Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    1/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 1Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pada era modern saat ini, persaingan di dunia manufaktur menjadi sangat ketat,

    hal ini menyebabkan perusahaan harus mempunyai kemampuan yang baik dalam

    mengelola perusahaan agar tetap survive di dalam persaingan bisnis. Perusahaan harus

    menjaga kelancaran dalam proses produksi yang merupakan salah satu bagian

    terpenting untuk mencapai tujuan perusahaan. Proses produksi merupakan hal pokok

    dalam perusahaan manufaktur, oleh karena itu perencanaan peta kerja yang digunakan

    harus dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas produksi yang akhirnya memberikan

    hasil yang optimal bagi perusahaan. Perancangan peta kerja haruslah disesuaikan

    peranan dan fungsi pokok dari komponen-komponen sistem kerja.

    Sistem kerja di definisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari manusia,

    mesin, peralatan, bahan metode, dan lingkungan kerja yang berdiri sebagai satu

    kesatuan yang mempunyai tujuan dan fungsi tertentu. Perancangan sistem kerja

    merupakan upaya-upaya merancang dan memperbaiki sistem kerja dengan

    memperhatikan elemen-elemen sistem kerja tadi secara integral, sedemikian rupa

    sehingga kinerja dari sistem kerja tersebut meningkat secara menyeluruh. Sistem kerja

    yang baik akan mencapai optimalisasi kerja yang meliputi efisien dalam waktu (

    menurangi idle dan biaya) dan menghasilkan produk secara optimal. Hal ini juga

    dilakukan oleh PT V4ST yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

    manufaktur. Mini 4WD yang merupakan produk utama PT V4ST, saat ini

    pemasarannya mencakup pasar domestik Indonesia.PT V4ST merupakan industri yang

    sudah berjalan. Sebagai perusahan yang beranjak besar, pada tahun ini PT V4ST

    mendapatkan banyak permintaan untuk Mini 4WD.

    Dalam pemenuhan permintaan tersebut perancangan sistem kerja yang tepat

    sangat diperlukan. Salah satu perancangan sistem kerja yaitu melalui perancangan

    stasiun kerja yang efisien , tetapi dalam hal produktivitas tetap optimal. Perancangan

    dan pembagian stasiun kerja yang tepat dan sesuai dibutuhkan terutama dalam

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    2/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 2Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    penyesuaian lokasi, meminimasi backtracking , serta pemanfaatan waktu optimal (

    meminimasi waktu idle).

    1.2 Tujuan Penulisan Laporan

    Tujuan dari praktikum Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram adalah :

    1. Memahami konsep operasi kerja dan mampu menentukan operasi kerja2. Membuat Assembly Chart3. Membuat Peta Proses Operasi ( Operation Process Chart/ OPC)4. Memahami konsep Presedence Diagram dan mampu membuat Presedence

    Diagram

    5. Membuat diagram aliran (flow diagram)

    1.3 Pembatasan Masalah

    Pembatasan masalah dalam praktikum ini meliputi input dari proses perakitan

    yaitu komponen Mini 4 WD sedangkan outputnya adalah elemen kerja, stasiun

    kerja, flow diagram, presedence diagram dan assembly chart

    1.4 Sistematika Penulisan

    Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam laporan ini adalah :

    BAB 1. PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan praktikum, pembatasan masalah,

    dan sistematika penulisan laporan.

    BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

    Bab ini berisi tentang pengukuran waktu kerja, peta kerja, precedence diagram,

    dan aspek-aspek ergonomi dalam perancangan stasiun kerja.

    BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini berisi tentang flowchart metodologi penelitian yang digunakan

    BAB IV. PENGOLAHAN DATA

    Bab ini berisi daftar komponen Mini 4 WD, daftar operasi kerja, assembly chart,

    peta proses operasi, presedence diagram dan flow diagram.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    3/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 3Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    BAB V. ANALISIS

    Pada bab ini berisi pembahasan mengenai assembly chart, precedence diagram,

    OPC, flow diagram, dan elemen kerja serta perbaikan.

    BAB IV.PENUTUP

    Bab ini berisi mengenai kesimpulan dan saran.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    4/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 4Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Pengukuran Waktu KerjaWaktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam merancang atau

    memperbaiki suatu sistem kerja. Peningkatan efisiensi suatu sistem kerja mutlak

    berhubungan dengan waktu kerja yang digunakan da1am berproduksi.

    Pengukuran waktu (time study) pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk

    menentukan lamanya waktu kerja yang dibutuhkkan oleh seorang operator

    dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik, pada tingkat kecepatan

    kerja yang normal, serta dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat itu.

    Dengan demikian pengukuran waktu ini merupakan suatu proses kuatitatif, yang

    diarahkan untuk mendapatkan suatukriteria yang obyektif. Study mengenai

    pengukuran waktu kerja dilakukan untuk dapat melakukan perancangan atau

    perbaikan dari suatu sistem kerja. Untuk keperluan tersebut, dilakukan

    penentuan waktu baku, yaitu waktu yang diperlukan dalam bekerja dengan telah

    mempertimbangkan faktor-faktor diluar elemen pekerjaan yang dilakukan.

    Secara umum, teknik-teknik pengukuran waktu kerja dapat dikelompokkan

    menjadi :

    a. Secara LangsungPengukuran kerja secara langsung adalah pengukuran kerja dengan

    pengamatan secara langsung pada suatu sistem kerja. Pengukuran kerja

    secara tidak langsung terdiri dari :

    Pengukuran waktu dengan jam henti (Stop Watch Jam )

    Sampling pekerjaan ( Work Sampling )

    b. Secara Tidak LangsungPengukuran kerja secara tidak langsung adalah pengukuran kerja dengan

    menggunakan metode standar data. Pengukuran kerja secara tidak langsung

    antara lain meggunakan :

    Data Waktu Baku

    Data Waktu Gerakan, terdiri dari :

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    5/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 5Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    - Work Faktor(WF) System

    -Maynard Operation Sequece Time (MOST System )

    -Motion Time Measurement( MTM System )

    2.2 Peta KerjaPeta kerja atau sering disebut peta proses (process chart) merupakan alat

    komunikasi yang sistematis dan logis guna menganalisa proses kerja dari tahap

    awal sampai akhir. Melalui peta proses ini dapat diperoleh informasi-informasi

    yang diperlukan untuk memperbaiki metoda kerja, antara lain:

    1. Benda kerja, berupa gambar kerja, jumlah, spesifikasi material, dimensiukuran pekerjaan, dan lain-lain.

    2. Macam proses yang dilakukan, jenis dan spesifikasi mesin, peralatanproduksi, dan lain-lain.

    3. Waktu operasi untuk setiap proses atau elemen kegiatan di samping totalwaktu penyelesaiannya.

    4. Kapasitas mesin ataupun kapasitas kerja lainnya yang dipergunakan.5. Dan lain sebagainya.

    Lewat peta-peta ini dapat dilihat semua langkah atau kejadian yang

    dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik hingga sampai

    akhirnya produk jadi dan siap dipasarkan. Apabila dilakukan studi yang seksama

    terhadap suatu peta kerja, maka pekerjaan dalam usaha memperbaiki metode

    kerja dari suatu proses produksi akan lebih mudah dilaksanakan. Perbaikan yang

    mungkin dilakukan antara lain dapat menghilangkan operasi-operasi yang tidak

    perlu. Pada dasarnya semua perbaikan tersebut ditujukan untuk mengurangi

    biaya produksi secara keseluruhan.

    (Sritomo, 2006)

    Contoh informasi-informasi yang diperlukan antara lain jumlah benda

    kerja yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan

    khusus yang harus disediakan, alat-alat khusus yang harus disediakan, dan

    sebagainya

    Di dalam pembuatan peta kerja akan dipergunakan simbol-simbol

    standard dari ASME ( American Society of Mechanical Engineers) untuk

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    6/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 6Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    menggambarkan masing-masing aktivitas. Simbol simbol ASME adalah

    sebagai berikut :

    Tabel 2.1 Macam-macam Simbol ASME

    no Simbol Keterangan contoh

    1 operasi Operasi, benda kerja mengalami perubahan

    sifat atau bentuk, baik fisik maupun

    kimiawi.

    Menyerut, menghaluskan,

    dan mengukur.

    2 inpeksi Pemeriksaan, terjadi apabila benda kerja

    atau peralatan mengalami pemeriksaan

    baik untuk segi kualitas maupun kuantitas.

    Mengukur dimensi dan

    memeriksa kehalusan.

    3 transpotasi Transportasi, terjadi bila benda kerja,

    pekerja atau perlengkapan mengalami

    perpindahan tempat dan bukan bagian dari

    proses operasi.

    Suatu obyek dipindahkan

    dari tempat perakitan ke

    gudang penyimpanan dan

    pemindahan barang dari

    mesin bubut ke mesin frais

    4 delay Menunggu, terjadi apabila benda kerja,

    pekerja atau perlengkapan tidak mengalami

    kegiatan apa-apa selain menunggu.

    Bahan menunggu untuk

    diangkut ke tempat lain,

    menunggu diperiksa, dan

    lain sebagainya.

    5 Sigitiga Penyimpanan, terjadi apabila benda kerja

    disimpan untuk jangka waktu yang cukup

    lama.

    Dokumen-dokumen dan

    bahan baku disimpan

    dalam gudang.

    6 aktivitas ganda Aktivitas gabungan, terjadi apabila antara

    aktivitas dan pemeriksaan dilakukan secara

    bersamaan atau dilakukan pada suatu

    tempat kerja.

    Perakitan benda kerja.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    7/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 7Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Pada dasarnya peta-peta kerja yang ada sekarang bisa dibagi dalam dua

    kelompok besar berdasarkan kegiatannya, yaitu:

    1. Peta-peta kerja keseluruhan2. Peta-peta kerja setempatPeta-peta kerja keseluruhan :

    a. Peta proses operasib. Peta aliran prosesc. Peta proses produk banyakd. Diagram alirane. Assembly ChartPeta-peta kerja setempat:

    a. Peta pekerja dan mesinb. Peta kelompok kerjac. Peta tangan kiri dan tangan kanan

    (http://thesonofdevil.wordpress.com/2009/10/09/peta-peta-kerja)

    2.2.1 Peta-peta Kerja KeseluruhanSuatu kegiatan disebut kegiatan kerja keseluruhan apabila kegiatan

    tersebut melibatkan sebagian besar atau semua fasilitas yang diperlukan untuk

    membuat produk yang bersangkutan. Sedangkan suatu kegiatan disebut kegiatan

    kerja setempat apabila kegiatan tersebut terjadi dalam suatu stasiun kerja

    biasanya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Peta-peta

    kerja yang termasuk kedalam dua kelompok besar diatas, antara lain:

    a) Peta Proses OperasiPeta proses operasi adalah peta kerja yang menggambarkan urutan kerja

    dengan jalan membagi pekerjaan tersebut ke dalam elemen-elemen operasi

    secara detail. Di sini tahapan proses operasi kerja harus diuraikan secara

    logis dan sistematis. Dengan demikian seluruh operasi kerja dapat

    digambarkan dari awal sampai menjadi produk akhir, sehingga analisa

    perbaikan dari masing-masing operasi kerja secara individual maupun urut-

    urutannya secara keseluruhan akan dapat dilakukan.

    http://thesonofdevil.wordpress.com/2009/10/09/peta-peta-kerjahttp://thesonofdevil.wordpress.com/2009/10/09/peta-peta-kerja
  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    8/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 8Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Dengan adanya informasi-informasi yang bisa dicatat melalui peta proses

    operasi, dapat diperoleh banyak manfaat di antaranya dapat mengetahui

    kebutuhan akan mesin dan penganggarannya, memperkirakan kebutuhan

    akan bahan baku, sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik dan untuk

    latihan kerja, dan lain-lain.

    (Sutalaksana,2006)

    Antena Plot SeriSpeaker Casing BelakangPlot +Plot -

    19

    18

    15

    14

    13

    21

    20 10

    11

    9

    8

    16

    1

    6

    5

    4

    3

    27

    22

    17

    12

    7

    2

    26

    25

    24

    23MenjangkauMenjangkau Menjangkau

    Menjangkau Menjangkau Menjangkau

    Memegang Memegang Memegang MemegangMemegang Memegang

    Menggerakkan

    Menggerakkan

    Menggerakkan Menggerakkan

    Menggerakkan

    MengarahkanMengarahkanMengarahkan

    Mengarahkan

    Mengarahkan

    MerakitPlot -

    MerakitPlot +

    MerakitPlot seri

    MerakitSpeaker

    MerakitAntene

    Gambar 2.1 Diagram OPC (Operational Process Charts) HP Mainan

    b) Peta Proses Produk BanyakBanyak kasus dijumpai, dimana sebuah pabrik harus mengerjakan sejumlah

    besar produk melalui proses yang menggunakan mesin ataupun yang

    menggunakan fasilitas produksi yang sama. Disni tata letak proses produksiharus bisa diatur sedemikian rupa sehingga mampu memberikan aktivitas

    perpindahan material yang paling minimal. Agar aktivitas material handling

    minimal, maka layout fasilitas produksi diatur menurut tipe product layout

    dimana hal ini mesin ataupun fasilitas produksi diatur secara berurutan

    sesuai dengan langkahlangkah pengerjaan yang telah digambarkan melalui

    peta proses operasi lainnya. Tetapi dalam kasus dimana mesin ataupun

    fasilitas produksi harus flexible dioperasikan untuk melayani pengerjaan

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    9/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 9Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    produk yang bermacam- macam jenisnya, maka tata letak fasilitas produksi

    yang paling tepat diaplikasikan disni adalah ti pe process layout. Untuk

    memperoleh gambaran umum yang berkaitan dengan langkah langkah

    pengerjaan dari setiap produk yang ada dan sekaligus bisa mendapatkan

    informasi tentang kesamaan proses dari produk satu dengan yang lainnya,

    maka pembuatan Peta Proses Produk Banyak akan sangat tepat

    diaplikasikan.

    (Sritomo Wignjosoebroto,2003).

    Gambar 2.2 Peta Proses Produk Banyak

    c) Peta Aliran ProsesInformasi-informasi yang diperlukan untuk analisa setiap komponen dapat

    diperoleh melalui peta aliran proses. Peta aliran proses merupakan suatu

    diagram yang menunjukkan urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi,

    menunggu, dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau suatu

    prosedur berlangsung. Di dalamnya memuat pula informasi-informasi yang

    diperlukan untuk analisa seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak

    perpindahan.

    (Sutalaksana, 2006)

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    10/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 10Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Perbedaan antara peta proses operasi dengan peta aliran proses, yaitu:

    Peta aliran proses memperlihatkan semua aktivitas-aktivitas dasar,termasuk transportasi, menunggu, dan menyimpan. Sedangkan pada peta

    proses operasi, terbatas pada operasi dan pemeriksaan saja.

    Peta aliran proses menganalisa setiap komponen yang akan diprosessecara lebih lengkap dibanding peta proses operasi, dan memungkinkan

    untuk digunakan disetiap proses atau prosedur, baik di pabrik atau

    kantor.

    Dalam penerapannya, peta aliran proses memiliki kegunaan yang tentu saja

    sangat membantu, yaitu:

    Bisa digunakan untuk mengetahui aliran bahan atau aktivitas manusiamulai dari awal masuk dalam suatu proses atau prosedur sampai aktivitas

    terakhir.

    Peta ini dapat memberikan informasi mengenai waktu penyelesaian suatuproses atau prosedur.

    Dapat digunakan untuk mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahanatau dilakukan oleh manusia selama proses atau prosedur berlangsung.

    Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metodekerja.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    11/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 11Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Gambar 2.3 Peta Aliran Proses

    d) Diagram AliranWalaupun peta aliran proses merupakan suatu peta yang memuat

    informasi-informasi relatif lengkap sehubungan dengan proses dalam suatu

    pabrik atau kantor, tetapi peta tersebut tidak menunjukkan gambar dari arah

    aliran selama bekerja. Diagram aliran merupakan suatu gambaran menurut

    skala dari susunan lantai dan gedung, yang menunjukkan lokasi dari semua

    aktivitas yang terjadi dalam peta aliran proses.

    Diagram aliran proses memiliki kegunaan yang dijelaskan sebagai

    berikut:

    Lebih memperjelas suatu peta aliran proses, apalagi jika arah aliranmerupakan faktor yang penting.

    Menolong dalam perbaikan tata letak tempat kerja.Diagram aliran berfungsi melengkapi peta aliran proses. Ini berarti

    penganalisaan suatu proses kerja akan lebih sempurna apabila telah diketahui

    dimana tempat mesin, tempat kerja, daerah kerja dan kemana saja arah

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    12/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 12Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    gerakan dari bahan serta perlengkapan atau orang selama proses tersebut

    berlangsung.

    Gambar 2.4 Diagram Aliran

    (Wignjosoebroto, Sritomo. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu.Surabaya:Guna

    Widya.1995)

    e) Assembly ChartDiagram rakitan (assembly chart) adalah gambaran grafis dari uruturutan

    aliran komponen dan rakitan bagian ke dalam rakitan suatu produk, sehingga

    dapat dilihat:

    1. komponen-komponen yang membentuk produk2. bagaimana komponen-komponen bergabung bersama3. keterkaitan antara komponen dengan rakitan bagian4. urutan waktu penggabungan masing-masing komponen

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    13/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 13Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Akan terlihat bahwa peta rakitan menunjukkan cara yang mudah untuk

    memahami :

    a. Komponen-komponen yang membentuk produkb. Bagaimana komponen-komponen ini bergabung bersamac. Komponen yang menjadi bagian suatu rakitan-bagiand. Aliran komponen ke dalam sebuah rakitane. Keterkaitan antara komponen dengan rakitan-bagianf. Gambaran menyeluruh dari proses rakitang. Urutan waktu komponen bergabung bersamah. Suatu gambaran awal dari pola aliran bahanStandar Pengerjaan dariAssembly Chartadalah sebagai berikut :

    a. Operasi terakhir yang menunjukkan rakitan suatu produk digambarkandengan lingkaran berdiameter 12 mm dan harus dituliskan operasi itu di

    sebelah kanan lingkaran tersebut.

    b.Gambarkan garis mendatar dari lingkaran kearah kiri, tempatkanlingkaran berdiameter 6 mm pada bagian ujungnya, tunjukkan setiap

    komponen (nama, nomor komponen, jumlah, dsb) yang dirakit pada

    proses tersebut.

    c. Jika yang dihadapi adalah rakitan-bagian, maka buat garis tadi sebagiandan akhiri dengan lingkaran berdiameter 9 mm, garis yang menunjukkan

    komponen mandiri harus ditarik ke sebelah kiri dan diakhiri dengan

    diameter 6 mm.

    d.Jika operasi rakitan terakhir dan komponen-komponennya selesai dicatat,gambarkan garis tegak pendek dari garis lingkaran 9 mm ke atas,

    memasuki lingkaran 12 mm yang menunjukkan operasi rakitan sebelum

    operasi rakitan yang telah digambarkan pada langkah 2 dan langlah 3.

    e. Periksa kembali peta tersebut untuk meyakinkan bahwa seluruhkomponen telah tercantum, masukkan nomer-nomor operasi rakitan

    bagian ke dalam lingkaran (jika perlu), komponen yang terdaftar di

    sebelah kiri diberi nomor urut dari atas ke bawah bagian sub assembly

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    14/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 14Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Gambar 2.5 Assembly Chart

    Lingkaran yang menunjukkan rakitan atau rakitan-bagian tidak selalu

    harus menunjukkan lintasan stasiun kerja atau lintasan rakitan atau bahkan

    lintasan orang, tapi hanya benar-benar menunjukkan urutan operasi yang

    harus dikerjakan. Waktu yang diperlukan oleh tiap operasi akan menentukan

    akan menetukan apa yang harus dilakukan operator. Tujuan utama dari peta

    rakitan adalah untuk menunjukkan keterkaitan , yang dapat juga

    digambarkan oleh sebuah gambar terurai. Teknik-teknik ini dapat juga

    digunakan untuk mengajar pekerja yang tidak ahli untuk mengetahui urutan

    suatu rakitan yang rumit.

    (Apple,1990)2.2.2 Peta-peta Kerja Setempat

    Peta kerja untuk kegiatan kerja setempat untuk menganalisa suatu stasiun

    kerja, maka peta kerja yang digunakan peta pekerja dan mesin serta peta tangan

    kiri dan tangan kanan sebagai alat untuk mempermudah perbaikan suatu tempat

    kerja dan gerakan pekerja, sehingga dicapai keadaan ideal untuk saat itu.

    a) Peta Pekerja dan MesinDalam beberapa hal , hubungan antara operator dan mesin sering bekerja

    secara silih berganti, yakni sementara mesin menganggur, operator bekerja

    atau sebaliknya. Pada hakekatnya waktu menganggur ini dalai suatu

    kerugian , maka dari itu waktu menganggur harus diminimumkan. Namun

    tentunya harus memperhitungkan kemampuan manusia dan mesinnya.

    Peta pekerja dan mesin dapat dikatakan merupakan grafik yang

    menggambarkan koordinasi antra waktu bekerja dan waktu mengganggur

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    15/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 15Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    dari kombinasi antara pekerja dan mesin. Dengan demikian peta ini

    merupakan alat yang baik digunakan untuk mengurangi waktu menggaggur.

    Kegunaan peta pekerja dan mesinInformasi paling penting yang diperoleh melalui peta pekerja dan mesin

    adalah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator dan waktu

    operasi mesin yang ditangainya. Dengan informasi ini, maka kita

    mempunyai data yang baik untuk melakukan penyelidikanj,

    penganalisaan, dan perbaikan suatu pusat kerja sedemikian rupa

    sehingga efektivitas penggunaan pekerja dan mesin bisa ditingkatkan dan

    tentunya keseimbangan kerja antara pekerja dan mesin bisa diperbaiki.

    Peningkatan efektivitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja

    tersebut dapat dilakukan, misalnya dengan cara:

    Merubah tata letak tempat kerja.

    Tata letak tempat kerja merupakan salah satu faktor yang

    menentukan lamanya waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Maka

    penataan kembali suatu tata letak tempat kerja diperlukan sekali.

    Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja.

    Pada dasarnya , gerakan-gerakan kerja juga merupakan lamanya

    waktu penyelesaian suatu pekerjaan, sehingga penataan kembali

    gerakan-gerakan kerja yang dilakukan sangat diperlukan sekali.

    Merancang kembali mesin dan peralatan.

    Keadaan mesin dan peralatan sering kali perlu dirancang kembali,

    misalnya untuk mengurangi waktu mengangkut dan menghemat

    tenaga.

    Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah

    mesin bagi seorang pekerja.

    Apabila kita menemukan bahwa efektivitas pekerja yang menangani sebuah

    atau beberapa mesin itu rendah , yaitu pekerja banyak menganggur,

    sementara ditempat lain banyak mesin yang menganggur, maka

    menambahan tugas bagi pekerja tersebut mungkin dapat meningkatkan

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    16/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 16Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    efektivitas. Sebaliknya jika terdapat seorang pekerja yang terlampau sibuk

    dalam menangani tugasnya, sehingga tidak memungkinkan baginya

    melepaskan lelah, tentu hal inipun akan merugikan. Pekerja yang terlampau

    lelah sering melakukan kesalahan-kesalahan, sehingga memungkinkan

    terjadinya kerusakan-kerusakan mesin atau menurunkan kualitas produksi.

    Jelas disini bahwa penambahan pekerja memungkinkan untuk mengatasi

    masalah ini. Dengan demikian keseimbangan antara pekerja dan mesin bisa

    diperoleh.

    b) Peta Proses Kelompok KerjaPeta ini dapat digunakan dalam suatu tempat kerja dimana untuk

    melaksanakan pekerjaan tersebut memerlukan kerja sama yang baik dari

    sekelompok pekerja. Jenis pekerjaan atau tempat kerja yang mungkin

    memerlukan analisa melalui peta proses kelompok kerja misalnya

    pekerjaan-pekerjaan pergudangan, pemeliharaan, atau pekerjaan-pekerjaan

    pengangkutan material lainnya.

    Setiap peta aliran proses dipetakan dalam arah mendatar, sehingga paralel

    satu sama lain, yang satu di atas atau di bawah yang lainnya. Jelaslah disini

    bahwa satu seri pekerjaan yang dilaksanakan oleh seorang operator sangat

    erat sekali hubungannya dengan seri operator-operator lainnya. Karena

    adanya kebergantungan tiap aktivitas, maka dalam peta proses kelompok

    kerja biasanya banyak dijumpai lambang-lambang kelambatan, yang

    menunjukkan bahwa suatu aktivitas sedang menunggu aktivitas lainnya.

    Peta ini juga dapat digunakan sebagai alat untuk menganalisa aktivitas suatu

    kelompok kerja. Masalah utama jika terjadi kerja sama antara sekelompok

    orang dimana satu aktivitas dengan lainnya saling bergantung adalah

    banyaknya dijumpai aktivitas-aktivitas menunggu (delay). Tujuan utama

    yang harus dianalisa dari kelompok kerja adalah meminimumkan waktu

    menunggu (delay). Dengan berkurangnya waktu menunggu berarti dapat

    tercapai tujuan lain yang lebih nyata di antaranya dapat mengurangi ongkos

    produksi atau proses dan dapat mempercepat waktu penyelesaian produk

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    17/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 17Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    atau proses. Keuntungan-keuntungan di atas bisa dicapai setelah dilakukan

    analisa yang teliti.

    c) Peta Tangan Kiri dan Tangan KananPeta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu

    mengganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan juga

    menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri

    dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan.

    Melalui peta ini kita bisa melihat semua operasi secara cukup lengkap, yang

    berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut. peta ini sangat praktis

    untuk memperbaiki suatu pekerjaan manual dimana tiap siklus dari pekerja

    terjadi dengan cepat dan terus berulang, sedangkan keadaan lain, peta ini

    kurang praktis untuk dipakai sebagai alat analisa. Inilah sebabnya dengan

    menggunakan peta ini kita bisa melihat dengan jelas pola-pola gerakan yang

    tidak efisien dan bias melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip

    ekonomi gerakan yang terjadi pada saat pekerja manual tersebut

    berlangsung.

    Kegunaan peta tangan kiri dan tangan kanan.

    Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.

    Dengan bantuan studi gerakan dan prinsip ekonomi gerakan , maka kita

    bisa menguraikan elemen pekerjaan lengkap menjadi elemen-elemen

    gerakan yang terperinci. Setiap elemen gerakan dari pekerjaan ini

    dibebankan kesetiap tangan sehingga seimbang agar mengurangi

    kelelahan.

    Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan

    tidak produktif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja.

    Kemahiran untuk menguraikan suatu pekerjaan menjadi elemen-elemen

    gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen mana saja yang efektif

    dan kurang efektif , tentunya akan mempengaruhi produktivitas kerja.

    Jika suatu pekerjaan sudah dilaksanakan secara efisien dan produktif,

    maka secara otomatis waktu penyelesaian pekerjaan tersebut merupakan

    waktu tersingkat saat itu.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    18/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 18Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja.

    Tata letak tempat kerja juga memperngaruhi lamanya waktu

    penyelesaian. Percobaan merubah-rubah tata letak peralatan selain dapat

    menemukan tata letak yang baik, ditinjau dari waktu dan jarak, juga kita

    dapat menemukan urutan-urutan pengerjaan yang lebih baik.

    Sebagai alat untuk melatih pekerjaan baru, dengan cara kerja yang ideal.

    Kiranya sudah jelaslah , bahwa peta tangan kiri dan tangan kanan

    menunjukan urutan-urutan pengerjaan yang lebih baik untuk saat itu.

    Peta ini dapat berfungsi sebagai penuntun terutama bagi pekerja-pekerja

    baru, sehingga akan lebih cepat.

    Lambang-lambang yang dipergunakanLambang-lambang ini merupakan modifikasi dari lambang yang

    digunakan oleh Gilberth, yaitu lingkaran kecil diganti dengan anak panah

    untuk kejadian transportasi dan menambah lambang baru untuk kejadian

    menunggu. Lambang-lambang standar dari ASME inilah yang akan

    digunakan dalam pembahasan-pembahasan selanjutnya,

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    19/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 19Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Gambar 2.6 Peta Kerja Tangan Kiri dan Tangan Kanan

    2.3 Presedence DiagramPrecedence diagram digunakan sebelum melangkah pada penyelesaian

    menggunakan metode keseimbangan lintasan. Precedence diagram sebenarnya

    merupakan gambaran secara grafis dari urutan operasi kerja, serta

    ketergantungan pada operasi kerja lainnya yang tujuannya untuk memudahkan

    pengontrolan dan perencanaan kegiatan yang terkait di dalamnya.

    (Baroto, 2002)

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    20/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 20Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Adapun tanda yang dipakai dalamprecedence diagram adalah:

    Simbol lingkaran dengan huruf atau nomor di dalamnya untukmempermudah identifikasi asli dari suatu proses operasi.

    Tanda panah menunjukkan ketergantungan dan urutan proses operasi. Dalmhal ini, operasi yang ada di pangkal panah berarti mendahului operasi kerja

    yang ada pada ujung anak panah.

    Angka di atas simbol lingkaran adalah waktu standar yang diperlukan untukmenyelesaikan setiap proses operasi.

    Gambar 2.7 Presedence Diagram

    2.4 Aspek-aspek Ergonomi Dalam Perancangan Stasiun KerjaDalam merancang sebuah stasiun kerja, ada beberapa aspek yang harus

    diperhatikan, yaitu sebagai berikut :

    a. Operasi KerjaOperasi kerja adalah urutan kerja yang dilakukan dalam suatu proses, baik

    proses produksi, perakitan, dan lain sebagainya.b. Elemen Kerja

    Elemen Kerja adalah pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu kegiatan

    perakitan. Elemen kerja merupakan kumpulan dari beberapa operasi kerja.

    Operasi kerja yang digabungkan menjadi elemen kerja biasanya operasi yang

    terlalu sedikit waktunya apabila diukur sehingga perlu penggabungan agar

    waktunya menjadi dapat diukur. Jika operasi kerja tersebut berdiri sendiri

    menjadi elemen kerja, maka akan terjadi sedikit kesulitan dalam mengukur

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    21/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 21Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    waktu bakunya. Sementara operasi kerja yang berdiri sendiri menjadi elemen

    kerja merupakan operasi kerja yang membutuhkan waktu cukup lama dalam

    pengerjaannya. Jika operasi kerja tersebut digabungkan dengan operasi kerja

    lainnya, maka akan memperbesar waktu proses elemen kerja tersebut.

    Misalnya inspeksi, operasi menyekrup berdiri menjadi suatu elemen kerja.

    Aktivitas elemen kerja lebih sedikit dari pada aktivitas pada operasi.

    (www.mmt.its.ac.id/liberary/wpconten)

    c. Stasiun KerjaStasiun kerja adalah pengaturan komponen-komponen yang terlibat dalam

    kegiatan produksi yaitu menyangkut material, mesin / peralatan kerja,

    perkakas-perkakas pembantu, fasilitas-fasilitas penunjang, lingkungan fisik

    kerja dan operator.

    (www.its.ac.id)

    d. Waktu StasiunWaktu stasiun adalah jumlah waktu dari satu atau beberapa operasi kerja

    yang dilakukan dalam suatu stasiun kerja.

    Metode yang digunakan untuk mengefektifkan dan mengefisienkan kerja adalah

    sebagai berikut:

    a) Identifikasi maksud dan tujuan operasi kerja(Perancangan komponen benda kerja, Pemilihan material, penetapan proses

    manufacturing, perencanaan proses set-up mesin dan perkakas, perbaikan

    kondisi lingkungan kerja, perencanaan proses pemindahan bahan)

    b) Analisa kerja dan prinsip ekonomi gerakan(prosedur yang dilakukan untuk menganalisa suatu operasi kerja baik yang

    menyangkut suatu elemen kerja yang bersifat produktif atau tidak)

    c) Aplikasi prinsip-prinsip ekonomi gerakan(Penggunaan badan/anggota tubuh manusia, tempat kerja, desain peralatan

    kerja yang dipergunakan, eliminasi kegiatan, kombinasi gerakan atau

    aktifitas kerja, penyederhanaan kegiatan)

    d) Studi gerakan untuk menganalisa metode kerja yang efektif dan efisien

    http://www.mmt.its.ac.id/liberary/wpcontenhttp://www.mmt.its.ac.id/liberary/wpconten
  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    22/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 22Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    (Mencari, memilih, memegang, menjankau/membawa tanpa beban,

    membawa dengan beban, memegang untuk memakai, melepas)

    (http://www.docstoc.com/docs/32590086/Modul-2)

    http://www.docstoc.com/docs/32590086/Modul-2http://www.docstoc.com/docs/32590086/Modul-2
  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    23/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 23Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Gambar 3.1 Metodologi penelitian

    Melakukan Proses Perakitan

    Menentukan Operasi Kerja

    Membuat Presedence Diagram

    Membuat OPC

    Menentukan Stasiun Kerja

    (GIVEN)

    Membuat Flow Diagram

    Membuat Assembly Chart

    Mulai

    Perumusan Masalah

    Studi Pustaka

    Tujuan Praktikum

    Selesai

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    24/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 24Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Metodologi penelitian yang digunakan dalam praktikum perancangan peta kerja

    dan precedence diagram yaitu :

    1. Studi Pustaka mengenai pengukuran waktu kerja, peta kerja, presedence diagramdan aspek- aspek ergonomi dalam perancangan stasiun kerja.

    2. Membuat perumusan masalah3. Menentukan tujuan praktikum4. Melakukan proses perakitan mini 4WD dan merekam proses perakitan5. Menentukan operasi kerja sesuai urutan yang dilakukan pada proses perakitan mini

    4WD

    6. Membuat Assembly Chart perakitan mini 4WD7. Membuat Peta Proses Operasi perakitan mini 4WD8. Membuat Precdence diagram untuk menentukan stasiun kerja9. Menentukan stasiun kerja (data given).10. Membuat Flow Diagram untuk menunjukkan layout stasiun kerja dan aliran

    material.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    25/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 25Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    BAB IV

    PENGOLAHANAN DATA

    4.1Daftar Komponen Mini 4WDBerikut adalah jumlah, nama, serta kode komponen pada Tamiya Mini 4WD :

    Tabel 4. 1 Daftar Komponen Tamiya

    No Nama Komponen Gambar Kode Jumlah

    1 Gardan 4WD 4WD 1

    2 As Roda AR 2

    3 Chasis C 14 Gear Dinamo GD 1

    5 Dinamo D 1

    6 Plat Belakang Kecil PBK 1

    7 Plat belakang Besar PBB 1

    8 Eyelet Ey 4

    9 Roda Assy Rd 4

    10 Pengunci body KB 1

    11 Penutup Batery TB 1

    12 Gear Besar GB 1

    13 Gear Kecil GK 1

    14 Sekrup S 2

    15 Roller Besar RB 4

    16 Roller Kecil RK 2

    17 Body B 1

    18 Ring R 6

    19 Baut Bt 6

    20 Bantalan RollerBesar BRB 4

    21 Penutup Plat Depan TPD 1

    22 Plat Depan PD 1

    23 Pengunci Dinamo KD 1

    24 Rumah Dinamo RD 1

    25 Bumper Belakang BB 1

    26 Baterai BTR 2

    27 Tuas On/Off T 1

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    26/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 26Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    4.2Daftar Operasi KerjaTabel 4.2 Operasi Kerja Perakitan Mini 4WD

    Stasiun Kerja : Perakitan Mini 4WD

    Operator : Noeraprilliady D.P

    No Operasi Kerja

    Waktu Mulai

    Proses

    Waktu Selesai

    Proses

    Waktu

    Proses

    1 Memasang bumper belakang ke chasis bagian belakang 00:00,85 00:04,42 3.57

    2 Menyekrupkan bumper belakang kanan ke chasis 00:04,49 00:13,17 8.68

    3 Menyekrupkan bumper belakang kiri ke chasis 00:13,24 00:22,67 9.43

    4 Memasang gear dinamo ke dinamo 00:22,74 00:29,35 6.61

    5 Memasang plat belakang besar ke rumah dinamo 00:29,42 00:34,22 4.8

    6 Memasang plat belakang kecil ke rumah dinamo assy 00:34,36 00:40,14 5.787 Memasang dinamo assy ke rumah dinamo assy 00:40,40 00:48,14 7.74

    8 Memasang gardan 4WD ke chasis assy 00:48,32 00:51,94 3.62

    9 Memasang gear besar ke chasis assy 00:52,07 00:55,49 3.42

    10 Memasang rumah dinamo assy ke chasis assy 00:55,56 01:03,32 7.76

    11 Memasang roda assy belakang kanan ke as roda 01:03,38 01:11,17 7.79

    12 Memasang eyelet ke as roda assy belakang kanan 01:11,30 01:14,74 3.44

    13 Memasang as roda assy belakang kanan ke chasis assy 01:14,82 01:31,30 16.48

    14 Memasang eyelet ke as roda belakang kiri chasis assy 01:31,54 01:37,14 5.6

    15 Memasang roda assy ke as roda belakang chasis assykiri 01:37,30 01:44,58 7.28

    16 Memasang Pengunci Dinamo ke chasis assy 01:44,66 01:50,10 5.44

    17 Memasang Gear kecil ke chasis assy 01:51,30 01:53,46 2.16

    18 Memasang roda assy depan kanan ke as roda 01:53,54 01:58,26 4.72

    19 Memasang eyelet ke as roda assy depan kanan 01:58,34 02:00,82 2.48

    20

    Memasang roda assy ke as roda depan kanan chasis

    assy 02:01,06 02:08,02 6.96

    21 Memasang eyelet ke as roda depan kiri chasis assy 02:09,06 02:12,02 2.96

    22 Memasang roda assy ke as roda depan kiri chasis assy 02:12,10 02:15,06 2.96

    23 Memasang tuas on-off ke chasis assy 02:16,10 02:20,50 4.4

    24 Memasang plat depan ke chasis assy 02:20,58 02:25,54 4.96

    25 Memasang penutup plat depan ke chasis assy 02:25,62 02:33,54 7.92

    26Memasang bantalan roller besar ke roller besar depankanan 02:33,62 02:42,34 8.72

    27 Memasang baut ke roller besar depan kanan assy 02:42,42 02:44,50 2.08

    28 Memasang ring ke roller besar depan kanan assy 02:44,58 02:48,02 3.44

    29 Membaut roller besar depan kanan assy ke chasis assy 02:48,10 02:59,86 11.76

    30Memasang bantalan roller besar ke roller besar depankiri 02:59,94 03:06,74 6.8

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    27/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 27Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 4.2

    31 Memasang baut ke roller besar depan kiri assy 03:06,82 03:08,82 2

    32 Memasang ring ke roller besar depan kiri assy 03:08,90 03:11,86 2.96

    33 Membaut roller besar depan kiri assy ke chasis assy 03:11,94 03:25,30 13.36

    34 Memasang baut ke roller kecil kanan 03:25,38 03:29,22 3.84

    35 Memasang ring ke roller kecil kanan assy 03:29,30 03:32,42 3.12

    36 Membaut roller kecil kanan assy ke chasis assy 03:32,50 03:42,66 10.16

    37 Memasang baut ke roller kecil kiri 03:42,74 03:45,78 3.04

    38 Memasang ring ke roller kecil kiri assy 03:45,86 03:50,58 4.72

    39 Membaut roller kecil kiri assy ke chasis assy 03:50,66 04:10,42 19.76

    40

    Memasang bantalan roller besar ke roller besar

    belakang kanan 04:10,50 04:14,42 3.9241 Memasang baut ke roller besar belakang kanan assy 04:14,50 04:16,66 2.16

    42 Memasang ring ke roller besar belakang kanan assy 04:16,74 04:20,02 3.28

    43

    Membaut roller besar belakang kanan assy ke chasis

    assy 04:20,10 04:32,66 12.56

    44

    Memasang bantalan roller besar ke roller besar

    belakang kiri 04:32,74 04:36,10 3.36

    45 Memasang baut ke roller besar belakang kiri assy 04:36,18 04:38,26 2.08

    46 Memasang ring ke roller besar belakang kiri assy 04:38,34 04:41,70 3.36

    47 Membaut roller besar belakang kiri assy ke chasis assy 04:41,78 04:55,96 14.18

    48 Memasang baterai ke chasis assy 04:56,03 05:01,05 5.02

    49 Memasang penutup baterai ke chasis assy 05:01,27 05:04,09 2.82

    50 Memasang body ke chasis assy 05:04,22 05:07,36 3.14

    51 Memasang pengunci body ke chasis assy 05:07,43 05:10,40 2.97

    52 Inspeksi 05:10,47 05:13,30 2.83

    Total Waktu 304.4

    Waktu Inspeksi 2.83

    Waktu Operasi 301.57

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    28/41

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    29/41

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    30/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 30Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    4.5Presedence DiagramTabel 4.3 Daftar Predesessor

    No Operasi Kerja predesessor1 Memasang bumper belakang ke chasis bagian belakang -

    2 Menyekrupkan bumper belakang kanan ke chasis 1

    3 Menyekrupkan bumper belakang kiri ke chasis 1,2

    4 Memasang gear dinamo ke dinamo -

    5 Memasang plat belakang besar ke rumah dinamo -

    6 Memasang plat belakang kecil ke rumah dinamo assy -

    7 Memasang dinamo assy ke rumah dinamo assy 4,5,6

    8 Memasang gardan 4WD ke chasis assy -

    9 Memasang gear besar ke chasis assy -10 Memasang rumah dinamo assy ke chasis assy 7,8,9

    11 Memasang roda assy belakang kanan ke as roda -

    12 Memasang eyelet ke as roda assy belakang kanan -

    13 Memasang as roda assy belakang kanan ke chasis assy 9,11,12

    14 Memasang eyelet ke as roda belakang kiri chasis assy 13

    15 Memasang roda assy ke as roda belakang chasis assy kiri 14

    16 Memasang Pengunci Dinamo ke chasis assy 10,15

    17 Memasang Gear kecil ke chasis assy -

    18 Memasang roda assy depan kanan ke as roda -

    19 Memasang eyelet ke as roda assy depan kanan -20 Memasang roda assy ke as roda depan kanan chasis assy 17,18,19

    21 Memasang eyelet ke as roda depan kiri chasis assy 20

    22 Memasang roda assy ke as roda depan kiri chasis assy 21

    23 Memasang tuas on-off ke chasis assy -

    24 Memasang plat depan ke chasis assy -

    25 Memasang penutup plat depan ke chasis assy 8,17,22,23,24

    26 Memasang bantalan roller besar ke roller besar depan kanan -

    27 Memasang baut ke roller besar depan kanan assy 26

    28 Memasang ring ke roller besar depan kanan assy 2729 Membautkan roller besar depan kanan assy ke chasis assy 28

    30 Memasang bantalan roller besar ke roller besar depan kiri -

    31 Memasang baut ke roller besar depan kiri assy 30

    32 Memasang ring ke roller besar depan kiri assy 31

    33 Membautkan roller besar depan kiri assy ke chasis assy 32

    34 Memasang baut ke roller kecil kanan -

    35 Memasang ring ke roller kecil kanan assy 34

    36 Membautkan roller kecil kanan assy ke chasis assy 35

    37 Memasang baut ke roller kecil kiri -

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    31/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 31Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 4.3

    38 Memasang ring ke roller kecil kiri assy 3739 Membautkan roller kecil kiri assy ke chasis assy 38

    40 Memasang bantalan roller besar ke roller besar belakang kanan -

    41 Memasang baut ke roller besar belakang kanan assy 40

    42 Memasang ring ke roller besar belakang kanan assy 41

    43 Membautkan roller besar belakang kanan assy ke chasis assy 3,42

    44 Memasang bantalan roller besar ke roller besar belakang kiri -

    45 Memasang baut ke roller besar belakang kiri assy 44

    46 Memasang ring ke roller besar belakang kiri assy 45

    47 Membautkan roller besar belakang kiri assy ke chasis assy 3,4648 Memasang baterai ke chasis assy 16,25

    49 Memasang penutup baterai ke chasis assy 48

    50 Memasang body ke chasis assy 29,33,36,39,43,47,49

    51 Memasang pengunci body ke chasis assy 50

    52 Inspeksi 48

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    32/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 32Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    1

    39

    36

    30

    28

    32

    2726

    24

    33

    3837

    23

    29

    34 35

    31

    19

    18

    12

    17

    222120

    11

    51504948

    16

    151413

    9

    8

    107

    6

    5

    4

    3

    2

    25

    3,57'

    8,68'

    9,43'

    6,61'

    4,80'7,74'

    5,78'

    3,42'

    3,62'

    7,76'

    5,44'

    3,44'

    5,60' 7,28'7,79' 16,48'

    8,72' 2,08' 3,44' 11,76'

    6,80' 2,00' 2,96' 13,36'

    3,84' 3,12' 10,16'

    3,04' 4,72' 19,76'

    52

    2,16'

    4,72'

    2,48'

    6,96' 2,96' 2,96'

    4,40'

    4,96'

    7,92' 5,02' 2,82' 3,14' 2,97'

    2,83'

    40 4241

    4644

    43

    4745

    3,92' 2,16' 3,28'

    3,36' 2,08'3,36'

    12,56'

    14,18'

    Gambar 4.3 Presedence Diagram

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    33/41

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    34/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 34Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Berikut ini merupakan rekapan data dari penentuan stasiun kerja :

    Tabel 4.4 Jumlah Stasiun Kerja dan Operasi Kerja

    Stasiun Kerja Nomor Operasi Kerja

    1 37, 38, 39

    2 34, 35, 36, 23, 24

    3 17, 18, 19, 20, 21, 22, 8

    4 4, 5, 6, 7, 9

    5 25, 10, 11, 12

    6 13, 14, 15

    7 16, 1, 2, 3

    8 44, 45, 46, 47, 489 52, 30, 31, 32, 33

    10 49, 26, 27, 28, 29

    11 40, 41, 42, 43, 50, 51

    Tabel 4.5 Stasiun Kerja, Nomor dan Nama Operasi Kerja

    Stasiun Kerja

    Nomor

    Operasi

    Kerja Nama Operasi Kerja

    1

    37 Memasang baut ke roller kecil kiri

    38 Memasang ring ke roller kecil kiri assy

    39 Membautkan roller kecil kiri assy ke chasis assy

    2

    34 Memasang baut ke roller kecil kanan

    35 Memasang ring ke roller kecil kanan assy

    36 Membautkan roller kecil kanan assy ke chasis assy

    23 Memasang tuas on-off ke chasis assy

    24 Memasang plat depan ke chasis assy

    3

    17 Memasang Gear kecil ke chasis assy

    18 Memasang roda assy depan kanan ke as roda19 Memasang eyelet ke as roda assy depan kanan

    20 Memasang roda assy ke as roda depan kanan chasis assy

    21 Memasang eyelet ke as roda depan kiri chasis assy

    22 Memasang roda assy ke as roda depan kiri chasis assy

    8 Memasang gardan 4WD ke chasis assy

    4

    4 Memasang gear dinamo ke dinamo

    5 Memasang plat belakang besar ke rumah dinamo

    6 Memasang plat belakang kecil ke rumah dinamo assy

    7 Memasang dinamo assy ke rumah dinamo assy

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    35/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 35Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Lanjutan Tabel 4.5

    9 Memasang gear besar ke chasis assy

    5

    25 Memasang penutup plat depan ke chasis assy

    10 Memasang rumah dinamo assy ke chasis assy

    11 Memasang roda assy belakang kanan ke as roda

    12 Memasang eyelet ke as roda assy belakang kanan

    6

    13 Memasang as roda assy belakang kanan ke chasis assy

    14 Memasang eyelet ke as roda belakang kiri chasis assy

    15 Memasang roda assy ke as roda belakang chasis assy kiri

    7

    16 Memasang Pengunci Dinamo ke chasis assy

    1 Memasang bumper belakang ke chasis bagian belakang2 Menyekrupkan bumper belakang kanan ke chasis

    3 Menyekrupkan bumper belakang kiri ke chasis

    8

    44Memasang bantalan roller besar ke roller besar belakangkiri

    45 Memasang baut ke roller besar belakang kiri assy

    46 Memasang ring ke roller besar belakang kiri assy

    47 Membautkan roller besar belakang kiri assy ke chasis assy

    48 Memasang baterai ke chasis assy

    9

    52 Inspeksi30 Memasang bantalan roller besar ke roller besar depan kiri

    31 Memasang baut ke roller besar depan kiri assy

    32 Memasang ring ke roller besar depan kiri assy

    33 Membautkan roller besar depan kiri assy ke chasis assy

    10

    49 Memasang penutup baterai ke chasis assy

    26

    Memasang bantalan roller besar ke roller besar depan

    kanan

    27 Memasang baut ke roller besar depan kanan assy

    28 Memasang ring ke roller besar depan kanan assy29 Membautkan roller besar depan kanan assy ke chasis assy

    11

    40

    Memasang bantalan roller besar ke roller besar belakang

    kanan

    41 Memasang baut ke roller besar belakang kanan assy

    42 Memasang ring ke roller besar belakang kanan assy

    43

    Membautkan roller besar belakang kanan assy ke chasis

    assy

    50 Memasang body ke chasis assy

    51 Memasang pengunci body ke chasis assy

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    36/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 36Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Dalam membuat flow diagram, sebelumnya harus mengetahui tempat yang

    digunakan dalam proses perakitan Tamiya Mini 4WD . Proses perakitan Tamiya Mini

    4WD pada kali ini dapat dilakukan di laboratorium PSK&E atau di ruang sidang

    dimana memiliki ruang yang cukup terbatas, sehingga rancangan stasiun kerja kami

    berbentuk U.

    DIAGRAM ALIRAN

    Pekerjaan Aliran Perakitan Mini 4WD

    Nomor Pola 1

    Dipetakan Oleh Kelompok 6

    Tanggal Dipetakan 15 November 2010

    STASIUN 1 STASIUN 11

    STASIUN 10

    STASIUN 9

    STASIUN 8STASIUN 7STASIUN 6STASIUN 5STASIUN 4

    STASIUN 3

    STASIUN 2

    Gambar 4.5 Flow Diagram

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    37/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 37Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    BAB V

    ANALISIS

    5.1 Analisis Operasi Kerja

    Operasi kerja merupakan kegiatan yang harus dilakukan dalam suatu proses

    produksi. Dengan melihat tabel operasi kerja yang ada, kita bisa mengetahui

    kegiatan apa saja yang dilakukan oleh operator dalam menyusun produk mini 4WD

    beserta waktu prosesnya. Untuk menyusun produk mini 4WD, kita harus

    melakukan 52 operasi kerja. Pada 52 operasi kerja tersebut yang membutuhkan

    waktu paling lama adalah kegiatan membautkan, seperti membautkan roller kecil

    kiri assy ke chasis assy, menyekrupkan bumper belakang kanan ke chasis assy, dan

    membautkan roller besar depan kanan assy ke chasis assy yang rata-rata

    membutuhkan waktu 10 sampai 20 detik. Selain itu memasang roda assy belakang

    kanan ke as roda juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Yang membuat

    operasi kerja ini dilakukan dalam waktu yang lama karena operator mengalami

    kesulitan saat menyekrupkan karena ukuran sekrup yang kecil sedangkan tangan

    operator besar. Misalnya pada saat membautkan roller kecil kiri assy ke chassis

    assy membutuhkan waktu sebesar 19,76 detik, artinya operator sempat mengalami

    kesulitan saat harus membautkan roller kecil yang harus berulang-ulang memutar

    obeng.

    Waktu mulainya proses dihitung mulai saat tangan operator akan

    menjangkau atau mengambil benda kerja selanjutnya. Waktu mulainya proses

    belum tentu sama dengan waktu selesainya proses pada operasi kerja sebelumnya

    karena ada jeda waktu berapa milidetik saat operator melepaskan benda kerja dan

    akan menjangkau benda selanjutnya.

    5.2Analisis Assembly ChartAssembly chart yang ada di atas merupakan penggabungan dari

    komponen-komponen mini 4 WD yang kemudian dirangkai menjadi sub

    assembly. Sub-sub assembly ini nantinya akan di rangkai menjadi finish product

    mini 4 WD yang telah jadi. Komponen utama yang digunakan sebagai landasan

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    38/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 38Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    dalam assembly ini adalah chasis yang kemudian digabungkan dengan komponen-

    komponen lainnya seperti dinamo, gear besar, gear kecil, roda, batteray dan lain-

    lain. Tiap-tiap komponen yang telah di assembly diberi nama assy yang diberi

    tanda lingkaran dengan diameter 9 mm berbeda dengan komponen yang diberi

    tanda lingkaran berdiamter 6 mm. Sedangkan sub assembly tersebut kemudian

    dirakit menjadi mini 4 WD yang diberi tanda lingkaran berdiameter 12 mm. Pada

    gambar assembly chart di atas terdapat tanda kotak yang berarti inspeksi yang

    dilakukan untuk memeriksa apakah proses assembly telah benar atau belum.

    Dalam assembly chart yang kami buat terdapat 26 komponen dua di

    antaranya terdapat dua buah benda yaitu batteray dan sekrup. Terdapat juga 5 sub

    sub sub assembly, 10 sub sub assembly, 9 sub assembly, 26 assembly dan 1

    inspeksi serta produk jadi berupa mini 4 WD.

    5.3Analisis OPCPeta Proses Operasi merupakan suatu diagram yang menggambarkan

    langkah-langkah proses yang akan dialami bahan baku mengenai urutan-urutan

    operasi dan pemeriksaan.

    Dari gambar OPC (Operation Process Chart), kita dapat mengetahui urutan

    proses kerja penyusunan Mini 4WD dari awal, yang masih berupa komponen-

    komponen, sampai akhir (finish product). Informasi lain yang dapat diketahui yaitu

    bahwa Mini 4WD memiliki 52 operasi kerja yang terdiri dari 51 kegiatan operasi

    dan 1 kegiatan inspeksi. Dari 51 kegiatan operasi diantaranya adalah memasang

    plat besar dan plat kecil ke rumah dinamo, membautkan roller, menyekrupkan

    bumper, dll. Kegiatan inspeksi dilakukan setelah kegiatan memasang baterai pada

    chasis assy, apakah baterai dapat menyala atau tidak dan juga memeriksa apakah

    semua komponen sudah terpasang dengan baik sehingga dapat menggerakkan roda.

    Di dalam peta proses operasi ini digambarkan seluruh operasi kerja dari awal

    sampai menjadi produk Mini 4WD. Bagian paling atas adalah kepala peta yang

    terdiri atas Judul, nama pembuat peta,dan tanggal pembuatan peta. Dicatatkan

    sebelah paling kanan adalah urutan operasi-operasi yang dirakitkan pada chasis

    Mini 4WD. Baris sebelah atas menunjukkan komponen-komponen yang dirakit.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    39/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 39Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    Lambang lingkaran merupakan lambang operasi sedangkan lambang persegi

    merupakan lambang dari inspeksi atau kegiatan pemeriksaan. Nomor-nomor yang

    ada di dalam lingkaran adalah nomor urutan dari proses perakitan yang dijalankan.

    Waktu tiap-tiap operasi juga dicatatkan pada sebelah kiri lingkaran atau persegi

    disertai dengan proses yang dilakukan pada sebelah kanan. Proses yang dilakukan

    antara lain adalah memasang, menyekrupkan dan membautkan. Pada operasi yang

    membutuhkan alat tambahan juga dituliskan alat bantunya seperti obeng. Dalam

    peta ini juga ditunjukkan ringkasan dari peta yang menunjukkan terdapat 51 operasi

    dengan 1 inspeksi sehingga totalnya ada 52 dengan jumlah waktu operasi adalah

    301,57 detik dan inspeksi 2,83 detik sehingga totalnya adalah 304,4 detik.

    5.4Analisis Presedence DiagramPada precedence diagram menggambarkan operasi yang terjadi, keterkaitan

    antar operasi, waktu operasi dan komponen-komponen yang harus dirakit terlebih

    dahulu sebelum masuk ke operasi selanjutnya. Sehingga dapat diketahui operasi apa

    saja yang harus dilakukan terlebih dahulu. Selain itu precedence diagram juga

    membantu dalam menentukan stasiun kerja. Dari gambar presedence diagram dapat

    dilihat operasi independen yang dapat dilakukan tanpa menunggu operasi kerja yang

    lainnya dilakukan.Yaitu operasi kerja yang bernomor

    1,4,5,6,8,9,11,12,17,18,19,23,24,26,30,34,37,40 dan 44. Sedangkan operasi kerja

    yang lain merupakan operasi kerja yang baru bisa dikerjakan dengan menunggu

    operasi kerja yang lainnya selesai dikerjakan.

    5.5Analisis Flow DiagramDari flow diagram diatas dapat dilihat bahwa dari proses perakitan Mini

    4WD terdapat 2 kegiatan yaitu operasi kerja dan inspeksi. Perakitan Mini 4WD

    dimulai dari stasiun pertama hingga ke-11, dimana pada stasiun ke-9 terdapat

    kegiaatan ganda yaitu operasi kerja dan inspeksi.

    Bentuk dari flow diagram yang dibuat adalah bentuk U, karena kami

    mengasumsikan tempat yang digunakan untuk perakitan Mini 4WD adalah

    Laboratorium PSK&E atau Ruang Sidang, dengan keadaan yang seperti itu maka

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    40/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    Program Studi Teknik Industri Page 40Fakultas Teknik

    Universitas Diponegoro

    bentuk stasiun yang memungkinkan adalah U, karena jika linear atau zigzag

    membutuhkan ruang yang lebih luas.

  • 7/23/2019 Laporan Pti Modul 3 Perancangan Peta Kerja Dan Presedence Diagram

    41/41

    Laporan Praktikum Perancangan Teknik IndustriModul 3 Perancangan Peta Kerja dan Presedence Diagram

    Kelompok 6

    BAB VI

    PENUTUP

    6.1 Kesimpulan

    1. Peta proses operasi merupakan peta kerja yang menggambarkan urutan kerjadengan cara membagi pekerjaan tersebut menjadi operasi-operasi kerja secara

    detail.

    2. Operasi kerja merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu kegiatanperakitan. Pada praktikum ini terdapat 52 operasi kerja. Hal ini akan

    berpengaruh terhadap penentuan presedence diagram dan stasiun kerja.

    3. Assembly Chart atau diagram perakitan merupakan sebuah grafik yangdigunakan untuk menerangkan bagaimana komponen mengalir menjadi sub

    perakitan dan akhirnya menjadi produk jadi. Dari assembly chart kita dapat

    mengetahui komponen-komponen yang menyusun produk Mini 4WD mulai dari

    yang terkecil hingga menjadi suatu produk hasil perakitan dan dapat mengetahui

    keterkaitan antara satu komponen dengan komponen yang lainnya.

    4. Presedence Diagram digunakan untuk mencari kombinasi stasiun kerja yangpaling efektif dan efisien yang didasarkan atas pengelompokkan operasi-operasi

    kerja.

    5. Flow diagram digunakan untuk mengevaluasi langkah-langkah proses dalamsituasi yang lebih jelas, selain itu bisa dimanfaatkan untuk melakukan

    perbaikan-perbaikan di dalam desain layout fasilitas produksi yang ada. Pada

    praktikum ini flow diagram berbentuk U.

    6.2 Saran

    1. Sebelum praktikum hendaknya praktikan mempelajari dan memahami terlebihdahulu mengenai materi praktikum agar praktikan dapat mengetahui teknik

    perakitan yang efisien.

    2. Hendaknya saat praktikum, praktikan lebih berhati-hati dalam melakukan prosesperakitan Mini 4WD agar tidak terdapat kerusakan pada komponen.