19
PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM GERAK REFLEKS NAMA : MAYOLA ARDA NO. BP : 1010422017 KELOMPOK : 6 (ENAM) ANGGOTA : 1. RINA OKTAVIANTI (1010421009) 2. AHMAD MURSYID (1010421013) 3. RISA SEPTARINA (1010422003) 4. TALITHA IKHSANIL A (1010423017) LABORATORIUM DASAR JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA dan IPA

Laporan Refleks

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Refleks

PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

GERAK REFLEKS

NAMA : MAYOLA ARDA

NO. BP : 1010422017

KELOMPOK : 6 (ENAM)

ANGGOTA :

1. RINA OKTAVIANTI (1010421009)

2. AHMAD MURSYID (1010421013)

3. RISA SEPTARINA (1010422003)

4. TALITHA IKHSANIL A (1010423017)

LABORATORIUM DASAR

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA dan IPA

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, 2010

Page 2: Laporan Refleks

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan

penghantaran impuls oleh saraf.Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun,

ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan

sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak

untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa

tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh

efektor. (Churchman,1968).

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis

terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan

gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. (Amien,1987)

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu

dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke

pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak

langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot

atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat

dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,

misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks

sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang

belakang misalnya refleks pada lutut. (Akhyar. M,Salman,2003)

Refleks adalah respon yang terjadi secara otomatis tanpa usaha sadar. Ada

dua jenis refleks, yaitu refleks sederhana atau refleks dasar, yaitu refleksbuilt- in

Page 3: Laporan Refleks

yang tidak perlu dipelajari, misalnya mengedipkan mata jika ada benda asing yang

masuk; dan refleks didapat atau refleks terkondisi, yang terjadi ketika belajar dan

berlatih, misalnya seorang pianis yang menekan tuts tertentu sewaktu melihat suatu

di kertas partitur. Jalur – jalur saraf saraf yang berperan dalam pelaksanaan aktivitas

refleks dikenal sebagai lengkung refleks. (Akhyar. M,Salman,2003)

Refleks sangat penting untuk pemeriksaan keadaan fisis secara umum, fungsi

nervus, dan koordinasi tubuh. Dari refleks atau respon yang diberikan oleh anggota

tubuh ketika sesuatu mengenainya dapat diketahui normal tidaknya fungsi dalam

tubuh. Oleh karena itu, pelaksanaan praktikum ini sangat penting agar diketahui

bagaimana cara memeriksa refleks fisiologis yang ada pada manusia.

(Campbell.2003)

1.2. Tujuan Praktikum

1. Mempelajari cara-cara pemeriksaan refleks-refleks yang fisiologis pada

manusia.

2. Melihat ada tidaknya gangguan konduksi impuls pada system saraf.

Page 4: Laporan Refleks

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Baik disadari maupun tidak,tubuh kita selalu melakukan gerak.

Bahkanseseorangyang tidak memiliki kesempurnaan pun akan tetap melakukan

gerak. Saat kita tersenyum,mengedipkan mata atau bernapas sesungguhnya telah

terjadi gerak yang disebabkan oleh kontrasi otot. (Campbell.2003)

Gerak terjadi begitu saja. Gerak terjadi melalui mekanisme rumit dan

melibatkan banyak bagian tubuh.Terdapat banyak komponen – komponen tubuh

yang terlibat dalam grak iniBaik itu disadari maupun tidak disadari.Gerak adalah

suatu tanggapan tehadap rangsangan baik itu dari dalam tubuh maupun dari luar

tubuh. (Panduan Bimbel Untuk SNMPTN, Ganesha Operation. 2008)

Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan

penghantaran impuls oleh saraf.Dan dalam melakukan gerak tubuh kita melakukan

banyak koordinasi dengan perangkat tubuh yang lain.Hal ini menunjukkan suatu

kerja sama yang siergis. Kita dapat bayangkan diri kita berada dalam sebuah lorong

yang gelap Semua indera kita pun akan siap siaga.Telinga pasti akan mendengar

segala sesuatu sehalus apa pun. Kemudian kita menabrak sesuatu. Dalam keadaan

seperti itu diri kita pasti refleks melompat bahkan akan menjerit.Denyut jantung akan

cepat dan secara refeks kita pun berlari. Begitulah salah satu contoh gerak refleks

yang terjadi pada diri kita. (Anonimous.2003)

Seluruh mekanisme gerak yang terjadi di tubuh kita tak lepas dari peranan

system saraf. Sistem saraf ini tersusun atas jaringan saraf yang di dalamnya terdapat

sel-sel saraf atau neuron. Meskipun system saraf tersusun dengan sangat

kompleks,tetapi sebenarnya hanya tersusun atas 2 jenis sel,yaitu sel saraf dan sel

neuroglia. (Sherwood,Lauralee.2001)

Page 5: Laporan Refleks

Adapun berdasarkan fungsinya system saraf itu sendiri dapat dibedakan atas tiga

jenis:

1. Sel saraf sensorik

Sel saraf sensorik adalah sel yang membawa impuls berup rangsangan dari reseptor

(penerima rangsangan), ke system saraf pusat (otak dan sumsum tulang

belakang).SEl saraf sensorik disebut juga dengan sel saraf indera,karena

berhubungan dengan alat indra. (Sherwood,Lauralee.2001)

2. Sel saraf Motorik

Sel saraf motorik berfungsi membawa impuls berupa tanggapan dari susunan saraf

pusat (otak atau sumsum tulang belakang) menuju to atau kelenjar tubuh. Sel saraf

motorik disebut juga dengan sel saraf penggerak,karena berhubungan erat dengan

otot sebagai alat gerak. (Sherwood,Lauralee.2001)

3. Sel saraf penguhubung

Sel saraf penguhubung disebut juga dengan sel saraf konektor,hal ini disebabkan

karena fungsinya meneruskan rangsangan dari sel saraf sensorik ke sel saraf motorik.

(Sherwood,Lauralee.2001)

Namun pada hakikatnya sebenarnya system saraf terbagi menjadi dua kelompok

besar:

1. Sistem saraf sadar

Adalah system saraf yang mengatu tau mengkoordinasikan semua kegiatan yang

dapat diatur menurut kemauan kita.Contohnya,melempar bola, berjalan,

berfikir,menulis, berbicara dan lain-lain.

Saraf sadar pun terbagi menjadi dua :

a.Saraf pusat,terdiri dari :

- Otak

Merupakan pusat kesadaran,yang letaknya di rongga tengkorak.

Page 6: Laporan Refleks

- Sumsum tulang belakang

Sumsum tulang belakang berfungsi menghantarkan impuls (rangsangan) dari dan

ke otak,serta mengkoordinasikan gerak refleks. Letaknya pada ruas-ruas tulang

belakang,yakni dari ruas – ruas tulag leher hingga ke ruas-ruas tulang pinggang yang

kedua. Dan dalam sumsum ini terdapat simpul – simpul gerak refleks. (Ganong,

William F. 2002)

b. Saraf Tepi

Sistem saraf tepi terdiri dari sarfa-saraf yang berada di luar system saraf pusat (otak

dan sumsum ulang belakang). Artinya system saraf tepi merupakan saraf yang

menyebar pada seluruh bagian tubuh yang melayani organ-organ tubh tertentu,seperti

kulit, persendian, otot, kelenjar, saluran darah dan lain-lain. (Ganong, William F.

2002)

2. Susunan saraf tak sadar.

- Susunan saraf simpatis

- Susunan saraf parasimpatis

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang

terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan

panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya

diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh

saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor. (Ganong,

William F. 2002)

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis

terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan

gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Dimana gerak refleks ini

merupakan gerak yang dihasilkan oleh jalur saraf yang paling sederhana. Jalur saraf

Page 7: Laporan Refleks

ini dibentuk oleh sekuen dari neuron sensorik ,interneuron, dan neuron motorik, yang

mengalirkan impuls saraf untuk tipe refleks tertentu. Gerak refleks yang paling

sederhanahanya memerlukandua tipe sel saraf, yaitu neuron sensorik dan neuron

motorik. Gerak refleks bekerja bukanlah dibawah kesadaran dan kemauan seseorang.

(Ganong, William F. 2002)

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu

dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke

pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak

langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot

atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat

dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,

misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks

sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang

belakang misalnya refleks pada lutut. (Ganong, William F. 2002)

Gerak pada umumnya terjadi secara sadar, namun, ada pula gerak yang

terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls pada gerakan sadar melalui jalan

panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya

diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh

saraf motor sebagai perintah yang harus dilaksanakan oleh efektor.

http://edwien.wordpress.com/2010/11/09/gerak-reflek/

Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis

terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan

gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. (Ganong, William F.

2002)

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu

dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke

pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak

Page 8: Laporan Refleks

langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot

atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat

dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,

misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks

sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang

belakang misalnya refleks pada lutut. (Guyton & Hall.2006)

Kegiatan pada lengkung reflex dimulai di reseptor sensorik, sebagai potensial

reseptor yang besarnya sebanding dengan kuat rangsang. Potensial reseptor ini akan

membangkitkan potensial aksi yang bersifat gagal atau tuntas, di saraf aferen.

Respon yang timbul di serat eferen juga berupa repons yang bersifat gagal atau

tuntas. Perlu ditekankan bahwa hubungan antara neuron aferen dan eferen biasanya

terdapat di system saraf pusat, dan kegiatan di lengkung reflex ini dapat dimodifikasi

oleh berbagai masukan dari neuron lain yang juga bersinaps pada neuron eferen

tersebut. (http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex)

Tujuan utama reflex regang adalah menahan kecenderungan peregangan pasif

otot-otot ekstensor yang ditimbulkan oleh gaya gravitasi ketika seseorang berdiri

tegak. Setiap kali sendi lutut cenderung melengkung akibat gravitasi, otot-otot

kuadriseps teregang. Kontraksi yang terjadi pada otot ekstensor ini akibat reflex

regang dengan cepat meluruskan lutut, menahan tungkai tetap terkstensi, sehingga

orang yang bersangkutan tetap berdiri tegak. Refleks mengkonsumsi pesat sebesar

0,1 detik. Tujuan evolusioner refleks ini adalah untuk melindungi mata dari benda

asing dan lampu terang (yang terakhir ini dikenal sebagai refleks optik).

(http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex)

Refleks biseps tes refleks yang mempelajari fungsi dari refleks C5 busur dan

untuk mengurangi refleks C6 derajat busur. Tes ini dilakukan dengan menggunakan

sebuah tendon palu untuk dengan cepat menekan tendon biceps brachii saat melewati

kubiti fosa. Secara spesifik, tes mengaktifkan reseptor di dalam peregangan otot

bisep brachii yang berkomunikasi terutama dengan C5 dan sebagian saraf tulang

belakang dengan saraf tulang belakang C6 untuk merangsang kontraksi refleks dari

otot biseps dan menyentakkan lengan bawah. (http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex).

Page 9: Laporan Refleks

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat

Kamis,2 Desember 2010 / Laboratoriun Biologi Umum

3.2 Alat yang dibutuhkan

- Penggaris 30 cm

3.3 Cara Kerja

1. Untuk praktikum dibutuhkan 2 orang praktikan (praktikan dibebaskan

mencari pasangan kerjanya) dan kedua praktikan harus saling berhadapan.

2. Seorang praktikan mengambil penggaris (berukuran 30 cm) dan

memegangnya dengan cara menjepitnya di antara ibu jari dan telunjuk.

Penggaris tersebut dipegang setinggi mata mitra kerjanya dan ujung

penggaris yang dipegang adlah angka nol (0 cm).

3. Praktikan yang lain menempatkan kanannya setinggi pusat dan menyusun ibu

jari dan teunjuk agar dapat menjepit penggaris yang akan di jatuhkan oleh

rekan kerjanya.

4. Praktikan yang memegang penggaris menjatuhkan penggaris tegak lurus dan

praktikan kedua menangkap dengan segera penggaris tersebut. Ingat

menangkap penggaris harus dengan cara menjepit penggaris tersebut dengan

ibu jari dan telunjuk.

5. Lihat angka pada penggaris tepat dimana praktikan kedua berhasil

menjepitnya. Catat angka tersebut pada tabelseperti contoh.

6. ulangi hal yang sama senbanyak 5 kali.

7. lakukan kerja yang sama terhadap praktikan pasangan kerja anda, catat

hailnya pada tabel lain.

8. Buat laporan praktikum dirumah

Page 10: Laporan Refleks

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dari percobaan yang dilkukan, maka diperoleh data sebagai berikut :

No NamaPengukuran Ke

Rata-rata Ket1 2 3 4 5

1 Ahmad Mursyid 13 cm 20 cm 22cm 21cm 26 cm 21 cm Cepat

2 Risa Septarina 18 cm 22 cm 21 cm 17 cm 21 cm 19,8 cm Cepat

3 Mayola Arda 25 cm 14 cm 22 cm 29 cm 15 cm 21 cm Cepat

4 Talitha Ikhsanil A 28 cm 17 cm 19 cm 28 cm 27 cm 23,8 cm Cepat

4.2 Pembahasan

Percobaan ini dilkakukan sebanyak 5 kali dari tiap-tiap praktikan yang

berbeda. Hasil yang dilakukan pada Ahmad Mursyid adalah 21 cm, dan Pada Risa

Septarina diperoleh rata-rata 19,8 dan Hasil yang diakukan pada Mayola Arda

diperoleh rata-rata (21 cm). Sedangkan rata-rata yang didapat dari percobaan

terhadap Talitha Ikhsanil Amalia adalah 23,8 cm. Dari percobaan yang kami

lakukan, tidak ada penggaris yang tidak tertangkap. Ini dapat disimpulkn bahwa

gerak refleks pada kelompok kami cepat.

Cepatnya gerak refleks seseoang apabila memiliki nilai di atas 0,5 dari

panjang penggaris (30 cm). Jadi jika memiliki rata-rata gerak refleksnya dibawaqh

dari 15 maka ia dikatakan memiliki gerak reflek yang lambat, dan sebaliknya jika

Page 11: Laporan Refleks

hasil rata-rata perhitungan gerak reflek yang di dapat di atas 15 cm maka dapat

dikatakan ia mamiliki gerak reflek yang cepat.

Gerak reflek yang berjalan sangt cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis

terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak. Jadi dapat dikatakan

gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

(Syamsuari,2004)

Pada gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu

dimulai dari reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke

pusat saraf, diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak

langsung dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot

atau kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat

dibedakan atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak,

misalnya, gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks

sumsum tulang belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang

belakang misalnya refleks pada lutut. (Ganong, William F. 2002)

Page 12: Laporan Refleks

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Data yang diperoleh dari percobaan yang kami lakukan bervariasi namun

angka rata-rata gerak reflek yang kami peroleh cukup dekat. Dapat dikatakan bahwa

gerak reflek disebabkan karena pengaruh rangsangan yang datangdari luar tubuh

dimana jalannya tidak sampai ke otak. Pada umumnya gerak reflek berlngsung

terhadap stimulus dari luar da berlangsung dengan cepat atau tiba-tiba. Gerakkan

terjadi juga diluar kesadran kita.

Seperti yang telah dijelaskan pada tinjauan pustaka di atas bahwa jalan dari

gerak rflek ini adalah mulai dari stimulus diterima reseptor, kemudian impuls

tersebut dibawa oleh saraf sensorik menuju sum-sun tulang belakang, kemudian

dilanjutkan oleh saraf motorik, selanjutnya diterima oleh efektor maka terjadilah

respon/tanggapan.

Pada percobaan yang kami lakukan. Penggars menjadi stimulus yang

dijatuhkan kepada praktikan (pasangan). Mistar akan tertangkap dengan cepat dalam

artian dapat tertangkap bagian terbesar dari mistar tersebut. Maka praktikan memiliki

suatu refleksyang cepat trhadap mistar yang dijatuhkan tersebut.

5.2 Saran

Dalam pelaksanaan praktikum ini sebaikny melakukannya dengan

konsentrasi agar mendapatkan hasil yang baik dan juga hendaknya dilakukan dengan

hati-hati serta teliti supaya praktikum dapat terlaksana dengan baik dan optimal

Page 13: Laporan Refleks

DAFTAR PUSTAKA

Amien, M.1987. Makhluk Hidup. Jakarta: PN Balai pustaka

Campbbell, 2007. Bologi untuk Universitas Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Churchman C W.198. The system Aproach. New York : Dell Publishing. Co.

Ganong, William F. 2002.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC

Guyton & Hall.2006.Text Book of Medical Phisiology.Elsevisier Saunders

Hadi sumarto, Suhargono.1997.Biologi-2b. Jakarta : Bumi Aksara

Panduan Bimbel Untuk SNMPTN, 2008.Ganesha Operation. Jakarta: Gita media

press

Sherwood,Lauralee.2001.Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.EGC

http://en.wikipedia.org/wiki/Reflex

http://edwien.wordpress.com/2010/11/09/gerak-reflek/