Upload
meidina-madinah-dfigasfour
View
334
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
1/49
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar BelakangPerkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat sekarang ini
menyebabkan pesaingan di antara perusahaan yanga satu dengan yang lain semakin
ketat dan dapat menyebabkan ancaman bagi perusahaan lainnya. Oleh karena itu,
diperlukan tenaga kerja yang profesional dan berkualitas agar dapat memajukan
perusahaan.
Perguruan tinggi merupakan lembaga yang bertugas mempersiapkan keluaran
sarjana yang berkualitas dan siap pakai. Namun pada kenyataannya sekarang masih
terdapat mahasiswa yang masih belum siap pakia karena kurangnya prkatek dan hanya
mempelajri teori saja. Oleh karena itu, kami dari Politeknik Negeri Ujung Pandang
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan agar mendapatkan pengalaman di dunia kerja
dan dapat menyesuiakan dengan teori yang kami dapatkan di kampus serta sebagai
sarana untuk melengkapi K dalam mata kuliah kami.
!eknik kimia merupakan bidang keilmuan yang menangani hal"hal yang berkatitan
dengan perencanaan, pengendalian dan proses produksi. #engan adanya praktek kerja
lapangan diharapkan mahasiswa dapat melihat secara langsung dan memahami ilmuyang diajarkan di $urusan !eknik Kimia.
1.2. Tujuan Prakek Kerja Lapangan
Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan pada berbagai instansi, lembaga ataupun
perusahaan selama kurang lebih satu bulan dengan tujuan yaitu %
a. &ahasiswa dapat menerapkan teori"teori dan praktek yang diperoleh selama menjalani
pendidikan di perguruan tinggi serta melihat keterkaitan antara teori dan praktek.
b. &ahasiswa dapat mengembangkan pola pikir dan kreatifitas penerapan teori dalam
melakukan anilisis terhadap mutu produksi.c. &ahasiswa memperoleh gambaran mengenai situasi kerja pada instansi, lembaga atau
perusahaan tempat melakukan praktek.
d. #apat memperluas pengetahuan mahasiswa tentang proses penerapan teknologi dari
lapangan kerja yang sebenarnya.
1.3. Tujuan Laporan Kerja Praktek
etelah melakukan praktek kerja lapangan, diwajibkan untuk membuat laporan
praktek kerja lapangan. 'al ini merupakan syarat yang harus dipenuhi. (dapaun tujuan
dari penulisan kerja lapangan yaitu %
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang1
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
2/49
a. &ahasiswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir terutama dalam menganalisa
data.
b. &ahasiswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyusun materi laporan
baik yang bersumber dari buku"buku ataupun konsultasi langsung dengan pembimbing.
c. &enambah kemampuan mahasiswa menggunakan bahasa tulisan sehingga dapat
dimengerti oleh pembaca.
d. ebagai bahan pertanggungjawaban atas praktek kerja lapangan yang dilakukan.
e. ebagai bahan perpustakaan sehingga kelak akan berguna bagi pembaca khususnya
jurusan teknik kimia.
1.4. Tempat an !aktu Pelak"anaan
Pelaksanaan praktek kerja lapangan kami bertempat di P!. emen !onasa unit ),
pada tanggal *"+* $uli -*.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang2
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
3/49
BAB II
TIN#AUAN U$U$ PE%U&AHAAN
2.1. &ejara' Ber(r(n)a PT. &emen Tona"a
P!. emen !onasa adalah produsen semen terbesar di kawasan timur /ndonesia
yang menempati lahan seluas *.-- hektar di #esa 0iringere Kec. 0ungoro Kab.
Pangkep, sekitar 1- km dari kota &akassar.
P!. emen !onasa 2Persero3 !bk. &ulai didirikan berdasarkan !(P &P4 4/
No.//5&P45*61-, tanggal -7 #esember *61- tentang pola pembangunan Nasional
emesta berencana tahapan *61*"*616.
P!. emen !onasa memiliki kapasitas terpasang 7.68-.--- ton semen pertahun,
mempunyai 7 unit pabrik , yaitu !onasa /, !onasa //, !onasa ///, !onasa /), dan !onasa
).
2.1.1. Pa*r(k &emen Tona"a I
Pabrik emen !onasa / berlokasi di desa !onasa Kec. 0alocci, Kab. Pangkep,
Pro9insi ulawesi elatan. Pabrik emen !onasa / didirikan berdasarkan !(P
&P4 4/ No. //5&P45*61- tanggal 7 #esember *61- tentang pola
pembangunan nasional semesta berencana tahapan *61*"*616.Pabrik !onasa unit / mulai beroperasi pada tahun *618 dengan kapasitas
*-.--- metrik ton semen per tahun dengan proses basah. !etapi pabrik unit / ini
hanya beroperasi sampai tahun *68 atas pertimbangan ekonomis.
2.1.2. Pa*r(k &emen Tona"a II
Pabrik emen !onasa // yang berlokasi di desa 0iringere, Kecematan
0ungoro, Kabupaten Pangkep, Pro9insi ulawesi elatan, yang berjarak + km
dari Pabrik emen !onasa Unit /, yang didirikan berdasarkan persetujuan
0appenas No. -+5:L"L;50.)5
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
4/49
2.1.3. Pa*r(k &emen Tona"a III
Pabrik emen !onasa /// yang berlokasi sama dengan pabrik emen !onasa
//, yang dibangun berdasarkan persetujuan 0appenas No. + :;"L;50.)5*68*.
Proyek pembangunan dimulai pada tanggal -6 $anuari *68 dan selesai pada
tanggal -+ (pril *687, yang diresmikan oleh 0apak Presiden oeharto
didampingi Perdana &enteri Lee Kwan >ew dari ingapura.
Kapasitas produksi pabrik emen !onasa /// adalah 76-.--- ton pertahun,
kerjamasa antara pemerintah /ndonesia dengan $erman 0arat. Proses yang
digunakan yaitu proses kering.
2.1.4. Pa*r(k &emen Tona"a I+
Pabrik emen !onasa /) yang berlokasi sama dengan pabrik emen !onasa
// dan /// yang dibangun berdasarkan urat &enteri &uda Perindustrian No.
*85&PP"/:5*66- tanggal - Oktober *66- dan urat &enteri Keuangan 4/
No.*765&K.-*+5*66- tanggal 6 No9ember *66-.
!onasa unit /) dikerjakan secara swakelola oleh P!. emen !onasa dibantu
oleh P!. 4ekayasa /ndustri sebagai konsultan. #iresmikan oleh Presiden oeharto
pada tanggal *- eptember *661.
Proses yang digunakan adalah proses kering dengan kapasitas produksi
.+--.--- ton pertahun.
.*.7. Pa*r(k &emen Tona"a +Pabrik emen !onasa ) yang berlokasi sama dengan pabrik emen !onasa
//, /// dan /) yang dibangun pada tahun --6 dan beroperasi secara komersil
sejak -* =ebruari -*+, proses yang digunakan adalah proses kering dengan
kapasitas produksi .7--.--- ton pertahun.
2.1.,. Kon"ol(a"( engan PT. &emen Inone"(a
ebelum P!. emen !onasa berkonsolidasi dengan P!. emen ?resik
2Persero3 !bk, pemegang saham P!. emen !onasa adalah pemerintah 4/.
Konsolidasi dengan emen ?resik 2Persero3 !bk, dilaksanakan pada tanggal *7
eptember *667, dan sesuai keputusan 4UP L0 pada tanggal *+ &ei *66
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
5/49
!ujuannya untuk menciptakan pos produksi semen yang sama kuat dalam industri
semen /ndonesia.
2.1.-. Pem*angunanan &arana Penunjang
Pada tahun *667 P!. emen !onasa mulai membangun unit pengantongan
semen yang bertujuan untuk membantu kelancaran operasi produksi dan pemasan
emen !onasa, yang dibangun dibeberapa daerah pelabuhan di /ndonesia 0agian
!engah dan /ndonesia 0agian !imur, antara lain %
*. Packing Plant 0itung, dengan kapasitas +--.--- ton pertahun.
. Packing Plant 0anjarmasin, dengan kapasitas +--.--- ton pertahun
+. Packing Plant (mbon, dengan kapasitas +--.--- ton pertahun
. Packing Plant Palu, dengan kapasitas +--.--- ton pertahun
7. Packing Plant &akassar, dengan kapasitas 1--.--- ton pertahun
1. Packing Plant amarinda, dengan kapasitas 1--.--- ton pertahun
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
6/49
2.2. +("( an $("( PT. &emen Tona"a
2.2.1. +("( PT. &emen Tona"a
&enjadi perusahaan persemenan terkemuka di (sia dengan tingkat efisiensi
tinggi.
2.2.2. $("( PT. &emen Tona"a
1. &eningkatkan nilai perusahaan sesuai keinginan stakeholders.
2. &emproduksi semen untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan kualitas
dan harga bersaing serta penyerahan tepat waktu.
3. &enggunakan teknologi yang lebih efisien, aman, dan ramah lingkungan.
4. &embangun lingkungan kerja yang mampu membangkitkan moti9asi
karyawan untuk bekerja secara professional.
2.3. &("tem $anajemen PT. &emen Tona"a
2.3.1. &("tem $anajemen $utualah satu komitmen manajemen dalam memasuki era persaingan global
yaitu memberikan dan kepuasan pelanggan. Upaya ini dilakukan untuk memenuhi
komitmen tersebut adalah dengan memberikan mutu produk sesuai permintaan
pelanggan, penyerahan produk yang tepat waktu dan harga yang bersaing. Upaya
ini diwujudkan dengan penerapan istem &anajemen &utu /O 6-- sejak tahun
*661 dan selanjutnya di upgrade dengan istem manajemen &utu /O 6--*%---
pada tahun --.
2.3.2. &("tem $anajemen $utu
Kesadaran akan pentingnya pengelolaan lingkungan telah dimulai sejak
berdirinya pabrik P!. emen !onasa adalah C&enjadi Produsen emen yang
ramahD yang diwujudkan melalui pemenuhan persyaratan peraturan yang berlaku,
meminimalisasi dampak negatif dari proses dan produk yang dihasilkan
pelaksanaan program efisiensi pemakaian sumber daya alam dan energi.
2.3.3. $anajemen Ke"elamatan an Ke"e'atan Kerja
&engingat pentingnya peran tenaga kerja dalam kelangsungan usaha, maka
kondisi keselamatan karyawan harus dijamin. Untuk mewujudkan komitmen
tersebut, sejak tahun --- P!. emen !onasa telah menerapkan istem
&anajemen Keselamatan Kerja 2&K +3 . Penerapan istem manajemen ini
dibuktikan dengan diberikannya P!. emen !onasa istem &anajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh 0adan ertifikasi Nasional pada bulan
$anuari --*.
2.4. &truktur rgan("a"( PT. &emen Tona"a.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang6
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
7/49
truktur organisasi merupakan hal yang penting bagi suatu perusahaan atau
suatu instansi untuk mengetahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab dari
suatu jabatan. truktur organisasi P!. emen !onasa mengatur seluruh
tenaga5karyawan sehingga dapat dikoordinasikan dengan baik dalam suatu sistem
kerja yang efektif.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang7
Direktur
Biro
perenc.
&
analisa
pasar
Dep.
Pengadaan & PP
Staf Dir.
Utama
Direktur
Komersial
Dep.
Penjuala
Direktur
Produksi
Dep.
Produksi
Tonasa
Direktur
Keuangan
Dep.
kuntan
si &
keuang
an
Dep.Produ
ksi !a"an
!aku
Dep.
Perencana
an Teknik
Dep.
Pem!ang
kit
Dep.
#nternal
udit
Depart
emen
Sum!e
r Da$a
%anusi
a
Dep.
Distri!usi
&
transport
Dep.
S' &
Umum Dep.(amin
an %utu
&
)ingkunga
Dep.
Produksi
Tonasa *
SekretarisPerusa"aa
n
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
8/49
(dapun struktur organisasi di P!. emen !onasa, meliputi%
..*. #irektur Utama, membawahi %
*3 #epartemen /nternal (udit, yang terdiri dari%
a. 0iro (udit akuntansi E Keuangan
b. 0iro (udit !eknik
c. 0iro (udit Komersil E Lembaga Penunjang3 #epartemen ;4 E Umum, yang terdiri dari%
a. 0iro Pelayanan Umum
• eksi !ransportasi E Keb. LP
• eksi rumah !angga
• eksi Protokol
• eksi Pemel. arana Umum
b. 0iro ;4 E PK0L
• eksi Program Kemitraan
• eksi ;450ina Lingkungan
•eksi (dm. Keu. ;45PK0L
c. 0iro Keamanan
• eksi K(&. Pabrik E Perumahan
+3 ekretaris Perusahaan
a. 0iro 'ukum E ?o9ern.
• eksi 'ukum
• eksi !anah E Optimalisasi (set
• eksi ?;?
b. 0iro &anajemen 4isiko
c. 0iro 'umas
•
eksi Perwakilan $akarta• eksi 'umas
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang8
Dep.
Produksi
tonasa +
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
9/49
• eksi ekretariat
3 taf #irektur Utama
... #irektur Produksi, membawahi%
*3 #epartemen Produksi 0ahan 0aku
a. 0iro !ambang
• eksi Perencanaan E F9aluasi !ambang
• eksi Penambangan 0atu Kapur
• eksi Penambangan !L E P
b. 0iro Pemel. E Pelayanan !ambang
• eksi Pemel. (lat !ambang
• eksi Pemel. &esin ;rusher
• eksi Pemel. Fllins ;rusher
c. 0iro Operasi ;rusher
• eksi Operasi ;rusher 0K
• eksi Operasi ;r. !L E P
3 #epartemen Produksi !onasa 5+
a. 0iro Operasi 5+
• eksi Operasi 4aw &ill 5+
• eksi Operasi Kiln 5+
• eksi Operasi ;oal &ill 5+
• eksi Operasi =& 5+
• eksi (=4 !onasa 5+
b. 0iro Pemel. &esin 5+
• eksi Pemel. &esin 4aw &ill
• eksi Pemel. &esin Kiln dan ;& 5+
• eksi Pemel. &esin =& 5+
c. 0iro Pemel. Listrik E /nstrumen 5+
• eksi Pemel. Fllins 4& E ;& 5+
• eksi Pemel. Fllins Kiln 5+
• eksi Pemel. Fllins =& 5+
+3 #epartemen Produksi !onasa
a. 0iro Operasi !onasa
• eksi Operasi 4aw &ill
• eksi Operasi Kiln
•
eksi Operasi ;oal &ill • eksi Operasi =&
• eksi (=4 !onasa
b. 0iro Pemeliharaan mesin !onasa
• eksi Pemel. &esin 4aw &ill
• eksi Pemel. &esin Kiln dan ;&
• eksi Pemel. &esin =&
c. 0iro Pemeliharaan Listrik E /nstrumen !onasa
• eksi Pemel. Fllins 4& E ;&
• eksi Pemel. Fllins Kiln
• eksi Pemel. Fllins =&
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang9
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
10/49
3 #epartemen Produksi !onasa 7
a. 0iro Produksi !onasa 7
• eksi Operasi 4aw &ill 7
• eksi Operasi Kiln E ;& 7
• eksi Operasi =inish &ill 7
b. 0iro Pemeliharaan &esin !onasa 7
• eksi Pemel. &esin 4aw &ill 7
• eksi Pemel. &esin Kiln dan ;& 7
• eksi Pemel. &esin =& 7
c. 0iro Pemeliharaan Fllins !onasa 7
• eksi Pemel. Fllins 4& E ;& 7
• eksi Pemel. Fllins Kiln 7
• eksi Pemel. Fllins =& 7
d. 0iro Operasi Packer E (ngkutan emen ;urah
• eksi Operasi Packer 5+
• eksi Operasi Packer 7
• eksi (ngk. ; E ilo emen
• eksi Pemeliharaan Packer P
73 #epartemen Perencanaan !eknik
a. 0iro bengkel dan Perencanaan Umum
• eksi 0engkel &esin
• eksi 0engkel Listrik
• eksi Pekerjaan Umum Pabrik
b. 0iro Perencanaan E Pengendali Pemeliharaan
•
eksi Perencanaan uku ;adang• eksi /nspeksi Pabrik
• eksi Perencanaan E F9aluasi Pemeliharaan
c. 0iro Pengendalian &utu
• eksi Pengendalian &utu !onasa 5+
• eksi Pemngendalian &utu !onasa
• eksi Pengendalian &utu !onasa 7
d. 0iro Perencanaan Pengendalian Proses
e. 0iro Konstruksi
• eksi Konstruksi &ekanik
•eksi Konstruksi Fllins
• eksi Konstruksi ipil
13 #epartemen Pembangkit
a. 0iro Operasi Pembangkit
• eksi PPOP /
• eksi PPOP //
• eksi Pengendalian &utu (ir E 0atu 0ara
b. 0iro Pemeliharaan &esin Pembangkit
• eksi Pemeliharan &esin Pembangkit /
• eksi Pemeliharaan &esin Pembangkit //
c. 0iro #itribusi #aya
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang10
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
11/49
• eksi Pengaturan 0eban
• eksi Pemeliharaan $aringan E Listrik Luar Pabrik
• eksi Pemeliharaan $aringan E Listrik Pabrik
d. 0iro Pemeliharaan Fllins Pembangkit
• eksi Pemeliharaan Listrik Pembangkit
• eksi Pemeliharaan /ntrumen Pembangkit
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
12/49
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
13/49
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
14/49
e
r
a
t
;aO 11
iO *.7
(lO
+7.7
=eO
++.6
&gO 7
O+.7"
+
;aO
0
e
b
as
-.8
emen jenis ini banyak digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan
tekanan yang tinggi 2tidak memerlukan peryaratan khusus3 seperti% bangunan
bertingkat tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya, landasan 0andar udara, beton pratekan, bendungan5 saluran irigasi, elemen bangunan seperti hollow,
genteng pa9ing block, batako, buis beton, roster dan lain"lain.
2./.2. Portlan 0ompo"(te 0ement P00
emen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolisis hasil
penggilingan bersama terak semen Portland dan gypsum dengan satu atau lebih
bahan organik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk
bahan organik, atau hasil pencampuran bubuk semen Portland dengan bubuk
bahan organik lain yang mempunyai sifat po@@oland. 0ahan po@@oland yang
ditambahkan besarnya antara *7"-G. emen Portland Komposit produksi P!.
emen !onasa memenuhi persyaratan N/ *7"
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
15/49
emen Portland po@@olan adalah semen hidrolisis yang terdiri dari campuran
homogen antara semen Portland dan Po@@oland halus, yang diproduksi dengan
menggiling klinker semen Portland dan Po@@oland bersama"sama atau
mencampur secara merata bubuk semen Portland dan Po@@oland. Kadar
Po@@oland *7G"-G massa semen Portland po@@olan.
emen Portland Po@@oland produksi perseroan memenuhi persyaratan N/
*7"-+-"-- tipe /P"U. emen jenis ini banyak digunakan untuk bangunan
bertingkat 2"+ lantai3, kontruksi beton umum, kontruksi beton massa seperti
pondasi plat penuh dan bendungan, konstruksi bangunan didaerah pantai, tanah
berair 2rawa3 dan bangunan dilingkungan garam sulfat yang agresif, serta
konstruksi bangunan yang memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan
sanitasi, bangunan perairan dan penampungan air.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang15
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
16/49
BAB III
TIN#AUAN PU&TAKA
3.1. De5(n("( &emen
emen adalah suatu campuran bahan"bahan kimia yang mempunyai sifat hidrolis
dan apabila dicampur dengan air akan bereaksi dan berubah menjadi bahan yang
mempunyai sifat perekat sehingga bisa mengikat bahan"bahan lain menjadi satu satuan
massa yang padat.
Karena udara mengandung uap air maka proses pengerasan semen dapat terjadi di
air maupun udara. ifat hidrolis ini yang menjadikan semen sebagai bahan utama dalam
konstruksi bangunan, jalan, jembatan, bendungan, dan lain"lain.
3.2. Ba'an Baku
3.2.1. Ba'an Baku Utamaa. 0atu Kapur 2;a;O+3
0atu kapur merupakan batuan sedimen yang dikategorikan sebagai batuan
keras dan merupakan penghasil ;a;O+ terbesar. 0atu kapur murni umumnya
berupa kalsit atau argonit. Kadar ;a;O+ yang terdapat dalam batu kapur murni
adalah 67G. 0entuk lain dari calcite adalah marmer 2marble3, tapi batuan ini
kurang menguntungkan karena sangat keras.
#i alam, batu kapur didapatkan dalam bentuk capuran dengan tanah liat
dan oksida"oksida lain sehingga warnanya menjadi abu"abu sampai kuning.0atu kapur tersusun atas kristal halus dan kasar yang umurnya dipengaruhi
umur geologisnya. Nilai kekerasan batu kapur berkisar antara *,8"+,- skala
&ohs. &ineral utama dalam batuan ini adalah calsite, berbentuk kristal
heksagonal dengan specific gra9ity ,
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
17/49
sehingga apabila kadar iO lebih banyak dari (lO+, maka tanah liat tersebut
tergolong kurang baik digunakan.
emua jenis tanah liat adalah hasil pelapukan kimia yang disebabkan
adanya pengaruh air dan gas ;O, batuan adesit, granit, dan sebagainya.
0atuan"batuan ini lapuk dan menjadi bagian"bagian yang tak larut dalam air
tetapi mengendap berlapis"lapis dan tertimbun tidak beraturan. ifat tanah liat
jika dibakar atau dipanaskan atau dibakar akan berkurang sifat keliatannya dan
menjadi keras bila ditambah air. Aarna tanah liat adalah putih jika tidak
mengandung @at pengotor, tetapi tanah liat akan berubah warna menjadi
kekuningan jika mengandung senyawa besi organik. !anah liat mengalami
reaksi pelepasan air hidrat jika dipanaskan pada suhu 7--o;.
3.2.2. Ba'an Korekt(5
0ahan korektif untuk pembuatan semen digunakan jika kadar senyawa di
dalam bahan baku utama yang digunakan kurang. 0ahan korektif yang
digunakan dalam pembuatan semen yaitu%
a. Pasir silika 2iO3
0ahan pembawa oksida silika 2iO3 berwarna putih sampai kuning pada
keadaan murni yaitu sekitar 6-G. elain mengandung oksida silika, pasir
silika juga mengandung oksida lain yaitu oksida aluminium dan oksida besi.
Pasir silika ini banyak terdapat di pantai dengan derajat kemurnian sekitar 67"
66,8G iO. Aarna pasir silika dipengaruhi oleh adanya kotoran seperti oksida
logam dan bahan organik.
b. ;opper slag
Pasir besi dengan ferri oksida 2=eO+3 sebagai komposisi tertinggi 2
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
18/49
?ypsum adalah bahan sedimen ;aO yang mengandung molekul
hidrat yang berfungsi sebagai penghambat proses pengeringan pada semen.
Penambahan gypsum dilakukan dengan penggilingan akhir dengan
perbandingan 61%. ?ypsum mengalami reaksi pelepasan hidrat dari
;aO.'O menjadi ;aO.*5'O dan * *5'O. ?ypsum berbentuk kristal
dan berwarna putih. ?ypsum dapat diperoleh dari alam maupun secara
sintetik. ?ypsum terdapat di dalam batuan kalsium sulfat yang banyak
terdapat di kawah gunung berapi.
b. &aterial ke +
Limestone 2batu kapur3Limestone adalah batu kapur murni tanpa ada pencampuran dan berungsi
untuk memperhalus semen pada saat penggilingan. Limestone digunakan
untuk menambah jumlah produksi pada pembuatan semen namun tidak
mempengaruhi senyawa pada semen.
!rass!rass mempunyai fungsi sama dengan limestone. elain itu trass juga
menambah kuat tekan semen dan berfungsi sebagai strength pada cetakan
semen.
3.3. #en(" Pro"e" Pem*uatan &emen
#itinjau dari kadar air umpan, terdapat jenis proses pembuatan semen, yaitu%a. Proses basah
b. Proses semi basah
c. Proses semi kering
d. Proses kering
a. Proses basah
Pada proses ini bahan baku dihancurkan di dalam raw mill, kemudian digiling
dengan ditambah air dalam jumlah tertentu. 'asilnya berupa slurry5buburan,
kemudian dikeringkan dalam rotary dryer sehingga terbentuk umpan tanur berupa
slurry dengan kadar air sebesar 7"-G. Pada umunya proses ini menggunakan long
rotary kiln untuk menghasilkan terak. !erak tersebut kemudian didinginkan dan
dicampur dengan gypsum untuk selanjutnya digiling di dalam finish mill.
Proses ini boros karena menggunakan panas sekitar *7--"*6-- kcal5kg terak,
sehingga dibutuhkan lebih banyak bahan bakar. Panas yang cukup tinggi juga
diperlukan selama proses pembakaran karena banyaknya kandungan air yang masiih
terkandung dalam umpan tanur. #alam hal ini tentu saja panas dibutuhkan untuk
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang18
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
19/49
mengurangi kandungan air terlebih dahulu, baru dipakai untuk membentuk terak.
#ari proses ini biasanya suhu gas keluarnya sekitar *7--"7--o;.
Keuntungan %
• Pencampuran dari komposisi slurry lebih mudah karena berupa luluhan.
•
Kadar alkalis tidak menimbulkan gangguan penyempitan dalam saluran preheater atau pipa.
• #ebu yang dihasikan relati9 sedikit.
• #eposit yang tidak homogen tidak berpengaruh karena mudah mencampur dan
mengoreksinya.
Kerugian %
• Pemakaian bahan bakar labih banyak, karena kebutuhan panas pembakaran
tinggi.
• !anur putar yang digunakan ukurannya lebih panjang dibandingkan dengan
proses kering.
• &emerlukan air proses dalam jumlah yang banyak.
• Kapasitas produksi lebih sedikit karena pada awal proses penggilingan, terjadi
proses pencampuran bahan dengan air. (kibat adanya pengurangan kadar air pada
proses penggilingan umpan tanur yang diperoleh relatif sedikit.
b. Proses semi basah
Pada proses ini umpan masuk tanur berupa granular atau pallet 2cake3 dengan
kadar air *7"7G. Proses penyediaan umpan tanur hampir sama dengan proses
basah, hanya saja sebelum masuk tanur umpan disaring terlebih dahulu dengan
bantuan filter press. Konsumsi panas pada proses ini cukup banyak, yaitu *---"*--
kcal5kg terak karena umpan kiln masih mengandung air.
Keuntungan %
• Umpan lebih homogen.
• #ebu yang dihasilkan relatif sedikit.
Kerugian %
• !anur yang digunakan lebih panjang.
•&embutuhkan filter untuk menyaring umpan sebelum masuk ke kiln.
• Fnergi yang dibutuhkan masih cukup besar.
c. Proses semi kering
Umpan tanur pada proses ini berupa tepung kering, lalu dengan alat granulator
2peelti@er3 umpan disemprot dengan air untuk dibentuk menjadi granular dengan
kadar air *-"*G dan ukuranny sekitar *-"* mm. Proses ini menggunakan tungku
tegak 2shaft kiln3 atau long rotary kiln, namun kapasitas rata"rata shaft kiln rendah
jika memakai long rotary kiln. &aka harus dilengkapi dengan grate prehaeter
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang19
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
20/49
sehingga kapasitasnya bisa lebih tinggi. Konsumsi panas pada umunya sekitar *---
kcal5kg terak.
Keuntungan %
• !anur yang digunakan lebih pendek.
•
#iperoleh terak yang seragam.Kerugian %
• &enghasilkan debu.
• &embutuhkan filter.
d. Proses kering 2dry proses3
Pada proses ini bahan baku dipecah danadigiling disertai pengeringan dengan
jalan mengalirkan udara panas ke dalam raw mill sampai diperoleh tepung baku
dengan kadar air sebesar -,7G"*G. elanjutnya tepung baku yang telah homogen
ini diumpan ke dalam suspension preheater sebagai pamanasan awal, disini terjadi
perpindahan panas melalui kontak langsung antara gas panas dan material dengan
arah berlawanan 2counter current3.
&aterial yang telah keluar dari suspension preheater siap menjadi umpan kiln
dan diproses menjadi terak. #imana terak tersebut kemudian didinginkan dan
dicampur dengan gypsum dengan perbandingan 67%7 dan selanjutnya digiling dalam
finish mill sehingga menjadi semen. (danya sistem suspension preheater akan
menghilangkan kadar air dan mengurangi beban panas di kiln.
Keuntungan %
• 4otari kiln yang digunakan relatif pendek.
• 'eat consumsion rendah yaitu sekitar 8--"*--- kcal5kr terak semen sehingga
bahan bakar yang digunakan lebih sedikit.
• Kapasitas produksi besar.
• 0iaya operasi rendah.
Kerugian %
• Kadar air sangat mengganggu operasi karena material lengket pada inlet chute.• /mpuritas alkali menyebabkan penyempitan pada saluran preheater.
• ;ampuran tepung baku kurang homogen.
• 0anyak debu yang dihasilkan sehingga membutuhkan alat penangkap debu.
3.4. Kompo"("( an &(5at &emen
Komposisi semen terdiri atas senyawa"senyawa utama 2mineral"mineral potensial3
sebagai penyusun semen yang terbentuk dari keempat oksida utama, yaitu % oksida
kapur 2;aO3, oksida silika 2iO3, oksida alumina 2(lO+3 dan okdsida besi 2=eO+3.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang20
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
21/49
Kandungan dari keempat oksida tersebut kurang lebih 67G dari berat semen, dan
biasanya disebut Jmajor oBides.
Keempat oksida tersebut dibakar dengan perbandingan tertentu akan menghasilkan
senyawa"senyawa penyusun semen yaitu %
*. !rikalsium silikat 2+;aO.iO atau ;+3
;+ terbentuk pada suhu diatas *7-o; dan mempunyai sifat bila ditambah air cepat
mengeras. ;+ juga mempengaruhi pengikatan kekuatan awal, terutama kekuatan
awal sebelum 8 hari. Kandungan ;+ berkisar antara +7"77G tergantung pada jenis
semen portland.
. #ikalisum silikat 2;aO.iO atau ;3
; terbentuk pada suhu 8--"6--o; dan memberi kekuatan penyokong pada semen
selama satu hari. Kandungan ; pada semen portland antara *7"+7G.
+. !ricalsium (luminat 2+;aO.(lO+ atau ;+(3;+( terbentuk pada suhu 6--"**--
o;, kandungan ;+( pada semen portland berkisar
antara
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
22/49
Kandungan dari keempat oksida ini kurang lebih 67G dari berat semen dan
biasanya disebut major oBides, sedangkan sisanya terdiri dari oksida magnesium
2&gO3 dan oksida lain.
Oksida &inor pada emen PortlandOksida"oksida minor pada semen portland mempunyai sifat"sifat sebagai berikut %
a. O+
b. ;aO bebas
c. 7&gO
d. Oksida
e. Oksida fosfor
f. 'ilang Pijar 2LO/3
g. 0agian tidak larut 2insolube3
ifat ifat =isika emen Portland
a. Kehalusan 2fineness3, disyaratkan karena akan menentukan luas permukaan
partikel" partikel semen, dan ini sangat berpengaruh pada proses hidrasi. tandar
kehalusan yang dipakai adalah sisa diatas ayakan 6- micron 2*
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
23/49
belum diberikan bahan tambahan lain untuk memperbaiki sifat semen. emen
portland dibagi menjadi beberapaa jenis antara lain %
a. emen Portland !ipe /
>aitu semen portland dengan kadar ;+ 276,+G3. Lebih dikenal dengan semen
abu"abu dan dipakai untuk keperluan umum, seperti konstruksi bangunan yang
tidak memerlukan persyaratan khusus, misalnya panas hidrasi, ketahanan dsb.
elain itu mempunyai ; *aitu semen porland dengan kadar ;+ 27*G3, ;(= 2**,6G3 dan ;+( 28G3.
emen ni digunakan dalam situasi yang memerlukan kalor hodrasi yang tidak
terlalu tinggi atau untuk bangunan beton yang dapat terkena aksi sulfat yang
sedang.
c. emen Portland !ipe /// 2'igh Farly trength ;ement3>aitu semen dengan kandungan ;+ 2+7G3, ; 2-G3 dan ;+( 2*7G3. #alam
satu hari, kekuatan semen ini dapat mencapai + kali kekuatan semen portland tipe
/ dan dalam waktu tiga hari kekuatannya dapat mencapai + kalinya dalam waktu
yang sama. 0erat jenisnya relatif besar sehingga daya tahan semen ini naik.
d. emen portland tipe /) 2low heat cement3
>aitu semen dengan kadar ;+ 2+7G3, ; 2-G3 dan ;+( 2
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
24/49
ebagai bahan tambahan pada semen portland po@@olan ini digunakan bahan
tambahan yang bersifat po@@olan yang dapat berasal dari alam maupun dibuat
secara sintesis. Po@@olan alam yaitu seperti tufa, abu 9ulkanis dan tanah diatom.
edangkan po@@olan buatan yaitu hasil pembakaran batu bara.
ifat"sifat semen portland po@@olan antara lain %
• Panas hidrasinya rendah
• !ahan sulfat dan air laut
• Kekuatan tekan awal kurang, tekan akhir tinggi
b. emen portland blast furnace slag
Portland blast furnace slag adalah semen portland yang dicampur dengan
kerak dapur tinggi secara homogen dengan cara mencampur bubuk halus semen
portland dengan bubuk halus slag. (kti9itas slag bertambah seiring bertambahnya
rasio ;aO, &gO, iO, (lO+. Kerak 2slag3 adalah bahan non metal hasil samping
dari pabrik pengecoran besi dalam tanur 2dapur tiggi3 yang mengandung silika,
alumina, atau kalsium silikat dan kalsium alumina silikat.
c. emen masonry
emen masonry adalah semen hidrolik untuk digunakan sebagai adukan
konstruksi, masonry mengandung semen portland, portland blast furnace slag,
semen portland po@@olan, semen alam atau semen buatan dan bahan"bahan
tambahan lain yang mengandung kapur padam, batu kapur, chalk calseous sheell,
talk, slag dan tanah liat. emen masonry dapat menyerap air dengan baik, daya
plastisitasnya tinggi dan kekuatan tekan rendah.
d. emen putih
emen putih dibuat untuk tujuan dekoratif, bukan untuk tujuan konstrukstif.
Pembuatan smen ini membutuhakn persyaratan khusus seperti bahan mentahnya
menandung oksida besi dan oksida magnesia yang angat rendah 2dibawah *G3.
e. Oil well cement
Oil well cement adalah semen portland yang dicampur dengan bahan retarder
khusus seperti asam borat , casein, lignin, gula atau organic hidroxid acid . =ungsi
dari retarder disni adalah untuk mengurangi kecepatan pengerasan semen
sehingga adukan dapat dipompakan sampai ke dalam sumur minyak atau gas.
f. emen anti bakteri
emen anti bakteri adalah campuran yang homogen antara semen portland
dan anti bakteri seperti germicide. 0ahan tersebut ditambahkan untuk J self
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang24
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
25/49
disinfectant beton terhadap serangan bakteri dan fungi 2jamur3 yang tumbuh.
emen ini dipakai untuk kolam renang, kamar mandi dan keramik.
elain jenis"jenis semen di atas, masih ada lagi jenis semen campuran lain
seperti %• Water profed cement
• Hydrophobic cement
• Coloured cement
• Sorel cement
• Super sulfate cement
3.,. Be"aran6Be"aran paa Pa*r(k &emen
Pada pabrik semen dikenal beberapa besaran antara lain %
*. &odulus '&&odulus '& adalah perbandingan antara seluruh ;aO yang ada dalam semen
ataupun raw meal dengan jumlah seluruh oksida silika, oksida alumina dan oksida
besi. 'arga '& ber9ariasi dari
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
26/49
mineral potensil. &akin tinggi harga L= raw meal, maka makin sulit raw meal
tersebut dibakar.
LSF = 100CaO
2,8 SiO2+1,1 Al2O3+0,7 Fe2O3
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang26
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
27/49
BAB I+
P%&E& PE$BUATAN &E$EN PADA
PT. &E$EN TNA&A DI UNIT +
Proses pembuatan semen di P!. emen !onasa secara garis besar dibagi menjadi 7 tahap
yaitu %
*. Proses penyediaan bahan baku
. Proses penggilingan bahan baku 24aw &ill3
+. Proses pembakaran raw meal menjadi klinker 2Kiln3
. Penggilingan batubara
7. Proses di cement mill
1. Proses pengantongan semen.
4.1. Pro"e" Pen)e(aan Ba'an Baku
Proses penyediaan bahan baku meliputi penambangan batu kapur, tanah liat, dan pasir
silica.
4.1.1. Penam*angan Batu Kapur
ebelum melakukan kegiatan penambangan, yang harus dilakukan terlebih
dahulu adalah perintisan lokasi. Perintisan adalah pekerjaan pendahuluan yang
sebelum daerah tambang memproduksi batu kapur secara berlanjut, tujuannya
yaitu untuk membuat jalan rintisan sehingga alat"alat berat yang diperlukan dapat
dengan mudah tiba dilokasi penambangan dan siap untuk memproduksi pada
proses berikutnya. Kegiatan penambangan untuk menyiapkan bahan mentah ini
meliputi pemboran, peledakan, dan pengangkutan.
4.1.2. Penam*angan Tana' L(at
ebelum melakukan penambangan tanah liat terlebih dahulu dilakuakan
tahap perintisan dengan alat bulldo@er untuk membersihkan 9egetasi yang ada.
etealah itu, tanah liat digerus dengan alat muat back hoe dan kemudian
dimasukkan dalam drum truck kemudian diangkut keclay crusher yaitu dua buah
silinder untuk proses pemecahan. Proses pemecahan tanah liat dilakukan dengan
roller crusher yaitu dua buah silinder yang berputar cepat dan arah putarannya
yang berlawanan, hal ini dilakukan untuk memecah batuan yang tercampur
dengan tanah liat dengan menggunakan roll crusher primer dan roll crusher
sekunder selanjutnya diangkut dengan belt con9eyor menuju clay storage.
Pengambilan tanah liat didasarkan pada kadar iO, kualitas tanah liat yang
diambil dan kadar air.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang27
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
28/49
4.1.3. Penam*angan Pa"(r &(l(ka
Pasir silica sebagai bahan pembantu untuk mengoreksi komposisi kimia
tanah liat selain didapatkan pada kandungan tanah liat juga diambil dari deposit
yang terdapat disulawesi selatan, karena pasir silica sudah halus sehingga tidak
mengalami perlakuan awal sebelum masuk ke gudang.
4.2. Pro"e" Pengg(l(ngan Ba'an Baku %a7 $(ll
Proses penggilingan bahan baku di dalam raw mill bertujuan untuk memproduksi
tepung5 bubuk bahan baku dengan kualitas yang dibutuhkan untuk umpan tanur putar
dengan ukuran yang diinginkan karena semakin kecil ukuiran material maka luas
permukaan relati9e besar sehingga pencampuran bahan lebih homogen dan
mempermudah reaksi dalam pembakaran.
(dapun proses yang terjadi dalam raw mill sebagai berikut %
4.2.1. Pen)(apan Ba'an Baku
0atu kapur yang berasal dari gudang dikeruk oleh portal scrapper dan
dinaikkan kedalam belt con9eyor dan kemudian diangkut kedalam bin. !anah liat
yang dari gudang diambil dengan bucket chain eBcapator dan diangkut dengan
belt con9eyor masuk kedalam hopper tanah liat. edangkan pasir silica diangkut
dari gudang dengan belt con9eyor ke bucket ele9ator kemudian masuk kedalam
bin pasir silica.
4.2.2. Pengg(l(ngan Ba'an Baku
#i Pabrik emen !onasa ) menggunakan 9ertical raw mill. 0ahan baku dari
bin masing" masing kemudian dikeluarkan dengan weight feeder dan disatukan
dalam belt con9eyor dan diumpankan ke dalam mill. 0ahan baku dari mill akan
jatuh ke dalam table 2media penggilingan3 dan kemudian giling atau digerus oleh
roller. !ujuan dari penggilingan ini selain menghaluskan juga sebagai pengering.
?as panas yang digunakan ialah gas panas dari hasil pembuangan dari kiln.
erbuk yang dihasilkan selanjutnya dihisap oleh mill fan menuju separator.eparator ini berfungsi untuk memisahkan material halus dan kasar, material
halus akan lolos sedangkan material kasar akan jatuh kembali ke dalam media
penggilingan . Kecepatan separator mempengaruhi kehalusan material yang lolos.
&aterial halus yang lolos melewati separator selanjutnya menuju ke cyclone.
#i dalam cyclone terjadi pemisahan awal antara material produk dengan gas
panas. Pada bawah bagian cyclone terdapat flow gate yang mengatur material
jatuh kedalam air slide. Kemudian dengan alat transport air slide produk
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang28
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
29/49
ditransport menuju bucket ele9ator untuk selanjutnya ditransport lagi dengan air
slide menuju silo penampungan raw meal.
4.2.3. Pen)(mpanan %a7 $eal
4aw meal hasil penggilingan yang masuk ke silo membentuk lapisan"lapisan
dengan ketinggian tertentu. #ibuat dalam tumpukan yang berlapis agar
mempunyai komposisi yang seragam, tetapi pada kenyataannya komposisi
keluaran silo belum seragam. Ketidakseragaman ini ditimbulkan oleh fluktuasi
produk raw meal. Untuk menekan de9iasi fluktuasi maka turunnya material di
silo raw meal diatur sedemikian rupa melalui gate"gate yang beroperasi
bergantian sehingga material dalam silo membentuk lapisan"lapisan. Pada saat
pencurahan ini terjadi pusar arus material yang menarik mateial antar lapisan.
ehingga material yang masuk kedalam raw mill sudah mengalami homogenisasi.Untuk menjaga agar tidak terjadi penggumpalan pada silo raw meal, maka
ditiupka udara aerasi kedalam silo tersebut.
!ujuan homogenisasi dalam raw mill adalah untuk mengurangi fluktuasi
komposisi kimia dan fisika dari salah satu komponen bahan baku atau campuran.
Prahomogenisasi sebelum bahan baku digiling, digunakan reclaming scraper pada
waktu pengambilan bahan baku. Keuntungan dari reclaimer scaper sebagai
berikut %
• #aya yang digunakan lebih kecil• #apat menangani material basah
• 0iaya perawatan relatif rendah
edangkan untuk raw mill digunakan cara pneumatic homogenation. (dapun
kesulitan dalam pengoperasian yang terjadi jika raw meal tidak homogen, antara
lain %
• !erbentuknya ring coating
• Kebutuhan bahan bakar besar
• Umur batu tahan api lebih pendek
• &enurunkan hasil produksi• &enyulitkan penggilingan klinker
• 'asil semen yang dihasilkan ber9ariasi.
4.3. Pro"e" Pem*entukan Kl(nker
4.3.1. Pro"e" Pemana"an A7al Pre'eater
Pemanasan raw meal dilakukan dipreheater cyclone tingkat . sabagai
pemanas digunakan gas dari rotary kiln. (liran material dari silo raw meal dibawa
oleh belt con9eyor masuk ke dalam puncak preheater sedangkan gas panas
masuk ke cyclone paling bawah berlawanan arah dengan arah aliran material
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang29
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
30/49
masuk. (liran gas masuk dimungkinkan karena adanya isapan fan sedangkan
material bergerak karena gaya gra9itasi. =eed masuk dari bagian atas, saat itu
juga umpan terbawa aliran gas panas masuk kecyclon dan dust maka umpan tanur
dan gas akan berputar pada bagian dalam cyclone. #engan adanya gaya
sentrifugal maka umpan akan terpisahkan.
4.3.2. Pro"e" Pem*akaran paa K(ln
4aw meal yang siap dibakar di rotary kiln bila proses yang terjadi preheater
berjalan dengan baik, jika tidak terjadi flushing dan coating selama proses
berlangsung. 4otary kiln yang digunakan berupa silinder sepanjang 81 meter
yang terbuat dari baja yang bagian dalamnya dilapisi dengan batu tahan api.
0atu tahan api ini berfungsi untuk mengurangi kehilangan panas akibat radiasi
dan konduksi, selain itu batu tahan api juga berfungsi melindungi silinder dari panas karena pembakaran didalam kiln berlangsung pada suhu yang sangat
tinggi. ecara berkala batu tahan api akan diperiksa apakah masih layak untuk
dipakai. 0atu tahan api ini dipasang berdasarakan suhu, tahapan pembakaran dan
reaksi kimia yang terjadi di dalam kiln. (tas dasar tersebut, maka penempatan
lapisan dan jenis refraktori pada masing"masing proses adalah %
a. Mona preheating
• 4endah alumina 2+7G (lO+3
•
0atu yang digunakan adalah lightweight firebricks untuk isolasi panasyang baik.
b. Mona kalisnasi
• 0atu tahan api yang digunakan adalah fireclay bricks, mengandung
7G (lO+ dan dipergunakan pada suhu *--o;.
• (cid fireclay bricks 5 light weight, digunakan untuk proses yang
mengandung banyak alkali.
c. Mona transisi
• Pada @ona ini digunakan refraktori yang tahan terhadap perubahan suhu
dan porositas rendah sehingga tahan terhadap infitrasi garam. Pada
@ona ini biasanya digunakan refraktori dengan kandungan alumina
tinggi 27-"1-G3.
d. Mona sintering
• #i @ona ini refraktori harus tahan terhadap bahan kimia.
• &engandung magnesia"spinel atau dolomite.
e. Mona pendinginan
• #igunakan refraktori dengan kadar alumina yang lebih tinggi, bisa
mencapai 8-G.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang30
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
31/49
Kiln feed yang diumpankan berlawanan arah dengan aliran gas panas.
Pemanas yang digunakan berasal dari gun burner dan udara panas dari cooler.
0egitu batu bara dan O dari udara masuk maka batu bara akan langsung terbakar
dan berkontak dengan material yang masuk ke kiln. #idalam kiln terbagi
beberapa tahapan antara lain % tahapan pengeringan, tahapan penguapan air
kristal, proses penguapan air Kristal, proses penguraian kalsium dan magnesium
karbonat dan pembentukan penyusun utama klinker.
#idalam kiln terjadi reaksi kimia, tahapan"tahapan reaksi yang terjadi di kiln
adalah sebagai berikut%
*. #ibawah temperature --oc terjadi penguapan air.
. !emperatur --"
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
32/49
senyawasenyawa alkali dalam raw miB yang masuk kedalam tanur putar
mulai menguap. Uap alkali ini akan bereaksi dengan gas"gas O+ 2baik dari
bahan baku maupun bahan bakar3. ;O dan klorida membentuk senyawa"
senyawa alkali sulfat 2NaO+.K O3, alkali karbonat 2Na;O+ dan K ;O+3
dan alkali klorida 2Na;l dan K;l3. !etapi pada suhu dibawah
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
33/49
kecil dibandingkan dengan daya larut gypsum, sehingga tidak dapat berfungsi
sebagai pengatur waktu pengikat semen.
elain itu, adanya (nhidrit ;aO menyebabkan jumlah gypsum yang
dapat ditambahkan pada penggilingan terak menjadi berkurang. Persyaratan
kadar maksimum O+ total bukan saja berasal dari gypsum saja. Lebih dari
setengah jumlah belerang yang masuk kedalam proses, keluar bersama terak
dengan kadar -,* -,7G dinyatakan sebagai O+.
c. Klorida
Kadar senyawa klorida dalam umpan tanur ber9ariasi, antara -,-* -,*-G
sedangkan dalam debu bahan bakar batu bara berkisar -, G. eperti telah di
jelaskan diatas, senyawa klorida bereaksi dengan senyawa alkali klorida.
enyawa ini keluar dari tanur bersama gas hasil pembakaran dan kemudian
mengembun di preheater. Fmbun alkali klorida bersama umpan tanur masuk
kembali kedalam tanur, dan sesampainya di burning @one hampir seluruhnya
teruapkan. Karena pengembunan alkali klorida di preheater cukup sempurna,
maka senyawa ini selalu bersirkulasi 2naik turun3 antara burning@one dan
preheater dengan jumlah yang makin lama makin banyak. ;oating yang
terbentuk di preheater makin lama makin banyak. Untuk mencegah hal ini
sebagian gas tanur 2 *- 7 G3 di by"pass, tidak melalui preheater. istim by"
pass baru diperlukan bila kadar senyawa klorida dalam raw miB melebihi
-,-*7G. ;oating adalah massa padat yang terbentuk dan menempel 5
melengket pada suatu permukaan bahan atau alat karena adanya gaya tarik
menarik 2adhesi3 antara massa dengan bahan atau alat.
d. Kapur bebas 2freelime3
Kapur bebas yang terdapat dalam terak atau semen adalah ;aO yang tidak bersenyawa atau berikatan dengan oksida"oksida lainnya seperti iO, (lO+,
dan =eO+. (danya kapur bebas dalam suatu semen dapat disebabkan oleh
hal, yaitu%
• $umlah kapur yang digunakan berlebihan dibandingkan dengan
kebutuhan untuk bereaksi dengan iO, (lO+ dan =eO+.
• 4eaksi yang berlangsung dalam tanur putar kurang sempurna. Aalaupun ;aO
sesuai kebutuhan, tetapi tidak dapat bersenyawa dengan oksida"oksida iO,
(lO+ dan =eO+.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang33
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
34/49
eperti telah diketahui, proses pembakaran dalam tanur putar berlangsung
pada suhu yang lebih tinggi dari suhu dissosiasi ;a;O+ 2861o;3, lalu ;aO
hasil dissosiasi dibakar keras 2hardburnt3. #isamping itu ;aO mengkristal dan
tercampur bersama kristal"kristal mineral lainnya 2intercristalisased3. Kedua
kejadian ini 2hardburnt dan interkristallised3 menyebabkan ;aO yang
dihasilkan lambat bereaksi dengan air. Pada waktu semen digunakan, selain
reaksi hidrasi senyawa"senyawa mineral potensial juga terjadi hidrasi ;aO
bebas %
;aO 'O ;a 2 O'3
4eaksi hidrasi ini berlangsung lambat sekali, dan baru selesai pada waktu
pengikatan akhir semen udah terlampaui. Pada hal ;a2O'3 yang terbentuk
mempunyai 9olume lebih besar dari ;aO. Pertambahan 9olume ini 2ekspansi3
terjadi pada saat semen sudah tidak plastis lagi. (kibatnya timbul keretakan"
keretakan yang dapat merendahkan mutu semen. Kadar freelime maksimum
,7 G.
e. &agnesium Oksida, &gO 2periclase3
#alam tanur putar magnesium karbonat, &g;O+ yang terdapat dalam
umpan akan terdisosiasi menurut reaksi %
&g;O+ &gO ;O
&gO yang terbentuk tidak bereaksi dengan oksida"oksida utama seperti
iO, (lO+ dan =eO+. ebagian akan terlarut dalam mineral"mineral
potensial terak, sedangkan sebagian lagi membentuk kristal periclase. eperti
halnya ;aO bebas periclase yang terkena hard burnt. (kibatnya reaksi
periclase pada saat semua dipakai berjalan sangat lambat, dan pada suhu
kamar akan berlangsung terus dalam jangka waktu pertahun. Pertambahan
9olume akibat terbentuknya &g2O'3 seperti halnya ;a2O'3 akan
menyebabkan timbulnya keretakan"keretakan 2craking3 pada semen yang
digunakan.
4.3.3. Pro"e" Pen(ng(nan
Klinker yang keluar dari kiln bersuhu tinggi, oleh karena itu harus
didinginkan terlebih dahulu sebelum diumpan kedalam finish mill karena klinker
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang34
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
35/49
yang panas sulit untuk ditranspormasikan dan dapat merusak karpet con9eyor,
selain itu klinker yang panas mempunyai pengaruh yang kurang baik terhadap
proses penggilingan. Penggilingan klinker diakomodasi oleh udara yang masuk
secara berlawanan arah dengan klinker, temperature klinker masuk *--o; dan
keluar pada -- " +--o;. Pendinginan klinker dilakukan oleh planetary cooler
sebanyak *- buah tabung yang dipasang melingkar pada ujung kiln yang terbuat
dari plate setebal 8 meter yang dilapisi oleh batu tahan api. Kemudian klinker
masuk ke silo pada suhu sekitar *7-o;. adapun tujuan dari proses pendinginan
antara lain %
• Klinker yang panas akan memberikan pengaruh negatif pada proses
penggilingan selanjutnya.
• &emudahkan pengangkutan klinker.• Ffek dari gypsum yang ditambahkan akan hilang jika temperatur klinker
terlalu tinggi.
• Udara yang dipakai sebagai pendingin dapat dimanfaatkan kembali sebagai
udara panas untuk pengeringan sehingga menurunkan biaya produksi.
• Pendinginan yang cepat 2Iuenching3 akan meningkatkan kualitas semen
yaitu dengan mencegah terurainya ;+ menjadi ;.
4.4. Pengg(l(ngan Batu Bara 0oal $(ll
0atu bara merupakan bahan bakar padat yang banyak digunakan pada industri semen.
'al ini disebabkan karena%
*. Pertimbangan internal
• Perubahan peralatan dengan menggunakan batu bara dari minyak tidak terlalu
mahal
• ebagian batu bara yang terbakar dapat menjadi abu yang dapat ikut menjadi
semen sehingga menambah produk
• 'arga batu bara relatif lebih murah dari bahan bakar minyak
. Pertimbangan eksternal;adangan batu bara masih cukup untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 0atu
bara yang dipakai dalam operasi P!. emen !onasa adalah batu bara yang berasal
dari Kalimantan elatan dan sebagian dari ulawesi elatan sendiri.
ebelum batu bara digunakan sebagai bahan pembakar material dalam kiln,
perlu dikeringkan dan digiling sampai kehalusan tertentu, disamping itu harus
memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan seperti kadar air, kadar sulfur, kadar
abu, nilai kalor dan sebagainya.
4.4.1. Pengola'an *atu *ara
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang35
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
36/49
ebelum diumpankan ke dalam kiln batu bara harus dikeringkan dan
digiling. (dapun tujuan pengeringan dan penggilingan antara lain%
• 0atu bara halus 2fine coal3 mudah dibakar
• =inecoal mudah ditransport pada kadar air rendah
•Pengurangan kadar air di batubara berarti meningkatkan nilai kalor batubara
0atu bara yang diangkut dengan truk ke gudang batu bara, didatangkan dari luar
dalam bentuk butiran dan bongkahan. Pengisian gudang batubara di tonasa 7
dilakukan dengan pengaturan pile menggunaan stacker untuk mendapatkan pile
yang homogen. elanjutnya pile digaruk dengan menggunakan reclaimer.
Penggilingan batubara di !onasa 7 menggunakan 9ertical roller mill. #idalam
mill ini terjadi proses drying during grinding dimana gas panas yang digunakan
diambil dari eBit preheater dengan kadar oksigen dibawah 7G dan suhu sekitar
8-"++--;. Pengendalian kebocoran udara di coal mill penting untuk
mendapatkan produk fine coal yang sesuai standar.
4.4.2. Kual(ta" Batu*ara
Kualitas batubara berpengaruh pada proses pembakan dalam tanur putar.
0atubara yang akan digiling, dipilih berdasarkan parameter sebagai berikut%
• Niali kalor % 7.7-- 1.7-- kcal5kg
• Kadar abu % *7G
• =ly ash % +"7G
• Kadar sulfur % G
• Kadar air % *8G• Ukuran partikel % 7cm
0atubara hasil gilingan disyaratkan%
• Kehalusan -,-6 mm sebanyak 7G
• Kadar air *-G
• uhu dijaga tidak lebih 17-;
• Lama penyampaian maksimum 8 jam.
Proses di coal mill diawali dengan pengeringan batu bara. Kadar air bubuk batu bara
yang diperbolehkan adalah sekitar +"G. ;oal mill harus dioperasikan dengan
temperatur 1-"
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
37/49
!ujuan penggilingan yaitu untuk memperbesar luas pertikel yaitu campuran
antara klinker dan gypsum, sehingga senyawa kimia dalam partikel semen dapat
bereaksi dengan sempurna. #isamping itu untuk mendapatkan tingkat kehalusan sesuai
dengan standar N/ No. *7"-6"*66 untuk penggilingan semen mill. Perbandingan
gypsum dan klinker yang dicampurkan dalam semen mill adalah 61G untuk klinker
dan G untuk gypsum 2termasuk material campuran3. &aterial dari dome 2clinker silo3
ditransfer menuju ke clinker bin dengan pan con9eyor begitu juga dengan gypsum,
limestone dan trass. &aterial"material tersebut langsung ditransfer dari gudangnya
menuju masing"masing bin. Kemudian dari bin material ditransfer dengan belt
con9eyor, semua material tercampur di belt con9eyor. #i mill, materil digilling oleh
roller di atas table. &aterial yang sudah halus akan melewati separator, sedangkan
yang masih kasar akan digiling kemballi. #imana material tersebut menuju reject
dengan 9ibrating con9eyor dan bucket ele9ator. Kemudian bercampur dengan fresh
feed menuju mill. Produk yang halus akan ditransfer ke silo dengan air slide dan
bucket ele9ator.
4.,. Pro"e" Pengantongan
Proses pengantongan di P!. emen !onasa ) menggunakan alat packer dengan
line yang berjumlah unit. $umlah semen yang dihasilkan adalah -- @ak5jam.
emen dari silo sebagian ditransfer dari silo ke pengepakan melalui air slide, bucket
ele9ator dan 9ibrating screen untuk dipisahkan jika ada semen yang menggumpal. Lalu
ditampung di feed bin, pengisian semen berlangsung secara otomatis dengan bantuan
impeller turbo packer dan dorongan udara dari kompresor. Kapasitas tiap bin adalah +7
ton untuk bin 71 dan - ton untuk bin 71+.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang37
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
38/49
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang38
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
39/49
BAB +
&PE&I8IKA&I ALATpesifikasi alat pada P!. emen!onasa unit ) adalah sebagai berikut %
Unit 0ahan 0aku
$aw ;rusher
*17- ton 5 jam
L(me"tone 0ru"'er$enis
Kapasitas
0la) 0ru"'er
$enis
Kapasitas
4oller ;rusher
+7- ton 5 jam
&(l(9a 0ru"'er
$enis
Kapasitas
$aw ;rusher
*7- ton 5 jam
Un(t pengg(l(ngan *a'an *aku %a7
$(ll $enis
Kapasitas
Kecepatan putaran
)ertikal mill
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
40/49
umber energi listrik bagi P!. emen !onasa disuplai oleh sebuah 0!? 20oiler
!urbin ?enerator3 yang berlokasi di pelabuhan biringkassi. Kapasitas daya yang
dihasilkan adalah B 7 &A
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
41/49
,.4. Pen)e(aan Ba'an Bakar
Untuk kebutuhan bahan bakar yang dipergunakan di P!. emen !onasa antara
lain%
,.4.1. &olar
olar digunakan sebagai bahan bakar untuk pemanasan awal pada rotary kiln.
Untuk kebutuhan bahan bakar ini hanya digunakan pada tonasa unit /) dan ).
,.4.2. B0 Bunker 0 (l
0unker ; Oil adalah salah satu jenis minyak dengan 9iskositas tinggi. 0;O
merupakan minyak residu yang memerlukan pra pemanasan dengan suhu -
1-o =. 4esidu berarti sisa minyak mentah yang telah dipakai, tetapi masih bisa
dimanfaatkan. 0;O mengandung berbagai residu yang mungkin tdak diinginkan
termasuk G air dan *,7 G mineral tanah. 0;O juga dikenal sebagai 4esidual
=uel Oil 24=O3. 0;O di P!. emen !onasa digunakan pada !onasa unit // dan ///
pada saat pemanasan awal di rotary kiln.
,.4.3. Ba'an Bakar Alternat(:e
ejak tahun --6 P!. emen !onasa telah merintis penggunaan bahan bakar
alternatif seperti sekam padi dan cangkang mente. elain untuk subtitusi batubara,
pemakaian bahan bakar alternatif ini merupakan bentuk tanggung jawab P!.
emen !onasa dalam mengurangi dampak pemasan global sejalan dengan
program pemerintah untuk mengurangi ;O dari sektor industri. 0ahan bakar
alternatif sekam padi di P!. emen !onasa diinjeksikn di sistem preheater kiln, +
dan . edangkan cangkang mente dibakar ditungku untuk menghasilkan udara
pengering di cool dryer coal mill system !onasa dan +. /njeksi sekam padi di
kiln dilakukan di kalsiner. edangkan untuk kiln dan + injeksi sekam padi
sebagai bahan bakar dilakukan di riser inlet kiln 2sistem preheater tanpa kalsiner3.
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang41
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
42/49
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
43/49
b. O9en merupakan tempat pengeringan sampel sebelum di masukkan dalam
chusher.
c. Neraca analitik merupakan tempat penimbangan sampel sebelum di chusher.
elain itu, dalam ruangan ini pula dilakukan analisa terhadap klinker, yang bertujuan
untuk mengetahui berat isi klinker dalam satuan gram.. 4uangan &iB
Penetapan yang dikerjakan di ruangan miB yaitu% analisa semen, klinker, raw mill,
kiln feed, coal mill dan batu bara. 0erikut ini adalah uraian analisanya
a. Penetapan kadar air
&aterial yang dianalisa pada penetapan kadar air adalah batu kapur, tanah liat,
pasir besi, pasir silica, raw mill, kiln feed, semen. !ujuan penetapan kadar air
yaitu untuk mengetahui kadar air yang terkandung pada semen.
Prosedur kerja %
•&enimbang kosong wadah, kemudian catat 2a3
• !imbang *- g 2misalkan3 sampel didalam wadah 2b3
• &asukkan dalam o9en suhu *-7o; selama Q * jam
• Keluarkan dari o9en dan dinginkan, lalu timbang 2c3
• 'itung kadar air dengan rumus %
G Kadar air R(a+b )−c
b ×100
b. Penetapan 4esidu
&aterial yang dianalisa pada penetapan residu adalah raw mill dan semen. !ujuan
penetapan residu yaitu untuk mengetahui tingkat kekerasan pada sampel.
Prosedur kerja %
• !imbang sampel sebanyak *- g.
• &asukkan kedalam ayakan, kemudian masukkan ke dalam residu analiser,
tutup dan nyalakan timernya selama tiga menit.
• (ngkat kemudian timbang.
G 4esidu Rsisaresiducontoh S *-- G
c. Penetapan kehalusan dengan blaine automatic
&aterial yang dianalisa pada penetapan kehalusan adalah semen. !ujuannya yaitu
untuk mengetahui kehalusan semen.
Prosedur kerja %
• !imbang sampel
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
44/49
• Lalu ON kan pada alat blaine automatic
• Lihat pada minor, pilih tipe semen. Kemudian klik B (08-- sampai berwarna
hijau.
• !unggu beberapa menit, hingga muncul hasilnya pada monitor.
d. Penetapan kehalusan dengan alat baline manual
!ujuan penentuan kehalusan dengan manual adalah untuk mengetahui kehalusan
dari semen Portland yang dinyatakan dalam luas muka spesifik butir" butir semen
Portland.
Prosedur kerja %
• &enyiapkan alat dan bahan
• !imbang sampel sebanyak .8-+7 gr
• &asukkan saringan besi dalam torak.
•
&asukkan kertas saring yang berdiamer *.< mm.• &asukkan sampel ke dalam torak, lalu tutup lagi menggunakan kertas saring.
• !utup tube dengan plunger hingga permukaan plunger tube benar" benar rapat.
&asukkan bagian atas pada alat blaine.
• 0uka kran, tekan bulb karet,maka cairan akan naik pada pipa gelas yang
sebelah kanan.
• iapkan stopwatch, saat cairan berada persis pada garis tengah, lalu stopwatch
distart. Ketika cairan berada pada garis bawah stopwatch dihentikan.
• ;atat waktu yang digunakan.
0laine R )t S factor #imana %
)t % waktu alir udara 2 detik3
=aktor % +8-.11
e. (nalisa free lime
&aterial yang dianalisa pada free lime adalah klinker dan cement mill. !ujuannya
adalah untuk mengetahui kadar ;aO bebas yang terkandung dalam sampel
Prosedur kerja %
• !imbang sampel sebanyak Q * gr.
• &asukkan 1- ml pelarut glycerol ethanol kedalam Frlenmeyer 7- ml yang
bersih dan kering, lalu homogenkan.
• #idihkan larutan dalam erlenmeyer diatas magnetic stirrer hotplate selama -
menit.
• Lepas erlenmeyer dari kondensor, lalu titar dengan larutan ammonium asetat
2;'+;OO"N'3 -, N sampai berubah ke bentuk semula.
• Lalu panaskan kembali sampai tidak berwarna merah muda.
Kadar ;aO G R F) S *--
#imana %
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang44
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
45/49
F % ;aO eki9alen larutan ammonium asetat g5ml
) % ml larutan ammonium asetat yang diperlukan untuk titrasi contoh.
f. Penetapan berat isi 2 Litre Aeight 3
&ateri yang yang dianalisa pada penetapan berat isi adalah klinker. !ujuannya
adalah mengetahui berat klinker dalam satuan gram.
Prosedur kerja %
• ampel diambil dari cooler
• Kemudian diayak dengan ayakan *- mm, lalu sampel yang kasar dibuang
setelah itu sampel lainnya diayak dengan ayakan 7 mm.
• Lalu timbang dengan literan yang telah diketahui berat kosongnya.
• ;atat hasilnya.
(nalisa 0atu 0ara
a. Penetapan kadar inherent moisture 2/&3.
!ujuan dari analisa ini adalah mengetahui kadar batu bara sebelum pembakaran.
Prosedur kerja %
• !imbang * gr sampel kedalam cawan aluminium yang telah diketahui
beratnya. 2 a3
• &asukkan dalam o9en pada suhu **-o;.
• &engatur laju alir gas nitrogen.
• Panaskan selama * jam.
•
Keluarkan dari o9en dan diginkan dalam deBikator • !imbang dan hitung kadar air dalam sampel.2 b3
G/& Rb−a
berat contoh B *-- G
b. Penetapan kadar @at terbang 2 9olatile matter3
!ujuannya adalah mengetahui kadar @at terbang dalam batu bara.
Prosedur Kerja %
• !imbang kosong cawan 2a3.
• !imbang * gr sampel kedalam cawan 2b3• &asukkan dalam furnace pada suhu 67-o; selama < menit.
• Keluarkan dari furnace dan dinginkan dalam deBikator.
• !imbang bobot setelah pemijaran dan catat hasilnya 2c3.
G )& Rb−c
b−a B *-- G.
c. Penetapan kadar abu 2 ash3
!ujuan dari analisa ini adalah untuk mengetahui kadar abu pada batu bara.
Prosedur kerja %
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang45
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
46/49
• !imbang * gr contoh kedalam cawan porselin yang telah diketahui beratnya.
2a3
• &asukkan kedalam furnace pada suhu rendah dan naikkan secara bertahap
hingga 7--o ; selama * jam sampai pada suhu
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
47/49
suatu unsur atau senyawa yang terkandung dalam contoh ditentukan berdasarkan
pengukuran besaran listrik tertentu yang timbul dan ditentukan oleh intensitas
cahaya atau gelombang elektromagnetik dari senyawa pada waktu bahan dikenakan
perlakuan tertentu. 0esarnya intensitas cahaya tergantung pada jenis dan kepekaan
atau konsentrasi suatu unsur atau senyawa dalam suatu contoh. 0erikut ini adalah
uraian analisanya %
a. &enghaluskan sampel
!ujuannya penghalusan sampel yaitu menjadikan sampel lebih halus dari
sebelumnya.
Prosedur kerja %
• !imbang sampel sebanyak *- gr.
• &asukkan pada piringan alat swing mill, lalu tambahkan + butir grinding aid
•
Kemudian masukkan alat swing mill, selama Q + menit pada program 1.• Keluarkan dari alat swing mill, lalu diatas diatas kertas.
b. &encetak sampel
!ujuannya yaitu mencetak sampel yang akan diperiksa di alat :"4ay.
Prosedur kerja %
• ampel yang telah dihaluskan dimasukkan kedalam alat press untuk dicetak.
• Pastikan terlebih dahulu tempat yang digunakan untuk mencetak telah bersih
dan cincin press telah dipasang.
• Lalu tutup dan tekan tombol star, jika setting waktu telah tercapai maka
cetakan siap untuk pemeriksaan selanjutnya.
c. (nalisa :" 4ay
(nalisa :"4ay bertujuan untuk mengetahui kandungan oksida oksida yang
terkandung dalam sampel yaitu % iO, (lO+, =eO+, ;aO, &gO, K O, O+ dan
oksida oksida lainnya.
Prosedur kerja %
• ampel yang dicetak, dipasang pada alat :"4ay.
• Lihat pada computer, pilih nama sampel.
• #ouble klik pada bagian yang tertulis Ain:4= (nalysis *.
• !unggu beberapa menit, lalu klik kanan pada Ain:4= maka akan terlihat
oksida oksida yang terkandung dalam sampel tersebut
Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang47
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
48/49
BAB +III
PENUTUP
8/20/2019 Laporan PKL di PT. Semen Tonasa
49/49
• &eningkatkan keterampilan kinerja karyawan melalui program pelatihan dan
pengembangan sehingga karyawan dapat bekerja lebih efektif dan efisien.
DA8TA% PU&TAKA
• !aslim, ;itra &etasari. -*+. Laporan Kerja Praktek. !eknik Kimia
Uni9ersitas #iponegoro
• uryanto, oleman &ay. -*+. !eknik /ndustri =akultas !eknologi /ndustri
Uni9ersitas Pembangunan Nasional )eteran >ogyakarta.
• (rsip data P!. emen !onasa