 10 bagian/ unit/
instalasi. Selain itu, Lembar Balik Informasi RS yang dibuat sesuai rekomendasi
Akreditasi telah disebarkan di 20 bagian/ unit/ instalasi.
f. Pengadaan Jurnal
Berikut ini adalah daftar pengadaan jurnal RSKO Jakarta di Tahun 2018
Tabel 5.27 Pengadaan Jurnal RSKO Semester I Tahun 2018
Bagian/Intalasi Judul Keterangan
Farmasi Jurnal Farmasi Klinik Indonesia (http://ijcp.or.id)
Nomor 4, Desember 2017 Nomor 1, Maret 2018
Keperawatan* Jurnal Keperawatan Indonesia
vol. 20 No. 1, Maret 2017 Vol. 20No. 2, Juli 2017
Patologi Klinik Clinical Pathology and Medical Laboratory Vol. 23 No. 3 July 207
g. Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional Tahun 2018
Hari Anti Narkotika International (HANI) diperingati tiap tahun pada tanggal 26
Juni untuk memberikan gambaran dan informasi mengenai bahaya NAPZA serta
mengajak masyarakat agar berperan aktif dalam mencegah penyalahgunaan
NAPZA.Oleh karena itu, pada HANI 2018 ini kami mengadakan kegiatan
pengembangkan kreativitas pasien Ketergantungan NAPZA dengan memberikan
wadah penyaluran bakat, minat dan emosi pasien melalui kegiatan pengembangan
kretifitas bubur kertas.
Tema kegiatan Penyuluhan Hari Anti Narkotika International Tahun 2018 adalah “
“Mewujudkan Masyarakat Yang Sehat Hidup berkualitas Tanpa Napza” dengan
sasaran peserta adalah pasien RSKO Jakarta, baik pasien rawat jalan maupun rawat
inap. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 26 Juni 2018 pukul 09.00 WIB, dimana diikuti
oleh pasien rehabilitasi sebanyak 56 orang yang terbagi menjadi 13 kelompok dan
pasien metadon sebanyak 21 orang yang terbagi menjadi 5 kelompok.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 58
6. Produk Unggulan
a. Pelayanan Napza komprehensif:penerimaan awal (intial intake), detoksifikasi, rehabilitasi,
pelayanan untuk komplikasi medik, dual diagnosis dan terapi rumatan metadon dan
bufrenorfin yang merupakan ciri khas one stop services guna menjawab kebutuhan
penerima layanan. Hal diatas dimaksud untuk menyelaraskan kebutuhan pasien, keluarga
dan masyarakat
b. Sebagai Pengampu layanan Program Rumatan Metadon.
c. Memberi Pelatihan dan Pendidikan bagi berbagai profesi di bidang pelayanan
ketergantungan Napza (pelayanan akibat Gangguan yang berhubungan dengan zat).
d. Menjadi narasumber bagi pelatihan, pelayanan, dan penyusunan perencanaan terapi
ketergantungan Napza dan HIV/AIDS.
e. Pelaksanaan Assesment terhadap pengguna Napza.
f. Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 59
B. Realisasi Anggaran
Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
didukung oleh anggaran DIPA Tahun 2018 sebesar Rp. 65,238,158,000,- terdiri dari:
Rupiah Murni (RM) Rp. 49,888,508,000,-
BLU Rp. 15,349,650,000,-
Tabel 5.28 Realisasi Anggaran RSKO Semester I Tahun 2018
KELOMPOK JENIS BELANJA & KEGIATAN ALOKASI RPD % REALISASI %
BELANJA PEGAWAI 18,702,096,000 9,055,587,002 48.42 11,214,728,347 59.97
BELANJA BARANG 22,678,219,000 11,022,598,000 48.60 6,853,573,114 30.22
BELANJA MODAL 8,508,193,000 4,293,404,850 50.46 210,788,225 2.48
TOTAL RM 49,888,508,000 24,371,589,852 48.85 18,279,089,686 36.64
BELANJA BARANG 15,145,798,000 6,828,479,000 45.08 4,997,967,816 33.00
BELANJA MODAL 203,852,000 6,500,000 3.19 0 -
TOTAL BLU 15,349,650,000 6,834,979,000 44.53 4,997,967,816 32.56
RUPIAH MURNI
BLU
Adapun daya serap RSKO Jakarta Semester I Tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Pagu Anggaran DIPA 2017 sebesar Rp. 65,238,158,000,- dimana Rupiah Murni (RM) Rp.
49,888,508,000,- realisasi sebesar Rp. 18,279,089,686 atau 36,64% dari Rencana Penarikan
Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 24,371,589,852,- atau 48,85%. Pagu
anggaran belanja pegawai sebesar Rp. 18,702,096,000,- realisasi Rp. 11,214,728,347,- atau
59,97% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
9,055,587,002,- atau 48,42%. Untuk belanja barang, pagu anggaran sebesar Rp.
22,678,219,000,- realisasi sebesar Rp. 6,853,573,114,- atau 30,22 % dari Rencana Penarikan
Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 11,022,598,000,- atau 48,60%.
Sedangkan untuk belanja modal, pagu anggaran sebesar Rp. 8,508,193,000,- realisasi sebesar
Rp. 210,788,225,- atau 2,48 % dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan
yaitu sebesar Rp. 4,293,404,850,- atau 50,46%.
Untuk anggaran BLU sebesar Rp. 15,349,650,000,- daya serap sebesar Rp. 4,997,967,816,-
atau 32,56% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
6,834,979,000,- atau 44,53%. Pagu anggaran belanja barang, pagu anggaran sebesar Rp.
15,145,798,000,- realisasi sebesar Rp. 4,997,967,816,- atau 33,00 % dari Rencana Penarikan
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 60
Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 6,828,479,000,- atau 45,08%.
Sedangkan untuk belanja modal, pagu anggaran sebesar Rp. 203,852,000,- realisasi sebesar
Rp. 0,- atau 0% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 6,500,000,- atau 3,19%.
Adapun rincian penyerapan anggaran DIPA Semester I Tahun 2018 ada pada tabel dibawah ini
Tabel 5.29 Perbandingan antara Pagu dan Realisasi Rupiah Murni Tahun 2018
KODE KELOMPOK JENIS BELANJA DAN KEGIATAN ALOKASI RPD % REALISASI %
A BELANJA PEGAWAI 18,702,096,000 9,055,587,002 48.42 11,214,728,347 59.97
511111 Gaji Pokok dan Tunjangan 11,791,145,000 5,639,739,000 47.83 7,913,024,780 67.11
511119 Pembulatan Gaji PNS 216,000 101,502 46.99 107,801 49.91
511121 Tunjangan Suami/ Istri PNS 1,051,767,000 525,883,500 50.00 630,513,246 59.95
511122 Tunjangan Anak PNS 318,747,000 159,373,500 50.00 186,707,023 58.58
511123 Tunjangan Struktural PNS 187,110,000 93,555,000 50.00 112,765,000 60.27
511124 Tunjangan Fungsional PNS 1,113,420,000 556,710,000 50.00 746,770,000 67.07
511125 Tunjangan PPh PNS 140,258,000 70,129,000 50.00 17,588,077 12.54
511126 Tunjangan Beras PNS 793,495,000 402,328,998 50.70 414,315,420 52.21
511129 Uang Makan PNS 2,296,800,000 1,148,400,000 50.00 940,819,000 40.96
511134 Belanja Tunj. Kompensasi Kerja PNS 89,700,000 44,850,000 50.00 48,300,000 53.85
511151 Tunjangan Umum PNS 442,148,000 205,316,502 46.44 172,135,000 38.93
512211 Uang Lembur 477,290,000 209,200,000 43.83 31,683,000 6.64
B BELANJA BARANG 22,678,219,000 11,314,677,000 49.89 6,853,573,114 30.22
521111 Belanja Keperluan Perkantoran 1,174,438,000 587,219,000 50.00 139,731,000 11.90
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Komsumsi (Alat Therapy Pasien) 105,376,000 52,688,000 50.00 10,360,350 9.83
521821 Belanja Barang Persedian Barang Baku (BMP) 1,269,250,000 634,625,000 50.00 353,565,440 27.86
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Komsumsi (Perkantoran, BRT) 2,315,687,000 1,157,843,500 50.00 926,280,525 40.00
522191 Belanja Jasa lainnya 3,348,855,000 1,570,986,000 46.91 1,324,612,593 39.55
521115 Honor Operasional satuan Kerja 414,170,000 231,990,000 56.01 144,705,806 34.94
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Komsumsi (DTT) 1,248,300,000 624,150,000 50.00 347,410,580 27.83
522111 Belanja Langganan Listrik 1,140,000,000 570,000,000 50.00 476,633,070 41.81
522112 Belanja Langganan Telepon 204,000,000 102,000,000 50.00 18,561,003 9.10
522113 Belanja Langganan Air 72,000,000 36,000,000 50.00 21,100,909 29.31
522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya 224,400,000 112,200,000 50.00 66,000,000 29.41
522141 Belanja Sewa 60,000,000 30,000,000 50.00 23,100,000 38.50
523111 Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 2,078,171,000 947,150,000 45.58 330,454,235 15.90
523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan 150,000,000 75,000,000 50.00 94,266,150 62.84
523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 2,091,743,000 1,045,871,500 50.00 473,919,757 22.66
523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan dan Mesin (Solar) 18,750,000 9,375,000 50.00 0 -
521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya (Pakaian Dinas) 292,079,000 292,079,000 100.00 0 -
524111 Belanja Perjalanan Biasa (DN)- Belanja Tupoksi 49,100,000 24,550,000 50.00 13,336,161 27.16
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 88,200,000 44,100,000 50.00 48,150,000 54.59
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 252,000,000 126,000,000 50.00 73,960,000 29.35
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 648,000,000 324,000,000 50.00 174,045,323 26.86
524111 Belanja Perjalanan Biasa (DN)-Belanja Operasional 429,981,000 214,990,500 50.00 11,163,500 2.60
524113 Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota 612,000,000 306,000,000 50.00 1,350,000 0.22
524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 163,125,000 81,562,500 50.00 2,240,000 1.37
524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota 343,845,000 171,922,500 50.00 37,773,566 10.99
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (Obat-obatan) 3,067,248,000 1,533,624,000 50.00 1,187,734,885 38.72
521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Konsumsi (Reagensia) 817,501,000 408,750,500 50.00 553,118,261 67.66
C BELANJA MODAL 8,508,193,000 4,293,404,850 50.46 210,788,225 2.48
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin (Alat Kesehatan) 2,921,948,000 584,389,600 20.00 0 -
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 2,698,328,000 2,023,746,000 75.00 0 -
532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 1,639,400,000 1,373,140,000 83.76 17,015,000 1.04
533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 1,248,517,000 312,129,250 25.00 193,773,225 15.52
49,888,508,000 24,663,668,852 49.44 18,279,089,686 36.64 Total
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 61
Penggunaan anggaran yang berasal dari APBN (Rupiah Murni) dirinci sebagai berikut:
BELANJA PEGAWAI
Pagu Rp. 18,702,096,000,- realisasi Rp. 11,214,728,347,- daya serap sampai dengan bulan Juni
2018 sebesar 59,97% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu
sebesar Rp. 9,055,587,002,- atau 48,42%. Realisasi penggunaannya untuk pembayaran gaji
pokok dan tunjangan suami/istri, tunjangan anak, tunjangan struktural, tunjangan fungsional,
tunjangan Pph, tunjangan Beras, Uang makan, tunjangan umum dan uang lembur sampai bulan
Juni 2018.
MA 2094.994.511111 Gaji Pokok dan Tunjangan
Pagu Rp. 11,791,145,000,- realisasi Rp. 7,913,024,780,- daya serap sampai bulan Juni 2018
tahun sebesar 67,11% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu
sebesar Rp. 5,639,739,000,- atau 47,83%. Adapun realisasi penggunaannya untuk pembayaran
gaji pokok dan tunjangan.
MA 2094.994.511119 Pembulatan Gaji PNS
Pagu Rp. 216,000,- realisasi Rp. 107,801,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun sebesar
49,91% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
101,502,- atau 46,99%. Adapun realisasi penggunaannya untuk pembulatan gaji PNS.
MA 2094.994.511121 Tunjangan Suami/Istri PNS
Pagu Rp. 1,051,767,000,- realisasi Rp. 630,513,246,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 59,95% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 525,883,500,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan Suami/Istri
PNS.
MA 2094.994.511122 Tunjangan Anak
Pagu Rp. 318,747,000,- realisasi Rp. 186,707,023,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 58,58% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 159,373,500,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan anak.
MA 2094.994.511122 Tunjangan Struktural
Pagu Rp. 187,110,000,- realisasi Rp. 112,765,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 60,27% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 93,555,000,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan struktural.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 62
MA 2094.994.511122 Tunjangan Fungsional
Pagu Rp. 1,113,420,000,- realisasi Rp. 746,770,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 67,07% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 556,710,000,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan Fungsional.
MA 2094.994.511122 Tunjangan Pph
Pagu Rp. 140,258,000,- realisasi Rp. 17,588,077,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 12,54% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 70,129,000,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan Pph.
MA 2094.994.511122 Tunjangan Beras
Pagu Rp. 804,658,000,- realisasi Rp. 414,315,420,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 52,21% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 402,328,998,- atau 50,70%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan beras.
MA 2094.994.511122 Uang Makan
Pagu Rp. 2,104,800,000,- realisasi Rp. 940,819,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 40,96% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 1,148,400,000,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk uang makan.
MA 2094.994. 511134 Tunjangan Kompensasi Kerja PNS
Pagu Rp. 89,700,000,- realisasi Rp. 48,300,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 53,85% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 44,850,000,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan Kompensasi
Kerja PNS, dalam hal ini adalah untuk tunjangan bahaya radiasi.
MA 2094.994.511122 Tunjangan Umum PNS
Pagu Rp. 479,073,000,- realisasi Rp. 172,135,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 38,93% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 205,316,502,- atau 46,44%. Adapun realisasi penggunaannya untuk Tunjangan Umum PNS.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 63
MA 2094.994.511122 Uang Lembur
Pagu Rp. 460,284,000,- realisasi Rp. 31,683,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 6,64% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 209,200,000,- atau 43,83%. Adapun realisasi penggunaannya untuk uang lembur.
BELANJA BARANG
Pagu Rp. 24,284,888,000,- realisasi Rp. 6,853,573,114,- daya serap 30,22% dari Rencana
Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 11,022,598,000,- atau
48,60%. Realisasi penggunaannya adalah untuk belanja keperluan perkantoran, persediaan
barang komsumsi, honor operasional satuan kerja,belanja langganan listrik, air,telepon, belanja
sewa, biaya pemeliharaan gedung dan bangunan, biaya pemeliharaan peralatan dan
mesin,biaya perjalanan biasa, biaya perjalanan dinas dalam kota, biaya perjalanan dinas paket
meeting dalam kota, biaya perjalanan paket meeting luar kota, pengadaan bahan makanan,
penambah daya tahan tubuh.
MA 2094.994.521111 Belanja Keperluan Perkantoran
Pagu Rp. 1,174,438,000,- realisasi Rp. 139,731,000,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 11,90% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
587,219,000,- atau 50%. Adapun realisasi penggunaannya untuk biaya jamuan rapat dan
langganan koran/majalah/buletin
MA 2094.994.521115 Honor Operasional Satuan Kerja
Pagu Rp. 414,170,000,- realisasi Rp. 144,705,806,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 34,94% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 231,990,000,- atau 56,91%. Adapun realisasi penggunaannya untuk honor KPA, honor PPK,
honor pengelola SAI, honor PNPB, honor belanja pegawai, honor perangkat ULP, honor panitia
pengadaan barang dan jasa, dan honor panitia PBJ.
MA 2094.994.521811 Belanja Persediaan Barang Komsumsi
Pagu Rp. 3,067,248,000,- realisasi Rp. 1,187,734,885,- daya serap sampai bulan Juni 2018
tahun sebesar 38,72% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu
sebesar Rp. 1,533,624,000,- atau 50%. Realisasi penggunaannya untuk pengadaan obat-
obatan.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 64
MA 2094.994.521811 Belanja Persediaan Barang Komsumsi
Pagu Rp. 817,501,000,- realisasi Rp. 553,118,261,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 67,66% Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
408,750,500,- atau 50%. Realisasi penggunaannya untuk pengadaan disinfektan, bahan/alat
medik habis pakai, Reagensia/ bahan laboratorium dan bahan Radiologi.
MA 2094.994.521811 Belanja Persediaan Barang Baku
Pagu Rp. 1,269,250,000,- realisasi Rp. 353,565,440,- daya serap sebesar 27,86% sampai bulan
Juni 2018 dari dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 634,625,000,- atau 50%. Realisasi penggunaannya untuk pengadaan bahan makan pasien.
MA 2094.994.521811 Belanja Persediaan Barang Komsumsi
Pagu Rp. 105,376,000,- realisasi Rp. 10,360,350,- daya serap sampai bulan Juni 2018 tahun
sebesar 9,83% dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 52,688,000,- atau 50%. Realisasi penggunaannya untuk pengadaan bahan/alat therapy
pasien rehabilitasi, bahan pelayanan Psikologi, pengadaan linen pasien.
MA 2094.994.521811 Belanja Persediaan Barang Komsumsi
Pagu Rp. 2,315,687,000,- realisasi Rp. 926,280,525,- daya serap sebesar 40% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
1,157,843,500,- atau 50%. Realisasi penggunaannya untuk keperluan sehari-hari perkantoran,
pembelian bahan komputer dan belanja barang Rumah Tangga Habis Pakai.
MA 2094.994.522191 Belanja Jasa lainnya
Pagu Rp. 3,348,855,000,- realisasi Rp. 1,324,612,593,- daya serap sebesar 39,55% sampai
bulan Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 1,570,986,000,- atau 46,91% yang dialokasikan untuk pembayaran jasa Cleaning Service
dan Outsourcing Satpam.
MA. 2094.029. 521811 Belanja Barang Untuk Persediaan Barang Komsumsi
Pagu Rp. 1,248,300,000,- realisasi Rp. 347,410,580,- daya serap sebesar 27,83% sampai bulan
Juni 2018 berarti hampir sesuai dengan Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah
direncanakan yaitu sebesar Rp. 624,150,000,- atau 50% realisasi penggunaannya adalah untuk
pengadaan penambah daya tahan tubuh bagi petugas dibagian pelayanan di RSKO.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 65
MA 2094.994. 522111 Belanja Langganan Listrik
Pagu Rp. 1,140,000,000 realisasi Rp. 476,633,070,- daya serap sebesar 41,81% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
570,000,000,- atau 50%. Dana dialokasikan untuk pembayaran listrik.
MA 2094.994.522112 Belanja Langganan Telepon
Pagu Rp. 204,000,000,- realisasi Rp. 18,561,003,- daya serap sebesar 9,10% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
102,000,000,- atau 50% yang dialokasikan untuk pembayaran telepon sampai dengan bulan
Desember.
MA 2094.994.522113 Belanja Langganan Air
Pagu Rp. 72,000,000,- realisasi Rp. 21,100,909,- daya serap sebesar 29,31% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
36,000,000,- atau 50% yang dialokasikan untuk pembayaran air sampai dengan bulan
Desember.
MA 2094.994.522119 Belanja Langganan Daya dan Jasa lainnya
Pagu Rp. 224,400,000,- realisasi Rp. 66,000,000,- daya serap sebesar 29,41% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
112,200,000,- atau 50% yang dialokasikan untuk pembayaran registrasi dan internet sampai
dengan bulan Desember.
MA 2094.994.522141 Belanja Sewa
Pagu Rp. 60,000,000,- realisasi Rp. 23,100,000,- daya serap sebesar 38,50% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
30,000,000,- atau 50% yang dialokasikan untuk pembayaran Sewa Mesin Foto copy Digital
sampai dengan bulan Desember.
MA 2094.994.523111 Belanja Pemeliharaan Gedung & Bangunan
Pagu Rp. 2,078,171,000,- realisasi Rp. 330,454,235,- daya serap sebesar 15,90% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
947,150,000,- atau 45,58% dipergunakan untuk pemeliharaan gedung/bangunan kantor dan
pemeliharaan halaman gedung/bangunan kantor.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 66
MA 2094.994.523112 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan
Pagu Rp. 150,000,000,- realisasi Rp. 94,266,150,- daya serap sebesar 62,84% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
75,000,000,- atau 50% dipergunakan untuk pengadaan perlengkapan gedung.
MA 2094.994.523121 Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan & Mesin
Pagu Rp. 2,091,743,000,- realisasi Rp. 473,919,757,- daya serap sebesar 22,66% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
1,045,871,500,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk Pemeliharaan peralatan
medik dan non medik dan pemeliharaan kendaraan operasional.
MA 2094.994.523123 Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan Peralatan & Mesin
Pagu Rp. 18,750,000,- realisasi Rp. 0,- sebesar 0% sampai bulan Juni 2018 dari Rencana
Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 9,375,000,- atau 50%
dimana realisasi penggunaannya untuk solar genset.
MA. 2094.029. 521219 Belanja Barang Non Operasional Lainnya
Pagu Rp. 292,079,000,- realisasi Rp. 0,- daya serap hampir 0% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 292,079,000,-
atau 100% realisasi penggunaannya adalah untuk pengadaan pakaian dinas Dokter, Perawat,
Penunjang dan Teknis RT.
MA 2094.994.524111 Belanja Perjalanan Biasa (Tupoksi)
Pagu Rp. 49,100,000,- realisasi Rp. 13,336,161,- daya serap sebesar 27,16% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 24,550,000,-
atau 50% dimana rencana realisasi penggunaannya untuk uang harian, biaya penginapan,
transport/tiket, uang harian Fullboard luar kota.
MA 2094.994.524113 Belanja Perjalanan Dinas dalam Kota
Pagu Rp. 88,200,000,- realisasi Rp. 48,150,000,- daya serap sebesar 54,59% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
44,100,000,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk uang transport dalam kota.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 67
MA 2094.994.524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam Kota
Pagu Rp. 252,000,000,- realisasi Rp. 73,960,000,- daya serap sebesar 29,35% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
126,000,000,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk uang saku fullboard dalam kota,
uang saku fullday/halfday dalam kota dan uang transport dalam kota.
MA 2094.994.524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
Pagu Rp. 648,000,000,- realisasi Rp. 174,045,323,- daya serap sebesar 26,86% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
324,000,000,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk uang harian fullboard luar kota,
biaya penginapan, dan uang transport /tiket.
MA 2094.994.524111 Belanja Perjalanan Biasa (Operasional)
Pagu Rp. 429,981,000,- realisasi Rp. 11,163,500,- daya serap sebesar 2,60% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang direncanakan yaitu sebesar Rp. 214,990,500,-
atau 50% dimana rencana realisasi penggunaannya untuk uang harian, biaya penginapan,
transport/tiket, uang harian Fullboard luar kota untuk Direksi.
MA 2094.994.524113 Belanja Perjalanan Dinas dalam Kota
Pagu Rp. 612,000,000,- realisasi Rp. 1,350,000,- daya serap sebesar 0,22% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
306,000,000,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk uang transport dalam kota
untuk Direksi.
MA 2094.994.524114 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting dalam Kota
Pagu Rp. 163,125,000,- realisasi Rp. 2,240,000,- daya serap sebesar 1,37% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
81,562,500,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk uang saku fullboard dalam kota,
uang saku fullday/halfday dalam kota, uang transport dalam kota untuk Direksi dan uang
representative eselon II.
MA 2094.994.524119 Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Luar Kota
Pagu Rp. 343,845,000,- realisasi Rp. 37,773,566,- daya serap sebesar 10,99% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
171,922,500,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk uang harian fullboard luar kota,
biaya penginapan, dan uang transport /tiket.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 68
BELANJA MODAL
MA 2090.997.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Pagu Rp. 2,921,948,000,- realisasi Rp. 0,- daya serap sebesar 0% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 584,389,600,- atau
20%. Rencana realisasi penggunaannya untuk pengadaan alat kesehatan antara lain GCMS,
Tensimeter Digital (standing) dan Alat Elektro Encephalogram (EEG).
MA 2090.997.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Pagu Rp. 2,698,328,000,- realisasi Rp. 0,- daya serap sebesar 0% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 2,023,746,000,- atau 75%.
Realisasi penggunaannya untuk pengadaan BRT, AC dan alat kantor lainnya.
MA 2090.997.532111 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Pagu Rp. 1,639,400,000,- realisasi Rp. 17,015,000,- daya serap sebesar 1,04% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 1,373,140,000,-
atau 83,76%. Realisasi penggunaannya untuk pengadaan Komputer/Laptop/Ultrabook, printer,
CCTV dan server.
MA 2090.998.533111 Belanja Modal Gedung dan Bangunan
Pagu Rp. 1,248,517,000,- realisasi sebesar Rp. 193,773,225 atau 15,52% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu Rp. 312,129,250 atau 25%. Realisasi
penggunaannya untuk perbaikan Dak Beton Ruang Genset, Perbaikan Atap Gudang Farmasi,
Perbaikan Saluran Belakang Gedung Loundry Sampai Inventaris perbaikan penutup saluran bagian
luar RSKO, Perbaikan Atap dan Tanggulan Penahan Air Hujan Atap Gedung Utama, Penggantian Atap
Server dan Toksikologi, Pergantian Tralis Ruang MPE Rehabilitasi, Perbaikan gudang inventaris lantai
2 dan gedung alat lantai 1, Perluasan Instalasi Farmasi, Perbaikan penghubung antara asrama
dan selasar CSSD, Perbaikan area parkir motor diperuntukan sebagai kantin dan Perbaikan hall
asrama, Pergantian Portal Masuk, Perbaikan Toilet Asrama dan Perbaikan Saluran Air Kotor, Perbaikan
Toilet Asrama dan Perbaikan Saluran Air Kotor, dan Pekerjaan Pengaspalan Depan Metadon.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 69
Tabel 5.30 Perbandingan antara Pagu dan Realisasi BLU RSKO Tahun 2018
KODE KELOMPOK JENIS BELANJA DAN KEGIATAN ALOKASI RPD % REALISASI %
A BELANJA BARANG 15,145,798,000 6,828,479,000 45.08 4,997,967,816 33.00
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan BLU (Jasa Pelayanan) 8,595,804,000 4,297,902,000 50.00 3,479,370,697 40.48
525111 Belanja Gaji dan Tunjangan BLU 1,388,480,000 541,510,000 39.00 328,775,000 23.68
525112 Belanja Barang 1,192,823,000 596,411,500 50.00 174,813,550 14.66
525112 Belanja Barang (Peningkatan SDM) 592,603,000 296,301,500 50.00 40,500,000 6.83
525112 Belanja Barang (Obat-obatan) 217,903,000 40,800,000 18.72 - -
525113 Belanja Jasa 2,218,865,000 847,500,000 38.20 819,080,266 36.91
525114 Belanja Pemeliharaan 67,300,000 33,650,000 50.00 7,470,733 11.10
525115 Belanja Perjalanan 872,020,000 174,404,000 20.00 147,957,570 16.97
B BELANJA MODAL 203,852,000 203,852,000 100.00 - -
537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 197,352,000 197,352,000 100.00 - -
537113 Belanja Modal Fisik Lainnya 6,500,000 6,500,000 100.00 - -
15,349,650,000 7,032,331,000 45.81 4,997,967,816 32.56 Total
Penggunaan anggaran yang berasal dari BLU dirinci sebagai berikut :
BELANJA BARANG
MA 2094.509.525111 Belanja Gaji & Tunjangan
Pagu Rp. 8,595,804,000,- realisasi Rp. 3,479,370,697,-.Daya serap sebesar 40,48% sampai
bulan Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 4,297,902,000,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk Pembayaran Jasa
Pelayanan.
MA 2094.509.525111 Belanja Gaji & Tunjangan
Pagu Rp. 1,388,480,000,- realisasi Rp. 328,775,000,- Daya serap sebesar 23,68% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
541,510,000,- atau 39% dimana realisasi penggunaannya untuk Pembayaran Pegawai Honorer,
honor tim kegiatan dan kompensasi fasilitas rumah pimpinan.
MA 2094.509.525112 Belanja Barang
Pagu Rp. 1,192,823,000,- realisasi Rp. 174,813,550,-. Daya serap sebesar 14,66% sampai
bulan Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 596,411,500,- atau 50%, dimana alokasinya digunakan untuk kegiatan pasien rehabilitasi,
belanja keperluan kantor dan bahan komputer, biaya iuran BPJS pegawai honor, bahan/alat
kegiatan diklit,pelaksanaan survey akreditasi,pengembangan website, kegiatan pameran,
jamuan peserta kunjungan, akomodasi peserta magang.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 70
MA 2094.509.525112 Belanja Barang
Pagu Rp. 592,603,000,- realisasi Rp. 40,500,000,-. Daya serap sebesar 6,83% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
296,301,500,- atau 50%, dimana realisasi penggunaannya untuk peningkatan kualitas SDM
berupa mengikuti pelatihan medik, keperawatan, keuangan dan administrasi umum, mengikuti
sosialisasi, lokakarya/seminar, mengikuti pendidikan SI Keperawatan, diklat kepegawaian dan
berbagai kegiatan in house traning.
MA 2094.028.525112 Belanja Barang
Pagu Rp. 217,903,000,- realisasi Rp. 0,-. Daya serap sebesar 0% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 40,800,000,- atau
18,72% dimana realisasi penggunaannya untuk pengadaan obat-obatan.
MA 2094.018.525113 Belanja Jasa
Pagu Rp. 2,218,865,000,- realisasi Rp. 819,080,266,-. Daya serap sebesar 36,91% sampai
bulan Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar
Rp. 847,500,000,- atau 38,20% dimana realisasi penggunaannya untuk biaya Konsultan Auditor
Independe dan biaya pengujian berkala, Jasa tenaga bantuan operasional medik, Jasa tenaga
bantuan operasional perawat, Jasa tenaga bantuan operasional medik farmasi, Jasa tenaga
bantuan operasional administrasi, Jasa tenaga bantuan operasional tenaga langka dan Insentif
Tenaga Bantuan Operasional RS.
MA 2094.509.525114 Belanja Pemeliharaan
Pagu Rp. 67,300,000,- realisasi Rp. 7,470,733,-. Daya serap sebesar 11,10% sampai bulan Juni
2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
33,650,000,- atau 50% dimana realisasi penggunaannya untuk biaya pengecatan dinding
eksterior gedung rehabilitasi, pengecatan dinding eksterior gedung utama area MPE dan IRNA,
perbaikan ruang observasi IGD menjadi Ruang IRNA dan Observasi, perbaikan Nurse Station
IRNA Psikiatri, perbaikan ruang petugas IRNA HCU, perbaikan gudang IRNA menjadi ruang
kumpul/kegiatan pasien, perbaikan ruang istalasi radiologi dan perbaikan ruang tunggu MCU dan
ruang periksa MCU lantai 2.
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 71
MA 2094.509.525115 Belanja Perjalanan
Pagu Rp. 872,020,000,- realisasi Rp. 147,957,570,-. Daya serap sebesar 16,97% sampai bulan
Juni 2018 dari Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp.
174,404,000,- atau 20%. Alokasi ini dipergunakan untuk perjalanan dinas dalam bentuk uang
harian, transport/tiket dan uang harian fullboard luar kota.
BELANJA MODAL
MA 2094.507.537112 Belanja Modal Peralatan dan Mesin
Pagu Rp. 197,352,000,- realisasi Rp. 0,-. Daya serap sebesar 0% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 197,352,000,-
atau 100% dimana realisasi penggunaannya untuk pengadaan alat BRT.
MA 2094.509.537115 Belanja Modal Fisik lainnya
Pagu Rp. 6,500,000,- realisasi Rp. 0,-. Daya serap sebesar 0% sampai bulan Juni 2018 dari
Rencana Penarikan Dana (RPD) yang sudah direncanakan yaitu sebesar Rp. 6,500,000,- atau
100% dimana rencana realisasi penggunaannya untuk pengadaan buku pustaka.
C. Upaya untuk meraih WTP dan Zona Integritas
Adapun upaya untuk meraih Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan Reformasi Birokrasi adalah
sebagai berikut :
1. Telah dibentuk Unit Penggendali Gratifikasi (UPG) Rumah Sakit yaitu upaya membangun
komitmen dan integritas impinan, para pengelola dan para pelaksana kegiatan;
2. Perbaikan Perencanaan dan Penganggaran;
3. Pembenahan Pengelolaan Kas/Sistem Pembukuan/Akuntansi;
4. Perbaikan Pengelolaan Hibah Langsung;
5. Penataan Rekening;
6. Peningkatan kualitas Pengadaan Barang/Jasa;
7. Pembenahan Penatausahaan Barang Milik Negara (BMN);
8. Peningkatan Kapasitas SDM;
9. Penguatan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP);
10. Peningkatan Monitoring dan Evaluasi;
11. Perbaikan Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan;
12. Peningkatan Kualitas Pengawasan oleh atasan (Waskat); serta
13. Percepatan Penyelesaian Tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) secara berkala.
14. Penandatanganan komitmen bersama seluruh pegawai RSKO untuk meraih WTP
RSKO Jakarta
Laporan Semester I RS. Ketergantungan Obat Jakarta Tahun 2018 72
BAB VI
PENUTUP
Laporan ini secara umum menunjukkan pencapaian kinerja dari bulan Januari sampai dengan
Juni tahun 2018 sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Ketergantungan Obat
Jakarta.Sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang
mengemban tugas pokok melaksanakan pelayanan usaha kesehatan jiwa, pencegahan dan pemulihan
untuk penderita ketergantungan obat dan penyalahgunaan obat, sesuai dengan peraturan dan
perundang – undangan yang berlaku.
Berdasarkan hasil yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya maka ada beberapa hal yang
perlu dilakukan pada tahun 2018, antara lain:
1. Penilaian akreditasi pada tahun 2017 RSKO telah lulus Akreditasi Nasional Tingkat Paripurna
diharapkan pada bulan November tahun 2018 dapat lulus survey verifikasi.
2. SOP diseluruh aspek kinerja harus dilaksanakan dan dilakukan evaluasi yang
berkesinambungan.
3. Peningkatan pendapatan dengan menambah jejaring RSKO melalui kerjasama dengan instansi
lain dan promosi layanan SBN dan MCU.
Evaluasi data pelayanan, untuk kunjungan rawat jalan pada Semester I tahun 2018 terealisasi
sebanyak 28.204 kunjungan pasien atau 147.4% dari target 19.140 dan untuk Jumlah Hari Rawat Inap
terealisasi sebanyak 11.866 atau 74.2% dari 16.000 sedangkan untuk BOR terealisasi dengan nilai
76.8% atau 109.7%, lebih dari target yang ditentukan yaitu 70%.
Capaian Kinerja Semester I tahun 2018 Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta, melalui
program pembinaan upaya kesehatan dengan total pagu anggaran sebesar Rp. 65,238,158,000,- yang
terdiri dari Rupiah Murni (RM) Rp. 49,888,508,000,- dengan penyerapan anggaran sebesar Rp.
18,279,089,686,- atau 36.64% dan Badan Layanan Umum (BLU) Rp. 15,349,650,000,- dengan
penyerapan sebesar Rp. 4,997,967,816,- atau 32.56%.
Berdasarkan hasil perhitungan indikator kinerja keuangan, kinerja pelayanan dan kinerja mutu
pelayanan dan manfaat bagi masyarakat total nilai skor kinerja Semester I tahun 2018 sebesar 81.05,
maka tingkat kesehatan Rumah Sakit Ketergantungan Obat Jakarta digolongkan dalam kelompok
TINGGI “ AA “.