8
LAPORAN PRAKTIKUM MK. ILMU TANAMAN PANGAN (AGH340) PENGAMATAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADA LAHAN BUDIDAYA MK DASAR-DASAR AGRONOMI Yustia Yulianti (A24120103) Kelompok 4D Asisten : Miftahur Rizqi Akbar (A24110026) Dosen : Dr. Ir. Heni Purnamawati, MSc. Dr. Ir. Desta Wirnas, SP, MSi Ir. Adolf Pieter Lontoh, MS Dr. Ir. Sugiyanta, MSi

Laporan Praktikum Itp

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hh

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUMMK. ILMU TANAMAN PANGAN (AGH340)PENGAMATAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADA LAHAN BUDIDAYA MK DASAR-DASAR AGRONOMI

Yustia Yulianti(A24120103)Kelompok 4D

Asisten :Miftahur Rizqi Akbar (A24110026)

Dosen :Dr. Ir. Heni Purnamawati, MSc.Dr. Ir. Desta Wirnas, SP, MSiIr. Adolf Pieter Lontoh, MSDr. Ir. Sugiyanta, MSi

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURAFAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR2014HASIL DAN PEMBAHASANPraktikum pengamatan tanaman budidaya di lahan kering ini dilaksanakan pada tanggal 28 November 2014 di kebun percobaan Leuwikopo, Dramaga. Terdapat beberapa teknik budidaya seperti teknik budidaya dengan sistem monokultur dan tumpangsari. Pada praktikum ini praktikan mengamati pertumbuhan dari tanaman budidaya seperti komoditas jagung (Zea mays), kacang tanah (Arachis hypogeae L.), kacang hijau (Vigna radiata L.), kedelai ( Glycine max L ), dan tumpang sari (jagung + kacang tanah). 1. Jagung Untuk komoditas jagung, jagung yang ditanam adalah jagung hibrida yang ditanam dengan sistem monokultur. Kondisi tanaman jagung tersebut terbilang baik dan rata-rata sudah bertongkol. Kondisi lingkungan tanaman jagung itu sendiri juga cukup terawat karena adanya pemeliharaan-pemeliharaan tanaman yang teratur . Pertumbuhan dari jagung yang ditanam juga memiliki pertumbuhan yang seragam. Untuk hama dan penyakit yang menyerang rata-rata adalah hama belalang yang menyebabkan daun jagung berlubang. Ada beberapa tanaman jagung yang terserang penyakit seperti bulai dan karat daun. Selain itu juga terdapat beberapa jenis gulma yang tumbuh di sekitar tanaman budidaya. Pengendalian gulma itu sendiri bisa dilakukan dengan penyemprotan herbisida golongan paraquat ataupun jenis glyphosat.Menurut Aak (2008) Syarat tumbuh tanaman jagung pada umunya membutuhkanCurah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata. Membutuhkan sinar matahari, tanaman yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat dan memberikan hasil biji yang tidak optimal. Suhu optimum antara 230 C - 300 C. pH tanah antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %. Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50-600 m dpl. Beberapa jenis hama yang dilaporkan sering menimbulkan kerusakan ekonomis yaiut: lalat bibit (Atherigona sp.), ulat grayak (Spodoptera sp.), kumbang landak (Dactylispa sp), kutu daun (Rhopalosiphum maydis), penggerek batang (Ostrinia furmacalis), penggerek tongkol (Helicoverpa armigera) dan kumbang bubuk (Sitophillus sp.). Penyakit utama tanaman jagung adalah : penyakit bulai (Peronosclerospora sp.), penyakit karat (Puccinia sp.). bercak daun (Drechslera/Helminthosporium sp.), hawar upih (Rhizoctonia sp.), busuk tongkol/batang (Fusarium sp.), busuk biji (Aspergillus sp.). Untuk mengendalikan hama dan penyakit jagung tersebut maka direkomendasikan menggunakan komponen pengendalian yang meliputi: varietas tahan, kultur tekni, musuh alami dan pertisida (Bakhri 2010).

2. Kacang tanahPada lahan budidaya juga ditanam komoditas kacang tanah. Pertumbuhan tanaman tersebut memiliki pertumbuhan yang baik, akan tetapi pada saat itu tanaman belum menghasilkan bunga. Kondisi lahan di lingkungan tersebut kurang terawat karena kurang adanya pemeliharan ataupun pengendalian pada gulma-gulma yang tumbuh disekitar tanaman budidaya tersebut. Beberapa gulma yang tumbuh ialah seperti Cyperus rotundus, Borreria alata, Setaria plicata, Cleome rutidosperma, Amaranthus sp., Digitaria sp., dll. Tanaman budidaya juga terserang penyakit seperti daun berkarat dan daun berlubang yang disebabkan oleh hama belalang.KacangTanahdapat tumbuh dengan subur pada curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Suhu udara bagi tanaman kacang tanah tidak terlalu sulit, karena suhu udara minimalbagi tumbuhnya kacang tanah sekitar 28320 C. Benih berasal dari tanaman sehat, bebas hama dan penyakit, kualitas bijinya baik dan mempunyai kemurnian tinggi sehingga dapat berkecambah cepat dan merata. Pengolahan tanah dilakukan dengan alat cangkul, luku atau traktor sedalam 20- 30 cm. Tujuan pengolahan tanah adalah untuk memperbaiki struktur dan aerasi tanah agar pertumbuhan akar dan pengisapan zat hara oleh tanaman dapat berlangsung dengan baik. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering adalah pada awal musim hujan (Oktober- Nopember). Pemeliharaan Tanaman dilakukan dengan pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk Urea, SP36 dan KCI dengan dosis 60-90 kg Urea, 60-90 kg SP36 dan 50 kg KCI per hektar. Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh dengan tujuan untuk mempertahankan populasi. Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari dengan cara dileb hingga tanah cukup basah. Gulma dan hama penyakit yang ada dikendalikan dengan berbagai cara seperti pergiliran tanaman, memperbaiki pengairan, menanam varietas yang tahan, penyemprotan herbisida dan insektisida (Ristek 2007).3. Kacang hijauPada lahan budidaya kacang hijau, kondisi lahan cukup baik dimana pertumbuhan tanaman memiliki pertumbuhan yang seragam dan banyak polong yang sudah menghitam. Terdapat beberapa jenis gulma dan penyakit yang menyerang tanaman budidaya tersebut. Gulma yang tumbuh di sekitar tanaman kacang hijau adalah Borreria alata, Digitaria sp., dan Eleusin indica. Untuk menghindari persaingan antara gulma dengan tanaman, maka dilakukan penyiangan. Penyiangan dilakukan secara manual, untuk areal pertanaman menggunakan cangkul. Persaingan dengan gulma menyebabkan persaingan dalam hal pemanfaatan sumber daya yang sama yang bisa mengurangi produksi fotosintat tanaman (Ermawati dan Supriyanto 2001).Untuk mendapatkan hasil kacang hijau yang lebih tinggi masih memungkinkan jika kendala dalam pertumbuhannya dapat diatasi teknologi budidaya yang tepat. Komponen teknologi yang harus diperhatikan dalam budidaya tanaman kacang hijau antara lain dengan menggunakan varietas unggul, penyiapan lahan, penanaman, pemupukan, penggunaan mulsa jerami, penyiangan gulam, pengairan, pengendalian hama dan penyakit, dan panen serta pasca panen (Balitkabi 2005).4. Kedelai Pertumbuhan tanaman kedelai memiliki pertumbuhan yang baik dan seragam. Keadaan polong tanaman budidaya tersebut sudah tersisi. Akan tetapi banyak adanya gejala-gejala penyakit yang timbul yang diakibatkan oleh hama. Terdapat juga beberapa jenis gulma umum seperti Borreria alata, Digitaria sp., Cyperus rotundus, dan Eleusin indica. Pengendalian dari gulma itu sendiri bisa dilakukan dengan penyiangan atau penyemprotan herbisida. Penyiangan dilakukan secara manual, untuk areal pertanaman menggunakan cangkul.Tanaman kedelai biasanya ditanam pada lahan kering (tegalan) atau tanah persawahan. Persiapan lahan dapat dilakukan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan bajak, traktor, dan cangkul. Pengolahan tanah bertujuan untuk membuat tanah menjadi gembur dan membersihkan lahan. Cara tanam yang terbaik untuk memperoleh produktivitas tinggi yaitu dengan membuat lubang tanam memakai tugal dengan kedalaman antara 1,5-2 cm setiap lubang tanam. Umur kedelai yang akan dipanen yaitu sekitar 75-110 hari. Dengan ciri-ciri sebagian besar daun sudah menguning, tetapi bukan karena serangan hama atau penyakit, kemudian tanaman tersebut akan gugur, polong mulai berubah warna dari hijau menjadi kuning kecoklatan (Suprapto 1998).

5. Tumpangsari (jagung dan kacang tanah)Kondisi pertanaman di lahan tumpangsari tidak terawat, dimana terdapat banyak jenis gulma di lahan tersebut dan seperti tidak adanya pengendalian-pengendalian seperti penyiangan secara manual untuk gulma yang tumbuh di areal pertanaman tersebut. Gulma-gulma yang tumbuh kebanyakan sama seperti gulma yang tumbuh pada areal pertanaman kacang tanah yaitu Borreria alata, Digitaria sp., dan Eleusin indica. Tanaman budidaya rata-rata sudah bertongkol akan tetapi ada beberapa tongkol yang terserang hama burung. Hama-hama lain yang menyerang tanaman ialah hama belalang dan penggerek batang. Pengendalian hama ini bisa dikendalikan dengan penggunaan varietas yang tahan dan penyemprotan insektisida.

SIMPULANTerdapat beberapa teknik budidaya seperti teknik budidaya dengan sistem monokultur dan tumpangsari. Komoditas yang ditanam secara monokultur adalah komoditas jagung, kacang tanah, kacang hijau, dan kedelai. Sedangakan komoditas yang ditanam secara tumpang sari adalah jagung dan kacang tanah. Gulma yang tumbuh di areal pertanaman itu sendiri umumnya sama yaitu Borreria alata, Digitaria sp., dan Eleusin indica, Cyperus rotundus, Setaria plicata, Cleome rutidosperma, dan Amaranthus sp. Masing-masing komoditas juga terserang oleh hama dan penyakit yang ada seperti hama burung, belalang, dll. Kondisi areal pertanaman kurang terawat yang ditandai dengan banyaknya gulma yang tumbuh dengan karena tidak adanya pengendalian seperti penyiangan gulma secara manual dengan menggunakan cangkulSARANPraktikan harus melakukan beberapa pemeliharan pada lahan budidaya tersebut seperti penyiangan gulma, penyemprotan herbisida ataupun insektisida untuk menghindari pertumbuhan gulma dan serangan hama. Sehingga tanaman bisa terawat rapi dan tanaman budidaya bisa memproduksi hasil tinggi.DAFTAR PUSTAKAAak. 2008. Seri Jagung : Teknik Bercocok Tanam Jagung. Yogyakarta[ID]:Kanisius.Bakhri S.2010. Budidaya Jagung dengan Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu.BalaiPengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tengah[ID]: AgroInovasi.Balitkabi. 2005. Teknologi Produksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian. DinasPertanian Malang[ID]: AgroInovasi.Ermawati S. dan B Supriyanto. 2001. Pengaruh M-Bio dan pupuk SP-36 terhadappertumbuhan dan hasil kacang hijau. J. Budidaya Pertanian, 7(1): 26-35.[Ristek].2007. Budidaya Pertanian : Kacang Tanah ( Arachis hypogeae L.).Jakarta[ID]: DeputiMenegristek Bidang Pendayagunaan danPemasyarakatan IlmuPengetahuan dan TeknologiSuprapto H. 1998. Bertanam Kedelai. Jakarta[ID]: Penebar Swadaya.