Upload
lunarmoon11
View
1.227
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Laporan Praktikum Biologi...Pertumbuhan pada perkecambahan kacang hijau... Faktor-faktor yang mempengaruhi dormansi pada biji... Proses perkecambahan dalam biji dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses perkecambahan fisiologis dan proses perkecambahan morfologis... Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau... Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat...
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
PERTUMBUHAN PADA PERKECAMBAHAN KACANG
HIJAU
Guru Pembimbing:
Dra. Latifah Hani
Disusun oleh:
Deastika Kurnia Ningsih
Dessy Imaniar
Dinna Aulyani
Purnama Sari Wahyuni
Riswan Rivani
Kelas XII IPA 2
SMAN 1 KANDANGAN
TAHUN AJARAN 2011/2012
i
Halaman Pengesahan
Makalah dengan judul "PERTUMBUHAN PADA PERKECAMBAHAN KACANG
HIJAU" yang disusun oleh Kelompok 2 Biologi XII IPA 2 sebagai tugas mata pelajaran Biologi
ini, telah diketahui dan disahkan oleh pengajar mata pelajaran Biologi IPA kelas XII SMAN 1
Kandangan.
Guru Pembimbing,
Dra. Latifah Hani
ii
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala kebesaran
dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
percobaan yang berjudul "Pertumbuhan pada Perkecambahan Kacang Hijau"
Sehubungan dengan terselenggaranya laporan percobaan ini. Kami selaku penulis dengan
ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII
IPA 2 yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini.
Dalam menyusun laporan ini, Kami menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis kami
masih sangat terbatas. Oleh Karena Itu, Kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari
berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaat.
Akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa, selalu membaias budi baik kalian
semua, Amin.
Kandangan, 31 Juli 2012
Penyusun,
Kelompok 2 Biologi XII IPA 2
iii
Daftar Isi
Halaman Judul .................................................................................................................... i
Pengesahan ......................................................................................................................... ii
Kata Pengantar .................................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 1
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 1
1.5 Hipotesis ............................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2
2.1 Teori ...................................................................................................................... 2
2.1.1 Tahapan Pertumbuhan..................................................................................... 2
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan ........................... 3
2.3 Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan .................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 6
3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ............................................................................ 6
3.2 Variabel Penelitian ................................................................................................ 6
3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 6
3.4 Cara Kerja Penelitian ............................................................................................. 6
iv
3.5 Cara Pengambilan Data ......................................................................................... 7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 8
4.1 Data dan Fakta yang Diperoleh selama Penelitian ................................................. 8
4.2 Pengolahan Data dan Analisis Hasil Penelitian ...................................................... 12
4.2.1 Data Hasil Pengamatan .................................................................................. 12
4.2.2 Analisis Data ................................................................................................. 13
4.2.3 Pembahasan ................................................................................................... 14
BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 16
5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 16
5.2 Saran ..................................................................................................................... 16
Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 17
Lampiran............................................................................................................................. 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat
dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses
pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kdmbali
kebentuk semula. Perkembangan adalah sebagai peristiwa perubahan biologis menuju
kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh dan
tingkat kedewasaan.
Sesuai dengan penjelasan diatas mak kami akan memuat laporan hasil percobaan mengenai
pertumbuhan pada perkecambahan kacang hijau.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau?
2. Apa perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan
tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati dan mempelajari pertumbuhan pada tumbuhan
perkecambahan kacang hijau.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pertumbuhan pada perkecambahan
kacang hijau.
1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang bekum mengetahui pengaruh cahaya
bagi tumbuhan kacang hijau
2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.
1.5 Hipotesis
1. Kecambah yang berada di tempat terang lebih cepat tumbuh karena mendapatkan sinar
matahari.
2. Kecambah yang berada di tempat gelap tidak dapat tumbuh karena tidak mendapatkan
sinar matahari.
2
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
2.1 Teori
2.1.1 Tahapan Pertumbuhan
Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang
diikuti dengan pewrtumbhan primer dan sekunder.
1. Perkecambahan
Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah
berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak
sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan
terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar
sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.
Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih
hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji
yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),
kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan
makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan
fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama
perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi
menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu
perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim- enzim akan
mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya
dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan
cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan
penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim- enzim tersebut.
Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal
adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini
disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon
terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus)
dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah
perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan
oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit
3
biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada
perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).
Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.
2. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada
bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada
jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai
terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical
(jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada
tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang.
Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah
(bersifat meristematik)
b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah
inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang
mempunyai fungsi dan struktur khusus.
3. Pertumbuhan Sekunder.
Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang
bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.
Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan
cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan
bertambah tebal dan besar diameter batang.
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara
umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.
4
1. Faktor eksternal/ lingkungan
Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan
dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan
adalah sebagai berikut:
•Air dan mineral
•Kelembaban.
•Suhu
•Cahaya matahari
•nutrisi
2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon
pada tumbuhan.
1). Auksin
2). Giberelin
3).Sitokinin
4). Gas Etilen
5).Asam Absisat
6).Kalin:
a. Rhizokalin: merangsang pembentukan akar
b. Kaulokalin: merangsang pembentukan batang
c. Anthokalin: merangsang pembentukan bunga
d. Filokalin: merangsang pembentukan daun.
2.3 Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan
Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal
ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.
Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan
5
macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran
yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan
mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan,
perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian pertumbuhan
1. Alat
Dua buah cawan petri ukuran besar. Sebagai tempt untuk menanam
Air, untuk menyiram tanaman
Penggaris, untuk mengukur tinggi batang
Alat tulis, mencatat hasil pengamatan
2. Bahan
Bahan yang digunakan yaitu biji kacang hijau dengan ukuran dan berat hampir sama
3.2 Variabel Penelitian
Variabel Bebas (Variabel yang mempengaruhi variabel terikat dengan sengaja dibuat
berbeda) ketersediaan oksigen.
Variabel Terikat (Variabel yang dipengaruhi variabel bebas, parameter perkecambahan,
pertumbuhan dan perkembangan)
Variabel Kontrol (Variabel yang dibuat sama untuk semua perlakuan) faktor-faktor
lingkungan, misalnya intensitas cahaya.
3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di rumah selama 7 hari, dari tanggal 22-29 Juli 2012.
3.4 Cara Kerja
1. Rendamlah biji kacang hijau (misalkan 40-50 biji) ke dalam wadah berisi air. Tunggu
selama minimal 3 jam dan maksimal 24 jam.
2. Ambil 2 buah pot yang sudah berisi tanah beri sedikit lubang sekitar 20 lubang di
permukaan tanah pada pot menggunakan bilah lidi.
3. Apabila biji kacang hijau yang sudah direndam beberapa jam mengembang, ambil 20 biji
dan masukkan 10 biji ke dalam masing-masing pot yang sudah di sediakan.
7
4. Letakkan 1 pot di tempat yang terang dan 1 potnya lagi diletakkan di tempat yang gelap
(di dalam kardus).
5. Sirami tanaman kecambah setiap hari.
3.5 Cara pengambilan data dan pengamatan
Ukurlah panjang batang tanaman kecawbah di kedua pot menggunakan penggaris atau
dengan bilah lidi setiap hari selama 7 hari. Amati perubahan warna yang terjadi pada batang dan
daun.
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data dan Fakta yang Diperoleh selama Penelitian
1. Pada hari pertama
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,5 1,6
2 1,5 1,5
3 1,7 1,8
4 2 2,7
5 1,8 4,1
6 1 1,1
7 1,3 1,9
8 1,4 3,8
9 1,5 1,6
10 1,8 3,4
2. Pada hari kedua
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,6 11,3
2 1,5 2,6
3 1,8 1,8
4 2,7 14,5
5 4,1 3
6 1,1 8,5
7 1,9 2,2
8 3,8 10
9 1,6 10,3
10 3,4 4
Tanaman di tempat terang:
Semua kecambah tumbuh akar
Sebagian besar koteledon masih
berada dalam kulit biji
Sebagian tumbuh batang
Tanaman di tempat gelap:
Semua kecambah tumbuh akar
Tumbuh batang
Koteledon terangkat dari kulit biji
Mulai keluar daun dari koteledon
Tanaman di tempat terang:
Koteledon terangkat dari kulit biji
Sebagian keluar daun
Semua kecambah tumbuh batang
Tanaman di tempat gelap:
Batang tumbuh lebih cepat dan
lebih panjang dari hari pertama
Keluar daun dari koteledon
Batang dan daun berwarna hijau
kekuningan
9
3. Pada hari ketiga
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,6 11,3
2 1,5 2,6
3 1,8 1,8
4 2,7 14,5
5 4,1 3
6 1,1 8,5
7 1,9 2,2
8 3,8 10
9 1,6 10,3
10 3,4 4
4. Pada hari keempat
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,6 11,3
2 1,5 2,6
3 1,8 1,8
4 2,7 14,5
5 4,1 3
6 1,1 8,5
7 1,9 2,2
8 3,8 10
9 1,6 10,3
10 3,4 4
Tanaman di tempat terang:
Sebagian koteledon terlepas
Batang dan daun berwarna hijau
muda
Tanaman di tempat gelap:
Semua koteledon terlepas
Batang dan daun berwarna kuning
pucat
Tanaman di tempat terang:
Batang dan daun berwarna hijau
muda
Tanaman di tempat gelap:
Batang dan daun berwarna kuning
pucat
10
5. Pada hari kelima
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,6 11,3
2 1,5 2,6
3 1,8 1,8
4 2,7 14,5
5 4,1 3
6 1,1 8,5
7 1,9 2,2
8 3,8 10
9 1,6 10,3
10 3,4 4
6. Pada hari keenam
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,6 11,3
2 1,5 2,6
3 1,8 1,8
4 2,7 14,5
5 4,1 3
6 1,1 8,5
7 1,9 2,2
8 3,8 10
9 1,6 10,3
10 3,4 4
Tanaman di tempat terang:
Koteledon terlepas
Batang tumbuh kuat dan tebal
Tanaman di tempat gelap:
Batang dan daun berwarna
kuning pucat
Batang lebih kurus
Tanaman di tempat terang:
Batang dan daun berwarna hijau
Batang menjadi kokoh
Tanaman di tempat gelap:
Batang dan daun berwarna kuning
pucat
Tanaman kecambah mulai layu
11
7. Pada hari ketujuh
Biji Kacang
Hijau
Di Tempat
Terang
Di Tempat
Gelap
1 1,6 11,3
2 1,5 2,6
3 1,8 1,8
4 2,7 14,5
5 4,1 3
6 1,1 8,5
7 1,9 2,2
8 3,8 10
9 1,6 10,3
10 3,4 4
Tanaman di tempat terang:
Batang dan daun berwarna hijau
tua
Kecambah tumbuh subur
Tanaman di tempat gelap:
Tanaman kecambah layu dan ada
sebagian tanaman kecambah yang
mati.
12
4.2 Pengolahan Data dan Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1 Data Hasil Pengamatan
1. Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang
Tem
pat
Ter
ang
Biji Kacang
Hijau
Ukuran Kecmbah Pada hari (cm)
1 2 3 4 5 6 7
1 1,5 1,6 1 1,5 1,5 1,5 1,8
2 1,5 1,5 1,6 1,6 1,7 1 5
3 1,7 1,8 4 10 14,5 17 17
4 2 2,7 13 19 21,5 23,6 25
5 1,8 4,1 14,3 17,5 20 21,5 22,4
6 1 1,1 2,5 10 15,8 19,5 20,4
7 1,3 1,9 12 19,4 23,2 25,8 27,4
8 1,4 3,8 17 19,4 14 13,5 23,5
9 1,5 1,6 1,6 1,7 1,7 1,8 13,8
10 1,8 3,4 15 20,5 22,2 23,5 24
Rata-Rata 1,55 2,35 8,2 12,42 13, 61 14,87 18,03
2. Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap
Tem
pat
G
elap
Biji Kacang
Hijau
Ukuran Kecmbah Pada hari (cm)
1 2 3 4 5 6 7
1 1,6 11,3 25 29 33 36,1 38,2
2 1,5 2,6 2,9 4 14,8 23,5 28,7
3 1,8 1,8 10,5 16,5 20 22 21.5
4 2,7 14,5 25,5 29,5 30,2 32 31.5
5 4,1 3 18 25 28 32 34.5
6 1,1 8,5 20,6 24,5 30 34 35,2
7 1,9 2,2 12,6 19 24,5 29 31
8 3,8 10 22 26 28 30,5 30,3
9 1,6 10,3 23 27 30,2 32,5 33,3
10 3,4 4 17 23 26 28,2 28,8
Rata-Rata 2,35 6,82 17,71 22,35 26,47 29,98 31,6
13
3. Grafik Pertumbuhan
4.2.2 Analisis Data
Hasil dari data hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kecepatan perkecambahan
kacang hijau berdasarkan perbedaan cahaya lingkungannya. Terlihat jelas pada grafik
pertumbuhan diatas, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan pada kondisi gelap mengalami
perubahan tinggi yang lebih cepat daripada tanaman kacang hijau yang ditanam pada kondisi
terang.
Berikut adalah ciri-ciri tanaman kecambah yang telah diteliti:
1. Ciri tanaman kecambah di tempat terang:
a) Batang tumbuh kuat dan tebal.
b) Batang tumbuh pendek.
c) Daun berkembang lambat.
d) Batang dan daun berwarna hijau.
0
5
10
15
20
25
30
35
Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7
Di TempatTerang
Di TempatGelap
Rata-rata
panjang
batang
per-hari
(cm)
14
2. Ciri tanaman kecambah di tempat gelap:
a) Batang lebih kurus.
b) Batang lebih cepat tumbuh panjang.
c) Daun berkembang lebih cepat.
d) Batang dan daun berwarna kuning pucat.
4.2.3. Pembahasan
Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan
lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh
cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal
ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah matahari atau yang
disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang banyak
atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih
mudah untuk mengetahuinya, sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang
dan gelap diantaranya:
Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat
selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, hal ini
desebabkan kaerena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk
tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat
dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat
kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin
dihambat oleh sinar matahari.
Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk
internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk
proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor
yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon
auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat
namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika
pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif
lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika
terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas.
Faktor-faktor yang menyebabkan dormansi pada biji dapat dikelompokkan dalam:
a. Faktor lingkungan eksternal, seperti cahaya, temperatur, dan air;
b. Faktor internal, seperti kulit biji, kematangan embrio, adanya inhibitor, dan rendahnya zat
perangsang tumbuh;
15
c. Faktor waktu, yaitu waktu setelah pematangan, hilangnya inhibitor, dan sintesis zat
perangsang tumbuh. Dormansi pada biji dapat dipatahkan dengan perlakuan mekanis,
cahaya, temperatur, dan bahan kimia.
Proses perkecambahan dalam biji dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses
perkecambahan fisiologis dan proses perkecambahan morfologis. Sedangkan dormansi yang
terjadi pada tunas-tunas lateral merupakan pengaruh korelatif dimana ujung batang akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bagian tumbuhan lainnya yang dikenal dengan
dominansi apikal. Derajat dominansi apikal ditentukan oleh umur fisiologis tumbuhan tersebut.
16
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap
tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon
auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun
tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang
kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena
hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga
laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini
tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang
terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
5.2 Saran
Saran Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disrankan sebagai:
Dalam pngamatan terutama pengukuran hendaknya satu orang saja yang mengukur agar
tidak terjadi distorsi.
Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu
banyak populasi dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.
Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga
percobaan akan aman dan berhasil.
Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.
Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan
ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin
diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Untuk memperoleh hasil yang representatif, hendaknya dilakukan penelitian lanjutan.
17
Daftar Pustaka
Syamsuri, Istamar, dkk 2007. Biologi 3A. Jakarta: Erlangga
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta:
Esis