23
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PERTUMBUHAN PADA PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU Guru Pembimbing: Dra. Latifah Hani Disusun oleh: Deastika Kurnia Ningsih Dessy Imaniar Dinna Aulyani Purnama Sari Wahyuni Riswan Rivani Kelas XII IPA 2 SMAN 1 KANDANGAN TAHUN AJARAN 2011/2012

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI.pdf

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Praktikum Biologi...Pertumbuhan pada perkecambahan kacang hijau... Faktor-faktor yang mempengaruhi dormansi pada biji... Proses perkecambahan dalam biji dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses perkecambahan fisiologis dan proses perkecambahan morfologis...  Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau...  Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat...

Citation preview

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

PERTUMBUHAN PADA PERKECAMBAHAN KACANG

HIJAU

Guru Pembimbing:

Dra. Latifah Hani

Disusun oleh:

Deastika Kurnia Ningsih

Dessy Imaniar

Dinna Aulyani

Purnama Sari Wahyuni

Riswan Rivani

Kelas XII IPA 2

SMAN 1 KANDANGAN

TAHUN AJARAN 2011/2012

i

Halaman Pengesahan

Makalah dengan judul "PERTUMBUHAN PADA PERKECAMBAHAN KACANG

HIJAU" yang disusun oleh Kelompok 2 Biologi XII IPA 2 sebagai tugas mata pelajaran Biologi

ini, telah diketahui dan disahkan oleh pengajar mata pelajaran Biologi IPA kelas XII SMAN 1

Kandangan.

Guru Pembimbing,

Dra. Latifah Hani

ii

Kata Pengantar

Dengan mengucap puji syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala kebesaran

dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan laporan

percobaan yang berjudul "Pertumbuhan pada Perkecambahan Kacang Hijau"

Sehubungan dengan terselenggaranya laporan percobaan ini. Kami selaku penulis dengan

ketulusan hati mengucapkan terima kasih kepada Ibu Pengajar Mata Pelajaran Biologi kelas XII

IPA 2 yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan laporan percobaan ini.

Dalam menyusun laporan ini, Kami menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis kami

masih sangat terbatas. Oleh Karena Itu, Kami mengharapkan adanya kritik dan saran dari

berbagai pihak agar laporan percobaan ini lebih baik dan bermanfaat.

Akhir kata kami ucapkan semoga Tuhan Yang Maha Esa, selalu membaias budi baik kalian

semua, Amin.

Kandangan, 31 Juli 2012

Penyusun,

Kelompok 2 Biologi XII IPA 2

iii

Daftar Isi

Halaman Judul .................................................................................................................... i

Pengesahan ......................................................................................................................... ii

Kata Pengantar .................................................................................................................... iii

Daftar Isi ............................................................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................................... 1

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................................. 1

1.5 Hipotesis ............................................................................................................... 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 2

2.1 Teori ...................................................................................................................... 2

2.1.1 Tahapan Pertumbuhan..................................................................................... 2

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan ........................... 3

2.3 Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan .................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................................... 6

3.1 Alat dan Bahan yang Digunakan ............................................................................ 6

3.2 Variabel Penelitian ................................................................................................ 6

3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ............................................................ 6

3.4 Cara Kerja Penelitian ............................................................................................. 6

iv

3.5 Cara Pengambilan Data ......................................................................................... 7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 8

4.1 Data dan Fakta yang Diperoleh selama Penelitian ................................................. 8

4.2 Pengolahan Data dan Analisis Hasil Penelitian ...................................................... 12

4.2.1 Data Hasil Pengamatan .................................................................................. 12

4.2.2 Analisis Data ................................................................................................. 13

4.2.3 Pembahasan ................................................................................................... 14

BAB V PENUTUP.............................................................................................................. 16

5.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 16

5.2 Saran ..................................................................................................................... 16

Daftar Pustaka ..................................................................................................................... 17

Lampiran............................................................................................................................. 18

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua aktifitas kehidupan yang tidak dapat

dipisahkan, karena prosesnya berjalan bersamaan. Pertumbuhan diartikan sebagai suatu proses

pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel secara irreversible atau tidak dapat kdmbali

kebentuk semula. Perkembangan adalah sebagai peristiwa perubahan biologis menuju

kedewasaan, tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh dan

tingkat kedewasaan.

Sesuai dengan penjelasan diatas mak kami akan memuat laporan hasil percobaan mengenai

pertumbuhan pada perkecambahan kacang hijau.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau?

2. Apa perbedaan tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat yang terkena cahaya dan

tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari percobaan ini adalah mengamati dan mempelajari pertumbuhan pada tumbuhan

perkecambahan kacang hijau.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui pertumbuhan pada perkecambahan

kacang hijau.

1. Sebagai sumber informasi bagi sebagian orang yang bekum mengetahui pengaruh cahaya

bagi tumbuhan kacang hijau

2. Mengetahui faktor yang mempengaruhi biji kacang hijau tersebut untuk berkecambah.

1.5 Hipotesis

1. Kecambah yang berada di tempat terang lebih cepat tumbuh karena mendapatkan sinar

matahari.

2. Kecambah yang berada di tempat gelap tidak dapat tumbuh karena tidak mendapatkan

sinar matahari.

2

BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Teori

2.1.1 Tahapan Pertumbuhan

Pertumbuhan pada tanaman terbagi dalam beberapa tahapan, yaitu perkecambahan yang

diikuti dengan pewrtumbhan primer dan sekunder.

1. Perkecambahan

Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa dormansi adalah

berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak

sesuai.Perkecambahan sering dianggap sebagai permulaan kehidupan tumbuhan. Perkecambahan

terjadi karena pertumbuhan radikula (calon batang). Radikula tumbuh ke bawah menjadi akar

sedangkan plumula tumbuh ke atas menjadi batang.

Perkecambahan ditandai dengan munculnya kecambah, yaitu tumbuhan kecil dan masih

hidup dari persediaan makanan yang berada dalam biji. Ada empat bagian penting pada biji

yangt berkecambah, yaitu batang lembaga (kaulikulus), akar embrionik (akar lembaga),

kotiledon (daun lembaga), dan pucuk lembaga (plumula). Kotiledon merupakan cadangan

makanan pada kecambah karena pada saat perkecambahan, tumbuhan belum bisa melakukan

fotosintesis. Air merupakan kebutuhan mutlak bagi perkecambahan. Tahap pertama

perkecambahan adalah penyerapan air dengan cepat secara imbibisi. Air yang berimbibisi

menyebabkan biji mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu

perubahan metabolik pada embrio sehingga biji melanjutkan pertumbuhan. Enzim- enzim akan

mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan disimpan pada kotiledon, dan nutrient-nutriennya

dipindahkan kebagian embrio yang sedang tumbuh. Enzim yang berperan dalam pencernaan

cadangan makanan adalah enzim amylase, beta-amilase dan protease. Hormon giberelin berperan

penting untuk aktivasi dan mensintesis enzim- enzim tersebut.

Perkecambahan biji ada dua macam yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal

adalah perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon terangkat ke atas tanah. Hal ini

disebabkan oleh hipokotil yang tumbuh memanjang. Akibatnya, plumula dan kotiledon

terdorong ke permukaan tanah, misalnya pada perkecambahan kacang hijau (Phaseolus radiatus)

dan kacang tanah (Arachis hypogaea). Sedangkan perkecambahan hipogeal adalah

perkecambahan yang mengakibatkan kotiledon tetap tertanam di dalam tanah. Hal ini disebabkan

oleh pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula keluar menembus kulit

3

biji dan muncul di atas tanah, sedangkan kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada

perkecambahan kacang kapri (Pisum sativum), jagung (Zea mays), dan padi (Oryza sativa).

Pertumbuhan pada tanaman dibedakan menjadi pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.

2. Pertumbuhan Primer

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh

primer. Pertumbuhan primer pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian tertentu saja yaitu pada

bagian yang aktif membelah dan tumbuh. Bagian tersebut disebut jaringan meristem. Pada

jaringan meristem terdapat bagian titik tumbuh akar dan titik tumbuh batang yang telah mulai

terbentuk sejak tumbuhan masih berupa embrio.

Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan memanjang akibat aktivitas mereistem apical

(jaringan yang ada diujung akar dan dan ujung batang). Titik tumbuh batang terdapat pada

tumbuhan yang memiliki kuncup atau tunas. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar

bertambah panjang.

Pertumbuhan primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:

a. Daerah pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif membelah

(bersifat meristematik)

b. Daerah perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah

inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.

c. Daerah diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel yang

mempunyai fungsi dan struktur khusus.

3. Pertumbuhan Sekunder.

Pertumbuhan sekunder adalah pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan cambium yang

bersifat meristematik. Pertumbuhan sekunder menyebabkan diameter batang bertambah besar.

Pertumbuhan sekunder hanya terjadi pada dikotil dan gymnospermae. Aktivitas pembelahan

cambium mengarah kea rah luar dan dalam. Aktivitas cambium ke dua arah mengakibatkan

bertambah tebal dan besar diameter batang.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan

Pertumbuhan pada tumbuhan, baik tumbuhan tingkat rendah maupun tingkat tinggi, secara

umum dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam.

4

1. Faktor eksternal/ lingkungan

Faktor ini merupakan faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan

dan perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan

adalah sebagai berikut:

•Air dan mineral

•Kelembaban.

•Suhu

•Cahaya matahari

•nutrisi

2. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor yang melibatkan hormon dan gen yang akan mengontrol

pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Di bawah ini merupakan macam-macam hormon

pada tumbuhan.

1). Auksin

2). Giberelin

3).Sitokinin

4). Gas Etilen

5).Asam Absisat

6).Kalin:

a. Rhizokalin: merangsang pembentukan akar

b. Kaulokalin: merangsang pembentukan batang

c. Anthokalin: merangsang pembentukan bunga

d. Filokalin: merangsang pembentukan daun.

2.3 Pengaruh Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan

Cahaya matahari bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya

digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.

Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal

ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya.

Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan

terjadinya etiolasi. Intensitas pencahayaan atau penyinaran yang berbeda akan menghasilkan

5

macam pertumbuhan tumbuhan yang berbeda. Respons tumbuhan terhadap panjang penyinaran

yang berariasi disebut fotoperiodisme. Respons itu meliputi dormansi (masa tidur yang bertujuan

mengatasi masa/musim yang tidak menguntungkan untuk tumbuh), pembungaan,

perkecambahan, dan perkembangan batang serta akar.

6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam proses penelitian pertumbuhan

1. Alat

Dua buah cawan petri ukuran besar. Sebagai tempt untuk menanam

Air, untuk menyiram tanaman

Penggaris, untuk mengukur tinggi batang

Alat tulis, mencatat hasil pengamatan

2. Bahan

Bahan yang digunakan yaitu biji kacang hijau dengan ukuran dan berat hampir sama

3.2 Variabel Penelitian

Variabel Bebas (Variabel yang mempengaruhi variabel terikat dengan sengaja dibuat

berbeda) ketersediaan oksigen.

Variabel Terikat (Variabel yang dipengaruhi variabel bebas, parameter perkecambahan,

pertumbuhan dan perkembangan)

Variabel Kontrol (Variabel yang dibuat sama untuk semua perlakuan) faktor-faktor

lingkungan, misalnya intensitas cahaya.

3.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan di rumah selama 7 hari, dari tanggal 22-29 Juli 2012.

3.4 Cara Kerja

1. Rendamlah biji kacang hijau (misalkan 40-50 biji) ke dalam wadah berisi air. Tunggu

selama minimal 3 jam dan maksimal 24 jam.

2. Ambil 2 buah pot yang sudah berisi tanah beri sedikit lubang sekitar 20 lubang di

permukaan tanah pada pot menggunakan bilah lidi.

3. Apabila biji kacang hijau yang sudah direndam beberapa jam mengembang, ambil 20 biji

dan masukkan 10 biji ke dalam masing-masing pot yang sudah di sediakan.

7

4. Letakkan 1 pot di tempat yang terang dan 1 potnya lagi diletakkan di tempat yang gelap

(di dalam kardus).

5. Sirami tanaman kecambah setiap hari.

3.5 Cara pengambilan data dan pengamatan

Ukurlah panjang batang tanaman kecawbah di kedua pot menggunakan penggaris atau

dengan bilah lidi setiap hari selama 7 hari. Amati perubahan warna yang terjadi pada batang dan

daun.

8

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data dan Fakta yang Diperoleh selama Penelitian

1. Pada hari pertama

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,5 1,6

2 1,5 1,5

3 1,7 1,8

4 2 2,7

5 1,8 4,1

6 1 1,1

7 1,3 1,9

8 1,4 3,8

9 1,5 1,6

10 1,8 3,4

2. Pada hari kedua

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,6 11,3

2 1,5 2,6

3 1,8 1,8

4 2,7 14,5

5 4,1 3

6 1,1 8,5

7 1,9 2,2

8 3,8 10

9 1,6 10,3

10 3,4 4

Tanaman di tempat terang:

Semua kecambah tumbuh akar

Sebagian besar koteledon masih

berada dalam kulit biji

Sebagian tumbuh batang

Tanaman di tempat gelap:

Semua kecambah tumbuh akar

Tumbuh batang

Koteledon terangkat dari kulit biji

Mulai keluar daun dari koteledon

Tanaman di tempat terang:

Koteledon terangkat dari kulit biji

Sebagian keluar daun

Semua kecambah tumbuh batang

Tanaman di tempat gelap:

Batang tumbuh lebih cepat dan

lebih panjang dari hari pertama

Keluar daun dari koteledon

Batang dan daun berwarna hijau

kekuningan

9

3. Pada hari ketiga

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,6 11,3

2 1,5 2,6

3 1,8 1,8

4 2,7 14,5

5 4,1 3

6 1,1 8,5

7 1,9 2,2

8 3,8 10

9 1,6 10,3

10 3,4 4

4. Pada hari keempat

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,6 11,3

2 1,5 2,6

3 1,8 1,8

4 2,7 14,5

5 4,1 3

6 1,1 8,5

7 1,9 2,2

8 3,8 10

9 1,6 10,3

10 3,4 4

Tanaman di tempat terang:

Sebagian koteledon terlepas

Batang dan daun berwarna hijau

muda

Tanaman di tempat gelap:

Semua koteledon terlepas

Batang dan daun berwarna kuning

pucat

Tanaman di tempat terang:

Batang dan daun berwarna hijau

muda

Tanaman di tempat gelap:

Batang dan daun berwarna kuning

pucat

10

5. Pada hari kelima

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,6 11,3

2 1,5 2,6

3 1,8 1,8

4 2,7 14,5

5 4,1 3

6 1,1 8,5

7 1,9 2,2

8 3,8 10

9 1,6 10,3

10 3,4 4

6. Pada hari keenam

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,6 11,3

2 1,5 2,6

3 1,8 1,8

4 2,7 14,5

5 4,1 3

6 1,1 8,5

7 1,9 2,2

8 3,8 10

9 1,6 10,3

10 3,4 4

Tanaman di tempat terang:

Koteledon terlepas

Batang tumbuh kuat dan tebal

Tanaman di tempat gelap:

Batang dan daun berwarna

kuning pucat

Batang lebih kurus

Tanaman di tempat terang:

Batang dan daun berwarna hijau

Batang menjadi kokoh

Tanaman di tempat gelap:

Batang dan daun berwarna kuning

pucat

Tanaman kecambah mulai layu

11

7. Pada hari ketujuh

Biji Kacang

Hijau

Di Tempat

Terang

Di Tempat

Gelap

1 1,6 11,3

2 1,5 2,6

3 1,8 1,8

4 2,7 14,5

5 4,1 3

6 1,1 8,5

7 1,9 2,2

8 3,8 10

9 1,6 10,3

10 3,4 4

Tanaman di tempat terang:

Batang dan daun berwarna hijau

tua

Kecambah tumbuh subur

Tanaman di tempat gelap:

Tanaman kecambah layu dan ada

sebagian tanaman kecambah yang

mati.

12

4.2 Pengolahan Data dan Analisis Data Hasil Penelitian

4.2.1 Data Hasil Pengamatan

1. Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang

Tem

pat

Ter

ang

Biji Kacang

Hijau

Ukuran Kecmbah Pada hari (cm)

1 2 3 4 5 6 7

1 1,5 1,6 1 1,5 1,5 1,5 1,8

2 1,5 1,5 1,6 1,6 1,7 1 5

3 1,7 1,8 4 10 14,5 17 17

4 2 2,7 13 19 21,5 23,6 25

5 1,8 4,1 14,3 17,5 20 21,5 22,4

6 1 1,1 2,5 10 15,8 19,5 20,4

7 1,3 1,9 12 19,4 23,2 25,8 27,4

8 1,4 3,8 17 19,4 14 13,5 23,5

9 1,5 1,6 1,6 1,7 1,7 1,8 13,8

10 1,8 3,4 15 20,5 22,2 23,5 24

Rata-Rata 1,55 2,35 8,2 12,42 13, 61 14,87 18,03

2. Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap

Tem

pat

G

elap

Biji Kacang

Hijau

Ukuran Kecmbah Pada hari (cm)

1 2 3 4 5 6 7

1 1,6 11,3 25 29 33 36,1 38,2

2 1,5 2,6 2,9 4 14,8 23,5 28,7

3 1,8 1,8 10,5 16,5 20 22 21.5

4 2,7 14,5 25,5 29,5 30,2 32 31.5

5 4,1 3 18 25 28 32 34.5

6 1,1 8,5 20,6 24,5 30 34 35,2

7 1,9 2,2 12,6 19 24,5 29 31

8 3,8 10 22 26 28 30,5 30,3

9 1,6 10,3 23 27 30,2 32,5 33,3

10 3,4 4 17 23 26 28,2 28,8

Rata-Rata 2,35 6,82 17,71 22,35 26,47 29,98 31,6

13

3. Grafik Pertumbuhan

4.2.2 Analisis Data

Hasil dari data hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kecepatan perkecambahan

kacang hijau berdasarkan perbedaan cahaya lingkungannya. Terlihat jelas pada grafik

pertumbuhan diatas, bahwa tanaman kacang hijau yang diletakkan pada kondisi gelap mengalami

perubahan tinggi yang lebih cepat daripada tanaman kacang hijau yang ditanam pada kondisi

terang.

Berikut adalah ciri-ciri tanaman kecambah yang telah diteliti:

1. Ciri tanaman kecambah di tempat terang:

a) Batang tumbuh kuat dan tebal.

b) Batang tumbuh pendek.

c) Daun berkembang lambat.

d) Batang dan daun berwarna hijau.

0

5

10

15

20

25

30

35

Hari ke-1 Hari ke-2 Hari ke-3 Hari ke-4 Hari ke-5 Hari ke-6 Hari ke-7

Di TempatTerang

Di TempatGelap

Rata-rata

panjang

batang

per-hari

(cm)

14

2. Ciri tanaman kecambah di tempat gelap:

a) Batang lebih kurus.

b) Batang lebih cepat tumbuh panjang.

c) Daun berkembang lebih cepat.

d) Batang dan daun berwarna kuning pucat.

4.2.3. Pembahasan

Tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan

lambat karena jika auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh

cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat. Sehingga hal

ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah matahari atau yang

disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormone yang banyak

atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih

mudah untuk mengetahuinya, sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang

dan gelap diantaranya:

Untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat

selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan, hal ini

desebabkan kaerena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Sedangkan untuk

tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat

dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap, tetapi tekstur batangnya sangat

kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin

dihambat oleh sinar matahari.

Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk

internal dan faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk

proses perkecambahan banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor

yang lain ikut mempengaruhi. Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon

auksin, jika melakukan perkecambahan di tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat

namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon auksin sangat peka terhadap cahaya, jika

pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang perkecambahan akan terjadi relatif

lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang aktif secara merata ketika

terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus menjulur ke atas.

Faktor-faktor yang menyebabkan dormansi pada biji dapat dikelompokkan dalam:

a. Faktor lingkungan eksternal, seperti cahaya, temperatur, dan air;

b. Faktor internal, seperti kulit biji, kematangan embrio, adanya inhibitor, dan rendahnya zat

perangsang tumbuh;

15

c. Faktor waktu, yaitu waktu setelah pematangan, hilangnya inhibitor, dan sintesis zat

perangsang tumbuh. Dormansi pada biji dapat dipatahkan dengan perlakuan mekanis,

cahaya, temperatur, dan bahan kimia.

Proses perkecambahan dalam biji dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu proses

perkecambahan fisiologis dan proses perkecambahan morfologis. Sedangkan dormansi yang

terjadi pada tunas-tunas lateral merupakan pengaruh korelatif dimana ujung batang akan

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bagian tumbuhan lainnya yang dikenal dengan

dominansi apikal. Derajat dominansi apikal ditentukan oleh umur fisiologis tumbuhan tersebut.

16

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.

Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah gelap

tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak terurainya hormon

auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang kacang hijau. Meskipun

tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang

kurang baik, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta

kekurangan klorofil sehingga daun terlihat pucat.

Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek karena

hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan rusak sehingga

laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun tanaman kacang hijau ini

tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang

terlihat gemuk, daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

5.2 Saran

Saran Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat disrankan sebagai:

Dalam pngamatan terutama pengukuran hendaknya satu orang saja yang mengukur agar

tidak terjadi distorsi.

Pengaturan jumlah populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu

banyak populasi dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.

Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang

sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan, sehingga

percobaan akan aman dan berhasil.

Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.

Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang akan

ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang ingin

diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.

Untuk memperoleh hasil yang representatif, hendaknya dilakukan penelitian lanjutan.

17

Daftar Pustaka

Syamsuri, Istamar, dkk 2007. Biologi 3A. Jakarta: Erlangga

Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga

Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II Semester 1. Jakarta:

Esis

18

Lampiran