20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sesuai dengan perkembagan zaman dan kemajuan teknologi sekarang maka mengarah pada suatu bidang yang harus mengarah pada perkembagan dan kemajuan teknologi tersebut. Di industri sebagian besar bidang pekerjaan sangat membutuhkan yang namanya penerangan kerena pekerjaan tersebut, apabila tidak ada penerngan maka manusia tidak akan bisa bekerja dan tidak efesien. Untuk itu penerangan dengan relatif banyak yaitu dengan menggunakan penerangan yang dimanfaatkan untuk beberapa keperluan. Dengan teknologi sekarang ini, kita tidak lagi tergantung pada cahaya matahari karena matahari hanya bisa digunakan pada siang hari. Dan dengan adanya penerngan industri maka manusia dapat bekerja siang dan malam. 1.2 TUJUAN PRAKTIKUM Setelah melakukan praktek mahasiswa dapat : Menyebutkan dan menginformasikan secara teknik instalasi penerangan Rumah tinggal serta perbedaan antara sistem panggil ( bel ) Melakukan penarikan kabel secara efisien. Melakukan penarikan kabel instalasi tanpa diagram pengawatan. Memasang dan menghubungkan peralatan instalasi dan istalasi panggil ( bel ). 1

laporan rumah bertingkat.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan rumah bertingkat.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sesuai dengan perkembagan zaman dan kemajuan teknologi sekarang maka

mengarah pada suatu bidang yang harus mengarah pada perkembagan dan kemajuan

teknologi tersebut. Di industri sebagian besar bidang pekerjaan sangat membutuhkan

yang namanya penerangan kerena pekerjaan tersebut, apabila tidak ada penerngan maka

manusia tidak akan bisa bekerja dan tidak efesien. Untuk itu penerangan dengan relatif

banyak yaitu dengan menggunakan penerangan yang dimanfaatkan untuk beberapa

keperluan.

Dengan teknologi sekarang ini, kita tidak lagi tergantung pada cahaya matahari

karena matahari hanya bisa digunakan pada siang hari. Dan dengan adanya penerngan

industri maka manusia dapat bekerja siang dan malam.

1.2 TUJUAN PRAKTIKUM

Setelah melakukan praktek mahasiswa dapat :

Menyebutkan dan menginformasikan secara teknik instalasi penerangan Rumah

tinggal serta perbedaan antara sistem panggil ( bel )

Melakukan penarikan kabel secara efisien.

Melakukan penarikan kabel instalasi tanpa diagram pengawatan.

Memasang dan menghubungkan peralatan instalasi dan istalasi panggil ( bel ).

Memeriksa hasil pemasangan instalasi.

BAB II

1

Page 2: laporan rumah bertingkat.docx

PEMBAHASAN

2.1 TEORI DASAR

Latihan pemasangan instalasi penerangan rumah bertingkat ini adalah

simulasi dari instalasi penerangan untuk rumah susun ( flat ) 3 ( tiga ) lantai. Dimana

pada setiap rumah susun selalu dilengkapi dengan tangga naik atau turun, selasar atau

koridor dan system panggil ( bel ) untuk setiap rumah.

Untuk itu pelaksanaan pekerjaan instalasi penerangan rumah tingkat ini meliputi :

A. Instalasi penerangan tangga

Lampu penerangan untuk tangga dapat di nyalakan dan dimatikan dari sakelar

tekan yang ada pada panel dan setiap lantai, yaitu dekat dengan tangga. Lampu

penerangan ini akan mati secara otomatis dalam interval waktu 3 ( tiga ) menit.

B. Instalasi penerangan selasar atau koridor

Lampu penerangan untuk selasar atau koridordapat di nyalakan dan dimatikan

dari 4 ( empat ) tempat.

C. Instalasi sistem panggil ( Bel )

Setiap ruang pada flat dilengkapi dengan system panggil ( bel ) dimana bel ini

dapat di oprasikan dari tombol tekan yang ada pada lantai dasar dan juga dapat di

oprasikan dari tombol tekan yang ada di dekat pintu masuk pada setiap ruangan.

D. Sistem pengaturan saklar tukar dan saklar silang

Sebuah saklar tukar tidak bisa digunakan untuk mengendalikan sebuah lampu,

tetapi harus berpasangan artinya harus dengan 2 buah saklar tukar. Gambar dibawah

sebuah lampu yang dikendalikan oleh dua saklar tukar dari dua tempat yang berbeda.

Sepasang saklar tukar biasanya digunakan pada gang / koridor yaitu sebuah saklar

tukar pada ujung gang masuk dan lainnya pada ujung gang keluar. Atau juga pada

tangga dari lantai 1 ke lantai 2 dan seterusnya, dan juga pada garasi. Saklar tukar

sering disebut sebagai saklar hotel, karena didalam hotel banyak terdapat koridor yang

lampulampunya dikendalikan dengan saklar.

1. Sistem Pengaturan Sakelar Silang

Sakelar silang mempunyai dua pengoperasian. Terminal – terminal pada sake-

lar tersebut terdiri dari dua terminal untuk penghantar aktif dan dua terminal

penghubung. Sistem pengaturan sakelar silang digunakan untuk melayani satu pe-

makai atau banyak untuk keadaan ON dan OFF dari tiga temapt atau lebih apabila

dikombinasikan dengan dua buah sakelar tukar. Setiap penggantian pengoperasian

dari tiap – tiap sakelar akan merubah keadaan lampu. Sistem pengaturan sakelar

2

Page 3: laporan rumah bertingkat.docx

silang dapat dilakukan dengan beberapa buah sakelar silang untuk mendapatkan be-

berapa tempat pengoperasian. Sistem pengaturan penerangan dengan sakelar silang

biasanya digunakan untuk sistem penerangan pada lorong – lorong besar dan tangga.

Gambar 4.15 Diagram lokasi pengaturan sakelar silang

2. Sistem pengaturan saklar impuls

3

Page 4: laporan rumah bertingkat.docx

Suatu saklar yang bekerja berdasarkan dengan prinsip elektromagnetis,

dimana setiap ada impuls atau penekanan push button pada saklar tekan maka

terjadilah energize di dalam kumparan saklar impuls, sehingga terjadilah

perubahan kontak pada anak kontak saklar impuls dari posisi NO menjadi NC atau

sebaliknya. Secara prinsip, fungsi saklar impuls hampir sama dengan saklar

silang. Bila ditinjau dari fungsinya. Namun bila ditinjau dari segi efektivitas,

ekonomis dan praktis dalam merenovasi suatu sistem, maka saklar impuls

sangatlah ekonomis, karena apabila kita akan menambah tempat

pengoperasiannya, maka kita hanya menambahkan beberapa saklar tekan dengan

cara peralel salah satu dari saklar tekan yang ada tanpa merombak rangkaian

lainnya.

E. Secara manual

4

Page 5: laporan rumah bertingkat.docx

Lampu penerangan untuk tangga dapat dinyalakan secara manual dari

sekelar tekan yang ada pada setiap tangga dan pada panel utama,dan akan

menyala beberapa menit sesuai setingan waktu. Pengturan lampu ini

menggunakan staircase. Saklar staircase ini merupakan sebuah timer yang akan

memutuskan beban secara otomatis sesuai batas waktu yang diinginkan.

F. MCB (Miniatur Circuit Breaker)

MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen

thermos (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay

elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk

pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :

1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah

satu fasanya.

2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau

beban lebih.

3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

5

Page 6: laporan rumah bertingkat.docx

G. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Alat-alat yang digunakan :

a. Penarik kabel

b. Obeng minus ( - )

c. Obeng plus ( + )

d. Tang potong

e. Tang penjepit

f. Tang pengupas

g. Tang kombinasi

h. Pisau

i. Tespen

6

Page 7: laporan rumah bertingkat.docx

2. Bahan-bahan yang digunakan:

NO NAMA BAHAN JLH SATUA

N

KET

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Pipa union 5/8 15mm

Pipa sentetis 5/8

Pipa KIR 11mm 13.5mm

Pipa siku sintetis lokal

Penyambung KIR

Pipa T KIR

Sakelar silang

Sakelar tekan

Kotak hubung

Fiting duduk

Sakelar relay impuls

Staircase

Kotak panel 450 x 250 x 60 mm

Asbes plafon

Plat pemutup item 34

Terminal 6 mm

Wire chanel 40 x 40

Pengikat kabel

Kabel NYM 3x1.5mm

Kabel NYM 3x1.5mm

NYA 1.5mm merah, kuning, hitam

NYA 1.5mm biru

NYA 1.5mm kuning/hijau

Steker

Kabel NYMHY 3x1mm (fleksibel)

Sekrup secukupnya

MCB

3.6

1.9

1.25

2

1

1

4

28

4

12

2

1

1

1

-

400

10

1

5

5

5

1

2

-

2

Meter

Meter

Meter

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

lembar

Buah

Buah

mm

Buah

Buah

buah

Buah

Buah

Buah

Buah

Buah

lokal

lokal

import

lokal

lokal

import

import

import

lokal

lokal

import

lokal

import

import

import

lokal

import

import

lokal

lokal

lokal

lokal

import

lokal

7

Page 8: laporan rumah bertingkat.docx

H. Proses pengerjaan

A. Langkah kerja

Setelah alat dan bahan yang digunakan telah tersedia maka hal yang pertama

dilakukan adalah:

1. perencanaan gambar

2. pemasangan kotak panel

3. pemasangan pipa

4. memasukan kabel didalam pipa dan pemasangan komponen instalasi

5. pemasangan komponen instalasi

6. penyambungan kabel pada T DOS

7. menguji rangkaian

I. Deskripsi kerja

Instalai penerangan rumah bertingkat ini terdiri atas:

Lampu Adinyalakan atau dimatikan dari 4 ( empat ) tempat, dengan mengunakan

kombinasi 2 ( dua ) buah sakelar tukar dan 2 buah sakelar silang.

Lampu B dapat dinyalakan atau dimatikan dari 4 ( empat ) tempat dengan

menggunakan sakelar impuls.

Lampu F dapat dinyalakan dari 4 ( empat ) tempat dan akan mati secara otomatis

dalam interval waktu 3 menit dengan mengunakan staircase (sakelar tangga )

Lampu K dapat dinyalakan atau dimatikan dari 4 tempat, dengan menggunakan

saklar impuls.

Seluruh bel untuk tiap-tiap ruang dapat dapat di oprasikan dari tombol tekan yang

ada pada pintu panel dan dari tombol tekan di dekat pintu masuk ke tiap-tiap

ruang (sesui dengan tanda huruf ).

.

8

Page 9: laporan rumah bertingkat.docx

J. Faktor – Faktor Atau Kendala Yang di Temukan

1. Faktor Penghambat

Dari praktek yang telah kami lakukan sering banyak dijumpai pada kesalahan

pembacaan gambar,kesalahan dari teknisi bengkel, penempatan bahan,

pemasangan kabel, ukuran serta bahan yang digunakan.

2. Faktor Pendukung

Fasilitas tempat pemasangan tersedia

Bahan dan Peralatan yang memadai.

Adanya komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen pembimbing

3. Manfaat Yang dirasakan

Penyelenggaraan Pratikum bengkel ini dapat secara langsung melatih dan

membekali mahasiswa dengan keterampilan merancang dan menginstalasi listrik

dengan baik sesuai dengan standarisasi yang belaku berlandaskan dan mengacu

pada ketentuan PUIL. Serta mengasah kemampuan, kreatifitas dan kemandiriaan

mahasiswa agar menjadi pribadi yang Profesional, di masa akan datang.

4. Pengembangan Tindak Lanjut

Pemasangan Instalasi Rumah bertingkat yang dipasang seharusnya

disesuaikan dengan PUIL yaitu Peraturan Umum Istalasi Listrik, agar tingkat

keamanannya terjamin. Serta penataan pemsangan titik - titik lampu dan

komponen dengan baik masih diterapkan, sehingga rumah akan tampak lebih

bagus.

5. Analisa

Didalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), dijelaskan bahwa

untuk pemasangan instalasi rumah bertingkat maupun pabrik harus menggunakan

bahan yang memenuhi standar.Tetapi di dalam praktikum yang saya lakukan

penggunaan bahan tidak sesuai dengan standar PUIL bahkan boleh dibilang tidak

lagi layak digunakan karena dapat membahayakan mahasiswa yang

menggunakannya. Dalam penggunaan STAIRCASE dan BEL di harus

menggunakan STAIRCASE dan BEL yang masih bagus (tidak rusak), tetapi

dalam praktek rumah bertingkat yang digunakan banyak yang sudah rusak dan

tidak sesuai dengan PUIL. Hal ini boleh boleh saja, tetapi sama saja melatih

mahasiswa untuk tidak professional.

9

Page 10: laporan rumah bertingkat.docx

K. Diagram lokasi

10

Page 11: laporan rumah bertingkat.docx

L. Sketsa panel

Kotak panel untuk tombol tekan

M. Gambar hasil percobaan rumah bertingkat setelah dilakukan pengujian dan

pengetesan.

11

Page 12: laporan rumah bertingkat.docx

Gambar hasil percobaan bagian lantai dasar/bawah

Gambar hasil percobaan setelah di lakukan pengujian dan pengetesan diambil

dari sisi kanan bagian atas/tingkat.

12

Page 13: laporan rumah bertingkat.docx

Gambar hasil percobaan setelah di lakukan pengujian dan pengetesan diambil dari

sisi kiri bagian atas/tingkat.

13

Page 14: laporan rumah bertingkat.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penyusunan Laporan instalasi rumah bertingkat ini merupakan bentuk evaluasi akhir

dari mata kuliah praktikum mahasiswa semester III dan juga sebagai persyaratan tertulis,

disamping praktikum yang telah dilakukan sebelumnya. Praktikum ini juga memacu

mahasiswa agar memiliki etos kerja yang baik dan meningkatkan disiplin ilmu yang

suatu saat akan di terapkan di masyarakat kelak sesuai dengan peraturan yang berlaku.

3.2 Saran

Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan antara lain:

1. Sebaiknya alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum haruslah memenuhi

standar yang berlaku.

2. Para pembimbing hendaknya lebih memperhatikan mahasiswa dalam melakukan

praktek di bengkel listrik.

3. Para teknisi hendaknya lebih lembut dalam bersikap/bertutur kata, karena selama ini

penulis merasakan para teknisi terkesan agak kasar terhadap mahasiswa baik itu

dalam membimbing maupun melayani keperluan praktikum mahasiswa.

14