LAPORAN PROYEK PERUBAHAN - Pusdiklat Kemnakerpusdiklat.kemnaker.go.id/wp-content/uploads/2017/06/LAPORAN-PRO… · 3 BAB II. RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN A. Deskripsi perubahan Persiapan

Embed Size (px)

Citation preview

  • OPTIMALISASI NORMA, STANDAR, PROSEDUR DAN KRITERIA (NSPK) MELALUI PEMBUATAN PEDOMAN PELATIHAN PRA PEMAGANGAN LUAR NEGERI

    PADA DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN

    MUHAMMAD SALEH, SE, MM NIP. 19621206 198502 1 001

    DIKLAT KEPEMIMPINAN III ANGKATAN XIII PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI

    KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I

    TAHUN 2016

    LAPORAN PROYEK PERUBAHAN

  • i

    KATA PENGANTAR

    Pertama-tama penulis mengbucapkan Puji Syukur kehadirat Allah SWT karena

    berkat Rahmat dan Hidayah Nya serta IzinNya penulis dapat menyelesaikan Laporan

    Proyek Perubahan dengan judul Optimalisasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria

    (NSPK) melalui pembuatan pedoman pelatihan pra pemagangan luar negeri pada

    Direktorat Bina Pemagangan adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai salah satu

    syarat kelulusan Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan 13 tahun 2016.

    Dalam menyusun Proyek Perubahan ini, penulis menemukan berbagai

    hambatan, kesulitan dan kendala, namu berkat pengarahan serta bantuan dan

    dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaakan Proyek

    Perubahan ini dengan tepat waktu dan khususnya bagi tim terkait selamaini.

    Penulis menyadari bahwa Proyek Perubahan ini tidak luput dari kesalahan dan

    kekurangan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

    kesempurnaan Proyek Perubahan ini dari rekan-rekan dan dari pembaca.

    Penulis berharap Proyek Perubahan ini dapat dapat berguna bagi semua pihak

    sebagai bahan tambahan pengetahuan rekan sejawat dalam rangka

    mengOptimalisasi Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK) melalui pembuatan

    pedoman pelatihanpra pemagangan luar negeri pada Direktorat Bina Pemagangan.

    Jakarta , Oktober 2016

    MUHAMMAD SALEH

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR .i

    DAFTAR ISI ii

    BAB I . PENDAHULUAN

    A. Latar belakang. 1

    B. Tujuan perubahan 1

    C. Manfaat . . 2

    D. Ruang lingkup 2

    BAB II. RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

    A. Diskrepsi Perubahan. 3

    B. Mentor.. 3

    C. Projec leader .. 3

    D. Pentahapan ( Melestone). 3

    E. Identifikasi stake holder .... 5

    F. Penganggaran 9

    BAB III PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

    A. Capaian masing-masing tahapan proyek perubahan ... 10

    B. Produk yang dihasikan dalam proyek perubahan . 13

    C. Gambara perubahan sebelum dan sessudah PP ... 32

    D. Identifikasi masalah dan solusi . 32

    BAB IV . PENUTUP

    A. Kesimpulan .34

    B. Saran-saran ... 34

    Dukungan untuk mencapai jngka menengah dan panjang

    LAMPIRAN

    - OUT-PUT / PRODUk

    - SURAT KEPUTUSAN

    - DOKUMEN DAN FOTO KEGIATAN

    - DLL

  • i

  • 1

    BAB I.

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Globalisasi yang berdampak pada hilangnya batas teritorial negara dalam

    interaksi antar Negara di dunia, baik dalam interaksi sosial maupun ekonomi

    (borderless economy). Interaksi dan transaksi antar pelaku ekonomi diberbagai

    negara dimungkinkan terjadi karena pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

    dan aplikasi teknologi terapan.

    Untuk dapat berperan aktif dalam era global dan peningkatan kualitas Sumber

    Daya Manusia (SDM) merupakan prioritas utama dalam kerangka pembangunan

    Nasional, karena SDM merupakan komponen aktif dalam proses pembangunan.

    Salah satu upaya untuk meningkatkan kompetensi SDM adalah melalui program

    pemagangan.

    Penyelenggaraan program pemagangan luar negeri mencakup persiapan,

    rekruitmen, seleksi, pelatihan pra pemagangan di Indonesia, pelatihan pra

    pemagangan di luar negeri, pembiayaan, dan pasca magang.

    Penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan luar negeri oleh lembaga

    pengirim (Sending Organization) dilaksanakan dengan berbagai pola, baik metoda

    maupun durasi waktunya.

    Oleh sebab itu dalam upaya terciptanya keseragaman pengertian dan

    pemahaman dalam penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan luar negeri

    diperlukan adanya Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri bagi

    penyelenggara program tersebut baik yang dilaksanakan di daerah maupun di

    pusat.

    B. TUJUAN PERUBAHAN

    a. Tujuan jangka pendek ini adalah membuat Pedoman Pelatihan Pra

    Pemagangan Luar Negeri yang akan digunakan di daerah oleh lembaga

    pelatihan kerja swasta yang memiliki izin penyelenggaraan pemagangan luar

    negeri dari Kementerian Tenaga Kerja, dalam rangka peningkatan yang lebih

    efektif dan efisien kepada penyelenggara program pemagangan.

    b. Tujuan jangka menengah ini adalah melaksanakan sosialisasi Pedoman

    Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri ke lembaga latihan kerja swasta yang

    memiliki izin penyelenggaraan pemagangan luar negeri dari Kementerian

    Tenaga Kerja.

  • 2

    c. Tujuan jangka panjang ini adalah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap

    implementasi pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri di masing-

    masing penyelenggara pemagangan luar negeri.

    C. Manfaat perubahan

    a. Meningkatkan kinerja organisasi khususnya Subdit. Pemagangan Luar Negeri.

    b. Bagi calon peserta, mempermudah untuk mengikuti program pemagangan luar

    negeri, dan dapat menekan pemborosan biaya.

    c. Bagi penyelenggara pemagangan, baik Dinas Ketenagakerjaan maupun

    lembaga pelatihan swasta yang memiliki izin penyelengggaraan pemagangan

    luar negeri dapat meningkatkan efektifitas, dan efisiensi.

    D. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup perubahan ini, adalah optimalisasi Norma, Standar, Prosedur dan

    Kriteria (NSPK) melalui Pembuatan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar

    Negeri pada Direktorat Bina Pemagangan, dan proyek perubahan ini merupakan

    jenis inovasi proses.

  • 3

    BAB II.

    RANCANGAN PROYEK PERUBAHAN

    A. Deskripsi perubahan

    Persiapan menjelang keberangkatan peserta magang ke Jepang ada tahapan yang

    dikenal dengan pelatihan pra pemagangan luar negeri yang sepenuhnya dilaksanakan oleh lembaga pengirim (SO) yang di bawah bimbing Kementerian

    Ketenagakerjaan dalam hal ini Direktorat Bina Pemagangan, untuk itu dipandang sangat penting untuk disusun pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri yang diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi lembaga pengirim (SO) yang

    memiliki izin penyelenggaraan dari Kementerian Ketenagakerjaan.

    B. Mentor

    Nama : Drs. Asep Gunawan, MM Jabatan : Direktur Bina Pemagangan

    No. HP : 087883326565

    C. Project Leader Nama : Muhammad Saleh, SE, MM Jabatan : Kepala Seksi Pengembangan Penyelenggaraan

    Pemagangan Luar Negeri. Subdit. Pemagangan Luar Negeri.

    No. HP : 085284122337 E-mail :[email protected]

    Pentahapan (Melestone)

    Tahapan Persiapan :

    No Kegiatan Utama Penanggung Jawab

    Output Waktu

    1 Diagnosa reading melakukan analisis mandiri untuk klasifikasi permasalahan prioritas penyele- saian dan judul gagasan proyek perubahan.

    Project Leader Draft gagasan PP 2 Agust 2016

    2 Pertemuan dengan mentor untuk penjelasan dan gagasan proyek peruban.

    Project Leader Masukan dan saran 4 Agustus 2016

    3 Pertemuan dengan tim kerja Project Leader Masukan dan saran 6 Agustus 2016

    4 Persetujuan mentor terhadap gagasan proyek perubahan.

    Project Leader Disetujui gagasan PP 8 Agustus 2016

    5 Persiapan pembentukan tim efektif : - Sosialisasi kepada

    stakeholder.

    Project Leader Memahami pentingnya

    surat Keputusan tim

    Minggu I, 5 - 7 Sep 2016

    mailto:[email protected]

  • 4

    - Diskusi dngn stakeholder internal.

    - Rencana pembentukan tim efektif.

    efektif.

    6 Membentuk tim efektif : - Rapat pembentukan tim

    efektif. - Membuat SK Tim efektif. - Koreksi SK Tim Efektif - Perbaikan SK Tim efektif - Penanda tanganan SK Tim. - Pendistribusian SK Tim.

    ProjectLeader - Surat Keputusan Direktur Bina Pemagangan tentang pembentukan Tim Efektif Proyek Perubahan Pedomam Pra Persiapan Pemagangan Luar Negeri

    Minggu II 9 16 Sept 2016.

    7 Pengumpulan Bahan : - Pengumpulan bahan - Meminta masukan dari

    stakeholder - Pembuatan outline

    Project Leader - Bahan yang terkait dengan isi Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan luar negeri.

    - Outline/kerangka Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri.

    Minggu III 19 - 23 Sep 2016.

    8 Penyusunan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri : - Rapat Penyusunan - Penulisan pedoman - Rapat pembahasan draft

    Pedoman - Rapat finalisasi pedoman.

    Project Leader Output dari tahapan penyusunan pedoman ini adalah Pedoman Pelatihan Pra Pemaganagn Luar Negeri.

    Minggu IV 26 Sep - 26 Okt 2016.

    9 Uji Kepatutan : - Melaksanakan sosialisasi

    kpd stakeholder eksternal - Melakukan pertemuan dngn

    stakeholder eksternal.

    Project Leader Outputnya adalah pernyataaqn dukungan dari stakeholder eksternal.

    Minggu IV 27 31 Okt 2016

    10 Penerbitan : - Pengesahan Buku Pedoman

    oleh Direktur Pemagangan. - Pencetakan Buku Pedoman - Pendistribusian

    Project Leader Buku Pedoaman Pelatihan Pra Pemagangan Luar negeri telah ditanda tangani dan siap di distribusikan.

    Minggu I 1 3 Nop 2016

  • 5

    Jangka Menengah

    No Kegiatan Utama Penanggung Jawab

    Output Waktu

    1 Sosialisasi Pedoman Pelatihan pra Pemagangan Luar Negeri tersosialisasi

    Bulan Januari s/d Maret 2017

    2 Uji Coba Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan LN di uji coba di daerah rekrut

    Bulan April s/d Nopember 2017

    3 Penyempurnaan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan LN yang sudah disempurnakan

    Bulan Desember 2017

    Jangka Panjang

    No Kegiatan Utama Penanggung Jawab

    Output Waktu

    1 Implementasi Pedoman pelatihan Pra pemagangan luar negeri diimplementasikan pada penyelenggara pemagangan.

    Mulai bulan Januari 2018 dan seterus nya.

    E. IDENTIFIKASI STAKEHOLDER

    Berdasarka judul Gagasan Proyek Perubahan yang saya dapatkan maka

    stakeholder yang berhubungan terdiri dari stakeholder internal dan eksternal,

    dimana internal meliputi :

    Direktur Bina Pemagangan, Kasubdit PLN, Kasubdit PDN, Kasubdit Advokasi,

    Kasubdit PJP, Kasubdit TU sedangkan stakeholder Eksternal meliputi: IM Japan,

    Lembaga Pengirim (SO), Disnakertrans.

  • 6

    No Identifikasi Stakeholder Kelompok

    stakeholder

    Nilai

    stakeholder

    Startegi

    Komunikasi

    1 Direktur Bina Pemagangan Promoters Banyak Ide Dialog lgs

    2 Kasubdit PLN Promoters Innovatif Diskusi

    3 Kasubdit PDN Defenders Konsisten Konsultasi

    4 Kasubdit PJP Defenders Konsisten Konsultasi

    5 Kasubdit Advokasi Defenders Konsisten Konsultasi

    3 Kasi Pengem Penyel LN Promotors Konsistensi Dialog lgs

    4. IM Japan Defenders Inovatif Konsultasi

    4 KasubagTata Usaha Promotors Keindahan Konsultasi

    5 Calon Peserta Defenders Kebenaran Motivasi dan

    Propaganda

    Promoters : 1. Direkrut Bina Pemagangan 2. Subdit. Pemagangan LN 3. Kasi Pengemb Penyel PL

    Latens :

    Defenders : 1. Kasubdit. PJP 2. Kasubdit. PA 3. Kasubdit. PDN 4. Kasi. Program PLN 5. Staf 6. Disnakertrans Prov/Kab/Kota 7. IM Japan 8. Lembaga Pengirim (SO) 9. Calon peserta

    Aphatetis : Alumni Pemagangan luar negeri

  • 7

    6 Kasi Pengeb ProgPLN Defenders Koorporatif Informasi

    7 Disnakertrans Dependers Moral Edukasi

    8 Staf Dependers Solidaritas Bimbingan

    9 Konsultan Perencanaan Lattens Koorporatif,Di

    siplin &

    Responsif

    Advice &

    Instruksi

    Note :

    Promoters ( Hight influence and Hight Interest)

    Deffenders ( Low influence and Hight Interest)

    Lattens ( Hight influence and low interest)

    Aphathetis ( Low influence and low interest)

    a. Direktur Bina Pemagangan (Promotors) : Sebagai mentor yang memiliki pengaruh

    dan ketertarikan yang besar terhadap Gagasan proyek perubahan yang di usulkan

    dan berkeinginan agar proyek tersebut berhasil, beliau memiliki banyak ide-ide

    untuk perubahan sehingga komunikasi yang efektif kepada beliau adalah bersifat

    Dialog langsung.

    b. Kasubdit Pemagangan Luar Negeri (Promoters) : Memiliki pengaruh dan

    kepentingan yang besar agar proyek ini terwujud dan berhasil dan dapat

    menunjang tusi beliau antara lain,

    Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

    penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan

    teknis dan evaluasi dibidang program serta bimbingan dan penyuluhan

    pemagangan luar negeri.

    c. Kasi Pengemb Penyel LN (Promotors) : Sebagai peserta Diklat PIM 3 yang juga

    merupakan Project Manager Perubahan memiliki pengaruh dan keinginan yang

    besar agar proyek perubahannya terwujud dan berhasil dengan baik. Juga

    memiliki pengaruh dan kepentingan yang besar agar proyek ini terwujud dan

    berhasil dapat menunjang tusi antara lain :

    Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pelaksanaan kebijakan,

    penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria serta pemberian bimbingan

  • 8

    teknis dan evaluasi dibidang program serta bimbingan dan penyuluhan

    pemagangan luar negeri.

    d. IM Japan (Defenders)

    Mereka memiliki pengaruh yang besar namun kepentingan yang rendah mereka memiliki

    nilai koorporatif, Resposif dan disiplin dan kepada mereka berkomunikasi dengan advice

    dan instruksi;

    e. Kasubdit PJP (Defenders)

    Memiliki pengaruh yang kecil namun memiliki kepentingan yang besar terhadap

    gagasan proyek perubahan saya, beliau mempunyai nilai koorporatif dan untuk

    berkomunikasi dengan beliau dengan cara informatif;

    f. KasubditPA (Defenders)

    Memiliki pengaruh yang kecil namun memiliki kepentingan yang besar terhadap gagasan

    proyek perubahan saya, beliau mempunyai nilai koorporatif dan untuk berkomunikasi

    dengan beliau dengan cara informatif;

    g. Kasubdit PDN (Defenders)

    Memiliki pengaruh yang kecil namun memiliki kepentingan yang besar terhadap

    gagasan proyek perubahan saya, beliau mempunyai nilai koorporatif dan untuk

    berkomunikasi dengan beliau dengan cara informatif;

    h. Disnakertrans Prop/Kab/Kota (Defenders)

    Mereka memiliki pengaruh yang besar namun kepentingan yang rendah mereka memiliki

    nilai koorporatif, Resposif dan disiplin dan kepada mereka berkomunikasi dengan advice

    dan instruksi;

    i. Staf Program dan Bimluh (Defenders)

    Memiliki pengaruh yang kecil namun memiliki kepentingan besar sehingga

    ketertarikan yang tinggi terhadap gagasan proyek perubahan saya , mereka

    mempunyai nilai solidaritas yang tinggi dan untuk berkomunikasi dengan mereka

    dengan cara bimbingan;

    j. Lembaga Pengirim/SO (Defenders)

    Mereka memiliki pengaruh yang besar namun kepentingan yang rendah mereka memiliki

    nilai koorporatif, Resposif dan disiplin dan kepada mereka berkomunikasi dengan advice

    dan instruksi;

  • 9

    k. Calon Peserta (Defenders)

    Mereka memiliki pengaruh yang besar namun kepentingan yang rendah mereka memiliki

    nilai koorporatif, Resposif dan disiplin dan kepada mereka berkomunikasi dengan advice

    dan instruksi;

    l. Alumni Pemagangan (Latens)

    Mereka memiliki pengaruh yang besar namun kepentingan yang rendah mereka

    memiliki nilai koorporatif, Resposif dan disiplin dan kepada mereka berkomunikasi

    dengan advice dan instruksi;

    F. ANGGARAN

    Anggaran yang diperlukan dalam rangka proyek perubahan ini sebesar Rp. 8.000.000,- (Delapan

    juta rupiah), terdiri dari :

    NO. PROGRAM KEGIATAN

    PERHITUNGAN TAHUN 2016

    VOLUME HARGA SATUAN JUMLAH BIAYA

    Biaya Pembuatan Pedoman Pelatihan Pemagangan Luar Negeri 8,000,000

    - Biaya rapat dan Konsumsi

    10 ORG Rp200.000 Rp 2.000,000

    - Penggandaan Bahan 1 PKT Rp5.000,000 Rp 500,000

    - Komputer Supplies

    1 PKT Rp2.000,000 Rp 1,000,000

  • 10

    BAB III.

    PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN

    A. Capaian masing-masing tahapan proyek perubahan Tahapan Pelaksanaan

    Tahapan 1 : Persiapan pembentukan Tim Efektif

    Lama/Tgl Kegiatan :5 7September 2016

    NO URAIAN KERJA PENANG

    JAWAB

    CAPAIAN/OUTPUT WAKTU

    1. a. Pertemuan dengan mentor

    untuk menjelaskan tentang

    pembentukan tim efektif;

    b b. Diskusi dan meminta duku-

    kungan kepada stakeholder

    internal;

    c.Persetujuan mentor terhadap

    tim efektif proyek perubahan

    Project

    Leader

    a. Masukan dan saran

    b. Memahami pentingnya Tim

    Efekti dalam Proyek Perubahan

    c. Disetujui adanya tim efektif

    3 Hari

    Tahapan Pelaksanaan Tahapan 2 : Membentuk Tim Efektif untuk Proyek Perubahan Pedoman

    Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri Lama/Tgl Kegiatan : 9 16 September 2016

    NO URAIAN KERJA PENANG

    JAWAB

    CAPAIAN/OUTPUT WAKTU

    2. a. Rapat Pembentukan Tim Efektif.

    b. Membuat Konsep SK TIM

    Efektif;

    c.Koreksi SK Tim Efektif;

    d.Perbaikan SK Tim Efektif

    e.Penanda Tanganan SK Tim

    Efektif

    f. Pendistribusian SK Tim

    Efektif

    Project

    Leader

    a. Kesepakatan pelaks kegitan

    b. Konsep SK Tim efektif tersusun

    c. Konsep SK Tim yg sdh terkoreksi

    d. SK Tim Efektif yg sudah di paraf

    e. SK yang sudah ditanda tangani

    f. Tanda Terima

    5 Hari

  • 11

    Tahapan Pelaksanaan

    Tahapan 3 : Pengumpulan Bahan

    Lama/Tgl Kegiatan : 19 23 September 2016

    NO URAIAN KERJA PENANG

    JAWAB

    CAPAIAN/OUTPUT WAKTU

    3 a. Pengumpulan bahan yang

    dapat menjadi referensi

    penyusunan Pedoman

    Pelatihan Pra Pemagangan

    Luar Negeri.

    b. Meminta masukan dari

    stakeholder internal maupun

    eksternal.

    Project

    Leader

    a. Bahan yang terkait dengan isi

    pedoman pelatihan pra

    pemagangan luar negeri.

    b. Memahami pentingnya bahan/

    data untuk penyusunan

    pedoman pelatihan pra

    pemagangan luar negeri.

    5 Hari

    Tahapan Pelaksanaan

    Tahapan 4 : Penyusunan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar

    Negeri

    Lama/Tgl Kegiatan : 26 September 26 Oktober 2016

    NO URAIAN KERJA PENANG

    JAWAB

    CAPAIAN/OUTPUT WAKTU

    4 a. Rapat persiapan

    b. Penyusunan draft awal

    c. Rapat pembahasan draft

    d. Perbaikan draft awal

    e. Rapat Finalisasi Pedoman

    Pelatihan Pra Pemagangan

    Luar Negeri.

    Project

    Leader

    a. Persetujuan kegiatan, saran

    peserta rapat.

    b. Draft awal tersusun

    c. Draft Awal Terkoreksi

    d. Draft final terselesaikan

    e. Draft final disepakati

    30 Hari

  • 12

    Tahapan Pelaksanaan

    Tahapan 5 : Uji Kepatutan

    Lama/Tgl Kegiatan : 27 Oktober - 31 Oktober 2016.

    NO URAIAN KERJA PENANG

    JAWAB

    CAPAIAN/OUTPUT WAKTU

    5. a. Melaksanakan sosialisasi

    kepada stakeholder eksternal

    b. Melakukan pertemuan dengan

    stakeholder eksternal

    Project

    Leader

    a. Menjelaskan secara teknis

    tentang pedoman pelatihan pra

    pemagangan luar negeri.

    b. Dukungan dari lembaga-

    lembaga mengenai pedoman

    pelatihan pra pemagangan luar

    negeri.

    4 Hari

    Tahapan Pelaksanaan

    Tahapan 6 : Penerbitan

    Lama/Tgl Kegiatan : 1 3Nopember 2016

    NO URAIAN KERJA PENANG

    JAWAB

    CAPAIAN/OUTPUT WAKTU

    6. a. Pengesahan Pedoman Pela-

    tihan Pra pemagangan Luar

    Negeri oleh Direktur Bina

    Pemagangan.

    b. Pencetakan Pedoman

    c. Pendistribusian Pedoman

    Project

    Leader

    a. Pedoman Pelatihan Pra

    Pemagangan LN di syahkan

    oleh Direktur Bina

    Pemagangan

    b. Buku Pedoman Pelatihan Pra

    Pemaganagan Luar Negeri

    yang sudah sempurna.

    c. Tanda Terima

    3 Hari

    A. Produk yang di hasilkan dalam proyek perubahan sebagai berikut :

  • 13

    PEDOMAN PELATIHAN

    PRA PEMAGANGAN LUAR NEGERI

    KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

    DIREKTORAT BINA PEMAGANGAN Jln. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. VI A Jakarta Selatan

  • 14

    KATA PENGANTAR

    Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat diselenggarakan melalui tiga jalur

    utama,yaitu jalur pendidikan,pelatihan kerja, dan pengalaman di dunia kerja.Salah satu jalur

    peningkatan kualitas calon tenaga kerja/tenaga kerja dilaksanakan melalui jalur sistem

    pelatihan kerja yang salah satu sub sistem didalamnya dilakukan melalui pemagangan.

    Berbagai kendala dan masalah program pemagangan luar negeri salah satunya adalah

    persiapan sebelum keberangkatan ke luar negeri, dan masih banyak kendala lain diluar

    persiapan, baik yang bersifat teknis maupun non teknis.

    Persiapan menjelang keberangkatan saat ini ada tahapan yang dikenal dengan

    pelatihan pra pemagangan luar negeri di daerah dan pelatihan pemantapan pra pemagangan

    luar negeri yang dilaksanakan di pusat khususnya yang dilaksanakan oleh pemerintah bekerja

    sama dengan IMM Jepang,dan untuk pelatihan pra pemagangan bagi program pemagangan

    yang diselenggarakan oleh penyelenggara pemagangan yang diberi ijin oleh Kemenakertrans

    yaitu yang dikenal sebagai Sending Organisasi ( SO ) pelatihan pra pemagangan nya

    sepenuhnya dilaksanakan oleh SO yang bersangkutan dengan terus diadakan bimbingan oleh

    Kemnaker dalam hal ini Direktorat Bina Pemagangan.

    Sehubungan dengan hal tersebut diatas,maka untuk dapat memberikan acuan

    kepada penyelenggara pemagangan luar negeri baik yang dilakukan oleh Dinas di propinsi

    yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan, untuk itu dipandang sangat penting

    untuk disusun pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri,yang diharapkan dapat

    dijadikan pedoman bagi pembina di dinas propinsi yang bertanggung jawab dibidang

    ketenagakerjaan maupun oleh lembaga pengirim (SO) yang memiliki izin penyelenggaraan

    dari Kemenakertrans.

    Dengan telah disusunya Pedoman ini diharapkan pelaksanaan pelatihan pra

    pemagangan luar negeri dapat dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan, dan

    menghasilkan calon peserta pemagangan yang akan berangkat mengikuti pemagangan di luar

    negeri baik pengetahuan bahasa,budaya adat istiadat serta kesiapan mental akan lebih baik

    dan dapat mengurangi permasalahan yang timbul pada saat mereka sampai dan berada di

    perusahaan di luar negeri.

  • 15

    Disadari bahwa pedoman ini masih jauh dari kesempurnaan,oleh karena itu kepada

    semua pihak diharapkan masukan dan saran yang bersifat konstruktif sehingga pada masa

    yang akan datang pedoman ini akan semakin sempurna dan lebih implementatif.

    Jakarta, Oktober 2016

    Direktur Bina Pemagangan,

    Drs. Asep Gunawan, MM NIP 19610526 199103 1 001

  • 16

    DAFTAR ISI

    Halaman KATA PENGANTAR .................................................................................... DAFTAR ISI .................................................................................... BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang........................................................ B. Dasar Hukum ......................................................... C. Tujuan dan Sasaran .............................................. D. Ruang Lingkup ...................................................... E. Pengertian .............................................................

    BAB II

    PROGRAM PELATIHAN

    A. Ketentuan Umum ................................................. B. Kurikulum dan Silabus .......................................... C. Metoda ................................................................. D. Tenaga Kepelatihan ........................................... E. Sarana dan Prasarana Pelatihan ........................ F. Pembiayaan .......................................................

    BAB III

    PELAKSANAAN

    A. Waktu dan Tempat Pelatihan ............................ B. Penyelenggaraan .............................................. C. Kegiatan Pelatihan .............................................. D. Adminstrasi Pelatihan ...................................... E. Pengendalian ......................................................

    BAB IV

    PEMBINAAN

    A. Unsur Pembina ................................................... B. Materi ................................................................. C. Mekanisme .........................................................

    BAB V

    PENUTUP ..........................................................

    LAMPIRAN

  • 17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Program pemagangan luar negeri sejak dimulai tahun 1993 sampai dengan September

    2016 menurut data yang tercatat pada Direktorat Bina Pemagangan telah berhasil

    diberangkatkan peserta pemagangan ke luar negeri untuk melaksanakan pogram

    pemagangan sebanyak 63.091 orang. Dengan angka tersebut, maka rata-rata jumlah

    peserta pemagangan per tahun adalah sebanyak 2.743 orang.

    Peserta tersebut pada umumnya diberangkatkan dari berbagai daerah oleh organisasi

    pengirim (SO), baik lembaga pemerintah, perusahaan, LPK maupun lembaga pendidikan.

    Dari data tersebut membuktikan bahwa animo masyarakat di daerah untuk mengikuti

    program pemagangan ke luar negeri masih cukup tinggi.

    Keterbatasan anggaran yang dialokasikan di pusat untuk pembinaan calon peserta

    pemagangan ke luar negeri tidak cukup memadai, sehingga untuk menjangkau pembinaan

    seluruh daerah tidak dapat dilakukan dengan optimal.

    Pelaksanaan pelatihan pra pemagangan ke luar negeri yang dilakukan saat ini,

    daerah pada umumnya masih banyak menggantungkan dari alokasi anggaran yang

    tersedia di pusat, sehingga penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan menjadi tidak

    optimal.

    Cukup tingginya jumlah peserta pelatihan pra pemagangan di daerah yang tidak lulus

    mengikuti seleksi bahasa pada level yang telah ditentukan, hal tersebut mengindikasikan

    bahwa penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan ke luar negeri yang diselenggarakan di

    daerah belum berhasil secara optimal .

    Disamping hal tersebut diatas, terbatasnya kegiatan sosialisasi yang dilakukan ke

    berbagai daerah yang memiliki animo pemagangangan cukup tinggi, berdampak kepada

    jumlah peserta pemagangan yang dapat lolos sesuai dengan persyaratan masih rendah.

    Oleh sebab itu dalam upaya terciptanya penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan

    luar negeri yang optimal dan menghasilkan lulusan yang memenuhi standar yang

    diinginkan dipandang perlu untuk disusun pedoman pelatihan pra pemagangan luar negeri

    sebagai pedoman bagi penyelenggara program tersebut baik yang dilaksanakan oleh

    Dinas yang membidangi ketenagakerjaan maupun oleh lembaga pengirim (SO) yang telah

    mendapat ijin dari Kemenakertrans.

  • 18

    B. Dasar Hukum

    1. Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;

    2. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional;

    3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor PER-05/MEN/IV/2007 tanggal 5 April 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I;

    4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor. PER-08/MEN/V/2008 tentang Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Pemagangan di Luar Negeri.

    C. Tujuan dan Sasaran

    1. Tujuan

    Tujuan dari penyusunan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri adalah

    untuk memberikan acuan bagi penyelenggara pelatihan, sehingga diperoleh

    keseragaman pelaksanaan dan hasil pelatihan yang optimal.

    2. Sasaran

    a. Terwujudnya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan luar negeri guna memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan.

    b. Terwujudnya kualitas peserta pelatihan program pemagangan luar negeri sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan.

    D. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup dari Pedoman ini adalah :

    a. Program Pelatihan meliputi ; ketentuan umum, kurikulum dan silabus, metode, urutan kegiatan, tenaga kepelatihan, sarana dan prasarana, dan pembiayaan.

    b. Pelaksanaan meliputi ; waktu dan tempat pelatihan, penyelenggaraan, kegiatan pelatihan, administrasi pelatihan, dan pengendalian.

    c. Pembinaan meliputi ; unsur pembina, materi pembinaan, dan mekanisme pembinaan.

    E. Pengertian

    1. Pemagangan adalah bagian dari sistem pelatihan kerja yang diselenggarakan secara terpadu antara pelatihan di lembaga pelatihan dengan bekerja secara langsung dibawah bimbingan dan pengawasan instruktur atau pekerja/buruh yang lebih

    berpengalaman, dalam proses produksi barang atau jasa di perusahaan, dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu.

    2. Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeriadalah proses kegiatan pelatihan di dalam negeri guna mempersiapkan peserta pemagangan luar negeriuntuk mampu

    berkomunikasi dalam bahasa negara tujuanserta mengenal budaya negara tujuan.

    3. Dinas Provinsi adalah Dinas yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan

  • 19

    Pemerintah Provinsi. 4. IM Japan adalah sebuah yayasan dari Jepang dan membuka perwakilan di Indonesia

    yang bergerak dibidang pengembangan sumber daya manusia yang menjalin kerjasama dengan Kemnakertrans dalam hal ini Ditjen Binalattas untuk

    menyelenggarakan pemagangan ke Jepang. 5. Lembaga Pengirim (SO) adalah lembaga pengirim resmi swasta yang memiliki izin

    dari Kemnakertrans.

  • 20

    BAB II

    PROGRAM PELATIHAN

    A. Ketentuan Umum

    Dalam upaya kelancaran pelaksanaan pelatihan pra pemaganganluar negeri

    dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :

    1. Persiapan : Sebelum mulai pelatihan pra pemagangan luar negeri, perlu dipersiapkan hal-hal

    sebagai berikut :

    a. Tempat b. Sarana dan prasarana

    c. Peserta d. Tenaga Kepelatihan

    e. Program

    2. Pelaksanaan Pelatihan : a. Penyelenggaraan pelatihan dilakukan oleh Lembaga Pengirim (SO) dan/atau dapat

    bekerjasama dengan Kemenakertrans, dan dinas yang membidangi

    ketenagakerjaan tingkat provinsi. b. Tenaga Kepelatihan, terdiri dari :

    1) Guru Bahasa dan Budaya negara tujuan 2) Instruktur Fisik Mental dan Disiplin (FMD)

    3) Panitia Penyelenggara c. Durasi pelatihan :

    1) Pelatihan dilaksanakan sekurang-kurangnya dilaksanakan 400 jam pelatihan (2

    bulan), meliputi : a) Sosialisasi Jaminan bagi peserta

    b) Penjelasan kepada orang tua peserta c) Validasi data peserta d) Penjelasan Jenis Kejuruan yang tersedia di negara tujuan

    e) Pengisian Dokumen f) Wawancara Penempatan Perusahaan

    g) Bahasa dan Budaya negara tujuan h) FMD (Fisik, Mental dan Disiplin)

    i) Evaluasi d. Peserta tinggal di asrama selama mengikuti pelatihan. e. Ketentuan dalam pelatihan, adalah sebagai berikut :

    1) Bagi peserta yang dinyatakan lulus pelatihan tetapi karena sesuatu hal sehingga ditunda keberangkatannya, untuk sementara dipulangkan ke rumah

    masing-masing dengan diberikan tugas atau pekerjaan rumah. 2) Peserta akan dipanggil kembali untuk mengikuti pelatihan pra pemagangan

    luar negeri berikutnya sekurang-kurangnya 120 jam pelatihan (1 bulan) setelah ada kepastian penempatan.

  • 21

    3) Bagi peserta yang dinyatakan tidak memenuhi standar penilaian dinyatakan gagal dan tidak berhak melanjutkan pelatihan.

    B. Kurikulum Dan Silabus

    1. Kurikulum

    Kurikulum pelatihan pra pemagangan luar negeri sekurang-kurangya berjumlah 400

    jam pelatihan, terdiri dari :

    a. Kelompok/Kompetensi Umum : 120 Jam

    b. Kelompok/Kompetensi Inti : 230 Jam c. Kompetensi Penunjang : 30 Jam

    d. Evaluasi : 20 Jam

    2. Silabus

    Silabus pelatihan pra pemagangan luar negeri merupakan penjabaran dari kurikulum

    kedalam pengetahuan, keterampilan dan sikap. Kurikulum dan silabus dapat

    digambarkan pada lampiran 3.

    C. Metode

    1. Metoda pembelajaran untuk pelatihan pra pemagangan dilakukan dengan metode Ceramah, Praktek simulasi, Tanya-jawab dengan menekankan pada kemampuan

    komunikasi. 2. Pembelajaran dilakukan di dalam dan di luar ruangan. 3. Jenis dan Sifat pembelajaran adalah :

    a. Pembelajaran Tatap Muka, yaitu pembelajaran yang langsung dipandu oleh guru dan dilaksanakan di dalam kelas maupun di luar kelas.

    b. Pembelajaran Terstruktur, yaitu pembelajaran dengan diberikan tugas oleh guru berupa PR maupun tugas lainnya yang tidak diawasi oleh guru secara langsung.

    c. Pembelajaran Mandiri, yaitu pembelajaran yang dilakukan sendiri oleh peserta untuk menambah pengetahuan dan materinya ditentukan oleh guru.

    D. Tenaga Kepelatihan

    1. Guru Bahasa dan Budaya pada pelatihan pra pemagangan luar negeri adalah guru

    yang telah memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga pengirim (SO).

    2. Instruktur Fisik, Mental dan Disiplin (FMD) dan Panitia Penyelenggara adalah

    karyawan yang ditunjuk/ditugaskan oleh lembaga pengirim (SO), dalam hal tertentu dapat melibatkan instansi terkait.

  • 22

    E. Sarana dan Prasarana Pelatihan

    Sarana dan prasarana pelatihan disediakan oleh lembaga pengirim (SO), dalam hal

    lembaga pengirim tidak memiliki sarana dan prasarana pelatihan sendiri, dapat

    melakukan kerjasama dengan lembaga lain.

    F. Pembiayaan

    Pembiayaan pelatihan yang meliputi ; akomodasi, konsumsi, kesehatan/asuransi,

    transportasi menjadi tanggungan peserta, sedangkan biaya untukhonorarium instruktur,

    alat tulis kantor,sarana dan prasarana pembiayaan oleh lembaga pengirim atau dibantu

    pemerintah daerah.

  • 23

    BAB III

    PELAKSANAAN

    A. Waktu Dan Tempat Pelatihan

    1. Waktu Pelaksanaan

    Kegiatan pelatihan dilaksanakan mulai hari Senin sampai dengan hari Sabtu dengan

    rincian sebagai berikut :

    a. Kegiatan belajar mengajar Bahasa dan Budaya dilaksanakan hari Senin sampai

    dengan Jumat jam 08:00 17:00 WIB. b. Kegiatan FMD dilaksanakan pada :

    - Hari Senin s/d Jumat dari jam 05.00 s/d 06.00 WIB, melaksanakan kegiatan

    olah raga. - Hari Sabtu jam 08.00 s/d 12.00 WIB, melaksanakan kegiatan kebersihan

    lingkungan, olah raga, dan kegiatan ekstra kurikuler lainnya.

    2. Tempat Pelatihan

    Tempat pelatihan pra pemagangan luar negeri dilaksanakan di daerah asal peserta

    atau tempat lain yang ditunjuk oleh lembaga pengirim (SO).

    B. Penyelenggaraan

    1. Organisasi Pelaksana

    Pelaksana pelatihan pra pemagangan adalah lembaga pengirim (SO), dan/atau dapat

    bekerjasama dengan Kemenakertrans dan dinas yang membidangi ketenagakerjaan

    tingkat provinsi

    2. Tugas Dan Tanggung Jawab a. Kemenakertrans bersama-sama dengan lembaga pengirim(SO) dapat membuat

    rencana kegiatan, yang meliputi ;

    1) Penyusunan Program Pelatihan 2) Penyusunan kurikulum dan silabus

    3) Penetapan rencana kegiatan pelatihan yang meliputi : a) Sosialisasi jaminan dan penjelasan kepada orang tua peserta

    b) Pembukaan dan penutupan pelatihan c) Evaluasi peserta

    4) Mengkoordinasikan pelaksanaan pelatihan, yang meliputi :

    a) Pembukaan b) Validasi data administrasi

    c) Penjelasan orang tua peserta d) Penempatan perusahaan e) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

  • 24

    b. Lembaga Pengirim (SO), dapat bekerjasama dengan Kemnaker melakukan tugas : 1) Menyusun Program Pelatihan

    2) Menyusun kurikulum dan silabus 3) Validasi data administrasi

    4) Melaksanakan wawancara dalam rangka penempatan perusahaan 5) Penjelasan kepada orang tua peserta

    6) Menyampaikan informasi tentang situasi dan kondisi negara tujuan 7) Melaksanakan evaluasi dalam rangka penetapan kelulusan peserta 8) Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan

    9) Memandu peserta dalam pengisian dokumen yang dipersyaratkan (personal history, visa aplikasi, dll)

    10) Menjelaskan tata tertib pelatihan di negara tujuan 11) Menunjuk guru/instruktur 12) Menunjuk panitia penyelenggara pelatihan

    13) Memanggil peserta untuk mengikuti pelatihan 14) Menyediakan sarana dan prasarana pelatihan

    c. Dinas Provinsi ;

    1) Perizinan pelaksanaan pelatihan 2) Penjelasan program pemagangan

    b. Instruktur FMD ; 1) Melaksanakan pembinaan Fisik, Mental dan Disiplin (FMD) peserta pelatihan

    2) Melaksanakan evaluasi fisik peserta

    c. Panitia Penyelenggara ; 1) Menyiapkan sarana dan prasarana pelatihan 2) Mengelola administrasi pelatihan, meliputi ; surat menyurat, foto copy, fax, dan

    tugas lainnya. 3) Menyiapkan bahan evaluasi peserta berupa nilai bahasa, budaya, fisik dan sikap

    4) Menyampaikan data evaluasi peserta

    f. Guru Bahasa dan Budaya Jepang; 1) Menyiapkan bahan ajar 2) Melaksanakan pre tes terhadap peserta pelatihan

    3) Mengajar Bahasa dan Budaya 4) Melaksanakan evaluasi kemajuan peserta

    5) Membuat bahan evaluasi 6) Memberikan tugas/pekerjaan rumah 7) Melaporkan kemajuan peserta

  • 25

    3. Hubungan Kerja

    Keterangan :

    : Kerjasama : Instruksi : Koordinasi

    C.Kegiatan Pelatihan

    1. Urutan Kegiatan

    a. Pemanggilan peserta untuk masuk tempat pelatihan. b. Pembuatan pasport dilaksanakan selambat-lambatnya 11 hari sebelum

    pembukaan pelatihan c. Penjelasan orang tua peserta dilaksanakan sebelum dimulai pelatihan

    d. Pelaksanaan Pembukaan Pelatihan, dilanjutkan dengan validasi dokumen e. Pengisian biodata peserta

    f. Wawancara Penempatan Perusahaan g. Pengisian Personal History h. Pelaksanaan orientasi pengenalan program pelatihan

    i. Evaluasi Pertama dilaksanakan selambat-lambatnya 14 hari setelah acara pembukaan pelatihan

    j. Penjelasan Tata Tertib Pelatihan di negara tujuan k. Evaluasi Kedua dilaksanakan selambat-lambatnya 38 hari setelah pembukaan

    pelatihan l. Penutupan dan Pemberangkatan

    LEMBAGA PENGIRIM DISNAKER PROV

    PANITIA

    PENYELENGGARA

    GURU

    DITJEN BINALATTAS

    INSTRUKTUR

    F M D

  • 26

    2. Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan

    Pelaksanaan kegiatan pembelajaran Bahasa dan Budaya adalah sebagai berikut :

    a. Waktu Proses Pembelajaran 1) Proses pembelajaran berlangsung selama 8 (delapan) jam dalam 1 (satu) hari. 2) Setiap 1 (satu) jam pelajaran diberikan waktu istirahat 10 (sepuluh) menit.

    3) Istirahat siang diberikan waktu selama 1 (satu) jam atau 60 (enam puluh) menit dari jam 12:00 s/d 13:00 WIB.

    4) Jadwal kegiatan belajar khusus hari Jumat adalah sebagai berikut : a) Pagi hari mulai jam 08:00 s/d 11:45 WIB

    b) Siang hari mulai jam 13:15 s/d 17:00 WIB 5) Pada jam pelajaran ke 8 (jam 16:30 s/d 17:00 WIB) adalah jam belajar

    mandiri

    Pembagian jam pelajaran dengan rincian sebagai berikut :

    Jam Ke Senin Kamis Jumat Keterangan

    1 08:00 08:30 08:00 08:30 Persiapan Kelas

    2 08:30 09:00 08:30 09:00 Diskusi

    (brainstorming)

    09:00 09:10 09:00 09:10 Istirahat

    3 09:10 10:30 09:10 10:20 Budaya

    10:30 10:40 10:20 10:30 Istirahat

    4 10:40 12:00 10:30 11:45 Bahasa

    Istirahat, Sholat, Makan Siang (ISHOMA)

    5 13:00 14:00 13:15 14:10 Bahasa

    14:00 14:10 14:10 14:20 Istirahat

    6 14:10 15:10 14:20 15:15 Bahasa

    15:10 15:20 15:15 15:25 Istirahat

    7 15:20 16:20 15:25 16:20 Bahasa

    16:20 16:30 16:20 16:30 Istirahat

    8 16:30 17:00 16:30 17:00 - Belajar Mandiri

    - Bersih-bersih

  • 27

    b. Kegiatan Pembinaan Mental Kegiatan pembinaan mental dilaksanakan dengan menyisipkan dalam setiap

    kegiatan, baik di dalam maupun di luar kelas.

    3. Evaluasi Peserta Pelatihan

    Evaluasi peserta pelatihan merupakan evaluasi komprehensif hasil belajar peserta

    yang meliputi : Bahasa, Budaya, Fisik, dan Sikap.

    a. Pelaksanaan Evaluasi :

    1) Evaluasi Pertama ;

    Yaitu evaluasi yang dilaksanakan pada awal pelatihan ( 4 minggu setelah

    pembukaan).

    2) Evaluasi Kedua ;

    Dilaksanakan pada akhir pelatihan ( 1 minggu sebelum penutupan).

    b. Materi Evaluasi :

    1) Evaluasi Pertama ;

    a) Bahasa : (huruf, kosa kata, tata bahasa) b) Sikap : Kedisiplinan, Kepatuhan dan Ketaatan terhadap semua Tata Tertib,

    Instruksi, Peraturan Pelatihan.

    2) Evaluasi Kedua ;

    a) Bahasa b) Budaya

    Tata Tertib Pemagangan, Kehidupan di negara tujuan, Etika Kerja di

    Perusahaan.

    c) Fisik Ketahanan fisik

    d) Sikap Kedisiplinan, Kepatuhan, dan Ketaatan terhadap semua Tata Tertib,

    Instruksi, Peraturan Pelatihan.

    c. Tujuan Evaluasi :

    1) Untuk memperoleh informasi atau keterangan tentang keadaan seluruh peserta selama mengikuti pelatihan.

    2) Untuk memutuskan peserta yang bisa atau tidak bisa melanjutkan pelatihan.

    d. Standar Kelulusan :

    2) Evaluasi Pertama a) Bahasa (Huruf, kosa kata, tata bahasa) = 70%

    b) Sikap = Baik

  • 28

    3) Evaluasi Kedua a) Bahasa (Huruf, kosa kata, tata bahasa) = 70%

    b) Budaya

    - Etika Kerja di Perusahaan = 70% - Tata Tertib Pelatihan = 70%

    - Kehidupan di negara tujuan = 70% c) Fisik = Baik

    Bilamana ada peserta yang memperoleh nilai dibawah standar kelulusan, maka

    peserta tersebut diberi kesempatan mengulang atau remidial 1 (satu) kali

    dengan jeda waktu selama-lamanya 3 (tiga) hari setelah nilai diumumkan.

    Adapun standar kelulusan hasil remidial (evaluasi kedua) adalah sebagai

    berikut :

    a) Bahasa (Huruf, kosa kata, tata bahasa) = 80%

    b) Budaya Jepang

    1) Etika kerja di Perusahaan = 100% 2) Tata Tertib Pelatihan = 100% 3) Kehidupan di negara tujuan = 100%

    c) Fisik = Baik

    4.Penetapan Hasil Evaluasi

    Peserta yang tidak memenuhi syarat kelulusan yaitupeserta yang memiliki nilai

    dibawah standar kelulusan, maka dinyatakan gagal.

    D. Administrasi Pelatihan

    Pengadministrasian dilakukan menggunakan form yang sudah tersedia meliputi :

    1. Administrasi Peserta Terdiri dari :

    a. Daftar Nama Peserta

    b. Profile Peserta c. Kartu Pembinaan

    d. Jadwal Petugas Piket

    2. Administrasi Pelatihan

    a. Hasil Validasi Administrasi b. Daftar Hadir Kegiatan.

    c. Surat Pernyataan sanggup taat dan patuh terhadap Tata Tertib Pelatihan (terlampir)

    d. Surat Pernyataan hasil Pembinaan terhadap Pelanggaran Sikap (terlampir).

  • 29

    3. Administrasi Evaluasi Terdiri dari :

    a. Nilai hasil tes Bahasa, Budaya, dan Fisik b. Berita acara evaluasi

    c. Berita acara evaluasi khusus (bila ada)

    4. Administrasi Pelaporan

    Laporan penyelenggaraan Pelatihan Pra Pemagangan disampaikan oleh

    lembagapengirim (SO) yang diketahui oleh Kepala Dinas Provinsi yang bertanggung

    jawab dibidang ketenagakerjaan ditujukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan

    Pelatihan dan Produktivitas c.q. Direktur Bina Pemagangan, disampaikan akhir masa

    pelatihan.

    E. Pengendalian

    1. Monitoring

    Monitoring dilakukan oleh Direktorat Bina Pemagangan Ditjen Binalattas

    Kemenakertrans.

    Hasil monitoring dilaporkan kepada Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan

    Produktivitas c.q Direktur Bina Pemagangan.

    2. Evaluasi Penyelenggaraan

    Evaluasi penyelenggaraan dilakukan oleh Direktorat Bina Pemagangan dengan pihak-

    pihak terkait apabila dianggap perlu.

    3. Pelaporan

    Pelaporan dilakukan oleh lembaga pengirim (SO) kepada Dirjen Binalattas c.q. Direktur

    Bina Pemagangan dengan tembusan disampaikan kepada Dinas yang membidangi

    ketenagakerjaan tingkat provinsi.

  • 30

    BAB IV

    PEMBINAAN

    A. Unsur Pembina Unsur pembina pada Pelatihan Pra Pemagangan, terdiri dari :

    1. Direktorat Bina Pemagangan Ditjen Binalattas 2. Dinas Provinsi

    B. Materi Materi pembinaan meliputi :

    1. Pembinaan program a. Pembinaan akademis yang berkaitan dengan materi pelatihan. b. Pembinaan non akademis yang berkaitan dengan orientasi pra pemagangan luar

    negeri 2. Pembinaan penyelenggaraan

    Pembinaan penyelenggaraan berkaitan dengan pengelolaan pelatihan pra pemagangan

    luar negeri, meliputi ; pengelolaan sarana dan prasarana pelatihan, pembinaan proses

    belajar mengajar, pembinaan administrasi dan teknis penyelenggaraan.

    C. Mekanisme

    Pembinaan program meliputi evaluasi, dan validasi materi pelatihan untuk pengembangan

    dan penyempurnaan program pelatihan sesuai dengan kurikulum dan waktu pelaksanaan.

    Pembinaan penyelenggaraan meliputi persiapan administratif, teknis, dan personil,

    pelaksanaan pelatihan, pelaporan hasil kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara

    Direktorat Bina Pemagangan Ditjen Binalattas dengan Dinas Provinsi.

  • 31

    BAB V

    PENUTUP

    Dengan terbitnya Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri ini diharapkan

    tidak ada lagi kerancuan dalam penyelenggaraan pelatihan pra pemagangan luar negeri, dan

    dapat menimbulkan persamaan persepsi semuapihak yang terkait.

    Pedoman ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan akan disempurnakan untuk

    dapat menjawab/mengikuti perkembangan di lapangan.

    Jakarta, Oktober 2016

    Dit. Bina Pemagangan,

  • 32

    A. Gambara perubahan sebelum dan sessudah PP

    SEBELUM SESUDAH

    Belum dilaksanakannya bimbingan terhadap

    SO oleh Kemnaker dalam hal ini Direktorat

    Bina Pemagangan.

    Segera dilaksanakannya bimbingan

    terhadap SO oleh Kemnaker dalam hal

    ini Direktorat Bina Pemagangan..

    Tidak adanya keseragaman dalam

    persiapan pelatihan pra pemagangan luar

    negeri, seperti Waktu, Program pelatihan,

    Instruktur dan pembiayaan.

    Mulai adanya keseragaman dalam

    persiapan pelatihan pra pemagangan

    luar negeri, seperti Waktu, Program

    pelatihan, Instruktur dan pembiayaan

    sehingga dapat meminimalisasi

    masalah dikemudian hari.

    Tingkat ketidaklulusan peserta pelatihan pra

    pemagangan luar negeri cukup tinggi.

    Tingkat kelulusan peserta pelatihan pra

    pemagangan luar negeri sangat tinggi.

    B. Identifikasi masalah dan solusi

    NO MASALAH SOLUSI

    1. stakeholder internal tidak selalu

    berada di tempat, hal ini

    disebabkanpelaksanaan tugas lain

    diluar kantor, sehingga diperlukan

    waktu yang cukup lama untuk

    menemui masing-masing

    stakeholder internal.

    Melakukan komunikasi, diskusi, dan

    permohonan dukungan tetap

    dilakukan melalui tatap muka

    langsung dengan setiap stakeholder

    internal yang berada di tempat, dan

    memanfaatkan kesempatan pada

    saat yang bersangkutan sedang

    bersama-sama bertugas dalam suatu

    kegiatan diluar kantor, serta

    berkomunikasi melalui telepon.

    2 Sulit mengumpulkan Tim Efektif

    dalam waktu yang bersamaan dalam

    pelaksanaan penulisan maupun

    rapat-rapat, serta ruang rapat kurang

    memadai.

    Permohonan kepada atasan

    langsung agar dibatasi keterlibatan

    anggota Tim Efektif dalam kegiatan

    diluar kantor.

    3 - Direktur Bina Pemagangan tidak

    selalu berada ditempat karena

    - Menunggu Direktur Bina

    Pemagangan kembali dari tugas

  • 33

    tugas luar yang tidak dapat

    ditinggalkan.

    - Waktu sangat terbatas untuk

    melakukan pencetakan, dan

    pendistribusian.

    luar, sambil melakukan komunikasi

    melalui telepon.

    - Meminta perusahaan percetakan

    untuk menyegerakan proses

    pencetakan.

    - Bergerak cepat dalam

    pendistribusian.

  • 34

    BAB IV .

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    a) Proyek Perubahan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri

    pada Dierktorat Bina Pemagangan yang akan digunakan oleh

    stakeholder eksternal.

    b) Strategi menggerakan stakeholder dengan berbagai cara, yaitu dengan

    mengadakan rapat-rapat, melakukan pertemuan langsung/diskusi,

    menemui langsung stakeholder dalam rangka meminta dukungan dan

    masukan, komunikasi melalui telepon, melalui perantara stakeholder

    lainnya dalam rangka sosialisasi.

    c) Produk dari proyek perubahan ini telah didistribusikan untuk dijadikan

    koleksi perpustakaan dan referensi bacaan pada, Balai Besar

    Pengembangan Latihan Kerja Bekasi (BBPLK Bekasi), dan International

    Manpower Development Japan (IM Japan).

    d) Proyek perubahan ini akan membawa perubahan pada yang lebih baik,

    dan memberikan manfaat langsung kepada penyeleggara program

    pemagangan diseluruh wilayah Indonesia.

    B. Saran-saran.

    Kegiatan Proyek Perubahan dilaksanakan pada akhir tahun dirasakan

    kurang tepat. Pada umumnya setiap Direktorat lebih berkonsentrasi untuk

    menyelesaikan kegiatan yang sudah tercantum dalam Daftar Isian

    Pelaksanaan Anggaran (DIPA), yang akibatnya penyelesaian proyek

    perubahan menjadi kurang optimal. Untuk itu disarankan agar pelaksanaan

    Diklat Kepemimpinan diselenggarakan pada awal tahun, untuk lebih

    mengoptimalkan pelaksanaan proyek perubahan, dan meningkatkan kualitas

    pesertanya.

  • 35

  • 36

  • 37

  • 38

  • 39

  • 40

  • 41

  • 42

  • 43

  • 44

  • 45

  • 46

    Diskusi dengan Mentor dalam rangka persiapan pembentukan tim efektif (4 Sept 2016)

    Rapat persiapan pembentukan tim efektif ( 5 Sept 2016 )

  • 47

    Rapat Penyusunan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri ( 26 Sept 2016 )

    Rapat Penyusunan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan Luar Negeri ( 26 Sept 2016 )

  • 48

    Melaksanakan sosialisasi kpd stakeholder Eksternal dlm rangka Uji Kepatutan (27 Okt 2016)

    Melaksanakan sosialisasi kpd stakeholder Eksternal dlm rangka Uji Kepatutan (27 Okt 2016)

  • 49

    Rapat Pengumpulan Bahan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan LN (19 Sept 2016)

    Rapat Pengumpulan Bahan Pedoman Pelatihan Pra Pemagangan LN (19 Sept 2016)

  • 50

    Rapat Pembentukan Tim Efektif dalam rangka proyek perubahan. ( 9 Sept 2016 )

    Rapat Pembentukan Tim Efektif dalam rangka proyek perubahan. ( 9 Sept 2016 )