53
LAPORAN PRAKTIKUM PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II JARINGAN HEWAN Disusun oleh : 1. Erlin Aprilia 13312241004 2. Wahyu Marliyani 13312241005 3. Sopa Saniah 13312241011 4. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028 5. Imamah 13312241040 Kelas: IPA A 2013 Kelompok V PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II

JARINGAN HEWAN

Disusun oleh :

1. Erlin Aprilia 13312241004

2. Wahyu Marliyani 13312241005

3. Sopa Saniah 13312241011

4. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028

5. Imamah 13312241040

Kelas: IPA A 2013

Kelompok V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

Page 2: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

JARINGAN HEWAN

A. Tujuan

1. Untuk menemukan ciri-ciri anatomi struktur jaringan hewan.

2. Menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan

membandingkannya dengan gambar sel dalam literatur.

B. Latar Belakang

Di alam semesta ini kita dapat mengetahui ada makhluk hidup dan

makhluk tak hidup. Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal adalah

manusia, tumbuhan dan hewan. Dimana setiap makhluk hidup saling

membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup maupun untuk

menciptakan keseimbangan dalam lingkungan hidup.

Makhluk multiselluler baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun

atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untiuk kelangsungan hidup suatu

organisme. Kelangsungan hidup sel bergantung pada pengeluaran secara terus

menerus zat-zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan

berbagai reaksi.

Dengan semakin majunya teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat

mengetahui apa yang menyusun tubuh makhluk hidup, khusunya pada tubuh

hewan. Kita dapat mengetahui berbagai jenis jaringan yang menyusun tubuh

hewan tersebut baik secara makroskopis maupun secara mikrokopis.

Setiap individu tersusun atas sekumpulan system organ yang saling

berkaitan satu sama lain. Dari sekumpulan system organ itulah, masing-masing

system organ tersusun atas organ-organ yang menyatu atau mengelompok

memiliki fungsi yang saling berkaitan. Salah satu organ penting yang berperan

dalam ekskresi adalah ginjal.

Tubuh hewan vertebrata, termasuk manusia tersusun atas system organ

pencernaan, system organ kardiovaskuler, system organ respirasi, dan system

organ urogenitalia. System organ pencernaan berkaitan dengan fungsi mencerna

makanan, system organ kardiovaskuler berkaitan dengan transport darah atau

1

Page 3: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

sirkulasi darah, system organ respirasi berkaitan dengan pernapasan, dan system

organ urogenitalia berkaitan dengan system ekskresi dan system reproduksi.

Dalam kegiatan ini, akan dibahas mengenai jaringan hewan dan jaringan

pada manusia. Dalam kegiatan jaringan hewan akan disediakan preparat awetan

sceleton kambing, sedangkan pada pengamatan jaringan manusia dengan

membuat preaprat epitel mulut dan preparat darah. Berdasarkan hal tersebut untuk

dapat mengetahui dan memahami tentang jaringan, maka dilakukanlah

pengamatan ini.

C. Dasar Teori

1. Jaringan Hewan

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yangs

sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi

sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil

A Champbell, 2004: 5).

Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu

epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf. Sebagian besar organ

utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini (Ethel Sloane, 2004:

69).

a. Jaringan Epitelium

Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat.

Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun

pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan

epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium

glandular.

1) Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian

internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga

tubuh dan organ berongga.

2) Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi

sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.

Struktur jaringan epitel:

2

Page 4: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

1) Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan

menghadap kecairan atau udara.

2) Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi

pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.

3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.

4) Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak

atau hilang

(Ethel Sloane, 2004: 69)

Jenis-jenis jaringan epitel sebagai berikut:

N

o

Jenis

jaringan

Hewan

Letak Fungsi Gambar

1.Epitel pipih

selapis

Pembuluh darah,

pembuluh limfa,

selaput dalam

telinga, kapsula

glomerulus pada

ginjal

Terkait dengan

proses difusi dan

filtrasi atau

penyaringan

2.Epitel pipih

berlapis

Jaringan yang

melapisi rongga

mulut, epidermis,

esofagus, vagina,

rongga hidung

Terkait dengan

proteksi atau

perlindungan

3Epitel kubus

selapis

Permukaan dalam

lensa mata,

permukaan ivari

atau indung telur,

saluran nefron ginjal

Pelindung atau

proteksi,

adsorbs,

penghasil mucus

3

Page 5: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

4Epitel kubus

berlapis

Saluran kelenjar

minyak, kelenjar

keringat pada kulit

Lapisan

pelindung,

penghasil mucus

5

Epitel

silindris

selapis

Lambung, jonjot,

usus, kelenjar

pencernaan, saluran

pernapasan bagian

atas

Sekresi, adsorbs,

proteksi

6

Epitel

silindris

berlapis

Saluran ekskresi,

kelenjar ludah dan

kelenjar usus, uretra,

permukaan alat

tubuh yang basah

Proteksi,

penghasil

mucus, gerakan

zat lewati

permukaan,

ekskresi

7

Jaringan

silindris

berlapis

banyak semu

Saluran ekskresi

besar, saluran

reproduksi jantan,

saluran pernapasan

Proteksi atau

perlindungan,

sekresi, gerakan

zat yang

melewati

permukaan

8Epitel

transisional

Sel-selnya tidak

dapat digolongkan

berdasarkan

bentuknya (kandung

kencing, ureter,

pelvis ginjal)

Menahan

regangan dan

tegangan

Fungsi jaringan epitel:

Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.

Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.

Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.

4

Page 6: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan

perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.

b. Jaringan Ikat

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan

jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup

interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat

terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan

serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).

Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar,

jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang

mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan

jaringan ikat vaskuler (Ethel Sloane, 2004: 74).

Fungsi jaringan ikat:

Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh

Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi

pembungkus antar bagian-bagian tubuh

Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang

Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.

Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

1) Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar

sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan

pengikat longgar terbentuk dari masenkim yang tetap ada seterusnya setelah

semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk. Jaringan ini merupakan suatu masa

yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan diantara organ-organ

dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ

tersebut (Radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel

plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.

2) Jaringan Ikat Padat

Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat

berkolagen. Serat-serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan

5

Page 7: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

yang memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini

terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan

ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain

itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).

Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti

otot dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada

serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.

3) Jaringan Adipose

Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan

lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose

melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar.

Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi,

sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo,

1983: 107)

4) Jaringan Rawan

Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang

disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago

yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang

tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).

5) Tulang Sejati

Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk

tulang disebut osteola, mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut

juga menghasilkan ion kalsium, magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri

atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun

atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama garam dapur atau

kalsium.

6) Darah

Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung

tulang-tulang sejati yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat

karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang

disebut plasma. Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan

6

Page 8: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

leuksot) dan keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah putih

berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya,

sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.

c. Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang

mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn

dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar

mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah

jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot

merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu

hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi

3 golongan yaitu:

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung

Tempat Dinding jeroan Melekat pada rangka Dinding jantung

Bentuk

serabut

memanjang,

berbentuk koma,

ujung lancip

Memanjang,

silindris, ujung

tumpul

Memanjang, silindris,

bercabang dan

menyatu

Jumlah

nucleussatu Banyak Satu

Letak

nucleustengah Tepi Tengah

Garis

melintangTidak ada Ada Ada

Kecepatan

kontraksiPaling lambat Paling cepat Sedang

Kemampua

n

berkontraks

i

lama Sebentar sedang

Tipe kontrol Tidak menurut Menurut kehendak Tidak menurut

7

Page 9: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

kehendak kehendak

Gambar

d. Jaringan Saraf

Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami

spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian

tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas

badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel

saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu

neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan

saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan

medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf

yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).

D. Alat dan Bahan

1. Jaringan Epitel Mulut

Mikroskop

Kaca obyek dan penutup

Tutup kaca

Tusuk gigi

Pipet

Metilen biru

2. Jarinngan pada Darah

Mikroskop

Kaca obyek dan penutup

Tutup kaca

Jarum

Pipet

Metilen biru

Alkohol

8

Page 10: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

3. Jaringan Awetan

Mikroskop

Preparat awetan penampang melintang sceleton kambing/ human bone

Preparat awetan penampang melintang mammal duodenum

Preparat awetan penampang melintang trachea

E. Langkah Kerja

1. Jaringan Awetan

2. Jarinngan pada Darah

9

Menggambar dan memberinya keterangan.

Mengamati/ meneliti jaringan.

Menyusun jaringan hewan untuk menempatkan dibawah mikroskop untuk memeriksa, mulai dengan perbesaran lemah.

Page 11: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

3. Jaringan Awetan

4. Jaringan Epitel Mulut

10

Menggambar hasil pengamatan dan memberinya keterangan.

Mengeringkan preparat dan mengamatinya dibawah mikroskop cahaya.

Membasuh preparat apus darah menggunakan air yang mengalir secara perlahan-lahan.

Menetesi preparat darah dengan satu tetes giemsa, kemudian dikeringkan.

Menitesi preparat darah dengan satu tetes metil alkohol, kemudian dikeringkan.

Mengusapkan tetes darah pertama pada kapas dan tetes darah kedua ditempelkan pada kaca preparat, kemudian mengeringkannya selama 10 menit.

Menusukkan blood lanset steril pada ujung tengah jari tangan kiri.

Mengurut ujung jari tengah tangan kiri selama 5 detik, kemudian disterilkan dengan kapas yang dibasahi alkohol.

Mengibas-ngibaskan tangan kiri dengan posisi telapak kiri sejajar dengan perut (selama 20 detik).

Membersihkan kaca preparat mengguanakan alkohol yang diteteskan pada tissue.

Menggambar dan memberinya keterangan.

Mengamati/ meneliti jaringan.

Menyusun jaringan hewan untuk menempatkan dibawah mikroskop untuk memeriksa, mulai dengan perbesaran lemah.

Page 12: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

F. Data Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Keterangan

Nama preparat: Apus darah

Perbesaran:

Keterangan:

Nama preparat: Epitel mulut

11

Menggambar dua atau tiga sel dan memberinya keterangan.

Menemukan membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Memasukkan epitel pipi ke dalam setetes metillen biru pada objek gelas , kemudian menutupnya dengan penutup kaca dan mengamati dibawah

mikroskop.

Praktikan membuka mulut. Menggunakan tusuk gigi, hati-hati meletakkannya ke pipi bagian dalam epitel (kulit mulut pada pipi bagian dalam).

Menyediakan objek gelas bersih, menaruh diatas meja, kemudian menetesi dengan setetes metilen biru.

Page 13: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Perbesaran: 10 x 10 kali

Keterangan:

Nama preparat: awetan penampang

melintang human bone

Perbesaran: 10 x 10 kali

Keterangan:

Nama preparat: awetan penampang

melintang mammal duodenum

Perbesaran: 10 x 10 kali

Keterangan:

Nama preparat: awetan penampang

melintang trachea

12

Page 14: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Perbesaran: 10 x 10 kali

Keterangan:

G. Pembahasan

Praktikum yang berjudul “Jaringan Hewan” ini dilaksanakan pada hari

Kamis, 8 Mei 2014. Praktikum ini memiliki tujuan agar setelah melakukan

percobaan mahasiswa dapat menemukan ciri-ciri anatomi struktur jaringan hewan

dan menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan

membandingkannya dengan gambar sel dalam literatur.

1. Epitel Mulut

Praktikan mengamati preparat jaringan epitel mulut yang diambil dari

epitel mulut praktikan. Praktikan mengambil epitel mulut dengan menggunakan

tusuk gigi. Setelah epitel mulut terambil, diletakkan pada objek gelas dan ditetesi

metelin blue. Kemudian objek yang telah ditetesi metilen blue ditutup dengan

cover gelas. Perbesaran yang digunakan praktikan adalah 10 x 10. Dengan

menggunakan perbesaran tersebut, objek epitel mulut terlehit lebih jelas daripada

menggunakan perbesaran 4 x 10. Saat praktikan menggunakan perbesaran 4 x 10,

objek pengamatan hanya terlihat titik-titik saja. Sedangkan saat menggunakan

perbesaran 10 x 10 sudah tampak sel-sel epitel yang lebih jelas.

Epitel mulut yang diamati tampak bahwa jaringan epitel tersebut terdiri

dari banyak sel yang bentuknya asimetris. Setelah mengamati preparat jaringan

epitel mulut, praktikan menggambar hasil pengamatan tersebut sebagai berikut:

13

Page 15: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Berdasarkan kajian literatur, gambar untuk penampang epitel mulut adalah

sebagai berikut:

Sumber: www.nenengnd.blogspot.com

Sumber: www.dhiyanakapratama.blogspot.com

14

Page 16: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Antara hasil pengamatan dengan gambar literatur terdapat kesesuaian

bentuk dan susunannya. Hal ini didasarkan semua bagian jaringan epitel mulut

pada hasil pengamatan dapat ditemukan pada gambar berdasar literatur.

Dari hasil pengamatan, dalam jaringan epitel terdapat sitoplasma, inti sel,

dan membran sel. Jaringan epitelium merupakan jaringan yang melapisi bagian

permukaan tubuh organisme multiselluler, baik permukaan luar maupun

permukaan dalam. Berdasar kajian teori, sel-sel epitelium tersusun kompak,

terdapat perekat interselluler sehingga menyusun suatu kekuatan, dan disokong

oleh suatu membran basalis di bagian dasarnya (Campbell, 2004). Oleh karena

letaknya di permukaan, epitelium akan mudah rusak, tetapi akan selalu ada

pergantian sel yang rusak secara terus menerus. Sel-sel epitelium yang rusak akan

lepas satu per satu.

Untuk jenis epitel mulut itu sendiri adalah jaringan epitel pipih berlapis

banyak. Susunan jaringan ini banyak dan berlapis-lapis berkaitan dengan

fungsinya sebagai pelindung, yaitu untuk melindungi tubuh hewan dari gangguan

lingkungan luarnya dan melindungi pula dari kemungkinan buruk seperti

terjadinya infeksi. Hal itu akan membantu hewan untuk tetap ajeg meskipun

lingkungannya berubah-ubah.

Berdasar literatur, fungsi epitel mulut adalah sebagai berikut.

a. Sekresi

b. Pertukaran gan dan absorbsi nutrisi

c. Proteksi terhadap sinar UV, perlindungan terhadap infeksi dan pigmentasi

d. Sebagai reseptor stimulus

Bila dilihat dari struktur histologinya, jaringan epitel mulut adalah sebagai

berikut:

a. Terletak di atas membran basalis

b. Biasanya terdiri dari sel-sel squamous pipih, tetaapi seringkali terdiri dari

sel-sel polimorfik

c. Sel-sel epitel ronngga mulut :

1) Keratinooyte : sel epitel mukosa rongga mulut (stratified epithel cells)

yang mengalami diferensiasi

15

Page 17: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

2) Non keratinooyte : sel-sel pigmen dendritik atau sel tipe lain dalam

epitel secara kolektif

Dalam pengamatan preparat awetan epitel mulut terdapat inti sel,

sitoplasma, dan membran sel. Dalam pengamatan tersebut tidak ditemukan

vakuola, dinding sel, dan plastida. Hal itu yang menggolongkan sel epitel mulut

sebagai sel hewan. Selain tidak dijumpai vakuola, dinding sel, dan plastida dalam

bpengamatan ini batasan-batasan antara sel satu dengan yang lain kurang jelas

atau nyata. Hal ini disebabkan karena sel epitel tidak memiliki dinding sel yang

berfungsi memberi bentuk yang tetap. Dalam pengamatan sel epitel mulut hampir

tidak dijumpai ruangan antar sel. Hal ini terjadi karena sel-sel epitel terikat antara

satu dengan yang lainnya.

Dalam pengamatan preparat buatan epitel mulut, digunakan methylen blue.

Hal ini bertujuan supaya nukleus sel epitel berwarna lebih kuat menjadi biru

keunguan. Karena nukleus bersifat asam, maka akan terwarna oleh pewarna yang

bersifat basa. Selain itu, memungkinkan di dalam preparat masih terdapat kotoran

yang diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut yang ikut terambil saat

pengambilan epitelium mukosa menggunakan tusuk gigi.

a. Sitoplasma

Dari hasil pengamatan, tampak sitoplasmanya jernih dan berbutir-butir.

Hal ini berhubungan dengan material dasar sitoplasma itu sendiri. Berdasar

literatur, sebagian besar material sitoplasma terdiri dari air yang di dalamnya

terlarut banyak molekul kecil dan ion, serta sejumlah besar protein. Hal ini

penting bagi metabolisme sel.

b. Nukleus

Dari hasil pengamatan, tampak bentuk dari nukleus adalah bulat sedikit

lonjong. Nukleus merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu struktur

jaringan epitel. Epitel merupakan pusat pengendali seluruh kegiatan metabolisme

dan pengaturan informasi genetik. Maka bila nukleus tidak ada, sebuah sel

dikatakan sel mati. Hal tersebut dinyatakan oleh Mathius J. Schleiden dan

Theodor Schawan(1838) sebagai tempat segala aktivitas makhluk hidup.

c. Membran plasma

16

Page 18: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Membran sel ini membatasi nukleus dan sitoplasma. Di dalam membran

sel terdapat protein yang bebas bergerak secara cepat “lateral”. Semula, molekul-

molekul didapati tersebar merata di permukaan selnya. Akan tetapi segera

berpindah karena terbawa oleh gerak-gerak protein membran yang menjadi tempat

molekulnya. Dari struktur tersebut, fungsi membran sel adalah melindungi isi sel,

mengatur keluar masuknya molekul-molekul, sebagai reseptor, sebagai pemisah

intrasel dan ekstrasel fluid, sebagai pintu gerbang yang memisahkan cairan-cairan

sel, serta membantu metabolisme.

2. Preparat buatan darah(Apus Darah)

Darah merupakan suatu kompartemen utama dalam tubuh makhluk

hidup.Berdasarkan hasil pengamatan, struktur sel yang menyusun darah adalah

sebagai berikut :

Selain praktikum mengetahui sel-sel yang menyusun darah

tersebut ,praktikan juga di harapkan dapat membandingkannya dengan literature

terhadap pengamatan darah,yaitu sebagai berikut :

Sumber: www.klompokenam.blogspot.com

17

Page 19: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Dari hasil pengamatan di atas apus darah tersusun oleh sel darah merah

(eritrosit),sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).Selain itu,apus

darah terdapat sitoplasma yang berupa cairan,disebut plasma.Pada

hakikatnya ,darah dapat di golongkan sebagai jenis jaringan ikat.Karena antara sel

darah ,sel jaringan ikat berasal dari sel yang sama.

Plasma darah merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam jantung dan

pembuluh darah.Berdasarkan literature, plasma darah ini berupa ion-ion,molekul-

molekul anorganik dan organic,protein darah,sel-sel dan gas.Protein di dalam

darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida,sebagai

cadangan makanan ,menimbulkan tekanan osmotic,dan melayani mekanisme

pertahanan kekebalan tubuh.Pada vertebrata, proten dii dalam darah meliputi

globulin,fibrinogen,hemoglobin, dan berbagai macam serum.

Berdasarkan hasil pengamatan .Selain terdapat plasma darah ,dalam apus

darah terdapat sel darah merah (eritrosit).Dari pengamatan warna eritrosit tidak

merata untuk seluruh bagiannya,di mana bagian tengah warnanya tampak lebih

pucat.hal ini di karenakan bagian tengah lebih tipis dari sekitarnya.Selain itu,yang

18

Page 20: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

terpenting adalah eritrosit tidak memoliki inti.sehingga banyak yang menyebut sel

darah merah hanya berupa butir darah merah.

Eritrosit umumnya berbentuk cakram bikonkaf yang mengandung

hemoglobin.eritrosit di bentuk dalam sumsum tulang merah dari eritroblas yang

besar dari hemositoblas.selain sel darah merah yang menyusun darah ,terdapat

juga leukosit (sel darah putih).

Dari pengmatan yang telah di lakukan ,cirri-ciri sel darah putih adalah

tidak berwarna,ukuran sel lebih besar dari eritrosit ,dan di dalamnya terdapat

nucleus.sel darah putih tidak berwarna kecuali di beri warna khusus untuk

keperluan pengamatan di bawah mikroskop; karena leukosit tidak mengandung

hemoglobin.

Berdasarkan literature,leukosit bervariasi dalam struktur,fungsi dan

jumlahnya.leukosit di bagi menjadi 5 macam dan di bagi menjadi 2 kelompok

berdasarkan bentuk intinya dan ada atau tidaknya granula dalam sitoplasmanya

bila di lihat dari bawah mikroskop.Tetapi dalam pengamatan ,praktikan kurang

jelas dalam mengamati jenis /macam leukosit .Hal ini di karenakan adanya

keterbatasan waktu ,dan keadaan mikroskop yang mengalami perawatan kurang

baik.Sehingga akan mempengaruhi hasil pengamatan itu sendiri.

Pengelompokan dalam leukosit yaitu neutrofil,eosinofil,dan basofil yang

di kelompokkan sebagai granulosit poli morfonuklean (nukleusnya bersegmen-

segmen menjadi beberapa lobus dengan ukuran bervariasi ,dan sitoplasmanya

mengandung banyak granula yang di bungkus membran.Ketiga macam granulosit

tersebut di bedakan berdasarkan kemampuan granulanya menyerap zat

warna :neutrofil bersifat netral ,tidak menyerap warna ;eosinofil memiliki afinitas

terhadap warna merah eosin dan basofil memiliki afinitas terhadap warna biru.

Sedangkan pengelompokkan yang lain adalah monosit dan limfosit di

kenal sebagai agranulosit mononuklean .Keduanya memiliki satu inti,besar, tidak

bersegmen dan sitoplasma dengan sedikit atau tidak bergranula.Monosit berinti

lebih besar dan berbentuk oval atau berbentuk ginjal.Sedangkan limfosit

merupakan leukosit yang berukuran paling kecil ,dengan inti berbentuk bulat yang

menempati hamper seluruh sel.

19

Page 21: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Semua leukosit pada dasarnya berasal dari sel induk yang menurunkan

eritrosit dan trombosit.Bakal leukosit yang merupakan hasil diferensiasi menjadi

lebih cepat dari berbagai macam leukosit di bawah pengaruh faktor perangsang

yang tepat.Granulosit dan monosit hanya di produksi di dalam sumsum tulang

merah,yang kemudian di bebaskan ke dalam darah.Leukosit merupakan elemen

seluler dalam darah yang relatif sangat sedikit jika di bandingkan dengan

eritrosit ,hal ini bukan karena di produksi lebih sedikit,tetapi sebagai leukosit

berada dalam jaringan.

Selain leukosit dan eritrosit ,terdapat sel trombosit (keeping darah).

Berdasarkan hasil pengamatan,praktiakn mengidentifikasikan bahwa trombosit

merupakan keeping-keping berukuran kecil,tidak berinti dan tidak berwarna.Hal

ini di karenakan keeping darah bukanlah sel yang utuh. Trombosit di turunkan

dari megakariosit yang di turunkan dari sel-sel induk yang juga menurukan

eritrosit dan trombosit. Trombosit di lengkapi oleh organel dan system enzim

sitolitik, sehingga dapat memproduksi energy dan sintesis produk sekretori yang

di simpan dalam granula-granula yang tersebar di seluruh sitosolnya. Keping

darah merupakan fragmen kecil yang terpisah dari sel-sel di dalam sumsum

tulang dan memegang peranan dalam pembekuan darah.

3. Penampang Melintang Human Bone

Berikut adalah hasil pengamatan penampang melintang dari human bone

dengan perbesaran 10x10

20

Page 22: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Berdasar literatur, penampang melintang dari human bone yang tersusun

dari sistem harversian adalah sebagai berikut.

Sumber: www.zulfie-kaafi22.blogspot.com

Pada pengamatan penampang melintang human bone. Terlihat sistem

tulang tersebut terstruktur dalam sistem harversian yang meliputi lingkaran

semen, osteosit, osteon, matriks, kanalikuli, lakuna, dan saluran pusat. Pada tulang

manusia tersebut, sebagian besar skeleton terdiri dari tulang keras. Berdasar

literatur, kerangka yang menyokong tubuh sebagian besar vertebrata terbuat dari

tulang sejati, dimana ada kombinasi mineral yang keras dan kolagen yang

fleksibel membuat tulang sejati lebih keras dari tulang rawan tanpa menjadi rapuh.

Struktur mikroskopik tulang sejati mamalia terdiri atas unit berulang yang disebut

sistem harversian. Sehingga hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang

dan pelindung.

Dari hasil pengamatan di atas, gambar tersebut terdiri atas beberapa

lingkaran yang masing-masing memiliki pusat. Lingkaran –lingkaran ini memiliki

lapisan seperti orbit. Lapisan yang semakin dekat dengan pusat lingkaran maka

ukurannya juga semakin kecil. Antara satu lapisan dengan lainnya terdapat

saluran-saluran kecil yang menghubungkannya ke pusat.

Berdasar hasil pengamatan dan kajian teori, tulang terdiri atas sejumlah

lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral yang disebut sistem Havers.

21

Page 23: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Pada individu yang masih hidup, saluran havers berisi pembuluh darah, pembuluh

syaraf, dan jaringan ikat longgar. Fungsi saluran havers adalah untuk memberikan

zat makanan ke bagian-bagian tulang.

Pada jaringan tulang, terdapat tiga tipe sel yaitu osteosit, osteoblas, dan

osteoklas. Osteosit adalah sel tulang, osteoblas adalah penghasil osteosit, dan

osteoklas adalah sel-sel yang berukuran besar dan berinti banyak sehingga

berperan dalam penyerapan dan perombakan jaringan tulang. Berdasar teori,

begitu osteoblas terjerat dalam sekresinya sendiri, sel-sel itu disebut osteosit. Oleh

karena itu, osteoblas bertindak sebagai penghasil osteosit.

Osteosit terdapat dalam ruangan-ruangan kecil yang disebut lakuna yang

terdapat diantara lamela yang saling berhubungan satu sama lain dengan perantara

kanalikuli radial yang dilalui oleh processus protoplasmatis. Lakuna dapat

mengandung satu sel tulang atau beberapa sel tulang. Penjuluran yang keluar dari

tulang disebut kanalikuli. Kanalikuli ini saling berhubungan sebagai bentuk

komunikasi sel. Sedangkan saluran-saluran kecil pada matrik menghubungkan

lakuna dan membuat nutrien bisa disuplai ke osteosit.

Sel-sel osteoblas akan menghasilkan matriks yang berkolagen, ion-ion

kalsium, fosfat dan magnesium. Semakin bertambahnya usia suatu individu, kadar

zat perekat kolagen semakin rendah sedangkan zat kapur yang ada meningkat

sehingga tulang semakin kuat dan keras. Proses ini disebut pengapuran. Dapat

dikatakan bahwa tulang pada waktu muda bersifat lenting sedangkan semakin tua

akan semakin rapuh. Arena dalam kkehidupan suatu individu, keseimbangan

mineral dengan perlahan-lahan bertambah dan keseimbanngan material organis

berkurang.

Pada tulang sejati, sisi luarnya merupakan tulang padat dan keras yang dibangun

dalam sistem Haversian. Tetapi, untuk bagian dalam tulang terdiri atas jaringan

tulang seperti spons yang berbentuk serupa sarang lebah dan ruangan penuh

dengan sumsum tulang. Di dekat ujung tulang-tulang sejati yang panjang, sel-sel

darah dibuat didalam sumsum tulang merah.

22

Page 24: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

4. Penampang Melintang Mammal Duodenum

Pada pengamatan ini menggunakan preparat awetan histologi mammal

duodenum (jaringan duodenum mamalia). Praktikan mengambil preparat dan

memasangnya pada mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap preparat

awetan penampang melintang mammal duodenum, mula-mula praktikan

menggunakan perbesaran 4x10. Hasil dari perbesaran tersebut sudah cukup jelas

namun kurang detail bagian-bagiannya sehingga praktikan menambah

perbesarannya menjadi 10 x 10. Sehingga menghasilkan bayangan objek yang

lebih jeas dan detail. Setelah pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :

Usus dua belas jari merupakan bagian dari usus halus yang terletak setelah

lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Berdasarkan

literature sel jaringan yang menyusun duodenum adalah sebagai berikut :

Sumber: www.biologi-news.blogspot.com

23

Page 25: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Sumber: www.ilovebiologymsrita.blogspot.com

Dari hasil pengamatan diatas,praktikan dapat mengidentifikasi dengan cara

membandingkan gambar pada literature. Pada penampang melintang duodenum

terdapat semen yakni serosa , pembuluh darah,suburmukosa dan mukosa. Suatu

irisan melintang dari duodenum menggambarkan susunan mikroskopis dari

saluran pencernaan. Terdapat selaput luar protoneum irseval (laporan serosa) yaitu

jaringan yang melindungi organ-organ visceral abdomen. Selain itu ada pula

lapisan darah ikat vaskuler disebut submukosa dan akhirnya lapisan terdalam

mukosa. Mukosa terdiri atas lapisan otot lium, jaringan ikat dan akhirnya epitel

kokumnar sederhana didekat lumen. Epithelium terdiri dari sel-sel goblot yng

terletak di antara sel-sel absorptive kolumnan.Lapisan epitelium ini melindungi

vili yang berbentukseperti jari-jari. Di villi tersebut terdapat banyak pembuluh

limfa kecil (lakteal tengah).

Setiap sel absorptive mengandung suatu struktur yangbergaris pada

apikalnya.Ini merupakan sekat pembatas yangterbuat dari mikrovili yang tersusun

secara rapat. Mikrovili tersusun tersembunyi di dalam plasma membrandan terdiri

dari filament aktin yang berinteraksi dengan filament myosin yang ada pada

pangkal setiap mikrovili.adanya gerakan setiap mikrovili iniakan membantu

mencampurkan khim usus dekat permukaanabsorptif.

Permukaan mikrovili di lapisi oleh glikokalilis.Glikokalilis merupakan

suatu jaringan kerja yang terbuat dar imukopolisakarida dan glikoprotein. Di

dalam glikokalilis ,air dan lender terperangkap dalam. Lendir disekresikan oleh

24

Page 26: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

sel-sel mucus / sel goblet yang terletak di antara sel-sel absorptive. Lipatan

sirkulan dalam mukosa usus,vilus dan mikrovilus membentuk suatu permukaan

yang sangat luas untuk di absorpsi.

Didekat vili terdapat kelenjar intestinal yang mengandung sel induk, sel

adsorsif, sel goblet, sel paneth, dan sel enteroendokrin. Fungsi sel goblet adalah

mensekresikan getah unsur usus halus.

5. Penampang Melintang Trachea

Praktikan mengamati preparat awetan trakea langsung menggunakan

mikroskop dengan perbesaran 10x10. Hasil dari perbesaran tersebut menyebabkan

objek yang diamati terlihat jelas dan detail. Trakea merupakan organ yang

terdapan pada saluran pernapasan,baik pada manusia maupun hewan. Sehingga

pada pengamatan ini diperoleh hasil sebagai berikut :

Dari hasil pengamatan tersebut,terlihat bagian –bagian yang menyerupai

pipa bercabang. Cabang yang paling halu menjulur dan memanjang ke permukaan

hamper setiap sel. Dari cabang tersebut memiliki rongga yang berfungsi sebagai

tempat pertukaran gas melalui difusi dengan melewati epitelium lembab yang

melapisi ujung dari percabangan dalam trakea.

25

Page 27: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Berdasarkan literatur,penampang melintang dari trakea adalah sebagai

berikut :

Sumber: http://www.umihanum27.blogspot.com

Sumber: www.sulemannaniu1.blogspot.com

Pada trakea yang berbentuk seperti pipa, dindingnya terdiri dari 3

lapisan,yaitu lapisan luar yang terdiri atas jaringan ikat,lapisan tengah terdiri dari

otot polos dan cincin tulang rawan. Sedangkan lapisan terdalam terdiri atas

jaringan epitelium bersilia.

Pada lapisan terluar, jaringan ikat ini merupakan jaringan ikat longgaryang

membantu dalam kelancaran pemberian zat makanan serta memudahkan dalam

perpindahan (pergerakan). Suatu pergerakan tertentu dari bagian-bagian yang

saling berhubungan karena adanya fibra collagen. Jaringan pengikat longgar

26

Page 28: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

terbentuk dari mesenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan

pengikat itu terbentuk.

Pada lapisan tengah trakeaterdapat otot dan cincin tulang rawan. Tulang

rawan merupakan bentuk jaringan ikat khusus yang berfungsi sebagai penunjang.

Jaringan tulang rawan ini mempunyai matrik yang keras tetapi elastik yang di

sebut kondrium,yang di hasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago

yang berbentuk bulat yang terdapat di dalamnya.Jaringan tulang rawan ini di

selubungi oleh perikondrium yang tipis. Matriks yang berada didalam tulang

rawan merupakan substansi yang berada di antara lakuma. Di dalam lakuma inilah

terdapat kondrosit yang merupakan inti dari dalam sel lakuma.komponen penting

dari matris tulang rawan adalah kondronektum, suatu makromolekul yang

membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks.Perikondrium terdiri dari 2

lapisan,fibrosa dan lapisan kondrogenok. Perikondrium terletak di sisi luar dari

tulang rawan.Bagian dalamnya terdapat kondroblas atau sel kartilago muda.

Semakin ke tengah terdapat kondrosit / sel tulang rawan dewasa.

Dalam hasil pengamatan juga di temui bagian dari tulang rawan yaitu

Cartilago hyaline. Ciri-ciri cartilage hyaline adalah berwarna putih kebiruan,jernih

dan homogeny. Cartilago ini terdapat pada permukaan persendian,ujung-ujung

tulang rusuk,hidung dan annulus trachealis. Cartilago hyaline merupakan

cartilage skelet pada embrio sehingga cartilago hyaline merupakan bagian terbesar

dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian ,menguatkan saluran

pernafasan,member kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan

member kemungkinan tulang rusuk bergerak pada saat bernafas.

Berdasarkan literatur, selain cincin tulang rawan pada bagian tengah trakea

terdapat jaringan otot polos.Tetapi dalam hasil pengamatan ,praktikan tidak

menemukan adanya oto polos.Hal ini di karenakan kurangnya ketelitian praktikan

dalam mengamati preparat di bawah mikroskop. Otot polos atau otot halus

tersusun atas sel-sel yang berbentuk kumparan halus yang berbentuk oval,masing-

masing dengan satu nucleus yang terletak di tengah ,dan mempunyai fibri-fibril

homogen. Otot polos berkontraksi secara reflex dan berada di bawah pengaruh

27

Page 29: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

saraf otonom. Apabila otot polos di ransang,reaksi otot ini lambat. Otot-otot ini

biasa terdapat pada dinding saluran pernafasan,pencernaan,dan pembuluh darah.

Pada lapisan terdalam trakea terdapat epitelium bersilia yang berbentuk

silindris selapis. Pada jaringan ini terdapat processus protoplas mati berupa

rambut-rambut pendek (silia) pada permukaannya. Rambut-rambut tersebut

bdapat bergetar satu arah dan silia yang berdekatan ikut selaras,sehingga rambut-

rambut ini membantu untuk mengusir partikel-partikel kecil yang ada di

permukaannya.

H. Kesimpulan

1. Ciri-ciri anatomi bentuk struktur sel yang menyusun jaringan hewan:

a. Pada preparat awetan penampang melintang human bone terdapat sistem

haversi. Sistem haversi merupakan struktur dari tulang keras yang

terdapat jaringan ikat. Sel-sel jaringan ikat secara khas membuat suatu

bahan mati yang disebut matriks. Matriks tulang dalam sistem haversi

berbentuk cincin konsentris (sepusat) atau lamela di sekitar saluran

havers. Adanya struktur matriks yang padat, terbuat dari protein terutama

kolagen dan garam kalsium. Selain berfungsi sebagai alat gerak, adanya

protein yang dihasilkan membantu kekuatan.

b. Pada preparat buatan penampang melintang, apus darah tersusun atas sel-

sel yang menyusun darah yaitu sel darah merah, sel darah putih dan

keping darah. Sel darah merah berupa cakram bikonkaf yang pipih tanpa

nukleus, sel darah putih berukuran lebih besar dari eritrosit dan berinti,

sedangkan keping darah sel-selnya tidak berinti. Adanya sel darah merah

berbentuk merah, bikonkaf dan tidak berinti berfungsi untuk transpor

oksigen. Warna merah pada eritrosit berasal dari hemoglobin yang

mempunyai daya ikat besar terhadap oksigen. Sel darah putih berfungsi

dalam mempertahankan tubuh dari infeksi yang di dalamnya terdapat

pembuluh hil yang berguna untuk mengangkut zat lemak. Sedangkan

pada trombosit penting dalam proses pembekuan darah.

28

Page 30: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

c. Preparat epitel rongga mulut adalah sel-sel yang berkumpul, bagian-

bagiannya terdiri atas membran sel, terletak paling luar dan berfungsi

sebagai pelindung organel di dalamnya. Sitoplasma, bening dan

merupakan koloid. Berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang

penting untuk metabolisme sel. Inti sel, setiap sel memiliki satu inti.

Berfungsi untuk sintesis protein.

d. Pada preparat awetan melintang duodenum mamalia, terdapat submukosa

yang terdiri dari jaringan alveolar dan berisi pembuluh darah, sel limfe,

kelenjar dan, plexus saraf. Muskulasis mukosa terdapat dibawah

submukosa. Pada murcularis mukosa inilah menjulur vili. Vili berbentuk

lipatan yang berfungsi untuk memperluas permukaan. Di dalam vili

terdapat sel goblet yang berfungsi mensekresikan getah usus halus.

e. Pada preparat awetan melintang trachea, terdapat lapisan epitel yang

bersilia dan mukosa pada otot polosnya, serta adanya cincin tulang rawan

berbentuk “C”. Adventitia terdiri dari jaringan ikat dan merupakan

lapisan terluar dari trachea.

2. Bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan membandingkannya

dengan gambar sel dalam literatur:

Gambar Pengamatan Gambar Literatur

Epitel Mulut

29

Page 31: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

Penampang Apus Darah

Penampang melintang human bone

Penampang melintang duodenum

mamalia

Penampang melintang trachea

30

Page 32: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

I. Daftar Pustaka

Asri widowati, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar II. Yogyakarta :

FMIPA UNY.

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Fried, George H, dkk. 2006. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta :

Erlangga.

Pratigno, dkk. 1972. Biologi II. Jakarta : Depdikbud.

Radiopoemo. 1983. Zoologi. Jakarta : Erlangga.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Kedokteran

ECG.

Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan

Guru

Sekolah Dasar.

Sumber gambar:

Diakses dari www.nenengnd.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014

pukul 13.08 WIB.

Diakses dari www.dhiyanakapratama.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei

2014 pukul 13.13 WIB.

Diakses dari www.klompokenam.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei

2014 pukul 13.15 WIB.

Diakses dari www.k hayasar .blogspot.com diakses pada hari Minggu, 18

Mei 2014 pukul 18.00 WIB.

Diakses dari www.zulfie-kaafi22.blogspot.com diakses pada hari Minggu, 18 Mei

2014 pukul 18.10 WIB.

Diakses dari www.biologi-news.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014

pukul 19.08 WIB.

Diakses dari www.ilovebiologymsrita.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei

2014 pukul 19.13 WIB.

Diakses dari http://www.umihanum27.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei

31

Page 33: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

2014 pukul 19.57 WIB.

Diakses dari www.sulemannaniu1.blogspot.com diakses pada hari Minggu, 18

Mei 2014 pukul 19.00 WIB.

J. Jawaban Pertanyaan

1. Jaringan pada hewan

a. Pada preparat awetan penampang melintang Human Bone

Bentuk sel yang menyusun jaringan pada preparat human bone adalah

sebagai suatu struktur / sistem havers. Sistem havers tersebut merupakan

struktur dari tulang keras diman aterdapat jaringan ikat di dalamnya. Sel-

sel jaringan ikat secara khas membentuk suatu bahan mati yang disebut

matriks. Matriks tulang dalam sistem havers berbentuk cincin kkonsentrik

(sepusat) atau lamela di sekitar saluran havers.

b. Pada preparat buatan penampang apus darah

Pada penampang melintang apus darah tersusun atas sel yang menyusun

darah itu sendiri, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih dan

keping darah. Sel darah merah berupa cakram bikonkaf yang pipih tanpa

nukleus. Sel darah putih berukuran lebih besar daro eritrosit, amoebois dan

berinti sel yang bulat atau cekung. Sedangkan keping darah sel-selnya

tidak berinti, kecil-kecil dan berukuran tidak teratur.

c. Preparat epitel rongga mulut

Pada preparat epitel rongga mulut tersusun dari sel-sel yang berkumpul,

bagian-bagiannya terdiri atas membran sel, terletak paling luar dan

berfungsi sebagai pelindung organel di dalamnya. Sitoplasma, bening dan

merupakan koloid yang berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan kimia

yang penting untuk metabolisme sel. Inti sel, setiap sel memiliki satu inti

yang berfungsi untuk sintesis protein.

d. Preparat awetan melintang duodenum mamalia

Pada preparat awetan melintang duodenum mamalia, terdapat sel-sel

glandula sederhana kolunnar epitel yang berfungsi mensekresikan musin.

Selain itu terdapat sel-sel yang berbentuk bulu-bulu halus yang dinamkan

32

Page 34: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

jonjot (vilus). Jonjot-jonjot tersebut diperoleh dari mukosa yang berbentuk

jejari yang merupakan tempat terdapatnya banyak pembuluh darah dan

pembuluh limfa kecil. Mukosa sendiri terdiri atas lapisan otot yang licin.

e. Preparat awetan melintang trachea

Pada preparat awetan melintang trachea, terdapat lapisan epitelium

kolumna psedostratum bersilium. Didalam jaringan trakea ini terdapat

jaringan tulang rawan dengan jenis cartilago hyalin. Ciri-cirinya adalah

sel-sel kartilago berbentuk bulat, jernih dan berwarna putih kebiru-biruan.

2. Keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan

a. Penampang melintang human bone

Adanya struktur matriks yang padat, terbuat dari protein terutama

kolagen dan garam mineral tersusun rapat membentuk tulang keras.

Selain berfungsi sebagai alat gerak, adanya protein yang dihasilkan

akan membantu kekuatan dan kekenyalan. Sedangkan garam mineral

membantu kerasnya tulang.

b. Penampang apus darah

Adanya sel darah merah berbentuk bulat, bikonkaf, tidak berinti,

berfungsi untuk transpor oksigen. Warna merah pada eritrosit berasal

dari hemoglobin yang mempunyai daya ikat besar terhadap oksigen

dan karbon dioksida. Secara struktural, sel darah putih selain berfungsi

untuk mempertahankan dari infeksi juga terdapat di dalam pembuluh

hil dan pembuluh limfa karena leukosit berfungsi sebagai pengangkut

zat lemak. Sedangkan pada trombosit dengan sel yang kecil-kecil dan

berbentuk tidak teratur. Trombosit sangat penting dalam proses

pembekuan darah.

c. Preparat epitel rongga mulut

Dalam jaringan epitel tersusun dari sitoplasma, inti sel, dan membran

sel. Jaringan epitelium merupakan jaringan yang melapisi bagian

permukaan tubuh organisme multiselluler, baik permukaan luar

maupun permukaan dalam. Berdasar kajian teori, sel-sel epitelium

tersusun kompak, terdapat perekat interselluler sehingga menyusun

33

Page 35: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

suatu kekuatan, dan disokong oleh suatu membran basalis di bagian

dasarny

d. Preparat awetan melintang duodenum mamalia

Adanya mukosa dan sel goblet yang menghasilkan lendir akan

membantu melumatkan makanan dan melindungi lapisan usus

terhadap kelecetan luka-luka karena zat kimia. Selain itu, adanya

struktur mikrovili yang seperti bulu-bulu akan membantu membentuk

suatu permukaan yang sangat luas untuk absorbsi. Jenis jaringan pada

duodenum yaitu jaringan epitel silindris selapis berfungsi dalam hal

sekresi, absorbsi, dan proteksi.

e. Preparat awetan melintang trakea

Adanya struktur bersilia pada trakea adalah sebagai filter untuk

mencegah benda-benda kecil menyumbat sistem ini. Selain itu, adanya

sel-sel yang menyusun tulang rawan berupa cartilago hyalin akan

membantu keelastisan antara ujung-ujung tulang yang bergerak.

34

Page 36: Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

K. Lampiran

35