33
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN KACANG-KACANGAN TAHU (Glicine soya) Oleh Nama : Bisma Raka Perdana NRP : 123020186 No. Meja : 2 (Dua) Kelompok : G Tanggal Praktikum : 14 Maret 2015 Asisten : Ratna R. A., ST. LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

laporan praktikum teknologi pengolahan pangan Tahu

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan praktikum teknologi pengolahan pangan Tahu

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMTEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGANTEKNOLOGI PENGOLAHAN KACANG-KACANGANTAHU(Glicine soya)

OlehNama: Bisma Raka PerdanaNRP: 123020186No. Meja: 2 (Dua)Kelompok: GTanggal Praktikum: 14 Maret 2015Asisten: Ratna R. A., ST.

LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGANPROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGANFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDANBANDUNG2015I PENDAHULUANBab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan,(2) Tujuan Percobaan, dan (3) Prinsip Percobaan. 1.1. Latar BelakangKedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia (Anonim, 2015).Sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi (sebesar 85%-98%). Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi (Anonim, 2010).Pada tahu terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori dan mineral, fosfor, vitamin B kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin E, vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya kerangka tulang). Paling penting dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak jenuh tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi kesehatan jantung. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah, tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori (Anonim, 2010).Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang mengalami koagulasi. Tahu berasal dari Tiongkok, seperti halnya kecap, tauco, bakpau, dan bakso. Tahu telah mengalami indigenisasi di Indonesia sehingga muncul berbagai varian tahu serta panganan berbahan tahu. Tampilan luar tahu ada yang berwarna putih maupun kuning (Anonim, 2014).1.2. Tujuan PercobaanTujuan percobaan teknologi pengolahan tahu adalah untuk mendiversifikasikan produk olahan kedelai dan untuk meningkatkan nilai ekonomi serta untuk mengetahui proses pembuatan tahu.1.3. Prinsip PercobaanPrinsip percobaan teknologi pengolahan tahu adalah berdasarkan penambahan koagulan pada proses penggumpalan protein kedelai, sehingga protein kedelai terkoagulasi karena adanya penambahan asam.II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAANBab ini akan menguraikan mengenai : (1) Bahan Percobaan yang Digunakan, (2) Alat Percobaan yang Digunakan, dan (3) Metode Percobaan. 2.1. Bahan-bahan yang DigunakanBahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pengolahan tahu antara lain kacang kedelai, air dan batu tahu.2.2. Alatalat yang DigunakanAlat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah baskom, timbangan, saringan, panci, kompor, spatula, pencetak tahu dan alat pres.2.3. Metode Percobaan Penggilingan Penyaringan Pemanasan

Tahu Kedelai Pengepresan Pencetakan Koagulasi

Gambar 1. Proses Pembuatan Tahu

Pengeringan T = 70C, t = 6-7 jamBlanchingt = 2-3

KedelaiAir Bersih Pencucian IAir Kotor Air hangat : Kedelai Perendaman 1 : 3 t = 24 JamPenimbanganPencusian IIAir hangat : Kedelai Pengilingan 7 : 1 Penyaringan AmpasPengukuran volumeFiltrat KedelaiPemanasan T = 80-900C, t = 10 menitPenurunan SuhuT = 60-700C, t = 10-20 menitKoagulan Koagulasi Pencetakan dan Pengepresan Air sisa filtratTahu KedelaiGambar 2. Diagram Alir Pembuatan Tahu

III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASANBab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Percobaan Pembuatan Tahu, (2) Pembahasan.3.1. Hasil PercobaanBerdasarkan pengamatan terhadap tahu pada pengolahan kacang-kacangan yang telah dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut:Tabel 1. Hasil Pengamatan TahuNo.AnalisaHasil Pengamatan

1.Nama ProdukTahu

2.Basis500 gram

3.Bahan UtamaKacang kedelai : 500 gramAir : 3,5 L

4.Bahan TambahanBatu tahu

5.Berat Produk187,9 gram

6.% Produk5,371%

7.Organoleptika. Warnab. Rasac. Aromad. Tekstur e. KenampakanPutihKhas tahu, asinKhas tahu (kacang kedelai)LembutKurang menarik

8.Gambar Produk

(Sumber : Kelompok G, Meja 2, 2015)

3.2. PembahasanBerdasarkan hasil percobaan pembuatan tahu dapat diketahui bahwa tahu tersebut memiliki berat produk 187,9 gram, % produk sebesar 5,371%. Tahu yang dihasilkan memiliki warna putih, rasanya khas tahu dan asin, aromanya khas tahu (kacang kedelai), teksturnya lembut dan kenampakan yang kurang menarik.Proses pembuatan tahu diawali dengan proses penyortiran. Tujuan dari pemilihan ini untuk mendapatkan kedelai yang bersih, bebas dari kotoran sehingga menghasilkan produk tahu yang berkualitas. Biji-biji kedelai yang sudah bersih itu kemidian dimasukkan ke dalam ember berisi air dimana airnya mengalir, sehingga kotoran yang melekat maupun tercampur diantara biji dapat hilang (Siahaan, 2013).Proses pencucian berfungsi untuk menghilangkan kotoran yang masih menempel pada kedelai. Setelah kedelai dicuci kemudian kedelai direndam 12-24 jam. Perendaman kedelai dimaksudkan agar kedelai menyerap air sehingga lebih lunak dan kulitnya mudah dikupas. Cara mengupas kulit kedelai ini adalah dengan meremas-remas kedelai dalam air kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedelai kelihatan bersih (Siahaan, 2013).Kedelai yang telah direndam lalu dicuci kembali untuk mengelupaskan kulit ari dari kedelai. Cara mengupas kulit kedelai ini adalah dengan meremas-remas kedelai dalam air kemudian dikuliti sehingga biji-biji kedelai kelihatan bersih. Keping-keping kedelai ditambah iar panas dan dimasukkan ke dalam alat penggiling. Untuk 1 bagian kedelai ditambah dengan dan bagian air panas dengan tujuan untuk menonaktifkan enzim lipoksigenasi dalam kedelai yang menyebabkan bau langu (Siahaan, 2013).Cara penggilingan kedelai yaitu keping-keping kedelai direndam air panas selama beberapa menit kemudian dimasukkan ke dalam penggilingan yang digerakkan generator. Keping-keping kedelai tergiling menjadi halus dan menjadi bubur putih yang kemudian disaring dan ditampung dalam panci besar.Proses selanjutnya adalah pendidihan, pendidihan ini bertujuan untuk menonaktifkan zat antinutrisi kedelai dan meningkatkan nilai cerna dan mengkoagulasi protein sari kedelai. Pada proses pemanasan dilakukan pengadukan yang searah agar perambatan panas dari api kompor merata pada semua bahan, selain itu agar tidak terjadinya kerusakan protein bahan yang tidak diinginkan (Siahaan, 2013).Sari kedelai yang masih hangat dan berwarna kekuning-kuninigan itu ditambah dengan batu tahu atau air cuka sehingga timbul jonjot-jonjot putih. Penggumpalan ini berlangsung selama 10 menit agar mendapatkan protein yang terkoagulasi sempurna. Fungsi cuka adalah bahan pengkoagulan yaitu zat yang dapat membuat keadaan sari kedelai menjadi isoelektrik (Siahaan, 2013).Proses selanjutnya adalah pencetakan. Pertama-tama dimulai dengan pemisahan air asam atau cuka yang terdapat diatas endapan dengan cara meletakkan tampah diatas endapan kemudian menekannya. Maka air akan berada diatas tampah kemudian diselang atau diambil dengan gayung. Setelah itu barulah gumpalan protein dimasukkan ke dalam cetakan yang bagian alasnya dihamparkan kain mori. Jika cetakan telah berisi penuh dengan gumpalan protein kain mori dilipat bagian atasnya dan diatas kain diletakkan pemberat agar air pada adonan tahu keluar secara maksimal dan membentuk massa tahu menjadi padat (Siahaan, 2013).Fungsi kedelai ini adalah sebagai bahan baku utama pada pembuatan tahu, lalu air diperlukan pada tahap perendaman, pencucian, penggilingan, pemasakan dan perendaman tahu yang sudah jadi sehingga membutuhkan air dalam jumlah yang banyak (Endar, 2012).Fungsi dari batu tahu (kalsium sulfat) atau asam cuka digunakan untuk mengendapkan atau memisahkan air dengan konsentrat tahu.asam cuka mengandung cuka dan garam sehingga bersifat asam. Asam cuka dapat digunakan secara berulang-ulang (Endar, 2012).Bahan penggumpal digunakan untuk mengendapkan protein dan larutan padat padat pada sari kedelai. Beberapa bahan penggumpal yang dapat digunakan yaitu sebagai berikut1. Batu Tahu Atau SiokoPenggunaan batu tahu atau sioko sebagai bahan penggumpal tergolong populer. Sebagian besar kandungannya berupa kalsium sulfat. Wujudnya berupa padatan putih. Sebelum digunakan, batu tahu atau sioko ini harus dibakar, lalu digerus atau ditumbuk hingga halus, kemudian dilarutkan dalam air dan diendapkan selama semalam. Dosis larutan 5-10 gram sioko per 400-800 liter air. Bahan penggumpal ini ditambahkan sekaligus pada saat sari kedelai bersuhu 70-90C dan diaduk arah tetap (Sarwono, 2006).2. Asam CukaAsam cuka juga merupakan koagulan (bahan penggumpal) yang baik dalam pembuatan tahu. Asam cuka yang dipergunakan dalam pembuatan tahu di Indonesia ialah asam cuka yang mengandung 4% asam asetat, alias cuka makan. Dosis yang dipergunakan untuk setiap 0,5 kg kedelai kering sebanyak 74 mL atau sekitar 16,4% dari berat kering kedelai. Penambahan asam cuka ini dilakukan saat suhu sari kedelai antara 80-90C (Sarwono, 2006).3. Biang Tahu (whey)Bahan penggumpal ini berupa air sisa penggumpalan sari kedelai. Sebelum digunakan, cairan ini didiamkan selama 1-2 malam agar bakteri yang ada menghasilkan asam laktat. Kendala yang sering muncul yaitu bila penanganannya tidak higienis, bisa tumbuh (berkembang) bakteri pemecah protein (Sarwono,2006).4. Kalsium Sulfat MurniBahan penggumpal ini paling populer di dunia. Bentuknya berupa serbukputih. Tahu yang dihasilkan lunak, teksturnya lembut, dan rasanya lembut hingga sedang. Bahan ini dapat digunakan dalam pembuatan tahu keras dan tahu lunak (tahu sutera). Dosis pemakaiannya kira-kira 10 gram per 0,5 kg kedelai kering untuk pembuatan tahu keras. Sementara, pada pembuatan tahu sutera digunakan sebanyak 4 gram per 0,5 kg kedelai kering. Pemberian kalsium sulfat dilakukan pada saat suhu sari kedelai 70-75C. Bahan penggumpal ini harus disimpan dalm wadah tertutup rapat agarmasih dapat digunakan sampai 9-12 bulan (Sarwono,2006).5. Glucono-Delta-Lacton (GDL)Glucono-delta-lacton (GDL) banyak digunakan sebagai penggumpal sari kedelai di Jepang sejak tahun 1969. Bahan penggumpal ini tergolong istimewa. GDL dapat dicampurkan ke dalam sari kedelai dingin dengan jumlah sedikit, kemudian dimasukkan kedalam wadah dan ditutup rapat, lalu dicelupkan ke dalam air bersuhu 85-90C selama 30-50 menit. Panas tersebut akan mengaktifkan lacton sehingga terbentuk tahu yang bagus dalam wadah tanpa harus memisahkan air tahu dan terlindung dari pencemaran jasad renik. Di Jepang tahu demikian disebut filled tofu (Sarwono,2006).6. GaramPenambahan garam pada bubur tahu yang akan dicetak akan menyebabkan tahu menjadi makin awet dan mempunyai rasa yang lebih lezat (gurih), apalagi bila disertai dengan tingkat kekerasan (kepadatan) yang cukup tinggi (Suprapti, 2005).Ketika proses pembuatan tahu, terjadi perubahan fisika kimia pada bahan yang diolah. Proses perendaman dengan air panas akan menginaktivasi enzim lipoksigenase yang menyebabkan bau langu. Pada proses pemanasan terjadi pemutusan ikatan air dengan protein karena air menerima panas sehingga protein tidak stabil kemudian mengendap, koagulasi diperkuat pada saat penambahan koagulan. Asam asetat memiliki ion positif yaitu CH3+ dan ion negatif COOH- lalu ion-ion ini akan berikatan dengan kutub negatif dan positif pada kisaran pH 4,5 sehingga protein mengalami titik isoelektrik dan kemudian mengendap.Tahu yang beredar di pasaran memiliki jenis yang berbeda-beda. Awalnya jenis tahu hanya satu macam, yaitu tahu putih. Seiring perkembangan kuliner, jenis tahu dan rasanya mengalami banyak perkembangan juga. Kini, tahu yang dalam bahasa Jepang dikenal dengan nama tofu ini memiliki banyak jenis. Berikut ini aneka tahu dan cara tepat mengolahnya (Nadya, 2012).

1. Tahu PutihTahu jenis ini teksturnya padat dengan pori-pori agak besar. Di pasaran dapat dijumpai dalam beragam bentuk dan ukuran. Tahu putih cocok diolah untuk lauk, hidangan berkuah (sup, sayur kuah), aneka tumis, adonan isian dan goring. Selain itu juga cocok dijadikan campuran kud pan seperti kroket, perkedel, nugget dan lain-lain. Tahu putih hanya bisa bertahan selama 2 hari. Lebih dari itu akan terjadi perubahan aroma dan tekstur. Pengukusan dan penyimpanan dalam almari pendingin hanya mengawetkan 1 hari (Nadya, 2012).2. Tahu KuningTahu ini dikenal dengan nama tahu takwa atau tahu Kediri, karena sentra pembuatan tahu ini banyak dijumpai di Kediri. Teksturnya sangat padat, kenyal, berpori halus dan lembut. Karena lebih padat daripada tahu putih, tahu ini tidak mudah hancur. Tahu kuning bisa dimanfaatkan untuk tumisan, isi sup atau digoreng. Kalau digoreng, bagian luar kering renyah, namun tetap lembut di bagian dalamnya. Tahu kuning Kediri berbentuk kotak segi empat dan agak pipih. Warna kuningnya menggunakan pewarna alami yang berasal dari kunyit. Prosesnya, tahu dibentuk dahulu baru kemudian direbus dalam larutan kunyit dan garam. Sehingga tapa diolah pun tahu sudah bisa dimakan, karena perebusan membuat tahu matang. Selain itu larutan kunyit dan garam membuat rasanya gurih dan tidak masam (Nadya, 2012).3. Tahu PongTeksturnya padat dengan pori-pori besar. Ciri khasnya ketika digoreng kering, maka bagian dalamnya akan membentuk rongga, kulitnya akan kecokelatan dan renyah. Tahu pong lebih umum disajikan untuk camilan dan campuran masakan berkuah (Nadya, 2012).4. Tahu SusuTahu susu diperoleh dari proses curding (menggumpalkan) susu dengan rennet atau asam, seperti lemon juice atau cuka, kemudian menghilangkan bagian cairnya. Bagian susu yang telah menggumpal tersebut kemudian dipadatkan hingga membentuk batangan tahu. Tampilan tahu susu mirip dengan tahu air, tetapi lebih padat dan gurih rasanya. Pembuatan tahu susu adalah salah satu upaya memanfaatkan susu yang kualitasnya rendah. Tahu susu cocok untuk olahan panggang seperti steak, digoreng, untuk campuran isi paid an topping pizza (Nadya, 2012).5. Tahu Sutera (Tofu)Disebut tahu sutera karena teksturnya sangat halus. Pada umumnya tofu berwarna putih. Di pasaran dijual dalam keadaan segar dan dikemas dengan plastik kedap udara. Tofu ada yang berbentuk silinder dan segi empat. Tofu yang ditambah dengan telur dikenal dengan nama egg tofu, warnanya lebih kuning. Sedangkan tofu dengan tambahan udang namanya shrimp tofu. Tekstur tofu yang sangat lembut dan rapuh membutuhkan trik khusus saat mengolahnya (Nadya, 2012).6. Tahu AirWarnanya putih seperti tahu putih, tetapi teksturnya lebih lembut dan lunak karena terbuat dari gumpalan susu kedelai yang dipadatkan. Tahu air cocok diolah untuk sapo, mapo dan beragam sajian berbumbu sechuan (Nadya, 2012).

7. Tahu KulitJenis tahu kulit paling popular adalah tahu Sumedang. Kulitnya berwarna kecokelatan dengan rongga bagian dalam yang akan tampak jika tahu digoreng (Nadya, 2012).Critical control point yang perlu diperhatikan dalan pengolahan tahu ini adalah pemanasan sari kedelai. Jika pemanasannya tidak cukup maka enzim lipoksigenase akan tetap aktif dan koagulasi protein berjalan kurang maksimal.

IV KESIMPULAN DAN SARANBab ini akan menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran. 4.1. KesimpulanBerdasarkan hasil percobaan pembuatan tahu dapat disimpulkan bahwa tahu tersebut memiliki berat produk 187,9 gram, % produk sebesar 5,371%. Tahu yang dihasilkan memiliki warna putih, rasanya khas tahu dan asin, aromanya khas tahu (kacang kedelai), teksturnya lembut dan kenampakan yang kurang menarik.4.2. SaranSaran untuk praktikum pengolahan serealia, kacang-kacangan dan hasil perkebunan adalah bahwa sebaiknya praktikan lebih gesit lagi dalam melakukan semua praktikum, serta praktikan harus teliti dalam melakukan semua tahap praktikum agar tidak terjadi kesalahan.DAFTAR PUSTAKAAnonim, (2010), Kandungan Gizi dan Manfaat Tahu, https://tautauenak. wordpress.com/kandungan-gizi-dan-manfaat-tahu/. Diakses: 18 Maret 2015.

Anonim, (2014), Tahu, http://id.wikipedia.org/wiki/Tahu. Diakses: 18 Maret 2015.

Anonim, (2015), Kedelai, http://id.wikipedia.org/wiki/Kedelai. Diakses: 18 Maret 2015.

Endar, Eny, (2012), Proses Pembuatan Tahu, http://ismoyoenny.blogspot.com/ 2012/08/proses-pembuatan-tahu-bahan-baku.html. Diakses: 18 Maret 2015.Nadya, (2012), Mengenal Jenis Tahu dan Cara Tepat Mengolahnya, http://sharingdisini.com/2012/09/08/mengenal-jenis-tahu-dan-cara-tepat-mengolahnya/. Diakses: 18 Maret 2015.

Sarwono, B, Yan Pieter Saragih, (2006), Membuat Aneka Tahu, Penebar Swadaya, Jakarta.

Siahaan, Dermon, (2013), Pembahasan (Cara Pembuatan Tahu Kedelai), http://fungsiumum.blogspot.com/2013/10/pembahasan-cara-pembuatan-tahu-kedelai.html#. Diakses: 18 Maret 2015.

Suprapti, Lies, (2005), Pembuatan Tahu, Kanisius, Yogyakarta.

LAMPIRAN SNITabel SNI No. 0270-80 Syarat Mutu TahuNo.KarakteristikKetentuan Lain

1.ProteinMinimal 9%

2.Abu (tanpa garam)Maksimal 1%

3.Serat kasarMaksimal 0,1%

4.Logam berbahaya (As, Pb, Mg, Zn)Negative

5.Zat warnaPewarna khusus untuk makanan

6.Baud an rasaNormal untuk tahu

7.KondisiNormal, tidak berjamur, dan tidak berlendir

8.Zat pengawetJenis dan jumlah diizinkan:a. Natrium benzoate (0,1%)b. Nipagin (0,08%)c. Asam propionate (0,3%)

9.Bakteri coliNegative

Sumber: (Suprapti, 2005)LAMPIRAN PERHITUNGAN1. Pembuatan TahuBasis: 500 gramW Produk: 187,9 gramKacang kedelai : Air = 1 : 7Kacang kedelai = 500 gramAir= 7 x 500 = 3500 mL = 3,5 L

%Produk= x 100%= x 100%= 5,371%

LAMPIRAN DISKUSI1. Seringkali penambahan bahan tambahan yang tidak food grade ditambahkan pada makanan, dengan beberapa tujuan. Salah satu contohnya produk tahu, karena tahu merupakan produk yang mempunyai kadar air tinggi sehingga cepat rusak. Maka mahasiswa teknologi pangan mengetahui:a. Tanda-tanda kerusakan tahu, jelaksan minimal 5 buah!Jawab: Bentuk yang duah tidak kompak (tahu menjadi pecah) Bau yang sudah tidak enak Perubahan warna yang diakibatkan oleh aktivitas bakteri Rasa yang sudah asam (asam berasal dari bakteri bukan dari koagulan) Terdapat lendir.b. Jelaskan jenis-jenis koagulan yang boleh digunakan (minimal 3 buah), dan jelaskan batas pH yang sesuai untuk semua koagulan!Jawab:Asam asetat dan asam jeruk nipis karena asam dapat merubah titik isoelektrik pada tahu. Garam-garam seperti garam sulfat (batu tahu) dan garam-garam klorida (batu sioko) karena garam dapat menarik mantel air sehingga protein tidak stabil dan terkoagulasi. Cara lainnya yang dapat mengkoagulasi tahu adalah pemanasan. Ketika pemanasan, mantel air protein tidak stabil sehingga protein terkoagulasi. Titik isoelektrik pada tahu terjadi pada pH 4,5.2. Apa yang dimaksud titik isoelektrik dalam proses pembuatan tahu?Jawab:Titik isoelektrik adalah keadaan dimana muatan protein tidak positif dan tidak negatif sehingga muatan protein netral. Pada titik isoelektrik protein mempunyai muatan positif dan negatif yang sama, sehingga tidak bergerak ke arah elektroda positif maupun negatif apabila ditempatkan di antara kedua elektroda tersebut.

LAMPIRAN KUIS1. Apa tujuan dan prinsip pembuatan tempe?Jawab:Tujuan dari pembuatan tempe adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis kedelai, meningkatkan daya cerna kedelai, mengetahui proses pembuatan produk/pengolahan dengan bahan baku kedelai.Prinsip dari pembuatan tempe adalah berdasarkan penambahan jamur/kapang Rhizopus oligosporus yang menyebabkan terbentuknya miselium-miselium putih pada kedelai.2. Diagram alir pembuatan tempe?Jawab:

KedelaiAir Bersih PencucianAir Kotor Air Perendaman t = 4-6 Jam PenirisanAir Penimbangan TrimmingKulit

Air Perebusan Uap Air T = 100C, t = 30 PenirisanAir PengukusanUap Air T = 80C, t = 15Pemanasan T = 80-900C, t = 10 menit Tempering Ragi Pencampuran Fermentasi t = 24 jam

Tempe

3. Apa fungsi soda kue dalam pembuatan mie?Jawab:Soda kue pada pembuatan mie basah ini berfungsi untuk mempercepat pengembangan adonan, memberikan kemampuan dalam memperbesar adonan serat, mencegah penyerapan minyak dalam penggorengan mie.4. Apa fungsi glazing dalam pembuatan mie?Jawab:Fungsi glazing pada pembuatan mie yaitu agar mie tidak saling menempel satu sama lain dan membuat penampilan mie menjadi mengkilap, karena proses glazing ini menggunakan minyak nabati.5. Jelaskan fungsi ragi, mentega, gula dan tepung dalam pembuatan roti!Jawab:Ragi, fungsi utama ragi dalam pembuatan roti, adalah untuk mengembangkan adonan, membangkitkan aroma dan rasa. Aktifitas ragi yang mengolah karbohidrat menghasilkan CO2, alkohol dan asam. Gas CO2 menyebabkan adonan mengembang. Alkohol menyebabkan adonan mengembang dan memberi aroma. Asam memberi rasa dan memperlunak gluten.Mentega, di dalam resep pembuatan roti, hasil-hasilnya akan lebih mudah untuk ditelan sewaktu dikuyah dan tidak terasa seret. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat lemak yang sanggup untuk memperpendek (to short) bentuk jaringan zat gluten tepung.Gula, fungsi utamanya adalah sebagai bahan pemanis, sumber energi utama bagi khamir dalam melakukan proses fermentasi, membantu proses pembentukan krim, membantu dalam pembentukan warna kulit roti yang baik dan menambahkan nilai gizi pada produk. Gula yang tersisa setelah proses fermentasi disebut sisa gula yang akan memberikan warna pada kulit roti dan rasa pada roti. Gula memiliki sifat higroskopis (kemampuan menahan air), sehingga dapat memperbaiki daya tahan roti selama penyimpanan dan menjadikan roti lebih awet.Tepung terigu dalam pembuatan roti ini berperan dalam pembentukan struktur pada produk roti.