58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user IV - 1 PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen) Skripsi BENY NUGROHO I 0307031 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 1

PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK PENENTUAN

LINTASAN TERPENDEK (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen)

Skripsi

BENY NUGROHO I 0307031

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 2: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 2

LEMBAR PENGESAHAN Judul Skripsi :

PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK PENENTUAN

LINTASAN TERPENDEK (Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen)

Ditulis oleh:

Beny Nugroho I 0307031

Mengetahui,

Dosen Pembimbing I

Irwan Iftadi, S.T., M.Eng. NIP. 19700404 199603 1 002

Dosen Pembimbing II

Wakhid Ahmad Jauhari, S.T., M.T. NIP. 19760122 199903 2 001

Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS

Kusno Adi Sambowo, S.T., Ph.D. NIP. 19691026 199503 1 002

Ketua Jurusan Teknik Industri

Fakultas Teknik UNS

Dr. Cucuk Nur Rosyidi, S.T., M.T. NIP. 19711104 199903 1 001

Page 3: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 3

LEMBAR VALIDASI

Judul Skripsi :

PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN

ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK PENENTUAN

LINTASAN TERPENDEK

(Studi Kasus: Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen)

Ditulis Oleh:

Beny Nugroho

I 0307031

Telah disidangkan pada hari Jumat tanggal 10 Juni 2011

Di Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,

dengan

Dosen Penguji

1. Rahmaniyah Dwi Astuti, S.T., M.T.

NIP. 19760122 199903 2 001

2. Taufiq Rochman, STP., MT.

NIP. 19701030 199802 1 001

Dosen Pembimbing

1. Irwan Iftadi, S.T., M.Eng.

NIP. 19700404 199603 1 002

2. Wakhid Ahmad Jauhari, S.T., M.T.

NIP 19791005 200312 1 003

Page 4: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 4

ABSTRAK

Beny Nugroho, I0307031, 2007. PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN ALGORITMA FLOYD-WARSHALL UNTUK PENENTUAN LINTASAN TERPENDEK (STUDI KASUS: RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KEBUMEN). Skripsi. Surakarta: Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Juni 2011.

Peta evakuasi sangat penting bagi suatu rumah sakit. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi resiko saat terjadi bencana (gempa bumi) dan sebagai syarat akreditasi untuk memperoleh akreditasi suatu rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun peta evakuasi dan penandaannya. Dengan perancangan peta evakuasi, diharapkan dapat terpenuhi salah satu syarat akreditasi rumah sakit dan memudahkan penghuni bangunan rumah sakit dalam mencari jalan tercepat saat keadaan darurat atau keadaan bahaya.

Terdapat dua tahap dalam perancangan peta evakuasi. Tahap yang pertama ialah perancangan alur evakuasi dengan menggunakan Algoritma Floyd-Warshall untuk menentukan lintasan terpendek. Tahap kedua ialah penandaan peta evakuasi. Tahap pertama terdiri dari enam tahap, diantaranya pembuatan block plan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen, penentuan letak titik berkumpul (assembly point), penentuan node, pemilahan titik berkumpul (assembly point) untuk masing-masing ruang, penentuan jarak masing-masing ruang ke titik berkumpul (assembly point), dan penentuan alternatif evakuasi. Tahap kedua merupakan perancangan penandaan peta evakuasi. Dalam hal ini, warna dan bahan penandaan peta evakuasi sesuai dengan Rumah Sakit Islam Surakarta. Penandaan peta evakuasi dibuat dari bahan arcrlylic dan dipasang sepanjang jalur evakuasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 40 ruang yang dapat langsung ditentukan lintasan evakuasinya dan 35 ruang ditentukan lintasan terpendeknya dengan menggunakan Algoritma Floyd-Warshall. Dari ketiga puluh lima ruang itu, 16 ruang menuju titik berkumpul sebelah utara, 5 ruang menuju titik berkumpul sebelah barat, dan 14 ruang menuju titik berkumpul sebelah selatan. Sehingga titik berkumpul sebelah utara menampung 39 ruang, titik berkumpul sebelah barat menampung 19 ruang, dan titik berkumpul sebelah selatan 17 ruang serta peta evakuasi telah disusun dan akan dipasang di tempat-tempat strategis sepanjang jalur evakuasi. Kata kunci: algoritma floyd-warshall, peta evakuasi, titik berkumpul viii + 83 halaman; 31 tabel; 47 gambar; 1 lampiran; Daftar pustaka: 14 (1992-2010)

Page 5: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 5

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR VALIDASI

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH

SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

ABSTRACT

DAFTAR ISI

i

ii

iii

iv

v

vi

viii

ix

x

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xv

BAB I PENDAHULUAN I-1

1.1 Latar Belakang Penelitian I-3

1.2 Perumusan Masalah I-3

1.3 Tujuan Penelitian I-3

1.4 Manfaat Penelitian I-3

1.5 Batasan Masalah I-3

1.6 Asumsi I-4

1.7 Sistematika Penulisan I-4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA II-1

2.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kebumen

II-1

2.1.1 Visi dan Misi RSUD Kabupaten Kebumen II-2

2.1.2 Sumber Daya Manusia II-3

2.1.3 Fasilitas Pelayanan II-3

2.2 Evakuasi II-5

2.2.1 Alasan Melakukan Evakuasi II-6

2.2.2 Perencanaan II-6

2.2.3 Urutan Evakuasi II-7

2.2.4 Ruang Lingkup Evakuasi II-7

Page 6: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 6

2.3 Shortest path Method II-8

2.3.1 Algoritma Dijkstra (Single Source Problem) II-8

2.3.2 Algoritma Bellman-Ford (Negative Weighted Problem) II-9

2.3.3 Algoritma Floyd-Warshall (All Pairs Source Problem) II-11

2.3.4 Perbandingan Alrgoritma Dijkstra, Bellman-Ford, dan

Floyd-Warshall

II-12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III-1

3.1

3.2

3.3

3.4

3.5

Identifikasi Masalah

3.1.1 Studi Lapangan

3.1.2 Studi Pustaka

3.1.3 Penentuan Tujuan

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

3.2.1 Perancangan Alur Evakuasi dengan Menggunakan

Algoritma Floyd-Warshall untuk Menentukan Lintasan

Terpendek

3.2.2 Penandaan Peta Evakuasi

Penempatan Penandaan Peta Evakuasi

Tahap Analisa dan Interpretasi Hasil

Tahap Kesimpulan dan Saran

III-2

III-2

III-2

III-2

III-2

III-2

III-4

III-5

III-5

III-5

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Identifikasi Masalah

4.2 Perancangan Peta Evakuasi

4.2.1 Perancangan Alur Evakuasi dengan Menggunakan

Algoritma Floyd-Warshall untuk Menentukan Lintasan

Terpendek

4.2.2 Penentuan Letak Penandaan Peta Evakuasi

4.3 Desain

4.3.1 Peta Evakuasi

4.3.2 Penandaan (Exit Sign)

4.3.3 Penempatan Penandaan Peta Evakuasi

IV-1

IV-1

IV-2

IV-2

IV-19

IV-20

IV-20

IV-21

IV-22

Page 7: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 7

BAB V

BAB VI

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

5.1 Pembuatan Block Plan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kebumen

5.2 Penentuan Letak Titik Berkumpul (Assembly Point)

5.3 Pemilahan Titik Berkumpul (Assembly Point) untuk Masing-

Masing Ruang

5.4 Penentuan Jarak Lintasan Masing-Masing Ruang ke Titik

Berkumpul (Assembly Point)

5.5 Penempatan Penandaan Peta Evakuasi

KESIMPULAN DAN SARAN

V-1

V-1

V-2

V-3

V-4

V-5

VI-1

6.1 Kesimpulan VI-1

6.2 Saran VI-1

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 8

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Algoritma II-12

Tabel 4.1 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok C

IV-9

Tabel 4.2 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok C

IV-10

Tabel 4.3 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok C

IV-10

Tabel 4.4 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang

Anggrek Blok C

IV-11

Tabel 4.5

Tabel 5.1

Tabel L1.1

Rangkuman Jarak Lintasan Masing-Masing Ruang Menuju

Titik Berkumpul (Assembly Point)

Colour Code BS Safety Colours

Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok B

IV-12

V-6

L-2

Tabel L1.2 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok B

L-3

Tabel L1.3 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok B

L-3

Tabel L1.4 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang

Anggrek Blok B

L-3

Tabel L1.5 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok D

L-4

Tabel L1.6 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok D

L-5

Tabel L1.7 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek

Blok D

L-5

Tabel L1.8 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang

Anggrek Blok D

L-5

Tabel L1.9 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Utara)

L-6

Page 9: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 9

Tabel L1.10 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Utara)

L-7

Tabel L1.11 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Utara)

L-7

Tabel L1.12 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Utara)

L-7

Tabel L1.13 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Selatan)

L-8

Tabel L1.14 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Selatan)

L-9

Tabel L1.15 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Selatan)

L-9

Tabel L1.16 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang Komite

Medis (Sebelah Selatan)

L-9

Tabel L1.17 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Mushola

(Sebelah Utara)

L-11

Tabel L1.18 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Mushola

(Sebelah Utara)

L-11

Tabel L1.19 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Mushola

(Sebelah Utara)

L-11

Tabel L1.20 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang

Mushola (Sebelah Utara)

L-12

Tabel L1.21 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Mushola

(Sebelah Selatan)

L-13

Tabel L1.22 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Mushola

(Sebelah Selatan)

L-13

Tabel L1.23 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Mushola

(Sebelah Selatan)

L-13

Tabel L1.24 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang

Mushola (Sebelah Selatan)

L-14

Page 10: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 10

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian yang dilakukan. Berikutnya diuraikan mengenai

batasan masalah, asumsi yang digunakan dalam permasalahan, dan sistematika

penulisan untuk menyelesaikan penelitian.

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak diantara 2 samudra

dan 2 benua. Samudra yang mengapit yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik

serta Benua Asia dan Benua Australia. Gempa sering terjadi di Indonesia, baik

yang diakibatkan oleh aktivitas gunung merapi maupun pergeseran lempeng

tektonik. Frekuensi gempa yang meningkat membuat setiap masyarakat serta

instansi yang ada siaga dalam menghadapi bencana, salah satunya di rumah sakit.

Adanya pedoman dan langkah antisipasi saat terjadi gempa bumi diperlukan di

rumah sakit.

Penyelenggaraan kesehatan di rumah sakit sangatlah perlu mendapat

perhatian yang serius. Dengan adanya ketetapan serta peraturan tentang evakuasi

saat terjadi keadaan darurat dari pihak terkait, maka sangat penting adanya peta

evakuasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen. Hal ini

dikarenakan untuk mengurangi resiko saat terjadi bencana (gempa bumi) dan

sebagai syarat akreditasi untuk memperoleh akreditasi suatu rumah sakit.

Salah satu syarat agar rumah sakit memperoleh akreditasi ialah dengan

tersedianya peta evakuasi beserta penandaanya. Akreditasi sangat penting bagi

rumah sakit karena dapat meningkatkan image di masyarakat akan kualitas

pelayanan, tentunya disertai dengan pelayanan yang baik dan didukung sumber

daya manusia yang handal. Peta evakuasi merupakan salah satu syarat untuk

memenuhi standar akreditasi rumah sakit yang ditetapkan oleh pemerintah.

Peta evakuasi sangat penting bagi setiap rumah sakit baik negeri maupun

swasta. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen belum memiliki peta

evakuasi. Hal tersebut mendorong pihak rumah sakit untuk memiliki peta

Page 11: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 11

evakuasi yang memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan pedoman saat terjadi

bencana (gempa bumi).

Pada saat terjadi bencana, penghuni rumah sakit sebagian besar berlarian

menyelamatkan diri tanpa arah atau pedoman. Baik penghuni bangunan yang ada

di bagian tengah maupun belakang semuanya berlarian menuju jalan keluar tanpa

memperhatikan jalur yang ditempuh dan titik berkumpul (assembly point) yang

aman. Terdapat beberapa area kosong yang dapat digunakan sebagai titik

berkumpul (assembly point), yaitu di bagian utara, barat, dan selatan. Akan tetapi,

area ini pemanfaatannya belum maksimal karena sebagian besar penghuni rumah

sakit tidak mengetahui keberadaan titik berkumpul (assembly point) tersebut.

Dengan adanya peta evakuasi, diharapkan saat terjadi bencana, penghuni dapat

dengan mudah mengikuti arah panah evakuasi menuju tempat yang telah

ditentukan. Model simulasi juga akan dilakukan untuk mengevaluasi arah alur

dalam peta evakuasi yang diterapkan.

Perancangan peta evakuasi dengan cara menentukan lintasan terpendek

menuju titik berkumpul (assembly point). Penentuan lintasan terpendek

memperhatikan alternatif jalur-jalur yang dapat dilalui menuju titik berkumpul

(assembly point). Jarak yang terpendek merupakan jalur tercepat menuju titik

berkumpul (assembly point).

Metode yang digunakan untuk penentuan lintasan terpendek ialah Algoritma

Floyd-Warshall. Algoritma Floyd-Warshall adalah salah satu varian dari

pemrograman dinamis, yaitu suatu metode yang melakukan pemecahan masalah

dengan memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang

saling terkait. Solusi-solusi tersebut dibentuk dari solusi yang berasal dari tahap

sebelumnya dan ada kemungkinan solusi lebih dari satu (Novandi, 2007).

Hal yang membedakan pencarian solusi menggunakan pemrograman

dinamis dengan algoritma greedy adalah bahwa keputusan yang diambil pada tiap

tahap pada algoritma greedy hanya berdasarkan pada informasi yang terbatas

sehingga nilai optimum yang diperoleh pada saat itu. Pada algoritma greedy,

konsekuensi yang akan terjadi tidak perlu dipikirkan seandainya memilih suatu

keputusan pada suatu tahap (Rinaldi, 2007).

Page 12: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 12

Algoritma Floyd-Warshall yang menerapkan pemrograman dinamis lebih

menjamin keberhasilan penemuan solusi optimum untuk kasus penentuan lintasan

terpendek (single pair shortest path). Solusi lintasan terpendek dari masing-

masing ruang dalam bangunan rumah sakit dapat ditentukan dengan menerapkan

Algoritma Floyd-Warshall. Terdapat beberapa kelebihan Algoritma Floyd-

Warshall dibandingkan dengan metode lainnya (Handaka, 2010). Kelebihan

tersebut diantaranya algoritma ini mempunyai jenis all pairs yang artinya

penentuan lintasan terpendek dapat ditentukan dari semua pasangan simpul,

kecepatan dalam penentuan lintasan terpendek sangat cepat apabila diterapkan

dalam suatu sistem, performansinya stabil, dan keputusan yang nantinya diambil

saling terkait.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

pokok permasalahan dari penelitian ini ialah bagaimana merancang peta evakuasi

menggunakan Algoritma Floyd-Warshall untuk penentuan lintasan terpendek.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menggunakan Algoritma Floyd-Warshall dalam penentuan lintasan terpendek

dalam proses evakuasi saat terjadi bencana di rumah sakit.

2. Menyusun peta evakuasi dan penandaannya.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memenuhi salah satu syarat akreditasi rumah sakit.

2. Memudahkan penghuni bangunan rumah sakit dalam mencari jalan tercepat

saat keadaan darurat atau keadaan bahaya.

1.5 Batasan Masalah

1. Penelitian difokuskan pada evakuasi penghuni bangunan rumah sakit tidak

termasuk evakuasi barang.

2. Bahaya yang dipertimbangkan dalam kasus penelitian ini adalah gempa bumi.

Page 13: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 13

1.6 Asumsi Penelitian

1. Faktor perilaku penghuni bangunan tidak diperhatikan.

2. Titik awal keberadaan penghuni bangunan rumah sakit ditentukan dari titik

tengah masing-masing ruangan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan penelitian dalam laporan tugas akhir ini mengikuti uraian yang

diberikan pada setiap bab yang berurutan untuk mempermudah pembahasannya.

Dari pokok-pokok permasalahan dapat dibagi menjadi enam bab se bagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan berbagai hal mengenai latar belakang penelitian,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah,

asumsi-asumsi dan sistematika penulisan. Uraian bab ini dimaksudkan untuk

menjelaskan latar belakang penelitian ini dilakukan sehingga dapat memberi

masukan sesuai dengan tujuan penelitian dengan batasan-batasan dan asumsi yang

digunakan.

BAB II STUDI PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori yang mendukung dan terkait

langsung dengan penelitian yang akan dilakukan dari buku, sumber literatur lain,

dan studi terhadap penelitian terdahulu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang uraian langkah-langkah penelitian yang dilakukan,

selain juga merupakan gambaran kerangka berpikir penulis dalam melakukan

penelitian dari awal sampai penelitian selesai.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menyajikan pelaksanaan pengumpulan data, pengolahan data

berdasarkan teori dan data yang didapat dari penelitian.

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Bab ini membahas tentang analisis dari output yang didapatkan dan

interpretasi hasil penelitian.

Page 14: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 14

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan target pencapaian dari tujuan penelitian dan simpulan-

simpulan yang diperoleh dari pembahasan bab-bab sebelumnya. Bab ini juga

menguraikan saran dan masukan bagi kelanjutan penelitian yang telah dilakukan

dan masukan bagi instansi dari tempat penelitian.

Page 15: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas mengenai konsep dan teori yang digunakan dalam

penelitian, sebagai landasan dan dasar pemikiran untuk membahas serta

menganalisis permasalahan yang ada.

2.1 Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen didirikan pada tahun 1916

dengan nama “ZENDING HOSPITAL PANJURUNG” yang dikelola oleh

Yayasan Kristen di bawah naungan Pemerintah Hindia Belanda. Belanda

menyerah kepada Jepang tahun 1942, maka Zending Hospital Panjurung menjadi

milik pemerintah pendudukan Jepang sampai tahun 1945.

Sejak Indonesia merdeka yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945, Pemerintah

Jepang menyerahkan Zending Hospital Panjurung pengelolaanya diserahkan

kepada Republik Indonesia. Pada tahun 1950, Zending Hospital Panjurung

pengelolaanya diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen.

Pegawai-pegawainya yang berasal dari Zending Hospital Panjurung dialihkan

statusnya, yang medis menjadi pegawai Depkes, sedangkan yang nonmedis atau

tata usaha menjadi pegawai Pemerintah Daerah Kabupaten Kebumen. Dengan

demikian, Zending Hospital Panjurung menjadi Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kebumen sampai sekarang.

RSUD Kebumen terletak di bagian selatan kota Kebumen terletak di bagian

selatan kota Kebumen, yaitu di jalan Rumah Sakit 13 termasuk dalam wilayah RT

01 RW 01 Kelurahan Panjer Kecamatan Kebumen. RSUD Kabupaten Kebumen

menempati areal seluas 26.942 m2 dengan luas bangunan 6100 m2. Batas-batas

lokasi RSUD Kabupaten Kebumen sebagai berikut:

• Sebelah Utara : Jalan RSU dan jalan kereta api jurusan Bandung-

Surabaya

• Sebelah Timur : Pemukiman penduduk

• Sebelah Selatan : Sungai Lukulo

• Sebelah Barat : Pemukiman penduduk dan sungai Lukulo

Page 16: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 16

RSUD Kabupaten Kebumen merupakan sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan masyarakat milik Pemerintah Daerah yang berada di wilayah

administrasi Kabupaten Kebumen sebagai rumah sakit rujukan. Dewasa ini,

RSUD Kabupaten Kebumen telah mengalami perkembangan dalam melayani

masyarakat. Sejak terbitnya Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia No:031/Birhup/1972 tentang rumah-rumah sakit pemerintah, maka

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen digolongkan dalam rumah sakit

klasifikasi tipe D. Selanjutnya dalam hal jenis pelayanan dan tingkat pelayanan

berkembang cukup baik, maka klasifikasi D untuk Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kebumen pada tahun 1983 telah ditingkatkan menjadi klasifikasi C

sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI No 233/Menkes/SK/1983.

Berdasarkan peraturan daerah no 54 tahun 2004, Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kebumen berubah menjadi Badan Pengelolaan Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Kebumen. Pada tahun 2008, RSUD Kebumen mengalami

perubahan lagi sesuai dengan peraturan daerah no 86 tahun 2008 yaitu tentang

rincian tugas pokok, fungsi dan tata kerja RSUD Kabupaten Kebumen berubah

menjadi RSUD Kabupaten Kebumen dengan eselon III.

2.1.1 Visi dan Misi RSUD Kabupaten Kebumen

Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya dalam pelayanan

kesehatan yang baik dan seiring dengan perkembangan Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Kebumen yang telah menjadi Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kebumen telah menetapkan visi dan misinya.

Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen adalah Rumah

Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen sebagai rumah sakit terbaik di bidang

trauma di provinsi Jawa Tengah bagian selatan. Misi organisasi Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Kebumen adalah:

1. Meningkatkan mutu dan cakupan pelayanan sehingga dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat, sebagai rumah sakit rujukan provinsi Jawa Tengah

bagian selatan.

2. Mengembangkan pelayanan dan sarana serta prasarana menjadi rumah sakit

tipe B nonpendidikan.

Page 17: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 17

3. Mewujudkan pelayanan rumah sakit yang bermutu dan dapat memuaskan

pasien dan efisien dalam pengelolaan.

4. Meningkatkan pembinaan sumber daya manusia dalam peningkatan

kompetensi tinggi dan karakter yang berperhatian terhadap pasien.

5. Merestrukturisasi organisasi dan manajemen menjadi Badan Layanan Umum.

6. Meningkatkan kesejahteraan karyawan sesuai dengan kebutuhan kehidupan

yang layak.

2.1.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kebumen berjumlah 503 orang yang terdiri dari 411 PNS dan 92 PTT. Jumlah

tersebut masih terbagi menjadi delapan jenis tenaga yaitu staf medis fungsional,

keperawatan, kefarmasian, gizi, kesehatan masyarakat, keterapian fisik,

keteknisan medis, nonkesehatan menurut tingkat pendidikan. Lebih rinci pada

daftar sumber daya manusia RSUD Kebumen.

2.1.3 Fasilitas Pelayanan

Sebagai organisasi pelayanan publik milik Pemerintah Daerah Kabupaten

Kebumen secara umum ada tiga fasilitas pelayanan yaitu: pelayanan medis,

pelayanan penunjang medis, dan pelayanan penunjang lainnya.

1. Pelayanan Medis

Pelayanan medis dari pelayanan rawat jalan dan rawat inap. Rawat jalan

adalah penderita yang melakukan diagnosa, pengobatan, perawatan,

pencegahan akibat penyakit, peningkatan kesehatan dan penelitian dengan

tanpa menginap di rumah sakit. Untuk pelaksana rawat jalan Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Kebumen mempunyai beberapa bagian poliklinik

yang diperuntukkan bagi penderita yang baru dalam taraf pemeriksaan awal

untuk mengetahui jenis penyakit yang diderita. Oleh karena itu, masih

memungkinkan bagi penderita yang berasal dari bagian rawat jalan ini

kemudian diteruskan ke bagian rawat inap. Bagian-bagian pelayanan yang

dimiliki adalah sebagai berikut:

a. Pelayanan poliklinik umum

Page 18: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 18

b. Pelayanan poliklinik mata

c. Pelayanan poliklinik bedah

d. Pelayanan poliklinik mulut dan gigi

e. Pelayanan poliklinik syaraf

f. Pelayanan poliklinik kebidanan dan kandungan

g. Pelayanan poliklinik telinga dan tenggorokan

h. Pelayanan poliklinik penyakit dalam

i. Pelayanan poliklinik penyakit anak

j. Pelayanan poliklinik kulit dan kelamin

k. Pelayanan poliklinik psikologi

l. Pelayanan poliklinik orthopedi

m. Pelayanan rehabilitasi medik

n. Pelayanan unit gawat darurat

o. Pelayanan laboratorium patologi klinik

Dari dua belas poliklinik dibuka selama 6 hari kerja dengan jam pelayanan

poliklinik pagi buka dari jam 08.00 sampai jam 13.00. Instalasi gawat darurat

dibuka selama 24 jam untuk penanganan kasus-kasus emergency. Terdapat

delapan ruangan untuk pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kebumen. Bagian rawat inap merupakan bagian perawatan

penderita yang memerlukan perawatan relatif lama karena penyakit penderita

yang dirawat di bagian ini memerlukan pengawasan atau perhatian yang

khusus. Bagian rawat inap terdiri dari beberapa ruangan perawatan yang

mempunyai kapasitas tempat tidur 189 buah.

2. Pelayanan Penunjang Medik

Untuk mendukung pelayanan rawat jalan maupun rawat inap Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Kebumen mempunyai fasilitas penunjang medis

yaitu:

a. Instalasi radiologi

b. Instalasi laboratorium

c. Instalasi farmasi

d. Instalasi gizi

e. Rehabilitasi medik

Page 19: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 19

f. Pelayanan anastesi

g. Pelayanan peralatan elektromedik

3. Peralatan Penunjang Lainnya

Pelayanan ini terdiri pelayanan rekam medik, pelayanan administrasi

keuangan dan umum yaitu: transportasi ambulance, PAM, listrik, incenerator,

IPAL, kamar jenazah, parkir, tempat ibadah (mushola). Adapun sarana

transportasi ambulance ada 7 buah ambulance yaitu: ambulance untuk antar

pasien ke rumah sakit rujukan 4 buah mobil, 2 mobil jenazah dan ambulance

darurat 1 buah.

2.2 Evakuasi

Evakuasi merupakan tahapan kritis dalam menanggapi bencana atau keadaan

bahaya. Terdapat dua fase yang sangat menentukan dalam proses evakuasi

bangunan yaitu fase pre-evacuation dan fase movement (Chow, 2007). Fase pre-

evacuation merupakan tahap sebelum penghuni bangunan meninggalkan ruang

kerja atau kamarnya dan fase movement merupakan tahap penghuni mulai berjalan

atau berlari menuju titik teraman atau titik berkumpul (assembly point).

Pada fase movement, penghuni bangunan berusaha mencari jalan keluar dari

bangunan hunian dengan berjalan cepat. Fase movement merupakan fase kedua

setelah fase pre-evacuation yang memilki total waktu terlama. Hal ini disebabkan

pada fase movement ini para penghuni bangunan mulai berjalan dan mencari jalan

teraman untuk dilalui agar sampai pada titik berkumpul (assembly point). Dalam

kondisi panik dan lingkungan yang tidak normal, penghuni dapat mengalami

kesulitan dalam menemukan jalur evakuasi yang aman dan cepat (Rahman dan

Mahmood, 2008). Pada proses evakuasi, selain kelengkapan peralatan evakuasi,

behavior seseorang akan sangat menentukan kesesuaian dan kecepatan proses

evakuasi. Penghuni yang berjalan cepat dalam kondisi bahaya terkadang memiliki

kebiasaan untuk mengikuti gerombolan orang didepannya tanpa memikirkan jalur

yang ditempuh tersebut pendek atau tidak (Rahman dan Mahmood, 2008). Saat

penghuni mengalami kepanikan, penghuni tidak akan mudah dalam mencari jalan

keluar. Penghuni juga akan melalui familiarty route (Rahman dan Mahmood,

2008), yaitu jalan yang biasanya dilalui atau jalur yang dikenal saat keluar-masuk

Page 20: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 20

bangunan, daripada mengikuti arah exit sign karena penghuni lebih mempercayai

insting mereka. Namun berdasarkan insting tersebut belum tentu jalur tersebut

merupakan jalan yang teraman untuk dilewati. Fase movement memiliki waktu

total terlama setelah fase pre-evacuation. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Evacuation Time Line

Sumber: Rahman dan Mahmood, 2008. 2.2.1 Alasan Melakukan Evakuasi

Evakuasi dapat dilakukan sebelum, selama atau setelah bencana alam

seperti: letusan gunung berapi, siklon, banjir, badai, gempa bumi, tsunami.

Evakuasi juga dapat dilakukan karena alasan lainnya yaitu: serangan militer,

kecelakaan industri, kecelakaan nuklir, kecelakaan lalu lintas (termasuk

kecelakaan kereta api atau penerbangan), kebakaran, pemboman, serangan teroris,

pertempuran militer, kegagalan struktural, virus wabah.

2.2.2 Perencanaan

Rencana evakuasi darurat dikembangkan untuk memastikan waktu

evakuasi teraman dan paling efisien bagi semua penduduk yang diharapkan dari

suatu struktur, kota, atau wilayah. Sebuah tolak ukur kinerja (benchmark) "waktu

evakuasi" untuk bahaya yang berbeda dan kondisi dibuat. Benchmark ini dapat

dilakukan melalui penggunaan praktik terbaik, peraturan atau menggunakan

simulasi, seperti model aliran rakyat dalam sebuah bangunan, untuk menentukan

benchmark. Perencanaan yang tepat akan menggunakan beberapa jalan keluar

serta teknologi untuk memastikan evakuasi penuh dan lengkap. Pertimbangan

Page 21: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 21

untuk sejumlah situasi pribadi yang mungkin mempengaruhi kemampuan individu

melakukan evakuasi. Situasi-situasi pribadi itu mungkin termasuk sinyal alarm

yang menggunakan tanda/sinyal yang bisa didengar dan dilihat. Peraturan-

peraturan seperti kode bangunan dapat digunakan untuk mengurangi

kemungkinan panik dengan memungkinkan individu menyiapkan kebutuhan

untuk mengevakuasi diri tanpa menyebabkan alarm. Perencanaan yang tepat akan

menerapkan pendekatan semua bahaya sehingga rencana itu dapat digunakan

kembali untuk beberapa bahaya yang mungkin ada (Wikipedia, 2010).

2.2.3 Urutan Evakuasi

Urutan evakuasi dapat dibagi ke dalam tahap-tahap yaitu: deteksi,

keputusan, alarm, reaksi, perpindahan ke area perlindungan atau stasiun perakitan,

dan transportasi. Waktu empat tahap pertama biasanya disebut waktu pragerakan.

Tahapan tertentu berbeda untuk objek yang berbeda, misalnya untuk kapal

terdapat perbedaan antara perakitan dan embarkasi (untuk perahu atau rakit).

Perakitan dan embarkasi terpisah satu sama lain. Dengan demikian, keputusan

akan memasuki perahu atau rakit biasanya dilakukan setelah pemasangan selesai

(Wikipedia, 2010).

2.2.4 Ruang Lingkup Evakuasi

Menurut John Abrahams, ruang lingkup evakuasi berdasarkan skalanya

dibedakan menjadi dua yaitu evakuasi berskala kecil dan evakuasi berskala besar.

1. Evakuasi berskala kecil

Strategi individu melakukan evakuasi di dalam bangunan oleh John Abrahams

pada tahun 1994. Variabel independen adalah kompleksitas bangunan dan

kemampuan pergerakan individu. Dengan meningkatnya kompleksitas dan

berkurangnya kemampuan gerak, perubahan strategi dari "jalan keluar cepat",

melalui “jalan keluar lambat” dan “pindah” ke tempat yang aman di dalam

bangunan (seperti tangga), untuk “tetap di tempat dan menunggu bantuan”.

Strategi terakhir adalah gagasan menggunakan tempat terlindung (safe haven)

yang ditunjuk di lantai. Safe haven adalah bagian dari bangunan yang

diperkuat untuk berlindung dari bahaya tertentu, seperti kebakaran, asap atau

Page 22: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 22

keruntuhan struktural. Beberapa bahaya mungkin memiliki safe haven di

setiap lantai, sementara bahaya seperti tornado, mungkin memiliki safe haven

atau ruang aman tunggal. Biasanya orang dengan mobilitas terbatas diminta

untuk melapor ke safe haven untuk penyelamatan oleh responden pertama.

Pada sebagian besar bangunan safe haven berada di tangga.

2. Evakuasi berskala besar

Evakuasi distrik merupakan bagian dari manajemen bencana. Banyak evakuasi

terbesar terjadi menjelang atau dalam serangan militer di saat perang.

Evakuasi berskala besar modern biasanya merupakan hasil dari bencana alam.

2.3 Shortest path Method

Terdapat beberapa macam persoalan lintasan terpendek antara lain:

a. Lintasan terpendek antara dua buah simpul tertentu (a pair shortest path).

b. Lintasan terpendek antara semua pasangan simpul (all pairs shortest path).

c. Lintasan terpendek dari simpul tertentu ke semua simpul yang lain (single-

source shortest path).

d. Lintasan terpendek antara dua buah simpul yang melalui beberapa simpul

tertentu (intermediate shortest path).

2.3.1 Algoritma Dijkstra (Single Source Problem)

Algoritma Dijkstra, dinamai menurut penemunya, Edsger Dijkstra, adalah

algoritma dengan prinsip greedy yang memecahkan masalah lintasan terpendek

untuk sebuah graf berarah dengan bobot sisi yang tidak negatif. Misalnya, bila

simpul dari sebuah graph melambangkan kota-kota dan bobot tiap simpul

melambangkan jarak antara kota-kota tersebut, Algoritma Dijkstra dapat

digunakan untuk menemukan jarak terpendek antara dua kota. Input algoritma ini

adalah sebuah graf berarah dan berbobot, G dan sebuah source vertex s dalam G.

V adalah himpunan semua simpul dalam graph G. Setiap sisi dari graph ini adalah

pasangan vertices (u,v) yang melambangkan hubungan dari vertex u ke vertex v.

Himpunan semua edge disebut E. Weights dari edges dihitung dengan fungsi w: E

→ [0, ∞); jadi w(u,v) adalah jarak nonnegatif dari vertex u ke vertex v. Cost dari

sebuah edge dapat dianggap sebagai jarak antara dua vertex, yaitu jumlah jarak

Page 23: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 23

semua edge dalam path tersebut. Untuk sepasang vertex s dan t dalam V, algoritma

ini menghitung jarak terpendek dari s ke t. Algoritma Dijkstra melibatkan

pemasangan label pada verteks. Kita misalkan L(v) menyatakan label dari verteks

v. Pada setiap pembahasan, beberapa verteks mempunyai label sementara dan

yang lain mempunyai label tetap. Kita misalkan T menyatakan himpunan verteks

yang mempunyai label sementara. Dalam menggambarkan algoritma tersebut, kita

akan melingkari verteks-verteks yang mempunyai label tetap. Selanjutnya akan

kita tunjukkan bahwa jika L(v) adalah label tetap dari verteks v, maka L(v)

merupakan panjang lintasan terpendek dari a ke v. Sebelumnya semua vertex

mempunyai label sementara. Setiap iterasi dari algoritma tersebut mengubah

status satu label dari sementara ke tetap sehingga kita dapat mengakhiri algoritma

tersebut jika z menerima sebuah label tetap. Pada bagian ini L(z) merupakan

panjang lintasan terpendek dari a ke z. Algoritma ini mencari panjang lintasan

terpendek dari verteks a ke z dalam sebuah graf berbobot tersambung. Bobot dari

rusuk (i,j) adalah w(i,j)>0 dan label verteks x adalah L(x). Hasilnya, L(z)

merupakan panjang lintasan terpendek dari a ke z. Algoritma Dijkstra

menggunakan waktu sebesar O(V*log V + E) dimana V dan E adalah banyaknya

sisi dan titik (Cormen dkk., 2001).

2.3.2 Algoritma Bellman-Ford (Negative Weighted Problem)

Algoritma Bellman-Ford menghitung jarak terpendek (dari satu sumber)

pada sebuah graph berbobot. Maksudnya dari satu sumber ialah bahwa ia

menghitung semua jarak terpendek yang berawal dari satu titik node. Algoritma

Dijkstra dapat lebih cepat mencari hal yang sama dengan syarat tidak ada sisi

(edge) yang berbobot negatif, maka Algoritma Bellman-Ford hanya digunakan

jika ada sisi berbobot negatif. Kebenaran dari Algoritma Bellman-Ford dapat

ditunjukkan dengan induksi sebagai berikut:

Lemma. Setelah pengulangan i dari siklus for:

1. Jika distance (u) terhingga, akan sebanding dengan panjang dari beberapa

lintasan dari s menuju u.

Page 24: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 24

2. Jika terdapat lintasan dari s menuju u pada kebanyakan sisi i, kemudian

distance (u) adalah kebanyakan panjang pada lintasan terpendek dari s menuju

u dengan kebanyakan sisi i.

Untuk setiap dasar induksi, perhatikan i=0 dan saat kejadian sebelum

siklus for yang dieksekusi pertama kali. Kemudian, untuk setiap simpul asal,

source.jarak = 0, adalah benar. Untuk setiap simpul u, lainnya u.jarak = tak

terhingga, juga benar karena tidak terdapat dari simpul asal ke simpul u dengan

sisi berbobot 0. Untuk kasus induktif, pertama kali kita membuktikan bagian awal.

Bayangkan saat jarak setiap simpul diperbarui sebagai berikut v.jarak := u.jarak +

uv.bobot. Dengan menggunakan asumsi induktif, u.jarak adalah panjang dari

beberapa lintasan yang menghubungkan simpul awal dengan u. Kemudian u.jarak

+ uv.bobot adalah panjang lintasan yang berasal dari simpul awal menuju v yang

mengikuti lintasan yang berasal dari simpul awal menuju u dan kemudian menuju

ke v. Untuk bagian kedua, perhatikan bahwa lintasan terpendek dari simpul asal

menuju u dengan kebanyakan terdapat pada i sisi. Jadikan v sebagai simpul

terakhir sebelum mencapai u pada lintasan tersebut. Kemudian, bagian suatu

lintasan dari simpul awal menuju v adalah lintasan terpendek dari simpul asal

menuju v pada kebanyakan sisi-sisi i-1. Dengan asumsi induktif ini, v.jarak setelah

siklus i-1 kebanyakan panjang dari lintasan ini. Dengan demikian, uv.bobot +

v.jarak berada pada kebanyakan panjang lintasan dari s menuju u. Pada siklus ke-

i, u.jarak akan dibandingkan dengan uv.weight + v.jarak, dan himpunan sebanding

dengannya jika uv.bobot + v.jarak lebih kecil. Kemudian, setelah siklus i, u.jarak

pada kebanyakan panjang lintasan terpendek dari simpul asal menuju u yang

melewati kebanyakan sisi i. Ketika i sebanding dengan banyaknya simpul pada

graf, setiap lintasan akan dijadikan sebagai shortest path overall, kecuali jika

terdapat bobot siklus yang negatif. Jika ada bobot-siklus negatif dan dapat diakses

dari simpul asal, kemudian diberikan langkah manapun, akan terdapat sebuah

lintasan yang lebih pendek one, sehingga tidak terdapat langkah terpendek. Di lain

pihak, langkah terpendek tidak akan mengikutsertakan siklus manapun (karena

dengan berputar pada siklus tersebut akan membuat langkahnya menjadi semakin

pendek), jadi setiap lintasan terpendek akan mengunjungi setiap simpul paling

Page 25: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 25

tidak 1 kali, dan banyaknya sisi lebih sedikit dari banyaknya simpul di dalam graf

(Cormen dkk., 2001).

2.3.3 Algoritma Floyd-Warshall (All Pairs Source Problem)

Algoritma Floyd-Warshall adalah sebuah algoritma analisis graf untuk

mencari bobot minimum dari graf berarah. Dalam satu kali eksekusi algoritma,

akan didapatkan jarak sebagai jumlah bobot dari lintasan terpendek antar setiap

pasang simpul tanpa memperhitungkan informasi mengenai simpul-simpul yang

dilaluinya. Algoritma yang juga dikenal dengan nama Roy-Floyd ini merupakan

penerapan strategi dynamic programming (Cormen dkk., 2001).

Algoritma Floyd-Warshall memiliki input graf berarah dan berbobot (V,E),

yang berupa daftar titik (node/vertex V) dan daftar sisi (edge E). Jumlah bobot

sisi-sisi pada sebuah jalur adalah bobot jalur tersebut. Sisi pada E diperbolehkan

memiliki bobot negatif, tetapi tidak diperbolehkan bagi graf ini untuk memiliki

siklus dengan bobot negatif. Algoritma ini menghitung bobot terkecil dari semua

jalur yang menghubungkan sebuah pasangan titik, dan melakukannya sekaligus

untuk semua pasangan titik. Algoritma ini berjalan dengan waktu O(V3). Dasar

algoritma ini adalah sebagai berikut:

1. Asumsikan semua simpul graf berarah G adalah V = {1, 2, 3, 4, ..., n},

perhatikan subset {1, 2, 3, ..., k}.

2. Untuk setiap pasangan simpul i, j pada V, perhatikan semua lintasan dari i ke j

dimana semua simpul pertengahan diambil dari {1, 2, ..., k}, dan p adalah

lintasan berbobot minimum diantara semuanya.

3. Algoritma ini mengeksploitasi relasi antara lintasan p dan lintasan terpendek

dari i ke j, dengan semua simpul pertengahan berada pada himpunan {1, 2, ...,

k−1}.

4. Relasi tersebut bergantung pada apakah k adalah simpul pertengahan pada

lintasan p.

5. Implementasi algoritma ini dalam pseudocode: (graf direpresentasikan sebagai

matrix).

Page 26: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 26

6. Keterhubungan, yang isinya ialah bobot/jarak sisi yang menghubungkan tiap

pasangan titik, dilambangkan dengan indeks baris dan kolom (Ketiadaan sisi

yang menghubungkan sebuah pasangan dilambangkan dengan tak hingga).

Algoritma

function fw(int[1..n,1..n] graph) {

// Inisialisasi

var int[1..n,1..n] jarak := graph

var int[1..n,1..n] sebelum

for i from 1 to n

for j from 1 to n

if jarak[i,j] < tak hingga

sebelum[i,j] := i

// Perulangan utama pada algoritma

for k from 1 to n

for i from 1 to n

for j from 1 to n

if jarak[i,j] > jarak[i,k] + jarak[k,j]

jarak[i,j] = jarak[i,k] + jarak[k,j]

sebelum[i,j] = sebelum[k,j]

return jarak

}

2.3.4 Perbandingan Algoritma Dijkstra, Bellman-Ford, dan Flyod-Warshall

Dalam masalah rute terpendek, algoritma yang digunakan sangatlah

beragam, yaitu Algoritma Floyd-Warshall, Algoritma Bellman-Ford, dan

Algoritma A*search. Inti logika dari algoritma-algoritma tersebut adalah sama,

yaitu menentukan jarak terpendek dari setiap node yang telah dibangun. Dari

macam-macam algoritma masalah terpendek tersebut, terdapat perbedaan yang

membuat algoritma satu sama lain bebeda, yaitu dapat dilihat pada tabel 2.1.

Page 27: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 27

Tabel 2.1 Perbandingan Algoritma Faktor

Pembanding Dijkstra Bellman-Ford

Floyd-Warshall A*Search

Jenis Single source Single source All pairs Bobot sisi Nonnegatif Boleh negatif Boleh negatif Boleh negatif

Kerumitan Cukup sederhana Sederhana Sangat rumit Sangat rumit

Kecepatan Cepat Cukup cepat Sangat cepat Tergantung rintangan

Performance Stabil Stabil Stabil Tidak Stabil Sumber: Liu, 2005.

Page 28: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada

gambar 3.1.

Page 29: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 29

Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian

Diagram alir penelitian yang digambarkan pada Gambar 3.1, setiap

tahapannya akan dijelaskan secara lebih lengkap dalam subbagian berikut ini.

3.1 Tahap Identifikasi Masalah

3.1.1 Studi Lapangan

Studi lapangan digunakan untuk mengetahui dan mempelajari penentuan

peta evakuasi dengan maksud untuk mendapatkan informasi awal yang lengkap

serta menentukan masalah yang diangkat dalam penelitian. Metode untuk

mendapatkan data awal dilakukan dengan pengamatan langsung,

pendokumentasian gambar dan wawancara kepada pihak K3 rumah sakit untuk

mengetahui proses penentuan peta evakuasi sebelumnya.

3.1.2 Studi Pustaka

Studi pustaka bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai teori dan

konsep yang berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi serta

menunjukkan tahapan pemecahannya. Studi ini dilakukan dengan mengeksplorasi

buku, jurnal, penelitian, dan sumber lain yang terkait dengan Algoritma Floyd-

Warshall, shortest path, dan desain ergonomis peta evakuasi dan penandaannya.

3.1.3 Penentuan Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah menggunakan Algoritma Floyd-

Warshall dalam penentuan lintasan terpendek dalam proses evakuasi saat terjadi

bencana di rumah sakit dan merancang peta evakuasi serta penandaannya.

3.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahap-tahap pengumpulan data yang diperlukan untuk mendukung

penelitian mengenai perancangan peta evakuasi evakuasi, sebagai berikut:

3.2.1 Perancangan Alur Evakuasi dengan Menggunakan Algoritma Floyd-

Warshall untuk Menentukan Lintasan Terpendek

Penyusunan konsep perancangan peta evakuasi yang baru dilakukan

dengan mengacu pada identifikasi masalah yang diperoleh. Data permasalahan

Page 30: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 30

tersebut perlu dilakukan konsep perancangan peta evakuasi yang dapat digunakan

penghuni bangunan rumah sakit saat terjadi keadaan darurat atau bahaya. Konsep

perancangan dalam hal ini dijelaskan sebagai berikut:

Pada perancangan sistem ini, algoritma yang dipilih adalah Algoritma

Floyd-Warshall. Algoritma Floyd-Warshall merupakan salah satu varian dari

pemrograman dinamis atau metode yang melakukan pemecahan masalah dengan

memandang solusi yang akan diperoleh sebagai suatu keputusan yang saling

terkait. Pemilihan ini didasarkan pada kecepatan algoritma Floyd-Warshall, yaitu

kecepatannya sangat cepat bila dibandingkan dengan algoritma lainnya. Selain itu,

algoritma ini memiliki jenis algoritma yang all-pairs. Hal ini sesuai dengan

kebutuhan sistem yang akan memberikan informasi jalur evakuasi saat terdapat

titik bahaya baru dan obstacle. Algoritma Floyd-Warshall akan memilih satu jalur

terpendek dari beberapa alternatif jalur yang telah dihasilkan dari proses kalkulasi

tersebut (Sukrisno, 2010).

a. Pembuatan Block Plan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen belum mempunyai block

plan dalam bentuk softfile mengenai gambaran setiap ruangan yang ada.

Pembuatan block plan dilakukan pertama kali sebelum melakukan

perancangan peta evakuasi. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran

letak masing-masing ruang secara keseluruhan.

b. Penentuan Letak Titik Berkumpul (Assembly Point)

Perencanaan letak titik berkumpul (assembly point) pada tiga tempat, yaitu di

sebelah utara, barat, dan selatan. Sebelah timur tidak terdapat lahan kosong

(berbatasan langsung dengan rumah dinas) sehingga tidak dapat dijadikan titik

berkumpul (assembly point). Titik berkumpul (assembly point) yang terletak

di sebelah utara, barat, dan selatan berupa lahan kosong yang dapat digunakan

untuk menampung penghuni bangunan rumah sakit sementara saat terjadi

bencana gempa bumi.

c. Penentuan Node

Penentuan node bertujuan untuk mengetahui lintasan dari masing-masing

ruang yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen ke titik

Page 31: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 31

berkumpul (assembly point) yang telah ditentukan. Node merupakan titik

pertemuan antara arah lintasan ruang yang satu dengan yang lain.

d. Pemilahan Titik Berkumpul (Assembly Point) untuk Masing-Masing Ruang

Masing-masing ruang di rumah sakit mempunyai alternatif titik berkumpul

(assembly point) atau secara langsung dapat menuju titik berkumpul (assembly

point). Ruang-ruang yang berdekatan dengan titik berkumpul (assembly point)

yang terletak di utara, barat, dan selatan dapat langsung menuju titik tersebut.

Ruang-ruang yang letaknya di tengah dapat memilih tiga altenatif titik

berkumpul (assembly point) dengan memperhitungkan jaraknya. Dalam hal ini

jarak yang terpendek merupakan yang tercepat.

e. Penentuan Jarak Lintasan Masing-Masing Ruang ke Titik Berkumpul

(Assembly Point)

Node-node yang telah ditentukan dihubungkan satu sama lain untuk

mengetahui jarak masing-masing lintasan. Jarak lintasan digunakan dalam

perhitungan penentuan alternatif evakuasi.

f. Penentuan Alternatif Evakuasi

Terdapat tiga tempat titik berkumpul (assembly point) yang terletak di sebelah

utara, barat, dan selatan. Penentuan alternatif evakuasi dapat dilakukan setelah

jarak lintasan diketahui. Metode yang digunakan untuk menentukan lintasan

terpendek menuju titik berkumpul (assembly point) menggunakan Algoritma

Floyd-Warshall.

3.2.2 Penandaan Peta Evakuasi

Penandaan peta evakuasi diperoleh setelah melakukan benchmark antara

Rumah Sakit Islam Surakarta dengan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kebumen. Bagian penandaan yang mengadopsi dari rumah Sakit Islam Surakarta

ialah warna dan bahan. Untuk ukuran dan penandaan titik berkumpul (assembly

point) dirancang sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum

Republik Indonesia nomor: 10/kpts/2000.

Setelah peta evakuasi dirancang, penandaan dibuat untuk mempermudah

penghuni keluar dari bangunan rumah sakit saat terjadi bencana. Bahan dasar

pembuatan penandaan peta evakuasi adalah arcrylic dan mengandung fosfor. Hal

Page 32: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 32

ini bertujuan agar saat gelap tanda tersebut dapat dilihat dengan jelas pada saat

siang maupun malam oleh penghuni bangunan rumah sakit.

Panjang dan lebar penandaan disesuaikan dengan tiang penyangga dan

tembok bangunan. Jarak dan ketinggian setiap penandaan disesuaikan dengan

tinggi mata berdiri rata-rata orang normal. Hal ini dimaksudkan agar penandaan

peta evakuasi mudah dilihat dan diikuti arahnya saat proses evakuasi berlangsung.

3.3 Penempatan Penandaan Peta Evakuasi

Penempatan penandaan peta evakuasi berkoordinasi dengan pihak

manajemen rumah sakit dan pihak K3 rumah sakit. Penandaan peta evakuasi

dipasang pada tiang penyangga dan tembok bangunan sepanjang jalur evakuasi.

Sedangkan peta evakuasi dipasang di tempat-tempat yang strategis, seperti pintu

masuk, pintu keluar, kasir, dan lain-lain.

3.4 Tahap Analisa dan Interpretasi Hasil

Tahap analisis dan interpretasi hasil dilakukan untuk menganalisis hasil

perancangan peta evakuasi terhadap pengumpulan dan pengolahan data

sebelumnya.

3.5 Tahap Kesimpulan dan Saran

Bagian terakhir penelitian berisi kesimpulan yang menjawab tujuan akhir

dari penelitian berdasarkan hasil pengolahan dan analisa data yang telah

dilakukan, serta saran-saran yang berisi masukan untuk penelitian-penelitian

berikutnya supaya lebih baik.

Page 33: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 33

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab pengumpulan dan pengolahan data menguraikan bagaimana langkah

pengumpulan data dan pengolahan data yang membahas tentang perancangan peta

evakuasi dengan menggunakan Algoritma Floyd-Warshall serta penandaan pada

jalur evakuasi di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen.

4.1 Identifikasi Masalah

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen belum mempunyai peta

evakuasi yang sesuai dengan standar keselamatan bagi penghuninya. Peta

evakuasi belum dibuat dengan jalur-jalur yang telah ditetapkan. Dalam hal ini,

evakuasi dilakukan saat terjadi bencana yaitu gempa bumi. Penandaan yang ada

saat ini belum dapat memberikan gambaran secara jelas bagi penghuni rumah

sakit tentang petunjuk arah evakuasi menuju titik berkumpul (assembly point).

Oleh karena itu, diperlukan perancangan peta evakuasi beserta penandaannya

yang sesuai dan dapat mudah dipahami oleh penghuni rumah sakit saat terjadi

bencana. Aplikasi perancangan peta evakuasi beserta penandaannya mengadopsi

dari Rumah Sakit Islam Surakarta yang telah menerapkan peta evakuasi dengan

baik dan sesuai dengan standar keselamatan pada bangunan yang tidak bertingkat.

Dokumentasi dan wawancara dilakukan saat identifikasi di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabupaten Kebumen dan Rumah Sakit Islam Surakarta.

Dokumentasi diperoleh dengan cara pengambilan gambar berupa jalur evakuasi

yang sudah ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen. Wawancara

dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung dari pihak

manajemen rumah sakit, khususnya pihak K3 mengenai proses penetapan arah

alur evakuasi saat terjadi bencana. Adanya peta evakuasi untuk memenuhi

persyaratan akreditasi rumah sakit. Selain itu, frekuensi gempa yang dirasakan

cukup sering menjadikan peta evakuasi sangat penting bagi rumah sakit. Hasil

Page 34: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 34

yang didapat berupa block plan rumah sakit yang nantinya akan dilakukan

penentuan rute evakuasi yang tercepat.

Identifikasi dilakukan untuk kondisi bangunan Rumah Sakit Islam Surakarta

khususnya pada sistem evakuasi dan fasilitas evakuasi, yaitu exit sign, kemudian

data yang diperoleh akan digunakan untuk proses perancangan peta evakuasi di

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen dan pengembangan sistem exit

sign di Rumah Sakit Islam Surakarta. Wawancara dilakukan kepada pihak Diklat

dan K3 yang menangani tentang peta evakuasi. Tujuan wawancara untuk

mendapatkan gambaran tentang penerapan peta evakuasi dan penandaan jalur

evakuasi yang telah diterapkan oleh Rumah Sakit Islam Surakarta. Bahan, desain,

penempatan, ukuran tentang penandaan jalur evakuasi setelah dilakukan

wawancara dengan pihak manajemen rumah sakit dan pihak K3. Setelah

melakukan wawancara, dilakukan survey lokasi untuk mengetahui keadaan nyata,

jalur evakuasi, dan penandaan di lokasi. Hasil yang didapat mengenai rincian

penandaan yang lengkap dan cara penempatan di sepanjang jalur yang digunakan

untuk evakuasi.

4.2 Perancangan Peta Evakuasi

4.2.1 Perancangan Alur Evakuasi dengan Menggunakan Algoritma Floyd-

Warshall untuk Menentukan Lintasan Terpendek

1. Pembuatan Block Plan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kebumen

Block plan merupakan gambar 2D suatu bangunan yang terlihat dari atas.

Penggambaran block plan menggunakan bantuan software Autocad.

Penggambaran block plan dimaksudkan untuk mengetahui letak dan ukuran

masing-masing ruang dan akses jalur yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Kebumen. Penggambaran block plan menggunkan skala 1:1

dengan satuan meter.

Gambar 4.1 Block Plan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen

Keterangan Gambar:

1. Pos Driver/Sopir 32. Klinik THT

2. Ruang IPRS 33. Klinik Anak

Page 35: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 35

3. Ruang PKRS 34. Klinik Obsgin/Kandungan

4. Ruang Fisioterapi/Rehabilitasi Medis 35. Klinik Mata

5. Ruang Anggrek Blok C 36. Klinik Gigi

6. Ruang Anggrek Blok B 37. Klinik Orthopedi

7. Ruang Anggrek Blok D 38. Klinik Bedah

8. Ruang Anggrek Blok A 39. Farmasi/Apotek

9. Ruang Direktur 40. Klinik Kulit dan Kelamin

10. Ruang Kepala Tata Usaha 41. Klinik Penyakit Dalam

11. Ruang Seksi Perencanaan 42. Ruang VCT/Tumbuh Kembang

Anak/Psikologi

12. Ruang Seksi Kepegawaian 43. Ruang Melati

13. Rumah Dinas 44. Instalasi Bedah Sentral

14. Ruang Penunjang Medis/Nonmedis 45. Ruang Hemodialisa

15. Ruang Komite Medis 46. Ruang Laboratorium

16. Mushola 47. Ruang ICU/ICCU

17. Pos Satpam 48. Ruang Cempaka Baru

18. Ruang Keuangan 49. Ruang Cempaka

19. Ruang CT Scan 50. Ruang Bugenvile Baru

20. Koperasi 51. Ruang Bugenvile

21. Ruang Peristri 52. Ruang Mawar

22. Ruang Informasi 53. Instalasi Gizi

23. Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) 54. Ruang Dahlia

24. Ruang Observasi IGD 55. Ruang Dahlia Baru

25. Aula 56. Ruang Terate

26. Ruang Radiologi/Rontgen 57. Ruang Terate Baru

27. Ruang Rekam Medik/C.M. 58. Instalasi Higine dan Sanitasi

28. Ruang Pendaftaran Rawat Jalan 59. Ruang Laundry

29. Ruang Askes 60. Ruang Genset

30. Klinik Syaraf 61. Ruang Kamboja

62. IPAL

63. Lapangan Voli

64. Incenerator

Page 36: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 36

2. Penentuan Letak Titik Berkumpul (Assembly Point)

Penentuan letak titik berkumpul (assembly point) dapat dilakukan setelah

menggambar block plan RSUD Kebumen terlebih dahulu. Penentuan titik

berkumpul (assembly point) pada lahan kosong yang masih ada di sekitar

bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen. Berdasarkan hal

tersebut, titik berkumpul (assembly point) berada di sebelah utara, barat, dan

selatan. Titik berkumpul (assembly point) tidak terdapat di sebelah timur

karena bangunan rumah sakit berbatasan langsung dengan rumah dinas

sehingga tidak terdapat area yang dapat digunakan untuk evakuasi. Titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan barat mempunyai luas 30 m x

20 m sedangkan sebelah selatan mempunyai luas 30 m x 30 m. Kapasitas

orang penghuni rumah sakit yang dapat ditampung di sebelah utara dan barat,

masing-masing kurang lebih 600 orang. Titik berkumpul (assembly point)

sebelah selatan dapat menampung kurang lebih 900 orang.

Gambar 4.2 Letak Titik Berkumpul (Assembly Point) Sebelah Utara

Gambar 4.3 Letak Titik Berkumpul (Assembly Point) Sebelah Barat

Gambar 4.4 Letak Titik Berkumpul (Assembly Point) Sebelah Selatan

3. Penentuan Node

Penentuan node dilakukan setelah pembuatan block plan RSUD Kebumen.

Node ditetentukan untuk mengetahui jarak lintasan menuju area evakuasi.

Node berupa lingkaran merah dengan simbol huruf dibagian tengahnya.

Gambar 4.5 Node pada Alur Evakuasi

4. Pemilahan Titik Berkumpul (Assembly Point) untuk Masing-masing

Ruang

Masing-masing ruang dikategorikan untuk penentuan evakuasi secara

langsung, letaknya berdekatan dengan titik berkumpul (assembly point) dan

memperhitungkan jarak terpendek.

a. Secara langsung

Utara : pos driver/supir, ruang IPRS, ruang PKRS, ruang

Fisioterapi atau Rehabilitasi Medik, ruang Direktur, ruang Kepala Tata

Page 37: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 37

Usaha, ruang Seksi Perencanaan, ruang Seksi Umum, ruang Seksi

Kepegawaian, rumah dinas, pos satpam, ruang Keuangan, ruang Informasi,

ruang IGD, ruang Radiologi, ruang Rekam Medik/CM, ruang Pendaftaran,

ruang Askes, klinik THT, Klinik Anak, farmasi/apotek, Klinik Kulit dan

Kelamin, Klinik Penyakit Dalam.

Barat : ruang Anggrek Blok C, ruang Anggrek Blok B, ruang

Anggrek Blok D, ruang Anggrek Blok A, ruang Komite Medis, mushola,

CT Scan, koperasi, ruang Peristri, ruang Dahlia, ruang Dahlia Baru, ruang

Terate, ruang Terate Baru.

Selatan : ruang Bugenvile Baru, ruang Bugenvile, ruang Instalasi

Gizi, Instalasi Higine dan Sanitasi, ruang Kamboja.

b. Perhitungan menggunakan algoritma

Utara : ruang Anggrek Blok C, ruang Anggrek Blok B, ruang

Anggrek Blok D, ruang Komite Medis, mushola, ruang CT Scan, koperasi,

ruang Peristri, aula, Klinik Obsgin/Kandungan, Klinik Mata, Klinik Gigi,

Klinik Orthopedi, Instalasi Bedah Sentral, Klinik Bedah, ruang

VCT/Tumbuh Kembang Anak/Psikologi.

Barat : ruang Dahlia, ruang Dahlia Baru, ruang Terate, ruang

Terate Baru, ruang Laundry.

Selatan : ruang Komite medis, mushola, ruang CT Scan, koperasi,

ruang Peristri, aula, ruang VCT/Tumbuh Kembang Anak/Psikologi,

Instalasi Bedah Sentral, ruang Melati, ruang Hemodialisa, ruang

Laboratorium, ruang ICU/ICCU, ruang Cempaka Baru, ruang Cempaka.

5. Perhitungan Jarak Lintasan Masing-Masing Ruang Menuju Titik

Berkumpul (Assembly Point)

Garis berwarna jingga menghubungkan antara node yang satu dengan node

lainnya untuk mencari jarak lintasan menuju titik berkumpul (assembly point).

Gambar 4.6 Node yang Telah Dihubungkan menjadi Alur

Perhitungan jarak lintasan masing-masing ruang ke titik berkumpul (assembly

point) difokuskan pada tempat yang mempunyai beberapa alternatif jalur

Page 38: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 38

139,69 m

20,66 m

24,38 m

20,78 m

30,18 m

158,9 m

153,1 m

37,48 m

5,76 m

234,69 m

110,72 m

10,1 m

PP

A X

RR

H

L

QQ

SS

Y

F

182,523 m

36,78 m

menuju ke titik berkumpul (assembly point). Berikut contoh perhitungan

lintasan untuk ruang Anggrek Blok C.

a. Ruang Anggrek Blok C

Gambar 4.7 Hubungan antar Node pada Ruang Anggrek Blok C

Terdapat 4 tahapan dalam perhitungan jarak lintasan menuju titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara, yaitu:

• Tahap 1 menjelaskan bahwa dari titik awal (X) menuju node dengan

jarak terpendek yaitu node A (10,1 m). Tahapan ini ditampilkan dalam

Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Langkah Pertama Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek Blok C

s Solusi Optimum

f1 (s) x1

A 10,1 X*

• Tahap 2 menjelaskan bahwa node A memiliki beberapa alternatif

tujuan node yaitu node PP, node RR, node H, node L, dan node F.

Page 39: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 39

Diantara kelima node tersebut, dipilih node terpendek yaitu node PP

dengan jarak 30,76 m. Tahapan ini ditampilkan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Langkah Kedua Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek Blok C

s

Solusi Optimum

f2 (s) x2

A

PP 30,76 A*

RR 244,79 A

H 149,79 A

L 163,2 A

F 192,623 A

• Tahap 3 menjelaskan bahwa dari kelima node, yaitu node PP, node

RR, node H, node L, node F memiliki dua alternatif tujuan yaitu node

QQ dan node SS. Dari kelima node tersebut, node PP mempunyai

jarak terpendek menuju node QQ yaitu 55,14 m. Tahapan ini

ditampilkan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3 Langkah Ketiga Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek Blok C

s

Solusi Optimum

f3 (s) x3

PP RR H L F

QQ 55,14 250,55 ∞ ∞ ∞ PP*

SS ∞ ∞ 260,51 322,1 229,403 F

• Tahap 4 menjelaskan bahwa dari node QQ dan node SS dicari jarak

yang terpendek menuju tujuan akhir yaitu Y. diperoleh bahwa dari

node QQ ke tujuan akhir (Y) mempunyai jarak terpendek yaitu 75,92

m. Tahapan ini ditampilkan dalam Tabel 4.4.

Tabel 4.4 Langkah Keempat Penentuan Jarak Lintasan Ruang Anggrek Blok C s Solusi Optimum

Page 40: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 40

f4 (s) x4

QQ SS

Y 75,92 259,583 QQ*

• Dari keempat tahapan yang telah dijelaskan, diperoleh jalur yang

dilalui dengan lintasan terpendek. Jalur yang dilalui adalah:

X A PP QQ Y = 75,92 m

Dengan cara yang sama, perhitungan lintasan untuk ruangan yang lain

menggunakan Algoritma Floyd-Warshall ditampilkan dalam Tabel 4.5.

Page 41: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV - 41

Tabel 4.5 Rangkuman Jarak Lintasan Masing-Masing Ruang Menuju Titik Berkumpul (Assembly Point)

UTARA BARAT SELATAN1 Pos Driver/Supir X→PP→QQ→Y 119.152 PKRS X→PP→QQ→Y 128.373 IPRS X→PP→QQ→Y 137.44 Fisioterapi/Rehabilitasi Medis X→PP→QQ→Y 127.065 Anggrek Blok C X→A→PP→QQ→Y X→A→B→C→D→Y 75.92 ; 82.136 Anggrek Blok B X→B→PP→QQ→Y X→B→C→D→Y 86.57 ; 65.887 Anggrek Blok D X→C→PP→QQ→Y X→C→D→Y 138.6 ; 105.588 Anggrek Blok A X→E→D→Y 47.449 Direktur X→PP→QQ→Y 45.5710 Kepala Tata Usaha X→QQ→Y 23.811 Seksi Perencanaan X→PP→QQ→Y 56.3712 Seksi Umum X→PP→QQ→Y 61.3713 Seksi Kepegawaian X→QQ→Y 26.1214 Rumah Dinas X→PP→QQ→Y 85.7415 Kantin X→PP→QQ→Y 86.3516 Komite Medis X→NN→SS→Y X→NN→G→OO→H→I→E→D→Y X→OO→H→W→Y 113.93 ; 175.34 ; 178.1517 Mushola X→OO→NN→SS→Y X→OO→H→I→E→D→Y X→OO→H→W→Y 136.47 ; 159.84 ; 158.8518 Pos Satpam X→SS→Y 51.3619 Keuangan X→F→SS→Y 71.4620 CT Scan X→G→NN→SS→Y X→G→OO→H→I→E→D→Y X→G→H→W→Y 94.65 ; 149.42 ; 147.3321 Koperasi X→G→F→SS→Y X→OO→H→I→E→D→Y X→OO→H→W→Y 93.58 ; 135.75 ;129.9122 Peristri X→H→NN→SS→Y X→H→I→E→D→Y X→H→I→W→Y 113.29 ; 121.83 ; 116.6923 Informasi X→SS→Y 52.3324 IGD X→J→SS→Y 92.0225 Observasi IGD X→K→J→SS→Y 115.9126 Aula X→L→NN→SS→Y X→H→I→E→D→Y X→L→H→I→W→BB→CC→DD→Y 116.69 ; 147.3 ; 139.2327 Radiologi/Rontgen X→J→SS→Y 99.4328 Rekam Medik/C.M. X→S→R→Q→SS→Y 133.7229 Pendaftaran Rawat Jalan X→Q→SS→Y 114.4530 Askes X→R→Q→SS→Y 119.45

NO NAMA RUANG JARAK (M)AREA EVAKUASI

Page 42: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV - 42

31 Klinik Syaraf X→S→R→Q→SS→Y 124.4532 Klinik THT X→S→R→Q→SS→Y 136.733 Klinik Anak X→S→R→Q→SS→Y 140.734 Klinik Obsgin/Kandungan X→FF→K→SS→Y 160.9435 Klinik Mata X→Z→K→SS→Y 153.8936 Klinik Gigi X→Y→K→SS→Y 146.8937 Klinik Orthopedi X→O→K→SS→Y 135.6938 Klinik Bedah X→M→K→SS→Y 135.9639 Farmasi/Apotek X→SS→Y 99.0840 Klinik Kulit dan Kelamin X→U→T→S→R→Q→SS→Y 146.6541 Klinik Penyakit Dalam X→T→S→R→Q→SS→Y 141.1542 VCT/Tumbuh Kembang Anak/Psikologi X→Z→K→SS→Y X→P→W→Y 157.89 ; 170.0843 Melati X awal→X→EE→BB→CC→DD→Y 142.8444 Instalasi Bedah Sentral X→L→NN→SS→Y X→L→H→W→Y 139.87 ; 143.2945 Hemodialisa X awal→X→EE→BB→CC→DD→Y 110.1946 Laboratorium X→W→BB→CC→DD→Y 134.4547 ICU/ICCU X→W→BB→CC→DD→Y 137.7948 Cempaka Baru X→V→W→BB→CC→DD→Y 133.5249 Cempaka X→W→BB→CC→DD→Y 116.6950 Bugenvile Baru X→AA→BB→CC→DD→Y 94.6251 Bugenvile X→CC→DD→Y 59.6452 Mawar X→CC→DD→Y 70.7353 Instalasi Gizi X→EE→BB→CC→DD→Y 91.5354 Dahlia X→II→BB→CC→DD→Y 136.7355 Dahlia Baru X→JJ→II→W→Y 160.9356 Terate X→LL→KK→W→Y 163.7157 Terate Baru X→MM→II→CC→Y 187.7258 Instalasi Higine dan Sanitasi X→DD→Y 38.2559 Laundry X awal→KK→X→W→Y 167.0760 Genset - - - -61 Kamboja X→DD→Y 23.3562 IPAL - - - -63 Lapangan Voli - - - -64 Incenerator - - - -

Page 43: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 43

6. Penentuan Alternatif Evakuasi

Terdapat tiga alternatif titik berkumpul (assembly point) sebelah di Rumah

Sakit Umum Daerah Kebumen yaitu di sebelah utara, barat, dan selatan.

• Pos driver/sopir langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

sebelah di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang IPRS langsung menuju titik berkumpul (assembly point) sebelah di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang PKRS langsung menuju titik berkumpul (assembly point) sebelah

di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Fisioterapi/Rehabilitasi Medis langsung menuju titik berkumpul

(assembly point) sebelah di sebelah utara karena letaknya paling dekat

dengan titik berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat

satu jalur ke titik tersebut.

• Ruang Anggrek Blok C langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut. Selain ke barat, penghuni bangunan rumah sakit juga dapat

menuju ke titik berkumpul (assembly point) sebelah utara dengan jalur

X A PP QQ Y yang dijelaskan pada Gambar 4.6.

• Ruang Anggrek Blok B langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut. Selain ke barat, penghuni bangunan rumah sakit juga dapat

menuju ke titik berkumpul (assembly point) sebelah utara dengan jalur

X B PP QQ Y yang dijelaskan pada Gambar 4.6.

Page 44: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 44

• Ruang Anggrek Blok D langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut. Selain ke barat, penghuni bangunan rumah sakit juga dapat

menuju ke titik berkumpul (assembly point) sebelah utara dengan jalur

X C PP QQ Y yang dijelaskan pada Gambar 4.6.

• Ruang Anggrek Blok A langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Direktur langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Kepala Tata Usaha langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Seksi Perencanaan langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Seksi Umum langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Seksi Kepegawaian langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

Page 45: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 45

• Rumah Dinas langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Komite Medis langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Mushola langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Pos satpam langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Ruang Keuangan langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang CT Scan langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Koperasi langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Ruang Peristri langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah barat karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Informasi langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

Page 46: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 46

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang IGD (Instalasi Gawat Darurat) langsung menuju titik berkumpul

(assembly point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Observasi IGD langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Aula langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah barat

karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly point)

sebelah barat dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Ruang Radiologi/Rontgen langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Rekam Medik/C.M. langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Pendaftaran Rawat Jalan langsung menuju titik berkumpul

(assembly point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Askes langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Klinik Syaraf langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

Page 47: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 47

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Klinik THT langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Klinik Anak langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Farmasi/apotek langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Klinik Kulit dan Kelamin langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut

• Klinik Penyakit Dalam langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah utara karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut

• Ruang Bugenvile Baru langsung menuju titik berkumpul (assembly point)

di sebelah selatan karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Bugenvile langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah selatan karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Ruang Mawar langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah selatan karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

Page 48: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 48

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• Instalasi Gizi langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di sebelah

selatan karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul (assembly

point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik tersebut.

• Instalasi Higine dan Sanitasi langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) di sebelah selatan karena letaknya paling dekat dengan titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke

titik tersebut.

• Ruang Genset (pada tempat ini tidak terdapat penghuni bangunan karena

merupakan tempat yang digunakan untuk pembangkit listrik saat listrik

tidak menyala).

• Ruang Kamboja langsung menuju titik berkumpul (assembly point) di

sebelah selatan karena letaknya paling dekat dengan titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara dan hanya terdapat satu jalur ke titik

tersebut.

• IPAL (pada tempat ini tidak terdapat penghuni bangunan karena

merupakan tempat saluran pembuangan air limbah).

• Lapangan Voli (pada tempat ini tidak terdapat penghuni bangunan karena

merupakan lapangan kosong).

• Incenerator (pada tempat ini tidak terdapat penghuni bangunan karena

merupakan alat untuk membakar sampah).

4.2.2 Penentuan Letak Penandaan Peta Evakuasi

Penandaan arah evakuasi menggunakan bahan yang terbuat dari arcrylic.

Bahan tersebut terlihat jelas baik pada siang maupun malam hari. Pada malam

hari, bahan arcrylic dapat memancarkan cahaya sehingga terlihat terang saat

gelap. Bahan ini mengandung flour sense (zat kapur) yang dapat menyerap cahaya

dan memancarkannya kembali saat gelap. Penempatan penandaan arah evakuasi

pada semua tempat yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kebumen

dan sepanjang jalur yang dilalui saat terjadi evakuasi. Jarak antara penandaan

Page 49: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 49

yang satu dengan yang lain diperhitungkan agar mudah memberikan petunjuk

bagi penghuni rumah sakit. Ketinggian penandaan sesuai dengan tinggi mata

berdiri rata-rata orang normal agar mudah dibaca.

4.3 Desain

4.3.1 Peta Evakuasi

Tanda berupa anak panah berwarna merah menunjukkan jalur yang dilalui

saat proses evakuasi. petunjuk arah tersebut menuju titik berkumpul (assembly

point) yang telah disediakan yaitu di sebelah utara, barat, dan selatan. Pemasangan

peta evakuasi pada tempat-tempat yang strategis, misalnya perempatan jalur

dalam rumah sakit, dekat kasir, pintu masuk, dan pintu keluar. Selain itu, juga

ditempatkan pada masing-masing ruang yang ada di rumah sakit.

Gambar 4.8 Peta Evakuasi

4.3.2 Penandaan (Exit Sign)

Desain penandaan arah evakuasi berbentuk persegi panjang dengan warna

dasar biru dan warna anak panah merah. Penempatan penandaan pada masing-

masing ruang Rumah Sakit Umum Daerah Kebumen dan di sepanjang jalur

evakuasi. Bahan yang digunakan dalam pembuatan penandaan ialah bahan akrilik

(kaca bening). Bahan ini mempunyai keunggulan dibandingkan bahan lainnya

seperti plastik dan kayu. Bahan plastik dan kayu tidak dapat terlihat jelas saat

malam hari karena bahan ini tidak mengandung flour sense (zat kapur).

Penandaan arah evakuasi yang dipasang di tiang penyangga mempunyai panjang

35 cm dan lebar 25 cm, sedangkan penandaan arah evakuasi yang dipasang di

tembok bangunan mempunyai panjang 50 cm dan lebar 30 cm. Saat malam hari,

warna putih yang mengelilingi tanda panah berwarna merah dan tulisan

“evakuasi” menyala atau memancarkan sinar. Hal ini sangat membantu penghuni

bangunan saat terjadi evakuasi yang disebabkan oleh gempa bumi. Ukuran

panjang dan lebar tanda arah evakuasi menyesuaikan ukuran dinding bangunan

dan tiang penyangga. Tinggi tulisan pada penandaan arah evakuasi sebesar 25

mm. Sedangkan tinggi tulisan pada penandaan titik berkumpul (Assembly Point)

sebesar 35 mm. Warna penandaan arah evakuasi mengadopsi dari Rumah Sakit

Islam Surakarta. Ukuran huruf beserta ukuran penandaan arah evakuasi sesuai

Page 50: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 50

dengan Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor:

10/kpts/2000.

Gambar 4.9 Tanda Arah Evakuasi pada RSUD Kebumen

Gambar 4.10 Tanda Arah Evakuasi pada RSUD Kebumen

Gambar 4.11 Tanda Titik Berkumpul (Assembly Point) pada RSUD Kebumen

4.3.3 Penempatan Penandaan Peta Evakuasi

Warna kuning pada peta evakuasi menunjukkan penandaan peta evakuasi.

Terdapat 60 buah penandaan yang dipasang sepanjang jalur yang ada dalam peta

evakuasi. Penandaan diletakkan pada bagian tengah atau samping masing-masing

ruang, tiang penyangga bangunan, perempatan atau pertigaan jalur, dan tempat

yang strategis. Jarak masing-masing penandaan menyesuaikan lokasi ruang atau

tempat pada jalur dalam peta evakuasi. Peletakan penandaan yaitu setinggi mata

orang berdiri normal. Hal ini bertujuan agar penandaan mudah dilihat orang saat

terjadi proses evakuasi baik siang maupun malam hari.

Gambar 4.12 Petunjuk Arah Menuju Titik Berkumpul (Assembly Point) Utara

Gambar 4.13 Petunjuk Arah Menuju Titik Berkumpul (Assembly Point) Barat

Gambar 4.14 Petunjuk Arah Menuju Titik Berkumpul (Assembly Point) Selatan

Gambar 4.15 Penandaan Peta Evakuasi

Page 51: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 51

BAB V

ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

Pada bab ini akan dilakukan pembahasan terhadap perancangan peta

evakuasi menggunakan Algoritma Floyd-Warshall untuk menentukan lintasan

terpendek. Pembahasan terdiri dari pembuatan block plan Rumah Sakit Umum

Daerah Kabupaten Kebumen, penentuan letak titik berkumpul (assembly point),

pemilahan titik berkumpul (assembly point) untuk masing-masing ruang,

penentuan jarak lintasan masing-masing ruang ke titik berkumpul (assembly

point) serta penempatan penandaan peta evakuasi sebagaimana diuraikan lebih

lanjut dalam subbab berikut.

5.1 Pembuatan Block Plan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten

Kebumen

Block plan merupakan denah suatu bangunan secara sederhana. Block plan

menggambarkan keadaan bangunan rumah sakit. Penggambaran denah dilihat dari

sisi atas suatu bangunan dalam bentuk dua dimensi. Penggambaran block plan

menggunakan skala 1:1.

Terdapat beberapa jalur tambahan agar terdapat alternatif jalur menuju titik

berkumpul (assembly point). Beberapa alternatif jalur tersebut digunakan dalam

perhitungan jalur terpendek (tercepat) menggunakan Algoritma Floyd-Warshall.

Jalur-jalur yang dilalui pasien menuju titik berkumpul (assembly point) lebarnya

2-3 m. Hal ini sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum

Republik Indonesia nomor: 10/kpts/2000 yang berbunyi “jika lapis lantai atau

mesanin menampung lebih dari 200 orang, maka lebar bersih, kecuali untuk pintu

harus ditambah menjadi: 2 m ditambah 500 mm untuk setiap kelebihan 60 orang

dari sejumlah 200 orang jika jalan ke luar mencakup perubahan ketinggian lantai

oleh tangga atau ramp dengan tinggi tanjakan 1:12”. Dengan adanya block plan,

jalur-jalur yang ada dalam rumah sakit dan area yang dapat digunakan untuk

evakuasi dapat teridentifikasi.

Page 52: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 52

5.2 Penentuan Letak Titik Berkumpul (Assembly Point)

Terdapat tiga titik berkumpul (assembly point) di Rumah Sakit Umum

Daerah Kebumen, yaitu di bagian utara, barat, dan selatan. Hal ini sesuai dengan

Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor:

10/kpts/2000 yang berbunyi “Setiap bangunan harus mempunyai sedikitnya 1 exit

dari setiap lantainya”. Titik berkumpul (assembly point) hanya digunakan untuk

menampung sementara penghuni bangunan rumah sakit saat terjadi bencana. Area

tersebut berupa tanah lapang yang cukup untuk menampung banyak orang. Titik

berkumpul (assembly point) sebelah utara mempunyai luas 30 m x 20 m dengan

kapasitas 600 orang. Titik berkumpul (assembly point) sebelah barat mempunyai

luas 30 m x 20 m dengan kapasitas 600 orang. Titik berkumpul (assembly point)

sebelah barat mempunyai luas 30 m x 30 m dengan kapasitas 900 orang. Ketiga

titik berkumpul (assembly point) dapat menampung sekitar 2100 penghuni

bangunan rumah sakit.

Penentuan alternatif evakuasi berdasarkan letak masing-masing ruang dan

titik berkumpul (assembly point) yang telah ditetapkan. Perlu adanya pemberian

informasi mengenai peta evakuasi kepada penghuni bangunan rumah sakit.

Terdapat beberapa alternatif untuk menuju titik berkumpul (assembly point) yang

berada di sebelah utara dan selatan. Namun, penghuni bangunan rumah sakit dapat

memilih jalur terpendek diantara beberapa alternatif jalur yang ada.

Terdapat beberapa persyaratan menurut Direktur Jenderal Pengembangan

Destinasi Pariwisata yang bekerja sama dengan UNESCO yaitu:

1. Pemilihan titik evakuasi (horizontal atau vertikal) telah disepakati

2. Rute evakuasi internal ditandai dengan jelas

3. Sebaiknya titik evakuasi yang dipilih telah dievaluasi oleh seorang ahli

4. Titik evakuasi mudah diakses

5. Titik evakuasi sanggup menampung seluruh penghuni (minimal 1 m2/orang)

6. Tempat perlindungan (shelter) diperlengkapi untuk keadaan darurat (seperti

air dan makanan untuk minimal 3 hari, alat komunikasi, daftar periksa, nomor-

nomor telepon penting, dan lain-lain)

7. Tempat perlindungan dan perlengkapan setidaknya diperiksa setiap 2 minggu

Page 53: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 53

Titik berkumpul (assembly point) di RSUD Kebumen belum ideal karena

terdapat beberapa persyaratan yang belum terpenuhi. Persyaratan yang belum

terpenuhi diantaranya belum adanya evaluasi oleh ahli, belum adanya

perlengkapan untuk keadaan darurat karena titik berkumpul (assembly point)

berupa tanah lapang, pemeriksaan rutin belum dilakukan pihak rumah sakit.

Untuk mengurangi korban jiwa secara total, limit state yang terakhir, yaitu

jalur evakuasi dan tempat penampungan korban harus direncanakan untuk

memiliki kekuatan yang lebih dari bagian struktur yang lain. Sepanjang jalur

evakuasi, dinding tembok didisain untuk menggunakan bahan yang ringan, atau

diikat dengan baik agar tidak melukai penghuni yang sedang melarikan diri

(Rahardjo, 2010).

5.3 Pemilahan Titik Berkumpul (Assembly Point) untuk Masing-Masing

Ruang

Pemilahan titik berkumpul (assembly point) berdasarkan letak masing-

masing ruang. Pemilahan titik berkumpul (assembly point) bertujuan untuk

mengetahui titik berkumpul (assembly point) terdekat saat terjadi gempa bumi.

Apabila seseorang berada pada ruang yang letaknya di tengah, orang tersebut akan

mengalami kebingungan untuk memilih jalur. Hal tersebut dikarenakan terdapat

tiga alternatif titik berkumpul (assembly point). Solusi yang diberikan ialah

adanya penyuluhan kepada penghuni bangunan rumah sakit tentang jarak masing-

masing ruang menuju titik berkumpul (assembly point). Jarak-jarak tersebut

ditampilkan dalam bentuk tabel.

Terdapat beberapa ruangan yang langsung menuju titik berkumpul

(assembly point) karena letaknya berdekatan dengan titik berkumpul (assembly

point) tersebut. Oleh karena itu, dalam perhitungan jaraknya tidak menggunakan

Algoritma Floyd-Warshall karena tidak terdapat alternatif jalur menuju titik

berkumpul (assembly point). Ruang yang langsung menuju titik berkumpul

(assembly point) sebelah utara saat terjadi bencana ada 23 ruang. Ruang yang

langsung menuju titik berkumpul (assembly point) sebelah barat saat terjadi

bencana ada 14 ruang. Ruang yang langsung menuju titik berkumpul (assembly

point) sebelah selatan saat terjadi bencana ada 3 ruang. Ruang lainnya

Page 54: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 54

menggunakan Algoritma Floyd-Warshall dalam menentukan jalur yang dilalui

menuju titik berkumpul (assembly point) karena terdapat beberapa alternatif jalur

yang dapat dilalui. Terdapat 16 ruang menuju titik berkumpul (assembly point)

sebelah utara, 5 ruang menuju titik berkumpul (assembly point) sebelah barat, dan

14 ruang menuju titik berkumpul (assembly point) sebelah selatan.

Pemilahan titik berkumpul (assembly point) belum efektif dalam penerapan

di rumah sakit. Hal ini dikarenakan penghuni bangunan tidak memperhatikan

posisi mereka saat terjadi bencana. Mereka secara spontan berlarian menuju jalan

keluar tanpa memperhatikan titik berkumpul (assembly point) yang aman dan

terdekat.

5.4 Penentuan Jarak Lintasan Masing-Masing Ruang ke Titik Berkumpul

(Assembly Point)

Sebelum penentuan jarak lintasan, terlebih dahulu melakukan penentuan

node. Node dibuat untuk mempermudah menentukan jalur lintasan masing-

masing ruang. Node ditentukan dari pertemuan jalur yang dilewati masing-masing

ruang yang ada di RSUD Kebumen. Peletakan node di depan masing-masing

ruang tergantung pada letak pintu keluarnya sehingga terdapat peletakan node di

tengah atau di samping ruang.

Penentuan jarak lintasan dihitung berdasarkan node-node yang telah

dihubungkan menuju titik berkumpul (assembly point). Titik tengah merupakan

titik awal keberadaan penghuni rumah sakit. Jarak pertama diambil dari titik

tengah masing-masing ruang menuju node yang berada di depannya. Penamaan

masing-masing node menggunakan huruf alphabet.

Ruang Terate Baru memiliki jarak terpanjang menuju titik berkumpul

(assembly point) sebelah selatan yaitu 187,72 m. Dibandingkan dengan menuju

titik berkumpul (assembly point) sebelah utara dan barat, titik berkumpul

(assembly point) sebelah selatan mempunyai jarak yang terpendek. Jika terjadi

gempa bumi, penghuni bangunan rumah sakit yang saat itu berada di ruang Terate

Baru memilih jalur menuju titik berkumpul (assembly point) sebelah selatan.

Lintasan jarak terpendek merupakan lintasan tercepat menuju titik

berkumpul (assembly point). Hal ini dikarenakan waktu yang digunakan untuk

Page 55: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 55

menempuh jarak terpendek lebih cepat dengan kondisi jalur yang sama.

Kekurangannya ialah saat terjadi gempa bumi, penghuni bangunan rumah sakit

tidak memilih jalur terpendek (tercepat yang telah ditentukan), tetapi melewati

jalur yang biasa mereka lewati tanpa adanya penandaan.

5.5 Penempatan Penandaan Peta Evakuasi

Penandaan peta evakuasi berjumlah 60 buah. Penandaan tersebut dipasang di

sepanjang jalur menuju titik berkumpul (assembly point) yang telah ditentukan.

Penandaan tersebut bertujuan untuk memudahkan penghuni bangunan rumah sakit

dalam mencari titik berkumpul (assembly point). Pemasangan pada dinding tiang

bangunan setinggi rata-rata tinggi mata orang berdiri. Hal ini dimaksudkan agar

penghuni dapat secara jelas melihat tanda peta evakuasi saat terjadi bencana.

Warna yang digunakan ialah warna dasar biru dan warna tanda panah merah

dengan dikelilingi warna putih di sepanjang anak panah untuk memperjelas tanda

serta tulisan evakuasi putih berwarna putih. Tinggi tulisan pada penandaan arah

evakuasi yaitu 25 mm. Hal ini memenuhi standar penulisan pada penandaan yaitu

minimal 20 mm dan warna kontras dengan latar belakang (Keputusan Menteri

Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor: 10/kpts/2000). Panjang dan

lebar penandaan untuk yang dipasang di tiang bangunan yaitu 35 cm dan 25 cm.

Penandaan ini luasnya menyesuaikan tiang bangunan. Penandaan yang dipasang

di dinding bangunan mempunyai panjang 50 cm dan lebar 30 cm. Penandaan yang

terpasang di tiang penyangga bangunan dapat terlihat jelas pada jarak 2-3 m.

Sedangkan penandaan yang terpasang di dinding bangunan dapat terlihat jelas

pada jarak 10 m. Penandaan yang dipasang di titik berkumpul (assembly point)

mempunyai panjang 60 cm dan lebar 10 cm.

Warna yang menyala saat malam hari ialah warna putih di sekeliling anak

panah dan tulisan evakuasi. Penggunaan warna yang dapat memancarkan sinar di

malam hari dan peletakan penandaan di tempat yang mudah dilihat dan strategis

sudah sesuai dalam Standar Nasional Rambu Evakuasi di Indonesia. Beberapa

warna menurut British Standard untuk komponen bangunan, meliputi cladding

dan floorings disajikan dalam tabel 5.1.

Page 56: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 56

Tabel 5.1 Colour Code BS Safety Colours Colour Significance

Red 04E53 ‘Flame’ Fire equipment and alarm

Yellow 08E51 ‘Gorse’ Where accident likely to occur

Green 14E53 ‘Neptune’ Escape routes

Blue 18E53 ‘Gentian’ Safety instructions

Sumber: Stanley, 1992.

Penandaan arah evakuasi terbuat dari bahan flour sense. Bahan ini dipilih

karena tahan air, awet, dan dapat memancarkan sinar sinar pada malam hari

(terlihat di kegelapan). Bahan-bahan yang lain kurang dapat memenuhi kebutuhan

penandaan arah evakuasi, seperti kayu, mika, dan bahan-bahan logam.

Tinggi penandaan arah evakuasi dari tanah ialah rata-rata tinggi mata orang

berdiri agar mudah dilihat dan dibaca saat penghuni gedung rumah sakit

melewatinya. Walaupun telah dipasang pada tempat yang mudah dilihat dan

strategis, penghuni terkadang tidak memperhatikan penandaan arah evakuasi yang

ada.

Page 57: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 57

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dikemukakan kesimpulan dan saran terhadap penelitian yang

telah dilakukan. Selanjutnya diharapkan dari penelitian ini dapat menjadi bahan

referensi bagi penelitian lain yang mengangkat permasalahan perancangan peta

evakuasi menggunakan Algoritma Floyd-Warshall untuk penentuan lintasan

terpendek dan juga bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan dalam penerapan

peta evakuasi untuk mengantisipasi saat terjadi bencana.

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan yaitu

sebagai berikut:

1. Terdapat 40 ruang yang dapat langsung ditentukan lintasan evakuasinya dan

35 ruang ditentukan lintasan terpendeknya dengan menggunakan Algoritma

Floyd-Warshall. Dari ketiga puluh lima ruang itu, 16 ruang menuju titik

berkumpul sebelah utara, 5 ruang menuju titik berkumpul sebelah barat, dan

14 ruang menuju titik berkumpul sebelah selatan. Sehingga titik berkumpul

sebelah utara menampung 39 ruang, titik berkumpul sebelah barat

menampung 19 ruang, dan titik berkumpul sebelah selatan 17 ruang.

2. Peta evakuasi telah disusun dan akan dipasang di tempat-tempat strategis

sepanjang jalur evakuasi.

6.2 Saran

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terhadap hasil penelitian agar

dapat optimal dalam implementasinya yaitu:

1. Dalam perancangan selanjutnya lebih dikembangkan lebih luas, misalnya

ditambahkan tentang prosedur saat evakuasi dan penanganan saat terjadi

bencana selain gempa bumi.

2. Perancangan peta evakuasi seharusnya lebih memenuhi standar desain.

Page 58: PERANCANGAN PETA EVAKUASI MENGGUNAKAN …... · perancangan peta evakuasi menggunakan algoritma floyd-warshall untuk penentuan ... jurusan teknik industri fakultas teknik universitas

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user IV - 58

3. Dalam penelitian selanjutnya perlu ditambahkan peta evakuasi masing-masing

ruang yang menunjukkan posisi penghuni gedung saat berada di salah satu

ruang tersebut. Hal ini dimaksudkan agar penghuni dapat mengetahui

keberadaan mereka saat terjadi bencana (gempa bumi) sehingga dapat mudah

menuju titik berkumpul (assembly point).