Upload
sumardiansyah
View
380
Download
19
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Sesuai dengan perkembagan zaman dan kemajuan teknologi sekarang maka
mengarah pada suatu bidang yang harus mengarah pada perkembagan dan kemajuan
teknologi tersebut. Di industri sebagian besar bidang pekerjaan sangat membutuhkan
yang namanya penerangan kerena pekerjaan tersebut, apabila tidak ada penerngan maka
manusia tidak akan bisa bekerja dan tidak efesien. Untuk itu penerangan dengan relatif
banyak yaitu dengan menggunakan penerangan yang dimanfaatkan untuk beberapa
keperluan.
Dengan teknologi sekarang ini, kita tidak lagi tergantung pada cahaya matahari
karena matahari hanya bisa digunakan pada siang hari. Dan dengan adanya penerngan
industri maka manusia dapat bekerja siang dan malam.
1.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan praktek mahasiswa dapat :
Menyebutkan dan menginformasikan secara teknik instalasi penerangan Rumah
tinggal serta perbedaan antara sistem panggil ( bel )
Melakukan penarikan kabel secara efisien.
Melakukan penarikan kabel instalasi tanpa diagram pengawatan.
Memasang dan menghubungkan peralatan instalasi dan istalasi panggil ( bel ).
Memeriksa hasil pemasangan instalasi.
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 TEORI DASAR
Latihan pemasangan instalasi penerangan rumah bertingkat ini adalah
simulasi dari instalasi penerangan untuk rumah susun ( flat ) 3 ( tiga ) lantai. Dimana
pada setiap rumah susun selalu dilengkapi dengan tangga naik atau turun, selasar atau
koridor dan system panggil ( bel ) untuk setiap rumah.
Untuk itu pelaksanaan pekerjaan instalasi penerangan rumah tingkat ini meliputi :
A. Instalasi penerangan tangga
Lampu penerangan untuk tangga dapat di nyalakan dan dimatikan dari sakelar
tekan yang ada pada panel dan setiap lantai, yaitu dekat dengan tangga. Lampu
penerangan ini akan mati secara otomatis dalam interval waktu 3 ( tiga ) menit.
B. Instalasi penerangan selasar atau koridor
Lampu penerangan untuk selasar atau koridordapat di nyalakan dan dimatikan
dari 4 ( empat ) tempat.
C. Instalasi sistem panggil ( Bel )
Setiap ruang pada flat dilengkapi dengan system panggil ( bel ) dimana bel ini
dapat di oprasikan dari tombol tekan yang ada pada lantai dasar dan juga dapat di
oprasikan dari tombol tekan yang ada di dekat pintu masuk pada setiap ruangan.
D. Sistem pengaturan saklar tukar dan saklar silang
Sebuah saklar tukar tidak bisa digunakan untuk mengendalikan sebuah lampu,
tetapi harus berpasangan artinya harus dengan 2 buah saklar tukar. Gambar dibawah
sebuah lampu yang dikendalikan oleh dua saklar tukar dari dua tempat yang berbeda.
Sepasang saklar tukar biasanya digunakan pada gang / koridor yaitu sebuah saklar
tukar pada ujung gang masuk dan lainnya pada ujung gang keluar. Atau juga pada
tangga dari lantai 1 ke lantai 2 dan seterusnya, dan juga pada garasi. Saklar tukar
sering disebut sebagai saklar hotel, karena didalam hotel banyak terdapat koridor yang
lampulampunya dikendalikan dengan saklar.
1. Sistem Pengaturan Sakelar Silang
Sakelar silang mempunyai dua pengoperasian. Terminal – terminal pada sake-
lar tersebut terdiri dari dua terminal untuk penghantar aktif dan dua terminal
penghubung. Sistem pengaturan sakelar silang digunakan untuk melayani satu pe-
makai atau banyak untuk keadaan ON dan OFF dari tiga temapt atau lebih apabila
dikombinasikan dengan dua buah sakelar tukar. Setiap penggantian pengoperasian
dari tiap – tiap sakelar akan merubah keadaan lampu. Sistem pengaturan sakelar
2
silang dapat dilakukan dengan beberapa buah sakelar silang untuk mendapatkan be-
berapa tempat pengoperasian. Sistem pengaturan penerangan dengan sakelar silang
biasanya digunakan untuk sistem penerangan pada lorong – lorong besar dan tangga.
Gambar 4.15 Diagram lokasi pengaturan sakelar silang
2. Sistem pengaturan saklar impuls
3
Suatu saklar yang bekerja berdasarkan dengan prinsip elektromagnetis,
dimana setiap ada impuls atau penekanan push button pada saklar tekan maka
terjadilah energize di dalam kumparan saklar impuls, sehingga terjadilah
perubahan kontak pada anak kontak saklar impuls dari posisi NO menjadi NC atau
sebaliknya. Secara prinsip, fungsi saklar impuls hampir sama dengan saklar
silang. Bila ditinjau dari fungsinya. Namun bila ditinjau dari segi efektivitas,
ekonomis dan praktis dalam merenovasi suatu sistem, maka saklar impuls
sangatlah ekonomis, karena apabila kita akan menambah tempat
pengoperasiannya, maka kita hanya menambahkan beberapa saklar tekan dengan
cara peralel salah satu dari saklar tekan yang ada tanpa merombak rangkaian
lainnya.
E. Secara manual
4
Lampu penerangan untuk tangga dapat dinyalakan secara manual dari
sekelar tekan yang ada pada setiap tangga dan pada panel utama,dan akan
menyala beberapa menit sesuai setingan waktu. Pengturan lampu ini
menggunakan staircase. Saklar staircase ini merupakan sebuah timer yang akan
memutuskan beban secara otomatis sesuai batas waktu yang diinginkan.
F. MCB (Miniatur Circuit Breaker)
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen
thermos (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay
elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat. MCB banyak digunakan untuk
pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntungan menggunakan MCB, yaitu :
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat pada salah
satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkat atau
beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.
5
G. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
1. Alat-alat yang digunakan :
a. Penarik kabel
b. Obeng minus ( - )
c. Obeng plus ( + )
d. Tang potong
e. Tang penjepit
f. Tang pengupas
g. Tang kombinasi
h. Pisau
i. Tespen
6
2. Bahan-bahan yang digunakan:
NO NAMA BAHAN JLH SATUA
N
KET
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pipa union 5/8 15mm
Pipa sentetis 5/8
Pipa KIR 11mm 13.5mm
Pipa siku sintetis lokal
Penyambung KIR
Pipa T KIR
Sakelar silang
Sakelar tekan
Kotak hubung
Fiting duduk
Sakelar relay impuls
Staircase
Kotak panel 450 x 250 x 60 mm
Asbes plafon
Plat pemutup item 34
Terminal 6 mm
Wire chanel 40 x 40
Pengikat kabel
Kabel NYM 3x1.5mm
Kabel NYM 3x1.5mm
NYA 1.5mm merah, kuning, hitam
NYA 1.5mm biru
NYA 1.5mm kuning/hijau
Steker
Kabel NYMHY 3x1mm (fleksibel)
Sekrup secukupnya
MCB
3.6
1.9
1.25
2
1
1
4
28
4
12
2
1
1
1
-
400
10
1
5
5
5
1
2
-
2
Meter
Meter
Meter
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
lembar
Buah
Buah
mm
Buah
Buah
buah
Buah
Buah
Buah
Buah
Buah
lokal
lokal
import
lokal
lokal
import
import
import
lokal
lokal
import
lokal
import
import
import
lokal
import
import
lokal
lokal
lokal
lokal
import
lokal
7
H. Proses pengerjaan
A. Langkah kerja
Setelah alat dan bahan yang digunakan telah tersedia maka hal yang pertama
dilakukan adalah:
1. perencanaan gambar
2. pemasangan kotak panel
3. pemasangan pipa
4. memasukan kabel didalam pipa dan pemasangan komponen instalasi
5. pemasangan komponen instalasi
6. penyambungan kabel pada T DOS
7. menguji rangkaian
I. Deskripsi kerja
Instalai penerangan rumah bertingkat ini terdiri atas:
Lampu Adinyalakan atau dimatikan dari 4 ( empat ) tempat, dengan mengunakan
kombinasi 2 ( dua ) buah sakelar tukar dan 2 buah sakelar silang.
Lampu B dapat dinyalakan atau dimatikan dari 4 ( empat ) tempat dengan
menggunakan sakelar impuls.
Lampu F dapat dinyalakan dari 4 ( empat ) tempat dan akan mati secara otomatis
dalam interval waktu 3 menit dengan mengunakan staircase (sakelar tangga )
Lampu K dapat dinyalakan atau dimatikan dari 4 tempat, dengan menggunakan
saklar impuls.
Seluruh bel untuk tiap-tiap ruang dapat dapat di oprasikan dari tombol tekan yang
ada pada pintu panel dan dari tombol tekan di dekat pintu masuk ke tiap-tiap
ruang (sesui dengan tanda huruf ).
.
8
J. Faktor – Faktor Atau Kendala Yang di Temukan
1. Faktor Penghambat
Dari praktek yang telah kami lakukan sering banyak dijumpai pada kesalahan
pembacaan gambar,kesalahan dari teknisi bengkel, penempatan bahan,
pemasangan kabel, ukuran serta bahan yang digunakan.
2. Faktor Pendukung
Fasilitas tempat pemasangan tersedia
Bahan dan Peralatan yang memadai.
Adanya komunikasi yang baik antara mahasiswa dan dosen pembimbing
3. Manfaat Yang dirasakan
Penyelenggaraan Pratikum bengkel ini dapat secara langsung melatih dan
membekali mahasiswa dengan keterampilan merancang dan menginstalasi listrik
dengan baik sesuai dengan standarisasi yang belaku berlandaskan dan mengacu
pada ketentuan PUIL. Serta mengasah kemampuan, kreatifitas dan kemandiriaan
mahasiswa agar menjadi pribadi yang Profesional, di masa akan datang.
4. Pengembangan Tindak Lanjut
Pemasangan Instalasi Rumah bertingkat yang dipasang seharusnya
disesuaikan dengan PUIL yaitu Peraturan Umum Istalasi Listrik, agar tingkat
keamanannya terjamin. Serta penataan pemsangan titik - titik lampu dan
komponen dengan baik masih diterapkan, sehingga rumah akan tampak lebih
bagus.
5. Analisa
Didalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL), dijelaskan bahwa
untuk pemasangan instalasi rumah bertingkat maupun pabrik harus menggunakan
bahan yang memenuhi standar.Tetapi di dalam praktikum yang saya lakukan
penggunaan bahan tidak sesuai dengan standar PUIL bahkan boleh dibilang tidak
lagi layak digunakan karena dapat membahayakan mahasiswa yang
menggunakannya. Dalam penggunaan STAIRCASE dan BEL di harus
menggunakan STAIRCASE dan BEL yang masih bagus (tidak rusak), tetapi
dalam praktek rumah bertingkat yang digunakan banyak yang sudah rusak dan
tidak sesuai dengan PUIL. Hal ini boleh boleh saja, tetapi sama saja melatih
mahasiswa untuk tidak professional.
9
K. Diagram lokasi
10
L. Sketsa panel
Kotak panel untuk tombol tekan
M. Gambar hasil percobaan rumah bertingkat setelah dilakukan pengujian dan
pengetesan.
11
Gambar hasil percobaan bagian lantai dasar/bawah
Gambar hasil percobaan setelah di lakukan pengujian dan pengetesan diambil
dari sisi kanan bagian atas/tingkat.
12
Gambar hasil percobaan setelah di lakukan pengujian dan pengetesan diambil dari
sisi kiri bagian atas/tingkat.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyusunan Laporan instalasi rumah bertingkat ini merupakan bentuk evaluasi akhir
dari mata kuliah praktikum mahasiswa semester III dan juga sebagai persyaratan tertulis,
disamping praktikum yang telah dilakukan sebelumnya. Praktikum ini juga memacu
mahasiswa agar memiliki etos kerja yang baik dan meningkatkan disiplin ilmu yang
suatu saat akan di terapkan di masyarakat kelak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin penulis sampaikan antara lain:
1. Sebaiknya alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum haruslah memenuhi
standar yang berlaku.
2. Para pembimbing hendaknya lebih memperhatikan mahasiswa dalam melakukan
praktek di bengkel listrik.
3. Para teknisi hendaknya lebih lembut dalam bersikap/bertutur kata, karena selama ini
penulis merasakan para teknisi terkesan agak kasar terhadap mahasiswa baik itu
dalam membimbing maupun melayani keperluan praktikum mahasiswa.
14