Upload
chandrafitriya
View
81
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Prakerin
Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat
diserap langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata
terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusan
SMK masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lulus
seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal ini menunjukan
bahwaketerampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak
dunia usaha/ industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia
usaha/ industri. Memang pada k
Kenyataannya masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktek.
Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktek idealnya 70%
hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak
memiliki sama sekali peralatan praktek, dalampelaksanaan peserta diklat hanya
dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang
sebenarnya.
Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan penddidkan
keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan sinkron
programg pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang
diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung pada bidang pekerjaan yang
relevan,terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.
Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitu
lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan atau instansi
tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program
keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya terlibat
1
dan bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program,
tahappenyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan
kelulusan peserta diklat, serta pemasarannya.
1.2 Pengertian Prakerin
Prakerin (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan
dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang
relevan dengan dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya. Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan
untuk magang disuatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri
setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang digelutinya
atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-
ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan
utama mengapa para siswa-siswi habus memiliki bekal ilmu pengetahuan dasar
sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak
mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang
kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan ilmu-ilmu
baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.
1.3 Tujuan dan Manfaat Prakerin
1.3.1 Tujuan
a. Mengimplementasikan materi yang selama ini didapatkan di sekolah.
b. Membentuk pola pikir yang konstruktif pola pikir bagi siswa.
c. Melatih siswa untuk berkomunikasi/ berinteraksi secara professional
di dunia kerja yang sebenarnya.
d. Membentuk Etos kerja yang baik bagi siswa-siswi PRAKERIN.
2
e. Menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang
dimiliki oleh siswa-siswi PRAKERIN sesuai bidang masing-masing.
f. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan di Implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
g. Menjalin kerjasama yang baik antara sekolah dengan dunia industri
maupun dunia usaha.
1.3.1 Manfaat
a. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri di lapangan sehingga setelah
selesai dari sekolah menengah kejuruan dan terjun ke lapangan kerja
industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi
baginya.
b. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
professional dan handal.
c. Untuk mengasah keterampilan yang telah di berikan disekolah dan
juga sesuai visi dan misi sekolah menengah kejuruan ( SMK ).
1.4 Tujuan Penulisan Laporan Prakerin
a. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin.
b. Untuk memantapakan siswa dalam pengembangan atau penerapan pelajaran
sekolah dari hasil prakerin.
c. Siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin.
d. Siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji
keilmihannya.
e. Melatih dan mengingatkan keterampilan siswa dalam membuat karya tulis.
3
1.5 Sistematika Laporan Prakerin
a. Observasi
Melihat tempat dan mempraktekan secara langsung cara melaksanakan
Prakerin.
b. Wawancara ( Interview )
Dalam hal ini saya mengadakan wawancara secara langsung mengenai segala
sesuatu yang berhubungan dengan penyusunan Karya Tulis, baik dengan
instruktur atau mekanik untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.
c. Studi Pustaka dan Referensi-referensi
Teknik untuk mengumpulkan data dengan proses ini dilakukan dengan cara
membaca buku-buku panduan serta mempelajarinya dan sumber data-data
yang lain ada hubungannya dengan karya tulis ini dan dari hasil-hasil metode
perpustakaan dengan metode lapangan, ini kemudian digabungkan sehingga
dapat ditarik kesimpulan yang merupakan sesuatu perpaduan antara teori dan
praktek.
d. Metode Partisipasi Dalam Tugas Rutin
Yaitu ikut mengerjakan tugas-tugas yang diberikan sehingga penulis
mengetahui bagaimana kegiatan yang ada pada objek penulisan yang diteliti.
e. Search to internet
Hal ini dilakukan untuk melengkapi kekurangan dan menambah data dengan
mencari data(browsing) dalam media internet.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Prakerin
Tempat pelaksanaan prakerin berada di Rumah sakit Ben Mari yang di
laksanakan sesuai dengan jadwal siswa masing-masing dengan ketentuan yang
berlaku :
Jam kerja :
1) Sift pagi : Pukul 07.00-14.00 WIB
2) Sift siang : Pukul 14.00-21.00 WIB
3) Sift malam : Pukul 21.00-07.00 WIB
2.2 Sejarah Singkat Dunia Usaha/Dunia Industri
RSIA Ben Mari didirikan 27 Juni 2009 yang dibuka oleh Bpk Bupati
Malang H.Sujud Pribadi SE,S.os sebagai Rumah Sakit yang menangani
kesehatan Ibu dan Anak .
RSIA Ben Mari didirikan oleh PT.RS BEN MARI SEHAT
Berdirinya RS Ben Mari dalam rangka mendukung upaya pemerintah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya di Kab.Malang
Ikut berperan secara aktif mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan
berkualitas kepada masyarakat
Perkembangan pelayanan “RS.BEN MARI” selama empat (4) tahun ini
menunjukkan progress yang cukup berarti dan permintaan masyarakat yang
cenderung meningkat, terutama pada pelayanan spesialis yang lebih luas 5
sehingga pada tahun ke-3 kita sudah menjadi RUMAH SAKIT UMUM tentunya
dengan pelayanan kesehatan yang lebih luas .
RS.BEN MARI sudah terakreditasi LULUS PENUH pada tanggal 27 Agustus
2012 .
2.1.2 Visi RS Ben Mari
Menjadikan Rumah Sakit Ibu dan Anak pilihan utama masyarakat .
2.1.3 Misi RS Ben Mari
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat . Memberikan pelayanan
kesehatan secara professional dengan biaya yang terjangkau .
2. Memberikan pelayanan di bidang kebidanan dan kandungan, anak dan
kegawat daruratan yang di dukung oleh dokter-dokter spesialis yang
ahli pada bidangnya, dokter umum, dokter konsul bedah, dokter konsul
penyakit dalam yang melayani dengan didasari Cinta dan Hati yang
Tulus .
3. Memberikan pelayanan kesehatan yang professional dengan alat bantu
diagnosis yang terkini .
4. Selalu berusaha untuk meningkatkan fasilitas dan peralatan medis
seiring dengan kemajuan teknologi .
2.1.4 Motto RS.Ben Mari
Service With Love and Heart (Melayani dengan Cinta dan Hati yang
Tulus)
6
2.1.5 Gambar Umum RS.Ben Mari
Gambaran umum RS.Ben Mari terletak di tempat yang sangat
strategis, yaitu berada di Jl. Raya Kendalpayak No.17 yang
menghubungkan penduduk wilayah Kabupaten Malang Selatan – Timur
dan Kota Malang sebagai pusat dinamika aktifitas penduduk Malang
Raya dan RS. Ben Mari berada di jalur persimpangan ke arah Turen,
Dampit, dan ke arah Kepanjen.
2.3 Struktur Organisasi DU/DI
Mohon maaf, karena kebijakan management Rumah Sakit Ben Mari struktur
organisasi tidak dapat ditampilkan.
2.4 Tata Tertib dan Keselamatan Kerja
1. Hadir 15 menit sebelum pergantian shift
2. Memakai hands coon saat melakukan tindakan
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
2.5 Prosedur dan Bentuk Kegiatan
2.5.1 Pemasangan Oksigen
Pemberian Oksigen Melalui Kateter atau Kanula Hidung
PENGERTIAN :
Memberikan oksigen dengan konsentrasi rendah (24-40%) dengan
kecepatan 2-4 ltr/menit.
ALAT DAN BAHAN :
1.Kanula hidung
2.Selang oksigen
3.Humidifier
4.Cairan steril7
5.Tabung oksigen dengan flowmeter
6.Plester perekat
7. Buku catatan
PROSEDUR KERJA :
1. Priksa program terapi medic
2. Lakukan evaluasi pada pasien seperti melakukan pemeriksaan
frekuensi pernapasannya.
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien maupun
keluarga pasien.
4. Cuci tangan
5. Persiapkan alat-alat
6. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke tabung oksigen.
Masukkan air steril secukupnya ke dalam humidifier.
7. Berikan aliran oksigen sesuai dengan program medis.
8. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien. Atur pita atau
selang plastik ke kepala atau kebawah dagu sampai kanula pas dan
nyaman.
2.5.2 Ambulasi
Membantu Pasien Pindah dari Tempat Tidur Ke Kursi Roda atau
Sebaliknya.
TUJUAN :
Pasien dapat pindah dari tempat tidur ke kursi roda atau sebaliknya.
PROSEDUR KERJA :
1. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri
tempat tidur.
2. Lakukan prosedur 1-12 seperti pada saat membantu pasien duduk
di sisi tempat tidur.
8
3. Pasang sepatu / sandal
4. Pastikan posisi kursi roda terkunci .Bantu pasien agar dapat
menggenggam lengan kursi roda (jika mampu).
5. Sangga kedua aksila pasien dengan kedua tangan perawat.
6. Letakan kaki perawat agak ke samping didepan pasien.
7. Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat
hanya membantu pergerakan tubuh pasien , bukan mengangkat
pasien.
8. Atur posisi dikursi roda agar nyaman dengan cara menanyakan
pada pasien.
9. Cuci tangan dan catat tindakan yang telah dilakukan dan
hasilnya.
2.5.3 Proses Hecting
Keterangan : hanya membantu membersihkan menggunting benang
dan menahan pasien dengan lukanya.
ALAT DAN BAHAN:
1. Bak Instrumen :
*Klem Luru *Nalfolder
*Klem Bengkok *Nidel
*Pinset Anatomi *Korentang
*Pinset Sirurgis *Plester Perekat
*Bisturi *Kasa steril
*Nidel *Gunting
2. Cairan H2O2
3. Cairan NaCL 0,9%
4. Dispo 3ml
5. Lidocain HCL
6. Silk Black (Benang Kulit)
9
7. Cat Gut (Benang Otot)
8. Betadine
9. Handscoen steril
PROSEDUR KERJA :
1. Pertama-tama anjurkan pasien untuk tenang, lalu jelaskan
prosedur yang akan di lakukan pada pihak pasien dan
keluarga pasien.
2. Cuci tangan, kemudian pakai hand scoen.
3. Suntikkan lidocain HCL pada luka, itu di gunakan sebagai
obat mengurangi nyeri ( obat kram ).
4. Bersihkan luka menggunakan kassa steril yang di basahi oleh
cairan NaCL, setelah itu bersihkan juga luka dengan
menggunakan sedikit cairan H2O2 dan betadine.
5. Setelah luka sudah dalam keadaan bersih lanjutkan dengan
proses hecting. Jika terlihat luka tersebut cukup dalam maka
terlebih dahulu harus di hecting dengan menggunakan benang
Cat gut ( benang otot ) kemudian di lanjutkan dengan
menggunakan benang Silk black ( benang kulit ).
6. Setelah luka selasai di jahit tutup luka menggunakan kassa
steril yang telah di basahi dengan betadine.
7. Langkah berikutnya suntikkan obat anti tetanus untuk
mencegah segala kemungkinan.
8. Cuci tangan
2.5.4 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )
Pemeriksaan tanda-tanda vital ( TTV ) juga terbagi dari :
1. Memeriksa suhu tubuh
2. Menghitung denyut nadi
10
3. Perhitungan pernapasan
4. Memeriksa tekanan darah
Memeriksa Suhu Tubuh
Tempat-tempat pengukuran suhu, yaitu :
1.Pada oral ( mulut )
2. Aksila ( ketiak )
3. Rektum
ALAT DAN BAHAN :
1.Termometer
2.Alkohol 70%
3.Buku catatan TTV
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Ambil termometer dan jika termometer yang di gunakan
adalah termometer air raksa, turunkan air raksa
sampai pada angka 0.
4. Jika air raksa telah mencapai angka yang telah
ditentukan, setelah itu masukkan ujung termometer
pada daerah pemeriksaan yang telah di tentukan.
Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil
kembali termometer lalu baca hasil.
5. Bersihkan termometer dengan alcohol.
6. Lepaskan handscoen & cuci tangan
7. Catat hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV
11
Menghitung Denyut Nadi
Nadi normal berkisar dari 50-100 kali/menit
ALAT DAN BAHAN :
1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV
3.Handscoe
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan
keluarga pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Jari telunjuk,jari tengah dan jari manis diletakkan pada
pergelangan tangan pasien.raba arteri radialis sekitar 1
menit jika sudah selesai meraba
4. Lepaskan Handscoen & Cuci tangan
5. Catat hasil pemeriksaan denyut nadi pada buku catatan
TTV.
Menghitung Pernapasan
PENGERTIAN :
Secara normal, orang dewasa bernafas 16-20x/ menit.
Bernafas adalah pengambilan O2 oleh tubuh dan membuang
CO2 dari dalam tubuh keluar.Bernafas terjadi secara
tomatis, tidak ada suara, tenang dan tanpa upaya khusus,
pernapasan yang sulit disebut ‘’Dyspnue’’.
TUJUAN :
Menghitung jumlah pernapasan dalam 1 menit guna
mngetahui keadaan umum pasien.
12
ALAT DAN BAHAN :
1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV
3.Handscoen
PROSEDUR KERJA :
1. Pakai Handscoen
2. Atur posisi pasien pada posisi yang nyaman dengan tangan
menyilang di atas abdomen.
3. Hitung frekuensi pernapasan pasien dengan memperhatikan secara
teliti jam tangan yang di kenakan dan untuk mendapatkan hasil yang
akurat maka perhitungan harus dilakukan selama satu menit penuh.
4. Lepaskan handscoen & Cuci tangan
5. Catat hasil tindakan pada buku catatan TTV.
Tekanan Darah
PENGERTIAN :
Mengukur tekanan darah pasien melalui permukaan dinding
arteri dengan menggunakan alat sphygmomanometer dengan manset
yang lazim, ddisebut tensimeter. Satuan dalam perhitungan tekanan
darah yaitu mmHg. Pada proses pemeriksaan tekanan darah terdapat
2 cara pemeriksaan, yaitu
1. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara palpasi.
2. Pemeriksaan tekanan darah dengan menggunakan cara
auskultasi.
2.5.5 Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi
ALAT DAN BAHAN :
1. Tensimeter air raksa/digital/clock.
13
2. Buku catatan TTV/Rekam Medik.
3. Handscoen steril/on
PROSEDUR KERJA :
1. Pakai Handscoen
2. Gulung lengan baju pasien keatas.
3. Pasangkan manset pada lengan atas pasien.
4. Rabalah nadi arteri radialis dengan jari’’ tangan kanan.
5. Bola karet dipompa sehingga tidak teraba lagi detak nadi
arteri radialis.
6. Bukalah keran sehingga air raksa pada tabung turun.
Dan bacalah skala pada manometer.
7. Lepaskan Handscoen & Cuci tangan
8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam
medik.
2.5.6 Pemeriksaan Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi
ALAT DAN BAHAN :
1.Tensimeter air raksa/digital/clock.
2.Stetoskop
3.Buku catatan TTV/Rekam medik.
4. Handscoen steril/on
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Gulung lengan baju pasien keatas.
4. Pasangkan manset pada lengan atas pasien.
14
5. Tempatkan corong stetoskop pada tempat mengalirnya
arteri brachialis, tepat dibawa manset kemudian bola
karet dipompa kira sampai 200.
6. Setelah itu bukalah keran sehingga air raksa pada tabung
dan baca hasil pada manometer.
7. Lepaskan handscoen & Cuci tangan
8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam
medik.
2.5.7 Membantu pemasangan Infus dan Aff Infus(IVFD)
ALAT DAN BAHAN :
1. Cairan Invus ( NaCL, RL,D5,LIVAMIN)
2. Aboked ( No. 16, 18, 20, 22 )
3. Selang invus/Invus set
4. Standar invus
5. Kapas alkohol
6. Plester perekat
7. Kassa steril
8. Hipaviks ( bila diperlukan )
9. Bak instrument
10. Betadine
PROSEDUR KERJA :
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan keluarga.
2. Siapkan alat di samping pasien. Sambungkan cairan
dengan invus set dan keluarkan udara lalu gantungkan
ke standar invus.
15
3. Tentukan vena yang akan dipasangkan invus, jika telah
ditemukan lakukan tindakan stuing dan desinfektan
dengan menggunakan kapas alkohol. Tusukkan aboked
pada vena pasien dengan jarum aboked menghadap ke
atas.Setelah itu pastikan aboked masuk tepat pada vena
dengan melihat darah yang keluar. Kemudian
sambungkan invus set dengan aboked, alirkan cairan.
Tempelkan hipaviks pada aboked dan lakukan fiksasi
dengan menggunakan plester perekat.
4. Atur tetesan sesuai dengan instruksi dokter.
5. Cuci tangan
Prosedur Aff Invus
ALAT DAN BAHAN
1. Kapas alkohol
2. Bak instrumen
3. Plester perekat
4. Gunting
PROSEDUR KERJA :
1. Hentikan tetesan cairan invus
2. Oleskan kapas alkohol pada plester perekat guna untuk
mempermudah mencabut plester perekat
3. Cabut plerlahan plester perekat dan hipaviks, kemudian
tarik perlahan aboked dan tutup bekas tusukan dengan
menggunakan kapas alkohol. Setelah itu lakukan fiksasi
dengan menggunakan plester perekat.
16
BAB III
KOMPETENSI PRAKTIK
3.1 Spesifikasi Kompetensi/Pekerjaan
3.1.1 Sift Pagi IGD
Pemasangan Oksigen
PENGERTIAN PEMBERIAN OKSIGEN
Pemberian terapi oksigen adalah suatu tata cara pemberian bantuan
gas oksigen pada penderita yang mengalami gangguan pernapasan ke
dalam paru yang melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat
khusus.
Pemberian oksigen berupa pemberian oksigen ke dalam paru-paru
melalui saluran pernapasan dengan menggunakan alat bantu oksigen.
Pemberian oksigen pada klien dapat melalui 3 cara, yaitu melalui kateter
nasal , kanula nasal, dan masker oksigen.
TUJUAN PEMBERIAN OKSIGEN
1. Memenuhi kekurangan oksigen.
2. Membantu kelancran metabolism/
3. Sebagai tindakan pengobatan.
4. Mencegah hipoksia.
5. Mengurangi beban kerja alat nafas dan jantung.INDIKASI
Terapi ini dilakukan pada penderita :
- Dengan anoksia atau hipoksia
- Dengan kelumpuhan alat-alat pernapasan.
- Selama dan sesudah dilakukan narcose umum.
- Mendapat trauma paru
- Tiba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock. Dispeneu,
cyanosis,apneu.17
- Dalam keadaan koma
3.1.2 Sift Siang IGD
Ambulasi
PENGERTIAN AMBULASI
Ambulasi adalah latihan yang paling berat dimana pasien yang
dirawat dirumah sakit dapat berpartisipasi kecuali dikontraindikasikan oleh
kondisi pasien.
Hal ini harusnya menjadi bagian dalam perencanaan latihan untuk
semua pasien. Ambulasi mendukung kekuatan, daya tahan dan
fleksibelitas. Keuntungan dari latihan berangsur-angsur dapat di tingkatkan
seiring dengan pengkajian data pasien menunjukkan tanda peningkatan
toleransi aktivitas. Menurut Kozier (1995 dalam Asmandi, 2008) ambulasi
adalah aktivitas berjalan. Ambulasi dini merupakan tahapan kegiatan yang
dilakukan segera pada pasien paska operasi dimulai dari duduk sampai
pasien turun dari tempat tidur dan mulai berjalan dengan bantuan alat
sesuai dengan kondisi pasien.
TUJUAN AMBULASI
· Untuk memenuhi kebutuan aktivitas
· Memenuhi kebutuhan ambulasi
· Mempertahankan kenyamanan
· Mempertahankan toleransi terhadap aktivitas
· Mempertahankan control diri pasien
· Memindahkan pasien untuk pemeriksaan
TINDAKAN - TINDAKAN AMBULASI
a. Duduk diatas tempat tidur
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Anjurkan pasien untuk meletakkan tangan disamping badannya
18
3. Berdirilah di samping tempat tidur, kemudian meletakkan tangan
pada bahu pasien
4. Bantu pasien untuk duduk dan diberi penopang atau bantal
b. Turun dan berdiri dari temapt tidur
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Fleksikan lutut dan pinggang anda
3. Letakkan kedua tangan pasien di bahu anda dan letakkan kedua
tangan anda di samping kanan kiri pinggang pasien
4. Ketika pasien melakukan ke lantai, tahan lutut anda pada lutut pasien
5. Bantu berdiri tegak dan jalan sampai ke kursi
6. Bantu pasien duduk di kursi dengan posisi yang nyaman
c. Bantu berjalan
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Letakkan tangan pasien di samping badan atau memegang telapak
tangan anda
3. Berdiri di samping pasien serta pegang telapak dan lengan tangan
pada bahu pasien
4. Bantu pasien untuk berjalan perlahan-lahan
d. Memindahkan pasien dari tempat tidu ke branchard
1. Jelaskan pada pasien prosedur yang akan dilakukan
2. Atur branchard dengan posisi terkunci
3. Bantu pasien dengan dua sampai tiga orang dengan berdiri
menghadap pasien
4. Silangkan tangan pasien di depan dada
5. Tekuk lutut anda kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien
19
6. Orang pertama meletakkan tangan di bawah leher, orang kedua
meletakkan tangan di bawah pinggang dan panggul dan orang ketiga
meletakkan tangan di bagian kaki
7. Angkat bersama-sama dan pindahkan ke branchard
8. Atur posisi pasien di branchard yang nyaman
3.1.3 Sift Malam IGD
Proses Hecting
Penjahitan luka adalah suatu tindakan untuk mendekatkan tepi luka
dengan benang sampai sembuh dan cukup untuk menahan beban fisiologis.
3.1.4 Sift Pagi Keperawatan
Tanda-Tanda Vital ( TTV )
Pemeriksaan tanda vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan sistem tubuh. Tanda vital meliputi: Suhu tubuh, Denyut Nadi, Frekuensi Pernapasan, dan Tekanan Darah. Pemeriksaan ini bertujuan :
1. Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu tubuh.
2. Mengetahui denyut nadi (Irama, Frekuensi, dan Kekuatan)3. Menilai kemampuan kardiovaskuler4. Mengetahui frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan5. Menilai kemampuan fungsi pernapasan6. Mengetahui nilai tekanan darah.
3.1.5 Sift Pagi
Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi
Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi menggunakan jari
20
3.1.6 Sift Pagi
Pemeriksaan Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi
Pengukuran tekanan darah dan denyut nadi menggunakan alat
Stetoskop
3.1.7 Sift Siang
Membantu pemasangan Infus dan Aff Infus(IVFD)
Memasang infus merupakan salah satu cara pemberian terapi cairan
dengan menggunakan prosedur infasif yang dilaksanakan dengan
menggunakan tehnik aseptik.
Tujuan Memasang Infus:
Mempertahankan atau menganti cairan tubuh yang hilang
Memperbaiki keseimbangan asam basa
Memperbaiki komponen darah
Tempat memasukkan obat atau terapi intra vena
Rehidrasi cairan pada pasien shock
3.2 Penggunaan Peralatan dan Bahan/Media
3.2.1 Pemberian Oksigen Melalui Kateter atau Kanula Hidung
1.Kanula hidung
2.Selang oksigen
3.Humidifier
4.Cairan steril
5.Tabung oksigen dengan flowmeter
21
6.Plester perekat
7. Buku catatan
3.2.2 Ambulasi
3.2.3 Proses Hecting
1. Bak Instrumen :
*Klem Lurus *Nalfolder
*Klem Bengkok *Nidel
*Pinset Anatomi *Korentang
*Pinset Sirurgis *Plester Perekat
*Bisturi *Kasa steril
*Nidel *Gunting
2. Cairan H2O2
3. Cairan NaCL 0,9%
4. Dispo 3ml
5. Lidocain HCL
6. Silk Black (Benang Kulit)
7. Cat Gut (Benang Otot)
8. Betadine
9. Handscoen steril
3.2.4 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )
Memeriksa Suhu Tubuh
1.Termometer
2.Alkohol 70%
3.Buku catatan TTV
22
Menghitung Denyut Nadi
1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV
3.Handscoe
Menghitung Pernapasan
1.Jam tangan
2.Buku catatan TTV
3.Handscoen
Memeriksa Tekanan Darah
3.2.5 Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi
1. Tensimeter air raksa/digital/clock.
2. Buku catatan TTV/Rekam Medik.
3. Handscoen steril/on
3.2.6 Pemeriksaan Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi
1.Tensimeter air raksa/digital/clock.
2.Stetoskop
3.Buku catatan TTV/Rekam medik.
4. Handscoen steril/on
3.2.7 Membantu pemasangan Infus dan Aff Infus(IVFD)
1. Cairan Invus ( NaCL, RL,D5,LIVAMIN)
2. Aboked ( No. 16, 18, 20, 22 )
3. Selang invus/Invus set
4. Standar invus
5. Kapas alkohol
6. Plester perekat
23
7. Kassa steril
8. Hipaviks ( bila diperlukan )
9. Bak instrument
10. Betadine
Prosedur Aff Invus
1. Kapas alkohol
2. Bak instrumen
3. Plester perekat
4. Gunting
3.3 Langkah Kerja
3.3 Langkah Kerja
3.3.1 Pemasangan Oksigen
1. Priksa program terapi medic
2. Lakukan evaluasi pada pasien seperti melakukan pemeriksaan frekuensi
pernapasannya.
3. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien maupun keluarga
pasien.
4. Cuci tangan
5. Persiapkan alat-alat
6. Sambungkan kanula nasal ke selang oksigen dan ke tabung oksigen.
Masukkan air steril secukupnya ke dalam humidifier.
7. Berikan aliran oksigen sesuai dengan program medis.
8. Letakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien. Atur pita atau selang
plastik ke kepala atau kebawah dagu sampai kanula pas dan nyaman.
3.3.2 Ambulasi
1. Identifikasi kebutuhan pasien untuk duduk di sisi kanan atau kiri tempat
tidur.
24
2. Lakukan prosedur 1-12 seperti pada saat membantu pasien duduk di sisi
tempat tidur.
3. Pasang sepatu / sandal
4. Pastikan posisi kursi roda terkunci .Bantu pasien agar dapat
menggenggam lengan kursi roda (jika mampu).
5. Sangga kedua aksila pasien dengan kedua tangan perawat.
6. Letakan kaki perawat agak ke samping didepan pasien.
7. Ambil ancang-ancang dan pakai gerakan koordinasi agar perawat hanya
membantu pergerakan tubuh pasien , bukan mengangkat pasien.
8. Atur posisi dikursi roda agar nyaman dengan cara menanyakan pada
pasien.
9. Cuci tangan dan catat tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya.
3.3.3 Proses Hecting
1. Pertama-tama anjurkan pasien untuk tenang, lalu jelaskan prosedur yang
akan di lakukan pada pihak pasien dan keluarga pasien.
2. Cuci tangan, kemudian pakai hand scoen.
3. Suntikkan lidocain HCL pada luka, itu di gunakan sebagai obat
mengurangi nyeri ( obat kram ).
4. Bersihkan luka menggunakan kassa steril yang di basahi oleh cairan
NaCL, setelah itu bersihkan juga luka dengan menggunakan sedikit
cairan H2O2 dan betadine.
5. Setelah luka sudah dalam keadaan bersih lanjutkan dengan proses
hecting. Jika terlihat luka tersebut cukup dalam maka terlebih dahulu
harus di hecting dengan menggunakan benang Cat gut ( benang
otot ) kemudian di lanjutkan dengan menggunakan benang Silk black
( benang kulit ).
6. Setelah luka selasai di jahit tutup luka menggunakan kassa steril yang
telah di basahi dengan betadine.
25
7. Langkah berikutnya suntikkan obat anti tetanus untuk mencegah segala
kemungkinan.
8. Cuci tangan
3.3.4 Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital ( TTV )
Memeriksa Suhu Tubuh
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Ambil termometer dan jika termometer yang di gunakan adalah
termometer air raksa, turunkan air raksa sampai pada angka 0.
4. Jika air raksa telah mencapai angka yang telah ditentukan, setelah itu
masukkan ujung termometer pada daerah pemeriksaan yang telah di
tentukan. Kemudian tunggu hingga 5 menit-10 menit, lalu ambil
kembali termometer lalu baca hasil.
5. Bersihkan termometer dengan alcohol.
6. Lepaskan handscoen & cuci tangan
7. Catat hasil pemeriksaan pada buku pemeriksaan TTV
Menghitung Denyut Nadi
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien dan keluarga pasien.
2. Pakai Handscoen
3. Jari telunjuk,jari tengah dan jari manis diletakkan pada pergelangan
tangan pasien.raba arteri radialis sekitar 1 menit jika sudah selesai
meraba
4. Lepaskan Handscoen & Cuci tangan
5. Catat hasil pemeriksaan denyut nadi pada buku catatan TTV.
Menghitung Pernapasan
26
1. Pakai Handscoen
2. Atur posisi pasien pada posisi yang nyaman dengan tangan menyilang di
atas abdomen.
3. Hitung frekuensi pernapasan pasien dengan memperhatikan secara teliti
jam tangan yang di kenakan dan untuk mendapatkan hasil yang akurat
maka perhitungan harus dilakukan selama satu menit penuh.
4. Lepaskan handscoen & Cuci tangan
5. Catat hasil tindakan pada buku catatan TTV.
3.3.5 Pemeriksaan Tekanan Darah Dengan Cara Palpasi
1. Pakai Hands coon
2. Gulung lengan baju pasien keatas.
3. Pasangkan manset pada lengan atas pasien.
4. Rabalah nadi arteri radialis dengan jari’’ tangan kanan.
5. Bola karet dipompa sehingga tidak teraba lagi detak nadi arteri radialis.
6. Bukalah keran sehingga air raksa pada tabung turun. Dan bacalah skala
pada manometer.
7. Lepaskan Handscoon & Cuci tangan
8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.
3.3.6 Pemeriksaan Tekan Darah Dengan Cara Auskultasi
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien dan keluarga
pasien.
2. Pakai Handscoon
3. Gulung lengan baju pasien keatas.
4. Pasangkan manset pada lengan atas pasien.
5. Tempatkan corong stetoskop pada tempat mengalirnya arteri brachialis,
tepat dibawa manset kemudian bola karet dipompa kira sampai 200.
6. Setelah itu bukalah keran sehingga air raksa pada tabung dan baca hasil
pada manometer.
27
7. Lepaskan handscoon & Cuci tangan
8. Catat hasil pemeriksaan pada buku catatan TTV/Rekam medik.
3.3.7 Membantu pemasangan Infus dan Aff Infus(IVFD)
1. Hentikan tetesan cairan invus
2. Oleskan kapas alkohol pada plester perekat guna untuk mempermudah
mencabut plester perekat
3. Cabut plerlahan plester perekat dan hipaviks, kemudian tarik perlahan
aboked dan tutup bekas tusukan dengan menggunakan kapas alkohol.
Setelah itu lakukan fiksasi dengan menggunakan plester perekat.
3.4 Hambatan Selama Prakerin
1. Belum terlalu banyak kosa kata bahasa medis yang dikuasai.
2. Belum mengerti tempat alat-alat medis.
3.5 Pemecahan Masalah
1. Bertanya kepada perawat senior dan mencari di internet.
2. Bertanya kepada teman dan perawat senior.
3.6 Penyakit
3.6.1 Penyakit Jantung
Definisi
Penyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
Etiologi
Otot jantung yang lemah. Ini adalah kelainan bawaan sejak lahir. Otot
jantung yang lemah membuat penderita tak dapat melakukan aktivitas yang
berlebihan, karena pemaksaan kinerja jantung yang berlebihan akan 28
menimbulkan rasa sakit di bagian dada, dan kadangkala dapat
menyebabkan tubuh menjadi nampak kebiru-biruan. Penderita lemah otot
jantung ini mudah pingsan.
Adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak
sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi
saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah
bersih dan darah kotor tercampur. Penyakit ini juga membuat penderita
tidak dapat melakukan aktivitas yang berat, karena aktivitas yang berat
hampir dapat dipastikan akan membuat tubuh penderita menjadi biru dan
sesak napas, walaupun tidak menyebabkan rasa sakit di dada. Ada pula
variasi dari penyakit ini, yakni penderitanya benar-benar hanya memiliki
satu buah serambi.
Penatalaksanaan Medis
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit
dan serangan jantung, di samping gaya hidup sehat (seperti sering bangun
lebih pagi, tidak sering tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok
dan minuman beralkohol), pola makanan yang sehat (memperbanyak
makan makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak makan
makanan berlemak dan berkolesterol tinggi), dan olah raga yang teratur dan
tidak berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu
memperkecil atau memperbesar risiko penyakit dan serangan jantung, di
antara lain:
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang
putih ternyata dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh
darah berkurang 72%. Namun beberapa peneliti lain ada juga yang
menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang putih dengan 29
kesehatan jantung. Dalam studi yang dilakukan pada 90 perokok berbadan
gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang
putih selama 3 bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol
mereka atau beberapa tanda lain risiko penyakit jantung].
Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi
risiko penyakit jantung. Untuk benar-benar mengurangi risiko penyakit
jantung, seseorang harus benar-benar berhenti merokok .
Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American
College of Cardiology mengungkapkan konsumsi suplemen Vitamin
C dapat mengurangi risiko penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat
mengurangi risiko penyakit jantung. Konsumsi garam dapat meningkatkan
tekanan darah. Pada percobaan diet rendah garam menunjukkan risiko
penyakit jantung hingga 25% dan risiko serangan jantung hingga 20%
Konsumsi makanan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung
seperti Salmon, Tomat, Minyak Zaitun, Gandum, Almond, dan Apel,
habatussauda dan obat herbal lainnya.
3.6.2 Diabetes Melitus
Definisi
Diabetes melitus, DM (bahasa Yunani: διαβαίνειν, diabaínein, tembus
atau pancuran air) (bahasa Latin: mellitus, rasa manis) yang juga dikenal di
Indonesia dengan istilah penyakit kencing manis adalah kelainan
metabolik yang disebabkan oleh banyak faktor,
dengan simtoma berupahiperglikemia kronis dan gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
30
Etiologi
Simtoma berupa hiper glikemia kronis dan gangguan metabolisme karbohidrat, lemak dan protein, sebagai akibat dari:
defisiensi sekresi hormon insulin, aktivitas insulin, atau keduanya. defisiensi transporter glukosa. atau keduanya.
Patofisiologi
Kemungkinan induksi diabetes tipe 2 dari berbagai macam kelainan hormonal, seperti hormon sekresi kelenjar adrenal, hipofisis dan tiroid merupakan studi pengamatan yang sedang laik daun saat ini. Sebagai contoh, timbulnya IGT dan diabetes melitus sering disebut terkait oleh akromegali dan hiperkortisolisme atau sindrom Cushing.
Hipersekresi hormon GH pada akromegali dan sindrom Cushing sering berakibat pada resistansi insulin, baik pada hati dan organ lain, dengan simtoma hiperinsulinemia dan hiperglisemia, yang berdampak pada penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian.
GH memang memiliki peran penting dalam metabolisme glukosa dengan menstimulasi glukogenesis dan lipolisis, dan meningkatkan kadar glukosa darah dan asam lemak. Sebaliknya, insulin-like growth factor 1 (IGF-I) meningkatkan kepekaan terhadap insulin, terutama pada otot lurik. Walaupun demikian, pada akromegali, peningkatan rasio IGF-I tidak dapat menurunkan resistansi insulin, oleh karena berlebihnya GH.
Terapi dengan somatostatin dapat meredam kelebihan GH pada sebagian banyak orang, tetapi karena juga menghambat sekresi insulin dari pankreas, terapi ini akan memicu komplikasi padatoleransi glukosa.
Sedangkan hipersekresi hormon kortisol pada hiperkortisolisme yang menjadi penyebab obesitas viseral, resistansi insulin, dan dislipidemia, mengarah pada hiperglisemia dan turunnya toleransi glukosa, terjadinya resistansi insulin, stimulasi glukoneogenesis dan glikogenolisis. Saat bersinergis dengan kofaktor hipertensi, hiperkoagulasi, dapat meningkatkan risiko kardiovaskular.
31
Hipersekresi hormon juga terjadi pada kelenjar tiroid berupa tri-iodotironina dengan hipertiroidisme yang menyebabkan abnormalnya toleransi glukosa.
Pada penderita tumor neuroendokrin, terjadi perubahan toleransi glukosa yang disebabkan oleh hiposekresi insulin, seperti yang terjadi pada pasien bedah pankreas, feokromositoma,glukagonoma dan somatostatinoma.
Hipersekresi hormon ditengarai juga menginduksi diabetes tipe lain, yaitu tipe 1. Sinergi hormon berbentuk sitokina, interferon-gamma dan TNF-α, dijumpai membawa sinyal apoptosis bagi sel beta, baik in vitro maupun in vivo. Apoptosis sel beta juga terjadi akibat mekanisme Fas-FasL, dan/atau hipersekresi molekul sitotoksik, seperti granzim dan perforin; selain hiperaktivitas sel T CD8- dan CD4-.
Penatalaksanaan Medis
Pasien yang cukup terkendali dengan pengaturan makan saja tidak
mengalami kesulitan kalau berpuasa. Pasien yang cukup terkendali
dengan obat dosis tunggal juga tidak mengalami kesulitan untuk berpuasa.
Obat diberikan pada saat berbuka puasa. Untuk yang terkendali dengan
obat hipoglikemik oral (OHO) dosis tinggi, obat diberikan dengan dosis
sebelum berbuka lebih besar daripada dosis sahur. Untuk yang memakai
insulin, dipakai insulin jangka menengah yang diberikan saat berbuka saja.
Sedangkan pasien yang harus menggunakan insulin (DMTI) dosis ganda,
dianjurkan untuk tidak berpuasa dalam bulan Ramadhan
3.6.3 Hemoroid
Definisi
Pembekakan dan peradangan pembuluh darah di sekitar anus dan bagian
rectum bawah.
32
Etiologi
Sejumlah faktor dapat menyebabkan formasi dari wasir termasuk
kebiasaan buang air besar tidak teratur (konstipasi atau diare), olahraga,
nutrisi (diet rendah serat), peningkatan tekanan intra-abdomen
(berkepanjangan tegang), genetika, tidak adanya katup dalam vena
hemoroid, dan penuaan.
Konstipasi atau sembelit menyebabkan kotoran sulit untuk keluar saat
buang air besar. Otomatis untuk mengeluarkannya butuh tekanan lebih
besar, sehingga orang yang mengalami sembelit akan mengejan dengan
sangat kuat saat buang air besar yang berdampak pada peningkatan risiko
untuk terkena ambeien. Meski berkebalikan dengan sembelit, diare atau
terlalu sering buang air besar juga dapat membuat penderitanya mengejan.
Meski sering buang air besar, kotoran yang keluar biasanya cair dan
hanya sedikit-sedikit sehingga penderita cenderung tidak sabar lalu
mengejan untuk menuntaskannya agar tidak perlu keluar masuk kamar
mandi. Buang air besar secara terburu-buru biasanya dilakukan oleh
para mahasiswa yang tinggal di kos-kosan dan sering mengalami antrean
panjang di kamar mandi, terutama pada pagi hari. Kondisi ini tidak ideal
untuk buang air besar, karena jika terburu-buru maka tekanan saat
mengejan cenderung lebih besar dengan tujuan agar tinjanya cepat keluar
dan tuntas.
Faktor lain yang dapat meningkatkan tekanan pada vena rektum
sehingga menyebabkan wasir antara lain obesitas, duduk dalam jangka
waktu yang lama, dan kehamilan. Selama kehamilan, tekanan dari janin di
perut dan perubahan hormonal menyebabkan pembuluh hemorrhoidal
untuk memperbesar. Persalinan juga menyebabkan peningkatan tekanan
33
intra-abdomen. Terapi pembedahan jarang diperlukan, sebagai gejala ini
biasanya hilang pasca melahirkan.
Faktor penyebab penyakit ambeien ini sebaiknya segera anda hindari,
Agar anda tidak terkena penyakit ambeien ini. Dan ika anda mendapati
gejala-gejala yang telah disebutkan tadi, Maka sebaiknya anda segera
berkonsultasi kepada dokter ahli agar penyakit ambeien anda dapat segera
diatasi. Pencegahan yang dapat anda lakukan untuk mengatasi penyakit
ambeien ini sangatlah mudah, Anda dianjurkan untuk memperbanyak
konsumsi makanan yang mengandung banyak serat serta konsumsi air
putih secukupnya.
Penatalaksanaan Medis
Cara terbaik untuk mencegah wasir adalah untuk menjaga tinja tetap
lunak sehingga dapat keluar dengan mudah, sehingga mengurangi tekanan
dan tegangan pada anus tuntaskan sesegera mungkin setelah ada
rangsangan buang air besar. Olahraga, termasuk berjalan, dan
meningkatkan kandungan serat dalam diet dapat membantu mengurangi
sembelit dan mengejan dengan menghasilkan tinja yang lebih lembut dan
lebih mudah untuk keluar. Mengurangi waktu untuk buang air besar dan
menghindari membaca sementara di toilet telah direkomendasikan.
3.6.4 Tuberkulosis
Definisi
Tuberkulosis, MTB, atau TB (singkatan dari bacillus berbentuk
tuberkel) merupakan penyakit menular yang umum, dan dalam banyak
kasus bersifat mematikan. Penyakit ini disebabkan oleh berbagai
strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis 34
biasanya menyerangparu-paru, namun juga bisa berdampak pada bagian
tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui udara ketika seseorang
dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau menyebarkan butiran ludah
mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya bersifat asimtomatikdan laten.
Namun hanya satu dari sepuluh kasus infeksi laten yang berkembang
menjadi penyakit aktif. Bila Tuberkulosis tidak diobati maka lebih dari
50% orang yang terinfeksi bisa meninggal.
Etiologi
Penyakit ini diakibatkan infeksi kuman mikobakterium tuberkulosis
yang dapat menyerang paru, ataupun organ-organ tubuh lainnya seperti
kelenjar getah bening, usus, ginjal, kandungan, tulang, sampai otak. TBC
dapat mengakibatkan kematian dan merupakan salah satu penyakit infeksi
yang menyebabkan kematian tertinggi di negeri ini.
Kali ini yang dibahas adalah TBC paru. TBC sangat mudah menular,
yaitu lewat cairan di saluran napas yang keluar ke udara lewat batuk/bersin
& dihirup oleh orang-orang di sekitarnya. Tidak semua orang yang
menghirup udara yang mengandung kuman TBC akan sakit.
Pada orang-orang yang memiliki tubuh yang sehat karena daya tahan
tubuh yang tinggi dan gizi yang baik, penyakit ini tidak akan muncul dan
kuman TBC akan "tertidur". Namun,pada mereka yang mengalami
kekurangan gizi, daya tahan tubuh menurun/ buruk, atau terus-menerus
menghirup udara yang mengandung kuman TBC akibat lingkungan yang
buruk, akan lebih mudah terinfeksi TBC (menjadi 'TBC aktif') atau dapat
juga mengakibatkan kuman TBC yang "tertidur" di dalam tubuh dapat aktif
kembali (reaktivasi).
35
Infeksi TBC yang paling sering, yaitu pada paru, sering kali muncul tanpa
gejala apa pun yang khas, misalnya hanya batuk-batuk ringan sehingga
sering diabaikan dan tidak diobati. Padahal, penderita TBC paru dapat
dengan mudah menularkan kuman TBC ke orang lain dan kuman TBC
terus merusak jaringan paru sampai menimbulkan gejala-gejala yang khas
saat penyakitnya telah cukup parah.
Patofisiologi
Sekitar 90% orang yang terinfeksi M. tuberculosis mengidap infeksi
TB laten yang bersifat asimtomatik, (kadang disebut LTBI/Latent TB
Infections). Seumur hidup, orang-orang ini hanya memiliki 10% peluang
infeksi latennya berkembang menjadi penyakit Tuberkulosis aktif yang
nyata.[43]Resiko TB pada pengidap HIV untuk berkembang menjadi
penyakit aktif meningkat sekitar 10% setiap tahunnya. Bila tidak diberi
pengobatan yang efektif, maka angka kematian TB aktif bisa mencapai
lebih dari 66%.
Infeksi TB bermula ketika mikobakteria masuk ke dalam alveoli paru,
lalu menginvasi dan bereplikasi di
dalam endosom makrofag alveolus. Lokasi primer infeksi di dalam paru-
paru yang dikenal dengan nama "fokus Ghon", terletak di bagian atas lobus
bawah, atau di bagian bawah lobus atas. Tuberkulosis paru dapat juga
terjadi melalui infeksi aliran darah yang dikenal dengan nama fokus Simon.
fokus Simon biasanya ditemukan di bagian atas paru-paru. Penularan
hematogen (melalui pembuluh darah) ini juga dapat menyebar ke lokasi-
lokasi lain seperti nodus limfa perifer, ginjal, otak dan tulang. Tuberkulosis
berdampak pada seluruh bagian tubuh, meskipun belum diketahui kenapa
36
penyakit ini jarang sekali menyerang jantung, otot skeletal, pankreas,
atau tiroid.
Tuberkulosis digolongkan sebagai salah satu penyakit yang
menyebabkan radang granulomatosa. Sel-sel seperti Makrofag, limfosit
T, limfosit B, dan fibroblast saling bergabung
membentukgranuloma. Limfosit mengepung makrofag-makrofag yang
terinfeksi. Granuloma mencegah penyebaran mikobakteria dan
menyediakan lingkungan khusus bagi interaksi sel-sel lokal di dalam
sistem kekebalan tubuh. Bakteri yang berada di dalam granuloma menjadi
dorman lalu menjadi sumber infeksi laten. Ciri khas lain granuloma adalah
membentuk kematian sel abnormal (nekrosis) di pusat tuberkel. Dilihat
dengan mata telanjang, nekrosis memiliki tekstur halus, berwarna putih
keju dan disebut nekrosis kaseosa.
Bakteri TB bisa masuk ke dalam aliran darah dari area jaringan yang
rusak itu. Bakteri-bakteri tersebut kemudian menyebar ke seluruh tubuh
dan membentuk banyak fokus-fokus infeksi, yang tampak sebagai tuberkel
kecil berwarna putih di dalam jaringan. Penyakit TB yang sangat parah ini
disebut tuberkulosis milier. Jenis TB ini paling umum terjadi pada anak-
anak dan penderita HIV.] Angka fatalitas orang yang mengidap TB
diseminata seperti ini cukup tinggi meskipun sudah mendapatkan
pengobatan (sekitar 30%).
Pada banyak orang, infeksi ini sering hilang timbul. Perusakan
jaringan dan nekrosis seringkali seimbang dengan kecepatan penyembuhan
dan fibrosis. Jaringan yang terinfeksi berubah menjadi parut dan lubang-
lubangnya terisi dengan material nekrotik kaseosa tersebut. Selama masa
aktif penyakit, beberapa lubang ini ikut masuk ke dalam saluran
37
udara bronkhi dan material nekrosis tadi bisa terbatukkan. Material ini
mengandung bakteri hidup dan dapat menyebarkan infeksi. Pengobatan
menggunakan antibiotik yang sesuai dapat membunuh bakteri-bekteri
tersebut dan memberi jalan bagi proses penyembuhan. Saat penyakit sudah
sembuh, area yang terinfeksi berubah menjadi jaringan parut.
Penatalaksanaan Medis
Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik,
terutama di daerah paru/dada, lalu dapat meminta pemeriksaan tambahan
berupa foto rontgen dada, tes laboratorium untuk dahak dan darah, juga tes
tuberkulin (mantoux/PPD). Pengobatan TBC adalah pengobatan jangka
panjang, biasanya selama 6-9 bulan dengan paling sedikit 3 macam obat.
Kondisi ini diperlukan ketekunan dan kedisiplinan dari pasien untuk
meminum obat dan kontrol ke dokter agar dapat sembuh total. Apalagi
biasanya setelah 2-3 pekan meminum obat, gejala-gejala TBC akan hilang
sehingga pasien menjadi malas meminum obat dan kontrol ke dokter.
Jika pengobatan TBC tidak tuntas, maka ini dapat menjadi berbahaya
karena sering kali obat-obatan yang biasa digunakan untuk TBC tidak
mempan pada kuman TBC (resisten). Akibatnya, harus diobati dengan
obat-obat lain yang lebih mahal dan "keras". Hal ini harus dihindari dengan
pengobatan TBC sampai tuntas.
Pengobatan jangka panjang untuk TBC dengan banyak obat tentunya
akan menimbulkan dampak efek samping bagi pasien. Efek samping yang
biasanya terjadi pada pengobatan TBC adalah nyeri perut,
penglihatan/pendengaran terganggu, kencing seperti air kopi, demam
38
tinggi, muntah, gatal-gatal dan kemerahan kulit, rasa panas di kaki/tangan,
lemas, sampai mata/kulit kuning.
Itu sebabnya penting untuk selalu menyampaikan efek samping yang
timbul pada dokter setiap kali kontrol sehingga dokter dapat menyesuaikan
dosis, mengganti obat dengan yang lain, atau melakukan pemeriksaan
laboratorium jika diperlukan.
Pengobatan untuk penyakit-penyakit lain selama pengobatan TBC pun
sebaiknya harus diatur dokter untuk mencegah efek samping yang lebih
serius/berbahaya. Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:
Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.
Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi,
lingkungan yang sehat, dan berolahraga.
Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih berat).
Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita.
Perlu diingat bahwa mereka yang sudah pernah terkena TBC dan
diobati, dapat kembali terkena penyakit yang sama jika tidak
mencegahnya dan menjaga kesehatan tubuhnya.
3.6.5 Hernia
Definisi
Hernia, atau yang lebih dikenal dengan turun berok,
adalah penyakit akibat turunnya buah zakar seiring melemahnya 39
lapisan otot dinding perut. Penderita hernia, memang kebanyakan laki-laki,
terutama anak-anak. Kebanyakan penderitanya akan merasakan nyeri, jika
terjadi infeksi di dalamnya, misalnya, jika anak-anak penderitanya terlalu
aktif.
Berasal dari bahasa Latin, herniae, yaitu menonjolnya isi suatu rongga
melalui jaringan ikat tipis yang lemah pada dinding rongga. Dinding
rongga yang lemah itu membentuk suatu kantong dengan pintu berupa
cincin. Gangguan ini sering terjadi di daerah perut dengan isi yang keluar
berupa bagian dari usus.
Etiologi
Tidak jelas apa yang menyebabkan kanker prostat. Dokter meyakini
bahwa kanker prostat dimulai ketika beberapa sel prostat menjadi tidak
normal. Mutasi sel yang tidak normal tersebut menyebabkan sel tumbuh
lebih cepat daripada sel normal. Ketika sel normal mati, maka sel ini tidak
akan mati. Akumulasi dari sel yang tidak normal ini membentuk tumor
yang dapat tumbuh untuk menyerang jaringan di sekitarnya. Beberapa sel
yang tidak normal tersebut dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Penatalaksanaan Medis
• Memilih makanan sehat yang kaya akan sayur dan buah. Hindari
makanan berlemak tinggi. Buah dan sayur memiliki banyak vitamin dan
mineral yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu nutrisi yang secara
konsisten membantu mencegah kanker prostat adalah lycopene.
• Pilihlah makanan yang sehat daripada menggunakan suplemen. Tidak ada
penelitian yang menunjukkan bahwa suplemen memiliki peran mengurangi
40
risiko kanker prostat. Makanan yang sehat dan kaya akan nutrisi lebih
bermanfaat dalam menjaga kesehatan tubuh.
• Sering berolahraga. Berolahraga akan memperbaiki kesehatan anda serta
menjaga berat badan anda. Ada bukti yang menjelaskan bahwa laki-laki
yang sering berolahraga memiliki sedikit kasus terkena kanker prostat
daripada yang tidak berolahraga.
• Jaga berat badan sehat anda. Jika anda memiliki berat badan yang ideal
saat ini, jaga agar berat badan anda tetap sehat dengan berolahraga. Jika
anda memiliki berat badan yang lebih, kurangi kalori dalam makanan anda
sehari-hari dan berolahragalah lebih banyak.
• Bicaralah pada dokter anda jika anda pikir bahwa anda memiliki
peningkatan risiko kanker prostat. Penelitian menemukan bahwa obat
finasteride (Propecia, Proscar) dapat mencegah atau menunda terbentuknya
kanker prostat pada laki-laki usia 55 ke atas. Obat ini biasanya digunakan
untuk mengontrol pembesaran kelenjar prostat dan kerontokan rambut pada
laki-laki.
Sampai saat ini belum ditemukan obat paten untuk penyakit ini.
Namun para ilmuwan sedang mengembangkan obat baru
bernama Abiraterone sebagai obat untuk kanker prostat.
3.6.6 Luka Bakar
Definisi
41
Luka bakar merupakan jenis luka, kerusakan jaringan atau kehilangan
jaringan yang diakibatkan sumber panas ataupun suhu dingin yang tinggi,
sumber listrik, bahan kimiawi, cahaya, radiasidan friksi. Jenis luka dapat beraneka
ragam dan memiliki penanganan yang berbeda tergantung jenis jaringan yang terkena
luka bakar, tingkat keparahan, dan komplikasi yang terjadi akibat luka tersebut. Luka
bakar dapat merusak jaringan otot, tulang, pembuluh darah dan jaringan
epidermal yang mengakibatkan kerusakan yang berada di tempat yang lebih dalam
dari akhir sistem persarafan. Seorang korban luka bakar dapat mengalami berbagai
macam komplikasi yang fatal termasuk diantaranya kondisi shock, infeksi, ketidak
seimbangan elektrolit (inbalance elektrolit) dan masalah distress pernapasan. Selain
komplikasi yang berbentuk fisik, luka bakar dapat juga menyebabkan distress
emosional (trauma) dan psikologis yang berat dikarenakan cacat akibat luka bakar
dan bekas luka (scar).
Etiologi
Luka bakar dapat disebabkan oleh banyak hal:
1. Panas (misal api, air panas, uap panas)
2. Radiasi
3. Listrik
4. Kimia
5. Laser
Bahan kimia chemicals yang dapat menyebabkan luka bakar adalah
Asam kuat atau basa kuat acids atau bases. Luka bakar akibat bahan kimia
umumnya disebabkan karena sifat kimiawi bahan tersebut yang tajam dan
dapat membakar kulit, seperti [sodium hidroksida]], silver nitrate, dan
bahan kimia berbahaya lainnya (seperti asam sulfur ataupun asam nitrat).
42
Asam hidroflorikdapat menyebabkan kerusakan tulang, namun jenis
kerusakan yang terjadi sulit dibuktikan.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Selama saya melaksanakan Praktek Kerja Industri, banyak pengalaman
baru yang saya dapatkan dan belum pernah di dapatkan di lingkungan
pendidikan.
Dari pengalaman yang ditemui selama Praktek saya bisa belajar melakukan
pekerjaan yang baik secara professional dalam bidang yang saya geluti, yaitu
keperawatan, menerima komentar dan saran dari pembimbing lapangan untuk
kebaikan Saya dan teman-teman.
4.2 Saran
Saya melihat begitu banyaknya persaingan dalam Dunia medis, untuk itu
saya menyarankan kepada pihak sekolah agar menyiapkan tenaga terdidik terbaik
yang dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya yang diberikan padanya
sehingga kesalahan diperkecil.Untuk para guru pembimbing agar lebih
memperhatikan kami siswa praktek di lahan praktek, setidaknya seminggu sekali
melihat kegiatan kami di lapangan
43
DAFTAR PUSTAKA
http://ddayipdokumen.blogspot.com/
http://giatdalambelajar.blogspot.com/
http://dinna-contohlaporan.blogspot.com/
http://www.tkjclub.net/tkj/index.php?
option=com_content&view=article&id=63&Itemid=77
http://beebasmerdeka.blogspot.com/2012/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-
prakerin.html
44